• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fitri Audia_Institut Teknologi Bandung_PKM KC

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Fitri Audia_Institut Teknologi Bandung_PKM KC"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

ii

Stroberi sebagai Sarana Edukasi untuk Pemula

Stroberi sebagai Sarana Edukasi untuk Pemula

BIDANG KEGIATAN:

BIDANG KEGIATAN:

PKM KARSA CIPTA

PKM KARSA CIPTA

Diusulkan oleh: Diusulkan oleh: Fitri

Fitri Audia Audia 11412004 11412004 20122012 Hana

Hana Fauziah Fauziah 11412006 11412006 20122012 Alif

Alif Hasna Hasna Astrima Astrima 11412050 11412050 20122012  Nurul Aaeni Amalia Nurjanah

 Nurul Aaeni Amalia Nurjanah 11412052 11412052 20122012 Fakhira

Fakhira Rifanti Rifanti Maulana Maulana 11413006 11413006 20132013

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

BANDUNG

BANDUNG

2015

2015

(2)

ii ii 0007097704 0007097704 NIDN. 0007097704 NIDN. 0007097704

(3)

iii

Bab 1 –Pendahuluan ... 1

Bab 2 –Tinjauan Pustaka ... 3

Bab 3 –Metode Pelaksanaan ... 7

Bab 4 –Biaya dan Jadwal Kegiatan... ... 9

4.1 Anggaran Biaya ... ... 9

4.2 Jadwal Kegiatan ... ... 9

Daftar Pustaka ... 10

Lampiran

 – 

 Lampiran ... 11

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota  ... 11

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ... 17

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas ... 19

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ... 20

(4)

iv terbilang rumit, terlebih untuk kalangan pemula. Oleh karena itu, untuk memecahkan  permasalahan tersebut, salah satu solusi yang kami ajukan adalah “SPROUT”, yaitu  perangkat penanaman hidroponik yang mudah dan praktis, khususnya untuk tanaman

Strawberry, mengingat Strawberry merupakan buah yang banyak digemari oleh seluruh kalangan.  Selain mudah dan praktis, SPROUT dapat membantu pemula dalam melakukan  budidaya Strawberry dengan sistem yang efektif dan efisien. Perangkat ini mengandung buku  panduan budidaya dan beberapa komponen seperti benih, media penyemaian, media tumbuh,

formulasi nutrisi yang disesuaikan dengan fase pertumbuhan dan perkembangan Strawberry, serta instalasi hidroponik portabel. Untuk mewujudkan hal tersebut, langkah-langkah yang dilakukan diantaranya adalah survey lapangan terhadap produsen dan distributor mengenai standardisasi mutu dan proses budidaya Strawberry, survey online terhadap masyarakat umum nonprodusen mengenai minat dan kendala dalam melakukan budidaya Strawberry,  penelitian untuk membuktikan efektivitas sistem hidroponik, media penyemaian dan media

tumbuh yang digunakan, serta formulasi nutrisi yang sesuai dengan fase pertumbuhan dan  perkembangan Strawberry, prototyping produk, pengujian dan penerapan produk, dan evaluasi terhadap desain yang telah dirancang sebagai bahan pertimbangan untuk menyempurnakan dan atau mengembangkan produk lebih lanjut.

(5)

BAB 1

 – 

 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sistem hidroponik atau sistem pertanian nontanah sudah menjadi trend di kalangan masyarakat. Berbagai nilai tambah dari hidroponik seperti tidak memerlukan lahan luas serta hasil tanaman yang berkualitas dan sehat membuat masyarakat berlomba-lomba untuk mempraktekan teknik ini di pekarangan mereka. Semakin menyempitnya lahan pertanian juga menjadi dasar peralihan masyarakat ke teknik urban farming ini. Pada hidroponik, nutrisi tanaman dapat diperikan secara simultan sehingga hasil tanaman seragam dan berkualitas baik sehingga hidroponik layak untuk dijadikan prospek bisnis yang menguntungkan. Penggunaan air pada hidroponik juga lebih efisien dan pengendalian hama tanaman yang lebih mudah.

