PENGADOPSIAN INOVASI PERTANIAN
SUKU PEDALAMAN ARFAK
(Kasus di Kabupaten Manokwari, Papua Barat)
M U L Y A D I
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2007
PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN
SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi Pengadopsian Inovasi Pertanian Suku
Pedalaman Arfak (Kasus di Kabupaten Manokwari, Papua Barat) adalah karya saya
dengan arahan komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalan Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.
Bogor, Agustus 2007
M u l y a d i
ABSTRACT
MULYADI. The Adoption of Agricultural Innovation by the Arfak Tribal (a case in
Manokwari Regency, West Papua). Under the supervision of Mr. BASITA GINTING
SUGIHEN as a chairman, PANG S. ASNGARI and DJOKO SUSANTO as the members of the committee.
Although agricultural development has been undergoing for a number of years, subsistence agricultural activities of the Arfak tribal group in Manokwari have still dominated their agricultural system. Any outside innovation tends to be adopted partially and temporary. Moreover, innovation is always viewed as disturbance to the norm conserved from one generation to another. The failure of this tribe in adopting suggested technology, however, is not due to their conservations, but the fact that the technology offered is not suitable with both socio-economic conditions and ecology of the farming society in the villages.
In line with the above problem, this study aims: (1) to identify factors affecting the process of agricultural innovation adoption in Arfak society; (2) to identify the attitudes of Arfak society towards agricultural innovation and the extension programs they have received; (3) to identify social cultural values (habits, norms, and customs) which support or hindrance agricultural activities in Arfak society, and (4) to find out the knowledge system and local agricultural technology of Arfak society.
Sample in taken this study was probability area sampling; namely offering the same opportunity to every head of a family to become a sample. This covers 4 districts, 10 villages and 100 respondents, including head of farmer families, chief of tribes, preaches, and other key persons. The methods used were surveys and participative observations to obtain not only quantitative data (factorial analysis, proportion, and SEM) but also qualitative one.
The results of the study were: (1) the earlier stage (knowledge stage) of innovation adoption process was significantly crucial. This includes the stage of knowing the innovation and understanding the way the innovation functions. A factor which plays an essential role at this stage was the motivation to know and then use this innovation. (2) In fact, Arfak farmers have undergone social, cultural, and economic orientation changes (from traditional to modern); (3) Factors of social value supporting the development of Arfak farmers were their emphatic ability; while the obstacles were pessimistic, irrational, and afraid of taking risk; (4) The shifting field for Arfak farmers means: (a) soil fertility, (b)eternal conservation, and (c) food security (5) Arfak farmers have a “food security” concept; namely: (a) three planting periods, (b) multi crops, (c) natural warehouse; (6) The production of Arfak society agriculture has generally used to fulfill the needs of the customs. The belief on the supra natural power refers to “swaggi” is extremely strong so that they are afraid of conducting activities outside their house.
______________________
RINGKASAN
MULYADI. Pengadopsian Inovasi Pertanian Suku Pedalaman Arfak (Kasus di
Kabupaten Manokwari, Papua Barat). Dibimbing oleh BASITA GINTING SUGIHEN
sebagai Ketua; PANG S. ASNGARI dan DJOKO SUSANTO sebagai Anggota Komisi Pembimbing.
Provinsi Papua Barat memiliki keanekaragaman sumber daya alam dan manusia (ratusan suku/klen) yang belum diberdayakan secara maksimal, kendatipun pembangunan pertanian sudah berlangsung cukup lama, kegiatan pertanian tradisional (subsistens) masih dominan pada Suku Pedalaman Arfak di Manokwari. Inovasi dari luar cenderung diadopsi sebagian dan sementara, setelah itu mereka kembali ke cara semula. Inovasi selalu dicurigai akan mengganggu sistem norma lama yang sudah mereka anut secara turun temurun. Namun gagalnya masyarakat mengadopsi teknologi anjuran disebabkan mereka konservatif, tetapi lebih dikarenakan rancang-bangun teknologi anjuran tersebut tidak sesuai dengan kondisi sosio-ekonomi dan ekologi masyarakat tani di pedesaan.
