• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH TINGKAT PENGANGGURAN DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA TUAL PERIODE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PENGARUH TINGKAT PENGANGGURAN DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA TUAL PERIODE"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH TINGKAT PENGANGGURAN DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA TUAL

PERIODE 2013-2017

ANALYSIS OF INFLUENCE OF UNEMPLOYMENT AND INVESTMENT LEVELS ON ECONOMIC GROWTH IN TUAL CITY

PERIOD 2013-2017 Husni Ingratubun

Nur Hayati Bugis Bachriani Susanty

E-mail: @ STIE UMEL TUAL

ABSTRACT

The purpose of this thesis research is to find out and analyze the effect of partial unemployment and investment on economic growth in Tual City. To find out and analyze the effect of unemployment and investment simultaneously on economic growth in Tual City. Place of research of the Central Statistics Agency Office of Southeast Maluku Regency. The type of data used is Causal Associative data that is data that aims to analyze the relationship of a variable and other variables or as a variable influencing other variables. The results of data analysis show that the unemployment rate variable significantly influences economic growth, the investment variable also has a significant effect on economic growth. While simultaneous unemployment and investment variables have a significant effect on economic growth, the correlation coefficient (r2) of 0.665 indicates that the independent variable can accurately explain its effect of 66.5% on the independent variable while the side of 33.5% is explained by other variables not included in research.

(2)

PENDAHULUAN

Pembangunan Ekonomi pada hakikatnya adalah serangkaian usaha kebijaksanaan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas kesempatan kerja dan mengarahkan tingkat kesejahteraan masyarakat dan daya beli masyarakat. Semakin rendah angka pengangguran maka semakin makmur kehidupan masyarakat suatu negara, begitu pula sebaliknya (Qomariyah, 2013).

Pengangguran adalah masalah ketenagakerjaan yang sering dihadapi oleh setiap negara yang ada di dunia termasuk negara berkembang (Al Habbes dan Rumman, 2012). Tingkat pengangguran merupakan indikator yang penting bagi perkembangan perekonomian suatu negara secara umum (Byrne dan Strobl, 2001). Menurut BPS pada sensus 2010, pengangguran didefinisikan sebagai orang yang masuk dalam angkatan kerja (15-64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Pengangguran jika dibiarkan secara terus menerus tentunya akan berdampak negatif bagi suatu daerah atau negara. Contoh dampak negatif yang terjadi akibat banyaknya pengangguran adalah kriminalitas dan kemiskinan (Haffizh P, 2015).

Investasi merupakan salah satu hal penting bagi pertumbuhan ekonomi. Investasi dapat digunakan sebagai alat untuk memulihkan perekonomian, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi kemiskinan.

Tanpa investasi akan sulit melakukan ekspansi usaha. Maka Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) merupakan solusi untuk memenuhi kebutuhan akan investasi. Penanaman Modal Asing (PMA) masih

diperlukan untuk mendukung pembangunan di berbagai kegiatan yang belum mampu sepenuhnya dilaksanakan dengan PMDN, terutama yang menghasilkan barang modal, bahan baku dan komponen sebagai subtitusi impor, barang jadi dan barang setengah jadi guna menciptakan kesempatan usaha dan lapangan kerja (Sukirno, 2004).

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang sangat penting dalam mengukur keberhasilan pembangunan ekonomi yang terjadi pada suatu negara. Pertumbuhan ekonomi menjadi tolak ukur sejauh mana aktivitas perekonomian negara tersebut akan menghasilkan tambahan pendapatan bagi masyarakat pada suatu periode tertentu. Menurut Sukirno (2008), pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi bertambah dan kemakmuran meningkat. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan merupakan prasyarat bagi berlangsungnya pembangunan ekonomi. Perkembangan ekonomi suatu negara yang diukur dengan pertumbuhan ekonomi menunjukkan pertumbuhan produksi barang dan jasa di suatu wilayah perekonomian dalam selang waktu tertentu. Produksi tersebut diukur dalam konsep nilai tambah (value added) yang diciptakan oleh sektor-sektor ekonomi di wilayah bersangkutan yang secara total dikenal sebagai Produk Domestik Bruto (PDB).

