116
RULE BASED EXPERT SYSTEM UNTUK PEMILIHAN ALTERNATIF
MERK PEMBELIAN NOTEBOOK
William Ramdhan
Program Studi Teknik Komputer AMIK Royal Kisaran
Email: william.ramdhan052@gmail.com
AbstractWith dozens of brands on the market, designed on an ongoing basis with the latest technology, high- cost, big risks, not frequently purchased, making the notebook as a complex product. Buyer using notebook attributes that vary in comparing alternative brand notebook with the processor, system memory, display, graphics, overall performance as a determinant attributes. Forward chaining is a strategy conclusion that starts from a number of facts that have been known to get a new fact by using rules which have the premise yabg fit with the facts and continue to get a goal or until there is no rule which has premises suitable or to obtain the facts. Systems experts act as advisors or consultants smart by taking the knowledge stored in knowlegde Base. A user that is not seasoned as long as know in general about how the equipment is diagnosed can solve a complex problem and can take appropriate decisions and accurately performed like an expert.
Keyword: Notebook, Forward Chaining, Expert System, Visual Basic 6.0 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam era globalisasi yang semakin canggih ini, perkembangan IT menjadi perhatian tersendiri bagi masyarakat.Tidak menutup kemungkinan IT adalah suatu hal yang kini menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat dunia. Laptop, komputer ataupun notebook nantinya akan mengalami perkembangan pasar yang menjanjikan bagi para pasar marketIT.
Rule adalah bentuk dari procedural knowledge. Rule menghubungkan informasi yang diberikan
dengan beberapa tindakan. Tindakan ini dapat berupa pernyataan yang tegas dari informasi baru atau beberapa prosedur untuk dilakukan. Dalam hal ini,
rule menggambarkan bagaimana cara memecahkan
permasalahan. Struktur rule secara logika menghubungkan satu atau lebih antecedents (disebut juga premis) dalam bagian IF, dan satu atau lebih
consequents.
Tujuan utama sistem pakar bukan untuk mengganti kedudukan seorang ahli atau seorang pakar,tetapi hanya untuk memasyarakatkan pengetahuan dan pengalaman pakar-pakar yang sangat langka itu.Sistem pakarbertindak sebagai penasehat atau konsultan pintar dengan mengambil pengetahuan yang di simpan dalam KnowledgeBase. Seorang pemakai yang tidak berpengalaman sekalipun asalkan mengetahui secara umum tentang cara kerjaperalatan yang didiagnosa bisa memecahkan suatu masalah yang rumit dan bisa mengambil keputusan yang tepat danakurat layaknya yang dilakukan seorang pakar. Pada dasarnya sistem
pakar bisa memecahkan masalah yang
rumit,sekalipun tidak ada seorang ahli.
Dengan puluhan merek yang beredar di pasaran, didesain secara berkelanjutan dengan teknologi terbaru, tinggi harganya, besar risikonya, tidak sering
dibeli, menjadikan notebook sebagai produk yang kompleks.Pembeli menggunakan atribut notebook yang berbeda-beda dalam membandingkan alternatif merek notebook dengan prosesor, sistem memori, layar, grafik, keseluruhan kinerja sebagai atribut penentu.
Knowledge based system dapat mengambil
keputusan secara baik berdasarkan rule yang telah dikondisikan dengan menggunakan if-THEN
sederhana. Untuk mendapatkan sudut pandang yang lebih halus dan lebih dinamis. Sistem pakar berbasis kaidah (rule-based expert system) adalah sistem pakar yang menggunakan kaidah (rules) untuk merepresentasikan pengetahuan di dalam basis pengetahuannya. Oleh karena itu, penelitian untuk penulisan tesis ini bermaksud untuk mengetahui bagaimana cara konsumen berpikir dan bertindak untuk mengevaluasi dan memilih alternatif merek dalam mengambil keputusan pembelian notebook.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam latar belakang yang dikemukakan diatas, maka yang menjadi rumusan masalahnya yaitu a. Bagaimana menentukan atribut untuk
membandingkan alternatif merek notebook? b. Bagaimana merancang model Rule Based Expert
System untuk menentukan pilihan merek
notebook terbaik?
1.3 Batasan Masalah
Mengingat luasnya masalah yang akan dituju dan terbatasnya waktu yangtersedia, maka masalah tersebut dibatasi pada:
a. Atributyang digunakan oleh konsumen untuk membandingkan alternatif merek notebook.
117
b. Dalam hal penunjang keputusannya digunakanmodel Rule Based Expert System.
