• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA PERIODE 2020/2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA PERIODE 2020/2021"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU BUDAYA

TENTANG

UNDANG – UNDANG PENGAWASAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU BUDAYA TERHADAP BEM DAN LKM

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNDANG – UNDANG MEKANISME PENGAWASAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA

FAKULTAS ILMU BUDAYA TERHADAP

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

(2)

MALANG, 31 JANUARI 2020 FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG KEPUTUSAN

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA Nomor: 001/SKEP/DPM/I/2020

Tentang

UNDANG-UNDANG PENGAWASAN BEM FIB UB Dengan nama Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, setelah: Menimbang

Bahwa salah satu tugas Dewan Perwakilan Mahasiswa FIB UB adalah mengesahkan Undang – Undang Pengawasan BEM FIB UB sebagai acuan pelaksanaan program kerja BEM FIB UB.

Memperhatikan

Anggaran Rumah Tangga LKM FIB UB Pasal 20 ayat 1 Memutuskan dan Menetapkan

Pertama : Mengesahkan Undang – Undang Pengawasan BEM FIB UB

Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tangal ditetapkan, dengan ketentuan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Sekretariat DPM FIB UB

Hari : Jum’at

Tanggal : 31 Januari 2020

Pukul : 10:27

Menyetujui,

Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa FIB UB

Muhamad Fardhansyah NIM. 175110800111019

(3)

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1 Dalam ketetapan ini yang dimaksud dengan:

1. Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya yang selanjutnya disingkat DPM FIB adalah lembaga legislatif di kelembagaan mahasiswa tingkat fakultas. 2. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya yang selanjutnya disingkat BEM

FIB adalah lembaga eksekutif di kelembagaan mahasiswa tingkat fakultas.

3. Komisi Kelembagaan adalah organ kelembagaan DPM FIB yang mengoordinir fungsi pengawasan terhadap BEM FIB.

4. Kegiatan BEM FIB adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh BEM FIB baik berupa program kerja yang telah direncanakan maupun yang tidak direncanakan.

5. Program kerja BEM FIB adalah rancangan usaha-usaha yang akan dijalankan BEM FIB dalam melaksanakan fungsinya.

6. Pengawasan terhadap kegiatan BEM FIB dengan cara mengamati secara langsung kegiatan yang dilaksanakan oleh BEM FIB.

7. Program kerja terencana adalah kegiatan yang dibuat di awal kepengurusan. 8. Program kerja insidental adalah kegiatan diluar program kerja terencana.

9. Laporan Pertanggungjawaban program kerja BEM FIB adalah bentuk pertanggungjawaban dari BEM FIB atas pelaksanaan program-program kerjanya.

Pasal 2

1. Maksud dibuatnya ketetapan ini adalah untuk memberi arahan dan landasan kerja yang jelas dalam hubungan antara DPM FIB dengan BEM FIB.

2. Tujuan dari Pengawasan ini adalah agar tercipta keselarasan dan kesinambungan penyelenggaraan kegiatan kemahasiswaan sesuai dengan tujuan dan fungsi Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya yang tercantum dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga FIB UB.

(4)

BAB II

HUBUNGAN ANTARA DPM FIB DAN BEM FIB

Pasal 3

1. DPM FIB berwenang untuk melakukan fungsi pengawasan terhadap kinerja BEM FIB. 2. DPM FIB dapat menggunakan hak interpelasi, hak angket, hak memorandum, dan hak

resolusi apabila ditemukan ketidaksesuaian program kerja dengan rencana awal setelah melalui mekanisme Hearing Rutin atau Rapat Koordinasi.

3. BEM FIB berkewajiban memberikan tanggapan atas penggunaan hak interpelasi, hak angket, hak memorandum, dan hak resolusi yang disampaikan oleh DPM FIB.

4. Apabila setelah digunakan hak interpelasi dan hak angket, program kerja BEM FIB tersebut terbukti melakukan pelanggaran terhadap GBHK, maka DPM FIB berhak memberikan sanksi.

5. BEM FIB berkewajiban untuk memberikan laporan pertanggungjawaban kepada DPM FIB.

6. DPM FIB berwenang untuk menilai laporan pertanggungjawaban dan memberikan feedback terhadap laporan pertanggungjawaban BEM FIB.

BAB III

PENGAWASAN DPM FIB TERHADAP BEM FIB

Bagian Pertama Anggota

Pasal 4

1. Pengawasan setiap kementerian BEM FIB UB dilakukan oleh seluruh anggota DPM FIB UB

2. Pengaturan bidang pengawasan akan dikoordinir oleh Komisi Kelembagaan DPM FIB UB

(5)

Bagian Kedua

Mekanisme Pelaporan Program Kerja BEM FIB

Pasal 5

1. BEM FIB wajib menyerahkan salinan proposal program kerja terencana yang telah disetujui oleh kemahasiswaan FIB kepada DPM FIB.