Sejalan dengan permasalahan di atas, penelitian dilakukan dengan tujuan: (1) Mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses adopsi inovasi
pertanian masyarakat Arfak; (2) Mengetahui sikap masyarakat Arfak terhadap inovasi pertanian dan kegiatan penyuluhan yang mereka terima selama ini; (3) Mengidentifikasi nilai-nilai sosial budaya (kebiasaan, tata kelakuan, dan adat istiadat) yang mendukung dan menghambat usahatani pada masyarakat Arfak dan (4) Menemukan sistem pengetahuan dan teknologi pertanian lokal masyarakat Arfak.
Teknik penarikan sampel pada penelitian ini adalah probability area sampling yaitu memberikan peluang yang sama pada setiap kepala keluarga petani Arfak yang tinggal pada wilayah geografis Pegunungan Arfak untuk menjadi anggota sampel. Diperoleh 4 Distrik, 10 Kampung, dan 100 responden (Kepala Keluarga petani dan Kepala suku, pendeta, tokoh masyarakat sebagai responden kunci). Menggunakan metode penelitian survei dan observasi partisipatif untuk mendapatkan data kuantitatif (analisis faktorial, proporsi, dan SEM) dan kualitatif.
Hasil-hasil penelitian adalah: (1) Tahap awal (tahap pengetahuan) proses adopsi inovasi sangat menentukan yaitu mulai mengenal adanya inovasi dan memperoleh beberapa pengertian tentang cara inovasi tersebut berfungsi. Faktor yang sangat berperan adalah sikap mental yaitu keinginan besar untuk mengetahui dan menggunakan inovasi tersebut; (2) Secara nyata petani Arfak telah mengalami perubahan sosial, budaya, dan orientasi ekonomi (masa transisi) dari masyarakat tradisional ke modern; (3) Faktor-faktor nilai sosial pendorong pengembangan petani Arfak adalah kemampuan berempati. Kekuatan pengganggu menghambat proses adopsi inovasi yaitu pesimistis, irasional, dan tidak berani mengambil resiko; (4) Konsep ladang berpindah bagi petani Arfak adalah bermakna sebagai: (a) kesuburan tanah, (b) pelestarian hayati, dan (c) ketersediaan pangan; (5) Petani Arfak memiliki konsep “Ketahanan Pangan” yaitu waspada terhadap: (a) tiga waktu tanam, (b) tanaman campuran (multicrop), dan (c) lumbung alam; (6) Produksi pertanian masyarakat Arfak lebih banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan adat. Masih kuat kepercayaan terhadap kekuatan gaib “swanggi” yang menyebabkan mereka takut beraktivitas di luar rumah.
________________________
©Hak cipta milik IPB, tahun 2007 Hak cipta dilindungi
Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari Institut Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apa pun, baik cetak, fotokopi, mikrofilm, dan sebagainya
PENGADOPSIAN INOVASI PERTANIAN
SUKU PEDALAMAN ARFAK
(Kasus di Kabupaten Manokwari, Papua Barat)
M U L Y A D I
Disertasi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada
Program Mayor Ilmu Penyuluhan Pembangunan
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2007
Judul Disertasi : Pengadopsian Inovasi Pertanian Suku Pedalaman Arfak (Kasus di Kabupaten Manokwari, Papua Barat)
Nama : M u l y a d i NRP : P061030071
Program Mayor : Ilmu Penyuluhan Pembangunan
Disetujui Komisi Pembimbing
Dr. Ir. Basita Ginting Sugihen, MA Ketua
Prof. Dr. Pang S. Asngari Prof (Ris) Dr. Djoko Susanto, SKM, APU Anggota Anggota
Diketahui
Ketua Departemen Dekan Sekolah Pascasarjana Komunikasi dan Pengembangan Instiut Pertanian Bogor Masyarakat
Dr. Ir. Lala M. Kolopaking, MS Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, MS
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karuniaNya sehingga disertasi berjudul: Pengadopsian Inovasi Pertanian Suku Pedalaman Arfak
(Kasus di Kabupaten Manokwari, Papua Barat) berhasil diselesaikan. Disertasi ini telah
dipertahankan dalam Sidang Ujian Terbuka Sekolah Pascasarjana IPB Bogor pada hari Selasa, 3 Juli 2007 sebagai syarat untuk mendapatkan gelar doktor.
