1. UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG POLRI; 2. RENKON AMAN NUSA II-2015 POLDA KALTENG NOMOR: R/RENKON/02/IV/2015 TANGGAL 30 APRIL 2015; 3.

(1)

(2)

(3)

1. UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG POLRI;

2. RENKON AMAN NUSA II-2015 POLDA KALTENG NOMOR: R/RENKON/02/IV/2015 TANGGAL 30 APRIL 2015;

3. SURAT PERINTAH KAPOLDA KALTENG NOMOR: SPRIN/1158/IX/2015 TANGGAL 2 SEPTEMBER 2015 TENTANG PERINTAH MELAKSANAKAN KEGIATAN RUTIN KEPOLISIAN YANG DITINGKATKAN DALAM RANGKA PENANGGULANGAN, PENINDAKAN DAN PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PEMBAKARAN HUTAN/LAHAN DAN PEKARANGAN;

4. RENOPS “BARA TELABANG-2015” NOMOR: R/RENOPS/10/IX/2015 TANGGAL 7 SEPT 2015 TENTANG PENANGGULANGAN KEBAKARAN/PEMBAKARAN HUTAN DAN LAHAN; 5. SURAT TELEGRAM KAPOLDA KALTENG NOMOR: STR/62/IX/2015 TANGGAL 7 SEPTEMBER

2015 TENTANG BERLAKUNYA OPERASI KEPOLISIAN MANDIRI KEWILAYAHAN BARA TELABANG 2015;

6. SURAT TELEGRAM KAPOLDA KALTENG NOMOR: STR/66/IX/2015 TANGGAL 27 SEPT. 2015 TENTANG TMT 27 SEPTEMBER 2015 PUKUL 00.00 WIB BERAKHIRNYA OPERASI KEPOLISIAN MANDIRI KEWILAYAHAN BARA TELABANG 2015 DAN DILANJUTKAN DENGAN KEGIATAN RUTIN KEPOLISIAN YANG DITINGKATKAN DALAM RANGKA PENANGGULANGAN KEBAKARAN LAHAN DAN HUTAN;

(4)

PERSONEL POLRI

:

1. POLDA KALTENG : 101 ORANG;

2. POLRES : 430 ORANG;

( seluruhnyamenjadi bagian dari Satgas Karhutla Propinsi) BKO MABES POLRI :

# SAT BRIMOBDA KALSEL : 100 ORANG; # SAT BRIMOBDA JATENG : 71 ORANG; # PENYIDIK POLDA JATENG : 15 ORANG;

PENGERAHAN KEKUATAN & PERALATAN

PERALATAN DAN KENDARAAN

:

1. KENDARAAN RODA 2 : 46 UNIT; 2. KENDARAAN RODA 4 : 30 UNIT; 3. KENDARAAN RODA 6 : 17 UNIT; 4. ARMORED WATER CANON (AWC) : 5 UNIT.

(5)

A. MELAKSANAKAN HIMBAUAN DAN PENYULUHAN MELALUI KEGIATAN SAMBANG DESA TERUTAMA DESA-DESA PADA DAERAH YANG MEMPUNYAI POTENSI TINGGI TERJADINYA PEMBAKARAN LAHAN DAN HUTAN AGAR DAPAT MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT TENTANG BAHAYA DAN RAWANNYA DAERAH TERSEBUT SEHINGGA MASYARAKAT DAPAT LEBIH

WASPADA DAN MAMPU BEKERJA SAMA DALAM MENANGGULANGI

KEBAKARAN LAHAN DAN HUTAN.

B. MELAKUKAN SOSIALISASI UNDANG-UNDANG

DAN PENEGAKAN HUKUM BAGI MASYARAKAT;

C. MEMBAGIKAN MASKER KEPADA MASY. DI

DAERAH YANG TERKENA DAMPAK KABUT ASAP

UNTUK DAPAT MENGURANGI DAMPAK,

(6)

D. MEMASANG SPANDUK DAN BALIHO LARANGAN PEMBAKARAN HUTAN DAN LAHAN SERTA ANCAMAN HUKUMAN BAGI PELANGGAR GUNA MENEKAN TINGGINYA KEGIATAN MASYARAKAT

YANG MEMBUKA LAHAN DENGAN CARA

MEMBAKAR HUTAN DAN LAHAN.

