• Tidak ada hasil yang ditemukan

GENERAL BUSINESS ENVIRONMENT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GENERAL BUSINESS ENVIRONMENT"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

GENERAL BUSINESS ENVIRONMENT

PAPER

INFORMATION TECHNOLOGY ENVIRONMENT

DAMPAK MONOPOLI GOOGLE TERHADAP PENGEMBANG APLIKASI

DI EROPA

Studi Kasus : Monopoli Google Di Eropa

Disusun oleh : Nova Angelika Maharani (Eksekutif B-29A)

Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Gadjah Mada Jakarta 2016

(2)

BAB I PENDAHULUAN

Pendapat bahwa Internet menyediakan arena pertarungan yang seimbang antara perusahaan besar dan kecil sudah tidak 100% benar lagi. Sifat Internet yang online 24 jam dan nirbatas memang menjanjikan peluang yang besar, namun pada saat bersamaan juga menjanjikan kompetisi yang sengit. Berbicara mengenai internet tidak terlepas dari “Search Engine”.

Search Engine1 merupakan sistem software yang di desain untuk mencari berbagai informasi

yang tersimpan dalam layanan World Wide Web (WWW), File Transfer Protocol (FTP), Mailing List, atau News Group yang berada di dalam sebuah atau sejumlah Server dalam suatu batasan jaringan. Hasil dari pencarian akan menampilkan berbagai data informasi yang bersumber dari Website, Blog, Forum tertentu. Hasil dari pencarian sering disebut sebagai Search Engine Result Pages (SERPs). Saat ini, google adalah mesin pencari yang paling banyak digunakan oleh pengguna internet di dunia. Sejak November 2010, Google telah dijadikan sasaran penyelidikan Komisi Eropa karena dianggap melakukan monopoli. Hal ini yang kemudian merugikan layanan Internet perusahaan lainnya di benua Eropa, salah satunya Microsoft. Google diduga telah mengubah algoritma di mesin pencarinya dengan menampilkan hasil pencarian yang lebih ditujukan ke berbagai layanannya. Paper ini menjelaskan tentang monopoli yang dilakukan google di Eropa, bentuk monopoli yang dilakukan, kerugian yang dialami oleh web developer lain dengan adanya google di Eropa serta bagaimana strategi yang dilakukan oleh apps developer untuk bisa bertahan dan mengantisipasi kerugian akibat kehadiran google.

1.1 Profile Perusahaan

Google Inc. adalah sebuah perusahaan multinasional Amerika Serikat yang berkonsentrasi pada pengadaan jasa dan produk Internet. Produk-produk tersebut meliputi teknologi pencarian, komputasi web, perangkat lunak, dan periklanan daring2. Google didirikan oleh Larry Page dan

Sergey Brin saat masih menempuh pendidikan Ph.D. di Universitas Stanford. Mereka berdua

1 http://www.seogereggi.com/2015/03/pengertian-search-engine-mesin-pencari.html 2 https://id.wikipedia.org/wiki/Google#cite_note-See:_List_of_Google_products-7

(3)

memegang 16 persen saham perusahaan. Google berdiri sebagai perusahaan swasta pada tanggal 4 September 1998. Pernyataan misinya adalah "mengumpulkan informasi dunia dan membuatnya dapat diakses dan bermanfaat oleh semua orang”.3

Perusahaan ini diperkirakan mengoperasikan lebih dari satu juta server di beberapa pusat data di seluruh dunia4, dan memproses lebih dari satu miliar kueri pencarian5 dan sekitar 24 petabita

data buatan pengguna setiap harinya. Pada bulan Desember 2012, Alexa menyebut google.com sebagai situs web paling banyak dikunjungi di dunia. Situs-situs Google dalam bahasa lain masuk peringkat 100 teratas, sebagaimana halnya situs milik Google seperti YouTube dan Blogger6, Google menempati peringkat kedua di basis data ekuitas merek BrandZ7. Dominasi

pasarnya menuai kritik mengenai hak cipta, penyensoran, dan privasi. Pada tahun 2014, Google juga mendapat penghargaaan dari Business Insider sebagai perusahaan yang memiliki merk paling bernilai.8. Dalam beberapa tahun terakhir Google telah dihadapkan pada tuduhan antitrust

di Amerika Serikat dan Uni Eropa . Kritik kepada Google di Eropa dan America berfokus pada iklan yang membingungkan (seperti hasil pencarian umum dan khusus serta tingginya posisi yang diberikan kepada hasil pencarian berbayar) dan penyalahgunaan posisi pasar yang dominan. Beberapa mengklaim bahwa Google menikmati sendiri atau pelayanan afiliasi (seperti; untuk reservasi penerbangan), dengan menempatkan mereka di bagian atas pencarian atau, diduga

3 "Google Corporate Information". Google, Inc. Diakses tanggal Maret, 2016.

