• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nourma Izmi, Purwati Kuswarini Suprapto, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Nourma Izmi, Purwati Kuswarini Suprapto, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES

PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN METODE CERAMAH DAN CERAMAH PLUS

(Studi Eksperimen pada Sub Konsep Pencemaran Lingkungan di Kelas X MAN Cibeureum Kota Tasikmalaya)

Differences Student Results The Used Lecture and lecture Plus Method (Experimental Study on The Environmental Pollution Concept at Xth Grade PMA

Cibeureum at Tasikmalaya)

Nourma Izmi, Purwati Kuswarini Suprapto, Ai Sri Kosnayani

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya

Jl. Siliwangi No. 24 Kotak Pos 164 Tlp (0265) 330634 Tasikmalaya 46115. Email : Noiz_rant@yahoo.co.id

ABSTRACT

The purposes of this research wanted to know difference of student result lecture method and lecture plus method on Environmental Pollution Concept at Xth grade Public Madrasah Aliyah (PMA) Cibeureum at Tasikmalaya.The research conducted on April 2014 at Xth grade PMA Cibeureum at Tasikmalaya. The method of the research was pre experiment, the population of this research all Xth grade studens of the PMA Cibeureum at Tasikmalaya academic year of 2013/2014 as much as three classes totally 90 students. The interpretation of sample used purposive sampling technique, selected X-2 class with lecture method and X-3 class with lecture plus method. The measure of studies result used instrument from test of studies result. The data analysis technique used t test independent with the standard significane α = 5 %. The average of student’s studies result which learning process used lecture plus method as 23,23 and lecture method as 21,69. From based result of analyzing data and test of hypothesis can be concluded that there were a difference of student’s studies result which learning proses used lecture method and lecture plus method on Environmental Pollution Concept at Xth grade PMA Cibeureum at Tasikmalaya and the lecture plus method better than lecture method.

Keywords: Learning Method, Lecture Method and Lecture Plus, EnvironmentalPollution.

(2)

2 ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Metode Ceramah Dan Ceramah Plus pada Sub Konsep Pencemaran Lingkungan di Kelas MAN Cibeureum Kota Tasikmalaya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2014 di kelas X MAN Cibeureum Kota Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan adalah pre experiment. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X MAN Cibeureum Kota Tasikmalaya Tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 3 kelas dengan jumlah 90 orang. Pengambilan Sampel menggunakan teknik purposive sampling, terpilih kelas X2 dengan metode ceramah dan kelas X 3 metode ceramah plus. Untuk mengukur hasil belajar digunakan instrument berupa tes hasil belajar. Teknik analisis data menggunakan uji t independen dengan taraf Signifikan α = 5%. Rata-rata hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan metode ceramah plus sebesar 23,23 dan ceramah sebesar 21,69. Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis didapat kesimpulan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan metode ceramah dan ceramah plus pada Sub Konsep Pencemaran Lingkungan di kelas X MAN Cibeureum Kota Tasikmalaya dan metode ceramah plus lebih baik dari metode Ceramah.

Kata kunci: Metode Pembelajaran, Ceramah dan Ceramah Plus, Pencemaran Lingkungan.

(3)

