• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Akhir Drainase Kota Bekasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Akhir Drainase Kota Bekasi"

Copied!
224
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

i

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG I – 1

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN I – 1

1.3. SASARAN KEGIATAN I – 1

1.4. LINGKUP KEGIATAN KONSULTAN I – 2

1.5. KELUARAN I - 3

1.6. LAPORAN I – 3

1.7. SISTEMATIKA LAPORAN. I – 4

BAB II

HASIL SURVEY DAN INVENTARISASI

2.1. GAMBARAN UMUM KOTA BEKASI II – 1

2.1.1. Letak Geografis dan Topografi II – 1

2.1.2. Tata Guna Lahan II – 1

2.1.3. Data Curah Hujan II – 2

2.1.4. Data Pos Duga Air II – 3

2.1.5. Pemotretan Udara II – 4

2.2. KONDISI EKSISTING SISTEM DRAINASE KOTA II – 5

2.2.1. Saluran Primer II – 10

2.2.2. Saluran Sekunder II – 16

2.2.3. Saluran Sistem Drainase Lokal II – 32

2.3. BANJIR/GENANGAN II – 36

2.3.1. Kali Bekasi. II – 44

2.3.2. Kali Cikeas. II – 48

2.3.3. Kali Galaksi/Bulevar II – 48

2.3.4. Kali Cakung II – 48

2.3.5. Kayu Ringin Jaya. II – 49

(2)

2.4. PENYEBAB BANJIR/GENANGAN. II – 49

2.5. PERMASALAHAN DRAINASE II – 50

2.6. POLA PENANGANAN DRAINASE PERKOTAAN. II – 51

2.7. RENCANA PENATAAN SISTEM DRAINASE DAN PENGENDALIAN BANJIR. II – 51

BAB III

ANALISA DAN PERHITUNGAN

3.1. ANALISA HIDROLOGI III – 1

3.2. ANALISA DATA HUJAN III – 1

3.3. ANALISA FREKWENSI III – 2

3.3.1. Gumbel III – 3

3.3.2. Log Pearson III – 4

3.4. PERHITUNGAN DEBIT RENCANA III – 4

3.4.1. Menghitung Intensitas Curah Hujan (I) III – 4

3.4.2. Analisa Debit Rencana dengan Metode Rasional III – 5

3.4.3. Analisa Genangan (dari hujan ) III – 6

3.4.4. Analisa Debit Saluran Drainase III – 6

3.4.5. Analisa Hidrolika (Metode Manning atau Strikler) III – 6

3.5. ANALISA PERHITUNGAN HIDROLOGI III – 7

3.5.1. Dengan cara Gumbel III – 8

3.5.2. Dengan cara Log Pearson III – 14

3.6. PERHITUNGAN DIMENSI SALURAN III – 21

BAB IV

MASTER PLAN DRAINASE

4.1. SISTIM MASTER PLAN DRAINASE PERKOTAAN KOTA BEKASI IV – 8

4.2. SISTIM DRAINASE PRIMER DI KOTA BEKASI IV – 24

4.3. SKENARIO MASTER PLAN IV – 50

4.3.1. Kriteria Pemilihan Wilayah Target IV – 50

4.3.2. Scoring Wilayah Target IV – 52

4.4. PETA DASAR DENGAN INFORMASI SECARA UMUM IV – 72

4.5. PETA MASTER PLAN DRAINASE KOTA BEKASI IV – 74

4.6. PENYIAPAN JADWAL PEMBANGUNAN FISIK IV – 76

(3)

BAB V

KONSEP PENGELOLAAN DRAINASE PERKOTAAN TERPADU DAN

BERWAWASAN LINGKUNGAN

5.1. PENGELOLAAN DRAINASE KOTA SECARA UMUM V – 1

5.2. KONDISI EKSISTING DAN PERMASALAHAN KETERKAITAN

PERSAMPAHAN, AIR LIMBAH DENGAN DRAINASE KOTA BEKASI V – 1

5.2.1. Permasalahan Drainase Akibat Persampahan. V – 1

5.2.2. Permasalahan Drainase Akibat Air Limbah. V – 4

5.3. KONSEP PENGELOLAAN DRAINASE KOTA BERWAWASAN LINGKUNGAN V – 6

5.3.1. Pengertian/definisi V – 6

5.3.2. Konsep Penanganan Air Limbah V – 7

5.3.3. Konsep Pengelolaan Sampah V – 11

5.3.4. Konsep Pengurangan Polusi, Potensi Banjir dan Perbaikan lingkungan Biofilter

V – 15

5.3.5. Konsep Pengurangan Debit Limpasan V – 17

BAB VI

KEBIJAKAN PENGELOLAAN DRAINASE PERKOTAAN

WILAYAH KOTA BEKASI

6.1. LATAR BELAKANG VI – 1

6.2. ARAHAN PERIZINAN VI – 3

6.2.1. Perizinan Penunjukan Penggunaan Tanah (SIPPT) VI – 3

6.2.2. Perizinan Lokasi VI – 4

6.2.3. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) VI – 4

6.3. ARAHAN PEMBERIAN INSENTIF DAN DISINSENTIF VI – 5

6.4. KEBIJAKAN PENGELOLAAN DRAINASE VI – 6

6.4.1. Kebijakan Pengelolaan Kawasan Lindung. VI – 6

6.4.2. Kebijakan Pengendalian Kawasan Sempadan Sungai VI – 7

6.4.3. Kebijakan Pengelolaan Sekitar Waduk dan Mata Air VI – 7

6.4.4. Kebijakan Pengelolaan Fungsi Pelayanan DAS VI – 8

6.4.5. Kebijakan Pengendalian Banjir dan Drainase VI – 9

BAB VII

ANALISIS BCR DRAINASE PERKOTAAN WILAYAH KOTA BEKASI

7.1. STUDI KELAYAKAN PROYEK PENYUSUNAN MASTER PLAN DAN DETAIL

ENGENERING DESAIN DRAINASE PERKOTAAN KOTA BEKASI VII – 1

7.1.1. Analisis Kelayakan Proyek VII – 1

7.1.2. Metode Penilaian Ekonomi VII – 1

7.1.3. Estimasi Manfaat VII – 3

(4)

7.1.3.2. Analisis Manfaat secara Finansial VII – 4

7.1.4. Proses Analisis Kelayakan VII – 4

7.1.5. Indikator Kelayakan VII – 5

7.1.5.1. Net Present Value ( NPV ) VII – 5

7.1.5.2. Benefit Cost Ratio ( BCR ) VII – 5

7.1.6. Analisis Dampak VII – 6

7.1.7. Perkiraan Biaya VII – 7

BAB VIII

KESIMPULAN DAN SARAN

8.1. KESIMPULAN VIII – 1

8.2. SARAN VIII – 1

LAMPIRAN

™ Dokumen Lelang (RKS)

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Tata Guna Lahan II – 1

Tabel 2.2. Data Curah Hujan Harian Maximum II – 2

Tabel 2.3. Data Debit Sungai (m³/det) II – 3

Tabel 2.4. Debit extreem yang pernah terjadi II – 3

Tabel 2.5. Data Inventarisasi Saluran Drainase yang ada di

Permukiman. II – 33

Tabel 2.6. Lokasi Banjir di Kota Bekasi Berdasar Analisa Th. 2009 II – 37

Tabel 2.7. Lokasi Banjir di Kota Bekasi Hasil Analisa th 2009. II – 38

Tabel 2.8. Daftar Hasil Survey dan Inventarisasi Banjir II – 39

Tabel 2.9. Banjir Pada tanggal 14 Oktober 2010 II – 43

Tabel 3.1. Data Curah Hujan Harian Maximum Stasiun Halim

Perdanakusumah III – 2

Tabel 3.2. Koefisien Limpasan III – 5

Tabel 3.4. Perhitungan Disribusi Hujan Maksimum 24 jam III – 11

Tabel 3.3. Tabel Nilai Yn dan Sn III – 10

Tabel 3.5. Perhitungan Periode Ulang III – 12

Tabel 3.6. Intensitas Hujan (mm/jam) untuk Periode Ulang III – 13

Tabel 3.7. Data Curah Hujan Harian Maksimum Stasiun Halim

Perdanakusumah III – 15

Tabel 3.8. Hubungan Reduced Mean YN dengan Besarnya Sample n III – 16

Tabel 3.9. Hubungan Antara Reduced Standard Deviation Sn dengan

Besarnya Sampel n III – 16

Tabel 3.10. Perhitungan Distribusi Hujan Maksimum 24 Jam III – 17

Tabel 3.11. Perhitungan Periode Ulang III – 18

Tabel 3.12. Intensitas Hujan (mm/jam) untuk Periode Ulang III – 19

Tabel 4.1. Panjang dan Kemiringan Daerah Aliran Sungai di Kota Bekasi IV – 28

Tabel 4.2. Hubungan Antara Debit dengan Freeboard (Fr) IV – 47

Tabel 4.3. Kecepatan Aliran Air Yang Diijinkan Berdasarkan Jenis

Material IV – 48

Tabel 4.4. Urutan Prioritas Penanganan Drainase Perkotaan Bekasi IV – 56

Tabel 4.5. Daftar Peta Dasar IV – 72

Tabel 4.6. Penjadwalan Tahapan DED & Pelaksanaan Konstruksi

Drainase Kota Bekasi IV – 77

Tabel 4.7. Perkiraan Kebutuhan Biaya Selama Periode Tahun 2011 –

2023 IV – 78

Tabel 5.1. Volume Resapan Pada Kondisi Permeabilitas Rendah V – 19

Tabel 7.1. Kerugian Tanpa Proyek VII – 3

Tabel 7.2. Perbandingan Analisis Kelayakan Ekonomi dan Kelayakan

Finansial VII – 5

Tabel 7.3. Perkiraan Biaya Konstruksi Drainase Kota Bekasi VII – 7

Tabel 7.4. Rencana Pembiayaan dan Penjadwalan Proyek Drainase Kota

Bekasi (Rp Milyar) VII – 9

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Premark BM 26 Kelurahan Jati Murni II – 4

Gambar 2.2. Peta Jalur Terbang II – 5

Gambar 2.3. Peta Kewenangan Pengelolaan Wilayah Sungai di Daerah

Studi. II – 7

Gambar 2.4. Skema Aliran Sungai di Wilayah Kota Bekasi Sebelah Barat K.

