• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA KERJA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK. I. R. SAID SUKANTO TA. 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA KERJA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK. I. R. SAID SUKANTO TA. 2014"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

1

RENCANA KERJA

RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK. I. R. SAID SUKANTO TA. 2014

I. Latar Belakang 1. Kondisi Umum

a. Situasi Umum

Tahun 2014 merupakan tahun ke lima pelaksanaan Renstra Polri dimana sasaran strategis Polri tahun 2010 – 2014 adalah membangun kemitraan (partnership building) dalam rangka melanjutkan trust building yang merupakan sasaran strategis Polri tahun 2005-2009 sehingga tercapai kondisi keamanan yang kondusif disemua titik pelayanan hingga tingkat Polsek melalui standar pelayanan kamtibmas prima. Saat ini Polri tidak hanya dituntut sebagai pelindung pengayom dan pelayan masyarakat tetapi juga dituntut mampu memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

Sebagai bagian dari institusi Polri, Rumah Sakit Bhayangkara Tk I R Said Sukanto bertugas menyelenggarakan kegiatan Kedokteran Kepolisian untuk mendukung tugas operasional Polri dan pelayanan kesehatan bagi Pegawai Negeri pada Polri dan keluarganya serta masyarakat umum secara prima dan paripurna.

Untuk kelancaran pelaksanaan tugas Rumkit Bhayangkara Tk. I R. Said Sukanto, maka setiap tahun perlu disusun Rencana Kerja (Renja) sebagai pedoman dalam pelaksanaan program, kegiatan serta penggunaan anggaran yang dilaksanakan secara ekonomis, efektif, efisien, akuntabel dan transparan.

(2)

2

Tahun 2014 merupakan tahun kelima pelaksanaan Renstra Rumkit Bhayangkara Tk. I R. Said Sukanto dan merupakan kelanjutan dari pelaksanaan program dan kegiatan dari Rencana Kerja Rumkit Bhayangkara Tk.I R. Said Sukanto TA. 2013

Pada tahun kelima Renstra Rumkit Bhayangkara Tk.I R. Said Sukanto adalah mewujudkan pelayanan prima dalam bidang kesehatan sesuai standar profesi dan etika profesi.

Pencapaian sasaran prioritas Rumkit Bhayangkara Tk.I R. Said Sukanto tahun 2014 adalah mengacu pada keberhasilan yang telah dicapai pada tahun sebelumnya serta melanjutkan program dan kegiatan yang belum terlaksana pada tahun 2013 menuju pelayanan prima dan paripurna guna meningkatkan kepercayaan Pegawai Negeri pada Polri dan keluarganya serta masyarakat umum, selain itu juga melanjutkan rencana aksi reformasi birokrasi gelombang ke II.

Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 24 tahun 2011 tentang BPJS, maka sejak tanggal 1 Januari 2014 Kepolisian Negara RI tidak lagi menyelenggarakan program pelayanan kesehatan bagi Pegawai Negeri pada Polri dan keluarganya, kecuali kesehatan tertentu. Ketentuan tersebut berdampak Rumkit Bhayangkara Tk I tidak lagi mendapat Dana Pemeliharaan Kesehatan (DPK) yang digunakan untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi Pegawai Negeri pada Polri dan keluarganya. Hal tersebut akan berdampak Pegawai Negeri pada Polri dan keluarganya dapat memilih layanan kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS. Dengan adanya tantangan tersebut Rumkit Bhayangkara Tk. I R. Said Sukanto harus meningkatkan mutu layanan kesehatan.

Selain itu pada tahun 2014 berlangsung Pemilu yang dapat meningkatkan suhu politik yang berakibat terjadinya konflik. Hal ini berdampak pada kesiapsiagaan Rumah Sakit Bhayangkara Tk I R Said Sukanto dalam menangani kasus trauma yang dialami

(3)

3

baik oleh anggota Polri yang sedang bertugas maupun masyarakat.

Gambaran kegiatan Rumkit Bhayangkara TK. I R. Said Sukanto yang telah dlaksanakan pada tahun 2012 adalah sebagai berikut :

Kinerja Layanan Kesehatan Tahun 2012

No. Uraian Jumlah Pasien

Umum Dinas 1. Rawat Jalan a. Rawat Jalan b. Jumlah kunjungan 88.062 123.286 78.537 110.373 2. Rawat Inap a. Jumlah Pasien b. Hari Perawatan 9.284 63.992 6.374 34.276 3. IGD Jumlah Pasien 12.723 7.454 4. Laboratorium Jumlah kunjungan 14.477 14.350 5. Radiologi Jumlah kunjungan 8.850 6.547 6. Bank Darah a. Jumlah pasien

b. Jumlah kantong darah

2.111 5.132 1.377 3.434 7. Bedah a. Bedah sentral b. Bedah OK IGD 2.599 252 1.837 0 8. Pasien Rujukan Polda

a. Polda Metro Jaya b. Polda Lain 0 0 3.805 913 Kinerja….

(4)

4

Kinerja Kedokteran Kepolisian Tahun 2012

No. Uraian Jumlah

2012 1. Pasien Narkoba a. Rawat jalan b. Rawat inap 443 222 2. Visum et Repertum (VER)

a. Kecelakaan lakalantas b. Psikiatri c. Penganiayaan d. Otopsi e. Perkosaan / PPT f. Odontologi forensik g. Visum luar / VL h. KDRT 1.156 52 31 144 206 214 0 277 232 3. Kekerasan terhadap perempuan dan

anak a. Dewasa b. Anak c. Traffiking 838 404 307 127 4. Pasien Tahanan a. Rawat Jalan b. Rawat Inap 1.465 594 Data….

(5)

5

Data Indikator Pelayanan Medis Tahun 2012

No. Uraian Jumlah Rata -

Rata Ideal TW I TW II TW III TW IV

1. BOR 64.08 61.70 54.89 79.25 70-85%

2. LOS 7.77 6.82 8.24 7.14 6-9 hari

3. Jumlah Pasien Meninggal 50 61 57 83 <45‰

b. Analisis SWOT 1) kekuatan

a) tupoksi Rumkit Bhayangkara Tk. I R. Said Sukanto terdapat dalam Peraturan Kapolri No 21 tahun 2010 tanggal 14 September 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Cara Satuan Organisasi pada tingkat Markas Besar Kepolisian RI

b) komitmen pimpinan terhadap kamajuan Rumkit Bhayangkara Tk. I R. Said Sukanto baik:

c) Rumkit Bhayangkara Tk. I R.Said Sukanto telah terakreditasi 16 (enam belas) bidang pelayanan;

d) Rumkit Bhayangkara Tk. I R.Said Sukanto telah terakreditasi sebagai rumah sakit pendidikan;

e) jumlah personel Rumkit Bhayangkara Tk. I R.Said Sukanto per 31 Desember 2012 sebanyak 1.129 orang dengan perincian sebagai berikut :

(1) dokter spesialis 75 orang; (2) dokter gigi spesialis 14 orang; (3) dokter umum 37 orang; (4) dokter gigi umum 11 orang;

(5) paramedis perawat dan bidan 433 orang;

(6)

6

(6) penunjang medis 96 orang (7) tenaga farmasi 40 orang

(6) tenaga non kesehatan 423 orang

f) jumlah tempat tidur di Rumkit Bhayangkara pada bulan Desember 2012 sebanyak 412 TT. Pada bulan Januari 2013 jumlah tempat tidur sebanyak 450 TT. Bulan April 2013 jumlah tempat tidur sebanyak 454 TT dan pada bulan Juni 2013 jumlah tempat tidur sebanyak 467 TT. g) adanya akses langsung masuk ke Rumah Sakit

Bhayangkara Tk I R S Sukanto dari jalan tol Jagorawi h) Rumkit Bhayangkara Tk. I R. Said Sukanto mampu

menangani kasus – kasus hampir pada semua bidang kecuali operasi kateterisasi jantung, bedah thorax, bedah vaskular, dan radiotherapi;

i) Rumkit Bhayangkara Tk. I R.Said Sukanto mempunyai ruang perawatan untuk pasien tahanan serta Instalasi Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) yang memberikan pelayanan secara terpadu pasien perempuan dan anak korban kekerasan dan trafiking;

k) Rumkit Bhayangkara Tk. I R. Said Sukanto telah berstatus sebagai Rumah Sakit PK – BLU (Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum);

l) besaran tarif yang kompetitif dibanding dengan Rumah Sakit sekitarnya.