Dibalik itu, sebagian kalangan masyarakat menilai bahwa teknik hidroponik ini terbilang rumit. Instalasi hidroponik memerlukan berbagai macam komponen seperti pompa, pipa dan komponen besar lainnya sehingga sulit dalam  pemasangan instalasi. Biaya yang diperlukan untuk pemasangan instalasi

hidroponik juga mahal serta hidroponik memerlukan ketelitian dan kemampuan khusus terlebih lagi dalam kontrol nutrisi pada tanaman hidroponik. Oleh karena itu, saat ini sangat diperlukan sarana edukasi teknik budidaya tanaman seperti hidroponik pada masyarakat yang mudah dan efisien sehingga setiap orang dapat melakukan pertanian. Salah satu edukasi yang kami ajukan dikemas dalam  bentuk satu set penanaman hidroponik portabel yang mudah dan praktis khususnya untuk tanaman strawberry. Set ini mengandung panduan dan beberapa komponen penunjang penanaman lengkap bagi para penggunanya.

1.2 Perumusan Masalah

Dari uraian latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasi permasalahan yang harus dipecahkan adalah sebagai berikut:

(6)

1. Bagaimana cara membentuk sistem penanaman Strawberry yang efektif dan efisien?

2. Bagaimana cara mempermudah budidaya tanaman Strawberry untuk pemula?

1.3 Manfaat Program

Manfaat dari program ini diantaranya menghasilkan perangkat penanaman Strawberry yang dapat membantu pemula dalam melakukan budidaya Strawberry dengan sistem yang efektif dan efisien

1.4 Luaran

Luaran yang diharapkan dari program ini adalah terbentuknya SPROUT (Strawberry Portable Growing Set), yaitu suatu perangkat penanaman Strawberry yang terdiri dari buku panduan budidaya, benih, media penyemaian, media tumbuh, formulasi nutrisi, dan instalasi hidroponik portabel.

(7)

BAB 2

 – 

 TINJAUAN PUSTAKA

Strawberry merupakan salah satu komoditas buah-buahan yang banyak digemari oleh penduduk Indonesia baik dalam bentuk buah langsung makan maupun dalam bentuk produk olahan seperti jus, selai, dan lain-lain. Buah ini termasuk buah subtropis yang kemudian telah berhasil diintroduksi di daerah tropis, salah satunya Indonesia. Tanaman Strawberry yang dikembangkan di Indonesia umumnya berasal dari Belanda (Varietas Ostara, Tenira, Robunda, Bogota, Elvira, Grella, dan  Red Gantlet ) dan Jepang (varietas  Hokowaze). Adapun varietas lain, diantaranya adalah Strawberry California (Rohmayati, 2013). Beberapa daerah yang telah menjadi pusat  produksi Strawberry di Indonesia adalah Ciwidey, Lembang, Cianjur, Sukabumi, Cipanas, Puncak (Jawa Barat), Magelang dan Purbalingga (Jawa Tengah), Batu dan Situ Bondo (Jawa Timur), Bedugul (Bali), serta Brastagi (Sumatera Utara).

Strawberry merupakan buah dengan tingkat adaptasi paling tinggi karena bisa ditanam di daerah tropis hingga daerah kutub. Meskipun Strawberry memiliki tingkat adaptasi tinggi namun stroberi membutuhkan kondisi tertentu agar mendapatkan hasil yang optimum. Strawberry  dapat tumbuh dengan baik pada rentang pH 5.5-7.0 (Barney, 1999). Budidaya tanaman stroberi di daerah tropis dapat berhasil jika dilakukan di daerah dataran tinggi yang mempunyai elevasi diatas 1000 m di atas  permukaan laut (dpl) dengan suhu 17-20oC. Tanaman Strawberry  membutuhkan  penyinaran selama 8-10 jam dengan suplai air dan hara yang cukup (Gunawan, 1996). Kebutuhan air bagi tanaman Strawberry bervariasi bergantung waktu penanaman dan lokasi penanaman. Di wilayah California, kebutuhan air mencapai 300-700 mm/tahun dengan hasil panen mencapai 20-50 ton/ha.

