Ekspansi Dalam Diversifikasi
Oleh: Mas Wigrantoro Roes Setiyadi NPM: 8605210299
Program Doktor Strategic Management Program Studi Ilmu Manajemen Pasca Sarjana Fakultas Ilmu Ekonomi Universitas Indonesia 2005
Agenda
Permasalahan
Tinjauan Literatur
Model Teori
Lingkup Pengamatan
Kelompok Usaha Bumiputera
Analisa Diversifikasi KU Bumiputera
Simpulan dan Saran
PERMASALAHAN
Diversifikasi dengan menguasai berbagai macam
bisnis telah lama menjadi perhatian banyak pihak. (Gold & Luchs, 1993)
Perusahaan diversifikasi tidak menambah nilai
bagi bisnis utama (Porter, 1987)
Persoalan krusial dalam diversifikasi antara lain
kapan sebaiknya perusahaan melakukan
diversifikasi, bagaimana manajer menciptakan value melalui diversifikasi, apa saja pilihan bisnis yang dapat diambil, dan bagaimana strategi
untuk memasuki bisnis baru dalam konteks diversifikasi.
TINJAUAN LITERATUR
Alasan Diversifikasi
Perusahaan menghasilkan sumber daya
keuangan yang melebihi (in excess) dari jumlah yang dibutuhkan untuk
mempertahankan competitive advantage bisnis utamanya (Penrose, 1959);
Adanya dorongan internal dan eksternal
(Penrose, 1959);
Sinergi keuangan, economizing on transaction
costs, dan memenuhi objektif manajerial (Teece, 1982);
Tinjauan Literatur
Alasan Diversifikasi
Eksploitasi economic of scope, mendisiplinkan
manajer yang kinerjanya jelek, hingga yang didasari kebutuhan untuk mengatasi
munculnya masalah – masalah baru seperti penyalah-gunaan kewenangan oleh manajer puncak (Besanko et all, 1996);
Economic of scope dapat dicapai melalui
penyebaran ketrampilan manajemen puncak ke dalam bisnis lain yang tidak terkait dengan bisnis utama (Prahalad & Bettis,1986).
Tinjauan Literatur
General management skills Rise of conglomerates Performance problems with conglomerates Strategic management of diversity Resource allocation problems Balanced portfolio management Management problems RestructuringEvolusi Pemikiran Strategi Korporasi dan Diversifikasi
Strategy concept Portfolio planning techniques Value-based planning concept Synergy Core competencies 1950 1960 1970 1980 1990
Tinjauan Literatur
Motivasi Implementasi Strategi
Diversifikasi
1. Operational economies of scope
Shared activities Core competencies
2. Financial economies of scope
Internal capital allocation Risk reduction
Tax advantage
3. Anticompetitive economic of scope
Multi-point competition Exploiting market power
4. Employee and stakeholder incentives for diversification
Diversifying employees’ human capital investment Diversifying the risk of nonemployee stakeholders Maximizing management compensation
Tinjauan Literatur
Menciptakan Value Melalui
Diversifikasi
Hasil penelitian menunjukkan 33 - 50%
akuisisi berakhir dengan divestasi (Dess, Lumpkin, & Taylor, 2004).
Peluang sukses strategi diversifikasi hampir
sama dengan resiko kegagalannya.
Menciptakan value bagi shareholder saja tidak
cukup, diperlukan sinergi antara bisnis utama dan bisnis baru yang terkait (related) maupun tak terkait (unrelated) guna memastikan
Tinjauan Literatur
Menciptakan Value
Melalui Diversifikasi
Sinergi horisontal, berupa
penggunaan bersama sumber daya tak berwujud oleh
beberapa unit bisnis;
Sinergi vertikal, merupakan
penciptaan value yang diturunkan dari induk perusahaan.
MODEL TEORI
Diversifikasi sebagai salah satu alternatif strategi
korporasi (Pearce & Robinson, 2003);
Karakteristik diversifikasi ditentukan dari
keterkaitan dengan bisnis utama yang menjadi kompetensi inti (Barney, 2001).
Keterkaitan mengacu pada hubungannya dengan
bisnis utama yang sedang digeluti, atau beberapa bisnis yang membentuk rantai nilai (value chain) dalam suatu kelompok usaha (Nathanson &
Model Teori
Strategi Diversifikasi
Tiga jenis: konsentrik, konglomerate, dan
horisontal (David, 1997);
Dapat pula dibedakan ke dalam dua type:
related diversification dan unrelated diversification (Hill & Jones, 1998);
Dalam menjalankan strategi diversifikasi,
perusahaan dapat memilih tiga alternatif:
limited diversification, related diversification), atau unrelated diversification (Barney, 2001).
