• Tidak ada hasil yang ditemukan

Intervensi Rusia Atas Ukraina

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Intervensi Rusia Atas Ukraina"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

INTERVENSI RUSIA ATAS UKRAINA

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan

memenuhi syarat-syarat untuk mencapai gelar

Sarjana Hukum

Oleh :

DANDI ANUGRAH MUCHLIS 100200278

DEPARTEMEN HUKUM INTERNASIONAL

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

INTERVENSI RUSIA ATAS UKRAINA

OLEH :

DANDI ANUGRAH MUCHLIS 100200278

Disetujui Oleh :

DEPARTEMEN HUKUM INTERNASIONAL

Dr. Chairul Bariah, SH.M.Hum NIP : 195612101986012001

Dosen Pembimbing I : Dosen Pembimbing II :

Prof. Sulaiman Hamid, SH MakdinMunthe, SH.M.Hum NIP : 194712281979031001 NIP : 195508081980031004

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim,

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur Penulis kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya yang begitu besar sehingga Penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

Judul skripsi ini adalah : “INTERVENSI RUSIA ATAS UKRAINA” yang disusun guna memenuhi persyaratan dalam rangka menyelesaikan studi S-1 Program Ilmu Hukum dengan konsentrasi Hukum Internasional pada Universitas Sumatera Utara, Medan.

Selanjutnya Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan setulusnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H., M.Hum., sebagai Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara,

2. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting. SH, M.Hum sebagai Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Unversitas Sumatera Utara,

3. Bapak Syarifudin Hasibuan, SH.,M.H.,DFM sebagai Pembantu Dekan II Fakultas Hukum Unversitas Sumatera Utara,

(4)

5. Ibu Dr. Chairul Bariah, SH.M.Hum, sebagai Ketua Jurusan Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

6. Dosen Pembimbing I yaitu, Bapak Prof. Sulaiman Hamid, SH terima kasih atas waktu, pikiran, dan nasehat-nasehat yang diberikan dalam membimbing Penulis menyelesaikan skripsi ini.

7. Dosen Pembimbing II yaitu, Bapak Makdin Munthe, S.H.M.Hum., terima kasih Pak atas bimbingan yang selama ini diberikan dalam penyelesaian skripsi ini dan atas kebaikan hati Bapak dalam membagi setiap ilmu yang sangat berguna bagi Penulis.

8. Ibu Zaidar, SH.M.Hum. sebagai Dosen Wali.

9. Ucapan terima kasih kepada seluruh dosen-dosen pengajar yang sangat berkesan di hati yang selama ini telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat dan menjadi motivasi bagi Penulis untuk menjadi mahasiswa yang lebih rajin belajar agar menjadi lebih baik. Amin.

10.Rasa terima kasih yang terdalam Penulis berikan kepada Orang Tuaku, Papa dan Mama TERSAYANG : Bapak Drs. Muchlis, MAP dan Ibu Hj. Rosmawati Lubis, BA yang selama ini telah memberikan kasih sayang yang begitu besar kepada Penulis, serta mendukung Penulis baik secara materil maupun immateril, atas do’a, semangat, nasehat-nasehat.

11.Dan Kakak dan Adik saya Meilina Muchlis dan Raisya Muchlisa

(5)

Semoga Allah SWT selalu membimbing kita ke arah kesempurnaan yang lebih baik. Amin.

Medan, Januari 2015

Penulis ,

(6)

ABSTRAK

INTERVENSI RUSIA ATAS UKRAINA

Dandi Anugrah Muchlis * Prof. Sulaiman Hamid, SH ** Makdin Munthe, SH.M.Hum ***

Intervensi adalah campur tangan yang berlebihan dalam urusan politik, ekonomi, sosial, dan budaya suatu negara. Intervensi yang dilakukan oleh suatu negara atas negara lain selalu membuka permasalahan tentang menghormati kedaulatan suatu negara. Intervensi yang dilakukan oleh Rusia atas Ukraina adalah bukti terbaru permasalahan tentang menghormati kedaulatan.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana praktek intervensi negara dalam perspektif internasional. Bagaimana intervensi yang diperbolehkan dan yang tidak diperbolehkan dalam hukum internasional. Bagaimana tinjauan hukum internasional terhadap intervensi yang dilakukan Rusia atas Ukraina. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif, karena penelitian ini dilakukan dan ditujukan pada peraturan perundang-undangan dan bahan-bahan hukum lain.

Hukum internasional menjunjung tinggi prinsip non intervensi, artinya negara di dunia harus menghormati dan menjunjung tinggi kedaulatan negara lain; menghormati urusan dalam negeri negara lain serta tidak ikut campur demi perdamaian dunia. Intervensi positif adalah intervensi yang diperbolehkan dalam hukum internasional karena berhubungan ddengan hak asasi manusia sedangkan intervensi negatif adalah intervensi yang tidak diperbolehkan dalam hukum internasional karena menggerogoti serta merugikan kedaulatan negara lain. Rusia melanggar Pasal 2 Ayat 4 dan Pasal 51 Piagam PBB, Friendship Treaty 1997 dan Rusia melanggar kedaulatan Ukraina.

Kata Kunci : Intervensi, Kedaulatan Negara, Rusia – Ukraina, Hukum Internasional

* Mahasiswa Fakultas Hukum USU ** Dosen Pembimbing I

(7)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar………. i

Abstrak……… iv

Daftar Isi………..………vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang……… 1

B. Rumusan Masalah……… 3

C. Tujuan Dan Manfaat Penulisan………3

D. Keaslian Penulisan………4

E. Tinjauan Pustaka………... 4

F. Metode Penelitian………. 5

G. Sistematika Penulisan………... 7

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI KEDAULATAN NEGARA A. Pengertian Kedaulatan Negara………...9

B. Kedaulatan Negara Dalam Hukum Internasional………13

C. Beberapa Praktik Pelanggaran Kedaualatan Suatu Negara Dalam Hukum Internasional……… ...16

BAB III INTERVENSI DALAM HUKUM INTERNASIONAL A. Pengertian Intervensi……… 20

B. Intervensi Sebagai Bagian Dari Hukum Internasional…….. 22

(8)

BAB IV INTERVENSI RUSIA TERHADAP UKRAINA

A. Latar Belakang Konflik Di Ukraina……… 29 B. Pelaksanaan Intervensi Rusia Atas Ukraina……….. 36 C. Reaksi Publik Internasional Terhadap Intervensi

Rusia Atas Ukraina………. 44 D. Intervensi Rusia Atas Ukraina Ditinjau

Menurut Hukum Internasional……….50

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan………..62

B. Saran……….... 63

(9)

ABSTRAK

INTERVENSI RUSIA ATAS UKRAINA

Dandi Anugrah Muchlis * Prof. Sulaiman Hamid, SH ** Makdin Munthe, SH.M.Hum ***

Intervensi adalah campur tangan yang berlebihan dalam urusan politik, ekonomi, sosial, dan budaya suatu negara. Intervensi yang dilakukan oleh suatu negara atas negara lain selalu membuka permasalahan tentang menghormati kedaulatan suatu negara. Intervensi yang dilakukan oleh Rusia atas Ukraina adalah bukti terbaru permasalahan tentang menghormati kedaulatan.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana praktek intervensi negara dalam perspektif internasional. Bagaimana intervensi yang diperbolehkan dan yang tidak diperbolehkan dalam hukum internasional. Bagaimana tinjauan hukum internasional terhadap intervensi yang dilakukan Rusia atas Ukraina. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif, karena penelitian ini dilakukan dan ditujukan pada peraturan perundang-undangan dan bahan-bahan hukum lain.

Hukum internasional menjunjung tinggi prinsip non intervensi, artinya negara di dunia harus menghormati dan menjunjung tinggi kedaulatan negara lain; menghormati urusan dalam negeri negara lain serta tidak ikut campur demi perdamaian dunia. Intervensi positif adalah intervensi yang diperbolehkan dalam hukum internasional karena berhubungan ddengan hak asasi manusia sedangkan intervensi negatif adalah intervensi yang tidak diperbolehkan dalam hukum internasional karena menggerogoti serta merugikan kedaulatan negara lain. Rusia melanggar Pasal 2 Ayat 4 dan Pasal 51 Piagam PBB, Friendship Treaty 1997 dan Rusia melanggar kedaulatan Ukraina.

Kata Kunci : Intervensi, Kedaulatan Negara, Rusia – Ukraina, Hukum Internasional

* Mahasiswa Fakultas Hukum USU ** Dosen Pembimbing I

(10)

BAB II

TINJUAN UMUM MENGENAI KEDAULATAN NEGARA

A.Pengertian Kedaulatan Negara

Secara etimologi kedaulatan berasal dari bahasa Arab yakni daulat yang berarti kekuasaan. Dalam bahasa lain kedaulatan di kenal dengan Supremus yang artinya tertinggi, kedaulatan di Italia di kenal dengan Sovranita, yaitu “ La sovranità è l'espressione della somma dei poteri di

yang artinya bahwa

Kedaulatan adalah ekspresi dari jumlah kekuasaan pemerintahan baik legislatif, eksekutif

dan yudikatif.7

Istilah kedaulatan pertama kali di kemukakan oleh Jean Bodin. Jean Bodin ( 1530 – 1596 ) adalah seorang filsuf Perancis, ahli hukum, ilmuwan politik dan ekonom yang lahir di Angers dan menuntut ilmu di Paris dan Toulouse

Mengakui subjek hukum internasional publik yang menjadi orang atau

badan hukum) dan dalam bahasa Inggris Sovereignity.

8

. Bodin mengemukakan kedaulatan pertama kali dalam bukunya Les Six Livres de la Republique9

7

it.m.wikipedia.org/wiki/Sovranita pada tanggal 10 Juli 2014.