E. MELAKUKAN PENDEKATAN TERHADAP PARA TOKOH ADAT, TOKOH MASYARAKAT, DAN TOKOH AGAMA DENGAN TUJUAN DAPAT MEMBERI

DUKUNGAN KERJASAMA DALAM RANGKA

MENANGGULANGI KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN.

F. MELAKUKAN KOORDINASI DENGAN INSTANSI TERKAIT, TERMASUK KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT YANG BERGERAK DALAM BADAN PEMADAM KEBAKARAN (BPK) AGAR DAPAT BEKERJASAMA DAN SALING MENUNJANG DALAM PELAKSANAAN PEMADAMAN TITIK API.

(7)

1. MELAKSANAKAN PATROLI GABUNGAN BERSAMA BNPB, TNI, DAMKAR, DAN BPK DI DAERAH RAWAN TERJADI KEBAKARAN.

2. MENDIRIKAN POSKO PENANGGULANGAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN GUNA MEMPERCEPAT TINDAKAN PEMADAMAN TITIK API.

3. MELAKSANAKAN PEMADAMAN API PADA KEBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN PERALATAN PENDUKUNG DAN APABILA TIDAK MEMUNGKINKAN UNTUK DICAPAI MENGGUNAKAN SARANA KENDARAAN R4 MAKA DIUPAYAKAN DENGAN MENCARI SUMBER AIR TERDEKAT DARI TITIK API.

(8)

1. MELAKSANAKAN PATROLI GABUNGAN BERSAMA BNPB, TNI, DAMKAR, DAN BPK DI DAERAH RAWAN TERJADI KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN.

2. MENDIRIKAN POSKO PENANGGULANGAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI DAERAH TERJADINYA KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN GUNA MEMPERCEPAT TINDAKAN PEMADAMAN TITIK API.

3. MELAKSANAKAN PEMADAMAN API PADA LAHAN DAN HUTAN YANG TERJADI KEBAKARAN DENGAN MENGUNAKAN PERALATAN PENDUKUNG DAN APABILA TIDAK MEMUNGKINKAN UNTUK DICAPAI MENGGUNAKAN SARANA KENDARAAN R4 MAKA DIUPAYAKAN DENGAN MENCARI SUMBER AIR TERDEKAT DARI TITIK API.

(9)

• MELAKUKAN PENANGKAPAN TERHADAP PELAKU PEMBAKARAN HUTAN DAN LAHAN GUNA DILAKUKAN PENYIDIKAN LEBIH LANJUT SAMPAI PROSES PERADILAN GUNA MEMBERI EFEK JERA KEPADA PELAKU

SEHINGGA

TINDAKAN PEMBAKARAN

LAHAN TIDAK DIULANGI OLEH PELAKU DI KEMUDIAN HARI.

• REKOMENDASI PENCABUTAN IJIN BAGI KORPORASI YANG TERBUKTI TELAH MELAKUKAN PEMBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PADA AREA KORPORASI TERSEBUT MAUPUN AREAL LAINNYA.

(10)

REKAPITULASI PENYELESAIAN PERKARA KARHUTLA

NO SATKER JUMLAH LAPORAN POLISI PENYELESAIAN PERKARA

LIDIK SIDIK HAP I HAP II / P21 ORG KORP 1 DITRESKRIMSUS 3 - - 3 3 -2 RES KATINGAN 5 - 2 2 1 -3 RES P. RAYA 5 - 1 - 4 -4 RES KOBAR 1 - 1 - - -5 RES BARSEL 1 - - - 1 -6 RES KOTIM 5 - - - 5 -7 RES SUKAMARA 3 - 3 - - -8 RES KAPUAS 16 - - - - 16 9 RES SERUYAN 1 - - - 1 -10 RES LAMANDAU 1 - 1 - - -11 RES PULPIS 14 - 1 - - 13 12 RES GUMAS 2 - 2 - - -13 RES BARTIM 1 - 1 - - -14 RES MURA 4 - 1 - 3 -15 RES BARUT 1 - 1 - - -JUMLAH 63 0 14 5 18 29 34

