• Tidak ada hasil yang ditemukan

Workshop UPIPK Blora, Selasa, 7 Agustus 2007

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Workshop UPIPK Blora, Selasa, 7 Agustus 2007"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Workshop UPIPK Blora, Selasa, 7 Agustus 2007

Workshop dilaksanakan di di Ruang Pertemuan, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pusat Informasi Penyuluhan Pertanian (PIPP), Jl. Raya Blora-Cepu KM 3,5 Blora. (Prov. Jawa Tengah)

Keadaan UPIPK Blora, 6 Agustus 2007

Keterangan :

• Lokasi UPIPK Blora berada di UPTD PIPP Kab. Blora, Jl. Raya Blora Cepu KM. 5 Blora, Prov. Jawa Tengah. UPTD PIPP adalah Unit Pelaksana Teknis Daerah milik Dinas Pertanian Kabupaten Blora;

• UPIPK Kab. Blora belum mempunyai SK UPIPK;

• Telah mempunyai sarana informasi berupa Radio Suara Petani - "Radio RASTA FM” dengan gelombang 89.9 MHz, radionya orang tani Blora yang dapat dengan cepat menyiarkan berita-berita yang ada disekitar kabupaten Blora, Rembang, Grobogan, sebagian Kab.Tuban, Bojonegoro dan Ngawi. Penggemar

(2)

Rasta FM hampir 10.000 org. Dengan medan berbukit-bukit, jangkauan Rasta pada daerah datar 6-7 km tetapi beberapa daerah masih blank-spot (tidak dapat menangkap siaran), yaitu pada kabupaten Cepu, Kradenan, Kedungtuban, Konduran, Jati dengan blank-spot mencapai 2.5 km. Rencana pada th 2008 akan menguatkan power Rasta, untuk mengurangi 40% blank-spot sehingga dari 295 desa mampu menangkap Rasta FM Blora. Radio Rasta FM Blora adalah radio yang bebas iklan, tidak mengembangkan iklan karena merupakan radio yang public service total;

• Disamping itu juga telah memiliki Pusat Informasi & Pengembangan Agribisnis (PIPA) Blora, beserta website-nya: www.pipablora.com yang dibangun sejak 2001;

• Mempunyai Perpustakaan Pertanian yang melayani masyarakat sekitar Blora dengan 200 anggota tetap terdiri dari petani, pelajar dan PNS, frekuensi pengunjung rata-rata 5 orang/hari;

• Lokasi berdampingan dengan UPTD Pembibitan dan Pos Kesehatan Hewan Kab. Blora;

• Alokasi alat teknologi informasi yang diberikan oleh P4MI kepada UPIPK Temanggung adalah sebagai berikut :

Tabel Alokasi Alat Teknologi Informasi Yang diberikan oleh P4MI kepada UPIPK Blora.

No Nama Alat Kondisi Lokasi Keterangan

1. Komputer 1 PC 1Monitor

Baik Ruang pamer PIU-P4MI, Dinas Pertanian Kab.Blora

Komputer terhubung internet mel. sistem dial up dg. telkomnet instan 2 Komputer

1 PC

1 Monitor Baik Ruang pamer PIU-P4MI, Dinas Pertanian Kab.Blora

CPU hilang karena dicuri (telah diganti dengan laptop Toshiba) 3. Komputer

(Server) 1 PC 1 Monitor

Baik Ruang pamer PIU-P4MI, Dinas Pertanian Kab.Blora

Komp. hilang karena dicuri (telah diganti dengan laptop Acer)

4. Telepon / Fax Baik Ruang pamer PIU-P4MI, Dinas Pertanian Kab.Blora

5. Printer Baik Ruang pamer PIU-P4MI, Dinas Pertanian Kab.Blora

(3)

• Paparan dari Ketua PIU Blora, bahwa terdapat kendala dalam mengoperasionalkan hardware dari P4MI. Merencanakan tahun 2008 akan membuat LAN (dari dana APBD th 2007) yang menghubungkan subdin-subdin di lingkup Diperta Blora (Jl. Blora-Rembang KM 3.5 Blora) dan kantor PIU sebagai server;

• Kendala pada Subdin Peternakan adalah tidak adanya jaringan yang menuju kesana (penuh). Telah berusaha memindahkan telepon dari mess ke kantor PIU untuk saluran ke internet. Telah mencoba Fleksi dikantor konsultan dengan kendala : kecepatan, biaya. Tetapi th 2007 akhir berharap masing-masing subdin akan terhubung LAN dengan 1 (satu) server yang akan digunakan untuk entry data pasar dan entry data LUDM (sampai saat ini belum entry/update). Th 2007 ini ada pengadaan 7 komputer untuk 4 subdin.

• Prasarana komputer yang ada di Diperta dan UPTD PIPP sebanyak 40 unit (termasuk 4 server), belum ada jaringan LAN, modem juga belum tersedia. • SDM penyuluh pertanian berjumlah 318, yang dapat mengoperasikan komputer

sekitar 30 orang, termasuk hanya 10 orang yang menggunakan komputer untuk mengolah data/analisa;

• Beberapa kegiatan dalam rangka pengembangan UPIPK juga telah dilakukan yaitu melalui PIPP telah mengembangkan sharing teknologi dengan radio Rasta FM, hiburan serta mengajak petani sambil mengembangkan inovasi; • Telah mengembangkan 15 judul leaflet, buku-buku, serta mempunyai bank

data mengenai pengolahan hasil, inovasi dan budidaya, yang rencananya akan diperbanyak/dicetak untuk petani. (telah dikategorikan dan dipublikasikan dalam bentuk PDF yang siap didistribusikan kepada petani);

• Dinas Pertanian tidak mempunyai biaya operasional UPTD-PIPP, tetapi biaya tersebut diupayakan dikaitkan dengan kegiatan-kegiatan yang ada di dinas. • Th 2008 akan dibangun 2 unit kantor konsultasi agribisnis yg akan memberikan

advice pengembangan informasi bagi petani yg dibuka di wilayah Randublatung & Konduran mirip Klinik Konsultasi Agribisnis (KKA) di Malang. Hal ini merupakan persiapan Telecenter di wilayah Blora;

• Untuk persiapan Telecenter, harapan : Agar setiap penyuluh yang ada di kecamatan lingkup Blora dapat magang di Pusdatin, untuk dilatih penguasaan internet & LAN. Ada 6 kecamatan di wilayah Blora yang sudah mempunyai warnet, diantaranya Kec. Blora, Cepu, Randublatung, Konduran.

(4)

Rangkuman Workshop UPIPK Blora, 7 Agustus 2007 yang disiarkan secara online oleh Radio Rasta FM 89.90 MHz dan Dialog Interaktif melalui Telp. 0296-525100.

• Sebagai narasumber adalah Koordinator PCMU-P4MI Badan Litbang Pertanian, Dr. Eko Ananto dan Kepala Pusat Data dan Informasi Pertanian, Dr. Edi Abdurachman, MS. Menekankan bahwa P4MI merupakan program yang dibiayai dari pinjaman ADB (bukan bantuan), dana ini dipinjam pemerintah pusat dan kemudian di hibahkan ke kabupaten untuk dialokasikan kepada desa-desa yang membutuhkan (1000 desa). Perlu diingat dana ini hanya sebagai stimulan untuk bpk/ibu petani di desa dalam membangun rehabilitasi / pembangunan sarana prasarana desa yang selama ini menjadi kendala untuk melakukan inovasi pertanian, Diharapkan dengan rehabilitasi/membangun sarana prasarana petani maka kendala pengembangan pertanian dapat diatasi;

• Kaitannya dengan komponen Pengembangan Sumber Informasi Pertanian Nasional & Lokal, UPIPK dibentuk dengan tujuan agar petani mempunyai akses yang lebih baik dan mudah terhadap Informasi Pasar dan Informasi Teknologi Pertanian. Sehingga diharapkan petani pedesaan dapat melakukan perencanaan yang lebih baik dan matang karena adanya/tersedianya informasi yg lebih baik tentang kegiatan usaha tani;

• UPIPK merupakan unit pelayanan milik pemerintah kabupaten, oleh karena itu pemanfaatan, penggunaan dan mekanisme keberlanjutannya diserahkan kepada pemerintah kabupaten (Dinas Pertanian Kabupaten Blora);

• Sedangkan Tugas pokok dan fungsi UPTD PIPP adalah :

ƒ Menghimpun, penyedia, perancang, pengembang, penyebara materi, metode dan media penyuluhan pertanian;

ƒ Melaksanakan Kaji Terap Teknologi Pertanian yang bersumber dari Lembaga Penelitian Pertanian (Balitbang, BPTP, Perguruan Tinggi); ƒ Menyelenggarakan pelatihan pertanian bagi petani di Kab. Blora.

