• Tidak ada hasil yang ditemukan

Vol. 22 No. 2, Juli

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Vol. 22 No. 2, Juli"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

2  Warta Konservasi Lahan Basah

UCAPAN

TERIMA KASIH DAN UNDANGAN

Kami haturkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh penulis yang telah secara sukarela berbagi pengetahuan dan pengalaman berharganya untuk dimuat pada majalah ini.

Kami juga mengundang semua pihak yang berminat untuk menyumbangkan bahan-bahan berupa artikel, hasil

pengamatan, gambar dan foto-foto terkait lahan basah, untuk dimuat pada majalah ini. Tulisan sudah dalam bentuk

, jenis huruf Arial 10, spasi 1,5 maksimal 4 halaman A4 (sudah berikut foto-foto).

Bahan-bahan tersebut termasuk kritik/saran dapat dikirimkan kepada:

Triana

-Wetlands International Indonesia Jl. A. Yani No. 53 Bogor 16161 tel: (0251) 8312189

fax./tel.: (0251) 8325755

e-mail: publication@wetlands.or.id

soft copy

Divisi Publikasi dan Informasi DEWAN REDAKSI:

:

: Direktur Program WIIP

Triana Ita Sualia Ragil Satriyo Gumilang “Artikel yang ditulis oleh para penulis,

sepenuhnya merupakan opini yang bersangkutan dan Redaksi tidak bertanggung

jawab terhadap isinya”

Pimpinan Redaksi Anggota Redaksi Ditjen. PHKA Salam redaksi, Indahnya alam Indonesia,

menyejukkan jiwa. Namun sayangnya , keindahan itu selalu diiringi kerusakan yang membuat merana. Ibarat dua sisi mata uang, indah dan punah bak sepasang kata yang tidak dapat

terpisahkan. Potret tersebut juga tersajikan pada tulisan-tulisan edisi kali ini.

Mudah-mudahan informasi dan data yang tersaji ini, bisa menjadi pengetahuan dan motivasi untuk kita

terus berfikir dan berkarya bagi pulihnya alam lingkungan dari segala kerusakan. Bertepatan dengan bulkan Ramadhan - bulan pengendalian diri yang penuh

maghfiroh ini, mari kita bersihkan pikiran, hati dan raga kita, agar hasil karya nyata juga bersih dari segala kerusakan.

Selamat membaca. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi: Triana Divisi Publikasi dan Informasi Wetlands International Indonesia e-mail: publication@wetlands.or.id

Fokus Lahan Basah

Restorasi dan Pelestarian Ekosistem Mangrove di

Taman Nasional Kutai 3

Konservasi Lahan Basah

Perlindungan Pesisir Berbasis Mangrove dan Peran Aktif Masyarakat di Desa Timbulsloko, Demak 4

Berita Umum Lahan Basah

Keindahan dan Kerusakan Kawasan Ekosistem

Mangrove Segara Anakan 6

Gerakan Pelestarian Pantai Kawasan Taman Wisata

Teluk TOUTEFA 8

Pemanfaatan Gulma Air untuk Pakan Ikan 10 MAIGHIAN (Toona sureni), Kayu Perahu Nomor Satu Orang Waropen - Bagian 1 12

Flora & Fauna Lahan Basah

Budidaya Ikan Gabus (Chana striata),

Manipulasi Lingkungan Kolam untuk Usaha 14 TIGARON (Crataeva adansonii)

Tumbuhan Lahan Basah, Bahan Jaruk Tigaron 16

Dokumentasi Perpustakaan 19

DEWAN REDAKSI:

Pimpinan Redaksi:

Direktur Program WII

Anggota Redaksi:

Triana Ragil Satriyo Gumilang “Artikel yang ditulis oleh para penulis,

sepenuhnya merupakan opini yang bersangkutan dan Redaksi tidak bertanggung

jawab terhadap isinya”

Dari Redaksi

Daftar Isi

Ditjen. PHKA

Segenap anggota redaksi dan seluruh staff Wetlands International

Indonesia mengucapkan selamat

Idul Fitri 1435 H Mohon Maaf Lahir

(3)

16  Warta Konservasi Lahan Basah

T

igaron adalah nama daerah

untuk tumbuhan yang bernama ilmiah Crataeva adansonii (Capparaceae). Dalam bahasa Jawa (halus), ron berarti daun. Apakah tigaron berarti tiga daun belum diketahui dengan pasti. Yang pasti, tumbuhan ini berdaun majemuk; pada satu tangkai terdapat tiga helai daun. Dalam bahasa Inggris, tigaron disebut Three-leaf Caper.

