Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Brawijaya
3220
Evaluasi Biaya Pengembangan Perangkat Lunak Dengan Menggunakan
Metode Cocomo II (Studi Kasus: PT DOT Indonesia)
Megha Nilasari Khoiro1, Admaja Dwi Herlambang2, Mochamad Chandra Saputra3
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Email: 1meghank03@gmail.com, 2herlambang@ub.ac.id, 3andra@ub.ac.id
Abstrak
Masalah yang dihadapi software house dalam menentukan proyek perangkat lunak adalah tidak adanya perkiraan upaya yang dibutuhkan untuk perencanaan dan pengerjaan proyek perangkat lunak. Tujuan penelitian ini memberikan pertimbangan kepada PT DOT Indonesia dalam estimasi sumber daya manusia, waktu, dan biaya pada pengembangan perangkat lunak lain yang mirip dan memiliki skala proyek yang sama dengan perangkat lunak A, B, dan C menggunakan metode (Constructive Cost Model II) COCOMO II. Perhitungan COCOMO II membutuhkan Data Flow Diagram dari hasil wawancara pada manajer proyek dan hasil perhitungan lembar penilaian yang diberikan kepada anggota tim proyek sehingga menghasilkan estimasi biaya Perangkat Lunak A sebesar Rp188.910.000 dengan estimasi waktu selama 15 bulan dan jumlah sumber daya manusia (SDM) sebanyak 6 orang, estimasi biaya Perangkat Lunak B sebesar Rp83.960.000 dengan estimasi waktu selama 10 bulan dan jumlah SDM sebanyak 4 orang, dan estimasi biaya Perangkat Lunak C sebesar Rp125.940.000 dengan estimasi waktu selama 12 bulan dan jumlah SDM sebanyak 5 orang. Selisih estimasi biaya, waktu dan SDM seluruh perangkat lunak dengan skala proyek yang sama antara metode COCOMO II dengan actual cost adalah sebesar Rp262.206.000 dengan selisih waktu 30 bulan dan selisih SDM sebanyak 7 orang, sehingga rekomendasi untuk PT DOT Indonesia adalah menggunakan metode COCOMO II dalam estimasi biaya, waktu, dan sumber daya manusia yang memiliki kemiripan dan kesamaan skala proyek dengan perangkat lunak A, B, dan C.
Kata kunci: estimasi biaya, perangkat lunak, sumber daya manusia, waktu, biaya
Abstract
The problem software houses in determining software projects is there are no estimate the effort required for planning and execution on software projects. This research is give a consideration to PT DOT Indonesia in the estimation of human resources, time, and cost to the development of other software
similar to the software A, software B, and software C using
(Constructive Cost Model II) COCOMO II.
The calculation of COCOMO II need Data Flow Diagram from result of interviews on the project team members and result of the assessment sheet so as to produce of cost of Software A is RP188.910.000 with an estimated time of 15 months and a total of 6 human resources, estimated cost of Software B is Rp83.960.000 with an estimated time of 10 months and the amount of human resources of 4, and estimated cost of Software C is Rp125.940.000 with estimated time for 12 months and the number of human resources as many as 5 people. Difference in estimated cost, time and SDM of all software on the same project scale between COCOMO II method and actual cost is Rp262.206.000 with time difference 30 months and human resource difference of 7 people, so recommendation for PT DOT Indonesia is using COCOMO II method in estimating the cost, time, and human resources that have similarity and project-scale similarity with software A, B, and C.
Keywords: cost estimation, software, human resources, time, cost
1. PENDAHULUAN
Saat ini dalam penentuan proyek yang
ditawarkan, pihak perusahaan hanya
menggunakan evaluasi secara teknis, yaitu dilihat dari biaya yang ditawarkan dan kesanggupan sumber daya perusahaan untuk mengerjakan proyek tersebut. Apabila proyek yang ditawarkan sesuai dengan kompetensi
perusahaan dan ketersediaan sumber daya mendukung untuk pengerjaan proyek, maka perusahaan akan menerima proyek tersebut. Namun hal ini akan menimbulkan masalah bagi perusahaan khususnya dikarenakan perusahaan dalam 1 (satu) bulan dapat mengerjakan 3-4 proyek secara bersamaan, sedangkan sumber daya yang dimiliki terbatas. Selain itu setiap
proyek yang diterima dan dikerjakan
mempunyai jeda waktu yang sempit, dan sering terjadi perubahan requirement dari klien yang mengakibatkan mundurnya waktu pengerjaan proyek. Saat ini terdapat beberapa teknik estimasi biaya pada pengembangan perangkat lunak, salah satunya yaitu COCOMO II.
