• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUTUSAN NOMOR HK.2010/18/VII/MP.14 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PUTUSAN NOMOR HK.2010/18/VII/MP.14 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PUTUSAN NOMOR HK.2010/18/VII/MP.14

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN

TENTANG

KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KT. BOMAS ABADI DI PERAIRAN TANJUNG SELATAN KALIMANTAN SELATAN

Pada tanggal 17 Februari 2013, pukul 11.30 WIB, KT. Bomas Abadi menggandeng TK. Pulau Jaya 300 dengan diawaki 10 (sepuluh) orang tanpa muatan, bertolak dari Pelabuhan Merak dengan tujuan Pelabuhan Sei Putting, Kalimantan Selatan. Setelah kapal berlayar selama kurang lebih 4 (empat) hari mengalami cuaca buruk, angin kencang dari arah Barat, ombak sekitar 4 – 5 meter dan jarak pandang terbatas, Kapal melanjutkan pelayaran menuju Pelabuhan Sei Putting Banjarmasin Kalimantan Selatan, tanggal 21 Februari 2013, pukul 13.30 WITA, kapal telah terbalik dan tenggelam di Perairan Tanjung Selatan Banjarmasin.

Akibat peristiwa kecelakaan tersebut tidak ada korban jiwa maupun luka, namun kapal KT. Bomas Abadi terbalik dan tenggelam.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor KL.205/2/20/DN-13, tanggal 18 April 20KL.205/2/20/DN-13, telah melimpahkan Berkas Kecelakaan Kapal tenggelamnya KT. Bomas Abadi kepada Mahkamah Pelayaran.

Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran Juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, dan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administrasi kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai.

Berkas–berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa :

1. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK) Nomor KL.205/1/11/KSOP.BJM-13, tanggal 25 Februari 2013, dibuat di Banjarmasin, oleh Nahkoda dan diketahui Kepala Seksi Keselamatan Berlayar Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Banjarmasin; 2. Kronologis tenggelamnya KT. Bomas Abadi, tanggal 22 Februari 2013, dibuat di

Banjarmasin oleh Nakhoda;

(2)

3. Berita Acara Pendapat/Resume, tanggal 04 Maret 2013 dibuat oleh Petugas Operasional Bidang Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli Kantor KSOP Banjarmasin dan diketahui Kabid Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli Kantor KSOP Banjarmasin;

4. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), tanggal 01 Maret 2013, dibuat oleh Petugas Operasional Bidang Keselamatan Berlayar Keamanan dan Patroli Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Banjarmasin terhadap :

a. Nakhoda, Wahyudi Rendi; b. Mualim I, Junus Isak Kolloh; c. KKM, T. Prayitno;

d. Masinis II, Mohamad Bachtiar Arif; e. Jurumudi, Nikson Papehe.

5. Surat-Surat Kapal, terdiri dari : KT. Bomas Abadi.

a. Surat Laut Nomor Urut 1948 diberikan di Jakarta, tanggal 28 Oktober 2005 oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

b. Pas Ukur Internasional (1969) Nomor 151/Ab, dikeluarkan di Merak, tanggal 19 Agustus 2005, oleh Kepala Bidang Kelaiklautan Kapal Kantor Administrator Pelabuhan Banten;

c. Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang Nomor PK. 002/07/10/SYB.Tpr.2013, diterbitkan di Surabaya, tanggal 30 Januari 2013

berlaku sampai tanggal 28 Mei 2013, oleh Syahbandar Utama Tanjung Perak, Surabaya ;

d. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang Nomor PK. 001/16/10/SYB.Tpr-2013, diterbitkan di Surabaya, tanggal 30 Januari 2013 berlaku sampai tanggal 28 Mei 2013, oleh Syahbandar Utama Tanjung Perak, Surabaya;

e. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang Nomor PK. 001/16/11/SYB.Tpr.2013, diterbitkan di Surabaya, tanggal 30 Januari 2013

berlaku sampai tanggal 28 Mei 2013, oleh Syahbandar Utama Tanjung Perak, Surabaya;

f. Sertifikat Garis Muat (Sementara) Nomor 0170-SB/D1.S/2013, diterbitkan di Surabaya tanggal 29 Januari 2013 berlaku sampai tanggal 28 April 2013, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

g. Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran Oleh Minyak dari Kapal (Sementara) No. PK. 404/04/11/SY.Tpr-2013, diberikan di Surabaya tanggal 30 Januari 2013 berlaku sampai tanggal 29 April 2013, oleh Syahbandar Utama

(3)