3 Pendahuluan

1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan mempunyai peran penting bagi kehidupan manusia, karena pendidikan berperan penting dalam mengembangkan kemampuan dan membentuk watak. Selain itu pendidikan ikut serta dalam membentuk peradaban bangsa yang bermartabat dan bertanggungjawab dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, oleh karena itu sudah seharusnya pendidikan menjadi hal yang utama. Dalam pendidikan hal yang paling sentral terdapat pada proses pembelajaranya atau dalam kegiatan belajar mengajar, semakin bagus proses pembelajaranya, semakin bagus hasil yang akan di dapat. Sehingga hal tersebut dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Kemampuan menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan merupakan salah satu persyaratan utama seorang guru dalam mengupayakan hasil belajar yang lebih baik. Keberhasilan dalam proses belajar mengajar merupakan suatu hal yang menjadi harapan, baik guru sebagai pengajar maupun bagi siswa.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Biologi MAN Cibeureum Tasikmalaya, mengungkapkan masih ada siswa yang hasil belajarnya belum mencapai KKM. Sedangkan KKM yang ditentukan yaitu 75, namun masih ada siswa yang masih belum mencapai nilai KKM, hal tersebut terjadi di beberapa konsep materi di kelas X. Dilihat dari hasil nilai ujian semester 1 2013, rata-rata nilai ujian siswa masih ada yang kurang memuaskan. Ada beberapa kelas yang mendapatkan nilai rata-rata di bawah KKM, yaitu dengan nilai rata-rata 70-74. Oleh karena itu guru dituntut agar dapat memilih metode yang membuat siswa aktif dalam pembelajaranya, juga menarik dan disukai oleh siswa. Maka penulis dalam penelitian ini mencoba menggunakan metode ceramah dan metode ceramah plus.

Dalam metode ceramah guru akan menjelasakan materi pembelajaran secara lisan kepada siswa sehingga siswa dituntut untuk meningkatkan

(4)

4 kemampuan berpikir dalam memperhatikan dan mencatat informasi pada pembelajaran yang guru sampikan. Sedangkan dalam metode ceramah plus guru akan menjelaskan materi pembelajaran dan disertai dengan menampilkan materi yang disampaikan dalam bentuk slide dengan dilengkapi gambar-gambar yang dapat menunjang penyampaian materi pembelajaran agar materi mudah dipahami. Sehingga siswa bisa mengamati lebih jelas dan siswa lebih mudah dipusatkan kepada proses belajar mengajar dengan demikian siswa bisa lebih mengerti. Dengan penggunaan metode pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan potensi dan hasil belajar siswa di kelas X MAN Cibeureum Tasikmalaya.

Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis ingin melakukan penelitian dengan judul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Metode Ceramah dan Ceramah Plus (Studi Eksperimen pada Sub Konsep Pencemaran Lingkungan di Kelas X MAN Cibereum Kota Tasikmalaya)”.

2. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menggetahui perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajaranya menggunakan metode ceramah dan ceramah plus pada Sub konsep Pencemaran Lingkungan di kelas X MAN Cibeureum Kota Tasikmalaya.

3. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre

experiment. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X MAN

Cibeureum Kota Tasikmalaya sebanyak 3 kelas yang berjumlah 90 orang siswa. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 2 kelas yang diambil dengan cara purposive sampling. Dalam penelitian ini yang menjadi

(5)

5 sampel penelitian adalah siswa kelas X2 dan X3 MAN Cibeureum Kota Tasikmalaya, dengan alasan karena kelas tersebut memiliki kurang keaktifan yang sama.

Disain penelitian yang dilakukan adalah Alternative Treatment

Posttest Only With Nonequivalent Groups Design. Desain ini menggunakan

prosedur yang sama seperti perbandingan kelompok statis, dengan pengecualian bahwa kelompok perbandingan nonequivalent menerima treatmen yang berbeda.

Pola : Group A X1 ________ O --- Group B X2 ________O Keterangan : A = Kelas pertama B = Kelas kedua

X1 = Perlakuan (Traetment) kelas pertama dengan menggunakan metode ceramah

X2 = Perlakuan (Treatment) kelas kedua dengan menggunakan metode ceramah plus

O = Hasil observasi sesudah diberikan perlakuan.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar siswa pada konsep Pencemaran Lingkungan. Tes ini berupa multiple choice dengan lima option dengan jumlah 50 soal. Aspek yang diukur yaitu ranah kognitif yang dibatasi oleh dimensi proses kognitif yaitu mengingat (C1), memahami (C2), mengaplikasikan (C3), menganalisis (C4), dan mengevaluasi (C5) dan dimensi pengetahuan yaitu pengetahuan faktual (K1), konseptual (K2) dan prosedural (K3). Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji t.