Model COCOMO II merupakan model terbaru dari COCOMO. Model tersebut dipilih untuk penelitian ini karena dibandingkan dengan metode-metode estimasi biaya yang lain, COCOMO II memliki kemampuan analisis yang lebih sempurna (Wu Liming, 1997) yaitu mampu digunakan untuk memprediksi biaya, waktu, dan jumlah pegawai yang dibutuhkan dalam menyelesaikan proyek pembuatan perangkat lunak skala kecil maupun besar (Z. Bin Mansor et al., 2010).
Dengan pengimplementasian metode COCOMO II (estimasi biaya, waktu, dan sumber daya manusia) pada perangkat lunak A, perangkat lunak B, dan perangkat lunak C
diharapkan dapat dijadikan acuan serta
pertimbangan kepada PT DOT Indonesia dalam estimasi sumber daya manusia, waktu, dan biaya pada pengembangan perangkat lunak lain yang mirip dengan perangkat lunak A, perangkat lunak B, dan perangkat lunak C.
Perkiraan biaya perangkat lunak adalah proses memprediksi biaya yang diperlukan dalam pengembangan sistem perangkat Lunak. Perkiraan biaya perangkat lunak mengacu pada prediksi jumlah biaya, waktu, dan jumlah SDM yang diperlukan untuk membangun sistem perangkat lunak.
Dalam menentukan proyek, software house memiliki ketentuan skala proyek sendiri. Salah satu yang digunakan acuan dalam menentukan skala proyek yaitu agile software development.
Dingsøyr (2014) mengungkapkan bahwa ukuran skala proyek software development dibagi menjadi 3 berdasarkan jumlah tim proyek dengan sumber daya manusia (SDM) yang bekerja pada satu tim +/- dua orang, yaitu: (a) skala kecil, dengan jumlah 1 tim, (b) Besar, dengan jumlah 2-9 tim, dan (c) Sangat besar, dengan jumlah tim lebih dari 9 tim.
Setelah menentukan skala proyek, maka
diimplementasikan metode COCOMO II.
Viliafiorita (2014) mengungkapkan COCOMO II menggabungkan berbagai sub-model yang menghasilkan perkiraan perangkat lunak yang semakin rinci. Sub-model COCOMO ll (Merlo, 2002) ialah: (a) Model komposisi aplikasi,
digunakan selama tahap awal rekayasa
perangkat lunak, biasanya melibatkan prototipe dari antarmuka pengguna. Pertimbangan atas sistem dan interaksi perangkat lunak, penilaian kinerja, dan hal yang terpenting adalah evaluasi kematangan teknologi. (b) Model Early Design, digunakan pada tahap awal dari proyek
perangkat lunak ketika hanya beberapa
informasi yang dapat diketahui tentang ukuran produk yang akan dikembangkan, sifat target platform, sifat personel yang akan terlibat dalam proyek, serta rincian spesifikasi proses yang akan digunakan nya sedikit. (b) Model Post Architecture, digunakan selama perangkat lunak dibangun. Pada saat proyek siap untuk dikembangkan, proyek harus memiliki arsitektur siklus hidup yang telah ditetapkan di awal sehingga memberikan informasi yang lebih detail untuk masukan-masukan costfactors dan memungkinkan estimasi biaya untuk lebih akurat.
Pada submodel Post-Architechture ada dua aspek penting, yakni 5 faktor skalar (scale
factor) yang merupakan faktor penentu
eksponen yang digunakan dalam effort equation (persamaan usaha) dan 17 atribut penggerak biaya (cost driver) yang merupakan faktor pengali yang menentukan usaha yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek perangkat lunak.