2) kelemahan

a) Struktur Rumah Sakit yang berdasarkan Perkap Nomor 21 tahun 2010 tanggal 14 September 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Organisasi pada tingkat Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia, untuk jabatan struktural sudah mencukupi tetapi untuk jabatan fungsional masih belum tercukupi sehingga masih banyak tenaga yang berstatus PTT (Pegawai Tidak Tetap);

(7)

7

b) belum terpenuhi SDM dokter sub spesialis sesuai stándar Rumah Sakit Tingkat I;

c) belum tercukupinya ratio pasien dan petugas tenaga medis dan paramedis sesuai perhitungan analisa beban kerja

d) budaya melayani SDM Rumkit Bhayangkara Tk I masih kurang baik:

e) kwalitas SDM Rumkit Bhayangkara masih kurang

f) terbatasnya dukungan anggaran untuk pendidikan spesialisasi tertentu

g) honor PTT belum sesuai UMP

h) peralatan kesehatan dan peralatan pendukung lainnya masih belum sesuai dengan standar Rumah Sakit Tk I i) banyak peralatan kesehatan yang sudah melebihi usia

pakai sehingga memerlukan perbaikan yang membutuhkan anggaran yang cukup besar;

j) penataan ruang pelayanan masih belum baik

k) Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) belum sempuna l) akses menuju Rumah Sakit BhayangkaTk I R Sukanto

terhambat pedagang kaki lima yang sering kali menimbulkan kemacetan.

3) peluang

a) Rancangan Peraturan Presiden RI tentang Pelayanan kesehatan tertentu berkaitan dengan kegiatan operasional Kementerian Pertahanan, Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara RI

b) adanya kerjasama kemitraan dengan instansi lain antara lain dengan PT Askes (Pesero), PT Jamsosotek (Pesero), Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dinas Kesehatan Kota Administrasi Depok, PT Jasa Raharja, BNP2TKI dan Asuransi Kesehatan swasta ;

(8)

8

c) semakin meningkatnya Pegawai Negeri pada Polri dan keluarganya serta masyarakat umum yang berobat ke Rumah Sakit Bhayangkara Tk I R Said Sukanto

d) Rumkit Bhayangkara TK. I R.Said Sukanto telah terakreditasi 16 bidang pelayanan;

e) Rumkit Bhayangkara TK. I R.Said Sukanto telah terakreditasi sebagai rumah sakit pendidikan;

f) Rumkit Bhayangkara TK. I R.Said Sukanto telah berstatus PK – BLU (Pengelolaan Keuangan Badan layanan

Umum).

4) ancaman

a) Undang-Undang Nomor 24 tahun 2011 tentang BPJS pasal 60 menyatakan bahwa sejak beropersinya BPJS pada tanggal 1 Januari 2014 Kepolisian Negara RI tidak lagi menyelenggarakan program pelayanan kesehatan bagi Pegawai Negeri pada Polri dan keluarganya;

b) sistem pembayaran dengan pola INA CBG di era BPJS pada tahun 2014 ;

c) Permenkes RI Nomor 1419/Menkes/Per/2005 tentang Penyelenggaraan Praktik Kedokteran dan Dokter GIgi, yang membatasi jumlah praktek dokter maksimal 3 tempat menyulitkan outsourcing SDM khususnya dokter spesialis; d) jumlah anggaran APBN cenderung menurun tetap

sedangkan operasionalisasi pelayanan kesehatan makin lama makin meningkat ;

e) harapan stakeholder dan pelanggan ekternal makin tinggi terhadap mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Bhayangkara Tk. I R. Said Sukanto;

f) pasien makin kritis terhadap pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Bhayangkara Tk I R Said Sukanto ;

(9)

9

g) banyaknya rumah sakit kompetitor yang memiliki fasilitas pelayanan yang lebih lengkap;

h) pelaksanaan akreditasi standar nasional versi 2012; i) semakin moderennya teknologi kesehatan.

2. Identifikasi Masalah

Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian kinerja Rumkit Bhayangkara Tk. I R.Said Sukanto antara lain :

a. pengembangan kekuatan personel Rumkit Bhayangkara Tk. I R.Said Sukanto baik medis maupun non medis untuk memenuhi tuntutan sebagai Rumkit Sakit Tingkat I mengalami kendala karena terbatasnya pengangkatan personel yang sesuai kebutuhan;

b. terbatasnya kemampuan peningkatan sarana prasarana pelayanan kesehatan karena keterbatasan anggaran

c. terbatasnya dukungan anggaran sumber dana Rupiah Murni (RM) d. upaya – upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan dan

komitmen melayani sepenuh hati menuju pelayanan prima belum terlaksana dengan baik;

e. adanya peralatan kesehatan dan peralatan pendukung lainnya yang sudah melebihi batas usia pakai, sehingga memerlukan perbaikan/ pengadaan;

II. Tujuan dan Sasaran 3. Visi dan Misi Polri

a. Visi

Terwujudnya pelayanan Kamtibmas prima, tegaknya hukum dan Kamdagri mantap serta terjalinnya sinergi polisional yang proaktif. b. Misi

1) melaksanakan deteksi dini dan peringatan dini melalui kegiatan/ operasi penyelidikan, pengamanan dan penggalangan;

(10)

10

2) memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan secara mudah, responsif, dan tidak diskriminatif;

3) menjaga keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas untuk menjamin keselamatan dan kelancaran arus orang dan barang; 4) menjamin keberhasilan penanggulangan gangguan keamanan

dalam negeri;

5) mengembangkan perpolisian masyarakat yang berbasis pada masyarakat patuh hukum;

6) menegakkan hukum secara profesional, objektif, proporsional, transparan dan akuntabel untuk menjamin kepastian hukum dan rasa keadilan;

7) mengelola secara profesional, transparan akuntabel dan modern seluruh sumber daya Polri guna mendukung operasional tugas Polri;

8) membangun sistem sinergi Polisional Interdepartemen dan lembaga internasional maupun komponen masyarakat dalam rangka membangun kemitraan dan jejaring kerja (partnership building/ networking);

b. Visi dan Misi Pusdokkes Polri 1) Visi

terwujudnya pelayanan Kedokteran Kepolisian dan Kesehatan Kepolisian yang prima.

2) Misi

a) menyelenggarakan Kedokteran Kepolisian guna kepentingan tugas kepolisian dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum serta memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat demi terpeliharanya keamanan dalam negeri;

b) menyelenggarakan kesehatan kesamaptaan kepolisian yang bersih, transparan, akuntabel dan humanis guna tugas pembinaan personel agar dapat tercipta postur personel….