2. BEM FIB wajib memberikan laporan program kerja insidental secara tertulis, selambat-lambatnya 2 x 24 jam sebelum pelaksanaan kegiatan pada jam kerja DPM FIB.

3. Setiap program kerja yang dilaporkan BEM FIB harus memuat hal-hal berikut: a. Nama kegiatan

b. Deskripsi kegiatan c. Tujuan kegiatan d. Sasaran kegiatan

e. Penanggungjawab kegiatan f. Waktu pelaksanaan kegiatan g. Anggaran dana

h. Parameter keberhasilan kegiatan

4. Apabila BEM FIB tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana yang diatur dalam pasal 5 ayat (1), (2) dan (3), maka BEM FIB dapat dikenakan sanksi.

5. Pengawasan HIMAPRODI dan UKM oleh DPM dapat dilakukan melalui laporan kerja BEM FIB.

Bagian Ketiga Bentuk Pengawasan

Pasal 6

Bentuk pengawasan DPM FIB terhadap BEM FIB dapat dilakukan melalui : 1. Rapat Koordinasi DPM FIB dengan BEM FIB

2. Hearing Rutin 3. Turun Lapangan

4. Survei kepada mahasiswa 5. Pengaduan mahasiswa

(6)

Bagian Keempat Mekanisme Pengawasan

Pasal 7

1. Rapat Koordinasi DPM FIB dengan BEM FIB bertujuan untuk :

a. Menjaga kesesuaian nilai antara program kerja yang akan dilaksanakan dengan nilai-nilai yang telah disepakati dalam GBHK, Undang – undang DPM FIB dan peraturan lainnya.

b. Mengimplementasikan fungsi koordinatif DPM FIB dengan BEM FIB.

c. Meminta keterangan dan laporan terkait agenda terencana maupun kejadian diluar agenda terencana BEM FIB UB dan melakukan penyelidikan terhadap pihak-pihak yang terkait.

2. Rapat koordinasi bersifat tertutup kecuali disepakati dengan konteks tertentu.

Pasal 8

1. Hearing Rutin BEM FIB oleh DPM FIB bertujuan untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut mengenai kegiatan BEM FIB.

2. Hearing Rutin dapat dilakukan terhadap: a. Presiden dan/atau wakil presiden BEM FIB

b. Kementrian Koordinator/Kementerian/Biro terkait pelaksana program kegiatan c. Anggota BEM FIB

d. Panitia kegiatan program kerja BEM FIB

3. Hasil dari Hearing Rutin dilaporkan kepada Komisi Kelembagaan DPM FIB. 4. Hasil dari Hearing Rutin ini dapat digunakan untuk menilai kinerja BEM FIB. 5. Hearing Rutin bersifat terbuka kecuali ditentukan lain.

Pasal 9

Dalam rapat koordinasi DPM FIB akan membawa berita acara pengawasan sebagai bukti tindak pengawasan yang ditandatangani oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden BEM FIB.

(7)

Pasal 10

1. Turun lapangan dilakukan pada saat pelaksanaan kegiatan BEM FIB.

2. Turun lapangan dilakukan untuk mengumpulkan informasi terkait Kegiatan dan Program Kerja BEM FIB.

3. Turun lapangan dapat dilakukan tanpa sepengetahuan pihak BEM FIB dan panitia pelaksana Program Kerja BEM FIB.

4. DPM FIB memiliki hak untuk mengakses seluruh rangkaian kegiatan dari Program Kerja BEM FIB seluas – luasnya.

5. Turun lapangan harus sepengetahuan Komisi Kelembagaan DPM FIB. 6. Hasil dari turun lapangan dapat digunakan untuk menilai kinerja BEM FIB.

7. Pengawasan turun lapangan terhadap kegiatan BEM FIB UB dilakukan oleh seluruh anggota DPM FIB UB setelah berkoordinasi dengan anggota yang mengawasi kementerian yang dinaungi.

BAB IV

MEKANISME PENYIKAPAN BEM FIB

Bagian Pertama

Bentuk – bentuk Penyikapan BEM FIB

Pasal 11

Bentuk – bentuk penyikapan yang dapat dilakukan oleh BEM FIB adalah:

1. Aksi, baik aksi demonstrasi dengan pengerahan massa maupun aksi simpatik yang dilakukan di tempat-tempat strategis di dalam kampus.

