• Tidak ada hasil yang ditemukan

RULE BASED EXPERT SYSTEM UNTUK PEMILIHAN ALTERNATIF MERK PEMBELIAN NOTEBOOK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RULE BASED EXPERT SYSTEM UNTUK PEMILIHAN ALTERNATIF MERK PEMBELIAN NOTEBOOK"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

116

RULE BASED EXPERT SYSTEM UNTUK PEMILIHAN ALTERNATIF

MERK PEMBELIAN NOTEBOOK

William Ramdhan

Program Studi Teknik Komputer AMIK Royal Kisaran

Email: william.ramdhan052@gmail.com

Abstract

With dozens of brands on the market, designed on an ongoing basis with the latest technology, high- cost, big risks, not frequently purchased, making the notebook as a complex product. Buyer using notebook attributes that vary in comparing alternative brand notebook with the processor, system memory, display, graphics, overall performance as a determinant attributes. Forward chaining is a strategy conclusion that starts from a number of facts that have been known to get a new fact by using rules which have the premise yabg fit with the facts and continue to get a goal or until there is no rule which has premises suitable or to obtain the facts. Systems experts act as advisors or consultants smart by taking the knowledge stored in knowlegde Base. A user that is not seasoned as long as know in general about how the equipment is diagnosed can solve a complex problem and can take appropriate decisions and accurately performed like an expert.

Keyword: Notebook, Forward Chaining, Expert System, Visual Basic 6.0 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam era globalisasi yang semakin canggih ini, perkembangan IT menjadi perhatian tersendiri bagi masyarakat.Tidak menutup kemungkinan IT adalah suatu hal yang kini menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat dunia. Laptop, komputer ataupun notebook nantinya akan mengalami perkembangan pasar yang menjanjikan bagi para pasar marketIT.

Rule adalah bentuk dari procedural knowledge. Rule menghubungkan informasi yang diberikan

dengan beberapa tindakan. Tindakan ini dapat berupa pernyataan yang tegas dari informasi baru atau beberapa prosedur untuk dilakukan. Dalam hal ini,

rule menggambarkan bagaimana cara memecahkan

permasalahan. Struktur rule secara logika menghubungkan satu atau lebih antecedents (disebut juga premis) dalam bagian IF, dan satu atau lebih

consequents.

Tujuan utama sistem pakar bukan untuk mengganti kedudukan seorang ahli atau seorang pakar,tetapi hanya untuk memasyarakatkan pengetahuan dan pengalaman pakar-pakar yang sangat langka itu.Sistem pakarbertindak sebagai penasehat atau konsultan pintar dengan mengambil pengetahuan yang di simpan dalam KnowledgeBase. Seorang pemakai yang tidak berpengalaman sekalipun asalkan mengetahui secara umum tentang cara kerjaperalatan yang didiagnosa bisa memecahkan suatu masalah yang rumit dan bisa mengambil keputusan yang tepat danakurat layaknya yang dilakukan seorang pakar. Pada dasarnya sistem

pakar bisa memecahkan masalah yang

rumit,sekalipun tidak ada seorang ahli.

Dengan puluhan merek yang beredar di pasaran, didesain secara berkelanjutan dengan teknologi terbaru, tinggi harganya, besar risikonya, tidak sering

dibeli, menjadikan notebook sebagai produk yang kompleks.Pembeli menggunakan atribut notebook yang berbeda-beda dalam membandingkan alternatif merek notebook dengan prosesor, sistem memori, layar, grafik, keseluruhan kinerja sebagai atribut penentu.

Knowledge based system dapat mengambil

keputusan secara baik berdasarkan rule yang telah dikondisikan dengan menggunakan if-THEN

sederhana. Untuk mendapatkan sudut pandang yang lebih halus dan lebih dinamis. Sistem pakar berbasis kaidah (rule-based expert system) adalah sistem pakar yang menggunakan kaidah (rules) untuk merepresentasikan pengetahuan di dalam basis pengetahuannya. Oleh karena itu, penelitian untuk penulisan tesis ini bermaksud untuk mengetahui bagaimana cara konsumen berpikir dan bertindak untuk mengevaluasi dan memilih alternatif merek dalam mengambil keputusan pembelian notebook.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam latar belakang yang dikemukakan diatas, maka yang menjadi rumusan masalahnya yaitu a. Bagaimana menentukan atribut untuk

membandingkan alternatif merek notebook? b. Bagaimana merancang model Rule Based Expert

System untuk menentukan pilihan merek

notebook terbaik?

