• Tidak ada hasil yang ditemukan

INTERAKSI MAHASISWA PINDAH PROGRAM STUDI DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INTERAKSI MAHASISWA PINDAH PROGRAM STUDI DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

INTERAKSI MAHASISWA PINDAH PROGRAM STUDI DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT

Rahmat Hidayat 1, Isnaini2, Yenita Yatim2 1

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat Rahmathidayat95.amk@gmail.com

ABSTRACT

The background of this study caused at STKIP PGRI Sumatera Barat, especially in sosiology education program have the students who moved education program. The purpose of this research is to describe student’s interaction in moving education program with sosiology education program studenr’s at STKIP PGRI Sumatera Barat. The theories that used by the research is interactionalism symbolic theory, the expert is george simmel. According to simmel interactionalism symbolic is all about problems in a small scale, parsicularly the measure and individual interaction. This research is purposive sampling that participant’s are 19 student’s. The techniqui of collecting the data by using interview, collecting the data by using observation (non participant), interview, and document study. To analyte the data the research used individual and data analysis by miles and huberman that includes 4 steps ; data collection, data reduction, data presentation and conclusion phase.Student’s interaction in moving program in sosiology education program have two interaction : (1) Assosiatif interaction, (2) Disosiatif interaction. In asosiatif interaction is cooperation elements and acomodation elements (equilibrium). Disosiatif interaction look from contravensi element. Contravensi element, student’s interaction process that work all right that caused not willing someone that hidden and caused 2 or more individual may get conflict.

Keywords : Interaction, Student’s

PENDAHULUAN

Keberadaan manusia dari sejak lahirterus mengalami perubahan, baik secara fisik maupun psikologis yang merupakan makhluk hidup dengan akal budi memiliki potensi untuk terus melakukan pengem- bangan. Sifat pengembangan ma-nusia menunjukkan sisi dinamis nya artinya perubahan terjadi terus menerus pada manusia tidak ada yang tidak berubah, kecuali

perubahan itu sendiri. Salah satu pengembangan manusia yaitu melalui pendidikan (Triwiyanto, 2014:1).

Pendidikan berusaha me-ngubah tingkah laku individu dalam berfikir dan bertindak atau ber-tingkah laku. Selanjutnya pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan sum-berdaya manusia dan upaya me-wujudkan cita-cita bangsa Indonesia

(2)

untuk mewujudkan kesejahteraan umum dan Undang-undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menjelaskan bahwa pendidikan di lakukan agar mendapatkan tujuan yangdiharapkan bersama yaitu dalam (Undang-Undang System Pendidikan Nasional (SPN) No 20 Tahun 2003) : “Pendidikan Nasional ber-fungsi mengembangkan ke-mampuan dan membentuk wa-tak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka kecerdasan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembang-nya potensi pendidikan agar menjadi manusia yang beriman bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratif serta bertanggung jawab” (Pasal 3 UU RI No 20/2013).

Lingkungan pendidikan ber-fungsi membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya (fisik, sosial dan budaya), utamanya berbagai sumber daya pendidikan yang ter-sedia, agar dicapai tujuan pendidikan yang optimal (Tirta-rahardja dan Lasula, 2000:164).

Di dalam suatu Universitas, mahasiswa memiliki kebebasan

terhadap diri mereka sendiri termasuk kebebasan dalam memilih program studi bahkan kebebasan untuk pindah program studi sesuai dengan keinginan mahasiswa. Di STKIP PGRI Sumatera Barat didapatkan dua puluh satu orang mahasiswa yang pindah ke program studi Sosiologi. Mahasiswa tersebut berasal dari program studi yang berbeda-beda.

Berdasarkan data studi do-kumen yang peneliti lakukan di prodi Sosiologi, di peroleh data sebanyak dua puluh satu mahasiswa yang melakukan pindah program studi di prodi sosiologi. Data yang peneliti temukan terdapat dua puluh satu nama-nama mahasiswa pindah program studi yang berasal dari prodi Bahasa Inggris, Matematika, Bahasa Indonesia, Sejarah, mahasiswa pindahan dari UNAND dan UNP.

