ii
Stroberi sebagai Sarana Edukasi untuk Pemula
Stroberi sebagai Sarana Edukasi untuk Pemula
BIDANG KEGIATAN:
BIDANG KEGIATAN:
PKM KARSA CIPTA
PKM KARSA CIPTA
Diusulkan oleh: Diusulkan oleh: FitriFitri Audia Audia 11412004 11412004 20122012 Hana
Hana Fauziah Fauziah 11412006 11412006 20122012 Alif
Alif Hasna Hasna Astrima Astrima 11412050 11412050 20122012 Nurul Aaeni Amalia Nurjanah
Nurul Aaeni Amalia Nurjanah 11412052 11412052 20122012 Fakhira
Fakhira Rifanti Rifanti Maulana Maulana 11413006 11413006 20132013
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
BANDUNG
BANDUNG
2015
2015
ii ii 0007097704 0007097704 NIDN. 0007097704 NIDN. 0007097704
iii
Bab 1 –Pendahuluan ... 1
Bab 2 –Tinjauan Pustaka ... 3
Bab 3 –Metode Pelaksanaan ... 7
Bab 4 –Biaya dan Jadwal Kegiatan... ... 9
4.1 Anggaran Biaya ... ... 9
4.2 Jadwal Kegiatan ... ... 9
Daftar Pustaka ... 10
Lampiran
–
Lampiran ... 11Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota ... 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ... 17
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas ... 19
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ... 20
iv terbilang rumit, terlebih untuk kalangan pemula. Oleh karena itu, untuk memecahkan permasalahan tersebut, salah satu solusi yang kami ajukan adalah “SPROUT”, yaitu perangkat penanaman hidroponik yang mudah dan praktis, khususnya untuk tanaman
Strawberry, mengingat Strawberry merupakan buah yang banyak digemari oleh seluruh kalangan. Selain mudah dan praktis, SPROUT dapat membantu pemula dalam melakukan budidaya Strawberry dengan sistem yang efektif dan efisien. Perangkat ini mengandung buku panduan budidaya dan beberapa komponen seperti benih, media penyemaian, media tumbuh,
formulasi nutrisi yang disesuaikan dengan fase pertumbuhan dan perkembangan Strawberry, serta instalasi hidroponik portabel. Untuk mewujudkan hal tersebut, langkah-langkah yang dilakukan diantaranya adalah survey lapangan terhadap produsen dan distributor mengenai standardisasi mutu dan proses budidaya Strawberry, survey online terhadap masyarakat umum nonprodusen mengenai minat dan kendala dalam melakukan budidaya Strawberry, penelitian untuk membuktikan efektivitas sistem hidroponik, media penyemaian dan media
tumbuh yang digunakan, serta formulasi nutrisi yang sesuai dengan fase pertumbuhan dan perkembangan Strawberry, prototyping produk, pengujian dan penerapan produk, dan evaluasi terhadap desain yang telah dirancang sebagai bahan pertimbangan untuk menyempurnakan dan atau mengembangkan produk lebih lanjut.
BAB 1
–
PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Masalah
Sistem hidroponik atau sistem pertanian nontanah sudah menjadi trend di kalangan masyarakat. Berbagai nilai tambah dari hidroponik seperti tidak memerlukan lahan luas serta hasil tanaman yang berkualitas dan sehat membuat masyarakat berlomba-lomba untuk mempraktekan teknik ini di pekarangan mereka. Semakin menyempitnya lahan pertanian juga menjadi dasar peralihan masyarakat ke teknik urban farming ini. Pada hidroponik, nutrisi tanaman dapat diperikan secara simultan sehingga hasil tanaman seragam dan berkualitas baik sehingga hidroponik layak untuk dijadikan prospek bisnis yang menguntungkan. Penggunaan air pada hidroponik juga lebih efisien dan pengendalian hama tanaman yang lebih mudah.
