«
BUPATI BUOL
PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN BUPATI BUOL
NOMOR 31 TAHUN 2020 TENTANG
TU G AS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR KEPADA PEGAWAI NEGERI SIPIL
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BUOL,
Menimbang a. bahwa dalam rangka Pembinaan dan Manajemen
Aparatur Khususnya Pengembangan Sumber Daya
| . j ; . i
Manu sia untuk mengembangkan diri dan Meningkatkan kemampuan serta Profesionalisme Aparatur Sipil Negara Berbasis Kompetensi melalui pendidikan lanjutan dalam
i
bentuk tugas belajar dan izin belajar seSuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku;
i
b. bahwa untuk pengembangan sumber daya ! Pegawai Negeri Sipil terkait pengetahuan dan kompetensi, perlu dilakukan melalui pendidikan formai sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;
c. bahwa ketentuan yang mengatur tentang tugas belajar tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun
1961 tentang pemberian tugas belajar;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pemberian Tugas 1 îi HUKür :
Belajar dan Izin Belajar kepada Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Buol;
Mengingat
.1
I
... ,
: 1. Undang-Undang Nomor 51 Tahun 1999 tentang
Pembentukan Kabupaten Buol, Kabupaten Morowali dan
Kabupaten Banggai Kepulauan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 179, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3900) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang- undang Nomor 51 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Buol, Kabupaten Morowali, dan Kabupaten
Banggai Kepulauan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3966);
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 5587), sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil ( Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6037) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR KEPADA PEGAWAI
NEGERI SIPIL.
BAB I
KETENTUAN UMUM Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:
1. Tugas belajar adalah penugasan yang diberikan oleh pejabat Pembina
Kepegawaian atau pejabat yang menerima delegasi kewenangan kepada
fl t
PNS untuk meningkatkan kompetensi, mengurangi kesenjangan
kompetensi, dan/atau pengembangan karier PNS melalui pendidikan formai, pada Perguruan tinggi dalam negeri.
2. Izin Belajar adalah izin yang diberikan oleh pejabat Pembina
Kepegawaian atau pejabat yang menerima delegasi kewenangan kepada PNS untuk melanjutkan pendidikan formai ke Perguruan tinggi dalam negeri, diluar jam dinas dan tidak menggangu tugas kedinasan dengan biaya pendidikan ditanggung sendiri PNS yang bersangkutan.
3. Pegawai Negara Sipil yang selanjutnya disebut PNS adalah warga Negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat Pembina Kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.
4. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
susunan belajar serta proses belajar agar peserta didik secara aktif. Mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, ahlak mulia, serta
keterampilan yang diperlulcan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.
5. Pendidikan Akademik adalah pendidikan tinggi yang diarahkan
terutama pada penguasaan ilmu pengetahuan dan pengembangannya.
6. Pendidikan vokasi adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik
untuk memiliki pekeijaan dengan keahlian tertentu.
7. Indeks Prestasi kumulatif selanjutnya di singkat IPK adalah hasil akhir
dari kesatuan nilai rata-rata yang diperoleh mahasiswa setelah menempuh sejumlah mata kuliah.
8. Evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjarninan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang dan jenis pendidikan sebagai bentulc pertanggung jawaban penyelengaraan pendidikan.
9. Perguruan tinggi dalam negeri adalah perguruan tinggi negeri,
perguruan tinggi kedinasan atau perguruan tinggi swasta.
10. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
11. Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah adalah Bupati Buol
12. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia adalah Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Kabupaten Buol.
13. Daerah adalah Kabupaten Buol.
14. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintah yang menjadi kewenangan daerah otonom.
15. Bupati adalah Bupati Buol.
16. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Buol.
17. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan urusan
(1) Pelaksanaan tugas belajar meliputi: a. perencanaan kebutuhan;
b. survei perguruan tinggi/universitas; c. rekrutmen;
d. seleksi administrasi;
e. seleksi pra akademis dan akademis;
f. penyuluhan calon peserta tugas belajar/k<
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah Kabupaten.
