• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang menggunakan data

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang menggunakan data"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Skripsi ini disusun berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang menggunakan data berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Analisis data yang digunakan bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.1

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi dan Harga Emas terhadap Penyaluran Pembiayaan Cicil Emas pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Banjarnegara yang beralamat di jalan Soewondo Parman No. 31 Kabupaten Banjarnegara pada tanggal 8 Maret 2017.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek

Subjek penelitian dapat ditemukan dengan cara memilih informan atau narsumber untuk dijadikan sumber informasi didalam pengambilan

(2)

data dilapangan. Dalam hal ini, maka peneliti akan secara langsung bertatap muka dengan bagian marketing pembiayaan cicil emas Junior

Retile and ConsumerBanking Manager dari Bank Syariah Mandiri Kantor

Cabang Banjarnegara yang beralamat di jalan Letnan Jendral S.Parman No. 31 Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah untuk menggali informasi data pencairan cicil emas sepanjang periode 2014-2016 pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Banjarnegara.

2. Objek

Objek penelitian adalah sifat keadaan dari suatu benda, orang, atau yang menjadi pusat sasaran sebuah penelitian. Sifat yang dimaksud adalah dapat berupa sifat, kuantitas, dan kualitas yang dapat berupa sebuah perilaku, kegiatan, pendapat, pandangan maupun penilaian sikap pro ataupun kontra. Sedangkan yang menjadi obyek penelitian ini adalah mengenai penyaluran pembiayaan cicil emas di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Banjarnegara.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dari penelitian ini adalah data penyaluran pembiayaan BSM Cicil Emas pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Banjarnegara, data tingkat inflasi dan harga emas.

(3)

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi.2 Penelitian ini mengambil sampel dari sebagian data penyaluran pembiayaan BSM cicil emas, tingkat inflasi dan harga emas, mengingat adanya keterbatasan data, peneliti hanya mengambil data terbaru dimulai awal peluncuran produk pembiayaan cicil emas yaitu selama 3 tahun terakhir dari periode bulan April 2014 sampai dengan Desember 2016.

E. Sumber Data

Data adalah sebuah informasi yang akan digunakan untuk membuktikan kebenaran sebuah teori, menyimpulkan tentang sesuatu maupun mencari jawaban atas hipotesa penelitian yang diajukan dan di analisis setelah melalui proses uji. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan penyaluran pembiayaan cicil emas Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Banjarnegara per bulan periode 2014-2016, dan data yang bersumber dari artikel dan internet yang didalamnya mempublikasikan statistik data yang dibutuhkan seperti pada website Bank Indonesia (BI), dan PT. Antam, sehingga penulis memperoleh informasi data yang akurat.

F. Teknik Pegumpulan Data

2 Sugiyono,Metode Penelitian Bisnis: pendekatan kualitatif,kuantitatif danR&D,Bandung:

(4)

Teknik pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Agar dipermudah dalam mengumpulkan data dan untuk memperoleh sebuah fakta kebenaran yang terjadi pada suatu subjek dan objek penelitian, secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan keguanaan tertentu. Pengumpulan data adalah hal yang harus dilakukan dalam penyusunan penelitian ini untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan penelitian ini. Periode data yang digunakan adalah data sekunder dari 2014-2016 yang bersumber dari data Bank Indonesia (BI) mengenai tingkat inflasi bulanan periode 2014-2016 dan data laporan penyaluran pembiayaan cicil emas dari Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Banjarnegara. Serta untuk mempermudah penulis untuk memperoleh data, maka dibutuhkan teknologi yang sedang berkembang saat ini yaitu melalui internet, yang didalamnya mempublikasikan laporan keuangan dan statistika data yang di butuhkan seperti website PT. Antam dan www.hargaemas.org untuk memperoleh data harga emas periode 2014-2016, dan data dari website BI untuk memperoleh data tingkat inflasi periode tahun 2014-2016.

(5)

Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, maka selanjutnya data diklarifikasikan secara sistematis, data yang sudah terhimpun dan diklarifikasikan secara sistematis tersebut disaring dan disusun dalam kategori-kategori untuk dilakukan pengujian. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kuantitatif, dimana data yang digunakan dalam penelitian adalah berbentuk angka. Pemilihan alat analisis menggunakan analisis regresi berganda (multiple regression) yaitu digunakan untuk lebih dari satu variabel bebas.3 Selain menggunakan uji regresi berganda, dalam penelitian ini peneliti juga perlu melakukan uji asumsi klasik seperti,uji normalitas, multikoliniearitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi.