Berikut ini merupakan tahapan
menghitung perkiraan usaha menggunakan Metode COCOMO II, usaha dinyatakan dalam satuan person-month. Untuk mendapatkan nilai Unadjusted Function Point (UFP), sistem dibagi menjadi lima kelas besar sistem yang menilai fungsional umum dari sistem. 5 komponen yang digunakan untuk mengukur jumlah kompleksitas dan fungsionalitas dalam sebuah perangkat lunak, yaitu :
Tabel 1 Komponen Function Point
Komponen Keterangan
Eksternal input (EI) Setiap masukkan berasal dari pengguna atau dikirim dari aplikasi lain dan menyediakan data orientasi aplikasi yang berbeda atau informasi pengendalian.
External Output (EO) Setiap keluaran eksternal diturunkan dari data dalam aplikasi yang menyediakan informasi kepada pengguna.
External Inquiry (EQ) Masukan online yang menghasilkan respons perangkat lunak seketika dalam bentuk keluaran online.
Internal Logical File (ILF) Logika dalam bentuk data logi yang dikelola oleh aplikasi melalui penggunaan masuk dari luar
External Interface File
(EIF)
pengelompokkan data logis yang berada di aplikasi, tetapi menyediakan informasi yang dapat digunakan oleh aplikasi
Kemudian menentukan bobot kompleksitas dari setiap Function Point berdasarkan aturan data elemet type (DET), file type references (FTR), dan record elemet type (RET). Berikut ini penjelasan RET, DET dan FTR, yaitu: (1) RET (Record Element Type) merupakan subgrup data yang dikenali oleh pengguna dalam Internal Logical File atau External Logical File. Contoh: file pelanggan yang berisi nama, alamat, nomor telpon dan seterusnya. (2) DET (Data Element Type) mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : pengguna sebagai sesuatu yang unik dan tidak berulang, jika berulang maka dihitung 1 DET, Elemen data yang unik untuk membedakan komponen Functiont Point yang satu dengan komponen Functiont Point yang lainnya (misal El yang satu dengan EI yang lain), Berupa data input untuk El. (3) FTR (Files Type Referenced) mempunyai ciri-ciri Sebagai berikut : a. Berupa ILF atau EIF, b. Setiap ILF yang berupa El dihitung sebagai FTR, c. Setiap LF atau EIR yang direferensikan oleh EI atau EO atau EQ untuk memelihara (insert, update, delete) dianggap sebagai FTR, d. Untuk membantu membedakan EI atau EO atau EQ yang satu dengan EI atau EO atau EQ yang lainnya.
Setelah menganilisis DET, RET, dan FTR setiap Function Point, dinilai sesuai dengan bobot kompleksitas UFP. Nilai UFP yang
diperoleh, akan dikalikan dengan nilai
Quantitative Software Management untuk mendapatkan nilai SLOC sesuai dengan bahasa pemrograman yang digunakan. Setelah itu nilai SLOC dibagi dengan 1000 untuk mendapatkan nilai KSLOC yang dapat disubstitusikan dalam persamaan usaha.
Lalu untuk mendapatkan milai Scale Factors, terdapat 5 parameter pengukuran untuk
sub-model Post-Architecture. Penilaian
dilakukan dengan pengisian kuesioner Scale Factors oleh tim proyek. 5 parameter tersebut, yaitu: PREC, FLEX, RESL, TEAM, dan PMAT.
Kemudian mendapatkan Nilai Effort
Multipliers (EM), metode yang digunakan sama dengan mendapatkan nilai pada Scale Factors yaitu dengan pengisian kuesioner Effort Multiplier untuk sub-model Post-Architecture yang berisi 17 parameter, yaitu: RELY, DATA,
CPLX, RUSE, DOCU, TIME, STOR, PVOL, ACAP, PCAP, PCON, AEXP, PEXP, LTEX, TOOL, SITE, dan SCED.
Setelah mendapatkan estimasi usaha yang dinyatakan dengan Person-Month (PM). Dari estimasi usaha tersebut akan dimasukkan ke dalam persamaan estimasi biaya sehingga menghasilkan perkiraan waktu, sumber daya manusia serta biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek Perangkat Lunak A, B, dan C.