4 "Pandia Search Engine News – Google: one million servers and counting". Pandia Search Engine News. July 2, 2007. Diakses tanggal Maret 22,2016

5 Kuhn, Eric (December 18, 2009). "CNN Politics – Political Ticker... Google unveils top political searches of 2009". CNN. Diakses tanggal Maret 22, 2016

6 "Alexa Traffic Rank for Google (three month average)". Alexa Internet. Diakses tanggal Maret 22, 2016

7 "Top 100 Most Powerful Brands of 2011". BrandZ. 2010. Diakses tanggal Maret 22,2016

8 Google jadi Merek yang Paling Bernilai di Dunia Tahun 2014. Vibiznews. Diakss tanggal Maret 22, 2016

(4)

dengan menurunkan peringkat hasil pencarian yang tidak berbayar dari persaingan pencarian jasa. Dengan demikian , perusahaan ini diduga menyalahgunakan posisi pasar yang dominan di Wilayah Ekonomi Eropa ( EEA )

BAB II ANALISIS 2.1 Pasar Monopoli

Secara etimologi, monopoli berasal dari bahasa Yunani, yaitu “monos”, yang artinya satu atau sendiri, dan “polein” yang artinya menjual atau penjual. Berdasarkan etimologi monopoli tersebut dapat diartikan bahwa monopoli adalah kondisi dimana hanya ada satu penjual yang menawarkan satu barang dan jasa tertentu9, artinya pasar monopoli terjadi dimana hanya ada satu

penjual produk, dan tidak ada produk lain yang menjadi pengganti (no substitutes) dari produk yang diperdagangkan oleh si monopolis (orang yang menjalankan monopoli). Seluruh pasar yang bersangkutan, dia sendirilah yang menguasainya, dengan kata lain, di pasar itu tidak terdapat barang lain yang sejenis, sehingga si monopolis tidak perlu mempertimbangkan pengaruh firma lain terhadap ketetapannya mengenai harga maupun jumlah yang diperdagangkan. Mengingat akan hal itu dalam pasar monopoli tidak ada pesaing bagi yang melakukannya.

Dalam kasus monopoli yang dituduhkan kepada Google, Federal Trade Commission (FTC) sebuah lembaga yang mengawasi aktivitas dagang di AS agar terbebas dari monopoli, sedang dalam proses investigasi terhadap Google dan sistem operasi Android. Google diduga memblokir akses ke sistem operasi Android untuk dua kompetitor Google, perusahaan teknologi saingan Google mengklaim bahwa raksasa search engine tersebut sengaja menempatkan dirinya dan

(5)

layanannya melebihi para pesaing pada sistem operasi Android, dan dalam beberapa kasus, Google akan memblokir para kompetitor untuk mendapatkan akses ke platform tersebut.

Menurut Komisi Anti-monopoli Uni Eropa, ada beberapa point pelanggaran yang telah dilakukan Google:

1. Cara Google menampilkan layanan pencarian dibandingkan para pesaingnya. 2. Cara Google menggunakan konten untuk situs lain.

3. Dominasi Google di dunia iklan di dalam fitur search.

Pembatasan atas pemasang iklan yang ingin memindahkan kampanye ke situs search engine lain.

Masalah dengan Uni Eropa ini bukanlah yang pertama bagi Google. Sebelumnya , raksasa mesin pencarian itu juga telah berurusan dengan European Commission, komisi Uni Eropa yang mengawasi masalah antitrust (antimonopoli). Uni Eropa meneliti klaim yang menyatakan bahwa Google menggunakan cara tidak kompetitif untuk meningkatkan pangsa pasar OS Android, upaya penelitian tersebut dimulai dari tuduhan Microsoft dan Nokia yang mengklaim Google telah melisensi Android ke perangkat mobile lebih rendah dari biaya pembuatannya. Google juga dituding telah menekan vendor ponsel Android untuk memasang berbagai layanan milik Google di handset yang diproduksi.

Google telah menghadapi beberapa permasalahan monopoli dalam beberapa tahun terakhir. Para pesaing Google yang menangani sekira dua dari setiap tiga pencarian web di AS menyatakan perusahaan asal California tersebut menggunakan posisi dominannya untuk mempromosikan produk lain, seperti peta, perjalanan dan belanja. Dengan pangsa pasar hingga 70 persen di AS, 75 persen pencarian iklan dan 95 persen pencarian mobile, wajar jika Google mendapat tuntutan monopoli. Namun monopoli versi Google menurut hukum di Amerika Serikat dinyatakan tidak melanggar hukum. Pemerintah harus bisa membuktikan tuduhan bahwa Google menggunakan kekuatan monopoli dengan cara yang tidak kompetitif untuk mengambil pangsa pasar.