Tanjung Perak, Surabaya;

h. Sertifikat Klasifikasi Lambung (Sementara) Nomor Register 10903, dikeluarkan di Surabaya, tanggal 29 Januari 2013 berlaku sampai tanggal 28 Juli 2013, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

i. Sertifikat Klasifikasi Mesin (Sementara) Nomor Register 10903, dikeluarkan di Surabaya, tanggal 29 Januari 2013 berlaku sampai tanggal 28 Juli 2013, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

j. Inspection Certificate Life Raft Nomor 578/KPRI-BB/VII-2012 dan 579/KPRI-BB/VII-2012, tanggal 10 Juli 2012 pemeriksaan berikutnya tanggal 09 Juli 2013 oleh Kpn Bandar Barito dan diketahui oleh Kepala Bidang Kelaiklautan Kapal Kantor KSOP Banjarmasin;

k. Surat Pengoperasian Kapal Tramper di Dalam Negeri Nomor AT.551/731/11/332/12, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 27 November 2012, masa berlaku trayek tanggal 20 Desember 2012 s/d 19 Maret 2013, oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut; l. Surat Izin Stasiun Radio Kapal Laut Nomor 7164/L/SDPPI/2012, TANGGAL 15

November 2012 berlaku sampai tanggal 14 November 2013, oleh Direktur Operasi Sumber Daya, Ditjen Sumber Daya Dan Perangkat Pos dan Informatika;

m. Daftar Anak Buah Kapal (ABK List) dibuat di Merak, tanggal 17 Februari 2013, oleh Nakhoda dan diketahui oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Banten;

n. Surat Keterangan Susunan Perwira Nomor PK.304/16/06/SYB.Tpr-2013, dikeluarkan di Surabaya tanggal 22 Januari 2013, oleh Kepala Bidang Keselamatan Berlayar Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak, Surabaya; o. Rekomendasi Menggandeng No.KL.213/14/12/KSOP.BTN-13, dikeluarkan di Merak, tanggal 16 Februari 2013, oleh Kepala Bidang Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Banten;

p. Surat Persetujuan Berlayar (SPB) No. M.1/KSOP/332/11/2013, diterbitkan di Merak, tanggal 16 Februari 2013, oleh Syahbandar Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Banten.

TK. Pulau Jaya 300 Eks 300-3.

a. Surat Laut Nomor PK.674/2026/SL-PM/DK-09 Nomor Urut 6121, diberikan di Jakarta, tanggal 13 Oktober 2009, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

(4)

b. Surat Ukur Internasional (1969) Nomor 3124/Iia, dikeluarkan di Banjarmasin, tanggal 17 Juli 2009, oleh Administrator Pelabuhan Banjarmasin;

c. Sertifikat Konstruksi Kapal Barang Nomor PK.005/9/20/AD.BTN-12, diterbitkan di banten, tanggal 02 April 2012 berlaku sampai tanggal 29 Maret 2013, oleh Administrator Pelabuhan Kelas I Banten;

d. Sertifikat Garis Muat Internasional (1966) Nomor 009911, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 04 Juni 2010 berlaku sampai tanggal 26 Maret 2014, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

e. Sertifikat Klasifikasi Lambung Nomor Register 12244, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 04 Juni 2010 berlaku sampai tanggal 26 Maret 2014, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

f. Surat Pengoperasian Kapal Tramper di Dalam Negeri Nomor AT.551/801/7/251/12, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 20 Desember 2012, masa berlaku trayek tanggal 21 Januari 2013 s/d 20 April 2013, oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

g. Surat Persetujuan Berlayar (SPB) No. M.1/KSOP/333/11/2013, diterbitkan di Merak, tanggal 16 Februari 2013, oleh Syahbandar Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Banten;

6. Sertifkat Keahlian Pelaut, terdiri dari :

a. ANT IV, Nomor 6200467684N40609, tahun 2009, atas nama Wahyudi Rendi; b. ANT IV, Nomor 6200500537N40213, tahun 2013, atas nama Junus Isak Kolloh; c. ANT D, Nomor 6200347784N60308, tahun 2008, atas nama Nikson Papehe; d. ANT D, Nomor 6201640767N60711, tahun 2011, atas nama Muslimin Nurdin; e. ANT D, Nomor 6201013253N60104, tahun 2004, atas nama Nuryani;

f. ATT III, Nomor 6200269871T30413, tahun 2013, atas nama Umar; g. ATT IV, Nomor 6200038609T40301, tahun 2001, atas nama T. Prayitno; h. ATT IV, Nomor 6200353187T40511, tahun 2011, atas nama Moh. Bachtiar Arif. Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan serta keterangan lainnya dapat dikemukakan hal-hal sebagai-berikut :

A. Berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan : 1. Data Kapal

KT. Bomas Abadi

Nama : Bomas Abadi

Jenis : Kapal Tunda

Bendera / Tanda Panggilan : Indonesia / YDA. 4098

Pembuatan / Konstruksi : Tahun 1995 di Taiwan / Baja Pembuatan ...

