• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kembalinya roh jahat (Eksegesis 11:24-26) Queency Christie Wauran PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kembalinya roh jahat (Eksegesis 11:24-26) Queency Christie Wauran PENDAHULUAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Kembalinya roh jahat (Eksegesis 11:24-26) Queency Christie Wauran

PENDAHULUAN

Injil Lukas adalah salah satu Injil Sinoptik yang ditulis oleh Lukas, seorang tabib dari bangsa yang bukan Yahudi dan rekan Paulus yang dialamatkan kepada orang Yunani. Injil ini ditulis untuk memberi penggambaran yang runut dan teratur tentang kehidupan Kristus seperti yang dilihat oleh para saksi mata (Luk. 1:1-4). Injil Lukas adalah Injil yang terpanjang di antara ketiga Injil Sinoptik dan menekankan cakupan universal dari Injil – bahwa Yesus datang untuk membawa keselamatan bagi semua orang, baik orang Yahudi maupun Yunani.1

Injil Lukas berisi pendahuluan (1-4), persiapan kedatangan dan pelayanan Tuhan Yesus (1:5-4:13), pelayanan Yesus di Galilea (4:14-9:50), pelayanan Yesus menuju Yerusalem (9:51-19:44), dan pelayanan Yesus di Yerusalem (19:45-24:53).2

Lukas 11:24-26 merupakan bagian dari jawaban Yesus atas tuduhan dan hujatan dari orang-orang Farisi, yang mendakwanya mengusir setan berdasarkan persekutuan dengan Beelzebul, penghulu setan, dan menunjukkan kemunafikan dan kejahatan mereka karena itu.3

STRUKTUR

Struktur dari Lukas 11:24-26 terdiri dari tiga bagian, dengan pembagian sebagai berikut: Pertama, Roh jahat keluar dari manusia (ay. 24-25). Setelah keluar dari manusia, roh jahat mengembara ke tempat tandus untuk mencari tempat perhentian(ay. 24a). Karena ia tidak mendapatkannya maka ia kembali lagi ke tempat yang ia tinggalkan (ay.24b).

Kedua, keadaan orang yang ditinggalkan oleh roh jahat (ay. 25). Roh jahat mendapati rumah keadaan tempat/rumah tersebut bersih tersapu dan rapi teratur (ay. 25).

Ketiga, Roh jahat itu memutuskan untuk masuk kembali ke tempat itu (ay.26). Ia keluar dan kemudian mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat (ay. 26a). Mereka masuk

1 Pdt. Dr. Marulak Pasaribu. Eksposisi Injil Sinoptik. (Malang: Gandum Mas, 2005), 169-173. 2

Ibid, 172-173.

3

(2)

dan berdiam di situ (ay.26a). Maka keadaan orang itu akhirnya lebih buruk lagi dari semula (ay. 26b).

ANALISA Ayat 24

“Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia pun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian, dan karena ia tidak mendapatkannya, ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu.

TB menempatkan tanda kutip pada awal ayat ini untuk menunjukkan bahwa kata-kata ini diucapkan oleh Tuhan Yesus. Sehingga lebih jelas bisa dikatakan: “Selanjutnya Yesus berkata, “apabila”.

Roh jahat secara harfiah berarti “Roh yang tidak bersih”. Roh jahat adalah setan. Dan sebagai roh, ia tidak kelihatan, tetapi dapat mempengaruhi orang, sehingga orang tersebut menjadi sakit atau menjadi jahat. Dalam Lukas, hampir semua istilah untuk setan adalah daimonia.4 Roh jahat yang maksud adalah roh jahat, yang ada di dalam

manusia, yang bekerja pada orang yang tidak taat, apakah dia beragama atau tidak, yang pasti hatinya tidak bersih seperti roh jahat, sehingga roh jahat itu senang tinggal di sana.5 Roh jahat keluar dari manusia maksudnya adalah ia meninggalkan manusia,

bukan karena keinginannya sendiri tetapi dipaksa oleh kekuatan yang lebih kuat dari padanya.6 Kekuatan yang melebihi kuasa iblis tentunya adalah kekuatan dari Tuhan.

Jadi artinya iblis itu diusir dengan kekuatan dari Tuhan tapi tidak berarti ia sudah menerima pribadi Tuhan sehingga Roh Kudus belum ada dalam diri orang itu.