2. Mimbar bebas, dengan menggelar orasi, seruan, pernyataan sikap yang dihadiri massa dan publik figur.

3. Konferensi pers, baik melalui media elektronik maupun media cetak.

4. Tulisan yang dikomunikasikan kepada publik, media massa, maupun pihak-pihak tertentu yang diharapkan memperhatikan dan memenuhinya.

5. Bentuk-bentuk penyikapan lainnya sesuai dengan situasi dan kondisi dengan memperhatikan aturan yang berlaku.

(8)

Bagian Kedua

Alur Pelaporan Penyikapan

Pasal 12

1. Pelaporan penyikapan dapat berbentuk surat pemberitahuan dan/atau media komunikasi lainnya.

2. Pelaporan penyikapan sebagaimana yang dimaksud pasal 11 ayat 1, BEM FIB wajib menyampaikan pelaporan selambat-lambatnya 2x24 jam sebelum kegiatan dilaksanakan kepada anggota DPM FIB dan/atau komisi Kelembagaan DPM FIB. 3. Surat Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pasal 11 ayat 1 memenuhi persyaratan

sebagai berikut :

a. Minimal berisi hari, tanggal, jam pelaksanaan, alasan, tujuan, sasaran, agenda, jumlah peserta, penanggung jawab, jumlah dan sumber dana.

b. Bila dilakukan bersama elemen dan/atau lembaga lainnya di luar naungan DPM FIB, maka dalam surat tersebut harus dicantumkan dengan jelas nama elemen atau lembaga tersebut

4. Pelaporan penyikapan ditujukan langsung kepada DPM FIB.

Bagian Ketiga Pengawasan Penyikapan

Pasal 13

1. DPM FIB berhak melakukan Hearing Rutin untuk meminta penjelasan langsung perihal penyikapan yang dilakukan oleh BEM FIB.

2. Penjelasan dari BEM FIB minimal meliputi hal-hal sebagai berikut, antara lain: a. Isu dan agenda yang diusung

b. Sikap yang diambil

c. Bentuk penyikapan yang dilakukan

3. Penjelasan dilakukan oleh pengurus BEM FIB sesuai urutan prioritas berikut: a. Presiden dan/atau Wakil Presiden BEM FIB

b. Kementerian terkait

(9)

4. Hasil dari Hearing Rutin terkait penyikapan tidak digunakan untuk menilai kinerja BEM FIB.

BAB V

PENILAIAN BEM FIB

Bagian Pertama Sumber Penilaian

Pasal 14

Sumber penilaian kerja BEM FIB berasal dari Civitas Akademika FIB UB yang meliputi : a. Mahasiswa aktif FIB UB non pengurus LKM

b. Tenaga pendidik dan tenaga kerja FIB UB c. Pengurus UKM dan Himaprodi

d. DPM FIB

Bagian Kedua Mekanisme Penilaian

Pasal 15

1. Penilaian kinerja BEM FIB yang dilakukan oleh civitas akademika FIB UB difasilitasi oleh DPM FIB.

2. Hasil penilaian program kerja BEM FIB yang dilakukan oleh civitas akademika FIB UB dapat menjadi pertimbangan DPM FIB dalam menilai kinerja BEM FIB.

3. Penilaian kinerja BEM FIB yang dilakukan oleh DPM FIB berasal dari hasil pengawasan DPM FIB dan hasil rekapitulasi kuesioner.

4. Penilaian kinerja BEM FIB oleh DPM FIB berdasarkan indikator pencapaian yang telah disepakati antara DPM FIB dan BEM FIB.

(10)

Bagian Ketiga Indikator Pencapaian

Pasal 16

1. Penilaian kinerja BEM FIB UB didasarkan pada kriterita-kriteria seperti:

a. Efektivitas kegiatan yang dilaksanakan terhadap pencapaian tujuan jangka pendek dan jangka panjang.

b. Efektivitas pelaksanaan kerja terhadap proses kerja dan koordinasi, serta optimalisasi pemanfaatan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

c. Ketepatan dalam perencanaan dan pelaksanaan jadwal kegiatan, kesesuaian waktu dengan situasi dan kondisi, serta kebutuhan mahasiswa.

d. Tertib dalam mengumpulan dokumen sesuai dengan waktu yang ditentukan.

BAB VI

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN AKHIR KEPENGURUSAN BEM FIB

Bagian Pertama

Jenis Laporan Pertanggungjawaban

Pasal 17

Laporan pertanggungjawaban akhir kepengurusan BEM FIB adalah bentuk pertanggungjawaban BEM FIB selama satu periode kepengurusan.

Bagian Kedua

Mekanisme Laporan Pertanggungjawaban

Pasal 18

1. Laporan pertanggungjawaban akhir kepengurusan BEM FIB adalah laporan tertulis yang dibuat oleh BEM FIB pada saat akhir kepengurusan.