2.2 Kasus google di eropa

Kebijakan tentang persaingan selalu menjadi hal yang penting di Uni Eropa. Peraturan antitrust dilaksanakan agar menjamin perdagangan bebas dan adil di pasar umum. Peraturan tentang persaingan yang relevan diatur dalam Pasal 101 dan 102 dari perjanjian yang tertuang

(6)

dalam Treaty on Functioning of The European Union (TFEU). Mengenai Pasal 102, beberapa ahli mengkritik Pasal 102C, yang menunjukkan bahwa penyalahgunaan posisi dominan dapat menempatkan pihak lainya pada kerugian kompetitif.

Article 102 TFEU (ex Article 82 TEC)10

'Any abuse by one or more companies of a dominant position within the internal market, or in a substantial part of it, shall be prohibited as incompatible with the internal market, in so far as it may affect trade between Member States. Such abuse may, in particular, consist in:

(a) Directly or indirectly imposing unfair purchase or selling prices or other unfair trading conditions;

(b) Limiting production, markets or technical development to the prejudice of consumers;

(c) Applying dissimilar conditions to equivalent transactions with other trading parties, thereby placing them at a competitive disadvantage;

(d) Making the conclusion of contracts subject to acceptance by the other parties of supplementary obligations which, by their nature or according to commercial usage, have no connection with the subject of such contracts.'

Penilaian mengenai antitrust layanan online dan mesin pencari memang menantang. Pada kasus Google, beberapa ahli menganggap mesin pencari umum dan khusus sebagai produk dan market yang berbeda11. Namun, hal itu dapat memungkinkan karena pasarnya dominan,

perusahaan mencoba untuk mempengaruhi pasar pencarian khusus, tapi ini adalah pertanyaan yang harus diputuskan oleh Komisi Eropa. Perlu diingat bahwa tujuan hukum persaingan tidak pernah mencapai hasil pasar yang optimal, tapi untuk melestarikan kemampuan dan insentif dari perusahaan di pasar untuk mengungguli saingan mereka, sementara itu komisi persaingan Eropa merencanakan melakukan investigasi dengan tiga cara, yaitu :

10 Competition policy in the digital economy, European Policy Information Centre (EPIC), April 17th, 2015.

11 Ronny Hauck, FTC v. Google: The Enforcement of Antitrust Law in Online Markets, in: G. Surblyte (ed.), Competitionon the Internet, p. 59.

(7)

1. Mendapatkan informasi dan bukti jika Google melakukan pemaksaan dan tak membayarkan insentif kepada para perusahaan ponsel dan juga para penyedia layanan seluler.

2. Komisi Eropa akan mencari tahu apakah Google membuat kebijakan, aturan, atau menghalangi para developer, vendor, dan juga penyedia jasa layanan seluler untuk melakukan perubahan pada software dan aplikasi yang tersemat di dalam service Google. 3. Komisi Eropa tersebut akan menyelidiki apakah Google menambahkan aplikasi-aplikasi lain

selain yang biasa terdapat di perangkat Android tersebut. 2.3 Kerugian yang ditimbulkan Google di Eropa

Dari teori dan juga penjelasan kasus diatas, maka apabila kita menjadi application developer di Eropa, maka kerugian yang akan dialami dengan kehadiran google adalah sbb:

1. Tidak berkembangnya bisnis application developer lokal yang menyebabkan mereka tidak bisa maksimal dalam hal mendapatkan profit karena banyaknya aplikasi buatan google yang tersemat dalam android dan juga upaya penghalangan yang dilakukan google dalam memasukan aplikasi lokal kedalam android.

2. Application Developer tidak berani untuk melakukan inovasi dalam mengembangkan aplikasinya.

3. Terkait dengan isu monopoli pada mesin pencari, maka penyedia jasa layanan diluar google akan diruginan dengan google mendistorsi hasil pencarian Internet, yang hanya menguntungkan layanan jasa atau perbelanjaan milik Google.

4. Program bundling Google terhadap aplikasi dengan sistem operasi Android yang gratis biaya unduh pada akhirnya menghalangi pengguna untuk mengunduh aplikasi sejenis dikarenakan munculnya switching cost. Switching cost inilah yang dihadapi oleh pengembang aplikasi akibat dominasi aplikasi Google dalam Android.

(8)

BAB III STRATEGI

Dalam dunia bisnis dengan tingkat persaingan yang ketat dan lingkungan yang dinamis, strategi merupakan kunci dari pencapaian keunggulan bersaing dan keberhasilan sebuah bisnis.