Berdasarkan hasilwawancara terhadap mahasiswa pindah program studipada tanggal 05 Januari Tahun 2017 di dapatkan keterangan bahwa mahasiswa pindah program studi masih kurang mampu berinteraksi dengan baik seperti bekerja sama dengan teman sekelas dalam

(3)

mengerjakan tugas kelompok, ber-komunikasi dan bekerjasama dalam mempresentasikan tugas kelompok dengan teman satu kelompoknya.

Dari pengamatan penelitian, terdapat 7 orang mahasiswa pindahan yang masih kesulitan dalam ber-interaksi ketika melakukan kerja-sama. Berikut ini adalah nama inisial mahasiswa pindahan yang me-ngalami permasalahan dalam ber-interaksi di prodi Sosiologi.

Keterangan yang peneliti peroleh dari salah seorang maha-siswa pindahan, dirinya hanya bergantung kepada rekan-rekan yang satu kelompok dengannya saat mengerjakan tugas kelompok. Disaat ketua kelompok membagi tugas kepada masing-masing anggota kelompok untuk mencari materi kelompok dan didiskusikan secara bersama, mahasiswa pindahan hanya diam saja karena dia tidak paham dengan materi yang akan dia cari, dan akhirnya mahasiswa pindahan tidak melakukan apa yang seharus-nya dia kerjakan.

Padahal ketika anggota ke-lompoknya sudah mengerjakan apa yang harus di kerjakan oleh anggota

kelompok, tugas yang di dapatkan tersebut akan di diskusikan kembali bersama rekan satu kelompok yang lain, apakah yang dicari oleh masing-masing anggota kelompok tersebut sudah benar atau belum. Hal ini menandakan bahwa kerja sama yang dilakukan oleh mahasiswa pindahan dengan mahasiswa tetap dalam suatu kelompok masih belum berjalan dengan baik.

Selain itu juga terdapat delapan orang mahasiswa yang pindah program studi sudah mulai bisa untuk melakukan interaksi dengan baik bersama rekan-rekan sekelas-nya, baik berinteraksi dalam bekerja-sama untuk mengerjakan tugas kelompok, berkomunikasi ataupun ketika mempersentasikan tugas kelompok di depan kelas.

Maka penelitian ini tentu sangat menarik untuk dilakukan karena peneliti akan mencari tahu tentang bentuk interaksi sosial mahasiswa yang pindah program studi di prodi sosiologi, apakah bentuk interaksinya asosiatif atau disosiatif.

(4)

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif sering disebut naturalistic, karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah disebut metode kualitatif karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif (Sugiyono, 2012:8).

Prinsip dasar pendekatan kuali-tatif adalah penelitian yang dimulai dengan persoalan seperti mengapa, bagaimana, apa, dimana, dan bila-mana tentang suatu fenomena-fenomena atau gejala-gejala yang terjadi dilapangan dan peneliti dapat memberi suatu makna kepada suatu peristiwa (Moleong, 2013:6).

Dalam tipe penelitian deskriptif data yang dikumpulkan dalam penelitian adalah berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Hal ini di sebabkan adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu, semua yang di kumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah di teliti. Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan (Mo-leong,2010:11).

Pemilihan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling yang berjumlah sebanyak19 orang. Teknik pemilihan informan ini berdasarkan atas anggapan bahwa informan adalah orang yang benar-benar mengetahui atau memiliki keterkaitan dengan permasalahan atau objek penelitian. Para informan dicari berdasarkan kriteria tertentu yang telah di tetapkan oleh peneliti dan peneliti mengetahui identitas orang-orang yang pantas menjadi informan dan keberadaan mereka diketahui (Afrizal, 2014: 66).

Disini peneliti menimbang dan menentukan informan mana yang dianggap bisa di jadikan informan dalam penelitian ini agar sesuai dengan permalahan dan tujuan yang akan diteliti, yang sesuai dengan Penggunaan Teknik Purposive Sam-pling peneliti menetapkan kriteria-kriteria informan yang harus di penuhi oleh informan.