(5)

Isi kotor / Isi bersih : GT. 265 / NT. 80 Tanda selar : GT. 265 No. 151/Ab

Tenaga Penggerak Utama : 2 (dua) buah mesin Diesel Daihatsu, 6 DSM-26 AS, 4 Tak Kerja Tunggal 2 x 1020 HP pada putaran 500 Rpm

Ukuran Pokok

Panjang : 25,27 meter Lebar : 8,70 meter

Dalam : 4,52 meter

Pemilik : PT. Pulau Seroja Jaya

Nakhoda : Wahyudi Rendi

Awak Kapal : 10 (sepuluh) orang TK. Pulau Jaya 300 Eks 300-3

Nama : Pulau Jaya 300 eks 300 - 3

Jenis : Tongkang

Bendera : Indonesia

Pembuatan / Konstruksi : Tahun 2009 di Cirebon / Baja Isi kotor / Isi bersih : GT. 3146 / NT. 944

Tanda selar : GT. 3146 No. 3124/IIa Ukuran Pokok

Panjang : 87,84 meter Lebar : 24,40 meter

Dalam : 5,50 meter

Pemilik : PT. Saga Mas Asia 2. Jalannya Peristiwa.

a. Tanggal 17 Februari 2013, pukul 11.30 WIB, KT. Bomas Abadi menunda TK. Pulau Jaya 300 dengan awak kapal 10 (sepuluh) orang tanpa muatan bertolak dari Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Sei Putting Kalimantan Selatan;

b. Dalam melayarkan kapal, Tersangkut Nakhoda membuat perencanaan pelayaran menyusuri Pantai Utara Pulau Jawa sampai dengan Pulau Karimunjawa, kemudian merubah ke arah Utara menuju Tanjung Selatan Kalimantan Selatan, pada bulan Februari di perairan laut Jawa bertiup angin Barat dan ombak dari Barat;

c. Ketika kapal melintasi perairan sebelah Utara Tanjung Kerawang cuaca mulai berubah angin tambah kencang dan ombak sekitar 1 sampai dengan 2 meter dari Barat, namun karena angin dan ombak dari arah belakang kapal maka tidak berpengaruh terhadap kapal, setelah kapal melewati Pulau Karimun Jawa haluan kapal berubah menjadi 068º dan cuaca bertambah buruk;

d. Pada tanggal 21 Februari 2013, pukul 11.30 WITA, ketika haluan kapal d. Pada …

(6)

000º (Utara) cuaca berubah menjadi lebih buruk, angin dengan kecepatan sekitar 35-40 knot dan ombak lebih kurang 4 meter dari arah Barat (dari lambung kiri) mengakibatkan tongkang merewang ke kanan (Timur); e. Dalam menghadapi cuaca buruk untuk menyelamatkan kapal, Nakhoda

merubah haluan ke arah datangnya angin, namun tidak mampu, Nakhoda memerintahkan kepada ABK untuk melepaskan Tali Tunda tetapi tali tunda tidak dapat dilepas, Nakhoda meminta bantuan melalui Radio VHF channel 16, Nakhoda memancarkan berita marabahaya dan meminta bantuan kepada kapal yang berada di sekitarnya;

f. Tongkang yang merewang ke kanan dan ombak yang datang dari kiri terus menerus menyebabkan KT. Bomas Abadi miring ke kanan, melihat kondisi kapal miring, Nakhoda memerintahkan semua ABK untuk berkumpul di muster station dengan menggunakan life jacket untuk bersiap-siap meninggalkan kapal;

g. Setelah semua ABK berkumpul Nakhoda memerintahkan untuk menurunkan life raft, dan memberi komando untuk meninggalkan kapal dengan melompat ke air dan menuju ke life raft, tidak lama kemudian kapal terbalik dan tenggelam dengan kondisi tali tunda masih terikat; h. Setelah KT. Bomas Abadi tenggelam, kapal tunda berfungsi sebagai beban

jangkar yang menahan TK. Pulau Jaya 300, sehingga masih tetap terapung dengan selamat di sekitar tenggelamnya KT. Bomas Abadi;

i. Dalam kecelakaan kapal tersebut, seluruh awak kapal berjumlah 10 (sepuluh) orang berhasil menyelamatkan diri ke dalam life raft dan

selanjutnya diselamatkan oleh MT. Sumber Rejeki dan dibawa ke Pelabuhan Kotabaru.

3. Dalam peristiwa tenggelamnya KT. Bomas Abadi, pada tanggal 21 Februari 2013, pukul 13.30 WITA, di Perairan Tanjung Selatan Banajarmasin, Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut dan Saksi-saksi sebagai berikut :

a. Tersangkut Nakhoda, Wahyudi Rendi. b. Saksi-saksi :

1) Mualim I, Junus Isak Kolloh; 2) KKM, T. Prayitno;

3) Masinis III,Mohamad Bachtiar Arif; 4) Jurumudi, Nikson Papahe;

5) Marine Superintendent PT. Pulau Seroja Jaya, Roheim Katiandagho. B. Dalam upaya untuk memperoleh keterangan lebih lanjut sehubungan dengan

Kecelakaan Kapal, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada Tersangkut dan Saksi – saksi guna didengar keterangannya di hadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, pada hari Kamis, tanggal 08 Mei 2014 di Pemeriksaan …

(7)

Kantor KSOP Banjarmasin. Keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) dan dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal Mahkamah Pelayaran adalah sebagai berkut :

1. Tersangkut Nakhoda, Wahyudi Rendi, dalam keadaan sehat, tanpa didampingi Penasehat Ahli, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Ujung Pandang Tanggal : 30 April 1987

Agama : Islam

Alamat : Jl. Perum Villa Graha Permata Blok A 6 Pendidikan

Umum : 1) SD, Tahun 2000, di Nabire Irian Jaya; 2) SMP, Tahun 2003, di Nabire Irian Jaya;

Kepelautan : ANT IV, Tahun 2009, di Jakarta.