Pemilihan strategi merupakan fokus utama dari top manajemen. Tidak jarang perusahaan meminta bantuan konsultan top dengan biaya besar untuk merumuskan strategi. Untuk menjalankan strateginya perusahaan pun rela mengerahkan sumberdaya dan investasi yang tidak sedikit.

Proses implementasi strategi juga seringkali mengharuskan perusahaan mengubah bisnisnya, mengakuisisi kompetensi baru, mengubah proses bisnis dan struktur organisasi yang semuanya memerlukan waktu yang tidak singkat. Dengan kondisi yang dihadapi dalam lingkungan bisnis aplikasi di Eropa, dapat diterapkan beberapa strategi berikut :

1. Bekerjasama dengan pemerintah pusat, dalam hal ini pemerintah bertindak sebagai regulator dalam pelaksaan bisnis diwilayahnya, regulasi yang dibuat bukan untuk melarang Google beroperasi tetapi, lebih kepada menciptakan lingkungan bisnis yang sehat serta memberikan ruang kepada pengembang aplikasi lokal untuk dapat berkreasi dan tidak takut dalam menciptakan inovasi.

2. Menciptakan suatu Platform yang membuat para penggunanya betah berada dilingkungan yang kita ciptakan, seperti menawarkan berbagai macam tool yang dapat mendukung kebutuhan masyarakat eropa, yang mungkin belum dikeluarkan oleh google.

3. Saluran distribusi yang tepat, saluran tersebut dapat melalui kemitraan antara pengembang aplikasi, media buying, dan produk yang dikembangkan paling tidak mempunyai efek viral.12

12 http://venturebeat.com/2013/07/04/six-survival-tips-for-mobile-startups/. Diakses pada 23 Maret 2016.

(9)

DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.seogereggi.com/2015/03/pengertian-search-engine-mesin-pencari.html. Diakses pada 22 Maret 2016.

2. https://id.wikipedia.org/wiki/Google#cite_note-See:_List_of_Google_products-7. Diakeses pada 22 Maret 2016.

3. "Google Corporate Information". Google, Inc. Diakses pada 22 Maret, 2016.

4. "Pandia Search Engine News – Google: one million servers and counting". Pandia Search Engine News. July 2, 2007. Diakses pada Maret 22,2016.

5. Kuhn, Eric (December 18, 2009). "CNN Politics – Political Ticker... Google unveils top

political searches of 2009". CNN. Diakses pada Maret 22, 2016.

6. "Alexa Traffic Rank for Google (three month average)". Alexa Internet. Diakses pada Maret 22, 2016.

7. "Top 100 Most Powerful Brands of 2011". BrandZ. 2010. Diakses pada Maret 22,2016 8. Google jadi Merek yang Paling Bernilai di Dunia Tahun 2014. Vibiznews. Diakses pada

Maret 22, 2016.

9. Suyud Margono, Hukum Anti Monopoli (Jakarta:Sinar Grafika,2009), hlm. 6.

10. Competition policy in the digital economy, European Policy Information Centre (EPIC), April 17th, 2015.

11. Ronny Hauck, FTC v. Google: The Enforcement of Antitrust Law in Online Markets, in: G. Surblyte (ed.), Competition on the Internet, p. 59.

12. http://venturebeat.com/2013/07/04/six-survival-tips-for-mobile-startups/. Diakses pada 23 Maret 2016.

Referensi

Dokumen terkait

Andaikata anda sudah menyisihkan sebagian dari pendapatan yang dialokasikan ke dalam pos tabungan untuk membeli sebidang tanah.. Teman anda menawarkan mobilnya untuk

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara: (1) sikap bahasa dan kemampuan menginterpretasi teks anekdot (2) kemampuan membaca pemahaman

Dengan demikian regresi berganda ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel-variabel yang akan diteliti, yaitu Indeks Pembangunan Manusia sebagai

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat ditegaskan bahwa dinamika penyesuaian diri sebagai pergerakan yang ditimbulkan dari dorongan semangat individu untuk

(4) sebaiknya pemerintah (Dinas Pendidikan) senantiasa memfasilitasi dalam semua kegiatan pembinaan prosedur dan teknis penilaian, dan (5) pembinaan dalam bentuk supervise

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Perubahan Berat Badan Domba Ekor Tipis yang Diinfeksi Haemonchus contortus adalah

Keadaan SMA Negeri 1 Cempaka sudah cukup bagus dan memadai, fasilitas yang mendukung para siswa, gedung yang terdiri dari beberapa ruangan antara lain: ruang kantor, ruang kepala

Puji dan syukur pertama saya selaku penulis ucapakan kepada Tuhan YME yang atas segala rahmat dan karunia-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis