• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA KERJA BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT POLDA KEPRI TAHUN ANGGARAN 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA KERJA BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT POLDA KEPRI TAHUN ANGGARAN 2017"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KEPULAUAN RIA

BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT

RENCANA KERJA

BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT POLDA KEPRI TAHUN ANGGARAN 2017

I. LATAR BELAKANG 1. Kondisi Umum

Kebijakan pemerintah Indonesia yang disusun dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019 dengan visi terwujudnya indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong. Untuk melaksanakan kebijakan pemerintah tersebut disusun program quick wins Nasional sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari RPJMN yang harus dilaksanakan oleh seluruh Kementerian/lembaga secara bersinergi. Kebijakan tersebut selanjutnya dilaksanakan oleh jajaran pejabat Negara dalam kabinet Indonesia hebat (KIH), Polri yang merupakan bagian dari fungsi Pemerintah yang melaksanakan tugas dibidang keamanan telah merumuskan 8 (delapan) program quick wins sebagaimana tertuang didalam Renstra Polri 2015-2019.

Polda Kepri yang merupakan bagian dari institusi Polri yang melaksanakan tugas di bidang keamanan di wilayah Provinsi Kepri akan melaksanakan program quick wins yang disinergikan dengan visi dan misi Polda Kepri dalam mewujudkan Polri yang profesional melalui strategi strive for excellence yang akan diimplementasikan sampai dengan tahap ideal yaitu Polri sebagai organisasi unggulan (excellence).

Tahun 2017 merupakan tahun ketiga pelaksanaan Renstra Polda Kepri 2015-2019 dengan titik sentral pada membangun sinergi dengan seluruh instansi terkait dan komponen masyarakat yang ada di provinsi Kepri dalam upaya mewujudkan situasi keamanan dan ketertiban yang kondusif serta meningkatnya penilaian positif dari masyarakat terkait dengan pelayanan Kepolisian. Strategi pencapaian sasaran akan mengacu pada hal-hal yang telah dicapai pada tahun sebelumnya baik dibidang operasional, pembinaan kekuatan maupun pembangunan kekuatan. Keberhasilan Polda Kepri dalam memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dan penegakan hukum serta memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat guna mewujudkan keamanan daerah sebagai modal awal dalam membangun keikutsertaan masyarakat, instansi terkait sebagai mitra Polda Kepri.

Tugas Polda Kepri kedepan masih dihadapkan pada banyaknya tuntutan dan harapan masyarakat terhadap pelaksanaan tugas dan kinerja Polri yang sampai saat ini belum seluruhnya dapat di penuhi. Masyarakat menuntut dan mengharapkan agar Polri mampu mewujudkan : (1) postur yang professional,

(2)

mandiri, bersih dan bebas dari KKN; (2); menggelar keberadaannya di tengah-tengah masyarakat untuk memberikan rasa aman dan tenteram; (3) memberikan pelayanan prima Kepolisian dengan cepat, tidak mempersulit dan tuntas dalam menyelesaikan masalah; (4) penampilan yang simpatik, humanis tapi tegas dan bermoral serta modern; (5) Polri yang transparan dan akuntabel dalam setiap tindakannya; (6) fungsi intelijen yang professional serta mampu mengantisipasi dan mencegahterjadinya gangguan Kamtibmas ; (7) penegakan hukum yang professional, proporsional, tegas, jujur dan adil (tidak diskriminatif dan memenuhi rasa keadilan) terutama terhadap kejahatan yang meresahkan masyarakat yang didukung dengan terjaminnya transparansi proses penyidikan perkara.

Perkembangan dan perubahan yang terjadi di tengah kehidupan masyarakat sesuai dengan perkiraan Intelijen T.A. 2017 merupakan bahan masukan yang harus diperhitungkan dalam penyusunan Rancanagn Rencana Kerja Polda Kepulauan Riau T.A. 2017, meliputi perkembangan lingkungan strategis baik Global, Regional dan Nasional maupun berbagai aspek kehidupan masyarakat bidang Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial Budaya dan Keamanan (Ipoleksosbud dan Kam).Perkembangan Aspek kehidupan Propinsi Kepulauan Riau di bidang Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial budaya, Agama dan Keamanan sebagai berikut:

a. Aspek Ideologi

1) Masyarakat Provinsi Kepri pada umumnya masih berpegang pada Pancasila sebagai falsafah dan pedoman hidup bangsa Indonesia, belum ada indikasi kelompok/aliran yang mengarah pada pembentukan ideologi lain selain Pancasila. Namun demikian masih adanya kelompok/suku terasing di beberapa wilayah perairan Kepri yang dinamakan suku laut karena tinggalnya diatas perahu yang terapung dilautan dan berada di pinggir-pinggir pulau wilayah Kepri yang kemungkinan besar belum memiliki pendidikan/pengetahuan yang cukup tentang Pancasila sebagai idiologi tunggal Bangsa Indonesia saat ini;

2) Suku laut tersebut bahkan dikenal menganut animisme atau mengkeramatkan suatu benda atau daerah dikarenakan pengaruh minimnya fasiltas pengetahuan tentang keagamaan dan sifat turun temurun yang sudah membudaya. Dengan demikian salah satu nilai pancasila yang mewajibkan setiap penduduk Indonesia untuk mempercayai adanya Tuhan YME masih belum terlaksana sepenuhnya. Namun setidaknya suku laut ini belum ada indikasi untuk melakukan upaya mendiskreditkan Pancasial ataupun membuat ideologi baru karena aktivitas utama hingga saat ini adalah melaut dan berburu di Hutan;

3) Bergesernya nilai-nilai persatuan dan kesatuan yang merupakan pedomanpokokPancasiladalamberkehidupan juga mulai terlihat dengan adanya perkumpulan/kelompok kesukuan yang lebih bersifat pada kepentingan ekonomi

(3)

kelompoknya dengan mengedepankan kegiatan - kegiatan yang tidak sesuai ketentuan dan terkesan berkompetisi untuk menguasai beberapa titik/ lokasi usaha tertentu dengan tujuan melakukan dominasi dalam hal “pengamanan” sehingga sering berimplikasi pada terjadinya konflik horisontal yang dampaknya dapat meluas karena mendompleng nama suku tertentu yang seakan - akan berlatarbelakang SARA.

b. Aspek Politik

1) Secara umum situasi politik di Kepri cukup kondusif. Hal ini terlihat dari berbagai agenda politik di pemerintahan khususnya eksekutif dan legislatif berjalan dengan lancar. Meskipun terdapat beberapa kebijakan pemerintah setempat yang bertentangan dengan legislatif namun masih dapat diatasi dengan pendekatan/cara-cara yang baik dan produktif;

2) Dalam hal pemberdayaan pulau-pulau terluar juga merupakan tanggung jawab pemerintah Provinsi Kepri. Halini perlu diperhatikan serius mengingat beberapa pulau di wilayah Provinsi Kepri diketahui telah dikelola oleh investor asing seperti Pulau Bawah di Natuna, Pulau Penggalap dan Pulau Segayang di Kecamatan Galang Kota Batam. Kurangnya pengawasan terhadap beberapa pulau tersebut akan berdampak terjadinya penjarahan oleh pihak asing;