(11)

11

personel Polri sehat samapta yang selalu siap dalam melaksanakan tugas;

c) menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna dan memfasilitasi masyarakat Polri untuk mewujudkan hidup sehat sejahtera secara fisik, mental dan sosial serta berperan aktif dalam penanggulangan penyakit yang dapat menimbulkan gangguan kamtibmas;

d) mengelola seluruh sumber daya Dokkes Polri secara profesional, transparan, akuntabel, efektif, efisien dan modern dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Dokkes Polri;

e) membangun kemitraan dan jejaring kerja (partnership building/networking).

c. Visi dan Misi Rumkit Bhayangkara Tk. I R.Said Sukanto 1) Visi

Menjadi Rumah Sakit unggulan dalam bidang pelayanan Kesehatan dan Kedokteran Kepolisian tingkat Nasional.

2) Misi

a) memberikan pelayanan kesehatan secara prima dan paripurna yang terstandarisasi;

b) memberikan dukungan Kedokteran Kepolisian sesuai kebutuhan operasional Polri secara optimal dan paripurna;

c) menjadi tempat pendidikan dan penelitian tenaga kesehatan yang terpandang;

d) melaksanakan keselamatan pasien yang terstandarisasi; e) menyiapkan sarana dan prasarana serta alat-alat

kesehatan yang terkini;

f) memiliki SDM yang profesional, etis, kompetitif, unggul dan bermoral.

(12)

12 4. Tujuan Jangka Menengah

a. Polri

1) terciptanya kondisi aman yang mendukung tercapainya prioritas sasaran pembangunan nasional lima tahun ke depan; 2) tegaknya hukum yang mampu memberikan rasa perlindungan

dan pengayoman oleh Negara serta kepastian dunia usaha; 3) terwujudnya kerukunan sosial sehingga bebas dari konflik

sosial dan gangguan terhadap pelaksanaan agenda demokrasi baik di pusat maupun didaerah;

4) terwujudnya kerja sama lintas departemen dan lintas Negara dalam rangka mewujudkan upaya menciptakan keamanan melalui sinergi polisional;

5) terbangunnya potensi masyarakat dalam mewujudkan keamanan lingkungan masing-masing bekerja sama dengan Polri sehingga terwujud masyarakat patuh hukum.

b. Pusdokkes Polri

1) tergelarnya fungsi Kedokteran Kepolisian yang handal dari tingkat pusat yaitu di Biddokpol Pusdokkes Polri sebagai pusat pelayanan dan rujukan, Litbang, Diklat dan informasi serta kewilayahan sampai tingkat Polres sesuai lapis kemampuan untuk kepentingan tugas kepolisian;

2) meningkatnya peran operasional Dokkes dalam setiap penggelaran operasi kepolisian yang bersifat rutin ataupun khusus baik di dalam ataupun di luar negeri;

3) terwujudnya pelaksanaan sistem dan prosedur Kesmapta guna mendapatkan calon / siswa / personel Polri yang sehat samapta yang mampu mengikuti pendidikan, penugasan khusus serta tugas rutin kepolisian melalui Rikkes seleksi yang profesional, transparan, bersih, akuntabel dan humanis, Rikkes berkala dan khusus yang efisien dan efektif serta kesehatan preventif yang mampu mencegah gangguan yang di akibatkan faktor – faktor lingkungan kerja, gaya

(13)

13

hidup dan beban tugas yang mempengaruhi aspek kesehatan jasmani dan kejiwaan;

4) terlaksananya pelayanan kesehatan secara paripurna dan berkualitas dengan upaya promotif dan preventif untuk menumbuhkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat seluruh masyarakat Polri maupun upaya pengobatan dan pemulihan kesehatan mulai dari tingkat pelayanan dasar di Polres / Polsek sampai ke tingkat pelayanan lanjutan di Rumkit-Rumkit Bhayangkara didukung dengan sistem rujukan dan pembiayaan kesehatan yang efektif dan efisien serta memenuhi aspek legal yang berlaku. Juga terbangunnya kemitraan kesehatan Polri dengan unsur Polri, instansi dan kelembagaan lain yang terkait dalam penanggulangan penyakit yang dapat menimbulkan gangguan kamtibmas; 5) terbentuknya SDM Dokkes Polri yang bekerja dengan

nilai-nilai integritas, keteladanan, transparan, akuntabel, efektif, efisien, prestasi dan kebersamaan serta terpenuhinya kebutuhan SDM Polri secara proporsional sesuai beban kerja di tingkat pusat sampai kewilayahan pada tugas Kedokteran Kepolisian dan kesehatan kepolisian;

6) terselenggaranya manajemen pembiayaan kesehatan dan materiil fasilitas kesehatan secara efektif, efisien, transparan dan akuntabel untuk memenuhi kebutuhan secara tepat dan lancar;

7) meningkatnya peran farmasi kepolisian yang mampu mendukung tugas kepolisian yang terkait dengan kefarmasian, memberikan jaminan kualitas terhadap produk Fipol yang diproduksi untuk masyarakat Polri dan bekal / bahan yang digunakan untuk mendukung tugas kepolisian; 8) terselenggaranya pembinaan dan pengembangan organisasi

serta manajemen fungsi Dokkes Polri yang profesional dan modern melalui pembangunan dan pengembangan : budaya organisasi,

(14)

14

sistem informasi Dokkes serta sistem, metode dan prosedur sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;

9) terwujudnya kerja sama lintas fungsi dan lintas sektor dalam rangka mewujudkan pelayanan Kedokteran Kepolisian dan kesehatan kepolisian prima.

c. Rumkit Bhayangkara Tk. I R.Said Sukanto 1) Bidang Manajemen

a) pengembangan kemampuan pelayanan Rumkit Bhayangkara Tk. I R. Said Sukanto sesuai standarisasi Rumkit Tingkat I dan sebagai pusat rujukan Rumkit Bhayangkara ;

b) penyempurnaan organisasi Rumkit Bhayangkara Tk. I R. Said Sukanto;

c) penyusunan Hospital “By-Laws” yang mengatur pembagian tugas, wewenang dan tanggungjawab setiap unsur manajemen;

c) pembangunan pengelolaan “Clean Governance“ dengan mengembangkan sistem untuk meningkatkan mutu klinik dengan memadukan pendekatan menajemen, organisasi dan klinik;

d) Rumah Sakit yang telah terakreditasi secara nasional dalam 16 bidang pelayanan dan akreditasi pendidikan; e) meningkatkan sistem manajemen Rumah Sakit termasuk

“Billing system “ yang handal dan kredibel;

g) meningkatkan kinerja Rumah Sakit yang dapat diukur dengan menggunakan indikator kinerja Rumah Sakit yang meliputi :

(1) rata-rata jam pelatihan per karyawan per tahun; (2) persentase tenaga terlatih diunit khusus;

(3) kecepatan penanganan penderita gawat darurat; (4) waktu sebelum operasi elektif:

(15)

15

(5) angka kematian ibu karena persalinan (perdarahan, preeklamsia, eklamsia dan sepsis untuk kasus non rujukan);

(6) angka infeksi nosokomial;

(7) kelengkapan pengisian rekam medik; (8) survei kepuasan pasien;

(9) survei kepuasan karyawan dan pasien; (10) baku mutu limbah cair;

(11) status keuangan Rumah Sakit;

(12) prosentase penggunaan obat generik;

h) meningkatnya Sistem Keselamatan Kerja serta Penanggulangan Kebakaran di Rumah Sakit dan kesiapsiagaan terhadap bencana didalam maupun diluar Rumah Sakit dan meningkatnya keselamatan pasien; i) manajemen administrasi, keuangan dan anggaran yang

akuntabel efisien dan lancar;

2) Bidang Operasional Pelayanan

a) meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit yang dilandasi oleh nilai-nilai tanggap, perduli dan terpercaya; b) menurunnya angka mortalitas dan morbiditas;

c) melaksanakan Yankes dan Dukkes Secara Profesional dalam rangka membantu tugas opsnal Polri;

d) meningkatkan Sistemi Informasi Rumah Sakit dalam rangka mendukung pelayanan pasien.

