• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V GAMBARAN UMUM PT. AMANI MASTRA. dipelopori oleh Ir. Wardha Alkatiri, MM dan memulai operasinya di Surabaya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V GAMBARAN UMUM PT. AMANI MASTRA. dipelopori oleh Ir. Wardha Alkatiri, MM dan memulai operasinya di Surabaya."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

GAMBARAN UMUM PT. AMANI MASTRA

5.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

PT Amani Mastra memulai kegiatan usahanya pada tahun 1999 yang dipelopori oleh Ir. Wardha Alkatiri, MM dan memulai operasinya di Surabaya. Namun badan usaha ini baru diresmikan pada bulan Mei 2001, bersamaan dengan pemindahan pusat kegiatan operasinya ke Bekasi. Nama AMANI diperoleh dari kata AMAN yang memiliki arti bahwa PT Amani Mastra memproduksi dan memasarkan produk yang memberikan jaminan keamanan bagi kesehatan konsumen, para pekerja maupun aman bagi lingkungan. Perusahaan ini didirikan atas dasar kecintaan dan kepedulian pendirinya terhadap kesehatan.

Selain faktor kesehatan, faktor lain yang mendasari berdirinya perusahaan sayuran organik ini adalah karena kesadaran dan kepeduliannya terhadap alam. Menurut pendirinya, segala sesuatu yang baik akan menghasilkan kebaikan pula. Pertanian organik merupakan pilihan yang tepat dan sangat baik bagi alam serta bagi makhluk hidup lainnya karena sistem pertanian ini sangat ramah terhadap lingkungan, sehingga alam akan memberikan hal yang baik pula bagi kita. Oleh karena itu, pertanian organik menjadi pilihan utama bagi perusahaan dalam berproduksi.

Pada mulanya, pendiri perusahaan ini dan keluarganya hanya menjadi konsumen makanan yang sehat, kemudian muncul ide untuk menjadi produsen dan melakukan bisnis dengan memproduksi bahan pangan organik yang aman dan bebas bahan kimia serta ramah lingkungan. Proses pembelajaran pun dimulai

(2)

seiring dengan masuknya pertanian organik di Indonesia. Proses pembelajaran itu dilakukan dengan mencari informasi lebih mendalam tentang pertanian organik. Proses pencarian informasi ini dilakukan dengan berkonsultasi kepada para pelaku pertanian organik yang ada di Indonesia dan kepada institusi serta lembaga yang bergerak dibidang organik, salah satu diantaranya adalah dari Yayasan BSB sebagai pencetus pertama pertanian organik di Indonesia.

Usaha pembelajaran ini tidaklah sia-sia, karena telah berhasil memposisikan perusahaan ini sebagai salah satu perusahaan yang cukup besar dan berkembang dengan baik jika dibandingkan dengan perusahaan lain yang bergerak dibidang yang sama. Hal ini disebabkan karena sampai saat ini perusahaan tetap memegang teguh prinsipnya untuk menghasilkan produk organik yang berkualitas, dengan tetap menjaga tingkat keorganikannya sesuai standar nasional dan pada tahun 2003 PT Amani Mastra dinyatakan telah memproduksi berbagai produk pertanian dan pangan organik sesuai Standar Nasional Indonesia Sistem Pangan Organik (SNI 01–6729–2002), surat sertifikasinya dapat dilihat pada Lampiran 1.

Saat ini, PT Amani Mastra telah bekerja sama dengan berbagai kelompok tani organik yang berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali. Jaringan antar petani ini terbentuk atas dukungan dan rekomendasi kelompok-kelompok dan lembaga resmi seperti Masyarakat Pertanian Organik (MAPORINA), para aktivis organik di Departemen Pertanian serta berbagai LSM lingkungan hidup. PT Amani Mastra juga sempat tergabung dalam organisasi MAPORINA dan Asosiasi Produsen Organik Indonesia (APOI), namun sekarang

(3)

tidak lagi aktif karena keikut sertaan perusahaan dalam organisasi tersebut dianggap kurang memberikan dampak yang nyata terhadap perusahaan.

