HEAT EXCHANGER
HEAT EXCHANGER
HEAT EXCHANGER
HEAT EXCHANGER
(ALAT PENUKAR KALOR)
(ALAT PENUKAR KALOR)
(ALAT PENUKAR KALOR)
PRINSIP PERPINDAHAN PANAS
TEMPERATURE :
suatu ukuran energi yang dimiliki oleh suatu benda, sebagai ukuran apakah benda tersebut relatif panas atau dingin. Umumnya diwakili dengan suatu satuan unit seperti, Celcius atau Fahrenheit.
HEAT :
suatu bentuk energi yang tersimpan dalam suatu benda akibat dari suatu bentuk energi yang tersimpan dalam suatu benda akibat dari perbedaan temperatur yang terjadi pada benda tersebut. Umumnya diwakili dengan satuan unit Kalori atau BTU.
PERPINDAHAN PANAS (Heat Transfer) :
Energi dapat berpindah dalam bentuk heat dari suatu zat ke lingkungannya atau zat lain apabila diantara kedua zat tersebut berbeda temperaturnya.
PRINSIP PERPINDAHAN PANAS
KONDUKSI :
Perpindahan panas yang mengalir dari daerah yang
bertemperatur tinggi kedaerah yang bertemperatur lebih rendah didalam suatu medium (padat, cair atau gas) atau antara medium yang berlainan tetapi bersinggungan secara langsung (kontak langsung)
Q = Perpindahan panas
langsung)
Q = Perpindahan panas
persatuan waktu, t
A = Luas penampang medium d = Tebal medium
k = Konduktivitas termal
medium
PRINSIP PERPINDAHAN PANAS
KONVEKSI :
Perpindahan panas yang terjadi antara suatu permukaan benda/medium dengan suatu fluida yang bergerak pada suatu perbedaan temperatur
Q = Perpindahan panas persatuan Q = Perpindahan panas persatuan
waktu, t
A = Luas penampang medium h = Koefisien konveksi
T = Temperatur (benda dan fluida)
Q = hA(Tw - Ts)
q
h TS
Area = A Tw
PRINSIP PERPINDAHAN PANAS
RADIASI :
Perpindahan panas yang terjadi akibat emisi gelombang elektromagnet dari suatu permukaan atau ruang. Radiasi tidak memerlukan media perpindahan panas dan dapat terjadi dalam ruang hampa udara.
Besar radiasi yang
dipancarkan suatu benda : dipancarkan suatu benda :
ε = emissivity material σ = Konstanta Boltzman,
5.67×10-8 W/m2K4
A = luas permukaan T = Temperatur benda
PRINSIP PERPINDAHAN PANAS
EVAPORASI :
Proses pemanasan suatu liquid sampai pada temperatur titik didihnya untuk menghasilkan phasa lain dari liquid tersebut, yaitu vapor (uap).
PRINSIP PERPINDAHAN PANAS
KONDENSASI :
Proses pendinginan terhadap suatu uap liquid untuk kembali ke phasa semula, yaitu liquid.
HEAT EXCHANGER
Konsep Dasar
• Alat penukar kalor (heat exchanger) merupakan suatu alat yang berfungsi untuk memindahkan kalor dari suatu fluida ke fluida yang lain.
kalor dari suatu fluida ke fluida yang lain.
• Bentuk sederhana dari alat penukar kalor adalah sebuah alat yang mencampurkan langsung antara fluida panas dengan fluida dingin. Dengan sistem demikian, kedua fluida tersebut suatu saat akan mencapai temperatur akhir yang sama.
WHAT IS A HEAT EXCHANGER?
They are devices specifically designed for the efficient
WHAT ARE HEAT EXCHANGERS
USED FOR?
They have the function to transfer heat
as
efficiently
as
possible.
Heat
exchangers are widely used in :
I.
refrigeration
I.
refrigeration
II.
air conditioning
III. space heating
IV. electricity generation
V.
chemical processing
Applications of Heat Exchangers
Heat Exchangers prevent car engine
overheating and increase efficiency
Heat exchangers are used in Industry for
heat transfer
Heat
exchangers are used in AC and
HEAT EXCHANGER
Aplikasi
Heat
exchanger
kebanyakan
ditemukan
dalam
aplikasi
sistem
proses
kimia
maupun
mechanical.