Bekasi. II – 9

Gambar 2.5. Bendung Cikeas. II – 11

Gambar 2.6. Pelaksanaan Pekerjaan Perkuatan Tebing Kota Bekasi. II – 12 Gambar 2.7. Pekerjaan Penguatan Tebing dan Dinding Penahan Kali

Bekasi II – 13

Gambar 2.8. Pekerjaan Penguatan Tebing dan Bronjong II – 15

Gambar 2.9. Lokasi perpotongan Kali Malang dengan K. Cakung. II – 17

Gambar 2.10. K. Pekayan di hilir jembatan Jalan Kali Malang II – 18

Gambar 2.11. Bagian Udik Syphon. II – 19

Gambar 2.12. Jembatan Jalan Kali Malang. II – 20

Gambar 2.13. Perkuatan Tebing K. Rawa Tembaga. II – 20

Gambar 2.14. Bangunan Pengatur Banjir II – 22

Gambar 2.15. Sampah di Depan Lintasan KA Dan Penyempitan Kali II – 24

Gambar 2.16. Bangunan Silang di K. Bojong Rangkong. II – 24

Gambar 2.17. Udik Persilangan K. Bojong Rangkong dan Saluran Kali

Malang II – 25

Gambar 2.18. Tanah Kosong di Ujung Perumahan Taman Mini Bisa Untuk

Polder. II – 27

Gambar 2.19. Tanah Kosong Bisa Untuk Polder. II – 30

Gambar 2.20. Lokasi Banjir 2007 II – 45

Gambar 2.21. Pohon Pisang Yang Tumbuh di Bantaran K. Bekasi II – 46

Gambar 2.22. Pompa Air II – 46

Gambar 2.23. Pompa Penyedot Genangan. II – 47

Gambar 3.1. Lengkung Intensitas Hujan Pakai Metode Gumbel III – 14

Gambar 3.1. Lengkung Intensitas Hujan Pakai Metode Log-Pearson III – 20

Gambar 4.1. Ilustrasi Pembangunan Dam Parit Secara Bertingkat Yang Berfungsi Mengurangi Volume Debit Puncak, Menambah

Waktu Respon Dan Meningkatkan Cadangan Air tanah. IV – 5

Gambar 4.2. Skema Sebuah Daerah Aliran Sungai (DAS) IV – 10

Gambar 4.3. Urutan Nomor Orde Sungai IV – 12

Gambar 4.4. Penataan Lingkungan Perumahan yang Asri IV – 48

Gambar 4.5. Typical Saluran Drainase Sekunder dan Tertier IV – 49

Gambar 4.6. Peta Dasar Master Plan Detail Engineering Design Kota

Bekasi IV – 73

Gambar 5.1. Pola Pengelolaan Sampah Perumahan yang Menginduk pada

Pola oprasional Persampahan Kota Bekasi V – 2

(7)

Gambar 5.5. Penduduk yang buang air limbah domestik ke sungai V – 6

Gambar 5.6. Skema Pengelolaan air Limbah Domestik V – 10

Gambar 5.7. Kondisi sampah sungai kota Bekasi V – 12

Gambar 5.8. Menunjukan Kegiatan Pengomposan di pasar Jatiasih Bekasi V – 13

Gambar 5.9. Saringan Sampah Manual V – 14

Gambar 5.10. Pembuangan Sediment dilokasi setempat V – 16

Gambar 5.11. Contoh Pengolahan sediment V – 17

Gambar 5.12. Lokasi Danau Resapan di Perumahan Vila Indah Permai V – 18

Gambar 5.13. Contoh peletakan sumur resapan individual V – 20

Gambar 5.14. Contoh peletakan sumur resapan kolektif V – 21

Gambar 5.15. Gambar tampak atas Biopori V – 22

Gambar 5.16. Typical Saluran Drainase V – 24

Gambar 5.17. Penghilangan Perkerasan Tebing dengan Bronjong dan

Menanam Vegetasi untuk Renaturalisasi Sungai V – 25

Gambar 5.18. Perkuatan Tebing; V – 26

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Pengelolaan air limpasan dan air limbah melalui penyediaan fasilitas drainase yang baik dan aman mempunyai posisi strategis dalam pengembangan permukiman, khususnya wilayah perkotaan. Pengelolaan (penanganan) drainage yang tidak baik sering kali menjadi pangkal masalah, mana kala rasa aman dan nyaman penduduk (pemukim dan gangguan banjir dan pencemaran) tidak terpenuhi.

Pengelolaan drainase yang tidak baik, seringkali timbul, dan berkaitan dengan masalah masalah sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat.

Kota Bekasi sebagai pendukung ibu kota Negara juga tidak luput permasalahan diatas.

Memahami hal tersebut, Satuan Kerja Penyehatan Lingkungan Permukiman Jawa Barat Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum menyelenggarakan jasa konsultasi pada tahun anggaran 2010 untuk pekerjaan “Penyusunan Master Plan dan DED Drainase Perkotaan Kota Bekasi”.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan pekerjaan ini adalah untuk menyusun Master Plan dan DED Drainase di Wilayah Bekasi yang mutakhir dan memenuhi kaidah-kaidah perencanaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta aplikatif di lapangan.

1.3. SASARAN KEGIATAN

Sasaran pekerjaan ini adalah sebagai berikut:

a. Mengurangi genangan air hujan di permukiman pada beberapa wilayah sasaran di Kota Bekasi.

(9)

c. Terbentuknya pengelolaan sistem drainase yang baik dan aman pada beberapa wilayah sasaran di Kota Bekasi.

d. Tersedianya data dan peta topografi dengan hasil yang memadai untuk keseluruhan lokasi di wilayah Kota Bekasi.

e. Tersedianya Master Plan dan DED Drainase kota Bekasi yang memenuhi kaidah-kaidah perencanaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta aplikatif di lapangan.

f. Tersedianya Program Jangka Menengah (PJM) sistem drainase Kota Bekasi.

1.4. LINGKUP KEGIATAN KONSULTAN

Lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Konsultan ialah:

a. Membuat peta foto digital berwarna Kota Bekasi Bagian Barat Sungai Bekasi Skala 1 : 5000, dengan luas tinjau ± 13.000 ha

b. Membuat peta garis digital Kota Bekasi Bagian Barat Sungai Bekasi Skala 1: 5.000, dengan luas yang ditinjau ± 13.000 ha

c. Membuat peta foto digital berwarna Kota Bekasi Skala 1 : 1.000, dengan luas yang ditinjau 13.0000 ha.

d. Membuat peta garis digital Kota Bekasi Skala 1 : 1.000, kawasan terpilih untuk dilakukan DED.

e. Tergambarnya kondisi sistem drainase eksisting di Kota Bekasi yang mencakup sistem alamiah dan sistem buatan.

f. Melakukan review terhadap sistem drainase eksisting dan survey lapangan/penelitian serta kajian secara teknis terhadap sistem drainase internal dan ekternal mencakup aspek karakteristik dan kondisi fisik lokasi dan sebagainya.

g. Melakukan foto udara dengan luasan kota ± 13.000 ha yang ditinjau dengan teknik orthofoto digital pada skala 1 : 1.000 dan dicetak pada skala 1 : 5.000, peta garis berwarna skala 1 : 5.000 serta peta garis skala 1 : 1.000 untuk beberapa daerah terpilih.

h. Melakukan survey topografi untuk menggambarkan potongan memanjang (skala 1 : 1,000) dan melintang (skala 1 : 100) sesuai dengan keperluannya. i. Pengukuran situasi dan pembuatan profil memanjang dan melintang saluran

(10)

k. Perhitungan dimensi saluran drainase beban aliran limpasan hujan. l. Membuat prosedur pengoperasian dan pemeliharaan sistem.

m. Membuat perhitungan biaya operasi dan pemelihaan. n. Membuat perhitungan biaya pembangunan (RAB).

o. Menyusun rancang bangun (desain rinci) sistem drainase dilokasi perencanaan, yang meliputi:

1) Gambaran umum daerah perencanaan. 2) Penyusunan rencana teknis rinci. 3) Penggambaran (untuk desain rinci).

1.5. KELUARAN

Keluaran yang dihasilkan dari pekerjaan ini adalah dokumen Master Plan dan DED yang terdiri dari:

• Laporan Teknis. • Gambar Teknis.

• Daftar Kuantitas Barang dan Pekerjaan. • Rencana Anggaran Biaya.

• Dokumen Tender. • Foto Dokumentasi.

1.6. LAPORAN

Dalam rangka pelaksanaan tugas, Konsultan diwajibkan menyerahkan laporan berupa:

1. Laporan Pendahuluan

Diserahkan kepada pemberi jasa sebanyak 10 (sepuluh) buku.

Laporan ini harus diserahkan selambat lambatnya 1 (satu) bulan kalender setelah SPMK diterbitkan.

(11)

2. Laporan Antara

Diserahkan kepada pemberi jasa sebanyak 10 (sepuluh) buku.

Laporan ini harus diserahkan selambat lambatnya 3 (tiga) bulan kalender setelah SPMK diterbitkan.

3. Konsep Laporan Akhir

Konsep Laporan Akhir diserahkan kepada pemberi jasa sebanyak 10 (sepuluh) buku, dan harus diserahkan selambat lambatnya 5 (lima) bulan kalender setelah SPMK diterbitkan.

4. Laporan Akhir

Laporan Akhir merupakan penyempurnaan Konsep Laporan Akhir dengan memasukan semua saran/pendapat dari semua fihak yang terkait dengan pekerjaan.

Laporan akhir diserahkan kepada pemberi jasa sebanyak 10 (sepuluh) buku, dan harus diserahkan selambat lambatnya 7 (tujuh) bulan kalender setelah SPMK diterbitkan.

Laporan akhir juga harus juga diserahkan dalam bentuk softcopy (CD).

1.7. SISTEMATIKA LAPORAN. 1. Bab I - Pendahuluan

Bab ini menguraikan tentang, latar belakang pekerjaan, maksud dan tujuan, sasaran kegiatan, lingkup kegiatan Konsultan, lokasi kegiatan, keluaran, dan laporan.

2. Bab II - Gambaran Umum Daerah Perencanaan.

Bab Ini menguraikan tentang gambaran umum daerah perencanaan yang terdiri dari lokasi kegiatan pekerjaan, kondisi alam, profil wilayah, dan penduduk.

3. Bab III – Analisa Hidrologi dan Hidrolika

Bab ini menguraikan tentang pengumpulan data hidrologi yang meliputi data curah hujan dan debit sungai. Data yang terkumpul dan capable dianalisa

(12)

sesuai kebutuhan untuk desain dimensi saluran, maupun polder dan lain-lain bangunan penunjang.

Bab IV - Master Plan Drainase

Bab ini menguraikan tentang langkah langkah yang ditempuh konsultan untuk melaksanakan kegiatan Penyusunan Master Plan dan DED Drainase Perkotaan Kota Bekasi.