2. METODOLOGI
Metode penelitian yang dilakukan penelitian ini dimulai dari studi pustaka, metode
pengumpulan data yang menggunakan
wawancara untuk mendapatkan data kualitatif
berupa informasi terkait kebutuhan
fungsionalitas perangkat lunak A, perangkat lunak B, dan C yang hasilnya akan menjadi acuan pembuatan Data Flow Diagram, alokasi SDM, waktu, dan biaya proyek dan penyebaran lembar penilaian metode COCOMO II memiliki dua tahapan, pertama melakukan uji validitas yang dilakukan oleh dua orang expert judgement, kedua penyebaran lembar penelitian kepada tim pengembang perangkat lunak A, perangkat lunak B, dan C untuk mendapatkan nilai tiap indikator yang akan digunakan untuk menentukan nilai Scale Factor dan Effort Multipliers, kemudian dilanjutkan dengan analisis hasil, yaitu beberapa data yang sudah didapatkan kemudian dianalisis dan dihitung dengan menggunakan metode COCOMO II. Kemudian dilakukan analisis perbandingan antara hasil perhitungan COCOMO II dengan
pehitungan actual cost yang kemudian
didapatkan kesimpulan.
Gambar 1 Metodologi Penelitian
3. HASIL Mulai Studi pustaka penelitian dan pengumpulan data pengolahan data dan analisis kesimpulan selesai
Pada penlitian ini dilakukan pembuatan Data Flow Diagram (DFD) sebagai data untuk mendapatkan nilai UFP, yang akan diubah ke
dalam KSLOC dan dimasukkan ke persamaan estimasi usaha perangkat lunak A, perangkat lunak B, dan C.
Gambar 2 DFD Level 0 Perangkat Lunak A
Gambar 4 DFD Level 0 Perangkat Lunak B
Gambar 5 DFD Level 1 Perangkat Lunak B
Gambar 7 DFD Level 1 Perangkat Lunak C
4. ANALISIS
Mendapatkan perhitungan estimasi usaha
perangkat lunak A. Total Nilai UFP perangkat lunak A diubah ke dalam KSOLC.
Tabel 2 Nilai UFP dirubah ke dalam KSLOC Perangkat Lunak A
Berdasarkan perhitungan pada Tabel 2
didapatkan nilai UFP untuk perangkat lunak (PL) A adalah 654 dan nilai KSLOC adalah 25.92.
Mendapatkan Perhitungan Faktor Eksponen Perangkat Lunak A.
Tabel 3 perhitungan nilai scale factor PL A
Rerata nilai scale factor pada Tabel 3 dimasukkan ke dalam persamaan untuk menghasilkan estimasi usaha.
𝐸 = 𝐵 + 0.01 𝑥 𝑆𝐹 (1)
Keterangan : B = 0.91 (untuk COCOMO II)
SF = Nilai Scale Factor
Sehingga didapatkan E sebesar 1.06. Mendapatkan perhitungan effort multipliers Perangkat Lunak A
Tabel 4 Perhitungan effort multipliers perangakt lunak A
Effort multipliers Responden 1 (Didik) Hasil penilaian RELY Low 0.92 DATA Nominal 1.00 CPLX Nominal 1.00 DOCU Nominal 1.00 RUSE Low 0.95 ACAP High 0.71 PCON Low 1.12 TIME Nominal 1.00 STOR High 1.05 PVOL Low 0.87 PCAP Nominal 1.00 AEXP/APEX High 0.88 PEXP/PLEX Nominal 1.00 LTEX High 0.91 TOOL High 0.90 SITE High 0.93 SCED High 1.00 Total penilaian effort multipliers 16.24/17 = 0.95
Rerata nilai effort multipliers pada Tabel 4 dimasukkan ke dalam persamaan untuk menghasilkan estimasi usaha.
Proses ILF EI
F
EI EO EQ UFP SLOC KSLOC
Registrasi kompetensi 1 - 1 1 - 16 640 0.64 Mengelola data master 12 - 24 12 - 408 16320 16.32 Mengelola permohona n 2 - 3- 2 - 34 1360 1.36 Mengelola penjadwala n 2 - 3 2 - 36 1440 1.44 Mengelola pelaksanaa n 2 - 3 2 - 36 1440 1.44 Mengelola evaluasi 1 - 2 1 - 20 800 0.8 Total 654 25920 25.92
Scale factor Responden 1
(Didik)
Hasil penilaian
PREC Very high 1.24
FLEX High 2.03
RESL High 2.83
TEAM Nominal 4.24
PMAT High 3.12
Total penilaian scale factor
𝑃𝑀 = 𝐴 𝑥 (𝑆𝑖𝑧𝑒)𝐸 𝑥 ∏ 𝐸𝑀 𝑖 𝑖7
𝑖=1 (2)
𝐷𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝐴 = 2.94 (𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝐶𝑂𝐶𝑂𝑀𝑂 𝐼𝐼) Dari persamaan di atas, nilai 2.94 didapat dari persamaan faktor eksponen metode COCOMO II , nilai 25.92 didapat dari keseluruhan perhitungan nilai untuk KSLOC, dan nilai 0.95 adalah nilai rerata penilaian effort multipliers. Sehingga Person-Month (PM) Perangkat Lunak A bernilai 88.00.