(11)

REKAPITULASI JUMLAH TERSANGKA PEMBAKARAN HUTAN DAN

LAHAN DI WILKUM POLDA KALTENG

NO

SATKER

JLH TSK

TSK TAHAN

ORG

KORP

ORG

KORP

1 DITRESKRIMSUS - 3 - -2 RES KATINGAN 3 2 - -3 RES P. RAYA 7 - - -4 RES KOBAR 1 - - -5 RES BARSEL 1 - - -6 RES KOTIM 5 - - -7 RES SUKAMARA 3 - - -8 RES KAPUAS 15 - - -9 RES SERUYAN 1 - - -10 RES LAMANDAU 1 - - -11 RES PULPIS 14 - - -12 RES GUMAS 2 - - -13 RES BARTIM 1 - - -14 RES MURA 4 - - -15 RES BARUT 1 - - -JUMLAH 60 5 0 0 65 0

(12)

a. LOKASI KEBAKARAN SULIT DIJANGKAU OLEH KENDARAAN PEMADAM KEBAKARAN SERTA SULITNYA MENCARI SUMBER AIR;

b. LUASNYA WILAYAH YANG TERBAKAR TDK SEIMBANG DENGAN JUMLAH PERSONEL DAN PERALATAN YANG DIMILIKI;

c. PERAN SERTA MASY. UNTUK TIDAK MELAKUKAN PEMBAKARAN LAHAN PERTANIANNYA SAAT DARURAT ASAP DAN TURUT SERTA MEMADAMKAN API MASIH RENDAH;

d. MINIMNYA PERALATAN PENDUKUNG YG DIMILIKI POLRI DALAM PENANGANAN PEMADAMAN API.

e. TANAH GAMBUT PADA MUSIM KEMARAU SANGAT RENTAN TERJADINYA KEBAKARAN DAN CEPAT MENYEBAR SEHINGGA SUSAH DIKENDALIKAN.

f. POLDA KALTENG MENGALAMI KENDALA BIAYA LIDIK/SIDIK KASUS PEMBAKARAN HUTAN/LAHAN SEHINGGA PERLU MENGAJUKAN TAMBAHAN ANGGARAN BERDASARKAN SURAT KAPOLDA KALTENG NOMOR: B/379/X/2015 TANGGAL 8 OKTOBER 2015. KIRANYA MENDAPAT DUKUNGAN SEPENUHNYA.

(13)

(14)

PELAKS PAM PILKADA SERENTAK

NO PENTAHAPAN TANGGAL KUAT LIBAT

1 LATPRA OPS 20-22/8 1/3 KUAT

2 PENETAPAN PASLON 24 AGT 1/3 KUAT 3 CIPKON DEKLARASI DAMAI 25 AGT

4 APEL GELAR PASUKAN 26 AGT 1/3 KUAT 5 MASA KAMPANYE 27 AGT – 5 DES 1/2 KUAT

6 MASA TENANG 6 – 8 DES 1/5 KUAT

7 PUNGUT SUARA 9 DES 2/3 KUAT

8 HITUNG SUARA 9 – 27 DES 1/6 KUAT

9 PENETAPAN CALON TERPILIH  TDK PHP 21 – 23 DES

 PHP 18 DES – 13 FEB 1/3 KUAT

(15)

SKENARIO PELAKS PILKADA SERENTAK 2015

PROTAP NO. 1 TH 2010 PERKAP NO. 1 TH 2009 X ( – ) PELANTIKAN TDK BERJALAN X ( + ) PELANTIKAN BERJALAN C. PELANTIKAN BERJALAN NAMUN TJD