Bab V – Konsep Pengelolaan Drainase Perkotaan Terpadu dan Berwawasan Lingkungan

Bab ini menguraikan mengenai pengelolaan drainase kota secara umum yang berwawasan lingkungan, kegiatan sanitasi berbasisi masyarakat, Kegiatan 3 R dan rencana eco drain plain

Bab VI – Kelembagaan Drainase Kota Bekasi

Bab ini menguraikan tentang lembaga terkait dalam pengelolaan drainase.

Bab VII – Kesimpulan dan Saran

(13)

BAB II

HASIL SURVEY DAN INVENTARISASI

2.1. GAMBARAN UMUM KOTA BEKASI

2.1.1. Letak Geografis dan Topografi

Secara geografi Kota Bekasi berada pada posisi 106º55' Bujur Timur dan 6º7'- 6º15' Lintang Selatan dengan sebagian besar pusat pemerintahan berada pada ketinggian rata-rata 18 sampai 20 meter dari permukaan laut (dpl) dan disekitar ruas jalan Tol Bekasi – Jakarta yaitu di sekitar wilayah Kelurahan Jatiwarna dan Kelurahan Jatiasih berada disekitar 26 sampai 40 meter diatas permukaan laut (dpl), sedangkan bagian ujung utara yaitu Kecamatan Bekasi Utara dan Kecamatan Medan Satria berada pada ketinggian 4 sampai 10 meter dpl. Pada ujung selatan disekitar wilayah kelurahan Jati Karya Kecamatan Jati Sampurna berada pada ketinggian 82 meter dpl.

2.1.2. Tata Guna Lahan

Berdasarkan peta tata guna lahan yang dimodifikasi pada tahun 2007 oleh Pemerintah Kota (Lampiran 1), maka tata guna lahan daerah penelitian di perkotaan Bekasi telah diidentifikasikan ke dalam 10 jenis penggunaan lahan, seperti Tabel 2.1. dibawah ini.

Tabel 2.1. Tata Guna Lahan

No. Penggunaan Lahan Luas (ha) Percentase dari Total (%)

1 Perumahan teratur 2626,00 19,72

2 Perumahan tidak teratur 41,54 0,31

3 Pertanian Lahan Kering 3468,00 26,05

4 Pertanian Lahan Basah 1102,33 8,28

5 Taman/Jalur Hijau/Hutan Kota 1313,00 9,86

6 Kawasan Industri 308,19 2,31

7 Perdagangan & Jasa 151,60 1,14

8 Kawasan Perkantoran 108,41 0,81

9 Kawasan Komersil 29,98 0,23

10 Lahan Kosong 3163,92 23,77

(14)

2.1.3. Data Curah Hujan

Data curah hujan diperoleh dari 5 stasiun pengamatan curah hujan yaitu dari stasiun Halim Perdanakusumah (periode 1996 -2009), Bendung Bekasi (periode 1996 – 2005), Cibongas (periode 2006 – 2009), Kranji (2003 – 2009) dan Klapa Nunggal (periode 2003 – 2009)

Berdasarkan data curah hujan Stasiun Halim Perdanakusumah, Cibongas, Kranji dan Klapa Nunggal musim hujan (bulan basah dengan curah hujan > 200 mm per bulan) jatuh pada periode bulan Oktober sampai Maret, sedangkan musim kemarau (bulan kering dengan curah hujan < 100 mm per bulan) jatuh Juni sampai September.

Sedangkan berdasarkan data curah hujan Stasiun Bendung Bekasi, bulan basah terjadi pada Januari, Pebruari dan April dan bulan kering dengan terjadi Juni sampai September.

Seluruh data dari 5 stasiun diatas diperlihatkan pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2.

Data Curah Hujan Harian Maximum No Tahun

Curah Hujan Harian Max (mm/hari) Stasiun Halim Perdana Kusumah *) Bendung Bekasi *) Cibongas **) Kranji **) Klapa Nunggal**) 1 1996 99 125 - - - 2 1997 165 78 - - - 3 1998 108 89 - - - 4 1999 120 80 - - - 5 2000 115 221 - - - 6 2001 97 65 - - - 7 2002 108 100 - - - 8 2003 99 75 - 45 65 9 2004 123 70 - 45 60 10 2005 157 115 - 82 97 11 2006 94 - 94 85 69 12 2007 259 - 84 80 133 13 2008 136 - 81 132 141 14 2009 140 - 159 77 210

Sumber : *) Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah II **) Dinas PSDA Propinsi Jawa Barat

(15)

2.1.4. Data Pos Duga Air

Data pengamatan ketinggian muka air sungai hanya diperoleh di 3 sungai, yaitu Sungai Cileungsi (periode 2009) , Sungai Cikeas (periode 2006 – 2009) dan Kali Bekasi (periode 2005-2009). Ke tiga data diatas berdasarkan pengamatan harian dari pos duga air yang terpasang, di ketiga sungai tersebut. Pos duga air sungai Cileungsi bertempat di Jembatan Wika sekitar 5 km dari pintu tol Cibinong, dan Pos duga air sungai Cikeas berada di Kampung Jembatan dua Kecamatan Citeureup sekitar 30 km dari Bogor, sedangkan Pos duga air Kali Bekasi bertempat di Perumahan Pondok Mitra Lestari, Kelurahan Jaka Setia Kecamatan Bekasi Selatan. Tidak diperoleh data pengamatan ketinggian muka air otomatis (Automatic Water Level Recorder). Seluruh data yang terkumpul diperlihatkan pada Lampiran 3.

Berdasarkan data tersebut diatas maka dapat disimpulkan sebagai terlihat pada

Tabel 2.3 Data Debit Sungai.

Tabel 2.3.

Data Debit Sungai (m³/det) Nama

Kali

Debit Rerata harian (m³/det) Bulan

Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des

Cikeas 9,72 3,85 2,84 2,91 3,75 2,58 1,84 1,41 1,78 2,82 3,25 3,72 Bekasi 13,72 24,14 16,65 24,0 44,74 18,24 15,64 13,53 17,30 23,62 15,43 16,66 Cileungsi 0,135 0,266 0,319 0,24 0,141 0,011 0 0,002 0,002 0,25 0,21 0,28

Sumber : Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Propinsi Jawa Barat.

Debit extrem yang pernah terjadi, adalah seperti terlihat pada Tabel 2.4.

Tabel 2.4.

Debit extreem yang pernah terjadi

Nama Kali Debit tertinggi (m³/det) Tanggal Terjadi Debit terkecil (m³/det) Tanggal Terjadi

Cikeas 31,82 12 April 2008 0,82 24 Juli 2008

Bekasi 310,95 14 Peb 2006 1,301 21 Juni 2005

Cileungsi 27,82 10 Jan 2004 Tidak ada data -

(16)

2.1.5. Pemotretan Udara

Pekerjan yang telah diselesaikan adalah: a. Persiapan administrasi dan teknis. b. Pemasangan tugu dan premark.

Tugu yang dipasang sejumlah 30 (tiga puluh) buahdengan jarak ± 2 (dua) sampai 4 (empat) km. Tugu dibuat dengan campuran semen, pasir dan krikil dan dengan perbandingan 1:2:3.

Premark dipasang dengan material plastik berwarna oranye, bentuk dan ukuran mengikuti spesifikasi teknis yang telah ditentukan (lihat Gambar 2.1)

Gambar 2.1.

Premark BM 26 Kelurahan Jati Murni

c. Pemotretan Udara.

Yang dilaksanakan dalam pemotretan udara adalah: • Jumlah jalur terbang sebanyak 22 buah. Jumlah ekposure foto sebanyak 1813.

Jalur terbang dapat dilihat pada peta Gambar 2.2.

Untuk proses kegiatan selanjutnya, bisa dilihat pada laporan tersendiri di lampiran 75

(17)

Gambar 2.2. Peta Jalur Terbang 2.2. KONDISI EKSISTING SISTEM DRAINASE KOTA

Di Wilayah Kota Bekasi terdapat 4 Kali besar yang berfungsi sebagai saluran primer, yaitu Kali Cileungsi, Kali Cikeas, Kali Bekasi, dan Kali Sunter. K. Cileungsi dan K. Cikeas bermuara di K. Bekasi. Disamping itu terdapat sejumlah Kali yang bersumber di Wilayah Kota Bekasi yang berfungsi sebagai saluran sekunder.

Pengelolaan Empat sungai besar yang menjadi saluran primer tersebut menjadi wewenang dan tanggungjawab Balai Pendayagunaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Ciliwung-Cisedane dan Kali lainnya yang terletak di wilayah Kota Bekasi menjadi tanggungjawab dan wewenang Pemerintah Kota Bekasi. Untuk jelasnya lihat Gambar 2.3.

(18)

Tiga (3) dari Saluran Primer tersebut diatas, terletak di daerah studi yaitu K. Cikeas, K. Bekasi, dan K. Sunter.

Untuk dapat menggambarkan hubungan antara kali kali tersebut dibuat skema hubungan antar kali. Skema tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.4.

Dibawah ini diuraikan hasil inventarisasi Saluran Drainase, khusus didaerah studi yaitu Kota Bekasi Bagian Barat K. Bekasi.

(19)

Gambar 2.3.

Peta Kewenangan Pengelolaan Wilayah Sungai di Daerah Studi.

= Wewenang BPSDA Wil. Ciliwung-Cisadane

= Wewenang Pemda Kota Bekasi

K.Sunter

K. Bekasi

K. Cilengsi K. Cikeas

(20)

K. Kapuk K. Jatiluhur K. Galaksi/ Bulevar K. Baru K. Cikeas K. Cilengsi K. Bekasi K. Rawa Tem b aga K. Pekayon Laut

Kota Bekasi Kab. Bekasi Batas

Laut Sal. BSD

(21)

Gambar 2.4.

Skema Aliran Sungai di Wilayah Kota Bekasi Sebelah Barat K. Bekasi. Situ Pulo K. Cakung Batas Kota Bekasi DKI K. Bojong Rongkong Banjir Kanal Timur Banjir Kanal Timur K. Buaran K. Buaran II Banjir Kanal Timur DKI Kota Bekasi Batas K. Taman Sari K. Jatikramat Banjir Kanal Timur K. Buaran I

(22)

2.2.1. Saluran Primer a. Kali Cikeas

Kali Cikeas berfungsi sebagai saluran primer yang menampung air buangan dari saluran drainase jalan raya/jalan penghubung/saluran sekunder dan juga air yang berasal dari saluran tersier yang berasal dari saluran jalan di perumahan – perumahan yang berada di bagian timur wilayah kelurahan Jatiasih, kelurahan Jatiluhur, Kelurahan Jatisari dan Kelurahan Jatirangga.

Bagian hulu K. Cikeas terdapat bendung (Gambar 2.5.)untuk irigasi yang sekarang tidak berfungsi, dan dibagian hulunya terdapat delta seluas ± 3,20 ha milik negara (PU).