1.4 Tujuan Penelitian
a. Menjelaskan atribut yang digunakan oleh konsumen dalam membandingkan alternatif merek notebook.
b. Menerapkan model Rule Based Expert System untuk mendukung pengambilan keputusan bagi pihak yang terkait.
2. METODE
2.1 Rule Based Expert System
Rule adalah bentuk dari procedural knowledge. Rule menghubungkan informasi yang diberikan
dengan beberapa tindakan. Tindakan ini dapat berupa pernyataan yang tegas dari informasi baru atau beberapa prosedur untuk dilakukan. Dalam hal ini,
rule menggambarkan bagaimana cara memecahkan
permasalahan. Struktur rule secara logika menghubungkan satu atau lebih antecedents (disebut juga premis) dalam bagian IF, dan satu atau lebih
consequents (disebut juga kesimpulan) dalam bagian THEN.
Sistem Berbasis Pengetahuan yang disusun dari
rule (aturan) disebut dengan Rule-Based System
(Sistem Berbasis Aturan). Sistem berbasis aturan merupakan suatu sistem pakar yang menggunakan aturan-aturan untuk menyajikan pengetahuannya. Dengan kata lain bahwa sistem berbasis aturan adalah suatu perangkat lunak yang menyajikan keahlian pakar dalam bentuk aturan-atuan pada suatu domain tertentu untuk menyeleaikan suatu permasalahan.
Program komputer memproses informasi tentang masalah khusus yang ada dalam Working Memori dan himpunan aturan dalam Knowledge Base dengan menggunakan mesin inferensi. Untuk membangun suatu sistem berbasis aturan diperlukan beberapa komponen.
2.2 Expert System
2.2.1 Definisi Expert System
Tujuan utama sistem pakar bukan untuk mengganti kedudukan seorang ahli atau seorang pakar, tetapi hanya untuk memasyarakatkan pengetahuan dan pengalaman pakar-pakar yang sangat langka itu.Sistem pakar bertindak sebagai penasehat atau konsultan pintar dengan mengambil pengetahuan yang di simpan dalam Knowledge Base. Seorang pemakai yang tidak berpengalaman sekalipun asalkan mengetahui secara umum tentang cara kerja peralatan yang didiagnosa bisa memecahkan suatu masalah yang rumit dan bisa mengambil keputusan yang tepat dan akurat layaknya yang dilakukan seorang pakar. Pada dasarnya sistem pakar bisa memecahkan masalah yang rumit, sekalipun tidak ada seorang ahli
Sistem Pakar merupakan salah satu bidang kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), definisi
Sistem Pakar itu sendiri adalah sebuah program komputer yang dirancang untuk mengambil keputusan seperti keputusan yang diambil oleh seorang pakar, dimana Sistem Pakar menggunakan pengetahuan (knowledge), faktateknik berfikir dalam menyelesaikan masalah-masalah yang biasanya hanya dapat diselesaikan oleh seorang pakar dari bidang yang bersangkutan.
2.2.2 Komponen Expert System
Sebagai sebuah sistem yang selalu memiliki sejumlah komponen yang harus berinteraksi untuk mencapai tujuan, komponen utama yang harus ada dalam sebuah Expert System adalah:
a. Knowledge Base (Basis Pengetahuan) b. Inference Engine (Mesin Penarik
Kesimpulan)
c. Explanation Subsystem (Subsistem Penjelas Output)
d. User-Interface (Penghubung ke Pemakai)
Gambar 1. Arsitektur Expert System 2.3 Sistem Pakar Forward Chaining Berbasis Aturan
Sistem pakar adalah program komputer yang merepresentasikan dan melakukan penalaran dengan pengetahuan dari seorang pakar dalam bidang tertentu dengan pandangan untuk memecahkan masalah atau memberikan nasehat. Pakar manusia (human expert) adalah seseorang yang mempunyai penguasaan yang mendalam terhadap suatu masalah berdasarkan pengalamannya, pakar manusia mengembangkankemampuannya dalam memecahkan masalah secara lebih efisien dan efektif. Sistem pakar juga harus dapat menjelaskan alasan dari setiap langkah dalam mencapai suatu tujuan (goal) dan menjawab pertanyaan tentang solusi yang dicapainya, seperti halnya seorang pakar manusia.
Forward chaining adalah strategi penarikan
kesimpulan yang dimulai dari sejumlah fakta-fakta yang telah diketahui, untuk mendapatkan suatu fakta baru dengan memakai rule-rule yang memiliki premis yang cocok dengan fakta dan terus dilanjutkan sampai mendapatkan tujuan atau sampai tidak ada rule yang punya premis yang cocok atau sampai mendapatkan fakta. Metode ini sering disebut
Data Driven Search.
