• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM INFORMASI PEMASARAN PRODUK BERBASIS WEB PADA UMKM QINTHARA FASHION

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM INFORMASI PEMASARAN PRODUK BERBASIS WEB PADA UMKM QINTHARA FASHION"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI PEMASARAN PRODUK

BERBASIS WEB PADA UMKM QINTHARA

FASHION

Heri Heryono

1)

, Iwan Rijayana

2)

, Adini Budiarti

3)

1)Program Studi Teknik Informatika Universitas Widyatama 2),3)Program Studi Sistem Informasi, Universitas Widyatama

Jl. Cikutra 204 A, Bandung, Indonesia

email : 1)heri.heryono@widyatama.ac.id ,2): iwan.rijayana@widyatama.ac.id

ABSTRACT

Qinthara Fashion is one of the UMKM in fashion production area. Dealing with the development as the fashion production sold fashion items such as shirt, trousers, worshiping clothes made by the best raw material fabric. In order to comply demand from particular customer, it could be viewed by internal or external point of view. Then, the problems emerge from the system covered it; the system to help handling promoting stuff of the products.

Proposed method in system developing was using Orientation of Object Analyst added with Design by executing the Modeling of Unified Language (UML) as the modeling language; it also used free web – wordpress- as the tools of the system.

By this application involving of promoting information system, thus in its expectation aspect, it could assist to increase the promoting system of fashion product of Qinthara Fashion which has still developed and also it could help to expand its production or outlet.

Key words:

System of Information, Promotion Marketing, Unified Modeling Language (UML), free web, Wordpress.

1. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Pada saat ini, teknologi serta informasi menjadi alat yang sangat penting dan sangat dibutuhkan dalam segala bidang kehidupan terutama yang berhubungan dengan media berbasis website. Kadin Bandung merupakan instansi yang memiliki peran dalam segi peningkatan mutu dan kualitas industri dagang khususnya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Jawa Barat. Dengan melihat tingkat persaingan yang sangat tinggi dalam memberikan pelayanan terutama dalam penyediaan media berbasis website, oleh karena itu muncul insiatif dari Universitas Widyatama khususnya Prodi Teknik Informatika dan Sistem Informasi untuk menjalin kerjasama dengan pihak

Kadin Kota Bandung untuk membantu UMKM– UMKM di Bandung yang tidak mempunyai layanan Website

Berdasarkan masalah diatas, maka Saya (penulis) mempunyai tugas untuk membuatkan Website salah satu UMKM yang ada di Bandung yakni UMKM Qinthara Fashion yang bergerak dalam bidang fashion. Kebutuhan Informasi dalam bentuk layanan berbasis website memperlihatkan grafik peningkatan yang signifikan bersamaan dengan perkembangan system informasi juga ilmu pengetahuan. Terkait akan kebutuhan tersebut, maka pihak Prodi Teknik Informatika beserta Sistem Informasi yang bekerjasama dengan Pihak Kadin, mencoba membantu UMKM Qinthara Fashion dalam hal penyediaan atau pembuatan website usahanya.

Diharapkan dengan adanya website tersebut dapat meningkatkan produktivitas dan pelayanan Usaha Qinthara Fashion. Website merupakan salah satu media informasi berbasis teknologi yang menyediakan berbagai macam informasi secara luas. Website dapat dijadikan sebagai media usaha bisnis yang bersifat efektif dan efisien, sehingga memudahkan pengguna untuk mendapatkan informasi.

Dengan demikian, pada akhirnya sistem ini diharapkan dapat membantu memudahkan proses usaha UMKM tersebut.

1.2. Rumusan Masalah

Dari Proses usaha penjualan Qinthara Fashion selama ini, penjualan produk masih bersifat manual, yakni dari pembeli kemudian menyebarkan informasi produk ke orang lain atau teman. Hal ini merupakan salah satu fakor menyebabkan Usaha Qinthara Fashion kurang berkembang secara cepat. Dari latar belakang masalah diatas, maka dapat diuraikan identifikasi masalahnya adalah:

1. Bagaimana pembangunan sistem informasi berbasis web produk Qinthara Fashion?

2. Bagaiaman promosi penjualan produk pada Qinthara Fashion?

(2)

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam pembuatan website di penelitian ini adalah:

1. Memudahkan pemilik (Qinthara Fashion) untuk memgembangkan usahanya.

2. Memberikan kemudahan bagi pelanggan/pembeli dalam hal mendapatkan informasi tentang produk yang disediakan.

3. Pembaharuan atau updating produk dapat dilakukan secara cepat dan dapat diketahui tepat waktu oleh pelanggan.

1.4 Batasan Masalah

Melihat dan mempertimbangkan luasnya bidang yang dihadapi, maka dalam menyusun penelitian ini, penulis mencoba membuat ruang lingkup kegiatan yang kompleks, diantaranya:

1. Sistem aplikasi website ini hanya dikhususkan untuk menampilkan produk-produk yang berbentuk gambar.

2. Proses pembaharuan data, gambar hanya dapat dilakukan oleh Admin dan tidak dapat dilakukan oleh pihak manapun.

3. Isi dari aplikasi website lebih pada produk, cara pemesanan, serta profil yang mana hanya dapat diperbaharui oleh admin atau pengguna.

1.5 Metodologi

1. Tinjauan di Lapangan

Teknik pengumpulan data dengan cara mengevaluasi keadaan yang terjadi langsung di tempat penelitian melalui:

a. Interview

Data yang diperoleh adalah dengan sistem tanya-jawab atau wawancara langsung dengan pemilik usaha Qinthara Fashion mengenai kebutuhan apa saja yang terkait dengan pengadaan system yang dibutuhkan dalam pengelolaan outlet mereka.

b. Observasi

Dalam hal pengumpulan data, semuanya diperoleh langsung dari tempat Qinthara Fashion.

2. Tinjauan Kepustakaan

Sumber yang digunakan dalam teknik pengambilan dan pengumpulan data bersumber pada buku beserta catatan mengenai pembuatan website; yang kemudian hasilnya diambil berdasarkan keterkaitan dengan topik yang diteliti dan dibahas pada penelitian ini sebagai bahan referensi.

2. Kajian Teori

2.1 Definisi Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut:

Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu[1]. Prosedur didefinisikan oleh Richard F. Neuschel sebagai berikut.

Suatu prosedur adalah suatu urutan-urutan operasi klerikal (tulis-produklis), biasanya melibatkan beberapa orang didalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi[2].

2.2 Definisi Informasi

Robert N. Anthony dan John Dearden menyebutkan keadaan dari sistem dalam hubungannya dengan keberakhirannya dengan istilah entropy. Informasi yang berguna bagi sistem akan menghindari proses entropy yang disebut dengan negative entropy atau negentropy[3].

Apakah sebenarnya informasi itu, sehingga sangat penting artinya bagi suatu sistem informasi dapat didefinisikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih baik berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data dan barang (item). Data merupakan keadaan nyata yang diperoleh terhadap gambaran kejadian yang terjadi secara riil.

2.3 Sistem Informasi

Sistem informasi akan menghasilkan informasi yang diperoleh dari pemrosesan data dalam sistem yang dirancang yang biasa dikenal dengan istilah processing systems. Sistem informasi kemudian lebih jauh bisa dijelaskan sebagai sebuah sistem yang dibangun di dalam jaringan yang terstruktur sehingga dapat mengolah data berupa kebutuhan data transaksi rutin yang dilakukan secara harian, pendukung operasi yang sifatnya mengatur (managerial) serta sebagai penyedia laporan yang diperlukan saat merekap data operasional yang terjadi pada kurun waktu tertentu. Dengan demikian, tentu saja luaran yang dihasilkan adalah berupa ketersediaan laporan yang terorganisir dan teratur[4].

Dalam peristilahan baku, hal tersebut disebut sebagai SIM atau sistem informasi manajemen. SIM dibangun dan diciptakan guna mendukung ketersediaan

(3)

informasi yang diperlukan oleh semua level manajerial dalam sebuah badan usaha tertentu, yang dalam hal ini dikaitkan dengan sistem informasi outlet fashion yang masih bertaraf usaha mikro dan menengah. Dalam pandangan beberapa ahli, peristilahan SIM dapat diterjemahkan secara rinci sebagai gabungan interaksional dari sistem informasi yang berjalan dalam memberikan ketersediaan informasi bagi tingkatan manajerial maupun tingkatan operasional.[5].

2.4 Website

Peristilahan situs web yang merupakan bentuk pengadaan penerjemahan adaptif (neologisme) dari bahasa sumber website muncul secara luas di semua tingkatan. Peristilahan website semakin sering dipakai dalam keterkaitannya dengan pencarian informasi tertentu. Kemudian penyematan hiperteks dan juga hyperlink juga menjadi magnet yang menarik minat pengguna internet dalam menemukan topik yang dicari.