1.3 Batasan Masalah

Mengingat luasnya masalah yang akan dituju dan terbatasnya waktu yangtersedia, maka masalah tersebut dibatasi pada:

a. Atributyang digunakan oleh konsumen untuk membandingkan alternatif merek notebook.

(2)

117

b. Dalam hal penunjang keputusannya digunakan

model Rule Based Expert System.

1.4 Tujuan Penelitian

a. Menjelaskan atribut yang digunakan oleh konsumen dalam membandingkan alternatif merek notebook.

b. Menerapkan model Rule Based Expert System untuk mendukung pengambilan keputusan bagi pihak yang terkait.

2. METODE

2.1 Rule Based Expert System

Rule adalah bentuk dari procedural knowledge. Rule menghubungkan informasi yang diberikan

dengan beberapa tindakan. Tindakan ini dapat berupa pernyataan yang tegas dari informasi baru atau beberapa prosedur untuk dilakukan. Dalam hal ini,

rule menggambarkan bagaimana cara memecahkan

permasalahan. Struktur rule secara logika menghubungkan satu atau lebih antecedents (disebut juga premis) dalam bagian IF, dan satu atau lebih

consequents (disebut juga kesimpulan) dalam bagian THEN.

Sistem Berbasis Pengetahuan yang disusun dari

rule (aturan) disebut dengan Rule-Based System

(Sistem Berbasis Aturan). Sistem berbasis aturan merupakan suatu sistem pakar yang menggunakan aturan-aturan untuk menyajikan pengetahuannya. Dengan kata lain bahwa sistem berbasis aturan adalah suatu perangkat lunak yang menyajikan keahlian pakar dalam bentuk aturan-atuan pada suatu domain tertentu untuk menyeleaikan suatu permasalahan.

Program komputer memproses informasi tentang masalah khusus yang ada dalam Working Memori dan himpunan aturan dalam Knowledge Base dengan menggunakan mesin inferensi. Untuk membangun suatu sistem berbasis aturan diperlukan beberapa komponen.

2.2 Expert System

2.2.1 Definisi Expert System

Tujuan utama sistem pakar bukan untuk mengganti kedudukan seorang ahli atau seorang pakar, tetapi hanya untuk memasyarakatkan pengetahuan dan pengalaman pakar-pakar yang sangat langka itu.Sistem pakar bertindak sebagai penasehat atau konsultan pintar dengan mengambil pengetahuan yang di simpan dalam Knowledge Base. Seorang pemakai yang tidak berpengalaman sekalipun asalkan mengetahui secara umum tentang cara kerja peralatan yang didiagnosa bisa memecahkan suatu masalah yang rumit dan bisa mengambil keputusan yang tepat dan akurat layaknya yang dilakukan seorang pakar. Pada dasarnya sistem pakar bisa memecahkan masalah yang rumit, sekalipun tidak ada seorang ahli

Sistem Pakar merupakan salah satu bidang kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), definisi

Sistem Pakar itu sendiri adalah sebuah program komputer yang dirancang untuk mengambil keputusan seperti keputusan yang diambil oleh seorang pakar, dimana Sistem Pakar menggunakan pengetahuan (knowledge), faktateknik berfikir dalam menyelesaikan masalah-masalah yang biasanya hanya dapat diselesaikan oleh seorang pakar dari bidang yang bersangkutan.

2.2.2 Komponen Expert System

Sebagai sebuah sistem yang selalu memiliki sejumlah komponen yang harus berinteraksi untuk mencapai tujuan, komponen utama yang harus ada dalam sebuah Expert System adalah:

a. Knowledge Base (Basis Pengetahuan) b. Inference Engine (Mesin Penarik

Kesimpulan)

c. Explanation Subsystem (Subsistem Penjelas Output)

d. User-Interface (Penghubung ke Pemakai)

Gambar 1. Arsitektur Expert System 2.3 Sistem Pakar Forward Chaining Berbasis Aturan

