• Tidak ada hasil yang ditemukan

UFO 3D ANIMATION USING GAME ENGINE OGRE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UFO 3D ANIMATION USING GAME ENGINE OGRE"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

 

 

UFO 3D ANIMATION USING GAME ENGINE OGRE

Efa Mariyana

Undergraduate Program, Faculty of Industrial Technology, 2010

Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id Keywords : 3D Animation, C++, OGRE, Blender

ABSTRACT:

In the current era of information technology, there are many programming languages which used in developing programs that are designed to facilitate users in their field such as make a 3D animation with OGRE game engine based on C++ program language. Based on the above, so the autor try to make a 3d animation about UFO running in desktop using C++ program language. Animation itself is an arrangement of motionless images (static graphics) created effect so as if it is looking to move. In making 3D animation about UFO, it can be seen how the step to make animation, in this case it’s about UFO using OGRE game engine based on C++ program language.

(2)

UFO 3D ANIMATION USING GAME ENGINE OGRE

Efa Mariyana, Information Technology, Postgraduate Program, Gunadarma University, Jakarta, 2010

Email : efa_mariyana@yahoo.com

Abstraksi- Di era teknologi Informasi sekarang ini, semakin banyak bahasa pemrograman yang digunakan dalam mengembangkan program-program yang dirancang untuk mempermudah pemakai di bidangnya diantaranya adalah membuat animasi 3D dengan game engine OGRE yang berbasis C++.

Berdasarkan hal diatas, maka penulis berusaha untuk membuat sebuah animasi 3D mengenai UFO yang berjalan pada desktop dengan menggunakan bahasa pemrograman C++. Animasi itu sendiri merupakan susunan gambar diam (static graphics) yang dibuat efek sehingga seolah-olah tampak bergerak. Pada pembuatan animasi 3D UFO disini, dapat dilihat bagaimana tahap pembuatan animasi dalam hal ini UFO dengan menggunakan game engine OGRE yang berbasis C++.

Kata Kunci- Animasi 3D, C++, OGRE, Blender

Abstract- In the current era of information technology, there are many programming languages which used in developing programs that are designed to facilitate users in their field such as make a 3D animation with OGRE game engine based on C++ program language.

Based on the above, so the autor try to make a 3d animation about UFO running in desktop using C++ program language. Animation itself is an arrangement of motionless images (static graphics) created effect so as if it is looking to move. In making 3D animation about UFO, it can be seen how the step to make animation, in this case it’s about UFO using OGRE game engine based on C++ program language.

Keywords- Animasi 3D, C++, OGRE, Blender.

(3)

I. PENDAHULUAN

Kehidupan manusia tidak lepas dari pekembangan teknologi sebab teknologi menyatu dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Teknologi itu sendiri merupakan terminologi dari implementasi sains dan perekayasaan untuk tujuan tertentu. Tujuan tersebut antara lain untuk pemecahan suatu masalah atau menghasilkan suatu produk baru.

Perkembangan teknologi semakin berkembang dengan sangat pesat, dan yang paling banyak mendapat sorotan adalah teknologi informasi (TI). TI telah merambah semua bidang, mulai dari kedokteran, militer, pendidikan, perdagangan dan juga bidang animasi dan game.

Bagi sebagian orang animasi merupakan suatu cara untuk menjelaskan sebuah cerita atau konsep yang sulit dijelaskan sercara langsung, animasi juga memiliki daya tarik estetika sehingga tampilan yang menarik dan eye-catching akan memotivasi pengguna untuk terlibat di dalam proses pembelajaran. Dengan mengetahui bagaimana tahap-tahap pembuatan animasi dengan menggunakan game engine maka pembaca juga dapat dengan mudah mempelajari pembuatan game dengan game engine itu sendiri. Dengan begitu penulis mencoba untuk membuat suatu animasi dengan game engine open source seperti OGRE yang berbasis C++ yang dapat menampilkan beberapa model atau objek seperti UFO dan alien beserta efek khusus seperti api sehingga pembaca dapat mempelajari bagaimana tahap-tahap dalam pembuatan animasi atau game yang diinginkan.

