PERAN RELAWAN
PENANGGULANGAN BENCANA
Bengkulu, 2014
johnniemarlein@yahoo.co.id -‐ 081213669237
Isu dan permasalahan
Penyelenggaraan PB �dak efek�f No Planning Koordinasi lemah Paradigma Responsif Tidak Ada Pedoman/ sop Sumberdaya terbatas Kelembagaan lemah PERENCANAAN LEGISLASI KELEMBAGAAN PENDANAAN PERENCANAAN KELEMBAGAAN KELEMBAGAAN KELEMBAGAAN KELEMBAGAAN KELEMBAGAAN PENDANAAN
PENGEMBANGAN KAPASITAS
PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA
PEMBANGUNAN SISTEM NASIONAL PB
§ Psl 5 : Pemerintah/Pemda menjadi penanggungjawab dalam PB. § Psl 26 – 27 : Hak & Kewajiban Masyarakat dalam PB
§ Psl 28 -‐ 29 : Peran Lembaga Usaha/sektor swasta dalam PB
(Corporate Social Responsibility). UU 24/2007 P B 5 Pemerintah Lembaga Usaha Masyarakat Sipil
LANDASAN HUKUM
kemampuan untuk secara cepat, cerdas dan tepat mengambil keputusan dan melangkah dengan keputusan tsb utk mengatasi bencana, menghadapi berbagai macam krisis & memenangi persaingan.TANGKAS
Tahap pemulihan merupakan saat untuk melenting kembali, meloncat menuju ke level ketangguhan yang lebih tinggi. TANGGUH Responsif terhadap perubahan, mampu beradaptasi dan memanfaatkan peluang secara optimal TANGGAP
berbagai macam krisis
R
perubahan, mampu beradaptasi dan memanfaatkan peluang secara optimal
Manajemen Penanganan Bencna
Periode Rehabilitasi & Rekonstruksi Periode Darurat Lanjutan Periode Darurat Terkendali PRA-
BENCANA SAAT KEJADIAN BENCANA BENCANA
PASCA-Periode Panik BENCANA
Incident Command System BENCANA BENCANA BENCANA BENCANA q Situasi tidak terdapat potensi bencana q Situasi terdapat potensi bencana
Sistem Komando pada Proses Penanganan Darurat ke Pasca-‐Bencana
Saat Tanggap Darurat
4 Rehabilitasi 4 Rekonstruksi Kaji Cepat Darurat Lanjutan Transisi/ Pemulihan Darurat (Early Recovery)
KEBIJAKAN NASIONAL PB
q PB urusan bersama, hak dan kewajiban seluruh stakeholder
diatur
q Pemerintah /Pemda sebagai penanggungjawab PB, dengan
peran serta ak�f masyarakat & lembaga usaha
q Merubah paradigma respons menjadi PRB (Pencegahan & Kesiapsiagaan)
q Perlindungan masyarakat dimulai sejak pra-‐bencana, pada
tanggap darurat , dan pasca-‐bencana.
q Membangun masyarakat yang tangguh/tahan dalam
menghadapi bencana
q Membangun “sistem penanggulangan bencana” al melalui
kelembagaan yang kuat dengan pendanaan memadai.
q Integrasi PB ke dalam Rencana Pembangunan (RKP/D, RPJM/
Relawan Penanggulangan Bencana yang
selanjutnya akan disebut relawan adalah
seseorang atau sekelompok orang, yang
memiliki kemampuan dan kepedulian dalam
penanggulangan bencana yang bekerja secara
ikhlas untuk kegiatan penanggulangan
bencana.
Isu -‐Isu Relawan dalam PB
4 Manajemen relawan penanggulangan bencana:
4 Kurangnya pela�han dan perencanaan
4
Munculnya egosentris, tdk ada koordinasi ICS
4 Meningkatnya jumlah relawan yg tdk
terorganisir dan tdk profesional
4
Kurangnya pemahaman terhadap peran
relawan dan kerelawanan
4
Inkonsisten dengan siklus manajemen bencana
4 Membuat bencana "di dalam bencana.“
PRINSIP KERJA RELAWAN PB
1.
Mandiri
2.
Profesional
3.
Solidaritas
4.
Sinergi
5.
Akuntabilitas
AZAS (antara lain)
§ Tanggap – Tangkas – Tangguh • Cepat dan Tepat
• Berdaya guna dan Berhasil guna • Pemberdayaan
• Non-‐diskriminasi • Non-‐proletisi • Sensitif gender
Menerapkan pengarusutamaan, kesetaraan dan keseimbangan gender dalam pelbagai proses pengelolaan relawan baik dalam proses Rekrutmen – Pelatihan maupun Penugasan Relawan
PRINSIP ( Panca Darma Relawan Penanggulangan Bencana)
Agar dapat mewujudkan kinerjanya dengan baik, relawan penanggulangan bencana memiliki lima darma (tindakan) dalam upaya penanggulangan bencana, yaitu :
1. Mandiri
Selama dalam penugasan penanggulangan bencana, relawan harus mampu mengurus dirinya sendiri dan tidak merepotkan atau membebani pada orang lain.