Sistem pakar adalah program komputer yang merepresentasikan dan melakukan penalaran dengan pengetahuan dari seorang pakar dalam bidang tertentu dengan pandangan untuk memecahkan masalah atau memberikan nasehat. Pakar manusia (human expert) adalah seseorang yang mempunyai penguasaan yang mendalam terhadap suatu masalah berdasarkan pengalamannya, pakar manusia mengembangkankemampuannya dalam memecahkan masalah secara lebih efisien dan efektif. Sistem pakar juga harus dapat menjelaskan alasan dari setiap langkah dalam mencapai suatu tujuan (goal) dan menjawab pertanyaan tentang solusi yang dicapainya, seperti halnya seorang pakar manusia.

Forward chaining adalah strategi penarikan

kesimpulan yang dimulai dari sejumlah fakta-fakta yang telah diketahui, untuk mendapatkan suatu fakta baru dengan memakai rule-rule yang memiliki premis yang cocok dengan fakta dan terus dilanjutkan sampai mendapatkan tujuan atau sampai tidak ada rule yang punya premis yang cocok atau sampai mendapatkan fakta. Metode ini sering disebut

Data Driven Search.

Metode fordward chaining digunakan untuk mencari setiap kesimpulan yang mungkin

(3)

118

berdasarkan dari sejumlah alasan atau dasar

pemikiran yang diberikan. Pada metode ini tujuan utamanya adalah digunakan untuk mendiagnosa semua kemungkinan yang didapat berdasarkan input yang diberikan sesuai dengan pertimbangan-pertimbangan yang telah dilakukan. Pada fordward

chaining, kesimpulan yang dimaksud sering sering

disebut data driven yang bekerja dari konten awal

space kerja menuju ke arah kesimpulan terakhir.).

Example: Rule Based

R1: IF A AND B THEN D R2: IF B THEN C

R3: IF C AND D THEN E

Aturan ditulis dalam struktur IF – THEN dan diberi nomor aturan untuk membedakan aturan yang satu dengan yang lain. Aturan akan dituliskan pada

file teks dengan menggunakan sintaks PROLOG.

Sintaks rule yang digunakan adalah sebagai berikut :

rule<rule id>

if [<N>:<kondisi>,…] then [<aksi>,…].

Keterangan :

- rule id : nomor identifikasi dari aturan tersebut. - N : nomor identifikasi untuk kondisi

- kondisi : premis atau pola untuk dicocokkan dengan memori kerja

- aksi : konklusi atau aksi yang akan dilakukan.

Gambar 2. Operasi Sistem Forward Chaining 2.4 Notebook

2.4.1 Atribut Produk Notebook

Hampir semua sendi kehidupan manusia saat ini di kaitkan atau malah ada kaitannya dengan

kegiatan komputer serta piranti

pendukungnya.Bahkan merupakan hal yang vital bagi sebuah kegiatan tertentu.Pada dasarnya ada dua jenis Komputer yaitu Komputer Desktop yang juga biasa disebut PC menggunakan CPU terpisah dari monitornya.Dan yang kedua adalah Komputer Laptop (notebook) yang sifatnya mobile, dan bisa dibawa kemana-mana.

Hardware (perangkat keras) sebuah komputer dapat dikelompokkan ke dalam empat komponen utama, yaitu input devices, central

processing unit (CPU), backing storage (storage devices) dan output devices. Input devices dan output devices dikelompokkan dalam satu bagian yang

disebut peripheral, terletak disisi luar casing

computer. CPU dan backing storage dikelompokkan

sebagai computer yang terletak didalam casing utama

computer.

Karena notebook juga termasuk PC

sehingga banyak bagiannya yang memiliki kesamaan dengan PC.Perbedaan ukuran menjadikannya berbeda dengan PC.Sebagai tujuan efisiensi untuk catu daya, notebook menggunakan komponen yang lebih hemat listrik.

Karena kompleksitas atribut objek yang akan dikaji, penelitian ini menggunakan dua belas atribut, yaitu: (1) Prosesor dan sistem memori (RAM), (2) Subsistem Penyimpanan, (3) Daya tahan baterai, (4) Ukuran dan Bobot, (5)Layar (screen

display), (6) Audio, (7) Keyboard dan touchpad, (8)

Sistem Ekspansi dan Koneksi, (9) Kinerja, (10) Harga, (11) Garansi.