Dalam pembuatan animasi ini penulis menggunakan game engine open sorce seperti OGRE yang berbasis C++, dimana C++ itu sendiri merupakan bahasa pemrograman komputer yang dikembangkan di Bell Labs

(Bjarne Stroustrup) pada awal tahun 1970-an, Untuk mendukung fitur-fitur pada C++, dibangun efisiensi dan sistem support untuk pemrograman tingkat rendah (low level coding). Pada C++ ditambahkan konsep-konsep baru seperti class dengan sifat-sifatnya seperti inheritance dan overloading. Salah satu perbedaan yang paling mendasar dengan bahasa C adalah dukungan terhadap konsep pemrograman berorientasi objek (Object Oriented Programming). Diharapkan dengan adanya animasi dengan menggunakan game engine OGRE ini dapat mempermudah pembaca dalam membuat animasi atau game yang diinginkan.

II. BATASAN MASALAH

Batasan masalah pada penulisan ini ialah penulisan ini membahas mengenai proses pembuatan animasi dengan menggunakan game engine OGRE yang berbasis bahasa pemrograman C++ yang berjalan pada desktop, untuk pembuatan model yang digunakan, penulis menggunakan blender, dan IDE yang digunakan ialah eclipse MinGw.

III. TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan penulisan ini ialah untuk memberitahukan tahap-tahap atau cara dalam penggunaan game engine contohnya ogre yang berbasis C++. Sebagai contoh, program yang dibuat dengan game engine ini penulis membuat program animasi seperti ufo.

IV. LANDASAN TEORI

Animasi merupakan suatu rangkaian gambar diam secara inbeethwin dengan jumlah yang banyak, bila diproyeksikan akan terlihat seolah – olah hidup ( bergerak ),

(4)

seperti yang pernah dilihat pada film – film kartun di tevisi maupun dilayar lebar.

animasi merupakan salah satu daya tarik utama di dalam suatu program multimedia interaktif. Bukan saja mampu menjelaskan suatu konsep atau proses yang sukar dijelaskan dengan media lain. Animasi juga memiliki daya tarik estetika sehingga tampilan yang menarik dan eye-catching akan memotivasi pengguna untuk terlibat di dalam proses pembelajaran. Manfaat animasi diantaranya :

• Menunjukkan obyek dengan ide, misalnya dengan efek khusus pada suatu obyek

• Menjelaskan konsep yang sulit, misalnya penyerapan makanan ke dalam aliran darah

• Menjelaskan konsep yang abstrak menjadi konkret,

• Menunjukkan dengan jelas suatu langkah procedural.

V. PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN

Disini akan dijelaskan tahapan-tahapan secara konseptual tentang perancangan animasi yang akan dibangun. Program animasi yang akan dibuat ditekankan sebagai pembuatan animasi yang bersifat pembelajaran. Oleh karena itu akan dibahas secara keseluruhan mengenai pembuatan dari animasi ini. Ada beberapa tahapan yang dalam pembuatan animasi UFO tiga dimensi ini, diantaranya:

• Pengistalan software-software yang digunakan

Disini software yang digunakan antara lain MinGw (GNU for windows) merupakan suatu paket dari GCC (GNU Compilator Collection) dan GNU binutils untuk digunakan dalam pengembangan dari aplikasi microsoft windows asli, MSYS atau Minimal System sebagai baris perintah sistem penerjemah, dan

OGRE sebagai game engine yang digunakan.

• Pembuatan Ide cerita

“UFO” adalah akronim dari “Unidentified flying Object”, atau diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia menjadi “Benda Terbang Tak Dikenal”. Istilah “UFO encounter” atau “perjumpaan dengan UFO” sebenarnya mencakup secara luas seluruh peristiwa perjumpaan dengan segala macam benda terbang yang tak dikenal, tanpa harus mengacu kepada “Piring Terbang”, atau “kendaraan dari luar angkasa”. Suatu benda terbang tak dikenal mendapat istilah “UFO” sebelum berhasil diidentifikasi. UFO merupakan segala macam benda yang terdeteksi bisa terbang dengan terkendali (tidak sekedar hanyut terbawa angin), serta tidak diketahui asal-usulnya, atau diduga tidak termasuk dalam jenis benda terbang yang diketahui dibuat oleh manusia.