BAB II
PEMBERIAN TUGAS BELAJAR Bagian Kesatu
Tugas dan Kewenangan Pasal 2
g. pengiriman tugas belajar; h. monitoring dan evaluasi; dan
i. pemberdayaan pasca tugas belajar.
(2) Tugas belajar diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi dalam Negeri dengan status terakreditasi.
(3) Kewenangan penandatanganan surat keputusan tugas belajar oleh Sekretaris Daerah Kabupaten.
(4) Pelaksana tugas belajar dilakukan oleh Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Bagian Kedua
Program dan Jangka Waktu Pendidikan Pasal 3
(1) Program pendidikan Tugas Belajar ditetapkan berdasarkan hasil analisa kebutuhan dan anggaran yang tersedia.
(2) Program Tugas Belajar meliputi : a. program pendidikan diploma; b. saijana (SI);
c. magister (S2); d. doktor (S3); dan
e. pendidikan khusus profesi seperti dokter spesialis, perawat/bidan, serta pendidikan kesetaraan.
Pasal 4 Jangka waktu pendidikan sebagai berikut:
a. Program diploma I (DI) paling lama 1 (satu) tahun; b. Program diploma II (DU) paling lama 2 (dua) tahun; c. Program diploma III (DIII) paling lama 3 (tiga) tahun;
d. Program diploma IV (DIV) / sarja (SI), paling lama 4 (empat) tahun; e. Program magister(S2) atau setara, paling lama 2 (dua) tahun;
f. Program doktor (S3) atau setara, paling lama 4 (empat) tahun; dan
g. Jangka waktu untuk program khusus profesi dan kesetaraan disesuaikan dengan jangka waktu yang ditetapkan oleh lembaga pendidikan dengan maksimal 5 (lima) tahun.
Pasal 5
Jangka waktu pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dapat diberikan dengân ketentuan:
a. Perguruan tinggi/universitas/sekolah tinggi /akademi menetapkan
i
kebijakan akademis tentang pengurangan atau penambahan jangka waktu pendidikan;
b. Tidak diberikan penambahan jangka waktu pendidikan karena kelalaian dan/atau sebab lain yang dilakukan secara sengaja oleh PNS tugas belajar; c. Penambahan jangka waktu pendidikan sebagaimana dimaksud pada huruf
a diberikan untuk paling lama 1 (satu) tahun terhitung mulai tanggal berakhimya masa tugas belajar; dan
d. Akibat penambahan jangka waktu pendidikan sebagaimana dimaksud pada huruf c, segala biaya untuk kebutuhan penyelesaian pendidikan program tugas belajar menjadi tanggung jawab PNS tugas belajar yang bersangkutan.
(1) Biaya pendidikan yang dibebankan dari APBD yang dialokasikan pada DPA Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.
(2) Besaran biaya pendidikan dan skema waktu realisasi bantuan biaya pendidikan dengan sumber dana APBD ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
(3) Biaya pendidikan yang dibebankan selain APBD sesuai dengan aturan yang berlaku.
(4) Dalam hal keadaan tertentu Pemerintah Daerah dapat memberikan bantuan pembiayaan kepada PNS Tugas Belajar yang diberhentikan melalui pembiayaan sumber-sumber lain yang syah selain sumber dana APBD.
Tugas belajar diberikan bagi PNS yang telah memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Persyaratan Umum,
1) Memiliki masa kerja paling kurang 1 (satu) tah 1
Bagian Ketiga Biaya Pendidikan Pasal 6 Bagian Keempat Persyaratan Pasal 7
2) Telah menunjukkan prestasi lceija yang baik dalam melaksanakan tugas sehari-hari yang dinyatakan secara tertulis oleh Kepala Unit Keija yang bersangkutan;
3) Memiliki SKP (Sasaran Kerja Pegawai) setiap unsur sekurang-kurangnya baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
4) Tidak pemah mendapat hukuman disiplin tingkat sedang dan atau berat, dan
5) Berbadan sehat.