. Bodin hidup dalam masa permulaan lahir dan tumbuhnya negara-negara. Bodin menolak metode La Scolastique(filosofi yang dikembangkan dan diajarkan di abad pertengahan di universitas, berusaha untuk mendamaikan konstribusi

9

(11)

fisafat Yunani dengan Teologi Kristen)10dan L’utopie(Representasi dari realitas yang ideal dan sempurna)11 yang membentuk ulang pemikiran Politik dengan menggunakan metode sejarah, terutama sejarah konstitusi negara- negara besar Eropa. Bodin melihat dimana-mana kekuasaan sentral dan Negara makin lama makin tegas menampakan diri dalam bentuk kekuasaan raja yang tertinggi dari keadaan yang ini ia menarik kesimpulan bahwa inti dari statehood adalah kekuasaan pemerintahan yang merupakan semua potesta atau majestas yakni kekuasaan tertinggi.12

Negara merupakan suatu organsasi dalam masyarakat yang telah memenuhi beberapa syarat tertentu. Pengertian negara dapat di bentukan dalam arti formil dan materil

Bodin berpendapat konsep kunci dari negara yang keberadaanya modern yang didefenisikan oleh kedaulatan yang atribut utamanya adalah puisance de donner ef casser la loi, yakni kekuatan untuk memberi dan melanggar hukum.

13

1. Negara dalam arti formil di maksudkan negara ditinjau dari aspek kekuasaan, negara sebagai organisasi kekuasaan dengan suatu pemerintahan pusat. Karakteristik dari negara formil adalah wewenang pemerintah untk menjalankan paksaan fisik secara legal. Negara dalam arti formil adalah negara sebagai pemerintah.

yaitu:

10

fr.m.wikipedia.org/wiki/Scolastique dikases pada tanggal 14 juli 2014.

11

L’Utopie, diakses dari fr.m.wikipedia.org/wiki/Utopie diakses pada tanggal 14 Juli 2014.

diakses pada

tanggal 14 juli 2014.

13

(12)

2. Negara dalam arti materiil adalah negara sebagai masyarakat ( staat – gemenschap ) atau negara sebagai persekutuan hidup.

Dengan melihat pembahasan di atas dapat di simpulkan bahwa kedaulatan suatu negara adalah kekuasaan tertinggi yang dimiliki suatu negara untuk menguasai wilayah pemerintahannya dan masyarakat. Kekuasaan tersebut bersifat asli pemamen tungal dan tidak terbatas.14

Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya tentang kedaulatan negara yang selanjutnya melahirkan teori kedaulatan negara15

1. Jean Bodin ( 1530 – 1595 )

di antaranya sebagai berikut:

Jean Bodin adalah yang pertama mengemukaan istilah kedaulatan. Menurut Bodin kekuasaan adalah kekuasaan yang tertinggi, yaitu kekuasaan yang tidak berasal dan tidak di bawah kekuasan lain, dalam suatu kelompok manusia merdeka harus ada suatu autoritas ( satu orang dan beberapa orang ) yang merupakan sumber hukum, tetapi di atas hukum. Dalam hubungan kedaulatan dengan negara, yaitu sebagai ciri negara, sebagai atribut negara yang membedakan negara dengan persatuan-persatuan lainya. Bodin berpendapat hakikat negara terletak pada kedaulatan.

14

Sifat-sifat kedaulatan dikemukakan oleh Bodin yaitu asli, permanen, tunggal dan tidak terbatas.

15

(13)

2. John Austin ( 1790 – 1859 )

John Austin adalah seseorang sarjana hukum yang besal dari Inggris. Dalam tahun 1832 ia menerbitkan bukunya berjudul “The Province of Jurisprudence Determined“ yang memaparkan kedaulatan sebagai berikut:

“If a determinate human superior, not the habit of obedience a like superior, receives habitual obedience from the bulk of the society, the determinate superior is sovereign in that society and the society, includes the superior, is a society political and independent. To that determinant superior, the other members of the society are dependent. The position of its other members towards the determinate superior is a state of subjection and dependence. The mutual relation which subsists between them and superior maybe styled the relation of sovereign and subject or the relation of sovereignty and subjection”

Dapat di analisis bahwa menurut John Austin, an Indenpendent Political Society adalah bangsa (Nation) yang bebas (merdeka) dan berdaulat.

3. Paul Laband ( 1838 – 1918 )

Dalam bukunya Dus Staatsrecht des Deutschen Reichs (negara hukum kerajaan Jerman) Laband menyatakan bahwa tidak ada negara yang tidak berkekuasaaan tinggi.

4. George Jellinek ( 1851 – 1911 )

Kedaulatan menurut George Jellinek adalah kekuatan yang tidak diturunkan dari sesuatu kekuatan atau kekuasaan lain yang derajatnya lebih tinggi. Kekuatan asli itu merupakan kekuasaan tertinggi dan diatasnya tidak ada kekuasaan lain. Negara adalah organisasi yang dilengkapi dengan sesuatu kekuatan Asli.16

16

(14)

5. Hans kelsen

Hans kelsen adalah murid George Jellinek. Kelsen berpendapat hukum sebagai Wille des states atau kehendak negara. Hukum adalah kaidah yang memerintah orang secara tertib untuk bertindak seharusnya dan sepantasnya.

B. Kedaualatan Negara Dalam Hukum Internasional

Negara-negara yang berdaulat itu selain masing-masing merdeka, juga sama derajatnya satu dengan yang lainya. Suatu negara yang merdeka maka ia mempunyai hak-haknya, seperti yurisdiksi teritorial dan mempertahankan negaranya. Disamping hak terdapat kewajibannya yang mengikat atau berhubungan dengan Negara lain17

17

http ://harimjogia.blogspot.com/2013/05 /artikedaulatan -negara-dalam -hi.html diakses pada tanggal 16 juli 2014.

. Jean Bordin membagi kedaulatan menjadi kedaulatan dalam ( Interne Souvereiniteit ) dan kedaulatan keluar ( Externe Souvereiniteit ).

Kedaulatan kedalam adalah bahwa kekuasaan negara itu ditaati dan dapat memaksakan untuk ditaati oleh rakyatnya dan kedaulatan keluar adalah bahwa Negara mampu mengadakan hubungan luar negeri dan mampu mempertahankan diri terhadap serangan yang datang dari luar. Dapat kita pahami dari bentuk kedaulatan yang dikemukakan oleh Jean Bodin tersebut bahwa menandakan hubungan luar negeri adalah suatu bentuk kedaulatan.

Dalam pasal 1 Konvensi Montevidio tahun 1933 tentang hak dan kewajiban negara:

(15)

(a) a permanent population (b) a defined territory (c) government and (d)

Capacity to enter into relation with other states

Menurut Konvensi Montevidio tahun 1933 di atas Negara harus mempuyai 4 (empat) komponen essensial yaitu penghuni atau bangsa, adanya wilayah atau kekuasaan, pemerintah dan terakhir kesanggupan berhubungan dengan Negara lain. Suatu negara yang merdeka memiliki kemajuan atau kekuasaan untuk secara bebas dan eksklusif melakukan berbagai kegiatan kenegaraan sesuai dengan kepentinganya, asulkan tidak bertentangan dengan kepentingan Negara lain dan hukum internasional.18

Phillip Allot mengemukakan bahwa Sovereignity is not a fact but a theory. Artinya kedaulatan adalah konsep yang samar sehingga bisa saja tumbuh dari waktu ke waktu dikarenakan perubahan konstelasi politik internasional.19 Sehingga kedaulatan harga diri suatu bangsa atau (the pride of nations) tergantung pada perkembangan suatu negara. Perkembangan teknologi perang, interdependensi dalam kehidupan antarnegara, dan menguatnya globalisasi membawa berbagai implikasi yang menjadikan kedaulatan negara semakin rawan untuk di pertahankan.20

Negara yang berdaulat adalah negara yang mampu membuat suatu keputusan akhir tanpa dipengaruhi pihak atau otoritas lain, dan memperjuangkan

Sehingga semakin baik suatu Negara menjalankan dan mempertahankan kedaulatanya maka semakin tinggilah harga diri negara tersebut.

18

Jawahir Thantowi, Hukum Internasional Kontemporer, Refika Aditama, Jakarta, 2006, hlm. 69.

19

Phillip Allof, New Order For a New World , Oxford : Oxford University Press, 2001, hlm. 57.

20

(16)

haknya utnuk memnentukan keputusan akhir tanpa harus mematuhi kehendak otoritas lain.21

1. Kedaulatan Berdasarkan Jangkauan (Scope)

Sehingga kedaulatan negara berdasarkan atas jangkauan dan konsep suatu negara.

Kedaulatan mencakup independesi dan supremasi, dua aspek tersebut sering disebut sebagai kedaulatan eksternal dan kedaulatan internal. Dalam praktik internasional kedua kedaulatan baik eksternal dan internal tidak melalui perjuangan yang mudah.

Kedaulatan eksternal (Independensi) adalah hak atau kewenangan eksklusif bagi setiap negara untuk secara bebas menentukan hubungan internasional dengan berbagai negara atau kelompok lain tanpa ada halangan, rintangan, kekangan dan tekanan dari pihak manapun juga. Selain jurisdiksi dan pengakuan negara lain yang sederajat, kedaulatan eksternal haruslah memiliki prinsip non-intervention yang ditegaskan dengan rumusan Internasional Commission on Intervention and State Sovereignity (ICISS), yaitu “the concept is normally used to encompass all matters in which state is permitted by

international law to decide and act without intervensions from other

state.”22

21

Christopher M. Roy, Sovereignity, Intervention and the Law : Journal of International Studies, 1997, hlm.77

22

ICISS, The Responsibility to Protect, Research, Bibliography, background : International Development Research Centr, 2001, hlm.6.

Kedaulatan eksternal disebut juga independensi negara yang berarti setiap negara sama kedudukannya dalam interaksi internasional dengan negara lainnya.