Kota Tual sebagai daerah desentralisasi atau disebut dengan otonom daerah, Kota Tual juga menghadapi persoalan yang sama, Kita sadari sungguh bahwa masalah pengangguran adalah salah satu masalah besar yang terjadi saat ini, sebab lahan birokrasi adalah alternatif masyarakat untuk mengorientasikan diri untuk mendapatkan pekerjaan. Kita tidak bisa

(3)

pungkiri bahwa dengan jumlah putra putri daerah yang menyelesaikan pendidikan dengan memanfatkan gelar serjana sebagai modal pekerjaan, namun dengan kondisi keterbatasan lapangan pekerjaan yang ada di kota tual, menjadi persoalan besar bagi kita untuk memecahkan persoalan ini.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Jenis penelitian asosiatif merupukan suatu penelitian yang mencari hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain (sugiono, 1999). Dengan demikian maka penelitian ini maksud untuk menjelaskan hubungan antar variabel yang telah di hipotesiskan yaitu variabel tingkat pengangguran sebagai variabel X1, investasi X2 dan pertumbuhan ekonomi Y. PEMBAHASAN DAN HASIL

HASIL Analisis Data

Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk melihat pengaruh antara pengangguran dan investasi terhadap pertumbuhan ekonomi. Hasil analisis regresi linear berganda dengan menggunakan program SPSS versi 25 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4

Hasil regresi linear berganda Coefficientsa Model Unstandardi zed Coefficients Standardi zed Coefficie nts T Si g. B Std. Error Beta 1 (Consta nt) 16.4 39 845.7 48 34.8 39 .01 8 X1 2.86 7 .086 1.789 33.2 51 .01 9 X2 1.66 7 .318 .810 5.24 8 .03 4 a. Dependent Variable: Y

Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda yang didapat, maka dibuat persamaan linear berganda sebagai berikut:

Y = 16.439 + 2.867 X1 + 1.667 X2

Persamaan linear berganda tersebut dapat diartikan:

Nilai konstanta sebesar 16.439 artinya jika variabel pengangguran (X1), investasi (X2), bernilai 0 (nol), maka pertumbuhan ekonomi (Y) adalah sebesar 16.439, sedangkan koefisien regresi variabel pengangguran (X1) sebesar 2.867. Artinya jika variabel investasi (X2) nilainya tetap dan pengangguran (X1) mengalami kenaikan 1% maka pertumbuhan ekonomi (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 2.867. Kemudian koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara pengangguran dengan pertumbuhan ekonomi, maka Koefisien regresi variabel investasi (X2) sebesar 1,667. Artinya jika variabel pengangguran (X1) nilainya tetap dan investasi (X2) mengalami kenaikan 1% maka pertumbuhan ekonomi (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 1,667. Kemudian koefisien bernilai positif, artinya terjadi hubungan positif antara investasi dengan pertumbuhan,

Uji Hipotesis

Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui besarnya sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara keseluruhan, maka dapat ditentukan dengan uji koefisien determinasi (R2).

(4)

Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 1000a .665 .665 5.668 a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y

Berdasarkan tabel 4.3 di atas diperoleh nilai koefisien determinasi dengan angka R2 (R

Square) sebesar 0,665 atau (66,5%). Hal ini

menunjukkan bahwa presentase sumbangan pengaruh variabel independen pengangguran, dan investasi terhadap variabel dependen pertumbuhan ekonomi sebesar 66,5%. Atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model pengangguran dan investasi mampu menjelaskan sebesar 66,5% variasi variabel dependen pertumbuhan ekonomi. Sedangkan sisanya sebesar 33,5% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain. Sedangkan nilai R sebesar 0.667 menunjukkan bahwa pengangguran dan investasi memiliki hubungan yang cukup kuat dan searah terhadap pertumbuhan ekonomi.

Uji t (Uji Parsial)

Uji t atau uji parsial dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yaitu variabel pengangguran (X1) dan variabel investasi (X2) variabel terhadap variabel pertumbuhan ekonomi (Y) secara sendiri-sendiri.

Berdasarkan perhitungan SPSS versi 20 yang dapat dilihat pada tabel Coefficientsa

dapat diketahui nilai probabilitas value masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen pada kolom sig. Jika

probabilitas value > 0.05 maka Ha ditolak dan jika probabilitas value < 0,05 maka Ha diterima. Selanjutnya dapat dilihat juga hasil

thitung pada tabel Coefficientsa kolom t untuk melakukan perbandingan thitung dan ttabel, dimana ttabel didapat dengan terlebih dahulu dihitung menggunakan rumus degree of

freedom (df) = n-k yaitu df = 5-2- = 3 sehingga nilai ttabel sebesar 3,182 yang didapat dari hasil distribusi ttabel. Hasil ini diperoleh melalui Microsoft exel dengan menggunakan rumus =TINV(probabilitas;degree of freedom) atau =TINV(0,05;3) = 3.182. Jika thitung < ttabel maka Ha ditolak dan jika thitung > ttabel maka Ha diterima.

berdasarkan tabel 4.4 dibawah ini dapat dilihat hasil uji parsial (t-Test) sebagai berikut: Tabel 4.4. Uji t-Test Coefficientsa Model Unstandardi zed Coefficients Standardi zed Coefficie nts T Si g. B Std. Error Beta 1 (Consta nt) 16.4 39 845.7 48 0,236 34.8 39 .01 8 X1 2.86 7 .086 1.789 33.2 51 .01 9 X2 1.66 7 .318 .810 5.24 8 .03 4 a. Dependent Variable: Y

Pengaruh Pengangguran (X1) terhadap

Pertumbuhan Ekonomi (Y)

Variabel pengangguran memiliki nilai signifikansi (Sig) = 0,019 dan nilai thitung = 33,251 serta memiliki nilai Standardized

Coefficients Beta= 1.789. hasil ini

menunjukkan nilai sig.(p-value) 0.019 < 0.05 (standar sig.) dan thitung 33,251 > 3.182 (ttabel). Serta nilai Standardized Coefficients Beta

(5)

membuktikan pengangguran (X3) berpengaruh postif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi (Y)

Pengaruh Investasi (X2) terhadap

Pertumbuhan Ekonomi (Y)

Variabel investasi memiliki nilai signifikansi (Sig) = 0,034 dan nilai thitung = 5,248 serta memiliki nilai Standardized Coefficients Beta= 0.236. hasil ini menunjukan nilai sig.(p-value) 0.034 < 0.05 (standar sig.) dan thitung 5,248 > 3.182 (ttabel). Serta nilai Standardized

Coefficients Beta bernilai postif = 0.810.

artinya, hasil ini membuktikan investasi (X2) berpengaruh postif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi (Y)

Uji F (Uji Simultan)

Uji F dilakukan untuk mengetahui ada tidak pengaruh secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam hal ini apakah variabel pengangguran (X1), variabel investasi (X2), berpengaruh atau tidak secara bersama-sama terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Tabel 4.5. Uji F-Test ANOVAa Model Sum of Squares D f Mean Square F Sig. 1 Regressi on 43949.5 43 2 15177.9 52 44.1 00 .00 5b Residual 38.911 1 38.911 Total 42653.1 80 3 a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X2, X1

Pada tabel ANOVAb di atas dapat

dilihat hasil yang didapat, Fhitung > Ftabel (44,100 > 9,552) dan P-value < standar sig.( 0,005 < 0,05) maka Hipotesis alternatif (Ha) diterima. Yang berarti ada pengaruh signifikan

antara pengangguran (X1) dan investasi (X2) secara bersama-sama terhadap pertumbuhan ekonomi (Y). Jadi dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa pengangguran dan investasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Tual. Pembahasan

Untuk mengetahui besarnya pengaruh dan sumbangan secara parsial dari masing-masing variabel independen (X1 dan X2) terhadap variabel independen (Y), maka dapat dijelaskan sebagai berikut:

Pengaruh Pengangguran terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Nilai koefisien regresi variabel penggangguran bertanda positif berarti setiap peningkatan pengangguran akan mengurangi pertumbuhan ekonomi (Y) di Kota Tual, dengan kata lain nilai koefisien regresi variabel pengangguran sebesar 2,867 artinya setiap kenaikkan pengangguran 1% maka akan ada penurunan jumlah tingkat pertumbuhan ekonomi di Kota Tual sebesar 2,867%. Nilai t hitung variabel Pengangguran sebesar 33,251 dengan signifikansi hitung 0,019 < α 0,05 artinya H1 diterima sedangkan H0 ditolak yang berarti pengangguran berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Tual. Semakin tinggi tingkat pengangguran akan memicu penurunan pertumbuhan ekonomi.