Pengalaman berlayar :

1) AB, KT. KSA 07, tahun 2007 s/d 2008; 2) Mualim II, FC. Bima Manggala, tahun 2009;

3) Mualim I, KT. Intan Megah 07, tahun 2009 s/d 2010;

4) Mualim II, FC. Bima Cakra, bulan Januari 2010 s/d Juli 2010; 5) Mualim I, FC. Bima Cakra, bulan Agustus 2010 s/d November 2010; 6) Nakhoda, KT. Harlina 25, bulan Desember 2010 s/d Agustus 2011; 7) Nakhoda, KT. Teluk Sunkun 08, bulan September 2011 s/d Oktober

2011;

8) Nakhoda KT. Bomas Abadi, bulan Juni 2011 s/d Oktober 2011; 9) Mualim I KT. MDM Borneo, bulan Mei 2012 s/d Desember 2012; 10) Nakhoda KT. Bomas Abadi, bulan Januari 2013 s/d kejadian.

b. Tanggal 17 Februari 2013, pukul 11.30 WIB, Tersangkut Nakhoda bersama 9 (sembilan) orang anak buah kapal melayarkan KT. Bomas Abadi yang menunda TK. Pulau Jaya 300 tanpa muatan bertolak dari Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Sei Putting Kalimantan Selatan, dengan kecepatan rata-rata kurang lebih 6 knot;

c. Dalam melayarkan kapalnya Tersangkut Nakhoda menyusuri Pantai Utara Pulau Jawa sampai dengan Pulau Karimun Jawa dengan angin dan ombak dari arah belakang kapal, setelah melewati Pulau Karimun Jawa kapal merubah haluan ke arah Timur Laut kapal mendapat cuaca buruk;

d. Tanggal 21 Februari 2013, pukul 11.30 WITA, ketika haluan kapal 000º (Utara) cuaca bertambah buruk kecepatan angin 35-40 knot dari arah Barat (lambung kiri) dan ombak sekitar 4 meter, menyebabkan Tongkang merewang ke kanan dan menarik KT. Bomas Abadi hingga miring ke kanan;

(8)

langkah merubah haluan ke kiri ke arah Barat (arah datangnya angin) namun tidak mampu, Nakhoda memerintahkan ABK untuk melepas tali tunda tetapi tali tunda tidak dapat dilepas, pada waktu yang bersamaan melalui Radio VHF channel 16 Nakhoda memancarkan berita marabahaya dan meminta pertolongan serta menelepon ke kantor melaporkan bahwa kapal mendapat cuaca buruk di sekitar Tanjung Selatan;

f. Mengetahui tali tunda tidak dapat dilepas dan kapal miring, Nakhoda memerintahkan seluruh ABK nya untuk berkumpul di muster station dengan menggunakan life jacket, setelah ABK berkumpul Nakhoda memerintahkan untuk menurunkan life raft dan Nakhoda menetralkan handle mesin kemudi, memberi komando untuk meninggalkan kapal menuju ke life raft, kemudian kapal tenggelam, selanjutnya seluruh ABK diselamatkan oleh MT. Sumber Rejeki dan dibawa ke Pelabuhan Kota Baru.

2. Saksi Mualim I, Junus Isak Kolloh, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Jakarta Tahun : 29 Juni 1974 Agama : Kristen Protestan

Alamat : Jln. Bendungan Melayu No. 26 RT.006/RW.01 Tanjung Priok Jakarta Utara

Pendidikan

Umum : 1) SD, Tahun 1987, di Kupang; 2) SMP, Tahun 1990, di Jakarta; Teknis : 1) ANT V,Tahun 2007, di Jakarta;

2) ANT IV, Tahun 2011, di Jakarta. Pengalaman berlayar :

1) Mualim II, KT. Johan Jaya 110, tahun 2009 s/d 2010; 2) Mualim I, KT. Johan Jaya 115, tahun 2010 s/d 2011;

3) Mualim II, KT. Nautilius 01, bulan Agustus 2011 s/d September 2011; 4) Mualim II, KT. Bomas Abadi, bulan Oktober 2011 s/d November 2012; 5) Mualim I, KT. Bomas Abadi, bulan November 2012 s/d kejadian.