(23)

Gambar 2.5. Bendung Cikeas.

Bendung

Hilir

Bendung

Pelimpah

Udik

Pelimpah

Hilir

Pelimpah

Hilir

Pelimpah

Pertemuan aliran dari Bendung dan Pelimpah

(24)

b. Kali Bekasi

Kali Bekasi berfungsi sebagai saluran primer yang menampung air buangan berasal dari saluran drainase jalan raya/jalan penghubung/saluran sekunder dan juga air yang berasal dari saluran tersier yang berasal dari saluran jalan di perumahan – perumahan yang berada di wilayah kecamatan Bekasi Utara, Bekasi Selatan dan Bekasi Timur. Kondisi Kali Bekasi di sebagian tanggulnya diberi pasangan batu dengan ketinggian sekitar 3.00 – 4.00m. Pada saat ini sedang dikerjakan pemasangan bronjong dan beton bertulang untuk memperkuat pasangan batu dinding penahan. Pekerjaan tersebut dilaksanakan di:

1. Pondok Gede Permai.

Gambar 2.6. menunjukan pelaksanaan pekerjaan perkuatan tebing

dengan beton bertulang.

Disamping melakukan perkuatan tebing, perlu juga dilakukan normalisasi penampang kali agar dapat menampung debit air yang terjadi sehingga bahaya banjir dapat dikurangi. Untuk itu, pertama tama yang harus dilakukan adalah membersihkan Kali dari segala tumbuhan yang akan menghambat aliran air dan mengurangi luas penampang basahnya.

Gambar 2.6.

Pelaksanaan Pekerjaan Perkuatan Tebing Kota Bekasi. Beton Bertulang Daerah

(25)

2. Kemang Ifi Graha

Pekerjaan dinding penahan dari beton tulang sedang dikerjakan untuk memperkuat dindinding penahan yang sudah ada. Disamping itu juga dikerjakan pekerjaan bronjong untuk memperkuat tebing bagian luar Kali Bekasi. Pekerjaan tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.7

Pekerjaan Perkuatan Tebing dari Bronjong Pekerjaan Dinding Penahan dari Beton Bertulang Gambar 2.7.

(26)

3. Pondok Mitra Lestari.

Di Pondok Mitra Lestari sedang dikerjakan dinding penahan dari beton. Tebing pada tikungan luar kali perlu diperkuat dengan pasangan bronjong untuk mengurangi penggerusan lebih lanjut. Pada tikungan dalam tampak adanya penurunan tanah dengan terlihat adanya retakan dipermukaannya. Apa bila terjadi penurunan lebih lanjut maka akan menambah kurangnya penampang basah dan ada kemungkinan pada debit yang relatif kecil akan mempunyai kemampuan untuk menggerus tebing pada tikungan luar. Tikungan luar kali yang perlu diperkuat dan tikungan dalam yang perlu digali dapat dilihat pada Gambar 2.8.

(27)

Gambar 2.8.

Pekerjaan Penguatan Tebing dan Bronjong c. Kali Sunter

Kali Sunter mengalir dari selatan kearah utara dan Kali Sunter ini merupakan batas Kota Bekasi dan Propinsi DKI. Sungai ini berfungsi sebagai Saluran Primer dari drainase jalan dan pemukiman di beberapa kelurahan di Wilayah Kecamatan Jati Sampurna, Pondok Melati, dan Pondok Gede Kota Bekasi yang terletak dibagian Timur K. Sunter.

Perlu Perkuatan Tebing dgn Bronjong

Kali bisa meluap lewat permukaan yg belum ada dinding penahannya. Timbunan di Tikungan

Dalam harus dikeluarkan.

Ada retakan, tanda tanah turun

(28)

2.2.2. Saluran Sekunder

Saluran Sekunder yang sebagian merupakan anak sungai dari ke tiga Saluran Primer tersebut diatas adalah sebagai berikut:

a. Kali Cakung

Kali Cakung yang berasal dari Situ Pulo mengalir dari selatan kearah utara dan bermuara Banjir Kanal Timur.

Berfungsi sebagai drainase jalan dan permukiman Wilayah Kecamatan Jatisampurna, Jatiasih, dan Bekasi Barat, dan Medan Satria; daerah bagian barat kelurahan di lingungan Kecamatan Jati Asih, Bekasi Selatan dan Medan Satria; dan bagian timur kelurahan di Kecamatan Pondok Melati, dan Pondok Gede.

Diperumahan Bumi Nasio Indah kali menyempit menjadi 2,00 m.

Bangunan semi siphon dengan 3 lubang ukuran 2,00 * 2,50 m dibawah Kali Malang merupakan bangunan perpotongan dengan K. Cakung. Dibangunan tersebut terdapat juga bangunan pelimpah samping. (Gambar 2.9).

(29)

Gambar 2.9.

Lokasi perpotongan Kali Malang dengan K. Cakung. b. Kali Pekayon

Kali Pekayon berasal dari Pondok Pekayon Indah dan pada bagian hilir bermuara di K. Rawa Tembaga. Gambar 2.10 menunjukan hilir jembatan.

Pelimpah samping Kali Malang

(30)

Gambar 2.10.

(31)

c. K. Galaksi/Bulevar, Saluran BSK, dan K. Rawa Tembaga.

Kali Galaksi/Bulevar berasal dari wilayah Perumahan Villa Galaxy menuju K. Bekasi dengan beberapa kali perubahan nama di bagian hilirnya yaitu, Saluran BSK, dan Kali Rawa Tembaga.

K. Bulevar mengalir ke utara memotong Kali Malang melalui Bangunan siphon dengan 3 (tiga) lubang ukuran 2,00 m * 2,50 m. Dibagian udik siphon dilengkapi ruang penangkap lupur yang hanyut sebelum air masuk ke siphon. Pada Gambar 2.11 nampak ruang tersebut sudah dipenuhi sampah yang mengambang. Pada waktu peninjauan ada kegiatan pengangkatan lumpur.

Gambar 2.11. Bagian Udik Syphon. Hasil Pengangkatan

(32)

Setelah melewati syphon, K. Bulevar memotong jalan, bangunan perpotong an tersebut berupa jembatan (Gambar 2.12).

Gambar 2.12.

Jembatan Jalan Kali Malang.

Kali Rawa Tembaga yang melalui perumahan ada yang diperkuat dengan pasangan batu kali, misalnya di Kelurahan Kayu Ringin Jaya kondisi pasangan masih baik. Pada waktu ini penampang basahnya berkurang akibat pengendapan lumpur. Perkuatan tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.13.

Gambar 2.13.

Perkuatan Tebing K. Rawa Tembaga.

(33)

Di K. Rawa Tembaga hilir Gorong gorong Jl. Jend A Yani terdapat bangunan pengatur yang berfungsi untuk menahan luapan air yang berasal dari K. Beksai yang mengalir ke arah udik K. RawaTembaga.

Bila terjadi banjir di K. Bekasi dan bersamaan dengan air pasang, arah air di K. Rawa Tembaga berbalik menuju ke udik. Agar tidak terjadi banjir di udik bangunan pengatur maka pintu ditutup dan untuk mengalirkan air dari udik bangunan pengatur, dipasang pompa untuk mengalirkan air dari udik ke hilir bangunan. Rencana akan dipasang 4 (empat) unit pompa dengan kapasitas 4 * 1,50 m3/dt, sekarang baru akan dipasang 2 unit.

Pada waktu banjir 2007 debit K. Bekasi mencapa 764 m3/dt dan terjadi aliran masuk ke K. Rawa Tembaga dan mengakibatkan genangan setinggi 0,70 – 1,50 m selama 24 jam pada 15 perumahan. Bangunan Pengatur banjir dapat dilihat pada Gambar 2.14.

(34)

Gambar 2.14. Bangunan Pengatur Banjir

Udik Bangunan Bangunan Udik

Ke K. Bekasi Ke K. Bekasi Tinggi Banjir 2007 Hilir Bangunan Hilir Bangunan Tempat 4 pompa

(35)

d. Kali Baru, K. Jatiluhur, dan K. Kapuk

Berasal dari K. Cikeas dan bermuara di laut wilayah Kabupaten Bekasi. Sebelum mencapai laut mengalami beberapa kali perubahan nama yaitu K. Jatiluhur, dan K. Kapuk. Berfungsi sebagai Saluran Sekunder untuk menampung air yang berasal dari drainase jalan/permukiman.

Dibagian K. Jatiluhur disamping mengalirkan air dari K. Baru, juga menerima air dari Saluran BSK, namun pada suatu saat tertentu aliran berbalik arah dari K. Kapuk (bagian hilir) menuju ke K. Jatiluhur lalu ke Sal. BSK dan masuk ke K. Rawa Tembaga.

Kali Kapuk menampung air buangan dan hujan dari wilayah Kelurahan Pejuang, Medan Satria dan Harapan Jaya.

Telah terjadi pendangkalan dan penyempitan penampang basah saluran akibat buangan sampah dan tanaman yang tumbuh di saluran, antara lain di gorong gorong pada lintasan dengan jalan kereta api. Akibatnya air terbendung.

Penyempitan saluran terjadi antara lain di Kelurahan Harapan Jaya dan Kelurahan Pejuang.

Gambar 2.15. menunjukan sampah yang tertahan didepan gorong gorong

(36)

Gambar 2.15.

Sampah di Depan Lintasan KA Dan Penyempitan Kali e. Saluran Bojong Rangkong

Saluran Bojong Rangkong berawal di wilayah Kelurahan Jati Kramat Kec. Pondok Gede dan mengalir sampai perbatasan dengan DKI. Berfungsi sebagai penampung limbah dan air hujan dari wilayah kelurahan Jatikramat, Jatibening, Bintara Jaya, dan Bintara.

Pada K. Bojong Rangkong terdapat bangunan silang dibawah jalan raya dengan 2 (dua) lubang yang ber ukuran 2,00 m * 2,50 m (lihat Gambar 2.16).

Gambar 2.16.

Bangunan Silang di K. Bojong Rangkong.

Penyempitan dan pendangkalan Kali Kapuk karena buangan sampah dan tumbuhan. Sampah di Kali Kapuk yang

(37)

Perumahan di udik bangunan silang yang memotong Kali Malang mengalami genangan setinggi 0,60 m pada waktu banjir. Untuk mengurangi lama genangan dipasang sebuah pompa isap persis diudik bangunan silang. Kapasitas pompa sebesar 80 lt/dt. Perumahan dan udik persilangan dapat dilihat pada Gambar 2.17.

Gambar 2.17.

Udik Persilangan K. Bojong Rangkong dan Saluran Kali Malang Pompa Isap

80 lt/dt

Udik Bangunan Persilangan

Tinggi genangan 60 cm diatas jalan.