b. Persyaratan khusus, yaitu:
1) Untuk tingkat diploma/akademi atau yang sederajat:
a. , Pangkat sekurang-kurangnya Pengatur Muda Tingkat I, Il/b. b. Umur setinggi-tingginya 25 (dua puluh lima) tahun, dan c. Lulus seleksi yang ditentukan oleh lembaga pendidikan. 2) Tingkat Sarjana (SI) atau yang sederajat:
a. Pangkat sekurang-kurangnya Pengatur, II/c
b. Umur setinggi-tingginya 25 (dua puluh lima) tahun; dan c. Lulus seleksi yang ditentukan oleh lembaga pendidikan. 3) Untuk tingkat Magister (S2) atau yang sederajat :
a. Pangkat sekurangnya-kurangnya Penata Muda, III/a; b. Umur setinggi-tingginya 37 (tiga puluh tujuh) tahun; dan c. Lulus seleksi yang ditentukan oleh lembaga pendidikan. 4) Untuk tingkat Doktor (S3) atau yang sederajat:
a. Pangkat sekurang-kurangnya Penata Muda Tingkat I, Ill/b b. Umur setinggi-tingginya 40 (empat puluh) tahun; dan c. Lulus seleksi yang ditentukan oleh lembaga pendidikan.
5) Untuk pendidikan khusus profesi dan pendidikan
persyaratan khusus disesuaikan dengan kebutuhan
dimaksud.
Bagian Keempat
Perencanaan kebutuhan dan Survei Perguruan Tinggi Pasal 8
(1) Perencanaan kebutuhan program Tugas Belajar berdasarkan hasil analisa kebutuhan dan anggaran yang tersedia.
(2) Analisa kebutuhan sebagimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh dari hasil analisa da
lingkungan
n kajian terhadap kebutuhan Pemerintah Kabupaten. tugas belajar di ;u 2oée kesetaraan, pendidikan
(3) Survei perguruan tinggi/universitas/sekolah tinggi/akademi
diselenggarakan dengan berkoordinasi/mengunjungi perguruan
tinggi/universitas/sekolah tinggi yang di prioritaskan untuk di tunjuk dan atau ditetatapkan dalam program tugas belajar.
(4) Pelaksanaan survei sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan instansi terkait.
Bagian Kelima Rekruitmen dan Seleksi
Pasal 9
(1) Rekruitmen bagi calon PNS tugas belajar dengan menggunakan biaya dari APBD melalui DPA Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
il S |
Manusia dilaksanakan dengan mekanisme permohonan calon yang memenuhi syarat kepada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia untuk diadakan penelitian administrasi serta pemanggilan bagi yang memenuhi syarat.
(2) Untuk calon mahasiswa Tugas Belajar dengan pembiayaan selain APBD,
j l
sebelum melaksanakan seleksi harus mendapatkan rekomendasi dari pejabat yang membidangi kepegawaian dalam hal ini Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Pasal 10
(1) Pelaksanaan seleksi bagi calon PNS tugas belajar dilakukan dalam 2 (dua)
tahap yakni pra akademis dan akademis.
(2) Pra akademis dilakukan oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia.
(3) Akademis dilaksanakan di universitas/perguruan tinggi tertentu baik dilaksanakan di daerah lewat kerjasama dengan perguruan tinggi, keijasama dengan pihak tertentu maupun dilaksanakan langsung di perguruan tinggi yang dituju.
il : : ! !
Bagian Keenam
Penyuluhan/Konseling Calon PNS Tugas Belajar Pasal 11
Calon PNS tugas belajar terlebih dahulu penyuluhan dari Badan Kepegawaian dan Manusia.
Bagian Ketujuh
Pembinaan, Monitoring dan Evaluasi Pasal 12
(1) Selama dalam masa tugas belajar, segala administras! kepegawaian berada di bawah pembinaan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.
(2) Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
melaksanakan monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap kemajuan studi dari PNS tugas belajar.
(3) Evaluasi PNS tugas belajar dilaksanakan setiap tahun untuk mengetahui permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan tugas belajar serta upaya penyelesaiannya.
(1) PNS yang telah selesai melaksanakan tugas belajar ditempatkan j kembali pada Perangkat Daerah pengusul.