Aplikasi tersebut antara lain :
Aplikasi tersebut antara lain :
1. Proses Pemanasan awal (Preheater)
2. Proses Pendinginan (Cooler)
3. Proses Penguapan (Evaporasi)
HEAT EXCHANGER Aplikasi
Dalam suatu proses yang membutuhkan temperatur tinggi/rendah, fluida yang masuk sebelumnya harus dipanaskan/ didinginkan awal terlebih dahulu dalam suatu tahapan daripada langsung
1. Proses Pemanasan Awal (Preheater) dan Pendinginan (Cooler)
suatu tahapan daripada langsung memanaskannya atau mendinginkannya dari temperatur awal (lingkungan) ke temperatur tinggi/rendah yang dibutuhkan. Hal ini untuk menghindari thermal shock stress pada material peralatan yang dipakai. Contoh pada aplikasi ini adalah, U-Tube FeedWater
HEAT EXCHANGER Aplikasi
Setiap sistem pengkondisian udara, setidaknya ada dua heat exchanger yang terlibat, yaitu evaporator dan condenser. Untuk kedua sistem, fluida mengalir ke dalam HE dan memindahkan panas (mengambil atau melepas panas) ke
2. Proses Penguapan (Evaporasi) dan Pengembunan (Kondensasi)
(mengambil atau melepas panas) ke media pendingin / pemanas. Untuk condenser, fluida (gas) berubah phasa menjadi liquid dan untuk evaporator fluida (liquid) berubah phasa menjadi gas (uap). Proses ini diperlukan jika fluida tersebut akan digunakan lagi dalam suatu siklus sesuai dengan bentuk phasa-nya. Contoh untuk aplikasi ini adalah Steam Condenser / Evaporator
CONSTRUCTION TYPE
OF HEAT EXCHANGER
(JENIS KONSTRUKSI
ALAT PENUKAR KALOR)
HEAT EXCHANGER
Berdasarkan prinsip perpindahan panas yang terjadi, heat
exchanger dibagi dalam tiga group :
1. Direct Contact Heat Exchanger, Aliran fluida panas
dan dingin dicampurkan secara langsung sehingga terjadi perpindahan panas
2. Recuperators, Aliran fluida panas dan dingin
dipisahkan dengan suatu dinding sehingga
perpindahan panas terjadi secara konveksi melalui dinding tersebut.
3. Regenerator, Perpindahan panas terjadi dalam beberapa tahap, pertama dari fluida panas ke media penyimpan kemudian dari media penyimpan ke fluida
CLASSIFICATION OF HEAT EXCHANGERS
Heat exchangers may be classified according to the following main criteria:
• Recuperators and regenerators
• Transfer processes: direct contact and indirect • Transfer processes: direct contact and indirect
contact
• Geometry of constructions: tubes,plates and extended surfaces
• Phase change mechanisms: condensers and evaporators
RECUPERATORS
• The conventional heat exchangers with heat transfer between two fluids.
REGENERATORS
• Storage type heat exchangers.
The same flow passage (matrix) is alternately occupied by one of the two fluids.
TRANSFER PROCESSES
• Heat transfer between the cold and hot fluids through a direct contact
1. Direct contact type heat exchangers:
through a direct contact between these fluids.
• Examples: Spray and
tray condensers, cooling towers, fluidization
•Heat energy is
exchanged between hot and cold fluids through a heat transfer surface.
2. Indirect contact type heat exchangers:
heat transfer surface.
HEAT EXCHANGER
1. Parallel Flow, Jika aliran dari kedua fluida yang melakukan perpindahan panas mengalir dalam satu arah
Berdasarkan pola aliran fluida yang terjadi, heat exchanger dibagi dalam tiga pola aliran :
dQ/dt= Rate of heat transfer between two fluids
T= Logarithmic mean
HEAT EXCHANGER
2. Counter Flow, Jika aliran dari kedua fluida yang
melakukan perpindahan panas mengalir berlawanan arah
T= Logarithmic mean
temperature difference defined by: dQ/dt= Rate of heat transfer between two fluids
HEAT EXCHANGER
Konsep Dasar
3. Cross Flow, Jika aliran dari kedua fluida yang melakukan perpindahan panas mengalir secara bersilangan
Cross Flow Heat Exchangers
Jenis-jenis Heat Exchanger
1. Double Pipe Heat Exchanger
Konstruksinya terdiri dari pipa yang ditempatkan di Sesuai dengan jenis aplikasinya, saat ini terdapat berbagai jenis konstruksi Heat Exchanger yang telah dipakai di dunia industri :
Konstruksinya terdiri dari pipa yang ditempatkan di dalam pipa lain yang berdiameter lebih besar. Jenis
ini banyak dipakai untuk pemanasan atau
pendinginan dimana area perpindahan panas yang
dibutuhkan relatif kecil (sampai 50 m2). Kelebihan
jenis ini adalah mudah dalam pemasangan dan
perawatan, namun relatif mahal untuk area
Double Pipe HE
Tube in Tube Heat Exchangers
T2 t1 T1 t2 Parallel Flow T1 T2 t2 T1 t1 Counter Flow T1 T1 T2 t1 t2 Position T e m p er at u re T1 T2 t2 t1 T em p er at u re PositionConcentric tube (double piped)
• One pipe is placed concentrically within
the diameter of a larger pipe
• Parallel flow versus counter flow
Heat Exchanger Types
Fluid B
Fluid A Fluid B
Concentric Tube (Double Piped)
• used when small heat transfer areas are
required (up to 50 m
2)
• used with high P fluids
Heat Exchanger Types
• used with high P fluids
• easy to clean (fouling)
• bulky and expensive per unit heat transfer area
• Flexible, low installation cost, simple
Heat Exchangers
Double Pipe Heat Exchanger
Counter flow Parallel flow
FLOW ARRANGEMENTS
1. Paralel Flow Heat Exchangers:
Paralel Flow Heat Exchangers
• Another type is parallel flow, where the fluids flow in the same direction:
2. Counter Flow Heat Exchangers:
Counter Flow Heat Exchangers
• One is counterflow where the fluids flow in opposite directions in the heat exchanger:
DOUBLE-PIPE HEAT EXCHANGERS
• They consist of one pipe concentrically located inside a second, larger one.
• Cold and hot liquid respectively flows in the gap of inner pipe
flows in the gap of inner pipe and sleeve pipe.
• Structure is simple and heat transmission is large.
DOUBLE-PIPE HEAT EXCHANGERS
• When the process calls for a temperature cross, it is the most efficient
design and will result in design and will result in
fewer sections and less surface area.
DOUBLE-PIPE HEAT EXCHANGERS
ADVANTAGES:
• Operates in true counter current flow permitting extreme temperature cross.
• Economically adaptable to service differentials. • Economically adaptable to service differentials. • Ideal for wide temperature ranges and
differentials.
Cross Flow Heat Exchanger
• Alat penukar kalor aliran silang adalah alat penukar kalor di mana fluida yang satu
mengalir di dalam suatu tabung, sedangkan fluida lain yang temperaturnya berbeda
mengalir melintas di luar tabung dengan arah melintang.
melintang.
• Penukar kalor aliran silang digunakan untuk pemanasan atau pendinginan udara atau gas, di mana gas dialirkan menyilang pada tabung, sedangkan fluida yang lainnya
digunakan di dalam tabung untuk
Cross Flow Heat Exchangers
Cross-flow Heat Exchangers
• another type is cross-flow, shown below. These are common in air
Cross flow heat exchanger (con’t)
• Pada alat penukar kalor ini dikenal dua
macam arus fluida, yaitu arus campur
(mixed stream) dan arus tak campur
(unmixed stream).
• Fluida dikatakan campur bila dapat bergerak
• Fluida dikatakan campur bila dapat bergerak
bebas di dalam alat tersebut sambil menukar
kalor, sedang fluida tak campur terkurung di
dalam tabung saluran penukar kalor dan tak
dapat bercampur selama proses
Cross flow heat exchanger (con’t)
•
Kedua fluida campur (both mixed)
•
Satu fluida campur (mixed) dan
Ada tiga susunan penukar kalor silang :
•
Satu fluida campur (mixed) dan
fluida lainnya tidak campur
(unmixed)
•
Kedua fluida tidak campur (both
• finned versus unfinned
• mixed versus unmixed
SHELL AND TUBE
HEAT EXCHANGER
HEAT EXCHANGER
Untuk mendapatkan area perpindahan panas yang besar dari jenis Double Pipe Heat Exchanger, pipa yang digunakan mestilah sangat panjang. Akibatnya, kehilangan tekanan yang terjadi juga besar, dibutuhkan pompa dengan kapasitas besar, dan sejumlah besar material yang akhirnya membutuhkan biaya yang relatif
Konsep
material yang akhirnya membutuhkan biaya yang relatif sangat besar.
Hal ini berarti kita membutuhkan bentuk konstruksi yang kompak untuk keperluan area perpindahan panas
yang besar tersebut, jenis Shell and Tube Heat
Shell and Tube Heat Exchanger
Konstruksinya terdiri dari berkas tube yang ditempatkan di dalam suatu shell, sehingga dua fluida yang melalui tube dan shell akan melakukan perpindahan panas secara konduksi dan konveksi melalui dinding tube. Keuntungan jenis ini adalah dapat digunakan dalam banyak aplikasi,
mudah dalam perawatan dan memiliki perbedaan
temperatur yang tinggi. temperatur yang tinggi.
Shell and Tube Heat Exchanger
• In a closed heat exchanger, the fluids do not mix. This is a shell-and-tube heat exchanger.
Shell and Tube Heat Exchanger
• Can you identify shells, tubes, and baffles?
Shell and Tube Heat Exchanger
Untuk meningkatkan performance, heat exchanger dapat didesain, sehingga kedua fluida yang melakukan perpindahan panas dapat bersinggungan beberapa kali dalam satu unit heat exchanger.
Jika kedua fluida bersinggungan lebih dari satu kali, maka disebut
Multi-Pass Heat Exchanger.
Umumnya Multi-Pass HE menggunakan jenis U-Bend Tube untuk
mengalirkan kembali fluida sehingga dapat bersinggungan lebih dari satu Jika kedua fluida bersinggungan hanya satu kali maka disebut
Shell and Tube Heat Exchanger
Baffles are used to
establish a cross-flow and to induce turbulent mixing of the shell-side fluid, both of which enhance
convection.
The number of tube and The number of tube and
shell passes may be varied One Shell Pass and One Tube Pass
TUBULAR HEAT EXCHANGERS
• are so widely used because the technology
is well established for making precision
metal tubes capable of containing high
pressures in a variety of materials.
pressures in a variety of materials.
There is no limit to the range of pressures
and temperatures that can be
TUBULAR HEAT EXCHANGERS
SHELL AND TUBE SHELL AND TUBE
Klasifikasi dan Standarisasi
Untuk melindungi pemakai jenis Shell and Tube Heat Exchanger dari bahaya akibat tekanan dan temperatur tinggi dan resiko kegagalan alat, suatu standard telah diaplikasikan dan dianut oleh standard telah diaplikasikan dan dianut oleh banyak industri sebagai pegangan dalam merencanakan, mengoperasikan dan merawat Heat Exchanger jenis Shell and Tube.
Standar tersebut adalah Tubular Exchanger Manufacturers Association (TEMA).
Tubular Exchanger Manufacturers Association (TEMA), dari sisi design dan fabrikasi membagi jenis
Shell and Tube Heat Exchanger ini dalam 3 kelas :
Klasifikasi dan Standarisasi
1. Kelas R, HE yang didesain dan difabrikasi untuk kondisi berat pada industri gas dan petroleum.
berat pada industri gas dan petroleum.
2. Kelas C, HE yang didesain dan difabrikasi untuk kondisi yang lebih ringan dan untuk keperluan industri umum.
3. Kelas B, HE yang didesain dan difabrikasi untuk keperluan proses-proses kimia.
Ketiga jenis kelas tersebut, semua diaplikasikan dalam kilang LNG
Misalnya kilang LNG yang banyak menggunakan jenis HE shell and tube dan menurut standard TEMA mengikuti kelas fabrikasi kelas RCB, maka yang menjadi patokan utama dari kelas RCB adalah:
Klasifikasi dan Standarisasi
Hasil perkalian nominal diameter shell (inch) dan Design Pressure
(PSI) tidak lebih dari 60.000.
Inside diamater Shell tidak lebih dari 60 inch Inside diamater Shell tidak lebih dari 60 inch
Design pressure tidak lebih dari 3000 PSI
Standard Test dilakukan dalam kondisi 1,5 kali Design Pressure
jika menggunakan cairan (Hydrotest), dan 1,25 kali design pressure jika menggunakan udara (pneumatic test).
Aplikasi Shell & Tube HE
Jenis Shell and Tube Heat Exchanger kebanyakan dipakai pada aplikasi proses berikut (termasuk proses di kilang LNG):
Shell & Tube Heat Exchanger, TEMA Class RCB
Dari bentuk konstruksinya terbagi atas 3 bagian yaitu, Front-End Stationary Head, Shell dan Rear-End Head.
Type AES
Aplikasi Shell & Tube HE
Aplikasi Shell & Tube HE
3. WASTE HEAT BOILER
Aplikasi Shell & Tube HE
4. KETTLE TYPE REBOILER
Aplikasi Shell & Tube HE
5. THERMOSYPHON REBOILER
Aplikasi
Shell & Tube HE
Konstruksi Shell & Tube Heat Exchanger
Seperti ditampilkan sebelumnya, berikut jenis-jenis
konstruksi Shell & Tube Heat Exchanger berdasarkan standar TEMA kelas RCB.
Konstruksi Shell & Tube Heat Exchanger
Penamaan (istilah) dari bagian konstruksi Shell & Tube Heat Exchanger
Tube side Bagian dalam Tube.
Shell side Bagian luar tube, diantara tube dan dinding shell.
Tube sheet Suatu plat tebal yang dilengkapi lubang (1 lubang untuk setiap tube), tempat
dimana tube ditanam.
Tube bundle Berkas kumpulan tube terdiri dari tube, tube sheet dan baffle plate
Shell Suatu silinder dimana tube bundle ditempatkan.
Shell Suatu silinder dimana tube bundle ditempatkan.
Channel Suatu jenis bagian depan HE tempat fluid dimasukkan dan dikeluarkan ke dan dari
tube side. Memiliki dinding pemisah yang memisahkan aliran yang masuk dan keluar. Serta mempunyai penutup yang dapat dilepaskan.
Bonnet Seperti Channel tapi dengan penutup yang tidak bisa dilepaskan (menyatu).
Baffle plate Dapat dibentuk dengan model yang bervariasi, namun bentuk dasarnya adalah
segmental. Memiliki dua fungsi yaitu ; sebagai pendukung tube dan sebagai
pengarah aliran pada shell side sehingga didapatkan perpindahan panas yang lebih efektif.
Tie rods Batang yang dipasang diantara tube sheet untuk mendukung baffles. Juga berfungsi
Konstruksi Shell & Tube Heat Exchanger
Penamaan (istilah) dari bagian konstruksi Shell & Tube Heat Exchanger
1. Inlet (or outlet) tube side 2. Outlet (or inlet) tube side
12. U tubes
13. Channel with partition wall 2. Outlet (or inlet) tube side
3. Inlet (or outlet) shell side 4. Outlet (or inlet) shell side 5. Bonnet without partition wall 6. Fixed tube sheet
7. Shell
8. Straight tubes 9. Baffle plate
10. Bonnet with partition wall 11. Tube sheet
13. Channel with partition wall 14. Channel cover
15. Floating-head tube sheet 16. Floating-head backing device 17. Floating-head cover
18. Shell cover 19. Shell nozzle
20. Liquid level connection 21. Liquid level connection 22. Weir
Konstruksi Shell & Tube Heat Exchanger
Bagian-bagian utama dari Shell & Tube Heat Exchanger :
1. TUBE, merupakan media mengalirnya salah satu dari
dua fludia yang melakukan perpindahan panas dalam Shell & Tube HE. Dinding tube merupakan bidang pemisah dari kedua fluida dan sekaligus berfungsi sebagai bidang perpindahan panas.
Bahan dan ketebalan dinding tube harus dipilih agar diperoleh penghantaran panas yang baik dan juga mampu pada tekanan operasi fluidanya serta tidak mudah terkorosi atau tererosi oleh fluida kerjanya.
Konstruksi Shell & Tube Heat Exchanger
2. SHELL, bagian yang merupakan media mengalirnya fluida
yang akan dipertukarkan panasnya dengan fluida yang mengalir di dalam tube, konstruksi shell ini sangat ditentukan oleh keadaan tube yang akan ditempatkan di dalamnya.
Shell dapat dibuat dari sebuah pipa yang berdiameter besar atau dari plat yang berdiameter besar atau dari plat yang dirol. Untuk shell ini terdapat
standard yang menentukan jenis
bahan dan minimum ketebalan yang
harus dipenuhi untuk berbagai
ukuran diamater shell. Standard
tersebut selain TEMA juga standard ASME Section VIII Pressure Vessel.
Konstruksi Shell & Tube Heat Exchanger
3. BAFFLE, berfungsi untuk mengubah arah aliran fluida
didalam shell dan sebagai pendukung dari berkas tube. Bentuknya berupa piringan yang dilubangi untuk penempatan tube, dibentuk sedemikian rupa agar aliran fluida dalam shell dapat menyentuh permukaan tube secara efektif untuk perindahan panas.
Konstruksi Shell & Tube Heat Exchanger
4. TUBESHEET, merupakan penyatuan bagian ujung dari
berkas tube yang memisahkan fluida yang satu terhadap fluida lainnya. Tubesheet harus dibuat kuat terhadap tegangan geser dan momen untuk menghindari kebocoran, karena bagian ini yang paling rentan terhadap kebocoran.
Contoh Jenis Shell & Tube HE
TEMA-Type AEW
Memiliki design yang fleksibel dengan jenis floating tubesheet dan removable tube bundle.
Aplikasi
Heater atau cooler untuk electrolyte, condensate, brine, boiler blowdown atau hydraulic, turbine, dan compress oils/fluids.