3) Adanya pelaksanaan Pemilu Walikota dan Wakil Walikota periode tahun 2017 – 2021, berbagai program dan isu mulai dimunculkan pada saat menjelang pelaksanaan pemilihan khususnya krisis ekonomi yang terus memburuk, pengangguran lebih tinggi dari biasanya dan permasalahan - permasalahan di wilayah Kepri yang belum terselesaikan;

4) Munculnya kelompok-kelompok gerakan mahasiswa dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) serta Organisasi Masyarakat (Ormas) yang belum terdaftar secara resmi di instansi terkait, baik secara taktis maupun strategis bertujuan mengkritisi kebijakan pemerintah daerah di bidang sosial, politik, ekonomi, budaya dan keamanan. Selain itu tidak sedikit yang menjadikan organisasi/ kelompok tersebut sebagai peluang untuk mata pencaharian, tentunya melalui praktek pungli bahkan ancaman/pemerasan terhadap oknum pejabat pemerintah/swasta;

5) Adanya rencana pemekaran wilayah di Kepri seperti daerah Kabupaten Natuna Barat, Kabupaten Serasan, Midai dan Subi, Kabupaten Kundur. Adapun alasan pemekaran kabupaten yaitu menimbang besarnya jumlah penduduk di wilayah tersebut.

(4)

c. AspekEkonomi:

1) Kondisi pelemahan masih terasa pada laju nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Diperkirakan rupiah akan berada pada rentang harian Rp 13.145 - Rp 13.932 per USD. Pelemahan terjadi dengan adanya sentimen tambahan kekhawatiran, akan naiknya eskalasi politik di Suriah setelah AS ikut campur nantinya. Hal tersebut juga berpengaruh terhadap situasi ekonomi di Provinsi Kepri. Banyaknya penurunan produksi di berbagai sektor industri karena naiknya nilai bahan-bahan yang relatif masih impor membuat beberapa perusahaan di Kepri terancam bangkrut. Hal ini akan berpotensi timbulnya permasalahan sosial dengan banyaknya karyawan yang akan di-PHK sehingga berdampak terjadinya unjuk rasa, dan meningkatnya kriminalitas.

2) Letak Kepri yang strategis yaitu berdekatan dengan Singapura dan Malaysia berdampak pada perkembangan perekonomian setempat, banyaknya pasokan barang dari kedua negera tetangga tersebut cukup membantu kebutuhan masyarakat Kepri terutama bahan pokok, harganya pun lebih rendah bila dibandingkan dengan mendatangkan dari Pulau Jawa. Namun dampak negatifnya adalah banyaknya praktek penyelundupan yang masih marak terjadi di Kepri mengingat banyaknya pelabuhan tikus dan kurangnya sarana dan prasarana untuk pengawasannya.

3) Pemberlakuan Free Trade Zone (FTZ) di Wilayah Kepri Khususnya Batam, Bintan dan Karimun dengan segala kemudahan/ fasilitas-fasilitas khusus tidak berjalan dengan baik karena para pengusaha di wilayah Kepri dibingungkan oleh landasan hukum FTZ yang masih tumpang tindih (dualisme) dengan sejumlah aturan lain, terutama kendala yang dihadapi adalah peran institusi Bea Cukai masih dominan dalam wilayah FTZ sehingga mengaburkan fungsi dan keutamaan kawasan FTZ. Hal tersebut dapat mengakibatkan penanam usaha terutama PMA akan menutup usahanya karena menganggap wilayah Kepri tidak kondusif;

4) Banyaknya komoditi impor dari Singapura dan Malaysia yang diperjualbelikan di Batam khususnya bidang retail baik itu tas, dompet, sepatu, sandal, pakaian bekas dan peralatan rumah tangga berdampak pada diberlakukannya standarisasi dollar Singapura dalam setiap jual beli. Hal ini cukup berpengaruh dalam kondisi melemahnya kurs rupiah saat ini karena krisis ekonomi dunia. Praktek standarisasi dollar juga terjadi pada sebagian besar hotel berbintang baik di Batam atau di Lagoi Bintan yang tentunya menyalahi prosedur BI dan melemahkan daya beli masyarakat setempat;

(5)

5) Dampak adanya kenaikan harga barang impor dan krisis energi listrik di wilayah Kepri (Tanjungpinang, Bintan, Karimun, Lingga dan Natuna) juga sangat mempengaruhi perkembangan investasi dan dunia usaha di daerah karena akan meningkatkan biaya operasional termasuk upah buruh, hal ini berpengaruh terhadap produktivitas dan pertumbuhan ekonomi;

6) Permasalahan tambang di wilayah Kepri yaitu adanya para eksportir hasil tambang menentang terhadap peraturan larangan mengekspor bahan mentah hasil tambang. Alasannya banyak eksportir tambang yang resah/menjerit atas pengenaan regulasi baru tersebut.

d. Sosial Budaya

1) Masih didapatinya sebagian kelompok Muslim tertentu yang mempunyai pemahaman berbeda terhadap berbagai keyakinan keagamaanmenimbulkan disharmonisasi, sehingga memicu kerawanan munculnya konflik internal. Selain itu sengketa rumah ibadah baik itu dalam pembangunannya maupun yang tidak sesuai penggunaannya (bukan peruntukan) juga dapat menimbulkan konflik antar umat beragama yang berujung pada konflik SARA; 2) Masih didapatinya beberapa aliran sesat yang ada di Indonesia

khususnya di wilayah Hukum Polda Kepri. Menurut data Majelis Ulama Indonesia (MUI) terdapat enam aliran yang dianggap sesat yaitu : Kiblatul Amin Dua, An Nadzir, Syi’ah, Misykatul Anwar, Fardhu‘Ain, Ahmadiyah dan Al Fateh. Namun demikian jika tidak ada langkah konkrit oleh pemerintah setempat untuk mengantisipasi hal tersebut maka dimungkinkan keberadaan aliran tersebut akan semakin meluas dan dampak kerawanan yang ditimbulkan juga semakin besar;

3) Masalah perselisihan antara Buruh dengan Perusahaan di Kota Batam, Bintan dan Karimun sering terjadi antara lain masalah PHK, outsourching, masalah UMK/UMP dan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang dianggap rendah dan hak-hak karyawan yang belum dipenuhi oleh pihak Management Perusahaan sehingga sering terjadi aksi mogok kerja Karyawan dan aksi unjuk rasa ke Instansi pemerintah (Pemprov, DPRD Provinsi/Kota, Pemkab/Pemko, Disnaker untuk menyampaikan tuntutan mereka yang belum terpenuhi;

4) Masalah sengketa tanah dan penggusuran masih terjadi di beberapa daerah yang ada di wilayah Provinsi Kepri, diwarnai dengan aksi protes dan unjuk rasa yang dilakukan masyarakat yang didukung oleh berbagai pihak seperti mahasiswa dan LSM serta Ormas. Tidak sedikit masalah sengketa tanah/lahan ini berujung pada konflik sosial yang melibatkan kelompok