5.2 Lokasi Perusahaan

Kantor pusat PT. Amani Mastra sekarang terletak di kompleks perumahan Cikunir Jatibening, Jakarta sedangkan lokasi kebunnya berada di kawasan Puncak, yaitu di Jl. Ciburial kompleks Masada, kampung Cisuren RT 04/RW 04, kelurahan Tugu Utara, kecamatan Cisarua, kabupaten Bogor dan kawasan perkebunan tersebut di beri nama Amani Organik Island. Alasan pemilihan lokasi kantor pusat di Bekasi yaitu karena lokasinya berdekatan dengan rumah salah satu pemilik perusahaan sehingga memudahkan pemilik dalam mengawasi dan mengontrol jalannya usaha. Selain itu, PT Amani Mastra juga memiliki toko organik yang terintegrasi dengan kantor pusat. Sedangkan pengawasan terhadap kegiatan usaha di kebun dilakukan oleh pemilik perusahaan yang rutin datang setiap minggunya untuk memantau kelancaran jalannya produksi dan operasi di kebun.

Alasan pemilihan lokasi kebun di kawasan puncak yaitu karena faktor alam yang sangat mendukung untuk budidaya sayuran organik. Dalam membudidayakan sayuran secara organik, sebaiknya alam dan media tanam yang digunakan harus terbebas dari pengaruh polusi udara, polusi tanah dan polusi air. Lahan pertanian organik PT Amani Mastra berada pada ketinggian 1100 meter dpl dan beriklim tropis cenderung basah. Suhu rata-rata berkisar antara 23-250 C dengan curah hujan rata-rata 200-390 ml per bulan. Luas kebun perusahaan yang digunakan untuk memproduksi sayuran organik adalah ± 3 ha yang terdiri dari

(4)

lahan penanaman sayuran, 7 plot untuk percobaan tanaman, 2 bangunan sederhana untuk pembenihan dan beberapa bangunan seperti kantor, rumah singgah, dan penginapan untuk tamu.

5.3 Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan

Penentuan visi, misi, dan tujuan merupakan dasar yang sangat penting bagi perusahaan sebelum merumuskan strategi yang akan diterapkan. PT Amani Mastra menggunakan visi, misi, dan tujuan perusahaan yang jelas dalam mengembangkan perusahaan. Visi yang dimiliki PT Amani Mastra adalah : “Menjadi perusahaan yang bermanfaat bagi perusahaan, karyawan, mitra tani dan lingkungan”. Sedangkan misi yang ingin dicapai perusahaan yaitu “Enterprise for

Environmental and Social Benefit”.

Dalam menjalankan misinya, perusahaan menentukan tujuan-tujuan yang harus dicapai dalam rangka menetapkan standar yang harus dipenuhi sebagai tolak ukur keberhasilan sebuah misi. Tujuan-tujuan yang ditetapkan perusahaan terdiri dari :

1. Menyediakan lapangan pekerjaan bagi lebih banyak orang 2. Kualitas produk yang tetap terjaga

3. Kualitas lingkungan yang tetap terjaga

4. Layanan yang lebih baik untuk customer, mitra tani, dan karyawan 5. Manajemen yang professional

6. Efisiensi biaya

7. Keuntungan dan pertumbuhan perusahaan 8. Pembuatan usaha-usaha kecil baru

(5)

Perusahaan menekankan pentingnya mewujudkan visi, misi, dan tujuan perusahaan kepada seluruh karyawan agar setiap karyawan memahami dan menyadari bahwa hasil kerja mereka dapat menolong diri mereka sendiri dan juga menolong orang lain.

5.4 Struktur Organisasi Perusahaan

Guna menunjang kegiatan usaha, PT Amani Mastra membentuk struktur organisasi perusahaan berbentuk lini, dimana kekuasaan mengalir langsung dari

Owner ke Direktur Operasional kemudian diteruskan kepada Manajer Pemasaran

dan kemudian diteruskan kepada karyawan dibawahnya. Manajer Pemasaran dibantu oleh seorang sekretaris, bagian marketing dan Kepala Processing dan Distribusi. Struktur organisasi PT Amani Mastra dapat dilihat pada Lampiran 2.