b. Pada tanggal 17 Februari 2013, pukul 11.30 WIB, KT. Bomas Abadi menunda TK. Pulau Jaya 300 dengan muatan nihil bertolak dari Merak tujuan Banjarmasin (Sungai Putting) Kalimantan Selatan. Pukul 23.00 WITA, saat kapal dengan posisi melintang Tanjung Kerawang mengalami ombak sekitar 2 meter dengan kekuatan angin 15 knot;

c. Saksi menyatakan, pada hari Kamis, tanggal 21 Februari 2013, pukul 11.30 WITA aat a a e Utara 000 kapal mengalami cuaca ekstrem, dengan kekuatan angin 35 – 40 knot, sehingga Tongkang merewang ke kanan, kekuatan …

(9)

mengakibatkan KT. Bomas Abadi miring ke kanan. Saat itu ombak dengan ketinggian 4 – 5 meter dan telah melewati Dek Utama (Main Deck). Saksi menyatakan bahwa Nakhoda telah berusaha untuk menyelamatkan kapal dengan merubah haluan ke arah melawan ombak namun tidak berhasil dikarenakan cuaca yang begitu buruk;

d. Saksi menyatakan bahwa dalam kondisi darurat Nakhoda memerintahkan untuk melepaskan tali tunda namun tidak bisa dilaksanakan dikarenakan pukulan ombak yang begitu besar. Nakhoda melalui VHF pada channel 16 telah meminta bantuan kepada kapal-kapal disekitar perairan Tanjung Selatan dan memberitakan KT. Bomas Abadi dalam keadaan darurat. Selanjutnya Nakhoda membunyikan alarm dan memerintahkan awak kapal untuk berkumpul di Muster Station dan bersiap-siap meninggalkan kapal; e. Saksi menyatakan bahwa Nakhoda membunyikan alarm untuk meninggalkan

kapal dikarenakan keadaan kapal sudah membahayakan dan memerintahkan melepas life raft serta memerintahkan semua awak kapal terjun ke laut untuk menyelamatkan diri dengan menaiki life raft. Saat itu kapal terbalik ke kanan akibat pukulan ombak yang beruntun dan akhirnya tenggelam. Setelah sekitar 2 jam mengapung di laut, seluruh awak kapal mendapat pertolongan dari MT. Sumber Rejeki 68 dan dibawa ke Kotabaru. Tenggelamnya KT. Bomas Abadi, pada hari Kamis, tanggal 21 Februari 2013, pukul 13.30 WITA.

3. Saksi KKM, T. Prayitno, dalam keadaan sehat dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Magelang

Tanggal : 15 September 1957 Agama : Katolik

Alamat : Perum Lembah Asri Jl. Kontil Indah G 7 Mertoyudan Magelang

Pendidikan

Umum : 1) SD, Tahun 1970, di Magelang; 2) SMP, Tahun 1973, di Magelang; 3) SMA, Tahun 1976, di Magelang; Teknis : 1) AMK IS, Tahun 1982 di Jakarta; 2) ATT IV, Tahun 2001, di Jakarta. Pengalaman berlayar :

1) Masinis I, MV. Batara, tahun 1983 s/d 1984; 2) Masinis I, MT. Ilis, tahun 1984 s/d 1986;

3) KKM, MV. Singapore Jaya, tahun 1987 s/d 1989; 4) KKM, SV. Anyelir, tahun 1989 s/d 1991;

5) KKM, SV. Osam Daisy, tahun 1994 s/d 1995; 6) KKM, SV. Osam Jumbo 5, tahun 1998 s/d 1999;

(10)

7) KKM, SV. Rig Tender Rajawali, tahun 1999 s/d 2000; 8) KKM, KT. SM Golden, tahun 2011 s/d 2013;

9) KKM, KT. Bomas Abadi, tahun 2013 s/d kejadian.

b. Saksi telah bekerja di KT. Bomas Abadi semenjak Januari 2013, dengan sertifikat ATT IV, KKM bertanggung jawab terhadap seluruh permesinan kapal, bahan bakar dan memimpim ABK mesin serta bertugas jaga pada pukul 08.00 – 12.00 dan pukul 20.00 – 24.00. KT. Bomas Abadi mempunyai 2 (dua) unit Motor Induk Daihatsu DSL 26 A- Rpm 500, tenaga 1040 HP dan Yanmar 70 KW Rpm 1500 dengan kondisi mesin utama sebelum berangkat dan selama pelayaran dalam keadaan normal dan baik;

c. Saksi menyatakan bahwa saat bertugas jaga di kamar mesin tanggal 21 Februari 2013, pagi hari merasakan cuaca buruk, ombak besar angin kencang dari arah kiri yang mengakibatkan kapal miring ke kanan;

d. Mualim I meminta KKM dan Juru Minyak untuk membantu melepaskan tali tunda dengan cara memotong dengan kampak berhubung pengikatan tali tunda yang pengikatannya menggunakan segel tanpa menggunakan pelepas auto matic (quick release) sehingga kapal tunda dan tongkang tidak dapat dilepas;

e. Tanggal 21 Februari 2013 pukul 11.00 WITA, Nakhoda menginformasikan melalui pengeras suara bahwa kapal dalam keadaan darurat. Seluruh ABK diminta berkumpul di Muster Station dengan memakai life jacket dan bersiap untuk abondon ship;

f. Nakhoda memerintahkan Mualim I untuk menurunkan life raft serta memerintahkan seluruh awak kapal untuk meloncat ke laut selanjutnya berenang menuju life raft yang sudah terkembang di laut selanjutnya mengapung di laut sambil menunggu bantuan dari kapal sekitarnya.