Dalam hal pencarian data, informasi atau berkas yang dimaksud, website memberikan kemudahan dalam segi visual, audio maupun paduan audio-visual, terlebih dalam menemukan produk yang diinginkan di internet yang berisi jutaan informasi. Jaringan internet merupakan dasar penempatan situs yang kemudian accessible bagi penggunanya. Pengguna hanya perlu memasukkan url tertentu untuk mencari informasi yang disertai gambar atau suara maupun video untuk mempermudah pencarian. Perpaduan semua situs dikenal juga dengan sebutan worldwideweb atau lebih familiar dengan penamaan www yang kemudian disambungkan dengan alamat situs yang dituju untuk menampilkan hasil tertentu sesuai kebutuhan pengguna. Pada kenyataannya, meskipun dalam beberapa hal pengguna bisa mengakses situs apapun secara bebas, namun ada juga situs yang mengharuskan pengunjungnya untuk log in terlebih dahulu. Dan bahkan, untuk beberapa situs mewajibkan pengunjungnya menjadi member terlebih dahulu, yang artinya berbayar. Hal ini diperuntukan bagi pengunjung yang benar-benar menginginkan informasi lebih terperinci dan bersifat ekslusif atau terbatas.

Dalam hal penyediaan informasi berbasis web, outlet yang bergerak di bidang fashion biasanya menyediakan alamat situs dengan nama tertentu untuk bisa diakses agar mempermudah pelanggan dalam melakukan kegiatan pre-transaksional hingga berujung pada transaksi, baik secara langsung ataupun tidak.

2.5 Wordpress

Pemilik outlet atau toko yang ingin mengikuti perkembangan masa akan memiliki kecenderungan untuk menggunakan aplikasi tertentu guna mempromosikan atau secara tidak langsung menjual produknya. Beragam aplikasi tersedia di internet dengan beragam pilihan. Salah satu aplikasi yang sering digunakan adalah Wordpress. Ini merupakan open source application cukup populer

di kalangan pengguna internet, terlebih digunakan sebagai mesin blog.

Sistem bahasa pemrograman yang digunakan wordpress adal PHP dan database MySQL. Dua jenis pemrograman ini merupakan open-source software. Sebagai mesin blog, wordpress menyediakan fitur yang beragam serta banyak yang bisa dimanfaatkan penggunanya untuk kebiatan blogging atau “berjualan” secara virtual.

Terkait dengan kemampuannya dalam mengubah dan memodifikasi konten maupun tampilan di dalamnya, seringkali wordpress dijadikan Content Management System oleh penggunanya. Kesesuaian konten, tampilan, fungsi dan sistem akan bergantung pada penggunanya masing-masing.

Dalam hal promosi dan pengiklanan, wordpress akan sangat cocok sekali digunakan karena dengan adanya management system tersebut serta kemudahan dalam mengakses informasi yang dibutuhkan oleh pihak yang terlibat dalam sistem manajerial pada sebuah virtual shop.

2.5 Konsep Berorientasi Objek

Dalam konsep berorientasi objek, abstraksi dilakukan pada level objek.Objek adalah representasi dunia nyata kedalam bahasa pemrograman.Objek bisa dalam bentuk benda nyata seperti manusia, hewan, kendaraan. Di dalam pemrograman berorientasi objek, kode dan data yang saling terkait dibungkus dalam satu entitas. Ada 3 (tiga) prinsip utama berorientasi objek, yaitu:

1. Enkapsulasi

Enkapsulasi adalah mekanisme penggabungan kode dan data yang dimanipulasi oleh kode tersebut.Mekanisme ini juga menjaga kode dan data tetap aman dari interferensi dan penggunaan oleh pihak yang tidak berhak.

2. Pewarisan

Jika mengacu pada bahasa sumber, maka pewarisan ini disebut dengan inheritance yang maknanya mengacu pada proses serta metode pewarisan data dari satu kelas menuju kelas lainnya. Proses pewarisan data dan metode seluruhnya diturunkan dari kelas yang terdahulu kepada yang terbaru. Proses ini merupakan konsep daur ulang/guna ulang terhadap perangkat lunak. 3. Polymorphism

Polymorphism (dari bahasa Yunani yang berarti banyak rupa), adalah mekanisme yang memungkinkan suatu modul mempunyai kesamaan identitas atau nama, tetapi dengan perbedaan behavior (tingkah laku) sehingga aka nada perbedaan penerapan pada modulnya.

(4)

2.6 Bahasa Pemodelan UML

Dalam hal bahasa pemodelan grafis, maka digunakanlah Unified Modelling Language (UML) yang merupakan sebuah pemodelan guna membangun serta memberkaskan semua pelaporan rancangan sistem dari perangkat lunak yang ada dalam sistem. Secara visual, hasil pelaporan juga bisa di dokumentasikan dengan baik menggunakan bahasa pemodelan ini.