(17)

1. Constitution adalah dasar suatu negara, baik written law dan unwritten law yang mengatur secara mengikut bagaimana suatu pemerintahan diselenggarakan dalam masyarakat.

2. Statutes adalah statuta atau undang-undang.

3. Regulations adalah peraturan-peraturan yang pembuatannya dari badan

legislatif kepada badan eksekutif.

4. Customs adalah kebiasaan-kebiasaan dalam masyarakat.Kedaulatan

internasional diatas disebut sebagai supremasi negara.

2. Kedaualatan Berdasarkan Wilayah

Apabila seorang berada di wilayah tertentu, maka orang tersebut harus tunduk pada hukum wilayah tersebut, hal ini dikenal dalam bahasa Romawi yang terkenal “qui in territorio meo est, etiam meus subditus est.” Secara geografis, kedaulatan mencakup tiga wilayah yaitu wilayah tanah, wilayah laut dan wilayah udara di suatu negara.

C.Beberapa Praktik Pelanggaran Kedaulaan Suatu Negara Dalam Hukum Internasional

1. Intervensi yang dilakukan oleh Amerika Serikat.

(18)

Perkembangan konflik antara Irak dan Kuwait menjadi awal konflik antara Irak dan Amerika Serikat. Dukungan Amerika Serikat terhadap Irak berbalik ketika Irak berbalik ketika irak menganggu kepentingan Amerika Serikat. Pada 17 Januari 1991 tentara multinasional yang dipelopori Amerika Serikat melakukan penyerangan terhadap Arab Saudi yang berbatasan dengan Irak. Setelah Perang Teluk II yang menghancurkan infrastruktur Irak, Amerika Serikat semakin bernafsu melakukan penyerangan terhadap Irak.

Pada 16 Desember 1998, Amerika Serikat di dukung Inggris melancarkan serangan udara 4 hari atas Irak. Serangan ini ditujukan kepada perlengkapan militer dan industri Irak. Serangan dilakukan karena Saddam telah mengusir Tim Pemeriksa Nuklir PBB, United Nations Special Commission (UNSCOM).

Bertahun-tahun Amerika Serikat melakukan intervensi dan invasi terhadap Irak dengan berbagai alasan, mulai dari terorisme dan membantu warga Irak membangun pemerintahan baru yang demokratis serta memusnahkan senjata pemusnah masal yang dimiliki Irak.23

Intervensi militer di Libya dimulai pada

Beberapa alasan yang didengungkan Amerika tersebut dinilai tidak terbukti sampai sekarang bahkan sejumlah pejabat Irak semacam deputi PM Tareq Aziz dan wakil Presiden Taha Yasin Ramadhan secara terang-terangan menuduh AS ingin menguasai sumur-sumur minyak Irak yang merupakan terbesar kedua setelah Arab Saudi.

Amerika Serikat dan juga banyak bangsa melakukan intervensi militer di untuk mendukung pemberontakan bersenjata dan untuk menegakka

(19)

larangan terbang24 di wilayah udara Libya dibentuk ole

Pemerintah Vietnam Selatan pada awalnya hanya meminta pihak Amerika Serikat mengirimkan penasihat militer, namun diikuti dengan pengiriman beberapa batalyon dan diisi angkatan bersenjata. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1965-1966,25

2. Intervensi Australia Terhadap Indonesia

pengiriman ini adalah untuk memberantas National Front for the Liberation of South Vietnam yang berada di wilayah Vietnam Utara.

Haiti menyelenggarakan pemilihan umum bebasnya yang pertama, sesaat optimisme bermekaran sampai Amerika Serikat melakukan Intervensi. Hal yang sama juga terjadi pada Bulgaria dan Albania, bahkan Amerika Serikat menggulingkan pemerintahan kedua negara tersebut.

Australia mengakui melanggar kedaulatan Indonesia pada Desember 2013 dan Januari 2014 sebanyak 6 kali. Pemerintah Australia mengakui angkatan lautnya telah melanggar kedaulatan wilayah Indonesia sebagai kebijakan untuk menghentikan kapal pencari suaka.26

Militer Australia juga mengonfirmasi ada ketidakjelasan instruksi dari komandan Angkatan Laut Australia terkait batas 12 mil laut di luar kepulauan Indonesia.

25

Earl L. Tilford, What the Air Force did in Vietnam and Why, Maxwell Air Force Base : Air University Press 1991, hlm.89.

(20)

Ketegangan hubungan diplomatik Indonesia dan Australia memang sering terjadi, yang terbaru dan paling memicu ketegangan dan sempat mengancam hubungan antara Indonesia dan Australia adalah penyadapan yang dilakukan Australia terhadap Indonesia. Dokumen rahasia ini dibocorkan oleh Edward Snowden27 yang kemudian dikutip oleh ABC ( Australian Broadcasting

Corporation ) pada 2013 dan The Guardian. Di Indonesia sendiri, terjadi

demostrasi di jalanan mengecam Australia dan meminta presiden Susilo Bambang Yudhyono untuk memutus hubungan dengan Australia, Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa bahkan menarik pulang Duta Besar Indonesia untuk Australia Nadjib Riphat Kesoema kembali ke Indonesia.

27

(21)

BAB II

TINJUAN UMUM MENGENAI KEDAULATAN NEGARA

A.Pengertian Kedaulatan Negara

Secara etimologi kedaulatan berasal dari bahasa Arab yakni daulat yang berarti kekuasaan. Dalam bahasa lain kedaulatan di kenal dengan Supremus yang artinya tertinggi, kedaulatan di Italia di kenal dengan Sovranita, yaitu “ La sovranità è l'espressione della somma dei poteri di

yang artinya bahwa

Kedaulatan adalah ekspresi dari jumlah kekuasaan pemerintahan baik legislatif, eksekutif

dan yudikatif.7

Istilah kedaulatan pertama kali di kemukakan oleh Jean Bodin. Jean Bodin ( 1530 – 1596 ) adalah seorang filsuf Perancis, ahli hukum, ilmuwan politik dan ekonom yang lahir di Angers dan menuntut ilmu di Paris dan Toulouse

Mengakui subjek hukum internasional publik yang menjadi orang atau

badan hukum) dan dalam bahasa Inggris Sovereignity.

8

. Bodin mengemukakan kedaulatan pertama kali dalam bukunya Les Six Livres de la Republique9

7

it.m.wikipedia.org/wiki/Sovranita pada tanggal 10 Juli 2014.

. Bodin hidup dalam masa permulaan lahir dan tumbuhnya negara-negara. Bodin menolak metode La Scolastique(filosofi yang dikembangkan dan diajarkan di abad pertengahan di universitas, berusaha untuk mendamaikan konstribusi

9

(22)

fisafat Yunani dengan Teologi Kristen)10dan L’utopie(Representasi dari realitas yang ideal dan sempurna)11 yang membentuk ulang pemikiran Politik dengan menggunakan metode sejarah, terutama sejarah konstitusi negara- negara besar Eropa. Bodin melihat dimana-mana kekuasaan sentral dan Negara makin lama makin tegas menampakan diri dalam bentuk kekuasaan raja yang tertinggi dari keadaan yang ini ia menarik kesimpulan bahwa inti dari statehood adalah kekuasaan pemerintahan yang merupakan semua potesta atau majestas yakni kekuasaan tertinggi.12

Negara merupakan suatu organsasi dalam masyarakat yang telah memenuhi beberapa syarat tertentu. Pengertian negara dapat di bentukan dalam arti formil dan materil

Bodin berpendapat konsep kunci dari negara yang keberadaanya modern yang didefenisikan oleh kedaulatan yang atribut utamanya adalah puisance de donner ef casser la loi, yakni kekuatan untuk memberi dan melanggar hukum.

13

1. Negara dalam arti formil di maksudkan negara ditinjau dari aspek kekuasaan, negara sebagai organisasi kekuasaan dengan suatu pemerintahan pusat. Karakteristik dari negara formil adalah wewenang pemerintah untk menjalankan paksaan fisik secara legal. Negara dalam arti formil adalah negara sebagai pemerintah.

yaitu:

10

fr.m.wikipedia.org/wiki/Scolastique dikases pada tanggal 14 juli 2014.

11

L’Utopie, diakses dari fr.m.wikipedia.org/wiki/Utopie diakses pada tanggal 14 Juli 2014.

diakses pada

tanggal 14 juli 2014.

13

(23)

2. Negara dalam arti materiil adalah negara sebagai masyarakat ( staat – gemenschap ) atau negara sebagai persekutuan hidup.

Dengan melihat pembahasan di atas dapat di simpulkan bahwa kedaulatan suatu negara adalah kekuasaan tertinggi yang dimiliki suatu negara untuk menguasai wilayah pemerintahannya dan masyarakat. Kekuasaan tersebut bersifat asli pemamen tungal dan tidak terbatas.14

Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya tentang kedaulatan negara yang selanjutnya melahirkan teori kedaulatan negara15

1. Jean Bodin ( 1530 – 1595 )

di antaranya sebagai berikut:

Jean Bodin adalah yang pertama mengemukaan istilah kedaulatan. Menurut Bodin kekuasaan adalah kekuasaan yang tertinggi, yaitu kekuasaan yang tidak berasal dan tidak di bawah kekuasan lain, dalam suatu kelompok manusia merdeka harus ada suatu autoritas ( satu orang dan beberapa orang ) yang merupakan sumber hukum, tetapi di atas hukum. Dalam hubungan kedaulatan dengan negara, yaitu sebagai ciri negara, sebagai atribut negara yang membedakan negara dengan persatuan-persatuan lainya. Bodin berpendapat hakikat negara terletak pada kedaulatan.

14

Sifat-sifat kedaulatan dikemukakan oleh Bodin yaitu asli, permanen, tunggal dan tidak terbatas.

