• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENTARI PAGI RABU, 20 MEI 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MENTARI PAGI RABU, 20 MEI 2015"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

HIMPUNAN MAHASISWA ANALIS EFEK

MENTARI PAGI

(2)

MENTARI

PAGI

INDEKS GLOBAL DAN PROYEKSI IHSG TOP TRADING AND LOSS TRADING TODAY HOT NEWS REKOMENDASI SAHAM

(3)

Mentari Pagi

Rabu, 20 Mei 2015

Selasa, 19 Mei 2015

HIGH : 5.273,811 LOW :5.219,588 CLOSE :5.269,371 0,603%

Trading Value by

Investor Type

Selasa, 19 Mei 2015

Investor Asing: 3,0 Trilliun (47%)

Investor Lokal: 3,4 Trilliun (53%)

Total sepanjang 2015:

Investor Asing: 358,9 Trilliun (57%)

Investor Lokal: 265,7 Trilliun (43%)

Index Global (Closing 19 Mei 2015) :

Market Index Change Chg (%)

FTSE ST (Singapore) 3.454,04 -5,53 -0,15%

NIKKEI 225 (Jepang) 20.026,38 136,11 0,68%

HANG SENG (Hong Kong) 27.693,54 102,29 0,37%

SSE Comp (China) 4.417,554.476,62 134,06 3,13%

DJIA (USA) (DOWI) 18.312,39 13,51 0,07%

S&P 500 (SPX) 2.127,83 -1,37 -0,06%

Rupiah (USD/IDR) Rp 13.111 0,00 0,00%

US Dollar Index (DXY) $ 95,29 1,11 1,18%

Crude Oil (WTI) (CL1!) $ 58,40 0,41 0,71%

Gold (XAU/USD) $ 1.208,40 1,70 0,14%

Coal (QL1!) $ 46,40 -0,15 -0,32%

Crude Palm Oil (CU1!) $ 601,75 -9,50 -0,37%

EUR/USD $ 1,11440 -0,00016 -0,01%

USD/JPY $ 120,62 (0,014) -0,04%

Sumber: IDX, Bloomberg dan TradingView

A S IA M A R K E T O V E R V IE W

Saham Dual Listing Indonesia NYSE

Rp2.830 $43.18 (TLK) 0 0,36

0,00% 0,84% TELKOM (TLKM)

(4)

IHSG BERPOTENSI LANJUTKAN TREN KENAIKAN

Pada perdagangan Selasa (19/5/2015), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 31,560 poin (0,60%) ke angka 5.269,371. Sepanjang perdagangan, indeks mencapai level tertingginya 5.273,488 atau menguat 35,677

poin dan mencapai level terendahnya 5.219,568 atau turun 18,243 poin. Nilai transaksi di pasar reguler mencapai Rp4,5 triliun dan di pasar negosiasi mencapai Rp1,8 triliun.

Pada hari ini IHSG kami proyeksikan untuk dapat melanjutkan penguatan dikarenakan beberapa faktor. Salah satunya karena telah dirilisnya BI Rate yang tetap berada pada level 7,5% diharapkan dapat membawa angin segar pada IHSG,terutama pada sektor perbankan dan properti yang sangat sensitif terhadap suku bunga. Tren net foreign sell masih terus berlanjut dimana pada perdagangan kemarin investor asing masih mencatatkan net foreign sell sebesar Rp409,7 Miliar,yang menandakan sudah cukup banyak investor asing menarik dananya dari pasar modal indonesia pada beberapa hari terakhir, akan tetapi minat beli investor lokal yang cukup tinggi masih bisa menahan aksi jual asing yang cukup besar sehingga IHSG masih bisa bergerak positif dalam jangka pendek. Dari analisa teknikal, candle IHSG membentuk hammer dengan body lumayan besar yang menandakan walau pada awal perdagangan IHSG bergerak di zona merah,namun menjelang penutupan IHSG berhasil ditutup di zona hijau. Indikator stochastic masih terlihat melanjutkan kenaikan menuju area overbought yang berarti masih ada peluang untuk IHSG dapat melanjutkan kenaikan beberapa hari ke depan. Indikator MACD masih mencoba melanjutkan penguatannya. Dari semua penjelasan diatas maka kami menyimpulkan IHSG akan bergerak positif pada hari ini.