2. Laporan pertanggungjawaban akhir kepengurusan BEM FIB dibahas dalam Sidang Paripurna.

(11)

BAB VII SANKSI

Bagian Pertama Bentuk Sanksi

Pasal 19

1. Sanksi lisan adalah teguran yang diberikan oleh DPM FIB bilamana ada pelanggaran/pengabaian yang dilakukan BEM FIB.

2. Sanksi tertulis adalah Surat Peringatan yang diberikan oleh DPM FIB apabila sanksi teguran lisan diabaikan atau pada suatu pelanggaran yang langsung dapat dikenai sanksi tertulis karena sifat pelanggaran /pengabaian yang dilakukan oleh BEM FIB.

Bagian Kedua

Mekanisme Pemberian Sanksi

Pasal 20 1. Sanksi lisan diberikan jika BEM FIB:

a. melanggar ketentuan yang terdapat di dalam Ketetapan ini b. melanggar ketentuan lain yang dibuat oleh DPM FIB

c. tidak kooperatif sehingga mengganggu kinerja DPM FIB dalam melakukan fungsi pengawasan

2. Pengajuan usul pemberian sanksi lisan dapat dilakukan oleh seluruh anggota DPM FIB.

3. Pemberian sanksi lisan akan diputuskan melalui Sidang Pleno DPM FIB.

4. Pemberian sanksi lisan dilakukan dengan mengundang Presiden dan/atau Wakil Presiden BEM FIB.

5. Apabila ayat 4 tidak tercapai, maka pemanggilan kembali dilakukan selambat-lambatnya 2x24 jam terhitung dari pemanggilan pertama.

6. Apabila pihak terkait tetap tidak hadir setelah periode 2x24 jam berlalu, maka akan langsung dikenakan sanksi tertulis.

(12)

Pasal 21

1. Sanksi tertulis diberikan jika BEM FIB melakukan penyimpangan dari : a. AD / ART LKM FIB

b. GBHK

c. Kesepakatan – kesepakatan yang dibuat antara DPM FIB dengan BEM FIB d. Pemberian sanksi lisan

2. Pengajuan usul pemberian sanksi peringatan tertulis dapat dilakukan oleh seluruh anggota DPM FIB.

3. Pemberian sanksi tertulis akan diputuskan melalui mekanisme Sidang Pleno DPM FIB.

4. Berkaitan dengan pemberian sanksi tertulis, DPM FIB melakukan rapat koordinasi dengan BEM FIB.

5. Sanksi tertulis yang ditetapkan dipublikasikan terhadap mahasiswa FIB UB melalui cara yang disepakati oleh DPM FIB.

Bagian Kedua Pembelaan

Pasal 22

1. Sebelum pemberian sanksi, BEM FIB berhak melakukan pembelaan pada saat Rapat Koordinasi.

2. Pembelaan BEM FIB dapat dilakukan oleh Presiden, Wakil Presiden dan Kementerian terkait.

BAB VIII PENUTUP

Pasal 23

Hal – hal yang belum diatur dalam ketentuan ini akan diatur lebih lanjut dalam ketetapan DPM FIB.

Referensi

Dokumen terkait

berupa sanksi teguran tertulis kepada kegiatan dan/atau usaha industri yang belum memenuhi ketentuan hukum administrasi, sanksi teguran tertulis ini dalam bentuk

Judul : Tinjauan Mengenai Sanksi Teguran Lisan atau Tertulis dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris Tesis ini membahas dampak sanksi teguran

Pengujian pembakaran dengan bahan bakar biomassa (cangkang kelapa) yang dilakukan bertujuan untuk mendapatkan karakteristik distribusi panas serta daya panas

oleh seorang pembeli yang berhemah, dan mempunyai pengetahuan mengenai semua perkara yang akan didedahkan olehnya dan hendaklah membeli tertakluk kepada perkara itu dan apa-apa

Menghasilkan konsep perencanaan dan perancangan apartemen di Jakarta Selatan dengan pendekatan desain biophilik yang mampu menghadirkan ruang terbuka hijau ke dalam bangunan..

VARIAN VARIANTS Chocolate BERAT BERSIH NETTO 100 gr PENYIMPANAN SHELF LIFE 3 Months HARGA PRICE Rp18.000 INGREDIENTS Cocoa Powder VARIAN VARIANTS Pure Chocolate. Brew it for ready

Ayat (1) Pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan dan/atau tenaga kesehatan yang melakukan praktek atau pekerjaan pada fasilitas pelayanan kesehatan yang dengan

Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan-minuman bagi konsumsi manusia,