Untuk mendapatkan nilai estimasi biaya yang berisi perkiraan waktu, pegawai, dan total biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek perangkat lunak A, nilai PM dimasukkan kedalam persamaan berikut ini.
𝑇𝐷𝐸𝑉 = [3.67 𝑥 𝑃𝑀(0.28 + 0.2 (𝐸 − 0.91))] (3)
Sehingga didapatkan waktu selama 14 bulan. Kemudian untuk mendapatkan nilai rerata pegawai,
𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝑆𝑡𝑎𝑓𝑓 = 𝑃𝑀/𝑇𝐷𝐸𝑉 (4) Didapatkan 6 orang pegawai.
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝐴𝑣𝑔 𝑆𝑡𝑎𝑓𝑓 𝑥 𝐴𝑣𝑔 𝐿𝑎𝑏𝑜𝑟 𝐶𝑜𝑠𝑡 (5)
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑔𝑎𝑤𝑎𝑖 𝑥 𝑈𝑀𝑅 = 6 𝑥 2.099.000
= 12.594.000
Biaya total = 15 bulan x 12.594.000 = Rp188.910.000
Mendapatkan perhitungan estimasi usaha perangkat lunak B. Total Nilai UFP perangkat lunak B diubah ke dalam KSOLC.
Tabel 5 Nilai UFP diubah ke dalam KSLOC Perangkat Lunak B
Berdasarkan perhitungan pada Tabel 5
didapatkan nilai UFP untuk perangkat lunak B adalah 145 dan nilai KSLOC adalah 5.8.
Tabel 6 perhitungan nilai faktor eksponen perangkat lunak B
Rerata nilai scale factor pada Tabel 6 dimasukkan ke dalam persamaan 1 untuk menghasilkan estimasi usaha.
Sehingga didapatkan nilai E perangkat Lunak B sebesar 0.98
Tabel 7 perhitungan effort multipliers perangkat lunak B Effort multipliers Responden 1 (Nisa) Responden 2 (Fahmi) Responden 3 (Febri) Hasil penilaian RELY Very Low Very low Nominal 0.87
DATA Nominal Nominal Low 0.96
CPLX High Nominal Nominal 1.10
DOCU Low Nominal Nominal 0.96
RUSE Low High Low 0.98
ACAP Nominal High Nominal 0.89
PCON High High Low 0.96
TIME Nominal Nominal Nominal 0.99
STOR Nominal Nominal Nominal 0.99
PVOL Low Nominal Nominal 0.95
PCAP Very low Very high Low 1.07
AEXP/APEX Nominal High Nominal 0.95
PEXP/PLEX High High Low 1.02
LTEX High High High 0.90
TOOL High High Nominal 0.92
SITE Very High High Low 0.99
SCED High Nominal Nominal 0.99
Total penilaian effort multipliers 16.49/7 = 2.35
Rerata nilai effort multipliers pada Tabel 7 dimasukkan ke dalam persamaan 2 untuk menghasilkan estimasi usaha.
Dari persamaan 2, maka didapatkan Person-Month (PM) Perangkat Lunak B bernilai 40.49. Untuk mendapatkan nilai estimasi biaya yang berisi perkiraan waktu, pegawai, dan total biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek perangkat lunak B, nilai PM dimasukkan ke dalam persamaan 3.
Didapatkan estimasi waktu selama 10 bulan. Kemudian untuk mendapatkan nilai rerata pegawai dimasukkan ke dalam persamaaan 4.