2.4.2 Tips Memilih Notebook

Berikut beberapa langkah yang dapat dijadikan pegangan sebelum membeli notebook, yaitu : (1) Tentukan tujuannya, (2) Cermati Pemilihan

Hardware, (3) Memori (RAM), (4) Harddisk (HDD),

(5) Garansi, (6) LCD (layar), (7) Periksa baterai, (8) Buka Kardus.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Desain Arsiterktur Sistem

Perancangan arsitektur sistem dalam hal pemilihan alternatif merek notebook mempunyai 5 komponen utama, yaitu knowledge base, inference

engine, working memory, explanation facilities dan user interface.

Dengan mengacu pada struktur sistem pakar yang berbasis rule dan dengan melakukan penyederhanaan pada beberapa komponen, maka arsitektur sistem didesain seperti pada gambar 3 berikut :

Gambar 3. Desain Arsitektur Pemilihan Alternatif Merek Notebook

3.2 Knowledge Base

Berisi kriteria-kriteria yang mendasari dalam hal pemilihan merek notebook.Adapun yang menjadi kriteria dalam pemilihan merek notebook ini adalah prosesor, harddisk, memory dan layar. Berdasarkan kriteria-kriteria yang terdapat didalam Knowledge

(4)

119

medapatkan informasi atau bersifat konsultasi pakar

dalam pemilihan alternatif merek notebook.

Aturan pada basis pengetahuan direpresentasikan sebagai perintah berpasangan atau sebagai IF kondisi

THEN aksi. Bagian IF mendiskripsikan representasi

situasi pasti berupa kumpulan dari pernyataan. Contoh aturan tersebut adalah sebagai berikut: - IF kekuatanprosesor tinggi

THEN pemilihan merek notebook sangat baik

- IF ukuran harddisk besar

THENpemilihan merek notebook sangat baik

- IF ukuran memory besar

THEN pemilihan merek notebook sangat baik

- IF daya tahan bateray kurang dari 2 jam

THEN pemilihan merek notebook tidak baik

- IF ketersediaan spare part tidak ada

THEN pemilihan merek notebook tidak baik

Aturan atau rule di atas menunjukkan bahwa

JIKAkekuatan dari prosesor notebook berkuatan

tinggi MAKA pemilihan merek notebook tersebut menjadi alternatif merek yang sangan baik.

JIKAnotebook tersebut mempunyai ukuran harddisk

yang besar MAKA pemilihan merek notebook tersebut sangat baik. JIKAmemory notebook tersebut berukuran besar MAKA pemilihan merek notebook tersebut baik.JIKA daya tahan bateray kurang dari 2 jam MAKA pemilihan merek notebook tersebut tidak baik. Kemudian JIKA ketersediaan spare partnya tidak ada MAKA pemilihan merek notebook tersebut tidak baik.

3.3 Inference Engine

Inference Engine merupakan perangkat lunak yang

melakukan penalaran dengan menggunakan pengetahuan yang ada seperti prosedur-prosedur untuk mencocokan fakta.

Metode Forward Chaining merupakan metode pelacakan yang memulai proses pelacakan dari sekumpulan data atau fakta. Dari data-data tersebut dicari suatu kesimpulan yang menjadi solusi dari masalah yang dihadapi. Mesin inferensi mencari kaidah-kaidah dalam basis pengetahuan yang premisnya sesuai dengan data data tersebut., kemudian dari kaidah-kaidah tersebut diperoleh suatu

kesimpulan. Metode Forward Chaining

melakukanproses pencarian dilakukan dengan data sehingga proses inferensi dimulai dengan informasi yang tersedia dan baru hasil kesimpulan. Data penelitian ini berupa spesifikasinotebook.

Kesimpulannya adalah apa merek notebook yang baik untuk dipilih.

Pada gambar dibawah ini menjelaskan tentang diagram pohon (tree diagram) dari data spesifikasi

notebook yaitu prosesor, harddisk, memory dan layar.