Pengumpulan data di lakukan dengan wawancara mendalam. Me-tode pengumpulan data di lakukan dengan observasi (nonparti-sipant), wawancara men-dalam, dan studi dokumen. Unit analisis yang

(5)

digunakan adalah individu dengan analisis data Miles dan Huberman yang terdiri dari 4 tahap yaitu tahap pengumpulan data, tahap reduksi data, tahap penyajian data dan tahap penarikan kesimpulan

HASIL DAN PEMBAHASAN Interaksi sosial merupakan suatu bentuk yang umum dari proses sosial dan ini akan muncul bila orang-orang atau kelompok manusia mengadakan hubungan satu sama lainnya. Interaksi sosial merupakan hubungan timbal balik antar manusia dalam kehidupan sosial (Setiadi, 2011:95). Interaksi sosial dapat terjadi bila antara dua individu atau kelompok terdapat kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial adalah tahap pertama dari terjadinya hu-bungan sosial. Komunikasi meru-pakan penyampaian sesuatu infor-masi dan pemberian tafsiran dan reaksi terhadap informasi yang disampaikan.

Setiap kegiatan yang di lakukan oleh mahasiswa di STKIP PGRI Sumatera Barat tentunya mempunyai tujuan masing-masing. Contohnya seperti mahasiswa yang kuliah di STKIP PGRI Sumatera

Barat tentunya bertujuan untuk bisa menjadi guru yang professional dan bisa menjadi guru yang berkarakter. Begitu pula dengan mahasiswa yang pindah program studi di prodi Sosiologi yang terdapat di kampus STKIP PGRI Sumatera Barat. Mahasiswa tidak akan melakukan pindah program studi jika mahasiswa tidak memiliki tujuan yang akan dicapai.

Tujuan adalah salah satu upaya yang di lakukan seseorang untuk dapat mencapai apa yang diinginkan seseorang terhadap dirinya sendiri. Dari tahun 2009 sampai pada tahun 2017 masih banyak terdapat mahasiswa yang pindah program studi ke prodi Sosiologi.

Berdasarkan data wawancara yang di lakukan pada bulan April 2017 di prodi sosiologi, mahasiswa pindah program studi yang di wawancarai adalah mahasiswa dari prodi Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Sejarah dan ada juga mahasiswa pindahan dari Universitas diluar STKIP PGRI Sumatera barat. Berdasarkan hasil penelitian yang telah di lakukan, tujuan mahasiswa yang melakukan

(6)

pindah program studi ke prodi sosiologi yaitu; untuk memperoleh IPK yang tinggi, dan ikut-ikut teman. Proses interaksi asosiatif ditandai dengan adanya usaha-usaha untuk mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi ke-satuan, sikap dan proses-proses mental dengan memperhatikan kepentingan-kepentingan dan tujuan-tujuan bersama. Untuk mencapai suatu kepentingan-kepentingan dan tujuan-tujuan maka diperlukan suatu bentuk kerja sama, proses akomodasi dan proses asimilasi. Tetapi disini hanya ditemukan dua bentuk proses interaksi asosiatif yang dilakukan oleh mahasiswa pindah program studi yaitu dalam proses kerjasama dan proses akomodasi. Berdasarkan hasil penelitian, kerjasama yang di lakukan oleh mahasiswa pindah program studi yaitu kerja sama dalam membuat tugas kelompok, kerjasama dalam diskusi kelompok dan adanya kesmaan pembimbing akademik. Dalam proses akomodasi, didapatkan keterangan bahwa

interaksi mahasiswa pindah program studi sudah mulai stabil atau simbang (equilibrium) dimana sudah adanya usaha-usaha yang dilakukan oleh mahasiswa seperti usaha untuk tidak membeda-bedakan teman, dan usaha untuk menyelesaikan pertentangan atau konflik di dalam kelas

Proses disosiatif sering disebut sebagai oppositional process persis halnya dengan kerja sama, dapat ditemukan pada setiap masyarakat, walaupun bentuk dan arahnya di tentukan oleh kebudayaan dan system social masyarakat yang ber-sangkutan. Apakah suatu masyarakat lebih menekankan pada salah satu bentuk oposisi, atau lebih meng-hargai kerjasama, hal itu tergantung pada unsur-unsur kebudayaan ter-utama yang menyangkut system nilai, struktur masyarakat dan system sosial lainnya. Faktor yang paling menentukan adalah system nilai masyarakat tersebut.

