• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

No. 29 /05/17/Th X, 4 Mei 2016

KEADAAN

KETENAGAKERJAAN

PROVINSI

BENGKULU

FEBRUARI

2016

F

EBRUARI

2016:

T

INGKAT

P

ENGANGGURAN

T

ERBUKA

S

EBESAR

3,84

P

ERSEN

 Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bengkulu pada Februari 2016 mencapai 999,9 ribu orang, bertambah sebanyak 24,7 ribu orang atau naik sebesar 2,6 persen dibandingkan Februari 2015 dengan TPAK sebesar 73,59 persen.

 Jumlah penduduk yang bekerja di Provinsi Bengkulu pada Februari 2015 mencapai 961,5 ribu orang, bertambah sebanyak 17,6 ribu orang atau naik sebesar 1,87 persen dibandingkan keadaan Februari 2015.

 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Bengkulu pada Februari 2016 mencapai 3,84 persen (38,3 ribu orang), mengalami peningkatan dibandingkan TPT Februari 2015 ( 3,21 persen) atau naik sebesar 0,63 persen.

 Selama setahun terakhir periode Februari 2015 - 2016, jumlah penduduk bekerja yang mengalami penurunan terjadi di sektor Pertanian, sektor Konstruksi dan sektor Lembaga Keuangan, Real estate, Usaha Persewaan dan Jasa perusahaan. Persentase penurunan tertinggi terjadi di Sektor Konstruksi yang turun sebesar 20,44 persen atau berkurang 10,5 ribu orang sementara sektor Pertanian mengalami penurunan 4,47 persen atau berkurang 19,6 ribu orang. Sektor Lembaga Keuangan, Real estate, Usaha Persewaan dan Jasa perusahaan turun 3,26 persen atau berkurang 0,7 ribu orang. Sedangkan sektor yang mengalami persentase peningkatan penduduk yang bekerja tertinggi adalah Sektor Listrik, Gas dan Air Minum yang naik sebesar 34,60 persen atau bertambah 0,5 ribu orang, diikuti Sektor Pertambangan dan Penggalian yang naik sebesar 1,96 persen atau bertambah 0,2 ribu orang, Sektor Industri meningkat 22,90 persen atau bertambah 11,9 ribu orang, Sektor Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi naik sebesar 11,12 persen atau bertambah 2,8 ribu orang.

 Berdasarkan jumlah jam kerja pada Februari 2016, sebanyak 619,3 ribu orang atau sebesar 64,41 persen bekerja di atas 35 jam per minggu (termasuk sementara tidak bekerja), sedangkan penduduk bekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 15 jam per minggu mencapai 77,8 ribu orang atau 8,09 persen.

 Pada Februari 2016, penduduk bekerja pada jenjang pendidikan SD kebawah masih tetap mendominasi yaitu sebanyak 367,3 ribu orang atau 38,20 persen, sedangkan penduduk bekerja dengan pendidikan Diploma sebanyak 27,8 ribu orang atau 2,90 persen dan penduduk bekerja dengan pendidikan Universitas sebanyak 113,1 ribu orang atau 11,76 persen .

1.

Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran

Dinamika ketenagakerjaan di Provinsi Bengkulu pada Februari 2016 menunjukkan peningkatan penduduk yang memasuki pasar kerja dibanding tahun sebelumnya. Meskipun jumlah angkatan kerja bertambah, namun tidak semua dapat terserap lowongan yang tersedia, sehingga terjadi peningkatan

(2)

penduduk yang menganggur. Jumlah angkatan kerja pada Februari 2016 bertambah sebanyak 24,7 ribu orang dibanding Februari 2015. Penduduk yang bekerja pada Februari 2016 bertambah sebanyak 17,6 ribu orang dibanding tahun sebelumnya. Sementara jumlah penganggur pada Februari 2016 mengalami peningkatan sebanyak 7,0 ribu orang dibanding keadaan Februari 2015. Dalam setahun terakhir, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) relatif meningkat dari 73,24 persen pada Februari 2015 menjadi 73,59 persen pada Februari tahun 2016.