Gambar 4. Tree Diagram Pemilihan Alternatif Merek Notebook

Pada penelitian ini data diperoleh melalui kuesioner yang diberikan kepada pengguna notebook. Dan hasil dari kuesioner tersebut menjadi nilai dasar perbandingan kriteria dan alternatif untuk menentukan merek notebook yang terbaik.Alternatif merek yang digunakan adalah Acer, Toshiba, Dell,

HP-Compaq, VAIO. Pemilihan alternatif merek ini

didasari literatur yang didapat bahwa merek

notebookAcer, Toshiba, Fujitsu, HP-Compaq, VAIO

merupakan lima merek teratas yang diminati oleh konsumen notebook. Berdasarkan Hasil kuesioner dalam pemilihan merek notebook dapat dilihat pada tabel 1 :

Tabel 1. Penilaian Terhadap Kriteria Notebook

No Nilai Keterangan

1 1 Mutlak lebih penting 2 2 Sangat jelas lebih penting 3 3 Jelas lebih penting 4 4 Sedikit lebih penting

5 5 Penting

Untuk melihat bagaimana mekanisme inferensi menggunakan metode Forward Chaining ini dapat dilihat pada gambar 5.

(5)

120

Gambar 5. Mekanisme Inferensi Pemilihan

Alternatif Merek Notebook 3.4 Hasil Program

3.4.1 Form Login

Form ini merupakan form pertama yang ditemukan user untuk masuk ke sistem. Dalam

formini terdapat dua akses login, yaitu login untuk

admin dan login untuk user umum. User umum hanya dapat dan dibolehkan untuk menggunakan sistem tanpa dapat merubah, menambah data kepada sistem.Admin adalah user yang berhak untuk menambah dan mengurangi data yang ada pada sistem.Formlogin dapat dilihat pada gambar 6.

Gambar 6. Form Login 3.4.2 Form Menu

Setelah masuk dari form login user sistem akan menemukan form menu yang berisi menu pilihan, yaitu menu dimana user bisa menginputkan kriteria notebook yang diinginkan serta adanya menu informasi yaitu berupa informasi menngenai pemilihan merek notebook serta tips-tips pembelian

notebook. Seperti gambar 5.2

Gambar 7. Form Menu 3.4.3 Form Pilihan

Gambar 8. Form Pilihan

Form ini merupakan form pilihan spesifikasi notebook yang bisa diinputkan langsung oleh

pengguna. Dalam hal ini spesifikasi yang menjadi pilihan dalam pemilihan merek notebook yaitu prosesor, harddisk, memory dan layar. Selanjutnya sistem akan melakukan analisa terhadap data yang telah diinputkan oleh pengguna tersebut.

3.4.4 Form Hasil Analisa Sistem

Gambar 9. Form hasil analisa system

Form ini merupakan form yang berisi hasil dari analisa sistem terhadap data yang telah diinputkan

(6)

121

oleh pengguna. Sebagai contoh pengguna

menginginkan prosesor AMD, Harddisk 320HDD,

Memory 1GB dan layan 10.1”.Maka sistem

menganalisa dan hasilnya merek notebook yang dihasilkan adalah Acer Aspire One 522 dengan harga Rp 2,900,000.

3.4.5 Form Informasi

Gambar 10. Form Informasi

Form ini berfungsi sebagai informasi dalam hal

pembelian notebook, yang berisi tentang apa saja tips-tips yang dapat dilakukan sebelum membeli

notebook, dalam hal ini sistem memberikan informasi

seputar apa tujuan pembelian notebook, cermati pemilihan hardwarenya, pilihan memory, harddisk, garansi, LCD (layar), periksa bateray serta purna jual

notebook tersebut.

Kesimpulan dan Saran Kesimpulan

Bertitik tolak pada temuan yang diperoleh dari pengujian hipotesis penelitian dan analisis deskriptif, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Spesifikasi notebook menjadi atribut penentu dalam membandingkan alternatif merek

notebook.

2. Terdapat perbedaan penggunaan atribut

notebook diantara pengguna notebook dalam

membandingkan alternatif merek notebook. 3. Sistem pakar yang dibuat terbukti mudah dalam

mengakses atau menggunakannya. User tinggal masuk ke sistem, kemudian setelah masuk ke sistem, user menginputkan data-data spesifikasi

notebook yang diinginkan kemudian sistem akan

memberikan hasil analisa berupa merek

notebook.