15

(24)

2. John Austin ( 1790 – 1859 )

John Austin adalah seseorang sarjana hukum yang besal dari Inggris. Dalam tahun 1832 ia menerbitkan bukunya berjudul “The Province of Jurisprudence Determined“ yang memaparkan kedaulatan sebagai berikut:

“If a determinate human superior, not the habit of obedience a like superior, receives habitual obedience from the bulk of the society, the determinate superior is sovereign in that society and the society, includes the superior, is a society political and independent. To that determinant superior, the other members of the society are dependent. The position of its other members towards the determinate superior is a state of subjection and dependence. The mutual relation which subsists between them and superior maybe styled the relation of sovereign and subject or the relation of sovereignty and subjection”

Dapat di analisis bahwa menurut John Austin, an Indenpendent Political Society adalah bangsa (Nation) yang bebas (merdeka) dan berdaulat.

3. Paul Laband ( 1838 – 1918 )

Dalam bukunya Dus Staatsrecht des Deutschen Reichs (negara hukum kerajaan Jerman) Laband menyatakan bahwa tidak ada negara yang tidak berkekuasaaan tinggi.

4. George Jellinek ( 1851 – 1911 )

Kedaulatan menurut George Jellinek adalah kekuatan yang tidak diturunkan dari sesuatu kekuatan atau kekuasaan lain yang derajatnya lebih tinggi. Kekuatan asli itu merupakan kekuasaan tertinggi dan diatasnya tidak ada kekuasaan lain. Negara adalah organisasi yang dilengkapi dengan sesuatu kekuatan Asli.16

16

(25)

5. Hans kelsen

Hans kelsen adalah murid George Jellinek. Kelsen berpendapat hukum sebagai Wille des states atau kehendak negara. Hukum adalah kaidah yang memerintah orang secara tertib untuk bertindak seharusnya dan sepantasnya.

B. Kedaualatan Negara Dalam Hukum Internasional

Negara-negara yang berdaulat itu selain masing-masing merdeka, juga sama derajatnya satu dengan yang lainya. Suatu negara yang merdeka maka ia mempunyai hak-haknya, seperti yurisdiksi teritorial dan mempertahankan negaranya. Disamping hak terdapat kewajibannya yang mengikat atau berhubungan dengan Negara lain17

17

http ://harimjogia.blogspot.com/2013/05 /artikedaulatan -negara-dalam -hi.html diakses pada tanggal 16 juli 2014.

. Jean Bordin membagi kedaulatan menjadi kedaulatan dalam ( Interne Souvereiniteit ) dan kedaulatan keluar ( Externe Souvereiniteit ).

Kedaulatan kedalam adalah bahwa kekuasaan negara itu ditaati dan dapat memaksakan untuk ditaati oleh rakyatnya dan kedaulatan keluar adalah bahwa Negara mampu mengadakan hubungan luar negeri dan mampu mempertahankan diri terhadap serangan yang datang dari luar. Dapat kita pahami dari bentuk kedaulatan yang dikemukakan oleh Jean Bodin tersebut bahwa menandakan hubungan luar negeri adalah suatu bentuk kedaulatan.

Dalam pasal 1 Konvensi Montevidio tahun 1933 tentang hak dan kewajiban negara:

(26)

(a) a permanent population (b) a defined territory (c) government and (d)

Capacity to enter into relation with other states

Menurut Konvensi Montevidio tahun 1933 di atas Negara harus mempuyai 4 (empat) komponen essensial yaitu penghuni atau bangsa, adanya wilayah atau kekuasaan, pemerintah dan terakhir kesanggupan berhubungan dengan Negara lain. Suatu negara yang merdeka memiliki kemajuan atau kekuasaan untuk secara bebas dan eksklusif melakukan berbagai kegiatan kenegaraan sesuai dengan kepentinganya, asulkan tidak bertentangan dengan kepentingan Negara lain dan hukum internasional.18

Phillip Allot mengemukakan bahwa Sovereignity is not a fact but a theory. Artinya kedaulatan adalah konsep yang samar sehingga bisa saja tumbuh dari waktu ke waktu dikarenakan perubahan konstelasi politik internasional.19 Sehingga kedaulatan harga diri suatu bangsa atau (the pride of nations) tergantung pada perkembangan suatu negara. Perkembangan teknologi perang, interdependensi dalam kehidupan antarnegara, dan menguatnya globalisasi membawa berbagai implikasi yang menjadikan kedaulatan negara semakin rawan untuk di pertahankan.20

Negara yang berdaulat adalah negara yang mampu membuat suatu keputusan akhir tanpa dipengaruhi pihak atau otoritas lain, dan memperjuangkan

Sehingga semakin baik suatu Negara menjalankan dan mempertahankan kedaulatanya maka semakin tinggilah harga diri negara tersebut.

18

Jawahir Thantowi, Hukum Internasional Kontemporer, Refika Aditama, Jakarta, 2006, hlm. 69.

19

Phillip Allof, New Order For a New World , Oxford : Oxford University Press, 2001, hlm. 57.

20

(27)

haknya utnuk memnentukan keputusan akhir tanpa harus mematuhi kehendak otoritas lain.21

1. Kedaulatan Berdasarkan Jangkauan (Scope)

Sehingga kedaulatan negara berdasarkan atas jangkauan dan konsep suatu negara.

Kedaulatan mencakup independesi dan supremasi, dua aspek tersebut sering disebut sebagai kedaulatan eksternal dan kedaulatan internal. Dalam praktik internasional kedua kedaulatan baik eksternal dan internal tidak melalui perjuangan yang mudah.

Kedaulatan eksternal (Independensi) adalah hak atau kewenangan eksklusif bagi setiap negara untuk secara bebas menentukan hubungan internasional dengan berbagai negara atau kelompok lain tanpa ada halangan, rintangan, kekangan dan tekanan dari pihak manapun juga. Selain jurisdiksi dan pengakuan negara lain yang sederajat, kedaulatan eksternal haruslah memiliki prinsip non-intervention yang ditegaskan dengan rumusan Internasional Commission on Intervention and State Sovereignity (ICISS), yaitu “the concept is normally used to encompass all matters in which state is permitted by

international law to decide and act without intervensions from other

state.”22

21

Christopher M. Roy, Sovereignity, Intervention and the Law : Journal of International Studies, 1997, hlm.77

22

ICISS, The Responsibility to Protect, Research, Bibliography, background : International Development Research Centr, 2001, hlm.6.

Kedaulatan eksternal disebut juga independensi negara yang berarti setiap negara sama kedudukannya dalam interaksi internasional dengan negara lainnya.

(28)

1. Constitution adalah dasar suatu negara, baik written law dan unwritten law yang mengatur secara mengikut bagaimana suatu pemerintahan diselenggarakan dalam masyarakat.

2. Statutes adalah statuta atau undang-undang.

3. Regulations adalah peraturan-peraturan yang pembuatannya dari badan

legislatif kepada badan eksekutif.

4. Customs adalah kebiasaan-kebiasaan dalam masyarakat.Kedaulatan

internasional diatas disebut sebagai supremasi negara.

2. Kedaualatan Berdasarkan Wilayah

Apabila seorang berada di wilayah tertentu, maka orang tersebut harus tunduk pada hukum wilayah tersebut, hal ini dikenal dalam bahasa Romawi yang terkenal “qui in territorio meo est, etiam meus subditus est.” Secara geografis, kedaulatan mencakup tiga wilayah yaitu wilayah tanah, wilayah laut dan wilayah udara di suatu negara.

C.Beberapa Praktik Pelanggaran Kedaulaan Suatu Negara Dalam Hukum Internasional

1. Intervensi yang dilakukan oleh Amerika Serikat.

(29)

Perkembangan konflik antara Irak dan Kuwait menjadi awal konflik antara Irak dan Amerika Serikat. Dukungan Amerika Serikat terhadap Irak berbalik ketika Irak berbalik ketika irak menganggu kepentingan Amerika Serikat. Pada 17 Januari 1991 tentara multinasional yang dipelopori Amerika Serikat melakukan penyerangan terhadap Arab Saudi yang berbatasan dengan Irak. Setelah Perang Teluk II yang menghancurkan infrastruktur Irak, Amerika Serikat semakin bernafsu melakukan penyerangan terhadap Irak.

Pada 16 Desember 1998, Amerika Serikat di dukung Inggris melancarkan serangan udara 4 hari atas Irak. Serangan ini ditujukan kepada perlengkapan militer dan industri Irak. Serangan dilakukan karena Saddam telah mengusir Tim Pemeriksa Nuklir PBB, United Nations Special Commission (UNSCOM).

Bertahun-tahun Amerika Serikat melakukan intervensi dan invasi terhadap Irak dengan berbagai alasan, mulai dari terorisme dan membantu warga Irak membangun pemerintahan baru yang demokratis serta memusnahkan senjata pemusnah masal yang dimiliki Irak.23

Intervensi militer di Libya dimulai pada

Beberapa alasan yang didengungkan Amerika tersebut dinilai tidak terbukti sampai sekarang bahkan sejumlah pejabat Irak semacam deputi PM Tareq Aziz dan wakil Presiden Taha Yasin Ramadhan secara terang-terangan menuduh AS ingin menguasai sumur-sumur minyak Irak yang merupakan terbesar kedua setelah Arab Saudi.

Amerika Serikat dan juga banyak bangsa melakukan intervensi militer di untuk mendukung pemberontakan bersenjata dan untuk menegakka

(30)

larangan terbang24 di wilayah udara Libya dibentuk ole

Pemerintah Vietnam Selatan pada awalnya hanya meminta pihak Amerika Serikat mengirimkan penasihat militer, namun diikuti dengan pengiriman beberapa batalyon dan diisi angkatan bersenjata. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1965-1966,25

2. Intervensi Australia Terhadap Indonesia

pengiriman ini adalah untuk memberantas National Front for the Liberation of South Vietnam yang berada di wilayah Vietnam Utara.