(6)

preman yang berlatar belakang kesukuan. Ada beberapa faktor penyebabnya baik itu sebagian masyarakat masih berpegang pada hukum adat/tanah ulayat yang berbenturan dengan

hukum nasional serta adanya keberpihakan dari oknum pejabat pemerintah atau mantan pejabat pemerintah daerah. Penyebab lainnya adalah adanya tumpang tindih perijinan lahan yang diduga karena unsur kurangnya pengawasan instansi terkait;

5) Adanya permasalahan Kampung Tua yang hingga saat ini warga masih menuntut legalitas terhadap kampung tua terhadap Pemerintahan Pemko Batam.

e. AspekKeamanan 1) Umum

a) Secara umum situasi keamanan di wilayah hukum Polda Kepri masih kondusif, meskipun masih ada beberapa kasus kriminalitas yang terjadi khususnya di Kota Batam sebagai wilayah yang terpadat penduduknya & memiliki permasalahan paling kompleks diantara wilayah lainnya di Kepri. Permasalahan kriminalitas di Batam umumnya adalah Curas, Curat dan Curanmor;

b) Perdagangannarkoba, masuknya narkoba ke Kepri sebagian besar dari luar negeri yaitu Singapura, Malaysia, Vietnam dan Thailand kemudian diselundupkan melalui beberapa alternatif diantaranya jalur laut melalui pelabuhan tikus yang masih kurang pengamanannya, jalur udara melalui bandara yang belum dilengkapi dengan alat pendeteksi khusus narkoba, jalur ekspedisi yang sedang marak digunakan dengan menggunakan pengalihan/penyesatan tanpa alamat pengirim kemudian ditransfer dari satu ekspedisi ke ekspedisi lainnya hingga ke tempat tujuan akhir untuk mempersulit pengungkapannya;

c) Masih ditemukannya kasus trafficking di wilayah Hukum Polda Kepri yang disebabkanfaktor ekonomi para korban dan lemahnya pengawasan dokumen sertaupayapenegakan hukumuntukmenjaring pelaku utamanya sejak melalui proses perekrutan dari daerah asal, transportasi baik secara legal maupun ilegal serta eksploitasi yang mengarah kepada adopsi ilegal, penjualan organ tubuh, perkawinan dan lain-lain;

(7)

d) Aksi teroris yang saat ini sedang mengincar personil Polri karena alasan balas dendam mengingat banyaknya kelompok mereka yang telah tertangkap oleh Polri, kelompok yang saat ini sedang gencar diburu oleh tim densus 88 sebagian besar merekrut kelompok pemudayang masih belum mempunyai pekerjaan tetap dan jauh dari perhatian orang tuanya terutama mempelajari pendidikan agama yang setengah-setengah. Sasaran yang rawan dijadikan aksi teroris baik itu penembakan, pelemparan bom/granat, aksi bom bunuh diri dsb adalah Markas Polisi yang terkesan sepi personil pengamanannya, pos polisi lalu lintas, personil Polri yang berjaga sendiri/berkelompok dilapangan dsb.

2) AnalisisSWOT

Beberapa faktor yang mempengaruhi pelaksanaan tugas Bidhumas Polda Kepri dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya, dapat dianalisa dari faktor intern maupun ekstern melalui analisa SWOT, yaitu:

a) Kekuatan (Strenght)

(1) Personel Bidhumas Polda Kepri saat ini jumlahnya 13personel terdiri dari 13personel Polri dan Tidak ada PNS, memiliki semangat kerja dan dedikasi yang cukup tinggi dalam melaksanakan tugas, sehingga tugas-tugas Bidhumas dapat terselesaikan tepat pada waktunya;

(2) adanya dukungan sarana dan prasarana yang dapat digunakan secara optimal dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Bidhumas Polda Kepri berupa :  Ranmor R4 : 3 unit;

 Ranmor R2 : 1 unit;  Komputer : 5 unit;  Printer : 4 unit;  Laptop : 2 unit;

 Telepon : 1 jaringan (1 Fax);  Handy Talky : 1 unit; dan

 Kamera DSLR : 1 Unit;  Kamera Digital : 1 Unit  Handycame : 4 Unit

(3) meningkatnya dukungananggaran Bidhumas telah terdistribusi kepada para Kasubbid dan Kasubbag, sehingga para Kasubbid dan Kasubbag sejak dini telah membuat rencana kegiatan yang lebih prioritas dan berkualitas dalam pencapaian kinerja Satker;

(8)

(4) terpenuhinya tunjangan kinerja/remunerasi kepada personel Bidhumas telah memberikan dorongan, semangat untuk terus melakukan pembenahan, perbaikan dan peningkatan kinerja.

b) Kelemahan (Weaknesses)

(1) Dengan adanya Perkap 22 tahun 2010 yang dinyatakan berlaku terhitung tanggal 28 September 2010, maka jumlah kekuatan personel Bidhumas Polda Kepri belum memenuhi DSP sebanyak 34 orang, saat ini jumlah riil baru 13 orangatau kurang 21 orang (terpenuhi 48 %), sehingga pelaksanaan tugas belum dapat diselesaikan secara maksimal; (2) kurangnya jumlah personel yang memiliki

kemampuan dan ketrampilan dibidang kehumasan dari 13 oranghanya4orang yang pernah mengikuti pelatihan fungsi kehumasan;

(3) sarana prasarana yang ada saat ini belum memadai bila dibandingkan dengan beban tugas yang harus dilaksanakan, sarana yang ada kondisinya kurang maksimal, misalnya pada saat-saat tertentu sering mengalami kerusakan;

(4) masih terkendalanya dalam hal komunikasi dengan Satwil, mengingat Alkom yang ada baik telepon, HT maupun alat komunikasi lainnya sangat terbatas dan tidak mampu menjangkau seluruh wilayah kepulauan, sehingga kecepatan dalam permintaan data maupun pengiriman data pendukung dalam proses kehumasan sangat terlambat. kemampuan dan keterampilan personel Polda Kepulauan Riau di lapangan masih rendah terutama dalam penguaaan ketentuan peraturan dan perundang-undangan, penguasaan teknologi komunikasi, kemampuan komunikasi, dalam menghadapi kualitas dan kuantitas kejahatan yang semakin canggih serta masih tingginya proses birokrasi dalam penyelesaian perkara;

c) Peluang (Opportunities)

(1) terjalinnya hubungan yang baik antar satker, memberikan peluang yang baik dalam rangka koordinasi pemenuhan data dukung untuk penyusunan produk-produk kehumasan, sehingga selesai tepat waktu;

(9)

(2) adanya dukungan dan kepercayaan masyarakat maupun dari instansi terkait terhadap pelaksanaan tugas Polda Kepri, dapat menumbuhkan semangat anggota untuk terus meningkatkan kinerjanya baik yang bertugas dibidang pembinaan maupun yang bertugas dibidang operasional;

(3) dukungan dan keterbukaan instansi pemerintah, Media massa berikut komponennya, serta seluruh masyarakat dapat memberikan motivasi positif bagiPolda Kepri khususnya Bidhumas untuk menyampaikan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat;