Dibalik itu, sebagian kalangan masyarakat menilai bahwa teknik hidroponik ini terbilang rumit. Instalasi hidroponik memerlukan berbagai macam komponen seperti pompa, pipa dan komponen besar lainnya sehingga sulit dalam pemasangan instalasi. Biaya yang diperlukan untuk pemasangan instalasi
hidroponik juga mahal serta hidroponik memerlukan ketelitian dan kemampuan khusus terlebih lagi dalam kontrol nutrisi pada tanaman hidroponik. Oleh karena itu, saat ini sangat diperlukan sarana edukasi teknik budidaya tanaman seperti hidroponik pada masyarakat yang mudah dan efisien sehingga setiap orang dapat melakukan pertanian. Salah satu edukasi yang kami ajukan dikemas dalam bentuk satu set penanaman hidroponik portabel yang mudah dan praktis khususnya untuk tanaman strawberry. Set ini mengandung panduan dan beberapa komponen penunjang penanaman lengkap bagi para penggunanya.
1.2 Perumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasi permasalahan yang harus dipecahkan adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara membentuk sistem penanaman Strawberry yang efektif dan efisien?
2. Bagaimana cara mempermudah budidaya tanaman Strawberry untuk pemula?
1.3 Manfaat Program
Manfaat dari program ini diantaranya menghasilkan perangkat penanaman Strawberry yang dapat membantu pemula dalam melakukan budidaya Strawberry dengan sistem yang efektif dan efisien
1.4 Luaran
Luaran yang diharapkan dari program ini adalah terbentuknya SPROUT (Strawberry Portable Growing Set), yaitu suatu perangkat penanaman Strawberry yang terdiri dari buku panduan budidaya, benih, media penyemaian, media tumbuh, formulasi nutrisi, dan instalasi hidroponik portabel.
BAB 2
–
TINJAUAN PUSTAKAStrawberry merupakan salah satu komoditas buah-buahan yang banyak digemari oleh penduduk Indonesia baik dalam bentuk buah langsung makan maupun dalam bentuk produk olahan seperti jus, selai, dan lain-lain. Buah ini termasuk buah subtropis yang kemudian telah berhasil diintroduksi di daerah tropis, salah satunya Indonesia. Tanaman Strawberry yang dikembangkan di Indonesia umumnya berasal dari Belanda (Varietas Ostara, Tenira, Robunda, Bogota, Elvira, Grella, dan Red Gantlet ) dan Jepang (varietas Hokowaze). Adapun varietas lain, diantaranya adalah Strawberry California (Rohmayati, 2013). Beberapa daerah yang telah menjadi pusat produksi Strawberry di Indonesia adalah Ciwidey, Lembang, Cianjur, Sukabumi, Cipanas, Puncak (Jawa Barat), Magelang dan Purbalingga (Jawa Tengah), Batu dan Situ Bondo (Jawa Timur), Bedugul (Bali), serta Brastagi (Sumatera Utara).
Strawberry merupakan buah dengan tingkat adaptasi paling tinggi karena bisa ditanam di daerah tropis hingga daerah kutub. Meskipun Strawberry memiliki tingkat adaptasi tinggi namun stroberi membutuhkan kondisi tertentu agar mendapatkan hasil yang optimum. Strawberry dapat tumbuh dengan baik pada rentang pH 5.5-7.0 (Barney, 1999). Budidaya tanaman stroberi di daerah tropis dapat berhasil jika dilakukan di daerah dataran tinggi yang mempunyai elevasi diatas 1000 m di atas permukaan laut (dpl) dengan suhu 17-20oC. Tanaman Strawberry membutuhkan penyinaran selama 8-10 jam dengan suplai air dan hara yang cukup (Gunawan, 1996). Kebutuhan air bagi tanaman Strawberry bervariasi bergantung waktu penanaman dan lokasi penanaman. Di wilayah California, kebutuhan air mencapai 300-700 mm/tahun dengan hasil panen mencapai 20-50 ton/ha.
Nutrisi pada pertumbuhan Strawberry akan mempengaruhi hasil panen dan kualitas buah. Sehingga kebutuhan nutrisi tersebut harus dipenuhi. Apabila media tumbuh yang digunakan tidak memenuhi kebutuhan nutrisi Strawberry maka diperlukan pemupukan. kebutuhan nutrisi stroberi harus disesuaikan dengan tahap pertumbuhannya. Berikut kebutuhan nutrisi untuk tanaman Strawberry.