3) Bidang SDM

a) manajemen SDM Rumkit Bhayangkara Tk. I R. Said Sukanto yang profesional;

b) pengembangan kemampuan personel dalam bidang manajemen maupun pelayanan medis.

(16)

16 4) Bidang Matfaskes

Pengembangan fasilitas Rumah Sakit meliputi :

a) pembangunan gedung syaraf dari 1 lantai menjadi 4 lantai dilengkapi dengan meubelair dan lift;

b) pembangunan ruang jiwa 1 lantai menjadi 2 lantai (untuk ruang rawat narkoba) dilengkapi dengan meubelair;

c) pembangunan gedung Benmat menjadi 2 lantai; d) pembangunan Instalasi Pengolahan Limbah; e) pengembangan Instalasi Rehab Medik;

e) pembangunan gedung laundry menjadi 2 lantai; f) pembangunan gedung gizi menjadi 2 lantai; g) pengembangan Instalasi Haemodialisis;

h) pengembangan gedung rawat jalan menjadi 4 lantai; i) pengadaan alkes dan non alkes rawat jalan dan rawat

inap;

j) penggantian mesin IPAL

k) pengadaan alat laundry dan gizi

l) pengadaan sarpras penanggulangan K3 dan infeksi nosokomial;

m) pembangunan ETC lantai 4 menjadi ICCU dan bedah jantung / katerisasi jantung;

n) pembangunan CSSD yang menyatu dengan Instalasi Bedah Sentral

5. Sasaran Prioritas a. Polri

Berdasarkan tahapan pencapaian Renstra Polri Tahun 2010 – 2014, pada tahun 2014 dengan capaian sasaran terwujudnya pelayanan masyarakat yang prima dan kebulatan sinergi polisional yang produktif sebagai pra kondisi daya saing dan keunggulan nasional pada tahun 2014, maka Sasaran Prioritas Polri tahun 2014 adalah sebagai berikut :

(17)

17

1) terwujudnya kualitas dan kuantitas personel Polri melalui intake Brigadir dan Tamtama Polri sebanyak 20.000 personel yang dipersiapkan untuk penanganan dan penanggulangan daerah rawan konflik (flash point);

2) terlaksananya Program pendidikan jarak jauh S-1 STIK / PTIK dengan menggunakan sarana dan prasarana IT;

3) tergelarnya personel diwilayah rawan terhadap gangguan kamtibmas yang berpotensi konflik komunal dan konflik social dalam rangka terwujudnya kondisi keamanan dalam negeri yang kondusif menjelang, pada saat dan pasca Pemilu legislatif, Presiden dan Wakil Presiden tahun 2014;

4) terlaksanaknya pengamanan Pemilu legislatif, Presiden dan Wakil Presiden tahun 2014 dengan aman, tertib dan lancer; 5) terwujudnya kamtibmas yang kondusif dalam rangka

mendukung terselenggaranya agenda nasional;

6) terdeteksi dan terpantaunya setiap gejolak sosial yang ada dalam masyarakat sehingga mampu mencegah dan menanggulangi gangguan kamtibmas yang berpotensi terjadinya kerusuhan dan tindakan anarkis;

7) terdeteksi dan terpantaunya potensi tindak pidana terorisme dengan meningkatkan kemampuan dan keterpaduan dalam pencegahan serta penanggulangannya;

8) terwujudnya partisipasi komunitas masyarakat samapta dalam memelihara kamtibmas yang kondusif;

9) menurunnya penyalahgunaan narkoba dan meningkatkan pengungkapan kasus peredaran gelap narkoba dengan memutus jaringan peredaran narkoba yang memasuki wilayah Indonesia;

10) mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas melalui penurunan jumlah titik-titik rawan kecelakaan untuk mengurangi angka kecelakaan lalu lintas dan tingkat fatalitas kecelakaan lalu lintas (angka korban meninggal dunia, luka berat, luka ringan dan kerugian materiil) serta….

(18)

18

serta menguraikan kemacetan lalu lintas guna kelancaran lalu lintas;

11) meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga Polri yang tercermin pada kualitas pelayanan Polri kepada masyarakat guna terwujudnya standar pelayanan prima;

12) tercapainya Reformasi Birokrasi Polri Gelombang II Tahun 2011 – 2014 sesuai dengan rencana aksi yang sudah ditetapkan oleh Satker menuju pelayanan prima.

b. Pusdokkes Polri

1) meningkatnya kemampuan dan kekuatan serta operasional fungsi Dokkes Polri meliputi Kedokteran Kepolisian, Kesehatan Kesamaptaan dan Pelayanan Kesehatan dari tingkat pusat sampai kewilayahan sesuai dengan standar kemampuan dan pelayanan serta kebutuhan tiap wilayah;

2) terwujudnya peran Kedokteran Kepolisian yang optimal berdasarkan Scientific Crime Investigation (SCI) melalui kegiatan Kedokteran Forensik, Disaster Victim Identification (DVI) dan Keskamtibmas;

3) terselenggaranya fungsi Dokkes Polri meliputi Kedokteran Kepolisian, Kesehatan Kesamaptaan dan Pelayanan Kesehatan pada penugasan operasional Kepolisian di dalam/- luar negeri;

4) terwujudnya penyelenggaraan pelayanan kesehatan tertentu bagi Pegawai Negeri pada Polri yang diatur dalam Perpres; 5) terkendalinya berbagai penyakit menular yang dapat

menimbulkan epidemi, dan penyakit tidak menular yang dapat menjadi ancaman bagi Pegawai Negeri pada Polri;

6) terselenggaranya pemeriksaan kesehatan seleksi pendidikan pembentukan (Diktuk) dan pendidikan pengembangan (Dikbang) serta berkala yang profesional, bersih, transparan, akuntabel dan humanis serta dikembangkannya upaya kesehatan….

(19)

19

kesehatan promotif dan preventif kesmapta di Lemdik dan penugasan;

7) terselenggaranya fungsi Farmasi Kepolisian di seluruh jajaran Dokkes Polri untuk mendukung tugas pokok Polri, melaksanakan dukungan teknis pada proses penyelidikan dan penyidikan tindak pidana yang berkaitan dengan kefarmasian

serta meningkatkan produksi obat yang berkualitas dan kit tertentu untuk mendukung tugas operasional kepolisian;

8) terselenggaranya fungsi Dokkes Polri pada pelaksanaan pengamanan Pemilu Legislatif, Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014;

9) tercapainya Reformasi Birokrasi Polri Gelombang II Tahun 2011-2014 sesuai dengan rencana aksi yang sudah ditetapkan oleh Satker Pusdokkes Polri guna mewujudkan pelayanan prima.

c. Rumkit Bhayangkara Tk. I R. Said Sukanto

1) terpenuhinya obat-obatan dan alkes habis pakai bagi semua pasien rawat jalan dan rawat inap di Rumkit Bhayangkara Tk. I R.Said Sukanto;

2) terpeliharanya poliklinik ruang perawatan dan gedung kantor serta alkes Rumkit Bhayangkara Tk. I R.Said Sukanto;

3) terpenuhinya hak – hak personel;

4) tersedianya alkes dalam rangka meningkatnya Yankes dan Dukkes;

5) terpenuhinya SDM yang mendekati jumlah ideal Rumkit Tingkat I;

6) terlaksananya kegiatan – kegiatan dalam rangka mendukung terlaksananya keselamatan pasien (patient safety);

7) terlaksananya akreditasi rumah sakit versi 2012 (standar JCI); 8) melanjutkan penyempurnaan Sistem Informasi Rumah Sakit

(SIRS);

(20)

20

9) melanjutkan dan mengsinergiskan kegiatan dalam mendukung rencana aksi Reformasi Birokrasi Polri Gelombang II tahun 2011 – 2014 kedalam rencana aksi dan kegiatan Rumkit Bhayangkara Tk. I. R. Said Sukanto menuju pelayanan prima kepada masyarakat.