Ia pun mengembara ke tempat-tampat yang tandus. Tempat-tempat yang tandus secara harfiah berarti tempat-tempat yang kering atau tempat yang tidak ada sumber airnya.7 Maksudnya adalah melalui gurun pasir – daerah yang tidak berair,

berpasir, tandus dan gersang. Yesus di sini berkata menurut kepercayaan kuno Yahudi bahwa roh-roh jahat mempunyai tempat kediamannya sendiri yang tandus dan gersang, daerah yang tak berpenghuni.8 Yesus menggunakan kepercayaan kuno Yahudi ini untuk

menjelaskan cerita ini agar dipahami oleh pendengarnya. Yesus ingin menggambarkan keadaan itu sama seperti keadaan jiwa manusia yang kosong tanpa Tuhan Yesus, yang menyatakan diri-Nya sebagai mata air yang terus menerus memancar dalam diri orang

4

M K. Sembiring, Pedoman Penafsiran Alkitab Injil Lukas. (Jakarta: LAI, 2005), 389.

5

E-Sword, John Gill’s Exposition of the Entire Bible.

6 E-Sword, John Wesley’s Explanatory Notes. 7

M K. Sembiring, Pedoman Penafsiran Alkitab Injil Lukas. (Jakarta: LAI, 2005), 389.

8

(3)

itu (Yoh. 4:14). Jadi orang yang tanpa Tuhan Yesus di dalamnya, jiwanya kering selayaknya tempat tinggal iblis yang kering dan tandus.

Mencari perhentian, harfiahnya adalah mencari tempat yang nyaman untuk beristirahat. Maksudnya adalah roh jahat mencari tempat lain di mana ia dapat beristirahat dan ia hanya dapat menemukannya di dalam hati manusia yang tercemar.9

Jadi, ketika iblis keluar dari seseorang, dia akan mencari tempat peristirahatan lain yang nyaman bagi dia. Karena pada hakikatnya iblis membutuhkan tubuh sebagai tempat tinggal tetapi tubuh manusia adalah tempat yang nyaman bagi dia untuk memanifestasikan kuasa jahatnya. Makanya ketika Yesus mengusir roh jahat dari orang Gerasa, roh itu meminta supaya Yesus mengijinkannya masuk ke babi-babi (Mrk. 5:10-13).

Dan karena ia tidak mendapatkannya, Ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. “Dan karena ia tidak mendapatkannya”, dalam konteks cerita ini roh jahat tersebut tidak menemukan tubuh manusia untuk ditinggalinya. Jadi, “Ia berkata” maksudnya bukan berkata kepada orang lain, tetapi berkata kepada dirinya sendiri; jadi boleh diterjemahkan: “berkata dalam hatinya”.10 “Aku akan kembali ke

rumah yang telah kutinggalkan itu.” Manusia disebut rumah karena roh itu telah tinggal di dalamnya. Ketika dia tidak menemukan tempat lain, ia berpikir untuk kembali ke orang yang telah ditinggalkannya. Dengan ketiadaan roh jahat itu, rumah itu nyatakan sebagai tidak didiami atau tak terpakai, kosong (Mat 12:44), disapu, dan rapi teratur; maksudnya adalah ketika roh jahat keluar, manusia sudah kembali pada pikirannya yang benar, atau telah dibebaskan dari pengaruh roh jahat.11

Ayat 25

Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu bersih tersapu dan rapi teratur.

Maka pergilah ia, maksudnya ia mulai bertindak sesuai dengan apa yang dipikirkannya sebelumnya. Dia pergi kepada orang yang semula dan mengamati keadaan orang itu. Pada akhirnya ia mendapati keadaan orang itu (rumah) bersih tersapu dan rapi teratur.

Bersih tersapu (sesaroumenon) harfiahnya adalah “sudah disapu”, dan kata bersih ditambahkan untuk menegaskan artinya.12 Rumah itu bersih tersapu maksudnya

adalah rumah itu disapu dari pencemaran-pencemaran yang biasa, melalui pengakuan dosa yang terpaksa, seperti pengakuan Firaun, pertobatan palsu seperti Ahab dan

9

E-Sword, Adam Clarke’s Commentary on Bible.

10 Ibid, 11

E-Sword, Albert Barnes’ Notes on the Bible.

12

(4)

pembaruan hati setengah-setengah seperti yang dibuat Herodes. Ada orang-orang yang melepaskan diri dari kecemaran-kecemaran dunia namun masih berada dibawah penguasa dunia ini (2 Pet. 2:20). Rumah itu disapu, tetapi tidak dibasuh dan Kristus berkata: jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku. Rumah itu harus dibasuh atau tidak akan menjadi milik-Nya. Menyapu hanya membersihkan kotoran ringan, sementara dosa yang membelenggu yakni dosa yang tidak disukai tidak tersentuh sama sekali. Rumah itu disapu dari kotoran yang terlihat oleh mata duniawi, namun kotoran rahasianya tidak dicari dan diobrak-abrik (Mat. 23:25). Rumah itu disapu namun kotoran masih melekat di dinding. Dan tetap menempel disana sebelum ada usaha yang lebih keras yang dilakukan untuk membersihkannya.13