KERUSUHAN

1. PELANTIKAN GUB / WALIKOTA / BUPATI BERJALAN, NAMUN DIWARNAI AKSI UNRAS

2. TERJADI BENTROK ANTAR MASSA MASING – MASING PASLON PARPOL DAN PERSEORANGAN.

3. PETUGAS TERPROVOKASI / REPRESIF BERPOTENSI MEMICU AKSI ANARKIS

D. PELANTIKAN TIDAK BERJALAN TERJADI KERUSUHAN

1. GUB / WALKOT / BUPATI TIDAK BERHASIL DILANTIK

2. KTR GUB/WALKOT/BUP DIDUDUKI MASSA

3. TJD AKSI ANARKIS, BAHKAN CHAOS. 4. PETUGAS TIDAK NETRAL, BERPOTENSI

MEMICU AKSI ANARKIS 5. PEMDA TIDAK TERBENTUK 6. KAMTIBMAS TERGANGGU

1. PELANTIKAN GUB / WALKOT / BUPATI TDK BERJALAN, KRN ADA PHP (PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN)

2. TERJADI AKSI UNJUK RASA, NAMUN TDK MENIMBULKAN KERUSUHAN 3. PEMDA TDK TERBENTUK 4. KAMTIBMAS TERGANGGU 5. PELANTIKAN TERTUNDA PERKAP NO. 16 TH 2006 YANG DIHARAPKA N

B. PELANTIKAN TIDAK BERJALAN, NAMUN SITUASI DAMAI

1. GUB / WALIKOTA / BUPATI DILANTIK TANPA PHP DAN TIDAK ADA PENOLAKAN MASSA DARI PARPOL DAN CALON PERSEORANGAN

2. PEMERINTAHAN DAERAH TERBENTUK 3. ELEMEN MASSA PASLON MENDUKUNG

PELANTIKAN

4. DEMOKRASI BERJALAN LANCAR 5. NEGARA AMAN

6. STABILITAS PEM-NEG TERJAGA.

A. PILKADA SERENTAK BERJALAN DAMAI

Y ( – ) CHAOS

Y ( + ) DAMAI

(16)

POTENSI KERAWANAN

1. PENGERAHAN MASSA : GESEKAN ANTAR PENDUKUNG; 2. GAR KETENTUAN MASA CUTI;

3. MANUVER POLITIK INCUMBENT DLM JEGAL LAWAN POLITIK;

4. CARETAKER MANFAATKAN POSISI UTK MENANGKAN PILKADA;

5. MONEY POLITICS;

6. PEMANFAATAN FASILITAS NEGARA DAN PEMOBILISASIAN BIROKRASI; 7. KAMPANYE NEGATIF;

8. GAR ETIKA KAMPANYE;

9. CURI START, KAMPANYE TERSELUBUNG DAN DI LUAR WAKTU YG DITETAPKAN;

10.BENTROK ANTAR MASSA PENDUKUNG; 11.GAR, MACET DAN LAKA LANTAS;

12.KEJAHATAN KONVENSIONAL.

(17)

POTENSI KERAWANAN

1. RUSAK TPS, SURAT DAN KOTAK SUARA;

2. KETERLAMBATAN DAN KEKURANGAN LOGISTIK (SURAT SUARA);

3. MENGHALANGI PEMILIH KE TPS SERTA SABOTASE DAN TEROR/INTIMIDASI; 4. MONEY POLITICS, SELEBARAN GELAP, PROTES MASY;

5. BUKA/TUTUP TPS TDK TEPAT WAKTU;

6. KOTAK SUARA TDK KOSONG SAAT DIMULAINYA PEMUNGUTAN SUARA; 7. BUKA KOTAK SUARA SBLM WAKTUNYA;

8. GUNAKAN HAK PILIH LBH DR SEKALI/MULTIVOTE;

9. PENANDAAN KERTAS SUARA & PALSU KERTAS SUARA ATAU TINTA PENANDA; 10. PENYELENGGARA PEMILU & APKAM TDK NETRAL;

11. PANITIA MENGABAIKAN KEBERATAN YG DIAJUKAN SAKSI/MASYARAKAT; 12. FORMULIR PALSU ATAU SENGAJA DIHILANGKAN;

13. KERIBUTAN SAKSI;

14. KESALAHPAHAMAN PANWAS DGN KPPS;

15. PENGHITUNGAN SUARA LEWATI BATAS WAKTU & TDK DISAKSIKAN PPL DAN SAKSI; 16. KESALAHAN PENGISIAN FORMULIR DAN PENGHITUNGAN SUARA;