Haiti menyelenggarakan pemilihan umum bebasnya yang pertama, sesaat optimisme bermekaran sampai Amerika Serikat melakukan Intervensi. Hal yang sama juga terjadi pada Bulgaria dan Albania, bahkan Amerika Serikat menggulingkan pemerintahan kedua negara tersebut.

Australia mengakui melanggar kedaulatan Indonesia pada Desember 2013 dan Januari 2014 sebanyak 6 kali. Pemerintah Australia mengakui angkatan lautnya telah melanggar kedaulatan wilayah Indonesia sebagai kebijakan untuk menghentikan kapal pencari suaka.26

Militer Australia juga mengonfirmasi ada ketidakjelasan instruksi dari komandan Angkatan Laut Australia terkait batas 12 mil laut di luar kepulauan Indonesia.

25

Earl L. Tilford, What the Air Force did in Vietnam and Why, Maxwell Air Force Base : Air University Press 1991, hlm.89.

(31)

Ketegangan hubungan diplomatik Indonesia dan Australia memang sering terjadi, yang terbaru dan paling memicu ketegangan dan sempat mengancam hubungan antara Indonesia dan Australia adalah penyadapan yang dilakukan Australia terhadap Indonesia. Dokumen rahasia ini dibocorkan oleh Edward Snowden27 yang kemudian dikutip oleh ABC ( Australian Broadcasting

Corporation ) pada 2013 dan The Guardian. Di Indonesia sendiri, terjadi

demostrasi di jalanan mengecam Australia dan meminta presiden Susilo Bambang Yudhyono untuk memutus hubungan dengan Australia, Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa bahkan menarik pulang Duta Besar Indonesia untuk Australia Nadjib Riphat Kesoema kembali ke Indonesia.

27

(32)

BAB III

INTERVENSI DALAM HUKUM INTERNASIONAL

A.Pengertian Intervensi

Intervensi adalah campur tangan yang berlebihan dalam urusan politik, ekonomi, sosial dan budaya suatu negara suatu negara oleh bangsa lain. Contoh tindakan intervensi adalah sebagai berikut28

1. Mengirimkan prajurit suatu negara ke negara-negara yang bertikai yang jelas bukan urusannya.

:

2. Melakukan embargo (pelarangan perniagaan dan perdangan terhadap suatu negara)29

3. Melakukan peperangan dengan cara blokade ke negara lain, padahal tidak ada sangkut pautnya sama sekali.

pada suatu negara yang dimusuhi negara lain.

Salah satu cara yang dilakukan agar suatu negara memenuhi kehendaknya terhadap negara lain adalah dengan mengadakan campur tangan dalam urusan internal negara lain.30

28

id.m.wikipedia.org/Intervensi diakses pada tanggal 18 Juli 2014.

Intervensi diartikan sebagai campur tangan sebuah negara dalam urusan negara lain dengan menggunakan ancaman kekuatan.

Oppenheim Lauterpacht mengatakan bahwa intervensi adalah campur tangan suatu negara terhadap urusan negara lain secara diktator dengan maksud memelihara atau mengubah keadaan dan situasi di negara tersebut.

30

(33)

DR. Wirjono Prodjodikoro, SH mengemukakan pendapatnya tentang intervensi sebagai berikut :31

1. Diplomat’s Dictionary

“Dalam hukum internasional intervensi tidak bearti luas sebagai segala bentuk campur tangan negara asing dalam urusan suatu negara, melainkan berarti sempit, yaitu suatu campur tangan negara asing yang bersifat menekan dengan alat kekerasan atau dengan ancaman melakukan kekerasan, apabila keinginannya tidak terpenuhi.”

Dalam praktiknya, intervensi dilakukan agar kehendak suatu negara diakui dan menanamkan pengaruhnya di negara yang diintervensi. Dapat dilihat bahwa intervensi merupakan penyelesaian subjektif yang lahir dari masalah suatu negara yang penyelesaiannya dianggap tidak dapat diterima dan dipandang berbeda penangannnya sehingga pada akhirnya lahir pertentangan dan konflik. Contoh negara yang sering melakukan intervensi adalah Amerika Serikat. Beberapa pengertian Intervensi:

Sebagaimana dikutip dalam Boer Mauna, intervensi diartikan sebagai tindakan suatu negara untuk mengawasi atau mengarahkan kegiatan-kegiatan dalam negeri negara lain terutama melalui cara-cara militer.

2. Black’s Law Dictionary

Intervensi adalah ikut campur suatu negara dalam urusan negara lain dengan menggunakan kekuatan atau ancaman.

Bila suatu intervensi dilakukan dengan tujuan yang dilarang oleh hukum internasional maka motivasi negara yang melakukan intervensi diukur dari sudut pandang negara yang melakukan intervensi, misalnya kepentingan ekonomi dan

31

(34)

politik. Secara umum, negara yang melakukan intervensi memandang secara sepihak bila kepentingannya di negara tersebut terganggu. Tindakan intervensi hanya digerakkan oleh pertimbangan-pertimbangan sepihak negara yang melakukan intervensi.

B.Intervensi Sebagai Bagian Dari Hukum Internasional

Hukum Internasional mengenal beberapa cara penyelesaian pesengketaan internasional secara paksa, yaitu :32

1. Restorsi

Adalah tindakan pembalasan yang dilakukan oleh suatu negara terhadap negara lain oleh karena negara yang kena retorsi telah melakukan tindakan tidak sopan dan tidak adil. Wujud dari Retorsi dapat berupa pemutusan hubungan diplomatik, pencabutan hak istimewa, penarikan konsesi pajak dan tarif dan perhentian bantuan ekonomi.

2. Reprisal

Reprisal adalah upaya paksa untuk memperoleh jaminan ganti rugi, akan tetapi terbatas pada penahanan orang dan benda. Contohnya seperti embargo dan pemboikotan.

3. Blokade Damai

Blokade dilakukan pada waktu damai dengan maksud agar negara yang dikenai blokade mau memenuhi permintaan negara yang memblokade.

32

(35)

4. Perang

Perang adalah penyelesaian sengketa internasional dengan menggunakan kekerasan senjata dengan tujuan untuk mengalahkan pihak lawan sehingga pihak lawan tidak ada alternatif lain kecuali memenuhi syarat-syarat penyelesaian yang diajukan oleh pihak pemenang.

5. Intervensi

Intervensi adalah salah satu bentuk campur tangan dalam urusan negara lain yang bersifat diktatorial sebagai salah satu cara untuk menyelesaikan sengketa internasional.

Hukum Internasional mengklarifikasikan intervensi dalam tiga macam, didasarkan pada jangkauan intervensi dan tidak mengandung karakter demarche diplomacy sebagai berikut:

1. Intervensi Internal

Intervensi adalah campur tangan yang melibatkan negara luar sebagai suatu pendukung pemberontakan di negara lain dengan cara diktator. Menurut J. G. Starke intervensi internal adalah intervensi yang dilakukan sebuah negara dengan negara lain.

2. Intervensi Eksternal

Intervensi Eksternal adalah intervensi yang dilakukan suatu negara terhadap peperangan atau konflik yang sudah terjadi antara dua negara atau lebih. Contoh Mussolini33 membantu Hittler34

33

Mussolini adalah diktator Italia yang menjabat Perdana Menteri Italia ke-27.

(36)

3. Intervensi Reprisal

Intervensi Reprisal adalah pembalasan yang dilakukan suatu negara terhadap negara lain dikarenakan kerugian yang dilakukan oleh negara tersebut dengan melakukan perang kecil atau blokade damai. Contoh Irak melarang ekspor minyak bumi ke Amerika Serikat atas reaksi terhadap embargo ekonomi yang dilakukan Amerika Serikan terhadap Irak.

Hukum Internasional juga megklarifikasikan intervensi dilihat dari dampak yang ditimbulkan oleh intervensi yang dilakukan suatu negara:35

1. Intervensi Positif

Intervensi Positif (Humanitarian Interventions) diartikan sebagai intervensi yang dilakukan oleh komunitas internasional di suatu negara menyangkut Hak Asasi Manusia ( HAM ) dengan tujuan menegakkan keadilan dan menghormati Hak Asasi Manusia. Banyak ahli berpendapat bahwa intervensi positif khususnya menyangkut Hak Asasi Manusia adalah intervensi yang mempunyai pembenaran nyata sehingga tidak dapat dipermasalahkan. Sean D Murphy mengemukakan pendapatnya tentang intervensi kemanusiaan sebagai berikut:

“Threat or use of force by state, group of interests or organizations primarily for the purpose of protection of the nationals of the target state from widespread deprivations of internationally recognized human right”.

34

Adolf Hitler adalah pemimpin NAZI.

35

(37)

PBB melakukan intervensi terhadap Afrika Selatan untuk menghentikan politik Apartheid, adalah salah satu contoh intervensi positif. Intervensi ini juga dapat disahkan apabila berdasar pada pembelaan diri dan permintaan yang sungguh-sungguh tegas, genuine dan explicit dan pemerintahan yang sah suatu negara.

2. Intervensi Negatif

Intervensi Negatif dalam praktiknya menggunakan perjanjian internasional dan konvensi sebagai alasan untuk melakukan intervensi. Intervensi ini dilakukan dengan semena-mena dan dianggap sebagai penggerogotan kedaulatan. Negara adidaya khususnya Amerika Serikat sering melakukan praktik intervensi ini. Intevensi dinyatakan negatif bila campur tangan tersebut terkait masalah dimana negara diperbolehkan untuk mengambil keputusan secara bebas meliputi masalah kemerdekaan serta pergerakan politik negara lain.

Selain menggunakan perjanjian internasional dan konvensi sebagai alasan dan dalih, intervensi negatif digunakan untuk menunjukkan aktifitas propaganda.