1. Uji Asumsi Klasik

Model regresi yang baik adalah model regresi yang menghasilkan estimasi linier tidak bias (Best Linier Unbias Estimator/ BLUE). Kondisi ini akan terjadi apabila dipenuhi dengan beberapa asumsi, yang disebut dengan asumsi klasik. Asumsi klasik selengkapnya adalah sebagai berikut:

a). Uji Normalitas

3 Nachrowi, Penedekatan Populer dan Praktis Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan,Jakarta: Lembaga Penerbit Universitas Indonesia, 2006, hal. 9

(6)

Uji normalitas berguna untuk menentukan data yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil dari populasi normal4. Menurut beberapa pakar statistik jumlah data yang banyaknya lebih dari 30 angka (n > 30), maka sudah dapat diasumsikan berdistribusi normal. Namun tidak semua data yang banyaknya lebih dari 30 berdistribusi normal, dan data yang jumlahnya kurang dari 30 berdistribusi tidak normal, sehingga diperlukan uji satatistik normalitas.

b). Uji Multikolinearitas

Multikolinieritas atau kolinieritas ganda (multicollinearity) adalah hubungan linier antara perubah bebas X dalam model regresi ganda. Jika hubungan linier antara peubah bebas X dalam model regresi ganda adalah korelasi sempurna maka peubah tersebut berkolinieritas ganda sempurna (perfect multicollinierity)5. Ada beberapa kriteria dalam pengujian multikolinieritas yaitu apabila VIF (Variance Inflantion Factors) kurang dari 10 maka tidak ada multikolinieritas diantara variabel independen. Namun apabila nilai VIF lebih dari 10 (VIF > 10) maka data dapat dikatakan mengandung mutikolinieritas.

4 Nazaruddin, Analisis Statistik dengan SPSS, Yogyakarta: Danisa Media, 2015, hal.101 5 Nazaruddin, Analisis Statistik dengan SPSS, Yogyakarta: Danisa Media, 2015, hal.105

(7)

c). Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk megetahui apakah ada penyimpangan dalam uji asumsi klasik pada model regresi harus dipenuhi syarat terbebas dari heteroskedastisitas.6 d). Uji Autokorelasi

Pengujian autokorelasi di lakukan untuk menguji apakah model dalam regresi linier terdapat korelasi antar residual pada periode t (saat ini) dengan residual periode t-1 (periode sebelumnya). Data dapat dikatakan baik apabila data yang beregresi bebas dari autokorelasi. Pendekatan yang digunakan dalam melakukan pengujian autokorelasi adalah Uji

Durbin-Watson berdasarkan teori Singgih dengan kriteria, apabila nilai

signifikansi berada diantara nilai -2 sampai dengan 2, maka dalam data tidak terdapat autokorelasi.

2. Uji Hipotesa

a). Uji t (Uji Parsial)

Uji t digunakan untuk menguji apakah setiap variabel bebas (Independent) secara masing-masing atau individu memilki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (dependent) pada tingkat signifikansi 0,05 (5%) dengan menganggap variabel bebas bernilai

(8)

konstan.7Langkah-langkah yang harus dilakukan dengan uji-t yaitu dengan pengujian, yaitu:

Hipotesis:

Ho : artinya masing-masing variabel bebas tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel terikat.

Ha : artinya masing-masing variabel bebas tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel terikat.

Bila nilai signifikansi > α 5%  variabel bebas tidak signifikan atau tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat (Ho diterima, Ha ditolak). Bila nilai signifikansi < α 5%  variabel bebas signifikan atau mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat (Ho ditolak, Ha diterima).

b). Uji Adj R² (Adjusted Square)

Uji koefisien determinasi koefisien R² atau (R² Adjusted). Koefisien determinasi ini menunjukkan kemampuan garis regresi menerangkan variasi variabel terikat Y yang dapat dijelaskan oleh variabel bebas X. Nilai koefisien R² berkisar 0 sampai 1.Semakin mendekati 1, semakin baik.

7Wingwahyu Winarno, Analisis Ekonomi dan Statistika dengan eviews, Yogyakarta: UPP

(9)

c). Uji F( Uji Simultan)

Uji Fisher atau uji simultan digunakan untuk mengetahui apakah seluruh variabel bebas (independen) secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat (dependen) pada tingkat signifikansi 0.05 (5%).8 Pengujian semua koefisien regresi secara bersama-sama dilakukan dengan uji-F dengan pengujian yaitu:

Hipotesis:

Ho : artinya secara bersama-sama tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

Ha : artinya secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

Bila nilai signifikansi > α 5%  variabel bebas tidak signifikan atau tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. Bila nilai signifikansi < α 5%  variabel bebas signifikan atau mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat.

