• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

1.1.1 Sejarah PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk.

PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. (Bank Bjb) merupakan perusahaan milik Belanda berkedudukan di Bandung yang bernama NV Denis (De Erste Nederlansche Indische Shareholding) yang sebelumnya perusahaan tersebut bergerak di bidang bank hipotek dan dinasionalisasi oleh pemerintah Indonesia menjadi Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat pada tahun 1960. PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. (Bank Bjb) merupakanbank umum milik Pemerintah Daerah Jawa Barat dan Banten yang bergerak di bidang perbankan serta mempunyai visi menjadi 10 bank terbesar dan berkinerja baik di Indonesia. Nasabah utama dari Bank Bjb berupa perorangan, karyawan, koperasi, BUMD, BUMN, beserta institusi lainnya baik Pemerintah maupun Swasta. Sampai 31 Desember 2013, Bank Bjb memiliki 1 kantor pusat, 62 kantor cabang, 312 Kantor Cabang Pembantu, 318 Kantor Kas, 133 Payment Point, 11 mobil kas dan 1191 ATM.

1.1.2 Logo Perusahaan

Penampilan logo baru Bank Bjb mencakup perubahan bentuk dan warna logo. Brand name dari Bank Bjb adalah sebuah akronin, menggambarkan sifat kesederhanaan dan sifat modern masyarakat dimana Bank Bjb akan berbakti. Nama ini menggambarkan transformasi Bank Bjb untuk menjadi lebih efektif dan professional dan melayani seluruh lapisan masyarakat dari Sabang sampai Merauke. Brand shape Bank Bjb berarti jangkauan pelayanan (perspektif sekunder : sayang yang terbang untuk kemajuan). Bentuk sayap pada logo Bank Bjb memberikan arti menjangkau jauh untuk memberikan pelayanan terbaik melambangkan tekad dan upaya bank untuk memberikan yang terbaik kepada nasabah, shareholder, dan seluruh masyarakat. Brand color Bank Bjb berarti

(2)

2 pemilihan warna pada logo Bank Bjb terinspirasi oleh sejarah masa lampau Bank Jabar Banten dan brand personality Bank Bjb yang baru. Warna tersebut terdiri daricalm water blue, atmospheric ambience blue, sincere true yellow, yang memiliki arti tersendiri yaitu calm water blue mengartikan sifat tegas, konsisten, institusional, berwibawa, teduh dan mapan, sedangkan untuk atmospheric ambience blue mengartikan visioner, fleksibel, dan modern, kemudian warna sincere true yellow yang mengartikan sifat melayani, keluarga dan tumbuh.

Gambar 1.1

Logo PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. Sumber :www.bankbjb.co.id

1.1.3 Visi Dan Misi Perusahaan 1. Visi perusahaan

PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk memiliki visi sebagai berikut (Annual Report Bank Bjb 2014):

”Menjadi 10 bank terbesar dan berkinerja baik di Indonesia” 2. Misi perusahaan

Dan PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk memiliki misi sebagai berikut (Annual Report Bank Bjb 2014):

a. Penggerak dan pendorong laju perekonomian daerah b. Melaksanakan penyimpanan uang daerah

c. Salah satu sumber pendapatan asli daerah 1.1.4 Budaya dan Nilai-Nilai Perusahaan

Dalam rangka mendukung pencapaian visi dan misi Bank Bjb menjadi 10 bank terbesar dan berkinerja baik di Indonesia, Bank Bjb telah melakukan beberapa perubahan, salah satunya perubahan budaya perusahaan. Budaya

(3)

3 perusahaan tersebut mencerminkan semangat Bank Bjb dalam menghadapi persaingan perbankan yang semakin ketat dan dinamis. Nilai-nilai budaya perusahaan (corporate values) yang telah dirumuskan yaitu GO SPIRIT yang merupakan perwujudan dari Service Excellence, Professionalism, Integrity, Respect, Intelligence, Trust yang dijabarkan dalam 14 perilaku utama (Annual Report 2014).

Tabel 1.1 Budaya Perusahaan Corporate

Values Perilaku Utama 1. Services

Exellence

1. Ramah, tulus, kekeluargaan

2. Selalu memberikan pelayanan prima 2. Profesionalism 3. Cepat, tepat, akurat

4. Kompeten dan bertanggung jawab

5. Memahami dan melaksanakan ketentuan perusahaan

3. Integrity 6. Konsisten, disiplin dan penuh semangat 7. Menjaga citra bank melalui prilaku terpuji dan menjunjung tinggi etika

4. Respect 8. Fokus pada nasabah 9. Peduli pada lingkungan

5. Intelligence 10. Selalu memberikan solusi yang terbaik

11. Berkeinginan kuat untuk mengembangkan diri 12. Menyukai perubahan yang positif

6. Trust 13. Menumbuhkan transparansi, kebersamaan dan kerjasama yang sehat

14. Menjaga rahasia bank dan perusahaan Sumber : Annual Report 2014

(4)

4 1.1.5 Struktur Organisasi Bank Bjb KCP Sumbersari

Berikut adalah struktur organisasi pada Bank Bjb KCPSumbersaridapat dilihat di bawah ini :

Gambar 1.2

Struktur Organisasi Bank Bjb KCP Sumbersari

Sumber : Surat Keputusan Direksi No:374/SK/DIR-PS/2015

1.2 Latar Belakang Penelitian

Seiring dengan perkembangan zaman setiap perusahaan dituntut untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusianya, agar dapat bersaing dan mengatasi tuntutan konsumen atau pelanggan yang semakin tinggi. Perusahaan harus mampu bersaing dengan terus meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kinerja perusahaan, agar menjadi perusahaan yang terbaik dan terdepan dimata konsumen atau pelanggan. Kemampuan perusahaan untuk bersaing tergantung dari kualitas sumber daya manusia pada perusahaan tersebut, manusia sebagai sumber daya yang potensial dengan kemampuan dan keterampilannya yang dapat mempengaruhi jalannya roda perusahaan.

Pemimpin atau atasan memiliki peran penting dalam suatu organisasi dalam mengembangkan organisasinya dan menjalankan segala tugasnya untuk mencapai tujuan organisasi yang diterapkan, seperti yang dikatakan oleh Siagian

Kantor Cabang Pembantu Operasional Bisnis - Teller - Customer Service - Adminstrasi

Dana & Jasa - Bisnis Legal - Account Officer - Pemasaran Dana Institusi - Pemasaran Dana Konsumer

(5)

5 (2010:2) bahwa keberhasilan suatu organisasi baik sebagai keseluruhan maupun berbagai kelompok dalam suatu organisasi tertentu, sangat tergantung pada mutu kepemimpinan yang terdapat dalam organisasi yang bersangkutan. Selanjutnya Beni Ahmad (2012:276) menyatakan bahwa pemimpin dan kepemimpinan merupakan seni dan keterampilan orang dalam memanfaatkan kekuasaannya untuk mempengaruhi orang lain agar melaksanakan aktivitas tertentu, yang diarahkan pada tujuan yang telah ditetapkan. Memimpin adalah mengerjakan niat demi tujuan tertentu, tetapi dilaksanakan oleh orang lain. Orang yang dipimpin adalah yang diperintah, dipengaruhi, dan diatur oleh ketentuan yang berlaku secara formal ataupun nonformal.

Seorang pemimpin dalam suatu organisasi harus mampu memberikan contoh dan membangun mental secara positif kepada karyawannya, agar dapat mengembangkan gairah kinerja bagi karyawannya secara maksimal didukung oleh fasilitas-fasilitas organisasi untuk mencapai tujuan organisasi agar lebih efektif. Pemimpin merupakan salah satu faktor penting yang dapat memainkan peran untuk mempengaruhi dan memberikan sikap serta perilaku individu dan kelompok, sehingga membentuk gaya kepemimpinan yang diterapkan. Seperti yang dikatakan oleh Wahjosumidjo yang dikutip oleh Beni Ahmad (2012:277) mengatakan bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan dan keterampilan seseorang yang menduduki jabatan sebagai pimpinan suatu kerja untuk mempengaruhi perilaku orang lain, terutama bawahannya untuk berpikir dan bertindak sedemikian rupa, sehingga melalui perilaku positif, ia memberikan sumbangsih nyata dalam pencapaian tujuan organisasi.

Namun tidak dapat dipungkiri karyawan juga memiliki peran penting dalam menjalankan keputusan yang diberikan oleh seorang pemimpin, baik tidaknya kinerja karyawan dalam melaksanakan setiap tugas yang mereka jalankan tergantung dari pimpinannya sendiri. Bagaimana seorang pemimpin memberikan pengaruh untuk mempengaruhi para karyawannya melakukan berbagai tindakan sesuai dengan yang diharapkannya.

Berdasarkan pemaparan di atas maka dapat dipastikan bahwa perilaku seorang pemimpin dapat menimbulkan pemahaman tersendiri yang akan berpengaruh terhadap kondisi karyawan, karena seorang pemimpin yang

(6)

6 mendatangkan keinginan pada kelompok orang untuk mencontohnya atau mengikutinya, atau yang memancarkan pengaruh tertentu, kekuatan atau wibawa, sedemikian rupa sehingga membuat kelompok orang bersedia melakukan apa yang dikehendakinya, hal ini dinyatakan oleh Prajudi Atmosudirdjo yang dikutip oleh Ahmad (2012:277). Demikian halnya dengan Bank Bjb KCP Sumbersari yang berlamat di depan Ruko Sumbersari, Jl. Soekarno Hatta No. 101B Kota Bandung, yang bergerak dibidang perbankan harus memperhatikan segala permasalahan dalam manajemennya terutama mengenai gaya kepemimpinan yang diterapkan terhadap kinerja karyawan, sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, demi tercapainya suatu visi dan misi Bank Bjb KCP Sumbersari tersebut. Terdapat fenomena yang terjadi pada Bank Bjb KCP Sumbersari pada tanggal 4 November 2015, dimana Bjb KCP Sumbersari mengalami pergantian pemimpin distruktur Kantor Cabang Pembantu yang sudah dijalankan, oleh karena itu seluruh pegawai harus beradaptasi kembali dengan gaya kepemimpinan yang baru, pernyataan ini dinyatakan oleh Raden Silvania bagian sumber daya manusia dan umum Bank Bjb KCP Sumbersari. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan pemimpin baru sebagai pemimpin Bank Bjb KCP Sumbersari tentang gaya kepemimpinan yang diterapkan dapat disimpulkan bahwa pemimpin Bank Bjb KCP Sumbersari dalam memimpin karyawan-karyawannya ia menyesuaikan dengan Surat Keputusan Direksi 2015 No. 375/SK/DIR-PS/2015 tanggal 27 April 2015 yang mendeskripsikan jabatannya. Menurut Surat Keputusan Direksi 2015 No. 375/SK/DIR-PS/2015 tanggal 27 April 2015 yang menyatakan deskripsi jabatan pada Kantor Cabang Pembantu Bank Bjb, menjelaskan ruang lingkup jabatan Pemimpin Kantor Cabang Pembantu Bank Bjb adalah merancang, melaksanakan dan mengawasi serta mengembangkan rencana dan strategi seluruh aktivitas bisnis, operasional dan service Kantor Cabang Pembantu sehingga aktivitas bisnis, operasional dan service serta pengelolaan risiko Kantor Cabang Pembantu dapat berjalan dengan baik. Dan menurut pernyataan pemimpin Bank Bjb KCP Sumbersari, ia lebih cenderung berorientasi tugas, karena menurutnya perjalanan hidup suatu perusahaan dapat dikatakan baik jika semua tugas-tugas dapat terselesaikan dengan baik dan pencapaian target jangka panjang maupun jangka pendek dapat

(7)

7 tercapai sebagaimana mestinya dan keakraban seluruh karyawan dengan dirinya dapat terjalin ketika semua karyawan sudah masuk dan memahami lingkungannya. Namun dalam pengerjaan tugas-tugas yang dilakukan karyawan Pemimpin KCP Sumbersari tidak memberi tekanan lebih, ia membebaskan setiap karyawannya untuk mengerjakan tugas-tugasnya dengan caranya sendiri, agar tidak adanya penekanan terhadap kreatifitasnya.

Dalam hal ini peneliti ingin mengetahui pengaruh dari gaya kepemimpinan yang diterapkan terhadap kinerja karyawan yang ada di Bank Bjb KCP Sumbersari. Sesuai yang dinyatakan oleh Atmosudirdjo yang dikutip oleh Ahmad (2012:277) perilaku seorang pemimpin dapat menimbulkan pemahaman tersendiri yang akan berpengaruh terhadap kondisi karyawan, karena seorang pemimpin yang mendatangkan keinginan pada kelompok orang untuk mencontohnya atau mengikutinya, atau yang memancarkan pengaruh tertentu, kekuatan atau wibawa, sedemikian rupa sehingga membuat kelompok orang bersedia melakukan apa yang dikehendakinya.

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti dengan berupa daftar pertanyaan untuk seluruh pegawai Bank Bjb KCP Sumbersari yang berjumlah 16 orang yang bermaksud ingin mengetahui tanggapan karyawan Bank Bjb KCP Sumbersari, dengan maksud apakah terdapat kekurangan dan hambatan terhadap kinerja karyawan dari gaya kepemimpinan yang diterapkan pemimpin :

Grafik 1.1

Jumlah karyawan Bank Bjb KCP Sumbersari yang menyatakan terdapat kekurangan dan hambatan yang mempengaruhi kinerjanya

Sumber : Olahan Peneliti

50% 37% 13%

Jumlah karyawan

Karyawan yang menyatakan terdapat kekurangan dan hambatan Karyawan yang tidak menyatakan adanya kekurangan dan hambatan Netral

(8)

8 Berdasarkan grafik 1.1 dapat dijelaskan bahwa terdapat 50% dari jumlah karyawan menyatakan terdapat kekurangan dari gaya kepemimpinan yang diterapkan pemimpin dan hambatan yang mempengaruhi kinerja karyawan. Dan terdapat 37% jumlah karyawan yang menyatakan tidak terdapat kekurangan dan hambatan dari gaya kepemimpinan yang diterapkan. Serta terdapat 13% dari jumlah karyawan yang menyatakan netral.

Tabel 1.2

Pernyataan karyawan terhadap kekurangan dan hambatan yang dialami karyawan dari gaya kepemimpinan yang diterapkan

No. Jabatan/Golongan Jumlah

Kekurangan dari gaya kepemimpinan yang diterapkan Hambatan yang dialami dari gaya kepemimpinan 1. Marketing Dana Institusi 3 Pimpinan sangat tergesa-gesa terhadap target kantor maupun target dari pusat

Pimpinan terlalu takut akan resiko

2. Account Officer Konsumer 1 Terdapat pentik beratan tugas pada karyawan Hanya paham pada sektor bisnis, tidak pada sektor operasional 3. Administrasi SDM dan Umum 1 Tingkat emosi yang dapat dengan mudah naik turun Tidak paham tentang jobdesk karyawan, tidak dapat mejadi figur yang baik untuk konsultasi

4. Teller 1 Penilaian yang

kurang obejktif dan pembagian tugas yang kurang merata pada karyawan terkadang menggampangkan suatu hal

(9)

9 5. Administrasi Kredit 1 kurang

berpengalaman dalam memimpin, yang mengakibatkan ketidak tepatan dalam pengambilan keputusan Tidak dapat mempertahankan semangat karyawan

6. Customer Service 1 tidak dapat mengontrol emosi dan kesadaran terhadap disiplin kerja

Tidak dapat mem-backup pekerjaan karyawan

Total 8

Sumber : Observasi awal Peneliti

Berdasarkan tabel 1.2 yang menjelaskan pernyataan 8 orang karyawan dari masing-masing jabatan tentang apa saja kekurangan dan hambatan apa saja yang dialami karyawan dari gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pemimpin Bank Bjb KCP Sumbersari. Selanjutnya dapat dilihat pada tabel 1.3 tentang kinerja karyawan Bank Bjb KCP Sumbersari pada bulan November 2015, Desember 2015, dan Januari 2016, pada saat Bank Bjb KCP Sumbersari dipimpin oleh pemimpin baru, yang dibandingkan dengan kinerja karyawan Bank Bjb KCP Sumbersari sebelum pemimpin baru memimpin, yaitu pada bulan November 2014, Desember 2014, dan Januari 2015, yang dapat dilihat sebagai berikut :

(10)

10 Gambar 1.3

Perbandingan Laba Bank Bjb KCP Sumbersari periode Tahun 2015-2016 (Nov s.d Jan)

Sumber : Bank Bjb KCP Sumbersari, 5 Mei 2016 (Data Olahan)

Dapat dilihat dari gambar di atas yaitu perbandingan dari tiga bulan saat pemimpin baru memimpin yang dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya dan pemimpin sebelumnya, pada bulan November 2015 yang dibandingkan dengan bulan November 2014 pada periode pemimpin sebelumnya terjadi penurunan yaitu sebesar 9,55%, dan pada bulan Desember 2015 yang dibandingkan dengan Desember 2014 juga mengalami penurunan yaitu sebesar 6,65%, namun pada bulan januari 2016 yang dibandingkan dengan Januari 2015 terjadi kenaikan yaitu sebesar 0,0098%. Dari hasil perbandingan laba tersebut dapat dilihat bahwa terjadi penurunan pada dua dari tiga bulan yang dibandingkan pada periode sebelum dan saat pemimpin baru memimpin.

Maka dari itu berdasarkan penjelasan pemimpin tentang bagaimana cara ia memimpin karyawannya dan dihubungkan dengan tabel 1.2 tentang kondisi sebenarnya yang dialami atau dirasakan oleh karyawan terhadap gaya kepemimpinan yang diterapkan dan gambar 1.3 tentang perbandingan laba yang dihasilkan perusahaan pada sebelum dan saat pemimpin baru memimpin, yang terdap penurunan pada dua bulan dari tiga bulan yang dibandingkan. Maka dapat

0 1.000.000.000 2.000.000.000 3.000.000.000 4.000.000.000 5.000.000.000 6.000.000.000 7.000.000.000 Nov 2014/Nov 2015 Des 2014/Des 2015 Jan 2015/Jan 2016 Pemimpin sebelumnya Pemimpin baru

(11)

11 disimpulkan terdapat ketidaksesuaian antara gaya kepemimpinan yang diterapkan pemimpin Bank Bjb KCP Sumbersari dengan kondisi sebenarnya yang dialami karyawan dari gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pemimpin Bank bjb KCP Sumbesari, yang menyebabkan suatu penurunan dari kinerja karyawan yang dilihat dari laba yang dihasilkan perusahaan. Dan oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank Bjb Kantor Cabang Pembantu (KCP) Sumbersari”.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dibahas, maka penulis merumuskan beberapa permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimana gaya kepemimpinan di lingkungan Bank Bjb KCP Sumbersari? 2. Bagaimana kinerja karyawan di lingkungan Bank Bjb KCP Sumbersari? 3. Seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan secara parsial terhadap kinerja

karyawan di lingkungan Bank Bjb KCP Sumbersari?

4. Seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan secara simultan terhadap kinerja karyawan dilingkungan Bank Bjb KCP Sumbersari?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan utama dari penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan di lingkungan Bank Bjb KCP Sumbersari;

b. Untuk mengetahui kinerja karyawan di lingkungan Bank Bjb KCP Sumbersari;

c. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan secara parsial terhadap kinerja karyawan Bank Bjb KCP Sumbersari;

d. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan secara simultan terhadap kinerja karyawan Bank Bjb KCP Sumbersari.