Metode fordward chaining digunakan untuk mencari setiap kesimpulan yang mungkin
118
berdasarkan dari sejumlah alasan atau dasarpemikiran yang diberikan. Pada metode ini tujuan utamanya adalah digunakan untuk mendiagnosa semua kemungkinan yang didapat berdasarkan input yang diberikan sesuai dengan pertimbangan-pertimbangan yang telah dilakukan. Pada fordward
chaining, kesimpulan yang dimaksud sering sering
disebut data driven yang bekerja dari konten awal
space kerja menuju ke arah kesimpulan terakhir.).
Example: Rule Based
R1: IF A AND B THEN D R2: IF B THEN C
R3: IF C AND D THEN E
Aturan ditulis dalam struktur IF – THEN dan diberi nomor aturan untuk membedakan aturan yang satu dengan yang lain. Aturan akan dituliskan pada
file teks dengan menggunakan sintaks PROLOG.
Sintaks rule yang digunakan adalah sebagai berikut :
rule<rule id>
if [<N>:<kondisi>,…] then [<aksi>,…].
Keterangan :
- rule id : nomor identifikasi dari aturan tersebut. - N : nomor identifikasi untuk kondisi
- kondisi : premis atau pola untuk dicocokkan dengan memori kerja
- aksi : konklusi atau aksi yang akan dilakukan.
Gambar 2. Operasi Sistem Forward Chaining 2.4 Notebook
2.4.1 Atribut Produk Notebook
Hampir semua sendi kehidupan manusia saat ini di kaitkan atau malah ada kaitannya dengan
kegiatan komputer serta piranti
pendukungnya.Bahkan merupakan hal yang vital bagi sebuah kegiatan tertentu.Pada dasarnya ada dua jenis Komputer yaitu Komputer Desktop yang juga biasa disebut PC menggunakan CPU terpisah dari monitornya.Dan yang kedua adalah Komputer Laptop (notebook) yang sifatnya mobile, dan bisa dibawa kemana-mana.
Hardware (perangkat keras) sebuah komputer dapat dikelompokkan ke dalam empat komponen utama, yaitu input devices, central
processing unit (CPU), backing storage (storage devices) dan output devices. Input devices dan output devices dikelompokkan dalam satu bagian yang
disebut peripheral, terletak disisi luar casing
computer. CPU dan backing storage dikelompokkan
sebagai computer yang terletak didalam casing utama
computer.
Karena notebook juga termasuk PC
sehingga banyak bagiannya yang memiliki kesamaan dengan PC.Perbedaan ukuran menjadikannya berbeda dengan PC.Sebagai tujuan efisiensi untuk catu daya, notebook menggunakan komponen yang lebih hemat listrik.
Karena kompleksitas atribut objek yang akan dikaji, penelitian ini menggunakan dua belas atribut, yaitu: (1) Prosesor dan sistem memori (RAM), (2) Subsistem Penyimpanan, (3) Daya tahan baterai, (4) Ukuran dan Bobot, (5)Layar (screen
display), (6) Audio, (7) Keyboard dan touchpad, (8)
Sistem Ekspansi dan Koneksi, (9) Kinerja, (10) Harga, (11) Garansi.
2.4.2 Tips Memilih Notebook
Berikut beberapa langkah yang dapat dijadikan pegangan sebelum membeli notebook, yaitu : (1) Tentukan tujuannya, (2) Cermati Pemilihan
Hardware, (3) Memori (RAM), (4) Harddisk (HDD),
(5) Garansi, (6) LCD (layar), (7) Periksa baterai, (8) Buka Kardus.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Desain Arsiterktur Sistem
Perancangan arsitektur sistem dalam hal pemilihan alternatif merek notebook mempunyai 5 komponen utama, yaitu knowledge base, inference
engine, working memory, explanation facilities dan user interface.
Dengan mengacu pada struktur sistem pakar yang berbasis rule dan dengan melakukan penyederhanaan pada beberapa komponen, maka arsitektur sistem didesain seperti pada gambar 3 berikut :
Gambar 3. Desain Arsitektur Pemilihan Alternatif Merek Notebook
3.2 Knowledge Base
Berisi kriteria-kriteria yang mendasari dalam hal pemilihan merek notebook.Adapun yang menjadi kriteria dalam pemilihan merek notebook ini adalah prosesor, harddisk, memory dan layar. Berdasarkan kriteria-kriteria yang terdapat didalam Knowledge
119
medapatkan informasi atau bersifat konsultasi pakardalam pemilihan alternatif merek notebook.