III. Arah Kebijakan dan Strategi Polri

6. Arah Kebijakan dan Strategi Polri tahun 2014 a. Arah Kebijakan

1) Bidang Pembinaan

a) meningkatkan kualitas SDM Polri yang professional sebagai pelayan prima, anti KKN dan anti kekerasan melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan pengembangan kemampuan personel Polri dengan memperdayakan lembaga pendidikan dengan jalan : (1) menyiapkan hanjar, disesuaikan dengan situasi

dan kondisi serta kemampuan masyarakat dalam pelayanan, perlindungan dan pengayoman;

(2) menyiapkan tenaga pendidik yang memiliki kompetensi dan integritas moral yang tinggi;

(3) memelihara, merawat dan meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan;

(4) menambah alins dan alongins;

(5) menambah personel Polri tahun anggaran 2014 sebanyak 20.350 dengan perincian Akpol sebanyak 300, SIPSS sebanyak 50, Brigadir Brimob sebanyak 4.250, Brigadir Dalmas sebanyak 12.250, Brigadir Polwan sebanyak 500, Tamtama Brimob sebanyak 3000;

(6) kegiatan program pendidikan jarak jauh S-1 STIK / PTIK.

(21)

21

b) melengkapi Almatsus (Alut dan Alsus) Polri dengan memberdayakan dan menggunakan produk dalam negeri dalam rangka pelaksanaan tugas pokok Polri, menciptakan situasi kamdagri yang kondusif dan mensukseskan pengamanan Pemilu legislative, Presiden dan Wakil Presiden pada tahun 2014;

c) memelihara dan merawat markas kepolisian yang telah tergelar dan menambah markas komando baru yang belum ada terutama terkait dengan pengembangan kewilayahan diantaranya subsector, Polsek, Polres; d) meningkatkan alokasi anggaran yang lebih proporsional

khususnya ditingkat Polres / Polresta dan Polsek dalam rangka memenuhi harapan masyarakat dalam mewujudkan Kamtibmas yang kondusif;

e) mewujudkan ilmu pengetahuan dan teknologi kepolisian (ilpengtekpol) secara bertahap dan berkelanjutan menuju industri kepolisian yang mandiri;

f) menyelaraskan dan mengefektifkan secara optimal kegiatan pengawasan dan pemeriksaan oleh Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) guna mewujudkan aparat Polri yang profesional dan akuntabel serta menerapkan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) secara maksimal guna mencegah terjadinya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN);

g) meningkatkan input data dan penyajian data pada system informasi Polri (Piknas,CMIS, Inafis, PID, Smap, Simak BMN, Sakpa / SAI, Sisbinkar, SPPKP) dan sistem lainnya.

(22)

22 2). Bidang Operasional

a) meningkatkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Polri dengan kegiatan pre-emtif, preventif dan represif guna mewujudkan kondisi kamtibmas yang kondusif dalam rangka pelaksanaan Pemilu legislative, Presiden dan Wakil Presiden 2014;

b) mewujudkan keamanan dalam negeri yang kondusif melalui penggelaran personel Polri di wilayah guna mencegah dan menangggulangi gangguan kamtibmas yang berpotensi konflik, konflik dan pasca konflik ; c) mewujudkan pengamanan diwilayah perbatasan dan

pulau terluar berpenghuni dengan memperkuat jumlah personel, sarana dan prasarana Polsek dan Polsubsektor serta didukung dengan tunjangan kesejahteraan;

d) meningkatkan dan mengefektifkan koordinasi dan kerja sama dengan BNPT, TNI, Kementerian / Lembaga dan komponen masyarakat dalam upaya pencegahan tindak pidana terorisme;

e) meningkatkan persentase penyelesaian tindak pidana konvensional, transnational crime, kejahatan terhadap kekayaan Negara dan kekerasan terhadap perempuan dan anak;

f) meningkatkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas terhadap arus barang dan orang dalam sendi kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat; g) berjalannya pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang II tahun 2011 – 2014 secara efektif mulai dari tingkat Mabes Polri sampai ke tingkat Polsek sehingga mampu untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri guna terwujudnya pelayanan kamtibmas prima.

(23)

23

h) meningkatkan kerja sama lintas kementerian / lembaga guna mewujudkan pembangunan berwawasan keamanan dalam mengawal agenda demokrasi;

b. Strategi Polri

1) Bidang Pembinaan

a) meningkatkan kapasitas dan kemampuan sumber daya manusia Polri dalam pemantauan / deteksi dini melalui pelatihan dan modernisasi teknologi intelijen serta mengoptimalkan koordinasi di antara berbagai instansi yang memiliki tugas pokok dan fungsi dalam deteksi dini;

b) menyusun perencanaan dan pengangguran secara profesional dan proporsional dengan mendasari tantangan tugas yang dihadapi dan karakteristik kerawanan wilayah;

c) penempatan 1 (satu) personel Babinkamtibmas / Polmas pada 1 (satu) Desa / Kelurahan sehingga mampu mendeteksi secara dini dan memecahkan setiap permasalahan yang terjadi pada masyarakat; d) meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan pers /

mess media dalam rangka peningkatan public trust / kepercayaan masyarakat terhadap Polri berkaitan dengan pelayanan Polri kepada masyakarat tanpa KKN dan anti kekerasan.

2) Bidang Operasional

a) penggelaran personel secara profesional dan proporsional pada setiap kegiatan masyarakat baik bersifat local, nasional maupun internasional untuk mencegah terjadinya gangguan kamtibmas;

b) menyempurnakan sistem dan mekanisme tata kelola pencegahan tindak pidana terorisme melalui koordinasi dan kerja sama dengan BNPT, TNI, Kementerian / Lembaga dan komponen masyarakat;

(24)

24

c) meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemberantasan kejahatan narkoba dan mencegah timbulnya korban penyalahgunaan narkoba melalui pendekatan yang bersifat pemberdayaan lingkungan keluarga, masyarakat, kerja dan pendidikan;

d) meningkatkan koordinasi dan kerja sama dalam rangka peningkatan kepedulian dan partisipasi instansi terkait, masyarakat dan media, baik elektronik maupun cetak dalam upaya mencegah dan menanggulangi Laka Lantas;

e) melaksanakan penegakkum hukum tanpa diskriminasi dan tidak melanggar HAM dalam setiap penanganan kasus sehingga diharapkan tidak ada complain oleh pihak pelapor maupun terlapor.