Direktur operasional berwenang dalam setiap pengambilan keputusan dan penentuan strategi yang akan dijalankan perusahaan, kemudian manajer pemasaran bertugas menterjemahkan strategi yang telah ditetapkan kedalam suatu perencanaan yang akan diterapkan perusahaan, lalu perencanaan yang telah disusun tersebut diajukan kepada Owner dan Direktur Operasional, jika perencanaan tersebut telah disetujui maka selanjutnya disosialisasikan kepada seluruh karyawan. Selain itu, Manajer Pemasaran bertugas juga dalam mengkoordinasikan seluruh kegiatan dari produksi, distribusi, keuangan dan

marketing, serta bertanggungjawab terhadap kelangsungan dan perkembangan

perusahaan. Sekretaris di PT Amani Mastra memiliki tugas untuk mengatur masalah administrasi, keuangan dan umum, mengurus pembukuan keuangan serta melakukan penagihan kepada para distributor. Bagian marketing memiliki tugas

(6)

untuk mengurus pemasaran sayuran organik, melakukan rekapitulasi kebutuhan pengadaan sayuran organik.

5.5 Sumberdaya Perusahaan

Sumberdaya merupakan faktor yang sangat penting bagi setiap perusahaan untuk mengembangkan usahanya. Sumberdaya yang dimiliki oleh PT Amani Mastra dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sumberdaya manusia, sumberdaya fisik, dan sumberdaya modal.

5.5.1 Sumberdaya Manusia

Perusahaan memiliki jumlah tenaga kerja sebanyak 38 orang yang terdiri dari 6 orang staf, 17 orang bagian produksi, 9 orang bagian transportasi, dan 6 orang bagian umum. Dari total keseluruhan pegawai, sekitar 40% adalah wanita dan 60% adalah pria. Karyawan PT Amani Mastra memiliki tingkat pendidikan yang beragam dari mulai tamatan SD, SMP, SMU, Akademik, dan Sarjana. Berdasarkan upah yang diterimanya tenaga kerja tersebut terbagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu tenaga kerja tetap dan tenaga kerja harian. Tenaga kerja yang bekerja di kantor, seluruhnya adalah karyawan tetap sedangkan tenaga kerja yang bekerja di kebun terdiri dari karyawan tetap dan pekerja harian. Karyawan tetap di kebun meliputi kepala Processing dan Distribusi, Supervisor kebun dan kru distribusi. Sedangkan pekerja harian terdiri dari pekerja bagian packaging dan pekerja bagian produksi sayuran atau petani. Para karyawan harian di kebun sebagian berasal dari sekitar wilayah kebun.

Sistem penggajian bagi karyawan dilakukan setiap akhir bulan pada tanggal 30 atau 31, sedangkan bagi pekerja di bagian pengepakan dan bagian

(7)

kebun pemberian upahnya dilakukan satu minggu sekali. Selain gaji pokok dan upah pokok tersebut perusahaan juga memberikan beberapa tunjangan seperti tunjangan kesehatan dan tunjangan hari raya setiap tahunnya.

Untuk memantau kualitas kerja setiap karyawan, perusahaan melakukan penilaian kerja untuk seluruh karyawan dan pekerjanya. Penilaian tersebut dilakukan setiap tiga bulan sekali dengan melihat kualitas dan cara kerja masing-masing karyawan dan pekerja selama kurun waktu tersebut, namun penilaian bagi pekerja di kebun dilakukan setiap hari untuk mengontrol hasil pekerjaan mereka, ini dilakukan oleh General Supervisor perusahaan. Adapun penilaian kerja tersebut meliputi beberapa aspek meliputi kemampuan kerja termasuk didalamnya kualitas dan kuantitas kerja dan sikap yang didalamnya termasuk aspek tanggung jawab, kerjasama, motivasi, disiplin, dan karakter pribadi karyawan. Penilaian tersebut dilakukan oleh atasan masing-masing, kemudian hasilnya disampaikan ke direktur operasional. Penilaian kerja untuk supervisor dan general supervisor mencakup tiga aspek utama yaitu kemampuan kerja, sikap dan kepemimpinan. Aspek kemampuan kerja meliputi kualitas dan kuantitas kerja, aspek sikap meliputi tanggung jawab, kerjasama, karakter pribadi dan aspek kepemimpinan meliputi kemampuan manajemen dan human relation terhadap bawahannya. Penilaian prestasi kerja supervisor dan general supervisor dilakukan oleh direktur operasional.