Dari penjelasan hasil diatas maka pemerintah Kota Tual harusnya mampu memberi perhatian yang sangat besar dalam mengatasi masalah pengangguran di Kota Tual agar kemudian tidak terjadi ketimpangan sosial dan juga dapat memberi solusi dalam meningkatkan perekonomian daerah salah satunya peningkatan pertumbuhan ekonomi. Pengaruh Investasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Nilai koefisien regresi variabel Investasi bertanda positif berarti setiap peningkatan investasi (X2) akan meningkatkan

(6)

pertumbuhan ekonomi (Y) di Kota Tual, dengan kata lain nilai koefisien regresi variabel investasi sebesar 1,667. artinya setiap kenaikkan investasi 1% maka akan ada peningkatan pada pertumbuhan ekonomi di Kota Tual 1,667%. Nilai t hitung variabel Investasi sebesar 5,248 dengan signifikansi hitung 0,34 > α 0,05 artinya H1 diterima sedangkan H0 ditolak yang berarti investasi berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Tual.

Berdasarkan penjelasan hasil diatas maka pemerintah Kota Tual harus mampu memberi perhatian terhadap tingkat investasi agar dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kota Tual mengingat bahwa kenaikan 1 % investasi dapat mempengaruhi menigkatnya 1% pertumbuhan ekonomi.

Pengaruh Pengangguran Dan Investasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Nilai koefisien regresi variabel Pengangguran (X1) dan Investasi (X2) bertanda positif berarti setiap peningkatan kedua variabel akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi (Y) di Kota Tual, dengan kata lain nilai koefisien regresi variabel pengangguran (X1), dan Investasi (X2) sebesar 44,100 artinya setiap kenaikan pengangguran dan investasi 1% maka akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kota Tual sebesar 44,100%. Nilai f hitung variabel pengangguran sebesar 44,100 dengan signifikansi f hitung 0,005 < α 0,05 artinya H1 diterima sedangkan H0 ditolak yang berarti variabel pengangguran (X1) Dan variabel investasi (X2) berpengaruh signifikan terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi di Kota Tual.

Pengangguran Dan Investasi harus menjadi perhatian yang sangat serius bagi pengambil kebijakan khususnya dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kota tual. Distribusi yang adil dan merata dari hasil investasi akan berdampak pada terciptanya

pembangunan sarana serta prasarana pada setiap lapisan masyarakat dan berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Demikian juga dengan pengangguran karena pengangguran merupakan salah satu hal yang menjadi prioritas utama yang harus diperhatikan, keadaan menganggur akan mengurangi daya beli masyarakat sebagai akibat yang akan berdampak pada menurunnya pertumbuhan ekonomi.

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat dikemukakan sebagai berikut :

1. Pertumbuhan Ekonomi merupakan suatu proses kenaikkan kapasitas produksi dalam suatu perekonomian secara kesinambungan menuju kearah yang lebih baik, peningkatan pertumbuhan ekonomi dilihat pada kontribusi dari pada pendapatan nasional (Produk Domestik Bruto) maupun pendapatan daerah (Produk Domestik Regional Bruto) dalam jangka panjang, peningkatan pertumbuhan ekonomi haruslah mampu untuk memberikan kontribusi pada sebuah tujuan untuk dapat dirasakan oleh penduduk di Kota Tual. 2. Pengangguran mengakibatkan

berkurangnya pendapatan dalam masyarakat. Pendapatan masyarakat mencapai titik maksimal apabila penggunaan tenaga kerja penuh dapat tercapai. Pengangguran yang ada dalam masyarakat menghambat pendapatan masyarakat, dengan demikian masyarakat yang menganggur akan mengurangi pertumbuhan ekonomi di Kota Tual.