Selama proses penyelesaian studi penulis menyampaikan terima kasih kepada Yth. Bapak Dr. Ir. Basita Ginting Sugihen, MA selaku ketua Komisi Pembimbing, Prof. Dr. Pang S. Asngari dan Prof (Ris) Dr. Djoko Susanto, SKM, APU selaku anggota Komisi Pembimbing. Mereka bertiga telah banyak mencurahkan waktu, pikiran, jiwa dan tenaganya dalam memberikan bimbingan kepada penulis. Hal yang sama juga kepada Bapak Dr. Ir. Rillus A. Kinseng, MA, Dosen Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (KPM FEMA IPB) selaku penguji luar komisi pada ujian tertutup; Dr. Ir. Djuara P. Lubis, MS, Dosen KPM FEMA IPB; dan Dr. Drs. H. Wahidin Puarada MSi, Bupati Kabupaten Fakfak Provinsi Papua Barat sebagai penguji luar komisi ujian terbuka. Masukan dalam bentuk pertanyaan dan saran kritis konstruktif telah memberi warna tersendiri dalam perbaikan disertasi ini.
Penghargaan penulis sampaikan kepada pimpinan Sekolah Pascasarjana IPB mulai
dari Dekan Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, MS; Dekan FEMA Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS; Ketua Departemen KPM Dr. Ir. Lala M. Kolopaking, MS;
dan Ketua Program Mayor Ilmu Penyuluhan Pembangunan (PPN) yang lama Dr. Ir. Amri Jahi, MSc serta yang baru terpilih Dr. Ir. Siti Amanah, MSc (saat penyelesaian disertasi ini keduanya dalam proses serah terima jabatan) yang telah memberikan pelayanan administrasi dan akademik secara baik sehingga proses pendidikan penulis dapat berlangsung dengan lancar.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada pimpinan dan jajaran Universitas Negeri Papua (UNIPA) Manokwari sebagai tempat penulis mengabdi: Rektor UNIPA Prof. Dr. Ir. Frans Wanggai dan Dekan Fakultas Peternakan Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPPK) Dr. Ir. Merlyn Lekito; serta koordinator program beasiswa Due-Like, PT Newmont Nusa Tenggara, Yayasan Damandiri yang telah memberi kesempatan mengikuti pendidikan
program doktoral dan sebagai penyandang dana. Tidak lupa juga kepada pemberi rekomendasi dan dukungan ketika akan masuk ke IPB yaitu Dr. Ir. H.A.M. Killian; Dr. Ir. Agus Sumule; dan Ir. Elyono Gunawan, MTp.
Demikian juga terima kasih kepada Pimpinan Daerah: Gubernur Provinsi Papua Barat, Bupati Kabupaten Manokwari Drs. Dominggus Mandacan yang juga selaku sesepuh Suku Besar Pedalaman Arfak; Kepala Distrik Minyambow, Sururey, Warmare, dan Manokwari Utara yang telah menerima dan memberi fasilitas kepada penulis untuk melakukan penelitian. Tidak kalah penting kepada Johny Wonggor dan keluarga di Minyambow dan Korinus Ahoren dan keluarga di Sururey, serta Kepala Suku, Kepala Kampung, Pendeta di kedua distrik tersebut yang berkenan menerima penulis untuk menginap di rumahnya dan sekaligus sebagai nara sumber. Demikian juga kepada enumarator Benyamin Asmorom, teman-teman LSM Perdu, STT-Erikson Tritt Manokwari yang telah membantu memberikan informasi dan data melengkapi disertasi ini.
Teman-teman seperjuangan di Program Studi PPN terutama angkatan 2003: Kandidat Dr. Marius Djelamu, S.Phil, MSi; Syafiudin, SPd, MSi; Ir. Sapja, MSi; Dra. Sri Tjahyorini, MSi; Dr. Wildani Pinkan, ST, MS; Dr. Drs. H. Ibrahim Saragih, MM; Dr. Drs. Dwi Purwoko, MSi; Dr. Dasmin Sidu, SP, MS; Dr. Mukhsin, SP, MSi serta teman-teman dari Ikatan Mahasiswa Papua IPB Bogor. Merekalah yang ikut memberi spirit dan membantu ketika penulis menghadapi kejenuhan dan kesulitan dalam proses pembelajaran.