Aturan pada basis pengetahuan direpresentasikan sebagai perintah berpasangan atau sebagai IF kondisi
THEN aksi. Bagian IF mendiskripsikan representasi
situasi pasti berupa kumpulan dari pernyataan. Contoh aturan tersebut adalah sebagai berikut: - IF kekuatanprosesor tinggi
THEN pemilihan merek notebook sangat baik
- IF ukuran harddisk besar
THENpemilihan merek notebook sangat baik
- IF ukuran memory besar
THEN pemilihan merek notebook sangat baik
- IF daya tahan bateray kurang dari 2 jam
THEN pemilihan merek notebook tidak baik
- IF ketersediaan spare part tidak ada
THEN pemilihan merek notebook tidak baik
Aturan atau rule di atas menunjukkan bahwa
JIKAkekuatan dari prosesor notebook berkuatan
tinggi MAKA pemilihan merek notebook tersebut menjadi alternatif merek yang sangan baik.
JIKAnotebook tersebut mempunyai ukuran harddisk
yang besar MAKA pemilihan merek notebook tersebut sangat baik. JIKAmemory notebook tersebut berukuran besar MAKA pemilihan merek notebook tersebut baik.JIKA daya tahan bateray kurang dari 2 jam MAKA pemilihan merek notebook tersebut tidak baik. Kemudian JIKA ketersediaan spare partnya tidak ada MAKA pemilihan merek notebook tersebut tidak baik.
3.3 Inference Engine
Inference Engine merupakan perangkat lunak yang
melakukan penalaran dengan menggunakan pengetahuan yang ada seperti prosedur-prosedur untuk mencocokan fakta.
Metode Forward Chaining merupakan metode pelacakan yang memulai proses pelacakan dari sekumpulan data atau fakta. Dari data-data tersebut dicari suatu kesimpulan yang menjadi solusi dari masalah yang dihadapi. Mesin inferensi mencari kaidah-kaidah dalam basis pengetahuan yang premisnya sesuai dengan data data tersebut., kemudian dari kaidah-kaidah tersebut diperoleh suatu
kesimpulan. Metode Forward Chaining
melakukanproses pencarian dilakukan dengan data sehingga proses inferensi dimulai dengan informasi yang tersedia dan baru hasil kesimpulan. Data penelitian ini berupa spesifikasinotebook.
Kesimpulannya adalah apa merek notebook yang baik untuk dipilih.
Pada gambar dibawah ini menjelaskan tentang diagram pohon (tree diagram) dari data spesifikasi
notebook yaitu prosesor, harddisk, memory dan layar.
Gambar 4. Tree Diagram Pemilihan Alternatif Merek Notebook
Pada penelitian ini data diperoleh melalui kuesioner yang diberikan kepada pengguna notebook. Dan hasil dari kuesioner tersebut menjadi nilai dasar perbandingan kriteria dan alternatif untuk menentukan merek notebook yang terbaik.Alternatif merek yang digunakan adalah Acer, Toshiba, Dell,
HP-Compaq, VAIO. Pemilihan alternatif merek ini
didasari literatur yang didapat bahwa merek
notebookAcer, Toshiba, Fujitsu, HP-Compaq, VAIO
merupakan lima merek teratas yang diminati oleh konsumen notebook. Berdasarkan Hasil kuesioner dalam pemilihan merek notebook dapat dilihat pada tabel 1 :
Tabel 1. Penilaian Terhadap Kriteria Notebook
No Nilai Keterangan
1 1 Mutlak lebih penting 2 2 Sangat jelas lebih penting 3 3 Jelas lebih penting 4 4 Sedikit lebih penting
5 5 Penting
Untuk melihat bagaimana mekanisme inferensi menggunakan metode Forward Chaining ini dapat dilihat pada gambar 5.
120
Gambar 5. Mekanisme Inferensi PemilihanAlternatif Merek Notebook 3.4 Hasil Program
3.4.1 Form Login
Form ini merupakan form pertama yang ditemukan user untuk masuk ke sistem. Dalam
formini terdapat dua akses login, yaitu login untuk
admin dan login untuk user umum. User umum hanya dapat dan dibolehkan untuk menggunakan sistem tanpa dapat merubah, menambah data kepada sistem.Admin adalah user yang berhak untuk menambah dan mengurangi data yang ada pada sistem.Formlogin dapat dilihat pada gambar 6.