Tigaron termasuk tumbuhan berkayu, mengeras, menahun, dan membentuk pohon (Gambar 1). Potongan melintang batangnya membundar. Batang tumbuh tegak lurus vertikal. Percabangan sukar ditentukan, tetapi mengarah ke tegak sampai terkulai. Akarnya termasuk akar tunggang. Daunnya bertangkai dan

susunannya tidak lengkap. Stipula berlekatan menjadi satu dan terdapat di ketiak daun. Helaian daun melebar di bagian tengah dengan perbandingan panjang dan lebar (2.5 – 3 : 1). Helaian memanjang dengan pangkal dan ujung daun meruncing. Urat daun berbentuk jala. Tulang-tulang cabang dekat tepi daun membengkok ke atas dan bertemu

dengan tulang cabang yang ada diatasnya. Tepi daun rata. Daging daun tipis lunak. Daunnya termasuk daun majemuk menjari dengan tiga anak daun. Tangkai daun bundar berongga dengan warna hijau bernoktah putih menyerupai lentisel. Pada setiap buku ranting hanya terdapat satu tangkai daun dan letaknya tersebar. Letak daun pada ranting mempunyai rumus 3/8 dengan sudut divergensi 1350. Tigaron termasuk tumbuhan berbunga banyak. Bunga berada pada ujung ranting dan termasuk bunga majemuk tak berbatas. Tangkai bunga tidak bercabang-cabang, sehingga bunga (bertangkai atau tidak) langsung terdapat pada ibu tangkainya dan termasuk dalam tipe tandan (bunga bertangkai nyata duduk pada ibu tangkainya). Bunganya lengkap dan sempurna

dengan 1 lingkaran daun-daun kelopak, 1 lingkaran daun-daun mahkota, 1 atau 2 lingkaran benang-benang sari dan 1 lingkaran daun-daun buah.

Berdasarkan alat kelamin, bunganya termasuk kelompok bunga banci atau berkelamin dua. Bunga jantan dan bunga betina ada pada satu individu, sehingga termasuk berumah satu. Kelopak, mahkota, benang sari, dan daun buah terletak berhadapan atau tumpang tindih. Buah tigaron termasuk dalam kelompok buah telanjang atau buah sejati. Buah berdaging dan termasuk buah buni. Saat buahnya membesar dan masak, daun berguguran hingga pohon tanpa daun sama sekali. Pada saat seperti ini, orang mengira pohon tigaron mati.

Bagi orang Banjar (etnis di Kalimantan Selatan), tigaron termasuk tumbuhan bermanfaat. Bunganya dimanfaatkan sebagai bahan utama jaruk tigaron; jaruk (bahasa Banjar) berarti awetan. Rasa jaruk tigaron asam, tetapi menyegarkan. Makanan ini enak disantap bersama dengan nasi panas/hangat, sambal terasi, dan ikan kering.

TIGARON

(Crataeva adansonii)

Tumbuhan Lahan Basah, Bahan Jaruk Tigaron

Mochamad Arief Soendjoto* , Maulana Khalid Riefani** , Ahmad Ready***

Pe na nam an m an gro ve jenis R

hizophora mucronata di Teluk Lo mbok (Fot o: W aw an G un aw an ) Pe na nam an m ang

rove jenis Ceriops tagal di Bontang (Foto

: Waw an G unaw an ) Gam bar 1. P

ohon Tigaron (Foto: M. Arief Soendjo to)

Peng uku

ran Ceriops tagal (Foto: Wawan Guna

wan ) ...bersambung ke hal 19

Bunga Tigaron

(Foto: M. Arief Soendjoto) (Foto: M. Arief Soendjoto)Daun Tigaron (Foto: M. Arief Soendjoto)Buah Tigaron

(4)

Vol. 22 No. 2, Juli 2014  19

Dokumentasi Perpustakaan

Flora & Fauna Lahan Basah

... sambungan dari halaman 16

Tigaron (Crataeva adansonii), Tumbuhan Lahan Basah ...

Gambar 5. Kegiatan penanama

n mangrove di desa U

jung Galang Kecamatan Kampung Laut Kabupaten Cilacap (Foto: Saniyatun M.S.)

Harganya cukup murah. Bunga yang belum dijaruk (diawetkan) hanya Rp. 2.500,- per ikat, sedangkan yang sudah dijaruk Rp. 3.000,-. Satu ikat berisi 10 tangkai bunga.

Pembuatannya cukup mudah. Petik bunga dari pohon dengan menyertakan daun. Cara ini tidak hanya memudahkan dan mempercepat pemetikan, tetapi juga mengurangi peluruhan bagian-bagian bunga (seperti mahkota, benang sari).

Karena mudah luruh, bunga biasanya tidak dicuci sebelum atau setelah dipisahkan dari daun. Untuk mematikan kuman dan sekaligus melemaskan jaringan bunga agar tidak luruh, bunga dicelupkan dalam air mendidih sekitar 3 menit. Lama pencelupan ini biasanya ditandai dengan pemudaran/pemucatan warna bunga atau perubahan warna air dari bening ke kuning kehijauan. Pencelupan diduga juga bermanfaat untuk menghilangkan bau langu (bahasa Jawa) atau mahung (bahasa

Banjar), menghilangkan getah, atau mengurangi kadar senyawa yang dikandung oleh bunga atau tangkainya dan mungkin berbahaya. Jaruk tigaron sering terasa pahit, ketika disantap atau dimakan. Beberapa penyantap kadang merasa pusing, setelah menyantap makanan ini. Walaupun demikian, tidak ada kasus yang menunjukkan bahwa penyantap jaruk tigaron menderita sakit.