 Nutrisi pada pertumbuhan Strawberry  akan mempengaruhi hasil panen dan kualitas buah. Sehingga kebutuhan nutrisi tersebut harus dipenuhi. Apabila media tumbuh yang digunakan tidak memenuhi kebutuhan nutrisi Strawberry  maka diperlukan pemupukan. kebutuhan nutrisi stroberi harus disesuaikan dengan tahap  pertumbuhannya. Berikut kebutuhan nutrisi untuk tanaman Strawberry.

(8)

Tabel 1. Kebutuhan nutrisi Strawberry Nutrisi Analisis Aplikasi (kg/1000 tanaman) Waktu pengaplikasian Keterangan

Urea 46% N 0,4-0,5 Awal pembungaan Meningkatkan ukuran buah Ammonium

nitrate

34% N 0.5-0.6 Awal pembungaan Meningkatkan ukuran buah Sulfate of

Ammonia

21%N + 24% S

0.9-1.0 Awal pembungaan Bersifat korosif Calcium nitrate 15.5% N + 12% Ca 1.0-1.2 Setelah  pembungaan dan  pembentukan  buah

Meningkatkan warna buah Jangan diaplikasikan

 bersama dengan magnesium sulfate Potassium nitrate 13% N + 38% K 0.7-0.8 Saat pembungaan dan saat berbuah

Berperan dalam menjaga kualitas dan rasa buah Potssium

sulfate

40% K + 16% S

0.7-0.8 Saat berbuah Berperan dalam menjaga kualitas dan rasa buah Mono-ammonium  phosphate 22%P + 12.5% N 1.0-1.2 Di awal musim dan setelah  pemotongan untuk musim tanam  berikutnya

Meningkatkan bunga dan ukuran buah. Meningkatkan  pertumbuhan akar. Magnesium sulfate (Epsom salts) 10% Mg + 14% S 0.2-0.4 Setelah  pembungaan

Memperbaiki warna dan kekerasan buah. Janagn diaplikasikan bersamaan dengan calcium nitrate

Sumber: Strawberry fertilizer guide, Intensive Industries (Horticulture) Sydney Markets.

Siklus hidup Strawberry  dimulai dari berkecambahnya benih dan mulai tumbuhnya akar. Benih Strawberry  sangat bervariasi secara genetik. Selain melalui  benih perbanyakan tanaman Strawberry dapat melalui stolon. Siklus berikutnya adalah pendewasaan, yaitu setelah sistem perakaran terbentuk maka tanaman Strawberry  akan mengalami pertumbuhan dan pendewasaan pada seluruh bagian tanaman. Siklus berikutnya adalah perbanyakan dan ekspansi. Pada tahap ini tanaman Strawberry sudah dewasa. Tanaman Strawberry mulai menghasilkan stolon. Panjang stolon biasanya antara 8 sampai 18 inci, tergantung pada individu tanaman Strawberry. Stolon pada Strawberry sebenarnya berfungsi sebagai bentuk pertahanan tanaman Strawberry  untuk menemukan daerah yang lebih menguntungkan untuk  pertumbuhan, baik kualitas tanah maupun sinar matahari. Stolon kemudian

(9)

dimanfaatkan oleh pembudidaya untuk perbanyakan tanaman Strawberry. Pada siklus hidup selanjutnya, tanaman Strawberry  mulai menghasilkan kuncup bunga. Pada  periode ini tanaman memerlukan air,cahaya dan nutrisi yang cukup. Bunga-bunga

kemudian diserbuki oleh serangga atau dengan bantuan manusia dan angin. Kemudian buah Strawberry  akan terbentuk berupa achene yang menempel pada  jaringan aksesori yang berwarna merah. Tanaman Strawberry  dalam kondisi ideal dapat hidup 5-6 tahun, namun masaproduktifnya 3 tahun. Setelah itu produksi tanaman Strawberry akan menurun dan akhirnya akan melemah dan mati.