Rapi teratur (kekosmēmenon) harfiahnya adalah “dihiasi”, “dirapikan” atau “dilengkapi”. Dipakai untuk “manusia” artinya dia mempunyai pikiran yang sehat dan biasa ketika roh jahat sudah pergi.14 Rumah itu dihiasi dengan karunia dan anugerah

umum. Rumah itu tidak diperlengkapi dengan anugerah yang sejati. Tetapi hanya dihiasi dengan gambar-gambar karunia. Seperti Simon si penyihir dihiasi dengan iman, Herodes dengan rasa hormat kepada Yohanes, dan orang-orang Farisi dengan berbagai penampilan materi. Memang dihiasi tetapi seperti pecahan periuk bersalutkan perak. Semuanya cuma cap dan pernis. Bukan sungguhan dan tidak tahan lama. Rumah itu dihiasi namun kepemilikannya tetap tidak berubah. Rumah itu tidak pernah diserahkan kepada Kristus, dan juga tidak didiami oleh Roh Kudus.15

Setelah roh jahat keluar dari orang itu, kelakuan lahiriahnya menjadi baik. Dalam arti mungkin saja kehidupannya sudah sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat juga norma agama. Bisa saja dia sudah mengikuti kegiatan-kegiatan agama tetapi hanya sebatas sebagai formalitas semata. Tetapi sesungguhnya jiwanya hampa, tanpa pemilik karena orang itu belum mengundang pemilik yang baru, dalam hal ini ia belum mengundang dan menerima Yesus menjadi pemilik hatinya. Jadi, ia benar-benar belum dikuasai oleh Roh Kudus sebagai pemilik baru.

Ayat 26

Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya, dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula.”

Lalu ia keluar, keluar diterjemahkan dari kata poreuomai yang berarti pergi. Jadi, setelah mengamati keadaan orang itu yang nampak secara lahiriah baik, ia merasa tidak mampu untuk menguasai orang itu kembali dengan kekuatannya sendiri, karena

13 Tafsiran Matthew Henry, Injil Lukas 1-12, (Surabaya: Momentum, 2009), 406. 14

E-Sword, Albert Barnes’ Notes on the Bible.

15

(5)

roh jahat tidak maha tahu maksudnya ia tidak mengetahui apa yang ada di dalam hati manusia.

Dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat daripadanya. Mengajak tujuh roh lain disini menunjukkan bahwa dia mencari teman lain yang lebih jahat dari dirinya. Lebih jahat disini berasal dari kata poneroteros, bisa berarti lebih jahat dan lebih berkuasa. Rupa-rupanya, bahkan setan-setan pun tidak sama jahatnya; mungkin tingkat kejahatan mereka dalam keadaan mereka sekarang yang jatuh, sama seperti tingkat kekudusan mereka ketika sebelum jatuh. Supaya kejahatannya sangat berhasil, setan memakai roh-roh yang lebih jahat dari dirinya sendiri.16

Dan mereka masuk dan berdiam di situ. Kedelapan roh jahat ini ternyata tidak mendapatkan perlawanan dari suatu kekuatan atau kuasa sehingga dengan mudahnya ia dapat masuk ke dalam orang itu bahkan ia disambut dan diterima di sana.17 Dan roh

jahat itu berdiam di situ artinya dia bukan hanya masuk tetapi tinggal menetap karena dia menemukan rumahnya yaitu jiwa yang tercemar dan kosong atau tanpa pemilik.

Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk daripada keadaannya yang semula. Karena ia dikuasai selain oleh roh jahat yang lebih banyak juga oleh roh jahat yang lebih berkuasa menyebabkan keadaan orang itu juga jauh lebih buruk dari semula ketika ia hanya dikuasai oleh satu roh jahat. Buruk berasal dari kata cheiron, bisa berarti lebih jahat, sakit secara fisik, mental, dan moral.18 Jadi, manifestasi kuasa roh

jahat pada diri orang itu lebih buruk lagi dibandingkan sebelumnya. Kemungkinan keadaan orang itu ketika hanya dikuasai oleh satu roh jahat, manifestasi kuasa jahatnya hanya terwujud dalam suatu tindakan tertentu yang dinilai secara moral jahat seperti mencuri, berdusta, fitnah dan lain-lain. Sehingga kelihatannya ia tidak sedang dikuasai oleh suatu roh jahat. Tetapi sekarang ketika ia dikuasai oleh lebih banyak roh yang lebih jahat lagi, maka kuasa jahat dalam diri orang itu termanifestasi secara fisik, mental, dan moral sehingga keadaan orang itu menjadi buruk layaknya orang yang tidak waras seperti orang Gerasa yang dirasuk oleh setan-setan (Mrk. 5:1-20). Jadi, keadaan orang itu benar-benar menunjukkan bahwa ia sedang dikuasai oleh roh jahat.