5.5.2 Sumberdaya Fisik

Sumberdaya fisik yang dimiliki oleh PT Amani Mastra terdiri atas dua bangunan kantor dan perkebunan, bangunan pabrik tahu organik, beberapa rumah bagi pekerja, tempat peristirahatan yang disewakan, peralatan produksi, fasilitas

(8)

komunikasi, dan alat transportasi. Rumah bagi pekerja terutama diperuntukkan bagi para supir dan kernetnya beserta keluarganya masing-masing agar memudahkan mereka dalam menjalankan tugasnya, karena proses pendistribusian sayuran dilakukan pagi hari sekitar pukul 04.30 WIB. Fasilitas komunikasi yang dimiliki perusahaan terdiri dari komputer yang terhubung dengan internet, telepon kabel, mesin fax dan telepon genggam. Komputer yang dimiliki oleh perusahaan sebanyak 6 buah dan alat transportasi yang dimiliki terdiri dari 3 unit mobil jenis

box car, 1 buah mobil pick up dan sebuah sepeda motor.

5.5.3 Sumberdaya Modal

Modal yang digunakan oleh PT Amani Mastra dalam menjalankan usahanya adalah merupakan modal sendiri yang berasal dari gabungan dua orang pemilik PT Amani Mastra. Sampai saat ini, perusahaan hanya menggunakan modal yang ada tanpa mencari pinjaman atau investasi dari bank. Hal ini berpengaruh positif bagi perusahaan karena perusahaan tidak perlu memikirkan pengembalian kredit dari bank, sehingga penggunaan dan pengalokasian laba perusahaan dapat sepenuhnya terkonsentrasi bagi pengembangan usaha.

5.6 Aspek Produksi Perusahaan

Sistem budidaya yang diterapkan oleh PT Amani Mastra adalah sistem polikultur. Hal ini dilakukan untuk mengurangi berkembangnya hama dan penyakit tanaman, menambah kesuburan tanah, memutus siklus hidup hama dan penyakit tanaman, dan juga untuk memperoleh hasil panen yang beragam. Salah satu pola tanam yang digunakan adalah rotasi tanaman atau pergiliran tanaman, yang bertujuan untuk mencegah berkembangnya hama dan penyakit tanaman

(9)

dengan memutus siklus hidup hama dan penyakit tanaman, serta menjaga ketersediaan dan kestabilan nutrisi dalam tanah karena tiap sayuran membutuhkan kandungan nutrisi yang berbeda-beda. Selain dengan menggunakan sistem polikultur, pencegahan dan pemberantasan hama dan penyakit tanaman juga dilakukan dengan menggunakan pestisida nabati yang terbuat dari berbagai jenis tanaman, seperti daun nimba (Azadirachta indica), bawang putih (Allium

sativum), dan bungkil kacang. Sedangkan pupuk yang digunakan adalah pupuk

kandang. Benih yang digunakan untuk budidaya sayuran diperoleh dengan cara menghasilkan benih sendiri dan membeli dari sesama petani organik. Sistem penyiraman yang digunakan terhadap sayuran organik adalah menggunakan sistem penyiraman springkle dengan sumber air yang diperoleh dari air terjun di daerah Ciburial yang dihubungkan melalui pipa besar. Hal ini dilakukan karena untuk memproduksi sayuran organik sebaiknya digunakan air yang bebas dari polusi.