Berkenaan dengan batasan ruang sistem, maka pemodelan jenis ini digunakan untuk proses identifikasi hubungan antara sub-sistem dengan sistem utamanya, serta sistem eksternalnya. Maka, dengan menggunakan pemodelan jenis ini, developer atau secara khususnya adalah pengguna bisa melakukan hal di bawah ini:

a. Melihat struktur sistem secara menyeluruh.

b. Menelaah interaksi objek-objek yang terlibat dalam sistem tersebut; baik dalam menyampaikan informasi atau pesan, serta dalam hal keterikatan interaksional lainnya secara sistematis.

c. Menguji optimalisasi fungsi dari sistem software. d. Mendokumentasikan fungsi dan interaksi sistem

beserta perangkat lunaknya.

Gambar 2.6 Daftar Simbol-Simbol UML Perancangan Object Oriented Software dengan UML.

3. Analisis Sistem Dan Perancangan Menu

3.1 Analisis Sistem

Gambaran proses penjualan yang sedang berjalan di Qinthara Fashion bisa dijelaskan dengan gambar flow map berikut ini:

Gambar 3.1Proses Bisnis Penjualan Berjalan

Dalam proses penjualan regular pada Qinthara Fashion masih menggunakan Microsoft Excel untuk melakukan proses penjualan barang baik penghitungan persediaan barang maupun total transaksi penjualan. Pada saat memulai perhitungan stok barang dan transaksi penjualan per-bulan, bagian penjualan menerima data dari bagian penjualan dan dari bagian penjualan menuju admin. Kemudian, bagian penjualan menghitung stok barang dan total transaksi, admin hanya menyimpan dokumen yang telah dihitung saja.

Fungsi utama Sistem Informasi Penjualan ini antara lain:

1. About

Berisi informasi mengenai awal berdirinya UMKM Qinthara Fashion, profil pemilik UMKM Qinthara Fashion, serta informasi yang berkaitan dengan program pengembangan produk yang akan dilakukan.

2. Contact Us

Berisi informasi mengenai kontak dari pemilik UMKM Qinthara Fashion, tempat usaha, dan email.

(5)

3. Developer

Berisi informasi mengenai profil dari pembuat website beserta instansi yang bekerjasama dalam pembuatan website ini.

3.2 Perancangan Menu

Tampilan menu dalam aplikasi ini merupakan bagian dari sistemyang bersifat informatif dalam kaitannya dengan promosi penjualan.

Gambar 3.2Perancangan Menu

4. Penerapan Dan Pengujian Sistem

4.1 Penerapan Sistem

Sistem ini ditujukan untuk promosi penjualan secara daring kepada konsumen melalui aplikasi open source yang merupakan pengaplikasian dari UML sebagai bahasa pemodelannya. Promosi virtual ini dilakukan dengan menggunakan perantara aplikasi wordpress. Perangkat lunak yang akan dibangun mampu mengelola data dan informasi promosi, yang diantaranya terdiri dari infomasi produk, informasi usaha, serta informasi cara pemesanan. Perancangan dan pengembangan sistem didasarkan pada analisis yang telah dilakukan sebelumnya, dengan tujuan untuk menciptakan suatu sistem informasi yang dapat mengelola seluruh data dan informasi mengenai promosi pemasaran produk pada UMKM Qinthara Fashion.

4.1.1 Purwarupa Antarmuka

Purwarupa atau prototype ini adalah bagian dari arsitektur tampilan yang dipakai sebagai perantara antara admin dengan software.

Antarmuka login admin berfungsi untuk memvalidasi kewenangan pengguna yaitu admin untuk mengunakan Sistem Informasi Penjualan.

Gambar 4.1.1Purwarupa Antarmuka

4.1.2 Antarmuka Manajemen Page

Antarmuka manajemen page berfungsi untuk melakukan add, edit dan delete page yang akan diterbitkan pada halaman website.

Gambar 4.1.2Antarmuka Management Page

4.1.3 Antarmuka Management User

Antarmuka manajemen user berfungsi untuk menambah user dan menghapus user yang terdapat pada sistem.

(6)

4.2 Pengujian Sistem

4.2.1 Proses Pengujian

Pengujian sistem informasi promosi produk fashion melalui wordpress sebagai medianya dilakukan selama beberapa tahap. Tahap pertama yaitu perancangan sistem dan purwarupa untuk pertimbangan menu dan indicator yang diperlukan sebagai acuan proses transaksional berjalan lancar. Proses berikutnya adalah, mengaplikasikan sistem yang sudah dipersiapkan ke pasaran guna mencari respon konsumen. Proses terakhir adalah tahap evaluasi terhadap sistem yang disajikan kepada konsumen berdasarkan hasil respon dan feedback dari konsumen.

4.2.2 Hasil Pengujian

Berdasarkan ke tiga proses pengujian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil pengujiannya ditampilkan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Table 4.2.2 Hasil Pengujian

5. Simpulan dan Saran

5.1 Simpulan

Merujuk pada penjelasan di atas, maka penelitian ini memiliki simpulan sebagai berikut:

1. Keberadaan Sistem Informasi Promosi ini membantu pemilik usaha dalam mengetahui produk mana saja yang banyak diminati oleh konsumen dilihat dari banyaknya komentar. 2. Dengan adanya aplikasi Sistem Informasi Promosi

Penjualan ini, konsumen dapat mengetahui informasi baik yang berkaitan dengan produk maupun informasi yang berkaitan dengan lingkingan perusahaan.

5.2 Saran

Untuk kelancaran operasional serta manfaat yang diberikan, maka ada hal-hal yang secara umum harus disampaikan berkenaan dengan pengajuan saran sebagai bahan pertimbangan, yang antara lain:

1. Melihat dari hasil sistem i n f o r m a s i aplikasi yang diteliti hanya menangani masalah promosi pemasaran, disarankan untuk mengembangkan lebih jauh lagi kearah sistem penjualan transaksional produk (e-commerce),

sehingga pembeli dan calon pembeli dapat melakukan pembelian produk secara langsung maupun virtual.

2. Perlu dibangun basis data untuk menampung seluruh informasi agar informasi terkelola dan terorganisir dengan baik sehingga kebutuhan user akan informasi dapat dipenuhi.

REFERENSI

[1] Jerry, Fitz Gerald. Ardra F. Fitz Gerald. Warren D. Stallings. Jr. Fundamentals of Systems Analysis (edisi kedua; New York: John Willey & Sons. 1981). Hal.5 [2] Richard F. Neuschel, Management by Systems. (edisi

kedua; New York: McGrawHill. 1960), hal.10, dikutip oleh Cecil Gillespie, Accounting Systems. Procedures and Methods. (edisi ketiga; New Jersey: Prentice-Hall, 1971). Hal.2.

[3] Robert N. Anthony. John Dearden. Management Control Systems. (Edisi Keempat: Illionis: Richard D. Irwin, 1980), hal. 125-126.

[4] Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis. Accounting Information Systems. (New Jersey: Prentice-Hall. 1983). Hal.6

[5] George M. Scott. Principles of Management Information Systems. (New York: Mc-Graw-Hill, 1986), hal.66.

Gambar

Gambar 2.6 Daftar Simbol-Simbol UML Perancangan Object Oriented  Software dengan UML.
Gambar 4.1.1Purwarupa Antarmuka
Table 4.2.2 Hasil Pengujian

Referensi

Dokumen terkait

Pada ranah kompetensi inti dua sikap sosial guru mengimplementasikannya dalam proses pembelajaran melalui kegiatan belajar dalam kelompok, tidak mencontek atau

selengkapnya dalam UUD Tahun 1945 Negara Republik Indonesia.. harga yang tidak diketahui, mahalnya harga jual, maupun bedanya standar harga tiap rumah makan. Sedangkan RH dan

External respiration (pernafasan luar) yaitu pertukaran udara yang terjadi di dalam paru- paru, penyerapan O 2 dan pengeluaran CO 2 dari.. tubuh

Saya percaya program ini dapat menjadi icon baru bagi dunia pendidikan di Indonesia, dimana muatan praktis menjadi penyeimbang kurikulum yang ada, sehingga para lulusan lebih siap

Tabulasi Silang Asal Kota dengan Frekuensi Responden Mengunjungi Obyek Wisata Museum Mandala Bhakti

Maka untuk memudahkan dalam penelitian, peneliti perlu membatasi masalah yang akan diteliti, yaitu: implementasi pendekatan individual dalam pengembangan persepsi diri dan

Mufasir dari generasi pertengahan Abu Bakar Muhammad bin Abdullah atau sering dikenal dengan Ibnu al-Arabi menafsirkan surat an-Nisa’ dalam Tafsir Ah } kam

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) insiden penyakit virus tular umbi pada masing-masing varietas bawang merah asal Jawa Barat dan Jawa Tengah berturut-turut yaitu varietas