HAM dalam perkembangan internasional merupakan salah satu isu yang sangat penting dan universal terhadap hak-hak setiap manusia dan dalam hubungan antar negara. Tiap negara berkomitmen bahwa hak asasi manusia itu bersifat universal, tidak dapat dipisahkan, saling ketergantungan, dan saling terkait.36

Peristiwa-peristiwa di dunia saat ini memperlihatkan bahwa pelanggaran atas hak asasi manusia menjadi sebab suatu negara melakukan intervensi.

36

(38)

Tindakan sewenang-wenang negara terhadap penduduknya memicu negara bertindak sesuka hati dan selanjutnya akan menjadi alasan intervensi yang akan dilakukan pihak lain.

Tindakan negara-negara dalam melakukan intervensi kemanusiaan sering didasari alasan bahwa telah terjadi tragedi kemanusiaan yang luar biasa sehingga dapat mengancam kedamaian dan keamanan internasional yang merupakan tujuan dari dibentuknya PBB.37

C.Intervensi Yang Diperbolehkan Dan Tidak Diperbolehkan

Walaupun dalam praktiknya, negara seperti Amerika Serikat menjadikan Hak Asasi Manusia sebagai alasan untuk melakukan untervensi tetapi intervensi kemanusiaan dapat berubah menjadi intervensi negatif oleh Amerika Serikat.

Melihat pembahasan diatas, intervensi berhadapan langsung dengan prinsip-prinsip umum dalam hukum internasional yaitu kedaulatan negara. Tetapi Hak Asasi Manusia menjadi pembenaran nyata.

Negara dapat melakukan intervensi dengan beberapa alasan. Intervensi diperbolehkan didasarkan suatu hal dan tindakan lain walaupun tidak berdasarkan suatu hal namun diizinkan oleh hukum internasional. Intervensi diperbolehkan harus mendapat izin dari PBB melalui Dewan Keamanan PBB, izin berbentuk rekomendasi berisi pertimbangan-pertimbangan terhadap keadaan yang menjadi alasan tindakan intervensi dan apabila intervensi diperlukan terhadap keadaan-keadaan tersebut.

37

(39)

Secara umum dalam hukum internasional melarang Intervensi, dalam namun kasus tertentu J.G. Starke berpendapat intervensi dapat dibenarkan menurut hukum internasional, bila:

1. Intervensi kolektif sesuai dengan ketentuan PBB.

2. Untuk melindungi hak dan kepentingan, serta keselamatan warga negara di negara lain.

3. Pembelaan diri, intervensi dibutuhkan segera setelah adanya serangan bersenjata. Syarat-syarat pembelaan diri adalah langsung, situasi yang mendukung, tidak ada cara lain, tidak ada waktu untuk menimbang38 4. Berhubungan dengan negara protektorat atau dominionnya.

.

5. Jika negara yang akan diintervensi dianggap tidak melakukan pelanggaran berat atas hukum internasional.

Pelaksanaan intervensi harus tidak menjadi ancaman, tidak menggunakan kekerasan terhadap wilayah, kedaulatan dan kemerdekaan politik serta juga mendapatkan izin dari PBB tidak melanggar ketentuan-ketentuan dalam piagam PBB.

Terdapat batasan agar intervensi tidak melanggar kesatuan wilayah, kebebasan politik dan tidak bertentangan dengan tujuan PBB (inany other manner inconsistent with the purposes of the united nations).39

38

Diadopsi dari kasus kapal Caroline

39

Pasal 2 ayat 4 Piagam PBB

(40)

Intervensi yang dilakukan secara kolektif dengan tujuan perdamaian dunia adalah diperbolehkan.40

40

Pasal 51 Piagam PBB

(41)

BAB IV

INTERVENSI RUSIA TERHADAP UKRAINA

A.Latar Belakang Konflik Di Ukraina

Ukraina adalah sebuahСове́тский Сою́з,

Sovétskiĭ Soyúz) atau dikenal juga dengan Republik Sosialis Soviet (Сою́з Сове́тских

Социалисти́ческих Респу́блик, Soyúz Sovétskikh Sotsialistícheskikh Respúblik; disingkat

CCCP, SSSR) adalah yang

pernah ada antara ta41 yang terletak di wilayah

. Dalam, Ukraina berarti daerah perbatasan. Ukraina berbatasan dengan43

Ukraina sebagian besar terdiri dari stepa subur tanah hitam, daerah pegunungan melintasi pegunungan indah Carpathians di barat daya dan rantai Semenanjung Krimea di selatan.44 Sebagian besar wilayah Ukraina merupakan daerah aliran sungai

41

. Soviet Union, diakses dari November 2014.

42

Bahasa Slavia atau Slavik adalah rumpun bahasa Indo-Eropa, secara umum dibagi menjadi tiga, yaitu Bahasa Slavia Barat, Bahasa Slavia Timur dan Bahasa Slavia Selatan.

(42)

setelah sungai wilayah seluas 518000 km2 Lebih dari 20000 danau kecil bertebaran di Ukraina dengan total luasan mencapai 18139 km2.

Ukraina dahulunya dikenal dengan sebutan Kievan Rus (Kekaisaran ini merupakan pendahulu 3 negara Slavia modern. Kekaisaran ini didirikan ole 45 sampai pada abad ke 16. Kievan Rus dahulu adalah pusat dari peradaban politik dan budaya di wilayah Eropa Timur serta menjadi pusat kekuatan di wilayah Eropa.46 Kievan Rus didirikan oleh bangsa Varangians yang bermukim di daerah Ladoga dan Novgorod.47 Walau menjadi pusat peradaban politik dan budaya di Eropa Timur dan kekuatan di Eropa, sayangnya Kievan Rus tidak bertahan lama hanya berdiri sampai pada abad ke 13 orang Mongol menginvasi Kievan Rus dan Kiev yang saat itu menjadi daerah paling penting dihancurkan pada 1240.48

Setelah dikuasai oleh orang Mongol, wilaya

penguasa besar.49

1. Golden Horde yang beranggotakan orang-orang Mongol.

Penguasa-penguasa tersebut adalah:

2. Grand Duchy of Lithuania yaitu cikal bakal negara Lithuania yang terbentuk pada abad ke-12 hingga berakhir pada tahun 1569.

46

https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/ diakses pada 26 November 2014.

47

Sebutan yang diberikan bangsa Slavia dahulu kepada orang-orang Viking. Terkenal dengan kehebatan dalam berperang.

pada 26 November 2014.

(43)

3. Polandia (Kerajaan Polandia, ini hal yang menyebabkan Ukraina dan Polandia memiliki ikatan emosional yang kuat dan karakteristik yang mirip, contoh orang Ukraina dan Polandia terkenal dengan pendukung sepakbola yang fanatik).50

Namun, setelah terjadi Perang Besar di Timur (Great Northern War, 1700-1721), Ukraina dibagi menjadi dua wilayah, wilayah tersebut adalah51

1. Kekaisaran Tsar Rusia, yang pada saat itu berhasil mengalahkan dominasi Kekaisaran Swedia menguasai wilayah dengan porsi paling luas.

:

2. Dan wilayah lainnya dikuasai oleh Austro-Hungaria.

Setelah hancurnya Kievan Rus, berdirinya negara Ukraina memiliki sejarah yang sangat panjang. Namun, secara singkat sejarah Ukraina dapat dilihat sebagai berikut :52

1. 1917, lahirnya Central Rada.

2. 1918, Ukraina menyatakan kemerdekaannya menjadi Republik Rakyat Ukraina.

3. 1921, Republik Sosialis Soviet Ukraina terbentuk setelah Rusia menguasa dua per tiga wilayah Ukraina.

4. 1941-1944 Ukraina diserang Nazi.53

5. 1944, Stalin mendeportasi 200.000 orang Krimea ke Siberia dan Asia Tengah.

(44)

6. 1954, Semenanjung Krimea diberikan kepada Ukraina sebagai hadiah oleh Nikita Krushchev.

7. 1991, Sejarah penting berdirinya Ukraina. Setelah Uni Soviet runtuh, pada 24 Agustus 1991 parlemen Ukraina menyatakan kemerdekaan Ukraina. 1 Desember 1991 dilakukan pemilihan presiden pertama yang dimenangkan oleh untuk kemerdekaan Ukraina.

8. 1997, Perjanjian dengan Rusia ditandatangani. Disebut friendship treaty dan juga kesepakatan tentang laut hitam.

9. 2004, Ukraina mengalami Orange Revolution sampai Juli 2013 New Revolution.

10.Maret 2014 Rusia mengintervensi Ukraina.

Semua berawal saat Presiden Ukraina Viktor Yanukovych memiliki dua pilihan yaitu menandatangani Perjanjian Asosiasi yang menawarkan hubungan perdagangan dan politik dengan Uni Eropa, atau bergerak lebih dekat ke Customs Union (Uni Kepabeanan) yang terdiri dari Rusia, Belarus dan Kazakhstan54. Yanukovych yang memang pro-Kremlin sejatinya memang lebih memilih opsi kedua, walau belum memutuskannya secara resmi. Selain memang pro-Kremlin, Ukraina bergantung pada gas yang berasal dari Ukraina dan memiliki hutang yang besar pada Rusia.55

Sementara itu, aksi damai demonstrasi dilakukan oleh sekitar 200 ribu orang berlangsung meskipun cuaca sangat dingin. Mereka masih

(45)

berkumpul di Independence Square menolak Presiden Yanukovych agar tidak melakukan kerja sama perdagangan dengan Rusia.56

Hingga pada akhirnya, Viktor Yanukovych lebih memilih menerima pinjaman dari Rusia daripada kesepakatan kerja sama dengan Uni Eropa di

Eastern Partnership Summit di Lithuania pada 28-29 November 2013 hingga

melahirkan protes dan kerusuhan di Kiev. Kecaman pun langsung diperlihatkan publik Ukraina, hasilnya terjadi gelombang demonstrasi di Ukraina selama berminggu-minggu. Aksi demonstrasi berubah menjadi terjadi bentrokan antara aparat polisi dan para demonstran. Sumber resmi dari pemerintah Ukraina menyebutkan setidaknya 67 tewas termasuk di antaranya 12 orang polisi.57

Beberapa jam kemudian terjadi pertempuran sengit di Alun-alun Kemerdekaan Kiev Square, yang dikuasai oleh pemberontak. Bentrokan membuat lebih dari 20 mayat berserakan di jalan. Kementerian Kesehatan, mengkonfirmasi 75 orang telah tewas58

Tekanan terhadap Viktor Yanukovych dan Parlemen Ukraina semakin kuat. Hingga pada akhirnya Viktor Yanukovych harus lengser setelah Parlemen Ukraina yang awalnya mendukung Yanukovych mengesahkan resolusi tentang lengsernya Presiden Viktor Yanukovych

.