Kegiatan proses produksi sayuran organik meliputi pembenihan, pemindahan ke polibag, penyemaian, penanaman, perawatan, panen, pensortiran,

packagaing, penjatahan dan pengiriman. Proses produksi yang dilakukan PT

Amani Mastra, berawal dari sebuah perencanaan tanam yang disusun secara matang berdasarkan pesanan.

Setelah perencanaan tanam dibuat, kemudian general supervisor meminta persetujuan direktur operasional terlebih dahulu sebelum mensosialisasikan perencanaan tanam tersebut kepada para pekerja di kebun. Jika perencanaan tanam tersebut telah disetujui dan para pekerja di kebun telah memahaminya, maka proses produksi pun dimulai. Proses produksi diawali dengan persiapan

(10)

benih yang dihasilkan sendiri di kebun, maupun benih tanaman organik yang diperoleh dari pembelian. Tahap produksi selanjutnya adalah tahap pengolahan tanah agar tanah siap untuk ditanami. Pengolahan tanah dalam pertanian organik dilakukan secara sederhana dengan menggunakan cangkul, hal ini bertujuan agar tekstur tanah tetap terjaga, serta perkembangbiakan organisme tanah dan aerasi tanah pun tetap terjaga. Dalam tahap ini, kesuburan tanah harus terus diperhatikan agar tanaman dapat memperoleh kecukupan hara dan gizi, sehingga tanaman dapat berkembang dengan baik, dan jika diperlukan pemberian pupuk kandang dapat dilakukan untuk menambah kesuburan tanah. Setelah tanah diolah maka tahapan selanjutnya adalah tahap penanaman. Pada tahapan ini, penanaman dilakukan dengan menerapkan sistem polikultur yaitu penanaman dengan rotasi tanaman secara bertahap dan melakukan kombinasi tanaman dalam satu luasan. hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menanggulangi hama penyakit dan karena tanamannya dipanen setiap hari.

Setelah tahap penanaman dilakukan kemudian dilanjutkan dengan perawatan tanaman. Tanaman perlu diperhatikan setiap hari atau secara rutin agar bila ada tanaman yang sakit atau terserang hama dapat langsung ditangani. Pada tahapan ini perlu pengawasan ekstra agar kualitas produk yang dihasilkan dapat terjaga dengan baik, sehingga kerugian dapat ditekan sekecil mungkin. Perawatan yang umum dilakukan adalah penyiraman yang intensitasnya berbeda-beda bagi masing-masing tanaman, penyulaman dilakukan pada tanaman yang mati, penjarangan dilakukan untuk tanaman yang tumbuh rapat, penggemburan tanah jika tanah terlalu padat, pemberian pupuk susulan, penyiangan dilakukan bila gulma dapat mengganggu pertumbuhan tanaman, penanggulangan hama penyakit

(11)

dengan segera, dan perawatan lainnya yang dapat mendukung pertumbuhan tanaman dengan maksimal. Setelah perawatan dilakukan dengan baik, maka tanaman sudah siap untuk dipanen.

Pemanenan sayuran pada kebun organik PT Amani Mastra dilakukan dua kali setiap harinya untuk menjaga kesegaran sayuran saat dipasarkan atau didistribusikan. Pemanenan sayuran dilakukan pada pagi dan sore hari. Setelah sayuran dipanen oleh pekerja kebun yang berasal dari penduduk sekitar, kemudian sayuran-sayuran itu dibawa ke bagian pengepakan/bagian packaging untuk disortir dan dikemas agar sayuran siap untuk dipasarkan dan didistribusikan. Setelah sayuran dipanen kemudian dilakukan pencucian untuk menghilangkan kotoran, lalu dilakukan pensortiran untuk memisahkan sayuran yang bermutu rendah, kemudian dilakukan Grading yaitu untuk memisah-misahkan sayuran berdasarkan kelas mutunya, ukurannya baik volume maupun ukuran panjang, tingkat kematangan, warna, dan sebagainya. Lalu proses terakhir adalah pengemasan atau pengepakan. Proses-proses ini dilakukan pada siang sampai malam segera setelah sayuran dipetik agar kesegarannya dapat terjaga. Pada tahapan ini pun dilakukan pengawasan mutu saat pensortiran sampai pada pengemasan, sehingga produk-produk yang siap dikirim ini dapat terjaga mutu dan kualitasnya. Bahkan mutu produk selama perjalanan pendistribusian pun terus dijaga dengan menggunakan alat transportasi yang memadai saat pendistribusian. Sedangkan produksi untuk produk-produk lainnya seperti beras, tahu, ayam dan telur, minyak goreng, kecap, madu hutan, susu kambing, sabun kesehatan, dan lotion nyamuk,dilakukan secara kemitraan baik dengan petani sekitar maupun dengan petani di daerah lain.