Tabel 1. Kebutuhan nutrisi Strawberry Nutrisi Analisis Aplikasi (kg/1000 tanaman) Waktu pengaplikasian Keterangan
Urea 46% N 0,4-0,5 Awal pembungaan Meningkatkan ukuran buah Ammonium
nitrate
34% N 0.5-0.6 Awal pembungaan Meningkatkan ukuran buah Sulfate of
Ammonia
21%N + 24% S
0.9-1.0 Awal pembungaan Bersifat korosif Calcium nitrate 15.5% N + 12% Ca 1.0-1.2 Setelah pembungaan dan pembentukan buah
Meningkatkan warna buah Jangan diaplikasikan
bersama dengan magnesium sulfate Potassium nitrate 13% N + 38% K 0.7-0.8 Saat pembungaan dan saat berbuah
Berperan dalam menjaga kualitas dan rasa buah Potssium
sulfate
40% K + 16% S
0.7-0.8 Saat berbuah Berperan dalam menjaga kualitas dan rasa buah Mono-ammonium phosphate 22%P + 12.5% N 1.0-1.2 Di awal musim dan setelah pemotongan untuk musim tanam berikutnya
Meningkatkan bunga dan ukuran buah. Meningkatkan pertumbuhan akar. Magnesium sulfate (Epsom salts) 10% Mg + 14% S 0.2-0.4 Setelah pembungaan
Memperbaiki warna dan kekerasan buah. Janagn diaplikasikan bersamaan dengan calcium nitrate
Sumber: Strawberry fertilizer guide, Intensive Industries (Horticulture) Sydney Markets.
Siklus hidup Strawberry dimulai dari berkecambahnya benih dan mulai tumbuhnya akar. Benih Strawberry sangat bervariasi secara genetik. Selain melalui benih perbanyakan tanaman Strawberry dapat melalui stolon. Siklus berikutnya adalah pendewasaan, yaitu setelah sistem perakaran terbentuk maka tanaman Strawberry akan mengalami pertumbuhan dan pendewasaan pada seluruh bagian tanaman. Siklus berikutnya adalah perbanyakan dan ekspansi. Pada tahap ini tanaman Strawberry sudah dewasa. Tanaman Strawberry mulai menghasilkan stolon. Panjang stolon biasanya antara 8 sampai 18 inci, tergantung pada individu tanaman Strawberry. Stolon pada Strawberry sebenarnya berfungsi sebagai bentuk pertahanan tanaman Strawberry untuk menemukan daerah yang lebih menguntungkan untuk pertumbuhan, baik kualitas tanah maupun sinar matahari. Stolon kemudian
dimanfaatkan oleh pembudidaya untuk perbanyakan tanaman Strawberry. Pada siklus hidup selanjutnya, tanaman Strawberry mulai menghasilkan kuncup bunga. Pada periode ini tanaman memerlukan air,cahaya dan nutrisi yang cukup. Bunga-bunga
kemudian diserbuki oleh serangga atau dengan bantuan manusia dan angin. Kemudian buah Strawberry akan terbentuk berupa achene yang menempel pada jaringan aksesori yang berwarna merah. Tanaman Strawberry dalam kondisi ideal dapat hidup 5-6 tahun, namun masaproduktifnya 3 tahun. Setelah itu produksi tanaman Strawberry akan menurun dan akhirnya akan melemah dan mati.
Gambar 1. Siklus pertumbuhan Strawberry
Sumber:http://www.biosci.ohiostate.edu/~plantbio/osu_pcmb/pcmb_lab_resources/pcm b102_activities/angio_life_cycle/sexual_asexual.html
Tanaman Stroberi merupakan salah satu jenis tanaman yang mulai banyak dibudidaya dengan metode hidroponik. Pada umumnya arang sekam dipakai petani sebagai media tumbuh untuk penanaman stroberi karena tidak mengikat hara sehingga nutrisi yang diberi pada tanaman bisa dikontrol serta tidak merusak akar saat tanaman dipindahkan (Tips Berkebun, 2015).