Gambar 6. Form Login 3.4.2 Form Menu
Setelah masuk dari form login user sistem akan menemukan form menu yang berisi menu pilihan, yaitu menu dimana user bisa menginputkan kriteria notebook yang diinginkan serta adanya menu informasi yaitu berupa informasi menngenai pemilihan merek notebook serta tips-tips pembelian
notebook. Seperti gambar 5.2
Gambar 7. Form Menu 3.4.3 Form Pilihan
Gambar 8. Form Pilihan
Form ini merupakan form pilihan spesifikasi notebook yang bisa diinputkan langsung oleh
pengguna. Dalam hal ini spesifikasi yang menjadi pilihan dalam pemilihan merek notebook yaitu prosesor, harddisk, memory dan layar. Selanjutnya sistem akan melakukan analisa terhadap data yang telah diinputkan oleh pengguna tersebut.
3.4.4 Form Hasil Analisa Sistem
Gambar 9. Form hasil analisa system
Form ini merupakan form yang berisi hasil dari analisa sistem terhadap data yang telah diinputkan
121
oleh pengguna. Sebagai contoh penggunamenginginkan prosesor AMD, Harddisk 320HDD,
Memory 1GB dan layan 10.1”.Maka sistem
menganalisa dan hasilnya merek notebook yang dihasilkan adalah Acer Aspire One 522 dengan harga Rp 2,900,000.
3.4.5 Form Informasi
Gambar 10. Form Informasi
Form ini berfungsi sebagai informasi dalam hal
pembelian notebook, yang berisi tentang apa saja tips-tips yang dapat dilakukan sebelum membeli
notebook, dalam hal ini sistem memberikan informasi
seputar apa tujuan pembelian notebook, cermati pemilihan hardwarenya, pilihan memory, harddisk, garansi, LCD (layar), periksa bateray serta purna jual
notebook tersebut.
Kesimpulan dan Saran Kesimpulan
Bertitik tolak pada temuan yang diperoleh dari pengujian hipotesis penelitian dan analisis deskriptif, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Spesifikasi notebook menjadi atribut penentu dalam membandingkan alternatif merek
notebook.
2. Terdapat perbedaan penggunaan atribut
notebook diantara pengguna notebook dalam
membandingkan alternatif merek notebook. 3. Sistem pakar yang dibuat terbukti mudah dalam
mengakses atau menggunakannya. User tinggal masuk ke sistem, kemudian setelah masuk ke sistem, user menginputkan data-data spesifikasi
notebook yang diinginkan kemudian sistem akan
memberikan hasil analisa berupa merek
notebook.
Saran
Adapun saran yang diinginkan untuk melengkapi kesimpulan yang diambil adalah sebagai berikut : 1. Karena prosesor, harddisk, memory dan layar
menjadi atribut penetu dalam membandingkan
alternatif merek notebook, produsen notebook perlu lebih memfokuskan kepuasan konsumen pada performa keempat atribut tersebut dengan menawarkan standar kinerja yang melebihi standar yang ditetapkan oleh konsumen notebook. 2. Sistem ini hanya dapat digunakan untuk pemilihan alternatif merek notebook, kedepannya bisa dikembangkan lagi menjadi sistem yang bisa mendiagnosa kerusakan notebook dan sebagainya yang berhubungan dengan notebook.
3. Pembuatan sistem pakar ini menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0, namun tidak tertutup kemungkinan untuk menggunakan bahasa pemrograman yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Arhami, Muhammad. 2005. Konsep Dasar Sistem
Pakar. Yogyakarta : Andi Offset.
Durkin, J. 1994. Expert Systems Design and
Development. Prentice Hall International Inc.
New Jersey.
Fratama ,Rindiy . Akuisisi Pengetahuan.
https://rindiyfratama.wordpress.com/spk-pakar/akuisisi-pengetahuan/. 20 januari 2012. Febriyanta, Rachmad Kurniawan. 2011. Sistem
Pendukung Keputusan Pembelian Notebook Berbasis Web Dengan Metode Multiattribute Decision Making.Tugas Akhir Jurusan Teknik
Informatika Fakultas Teknologi Industri. Jawa Timur : Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”.
Gunawan, Imam. 2013. Perancangan Sistem Pakar
Untuk Diagnosis Kerusakan Hardware Laptop.
Jurnal Teknologi Informasi & Pendidikan ISSN : 2086 – 4981.VOL. 6 NO. 2 September 2013. Jogiyanto, H.M. 2005. Analisa dan Desain Sistem
Informasi. Yogyakarta : Andi.
Jogiyanto, H.M. 2003. Pengembangan Sistem Pakar
Menggunakan Visual Basic. Yogyakarta: ANDI.
Kusrini. 2006. Sistem Pakar Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : ANDI.
Kusumadewi, Sri. 2003. Artificial Inteligence. Yogyakarta : Graha Ilmu
Rikonido.2011.http://rikonindo.blogspot.com/2011/1 0/sistem-pakar-expert-systems-es.html.