3. Investasi adalah suatu aktivitas menempatkan dana pada satu periode tertentu dengan harapan penggunaan dana tersebut bisa menghasilkan keuntungan dan/atau peningkatan nilai investasi.

(7)

Meningkatnya investasi juga dapat mendorong peningkatan perekonomian suatu daerah sehingga kemudian investasi harus terus meningkat agar dapat mempengaruhi meningkatnya pertumbuhan ekonomi di Kota Tual.

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, Fitri 2012. Pengaruh Pendidikan, dan Inflasi Terhadap Tingkat Kemiskinan di Kawasan Timur Indonesia (KTI) Periode 2001-2010. Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Arsyad Lincolin, 1999, Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah. Edisi Pertama. Yogyakarta: Penerbit BPFE.

Byrne, D., & Strobl, E. (2001). Defining Unemployment in Developing Countries: The Case of Trinidad anf Tobago. Research paper.

Ghozali, Imam 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Mankiw, Gregory. 2006. Makroekonomi Edisi Keenam, Jakarta: Erlangga.

Muana, Nanga. 2001. Makro Ekonomi, Teori, Masalah dan Kebijakan. Edisi Perdana, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Noor, H.F (2015). Ekonomi Publik: Ekonomi Untuk Kesejahteraan Rakyat. Jakarta: PT. Indeks.

Prathama Rahardja and Mandala Manurung (2008). Teori Ekonomi Makro, Jakarta: LPFEUI.

Riswandi, (2011). “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengangguran Pasca Krisis Ekonomi di Sumatera Barat Periode 2000-2010”. Skripsi FE Universitas Andalas

Sukirno, Sadono. 2004. Makro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Raja Persada Grafindo.

Sukirno, Sadono. 2008 "Makro Ekonorni Teori Pengantar”, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sugiono. 1999. Metodologi Penelitian Administrasi. Edisi Kedua. Bandung: CV Alfa Beta. Samuelson, Paul A. & Nordhaus, William D. 1994.

Makro Ekonomi , Edisi keempat belas. Jakarta: Erlangga.

Todaro. M. P. 2011. Pembangunan Ekonomi, Edisi Kesebelas. Jakarta: Penerbit Erlangga. Wijaya, Faried. 1992. Ekonomika Pertumbuhan dan

Internasional. Yogyakarta: BPFE. Yudha, 2013. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi,

Upah Minimum, Tingkat Pengangguran terbuka, dan Inflasi Terhadap

Kemiskinan di Indonesia Tahun 2009-2011.

Referensi

Dokumen terkait

Dari temuan penelitian sebelumnya dapat dikemukakan bahwa secara umum kendala yang dihadapi guru dalam membina kedisiplinan peserta didik di SMP 18 Bandar Lampung yaitu: 1)

Masalah yang dihadapi adalah bagaimana menyajikan sebuah materi pembelajaran yang lengkap dan menarik sehingga dapat mempermudah mahasiswa dalam memahami pelajaran, dalam hal

Perkebunan Nusantara VII (Persero) Unit Usaha Way Berulu adalah :Dalam menentukan perolehan tanaman, biaya-biaya yang dikeluarkan merupakan hasil dari kapitalisasi biaya

antara dua orang atau lebih tidak berjalan dengan baik karena mereka dapat saja menggunakan satu istilah atau kata yang sama, akan tetapi mempunyai arti yang

Pada hasil p values menunjukkan nilai 0.000 di mana hasil tersebut telah memenuhi persyaratan yaitu p values &lt;0.050 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis

Bagaimana merencanakan dan merancang bangunan yang berfungsi sebagai kantor DPRD Sukoharjo sebagai wadah yang memiliki kesan terbuka lingkungan sekitar dalam hal

Berdasarkan dari pehitungan proyeksi penduduk dan kebutuhan air dengan total kapasitas 50 L/det akan habis terserap oleh pelanggan pada tahun 2030, jumlah

Materi tersebut diawali dengan penjela- san tentang radiasi benda hitam (Hukum Perge- seran Wien), selanjutnya efek fotolistrik, dan efek Compton. Salah satu ilmuan yang menjelaskan