Pada sistem hidroponik nutrisi untuk tanaman diberikan melalui larutan nutrisi yang dikontrol sesuai kebutuhan tanaman dengan tujuaan mendapat hasilyang diinginkan (Prakoso, 2015). Salah satu kesulitan dalam penyiapan larutan hara ini adalah sulit diketahuinya dosis unsur hara yang optimal bagi pertumbuhan tanaman. Pada dosis yang terlalu rendah pengaruh larutan hara tidak terlalu signifikan, sedangkan pada dosis yang terlalu tinggi bisa menyebabkan tanaman mengalami plasmolisis, yaitu keluarnya cairan sel sebab berminat oleh larutan hara yang lebih pekat (Tips Berkebun, 2015). Beberapa kelebihan dari teknik budidaya Hidroponik
adalah menghemat lahan dan dapat dilakukan dimana saja, pemanfaatan air lebih efisien, lebih hemat pupuk, pertumbuhan tanaman lebih terkontrol, kualitas tanaman relatif lebih baik, titak tergantung cuaca dan iklim, hama dan penyakit tanaman lebih terkontrol, lebih bersih, pekerja yang digunakan lebih sedikit (Rudi H., 2015).
BAB 3
–
METODE PELAKSANAANPembuatan perangkat “SPROUT” ini dilakukan dengan beberapa tahapan pelaksanaan dari mulai survei awal lapangan, penelitian dan pengolahan data, prototyping produk, pengujian dan penerapan produk sampai dengan proses akhir evaluasi. Berikut merupakan penjelasan terkait tahapan pelaksanaan tersebut secara lebih terperinci.
3.1 Survei
Survei dilakukan pada awal kegiatan untuk mengumpulkan data lapangan yang berkaitan dengan buah strawberry, terutama terkait kondisi lingkungan yang dibutuhkan serta beberapa tipe varietas buah strawberry yang komersial. Survei akan dilaksanakan di daerah Ciwidey yang telah terkenal dengan wilayah perkebunan strawberry. Dalam survei ini akan dilakukan pengambilan sample untuk mengetahui standardisasi mutu dari beberapa varietas buah strawberry yang berkembang dalam masyarakat. Selain itu, pada survei ini juga akan dilakukan pengamatan terhadap proses budidaya buah stroberi sebagai bahan pertimbangan dalam perancangan sistem dan pembuatan protokol budidaya yang hendak diterapkembangkan. Survey lanjutan akan dilakukan dalam bentuk kuisioner online untuk mengetahui minat dan kendala masyarakat umum non produsen dalam melakukan budidaya Strwaberry secara mandiri. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa target yang akan disurvei meliputi produsen (petani dan industri agrowisata), distributor, dan masyarakat umum non produsen, dimana data dari survei ini akan diolah untuk menghasilkan sebuah kesimpulan dan konsep desain dari produk yang akan dirancang
3.2 Penelitian dan Pengolahan Data
Konsep ide dan desain produk yang telah disesuaikan dengan hasil survey akan diterapkan dalam kegiatan penelitian. Penelitian dilakukan untuk membuktikan efektivitas sistem hidroponik dan media tumbuh rockwool untuk penyemaian Strawberry serta media tumbuh arang sekam untuk penanaman Strawberry, mengetahui kebutuhan air dan laju penyerapan nutrisi pada tanaman Strawberry
berdasarkan fase tumbuhnya, sehingga didapatkan jumlah air dan nutrisi yang tepat untuk penanaman Strawberry. Indikator yang digunakan adalah kualitas dan kuantitas buah Strawberry yang dihasilkan oleh satu tanaman. Hasil yang diperoleh dari penelitian akan digunakan sebagai pertimbangan dalam penyempurnaan desain produk yang hendak diterapkembangkan. Kegiatan penelitian dilakukan di Ciwidey,
Bandung, Jawabarat
3.3Prototyping Produk
Prototyping (pembuatan prototype) merupakan realisasi dari desain yang tercipta berdasarkan pengolahan data survey dan penelitian yang telah dilakukan. Proses ini akan melibatkan peran aktif seluruh anggota dalam untuk menyimpulkan hasil pengolahan data yang kemudian akan mendasari pembuatan sebuah produk tiga dimensi yang bisa dipakai dan diuji cobakan nantinya.
3.4 Pengujian dan Penerapan Produk
Proses pengujian dan penerapan produk akan memperlihatkan interaksi antara pengguna dan produk yang diciptakan. Diharapkan dari hasil pengujian dan penerapan produk ini muncul berbagai alternatif pengembangan produk yang nantinya bisa dikembangkan lebih lanjut untuk menciptakan perangkat penanaman sederhana yang mudah diaplikasikan semua kalangan pengguna untuk berbagai macam tanaman.