Gambar 1. Siklus pertumbuhan Strawberry

Sumber:http://www.biosci.ohiostate.edu/~plantbio/osu_pcmb/pcmb_lab_resources/pcm b102_activities/angio_life_cycle/sexual_asexual.html

Tanaman Stroberi merupakan salah satu jenis tanaman yang mulai banyak dibudidaya dengan metode hidroponik. Pada umumnya arang sekam dipakai petani sebagai media tumbuh untuk penanaman stroberi karena tidak mengikat hara sehingga nutrisi yang diberi pada tanaman bisa dikontrol serta tidak merusak akar saat tanaman dipindahkan (Tips Berkebun, 2015).

(10)

Pada sistem hidroponik nutrisi untuk tanaman diberikan melalui larutan nutrisi yang dikontrol sesuai kebutuhan tanaman dengan tujuaan mendapat hasilyang diinginkan (Prakoso, 2015). Salah satu kesulitan dalam penyiapan larutan hara ini adalah sulit diketahuinya dosis unsur hara yang optimal bagi pertumbuhan tanaman. Pada dosis yang terlalu rendah pengaruh larutan hara tidak terlalu signifikan, sedangkan pada dosis yang terlalu tinggi bisa menyebabkan tanaman mengalami  plasmolisis, yaitu keluarnya cairan sel sebab berminat oleh larutan hara yang lebih  pekat (Tips Berkebun, 2015). Beberapa kelebihan dari teknik budidaya Hidroponik

adalah menghemat lahan dan dapat dilakukan dimana saja, pemanfaatan air lebih efisien, lebih hemat pupuk, pertumbuhan tanaman lebih terkontrol, kualitas tanaman relatif lebih baik, titak tergantung cuaca dan iklim, hama dan penyakit tanaman lebih terkontrol, lebih bersih, pekerja yang digunakan lebih sedikit (Rudi H., 2015).

(11)

BAB 3

 – 

 METODE PELAKSANAAN

Pembuatan perangkat “SPROUT” ini dilakukan dengan beberapa tahapan  pelaksanaan dari mulai survei awal lapangan, penelitian dan pengolahan data,  prototyping  produk, pengujian dan penerapan produk sampai dengan proses akhir evaluasi. Berikut merupakan penjelasan terkait tahapan pelaksanaan tersebut secara lebih terperinci.

3.1 Survei

Survei dilakukan pada awal kegiatan untuk mengumpulkan data lapangan yang berkaitan dengan buah  strawberry,  terutama terkait kondisi lingkungan yang dibutuhkan serta beberapa tipe varietas buah strawberry yang komersial. Survei akan dilaksanakan di daerah Ciwidey yang telah terkenal dengan wilayah perkebunan  strawberry. Dalam survei ini akan dilakukan pengambilan sample untuk mengetahui standardisasi mutu dari beberapa varietas buah  strawberry  yang berkembang dalam masyarakat. Selain itu, pada survei ini juga akan dilakukan pengamatan terhadap  proses budidaya buah stroberi sebagai bahan pertimbangan dalam perancangan sistem dan pembuatan protokol budidaya yang hendak diterapkembangkan. Survey lanjutan akan dilakukan dalam bentuk kuisioner online untuk mengetahui minat dan kendala masyarakat umum non produsen dalam melakukan budidaya Strwaberry secara mandiri. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa target yang akan disurvei meliputi produsen (petani dan industri agrowisata), distributor, dan masyarakat umum non produsen, dimana data dari survei ini akan diolah untuk menghasilkan sebuah kesimpulan dan konsep desain dari produk yang akan dirancang

3.2 Penelitian dan Pengolahan Data

Konsep ide dan desain produk yang telah disesuaikan dengan hasil survey akan diterapkan dalam kegiatan penelitian. Penelitian dilakukan untuk membuktikan efektivitas sistem hidroponik dan media tumbuh rockwool untuk penyemaian Strawberry serta media tumbuh arang sekam untuk penanaman Strawberry, mengetahui kebutuhan air dan laju penyerapan nutrisi pada tanaman Strawberry