(5)
(6)

HOT NEWS

BI Rate Masih Tetap 7,5%

INILAHCOM, Jakarta - Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia 19 Mei 2015 memutuskan mempertahankan BI Rate 7,5 persen. Itu dengan suku bunga Deposit Facility 5,5 persen dan Lending Facility pada level 8 persen.

"Keputusan tersebut sejalan dengan kebijakan moneter yang cenderung ketat untuk menjaga agar inflasi berada dalam sasaran 4 plus minus 1 persen pada 2015 dan 2016, serta mengarahkan defisit transaksi berjalan ke tingkat yang lebih sehat dalam kisaran 2,5-3 persen terhadap PDB dalam jangka menengah," tegas Gubernur BI Agus Martowardojo saat jumpa pers di Jakarta, Selasa (19/05/2015). Keputusan BI mempertahankan BI rate di level 7,5 persen tersebut ketiga kalinya setelah Februari 2015 menurunkan tingkat suku bunga acuan dari 7,75 persen menjadi 7,5 persen. Faktor eksternal dan domestik menjadi pertimbangan BI menerapkan kebijakan moneter ketat.

Agus menuturkan, pemulihan ekonomi global saat ini masih berjalan tidak seimbang dengan risiko di pasar keuangan global yang masih tinggi. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan tidak secepat perkiraan semula seiring lebih rendahnya prakiraan pertumbuhan ekonomi AS dan China

Prakiraan ekonomi AS tersebut didorong oleh melambatnya kegiatan produksi, terutama akibat menurunnya permintaan eksternal sejalan dengan penguatan dolar AS terhadap mata uang dunia. "Perkembangan ini telah mendorong berlanjutnya ketidakpastian waktu dan besarnya kenaikan suku bunga Fed Fund Rate (FFR) di AS dan tekanan pembalikan modal portfolio dari emerging markets," ujar Agus.

Perlambatan ekonomi juga dialami China, yang ditandai terus melemahnya sektor perumahan dan sektor produksi manufaktur, walaupun berbagai kebijakan pelonggaran telah dilakukan menahan perlambatan ekonomi. Sebaliknya, perekonomian Eropa diperkirakan terus membaik ditopang pelonggaran kondisi moneter dan keuangan serta dampak penurunan harga minyak.

"Perekonomian dunia yang melambat berdampak pada harga komoditas internasional yang masih terus menurun, meskipun harga minyak dunia mulai kembali mengalami kenaikan. Di sisi domestik, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2015 mencatat surplus, terutama ditopang oleh menurunnya defisit transaksi berjalan," terang dia.

(7)

Defisit transaksi berjalan tercatat US$3,8 miliar (1,8 persen PDB) pada triwulan I 2015, lebih rendah dari triwulan sebelumnya US$5,7 miliar (2,6 persen PDB) dan triwulan yang sama tahun sebelumnya sebesar US$4,1 miliar (1,9 persen PDB). Peningkatan kinerja transaksi berjalan terutama ditopang oleh perbaikan neraca perdagangan migas, seiring dengan menyusutnya impor minyak karena harga minyak dunia yang lebih rendah dan turunnya konsumsi bahan bakar minyak (BBM) sebagai implikasi positif dari reformasi subsidi energi. Sementara itu, neraca perdagangan Indonesia pada April 2015 menunjukkan perkembangan yang positif dengan mencatat surplus sebesar 0,45 miliar dolar AS, ditopang oleh kenaikan surplus neraca nonmigas.

Di sisi lain, transaksi modal dan finansial tetap mencatat surplus triwulan I 2015, di tengah meningkatnya ketidakpastian di pasar keuangan global. Surplus transaksi modal dan finansial tersebut terutama ditopang oleh aliran masuk modal asing dalam bentuk investasi portofolio dan investasi langsung.