4. Saksi Masinis III, Mohamad Bachtiar Arif, dalam keadaan sehat dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Mojokerto

Tanggal : 09 September 1992

Agama : Islam

Alamat : Dusun Pamotan RT.16/RW.08 Desa Pamotan Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan Pendidikan

Umum : 1) SD, tahun 2004, di Lamongan; 2) SMP, tahun 2007, di Lamongan; Teknis : ATT IV,tahun 2011, di Jakarta.

(11)

1) Cadet, KT. Mandiri Makmur, tahun 2009 s/d 2010;

2) Masinis III, KT. Ocean Master, bulan Juni 2011 s/d September 2011; 3) Masinis III, KT. Bomas Abadi, bulan September 2011 s/d Oktober 2011; 4) Masinis III, KT. SM Jaya, bulan Oktober 2011 s/d November 2011; 5) Masinis II, KT. Bomas Abadi, bulan November 2011 s/d kejadian.

b. Saksi pada saat kejadian sedang berada di ruang salon untuk persiapan tugas jaga. Saksi tugas jaga pada pukul 12.00-16.00 dan pukul 00.00-04.00 dan bertanggung jawab terhadap perawatan permesinan, perbaikan dan pengoperasian pesawat bantu (A/E), dan jika terjadi kebakaran menyiapkan pompa pemadam kebakaran;

c. Pada saat kejadian mesin dalam keadaan normal, Saksi menyatakan, tanggal 21 Februari 2013, pukul 11.30 WITA, tiba-tiba cuaca buruk, kekuatan angin 35-40 knot sehingga Tongkang merewang ke kanan mengakibatkan kapal miring ke kanan disertai pukulan ombak sekitar 4-5 meter;

d. Saksi tetap stand by di salon, Mualim I memerintahkan untuk melepas tali tunda, dan Mualim I naik lagi ke atas dan memerintahkan untuk bersiap-siap kumpul di Muster Station. Mualim I melepaskan life raft dan seluruh awak kapal melompat ke laut untuk meninggalkan kapal;

e. Sebelum meninggalkan kapal, saksi menjalankan perintah Mualim I untuk melepas tali tunda bersama Mualim I, Jurumudi, KKM, dan Juru Minyak, tetapi tidak berhasil tali dilepas. Selanjutnya saksi diperintahkan untuk memakai life jacket untuk meninggalkan kapal.

5. Saksi Juru Mudi, Nikson Papehe, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Minanga

Tanggal : 23 Februari 1987 Agama : Kristen Protestan

Alamat : Perum Bali Indah Blok C No.1 Kelurahan Setia Mulya, Kecamatan Taruma Jaya

Pendidikan

Umum : 1) SD, Tahun 1999, di Sangihe; 2) SMP, Tahun 2002, di Sangihe; 3) SMA, Tahun 2005, di Sangihe; Teknis : ANT D,Tahun 2008, di Jakarta. Pengalaman berlayar :

1) Jurumudi, MC. Lestari Agung, bulan Oktober 2007 s/d Januari 2008; 2) Jurumudi, KT. Cipta Jaya II, bulan Maret 2008 s/d September 2008; 3) Jurumudi KT. Lika, bulan September 2008 s/d Juli 2009;

4) Jurumudi, KT. Reign Mas 3, bulan Agustus 2009 s/d Desember 2012; 4) Jurumudi ...

(12)

5) Jurumudi KT. Bomas Abadi, bulan Januari 2013 s/d kejadian.

b. Saksi menyatakan bahwa KT. Bomas Abadi pada tanggal 17 Februari 2013 pukul 12.00 WITA bertolak dari Pelabuhan Khusus Merak tujuan Banjarmasin. KT. Bomas Abadi yang menunda TK. Pulau Jaya 300 dengan muatan kosong (Nil Cargo). Pada saat kapal berlayar semua alat navigasi berfungsi dengan baik. Saksi berdinas jaga pukul 08.00 – 12.00 WITA bersama Nakhoda Kapal. Kecepatan kapal saat itu 0,5 knot;

c. Saksi menyatakan bahwa saat kejadian, sedang bertugas sebagai Juru Mudi Jaga dan melaksanakan perintah Perwira Jaga (Nakhoda) agar haluan kapal tetap pada posisi yang benar. Cuaca saat itu, awan gelap dengan angin kencang dan ombak sekitar 4 – 5 meter;

d. Pada tanggal 21 Februari 2013 pukul 09.30 WITA di sekitar Tanjung Selatan mengalami cuaca yang ekstrem mengakibatkan kapal miring ke kanan. Saat itu Nakhoda langsung mengambil alih Komando dan mengarahkan kapal melawan ombak, memberi perintah kepada awak kapal untuk melepas tali tunda Tongkang, namun tidak berhasil dikarenakan angin kencang dan ombak besar, mengakibatkan kapal miring ke kanan. Nakhoda melalui Radio Marine VHF CH. 16 meminta pertolongan ke kapal terdekat dan memerintahkan semua awak kapal memakai life jacket dan berkumpul di Muster Station. Selanjutnya Nakhoda memerintahkan menurunkan life raft sisi kanan kapal. Pada tanggal 21 Februari 2013, pukul 13.40 WITA Nakhoda memerintahkan awak kapal untuk meninggalkan kapal.