2. Profesional
Relawan penanggulangan bencana harus mampu bekerja secara profesional sesuai dengan kapasitas dan kompetensinya.
3. Solidaritas
Relawan penanggulangan bencana harus mampu menerapkan dan menjunjung tinggi nilai-‐nilai solidaritas dan kesetiakawanan sosial.
4. Sinergi
Relawan penanggulangan bencana harus mampu bersinergi serta bekerja sama yang baik dan saling mendukung sebagai tim untuk mewujudkan pelayanan yang komprehensif dan terpadu sesuai dengan mekanisme dan peraturan yang berlaku.
5. Akuntabel
Relawan penanggulangan bencana harus mampu menunjukkan akuntabilitas kinerjanya, yaitu dapat dipertanggungjawabkan secara etik dan hukum.
Kewajiban Relawan
• Melakukan kegiatan penanggulangan bencana
• Mentaati peraturan dan prosedur kebencanaan
yang berlaku;
• Menjunjung tinggi azas dan prinsip kerja
relawan;
• Mempunyai bekal pengetahuan dan ketrampilan
• Meningkatkan kapasitas dan kemampuan.
• Menyediakan waktu untuk melaksanakan tugas
kemanusiaan.
Hak Relawan
• Memperoleh pengakuan dan tanda pengenal
relawan penanggulangan bencana;
• Mendapatkan jaminan kesehatan �isik dan
psikis selama menjalankan kegiatan
penanggulangan bencana dari lembaga
p e m b i n a n y a a t a u l e m b a g a y a n g
menugaskannya;
• Mendapatkan jaminan keselamatan jiwa
selama menjalankan kegiatan penanggulangan
bencana dari lembaga pembinanya atau
lembaga yang menugaskannya;
Sanksi Bagi Relawan
• Relawan yang melanggar asas, prinsip dan
peraturan kerja penanggulangan bencana dapat
dikenakan sanksi oleh lembaga pembinanya.
• Tingkatan sanksi yang diberikan dapat berupa
teguran lisan, teguran tertulis, skorsing, dan
pemberhentian sebagai anggota relawan
penanggulangan bencana oleh lembaga
pembinanya.
• Sanksi hukum dapat diberikan kepada relawan
yang melakukan pelanggaran hukum sesuai
peraturan dan perundang-‐undangan yang
PROSESI PENDATAAN –PEGERAHAN
RELAWAN
KOMANDO
4
RELAWAN UMUM
Secara prinsip mengiku�
semua ketentuan
Pemerintah, dimana
pelaksanaannya secara
MANDIRI.
Pelaporan tetap harus
dilakukan berkala u/
kontrol deviasi
dilapangan
4 PENUGASAN-‐BKO
Sepenuhnya dikendalikan
Pemerintah, melipu� :
1. Penempatan dan
Pergerakan Team
2. Pelaporan berkala
3. Evaluasi harian
4. Hal-‐2 teknis detail
PENGERAHAN RELAWAN PB
4
PENGERAHANNYA
1.Atas permintaan
kepada Lembaga
Pembinanya
2. Jumlah, Skill dan
kompetensinya selalu
ditentukan
3. Jangka waktu
pengerahannya
tertentu
4 TANGGUNGJAWAB
PENGERAH
1. Resiko atas
keselamatan Relawan
2. Biaya pengerahan dan
operasi ( tenta�f)
3. Dampak akibat
perintah operasi
PEMBINAAN
4
NASIONAL
BNPB menuju
4
NASIONAL
BNPB
menuju
Peningkatan
kearah
:
1.
Peningkatan
Ketrampilan
2.
Kompetensi
3.
Kerjasama Pendidikan
dengan
pihak
asing /
ke�ga
4.
Sosialisasi
kepada BPBD
dan
4
DAERAH
1.
Sosialisasi kpd
Lembaga
4
DAERAH
1.
Sosialisasi
kpd
Lembaga pembina
regional
2.
Bintek
pada
potensi
daerah
3.
Peningkatan Skill
4.
Kompetensi
kebutuhan, kualifikasi relawan berbasiskan ser�fikasi ,pembinaan dan pela�han
4 Lembaga Pembina Relawan mengirim/menyerahkan kepada 4 Lembaga Pembina Relawan mengirim/menyerahkan kepada
BPBD untuk PB BPBD untuk PB
4 BPBD dan Komando Tanggap Darurat(ICS),mengarahkan dan 4 BPBD dan Komando Tanggap Darurat(ICS),mengarahkan dan
menyerahkan kepada Komandan Posko/Koordinator Lapangan dan diteruskan kepada pos –pos pelayanan sesuai penugasan dan clustering sesuai keahlian ;
Rescue,Pengungsian,Dapur
umum,Logis�k,Psikososial,Komunikasi,Kesehatan,Perbaikan darurat
4 Pengakhiran masa tugas relawan PB ; dari Pos-‐pos pelayanan -‐ Koordinator lapangan -‐Komandan Posko Tangap Darurat (ICS)/BPBD -‐Lembaga Pembina Relawan
DARURAT
PERAN RELAWAN DALAM PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA PERAN RELAWAN DALAM PENYELENGGARAAN
PENANGGULANGAN BENCANA PERAN RELAWAN DALAM PENYELENGGARAAN
PENANGGULANGAN BENCANA
P
Peran Relawan
Peran dan Tugas Relawan dalam Penanggulangan BencanaMembantu masyarakat mengenali daerah setempat dalam Pra Bencana
menentukan tempat yang aman untuk mengungsi.