Gambar 1

Diagram Ketenagakerjaan Provinsi Bengkulu, Februari 2016

Estimasi ketenagakerjaan Februari 2016 menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk SP2010 (000 orang)

Tabel 1

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama 2014–2016

Keadaan: Februari

Jenis Kegiatan Utama Satuan 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Angkatan Kerja 000 orang 968,2 975,2 999,9

Bekerja 000 orang 952,5 943,9 961,5

Penganggur 000 orang 15,7 31,3 38,3

2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja % 74,38 73,24 73,59

3. Tingkat Pengangguran Terbuka % 1,62 3,21 3,84

4. Pekerja tidak penuh 000 orang 325,0 312,2 342,2

Setengah penganggur 000 orang 73,9 95,8 111,2

Paruh waktu 000 orang 251,2 216,4 230,9

2.

Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama

Struktur lapangan pekerjaan hingga pada kurun waktu Februari 2015 - Februari 2016 tidak mengalami perubahan, dimana Sektor Pertanian, Sektor Perdagangan, Rumah Makan dan Akomodasi dan Sektor Jasa Kemasyarakatan, merupakan penyumbang terbesar penyerapan tenaga kerja di Provinsi Bengkulu. Pada Februari 2016, Sektor Pertanian menyerap tenaga kerja sebesar 43,59 persen, Sektor Perdagangan, Rumah Makan dan Akomodasi menyerap tenaga kerja sebesar 19,49 persen dan Sektor Jasa Kemasyarakatan menyerap tenaga kerja sebesar 19,74 persen.

Penduduk Usia Kerja 15+ {1.358,6}

Angkatan Kerja {999,9} Bukan Angkatan Kerja {358,8}

Bekerja {961,5} Pengangguran {38,3} Sekolah {123,1} Mengurus RT

{194,0}

(3)

di Sektor Konstruksi yang turun sebesar 20,44 persen atau berkurang 10,5 ribu orang, Sementara Sektor Pertanian turun 4,47 persen atau berkurang 19,6 ribu orang. Sektor Lembaga Keuangan, Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan turun 3,26 persen atau berkurang sebesar 0,7 ribu orang. Sedangkan sektor yang mengalami persentase peningkatan penduduk bekerja tertinggi adalah Sektor Listrik, Gas dan Air Minum yang naik sebesar 34,60 persen atau bertambah 0,5 ribu orang disusul Sektor Industri yang naik sebesar 22,90 persen atau bertambah 11,9 ribu orang (Lihat Tabel 2).

Tabel 2

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama 2014–2016

Keadaan: Februari

Lapangan Pekerjaan Utama 2014 2015 2016 (000 orang) % (000 orang) % (000 orang) %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan

Perikanan 555,3 58,30 438,7 46,48 419,1 43.59

2. Pertambangan dan Penggalian 4,8 0,50 11,2 1,19 11,5 1.19

3. Industri 35,9 3,77 51,8 5,48 63,6 6.62

4. Listrik, Gas, dan Air Minum 3,1 0,32 1,3 0,14 1,8 0.19

5. Konstruksi 29,7 3,12 51,3 5,44 40,8 4.25

6. Perdagangan, Rumahmakan, dan Akomodasi 145,8 15,31 172,7 18,29 187,4 19.49 7. Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 24,3 2,55 25,0 2,65 27,8 2.89

8. Keuangan 7,3 0,77 20,4 2,17 19,8 2.06

9. Jasa Kemasyarakatan 146,2 15,35 171,4 18,16 189,8 19.74

Jumlah 952,5 100,00 943,9 100,00 961,5 100.00

3. Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama

Secara sederhana kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Dari tujuh kategori status pekerjaan utama, pekerja formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan kategori buruh/karyawan, sisanya termasuk pekerja informal. Berdasarkan identifikasi tersebut pada Februari 2016 sebanyak 343,3 ribu orang atau 35,70 persenbekerja pada kegiatan formal dan sisanya sebanyak 618,2 ribu orang atau sebesar 64,30 persen bekerja pada kegiatan informal.