59

. Walau pada awalnya sang presiden

(46)

menolak untuk mengakui resolusi tersebut, pada akhirnya Yanukovych tetap lengser dari jabatannya sebagai Presiden Ukraina.

Setelah lengsernya Yanukovych, ketegangan dan demonstrasi bukannya berhenti malah semakin meluas ke daerah lain di Ukraina, khususnya Krimea. Pasukan bersenjata dilaporkan merebut kantor pemerintah daerah dan parlemen di Krimea. Mereka mengibarkan bendera Rusia di sana, tindakan ini dinilai sebagai aksi pelecut untuk membuat Rusia ikut campur.60 Disaat yang bersamaan, Yanukovych terlihat di Rusia dan diduga meminta perlindungan terhadap Kremlin. Sehari setelah itu, pasukan bersenjata berhasil menduduki Bandar udara Crimea di Ibukota Simferopol.61

Para kelompok bersenjata itu diduga kelompok pendukung Rusia. Krimea dan penduduknya memang memiliki hubungan khusus dengan Rusia. Secara historis, Krimea sejatinya memang wilayah bagian Rusia yang diberikan Rusia kepada Ukraina sebagai hadiah pada tahun 1954. 60 persen warganya keturunan Rusia dan Muslim Tatar. Krimea memang menjadi pusat sentimen pro-Rusia.62

Dan yang paling penting, Krimea merupakan lokasi ditempatkannya Armada angkatan laut Negeri Beruang Merah tepatnya di kota Sevastopol. Kota pelabuhan di Laut Hitam ini ditemukan oleh Kaisar Rusia Yekaterina barat daya pesisir Semenanjung Krimea pada tahun 1783. Sevastopol saat itu terletak di kota tua Yunani bernama Chersoneus. Kaisar Yekaterina menamai kota itu Sevastopol,

(47)

yang berarti "Kota Suci nan Megah". Hal utama yang menarik perhatian Kaisar Yekaterina adalah pelabuhan laut sedalam 30 meter yang memang sangat cocok untuk pangkalan angkatan laut.

Sevastopol mendapatkan status kota istimewa dari pemerintahan Republik Sosialis Federal Soviet Rusia. Pada tahun 1954, pemimpin Soviet saat itu Nikita Khrushchev memberikan Sevastopol dan seluruh Crimea kepada Republik Sosialis Soviet Ukraina sebagai hadiah buat Ukraina. Secara otomatis, sejak Ukraina merdeka Crimea tetap menjadi milik Ukraina.

Di bawah Traktat Persahabatan63

pada tahun 1997, dijalin kerja sama dan kemitraan Moskow-Kiev dikenal dengan Friendship treaty. Yang berisi Rusia mengakui status kepemilikan Sevastopol dan kedaulatan Ukraina. Sebagai balasannya, Ukraina memberikan Rusia hak untuk terus menggunakan pelabuhan Sevastopol bagi armada laut mereka sampai tahun 2017. Perjanjian berlangsung untuk 20 tahun dan perjanjian ini otomatis diperpanjang lima tahun kecuali salah satu pihak membatalkannya.

Lalu pada tahun 2010 di Kharkiv, Rusia memperpanjang penggunaan pelabuhan Sevastopol untuk armada angkatan laut mereka hingga 2042. Rusia membayar Ukraina US$98 juta per tahun untuk menyewa pangkalan laut di Krimea. Selain itu, berdasarkan perjanjian Kharkiv, Rusia akan memberikan potongan harga gas US$100 per ton. Gas Rusia memang sangat dibutuhkan Ukraina.

(48)

Rusia menggunakan pelabuhan Sevastopol karena tidak ada pelabuhan di negaranya yang mampu menampung Armada Laut Hitam. Pelabuhan Rusia di Novorossiysk tidak cukup dalam dan kurang infrastrukturnya. Armada Laut Hitam Rusia terdiri dari 388 kapal perang Rusia, termasuk 14 kapal selam diesel. Selain itu, ada 161 jet tempur di pangkalan udara yang disewa Rusia di daerah Gvardeiskoye, sebelah utara Simferopol ibukota Crimea dan kota Sevastopol. Total ada 25.000 personel militer Rusia di Krimea, belum termasuk staf sipil. Jika dihitung juga keluarga mereka yang ikut tinggal di komplek militer Krimea, total ada lebih dari 100.000 jiwa.64

B.Pelaksanaan Intervensi Rusia atas Ukraina

Jadi, meluasnya konflik hingga Sevastopol pasti memancing Rusia untuk melakukan Intervensi, ditambah lagi dengan para kelompok pendukung pro-Rusia setidaknya dalam tanda kutip memberikan semangat untuk Rusia melakukan Intervensi. Namun, kepentingan mereka yang besar terhadap pangkalan laut mereka menurut saya adalah alasan utama mereka melakukan intervensi pada awalnya.

Meluasnya konflik ke daerah sentimen pro Rusia khusunya Crimea, menyebabkan Rusia mulai berpikir untuk mengambil tindakan. Putin bahkan menegaskan Rusia tidak akan berdiam diri jika ada eskalasi kekerasan terhadap penduduk yang berbahasa Rusia yang tinggal di daerah Timur Ukraina serta

(49)

Crimea.65

Selanjutnya, Rusia memutuskan untuk mengirim pasukan ke wilayah Ukraina dengan alasan Rusia memiliki hak untuk melindungi kepentingan warga yang berbahasa Rusia di Krimea dan wilayah lainnya di Ukraina. Tindakan Rusia ini dikecam pemimpin dunia, Rusia dianggap mengganggu integritas negara Ukraina. Amerika Serikat dan Jerman langsung menghimbau Rusia untuk menarik kembali pasukan militernya

Komentar Putin ini mengundang reaksi dari Amerika Serikat dan Negara-Negara Uni Eropa.

66

Etnis muslim Tatar yang pro-Ukraina mengecam keras pendudukan militer Rusia di Ukraina. Semenjak berada di bawah pengaruh Rusia, ekonomi muslim Tatar terpinggirkan, banyak timbul kota-kota kumuh, dan ketegangan antar penduduk semakin konstan

. Walau dikecam, Rusia tidak menarik kembali pasukannya dari Krimea.

67

Insiden-insiden bersenjata lalu terjadi di wilayah Krimea, salah satunya terjadi saat Rusia mengambil alih pos perbatasan Ukraina di tepi barat Krimea. Pasukan Rusia mengepung sekitar 30 personel di pos tersebut. Juru bicara penjaga

.

Pada 9 Maret 2014 terjadi demo di Kiev, ribuan orang menduduki gedung gedung pemerintahan Ukraina dengan membawa bendera Rusia, aksi ini menyebar sampai ke daerah lain di Ukraina. Putin dituduh sebagai orang dibalik aksi ini, juga Viktor Yanukovych.

(50)

perbatasan Oleh Slobodyan mengatakan, Rusia kini mengendalikan 11 pos penjaga perbatasan di Krimea.68 Insiden-insiden yang terjadi di Krimea memaksa Barat dan Eropa memberikan bantuan terhadap Ukraina. NATO kemudian mengerahkan dua pesawat pengintai untuk memantau wilayah udara Ukraina dan gerakan kapal laut hitam Rusia. Juru Bicara dari markas NATO Letnan Kolonel Jay Janzen mengatakan satu pesawat Boeing E-3 Senty berbasis di Inggris akan memantau pergerakan udara dan laut Rusia dari daerah Polandia. Sementara satu pesawat yang berbasis di Jerman akan memantau daerah Romania. Kolonel Angkatan Darat Steve Warren mengatakan AS juga mengirimkan jet tempur 12F-16 ke Polandia untuk menambah datasemen angkatan udara di sana.69

Mykolaiv, Kherson dan Odessa melalui perwakilannya menkonfirmasi bergabung dengan Krimea. Krimea berencana untuk melakukan Referendum dan Merdeka. Referendum70 kemudia diadakan pada tanggal 16 Maret 2014 oleh parlemen Krimea dan pemerint negara, referendum bermaksud agar Crimea menjadi bagian negara Rusia. Rusia dituduh mendorong terjadinya Referendum ini.

Pada 21 Maret 2014, Putin menandatangani undang-undang untuk menyelesaikan aneksasi Rusia terhadap Ukraina. Namun selang sehari71

, Pasukan Rusia mengepung pangkalan udara di Crimea, mereka mengeluarkan ultimatum

Penyerahan suatu masalah kpd orang banyak supaya mereka yg menentukannya (jadi, tidak diputuskan oleh rapat atau oleh parlemen); penyerahan suatu persoalan supaya diputuskan dng pemungutan suara umum (semua anggota suatu perkumpulan atau segenap rakyat)

(51)

melalui udara kepada para pasukan Crimea untuk menyerah. Ukraina bahkan menuntut Rusia untuk melakukan ganti rugi atas kerugian yang ditimbulkan oleh krisis di Ukraina.