(38)

f. Kali Taman Sari dan Kali Jatikramat

Kali Taman Sari berawal dari wilayah Kelurahan Jati Melati dan di Kelurahan Jati Kramat berubah nama menjadi K. Jatikramat.

Kali Jatikramat merupakan kelanjutan dari K. Taman Sari dan disamping meneruskan air K. Taman Sari juga menampung air limbah dan hujan dari wilayah Kelurahan Jati Kramat, Jati Bening, Jatimelati, Jatiwarna, Jatimakmur, dan Jatibening Baru.

Kali Jatikramat perlu normalisasi karena pendangkalan.

Untuk mengurangi volume debit pada waktu banjir, perlu dibuat polder. Polder tersebut dapat dibuat pada tanah kosong dibagian hulu kali yang terletah diujung Perumahan pegawai Taman Mini. Lokasi tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.18

Agak kehilir yaitu antara Perumahan Candra Baru dan Candra Lama terdapat juga tanah kosong dan kemungkinan dapat dibuat polder lagi. Tanah tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.19

Di Perumahan IKIP kali menyempit menjadi 2,00 m yang sebelumnya 6,00 m.

Terjadi penghambatan aliran di syphon di bawah Kali Malang yang mengakibatkan genangan. Penyebabnya bisa dimensi atau pendabglan di hilir.

Gorong-gorong K. Jatikramat di Bawah Jalan Tol

Kali Jatikramat Di Hulu Gorong Gorong di Bawah Jalan Tol

(39)

Gambar 2.18.

Tanah Kosong di Ujung Perumahan Taman Mini Bisa Untuk Polder. Tanah Kosong

Bisa untuk Polder. Perumahan

(40)

Tanah Kosong

Kiri Kanan Jalan naik

Jalan Naik Jalan Naik

Tergenang

Tanah Kosong

(41)

Tinggi air Banjir

(42)

Gambar 2.19.

Tanah Kosong Bisa Untuk Polder. g. Kali Buaran.

Kali Buaran berawal di wilayah Kelurahan Jati Waringin Kec. Pondok Gede dan bersatu dengan Kali Jatikramat di wilayah DKI.

h. Kali Alam Galur dan Kali Blencong

Kali Alam Galur berawal dari sekitar utara Saluran Kali Baru di Kelurahan Harapan Mulya Kec. Medan Satria, dan berubah nama menjadi Kali Blencong di wilayah Kelurahan Kaliabang Tengah Kec. Medan Satria. Berfungsi menampung limbah dan air hujan Kelurahan Harapan Mulya, Margamulya, Harapan Jaya.

Kali Blencong merupakan kelanjutan dari K. Alam Galur dan mengalir ke utara.

Saluran drain jalan di Jatikramat I Bangunan Mesjid diatas Kali Jatikramat

(43)

i. Kali Abang Tengah

Kali Abang Tengah berawal dari Saluran Kali Abang Tengah di Kelurahan Harapan Jaya Kec. Bekasi Utara. Berfungsi menampung limbah dan air hujan di wilayah Kelurahan Harapan Jaya dan Kali Abang Tengah Kec. Bekasi Utara.

j. Kali Rawa Rotan

Kali Rawa Rotan bermula dari Kelurahan Marga Mulya Kec. Bekasi Utara mengalir ke utara melampaui perbatasan Wilayah Kabupaten Bekasi. Berfungsi sebagai penampung air limbah dan hujan di wilayah Kelurahan Marga Mulya, Harapan Baru, Perwira, dan Teluk Pucung.

Kondisi sungai pada saat ini mengalami pendangkalan, karena sampah yang dibuang ke kali tersebut.

Kali Abang Tengah di Graha Persada Sentosa Kali Abang Tengah di Kel. Abang Tengah K. Alam Galur di Villa Mas Garden Kel

Perwira Kali Alam Galur di Kelurahan Harapan Mulya

(44)

2.2.3. Saluran Sistem Drainase Lokal

Konsultan telah melakukan survey dan inventarisasi saluran didaerah permukiman di 8 (delapan) Kecamatan dan terdiri dari 56 (lima puluh enam) desa diwilayah studi. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 2.5 dibawah ini.

Sebagian besar lokasi yang didata merupakan permukiman yang dibangun pengembang, oleh karena itu saluran nya diperkuat dengan pasangan batu dan kondisinya masih baik.

Yang perlu diatasi adalah kelancaran aliran limbah dan air hujan menuju ke penampungan akhir atau badan penerima air.

Sampah yang tertahan di jembatan Kali Bojong Rerotan.

Sal. Drain Jl. Perjuangan yang mengalir ke arah Kali Bojong Rerotan.

(45)

Tabel 2.5.

Data Inventarisasi Saluran Drainase yang ada di Permukiman.

KONDISI EXISTING DRAINASE

NO LOKASI Konst Konst Bentuk Dimensi Type KONDISI SAL

Jalan Sal Sal (m) Sal

I Kec. Bekasi Selatan

a. Kel. Kayu Ringin Jaya

1 Per.Cevest Pas Batu Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik 2 Pulo Permata Sari Pas Batu Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik 3 Jl. KH Nur Ali Pas Batu Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik 4 Jl.Nangka Pas Batu Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik 5 Bumi Satria Kencana Aspal Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik 6 Kompl.Kejaksaan Pas Batu Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik 7 Perumnas Bekasi I Pas Batu Pas Batu segi 4 0,60 - 0,80 Terbuka Baik b. Kel. Pekayon Jaya

8 Per Taman Galaxy Aspal Pas Batu segi 4 0,40 Terbuka Baik 9 Penensula Garden Aspal Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik c. Kel. Jaka Setia

10 Pondok Timur Mas Aspal Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik

II Kec. Medan Satria a. Kel. Harapan Mulya

1 Harapan Indah Jalan Beton Pas Batu segi 3 0,60 Terbuka Baik 2 Harapan Indah Pas Batu Pas Batu segi 3 0,60 Terbuka Baik b. Kel. Harapan Jaya

3 Taman Titian Indah Pas Batu Pas Batu segi 3 0,60 Terbuka Baik c. Kel. Pejuang

4 Pondok Sani Pas Batu Terbuka Baik

5 Bulevar Hijau Pas Batu Pas Batu segi 3 0,60 Terbuka Baik

III Kec. Bekasi Utara a. Kel. Marga Mulya

1 Jl.Perjuangan Aspal Pas Batu segi 3 0,60 Terbuka Baik b. Tkel. eluk Pucung

2 Taman Wisma Asri II Pas Batu Pas Batu segi 3 0,60 Terbuka Baik 3 RT 6,7,8/RW2&RT1/RW3 Pas Batu Pas Batu segi 3 0,60 Terbuka Baik 4 Villa Indah Permai Pas Batu Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik 5 RW 5-8,11,18,19 Pas Batu Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik c. Kel. Kali Abang Tengah

6 Pondok Ungu Permai Pas Batu Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik 7 Graha Persada Sentosa Pas Batu Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik d. Kel. Harapan Jaya

8 RW4,12,19,25,26 Pas Batu Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik 9 RW 7,10,11,16 Pas Batu Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik 10 RW 5&Kp.Bulak Macan Pas Batu Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik 11 Jatu Unggul & Barata Pas Batu Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik 12 RW 1,18,28 Pas Batu Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik 13 RW 2,9,20,23 Pas Batu Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik e. Kel. Perwira

14 Villa Mas Garden Pas Batu Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik 15 Villa Mas Indah Pas Batu Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik

(46)

KONDISI EXISTING DRAINASE

NO LOKASI Konst Konst Bentuk Dimensi Type KONDISI SAL

Jalan Sal Sal (m) Sal

IV. Kec.Jati Asih a. Kel. Jatirasa

1 PML,KIG,PGP Aspal Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik b. Kel. Jati Asih

2 Mandosih Aspal Pas Batu segi 4 0,40 Terbuka Baik

c. Kel. Jati Kramat

3 Duta Indah Aspal Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik d. Jati Mekar

4 Graha Indah,Bumi Nasio Aspal Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik e. Jati Luhur

5 Nusapala,Grya Harmoni Aspal Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik d. Kel. Jati Kramat

6 Jati Kramat I ,II,PAM,AL Aspal Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik

V. Kec. Pondok Gede a. Kel. Jati Makmur

1 Komplek Sigmu Aspal Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik 2 Duta Indah & Intan Lestari Aspal Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik 3 Kavling AURI Aspal Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik 4 Raflesia & Bank of Tokyo Aspal Pas Batu segi 4 0,80 Terbuka Baik 5 Komplek AL Aspal Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik 6 Perum Wirana Aspal Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik 7 Perum Iqro Aspal Pas Batu segi 4 0,80 Terbuka Baik 8 Jati Kalayan Aspal Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik 9 Bukit Kencana Aspal Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik 10 Jati Waringin Asri Aspal Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik b. Kel. Jati Bening Baru

11 Jati Bening 2 Aspal Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik 12 Komplek San Garden Aspal Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik 13 Jati Bening 1 Aspal Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik 14 Komplek Mirna Putra Aspal Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik 15 Jl.Swakarsa Raya Aspal Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik 16 Jl.Pangrango Terusan Aspal Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik c. Kel. Jati Waringin

17 Bumi Jati Waringin Aspal Pas Batu segi 4 0,40-0,60 Terbuka Baik 18 Jl.Raya Jati Waringin Hotmix Precast segi 4 0,80-0,10 Terbuka Baik 19 Jl.Lingkar Pasar Hotmix Precast segi 4 0,80-0,10 Terbuka Baik 20 Housing Aspal Pas Batu segi 4 0,40-0,60 Terbuka Baik 21 Perum DDN Aspal Pas Batu segi 4 0,40-0,60 Terbuka Baik 22 Perum BKKBN Aspal Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik 23 Perum Asri I & II Aspal Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik

(47)

KONDISI EXISTING DRAINASE

NO LOKASI Konst Konst Bentuk Dimensi Type KONDISI SAL

Jalan Sal Sal (m) Sal

Kec. Pondok Gede

d. Kel. Jati Bening

24 Jl.Kincan Aspal Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik 25 Komplek Depkes II Aspal Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik 26 Jl.Jati Bening Raya Aspal Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik 27 Jl. Cempaka Raya Aspal Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik 28 Komplek AL Aspal Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik 29 Jati Bening Estate Aspal Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik 30 Jati Bening Permai Aspal Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik 31 Jati Bening Indah Aspal Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik 32 Pondok Cikunir Aspal Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik 33 Komplek Depkes I Aspal Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik e. Jati Cempaka