Didapatkan jumlah SDM sebanyak 4 orang. 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑔𝑎𝑤𝑎𝑖 𝑥 𝑈𝑀𝑅
= 4 𝑥 2.099.000 = 8.396.000
Biaya total = 11 bulan x 8.396.000 = Rp92.356.000
Mendapatkan perhitungan estimasi usaha Proses IL F EI F E I E O E Q UF P SLO C KSLO C Mengola h menu 1 0 2 1 0 17 680 0.68 Mengola h artikel 1 0 2 1 0 17 680 0.68 Mengola h jasa 1 0 8 4 0 59 2360 2.36 Mengola h profile 1 0 6 3 0 52 2080 2.08 Total UFP 152 6080 6.08 Scale factor Responden 1 (Nisa) Responden 2 (Febri) Responden 3 (Fahmi) Hasil penilaian PREC Very high Very high Very high 1.23 FLEX Nominal Nominal Very high 2.34 RESL Very high Very high Extra high 0.93 TEAM Very high Very high Extra high 0.93 PMAT Very high Very high Extra high 1.03 Total penilaian scale factor = 6.46
perangkat lunak C. Total Nilai UFP perangkat lunak C diubah ke dalam KSOLC.
Tabel 8 nilai UFP dirubah ke dalam KSLOC Perangkat Lunak C
Berdasarkan perhitungan pada Tabel 8 didapatkan nilai UFP untuk perangkat lunak C adalah 207 dan nilai KSLOC adalah 8.76.
Tabel 9 perhitungan scale factor perangkat lunak C Scale factor Responde n 1 (Ristina) Responde n 2 (Zainal) Responde n 3 (Fahmi) Responde n 4 (Hadrian) Hasil penilaia n PREC High High Nominal Nominal 3.10
FLEX Extra High Very High Very High Extra High 0.50
RESL Very High Very High Very High Very High 1.35
TEA M
Extra High Very High High Very High 1.40
PMA T
Very High Very High Very High High 1.95
Total penilaian scale factor = 8.3
Rerata nilai scale factor pada Tabel 9 dimasukkan ke dalam persamaan 1 untuk menghasilkan estimasi usaha.
Sehingga didapatkan nilai E perangkat lunak C sebesar 0.99.
Tabel 10 perhitungan effort multipliers perangkat lunak C Effort multipliers Responden 1 (Ristina) Responden 2 (Zainal) Responden 3 (Fahmi) Responden 4 (Hadrian) Hasil penilaian
RELY Very low Very low Low Low 0.87
DATA High Very high Very high High 1.21
CPLX Very high Very high Very high Very high 1.34
DOCU Nominal High High nominal 1.05
RUSE Low Low Low Low 0.95
ACAP Nominal High Nominal High 0.93
PCON Nominal Nominal Nominal Nominal 1.00
TIME Nominal Nominal Nominal Nominal 1.00
STOR Nominal Nominal Nominal Nominal 1.00
PVOL Low Low Nominal Low 0.90
PCAP Nominal High High High 0.93
AEXP/APEX High Nominal High High 0.91
PEXP/PLEX High Very high Very high Very high 0.86
LTEX High High High High 0.91
TOOL High High High High 0.90
SITE High High High High 0.93
SCED Low Low Nominal Nominal 1.28
Total penilaian effort multipliers 16.97/7 = 2.42
Rerata nilai effort multipliers pada Tabel 10
dimasukkan ke dalam persamaan 2 untuk menghasilkan estimasi usaha. Dari persamaan 2, didapatkan Person-Month (PM) Perangkat Lunak C bernilai 60.97.
Untuk mendapatkan nilai estimasi biaya yang berisi perkiraan waktu, pegawai, dan total biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek perangkat lunak C, nilai PM dimasukkan ke dalam persamaan 3.
Didapatkan estimasi waktu selama 13 bulan. Kemudian untuk mendapatkan nilai rerata pegawai dimasukkan ke dalam persamaan 3. Sehingga didapatkan 5 orang pegawai.