Animasi ini bercerita mengenai suatu kejadian setelah terjadinya perang antar bangsa alien dengan pesawat UFO nya dan bangsa robot. Peperangan telah terjadi lama antara kedua bangsa tersebut. Hingga pada suatu waktu bangsa alien menemukan sebuah teknologi baru dalam peralatan perang mereka. Peralatan perang tersebut adalah sebuah senjata yang dapat mengubah semua besi menjadi batu yang memiliki warna seperti perunggu. Dikarenakan senjata tersebut juga dapat mengenai pasukan mereka sendiri, maka mereka menambahkan material baru terhadap pakaian perang mereka. Material tersebut berwujud seperti air, selain menetralkan efek senjata juga dapat memberi efek transparan bagi pemakainya. Karena hal-hal tersebut bangsa alien dapat mengalahkan bangsa robot dengan mudah.

(5)

Dalam pembuatan model ufo, penulis menggunakan blender versi 2.5 alpha 2, berikut penjelasan pembuatan model ufo.

- Langkah awal ialah membuat bagian tengah pada UFO. Sebelumnya lakukan view >>

front untuk melihat tampilan

objek dari depan kemudian lakukan add >> mesh >> uv

sphere untuk menambahkan UV sphere yang akan kita

gunakan untuk membuat ufo, lalu atur segmentasi, ring, dan size pada uv sphere. Disini penulis membuat segmentasi menjadi 50, ring menjadi 8 dan size menjadi 1000.

- Selanjutnya pindah ke edit mode dengan klik tab dan seleksi bagian yang ingin dirubah bentuknya dengan tekan b pada keyboard lalu seleksi bagian tersebut, dalam hal ini penulis merubah bagian tengah dari uv sphere yang digunakan.

- Kemudian scaling bagian yang telah diseleksi sebelumnya dengan menekan s pada

keyboard, Disini penulis men-scaling bagian tengah hingga

nilai x, y, dan z bernilai 1.366, maka hasil bagian tengah dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

- Langkah selanjutnya membuat bagian atas pada UFO yakni dengan langkah memotong bagian atas pada uv sphere, sebelumnya seleksi bagian atas yang ingin diseleksi dengan tekan s lalu seleksi bagian tersebut, setelah itu delete dah pilih vertices.

- Kemudian pindah ke objek mode dengan tekan tab, setelah pindah ke objek mode, langkah berikutnya ialah membuat bagian atas yang telah dipotong sebelumnya yakni dengan menambahkan uv sphere

dengan cara add >> mesh >>

uv sphere, setelah itu lakukan

sedikit penyesuaian dengan melakukan scaling dengan tekan s pada bagian atas yang diseleksi terlebih dahulu dan diatur ketinggiannya terhadap sumbu z dengan tekan g lalu z

- Selanjutnya memotong bagian bawah dari uv sphere yang masih berbentuk bola dengan fcara klik kanan pada uv

sphere, kemudian pindah ke edit mode dengan tekan tab lalu

lepaskan seleksi yang terseleksi dengan tekan a.

- Langkah berikutnya ialah memberikan batas pada bagian yang akan dipotong dengan cara alt+klik kanan.

- Untuk mempermudah dalam melakukan seleksi, tekan z agar tampilan lebih jelas dalam menyeleksi.

- Kemudian lakukan seleksi dengan cara menekan b pada

keyboard kemudian klik kiri

hingga semua bagian yang ingin diseleksi telah terseleksi.

- Lalu delete bagian yang telah diseleksi dengan delete lalu pilih vertices.

- Selanjutnya menggabungkan kedua uv sphere tersebut

(6)

dengan tekan z, kemudian pindah ke objek mode dengan tekan tab. Sebelum menggabungkan perhatikan bagian all scene,disana terdapat dua mesh yakni mesh dan mesh.001, untuk mesh merupakan bagian badan ufo,sedangkan mesh.001 merupakan ruang kemudi dari ufo. Penggabungan dua bagian ini digunakan untuk dapat pindah ke edit mode secara bersamaan. Untuk itu mesh.001 akan digabung dengan mesh dan hasil akhirnya hanya akan ada satu mesh. Karena disini akan hanya ada satu yang akan dijadikan pusat yakni mesh maka yang terlebih dahulu dipilih dengan mengklik kanan adalah mesh.001 lalu selanjutnya klik kanan+shift pada mesh. Setelah dipilih maka gabungkan kedua mesh tersebut dengan melakukan ctrl + j atau dengan cara objek >> join pada blender.