17. KEJAHATAN KONVENSIONAL.

(18)

POTENSI KERAWANAN

1. PENGERAHAN MASSA PENDUKUNG PASLON UTK IKUTI PROSES PENETAPAN YG BERPOTENSI TIMBULKAN GESEKAN ANTAR PENDUKUNG & AKSI KEKECEWAAN YG DPT BERKEMBANG TJDNYA AKSI ANARKHIS;

2. PENOLAKAN PENETAPAN PASLON TERPILIH;

PENETAPAN PASLON TERPILIH

3. UNJUK RASA; 4. PENCULIKAN 5. SABOTASE;

6. KEJAHATAN KONVENSIONAL: PENGANCAMAN, PEMALSUAN, PENGANIAYAAN, PENGRUSAKAN, PEMBAKARAN, DLL

(19)

POTENSI KERAWANAN

1. PENGERAHAN MASSA DLM PROSES PERSIDANGAN;

2. UNJUK RASA & BENTROK ANTAR MASSA PENDUKUNG;

3. INTIMIDASI THD PENYELENGGARA MAUPUN SAKSI – SAKSI

4. SABOTASE & PENGHILANGAN BARANG BUKTI;

5. PEMALSUAN BARANG BUKTI; 6. SAKSI & BARANG BUKTI PALSU; 7. RUSAK RUANGAN SIDANG;

8. KONTROVERSI PUTUSAN MK;

9. AKSI UNRAS ANARKHIS PENOLAKAN PHP PUT.

(20)

POTENSI KERAWANAN

1. PENOLAKAN

PENGUSULAN

PENGESAHAN PASLON TERPILIH;

2. PENGERAHAN MASSA KE KPU

PROP/KAB/KOTA;

3. UNRAS THD PENYELENGGARA

PILKADA;

4. PENCULIKAN,

PEMBAKARAN,

SABOTASE

&

KEJAHATAN

KONVENSIONAL LAIN.

(21)

POLDA KALTENG

NO POLDA/RES

ANALISIS POTENSI KERAWANAN DAERAH

KET KESIAPAN PENY PEMILU SEJARAH KONFLIK POT KONFLIK PASLON PENGURUS PARPOL GANDA KARAKTER

ISTIK MASY TIBMASGUAN WILAYAHBATAS INCUMBENTCALON

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 PALANGKARAYA RAWAN 1

2 KAPUAS RAWAN 1

3 PULANG PISAU RAWAN 1

4 GUNUNG MAS RAWAN 1

5 KOTIM RAWAN 2 6 KATINGAN RAWAN 1 7 SERUYAN RAWAN 1 8 KOBAR RAWAN 1 9 LAMANDAU AMAN 10 SUKAMARA RAWAN 2

11 BARITO SELATAN RAWAN 1

12 BARITO TIMUR RAWAN 1

13 BARITO UTARA RAWAN 1

(22)

POTENSI KONFLIK PILKADA KALTENG

PALANGKARAYA

SEJARAH KONFLIK KONFLIK ETNIS SUKU DAYAK & MADURA TH. 2001

PARPOL GANDA DUALISME PENGURUS P GOLKAR

KARAKTERISTIK MASY MASY HETEROGEN & SUKA KONSUMSI MIRAS

KAPUAS

SEJARAH KONFLIK KONFLIK ETNIS SUKU DAYAK & MADURA TH. 2001

PARPOL GANDA DUALISME PENGURUS P GOLKAR

KARAKTERISTIK MASY MASY HETEROGEN & SUKA KONSUMSI MIRAS GUNUNG MAS SEJARAH KONFLIK TRADISI NGAYAW YG SDH MENDARAH DAGING KARAKTERISTIK MASY JUNJUNG TINGGI ADAT, SUKA KONSUMSI MIRAS & BAWA SAJAM