Mahyudin dan istrinya (pembuat jaruk tigaron) cukup cerdas

menyiasati rasa pahit ini. Penduduk Desa Panjaratan, Kabupaten Tanah Laut ini menaburi rendaman bunga tigaron dengan nasi dingin, sebelum rendaman itu didiamkan minimal 3 hari dan jaruk tigaron kemudian bisa disantap. Cara ini memang mengubah warna air rendaman menjadi kemerahan, tetapi terbukti menghilangkan rasa pahit dan membuat orang tanpa ragu menikmati dengan lahap jaruk tigaron sebagai “teman” makan nasi.

Sayangnya jaruk tigaron (Gambar 2) tidak bisa disantap setiap waktu. Makanan ini hadir hanya sekali setahun sesuai dengan masa (akhir) pembungaan, yaitu sekitar Pebruari – Maret. ••

Anonim. Mengenal Lebih Dekat Ekoteknologi sebagai Pengendalian Pencemaran Air Peringkat II Apresiasi Karya Ilmiah Litbang Departemen PU. Badan Litbang Departemen Pekerjaan Umum, 2007, xix + 70 pp. Faisal, T.M. Struktur Komunitas Udang (Kelas Crustacea, Sub Ordo Natantia) di Ekosistem Mangrove Teluk Awur Jepara. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, 2009, xiii + 75 pp.

Kahono, S., M. Amir, P. Aswari and {et.al}. Serangga Tamana Nasional Gunung Halimun Jawa Bagian Barat. JICA dan PHKA, s.a, xi + 207 pp.

Kardono, P. Hermana, N. Zuliasri dan {et.al}. Data Bencana Indonesia Tahun 2009. Badan Nasional

Penaggulangan Bencana, 2009, xxxiv + 257 pp.

Maclvor, A. T. Spencer, I. Moller and M. Spalding Storm Surge Reduction by Mangroves. Natural Coastal Protection Series Report.2 Cambridge Coastal Research Unit Working Papaer 41. TNC and Wetlands International, 2012, 35 pp. Pytri, M.R., S. Hadi, D.E.D. Setyo dan F. Suciaty Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan ISO 2008 Bandung 11 November 2008. Ikatan Sarjana Oseanologi Indonesia, 2009, xvii + 251 pp.

Schaik, C.V. Di Antara Orangutan Kera Merah dan Bangkitnya Kebudayaan Manusia. Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo, 2006, xv + 266 pp.

Sualia, I.dan Triana Jasa Lingkungan Ekosistem mangrove. Wetlands International, 2013, 24 pp.

Weimin, M.,C.V. Mohan, W. Ellis and B. Davy Adoption of Aquaculture

Assessment Tools for Improving the Planning and Management of Aquaculture in Asia and The Pacific. FAO, 2013, ix + 136 pp.

Ga mb

ar 2. Jaruk Tigaron siap santap (Foto : M. A

rief S oend

joto )

*Fakultas Kehutanan, Univ. Lambung Mangkurat, Jl. Ahmad Yani Km 36 Banjarbaru Email: masoendjoto@gmail.com ** Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Univ. Lambung Mangkurat, Jalan Hasan Basry Banjarmasin *** Pascasarjana Pendidikan Biologi, Univ. Lambung Mangkurat, Jalan Hasan Basry Banjarmasin

(5)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji proses deposisi partikel pada treated substrat menggunakan CFD (Computational Fluid Dynamics) berbasis FLUENT melalui analisa

Identifikasi huruf hijaiyah melalui voice recognition dan menghitung kombinasi energy sebagai alat untuk mengetahui dan mendeteksi pelajaran huruf hijaiyah seberapa besar

Setelah data identifas Iqra tersebut didapat data-datanya maka, pengambilan data dari rekaman suara dari user dengan voice recognition menerima rekaman yang disimpan dalam tabel

terjadinya kehilangan tanah (Widjajani, 2006). Penelitian kehilangan tanah oleh air hujan pada kawasan hutan jati sudah banyak dilakukan namun perhatian terhadap tipologi

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan serta menganalisis tentang 1) Implementasi Model Kurikulum Terintegrasi di SDIT At-Taqwa.; 2) kompetensi

Tingkat bahaya erosi berat dijumpai pada TPL 2 dan 3 penyebabnya adalah faktor erodibilitas yang tinggi juga dipengaruhi oleh pola penggunaan lahan kebun pisang

Kualitas air Sungai Kalaan pada kawasan wisata alam Pulau Pinus Riam Kanan ditinjau dari sifat fisik yang meliputi bau, rasa, suhu, warna dan sifat kimia (COD) pada dua titik