Model Teori
Overcome weakness Maximize strength Internal (redirected resources within the firm) External (acquisition or merger for resource capability) Turnaround or retrenchment Divestiture Liquidation Vertical integration Conglomerate diversification Concentrated growth Market development Product development Innovation Horizontal integration Concentric diversification Joint Venture I II III IVModel Teori
X X X X X X X X X X X XOperating economies of scope
Shared activities Core competencies
Financial economies of scope
Internal capital allocation Risk reduction
Tax advantage
Anticompetitive economic of scope
Multi-point competition Exploiting market power
Firm size and employee incentives for diversification
Unrelated Diversification Related
Diversification
Motivasi
Model Teori
Hubungan antara Resources, Business dan Profitability
Resources and capabilities Firm profitability Corporate strategy Business opportunity set
Model Teori
Kapan Diversifikasi?
Single-business company being faced with diminishing
market opportunities and stagnating sales in its principal business;
Technologies and products complement its present
business;
Leveraging existing competencies and capabilities by
expanding into business where these same resource strengths are valuable competitive assets;
Closely related business opens new avenues for reducing
costs;
Having a powerful and well-known brand name that can
be transferred to the products of other business.
KELOMPOK USAHA BUMIPUTERA
Tentang Bumiputera
Didirikan di Magelang, 12 Februari 1912 dalam Kongres
pertama Persatuan Guru-guru Hindia Belanda (PGHB) atas prakarsa seorang guru bernama M. Ng. Dwidjosewojo – Sekretaris PGHB;
Didorong oleh keprihatinan mendalam terhadap nasib para
guru bumiputera (pribumi);
“Tiga serangkai” pendiri Bumiputera, sekaligus peletak batu
pertama industri asuransi nasional Indonesia. Dwidjosewojo bertindak sebagai Presiden Komisaris, M.K.H. Soebroto
sebagai Direktur, dan M. Adimidjojo sebagai Bendahara;
Bentuk badan usaha “mutual” atau “usaha bersama”. Semua
pemegang polis adalah pemilik perusahaan – yang
mempercayakan wakil-wakil mereka di Badan Perwakilan Anggota (BPA) untuk mengawasi jalannya perusahaan.
18.000 pekerja, melindungi lebih dari 9.7 juta jiwa rakyat
Indonesia, dengan jaringan kantor sebanyak 576 di seluruh pelosok Indonesia.
Kelompok Usaha Bumiputera
FALSAFAH
1. Idealisme
Senantiasa memelihara nilai-nilai kejuangan dalam
mengangkat kemartabatan anak bangsa sesuai sejarah pendirian Bumiputera sebagai perusahaan perjuangan.
2. Kebersamaan
Mengedepankan sistem kebersamaan dalam
pengelolaan perusahaan dengan memberdayakan potensi komunitas Bumiputera dari, oleh dan untuk
komunitas Bumiputera sebagai manifestasi perusahaan rakyat.
3. Profesionalisme
Memiliki komitmen dalam pengelolaan perusahaan
dengan mengedepankan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) dan senantiasa
berusaha menyesuaikan diri terhadap tuntutan perubahan lingkungan.
Kelompok Usaha Bumiputera
VISI
Bumiputera ingin menjadi asuransinya bangsa
Indonesia.
MISI
Menjadikan Bumiputera senantiasa berada di benak dan di hati masyarakat Indonesia, dengan:
Memelihara keberadaan Bumiputera sebagai perusahaan
perjuangan bangsa Indonesia.
Mengembangkan korporasi dan kooperasi yang
menerapkan prinsip dasar gotong-royong.
Menciptakan berbagai produk dan layanan yang
memberikan manfaat optimal bagi komunitas Bumiputera.
Mewujudkan perusahaan yang berhasil baik secara
Kelompok Usaha Bumiputera
Kelompok Usaha Bumiputera
Jaringan Anak Perusahaan
PT. MARDI MULYO
(Penerbit dan Percetakan)
BUMIPUTERA MUDA 1967
(General Insurance Ltd.)
PT. Bumiputera Mitrasarana
(General Contractor, Developer and Engineering) HOTEL BUMI WIYATA
(OWNER PT. BUMI WISATA) PT. Informatics OASE
PT. Bumiputera Multimedia (Production House)
RED BALL TOURS (PT. EURASIA WISATA)
Bank Bumiputera (Perbankan)
PT. Wisma Bumiputera (Building management)
Kelompok Usaha Bumiputera
Jaringan Penyertaan Modal
PT. BUMIPUTERA - BOT FINANCE
PT. BAPINDO BUMI SEKURITAS
Kelompok Usaha Bumiputera
Jaringan Yayasan
Dana Pensiun Bumiputera (Pengelolaan Dana Pensiun)
Yayasan “Bumiputera Sejahtera” (Kesejahteraan Karyawan)
Yayasan “Dharma Bumiputera” (Pendidikan dan Pelatihan)
ANALISIS DIVERSIFIKASI KELOMPOK
USAHA BUMIPUTERA
Kesejarahan dan Alasan Diversifikasi
Mardi Mulyo dan Redball, diterima sebagai anak
perusahaan karena faktor kesejarahan dengan keluarga pendiri dan direksi;
Bumida, didirikan untuk menambah lini bisnis melayani
asuransi kerugian;
Bank Bumiputera, didirikan menyambut pakto 88, dan
meniru asuransi jiwa di Jepang dan Swiss;
Wisma Bumiputera, Informatik OASE, Bumiputera
Multimedia, Mitrasarana, dan Hotel Bumi Wiyata pada awalnya didirikan untuk melayani kebutuhan internal;
Bumiputera-BOT Finance dan Bapindo-Bumi Sekuritas
didirikan sebagai strategi aliansi penyaluran excessive financial.