(2) Wajib mempresentasikan karya ilrniah laporan akhir/skripsi/tesis dan atau disertasi di depan Bupati selaku Pejabat Pembina Kepegawaian /Sekertaris Daerah/Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. (3) Dalam hal PNS yang menduduki jabatan struktural pada saat penugasan
dapat dipertimbangkan untuk diangkat kembali dalam jabatan yang setingkat sepanjang formasi jabatan tersedia dan yang bersangkutan memenuhi kualifikasi formasi jabatan tersebut.
(4) Kewajiban kerja yang harus dijalani PNS yang telah selesai melaksanakan tugas belajar, adalah 2 (dua) kali masa tugas belajar (n) atau dalam rumus (2xn).
PNS dapat melakukan tugas belajar berkelanjutan secara berturut-turut dengan persyaratan:
a. Mendapat Rekomendasi tertulis dari Pejabat Pembina Kepegawaian Bagian Kedelapan
Pemberdayaan Pasca PNS Tugas Belajar
Pasal 13
Pasal 14
Daerah;
b. Indeks Prestasi Kumulatif sangat memuaskan;
I
c. Jenjang pendidikan bersifat linear, dan
il i
BAB III
HAK,KEWAJIBAN DAN LARANGAN Bagian Kesatu
Hak PNS Tugas belajar
Pasal 15
Hak PNS tugas belajar mendapat pembiayaan dari : a. APBD ;
b. Sumber lain yang syah dan tidak mengikat sesuai ketentuan peraturan pemndang-undangan.
(1) PNS tugas belajar wajib melapor secara tertulis setiap semester kepada PPK melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Marmsia. (2) PNS yang telah selesai menjalankan Tugas Belajar wajib melapor kepada
PPK melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
11
Manu sia, paling lama 15 (lima bêlas) hari terhitung mulai tanggal yudisium atau telah dinyatakan lulus oleh perguruan tinggi/ universitas/sekolah tinggi/akademi.
PNS Tugas Belajar dilarang:
a. Melakukan pelanggaran sebagaimana diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil; b. Dengan sengaja memperpanjang waktu pendidikan tugas belajar;
c. Melanggar kode etik akademis; d. Melanggar tata tertib akademis;
e. Berhenti atas permintaan sendiri sebagai PNS selama melaksanakan tugas belajar;
f. Dikenakan sanksi Drop Out oleh perguruan tinggi/universitas/sekolah
Bagian Kedua
Kewajiban PNS Tugas belajar Pasal 16
Bagian Ketiga
Larangan PNS Tugas Belajar Pasal 17
g. Mengundurkan diri sebagai pegawai yang melaksanakan tugas belajar tanpa alasan yang syah dan meyakinkan;
h. Melakukan tindak pidana yang telah berkekuatan hukum tetap;
i. Mengikuti pendidikan formai dan kegiatan lain sejenisnya;
j. Pindah tugas/mutasi dari lingkungan Pemerintah kabupaten selama
menjalani kewajiban tugas belajar; k. Cuti diluar tanggungan Negara; dan
l. Mengikuti tugas belajar dengan biaya sendiri atau sumber-sumber
pembiayaan lainnya yang sejenis diluar yang ditetapkan.
Pasal 18
(1) PNS Tugas Belajar yang melanggar larangan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 17 dikenakan sanksi administratif.
(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa
pembatalan status tugas belajar dengan ketentuan pegawai yang
bersangkutan diharuskan mengembalikan sejumlah biaya yang
dikeluarkan selama Tugas Belajar ditambah denda sebesar 100 % dari jumlah tersebut.
(3) Disamping sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Pegawai yang bersangkutan dijatuhi hukuman disiplin sebagaimana diatur dalam Peraturan perundang-undangan.
(4) Dalam hal PNS Tugas Belajar tidak melapor kepada PPK, PNS Tugas
Belajar yang bersangkutan diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Pasal 19
Tata cara pengembalian dan tuntutan ganti rugi terdiri atas :
(1) Pengembalian biaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (2) melalui kas daerah.
(2) Pengembalian biaya sebagaimana dimaksud ayat (1) dilakukan dengan cara angsuran sebesar 25% dari gaji yang diterima setiap bulan sampai dengan lunas.