(12)

 berdasarkan fase tumbuhnya, sehingga didapatkan jumlah air dan nutrisi yang tepat untuk penanaman Strawberry. Indikator yang digunakan adalah kualitas dan kuantitas  buah Strawberry yang dihasilkan oleh satu tanaman. Hasil yang diperoleh dari  penelitian akan digunakan sebagai pertimbangan dalam penyempurnaan desain  produk yang hendak diterapkembangkan. Kegiatan penelitian dilakukan di Ciwidey,

Bandung, Jawabarat

3.3Prototyping Produk

 Prototyping   (pembuatan prototype) merupakan realisasi dari desain yang tercipta berdasarkan pengolahan data survey dan penelitian yang telah dilakukan. Proses ini akan melibatkan peran aktif seluruh anggota dalam untuk menyimpulkan hasil pengolahan data yang kemudian akan mendasari pembuatan sebuah produk tiga dimensi yang bisa dipakai dan diuji cobakan nantinya.

3.4 Pengujian dan Penerapan Produk

Proses pengujian dan penerapan produk akan memperlihatkan interaksi antara  pengguna dan produk yang diciptakan. Diharapkan dari hasil pengujian dan  penerapan produk ini muncul berbagai alternatif pengembangan produk yang nantinya bisa dikembangkan lebih lanjut untuk menciptakan perangkat penanaman sederhana yang mudah diaplikasikan semua kalangan pengguna untuk berbagai macam tanaman.

3.5 Evaluasi

Produk yang telah dibuat akan diteliti lebih lanjut untuk mengetahui kekurangan dan kelebihannya dalam hal ini akan dievaluasi untuk menyempurnakan dan atau mengembangkan produk lebih lanjut.

(13)

BAB 4

 – 

 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

Ringkasan anggaran biaya pembuatan “SPROUT” adalah sebagai berikut. Tabel 1. Ringkasan anggaran biaya pembuatan “SPROUT”

 No Jenis Pengeluaran Biaya

1 Peralatan penunjang Rp. 770.000

2 Bahan habis pakai Rp. 2.051.500

3 Perjalanan Rp. 1.600.000

4 Operasional Rp. 6.320.000

5 Lain-lain (perizinan, paten produk) Rp. 1.258.500

4.2 Jadwal Kegiatan

Ringkasan jadwal kegiatan pembuatan “SPROUT” adalah sebagai berikut. Tabel 2. Ringkasan jadwal kegiatan pembuatan “SPROUT”

 No Jenis Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5

1 Survey dan persiapan penelitian 2 Penelitian dan pengolahan data 3 Prototyping produk

4 Pengujian dan pengembangan produk 5 Evaluasi

6 Publikasi dan paten produk 7 Pembuatan laporan

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Barney, Danny L. 1999. Growing Strawberries in the Inland Northwest and Intermountain West. Agricultural Publications University of Idaho: Moscow Gunawan, L.W. 1996. Stroberi. Jakarta : Penebar Swadaya

Prakoso, S.P. 2015. Selada Hidroponik . Tanggal akses 26 September 2015. http://prakosoisme.blogspot.com/2010/09/selada-hidroponik.htm

Rohmayati, Maya. 2013. Budidaya Stroberi di Lahan Sempit. Bandung : Infra Pustaka

Rudi Haryanto. 2014. Kelebihan dan Kekurangan Sistem hidroponik. Tanggal akses 26 September 2015. http://www.caraijo.com/2014/09/kelebihandan-kekurangan-system-hidroponik.html

Tips Berkebun. 2015. Cara Menanam Strawberry Secara Hidroponik. diakses tanggal 26 september 2015. http://www.tipsberkebun.com/cara-menanam-strawberry-secara-hidroponik.html

Ullio, Lawrence. 2010. Strawberry Fertiliser Guide. Tanggal akses 25 September 2015.http://www.dpi.nsw.gov.au/__data/assets/pdf_file/0020/333362/Strawberr  y-fertiliser-guide.pdf