6. Saksi Marine Superintendent PT. Pulau Seroja Jaya, Roheim Katiandagho, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut : a. Lahir di : Beo Bitung

Tanggal : 29 November 1974 Agama : Kristen Protestan

Alamat : Kota Harapan Indah Cluster Ifolia HY 4 No.22 Bekasi Jawa Barat

Pendidikan

Umum : 1) SD, Tahun 1987, di Bitung; 2) SMP, Tahun 1990, di Bitung; 3) SMA, Tahun 1993, di Bitung; 4) D III, Tahun 1996, di Bitung; Teknis : 1) ANT III, Tahun 2001, di Jakarta;

2) ANT II, Tahun 2013, di Jakarta. Pengalaman berlayar :

1) Cadet Deck, KM. Sibayak, bulan Agustus 1999 s/d September 2001; 2) Mualim II, MV. Bahari Pratama, bulan Agustus 2001 s/d Mei 2002; 3) Mualim I, MV. Bahari Pratama, bulan Mei 2002 s/d Agustus 2002; 4) Nakhoda, KT. Abassa V, bulan Oktober 2002 s/d Juli 2003;

(13)

5) Nakhoda, KT. Ocean View, bulan Agustus 2003 s/d Mei 2004; 6) Nakhoda, KT. KGM Fox 1205, bulan Mei 2004 s/d Agustus 2004;

7) Loading Superintent, PT. Arpeni Pratama Ocean Lines, bulan Agustus 2004 s/d September 2005;

8) Port Captain, PT. Arpeni Pratama Ocean Lines, bulan September 2005 s/d Februari 2010;

9) Manager Operasi, PT. Anggun Marine Energy, bulan Maret 2010 s/d Juni 2011;

10) Marine Superintendent, PT. Pulau Seroja Jaya, bulan Februari 2012 s/d sekarang.

b. Saksi sebagai Marine Superintendent mempunyai tugas untuk mengawasi jalannya operasional kapal secara keseluruhan dan membantu Manager Operasi dalam pengoperasian kapal;

c. Saksi mengetahui kejadian kecelakaan kapal dari Port Captain dan tidak ada laporan dari Nakhoda. Setelah saksi mengetahui kejadian, saksi langsung mengirim KT. SM Liberty ke lokasi untuk membantu ABK kapal. Setelah Kapal tunda tiba di lokasi baru saksi mengetahui bahwa Lapal Tunda sudah tenggelam;

d. Saksi menyatakan pada waktu kejadian ada komunikasi dengan pihak Syahbandar Banjarmasin untuk melaporkan kondisi emergensi. Pada saat itu belum ada tanggapan dari pihak kantor karena komunikasi terputus.

C. Pendapat Mahkamah Pelayaran.

Atas dasar penelitian dan pemeriksaan secara seksama terhadap berkas Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), serta keterangan dalam sidang pemeriksaan lanjutan pada hari Kamis, tanggal 08 Mei 2014 di Kantor KSOP Banjarmasin, sehubungan dengan tenggelamnya KT. Bomas Abadi pada tanggal 21 Februari 2013, pukul 13.30 WITA, di Perairan Tanjung Selatan, Kalimantan Selatan telah sampai pada pendapat sebagai berikut :

1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal. a. Kapal.

KT. Bomas Abadi.

KT. Bomas Abadi adalah Kapal Tunda, bahan utama baja, berbendera Indonesia berukuran GT. 265 dibangun di Taiwan, bergeladak 1 (satu), berbaling-baling 2 (dua), mesin penggerak utama 2 (dua) buah Mesin Diesel Daihatsu, 6 DSM-26 AS, 4 Tak Kerja Tunggal tenaga 2 x 1020 HP.

Kapal telah melaksanakan docking terakhir di Surabaya, tanggal 20 September 2012 sampai dengan 29 November 2012.

(14)

TK. Pulau Jaya 300 Eks SM 300-3.

TK. Pulau Jaya 300 Eks SM 300-3 adalah Kapal Tongkang Geladak, bahan utama baja, berbendera Indonesia, berukuran 3146 GT dibangun di Cirebon Tahun 2008, gelada 1 (satu). Dock terakhir dilaksanakan di Bojonegara tanggal 16 Maret 2012 sampai dengan 30 Maret 2012.

b. Surat Kapal.

KT. Bomas Abadi.