H. Operasional Variabel Penelitian

8Wingwahyu Winarno, Analisis Ekonomi dan Statistika dengan eviews, Yogyakarta: UPP

(10)

Pembiayaan Cicil emas adalah sebuah produk pembiayaan dalam bentuk pembelian emas batangan secara angsur atau mencicil dari Bank Syariah Mandiri. Pembiayaan Cicil emas adalah produk yang dalam pengoperasianya menggunakan akad murabahah untuk jual beli emas, dan akad rahn untuk mengikat jaminan. Pembiayaan cicil emas mulai diluncurkan di Bank Syariah Banjarnegara mulai awal April 2014, sehingga data yang penulis ambil adalah data penyaluran dari pertama kali produk tersebut diluncurkan yaitu jumlah penyaluran bulanan dari penyaluran pembiayaan cicil emas di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Banjarnegara pada bulan April 2014 sampai dengan Desember 2016.

Variabel-variabel independen (variabel bebas) yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah inflasi dan harga emas. Sedangkan variabel dependen ( variabel terikat) adalah penyaluran pembiayaan cicil emas.

Variabe independen (X) pada penelitian ini terdiri dari :

1. Inflasi

Menurut Adiwarman Karim, Inflasi adalah kenaikan tingkat harga secara umum dari barang komoditas dan jasa selama suatu periode tertentu. Data tentang inflasi adalah data tentang laju inflasi dalam persen

(11)

yang terjadi di Indonesia. Data operasional yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik Indonesia berdasarkan perhitungan bulanan, yaitu dari bulan April 2014 sampai dengan desember 2016 dan dinyatakan dalam bentuk persentase.

2. Harga Emas

Harga emas adalah harga yang terbentuk dari akumulasi permintaan dan penawaran dipasar emas London. Harga emas yang digunakan adalah harga emas penutupan pada sore hari setiap tanggal pada akhir bulan yang diambil dari data www.hargaemas.org yang diambil bulanan dari bulan April 2014 sampai dengan Desember 2016.

Tabel 3.1

Operasional Variabel Penelitan

Variabel Definisi Satuan

Pembiayaan Cicil Emas

Pembiayaan Cicil emas adalah sebuah produk pembiayaan dalam bentuk pembelian emas batangan secara angsur atau mencicil dari Bank Syariah Mandiri. Pembiayaan Cicil emas adalah produk yang dalam pengoperasianya

(12)

menggunakan akad murabahah untuk jual beli emas, dan akad rahn untuk mengikat jaminan.

Tingkat Inflasi (Inflasi)

Menurut Adiwarman Karim, Inflasi adalah secara umum mengalami kenaikan dari barang komoditas dan jasa selama suatu periode tertentu.

Persen

Harga Emas (Emas)

Harga emas adalah harga yang terbentuk dari akumulasi permintaan dan penawaran dipasar emas London. Emas merupakan sejenis logam mulia yang dikenal sepanjang sejarah kehidupan manusia, bukan sekedar untuk perhiasan, emas juga banyak dijadikan sebagai alternatif investasi. Selain itu emas juga menjadi indikator dri tingkat kekayaan individu maupun suatu bangsa

Rupiah

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pengamatan yang dilakukan terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, lebar daun, berat basah dan berat kering tanaman jagung manis, dapat dilihat bahwa

kesesuaian tindakan aktor yang terlibat. • Yang menunjukkan bahwa lebih berpengaruh dibandingkan variabel lainnya, yang mana menunjukkan besarnya kekuatan masyarakat dalam

Alasan Peneliti memilih tema tentang profesionalisme pustakawan ialah karena melihat pentingnya profesionalisme yang harus dimiliki oleh seorang pustakawan dalam

Dalam melaksanakan penempatan TKI di luar negeri oleh Pemerintah, harus ada perjanjian secara tertulis antara pemerintah dengan pemerintah Negara pengguna TKI di Negara

 Akhirnya, jangan lupa selama ujian kompetensi, perhatikan jumlah halaman dari set soal yang diberikan, pastikan bahwa Anda tidak tertinggal satu halamanpun untuk menjawab

Keragaman acak pada H1 menurun sangat besar dibandingkan dengan H0, menunjukkan tidak adanya perubahan peluang sepanjang urutan bertelur ketika pengaruh dari jenis

Payload harus memiliki kemampuan penyimpanan data odometri 3D hingga roket separasi, yang data tersimpan ini harus dikirim kembali secara lengkap ke komputer GCS

• Hasil analisa struktur yang telah dilakukan pada perencanaan Gedung Bupati Lombok Timur dituangkan pada gambar teknik yang terdapat pada