1.5 Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini adalah : 1. Aspek Teoritis

Penelitian ini sebagai bentuk pembelajaran dari mata kuliah Perilaku Organisasi tentang kepemimpinan dan kinerja karyawan pada prodi S-1

(12)

12 Administrasi Bisnis. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai informasi tambahan khususnya penelitian tentang pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan dan dapat pula dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya.

2. Aspek Praktis

Bagi Bank Bjb KCP Sumbersari, diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi terhadap gaya kepemimpinan yang diimplementasikan dan kinerja karyawan pada lingkungan Bank Bjb KCP Sumbersari.

1.6 Sistematika Penulisan

Dalam rangka memperjelas penelitian yang dilakukan, maka disusunlah suatu sistematika penulisan yang berisi informasi mengenai materi yang dibahas dalam setiap babnya. Sistematika penulisan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan mengenai gambaran objek penelitian, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan , kegunaan penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini berisi rangkuman teori tentang manajemen sumber daya manusia, kepemimpinan, gaya kepemimpinan, kinerja karyawan dan hubungan gaya kepemimpinan dengan kinerja karyawan, serta rangkuman penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, hipotesis, dan ruang lingkup penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini berisi teori tentang jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian, operasionalisasi variabel yang diambil, populasi dalam objek penelitian, sampel dan teknik pengambilan sampelnya, uji validitas dan reliabilitas serta teknik analisis data yaitu analisis statistik deskriptif, methods succesesive interval (MSI), dan uji asumsi klasik, serta pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi linier berganda, uji t (parsial), uji f (simultan), dan koefisien determinasi.

(13)

13 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini berisi pembahasan karakteristik respoden, terhadap hasil teknik analisis data yaitu analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik, serta hasil pengujian hipotesis yang diperoleh selama penelitian dilakukan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini memuat kesimpulan dari pembahasan atas hasil penelitian serta saran yang ditujukan terutama bagi Bank Bjb KCP Sumbersari yang menjadi objek penelitian dan peneliti selanjutnya yang ingin mencari pengaruh dari gaya kepemimpinan dan meneliti tentang kinerja karyawan.

(14)

Gambar

Tabel 1.1  Budaya Perusahaan  Corporate

Referensi

Dokumen terkait

Data sekunder yang digunakan diperoleh dari beberapa sumber antara lain dari Bank Sentral Nigeria, Kantor Federal Statistik dan Organisasi Perdagangan Pangan dan

Nilai raw accelerometer yang dihasilkan dimana pada dasarnya memiliki (noise) difilter dengan menggunakan low-pass filter dan nilai raw gyroscope yang dihasilkan memiliki

dibantu perencana Comprehensive Planning Perencana dibantu aspirasi masyarakat Strategic Planning Stakeholders di- bantu perencana Participatory Planning Masyarakat

Persetujuan tertulis dibuat dalm bentuk pernyataan yang tertuang dalam formulir persetujuan tindakan kedokteran sebelum ditandatangani atau dibubuhkan cap ibu

Cooper, (1982:38) latihan aerobik adalah kerja tubuh yang memerlukan oksigen untuk kelangsungan proses metabolisme energi selama latihan. Sehingga latihan aerobik

Dalam melakukan perilaku menggosok gigi adalah dengan memecah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam sebuah task analysis. Berikut ini merupakan task analysis

Terdapat implementasi pengelolaan fauna tetapi tidak mencakup kegiatan pengelolaan secara keseluruhan sesuai dengan ketentuan terhadap jenis-jenis yang

(2) Menjelaskan penerapan model kooperatif tipe Contextual Teaching and Learning Pada Tema 4 Berbagai Pekerjaan Muatan IPS dan Bahasa Indonesia untuk Meningkatkan Hasil Belajar