Saran

Adapun saran yang diinginkan untuk melengkapi kesimpulan yang diambil adalah sebagai berikut : 1. Karena prosesor, harddisk, memory dan layar

menjadi atribut penetu dalam membandingkan

alternatif merek notebook, produsen notebook perlu lebih memfokuskan kepuasan konsumen pada performa keempat atribut tersebut dengan menawarkan standar kinerja yang melebihi standar yang ditetapkan oleh konsumen notebook. 2. Sistem ini hanya dapat digunakan untuk pemilihan alternatif merek notebook, kedepannya bisa dikembangkan lagi menjadi sistem yang bisa mendiagnosa kerusakan notebook dan sebagainya yang berhubungan dengan notebook.

3. Pembuatan sistem pakar ini menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0, namun tidak tertutup kemungkinan untuk menggunakan bahasa pemrograman yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Arhami, Muhammad. 2005. Konsep Dasar Sistem

Pakar. Yogyakarta : Andi Offset.

Durkin, J. 1994. Expert Systems Design and

Development. Prentice Hall International Inc.

New Jersey.

Fratama ,Rindiy . Akuisisi Pengetahuan.

https://rindiyfratama.wordpress.com/spk-pakar/akuisisi-pengetahuan/. 20 januari 2012. Febriyanta, Rachmad Kurniawan. 2011. Sistem

Pendukung Keputusan Pembelian Notebook Berbasis Web Dengan Metode Multiattribute Decision Making.Tugas Akhir Jurusan Teknik

Informatika Fakultas Teknologi Industri. Jawa Timur : Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”.

Gunawan, Imam. 2013. Perancangan Sistem Pakar

Untuk Diagnosis Kerusakan Hardware Laptop.

Jurnal Teknologi Informasi & Pendidikan ISSN : 2086 – 4981.VOL. 6 NO. 2 September 2013. Jogiyanto, H.M. 2005. Analisa dan Desain Sistem

Informasi. Yogyakarta : Andi.

Jogiyanto, H.M. 2003. Pengembangan Sistem Pakar

Menggunakan Visual Basic. Yogyakarta: ANDI.

Kusrini. 2006. Sistem Pakar Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : ANDI.

Kusumadewi, Sri. 2003. Artificial Inteligence. Yogyakarta : Graha Ilmu

Rikonido.2011.http://rikonindo.blogspot.com/2011/1 0/sistem-pakar-expert-systems-es.html.

Gambar

Gambar 1. Arsitektur Expert System
Gambar 2. Operasi Sistem Forward Chaining  2.4  Notebook
Gambar 4. Tree Diagram Pemilihan Alternatif  Merek Notebook
Gambar 5. Mekanisme Inferensi Pemilihan  Alternatif Merek Notebook
+2

Referensi

Dokumen terkait

FARRAH BINTI MOHD BASRI () NUR SHEILA BINTI ABDUL RAHMAN (PUAN). MOHD ZUL HADI BIN

Tutkielmassa vastattiin kysymyksiin siitä, miten IFRS 8 -standardin on- gelmat liittyvät tilintarkastukseen, mitkä ongelmista ovat kriittisiä ja miten IFRS 8

Penggunaan kamera Pi dibandingkan dengan Kamera berbasis IP adalah dikarenakan kamera IP yang beredar di pasaran sudah banyak dilengkapi dengan pendeteksi gerak,

Stres kerja yang dialami oleh perawat di IGD RSU Kabupaten Tangerang dilihat dari sebagian besar perawat berjenis kelamin perempuan dan sebagian besar sudah menikah,

Terdakwa SATONO selaku Kepala Daerah/Bupati Lampung Timur Periode 2005-2010, dari tahun 2005 sampai dengan 2008 mengeluarkan/menerbitkan kebijakan tentang mentransfer dan atau

Disisi lain sang Ibu memesan makanan yang akan di pesan untuk keluarga ini (Observasi peneliti 15/10/2016). Ketiga, peneliti bertemu dengan sebuah keluarga yang sedang

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat kita ketahui bahwa pendidikan agama di sekolah seharusnya dapat dilaksanakan dalam berbagai aktivitas pembelajaran baik di dalam

Ingin mengetahui apakah pembelajaran matematika menggunakan pendekatan Model-Eliciting Activities dapat lebih meningkatkan kemampuan berfikir kreatif matematis siswa SMP