• Tidak ada hasil yang ditemukan

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Nilai Tukar Petani (NTP) Gabungan bulan September 2016 Provinsi Kalimantan Barat sebesar 94,82 poin naik 0,57 poin atau berubah 0.60 persen dibanding NTP bulan Agustus 2016 yaitu 94,25 poin. Hal ini disebabkan karena Indeks Harga yang Diterima Petani naik sebesar 0,66 persen, sedangkan Indeks Harga yang Dibayar Petani naik sebesar 0,06 persen.

NTP Tanaman Padi dan Palawija (NTPP) September 2016 sebesar 95,76 poin mengalami penurunan 0,65 persen dibandingkan NTP bulan Agustus 2016, sebesar 96,39 poin.

NTP Hortikultura (NTPH) September 2016 sebesar 101,82 poin mengalami kenaikan sebesar 0,37 persen dibandingkan NTP bulan Agustus 2016 yaitu sebesar 101,44 poin.

NTP Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) September 2016 sebesar 91,23 poin naik

sebesar 2,12 persen dibandingkan NTP bulan Agustus 2016, yaitu sebesar 89,33 poin.

NTP Peternakan (NTPT) September 2016 sebesar 95,39 poin mengalami kenaikan

sebesar 0,17 persen dibandingkan dengan bulan Agustus 2016, sebesar 95,23 poin.

NTP Perikanan (NTPN) September 2016 sebesar 102,29 poin mengalami penurunan

sebesar 0,50 persen.dibandingkan dengan bulan Agustus 2016 yaitu sebesar 102,80 poin. Secara rinci NTP Perikanan dapat dipisahkan menjadi 2 subsektor, yaitu NTP Ikan Tangkap dan NTP Ikan Budidaya.

- NTP Perikanan Tangkap September 2016 sebesar 104,60 poin turun sebesar 0,78 persen dibandingkan dengan bulan Agustus 2016 yaitu sebesar 105,43 poin.

- NTP Perikanan Budidaya September 2016 sebesar 98,79 poin turun sebesar 0,03 persen dibandingkan dengan bulan Agustus 2016 yaitu sebesar 98,82 poin.

Dari empat Provinsi di Pulau Kalimantan yang dilaporkan pada bulan September 2016, NTP Provinsi Kalimantan Barat naik sebesar 0,60 persen, NTP Kalimantan Tengah naik sebesar 0,48 persen, NTP Kalimantan Selatan naik sebesar 0,66 persen, dan NTP Kalimantan Timur naik sebesar 0,51 persen.

Nilai Tukar Petani (NTP) Nasional bulan September 2016 tercatat sebesar 102,02 poin, naik 0,46 poin atau berubah 0,45 persen dibanding NTP Nasional bulan Agustus 2016 yaitu sebesar 101,56 poin.

No. 56/10/61/Th.XIX, 3 Oktober 2016

PERKEMBANGAN

NILAI

TUKAR

PETANI

KALIMANTAN

BARAT

BULAN : September 2016

(2)

Nilai Tukar Petani (NTP) diperoleh dari perbandingan antara Indeks Harga yang Diterima Petani (It) dengan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dalam persentase. Pengeluaran konsumsi rumah tangga dan biaya produksi pertanian, merupakan salah satu Indikator Proxy untuk melihat tingkat kesejahteraan petani. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, relatif semakin sejahtera tingkat kehidupan petani.

NTP berfluktuasi setiap bulannya selama periode Januari 2016 - September 2016. Penurunan NTP umumnya terjadi pada saat panen tanaman pangan, tanaman hortikultura (tanaman bahan makanan) maupun tanaman perkebunan rakyat, tetapi naik kembali pada waktu sesudahnya. Penurunan NTP di Kalimantan Barat terjadi pada bulan Agustus 2016 (94,25 poin) karena penurunan harga jual bahan makanan ataupun hasil tanaman bahan makanan ataupun hasil tanaman perkebunan rakyat. Meskipun demikian, fluktuasi harga komoditas konsumsi rumah tangga dan biaya produksi serta penambahan barang modal (BPPBM) juga mempengaruhi tinggi rendahnya NTP.