34 Perum Rawa Indah Aspal Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik 35 Kavling BNI Aspal Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik 36 Perum Antilop Maju Aspal Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik 37 Perum Bina Lindung Aspal Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik 38 Jl.Raya Jati waringin Aspal Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik 39 Jl Curug Batas DKI Aspal Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik 40 Jl.Anugrah Aspal Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik 41 Jl,Setia I Aspal Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik 42 Sekitar Kantor Kelurahan Aspal Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik

VI Kec.Pondok Melati a. Kel. Jati Rahayu

1 Nyai Putu Bawah Hotmix Sal Tanah segi 4 0,60 Terbuka Baik 2 Perum Chandra RW 21 Hotmix Pas Batu segi 4 0,40 Terbuka Baik 3 Perum Chandra RW 15,16 Aspal Pas Batu segi 4 1,00 Terbuka Baik 4 Perum Akasia Aspal Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik 5 Perum Kodam Jaya Aspal Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik 6 Perum Paranti Aspal Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik 7 Pondok Cemara Aspal Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik 8 Pondok Artha Aspal Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik

9 Inkopau Aspal Sal Tanah segi 4 1,00 Terbuka Baik

10 Jl.Tarumanagara Aspal Pas Batu segi 4 0,40 Terbuka Baik

VII Kec.Jati Sampurna a. Kel. Jati Ranggon

1 Wahana Pondok Gede Aspal Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik 2 Perumahan LIA Aspal Pas Batu segi 4 0,40 Terbuka Rusak b. Kel. Jati Batu

3 Perum AL Belum ada sal.drain

c. Kel. Jati Sampurna

4 Jl.Raya Hankam Belum ada sal.drain

(48)

KONDISI EXISTING DRAINASE

NO LOKASI Konst Konst Bentuk Dimensi Type KONDISI SAL

Jalan Sal Sal (m) Sal

VIII Kec. Bekasi Barat a. Kel. Kranji

1 Kel. Kranji b. Kel. Kota Baru

2 Rawa Bebek Aspal Pas Batu segi 4 0,40 Terbuka Baik Bintara

3 Griya Bintara&Pond Cipta Rigid Beton Pas Batu segi 4 o,80 Terbuka Baik 4 Bintara Permai &Masnaga Aspal Pas Batu segi 4 0,40 Terbuka Baik c. Kec. Jaka Sampurna

5 Fajar & Pengairan Paving Block Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik 6 Grya Jatisari Aspal Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik 7 Prumnas I Aspal Pas Batu segi 4 0,40 Terbuka Baik d. Kel. Bintara Jaya

8 RW 8 & 12 Aspal Pas Batu segi 4 0,40 Terbuka Baik 9 Bintara Jaya Permai Aspal Pas Batu segi 4 0,60 Terbuka Baik

2.3. BANJIR/GENANGAN

Pada tahun 2007 terjadi banjir yang mengakibatkan dua puluh tujuh (27) lokasi di Kota Bekasi dengan total luas 58,5 Ha rawan banjir/genangan (lihat Tabel 2.6). Sebanyak 18 (delapan belas) lokasi terletak di sebelah Barat Kali Bekasi yang merupakan daerah studi dan sembilan (9) lokasi di sebelah timur K. Bekasi. Lokasi tersebut terdapat pada Tabel 2.7.

Konsultan juga melakukan survey dan inventarisasi lokasi banjir/genangan di 8 (delapan) wilayah Kecamatan yang meliputi 57 (limapuluh tujuh) Kelurahan yang hasinya tercantum pada Tabel 2.8. Data yang dihasilkan termasuk hasil wawancara dengan penduduk serta aparat desa.

Pada tanggal 14 Oktober terjdi banjir di Kecamatan Jatiasih, Bekasi Barat, Pondok Melati dan Pondok Gede di daerah studi (Kota Bekasi Bagian Barat K. Bekasi); dan Kecamatan Rawa Lumbu di Kota Bekasi Bagian Timur K. Bekasi. Banjir terjadi karena curah hujan tinggi dengan durasi yang lama dan saluran/kali tidak dapat menampung debit yang ada. Akibat bajir tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.9.

(49)

Tabel 2.6.

Lokasi Banjir di Kota Bekasi Berdasar Analisa Th. 2009

NO ID LOKASI KECAMATAN KELURAHAN KALI

1 18 Kali Cakung, Prm. Duta Kranji Bekasi Barat Kranji Cakung

2 19 KaliBaru, Perum Fajar Indah, Perumna Bekasi Barat Kranji Baru

3 21 Komplek Bintara II Bekasi Barat Bintarajaya

4 24 Pasar Baru, Bintara Bekasi Barat Bintara

5 11 Sal. Rawa Tembaga, Perum Galaxy Bekasi Selatan Pekayonjaya

6 12 Sal. Rawa Tembaga, Perum I & II Bekasi Selatan Kayuringin Jaya Rawa Tembaga 7 25 Sal. Kali Baru, Prm. Pekayon, Belaka Bekasi Selatan Pekayonjaya Baru

8 13 Saluran Margahayu, Perum Margahayu Bekasi Timur Margahayu

9 14 Saluran Duren JAya, Perum Duren JAya Bekasi Timur Aren Jaya

10 15 Wisma Anggrek Bekasi Timur Duren Jaya

11 16 Danita Bekasi Timur Duren Jaya

12 26 Saluran Bekasi Jaya, Nelakang Rama Bekasi Timur Duren Jaya 13 0 Perum WISMA ASRI, VILLA INDAH PERMAI Bekasi Utara Telukpucung

14 28 Saluran PLN, Prm. SBS Bekasi Utara Harapanjaya

15 3 Antilope IKIP Jatiasih D. Jatikramat

16 5 Bumi Nasio Indah, Perum Angkasa Puri Jatiasih Jatimekar

17 6 Villa Jatirasa Jatiasih D. Jatirasa

18 20 Sal. Kali Baru, Prm. Regency Bintara Medan Satria Medan Satria Baru

19 0 JATIBENING ESTATE Pondokgede Jatibening

20 1 JATIBENING II Pondokgede Jatibening

21 2 Antilope maju, Jatiwaringin Pondokgede Jatiwaringin

22 22 Sal. Jatibening/Prm. Jatibening Perm Pondokgede Jatibening 23 23 Sal. Jatibening/Prm. Bougenville, Pe Pondokgede Jatibening

24 10 Sal. Kali Bekasi, Perum Depnaker Rawalumbu Sepanjangjaya Bekasi

25 7 Sal. Kali Cikeas/Bekasi, Pondokgede Rawalumbu Bojongmenteng Cikeas

26 8 Pool PPD Rawalumbu Bojongmenteng

27 9 Unisma, Perum Rawalumbu Rawalumbu Sepanjangjaya

(50)

Tabel 2.7.

Lokasi Banjir di Kota Bekasi Hasil Analisa th 2009.

NO. LOKASI KECAMATAN KELURAHAN KALI

I Kota Bekasi Sebelah Barat K. Bekasi

1 Kali Cakung, Prm. Duta Kranji Bekasi Barat Kranji Cakung 2 Kali Baru, Perum Fajar Indah, Perumna Bekasi Barat Kranji Baru 3 Komplek Bintara II Bekasi Barat Bintarajaya

4 Pasar Baru, Bintara Bekasi Barat Bintara

5 Sal. Rawa Tembaga, Perum Galaxy Bekasi Selatan Pekayonjaya Rawa Tembaga 6 Sal. Rawa Tembaga, Perum I & II Bekasi Selatan Kayuringin Jaya Rawa Tembaga 7 Sal. Kali Baru, Prm. Pekayon, Belaka Bekasi Selatan Pekayonjaya Baru

8 Perum WISMA ASRI, VILLA INDAH PERMAI Bekasi Utara Telukpucung 9 Saluran PLN, Prm. SBS Bekasi Utara Harapanjaya

10 Antilope IKIP Jatiasih D. Jatikramat

11 Bumi Nasio Indah, Perum Angkasa Puri Jatiasih Jatimekar

12 Villa Jatirasa Jatiasih D. Jatirasa

13 Sal. Kali Baru, Prm. Regency Bintara Medan Satria Medan Satria Baru 14 JATIBENING ESTATE Pondokgede Jatibening

15 JATIBENING II Pondokgede Jatibening

16 Antilope maju, Jatiwaringin Pondokgede Jatiwaringin 17 Sal. Jatibening/Prm. Jatibening Perm Pondokgede Jatibening 18 Sal. Jatibening/Prm. Bougenville, Pe Pondokgede Jatibening

II Kota Bekasi Sebelah Timur K. Beksai

1 Saluran Margahayu, Perum Margahayu Bekasi Timur Margahayu 2 Saluran Duren JAya, Perum Duren JAya Bekasi Timur Aren Jaya

3 Wisma Anggrek Bekasi Timur Duren Jaya

4 Danita Bekasi Timur Duren Jaya

5 Saluran Bekasi Jaya, Nelakang Rama Bekasi Timur Duren Jaya

6 Sal. Kali Bekasi, Perum Depnaker Rawalumbu Sepanjangjaya Bekasi 7 Sal. Kali Cikeas/Bekasi, Pondokgede Rawalumbu Bojongmenteng Cikeas

8 Pool PPD Rawalumbu Bojongmenteng

9 Unisma, Perum Rawalumbu Rawalumbu Sepanjangjaya

(51)

Tabel 2.8.