Oposisi dapat diartikan sebagai cara berjuang melawan seseorang atau sekelompok manusia, untuk mencapai tujuan tertentu. Penekanan oposisi pada proses interaksi

(7)

diso-siatif yang di temukan adalah dalam unsur kontravensi.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian mengenai interaksi sosial mahasiswa pindah program studi di STKIP PGRI Sumatera Barat, adanya dua bentuk interaksi sosial diantara mahasiswa pindah program studi dengan mahasiswa program studi sosiologi. Bentuk interaksi sosial tersebut secara assosiatif dan dissosiatif. Adanya bentuk interaksi sosial assosiatif yaitu dilihat dari kerjasama yang dilakukan maha-siswa pindah program studi dalam pembuatan tugas kelompok dan diskusi kelompok didalam kelas. Proses akomodasi yang stabil juga menunjukkan bahwasannya proses interaksi mahasiswa pindah program studi mengarah kepada bentuk interaksi asosiatif, hal ini dapat menghasilkan suatu proses kerjasama yang bagus didalam kelas. Kerja sama yang timbul adalah karena orientasi orang perorangan terhadap kelompoknya (in-group-nya) dan kelompok lainnya (out-group-nya).

Sedangkan bentuk interaksi sosial dissosiatif yaitu dalam unsur

kontravensi dimana pada saat diskusi kelompok mahasiswa pindahan ini tidak di libatkan karena teman-temannya dalam satu kelas tidak menyukai sifat dan sikap dari maha-siswa pindahan sehingga mahamaha-siswa pindahan merasa di asingkan oleh teman sekelasnya. Selain itu, dalam hal ini juga pernah terjadi perten-tangan antara mahasiswa pindah program studi dengan teman satu kelas. Hal ini terjadi karena unsur yang membeda-bedakan teman di dalam kelas.

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Afrizal. 2008. Pengantar penelitian Kualitatif. Laboratorium So-siologi FISIP UNAND Padang. Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa

Indonesia Pusat Bahasa.

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Depdiknas. 2003. Undang-Undang System Pendidikan Nasional (SPN) No 20 Th2003. Jakarta : Depdiknas.

Dokumen. 2017.Profil Prodi Pen-didikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat. Padang.

Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda karya.

Setiadi, Elly. Dan Usman Kolis. 2011. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Prenada Media Group. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian

Kuantitatif Kualitattif dan

R&D. BandungAlfabeta.

Tirtahardja, Umar dan Lasula. 2000. Pengantar Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Triwiyanto, Teguh. 2014. Pengantar Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini dilakukan penentuan hubungan antara konsentrasi kalkon dengan arus puncak terhadap larutan standar Co(II) 10 μg/L dan Ni(II) 50 μg/L dengan potensial

 Elemen Utama Kawasan yang akan dikembangkan, misal : Koridor (jalan, sungai dll), Ruang Terbuka (Open space, RTH dll), Persimpangan (Intersection) dll sesuai

Pengalaman hidup baik yang positif maupun yang negatif dapat mempengaruhi sistem spiritualitas seseorang. Sebaliknya dapat dipengaruhi juga oleh bagaimana seseorang mengartikan

Kompetensi kepribadian yang harus guru Pendidikan kewarganegaraan berbasis penguatan pendidikan karakter yaitu memiliki kepribadian yang baik sesuai dengan norma agama,

[r]

IX.E.2 mengenai Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama dan karena rencana divestasi aset Goodway Hotel dan anak usaha PT Warga Tri Manunggal tersebut diatas,

Pengertian game online secara umum adalah sebuah jenis video permainan yang hanya dapat dijalankan apabila suatu perangkat yang digunakan untuk bermain game terhubung

Simpulan dari hasil pembahasan penelitian adalah variabel kualitas pelayanan yang terdiri atas 5 (lima) dimensi yaitu bukti fisik, kehandalan, daya tanggap,