1.1. Indeks Harga yang Diterima Petani (It)

Indek Harga yang Diterima Petani (It) menunjukkan fluktuasi harga komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada bulan September 2016, It Kalimantan Barat mengalami kenaikan sebesar 0,66 persen dibandingkan It bulan sebelumnya, yaitu dari 116,31 poin pada bulan Agustus 2016 menjadi 117,07 poin pada bulan September 2016. Kenaikan It tersebut dipengaruhi oleh turunnya indeks Tanaman Pangan sebesar 0,55 persen, kernaikan indeks Hortikultura sebesar 0,50 persen, kenaikan indeks Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 2,11 persen, kenaikan indeks Peternakan sebesar 0,23 persen dan penurunan indeks Perikanan sebesar 0,43 persen

1.2. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib)

Melalui Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat pedesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian.

Pada bulan September 2016 Ib Kalimantan Barat mengalami kenaikan sebesar 0,06 persen dibandingkan Ib bulan sebelumnya, yaitu dari 123,40 poin pada bulan Agustus 2016 menjadi 123,46 poin pada bulan September 2016. Kenaikan Ib dimana komponen pendukungnya yaitu Indeks Konsumsi Rumah Tangga mengalami kenaikanan sebesar 0,03

(3)

persen, sedangkan Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) Pertanian mengalami kenaikaan sebesar 0,17 persen.

Naikya Indeks Konsumsi Rumah Tangga pada bulan September 2016 dibandingkan Agustus 2016 juga menunjukkan terjadinya Inflasi perdesaan pada bulan September 2016, indeks ini mengalami kenaikan sebesar 0,03 persen dibanding Agustus 2016, yang disebabkan oleh ketujuh pendukung subkelompok Konsumsi Rumah Tangga, yaitu, subkelompok Bahan Makanan turun sebesar 0,16 persen, subkelompok Makanan jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau naik sebesar 0,45 persen, subkelompok Perumahan turun sebesar 0,04 persen, subkelompok Sandang naik sebesar 0,25 persen, subkelompok Kesehatan naik sebesar 0,18 persen, subkelompok Pendidikan, Rekreasi & Olah Raga naik sebesar 0,07 persen, subkelompok Transportasi dan Komunikasi turun sebesar 0,02 persen.

Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) Pertanian pada bulan September 2016 tercatat sebesar 114.06 poin mengalami kenaikan sebesar 0,17 persen dibandingkan Agustus 2016 yaitu sebesar 113.87 poin. Dari keenam komponen pendukung pada subkelompok indeks ini, subkelompok Bibit naik sebesar 0,12 persen, subkelompok Pupuk,Obat-obatan & Pakan naik sebesar 0,18 persen, subkelompok Biaya Sewa & Pengeluaran lain naik sebesar 0,19 persen, subkelompok Transportasi naik sebesar 0,15 persen, subkelompok Penambahan Barang Modal naik sebesar 0,18 persen, subkelompok Upah Buruh Tani naik sebesar 0,28 persen

2. NTP Subsektor Tanaman Padi dan Pelawija (NTPP)

Pada bulan September 2016, Nilai Tukar Petani (NTP) Subsektor Tanaman Padi dan Palawija Provinsi Kalimantan Barat tercatat 95,76 poin, turun 0,63 poin atau berubah 0,65 persen dibanding NTP Agustus 2016 yaitu 96,39 poin.

Hal ini disebabkan karena Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Tanaman Padi dan Palawija turun sebesar 0,55 persen, dibandingkan It bulan sebelumnya, yaitu dari 120,86 poin pada bulan Agustus 2016 menjadi 120,19 poin pada bulan September 2016, dan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) naik sebesar 0,10 persen, dibandingkan Ib bulan sebelumnya, yaitu dari 125,39 poin pada bulan Agustus 2016 menjadi 125,52 poin pada bulan September 2016.

3. NTP Subsektor Hortikultura (NTPH)

Pada bulan September 2016, Nilai Tukar Petani (NTP) Subsektor Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat tercatat 101,82 poin naik 0,38 poin atau berubah 0,37 persen dibanding NTP Agustus 2016 yaitu 101,44 poin.

(4)

Hal ini disebabkan karena Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Hortikultura naik sebesar 0,50 persen, dibanding It bulan sebelumnya.yaitu dari 125,67 poin pada bulan Agustus 2016 menjadi 126,20 poin pada bulan September 2016, dan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) naik sebesar 0,13 persen, dibandingkan Ib bulan sebelumnya, yaitu dari 123,79 poin pada bulan Agustus 2016 menjadi 123,95 poin pada bulan September 2016

4. NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR)

Pada bulan September 2016, Nilai Tukar Petani (NTP) Subsektor Perkebunan Rakyat Provinsi Kalimantan Barat tercatat 91,23 poin naik 1,90 poin atau berubah 2,12 persen dibanding NTP Agustus 2016 yaitu 89,33 poin.

Hal ini disebabkan karena Indeks Harga yang diterima Petani (It) Perkebunan Rakyat naik sebesar 2,11 persen, dibandingkan It bulan sebelumnya, yaitu dari 109,94 poin pada bulan Agustus 2016 menjadi 112,26 poin pada bulan September 2016, dan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) turun sebesar 0,01 persen, dibandingkan Ib bulan sebelumnya, yaitu dari 123,06 poin pada bulan Agustus 2016 menjadi 123,05 poin pada bulan September 2016

5. NTP Subsektor Peternakan (NTPT)

Pada bulan September 2016, Nilai Tukar Petani (NTP) Subsektor Peternakan Provinsi Kalimantan Barat tercatat 95,39 poin mengalami kenaikan sebesar 0,16 poin atau berubah 0,17 persen dibanding NTP Agustus 2016 yaitu 95,23 poin.

Hal ini disebabkan karena Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Peternakan naik sebesar 0,23 persen, dibandingkan It bulan sebelumnya, yaitu dari 114,14 poin pada bulan

Agustus 2016 menjadi 114,40 poin pada bulan September 2016, dan Indeks Harga yang Dibayar Petani( Ib) naik sebesar 0,07 persen, dibandingkan Ib bulan sebelumnya, yaitu dari 119,85 poin pada bulan Agustus 2016 menjadi 119,93 poin pada bulan September 2016

6.

NTP Subsektor Perikanan (NTPN)

Pada bulan September 2016, Nilai Tukar Petani (NTP) Subsektor Perikanan Provinsi Kalimantan Barat tercatat 102,29 poin turun 0,51 poin atau berubah 0,50 persen dibanding NTP Agustus 2016 yaitu 102,80 poin.

Hal ini disebabkan karena Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Perikanan turun sebesar 0,43 persen, dibandingkan It bulan sebelumnya, yaitu dari 124,63 poin pada bulan

Agustus 2016 menjadi 124,10 poin pada bulan September 2016, dan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) naik sebesar 0,07 persen, dibandingkan Ib bulan sebelumnya, yaitu dari 121,24 poin pada bulan Agustus 2016 menjadi 121,32 poin pada bulan September 2016

(5)

7.

NTP Subsektor Perikanan Tangkap

Pada bulan September 2016, Nilai Tukar Petani (NTP) Subsektor Perikanan Tangkap Provinsi Kalimantan Barat tercatat 104,60 poin turun 0,83 poin atau berubah 0,78 persen dibanding Agustus 2016 yaitu 105,43 poin.

Hal ini disebabkan karena Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Perikanan Tangkap turun sebesar 0,70 persen, dibandingkan It bulan sebelumnya, yaitu dari 128,55 poin pada bulan Agustus 2016 menjadi 127,65 poin pada bulan September 2016, dan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) naik sebesar 0,08 persen, dibandingkan Ib bulan sebelumnya, yaitu dari 121,94 poin pada bulan Agustus 2016 menjadi 122,04 poin pada bulan September 2016

8. NTP Subsektor Perikanan Budidaya

Pada bulan September 2016, Nilai Tukar Petani (NTP) Subsektor Perikanan Budidaya Provinsi Kalimantan Barat tercatat 98,79 poin turun 0,03 poin atau berubah 0,03 persen dibanding NTP Agustus 2016 yaitu 98,82 poin.

Hal ini disebabkan karena Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Perikanan Budidaya naik sebesar 0,02 persen, dibandingkan It bulan sebelumnya, yaitu dari 118,77 poin pada bulan Agustus 2016 menjadi 118,80 poin pada bulan Sepetember 2016, dan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) naik sebesar 0,06 persen, dibandingkan Ib bulan sebelumnya, yaitu dari 120,19 poin pada bulan Agustus 2016 menjadi 120,26 poin pada bulan September 2016.

Lebih rinci mengenai perbandingan lt, lb dan NTP bulan Agustus 2016 dan September 2016 dapat dilihat pada tabel 1.

(6)

Tabel 1.

Perubahan Nilai Tukar Petani Provinsi Kalimantan Barat

Bulan Agustus-September 2016

(2012=100)

SEKTOR, KELOMPOK DAN SUBSEKTOR

GABUNGAN

(NTPP, NTPH, NTPR, NTPT &NTPN)

Indeks

Perubahan

(%)

Agustus

2016

September

2016

(1)

(2)

(3)

(4)

1. INDEKS HARGA YANG DITERIMA PETANI

116.31

117.07

0.66

2. INDEKS HARGA YANG DIBAYAR PETANI

123.40

123.46

0.06

2.1. KONSUMSI RUMAH TANGGA

126.39

126.43

0.03

2.1.1. Bahan Makanan

134.63

134.41

-0.16

2.1.2. Makanan Jadi

125.00

125.56

0.45

2.1.3. Perumahan

114.16

114.11

-0.04

2.1.4. Sandang

125.90

126.21

0.25

2.1.5. Kesehatan

124.45

124.68

0.18

2.1.6. Pendidikan, Rekreasi & Olah Raga

106.96

107.04

0.07

2.1.7. Transportasi dan Komunikasi

116.76

116.74

-0.02

2.2. INDEKS BIAYA PRODUKSI DAN

113.87

114.06

0.17

PENAMBAHAN BARANG MODAL

(BPPBM)

2.2.1. Bibit

117.39

117.53

0.12

2.2.2. Obat-obatan dan Pupuk

113.61

113.82

0.18

2.2.3. Sewa Lahan, Pajak dan lainnya

107.84

108.04

0.19

2.2.4. Transportasi

118.73

118.91

0.15

2.2.5. Penambahan Barang Modal

114.40

114.60

0.18

2.2.6. Upah Buruh Tani

113.19

113.50

0.28

(7)

Tabel 2.

Perubahan Nilai Tukar Petani Provinsi Kalimantan Barat

Dirinci Menurut Sub Sektor

Bulan Juli-Agustus 2016

( 2012=100 )

URAIAN SUB SEKTOR

Indeks

Perubahan

Agustus

2016

September

2016

(%)

(1)

(2)

(3)

(4)