"Ke depan, Bank Indonesia akan terus mewaspadai risiko peningkatan defisit transaksi berjalan seiring kenaikan impor menjelang lebaran, serta pola musiman pembayaran Utang Luar Negeri dan dividen," kata dia.

(8)

FED RATE: Pasar Masuki 4 Minggu Penuh Riak

Sentimen

JAKARTA. Pasar saat ini makin sensitif dengan sejumlah rilis data ekonomi Amerika Serikat.

Ibarat berada dalam ruangan yang begitu hening, bunyi sehalus apapun akan bisa terdengar oleh telinga.

Mengapa semua itu terjadi? Tidak lain karen makin dekatnya rapat untuk menentukan kapan suku bunga acuan bank sentral AS Fed Rate dinaikkan. Pasalnya, sinyal kenaikan akan dilakukan pada Juni 2015. Sementara itu Federal Reserve akan menggelar rapatnya pada Rabu (17/5/2015).

Makin mendekatnya sikap yang akan diambil Fed, tentunya akan membuat pasar makin sensitif dengan sejumlah sentimen.

Gerak-gerik ekonomi AS menjadi sorotan. AS dirasa menjadi penentu sentimen dalam pergerakan pasar belakangan ini, baik di pasar uang, bursa saham, maupun komoditas.

LEVEL RENDAH

Untuk menggairahkan roda ekonomi negaranya, Fed memberlakukan suku bunga acuang yang rendah.

Bahkan terhitung sudah 6,5 tahun terakhir, Fed Rate tidak pernah terusik dari posisinya. Investing.com menyebutkan Fed Rate berada di level 0—0,25% sejak 16 Desember 2008 hingga saat ini.

Saat itu Fed memangkas suku bunga acuannnya sebesar 75 Bps. Dan kini Fed berkali-kali memberikan sinyal, jika bank sentral AS tersebut siap menaikkan suku bunga acuannya.

Akankan Fed mengumumkan kenaikan pada 17 Juni 2015?

Belakangan ini pasar memang membahas kemungkinan Fed Rate baru dipertimbangkan naik pada September. Bahkan ada yang mengatakan kemungkinan diundur pada tahun 2016.

Hal itu berdasarkan sejumlah data ekonomi AS yang belakangan ini dirilis, yang seringkali berada di bawah ekspektasi.

(9)

Namun adanya sinyal terdahulu yang mengatakan Fed Rate mungkin naik pada Juni, menyebabkan pasar terus mengantisipasi.

Segala dampaknya atas gejolak pasar diurai, baik terhadap bursa saham,komoditas, dan terutama pada pasar uang.

Rupiah sendiri di dalam negeri tertekan, dan bertahan cukup lama di atas Rp13.000.

Tentunya semua pihak berharap gejolak 4 minggu ke depan bisa ditolerir pasar, terutama di dalam negeri.

(10)

SILOAM HOSPITALS (SILO): Pemegang Saham Restui

Rencana Private Placement

TANGERANG. Pemegang saham emiten Group Lippo PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) [15,000 475 (+3,3%)] merestui rencana penambahan modal melalui mekanisme private placementsebesar 10%.

Direktur Keuangan Siloam International Hospitals Richard H. Setiadi WP, mengatakan persetujuan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) dilakukan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) di Hotel Aryaduta Lippo Village Tangerang, Selasa (19/5/2015).

"Kami melakukan RUPSLB, salah satu agenda adalah meminta persetujuan dapat menambah modal tanpa HMETD," ungkapnya saat paparan publik.

Dia mengatakan, pemegang saham telah menyetujui rencana penambahan modal dan memberikan kuasa kepada manajemen untuk private placement 10% dari modal. Namun, dia menegaskan, hingga saat ini belum ada investor yang akan menyerap private placement tersebut.

Emiten berkode saham SILO [15,000 475 (+3,3%)] tersebut akan menerbitkan 115,6 juta saham baru melalui mekanisme private placement. PHMETD akan dilakukan maksimum 10% dari modal disetor.