Dalam setahun terakhir Februari 2015-2016, pekerja informal secara absolut berkurang sebanyak 30,5 ribu orang, secara persentase pekerja informal berkurang dari 68,73 persen pada Februari 2015 menjadi 64,30 persen pada Februari 2016. Penurunan ini berasal dari hampir seluruh komponen pekerja informal, kecuali penduduk bekerja berstatus berusaha dibantu buruh tidak tetap/pekerja keluarga/tidak dibayar dan pekerja bebas pertanian. Penurunan persentase pekerja informal tertinggi terjadi di komponen pekerja bebas non pertanian sebesar 17,13 persen atau berkurang 8,2 ribu orang diikuti mereka yang bekerja sebagai pekerja keluarga/buruh tak dibayar yang mengalami penurunan sebesar 28,6 ribu orang atau berkurang 13,62 persen, berusaha sendiri turun 2,40 persen atau berkurang 4,1 ribu orang (Lihat Tabel 3).

(4)

Tabel 3

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama 2014–2016

Keadaan: Februari

Status Pekerjaan Utama 2014 2015 2016 (000

orang) % orang) (000 % orang) (000 %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Berusaha sendiri 145,5 15,27 169,6 17,97 165,5 17.22 2. Berusaha dibantu buruh tidak tetap 233,4 24,50 194,0 20,55 201,7 20.97 3. Berusaha dibantu buruh tetap 29,7 3,11 29,4 3,12 42,6 4.43

4. Buruh/Karyawan 249,7 26,21 265,7 28,15 300,7 31.27

5. Pekerja bebas di pertanian 37,4 3,93 27,0 2,86 29,7 3.09 6. Pekerja bebas di nonpertanian 24,3 2,55 48,0 5,09 39,8 4.14 7. Pekerja keluarga/tak dibayar 232,5 24,42 210,2 22,27 181,5 18.88

Jumlah 952,5 100,00 943,9 100,00 961,5 100.00

4. Penduduk yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja

Secara umum, komposisi jumlah penduduk yang bekerja menurut jam kerja seluruhnya selama seminggu yang lalu tidak mengalami perubahan berarti dari waktu ke waktu. Penduduk yang dianggap sebagai pekerja penuh waktu (full time worker) yaitu penduduk yang bekerja 35 jam ke atas perminggu jumlahnya pada Februari 2016 mencapai 619,3 ribu orang atau 64,41 persen, turun dibanding Februari 2015 yang mencapai 66,93 persen. Pada Februari 2015 penduduk bekerja kurang dari 35 jam per minggu mencapai 33,07 persen dan meningkat di tahun 2016 menjadi 35,59 persen, Sementara itu, penduduk yang bekerja kurang dari 15 jam per minggu pada Februari 2016 mencapai 77,8 ribu orang atau naik sebesar 2,74 persen dibandingkan periode sebelumnya (Lihat Tabel 4).

Tabel 4

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja per Minggu 2014–2016

Keadaan: Februari

Jumlah Jam Kerja per Minggu 2014 2015 2016 (000 orang) % (000 orang) % (000 orang) %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1–7 18,0 1,89 21,0 2,22 29,2 3.04 8–14 50,1 5,26 54,8 5,80 48,6 5.05 15–24 105,1 11,03 110,8 11,74 112,3 11.68 25–34 151,9 15,94 125,6 13,31 152,1 15.82 35+ *) 627,4 65,87 631,7 66,93 619,3 64.41 Jumlah 952,5 100,00 943,9 100,00 961,5 100.00

(5)

5.

Penduduk yang Bekerja Menurut Pendidikan

Penyerapan tenaga kerja hingga Februari 2016 masih didominasi oleh penduduk bekerja berpendidikan rendah SD ke bawah sebanyak 367,3 ribu orang atau 38,20 persen dan Sekolah Menengah Atas sebanyak 188,1 ribu orang atau 19,57 persen. Penduduk bekerja berpendidikan tinggi hanya sebanyak 140,9 ribu orang atau 14,66 persen yang terdiri dari 27,8 ribu orang berpendidikan Diploma atau 2,90 persen dan 113,1 ribu orang atau 11,76 persen berpendidikan S1/DIV keatas.