(15)
(16)
(17)
(18)
(19)

Biodata Anggota 4

A. Identitas Diri

1  Nama Lengkap Fakhira Rifanti Maulana

2 Jenis Kelamin P

3 Program Studi Rekayasa Pertanian

4 NIM 11413006

5 Tempat dan Tanggal Lahir Cimahi, 21 Oktober 1995

6 E-mail rollingtumble@gmail.com

7 Nomor Telepon / HP  0226651481/085794176729

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

 Nama Institusi SD Plus Al-Ghifari ; SDN Cisaat Gadis ; SDN Cimahi

Mandiri 1

SMPN 1 Cimahi SMAN 4 Bandung

Jurusan - - IPA

Tahun Masuk –  Lulus  2001-2003; 2003-2006; 2006-2007

2007-2009 2010-2013

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) Tidak ada

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

 No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun 1 Juara 2 Lomba Menggambar

Se-Kecamatan Sukabumi Pemerintah Kota Sukabumi 2006

2 Juara 1 Lomba Pertolongan

Pertama Kota Bandung SMAN 21 BANDUNG 2010

3

Juara 1 Lomba TOT PMR Se-Kota Bandung di Ranca

Upas (PMR C-007)

PMR Kota Bandung 2011

4 Staff Terbaik Divisi Medinfo

Medinfo Himpunan Mahasiswa Rekayasa Hayati

ITB

(20)
(21)

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan 1. Peralatan penunjang

Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga satuan

(Rp) Keterangan

Instalasi hidroponik

Jasa pembuatan model (untuk  prototype)

1 Rp. 300.000

Alsintan Sekop, Sprayer, dll 1 Rp. 300.000

Atk Logbook, pulpen, dll 1 Rp. 50.000

Digital Hygrometer Thermometer

Alat pengukur suhu dan ruangan saat melakukan

 penelitian

1 Rp. 120.000 Termasuk

Ongkos Kirim

Sub total Rp. 770.000

2. Bahan Habis Pakai

Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga satuan

(Rp) Keterangan

Benih Untuk prototype dan  penelitian

20 pack 5.500 Isi 10/ pack

Harga ditambah ongkos kirim Rp.

14000 Arang sekam Untuk prototype dan

 penelitian

20 Kg 1.000

Rockwool Untuk prototype dan  penelitian

2 Slab 75.000 Ukuran 33.3 cm

x 15 cm x 7.5 cm

Urea Untuk prototype dan

 penelitian

1 Kg 2.000

 NPK Untuk prototype dan

 penelitian

10 Kg 2.100

Amonium nitrat

Untuk prototype dan  penelitian

0.5 Kg 130.000

Amonium sulfat

Untuk prototype dan  penelitian

1 Kg 26.000

Kalsium nitrat

Untuk prototype dan  penelitian

1 Kg 12.000

Kalium nitrat Untuk prototype dan  penelitian

1 Kg 38.000

Kalium sulfat Untuk prototype dan  penelitian

1 Kg 20.000

Mono ammonium

fosfat

Untuk prototype dan  penelitian

1 Kg 22.000

Magnesium sulfat

Untuk prototype dan  penelitian 0.5 Kg 8.000 Buku  panduan Jasa pencetakan (untuk prototype) 1 buah 25.000

Polibag Untuk penelitian 200 buah 500 Diameter 20 cm

(22)

Mini Kit Fertigasi

Untuk penelitian 20 paket 70.000 1 paket isi 10

unit drip stick, 10 meter selang, 10

neple

Sub total Rp. 2.051.500

3. Biaya Operasional

Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga satuan

(Rp) Keterangan

Publikasi dan  pembuatan

kuisioner

Media cetak dan online 500.000

Pekerja Melakukan pemeliharaan tanaman secara rutin (saat

 penelitian)