(4) reformasi di tubuh Polri diharapkan dapat merubah kultur kearah yang lebih baik, yang pada akhirnya akan menimbulkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Polda Kepulauan Riau;

d) Ancaman/kendala (Threaties)

(1) Keterbatasan sarana informasi dan komunikasi (jaringan telepon, faximile dan internet) di satwil kewilayahan khususnya wilayah yang jauh dari Mapolda Kepri seperti Polres Natuna, Polresa Kepulauan Anambas dan Polres Lingga sehinggadapat mempengaruhiketepatan laporan dan penyampaian informasi penting berkaitan dengan tugas-tugas Bidhumas Polda Kepri;

(2) Keterbatasan jumlah SDM khususnya Bidhumas akan akan berdampak pada kurang optimalnya pelaksanaan tugas yang semakin berat, karena harus merangkap tugas yang semestinya menjadi tanggung jawab orang lain;

(3) Perkembangan teknologi informasi, komunikasi dan transportasi disamping berdampak positif sebagai hasil pembangunan, juga dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan dalam melakukan kejahatan;

2. Identifikasi masalah

Berdasarkan analisa tersebut diatas dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :

a. Kuantitas dan Kualitas personel pengemban fungsi kehumasan dimasing-masing satuan kerja bila dibandingkan dengan beban tugas

(10)

yang harus dilaksanakan belum memadai, sehingga kualitas produk-produk kehumasan sering kurang mengakomodir seluruh kepentingan fungsi;

b. kegiatan supervisi dan asistensi ke satuan kerja tingkat kewilayahan dalam rangka pengecekan langsung terhadap kinerja fungsi kehumasan, sering terhambat dengan masalah cuaca;

c. Ketersediaan sarana dan prasaranayang mendukung tugas kehumasan belum memadaidiantaranya ruangan Media Center dan ruang konverensi pers sehingga untuk penyampaian informasi kepada public terkendala; d. Masih ditemukannya penyelesaian komplain masyarakat yang kurang

optimal di tingkat kewilayahan sehingga berakibat tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri berkurang.

II. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PRIORITAS

Pelaksanaan tugas Bidhumas sesuai yang diamanatkan dalam Peraturan Kapolri nomor 22 tahun 2010 pasal 33, sangatlah dipengaruhi oleh berbagai aspek perkembangan kehidupan masyarakat dan faktor lingkungan, baik internal maupun eksternal, oleh karena itu untuk menentukan arah yang lebih konsisten dalam pelaksanaannnya Bidhumas Polda Kepulauan Riau telah menetapkan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan pada T.A. 2017 sebagai berikut :

3. Visi dan Misi

a. Visidan Misi Polda Kepri 1) Visi

Terwujudnya postur SDM Polda Kepri yang unggul bermoral dan modern dalam pelayanan prima kepada masyarakat, melalui penegakan hukum yang efektif, sinergi polisional proaktif guna mendukung terciptanya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian serta terjalinnya kemitraan dengan masyarakat dan instansi terkait berlandaskan kegotong-royongan dalam rangka memantapkan Kamtibmas Provinsi Kepulauan Riau.

2) Misi

a) mewujudkan pemuliaan pelayanan kamtibmas prima untuk meningkatkan kepercayaan publik melalui kegiatan preemtif, preventif dan represif (penegakan hukum) sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) guna mewujudkan keamanan dan ketertiban yang semakin kondusif sampai dengan pulau terluar berpenghuni;

(11)

b) mengelola secara profesional, transparan, akuntabel dan modern seluruh sumber daya yang dimiliki guna mendukung kegiatan operasional Polda Kepri terutama dalam mengamankan sumberdaya maritim;

c) mewujudkan prinsip BETAH dalam rekrutmen anggota Polri dan rekrutmen jabatan terbuka;

d) membangun jaringan intelijen yang handal, yang mampu melaksanakan deteksi dini dan deteksi aksi secara cepat dan akurat setiap gejolak sosial yang timbul dalam masyarakat; e) melakukan penegakan hukum secara transparan, tidak

diskriminatif, menjunjung tinggi supremasi hokum, HAM, bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya;

f) menjamin terlaksananya penanggulangan keamanan di wilayah Prov. Kepulauan Riau utuk mendukung terciptanya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian;

g) meningkatkan kemitraan dengan masyarakat dan mempereratsinergitas dengan Instansi terkait berlandaskan kegotong royongan;

h) menjamin terlaksananya program kerja, terselenggaranya pengelolaan anggaran dan keuangan negara serta administrasi dan perbendaharaan yang transparan, pofesional dan akuntabel.

b. Visi dan Misi Bidhumas Polda Kepri 1) Visi

“Terwujudnya postur humas Polda Kepri yang profesional, bermoral dan modern dibidang kehumasan guna membangun objektivitas, kepercayaan dan partisipasi masyarakat”

2) Misi

a) Membangun kemampuan kehumasan personil Polri dengan baik SDM, sarpras, sismet, anggaran menuju front office Polri; b) Menjalin kerjasama dengan komponen masyarakat dan

pelaku komunikasi;

c) Mencari, menghimpun, mengolah, mendistribusikan, menyimpan informasi dan data secara menyeluruh, cepat, tepat dan akurat melalui jaringan terbuka dan mudah dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menjalin komunikasi dua arah

(12)

e) Kesiapan Polri atas kewajiban memberikan pelayanan informasi publik yang sudah diberlakukannya UU KIP, sehingga realisasi Humas Polri sebagai front office perlu segera diwujudkan. Karena itu diperlukan dukungan SDM, sarana prasarana berbasis TI, sistem dan metoda serta anggaran yang memadai.

f) Polisi sebagai penggerak revolusi mental dan pelopor tertib sosial di ruang publik.

4. Tujuan

a. Tujuan Polda Kepri

1) terwujudnya organisasi Polda Kepri yang Good Governance dan clean Goverment;

2) terwujudnya perubahan mind set dan culture set personel Polda Kepri melalui penggiatan pelaksanaan program Reformasi Birokrasi Polri (RBP);

3) terwujudnya Polda Kepri yang mampu melindungi segenap lapisan masrakat dan memberikan rasa aman, nyaman, tertib dan damai dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari;

4) terwujudnya anggota Polda Kepri yang profesional, bermoral, modern unggul dan dipercaya masyarakat;

5) Terwujudnya penegakan hukum yang transparan, akuntabel dan anti KKN yang mampu memberikan perlindungan dan pengayoman masyarakat serta memenuhi rasa keadilan masyarakat.

b. Tujuan Bidhumas Polda Kepri

1) terwujudnya Bidhumas Polda Kepri yang Good Governance dan clean Goverment;

2) terwujudnya reformasi di Bidhumas Polda Kepri terhadap perubahan mind set dan culture set;

3) terwujudnya personel Bidhumas Polda Kepri yang profesional, modern dan terpercaya serta bermoral unggul dalam bidang kehumasan;

4) meningkatkan partisipasi masyarakat dan kepercayaan public kepada kinerja dan kulturPolri khususnya Polda Keprimelalui manajemen media.

(13)

5. SasaranPrioritas

a. Sasaran Prioritas Polda Kepri T.A. 2017

Berdasarkan tahapan capaian Renstra Polda Kepri tahun 2017 dengan capaian: ”Meningkatkan pelayanan masyarakat yang prima sampai pulau terluar berpenghuni dan sinergi polisional yang produktif dengan didukung sumber daya manusia berkualitas serta berkemampuan ilmu dan teknologi guna menghadapi berbagai tantangan tugas”, maka sasaran prioritas Polda Kepri tahun 2017 adalah sebagai berikut :

1) penataan personel Polda Kepri melalui pembinaan karier dan penyelenggaraan rekruitmen anggota Polri sesuai prinsip BETAH (Bersih, transparan, akuntabel dan humanis);

2) meningkatkan profesionalisme serta penguasaan ilmu dan teknologi Modern bagipersonel Polda Kepri melalui pendidikan dan latihan;

3) Meningkatkan kesejahteraan personeldalam bidang yankesdan pelaksanaan Pengembangan Sarpras dan Kapor Polri Polda Kepri; 4) Terpeliharanya situasi aman dan tertib di masyarakat melalui giat

kamtibmas di wilayah Polda Kepri serta terselenggaranya pengamanan Pilkada serentak gelombang II tahun 2017;

5) terlaksananya penegakan hukum yang professional, transparan, akuntabel dan anti KKN;

6) menguatnya sistem pengawasan yang efektif untuk mewujudkan pelayanan Polda Kepri yang bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN);

7) meningkatkan kerja sama antar instansi terkait dan aparat penegak hukum;

8) meningkatnya partisipasi masyarakat dalam menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat melalui peran Bhabinkamtimas di desa/kelurahan;

9) tercapainya sasaran reformasi Birokrasi Polri dan Quick Wins Polri di Polda Kepri dan jajaran.

b. Sasaran Prioritas Bidhumas Polda Kepri T.A. 2017

1) Terlaksananyapengelolaan informasi dan dokumentasi diwilayah Polda Kepri sesuai dengan undang-undang dan peraturan Kapolri; 2) Terlaksananya supervisi dan asistensi bidang kehumasan dan ke

Satuan wilayah jajaran Polda Kepri;

3) Terlaksananya koordinasi dengan pengemban fungsi humas di satker maupun satwil jajaran Polda Kepri dalam rangka meningkatkan kinerja;

(14)

4) Terlaksananyastrategi humas Polri melalui manajemen media untuk mendukung program prioritas Kapolri guna meningkatkan kepercayaan public dan opini public yang positif terhadap Pori; 5) Terlaksananya kerja sama antar instansi terkait, Media massa

beserta komponennya.

III. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGIPOLDA KEPRI TAHUN 2017

a. Arah Kebijakan Polda Kepri Tahun 2017 dalam rangka pencapaian sasaran prioritas “penataan personel Polda Kepri melalui pembinaan karier dan penyelenggaraan rekrutmen anggota Polri sesuai prinsip BETAH (Bersih, transparan, akuntabel dan humanis)”, yaitu:

1. Melaksanakan pembinaan karier secara transparan, akuntabel berdasarkan kompetensi sesuai kebutuhan organisasi

untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polda Kepri yang akan dilakukan adalah:

a) memperkuat soliditas internal melalui internalisasi kecintaan pada organisasi, Commander Wish (fokus pada tugas), membangun komunikasi terbuka antar pimpinan dengan pimpinan , dan pimpinan dengan bawahan serta implementasi Binkar Sistem Meritokrasi;

b) seleksi pendidikan pengembangan umum Polri yang transparan dan akuntabel;

c) melakukan penataan dalam pembinaan personel Polda Kepri melalui teknologi informasi, khususnya dalam hal rekrutmen, seleksi pendidikan dan mutasi dalam rangka pembinaan karier;

d) pemanfaatanassesment center dalam rangka pembinaan karier Personel Polda Kepri;

e) Melakukan pembinaan terhadap anggota yang melanggar disiplin untuk meningkatkan professionalitas.

2. Melaksanakan penerimaan anggota Polri;

Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polda Kepri yang akan dilakukan adalah:

a) menyelenggarakan kampanye penerimaan anggota Polri melalui Taruna Akpol, SIPSS, Bintara dan Tamtama secara massive untuk memperoleh calon personel Polri yang berkualitas;

b) meningkatkan kapasitas dan kapabilitas SDM melalui rekrutmen personel Polri yang bebas dari KKN, transparan dan akuntabel dengan melibatkan pengawasan internal dan eksternal;

(15)

c) Melaksanakan pembinaan sejak dini putra daerah (anak Pulau) untuk mampu bersaing dalam rekruitmen anggota Polri dengan tetap mengutamakan kwalitas.

b. Arah Kebijakan Polda Kepri Tahun 2017 dalam rangka pencapaian sasaran prioritas“Meningkatkan profesionalisme serta penguasaan ilmu dan teknologi Modern bagi personel Polda Kepri melalui pendidikan dan latihan”, yaitu:

1) meningkatkan kemampuan dan keterampilan personel polda Kepri;

untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polda Kepri yang akan dilakukan adalah:

a) menyelenggarakan seleksi pendidikan dan pengembangan personel Polri melalui Dikbang Sespimmen, PTIK, Sespimma, SIP, Diklat Pimpinan; b) mengirim personel Polda Kepri untuk mengikuti Dikbangspes fungsi;

c) melaksanakan latihan fungsi teknis kepolisian guna pemeliharaan, peningkatan dan kemampuan personel Polda Kepri khususnya pers polwan melalui program Polwan tangguh;

d) meningkatkan kemampuan kualitas komunikasi Polisi dengan masyarakat dalam koordinasi dan kerjasama dengan pers/mass media dalam rangka peningkatan public trust/ kepercayaan masyarakat terhadap Polri.

c. Arah Kebijakan Polda Kepri Tahun 2017 dalam rangka pencapaian sasaran prioritas“Meningkatkan kesejahteraan personel dalam bidang yankes dan pelaksanaan pengembangan Sarpras dan Kapor Polri Polda Kepri”, yaitu:

1) Meningkatkan kesejahteraan personel Polda Kepri;

Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut maka strategi Polda Kepri adalah:

- Pelayanan kesehatan bagi personel Polda Kepri bekerjasama dengan BPJS.