3.5 Evaluasi
Produk yang telah dibuat akan diteliti lebih lanjut untuk mengetahui kekurangan dan kelebihannya dalam hal ini akan dievaluasi untuk menyempurnakan dan atau mengembangkan produk lebih lanjut.
BAB 4
–
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN4.1 Anggaran Biaya
Ringkasan anggaran biaya pembuatan “SPROUT” adalah sebagai berikut. Tabel 1. Ringkasan anggaran biaya pembuatan “SPROUT”
No Jenis Pengeluaran Biaya
1 Peralatan penunjang Rp. 770.000
2 Bahan habis pakai Rp. 2.051.500
3 Perjalanan Rp. 1.600.000
4 Operasional Rp. 6.320.000
5 Lain-lain (perizinan, paten produk) Rp. 1.258.500
4.2 Jadwal Kegiatan
Ringkasan jadwal kegiatan pembuatan “SPROUT” adalah sebagai berikut. Tabel 2. Ringkasan jadwal kegiatan pembuatan “SPROUT”
No Jenis Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5
1 Survey dan persiapan penelitian 2 Penelitian dan pengolahan data 3 Prototyping produk
4 Pengujian dan pengembangan produk 5 Evaluasi
6 Publikasi dan paten produk 7 Pembuatan laporan
DAFTAR PUSTAKA
Barney, Danny L. 1999. Growing Strawberries in the Inland Northwest and Intermountain West. Agricultural Publications University of Idaho: Moscow Gunawan, L.W. 1996. Stroberi. Jakarta : Penebar Swadaya
Prakoso, S.P. 2015. Selada Hidroponik . Tanggal akses 26 September 2015. http://prakosoisme.blogspot.com/2010/09/selada-hidroponik.htm
Rohmayati, Maya. 2013. Budidaya Stroberi di Lahan Sempit. Bandung : Infra Pustaka
Rudi Haryanto. 2014. Kelebihan dan Kekurangan Sistem hidroponik. Tanggal akses 26 September 2015. http://www.caraijo.com/2014/09/kelebihandan-kekurangan-system-hidroponik.html
Tips Berkebun. 2015. Cara Menanam Strawberry Secara Hidroponik. diakses tanggal 26 september 2015. http://www.tipsberkebun.com/cara-menanam-strawberry-secara-hidroponik.html
Ullio, Lawrence. 2010. Strawberry Fertiliser Guide. Tanggal akses 25 September 2015.http://www.dpi.nsw.gov.au/__data/assets/pdf_file/0020/333362/Strawberr y-fertiliser-guide.pdf
Biodata Anggota 4
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Fakhira Rifanti Maulana
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Rekayasa Pertanian
4 NIM 11413006
5 Tempat dan Tanggal Lahir Cimahi, 21 Oktober 1995
6 E-mail rollingtumble@gmail.com
7 Nomor Telepon / HP 0226651481/085794176729
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD Plus Al-Ghifari ; SDN Cisaat Gadis ; SDN Cimahi
Mandiri 1
SMPN 1 Cimahi SMAN 4 Bandung
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk – Lulus 2001-2003; 2003-2006; 2006-2007
2007-2009 2010-2013
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) Tidak ada
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun 1 Juara 2 Lomba Menggambar
Se-Kecamatan Sukabumi Pemerintah Kota Sukabumi 2006
2 Juara 1 Lomba Pertolongan
Pertama Kota Bandung SMAN 21 BANDUNG 2010
3
Juara 1 Lomba TOT PMR Se-Kota Bandung di Ranca
Upas (PMR C-007)
PMR Kota Bandung 2011
4 Staff Terbaik Divisi Medinfo
Medinfo Himpunan Mahasiswa Rekayasa Hayati
ITB
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan 1. Peralatan penunjang
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga satuan
(Rp) Keterangan
Instalasi hidroponik
Jasa pembuatan model (untuk prototype)
1 Rp. 300.000
Alsintan Sekop, Sprayer, dll 1 Rp. 300.000
Atk Logbook, pulpen, dll 1 Rp. 50.000
Digital Hygrometer Thermometer
Alat pengukur suhu dan ruangan saat melakukan
penelitian
1 Rp. 120.000 Termasuk
Ongkos Kirim
Sub total Rp. 770.000
2. Bahan Habis Pakai
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga satuan
(Rp) Keterangan
Benih Untuk prototype dan penelitian
20 pack 5.500 Isi 10/ pack
Harga ditambah ongkos kirim Rp.