IMPLIKASI/IMPLEMENTASI

 Roh jahat hanya bisa diusir oleh kuasa yang lebih besar dari dirinya yakni kuasa Tuhan Yesus. Sebagaimana konteks cerita ini disampaikan oleh Yesus karena adanya tuduhan bahwa Yesus mengusir roh jahat dengan kuasa dari roh jahat juga, Beelzebul (Luk. 11:14-23).

16 Tafsiran Matthew Henry, Injil Lukas 1-12, (Surabaya: Momentum, 2009), 407. 17

Ibid.

18

(6)

 Roh jahat bisa keluar dari seseorang oleh kuasa Tuhan Yesus sekalipun orang itu sendiri belum mengenal atau menerima Yesus. Artinya kuasa Yesus bekerja dari luar orang itu karena belum ada Yesus dalam dirinya. Juga, ketika roh jahat diusir dengan kuasa Yesus dari seseorang tidak berarti Yesus masuk ke dalam diri orang itu secara otomatis.

 Orang yang terlihat baik secara lahiriah tidak menjamin bahwa orang itu sudah menerima Yesus atau orang itu tidak sedang dikuasai oleh roh jahat.

 Hati manusia yang kosong adalah tempat berpijak iblis yang paling nyaman. Karena itu, hati manusia tidak boleh dibiarkan kosong tetapi harus ada pemiliknya. Kalau tidak didiami oleh Tuhan, pastilah didiami oleh iblis.

 Pembaharuan moral tidak akan terjadi hanya dengan cara mengusir roh jahat dalam diri seseorang. Tetapi itu akan benar-benar terjadi jika setelah roh jahat itu keluar ia sungguh-sungguh bertobat dan menerima Yesus sebagai Tuhan sehingga Roh Kudus masuk dalam diri orang itu dan berdiam di situ.

 Janganlah seseorang hanya mempercantik dan memperindah kelakuan lahiriahnya saja tanpa memperdulikan kondisi rohaniahnya. Seharusnya ia lebih mengutamakan bagaimana kondisi rohaninya dengan cara memeperhatikan hubungannya dengan Tuhan sehingga itu akan nampak dengan sendirinya dalam tindakan dan perbuatannya.

 Kalau hanya sekedar melakukan pengusiran roh jahat pada diri seseorang tanpa orang itu di bimbing untuk menerima Kristus, maka keadaan orang itu bisa menjadi lebih buruk karena ia sangat rentan untuk dikuasai kembali oleh roh jahat bahkan yang lebih jahat lagi dari semula.

Kerangka Khotbah Thema: Bahaya jiwa tanpa Tuhan

I. Keluarnya roh jahat dari seseorang (ay. 24) II. Keadaan jiwa tanpa Tuhan (ay. 25)

Referensi

Dokumen terkait

Perlengkapan yang digunakan untuk melakukan pengukuran adalah alat penyipat datar (waterpass), rambu ukur, statip, pita ukur 50 m, payung, tabel pengukuran, serta

Pengecekan kualitas menggunakan checklist quality dilakukan dengan mengecek setiap item yang ada didalam checklist dengan kondisi hasil instalasi apakah sudah sesuai

Campuran materi yang terdiri atas serbuk besi, se rbuk belerang, dan garam dapat dipisahkan dengan cara berturut-turut sebagai berikut sampai diperoleh materi murninya.....

tetap harus dilengkapi dengan pegangan untuk pendorong (pemandu) dengan bentuk standar. Untuk membantu posisi kaki pemakai kursi roda pada saat duduk, kursi roda juga dilengkapi

Secara transplasental, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi penularan virus HIV dengan meningkatkan resiko penularan virus HIV anatra lain rendahnya sel CD4, rendahnya

Perhitungan pelat memperhatikan tiga kondisi, yaitu pengangkatan, sebelum komposit dan setelah komposit. Kondisi pengangkatan, pelat hanya memikul beban mati

Air ini tidak dapat digunakan pada tanah dengan drainase buruk dan juga perlu pengolahan tanah secara khusus untuk mengurangi salinitas misalnya dengan mengalirkan air bersih

Tulisan Obidegwu (2014) dan penelitian penulis memiliki konteks yang sama yaitu peran organisasi internasional dalam socio-economic recovery sebagai