- Setelah itu antara ruang kemudi dengan badan ufo masih terdapat jeda maka pindah ke edit mode kemudian sambungkan titik-titiknya sehingga membentuk persegi dengan mengklik kanan pada titik kemudian shift+klik kanan pada titik berikutnya. Kemudian tekan shortcut f. Lanjutkan hingga semua titik terhubung. Dalam pemilihan titik harus diperhatikan secara detail karena dapat mengenai titik yang salah atau yang tidak sesuai untuk membentuk persegi. Berikut merupakan tampian bagian atas yang telah jadi. Hasilnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

- Selanjutnya langkah yang dilakukan ialah membentuk bagian bawah dari ufo yakni membentuk bagian mesin dari ufo. Langkah yang dilakukan ialah seleksi bagian bawah yang ingin dirubah dengan alt+klik kanan pada lingkaran luar kemudian shft+klik kanan pada titik tengah objek.

- Kemudian dari bagian yang telah diseleksi tersebut akan dibuat cekungan dengan menekan e atau extrude

kemudian atur letaknya

- Untuk melepaskan seleksinya yakni dengan menekan a. Kemudian pilih lingkaran yg paling bawah dengan menekan alt+klik kanan, lalu tekan s (scale).

- Setelah itu pilih pada bagian tengah dengan mengklik kanan lalu tekan g kemudian tekan z. Maka hasil gambar UFO dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

(7)

• Pewarnaan model UFO

Pemberian texture terhadap objek ufo dilakukan dengan menggunakan blender 2.49b. Pemberian texture dilakukan dengan cara UVs Unwrap. Texture yang telah di

unwrap diberi warna dengan software Adobe

Photoshop. Pewarnaan dilakukan di blender 2.49 karena .mesh exporter belum dapat digunakan dalam blender versi terbaru. Pewarnaan menggunakan UV ini dilakukan dengan menguliti objek ufo yang telah dibuat. Langkah yang dilakukan ialah memberikan tanda pada bagian objek yang ingin diwarnai. Pada ufo disini bagian atas atau bagian kemudi akan diberi mawran hitam , sedangkan bagian tengah atau badan ufo dan bagian bawah atau bagian mesin akan diberikan warna kuning. Berikut tahapan-tahapannya:

- Langkah pertama ialah buka file objek ufo yang telah dibuat sebelumnya. Pindah ke edit mode dengan menekan tab, kemudian tekan a untuk melepaskan seleksi, selanjutnya aktifkan edge (dapat dilihat seperti pada gambar berikut, yang dibertanda kotak merah). Hal ini dilakukan agar dapat melakukan seleksi terhadap objeknya.

- Kemudian pilih bagian yg akan ditandai atau diseleksi dengan tekan alt+klik kanan. Setelah

bagian yang ingin diwarnai diberi tanda kemudian tekan shortcut ctrl+e >> mark seam. Lakukan hal yang sama pada bagian-bagian lain yang ingin diwarnai.

- Selanjutnya buat layar tambahan dengan cara klik kanan pada garis pemisah tombol kemudian pilih split area. Akan tampil hasilnya seperti pada gambar dibawah ini.

- Lalu merubah layar sebelah kanan menjadi UV/Image editor. Selanjutnya masuk ke tahap UV Unwrap yakni dari bagian yang sudah ditandai sebelumnya, kita akan kupas atau kuliti dengan langkah yaitu pada layar sebelah kiri, rubah edit mode menjadi texture paint.

- Selanjutnya setelah masuk ke texture paint lalu masuk kembali ke edit mode dengan menekan shortcut tab. Kemudian seleksi semua objek ufo dengan menekan shortcut a. Maka hasilnya akan seperti pada gambar dibawah ini.

(8)

- pada layar sebelah kanan pilih Uvs >> Unwrap. Maka hasil dari obek pada layar sebelah kanan setelah dilakukan Unwrap akan seperti pada gambar dibawah ini berikut ini.

- pada layar sebelah kanan pilih Uvs >> Scripts >> Save UV Face Layout.

- Selanjutnya, kita akan melakukan pewarnaan terhadap objek yang telah dikuliti dengan menggunakan photoshop. Buka file .tga yang sebelumnya disimpan pada photoshop.

- Kemudian rubah nama background dengan nama layer 0 (untuk memudahkan dalam pewarnaan)

- Selanjutnya buat layer baru dengan cara Layer >> New >>

Layer kemudian tukar tempat antara layer 0 dengan layer 1 yakni layer baru. Lalu pilih layer 1 untuk diberikan warna. Memberikan warna pada layer 1 dengan menggunakan paint bucket tool. Layer 1 ini merupakan warna dasar dari objek ufo. Kemudian pilih layer 0, lalu rubah blending mode dari normal menjadi multiply.