2) Pengembangan Sarpras dan Kapor Polri personel Polda Kepri;

Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut maka strategi Polda Kepri adalah :

a) mengusulkan pemenuhan Almatsus Polda Kepri;

b) mengusulkan penambahan alat transportasi operasional, persenjataan, penginderaan dan teknologi informasi dan komunikasi;

(16)

c) mengusulkan pembangunan Gedung Kantor, Rumdin dan Rehabilitasi bagunan Polri.

d. Arah Kebijakan Polda Kepri Tahun 2017 dalam rangka pencapaian sasaran “Terpeliharanya situasi aman dan tertib di masyarakat melalui giat kamtibmas di wilayah Polda Kepri serta terselenggaranya pengamanan Pilkada serentak gelombang II tahun 2017” yaitu Optimalisasi pelayanan masyarakat yang prima melalui penggelaran personel dan peralatan.

untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polri yang akan dilakukan adalah;

1) meningkatkan pelaksanaan pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli pada tempat-tempat rawan gangguan Kamtibmas guna mencegah terjadinya kejahatandengan mengoptimalkan patroli dialogis melalui kegiatan Polwan tangguh, Engku puteri, Batam Raya Biru dan Bhayangkara laskar fisabilillah sebagai perwujudan personel Polda Kepri yang unggul, tangguh, disiplin dan humanis;

2) menghadirkan anggota Polda Kepri di setiap kegiatan masyarakat;

3) meningkatkan pelayanan masyarakat dengan mengembangkan Polmas untuk menjangkau seluruh komunitas guna mendukung upaya memelihara dan memantapkan kamtibmas;

4) Melaksanakan patroli perairan (merangkai pulau menyatukan hati) dan Binmas perairansampai pulau-pulau terluar berpenghuni;

5) meningkatkan patroli di wilayah perairan perbatasan Negara;

6) meningkatkan koordinasi Tim Terpadu dalam penanganan konflik sosial (konflik horizontal) maupun penanganan separatisme (konflik vertikal) dengan mengutamakan pencegahan dan memberikan perlindungan terhadap kelompok minoritas dan kelompok rentan serta penegakkan hukum yang profesional dan proporsional;

7) penempatan personel di daerah rawan kejahatan dan kemacetan lalu lintas melalui program Batam Raya (Batara) Biru;

8) meningkatkan keamanan pada kawasan Industri perkantoran lembaga negara, perwakilan asing,pariwisata dan perbankan yang menjadi objek objek vital nasional /vital lainnya sehingga dapat menciptakan rasa aman bagi investor/pelaku usaha sehingga menumbuhkan serta mendatangkan investor lainnya dalam rangka mendukung pembangunan nasional serta melaksanakan penyekatan dan penegakan hukum terhadap demo anarkhis;

9) memperkuat perlindungan anak dan wanita dengan pemberdayaan Polwan; 10) memperkuat perlindungan kelompok rentan dan minoritas memberdayakan giat

(17)

11) meningkatkan keamanan , keselamatan, ketertiban, kelancaran lalu lintas melalui pengembangan RTMC dan TMC disatuan wilayah;

12) mengoptimalkkan system pelaporan secara online data laka lantas yang terintegrasi;

13) meningkatakan yan public di bidang regident, pengemudi dan ranmor yang berbasis teknologi.

e. Arah Kebijakan Polda Kepri Tahun 2017 dalam rangka pencapaian sasaran “terlaksananya penegakan hukum yang professional, transparan, akuntabel dan anti KKN”, yaitu;

untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polda Kepri yang akan dilakukan adalah:

1) mengintensifkan penegakan hukum terhadap 4 jenis kejahatan terutama yang menjadi perhatian publik atau kasus-kasus menonjol antara lain street crimes, perjudian, illegal Logging, Illegal Fshing, Illegal Mining, lingkungan hidup, human Trafficking, Cyber Crime dan TPPU termasuk kejahatan kekerasan terhadap perempuan dan anak serta kelompok marginal;

2) meningkatkan pengungkapan kejahatan Narkoba dengan memutus mata rantai jaringan peredarannyadengan melaksanakan razia dipelabuhan yang dianggap rawan masuknya tindak pidana narkoba;

3) meningkatkan kerjasama dalam pencegahan penyalahgunaan Narkoba dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) dan instansi terkait lainnya;

4) melaksanakan pemberantasan tindak pidana Illega Fishing yang marak terjadi di wilayah perairan Kepri;

5) melaksanakan penegakan hukum distribusi barang bersubsidi melalui kegiatan pengamanan dan Gakkum distribusi barang bersubsidi (Raskin, Pupuk, Benih, Gas, dan BBM );

6) memperkuat kemampuan penyidikan secara ilmiah (scientific criminal investigation);

7) memperkuat upaya pemberantasan Tipikor.

f. Arah Kebijakan Polda Kepri Tahun 2017 dalam rangka pencapaian sasaran “Menguatnya sistem pengawasan yang efektif untuk mewujudkan pelayanan Polda Kepri yang bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) ” yaitu:

1) menyelaraskan dan mengefektifkan secara optimal kegiatan pengawasan dan pemerikasaan oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) guna mewujudkan aparat Polda Kepri yang profesional dan akuntabel serta

(18)

menerapkan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) secara maksimal guna mencegah terjadinya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN);

untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polda Kepri yang akan dilakukan adalah:

a) mengoptimalkan fungsi APIP Polda Kepri melalui koordinasi dan kerjasama baik internal maupun eksternal pengemban fungsi pengawasan;

b) pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan di 4 (empat) bidang (garkeu, sdm, ops dan sarpras) guna pencegahan praktek korupsi, kolusi dan nepotisme);

c) Pelaksaan evaluasi Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (AKIP) di lingkungan Polda Kepri;

d) Penuntasan tindak lanjut terhadap publik komplain.

g. Arah Kebijakan Polda Kepri Tahun 2017 dalam rangka pencapaian sasaran prioritas“meningkatkan kerja sama antar instansi terkait dan aparat penegak hukum”, yaitu :

1) Mengoptimalkan Kerja sama antar instansi terkait.

untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polda Kepri yang akan dilakukan adalah:

a) menggalakkan kerjasama dengan instansi terkait dalam bidang keamanan dan opersi kepolisian serta mengevaluasi pembuatan MoU dengan istansi terkait;

b) mendukung setiap kebijakan pemerintah daerah guna meningkatkan pendapatan asli daerah dala rangka mensejahterakan masyarakat daerah (mengacu kebijakan ekonomi pemerintah peran konkrit kepolisian melakukan penegakan terhadap gannguan kamtibmas;

c) meningkatkan pengawasan terhadap program pembangunan daerah;

d) mengoptimalkan Satgas penanggulangan bencana, konflik sosial dan terorisme;

e) menetralisir pemberitaan tentang kejahatan di media cetak, elektronik dan media online yang dapat merugikan program pembangunan daerah.

2) Mengoptimalkan sinergitas dengan aparat penegak hukum baik di dalam maupun luar negeri.