Terkhusus kepada keluarga tercinta: istriku Dra. Hindun Adam dan anakku Alif dan Afif yang begitu sabar dan setia menunggu selama enam tahun lebih (S2 dan S3). Bogor -
Manokwari terasa jauh, namun berkat doa mereka penulis lancar menyelesaikan studi ini. Syukur Alhamdulillah karena melalui semua dukungan di atas Allah SWT mengabulkan untuk mendapatkan gelar doktor.
Penulis menyadari bahwa disertasi ini masih belum sempurna, oleh karena itu masukan dan saran demi penyempurnaan tulisan sangat penulis harapkan. Semoga semua usaha menuju kesempurnaan selalu dituntun dan diberkati oleh yang Maha Kuasa Allah SWT. Amien.
Bogor, Agustus 2007
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Taliwang, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat pada tanggal 23 Januari 1963 dari ayah seorang guru Bapak H. Hasanuddin Ali (Alm) dan Ibu Ny. Hj. Androng. Penulis merupakan anak keempat dari lima bersaudara.
Penulis tamat Sekolah Dasar Negeri 4 Taliwang tahun 1975, SMP Negeri 1 Sumbawa Besar tahun 1979, dan pada tahun 1982 menamatkan pendidikan di SMA Negeri 2 Sumbawa Besar; selanjutnya pada tahun yang sama penulis diterima di Fakultas Peternakan Universitas Mataran (UNRAM), lulus tahun 1987. Menempuh pendidikan jenjang S2 pada Program Studi Komunikasi Pembangunan dan Perdesaan, Program Pascasarjana IPB (1998-2001) dan semenjak 2003 penulis terdaftar kembali sebagai mahasiswa S3 Program Studi Ilmu Penyuluhan Pembangunan Sekolah Pascasarjana IPB Bogor. Beasiswa pendidikan pascasarjana diperoleh dari Departemen Pendidikan Nasional.
Semenjak tahun 1989 sampai sekarang penulis adalah sebagai dosen pada Fakultas Peternakan Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPPK) Universitas Negeri Papua (UNIPA) di Manokwari, Provinsi Papua Barat.
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ………...…… xiv
DAFTAR GAMBAR ………... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ………...… xiii
PENDAHULUAN ………... 1
Latar Belakang ……….…… 1
Masalah Penelitian ………..……. 3
Tujuan Penelitian ……….. 6
Kegunaan Hasil Penelitian ………..…………. 6
Definisi Istilah ………....…….. 7
TINJAUAN PUSTAKA ………...…….. 14
Sistem Pertanian di Papua ………..….. 14
Sistem Perladangan Berpindah ………..…... 18
Pengertian Perladangan Berpindah ………... 18
Konsep Konservasi ………...…... 19
Sistem Pengetahuan dan Teknologi Pertanian Tradisional ………..… 20
Dampak Pembangunan Pertanian Konvensional ………..….. 20
Pengertian dan Kearifan Lokal di Papua ………...…….. 22
Nilai Sosial Budaya ………..……… 26
Kebutuhan Belajar Petani ………..……... 31
Sikap Mental, Motivasi dan Perilaku Petani ………..…….. 34
Sikap Mental ………..…. 34
Motivasi ………...… 35
Perilaku ………...…. 36
Adopsi Inovasi ………..…… 37
Pengertian Inovasi dan Teknologi ………...…… 37
Keputusan Adopsi Inovasi ………..…… 39
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Adopsi Inovasi…..…… 44
KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS ………...……. 49
Kerangka Berpikir ……….…... 49
Paradigma Adopsi Inovasi ………..… 49
Pola Pengaruh dalam Keputusan Adopsi Inovasi ………..…. 50