I1
BAB IV
PEMBERIAN IZIN BELAJAR Pasal 20
(1) PNS yang akan mengikuti Izin Belajar mendapatkan hak-hak
kepegawaiannya sama seperti PNS lainnya dan pembinaan
kepegawaiannya tetap berada pada unit kerja tempat PNS tersebut ditempatkan.
(2) PNS yang melaksanakan Izin Belajar wajib menyelesaikan studi tepat waktu sesuai yang ditetapkan dalam surat izin belajar.
(3) PNS yang telah menyelesaikan studi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) melaporkan secara tertulis kepada Bupati melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.
(4) Pelaporan secara tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dengan melampirkan salinan ijasah yang dilegalisir, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dan laporan akhir/skripsi/tesis/desertasi masing-masing 1 (satu) eksemplar paling lambat 1 (satu) bulan sejak tanggal penyelesaian
pendidikan dan/ atau telah dinyatakan lulus oleh I lembaga
pendidikan/perguruan tinggi/ universitas/sekolah tinggi/akademi.
(5) Izin Belajar dapat diberikan kepada PNS melalui MoU tripartit antara
pemerintah daerah, Perguruan tinggi swasta terakreditasi! dengan
Perguruan Tinggi Negeri.
Pejabat yang berwenang memberikan Izin Belajar diatur dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Pendidikan Diploma I sampai dengan IV dan strata (SI), yaitu Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, dan
b. Magister (S2) dan Pendidikan Doktor (S3), yaitu Sekretaris Daerah.
Izin Belajar untuk mengikuti pendidikan diberikan kepada PNS, dengan ketentuan:
a. berstatus PNS bukan CPNS dan sudah bekeija paling kurang 2 (dua)
tâhun sejak pengangkatannya sebagai PNS;
b. pangkat/Golongan Ruang minimal II/ b untuk golongan II dan III/a
Pasal 21
Pasal 22
c. Tidak sedang menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau berat atau sedang menjalani pemberhentian sementara sebagai PNS;
d. Kegiatan pendidikan diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi dalam Negeri
dengan status terakreditasi;
e. Pendidikan diikuti diluar jam keija dan tidak mengganggu
pekerjaan/tugas sehari-hari;
!
f. Biaya pendidikan ditanggung sepenuhnya oleh pegawai yang
bersangkutan;
g. Bidang pendidikan diikuti harus mendukung pelaksanaan tugas jabatan;
dan
h. Pemberian izin belajar dilakukan oleh pejabat berwenang sebelum
pelaksanaan perkuliahan.
Pasal 23
Kelengkapan berkas administrasi yang harus disampaikan dalam rangka verifikasi adalah:
a. SK pangkat akhir;
b. SKP tahun terakhir dengan nilai setiap unsur sekurang-kurangnya baik;
• , .
c. Surat keterangan dari Lembaga Pendidikan dengan mencantumkan
jurusan yang bersangkutan;
d. Melampirkan jadwal mata kuliah yang ditandatangani oleh pimpinan
lembaga pendidikan; dan
e. Surat keterangan uraian tugas sesuai tugas pokok pada unit kerja;
! !' *i î ; I
: ■ ; ; i Pasal 24
Pengusulan dan kelengkapan berkas administrasi Izin Belajar melalui Badan
Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, dengan
melampirkanUsul/rekomendasi dari kepala perangkat daerah yang
bersangkutan beserta surat keterangan kuliah dari kampus dan persyaratan lainnya yang ditetapkan.
BAB V
KETENTUAN PERALIHAN Pasal 25
Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, keputusan penetapan pemberian Tugas Belajar/Izin Belajar yang telah diterbitkan sebelum
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 26
Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan Bupati Nomor 58 Tahun 2017 tentang Pemberian Tugas Belajar dan Izin Belajar bagi Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Buol (Berita Daerah Kabupaten Buol Tahun 2017 Nomor 58), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 27
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Buol.
Ditetapkan di Buol
pada tanggal 2 November
Diundangkan di Buol
pada tanggal 2 November 2020
ERAH KABUPATEN BUOL,
U O .
BERlf/TDAERAH KABUPATEN BUOL TAHUN 2020 NOMOR 31