Selanjutnya, kelompok garis keras pro-Rusia yang menduduki kantor-kantor pemerintah di kota Donetsk wilayah Ukraina timur, mengancam akan mengumumkan kemerdekaan. Kejadian ini membuat Ukraina berencana untuk mengiririmkan pasukan ke wilayah tersebut, Menteri Dalam Negeri Ukraina Arsen Avakov dalam waktu 48 jam mengancam akan menindak demosnstran yang telah bertindak anarkis dan bersifat separatis. Namun Rusia langsung mengancam Ukraina untuk tidak melakukan hal tersebut.

Konflik yang semakin memanas ini memicu terjadinya Perang Dingin, hal yang sangat ditakuti dan dihindari dari awal oleh publik internasional. Respon akan semakin memanasnya konflik di Krimea, Rumania meminta NATO untuk kembali mengirim pasukan ke Ukraina melalui perwakilan di Bucharest.Kemudian kapal perusak dipandu rudal Amerika Serikat Donald Cook dan kapal perang intelijen Prancis Dupuy de Lome memasuki Laut Hitam.72

Tak lama berselang, enam kendaraan lapis baja pengangkut tentara pada Rabu memasuki kota di wilayah Ukraina timur, Slaviansk, dengan kendaraan terdepan membawa bendera Rusia dan diatasnya diduduki pasukan bersenjata dan berseragam. Hal ini memaksa Slovakia memperketat daerah perbatasan dengan Ukraina.

(52)

Pada Rabu 16 April 2014 Tentara Nasional Ukraina menewaskan tiga militan bersenjata yang menyerang para tentara nasional Ukraina dengan melemparkan granat ke arah mereka, kejadian ini melukai 13 orang dan menahan 63 orang yang menyerang pos mereka di pelabuhan Mariupol di tenggara Ukraina di Laut Azov.

Situasi semakin memanas di Ukraina, potensi perang sipil lahir membuat beberapa negara langsung bereaksi. Kanada mengerahkan enam jet tempur CF-18 ke Eropa Timur sebagai bagian dari respon NATO terhadap krisis memburuk di Ukraina.73 Di Jenewa, Swiss empat pihak melakukan pembicaraan74

Pada 17 April sebuah perjanjian mengejutkan dibuat oleh dua pihak Rusia dan Ukraina. Perjanjian ditengahi oleh Barat, namun sayangnya tidak memberi

untuk menyerukan perdamaian di Ukraina. Pertemuan tingkat tinggi menghadirkan Wakil Senior Uni Eropa Urusan Kebijakan Keamanan dan Luar Negeri Catherine Ashton, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan Penjabat Menteri Luar Negeri Ukraina Andriy Deshchystsya untuk pertama kali sejak krisis meletus. Pertemuan itu diadakan dengan tujuan memulai dialog guna mencari cara menangani perkembangan yang meningkat di Ukraina. Selanjutnya Ukaina memulai usaha untuk berdamai dengan para separatis pro-Rusia. Mediator dari badan keamanan OSCE Ukraina melakukan negosiasi penyerahan diri para separatis pendukung Rusia di Ukraina timur dan Ukraina berjanji akan memberikan amnesti kepada para separatis tersebut.

(53)

panduan untuk masa depan Ukraina. Ketegangan di Ukraina sejenak perlahan mendingin, hal ini memberikan secercah harapan untuk perdamaian Ukraina.

Namun sayangnya ketegangan kembali memanas saat Rusia menggelar memulai latihan militer di dekat perbatasan dengan Ukraina pada Kamis 24 April 2014, sebagai tindakan balasa atas operasi pasukan Ukraina melawan separatis pro-Rusia dan latihan NATO di timur Eropa. Kali ini, Rusia yang mengimbau agar AS dan NATO menarik pasukan dari Ukraina. Pada 26 April pesawat militer Rusia terlihat di wilayah udara Ukraina, hal ini memicu ketegangan antara Rusia dan Amerika Serikat. Di perbatasan baltik, helikopter tempur Rusia mulai berlatih disaat para separatis menduduki gedung gedung pemerintahan.

Keadaan semakin memanas saat para separatis Pro-Rusia berulah di daerah Ukraina. Dimulai sejak awal Mei, puncaknya pada 2 Mei 2014 terjadi pembakaran di kota Odessa, Ukraina 31 orang dilaporkan tewas. Ukraina semakin membara,75

Rusia setelahnya meminta Dewan Keamanan PBB untuk membahas perdamaian di Ukraina. Pada 8 Mei 2014 Putin menegaskan Rusia telah menarik pasukannya dari Ukraina demi perdamaian di Ukraiana. Rusia juga menghimbau adanya penyelidikan terhadap kekerasan yang terjadi di kota-kota di Ukraina. Rusia juga telah menerima peta-jalan mengenai kemungkinan resolusi untuk krisis

Sedikitnya 42 orang tewas dan 125 terluka dalam pertempuran antara massa pendukung dan anti-Rusia di jalanan Odessa di selatan Ukraina. Puluhan demonstran pro-Rusia terpanggang dalam sebuah gedung pemerintahan yang terbakar.

(54)

Ukraina yang dirancang oleh Organisasi untuk Keamanan dan Kerja sama di Eropa (OSCE).

Saat pembahasan mengenai perdamaian di Ukraina terjadi, Ukraina Timur yang diduduki para separatis pro-Rusia mengumumkan akan menggelar Referendum. Bahkan Putin meminta agar Referendum ditunda, namun para separatis tetap pada pendirian untuk menggelar Referendum. Tidak lama setelah itu, para pemimpin separatis resmi telah menggelar Referendum dan mengatakan 89 persen yang memberikan suaranya di Donetsk dan 96 persen di Luhansk menginginkan kemerdekan. Itu artinya, dua wilayah Ukraina menyatakan Kemerdekannya. Ini memaksa Kiev untuk melakukan dialog intens karena hal ini mengganggu pemilu yang akan dilangsungkan di Ukraina pada 25 Mei 2014. Usai Referendum, Ukraina Timur memastikan ingin bergabung dengan Rusia. Pada pemilu tersebut, Petro Poroschenko terpilih menjadi Presiden Ukraina.

Konflik semakin memanas di Ukraina, perang saudara pun terjadi antara pendukung pro-Rusia dan pro-Ukraina. Konflik melahirkan pertempuran darah, saling serang dan tembak terjadi di Ukraina. Militan pro-Rusia bahkan berhasil menembak helikopter Ukraina. Ukraina semakin membara, Rusia menghimbau dilakukan Resolusi PBB.

(55)

segera memerintahkan gencatan senjata76

Agustus 2014, Pangkalan pemberontak Ukraina digempur serangan udara. Pada 7 Agustus 2014 terjadi bentrokan antara gerilyawan dengan tentara Ukraina yang mengakibatkan lima-belas tentara Ukraina telah tewas dan 79 prajurit lagi cedera. Pada 28 Agustus konvoi militer Rusia memasuki wilayah Ukraina yang memicu ketegangan antara kedua belah pihak.

sepihak kepada separatis timur sebagai bagian dari rencana mengakhiri krisis pada Rabu 18 Juni 2014.

Juli 2014, konflik semakin memanas. Bentrokan terus berlanjut, ribuan orang mengungsi, pemboman terjadi di daerah perbatasan. Pesawat militer Ukraina ditembak jatuh, Rusia diklaim membantu para separatis. Ukraina mencoba untuk merebut Donetsk kembali namun mendapat perlawanan yang sengit dari para separatis.

Pada 8 September 2014 di Ukraina Timur, terjadi bentrokan yang berarti gencatan senjata di wilayah tersebut telah dilanggar. Keadaan yang semakin memanas membuat Ukraina dan Rusia saling menyalahkan.

Perundingan terus terjadi antar pihak yang bersitegang selama konflik di Ukraina. Saling menuduh antara kedua pihak sering terjadi, yang tebaru 08 November 2014 Ukraina menuduh Rusia kirim puluhan Tank ke wilayah timur Ukraina.

Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengklaim negaranya siap untuk perang total melawan pemberontak di Donetsk. Pemberitaan tentang beberapa konvoi kendaraan lapis baja bertanda pasukan menyeberangi perbatasan Rusia

Referensi

Dokumen terkait

3.. bahwa ini tidak hanya sebagai black campaign, tetapi juga menegaskan bahwa momentum untuk melakukan transformasi sistem politik munuju demokrasi Ukraina yang selama

Hasil penelitian menunjukkan bahwa intervensi memperoleh legitimasi menurut hukum internasional denganmengacu pada 5 kriteria yakni : intervensi secara kolektif yang ditentukan

"Mengecam (deplore) dengan istilah terkuat terhadap agresi dari Federasi Rusia melawan Ukraina, serta Mengutuk (condemn) deklarasi 24 Februari 2022 oleh Federasi Rusia terkait

Mata dunia kini tertuju pada Indonesia atas kunjungan Presiden Indonesia Joko Widodo ke Ukraina dan Rusia. Apakah kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi akan berdampak

Namun Rusia tidak sendirian membidik Asia Tengah, masih ada Rusia dan Amerika Serikat yang telah lebih dulu berpengaruh besar di sana, Rusia sejak masa pemerintahan

Skripsi ini bertujuan untuk (1) menggambarkan Rusia & konflik Ukraina Timur serta intervensi yang dilakukan oleh Rusia sebagai awal konflik antara Rusia-NATO (2)

Pendahuluan Sanksi ekonomi oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa terhadap Rusia merupakan sanksi yang diberikan atas tindakan Rusia yang melakukan intervensi di dalam krisis Ukraina dan

SIMPULAN Peristiwa yang terjadi selama invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022 telah membawa ke permukaan kurangnya perhatian yang mengganggu terhadap hukum internasional, hak asasi