Perbaikan kualitas penduduk yang bekerja ditunjukkan oleh kecenderungan menurunnya penduduk bekerja berpendidikan rendah atau tamat SD kebawah serta meningkatnya penduduk bekerja berpendidikan tinggi atau tamat Diploma dan Universitas. Dalam setahun terakhir Februari 2015-Februari 2016 penduduk bekerja berpendidikan rendah berkurang sebanyak 23,8 ribu orang atau turun 6,08 persen. Sementara itu penduduk bekerja berpendidikan tinggi bertambah sebanyak 17,7 ribu orang atau naik 21,74 persen (Lihat Tabel 5).

Tabel 5

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 2014–2016 Keadaan: Februari

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

2014 2015 2016

(000 orang) % (000 orang) % (000 orang) %

(1) (4) (5) (6) (7) (6) (7)

1. SD Kebawah 417,4 43,82 391,1 41,43 367,3 38.20

2. Sekolah Menengah Pertama 188,5 19,79 181,5 19,20 182,1 18.94 3. Sekolah Menengah Atas 181,3 19,04 171,2 18,14 188,1 19.57 4. Sekolah Menengah Kejuruan 69,6 7,31 77,1 8,17 83,0 8.63

5. Diploma I/II/III 15,3 1,60 26,6 2,82 27,8 2.90

6. S1/DIV keatas 80,4 8,44 96,7 10,25 113,1 11.76

Jumlah 952,5 100,00 943,9 100,00 961,5 100.00

6.

Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan

Pada Februari 2016, TPT kelompok berpendikan tamat Diploma I-III menempati posisi tertinggi sebesar 9,28 persen (walaupun sudah mengalami mperbaikan dibanding Februari 2015), diikuti TPT kelompok berpendidikan tamat S1/DIV keatas sebesar 6,99 persen, Sekolah Menengah Kejuruan 5,51 dan Sekolah Menengah Pertama sebesar 4,14 persen, sedangkan TPT terendah terdapat pada kelompok berpendidikan tamat SD kebawah sebesar 2,02. Apabila dibandingkan keadaan Februari 2015 maka TPT pada tingkat pendidikan rendah SD kebawah mengalami peningkatan (Lihat Tabel 6).

(6)

Tabel 6

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 2014–2016

(persen) Keadaan: Februari

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4)

SD Kebawah 0,30 0,85 2.02

Sekolah Menengah Pertama 1,74 1,19 4.14

Sekolah Menengah Atas 2,57 3,53 3.45

Sekolah Menengah Kejuruan 2,07 6,44 5.51

Diploma I/II/III 0,00 14,98 9.28

S1/DIV keatas 5,71 8,94 6.99

(7)

BPS PROVINSI BENGKULU

Informasi lebih lanjut hubungi:

Bidang Statistik Sosial

BPS Provinsi Bengkulu

Telepon: 0736-349117

e-mail:

bps1700@.bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Dihasilkan aplikasi yang dapat meramalkan permintaan barang untuk periode yang akan datang dengan masukan berupa data penjualan barang pada periode sebelumnya,

Adapun informasi analisa peralihan tanggapan deviasi frekuensi sistem kendali frekuensi tenaga listrik untuk tipe Non – Reheat dengan metoda Linier Quadratic Gaussian

Penyebab lain keputihan adalah alergi akibat benda-benda yang dimasukkan secara sengaja atau tidak sengaja ke dalam vagina, seperti tampon, obat atau alat kontrasepsi,

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan power otot tungkai terhadap kemampuan tendangan T pada pesilat putra

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah terletak pada variabel penelitian, pada penelitian terdahulu variabel yang digunakan adalah earning per share, debt

Menurut hemat saya, posisi Pemerintah Tiongkok sebenarnya sudah jernih dan ada ketegasan terhadap Huakiao, orang Tiongkok yang tetap mempertahankan WN-Tiongkok dan