Daftar Hasil Survey dan Inventarisasi Banjir

MASALAH GENANGAN KERUGIAN/KERUSAKAN

NO KECAMATAN KELURAHAN LOKASI Luas Lama Tinggi Frek Infra Infra Jumlah Nama Sungai Dimensi Sungai Keterangan

(ha) (jam) (m) Jalan Bang KK

1 Bekasi Selatan Kayu Ringin Jaya Per.Cevest 2 4 0.3-0.5 1 0 0 0 Kali Rawa Tembaga L=15 T= 3 b = 10

2 Bekasi Selatan Kayu Ringin Jaya Pulo Permata Sari 10 3s/d24 0.5-1,5 3 1000 m 100 100 Sal BSK L=6 T= 2 b = 4

3 Bekasi Selatan Kayu Ringin Jaya Jl. KH Nur Ali 0,06 3 0,2 2 150 m 0 0 Kali Rawa Tembaga L=20 T= 3-5 b = 16

4 Bekasi Selatan Kayu Ringin Jaya Jl.Nangka 2 4 0.3-0.4 1 0 0 150 Kali Kayu Ringin L=15 T= 3 b = 10

5 Bekasi Selatan Kayu Ringin Jaya Bumi Satria Kencana 2 24 0.2-0.3 2 1000 m 300 300 Sal BSK L=4 T= 1,5 b = 4

6 Bekasi Selatan Kayu Ringin Jaya Kompl.Kejaksaan 1 3 0.2-0.3 1 0 0 60 Kali Kayu Ringin L=15 T= 3 b = 10

7 Bekasi Selatan Kayu Ringin Jaya Perumnas Bekasi I 95 14 hr 0,6-1,60 sh 5000 5000 Kali Kayu Ringin L=15 T= 3 b = 10 DED sudah ada di PU Kota 8 Bekasi Selatan Pekayon Jaya Per Taman Galaxy 40 5s/d24 0.6 - 1.0 sh 1000 Sal Bulevar L=6 T= 3 b = 6

9 Bekasi Selatan Pekayon Jaya Penensula Garden 5 24 0.3-0.5 1 0 0 150 Kali Pekayon

10 Bekasi Selatan Jaka Setia Pondok Timur Mas 5 3s/d24 0.5 - 1,5 1 1000 m 0 100 Sal Bulevar L=6 T= 2 b = 4

1 Medan Satria Harapan Mulya Harapan Indah 0,5 24 0,3 - 0,4 1 150 m 1 150 L=2,8 T= 1,5 b = 2,5 2 Medan Satria Harapan Mulya Harapan Indah 0,4 24 0,5 - 0,8 1 0 20 30 Pabuaran L=16 T= 2 b = 10 3 Medan Satria Harapan Jaya Taman Titian Indah 80 3 0,4 - 0,5 3 400 m 30 30 Kali Kapuk/R.Bambu L=8 T= 2 b = 7 4 Medan Satria Pejuang Pondok Sani 0,36 24 0,2-0,3 3 1200 m 200 200 Kali Blencong/K.Gani L=2,5 T= 1,5 b = 2 5 Medan Satria Pejuang Bulevar Hijau 0,3 24 0,2-0,3 3 900 m 150 150 Kali Kapuk L=7 T= 2 b = 7 1 Bekasi Utara Marga Mulya Jl.Perjuangan 1 1s/d2 0,20 - 0,40 3 200 m 0 300 Kali Bekasi L=30 T= 4 b = 30 2 Bekasi Utara Teluk Pucung Taman Wisma Asri II 175 5 1,00 - 1,50 3 1000 m 100 1350 Sal.Sekonder L=2 T= 1 b = 1 3 Bekasi Utara Teluk Pucung RT 6,7,8/RW2&RT1/RW3 5 48 1.00-2.00 1 272 Kali Bekasi L=30 T= 4 b = 4 Bekasi Utara Teluk Pucung Villa Indah Permai 10 2 Sal.Sekonder L=2 T= 1 b = 1 5 Bekasi Utara Teluk Pucung RW 5-8,11,18,19 10 1 0,20 2 Kali Bekasi L=30 T= 4 b = 30 6 Bekasi Utara Kali Abang Tengah Pondok Ungu Permai 89 12 0,25 - 0,3 3 500 m 200 200 Sal Sekonder L=6 T= 1,5 b = 5 7 Bekasi Utara Kali Abang Tengah Graha Persada Sentosa 5 24 0,50 - 1,50 2 176 Bojong Rerotan L=2 T= 1 b = 1 8 Bekasi Utara Harapan Jaya RW4,12,19,25,26 5 24 0,60 - 0,75 4 Sal.Sekonder L=2 T= 1 b = 1 9 Bekasi Utara Harapan Jaya RW 7,10,11,16 5 24 0,60 2 Kali Alam Galur L=5 T= 2,5 b = 4 10 Bekasi Utara Harapan Jaya RW 5&Kp.Bulak Macan 2 24 0,60 2 Kali Alam Galur L=5 T= 2,5 b = 4 11 Bekasi Utara Harapan Jaya Jatu Unggul & Barata 1 12 0,60 2 Kali Alam Galur L=5 T= 2,5 b = 4 12 Bekasi Utara Harapan Jaya RW 1,18,28 2 12 0,60 - 1.00 2 Kali Alam Galur L=5 T= 2,5 b = 4 13 Bekasi Utara Harapan Jaya RW 2,9,20,23 4 24 0,60 - 1,5 3 Sal.Sekonder L=2 T= 1 b = 1 14 Bekasi Utara Perwira Villa Mas Garden 3 24 0,15 - 0,30 1 150 Kali Alam Galur L=5 T= 2,5 b = 4

(52)

15 Bekasi Utara Perwira Villa Mas Indah 3 24-48 0,15 - 0,30 2 250 Kali Alam Galur L=6 T= 1,5 b = 5

1 Jati Asih Jatirasa PML,KIG,PGP,IFI,J.Kencana 583 24 2,5 - 4.0 1 1215 m 4504 1965 Kali Bekasi L=40 T= 4 b = 30 Prioritas ke 1 2 Jati Asih Jati Asih Mandosih 1 48 1 - 1,5 1 200 m 3 200 Kali Cikeas L=40 T= 4 b = 30 Rawan 3 Jati Asih Jati Kramat Duta Indah 3 72 0.5 - 1 1 600 m 250 450 Jati Kramat L=4 T= 2 b = 3

4 Jati Asih Jati Mekar Graha Indah,Bumi Nasio 15 48-72 1,5 - 2,5 4 1156 1156 Kali Cakung L=4 T= 3 b = 4 5 Jati Asih Jati Luhur Nusapala,Grya Harmoni 0,2 4 0,5 - 1. 1 200 m 25 25

6 Jati Asih Jati Kramat Jati Kramat I ,II,PAM,AL 6 0,5 - 1 2 Bojong Rangkong L=4 T= 3 b = 2 1 Pondok Gede Jati Makmur Komplek Sigmu 2 24 0.3-0.5 1 326 Kali Duta Indah L=4 T= 2 b = 3 2 Pondok Gede Jati Makmur Duta Indah & Intan Lestari 1 24 0,3-0,5 1 500 Kali Duta Indah L=4 T= 2 b = 3 3 Pondok Gede Jati Makmur Kavling AURI 2,5 0,75-1,0 1 400 Tdk ada saluran

4 Pondok Gede Jati Makmur Raflesia & Bank of Tokyo 1,3 24 0,3-0,5 2 300 Tdk ada saluran 5 Pondok Gede Jati Makmur Komplek AL 0,75 24 0,20-0,45 2 75 Tdk ada saluran 6 Pondok Gede Jati Makmur Perum Wirana 1 15 0,30-0,60 2 125 Tdk ada saluran 7 Pondok Gede Jati Makmur Perum Iqro 1 24 0,3-0,5 2 200 Tdk ada saluran 8 Pondok Gede Jati Makmur Jati Kalayan 0,3-0,5 2 Tdk ada saluran 9 Pondok Gede Jati Makmur Bukit Kencana 1,2 1,5 0,3-0,5 2 300 Tdk ada saluran 10 Pondok Gede Jati Makmur Jati Waringin Asri 1 24 0,30-0,60 2 2500 m 1 250 Tdk ada saluran

11 Pondok Gede Jati Bening Baru Jati Bening 2 djs 2 0,10-0,60 shd 1600 Kali IKIP djs=di jalan saja 12 Pondok Gede Jati Bening Baru Komplek San Garden djs 1 0,10-0,30 shd shd= setiap hujan 13 Pondok Gede Jati Bening Baru Jati Bening 1 600 m² 1 0,30-0,40 shd 500 m 1600 deras perlu check 14 Pondok Gede Jati Bening Baru Komplek Mirna Putra 2 0,50 0,10-0,20 shd 750

15 Pondok Gede Jati Bening Baru Jl.Swakarsa Raya 500 m² 1 0,10-0,20 2 500 m perlu check 16 Pondok Gede Jati Bening Baru Jl.Pangrango Terusan 600 m² shd 600 m perlu check 17 Pondok Gede Jati Waringin Bumi Jati Waringin 1,5 2 0,3-0,5 2 75

18 Pondok Gede Jati Waringin Jl.Raya Jati Waringin 2 0,2-0,4 50 m 19 Pondok Gede Jati Waringin Jl.Lingkar Pasar 4 0,3-0,4 shd 250 m

20 Pondok Gede Jati Waringin Housing 2 1 0,30 - 1,00 2 850 m 225 Kali Sunter 21 Pondok Gede Jati Waringin Perum DDN 0,5 1 0,2-0,4 2 11

22 Pondok Gede Jati Waringin Perum BKKBN 1 1,5 0,35-0,6 shd 500 m 155 Kali Baru L=2 T= 1,2 b = 1,8 23 Pondok Gede Jati Waringin Perum Asri I & II 17 1,5 0,30-0,60 2 3500 m 375 Anak Kali Baru

(53)

MASALAH GENANGAN KERUGIAN/KERUSAKAN

NO KECAMATAN KELURAHAN LOKASI Luas Lama Tinggi Frek Infra Infra Jumlah Nama Sungai Keterangan (ha) (jam) (m) Jalan Bang KK

25 Pondok Gede Jati Bening Komplek Depkes II 0,5 1 0,3-0,5 shd 700 26 Pondok Gede Jati Bening Jl.Jati Bening Raya 1 0,10-0,20 500 m

27 Pondok Gede Jati Bening Jl. Cempaka Raya 1 200 m

28 Pondok Gede Jati Bening Komplek AL 20 24 0,30-0,60 2 1000 29 Pondok Gede Jati Bening Jati Bening Estate 14 24 0,30-0,50 2 1475 30 Pondok Gede Jati Bening Jati Bening Permai 24 0,10-0,50 2 850 31 Pondok Gede Jati Bening Jati Bening Indah 24 0,10-0,50 2 1500 32 Pondok Gede Jati Bening Pondok Cikunir 12 24 0,10-0,50 2 855 33 Pondok Gede Jati Bening Komplek Depkes I 1,2 1 0,25 shd 350 m 325

34 Pondok Gede Jati Cempaka Perum Rawa Indah 1,5 0,30-0,60 Kali Baru 35 Pondok Gede Jati Cempaka Kavling BNI 3 4 0,30-1,00 shd 450 m 250

36 Pondok Gede Jati Cempaka Perum Antilop Maju 9,5 3 0,60-1,30 shd 2300 m 1325 Kali Buaran L=6 T= 2,5 b = 5 37 Pondok Gede Jati Cempaka Perum Bina Lindung 7,5 36 0,30-1,50 shd 3500 m 823 Kali Sunter

38 Pondok Gede Jati Cempaka Jl.Raya Jati waringin 2 0,25-0,50 shd 500 m 39 Pondok Gede Jati Cempaka Jl Curug Batas DKI 3 0,25-0,30 shd 40 Pondok Gede Jati Cempaka Jl.Anugrah 2 0,50-0,60 shd 1150 m 41 Pondok Gede Jati Cempaka Jl,Setia I 1 0,20-0,30 shd 1520 m