(12)

Perusahaan beroperasi selama 6 hari dari hari Senin sampai Sabtu, namun untuk pekerja di perkebunan dan pengepakan bekerja dari hari Senin sampai Jumat dan minggu untuk mempersiapkan pengiriman hari Senin. Jam kerja di kantor pusat dimulai pada pukul 08.00 sampai dengan 16.00 WIB atau 8 jam sehari, sedangkan waktu kerja di kebun berbeda bagi tiap-tiap bagian. Bagian pengolahan kebun bekerja pada pagi dan sore hari untuk memanen, bagian pengepakan bekerja mulai siang hari pukul 13.00 sampai malam pukul 21.00 WIB, sedangkan untuk bagian pengiriman barang bekerja mulai pukul 05.00 pagi sampai mereka selesai mengantar barang ke tempat tujuan masing-masing.

5.7 Kegiatan Pemasaran dan Manajemen Pemasaran 5.7.1. Aspek Produk

Kegiatan pemasaran sayuran organik PT Amani Mastra dilakukan setelah produk melalui proses pengemasan. Pada proses pengemasan ini, perusahaan telah menetapkan dan menggunakan sistem labelisasi dan merek. Merek yang digunakan yaitu “ Amani Organic” dan diberi label organik. Penggunaan merek ini bertujuan untuk membedakan produk Amani dengan produk lain yang sejenis. Produk Amani memiliki kemasan khusus berupa plastik kemasan dengan bertuliskan informasi “No pesticides, No chemicals, Natural and Healthy”. Untuk sayuran daun dan serealia digunakan plastik kemas, sedangkan untuk sayuran jenis non daun digunakan wrapping film sebagai pembungkus dan sterofoam sebagai wadah.

Sampai saat ini, PT Amani Mastra telah memproduksi dan memasarkan 46 jenis sayuran organik, namun yang efektif dan dihasilkan secara kontinu hanya 38

(13)

jenis tanaman sedangkan 8 jenis tanaman lain ditanam sesuai musimnya. Komoditi yang dijadikan andalan diantaranya adalah brokoli, wortel dan tomat.

Saat ini, PT Amani Mastra telah melakukan pengembangan produk yaitu dengan memproduksi tahu dan kecap organik, selain itu mereka juga telah memasarkan produk organik yang diproduksi oleh mitra taninya seperti beras, ayam potong, telur ayam, minyak goreng, VCO (Virgin Coconut Oil), kecap, madu hutan, susu kambing, neem organic gardening, neem product, dan juga produk hasil kerjasama dengan WWF.

5.7.2. Aspek Promosi

Upaya promosi yang dilakukan perusahaan selama ini adalah pemasangan iklan dengan menggunakan dua media iklan yang relatif efektif yaitu advertorial dan banner, mengikuti kegiatan-kegiatan pameran seperti pameran di Mall maupun pameran-pameran pertanian, menjadi sponsor dalam acara-acara pertanian yang cukup besar dengan melihat dan mempertimbangkan tema dan peserta acaranya yang sesuai dengan segmentasi pasar yang dituju perusahaan, serta melakukan promosi langsung melalui kios-kios yang dimiliki perusahaan dengan menggunakan kemampuan wiraniaga dalam menjelaskan produk organik. 5.7.3. Aspek Distribusi

Dalam proses pendistribusian, PT Amani Mastra menggunakan sistem pesanan sehingga memungkin untuk menyesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. PT Amani Mastra juga menerapkan sistem delivery order ke supermarket dan juga langsung kepada konsumen akhir.