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑔𝑎𝑤𝑎𝑖 𝑥 𝑈𝑀𝑅 = 5 𝑥 2.099.000
= 10.495.000
Biaya total = 12 x 10.495.000 = Rp 125.940.000 5. PEMBAHASAN
Estimasi biaya perangkat lunak (PL) adalah proses memperkirakan biaya yang
digunakan untuk membangun atau
memelihara suatu PL. Pada beberapa perusahaan perangkat lunak ada yang membuat skala untuk tiap-tiap proyeknya, ini bertujuan untuk membuat perkiraan biaya proyek berdasarkan skala proyek. Estimasi biaya proyek PT DOT Indonesia untuk Perangkat Lunak A adalah sebesar Rp60.000.000,-, Perangkat Lunak B sebesar Rp35.000.000,-, dan Perangkat Lunak C
sebesar Rp50.000.000,-. Sedangkan
menurut hasil analisis menggunakan metode COCOMO II didapatkan estimasi biaya
proyek Perangkat Lunak A sebesar
Rp146.930.000,-, Perangkat Lunak B
sebesar Rp83.960.000,-, dan Perangkat Lunak C sebesar Rp125.940.000,-.
Estimasi waktu adalah perkiraan penjadwalan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek. Di dalam menentukan waktu proyek diperlukan
analisis yang tepat sehingga ketika
pengerjaan proyek dimulai hingga selesai dapat tepat waktu sesuai estimasi yang telah dibuat. Hal ini dapat menekan dan memastikan biaya proyek untuk pengerjaan proyek tidak bertambah besar dan waktu pengerjaan proyek tidak bertambah lama dari estimasi yang telah ditentukan.
Estimasi waktu yang diberikan PT DOT Indonesia pada proyek Perangkat Lunak A selama 3 bulan, Perangkat Lunak B selama 3 bulan, dan Perangkat Lunak C
Proses IL F EI F E I E O E Q UF P SLO C KSL OC Log in 7 0 6 4 0 17 680 0.68 Mengolah konten 7 0 6 4 0 17 680 0.68 Mengolah konsultasi 7 0 6 8 0 18 720 0.72 Registrasi tukang 14 0 1 2 4 0 30 1200 1.2 Mengolah administrat or 7 0 8 4 0 19 760 0.76 Mengolah tukang 7 0 8 4 0 19 760 0.76 Mengolah redem pulsa 7 - 3 8 0 18 720 0.72 Mengolah poin dan zak 7 0 1 6 8 0 31 1240 1.24 Mengolah sertifikat dan portofolio 14 0 1 2 12 0 38 1520 1.52 Total 216 8.760 8.76
selama 3 bulan. Sedangkan dari hasil analisis menggunakan metode COCOMO II,
waktu yang dibutuhkan pengerjaan
Perangkat Lunak A selama 15 bulan, Perangkat Lunak B selama 11 bulan,, dan Perangkat Lunak C selama 13 bulan.
Estimasi sumber daya manusia merupakan perkiraan orang yang terlibat didalam suatu pengerjaan proyek agar hasil pengerjaan proyek pun seperti yang diharapkan. Dalam menentukan estimasi SDM skala proyek juga berperan penting. Dengan mengetahui skala proyek maka dapat diperkirakan jumlah SDM yang dibutuhkan untuk pengerjaan suatu proyek. Hal tersebut dapat menekan biaya proyek agar tidak berlebihan dalam membiayai
SDM, juga dapat membuat waktu
pengerjaan proyek selesai tepat waktu tidak overtime karena kekurangan SDM.
Jumlah SDM yang diberikan PT DOT Indonesia untuk proyek Perangkat Lunak A adalah berjumlah 1 orang, Perangkat Lunak B berjumlah 3 orang, dan Perangkat Lunak C berjumlah 4 orang. Sedangkan dari hasil analisis estimasi SDM proyek dengan menggunakan COCOMO II untuk Perangkat Lunak A berjumlah 6 orang, Perangkat Lunak B berjumlah 4 orang, dan Perangkat Lunak C berjumlah 5 orang.
Selisih estimasi biaya, waktu dan SDM seluruh perangkat lunak dengan skala proyek yang sama antara metode COCOMO II dengan actual cost adalah sebesar Rp262.206.000 dengan selisih waktu 30 bulan dan selisih SDM sebanyak 7 orang, sehingga rekomendasi untuk PT DOT Indonesia adalah menggunakan metode COCOMO II dalam estimasi biaya, waktu, dan sumber daya manusia yang memiliki kemiripan dan kesamaan skala proyek dengan perangkat lunak A, B, dan C. 6. SIMPULAN
Dalam menentukan skala proyek, PT DOT Indonesia di dalam pelaksanaan pengerjaan proyek menganut pedoman
Agile Development. Sehingga, untuk
masing-masing proyek Perangkat Lunak A, B, dan C memiliki 1 tim sehingga dapat dikategorikan proyek skala kecil.