Pengaruh Kondisi Adopter terhadap Tahap Pengetahuan- Adopsi ………...…. 51
Faktor-faktor Kekuatan Masyarakat dalam Adopsi Inovasi…... 54
Hipotesis Penelitian ………..……… 57
METODE PENELITIAN ………...………. 58
Populasi ………..………. 58
Sampel ………..…………... 58
Rancangan Penelitian ………..………. 59
Data dan Instrumentasi ………..……... 60
Data ………..…... 60
Intsrumentasi ………..………. 64
Validitas Instrumen ………...……. 66
Reliabilitas Instrumen ………...………. 67
Analisis Data ………..………….. 67
HASIL DAN PEMBAHASAN ………...………… 70
Keadaan Umum Lokasi Penelitian ………..…………. 70
Kabupaten Manokwari ………...………. 70
Penduduk ………...………. 71
Tanah ………...………... 72
Sektor Pertanian ………...……….. 72
Sub Sektor Peternakan ………...…… 73
Organisasi Penyuluhan ………...……... 74
Pengembangan Ubi-ubian dan Hortikultura ... 75
Distrik Lokasi Penelitian ………..……... 76
Gambaran Umum Suku Besar Pedalaman Arfak ...………. 76
Tempat Tinggal dan Penyebarannya ………..……. 76
Sumber Daya Alam Pegunungan Arfak ………..……… 78
Topografi, Iklim, Aksesibilitas ………..……...………….. 79
Vegetasi, Fauna, dan Usaha Tani ………...………… 79
Pola Pemenuhan Kebutuhan Dasar Masyarakat Arfak …..………….. 81
Pangan ……….…...… 81
Perumahan ………...………...……… 82
Pakaian ………...……… 82
Pola Produksi Masyarakat Arfak ………...……….. 82
Bertani ………...………. 82
Berburu dan Meramu ………...……….. 83
Berdagang ………...……… 83
Pengetahuan dan Teknologi Pertanian Suku Pedalaman Arfak ………. 84
Pola Pertanian Masyarakat Arfak ………...……. 84
Teknologi dan Pengetahuan Rotasi Kebun ………..…………... 85
Kesuburan Tanah ………...…………. 85
Pelestarian Hayati ………...……… 86
Ketersediaan Pangan ………...…... 88
Teknologi Pengetahuan Pertanian Lokal ………...……….. 88
Musim Tanam ………...…. 88
Rapat Keluarga ………...… 89
Membuka Lahan: Pembersihan, Pembakaran dan Pemagaran ...…... 89
Pembibitan ………...…... 92
Mengolah Tanah ………. 93 Halaman
Penanaman ………...…….. 94
Pemeliharaan ………...…... 95
Panen ………...……... 97
Pascapanen ………...………... 99
Pengaruh Misionaris dalam Pembangunan Pertanian Arfak ...………. 99
Tipologi Budaya Pertanian Masyarakat Arfak ………...……….. 102
Makna Ternak Babi ………..……… 102
Pagar Kebun ………..………... 103
Maskawin ………..………..…… 104
Denda Adat ………...………...…………... 106
Swanggi ……… 107
Karakteristik Petani Arfak …….………...………. 108
Sosial Ekonomi ………..…..……... 108 Pendidikan ………. 108 Status Sosial ………... 110 Kepemilikan Lahan ……….…... 110 Mobilitas ………...…….… 111 Orientasi Ekonomi ……….………. 111 Spesifikasi Kerja ……….………... 112 Nilai Individu ……….. 113 Komunikasi ………. 114
Kebutuhan Belajar Masyarakat Arfak ………...………... 116
Nilai-nilai Budaya ………...………. 119
Hakekat Hidup Masyarakat Arfak ……….……….. 119
Hakekat Karya Masyarakat Arfak ……….……….. 121
Hakekat Waktu Masyarakat Arfak ………...….…….. 122
Pandangan Masyarakat Arfak terhadap Alam ………...…….…. 124
Hakekat Hubungan Sesama Manusia ……….………...……….. 125
Sikap terhadap Penyuluhan ………...…………... 126
Atribut Inovasi ……….. 128
Komunikasi Inovasi ……….. 129
Perubahan Tingkat Kebutuhan Belajar, Nilai Budaya, dan Sikap Masyara- kat Arfak ………...… 130
Pengaruh Faktor-faktor kekuatan Petani Arfak dalam Adopsi Inovasi…..….. 133