7. Arah Kebijakan dan Strategi Pusdokkes Polri Tahun 2014 1) Arah Kebijakan Dokkes Polri tahun 2010-2014

a) terwujudnya kepemimpinan Dokkes Polri di seluruh level kepemimpinan dengan pola “Kepemimpinan Lapangan yang Demokratis”, yaitu suatu profil kepemimpinan yang penuh kepedulian dan menghadirkan dirinya secara langsung bersama-sama dengan personelnya sebagai satu tim yang solid, spirit tinggi dan unggul di lapangan tugas dan memberikan solusi nyata pada permasalahan yang dihadapi serta memacu tercapainya prestasi yang tinggi;

b) terwujudnya postur Dokkes Polri meliputi tugas Dokpol dan Kespol yaitu Yankes dan Kesmapta sampai ketingkat Polres sesuai standar guna memenuhi kebutuhan pelayanan fungsi Dokkes;

c) terwujudnya pusat-pusat pelayanan yang unggul di tingkat pusat (forensic medicine, laboratorium DNA

(25)

25

Dokpol, laboratorium dan klinik odontologi kepolisian, laboratorium Kesmapta, laboratorium Farmapol, pelayanan-pelayanan kompartemen Dokpol dan sub spesialis di Rumkit Puspol RS. Sukanto), regional (DVI regional, Rumkit Bhayangkara sebagai pusat rujukan regional) dan Polda sesuai level, potensi dan ancaman serta tergelarnya jaringan sistem rujukan fungsi-fungsi Dokkes yang efektif;

d) meningkatkan mutu pelayanan dan kinerja yang mewujudkan pelayanan prima sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat Polri dan kebutuhan organisasi Polri;

e) membangun kemampuan dan kekuatan di bidang Dokkes yang siap menghadapi kondisi kontijensi kamtibmas, kejadian luar biasa di bidang kesehatan serta siap pada berbagai operasi kepolisian di dalam maupun luar negeri;

f) terbangunnya kemitraan dalam penyelenggaraan dan pengembangan fungsi Dokkes dengan institusi pemerintah/-non pemerintah dalam negeri maupun luar negeri (regional dan global);

g) pengembangan organisasi Dokkes Polri di tingkat pusat dan kewilayahan termasuk di Polres dan Rumkit Bhayangkara tingkat II s.d IV sesuai dengan beban dan tuntutan tugas;

h) meningkatkan kemampuan dan kegiatan-kegiatan upaya promotif preventif sebagai implementasi fungsi Yankes dan Kesmapta sesuai prinsip paradigma sehat; i) peningkatan efisiensi dan efektifitas dalam pengelolaan

pembiayaan kesehatan dan matfaskes untuk mendukung terwujudnya pelayanan kesehatan yang berkualitas, adil dan merata serta operasional Dokkes yang profesional;

(26)

26

j) pemberdayaan Bidang Farmasi Kepolisian sebagai pembina fungsi kefarmasian di jajaran Polri, mampu memproduksi obat-obatan dan produk dukungan operasional Polri yang berkualitas serta dapat memberikan jaminan kualitas atas produk farmasi yang dikonsumsi oleh masyarakat Polri;

k) pembangunan budaya organisasi diarahkan untuk mewujudkan budaya kerja, budaya pelayanan prima, budaya beretika yang didasari nilai-nilai Polri, nilai-nilai Dokkes Polri dan nilai-nilai profesionalisme;

l) mengembangkan pola pembinaan SDM Dokkes Polri yang dapat mengoptimalkan kapasitas individual personel yang berdampak peningkatan kinerja organisasi;

m) pengembangan sistem informasi Dokkes untuk meningkatkan manajemen dan kinerja seluruh jajaran Dokkes Polri.

2) Strategi Dokkes Polri 2010-2014 a) pada fungsi Dokpol

(1) membangun Indonesian National Police Forensic Medicine Centre (IFMC).

(2) membangun pusat pelayanan dan rujukan Kedokteran Kepolisian di Biddokpol Pusdokkes Polri dan regional di Medan, Jakarta, Surabaya dan Makassar.

(3) mengembangkan kemampuan dan kekuatan personel, fasilitas dan peralatan bidang Kedokteran Kepolisian dari tingkat pusat sampai dengan kewilayahan.

(4) meningkatkan kemitraan dengan instansi terkait baik di dalam maupun di luar negeri.

(27)

27

(5) mengadakan penelitian dan pengembangan bidang Dokpol sesuai perkembangan lingkungan strategis.

(6) melaksanakan pemeriksaan DNA forensik dalam rangka identifikasi dan pengembangan data base DNA forensik untuk kepentingan tugas kepolisian. (7) membangun dan mengembangkan sarana,

prasarana serta kemampuan farmasi forensik di Bagfarmapol Pusdokkes Polri untuk mendukung tugas operasional kepolisian.

(8) pembangunan dan pengembangan pelayanan Dokpol di Rumkit-rumkit Bhayangkara yaitu kedokteran forensik; perawatan kesehatan tahanan; perawatan korban narkoba dan perwujudan sebagai instansi penerima wajib lapor (IPWL); pusat pelayanan terpadu (PPT) untuk menangani korban kekerasan terhadap perempuan dan anak termasuk kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dan human trafficking. (9) pengembangan LKOK sebagai pusat data base

rekam medik gigi (odontogram) dan kegiatan odontologi forensik.

b) pada fungsi Kesmapta

(1) membangun pusat rujukan fungsi Kesmapta yang mampu untuk menindaklanjuti permasalahan terkait dengan penyelenggaraan fungsi Kesmapta di kewilayahan.

(2) mengembangkan kemampuan sumber daya kesmapta meliputi SDM yang kompeten dan profesional, sarana prasarana yang terstandarisasi serta sistem dan metode yang efektif, efisien dan modern, didukung anggaran kegiatan….

(28)

28

kegiatan Kesmapta yang optimal dari tingkat pusat sampai kewilayahan.

(3) melaksanakan Rikkes seleksi yang profesional, transparan, bersih, akuntabel, dan humanis, Rikkes

berkala dan khusus yang efisien dan efektif serta kesehatan preventif yang mampu mencegah gangguan yang diakibatkan faktor–faktor lingkungan kerja, gaya hidup dan beban tugas yang mempengaruhi aspek kesehatan jasmani dan kejiwaan.

(4) mengembangkan penelitian bidang Kesmapta berdasarkan aspek keilmuan, sumber daya, dan implementasinya.

(5) meningkatkan data base yang mampu untuk menyajikan profil kesehatan kesamaptaan seluruh personel Polri melalui pentahapan dan skala prioritas.

(6) meningkatkan kemitraan dengan instansi terkait dengan tugas bidang Kesmapta.

(7) mengembangkan fasilitas yang mendukung Kesmapta di Rumkit Bhayangkara dengan pembangunan fasilitas diagnostik yang canggih, memenuhi standar dan kalibrasi sehingga memberi hasil yang akurat.

c) pada fungsi Yankes

(1) memprioritaskan pengembangan kemampuan dan

pelaksanaan upaya promotif-preventif khususnya di wilayah dan satuan-satuan serta Rumkit

Bhayangkara dengan memberdayakan keluarga, institusi, masyarakat Polri (Bhayangkari, remaja/pemuda), komunitas di pemukiman Polri.

(29)

29

(2) mengembangkan kemampuan dan memberdayakan Poliklinik Polres dalam memberikan pelayanan kesehatan sampai ke tingkat Polsek bekerjasama dengan instansi terkait.

(3) meningkatkan mutu pelayanan kesehatan untuk mencapai pelayanan prima kepada masyarakat Polri.

(4) Rumah Sakit Bhayangkara terakreditasi dan memiliki ijin operasional.

(5) Mengupayakan penetapan/peningkatan status Rumkit Bhayangkara sesuai perkembangannya. (6) mempersiapkan Rumkit dan Poliklinik

Bhayangkara sebagai Penyelenggara Pelayanan Kesehatan (PPK) yang ditunjuk oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) bidang kesehatan.