2 Orang 1.800 000 Selama 3 bulan

Sewa lahan Sebagai tempat penelitian 3 bulan 500.000 Ukuran 10 m x

10 m Biaya

 pengairan

Untuk memenuhi kebutuhan air tanaman

3 bulan 40.000

Konsumsi Untuk menunjang kegiatan 5 orang 120.000 Untuk 8 kali

 perjalanan Sub total Rp. 6.320.000 4. Perjalanan Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga satuan (Rp) Keterangan Transportasi Jatinangor-Ciwidey Untuk survey (2 kali) dan kegiatan  penelitian (6 kali) 5 320.000 Untuk 8 kali  perjalanan Sub total Rp. 1600.000 5. Lain-lain Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga satuan (Rp) Keterangan Pengurusan tempat survey dan penelitian

Perizinan 1 50.000

Paten produk Pengurusan

 paten produk

1 1.000.000

Biaya tak terduga Tambahan  pengeluaran

1 208.500

Sub total Rp. 1.258.500

(23)

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas  No Nama / NIM Program

Studi Bidang Ilmu Alokasi Waktu (jam/minggu) Uraian Tugas 1 Fitri audia/ 11412004 Rekayasa Pertanian Perancangan Sistem Pertanian 15 jam/ Minggu Ketua tim (mengordinasikan seluruh  proses kegiatan) 2 Hana Fauziah/ 11412006 Rekayasa Pertanian Perancangan Sistem Pertanian 15 jam/ minggu Koordinator penelitian (mengordinisasi kegiatan  penelitian, pengambilan data, perizinan, dll) 3 Alif Hasna Astrima/ 11412050 Rekayasa Pertanian Perancangan Sistem Pertanian 15 jam/ Minggu Koordinator Operasional (mengordinisasi  pembuatan prototype dan

seluruh kebutuhan operasional) 4 Nurul Aeni Amalia N 11412052 Rekayasa Pertanian Perancangan Sistem Pertanian 15 jam/ minggu Koordinator Administrasi (mengatur keperluan administrasi dan  penyusunan laporan keuangan) 5 Fakhira Rifanti M 11413006 Rekayasa Pertanian Perancangan Sistem Pertanian 15 jam/ minggu

Koordinator Desain Produk (melakukan perancangan

desain dan melakukan evaluasi terhadap

(24)
(25)

Gambar

Tabel 1. Kebutuhan nutrisi Strawberry Nutrisi  Analisis Aplikasi (kg/1000 tanaman) Waktu pengaplikasian Keterangan
Gambar 1. Siklus pertumbuhan Strawberry
Tabel 1. Ringkasan anggaran biaya pembuatan “SPROUT”

Referensi

Dokumen terkait

Seluruh gerakan sistem berada pada bidang horisontal. Seluruh gerakan sistem berada pada bidang horisontal. Massa  dari poros. Semua tumbukan yang terjadi dari poros. Semua

2.2 Objek Wisata Kota Semarang 2.2.1 Kuliner Kota Semarang mempunyai beberapa makanan khas, yaitu lunpia, tahu gimbal, pisang plenet, terdapat tempat khusus berjualan berbagai

b) Membangun reputasi sebagai orang yang dapat dipercaya. Public Relations Agung Podomoro Land senantiasa menyediakan materi yang akurat dimana saja dan kapan saja.

Data hasil belajar pada siklus I yang diperoleh pada pelaksanaan tindakan siklus I nilai terendah siswa di kelas IV SD Negeri 2 Katobengke pada mata pelajaran IPS

Mengingat investment cost telah terjadi sebelum PLTN beroperasi, maka dalam perhitungan LUEC komponen investment cost ini didiskonto selama umur pembangkit

(a) Produk yang telah dibongkar, diperbaiki, dan/atau dimodifikasi oleh petugas tidak resmi, serta kerusakan yang timbul karenanya, tidak akan tercakup dalam Jaminan ini,

Langkah yang digunakan adalah dengan mengoptimalkan segi positif dan dengan meminimalkan segi negatifnya, adapun langkah analisis tersebut yaitu dengan mengkaji hal