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian

(6)

6 Hasil Belajar Siswa Kelas X di MAN Cibeureum Tasikmalaya

Data Ni x s s2

Siswa yang proses pembelajarannya menggunakan metode pembelajaran ceramah

32 21,69 2,91 8,48

Siswa yang proses pembelajarannya menggunakan metode pembelajaran ceramah plus

30 23,23 3,14 9,86

Keterangan :

x = rata-rata hasil belajar siswa Ni = jumlah siswa

s = nilai standar deviasi s2 = nilai varians

Tabel 2

Ringkasan Hasil Uji t

thitung ttabel Hasil Analisis Kesimpulan

Kesimpulan Analisis 9,6 2,00 thitung > ttabel Tolak HO

Ada perbedaan rata-rata antara dua kelompok Hipotesis : Terima Ho jika t (1-1/2 α) (υ)< thitung<t(1-1/2 α) (υ) dengan taraf α nyata pengujian.

a. Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajaranya Menggunakan Metode Ceramah

Dari pelaksanaan penelitian yang telah dilakukan penulis, telah didapat data hasil penelitian yang proses pembelajarannya menggunakan metode ceramah. Yang mana diperoleh nilaix= 21,69 dan χ2hitung 4,8928 < χ2

tabel 7,81 dengan kesimpulan sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Adapun KKM mata pelajaran Biologi di kelas X MAN Cibeureum adalah 75,00. Pada kelas yang proses pembelajaranya menggunakan ceramah mendapatkan nilai rata-rata yaitu sebesar 21,69 skor dari jumlah soal sebanyak 30 soal, dari skor tersebut dapat di konversi nilai rata-rata di kelas X2 MAN Cibeureum pada sub konsep

(7)

7 Pencemaran Lingkungan adalah 72,3. Jika di lihat dari nilai rata-rata maka proses pembelajaran yang menggunakan metode ceramah tidak mencapai nilai KKM. Sehingga dengan kata lain penggunaan metode ceramah tidak berhasil, karena mendapatkan hasil belajar di bawah KKM yang telah ditentukan. Berikut ini hasil diskusi kelompok selama dua pertemuan:

Gambar 2

Hasil Diskusi Lembar Kerja Siswa dengan Metode Ceramah

Dari hasil grafik tersebut dapat menjelaskan hasil diskusi kelompok pada pertemuan kesatu dan kedua, yang mana dari hasil diskuasi tersebut dapat mendeskripsikan pemahaman siswa dari hasil percobaan. Dilihat dari grafik tersebut pertemuan pertama mempunyai nilai yang lebih rendah dengan nilai rata-rata 68 dibanding dengan pertemuan kedua nilai rata-ratanya 76. Sehingga dapat disimpulkan ada peningkatan pemahaman siswa dalam proses pembelajaran. Perbedaan hasil diskusi siswa dalam pengerjaan LKS dan pemahaman materi disebabkan pada pertemuan pertama siswa masih sulit untuk diarahkan dalam pengamatan dan keseriusan dalam diskusi kelompok, sedangkan pada pertemuan kedua semua hal tersebut hampir dapat diperbaiki.

b. Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajaranya Menggunakan Metode Ceramah Plus

Dari pelaksanaan penelitian yang telah dilakukan penulis, telah didapat data hasil penelitian yang proses pembelajarannya menggunakan

(8)

8 metode eksperimen. Yang mana diperoleh nilaix= 23,23 dan χ2hitung 5,5040 < χ2

tabel 7,81 dengan kesimpulan sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Adapun KKM mata pelajaran Biologi di kelas X MAN Cibeureum adalah 75,00. Pada kelas yang proses pembelajaranya menggunakan metode ceramah plus mendapatkan nilai rata-rata yaitu sebesar 23,23 skor dari jumlah soal sebanyak 30 soal, dari skor tersebut dapatdi konversi nilai rata-rata di kelas X3 MAN Cibeureum pada sub konsep Pencemaran Lingkungan adalah 77,43 Jika di lihat dari nilai rata-rata maka proses pembelajaran yang menggunakan metode ceramah plus telah mencapai nilai KKM. Sehingga dengan kata lain penggunaan metode ceramah plus telah berhasil, karena mendapatkan hasil belajar di atas KKM.