(7) pengembangan Unit Rehabilitasi Medis terstandar dan pusat-pusat unggulan/centre of execellent di Rumkit-rumkit Bhayangkara.

(8) mengadakan penelitian dan pengembangan dibidang pelayanan kesehatan.

(9) meningkatkan kerjasama dengan instansi terkait dalam penanggulangan penyakit.

(10) penerapan pola pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan guna peningkatan kinerja keuangan Rumkit Bhayangkara menuju Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU).

(30)

30 d) Bidang Sumber Daya

(1) sumber daya manusia

mengembangkan kemampuan dan kekuatan Personel dengan mengimplementasikan manajemen SDM Dokkes Polri yang berbasis kompetensi untuk mewujudkan personel yang profesional, modern dan bermoral serta terpenuhinya kebutuhan SDM seluruh jajaran Dokkes Polri secara proporsional dan bertahap. (2) pembiayaan dan matfaskes

(a) meningkatkan profesionalisme dan integritas penanggung jawab dan pelaksana manajemen program dan anggaran serta manajemen matfaskes disertai pengawasan dan pengendalian internal yang efektif secara berjenjang dan berkelanjutan.

(b) pembangunan dan pengembangan materiil fasilitas kesehatan untuk meningkatkan pelayanan Kedokteran Kepolisian dan kesehatan kepolisian di tingkat pusat sampai kewilayahan, terutama fasilitas kesehatan Polri dalam rangka penerapan Undang-Undang Nomor 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

(c) penelitian dan pengembangan bidang Farmasi Kepolisian.

(d) pengelolaan barang milik negara sesuai dengan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Keuangan Barang Milik Negara (SIMAK BMN).

(31)

31

(3) sistem dan metoda

(a) pengembangan dan implementasi manajemen mutu dan kinerja di bidang pelayanan Dokkes yang sesuai dengan standar yang berlaku.

(b) pembangunan dan internalisasi budaya organisasi termasuk budaya pelayanan Dokkes Polri hingga ke tingkat Biddokkes Polda dan Rumkit Bhayangkara disertai dengan upaya reward and punishment. (c) mengembangkan sistem dan prosedur

Dokkes Polri yang mampu mewujudkan manajemen Dokkes Polri yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel.

(d) membangun sistem informasi Dokkes dari Pusat sampai Biddokkes Polda/Rumkit Bhayangkara dan mengembangkan data base Dokpol, Yankes, Kesmapta dan Sumber daya secara terintegrasi dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.

(e) analisa dan evaluasi pengembangan organisasi, sistem dan metoda, serta manajemen secara berkesinambungan..

8. Arah Kebijakan Strategi Rumkit Bhayangkara Tk. I R.Said Sukanto Tahun 2014

a. peningkatan efisiensi pelayanan;

1) pemberdayaan personel rumah sakit;

2) optimalisasi penggunaan alat kesehatan dan bekal kesehatan;

3) pengelolaan kualitas diagnosis secara akurat dengan penatalaksanaan yang efektif dan efisien.

(32)

32

b. peningkatan produktivitas pelayanan;

1) pengembangan jenis dan kualitas pelayanan penunjang diagnostik;

2) menambah jumlah kapasitas ruang perawatan dan tempat tidur;

3) pengembangan sarana dan prasarana rawat jalan; 4) pengembangan jumlah apotek.

c. peningkatan mutu pelayanan;

1) meningkatkan keselamatan pasien; 2) menekan angka kematian;

3) meminimalisir infeksi nosokomial; 4) peningkatan respon time pelayanan. d. peningkatan kepuasan pelayanan;

1) mengubah bidaya birokrasi menjadi budaya melayani;

2) memberikan pelayanan dengan tanggap, handal, peduli, professional dan terpercaya;

3) meningkatkan penampilan fisik rumah sakit yang bersih, aman dan nyaman

4) melakukan pengelolaan komplain terhadap pelayanan rumah sakit melalui hotline service / SMS dan kotak saran;

5) survei kepuasa pasien.

e. peningkatan kesejahteraan pegawai BLU berdasarkan tingkat tanggung jawab, beban tugas dan tuntutan profesioanal;

f. peningkatan kinerja, akuntabilitas dan transparansi keuangan; g. peningkatan kemitraan dengan berbagai institusi terkait;

h. pengembangan SIRS yang lengkap dan sesuai kebutuhan untuk meningkatkan kinerja di jajaran manajemen rumah sakit;

i. meningkatkan pengawasan dan pengendalian internal baik aspek administratif manajerial maupun teknis medis.

(33)

33

IV. Program, Kegiatan dan Usulan Pagu Indikatif 9. Program dan Kegiatan

a. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Polri

1) Tujuan

Menyelenggarakan fungsi manajemen kinerja Polri secara optimal dengan melaksanakan kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pelaporan, pelayanan internal dan pembayaran gaji yang dilaksanakan secara tepat waktu, akuntabel dan terintegrasi.

2) Kegiatan

a) Pelayanan kesehatan Polri terdiri dari :

(1) poliklinik / obat-obatan (termasuk honorarium dokter dan perawat) terdiri dari :

- pemeriksaan kesehatan (RM)

(2) dukungan penyelenggaraan pelayanan kesehatan - evakuasi pasien rujukan (RM)

- evakuasi pasien rujukan (BLU) (3) peningkatan kemampuan personel

- pelatihan medis,paramedis dan non medis (RM)

- diklat, seminar dan peningkatan mutu (BLU) (4) uang makan pasien

- uang makan pasien dinas (RM)

b) Dukungan Pelayanan Internal Perkantoran Polri (1) perencanaan program dan anggaran

- perencanaan dan pengawasan anggaran (BLU) (2) dukungan operasional satker

- dukungan operasional satker (RM) (3) ULP non organik / jaga fungsi

- uang makan jaga / piket (RM) (4) pembayaran gaji dan tunjangan

- pembayaran gaji dan tunjangan (RM)

(34)

34

(5) penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran

- belanja gaji, jasa dan tunjangan (BLU)

- penunjang medik dan penunjang umum pasien (BLU)

- operasional dokpol (BLU) - saldo awal (BLU)

(6) penyusunan RKA-KL, SRAA dan DIPA

- penyusunan RKA-KL, SRAA dan DIPA (RM)

(7) perawatan peralatan fungsional - pemeliharaan senpi (RM)

- pemeliharaan water treatment (RM) - pemeliharaan alat satri (RM)

- pemeliharaan alkomlek (RM)

- pemeliharaan alkes dan alsus forensik (RM) (8) perawatan peralatan kantor

- pemeliharaan komputer (RM) - pemeliharaan AC (RM) - pemeliharaan genset (RM) - belanja pemeliharaan (BLU)

(9) rapat – rapat koordinasi /kerja/dinas/pimpinan kelompok kerja/konsultasi

- rapat koordinasi / staf (RM) - rapat (BLU)

(10) perawatan gedung kantor terdiri dari:

- pemeliharaan gedung kantor/gedung perawatan (RM)

- pemeliharaan taman (RM)

(11) perawatan kendaran bermotor roda 4 / 6 / 10 - kendaraan roda 4 (RM)

(12) perawatan kendaraan roda 2 - kendaraan roda 2 (RM)

(35)

35 (13) supervisi

- perjalanan dinas biasa (RM) - perjalanan dinas biasa (BLU)

(14) pengadaan peralatan/ perlengkapan kantor - bekal kantor (RM)

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Polri 1) Tujuan

Mendukung tugas pembinaan dan operasional Rumah Sakit melalui ketersediaan sarana dan prasarana materiil, fasilitas dan jasa baik kualitas maupun kuantitas.