- Langkah berikutnya ialah membuat layer baru yakni layer 2. Kemudian pindahkan posisi layer 2 diantara layer 1 dan layer 0. Pada layer 2 ini kita akan memberikan warna pada bagian atas objek ufo yakni bagian kemudi. Pilih layer 2 kemudian pilih ellipse tool lalu buat lingkaran.

- Selanjutnya buat layer baru, kemudian letakkan layer tersebut dibawah layer 0. Hal ini dilakukan agar layer 0 yang berguna sebagai layer pembantu dalam mewarnai tidak tertutup oleh layer lain. Pada layer baru ini, penulis akan mewarnai menggunakan brush tool. Maka hasilnya akan seperti pada gambar dibawah ini.

(9)

- Selanjutnya, sembunyikan layer 0 dengan meng-klik ikon yang bergambar mata yang berada tepat disebelah tulisan layer 0.

- Kemudian save file yang telah diwarnai dengan cara pilih File >> Save for Web&Devices >> Save >> kemudian atur lokasi pemyimpanan file >> save. Setelah selesai menyimpan, buka kembali blender 2.49 untuk memasang tekstur yang telah dibuat.Langkah yang dilakukan ialah buka file ufo yang sudah dibuat sebelumnya, kemudian klik kanan pada objek ufo hingga terseleksi. Maka tampilannya akan seperti pada gambar dibawah ini (objek yg terseleksi akan memiliki garis tepi yg menyala).

- Langkah berikutnya ialah pertama pilih shading kemudian pilih material buttons, kemudian add >> new.

- Maka akan muncul tampilan baru, kemudian pada bagian texture pilih add >> new. Selanjutnya pindah ke texture button yang posisinya ada disebelah kanan material button. Setelah itu ganti texture type menjadi image, lalu load image yang sebelumnya sudah dibuat di photoshop. Lalu pilih image tersebut kemudian select image. Berikut merupakan gambar setelah selesai proses pada langkah yang diatas.

- Selanjutnya kembali ke material buttons. Kemudian pilih map input yang posisinya ada di kanan bawah sebelah texture, lalu pilih UV, maka akan tampil seperti pada gambar dibawah ini.

(10)

- Selanjutnya untuk melihat hasil pewarnaan maka lakukan rander dengan menggunakan shortcut F12. Berikut ini adalah hasil rander dari gambar ufo.

• Pembuatan animasi pada alien

Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai pembuatan animasi pada objek alien. Dalam pembuatan animasi ini, penulis menggunakan blender 2.49 agar lebih mudah dalam mengeksport file blender kedalam 3D engine OGRE. Berikut tahapan-tahapannya:

- Buka blender, kemudian buka file alien tersebut. Setelah itu atur lembar kerja hingga memiliki jendela 3D View, Button Window, User Preferences, Timeline, dan Action Editor. Khusus untuk Timeline dan Action Editor, kedua jendela ini akan sangat dibutuhkan dalam pembuatan animasi. Timeline digunakan

sebagai jendela untuk merekam dan menguji animasi yang akan dibuat dari Action Editor. - Selanjutnya masuk ke pose

mode dengan cara klik kanan pada bagian tulang dari objek alien. Maka tampilannya akan seperti pada gambar dibawah ini.

- Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa bagian yg berwarna biru merupakan tulang dari objek alien tersebut. Tulang-tulang inilah yang akan digerakkan sehingga membentuk sebuah animasi. Untuk memulainya, klik tombol record yakni tombol bulat yang berwarna merah yang terdapat pada timeline. Hal ini dilakukan untuk merekam semua pergerakkan dari masing-masing tulang. Untuk menggerakkannya, pilih salah satu tulang dengan cara klik kanan pada tulang yang akan digerakkan, kemudian gerakkan dengan menekan shortcut g. Bila ingin memutar/merotasi tulang tersebut maka dapat menggunakan shortcut r. Dalam memutar atau menggerakkan tulang dapat

(11)

dilakukan terhadap salah satu sumbu yakni sumbu x dengan shortcut x, sumbu y dengan shortcut y dan sumbu z dengan shortcut z. Berikut ini adalah gambar setelah dilakukan pergerakkan terhadap tulang-tulang yang telah dipilih sebelumnya. Selanjutnya untuk memberikan animasi terhadap objek maka langkah yang dapat dilakukan ialah merubah frame pada bagian Action Editor, lalu menggerakkan tulangnya.