AJJHI merupakan aliansi dengan JH of USA untuk
Analisis Diversifikasi Kelompok Usaha
Bumiputera
Terkait Bumida John Hancock Bank Bumiputera Bumiputera-BOT FinanceBapindo Bumi Sekuritas
Terkait Bumida John Hancock Bank Bumiputera Bumiputera-BOT Finance
Bapindo Bumi Sekuritas
Tidak terkait Mardi Mulyo Bumiputera Multimedia Redball Informatik OASE Bumi Wiyata Mitrasarana Wisma Bumiputera Tidak terkait Mardi Mulyo Bumiputera Multimedia Redball Informatik OASE Bumi Wiyata Mitrasarana Wisma Bumiputera
Analisis Diversifikasi Kelompok Usaha
Bumiputera
Kinerja Kelompok Usaha Bumiputera
Perusahaan induk selalu untung;
Sebagian besar unit bisnis yang tidak terkait,
tidak menyumbang keuntungan,
ketergantungan kepada induk besar, namun tetap dipertahankan karena interest manajer;
Unit bisnis terkait menghasilkan laba, Bank
Analisis Diversifikasi Kelompok Usaha
Bumiputera
Kontribusi Unit Bisnis Dalam Rantai
Nilai
Unit bisnis tidak terkait dianggap sebagai
supporting elements sebagaimana konsep rantai nilai yang dikembangkan Porter;
Unit bisnis terkait, menghasilkan sinergi
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Keputusan melakukan diversifikasi di Kelompok
Usaha Bumiputera lebih banyak dipengaruhi oleh konteks kesejarahan, kelebihan likuiditas,
motivasi manajer untuk menciptakan jabatan, dan membangun sinergi.
Ketidak – mampuan unit - unit bisnis tak terkait
secara konsisten menghasilkan laba dipengaruhi oleh faktor ketergantungan mereka kepada
induk, dan rendahnya enterpreneurship para manajer.
Strategi diversifikasi KU Bumiputera mendekati
Simpulan Dan Saran
Saran
Dalam jangka panjang beberapa unit bisnis tak
terkait akan terus membebani induk. Keputusan melepas (spin off) unit yang terus merugi perlu dipertimbangkan.
Penambahan unit bisnis baru, jika diinginkan,
sebaiknya yang terkait dengan bisnis utama,
dengan memperhatikan resource base dan core competency yang dimiliki, serta mitra sinergi
yang memiliki corporate value yang bersesuaian.
Era diversifikasi bermotifkan perluasan jabatan
BIBLIOGRAFI
1. Barney, J.B. & Arikin, Asli M, 2001, Gaining and Sustaining Competitive Advantage,
Upper Saddle River, N.J.: Prentice Hall
2. Besanko, Dranove, & Shanley, 1996, Economics of Strategy, John Wiley & Son 3. Collis & Montgomery, 2005, Corporate Strategy, A Resource-Based Approach,
McGraw-Hill.
4. David, F.R., 1997, Strategic Management, 6th Edition, Prentice Hall
5. Dess, Lumpkim, & Taylor, 2004, Strategic Management, Text and Cases,
McGraw-Hill.
6. Gold & Luchs, 1993, Why Diversify? Four Decades of Management Thinking, Pada
Faulkner, 2003, Vol II, Bab 18.
7. Hill & Jones, 1998, Strategic Management, An Integrated Approach, Houghton
Mifflin Company.
8. Pearce & Robinson, 2003, Strategic Management, Formulation, Implementation,
and Control, McGraw-Hill.
9. Penrose, Edith, 1959, The Theory of the Growth of the Firm, London: Basil
Blackwell.
10. Teece, D., 1982, Toward an Economic Theory of the Multiproduct Firm, Journal of
Economic Behavior and Organization, 3, 1982.
11. Thompson, Strickland, Gamle, 2005, Crafting and Executing Strategy; Text and
Readings, Ed 14th, Homewood, Il; Irwin.