2) Kegiatan

a) Pengembangan peralatan Polri (1) Pembangunan Fasilitas Polri

- renovasi instalasi rawat inap (BLU) (2) Pengadaan Materiil Polri

- pengadaan alkes (BLU)

c. Program Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kepolisian 1) Tujuan

Menyelenggarakan pengkajian, penelitan dan pengembangan yang berhubungan dengan teknologi kesehatan untuk mendukung tugas Kepolisian agar memenuhi standar peralatan utama dan peralatan teknis kesehatan.

2) Kegiatan :

Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan Polri : a). penelitian pengetahuan terapan.

- penelitian infeksi nosokomial (RM)

(36)

36 10. Pagu Indikatif TA. 2014

Rencana pagu indikatif Rumkit Bhayangkara Tk. I R. Said Sukanto tahun 2014 sebesar Rp. 121.308.812.000,- (seratus dua puluh satu miliar tiga ratus delapan juta delapan ratus dua belas ribu rupiah) dengan perincian sebagai berikut :

a. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Polri Rp. 119.759.139.000.- (seratus sembilan belas miliar tujuh ratus lima puluh sembilan juta seratus tiga puluh sembilan ribu rupiah) meliputi :

1) Pelayanan Kesehatan Polri sebesar Rp. 1.443.018.000,- terdiri dari :

a) Dukungan Operasional pertahanan dan keamanan sebesar Rp. 743.386.000.- terdiri dari :

(1). poliklinik / obat-obatan (termasuk honorarium dokter dan perawat) sebesar Rp. 98.700.000.- - bekal kesehatan (RM) Rp. 98.700.000.- (2). dukungan penyelenggaraan pelayanan kesehatan

sebesar Rp. 90.000.000,-

- evakuasi pasien rujukan (RM) Rp. 70.000.000,-

- evakuasi pasien rujukan (BLU) Rp. 20.000.000,-

(3) peningkatan kemampuan personel sebesar Rp. 554.686.000.- terdiri dari :

- pelatihan medis,paramedis dan non medis (RM)

Rp. 74.686.000.-

- diklat, seminar dan peningkatan mutu (BLU) Rp. 480.000.000.-

(37)

37

b). Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran sebesar Rp. 699.632.000.- terdiri dari: (1) Layanan perkantoran terdiri dari :

- uang makan pasien (RM) Rp. 699.632.000.-

2). Dukungan pelayanan internal perkantoran Polri sebesar Rp. 118.316.121.000.- terdiri dari :

a) Dukungan operasional pertahanan dan keamanan sebesar Rp. 369.200.000.- terdiri dari :

(1) perencanaan program dan anggaran sebesar (BLU) Rp. 120.000.000,-

- perencanaan dan pengawasan anggaran (BLU) Rp. 120.000.000,-

(2). dukungan operasional satker (RM) Rp. 139.700.000

(3). ULP non organik / jaga fungsi (uang makan jaga / piket sebesar (RM) Rp. 109.500.000.-

b). Pembayaran gaji dan tunjangan sebesar (RM) Rp. 40.037.602.000.-

c). Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran sebesar Rp. 77.909.319.000.- terdiri dari : (1). Pembayaran gaji, jasa dan tunjangan (BLU)

sebesar Rp. 46.831.635.000,-

(2). Operasional dokpol (BLU) sebesar Rp. 6.000.000,-

(3) Saldo awal TA. 2015 (BLU) Rp. 1.000.000.000,- (4) Penyusunan RKA-K/L dan DIPA (RM)

Rp. 40.281.000.-

(5). Perawatan peralatan fungsional sebesar Rp. 576.988.000.- terdiri dari :

- pemeliharaan senpi (RM) Rp. 550.000.-

- pemeliharan watertreatment (RM) Rp. 60.000.000.-

(38)

38

- pemeliharaan alat satri (RM) Rp. 40.000.000.- - pemeliharaan alkomlek (RM) Rp. 20.000.000.-

- pemeliharan alkes dan alsus forensik (RM) Rp.456.438.000.-

(6). Perawatan peralatan kantor sebesar Rp. 1.161.950.000.- terdiri dari :

- pemeliharaan komputer (RM) Rp.24.570.000.-

- pemeliharaan AC (RM) Rp. 133.560.000.- - pemeliharaan genset (RM) Rp. 8.820.000.- - belanja pemeliharaan (BLU)

Rp. 995.000.000.-

(8). Rapat kordinasi / kerja / dinas / pimpinan /

kelompok kerja / konsultasi sebesar Rp. 48.000.000.- terdiri dari :

- rapat kordinasi / staf (RM) Rp. 8.000.000.- - rapat (BLU) Rp. 40.000.000.-

(9). Perawatan gedung kantor sebesar Rp.982.450.000.- terdiri dari :

- pemeliharaan gedung kantor /gedung perawatan (RM) Rp. 947.450.000.- - pemeliharan halaman gedung / taman (RM)

Rp.35.000.000.-

(10). Perawatan kendaraan roda 4 (RM) Rp. 163.695.000.-

(11). Perawatan kendaraan roda 2 (RM) Rp. 17.150.000.-

(12). Supervisi sebesar Rp. 132.104.000.- terdiri dari : - perjalanan dinas biasa (RM) Rp. 82.104.000.- - perjalanan dinas biasa (BLU) Rp. 50.000.000.-

(11). Pengadaan peralatan perlengkapan kantor (RM) (bekal kantor) Rp. 336.221.000.-

(39)

39

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Polri dengan alokasi dana Rp. 1.500.000.000.- (satu miliar lima ratus juta rupiah) dengan rincian sebagai berikut :

1) Pengembangan Peralatan Polri sebesar Rp. 1.5000.000.000.- terdiri dari :

a) pembangunan fasilitas polri sebesar Rp.1.300.000.000.-

- renovasi instalasi rawat inap sebesar Rp. 1.300.000.000.-

b). Pengadaan materiil Polri sebesar Rp. 200.000.000.- - pengadan alkes (BLU) RP. 200.000.000.-

c. Program Penelitian dan Pengembangan Polri dengan alokasi dana Rp. 49.673.000.-

1) dukungan operasional pertahanan dan keamanan sebesar Rp. 49.673.000.- terdiri dari :

- penelitian infeksi nosokomial sebesar Rp. 49.673.000.-

(40)

40 V. Penutup

Demikian Rencana Kerja Rumkit Bhayangkara Tk. I. R. Said Sukanto TA. 2014 disusun untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan TA. 2014.

Jakarta, Juni 2013

KARUMKIT BHAYANGKARA TK. I. R. SAID SUKANTO

Dr. DIDI AGUS MINTADI, Sp.JP, DFM BRIGADIR JENDERAL POLISI Paraf :

1. Konseptor / KSB Ren : ……. 2. Lakhar Kabag Renmin : …….

3. Kabag Binfung : …….

4. Kabag Was Intern : …….

5. Kabid Yanmedwat : …….

6. Kabid Yandokpol : …….

7. Kabid Jangmedum : …….

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka peneliti mengambil judul penelitian sebagai berikut: “Pengaruh Lingkungan Kerja, Kompensasi, dan

Dari hasil penelitian tentang faktor resiko kejadian Benigna Prostat Hiperplasia (BPH) di Poli Klinik Urologi Rumah Sakit Bhayangkara Kendari mulai tanggal 5 Mei s/d 5 Juni