Penambahan modal tersebut dapat dilakukan secara bertahap atau sekaligus dalam jangka waktu 2 tahun. Perolehan dana hasil penerbitan saham baru tersebut akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan.

Selain itu, emiten berkode saham SILO [15,000 475 (+3,3%)] tersebut juga akan menggunakan dana hasil private placement untuk modal kerja pengembangan usaha.

Saham baru yang diterbitkan akan memiliki nominal Rp100 per lembar. Tingkat dilusi yang akan terjadi pada pemegang saham lama mencapai 9,09%.

Saat ini, pemegang saham SILO [15,000 475 (+3,3%)] terdiri dari PT Megapratama Karya Persada 60,46%, dan publik 39,54%. Setelah private placement, Megapratama Karya Persada akan menggenggam 54,97%, publik 35,94%, dan saham baru 9,09%.

(11)

Wow! Uang Muka Kredit Rumah Dan Kendaraan Turun

Bisnis.com, JAKARTA - Kabar gembira bagi Anda yang ingin pembeli rumah dan kendaraan bermotor pertama, Bank Indonesia akan merevisi ketentuan Loan to Value (LTV) pembayaran uang muka (down payment) untuk Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB).

Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan rencana pelonggaran LTV untuk KPR dan KKB ini mampu mendorong penyaluran kredit perbankan. "Adanya rencana untuk merevisi ini akan mampu membuat kredit menjadi bergairah. Kami prediksi, kalau LTV tidak direvisi, kredit perbankan hanya akan tumbuh sebesar 14% hingga akhir tahun. Dengan adanya revisi, kredit dari LTV ini akan bertambah 1% jadi hingga akhir tahun bisa 15%," ujarnya di Gedung BI, Selasa (19/5/2015).

Pada kesempatan yang sama, Deputi Gubernur Bank Indonesia Halim Alamsyah mengatakan aturan rasio pinjaman terhadap aset atau LTV atas KPR dan kendaraan bermotor akan disesuaikan besarannya.

Pelonggaran LTV pada KPR tidak hanya diberikan pada rumah pertama saja tetapi juga rumah kedua, ketiga, dan seterusnya.

Rencananya, untuk kepemilikan rumah atau kendaraan pertama, besaran LTV dinaikkan dari 80% menjadi 90% sehingga besaran uang muka atau down payment (DP) yang harus ditanggung konsumen turun dari 20% hingga 30% menjadi 10%

"Tentu akan ada pelonggaran LTV, tambahannya kemungkinan sekitar 10%. Jadi LTV dinaikkan rata-rata 10% untuk kepemilikan rumah pertama," katanya.

Namun, untuk besaran LTV pada rumah dan kendaraan kedua, ketiga, dan seterusnya, pihaknya enggan menyebutkan berapa uang muka yang harus dibayarkan masyarakat.

"Untuk rumah kedua dan seterusnya juga akan ada pelonggaran tetapi tidak sebesar rumah pertama," ucap Halim.

Aturan LTV tersebut ditargetkan selesai pada semester pertama tahun ini sehingga dapat mendorong penyaluran kredit sepanjang 2015.

Dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) ditetapkan kredit yang diberikan bank maksimal untuk tipe rumah 22 hingga tipe 70 sebesar 80% dan untuk tipe di atas 70 sebesar 70%.

(12)

Untuk rumah kedua, ditetapkan batas maksimal pemberian kredit bank sebesar 70% untuk KPR tipe 21 hingga tipe 70 dan 60% untuk KPR tipe di atas 70.

Bagi pembeli rumah ketiga dan seterusnya, batas maksimal pemberian kredit bank sebesar 60% untuk KPR tipe 21 hingga tipe 70 dan 50% untuk KPR tipe di atas 70.

Sementara itu untuk perbankan syariah, batas maksimal pembiayaan yang diberikan bank syariah untuk rumah pertama sebesar 90% untuk tipe rumah 22 hingga tipe 70 dan 80% untuk tipe rumah di atas 70.