Dengan SK Bupati Blora No. 513 tahun 2007, UPTD PIPP diserahi tugas sebagai Pelaksana Teknis Harian penyelenggaraan penyuluhan pertanian (lembaga penyelenggara penyuluhan pertanian) di Kab. Blora. Sarana pendukung informasi di UPTP PIPP berupa: Website www.pipablora.com, Radio Swara Tani (Rasta FM 89.90 MHz) dengan format siaran: informasi dan hiburan, format informasi: interaktif, liputan, penyuluhan dan informasi pertanian serta siaran langsung. Salah satu acara Infotek (jam 08.00-13.00) berupa

(5)

Gelar Teknologi, Kawruh sepolo, Wanita tani, Cinta lingkungan, Agriwisata serta Suara Petani. Sedangkan Perpustakaan dan Lahan kaji terap teknologi pertanian berupa lahan sawah tadah hujan seluas 0.4 Ha digunakan untuk percontohan Mix Farming. Permasalahan website : belum solidnya internal lingkup Dinas Pertanian, minimnya SDM pengelola website sehingga masih menggunakan jasa pihak ketiga untuk update & sewa domain, kurangnya dana pengelolaan. Salah satu kendala terhentinya program Pasar Rasta adalah tidak adanya dana untuk meng-hire petugas pengamat harga pasar, jika ada maka informasi harga tsb dapat di-entry ke Internet atau dipublish via radio. Permasalahan Radio Rasta: belum ada dukungan ijin mengudara, belum didukung pendanaan dan SDM manajerial yang memadai. Permasalahan Perpustakaan: keterbatasan jumlah dan jenis buku serta tidak ada anggaran pengadaan buku baru.

• Pada prinsipnya tupoksi UPIPK hampir sama dengan tupoksi PIPP. Nama UPIPK Blora adalah disepakati tetap PIPP Blora. Yang penting fungsi UPIPK berjalan, seperti misalnya melalui internet dapat mengupdate informasi pasar dan mengakses informasi teknologi pertanian yang selanjutnya akan diterjemahkan menjadi brosur, leaflet, komik dll oleh para penyuluh kedalam bahasa yang lebih dipahami petani (dengan bahasa spesifik lokasi). Jadi tidak perlu membentuk wadah baru, kalau disepakati disini (PIPP Blora), program one stop shop yang perlu di integrasikan :

ƒ Program Pasar Rasta (salah satu program radio Rasta FM yang memberikan informasi tentang harga-harga) perlu dihidupkan lagi, sedang informasi harganya dapat langsung diambil dari sumber-sumber informasi harga milik Ditjen P2HP, yaitu melalui website, http://agribisnis.deptan.go.id/singosari/index.php.

Sedangkan untuk masalah pemasaran dapat mencari informasi melalui website Ditjen Pengolahan & Pemasaran Hasil Pertanian, dengan alamat: http://agribisnis.deptan.go.id/;

ƒ Untuk menunjang kegiatan yang bersifat bisnis, dibangun semacam showroom (pusat jajan) yang dapat menampung produk-produk (kripik, sale dll) yang dibuat oleh ibu-ibu kelompok wanita tani yang telah dilatih oleh komponen-1 Pemberdayaan Petani-P4MI;

(6)

http://portalagribisnis.deptan.go.id/ Update dilakukan oleh petugas pencatat dan entry harga informasi pasar komoditi pertanian yang telah dibentuk pada tanggal 28 September 2005;

ƒ Menambahkan koleksi buku, leaflet, liptan, CD, VCD pada perpustakaan yang ada. Pustaka dan BPTP Jateng diminta untuk segera mensuplai hasil-hasil teknologi yang bukan hanya spesifik lokasi tetapi juga dari lokasi lain yang bisa diadaptasi disini.