Keuntungan Keuntungan
• Floating tubesheet memungkinkan terjadinya differential thermal expansion antara shell dan tubes.
• Shell dapat dibersihkan dengan steam atau secara mekanikal. • Bundle dapat dengan mudah diperbaiki atau diganti.
Kekurangan
• Susunan Tube terbatas hanya untuk satu pass. • Terbatas dari sisi design temperature dan tekanan.
Contoh Jenis Shell & Tube HE
TEMA-Type BEM
Memiliki design dengan jenis external floating head dengan entrance area yang besar sehingga memudahkan dari sisi maintenance.
Aplikasi
Untuk sirkulasi regenerasi dari liquid yag bersifat krosif, gas atau uap (vapor)
Keuntungan
• Floating head memungkinkan terjadinya differential thermal expansion antara shell dan • Floating head memungkinkan terjadinya differential thermal expansion antara shell dan
tubes.
• Shell dapat dibersihkan dengan steam atau secara mekanikal. • Bundle dapat dengan mudah diperbaiki atau diganti.
Kekurangan
• Fluida sisi shell terbatas pada fluida non-toxic dan non-volatile seperti lube oil dan hydraulic oil
Contoh Jenis Shell & Tube HE
TEMA-Type BEP
Memiliki design dengan jenis fixed tubesheet dengan removable channel atau bonnet sehingga heat transfer maksimum terjadi pada sisi shell.
Aplikasi
Untuk heating atau cooling oil, air atau fluida untuk proses kimia.
Keuntungan Keuntungan
• Lebih murah dari jenis removable bundle. • Susunan tube dapat untuk multipass flow
Kekurangan
• Shell hanya dapat dibersihkan dengan proses chemical cleaning
Contoh Jenis Shell & Tube HE
TEMA-Type AES
Memiliki design dengan jenis Straight tubes dan internal clamp-ring floating head cover. Tube bundle jenis removable sehingga mudah dalam pemeliharaan.
Aplikasi
Paling banyak dipakai pada process plant termasuk untuk cooling dan heating atau condensing vapor.
Keuntungan
• Memungkinkan terjadinya thermal expansion antara shell dan tube • Sangat baik untuk fluida yang mudah terbakar atau beracun
• Susunan tube dapat untuk multipass flow
Kekurangan
• Shell cover dan clamp-ring floating head cover harus dibuka terlebih dahulu untuk melepaskan bundle sehingga memiliki biaya pemeliharaan yang lebih besar.
Pemasangan, Pengoperasian dan Perawatan
Standard TEMA dan ASME juga mengatur masalah instalasi, pengoperasian dan perawatan Heat Exchanger.
1. Instalasi / Pemasangan
Pada pemasangan suatu Heat Exchanger yang perlu diperhatikan adalah, daerah bebas untuk perbaikan, pembersihan atau bahkan untuk penggantian dari heat exchanger tersebut. Untuk jenis U-Tube, pada daerah Stationary Head (Channel Head) harus diberi ruangan cukup luas untuk penarikan tube bundle atau ruangan dibelakang cukup luas untuk penarikan tube bundle atau ruangan dibelakang exchanger tersebut mempunyai daerah yang cukup luas untuk penarikan shell pada saat perbaikan. Untuk jenis removable bundle, pada daerah stationary head (channel head) harus mempunyai ruangan cukup luas untuk penarikan tube bundle dalam waktu perbaikan.
Pondasi dari heat exchanger tersebut juga harus cukup kuat untuk menahan berat exchanger sehingga tak mengakibatkan kedudukan exchanger berubah dan akan menyebabkan pipa inlet atau outlet mengalami tarikan / tekanan sehingga menyebabkan kerusakan pada
Pemasangan, Pengoperasian dan Perawatan
Standard TEMA dan ASME juga mengatur masalah instalasi, pengoperasian dan perawatan Heat Exchanger.
2. Pengoperasian
Suatu heat exchanger tidak boleh dioperasikan pada kondisi yang melebihi seperti yang telah tertera pada name plate exchanger tersebut.
Start Up Operation, Untuk exchanger jenis removable bundle dioperasikan
pertama kali dengan membentuk sirkulasi dengan fluida dingin (cold medium), dan dilanjutkan dengan mengalirkan fluida panas (hot medium). Selama proses dan dilanjutkan dengan mengalirkan fluida panas (hot medium). Selama proses start up semua valve venting harus dalam keadaan terbuka dan tetap terbuka sampai semua bagian shell dan tube terisi penuh oleh fluida. Untuk jenis fixed tubesheet fluida harus dialirkan secara simultan untuk memperkecil ekspansi yang terjadi antara shell dan tube.