BATAS WILAYAH GUGATAN MASY KEL KUALA KURUN THD BATAS WIL KEL TAMPANG TUMBANG ANJIR

KOTIM SEJARAH KONFLIK KONFLIK SARA TH. 2001 KARAKTERISTIK MASY HETEROGEN PARPOL GANDA DUALISME KEPENGURUSAN PPP & GOLKAR

POT KONFLIK PASLON PENCALONAN DR PARPOL YG MSH BERMASALAH TIMBULKAN POLEMIK SUKAMARA SEJARAH KONFLIK KONFLIK LAHAN

POT KONFLIK PASLON KETDK SINKRONAN DATA PENDUDUK BERPOTENSI TIMBULKAN KONFLIK

KARAKTERISTIK MASY SUKA KONSUMSI MIRAS, WIL PESISI SANGAT FANATIK THD AGAMA, BYKNYA TRANSMIGRAN AKIBATKAN KECEMBURUAN SOSIAL BATAS WILAYAH BLM JELASNYA TAPAL BATAS ANTAR KABUPATEN

(23)

PROP. KALTENG

DAERAH OPERASI

DAERAH OPERASI

1. DAERAH PROPINSI KALTENG, TERDIRI DARI

 KABUPATEN / KOTA 13 DAERAH

 KOTA 1 DAERAH

 KECAMATAN 136 DAERAH

 KELURAHAN 120 DAERAH

 DESA 1.404 DAERAH 2. WILAYAH HUKUM POLDA KALTENG, TERDIRI DR

 POLRES 14 WIL;

 POLSEK 89 WIL;

 POLSUBSEKTOR 3 WIL.

1. KELENGKAPAN PERANGKAT PILKADA : PPK : 136

PPS : 1.571 2. JML TPS : 5.782 TPS

3. DPS : 2.014.893 Jiwa

DATA Hasil pleno kpu tgl 13 agustus 2015

(24)

POLDA KALTENG :1.319 PERS _{POLRES JJRN :}_3.162 _PERS

KEKUATAN RIIL PERSONEL POLRES JJRN SBYK 4.744

PERS DAN 2/3 YG TERLIBAT OPS SBYK 3.162 PERS

PENGGELARAN KEKUATAN

RIIL PERS POLDA KALTENG 6.723 PERS KUAT YG DILIBATKAN (2/3) 4.481 PERS

 UNSUR PIMPINAN 11 PERS

 STAF OPERASI  RENDAL 10 PERS  SETOPS 33 PERS  PUSDATA 15 PERS  PELAKSANA TK DAERAH  SATGAS I 67 PERS  SATGAS II 269 PERS

 SATGAS III 370 PERS

 SATGAS IV 42 PERS

 SATGAS V 119 PERS

 SATGAS VI 383 PERS

1. RES P. RAYA 280 PERS 8. RES KOBAR 268 PERS 2. RES KAPUAS 332 PERS 9. RES LAMANDAU 178 PERS 3. RES GUMAS 182 PERS 10. RES SUKMA 180 PERS 4. RES PULPIS 219 PERS 11. RES BARSEL 200 PERS 5. RES KOTIM 360 PERS 12. RES BARTIM 183 PERS 6. RES KATINGAN 217 PERS 13. RES BARUT 203 PERS 7. RES SERUYAN 170 PERS 14. RES MURA 191 PERS

(25)

 JUMLAH BKO KE POLRES JJRN SEBANYAK 320 PERS.