Hasil perhitungan menggunakan
metode COCOMO II didapatkan estimasi
biaya proyek Perangkat Lunak A sebesar Rp188.910.000,-, Perangkat Lunak B sebesar Rp83.960.000,-, dan Perangkat Lunak C sebesar Rp125.940.000,-.
Hasil analisis perhitungan
menggunakan metode COCOMO II, waktu yang dibutuhkan pengerjaan Perangkat Lunak A selama 15 bulan, Perangkat Lunak B selama 11 bulan, dan Perangkat Lunak C selama 13 bulan.
Hasil analisis perhitungan estimasi
SDM proyek dengan menggunakan
COCOMO II untuk Perangkat Lunak A berjumlah 6 orang, Perangkat Lunak B berjumlah 4 orang, dan Perangkat Lunak C berjumlah 5 orang.
Selisih estimasi biaya, waktu dan SDM seluruh perangkat lunak dengan skala
proyek yang sama antara metode
COCOMO II dengan actual cost adalah sebesar Rp262.206.000 dengan selisih waktu 30 bulan dan selisih SDM sebanyak 7 orang, sehingga rekomendasi untuk PT DOT Indonesia adalah menggunakan metode COCOMO II dalam estimasi biaya, waktu, dan sumber daya manusia yang memiliki kemiripan dan kesamaan skala proyek dengan perangkat lunak A, B, dan C.
7. DAFTAR PUSTAKA
Santoso, B. 2003. Manajemen Proyek. Jakarta: Guna Widya.
O’Brien & Marakas, 2010. Management System Information. New York: McGraw Hill. Gray, Clifford F. & Larson, Erik W. 2006.
Manajemen Proyek –Proses Manajerial. Yogyakarta: C.V ANDI Offset.
Ahmed, M.A., Saliu, M.O. & Alghamdi, J., 2004. Adaptive Fuzzy Logic-Based Framework for Software Development Effort Prediction. Information and Software Technology, 47, pp.31-48. Sharma, T.N. 2011. Analysis of Software Cost
Estimation using COCOMO II.
International Journal of Scientific & Engineering Research, vol. 2 no. 6. [diakses 25 September 2017]
Villafiorita, A. 2014. Introduction to Software Project Management. Florida: Auerbach Baik, J. 1998. COCOMO II Model Definition Manual Version 1.4. University of
Southern California.
<http://dmi.usherb.ca/~frappier/IFT721/
COCOMOII.PDF> [diakses 25
September 2017]
Chandler, A. 2015. Project Management
Methodology Guidelines. Project
Management Methodology Guidebook. Z. Bin Mansor, Z.M. Kasirun, N.H.H. Arshad,
& S. Yahya. 2010. Information
Technology (ITSim). International
Symposium in, vol. 3. [diakses 27 September 2017]
Anita. A Comparative study of COCOMO II and Putnam models of Software Cost Estimation. International Journal of Scientific & Engineering Research, [e-journal] vol. 2 no. 11. [diakses 25 September 2017]
Abrahamsson, P., Salo, O., Ronkainen, J., & Warsta, J., 2002, Agile software Development Methods, Review and Analysis, Espoo 2002.
Marchewka, J. 2003. Information Technology Project Management. John & Sons Inc. Springer. T. Dingsøyr, T.E. Fægri, & J. Itkonen.
2014. What Is Large in Large-Scale? A Taxonomy of Scale for Agile Software
Development. 15th International
Conference, PROFES 2014.
Wu, L. 1997. The Comparison of the Software Cost Estimating Methods. DCU School
Computing, [online] Tersedia di
<http://www.computing.dcu.ie/~renaat/
ca421/LWu1.html> [Diakses 19
September 2017]
Merlo, N. 2002. COCOMO (Constructive Cost Model). Seminar on Cost Estimation WS 2002/2003. Requirement Enginering
Research Group Department of
Computer Science University of Zurich. Switzerland.p.8.
Gane Chris & Sarson Trish. 1997. Structure System Analysis: Tools and Techniques.
New York: Improved System