(19)

untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polda Kepri yang akan dilakukan adalah:

a) meningkatkan kerjasama dengan Kepolisian Singapura dan Malaysia dalam penanganan kejahatan transnasional;

b) mengoptimalkan koordinasidan bantuan saran hukum kepada Polri; c) meningkatkan kerja sama antar aparat penegak hukum lainnya;

d) mengintensifkan kerja sama dengan instansi terkait baik dalam dan luar negeri dibidang harkamtibmas.

f. Arah Kebijakan Polda Kepri Tahun 2017 dalam rangka pencapaian sasaran prioritas “meningkatnya partisipasi masyarakat dalam menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat melalui peran Bhabinkamtimas di desa/kelurahan”, yaitu:

1) pemantapan pelaksanaan perpolisian Bhabinkamtibmas dan kelompok kesadaran masyarakat tentang Kamtibmas;

untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polda Kepri yang akan dilakukan adalah:

a) membina dan memberdayakan Pamswakarsa;

b) memberdayakan Bhabinkamtibmas untuk meningkatkan kesadaran hukum kepada masyarakat;

c) mengintensifkan Polmas dalam pembinaan Kamtibmas;

d) mendorong pemanfaatan “alat pengamanan” untuk membantu pengamanan lingkungan;

e) menambah jumlah anggota Bhabinkamtibmas secara bertahap dalam rangka mewujudkan penggelaran satu Polisi (Bhabinkamtibmas) satu desa/kelurahan;

f) memberdayakan bhabinkamtibmas untuk meningkatkan kesadaran bagi masyarakat tentang organisasi radikal dan anti Pancasila;

g) meningkatkan kemampuan bhabinkamtibmas melalui deteksi dini dan cegah dini untuk menimalisir potensi gangguan kamtibmas dan gejolak sosial; h) membina kelompok Potmas melalui kegiatan sirkuit grass track dan

silaturahmi pecinta trail, turnamen sepak takaw dan Bola Kaki SSB U 16 Kapolda Kepri Cup 2017.

2) penguatan bidang kehumasan melalui implementasi keterbukaan informasi publik guna mewujudkan kepercayaan masyarakat;

untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polda Kepri yang akan dilakukan adalah:

(20)

a) meningkatkan kemampuan kualitas komunikasi Polisi dengan masyarakat dalam koordinasi dan kerjasama dengan pers/mass media dalam rangka peningkatan public trust/ kepercayaan masyarakat terhadap Polri;

b) peningkatan pelayanan bidang kehumasan (Batam Raya.com).

g. Arah Kebijakan Polda Kepri Tahun 2017 dalam rangka pencapaian sasaran prioritas “tercapainya sasaran reformasi Birokrasi Polri dan Quick Wins Polri di Polda Kepri dan jajaran”, yaitu:

1) Mengintensifkan pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap sasaran Reformasi Birokrasi Polri dan Quick Wins Polri dalam bentuk Satgas tingkat Polda Kepri dan jajaran.

untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polda Kepri yang akan dilakukan adalah:

a) melaksanakan pengukuran keberhasilan terhadap program reformasi birokrasi Polri Quick Wins Polri;

b) melaksanakan sistem pelaporan Quick Wins berbasis teknologi informasi secara online;

c) mengoptimalkan pelaksanaan tugas 8 Satgas operasional (Satgas Gelar Kekuatan Polri, Satgas Berantas preman dan kejahatan jalanan ,Satgas basmi Narkoba dan Judi, Satgas Anti Korupsi, Satgas Sikat Illegal Fishing, Satgas Kontra radikal dan deradikalisasi, Satgas Gakkum distribusi barang bersubsidi, Satgas Polri bersih) dan 2 Satgas pembinaan (Satgas rekrutmen dan penempatan bersih dan terbuka, Satgas revolusi mental) serta 1 Satgas penanggulangan bencana.

2) mengintensifkan pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap program Indeks Tata Kelola (ITK) Kepolisian Republik Indonesia.

untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polri yang akan dilakukan adalah:

- melaksanakan pengukuran keberhasilan kinerja tata kelola Kepolisian Negara Republik Indonesia khususnya pada tingkat Polda.

3) Mengintensifkan pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap program pembangunan zona integritas (ZI) menuju wilayah bebas Korupsi (WBK) dan wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).

(21)

Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polri yang akan dilakukan adalah:

- Melakasanakan pengukuran keberhasilan terhadap program pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).

IV. PROGRAM, KEGIATAN DAN ALOKASI ANGGARAN 6. Program dan kegiatan

Program Satker Bidhumas Polda Kepri pada T.A. 2017 melaksanakan 2 (dua) program dengan kegiatan, sebagai berikut :

a. Program Dukungan manajemen dan pelaksana tugas telnis lainnya Polri dengan kegiatan sebagai berikut :

1) Membina hubungan yang bersahabat dengan pengelola meia massa : wartawan, korlip, pemred, pimpinan umum, owner (pemilik) dengan coffe morning bersama, MoUdengan media cetak, media elektronik, media online;

2) Menyiapkan sarana pelayanan PID dan pengaduan di media social serta menyiapkan personel terlatih sebagai operator;

3) Mengajukan permohonan penambahan jumlah personel Bidhumas Polda Kepri;

4) Mengikuti pelatihan bagi operator medsos ( counter massaging) dan Sosialisasi kepada anggota tentang UU no.40 tahun 1999 tentang pers, UU no, 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi public;

5) Memproduksi iklan layanan public yang dipublikasikan diberbagai media dengan pembuatan film;

6) Memanfaatkan semaksimal mungkin media social dengan membuat blog, facebook, twitter, instagram untuk membuat opini public yang positif terhadap berbagai kegiatan Polda Kepri serta melakukan counter informasi yang mendiskreditkan Polri secara cepat dan tepat dengan cara memberi penjelasan yang informative melalui akun pribadinya;

7) melakukan edukasi kepada masyarakat melalui duta humas Polda Kepri terkait tugas Polri serta penjelasan praktis;

8) Mendorong personel Polda Kepri untuk menulis artikel ilmiah atau pengalaman tugas untuk dimuat di media cetak (majalah Polda); 9) Melakukan Konferensi pers dan press release dalam rangka

(22)

public;

10) Membuat dan menyusun majalah Tribrata Polda Kepri dalan rangka edukasi kepada setiap anggota Polri menjadi agen kehumasan.

b. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Polri, dengan kegiatan

b) Memfasilitasi kebutuhan humas Polda Kepri dengan sarana dan prasarana yang memadai seperti ruang Media Center dan ruang Konferensi Pers;

c) belanja biaya peralatan kantor dan keperluan sehari-hari serta pemeliharaan peralatan kantor dan mesin

7. Alokasi anggaran

Sesuai rencana program dan kegiatan tersebut diatas, alokasi anggaran Bidhumas Polda Kepri pada T.A. 2017, sebagai berikut :

NO PROGRAM DAN KEGIATAN VOLUME JUMLAH

1 2 3 4

1.

Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis Polri lainnya

Rp. 1.978.563.000,-

Kegiatan :

a. Pers releasehumas Rp. 162.000.000,-

b. Penyelenggaraan opsnal dan pemeliharaan perkantoran

1 tahun Rp. 55.000.000,- c. Penambahan daya tahan tubuh 2.160 Rp. 28.080.000,- d. Penerangan masyarakat 60 giat Rp. 60.000.000,- e. Liput berita 60 giat Rp. 60.000.000,- f. Biaya reproduksi 120 giat Rp. 78.000.000,- g. Pengadaan barang 24 giat Rp. 24.000.000,-

(23)

NO PROGRAM DAN KEGIATAN VOLUME JUMLAH

1 2 3 4

h. Pembinaan wartawan 24 giat Rp. 6.000.000,- i. Cetak majalah seligi 16.000 OK Rp. 320.000.000,- j. Produksi cetak majalah bulanan 10.000 Eks Rp. 125.000.000,- k. Honor penyusun majalah tingkat

polda

1 tahun Rp. 47.000.000,- l. Biaya pendistribusian di satuan

kewilayahan

4 Paket Rp. 20.000.000,- m. Produksi film sebagai bahan

publikasi Polri

12 giat Rp. 96.600.000,- n. Honor duta

Polri/konsultan/pakar/profesional

1 tahun Rp. 420.000.000,- o. Promosi melalui google ADS 100 1 tahun Rp. 60.000.000,- p. Pemasangan jaringan dan instalasi 1 tahun Rp. 38.293.000,- q. Honor pengelola website/penulis

artikel

1 tahun Rp. 219.750.000,- r. Sarana kontak 1 tahun Rp. 2.400.000,- s. Dukops kabid humas 1 paket/tahun Rp. 130.000.000,- t. Layanan informasi dan

dokumentasi

1 tahun Rp. 26.000.000,- 2. Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana aparatur Polri

Rp. 51.730.200,- a. har ranmor roda 4 2 unit Rp. 37.222.000,-

b. har ranmor roda 2 1 unit Rp. 1.000.000,- c. Belanja biaya har pralatan kantor

(computer, printer, inventaris kantor, AC split, TV)

Unit Rp. 10.894.400,-

d. Belanja biaya har pralatan kantor (Kamera digital, Video camcorder, handy cam, handy talk, recorder)

unit Rp. 2.613.000,-

JUMLAH Rp. 2.030.293.200,-

Terbilang : Dua milyar tiga puluh juta dua ratus sembilan puluh tiga ribu dua ratus rupiah.

(24)

V. PENUTUP 8. Penutup

Demikian rencana kerja Bidhumas Polda Kepulauan Riau T.A. 2017 disusun sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas Satker Bidhumas Polda Kepulauan Riau pada T.A. 2017.

Ditetapkan di : Batam

pada tanggal : Januari 2017 KEPALA BIDANGHUBUNGAN MASYARAKAT POLDA KEPULAUAN RIAU

Drs. S. ERLANGGA

(25)

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KEPULAUAN RIA

BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT

SURAT PERINTAH Nomor : Sprin / / I /2017

Pertimbangan : bahwa dalam rangka mengoptimalkan tugas kehumasan, maka dipandang perlu mengeluarkan surat perintah :

Dasar : 1. Undang-undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia;

2. Perkap Nomor 22 tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja di Tingkat Kepolisian Daerah .

DIPERINTAHKAN

Kepada : NAMA, PANGKAT DAN NRP SEBAGAIMANA YANG TERCANTUM DALAM LAMPIRAN SURAT PERINTAH INI

Untuk : 1. Disamping melaksanakan tugas dan tanggung jawab sehari-hari ditunjuk sebagai Tim Pokja penyusunan Rencana kerja (Renja) Bidhumas Polda Kepri;

2. surat perintah pelaksanaan ini berlaku sejak tanggal 9 s.d 13 Januari 2017;

3. melaksanakan perintah ini dengan seksama dan penuh rasa tanggung jawab dan melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kabidhumas Polda Kepri.

Selesai.

Dikeluarkan di : Batam

pada tanggal : Januari 2017 KEPALA BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT

POLDA KEPRI

Drs. S. ERLANGGA

KOMISARIS BESAR POLISI NRP 69010184 Tembusan :

1. Kapolda Kepri 2. Wakapolda Kepri 3. Irwasda Polda Kepri.

(26)

Batam, Januari 2017

KEPALA BIDANG HUMAS POLDA KEPRI

Drs. S. ERLANGGA

KOMISARIS BESAR POLISI NRP 69010184 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH KEPULAUAN RIAU BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT

DAFTAR NAMA NAMA TIM POKJA PENYUSUNAN RENJA BIDHUMAS POLDA KEPRI

NO NAMA PANGKAT / NRP JABATAN KET

1 2 3 4 5

1. Drs. S. ERLANGGA AKBP/69010184 KABID HUMAS

PENANGGUNG JAWAB

2. Rr. ARIKAWATI K, SE AKBP /72040537 KASUBBID PID

KETUA TIM PELAKSANAN 3. ERIMAN AKP /68090429 Ps.KASUBBAG RENMIN SEKRETARIS 4. WAGIYANTO IPDA/68040310 Ps.KAURMIN SUBBAG

RENMIN

ANGGOTA 5. MEYKIE THELESSY BRIPKA /80071172 BANUM

SUBBAGRENMIN

ANGGOTA 6. ADRIAN BOBY BRIGADIR

/84061650 BANUM SUBBID PID

ANGGOTA 7. ANDI SYAHPUTRA BRIGADIR/85091407 BANUM BIDHUMAS ANGGOTA 8. FIRMAN EDI BRIGADIR/87051738 BANUM SUBBID PID ANGGOTA 9. ROSMALA SYAFITRI

NASUTION BRIPTU /91050021

BANUM

SUBBAGRENMIN

ANGGOTA 10. REXI SHABRI BRIPTU/92100009 BANUM BIDHUMAS ANGGOTA 11. RADHES LANGGENG PANGESTU BRIPDA /94050753 BANUM SUBBID PID ANGGOTA

LAMPIRAN SPRIN KABIDHUMAS POLDA KEPRI NOMOR : SPRIN / / I / 2017 TANGGAL : JANUARI 2017

Referensi

Dokumen terkait

Suasana sangat meriah dengan sorak-sorai ketika para senpai senior sedang lomba yang lain memberi semangat yang membuat tertawa ketika ada beberapa senpai yang

Berdasarkan tabel data nilai psikomotorik di atas, didapat pejudo yang memperoleh nilai ≥ 80% (sangat baik) adalah 20 orang dan nilai 60- 79 (baik) adalah 10 orang dan

Berdasarkan penjelasan di atas memberikan indikasi yang kuat bahwa guru hendaknya mempunyai kemampuan untuk mendesain pembelajaran baik itu yang berkaitan dengan materi,

Kesimpulan dan Saran : Metode bermain dengan mewarnai efektif terhadap perkembangan bahasa pada anak usia prasekolah di Kabupaten Bantul, dibuktikan dengan hasil uji Mann-Withney

Berdasarkan landasan tersebut, maka keefektifan kerja tim guru dapat ditelaah dari tiga sub dimensi, yaitu (1) kerjasama guru dalam melaksanakan tugas, yang

Berdasarkan hasil tindakan pada siklus II, ditemui hasil bahwa untuk kriteria keterampilan membirama siswa pada tabel terlampir diperoleh 82,14% untuk kriteria

Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 bahwa dalam rangka memberikan pelayanan, pengawasan dan kepatuhan wajib pajak sebagai konsekuensi

Pada akhirnya jumlah produksi yang dijual hampir sama dengan tahun 2007 (17,6 juta ton), didukung dengan meningkatnya produksi PT Trubaindo Coal Mining dari 3,6 juta ton menjadi