42 Pondok Gede Jati Cempaka Sekitar Kantor Kelurahan 2 1,5 0,40-0,60 2 250 m 75

1 Pondok Melati Jati Rahayu Pura Melati Indah 300 m² 120 0,60-1,00 3 102 120 Kali Sunter L=7 T= 3 b = 7 2 Pondok Melati Jati Rahayu Perum Chandra RW 21 400 m² 72 0,20 shd 600 m 238 Kali Jati Kramat L=3 T= 1,5 b = 3 3 Pondok Melati Jati Rahayu Perum Chandra RW 15,16 1 72 0,60-0,70 shd 900 m 420 420 Kali Jatikramat L=3 T= 1,5 b = 3 4 Pondok Melati Jati Rahayu Perum Akasia 5 24 0,50-0,70 1 300 m 150 Kali Jatikramat L=2 T= 1 b = 1,5 5 Pondok Melati Jati Rahayu Perum Kodam Jaya 2 24 0,50-1,00 1 500 m 70 Kali Jatikramat

6 Pondok Melati Jati Rahayu Perum Paranti 300 m² 24 0,50-1,00 1 80 Kali Jatikramat

7 Pondok Melati Jati Rahayu Pondok Cemara 3 0,50-1,00 1 100 112 Kali Sunter L=7 T= 3 b = 7 8 Pondok Melati Jati Rahayu Pondok Artha 0,50-1,00 5

9 Pondok Melati Jati Rahayu Inkopau 0,2 0,50-1,00 1 100 m 20 20

10 Pondok Melati Jati Rahayu Jl.Tarumanagara 500m² 24 6 200 m 10 10 Kali Rawa Daun

1 Jati Sampurna Jati Ranggon Wahana Pondok Gede 2 3 0,50 - 1,00 Kali Cakung L=6 T= 2,5 b = 6 2 Jati Sampurna Jati Rangga Perumahan LIA 700 m² 0,50 - 1,00 1 50 Kali Cakung L=6 T= 2,5 b = 6 3 Jati Sampurna Jati Batu Perum AL 4 0,30 -0,50 1 20 Kali Sunter L=7 T= 3 b = 7 4 Jati Sampurna Jati Sampurna Jl.Raya Hankam 0,60 -1,00 shd 1000 m Kali Cakung L=6 T= 2,5 b = 6 5 Jati Sampurna Jati Sampurna Kranggan Permai 0,3 0,60 -1,00 shd 20 Kali Sunter L=7 T= 3 b = 7

(54)

MASALAH GENANGAN KERUGIAN/KERUSAKAN

NO KECAMATAN KELURAHAN LOKASI Luas Lama Tinggi Frek Infra Infra Jumlah Nama Sungai Keterangan

(ha) (jam) (m) Jalan Bang KK

Dimensi Sungai

1 Bekasi Barat Kranji Kel. Kranji 20 4 0,80 shd 5000 m 250 Kali Cakung L=6 T= 2,5 b = 6 2 Bekasi Barat Kota Baru Rawa Bebek 80 6 !.00 -2,50 shd 20000 Kali Cakung L=6 T= 2,5 b = 6 3 Bekasi Barat Bintara Griya Bintara&Pond Cipta 22 4 0,50 -1,00 shd 4000 Kali Bj. Rangkong L=6 T= 2,5 b = 6 4 Bekasi Barat Bintara Bintara Permai & Masnaga 10 6 0,70 -1,00 shd 819 Kali Bj. Rangkong L=6 T= 2,5 b = 6 5 Bekasi Barat Jaka Sampurna Fajar $ Pengairan 10 5 0,50 -2,00 shd 1000 Kali Jatiluhur L=4 T= 2,5 b = 3 6 Bekasi Barat Jaka Sampurna Grya Jatisari 3 5 0,50 -2,00 shd 300 BSK L=4 T= 2,5 b = 3 7 Bekasi Barat Jaka Sampurna Perumnas I 3 4 0,50 -2,00 shd 300 BSK L=4 T= 2,5 b = 3 8 Bekasi Barat Bintara Jaya RW 8 & 11, 12 7 5 0,50 -1,00 shd 800 Kali Cakung L=6 T= 2,5 b = 6 9 Bekasi Barat Bintara Jaya Bintara Jaya Permai 3 4 0,50 -1,00 shd 300 Kali Cakung L=6 T= 2,5 b = 6

(55)

Tabel 2.9.

Banjir Pada tanggal 14 Oktober 2010

No Lokasi Tinggi (m) Genangan Luas (ha) Lama(jam) Keterangan

I Kec. Jatiasih

1. Perum. Nasio 0,7-1,4 26,00 36,00 • Tanggul pembatas Perm. Nasio dgn. dgn Perum. Angkasa Puri jebol 20 m,

2. Perum. Graha Indah 0,4-0,7 18,00 18,00 ada penyempitan di K. Cakung.

3. Perum. Buana 0,8-1,4 5,00 36,00

4. Perum. Cahaya Kemang Permai 0,4-0,8 10,00 16,00 • Saluran tidak dapat menampung debit yg. ada.

5. Perum. Komplek Dosen IKIP 0,6-1,5 20,00 18,00 • Terdapat penyempitan di hilir K. Jatikramat.

II. Kec. Bekasi Barat

1. Perum. Duta Kranji. 0,2-0,4 25,00 15,00 • Saluran tidak dapat menampung debit yang ada.

2. Perum Harapan Baru II 0,3-0,6 27,00 8,00 • Outlet K. Cakung ke BKT belum sempurna

III. Kec. Pondok Melati

1. Perum. Candra Lama 0,25-0.6 25,00 14,00 • Saluran (K. Jatikramat) tidak dapat menampung debit yg. ada.

2. Perum. Candra Baru 0,2-0,5 15,00 14,00

IV. Kec. Pondok Gede

1. Perum. Jatibening I 0,2-0,6 16,00 6,00 • Saluran tidak dapat menampung debit yg. ada

2. Perum. Jatibening II 0,3-0,8 38,00 18,00 • Beberapa bagian terutama hilir K. Jatikramat terdapat penyempitan.

3. Perum. Sari Gaferi 0,3-0,5 10,00 8,00

V. Kec. Rawalumbu

1. Perum. Narogong 0,4-0,7 35,00 12,00 • Dibagian hilir kali di wilayah Kabupaten ada penyempitan.

2. Per. Pondok Hijau Permai II 0,4-1,0 24,00 14,00 • Ada hambatan di persilangan dengan TOL dan Kali Malang.

3. Perum. Bumi Bekasi Baru Utara. 0,3-0,7 32,00 10,00

(56)

Hampir semua Kali diwilayah studi berpotensi mendatangkan banjir. Beberapa tempat secara rutin setiap tahun menderita karena banjir dan genangan. Kali kali yang mendatangkan banjir antara lain:

2.3.1. Kali Bekasi.

Permukiman yang menderita akibat banjir K. Bekasi antara lain:

a. Perumahan Pondok Gede Permai.

Banjir yang terjadi pada tahun 2007 mencapai tinggi 60 cm diatas dinding penahan banjir dan mencapai tinggi 300 cm diatas permukaan tanah Lihat

Gambar 2.20.

Untuk menanggulangi banjir telah diupayakan memperkuat dinding penahan dengan konstruksi beton bertulang.

Disamping itu perlu diperhatikan pula penampang basah kali. Tanaman yang terdapat dibantaran kali harus dibuang agar penampang basah cukup dan hambatan terhadap aliran kali dapat dikurangi. Pada Gambar 2.21 terlihat bahwa pohon pisang tumbuh sangat rapat, mengakibatkan permukaan air meninggi.

Perumahan Pondok Gede Permai dan permukiman disekitarnya merupakan daerah yang dikelilingi daerah yang agak tinggi sehingga air banjir agak sulit untuk keluar dari daerah ini secara gravitasi. Untuk itu di permukiman ini tersedia pompa untuk mengeringkan air akibat banjir (lihat Gambar 2.22). Menurut warga setempat penggenangan berlangsung sekitar 24 jam.

(57)

Gambar 2.20. Lokasi Banjir 2007 Tinggi Banjir Din d in g Penahan Ban jir Banjir 60 cm di atas Dinding

Pena

han.

300 cm

(58)

Gambar 2.21.

Pohon Pisang Yang Tumbuh di Bantaran K. Bekasi

Gambar 2.22. Pompa Air

Pohon Pisang menghambat aliran dan mengurangi penampang basah kali.

Gambar

Gambar 2.5.  Bendung Cikeas. Bendung Hilir Bendung  Pelimpah Udik Pelimpah HilirPelimpah Hilir Pelimpah
Gambar 2.6. menunjukan pelaksanaan pekerjaan perkuatan tebing  dengan beton bertulang
Tabel 3.2  Koefisien Limpasan
Tabel Nilai Yn dan Sn  Tabel Yn m 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0.4952 0.4996 0.5035 0.5070 0.5100 0.5128 0.5157 0.5181 0.5202 0.5220 20 0.5236 0.5252 0.5268 0.5283 0.5296 0.5309 0.5320 0.5332 0.5343 0.5353 30 0.5362 0.5371 0.5380 0.5388 0.5396 0.5402 0.5410 0.54
+6

Referensi

Dokumen terkait

Metode yang digunakan adalah pendekatan tingkat kapasitas saluran drainase yaitu penilaian tingkat kondisi tiap ruas jaringan drainase dengan menghitung perbandingan luas penampang

VI - 58 Tabel 6.10 Hasil Perhitungan Kapasitas Pompa untuk Saluran Drainase Wilayah. Bandarharjo Barat Berdasarkan Debit Banjir 5 tahunan

Untuk perencanaan ulang saluran drainase disarankan untuk merencanakan kapasitas saluran menggunakan debit banjir rencana kala ulang 25 tahun, karena selain

Pendekatan yang dilakukan untuk mereduksi genangan di lokasi penelitian adalah kombinasi antara rehabilitasi saluran drainase eksisting (diharapkan mampu mengurangi

a.. Faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas saluran drainase pada kelurahan Gunung Sari kecamatan Rappocini kota Makassar. Faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas

“ KAJIAN KAPASITAS SALURAN DRAINASE PERKOTAAN TERHADAP CURAH HUJAN RANCANGAN DENGAN BEBERAPA PERIODE ULANG (Studi Kasus Drainase Jalan Sriwijaya Bagian Selatan Kota

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi apakah kapasitas saluran drainase Calung sudah memadai untuk menampung volume air yang dihasilkan selama hujan deras, Hasil dari

Gambar Potongan Rencana Saluran Baru Skematisasi Sistem Drainase dengan Penerapan Unit Kolam Retensi, Unit Sumur Resapan dan Peningkatan Kapasitas Saluran Setelah merencanakan