• Untuk masalah biaya operasional/maintenance adalah merupakan syarat yang harus dibuat mekanisme pengaturannya dan harus dibuat menjadi peraturan yang akan disepakati oleh semua pihak. Sebagai contoh untuk masalah pembangunan embung harus dibuatkan peraturan desa (perdes);

• Dalam hal kaji terap PIPP bersama BPTP dapat mengadakan kaji terap yang cocok untuk Blora, bahan dari Pustaka, BPTP melaksanakan disini. Dengan adanya program bersama maka diharapkan ada semacam kontribusi dari BPTP, sedangkan PIPP secara proaktif berkomunikasi dengan BPTP & Pustaka mengenai hal-hal yang dapat di kaji terap disini;

• Pustaka mempunyai tupoksi, diantaranya adalah menyebarkan informasi teknologi pertanian dalam berbagai bentuk situs, maupun tercetak konvensional seperti leaflet, brosur. Dalam waktu 1 bulan kedepan, petugas Pustaka akan datang ke PIPP Blora untuk mendampingi operasionalisasi PIPP dan men-suplai VCD, CD, elektronik, leaflet, buku-buku yang berisi informasi teknologi pertanian. Akan stok 6000 judul informasi teknologi tepat guna dalam pangkalan data yang dapat diakses;

• Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (Ditjen P2HP) mempunyai program pemasaran seperti Terminal Agribisnis. Disarankan melakukan komunikasi antara PIPP dengan Ditjen P2HP agar mereka membuat program terminal agribisnis di Blora, bila perlu Kadis/Bupati dapat mengirim surat ke Dirjen P2HP atau pengurus PIPP yang membantu kadis/bupati untuk ber komunikasi dengan Ditjen P2HP.;

• Ditjen P2HP juga mempunyai program pengiriman data harga pasar melalui handphone (sms harga) ke server pusat, namun tidak seluruh kabupaten masuk dalam program tersebut, hanya kabupaten sentra produksi saja, misalnya untuk komoditi jagung ada di Kab. Grobogan. Mereka melibatkan petugas PIP dari Dinas Pertanian Kabupaten (telah dilengkapi hp dan sepeda motor). Ini adalah salah satu sarana untuk mempublikasikan harga. Bila kegiatan ini belum ada, dapat diusulkan untuk tahun 2008, tetapi sebaiknya

(7)

koordinasi/komunikasi dahulu dengan Ditjen P2HP, apakah petugas PIP Blora dapat didukung;

• Informasi mengenai peningkatan ketrampilan statistik, pelatihan komputer, sistem informasi, magang serta layanan peningkatan kemampuan statistik dan sistem informasi lainnya, dapat berkoordinasi dengan Pusat Data dan Informasi Pertanian ( http://setjen.deptan.go.id/pusdatin/ );

Pada diskusi Telecenter, dikemukakan bahwa apabila telecenter dijalankan oleh KID sesuai dengan bussiness plan adalah baik karena KID merupakan komite investasi desa yang dapat membiayai sendiri. Untuk pilihan “Puledagel” sudah tepat karena dapat membangun gedung atas bantuan KID, aliran listrik sudah, sarana jalan sudah beraspal. Selain itu masukan lain bahwa jumlah penyuluh di kabupaten Blora sebanyak 102 orang, sekitar 99% masih belum memahami ICT. Bagaimana strategi kedepan agar para penyuluh ini dapat dilibatkan pada kegiatan/project pendampingan dari pusat. Rencana tahun 2008 mendatang para penyuluh akan lebih difungsikan secara aktif; • Ada kemungkinan telecenter menjadi besar karena usaha bisnisnya. Akan

tetapi perlu digaris bawahi : telecenter adalah konsep usaha tetapi bisnis plan harus tetap terarah dan tidak meninggalkan tujuan utamanya sebagai penyebaran informasi pertanian di pedesaan;

Sustainibilitas telecenter dapat dibantu dengan proaktifnya Pemda dalam membantu perkembangan telecenter melalui bentuk edukasi kepada masyarakat pada pembentukan telecenter-telecenter lainnya. Supaya telencenter kedepan dapat berkelanjutan dan mandiri, diperlukan KID-KID yang mandiri, untuk itu perlu ada program dan strategi untuk memacu KID atau kelompok-kelompok tani;

• Hasil Kesepakatan UPIPK Blora

ƒ Penajaman strategi dan langkah-langkah untuk mendukung operasionalisasi UPIPK Blora.