Kekuatan Nilai Sosial ………...……... 133
Kekuatan Atribut Inovasi ………..…….. 135
Hubungan saling Pengaruh Kondisi dan Karakteristik Petani Arfak ter- hadap Proses Adopsi Inovasi ………...…………. 136
Hubungan saling Pengaruh antara Atribut Inovasi terhadap Tahap Persua- sif Adopsi Inovasi Masyarakat Arfak ………...… 140
Hubungan saling Pengaruh antara Saluran Komunikasi Penyuluhan dengan Tahap Adopsi Inovasi ……….…. 142
Pola Umum Hubungan saling Pengaruh dalam Proses Adopsi Inovasi Masyarakat Arfak ………..……... 143
Tahap 1 (Proses Adopsi Tahap Pengetahuan) ………...…….. 143
Tahap 2 (Proses Adopsi Tahap Persuasif) ………...…… 147 Halaman
Tahap 3 (Tahap Keputusan/Adopsi) ………..………. 148
Implementasi Strategis Adopsi Inovasi Petani Arfak ... 149
KESIMPULAN DAN SARAN ………... 154
Kesimpulan ………..………. 154
Saran ……….. 155
DAFTAR PUSTAKA ……….. 156
LAMPIRAN ………. 162 Halaman
DAFTAR TABEL
Halaman 1. Urutan Jenjang Kepentingan Sifat Inovasi terhadap Kecepatan Adopsi
Inovasi ………..… 47
2. Teknik Penentuan Lokasi dan Responden Penelitian ………..… 59 3. Kisi-kisi Instrumen Skala Sikap dan Menghimpun ……….… 64 4. Kisaran Nilai Koefisien Korelasi Uji Validitas Instrumen ………….…. 67 5. Jumlah Penduduk Kab. Manokwari Berdasarkan Jenis Kelamin……..….. 71 6. Perkembangan Produksi Tanaman Pangan di Kab. Manokwari……..…… 73 7. Perkembangan Populasi Ternak di Kab. Manokwari ……….….. 74 8. Keadaan Umum Lokasi Penelitian (Penduduk, Topografi, Iklim, Tanah
dan Aksesibilitas) ………..….. 79 9. Keadaan Umum Lokasi Penelitian berdasarkan Vegetasi, Fauna, dan
Usaha Tani ………...…. 80 10. Tingkat Konsumsi Barang dari Luar Lingkungan Kampung Anggra
Distrik Minyambow ………. 81 11. Distribusi Frekuensi Karakteristik Sosial Ekonomi Petani Arfak…... 109 12. Distribusi Frekuensi Karakteristik Nilai Individu Petani Arfak………...… 113 13. Distribusi Frekuensi Karakteristik Komunikasi Petani Arfak …………... 115 14. Distribusi Skor dan Ranking Kebutuhan Belajar Petani Arfak …...…. 116 15. Distribusi Skor dan Ranking Nilai Budaya (Hakekat Hidup) Petani
Arfak ... 119 16. Distribusi Skor dan Ranking Nilai Budaya (Hakekat Karya) Petani
Arfak ... 121 17. Distribusi Skor dan Ranking Nilai Budaya (Hakekat Waktu) Petani
Arfak ……...…….. 122 18. Distribusi Skor dan Ranking Nilai Budaya (Pandangan terhadap Alam)
Petani Arfak …... 124 19. Distribusi Skor dan Ranking Nilai Budaya (Hakekat Hubungan Sesama)
Petani Arfak ... 125 20. Distribusi Skor dan Ranking Sikap Petani Arfak terhadap
Penyuluhan …... 127 21. Distribusi Skor dan Ranking Atribut Inovasi Petani Arfak …...……... 128 22. Distribusi Skor dan Ranking Saluran Komunikasi Inovasi Petani
23. Uji Tingkat Kebutuhan Belajar, Nilai Budaya, dan Sikap Petani Arfak
terhadap Penyuluhan……… 130 24. Faktor-faktor yang Mendukung Variabel Nilai Sosial Petani Arfak….….. 133 25. Faktor-faktor yang Mendukung Variabel Atribut Inovasi……… 135 26. Hubungan Saling Mempengaruhi Kondisi dan Karakteristik Petani Arfak
terhadap Tahap Pengetahuan Adopsi Inovasi ……….. 137 27. Hubungan saling Mempengaruhi antara Atribut Inovasi terhadap tahap