4
dan kampanye kesadaran masyarakat
4 Sosialisasi
kesiapsiagaan
4 Membantu
pembuatan peta rawan bencna
4 Pemberdayaan
mayarakat melalui penyuluhan/pelatihan
4 Pemantauan secara berkala terhadap sumberdaya relawan
4 Membantu membuat perencanaan penanganan bencana.
4 Penyuluhan dalam rangka mempersiapkan pengungsian jika diperlukan.
4
Peningkatan pengetahuan masyarakat lokal khususnya yang tinggal di kawasan rawan bencana.
4
Selalu
meningkatkan kapasitas relawan
4 Mengorganisir
relawan yang dapat membantu dalam persiapan
4 Menyiapkan
prosedur pengerahan relawan
4 Melakukan rencana aksi komunitas
4 Melaporkan secepatnya jika mengetahui tanda-tanda akan terjadinyan tsunami kepada petugas yang berwenang : Kepala Desa, Polisi, Stasiun Radio, SATLAK PB maupun institusi terkait.
4
Melengkapi diri dengan alat komunikasi.
Tahap Pra-‐Bencana
Pada “situasi �dak terjadi bencana”,
:1. Pemahaman tentang kerentanan masyarakat, 2. Pengurangan Risiko Bencana
3. Pencegahan, antara lain penguatan ketahanan sosial masyarakat,
4. Pela�han,
Pada “situasi terdapat potensi bencana”,
:1. Kesiapsiagaan, :
2. Peringatan dini, :
3. Mi�gasi, :
Tanggap Darurat
1. Kaji cepat dan tepat terhadap lokasi, cakupan luas wilayah yang terkena dampak bencana ,
2. penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena bencana. 3. Penyediaan dapur umum,
4. Pemenuhan kebutuhan dasar berupa air bersih, pangan, sandang, layanan kesehatan (termasuk kesehatan lingkungan),
5. Penyediaan tempat penampungan/hunian sementara,
6. Perlindungan kepada kelompok rentan dengan memberikan prioritas pelayanan ,
7. Perbaikan/pemulihan darurat untuk kelancaran pasokan kebutuhan dasar kepada korban bencana.
8. Penyediaan sistem informasi untuk penanganan kedaruratan, 9. Pendampingan psiko-‐sosial korban bencana,
10. Penyediaan fasiliatas kelompok rentan ; perempuan dan anak-‐anak, 11. Kegiatan lain diperkukan
Peran Relawan pada Tahap Pasca-‐Bencana
1. Membantu memberikan pelayanan kebutuhan dasar (pangan, sandang, kesehatan, air bersih dan sanitasi)
2. Membantu asesmen /perencanaan rehabilitasi dan rekonstruksi 3. Memberikan dorongan/mo�vasi dan data-‐ informasi untuk
pemulihan
4. Membantu dalam ak�vitas –ak�vitas pemulihan awal pasca bencana
5. Membantu perbaikan.rehab/rekonstruksi rumah masyarakat 6. Membantu pelaksanaan pemulihan ,rehabilitasi /rekonstruksi
pasca bencana , sesuai rencana aksi pemulihan 7. dll
(1)
Penanggulangan bencana sebagai sebuah upaya
menyeluruh dan relawan selalu proak�f dimulai
dari pengurangan risiko bencana, tanggap darurat,
dan rehabilitasi dan rekonstruksi.
(2) Penanggulangan bencana sebagai upaya yang
dilakukan bersama/sinergi oleh para pemangku
kepen�ngan (negara dan masyarakat ) dengan
peran dan fungsi yang saling melengkapI dari
pemerintah ,swasta dan masyarakat.
(3) Penanggulangan bencana sebagai bagian dari
proses pembangunan dan dilakukan berkelanjutan
sehingga mewujudkan ketahanan masyarakat
terhadap bencana sehingga terwujud ketangguhan
HARAPAN KEDEPAN RELAWAN DALAM PENANGGULANGAN BENCANA DAPAT MEMAHAMI
RENCANA KADERISASI
4 Data relawan BPBD
4 Peta kapasitas relawan :
Ø
organisasi/pembina relawan
Ø
jejak rekam penanganan bencana
Ø
Penguatan kemitraan
§
Formulasi/sistema�ka yang tepat utk
pengembangan relawan.
§
Mengedepankan koordinasi dan kearifan lokal
§
Penguatan desa/kampung tangguh bencana
Jl. Ir. H. Juanda 36 Jakarta 10120 Telp. 021 3519738. Fax 021 3519738