ƒ Lokasi UPIPK Kab. Blora disepakati bersama di UPTD PIPP Kab. Blora, dengan nama : PIPP Kabupaten Blora. Alamat Jl. Raya Blora-Cepu KM 3,5 Blora. (Prov. Jawa Tengah)

ƒ Struktur Organisasi PIPP Kab. Blora disepakati, sebagai Pelindung/Pengarah adalah Bupati Kab. Blora; Penanggungjawab program: Kepala Dinas Pertanian Kab. Blora; Penanggungjawab operasonal/teknis: Kepala UPTD PIPP Dinas Pertanian Kab. Blora.

(8)

ƒ Nama-nama Kelompok Kerja Pelayanan Informasi Pertanian Kab. Blora akan disusun oleh PIU P4MI Kab. Blora dan ditunggu sampai tg. 14 Agustus 2007 untuk disampaikan ke PCMU P4MI di Jakarta.

ƒ Sedangkan dukungan operasionalisasi UPIPK dalam hal dana operasional untuk biaya komunikasi, pemeliharaan, insentif petugas setelah P4MI berakhir disepakati bersama adalah oleh Dinas Pertanian dan UPTP PIPP Kab. Blora. Begitu juga jaminan tenaga operasional yang siap ditugaskan di UPIPK, penyediaan peralatan penunjang seperti ATK & mebeular, serta jaminan terhadap pemeliharaan peralatan jaringan informasi pertanian.

ƒ Hasil dari keseluruhan diskusi pada workshop ini adalah penandatanganan komitmen bersama "Mekanisme Rencana Pengembangan UPIPK di Kabupaten Blora (P4MI)” yang ditandatangani oleh: Drs. Adi Purwanto, MM (Dinas Pertanian Kab. Blora); Margono, SP (UPTD PIPP Kab. Blora); Ir. Ariarti Tyasdjaja (BPTP Jawa Tengah); Ir. Arief Efensi, MS (Konsultan); Ir. Dandung Sudarmanto (PIU-P4MI Kab. Blora); Dr. Eko Ananto Penanggung Jawab PCMU-P4MI; dan Dr. Edi Abdurachman, MS (Kepala Pusat Data dan Informasi Pertanian).

Gambar

Tabel Alokasi Alat Teknologi Informasi Yang diberikan oleh P4MI kepada UPIPK  Blora.

Referensi

Dokumen terkait

antara 129 - 149 0 C, tekanan 70 sampai dengan 90 psi dan waktu 7 sampai dengan 12 jam, Dalam proses pemasakan bahan dasar yang berwarna ini akan menghasilkan selulosa yang

Selain akibat kondisi rumah yang tergolong tinggi dalam variabel taraf hidup, ketidaksesuaian lapisan sosial dan taraf hidup pada rumahtangga pemilik usaha

This study result is Interleukin-10 proximal promoter SNP implicates diseases activity of Systemic Lupus Erythematosus by increasing the level of IL-10. Interferon converting the

kondisi yang membutuhkan energi listrik secara instan, oleh karena itu perlu dilakukan analisa kelayakan, antara lain : Potensi sinar matahari dengan

Biasanya konsentrasi elektrolit (berat jenis 1,28 Kg per liter) hampir semua molekul asam sulfat terurai. Penguraian molekul asam sulfat ini sangat mutlak

Menguraikan tentang penerapan asuhan kebidanan komprehensif pada kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan masa antara dari mulai pengkajian, interprestasi data, diagnose

Penulis yang dimana dalam pengerjaan tugas akhir ini mendapatkan tugas sebagai seorang DOP diminta untuk dapat membuat sebuah shot list yang akan digunakan saat proses

Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis, dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa: Rata-rata n-Gain keterampilan meng- inferensi dan penguasaan konsep siswa