Persuasif Adopsi Inovasi Masyarakat Arfak ... 140 28. Hubungan saling Mempengaruhi antara Saluran Komunikasi Penyuluhan
dengan Tahap Adopsi Inovasi ……….. 142 Halaman
DAFTAR GAMBAR
Halaman 1. Pengaruh Kondisi dan Karakteristik Adopter terhadap Tahap Pengetahuan
Adopsi Inovasi ……… 53
2. Pengaruh Faktor-faktor Kekuatan (Sosial Budaya) terhadap Adopsi Inovasi. 55 3. Kerangka Berpikir dan Hubungan Saling Pengaruh Peubah Penelitian…….. 56 4. Batas dan Luas Kabupaten Manokwari ………...……… 70 5. Empat Distrik Lokasi Penelitian ………... 76 6. Masyarakat Arfak mememliki pengetahuan konservasi yang dikenal dengan
istilah “Igya Ser Hanjob” ... 87 7. Tiga Musim Tanam Masyarakat Arfak ……… 88 8. Hasil pembersihan rumput, semak dan ranting-ranting kayu disimpan di
atas bale-bele agar cepat kering dan menghindari tikus bersarang ……….. 90 9. Pohon kayu bekas pembersihan ladang selain dibuat pagar, juga untuk
cadangan bahan bakar dan pemanas tubuh dengan cara pohon tidak ditebang semua namun dibiarkan kering ………. 91 10. Pembakaran ladang dilakukan dengan melihat kondisi cuaca, tanah bekas
pembakaran subur, penanaman segera dilakukan sebelum tikus bersarang… 91 11. Kentang yang akan dijadikan bibit dibiarkan di atas tanah 1-2 hari, diambil
kemudian disimpan dalam dos karton atau dalam noken yang digantung... 92 12. Selain dimakan dagingnya dan kebutuhan adat, ternak babi juga
dimanfaatkan sebagai alat membajak tanah ………. 93 13 Stek bibit ubi jalar diambil dari kebun lama untuk ditanam pada kebun
baru. Stek dipotong 30 cm, ditanam dalam galian 8-10 cm, jumlah stek per lubang 6 batang dengan sistem silang ……….. 95 14. Teknik panen ubi jalar masyarakat Arfak adalah sekaligus “lumbung alam”
untuk cadangan makanan selama 1-2 tahun ……… 98 15. Model pagar masyarakat Arfak, berfungsi untuk mencegah ternak terutama
babi dan sebagai tanda batas tanah dalam kelompok marga/keluarga ... 104 16. Maskawin wajib disiapkan oleh setiap keluarga yang memiliki anak pria.
Nilai maskawin mencapai ratusan juta. Kemampuan menyediakan maskawin adalah sebuah pristise bagi keluarga tersebut ………. 105 17. Pengaruh Nilai Koefisien Jalur Peubah Kebutuhan Belajar terhadap Tahap
Pengeatahuan Adopsi Inovasi ……….. 138 18. Pengaruh Nilai Koefisien Jalur Peubah Karakteristik Petani Arfak
19. Pengaruh Nilai Koefisien Jalur Peubah Atribut Inovasi terhadap Tahap Persuasif Adopsi Inovasi ………. 141 20. Pola Hubungan Adopsi Inovasi Masyarakat Arfak ...……… 144 21. Identifikasi SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) Adopsi
Inovasi Pertanian Masyarakat Arfak ... 150 22. Strategi Pengadopsian Inovasi Pertanian Masyarakat Pedalaman Arfak
Kabupaten Manokwari Papua Barat ... 153 Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Hasil Uji Statistik Uji Proporsi ... 163 2. Hasil Analisis Uji Faktorial menggunakan SPSS ..……….. 164 3. Hasil Analisis SEM menggunakan Lisrel
(Linier Structural Relationship) ……….. 167 4. Kegiatan Penelitian dalam Gambar ……… 169 5. Kuesioner Penelitian, Daftar Observasi, dan Pedoman Wawancara ... 170