Shut Down Operation, untuk jenis removable bundle dapat dilakukan dengan menghentikan aliran fluida panas secara bertahap kemudian diikuti penghentian aliran fluida dingin. Untuk jenis fixed tubesheet, dapat dilakukan dengan mempertahankan ekspansi antara shell dan tube seminimal mungkin. Semua
Pemasangan, Pengoperasian dan Perawatan
Standard TEMA dan ASME juga mengatur masalah instalasi, pengoperasian dan perawatan Heat Exchanger.
3. Perawatan
Pemeriksaan heat exchanger harus dilakukan dalam setiap jangka waktu tertentu pada bagian luar dan dalam dari heat exchanger. Pemeriksaan tersebut terdiri dari :
Indikasi Fouling, adalah indikasi penumpukan sisa-sisa fluida di dalam heat exchanger yang dapat mengurangi efisiensi heat exchanger secara serius. exchanger yang dapat mengurangi efisiensi heat exchanger secara serius. Fouling ini dapat dilihat dari adanya kehilangan tekanan yang besar atau kinerja heat exchanger yang kurang maksimal.
Indikasi kebocoran tube, Umumnya ada 2 cara pengetesan yang dilakukan
untuk mendeteksi adanya kebocoran pada tube, yaitu Standard Test dan Pneumatic Test. Standard Test dilakukan secara HydroTest dengan menggunakan air. Tekanan uji untuk cara ini adalah 1,5 kali design pressure. Bila liquid (air) tidak boleh digunakan, test dengan media gas / udara (pneumatic test) dapat dilakukan dengan batasan tekanan uji 1,25 kali design
SHELL AND TUBE HE
•are the most commonly used heat exchangers in oil refineries and other large chemical
processes.
•are used when a process
requires large amounts of fluid requires large amounts of fluid to be heated or cooled.
• provide transfer of heat efficiently.
•use baffles on the shell-side fluid to accomplished mixing or turbulence.
SHELL AND TUBE HE
• tube : strong, thermally conductive, corrosion
resistant, high quality
• outer shell : durable,
APPLICATIONS:
• Oil refining,
• Vapor recovery systems
• Permanent engines, • outer shell : durable,
highly strong
• inner tube : having
effective combination of durability, corrosion
resistant and thermally conductive
• Permanent engines, • Industrial paint
SHELL AND TUBE HEAT EXCHANGERS
U - TUBE HEAT EXCHANGERS
FIXED TUBE HEAT EXCHANGERS
U - TUBE HEAT EXCHANGERS
Heat exchanger systems consisting of straight length tubes bent into a U-shape surrounded by a shell.
U - TUBE HEAT EXCHANGERS
• Both initial and maintenance costs are
reduced by reducing the number of joints.
• They have drawbacks like inability to
replace individual tubes except in the outer
row and inability to clean around the bend.
U - TUBE HEAT EXCHANGERS
• Examples : reboilers, evaporators and Kettle type. • They have enlarged shell sections for vapor-liquid
FIXED TUBE HEAT EXCHANGERS
have straight tubes that are secured at both ends to tube sheets welded to the shell
.
FIXED TUBE HEAT EXCHANGERS
• They are the most economical type design.
• They have very popular version as the heads
• They have very popular version as the heads
can be removed to clean the inside of the
tubes.
• Cleaning the outside surface of the tubes is
impossible as these are inside the fixed part.
FLOATING HEAD HEAT EXCHANGER
one tube is free to float within the shell and
the other is fixed relative to the shell.
FLOATING HEAD HEAT EXCHANGERS
• A floating head is excellent for applications
where the difference in temperature between
the hot and cold fluid causes unacceptable
stresses in the axial direction of the shell and
stresses in the axial direction of the shell and
tubes.
• The floating head can move, so it provides
the possibility to expand in the axial direction.
• Design allows for bundle to be removed for
FLOATING HEAD HEAT EXCHANGERS
• Examples : kettle boilers which have dirty heating medium.
• They have the most highest construction cost of all exchanger types.
PLATE HEAT EXCHANGERS
Konstruksinya terdiri dari sekumpulan plat bentukan yang diikat dalam suatu frame yang menekan gasket untuk mencegah terjadi kebocoran. Plat tersebut begitu tipis sehingga memungkinkan lebih banyak kontak yang terjadi untuk mendapatkan heat
transfer rate yang lebih besar. Keuntungannya dapat
diaplikasikan untuk banyak jenis aliran fluida namun memiliki keterbatasan tekanan dan temperatur terhadap material gasket.