14000 Arang sekam Untuk prototype dan
penelitian
20 Kg 1.000
Rockwool Untuk prototype dan penelitian
2 Slab 75.000 Ukuran 33.3 cm
x 15 cm x 7.5 cm
Urea Untuk prototype dan
penelitian
1 Kg 2.000
NPK Untuk prototype dan
penelitian
10 Kg 2.100
Amonium nitrat
Untuk prototype dan penelitian
0.5 Kg 130.000
Amonium sulfat
Untuk prototype dan penelitian
1 Kg 26.000
Kalsium nitrat
Untuk prototype dan penelitian
1 Kg 12.000
Kalium nitrat Untuk prototype dan penelitian
1 Kg 38.000
Kalium sulfat Untuk prototype dan penelitian
1 Kg 20.000
Mono ammonium
fosfat
Untuk prototype dan penelitian
1 Kg 22.000
Magnesium sulfat
Untuk prototype dan penelitian 0.5 Kg 8.000 Buku panduan Jasa pencetakan (untuk prototype) 1 buah 25.000
Polibag Untuk penelitian 200 buah 500 Diameter 20 cm
Mini Kit Fertigasi
Untuk penelitian 20 paket 70.000 1 paket isi 10
unit drip stick, 10 meter selang, 10
neple
Sub total Rp. 2.051.500
3. Biaya Operasional
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga satuan
(Rp) Keterangan
Publikasi dan pembuatan
kuisioner
Media cetak dan online 500.000
Pekerja Melakukan pemeliharaan tanaman secara rutin (saat
penelitian)
2 Orang 1.800 000 Selama 3 bulan
Sewa lahan Sebagai tempat penelitian 3 bulan 500.000 Ukuran 10 m x
10 m Biaya
pengairan
Untuk memenuhi kebutuhan air tanaman
3 bulan 40.000
Konsumsi Untuk menunjang kegiatan 5 orang 120.000 Untuk 8 kali
perjalanan Sub total Rp. 6.320.000 4. Perjalanan Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga satuan (Rp) Keterangan Transportasi Jatinangor-Ciwidey Untuk survey (2 kali) dan kegiatan penelitian (6 kali) 5 320.000 Untuk 8 kali perjalanan Sub total Rp. 1600.000 5. Lain-lain Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga satuan (Rp) Keterangan Pengurusan tempat survey dan penelitian
Perizinan 1 50.000
Paten produk Pengurusan
paten produk
1 1.000.000
Biaya tak terduga Tambahan pengeluaran
1 208.500
Sub total Rp. 1.258.500
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas No Nama / NIM Program
Studi Bidang Ilmu Alokasi Waktu (jam/minggu) Uraian Tugas 1 Fitri audia/ 11412004 Rekayasa Pertanian Perancangan Sistem Pertanian 15 jam/ Minggu Ketua tim (mengordinasikan seluruh proses kegiatan) 2 Hana Fauziah/ 11412006 Rekayasa Pertanian Perancangan Sistem Pertanian 15 jam/ minggu Koordinator penelitian (mengordinisasi kegiatan penelitian, pengambilan data, perizinan, dll) 3 Alif Hasna Astrima/ 11412050 Rekayasa Pertanian Perancangan Sistem Pertanian 15 jam/ Minggu Koordinator Operasional (mengordinisasi pembuatan prototype dan
seluruh kebutuhan operasional) 4 Nurul Aeni Amalia N 11412052 Rekayasa Pertanian Perancangan Sistem Pertanian 15 jam/ minggu Koordinator Administrasi (mengatur keperluan administrasi dan penyusunan laporan keuangan) 5 Fakhira Rifanti M 11413006 Rekayasa Pertanian Perancangan Sistem Pertanian 15 jam/ minggu
Koordinator Desain Produk (melakukan perancangan
desain dan melakukan evaluasi terhadap