Kegiatan pendistribusian dimulai pagi hari sekitar pukul 03.00 WIB.

(14)

jawab akan pengiriman barang sampai di tempat tujuan. Setelah sopir dan kernet berkumpul di gudang kebun, kemudian general supervisor membagikan serta menjelaskan daftar pesanan beserta tempat-tempat tujuan pendistribusian yang telah dibagi-bagi berdasarkan wilayah pemasarannya. Setelah semuanya siap kemudian para supir dan kernet mulai berangkat mendistribusikan produk di wilayah Jabotabek. Setelah sampai di tempat yang dituju, produk organik yang dikirimkan disortir kembali oleh pihak penerima, apabila ditemukan produk yang rusak maka produk tersebut akan diganti dengan yang baru saat pengiriman berikutnya. Masing-masing sopir juga difasilitasi handphone agar koordinasi antar supir dan koordinasi antara general supervisor dengan supir dapat berjalan lancar. Pada awal berdirinya perusahaan, PT Amani Mastra hanya memasarkan produknya di toko khusus sayuran organik milik PT Amani Mastra di Bekasi dan di Club store, Kemchick. Namun saat ini pemasaran produk PT Amani Mastra telah meluas ke supermarket, hypermarket serta toko-toko organik di Jakarta dan sekitarnya yang bertipe A dan B, seperti Carrefour, Hero, dan Hypermart, serta Matahari Department Store seluruh Jabotabek, juga seluruh Club Store dan Giant di Jabotabek. Selain itu, produk PT Amani Mastra ini telah dipasarkan pula ke beberapa daerah diluar Jabotabek yaitu Surabaya, Semarang, dan Solo melalui gudang pusat PT Amani Mastra di Cibitung.

5.7.4. Aspek Harga

Penetapan harga produk PT Amani Mastra dilakukan melalui beberapa pertimbangan. Terutama adalah pertimbangan biaya yang telah dikeluarkan, pertimbangan supply-demand, dan pertimbangan harga pesaing.

(15)

Dalam menetapkan harga, PT Amani Mastra menggunakan metode penetapan harga mark up, yaitu dengan menambahkan mark up standar ke biaya produk per unit. Besarnya mark up yang ditetapkan perusahaan adalah ± 15 % untuk masing-masing item.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Pasal 4 Ayat (4) UUHT, Hak Tanggungan dapat dibebankan bukan hanya pada hak atas tanah yang menjadi objeknya saja, akan tetapi juga berikut bangunan, tanaman, atau

Instagram sendiri adalah jejaring sosial yang sangat populer digunakan untuk mengirim foto. Pengguna meng-upload foto digital, menerapkan filter untuk mengedit penampilan

 Konsep rumah tangga pertanian adalah rumah tangga yang salah satu atau lebih anggota rumah tangganya melakukan dan bertanggungjawab dalam kegiatan pembudidayaan,

Dimana tujuan dari Pelatihan Tenaga Kerja yang dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang pada LLK UKM ini adalah untuk menyediakan tenaga kerja

Analisis konten ini merupakan analisis artikel penelitian konseling karier life design yang diterbitkan oleh Jurnal The Career Development Quarterly (CDQ) volume

Oleh karena itu, penelitian ini diperlukan untuk menguji efektivitas daya bunuh dari produk pembersih lantai yang digunakan oleh masyarakat Indonesia terhadap bakteri

(7) Bentuk dan isi slip setoran sebagaimana dimaksud pada ayat (5) tercantum dalam Lampiran XII yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

Dalam Rajah 6,pentagon PꞌQꞌRꞌSꞌTꞌ ialah imej bagi pentagon PQRST di bawah satu pembesaran pada pusat O.... 12 Diagram 12 shows two triangles BDA