PLATE HEAT EXCHANGERS
– GASKETED PLATE – SPIRAL PLATE
• Limited to below 25 bar and 250 ºC
• Plate heat exchangers have three main types : gasketed, spiral heat exchangers and
PLATE HEAT EXCHANGERS
spiral heat exchangers and lamella
• The most common of the plate-type heat exchangers is the gasketed plate heat exchanger
GASKETED PLATE HE
• The most common of the plate-type heat plate-type heat exchangers is the gasketed plate heat exchangerSPIRAL PLATE HE
• Ideal flow conditions and the smallest
possible heating surface
LAMELLA
• Consisting of cylindrical
shell surrounding a
number heat transfering
number heat transfering
lamellas.
• Similar to tubular heat
exchanger
ADVANTAGES OF PLATE HE
• Plate heat exchangers yield heat transfer
rates three to five times greater than other
types of heat exchangers.
• The design of the plate heat exchanger
• The design of the plate heat exchanger
allows to add or remove plates to optimize
performance, or to allow for cleaning, service,
or maintenance with a minimum of downtime.
• Plate exchangers offer the highest efficiency
mechanism for heat transfer available in
industry.
EXTENDED SURFACE HEAT
EXCHANGERS
- PLATE FIN HEAT EXCHANGER
- TUBE FIN HEAT EXCHANGER
DISADVANTAGES OF PLATE HE
• Plate exchangers are limited when high
pressures, high temperatures, or
aggressive fluids are present.
• Because of this problem these type of heat
exchangers have only been used in small,
low pressure applications such as on oil
coolers for engines.
PLATE FIN HEAT EXCHANGER
• For gas to gas
applications.
• Widely used in
cryogenic, energy
cryogenic, energy
recovery, process
industry,
refrigeration and air
coditioning
TUBE FIN HEAT EXCHANGER
• For gas to liquid heat
exchangers.
• Used as condersers in
electric power plant,
electric power plant,
as oil coolers in
propulsive power
plants, as ir cooled
exchangers in process
and power industires.
PHASE CHANGE
HEAT EXCHANGERS
1.Reboilers
(Evaporaters)
1)REBOILER
to generate vapor to drive fractional
distillation separation
Most Common Reboiler’s Types
Kettle Reboilers
Kettle Reboilers
Forced Recirculation Reboilers
Major factors influence reboiler type
selection:
Plot space available Total duty required
Fraction of tower liquid traffic vaporized Fouling tendency
Temperature approach available Temperature approach required
Kettle Reboilers
Advantages
Insensitive to hydrodynamics
High heat fluxes are possible
Disadvantages
All the dirt collects and non volatiles accumulate
Shell side is difficult to possible
Can handle high vaporization
Simple piping Unlimited area
Shell side is difficult to clean
Difficult to determine the degree of mixing Oversize shell is
Thermosiphon Reboiler
operate using natural circulation with
process flow on the shell side
process flow on the tube or shell side in
vertical units.
vertical units.
not require a pump for recirculation
have sensible heat transfer followed by
nucleate boiling.
Forced Recirculation Reboilers
• These reboiler types have two
mechanisms of heat transfer: sensible
heat transfer followed by nucleate boiling.
heat transfer followed by nucleate boiling.
• Process flow is typically on the tube side
of a standard exchanger in the vertical
position.
2)CONDENSERS
a) Water-Cooled Condensensers b) Air- Cooled Condensers Condensensers Horizontal shell and tubeVertical shell and tube
Shell and coil
Condensers Phases:
1) de-super-heating 2) Condensing
SELECT AN WATER-COOLED
CONDENSER
…IF:
1. Adequate water supplies are available from tower, city or well sources.
2. Water supply is of good quality.
3. Heat recovery is not practical or unimportant.
4. Plant ambient temperatures consistently exceed 95°F. 4. Plant ambient temperatures consistently exceed 95°F. 5. Ambient air is polluted with large dust and dirt particles.
ADVANTAGE & DISADVANTAGES
1. Offer lower capital investment.
2. Operates more efficiently on hot summer days. 3. Easier to operate.
SELECT AN AIR-COOLED
CONDENSER
...WHEN:
1. Adequate water supply not available from tower or well sources.
2. Water supply is not of good quality.
3. Heat recovery is practical and important.
4. Plant ambient temperature will not consistently exceed 95°F. 4. Plant ambient temperature will not consistently exceed 95°F. 5. Ambient air is not polluted with large dust and dirt particles.
ADVANTAGE & DISADVANTAGES
1. Somewhat more costly to purchase and operate. 2. Gives less cooling on hot summer days.
3. Consumes more electricity.