- Dapat dilihat dari gambar di atas, pada bagian Action Editor terdapat beberapa tulang yang sudah digerakkan. Titik-titik berwarna kuning yang berada di Action Editor menandakan bahwa animasi tersebut dilakukan pada frame yang sudah ditentukan. Apabila ingin menggunakan posisi tulang yang sama untuk frame lain, maka langkah yang dilakukan ialah menduplikasi titik pada frame tersebut dengan menggunakan shortcut shift+D yakni dengan mengklik kanan pada titik yang ingin diduplikasikan kemudian

tekan shift+D, kemudian gerakkan ke frame berikutnya yang diinginkan. Maka tampilannya akan seperti pada gambar dibawah ini.

- Bila telah selesai menduplikasi, klik tombol record untuk mematikan. Sebelum mencoba dan menjalankan animasi, atur waktu mulai (Start) dan waktu selesai (end) sesuai dengan banyak frame yang telah buat. Pada gambar di atas terlihat frame awal berada di frame 1 dan frame terakhir berada di frame 90. Untuk menjalankan dan mencoba animasi yang telah dibuat, klik tombol play pada timeline. Secara default animasi yg dibuat akan diberi nama Action. Untuk itu, kita dapat merubah dan memberikan nama pada animasi yg dibuat.

• Expor file .blend menjadi .mesh Untuk dapat menjalankan objek yang telah dibuat pada blender didalam OGRE maka diperlukan format .mesh. Untuk itu perlu dilakukan export file dari file .blend menjadi .mesh dengan cara klik kanan pada objek atau jika terdapat tulang maka klik kanan pada keduanya selanjutnya pilih File >>

(12)

Export >> OGRE Meshes. Maka akan muncul tampilan seperti berikut ini

- Kemudian aktifkan coloured ambient, copy textures, dan ogrexmlconverter. Bila objek yang akan diexport memiliki animasi maka klik add pada bagian Animation Settings, kemudian tambahkan sebanyak animasi yang ingin diexport. Langkah selanjutnya ialah export objek tersebut, bila berhasil maka akan terlihat tampilan seperti pada gambar dibawah ini.

• Pembuatan Skrip

Pembuatan script disini menggunakan eclipse IDE, Secara default, Eclipse akan menanyakan mengenai

pembuatan workspace atau lembar kerja. Workspace ini nantinya akan dipakai dalam pembuatan program menggunakan Eclipse. Penulis memakai sebuah lokasi direktori D:\workspace Ogre UFO sebagai default workspace Eclipse. Pastikan telah menceklis pilihan Use this as the default and do not ask again. Klik tombol OK untuk mengaktifkan pengaturan tersebut. Setelah itu langkah berikutnya ialah mengintegrasikan OgreSDK kedalam eclipse IDE.

- Buka aplikasi Eclipse IDE. Bila muncul jendela Welcome, tutup saja jendela tersebut. Ini dilakukan untuk dapat segera menampilkan jendela utama dari aplikasi Eclipse IDE. - Setelah itu, klik menu File >>

New >> C++ Project untuk membuat proyek C++ yang baru.

- Setelah itu, beri nama untuk proyek C++ yang baru tersebut. Dalam hal ini, penulis memberi nama dengan nama UFO. Klik tombol Finish untuk segera membuat proyek UFO tersebut.

- Pada jendela Project Explorer, klik kanan proyek UFO lalu pilih Properties. Pada jendela Properties tersebut, pilih C/C++ Build >> Environment. Pada Environment tambahkan sebuah variable OgreSDK dengan value c:\ogresdk sebagai home-path untuk OgreSDK. Home-path tersebut juga dapat disebut sebagai OGRE-HOME.

- Masih dalam jendela Properties, langkah berikutnya penulis akan mengkonfigurasi Settings dari C/C++ Build. Pada Tool Settings, masuklah ke dalam pilihan GCC C++

(13)

Compiler tepatnya pada Preprocessor. Pada Prepocessor, tambahkan beberapa opsi berikut ini ke dalam Defined symbols (-D). Opsi-opsi tersebut antara lain WIN32, _WINDOWS, dan _DEBUG. Tambahkan opsi-opsi tersebut pada Debug Configuration.