Untuk rumah kedua, ditetapkan batas maksimal pemberian kredit bank sebesar 80% untuk KPR tipe 21 hingga tipe 70 dan 70% untuk KPR tipe diatas 70.

Rumah ketiga dan seterusnya batas maksimal pemberian kredit bank sebesar 70% untuk KPR tipe 21 hingga tipe 70 dan 60% untuk KPR tipe diatas 70.

(13)

REKOMENDASI SAHAM

1) Rekomendasi saham PP (Persero) Tbk (PTPP)

ALASAN:

6. Adanya swing low (lingkaran biru)

7. Indikator MACD (lingkaran kuning) yang sudah golden cross memberikan indikasi untuk meninggalkan area bearish menuju area bullish.

8. PTPP berpotensi menuju Resisten All Time Hihgnya di 4245, jika 4245 ditembus keatas, maka PTPP berpotensi menuju 4430 berdasarkan Fibonacci Projection 138,2%

Daily Trading Startegy :

Buy : Rp4070 – Rp4100

Potensi Gain : Rp4245(Resistance 1, (+3,7%)) Cut Loss : Rp3740 (Support 1)

(14)

2) Rekomendasi saham Wijaya Karya Tbk (WIKA)

ALASAN:

1. Adanya swing low (lingkaran merah)

2. Indikator Stochastic (lingkaran kuning) juga sudah golden cross dan potensial meninggalkan

oversold areanya menuju area overbought.

3. Di indikator MACD (lingkaran biru) ada balok hijau dan sudah terjadi golden cross yang mengindikasikan pembalikan arah dari WIKA menuju ke area bullish

Daily Trading Startegy :

Buy : Rp3220 – Rp3250

Potensi Gain : Rp3610 (Resistance 1, (+11,7%)) Cut Loss : Rp2840 (Support 1)

(15)

3) Rekomendasi saham Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)

ALASAN

1. Karna melihat pergerakan saham BSDE pada hari kemaren yang menunjukan performanya yang cukup bagus dengan kenaikan 1,3% maka hari ini BSDE berpotensi melanjutkan pergerakannya keatas. 2. Indikator Stochastic (lingkaran biru) juga sudah golden cross memberikan indikasi untuk meninggalkan

area oversold menuju area overbought.

3. Indikator MACD (lingkaran hijau) juga sudah golden cross memberikan indikasi untuk meninggalkan ar ea oversold menuju area overbought.

4. Indikator Parabolic yang sudah mulai memunculkan titik hijau yang menunjukan akan Reboun keatas.

5. Berita terkait BSDE: investasi.kontan.co.id/news/bsde-cetak-marketing-sales-rp-22-triliun

Daily Trading Startegy :

Buy : Rp1.960 – Rp1.990

Taking profit : Rp2.210 (Resistance 1, +12%) Cut Loss : Rp1.770(Support 1, -10%)

(16)

Uraian informasi, data – data, pendapat, saran atau rekomendasi maupun ilustrasi atau material apapun yang terdapat didalam

dokumen ini seluruhnya mewakili pendapat dari “Himpunan Mahasiswa Analis Efek” Universitas MH.Thamrin. Seluruh data dan

penilaian berasal dari sumber yang kami anggap benar juga dapat diandalkan, namun “Himpunan Mahasiswa Analis Efek” tidak dapat

menjamin keakuratan dan kelengkapannya. “Himpunan Mahasiswa Analis Efek” tidak terikat apapun dari penggunaan dokumen ini.

Dokumen ini semerta-merta hanya untuk sebagai gambaran investasi yang tidak mengikat para investor atau para calon investor

dan “Himpunan Mahasiswa Analis Efek” tidak menjamin atas ketepatan dari hasil riset ini. Keputusan untuk berinvestasi sepenuhnya

berada ditangan investor atau calon investor, kami berharap investor atau calon investor dapat merencanakan investasinya dengan

cerdas.

Referensi

Dokumen terkait