RES KATINGAN

 JML TPS 410 TMP  2/3 KUAT RES 217 PERS  BKO PAM TPS - PERS

RES PALANGKA RAYA

RES KUALA KAPUAS

 JML TPS 991 TMP  2/3 KUAT RES 332 PERS  BKO PAM TPS 80 PERS

RES PULANG PISAU

RES MURUNG RAYA

RES BARITO UTARA

RES BARITO SELATAN

RES BARITO TIMUR

RES SERUYAN

RES KOTIM

RES GUNUNG MAS

RES LAMANDAU

RES KOBAR

RES SUKAMARA

(26)

75 PERS (1 SSK) PHH BRIMOB SUBDEN 2 DEN A POR SIAGA DI AMPAH RES BARTIM

1. BARTIM 4. MURA 2. BARSEL

3. BARUT 74 PERS (1 SSK) PHH BRIMOB SUBDEN 2 DEN B POR

SIAGA DI MAKO SUBDEN 2 DEN B POR PANGKALAN BUN

1. KOBAR 2. SUKAMARA 3. LAMANDAU

101 PERS (1 SSK) PHH BRIMOB SUBDEN 2 DEN B POR SIAGA DI MAKO SUBDEN 1 DEN B POR

SAMPIT 1. SERUYAN

2. KOTIM

322 PERS PHH SAT BRIMOB BERSIFAT RAYONISASI

72 PERS (1 SSK) PHH BRIMOB SUBDEN 2 DEN A POR SIAGA DI PALANGKA RAYA

1. PALANGKA RAYA 4. GUNUNG MAS 2. KATINGAN 5. KUALA KAPUAS 3. PULANG PISAU

(27)

67 PERS (1 SSK) DALMAS DIT SABHARA SIAGA DI AMPAH BARTIM UTK MEMBACK UPPOLRES2 : 1. BARTIM 3. MURA

2. BARSEL 4. BARUT 68 PERS (1 SSK) DALMAS SIAGA

DI MAPOLRES KOTIM UTK MEMBACK UPPOLRES2 : 1. KOBAR 4. SERUYAN 2. SUKAMARA 5. KOTIM 3. LAMANDAU

204 PERS DALMAS DIT SABHARA

BERSIFAT RAYONISASI

69 PERS (1 SSK) DALMAS DIT SABHARA SIAGA DI PALANGKA RAYA UTK MEMBACK UP 1. PALANGKA RAYA 4. GUNUNG MAS 2. KATINGAN 5. KUALA KAPUAS 3. PULANG PISAU

(28)

31 PERS

CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR :

 (1) JUMLAH CALON : 3 PASANG

 (2) KOORDINATOR PAM : 1 ORANG PAMEN

 (3) WALKAT : 5 x 6 CALON = 30 ORANG

 UNSUR PIMP/STAF OPS : 69 PERS

 SATGAS 1 (INTEL, BINMAS) : 61 PERS

 SATGAS 2 (LANTAS, SABHARA) : 37 PERS

 SATGAS 3 (KODAL BRIMOB) : 13 PERS

 SATGAS 4 (RESKRIMUM) : 42 PERS

 SATGAS 5 (PAMOBVIT, DOKKES, BRIMOB) : 88 PERS

 SATGAS 6 (GABUNGAN STAF, PAMEN, PAMA, BA, PNS) : 145 PERS

CADANGAN (

ON CALL

DI POLDA)

PAM WALPRI

455 PERS

(29)

NO

URAIAN

SUGIANTO –

_{SAID HABIB}

_WAHYUDI

WILLY –

_JAWAWI

UJANG-1.

TATAP MUKA

91

100

51

2. RAPAT UMUM

2 -

-3.

TEMU TERBATAS

52

35

25

4. GIAT LAIN

2

4

5 JUMLAH

147

139

81 KEGIATAN KAMPANYE CAGUB DAN CAWAGUB

PROV. KALTENG

(30)

KEGIATAN KAMPANYE

CABUP DAN CAWABUP KOTIM

NO. URAIAN DJUNAIDY –

HARYANTO SOPIAN-TAUFIQ M. ARSYAD-NADIANSYAH M. RUDINI – H. SUPRIADI 1

TATAP MUKA

1 - 13 2 2.

RAPAT UMUM

- - - -3.

TEMU

TERBATAS

- 3 2 1 4.

GIAT LAIN

- - - -JUMLAH 1 3 15 3

(31)

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KALIMANTAN TENGAH