- Kemudian lanjutkan ke Release Configuration. Pada konfigurasi ini, masuklah ke pilihan GCC C++ Compiler >> Preprocessor. Tambahkan opsi-opsi WIN32, _WINDOWS, dan NDEBUG pada Defined symbols (-D). Perhatikan gambar berikut ini:

- Lalu kembali lagi ke Debug Configuration. Kemudian masuk ke pilihan GCC C++ Compiler >> Directories. Pada Include paths (-I), tambahkan opsi-opsi

“${OGRE_HOME}\include” dan

“${OGRE_HOME}\samples\in clude”. Opsi-opsi tersebut berguna untuk memanggil file-file header yang nantinya dibutuhkan oleh program. Kemudian lakukan hal yang

sama untuk Release Configuration.

- Langkah selanjutnya yang harus dilakukan ialah mengkonfigurasi pilihan di GCC C++ Compiler >> Miscellaneous pada Release Configuration. Tambahkan sebuah opsi -c -fmessage-length=0 -mthreads -fexceptions –fident pada Other flags. Lakukan hal yang sama untuk Debug Configuration. Perhatikan gambar berikut:

- Selanjutnya, konfigurasi pilihan MinGW C++ Linker >> Libraries pada Debug Configuration. Pada jendela Libraries (-l), tambahkan opsi-opsi OgreMain_d dan OIS_d. Lalu, tambahkan pula opsi “${OGRE_HOME}\bin\debug ” pada jendela Library search path (-L). Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut:

(14)

- Lalu, konfigurasi juga pilihan MinGW C++ Linker >> Libraries pada Release Configuration. Pada jendela Libraries (-l), tambahkan opsi-opsi OgreMain dan OIS. Lalu, tambahkan pula opsi “${OGRE_HOME}\bin\release ” pada jendela Library search path (-L).

- Selanjutnya, langkah yang dilakukan ialah mengkonfigurasi pilihan MinGW C++ Linker >> Miscellaneous pada masing-masing Debug dan Release Configuration. Tambahkanlah opsi-opsi –enable-auto-image-base dan –add-stdcall-alias pada jendela Other Options (-Xlinker[option]) dari kedua konfigurasi tersebut.

- Klik tombol Apply dan OK untuk mengakhiri seluruh proses pengintegrasian aplikasi OgreSDK di Eclipse IDE pada proyek UFO tersebut.

• Pembuatan (Build) proyek OGRE menggunakan eclipse

Setelah mengintegrasikan OgreSDK pada proyek UFO di Eclipse IDE,

sekarang akan dijelaskan bagaimana mem-build proyek tersebut. Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Buat sebuah file source C++ yang baru di dalam proyek ufo. Caranya yaitu klik menu File >> New >> Source File. Pada jendela New Source File, berilah nama untuk file source C++ tersebut misalnya ufo.cpp. Klik tombol Finish bila sudah.

2. Selanjutnya, ketik source code ke dalam file ufo.cpp dalam Eclipse IDE tadi. Setelah itu, simpan file tersebut dan Build. Proyek dapat di-build dari menu Project >> Build All. Bila tidak ada satupun kesalahan atau peringatan yang terjadi, maka file executable-nya sudah terbentuk pada direktori Debug dari proyek ufo di dalam workspace eclipse-default.

3. Copy semua model, material, dan teksture yang dibutuhkan ke dalam folder C:\OgreSDK\media\models, C:\OgreSDK\media\materials\scripts, dan

C:\OgreSDK\media\materials\textures. 4. Untuk dapat menjalankan file executable tersebut, gandakan seluruh file yang ada dalam direktori C:\OgreSDK\bin\debug ke direktori Debug dari proyek UFO

5. Setelah itu, gandakan pula file DirectX SDK (d3dx9d_30.dll) ke direktori tersebut.

6. Selanjutnya, buka file resources.cfg menggunakan Notepad. Gantilah string ../.. menjadi c:\ogresdk. Ini dilakukan untuk memanggil seluruh resource yang dibutuhkan dari OgreSDK agar file executable tesebut dapat berjalan dengan semestinya.

(15)

7. Jika seluruh langkah sebelumnya telah dilakukan, maka kita sekarang telah dapat menjalankan file executable ufo.exe tersebut. Jika berhasil, maka akan ditampilkan jendela OGRE Engine Rendering Setup. Jendela ini menawarkan kita untuk memilih library grafis yang akan digunakan untuk merender program ufo.exe tersebut apakah menggunakan Direct3D atau OpenGL. Kali ini kita hanya akan menggunakan library OpenGL untuk merendernya.