Berikut ini hasil diskusi kelompok selama dua pertemuan:

Gambar 1

Hasil Diskusi Lembar Kerja Siswa dengan Metode Ceramah Plus Dari hasil grafik tersebut dapat menjelaskan menjelaskan hasil diskusi kelompok pada pertemuan kesatu dan kedua, yang mana dari hasil diskuasi tersebut dapat menjdeskripsikan pemahaman siswa dari hasil percobaan. Dilihat dari grafik tersebut pertemuan pertama mempunyai nilai yang lebih rendah dengan nilai rata-rata 72 dibanding dengan pertemuan kedua nilai rata-ratanya 84. Sehingga dapat disimpulkan ada peningkatan pemahaman siswa dalam proses pembelajaran. Perbedaan hasil diskusi siswa dalam pengerjaan LKS dan pemahaman materi disebabkan masih belum terbiasa dengan metode pembelajaranya dan organisasi kelompok yang masih kurang yang terjadi pada pertemuan

(9)

9 pertama, sedangkan pada pertemuan kedua semua hal tersebut hampir dapat diperbaiki.

c. Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajaranya Menggunakan Metode Ceramah dan Ceramah Plus

Dari ada penelitian ini digunakan dua kelas sebagai sampel dengan perlakuan yang berbeda, dengan perlakuan menggunakan metode ceramah dan metode ceramah plus. Sedangkan untuk sampel yaitu kelas X2 dan X3 MAN Cibeureum.

Pada kelas X3 yang proses pembelajaranya menggunakan metode ceramah plus memperoleh hasil x= 23,23 dengan s2 = 9,86 dari s = 3,14 dan nilai χ2

hitung 5,5040< χ2tabel 7,81 yang menunjukan sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Dari hasil konversi nilai rata-rata kelas X3 yang proses pembelajaranya menggunakan metode ceramah plus pada sub konsep Pencemaran Lingkungan adalah 77,43, yang mana nilai tersebut telah mencapai KKM yang telah ditentukan yaitu sebesar 75.

Sedangkan Pada kelas X2 yang proses pembelajaranya menggunakan metode ceramah memperoleh hasil x = 21,69 dengan s2 = 8,48 dari s = 2,91 dan nilai χ2hitung 4,892< χ2tabel 7,81 yang menunjukan sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Dari hasil konversi nilai rata-rata kelas X2 yang proses pembelajaranya menggunakan metode ceramah pada sub konsep Pencemaran Lingkungan adalah 72,3 yang mana nilai tersebut belum mencapai KKM yang telah ditentukan yaitu sebesar 75.

Dilihat dari nilai rata-rata yang didapat dari hasil belajar kedua sampel yang digunakan, maka dapat dibedakan dengan diagram sebagai berikut :

(10)

10 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Metode Ceramah Plus Metode Ceramah Nilai Rata-rata KKM

Gambar 3

Daftar Nilai Rata-rata Metode Ceramah, Metode Ceramah Plus dan KKM

Dari diagram tersebut dapat dilihat bahwa nilai rata-rata siswa yang proses pembelajaranya menggunakan metode ceramah plus mempunya nilai 77,43 dan nilai tersebut lebih tinggi dibanding dengan nilai rata-rata siswa yang proses pembelajaranya menggunakan metode ceramah yaitu sebesar 72,3. Hal tersebut menunjukan ada perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan metode ceramah dan ceramah plus, yang telah dihitung dengan menggunakan uji t dengan taraf 5% dengan kesimpulan tolak Ho, karena thitung = 9,6 berada di daerah penolakan dengan ttabel = 2.00. selain itu dilihat dari KKM yang telah ditentukan hanya kelas yang menggunakan metode ceramah plus saja yang berhasil mencapai nilai KKM, sedangkan kelas yang menggunakan metode ceramah tidak berhasil mencapai nilai KKM.

5. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan data dan analisis data, serta pengujian hipotesis tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa “Ada perbedaan hasil belajar siswa yang proses

(11)

11 pembelajarannya menggunakan metode ceramah dan ceramah plus pada sub konsep Pencemaran Lingkungan di kelas X MAN Cibeureum Kota Tasikmalaya”. Penggunaan metode ceramah lebih baik dari pada menggunakan ceramah plus.

6. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan tindak lanjut dari hasil penelitian ini, maka penulis menyarankan :

1. dalam kegiatan belajar pada sub konsep Pencemaran Lingkungan disarankan menggunakan metode ceramah plus karena mendapatkan hasil belajar yang baik serta telah mencapai KKM;

2. dalam kegiatan pembelajaran menggunakan metode ceramah plus memerlukan beberapa alat-alat, sehingga guru harus menyiapkan dulu alat yang diperlukan agar pembelajaran bisa berjalan secara optimal; dan 3. metode ceramah berhasil apabila guru dapat mengkondisikan kelas dengan

penjelasan yang menarik sehingga siswa lebih aktif dan fokus dalam pembelajaran, sehingga materi dapat dimengerti oleh siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi

Revisi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Asyhar Rayandra. (2012). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta : Referensi

Creswell, John W (2013). Research Desaign Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif

dan Mixed (Edisi Ketiga).Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Hardi. (2012). Ceramah Plus. [online]. Tersedia: http://hardipisan.blogspot.com/2012/06/metode-pembelajaran-ceramah-plus.html

Heriawan, Adang, et.al .(2012). Metodologi Pembelajaran Kajian Teoretis

Praktis Model, Pendekatan, Strategi, Metode dan Teknik Pembelajaran.

(12)

12 Majid, Abdul (2013) Stategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Riyanto, Yatim. (2012). Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai Referensibagi

Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sagala, Syaiful. (2013). Konsep dan Makna Pembelajaran untuk Membantu

Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta

Sudjana, Nana. (2011). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Suprihartinigrum, Jamil (2013). Stategi Pembelajaran. Jogjakarta: AR_Ruzz Media.

Syah, Muhibbin. (2010). Pisikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada mahasiswa semester awal Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Tangerang, maka dapat

Non Aplicable PT Sateri Viscose International belum melakukan kegiatan penerimaan bahan baku, kegiatan produksi termasuk penjualan (lokal maupun ekspor)1. Bill of

Kegiatan KSU Mitra Mandiri yang mendorong pelaksanaan Program Desa Mandiri Pangan adalah yang lebih khusus menangani kegiatan simpan pinjam masyarakat untuk lebih

Seluruh data dari hasil pengamatan yang dikaitkan dengan Cobit khususnya pada 4 proses DS, maka usulan perbaikan TI dapat diberikan sesuai model standar Cobit.. Hasil

Untuk meningkatkan kemampuan pengembangan usaha, ASPPUK melalui NGO pendamping yang dipromosikan menjadi BDS (business devalopment services) melakukan sejumlah aktifitas,

Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan dari akad pembiayaan murabahah dan margin keuntungan kpr tapak ib terhadap proses keputusan pembelian

Setelah transmittal slip tersebut diterima dan masuk ke dalam masing-masing departemen, disinilah dari masing-masing departemen untuk melakukan tugasnya yaitu

Ketentuan di atas menunjukkan bahwa penjualan barang- barang yang disita dilaksanakan dengan perantaraan kantor lelang atau melihat keadaan, menurut pertimbangan