1.INDEKS HARGA YANG DITERIMA PETANI

116.31

117.07

0.66

1.1. Petani Padi Palawija

120.86

120.19

-0.55

1.2. Petani Hortikultura

125.57

126.20

0.50

1.3. Petani Perkebunan Rakyat

109.94

112.26

2.11

1.4. Petani Peternakan

114.14

114.40

0.23

1.5. Petani Perikanan

124.63

124.10

-0.43

1.5. 1.Petani Perikanan Tangkap

128.55

127.65

-0.70

1.5. 2.Petani Perikanan Budidaya

118.77

118.80

0.02

2. INDEKS HARGA YANG DIBAYAR PETANI

123.40

123.46

0.06

1.1. Petani Padi Palawija

125.39

125.52

0.10

1.2. Petani Hortikultura

123.79

123.95

0.13

1.3. Petani Perkebunan Rakyat

123.06

123.05

-0.01

1.4. Petani Peternakan

119.85

119.93

0.07

1.5. Petani Perikanan

121.24

121.32

0.07

1.5. 1.Petani Perikanan Tangkap

121.94

122.04

0.08

1.5. 2.Petani Perikanan Budidaya

120.19

120.26

0.06

3. NILAI TUKAR PETANI

94.25

94.82

0.60

1.1. Petani Padi Palawija (NTPP)

96.39

95.76

-0.65

1.2. Petani Hortikultura (NTPH)

101.44

101.82

0.37

1.3. Petani Perkebunan Rakyat (NTPR)

89.33

91.23

2.12

1.4. Petani Peternakan (NTPT)

95.23

95.39

0.17

1.5. Petani Perikanan (NTPN)

102.80

102.29

-0.50

1.5. 1.Petani Perikanan Tangkap

105.43

104.60

-0.78

1.5. 2.Petani Perikanan Budidaya

98.82

98.79

-0.03

(8)

9. Perbandingan Antar Provinsi (Kalimantan) dan Nasional

Bila dibandingkan Nilai Tukar Petani (NTP) antar Provinsi di pulau Kalimantan dari empat provinsi dan NTP Nasional yang dilaporkan pada bulan September 2016 Provinsi Kalimantan Barat naik sebesar 0,60 persen, Provinsi Kalimantan Tengah naik sebesar 0,48 persen, Provinsi Kalimantan Selatan naik sebesar 0,66 persen, dan Provinsi Kalimantan Timur naik 0,51 persen. Sedangkan NTP Indonesia (Nasional) naik sebesar 0,45 persen.

Perbandingan perubahan NTP untuk Pulau Kalimantandan dan NTP Nasional dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3.

Perbandingan Nilai Tukar Petani (NTP)

Juli-Agustus 2016 dan Agustus-September 2016

Di Pulau Kalimantan dan Nasional (2012=100)

No Provinsi N T P Perubahan ( % ) Juli 2016 Agustus 2016 September 2016 Juli-Agustus 2016 Agustus-September 2016 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 Kalimantan Barat

95,21

94,25

94,82

-1,01 0,60 2 Kalimantan Tengah

97,92

97,20

97,67

-0,74 0,48 3 Kalimantan Selatan

96,69

96,22

96,86

-0,49 0,66 4 Kalimantan Timur

98,16

98,14

98,64

-0,03 0,51 5 Nasional 101,39 101,56 102,02 0,17 0,45

(9)

Informasi lebih lanjut hubungi: Arianto, S.Si. SE., M.Si Kepala Bidang Statistik Distribusi

Telepon: 0561-735345 E-mail : distribusi6100@bps.go.id

Website http://kalbar@bps.go.id

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

VISI BPS : Pelopor Data Statistik Terpercaya Untuk Semua

Referensi

Dokumen terkait

Ruko Permata Juanda Surabaya %ient+ Mr Bunawan.. Proram itun

Promosi penjualan menurut morissan (2010:331), Perusahaan seringkali mengguna- kan metode promosi (sales promotion) untuk menarik pengguna internet untuk kembali

Dalam hal ini yang peneliti maksud adalah dampak dari erupsi gunung merapi yang terjadi pada tahun 2010 terhadap upacara becekan yang diselenggarakan oleh masyarakat

Dari pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh guru dalam membimbing, membantu, dan

Untuk mempertahankan produktivitas rambak yang dihasilkan oleh UKM, salah satu caranya adalah peningkatan proses pemotongan gendar dari cara konvensional menjadi

Penurunan ekuitas disebabkan adanya pencatatan kerugian yang belum terealisasi atas efek yang tersedia untuk dijual dan saldo laba (defisit) yang belum ditentukan

Bagi umat manusia, Alquran adalah pedoman dan rujukan hukum untuk setiap perbuatan manusia di bumi ini. oligarki ekonomi adalah system pemerintahan yang di mana kekuasaan

Iktiyanto (2010) menyatakan bahwa Nitrogen merupakan unsur yang paling dominan diantara unsur yang diperlukan oleh tanaman tebu karena berfungsi untuk