8. Setelah memilih library OpenGL (OpenGL Rendering Subsystem) dari jendela OGRE Engine Rendering Setup tersebut, klik tombol OK. Maka program ufo.exe tersebut akan dijalankan sepenuhnya oleh sistem. Perhatikanlah gambar berikut ini:

VI. IMPLEMENTASI DAN UJI COBA

Pengujian animasi ini dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

• Instal game engine OGRE

• Copy semua material dan model kedalam OgreSDK

• Set lokasi OgreSDK pada resources.cfg

• Klik dua kali pada animasi ufo yang berekstension .exe

Saat animasi dijalankan maka akan tampil layar OGRE dimana terdapat dua pilihan dalam proses rendernya yakni dengan OpenGL dan Direct3D9.

VII. Output

(16)

• Rendering dengan Direct3D9

VIII. PENUTUP A. Kesimpulan

Animasi UFO 3 dimensi yang dibuat dengan menggunakan game engine OGRE yang berbasis C++ ini merupakan suatu contoh program animasi dari suatu game engine yang dibuat guna memberikan suatu

pembelajaran mengenai penggunaan game engine, dalam hal ini penulis menggunakan game engine OGRE. Pada animasi UFO ini dapat dilihat UFO yang sedang mengelilingi sebuah wilayah dan terdapat alien yang sedang menggunakan senjatanya untuk mengalahkan robot.

Animasi yang dibuat dengan game engine OGRE ini dapat ditampilan atau dijalankan dengan menggunakan sistem render OpenGL dan Direct3D9, tampilan layar yang dijalankan dengan sistem render OpenGL akan terlihat lebih besar dibanding animasi yang dijalankan dengan menggunakan sistem render Dircet3D9.

B. Saran

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan bahwa program ini ditujukan untuk kalangan developer yang merupakan pengguna awam dalam pembuatan game 3 dimensi dengan menggunakan game engine. Penulis berharap pada masa yang akan datang dapat mengembangkan program animasi ini menjadi sebuah game tiga dimensi yang dibuat dengan menggunakan game engine OGRE yang nantinya dapat dipelajari lebih jelas lagi dalam pembuatan sebuah

game 3D dengan menggunakan 3D engine OGRE ini.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Budi Rahardjo, Pemrograman C++ mudah dan cepat menjadi master C++, Informatika, 2004.

[2] http://www.ogre3d.org/tikiwiki/About+Og

re

[3] http://www.ogre3d.org/tikiwiki/Brief+hist

(17)

[4] missa.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/fil es/17362/Calon+Modul.pdf [5] http://crystalforest.wordpress.com/2010/0 3/07/instalasi-integrasi-dan-build-project-ogre-di-eclipse-ide/ [6] http://www.ogre3d.org/ [7] http://www.mingw.org/ [8] http://www.blendswap.com/3D-models/characters/manikin/

Referensi

Dokumen terkait

Model data, schema dan instance; Analisis dan perancangan Basis Data, langkah-langkah dalam perancangan basis data, pemodelan data dengan CDM dan PDM, konsep model relasional,

Setelah melempar kubus, apabila warna pertama yang keluar adalah merah, maka peserta harus meletakkan salah satu jari di atas warna merah pada papan permainan.. Lalu, kubus

Mata Diklat ini membekali peserta Diklat dengan kemampuan mengadopsi dan atau mengadaptasi keunggulan kompetitif visi organisasi internasional guna membangun

Penelitian mengenai komitmen organisasional sebagai pemoderasi kepuasan kerja auditor masih belum ada yang meneliti sampai saat ini, maka peneliti ingin mencoba melakukan

Bagaimana peran guru kelas VI SD Negeri 43 Sungai Alam dalam membimbing siswa mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan metode Role Playing untuk meningkatkan hasil

Berbagai permasalahan yang dihadapi khalayak sasaran yaitu keluarga kelompok tani/peserta pelatihan teridentifikasi sebagai berikut : (1) Pengetahuan para peserta tentang

Konsentrasi klorofil-a merupakan salah satu parameter yang sangat menentukan produktivitas primer di laut karena merupakan pigmen penting yang terdapat pada fitoplankton

kami meratap, ketawa dan menjadi beremosi apabila berbincang tentang isu terkait cabaran yang perlu dihadapi dalam menyiasat peniyasatan kes gangguan seksual, kematian bayi