KT. Bomas Abadi memiliki Surat Laut Nomor 1948 tanggal 28 Oktober 2005, dikeluarkan oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Surat Ukur Internasional Nomor 151/Ab, tanggal 19 Agustus 2005 dikeluarkan oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Banten, Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang Nomor PK.001/16/10/SYB.TPR-2013 tanggal 30 Januari 2013 berlaku sampai dengan 28 Mei 2013, dikeluarkan oleh Syahbandar Tanjung Perak Surabaya, Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang Nomor PK.001/16/11/SYB.TPR-2013, tanggal 30 Januari 2013 berlaku sampai dengan 28 Mei 2013 dikeluarkan Syahbandar Tanjung Perak Surabaya.

TK. Pulau Jaya 300.

Kapal dilengkapi dengan Surat Ukur Internasional (1969) Nomor 3124/IIa, tanggal 17 Juli 2009, Surat Laut Nomor 6121, tanggal 13 Oktober 2009, Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang Nomor PK.005/9/20/AP.BTN/12, tanggal 2 April 2012 berlaku sampai dengan 29 Maret 2014 serta Sertifikat-sertifikat lainnta lengkap sesuai yang ditentukan dalam Peraturan Perundang-Undangan dan masih berlaku.

c. Awak Kapal.

Sesuai Daftar Anak Buah Kapal yang ditandatangani Nakhoda dan diketahui KSOP Kelas I Banten tanggal 17 Februari 2013, bahwa Susunan Perwira Deck dan Mesin untuk Daerah Pelayaran Lokasl adalah sebagai berikut : Bagian Dek

Nakhoda : Wahyudi Rendi ijazah ANT IV, tahun 2009; Mualim I : Junus Isak Kolloh ijazah ANT IV, tahun 2013; Mualim II : Lingga Anggara ijazah ANT IV, tahun 2010; Bagian Mesin

K K M : T. Prayitno ijazah ATT IV, tahun 2001; Masinis II : Umar ijazah ATT III, tahun 2013; Masinis III : Moh. Bachtiar Arif ijazah ATT IV, tahun 2011.

(15)

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa kapal, instalasi permesinan, perlengkapam kapal dalam keadaan baik dan memenuhi persyaratam, surat-surat kapal lengkap dan masih berlaku, Susunan Perwira Deck dan Mesin memenuhi syarat sesuai Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 70 Tahun 1998 dan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2002 serta SK Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Nomor PY.67/2/3-01, tanggal 6 November 2001.

2. Tentang Cuaca.

a. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dengan suratnya tanggal 16 April 2014, bahwa keadaan cuaca pada tanggal 21 Februari 2013, pukul 13.30 WITA, di wilayah Perairan Laut Jawa tersebut adalah sebagai berikut :

Cuaca : Berawan-Berawan Banyak dan Hujan Ringan disertai Badai Guntur

Arah dan Kecepatan Angin : Barat, 10,1 – 18,7 knot

Arah dan Kecepatan Arus : Timur – Tenggara, 71,6 – 75,2 Cm/det Tinggi Gelombang : Barat Daya–Barat, 1,5 Meter–3,2 Meter Jarak Penglihatan : 3,0 – 5,0 Mil

c. Menurut keterangan Tersangkut Nakhoda dan keterangan para saksi dalam BAPP maupun dalam sidang pemeriksaan lanjutan bahwa cuaca pada saat kejadian jelek, ombak besar ± 4 meter dan angin kencang kecepatan 35 – 40 knot dari arah kiri depan sehingga kapal tidak dapat dikendalikan.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keterangan Tersangkut Nakhoda dan para Saksi dalam BAPP maupun dalam sidang pemeriksaan lanjutan dapat diterima.

3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal. a. Tentang Muatan.

Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) dan pemeriksaan lanjutan yang dilaksanakan di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Banjarmasin pada tanggal 8 Mei 2014, dinyatakan bahwa :

KT. Bomas Abadi dan TK. Pulau Jaya 300 tidak ada muatan pada saat kejadian.

b. Stabilitas Kapal.

(16)

Sewaktu dari Merak kondisi KT. Bomas Abadi yang menunda TK. Pulau Jaya 300 terapung tegak, normal dan stabil (stabilitas positip/mantab), namun dalam perjalanan KT. Bomas Abadi mengalami cuaca buruk angin dengan kekuatan 35 - 40 knot dan ketinggian ombak diatas 4 meter yang telah melewati maindeck, sedangkan KT. Bomas Abadi yang menunda TK. Pulau Jaya 300 terbatas kemampuan berolah geraknya yang hanya dapat bergerak dengan kecepatan rata-rata 3 knot, mengakibatkan KT. Bomas Abadi miring, tidak memiliki kemampuan untuk menegak kembali dan timbul moment/penerus sehingga kapal bertambah miring (sudut sengetnya bertambah besar) akhirnya kapal terbalik dan tenggelam.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa KT. Bomas Abadi yang menunda TK. Pulau Jaya 300 tanpa muatan, dan stabilitas kapal sebelum dan sesudah kejadian kecelakaan dapat diterima.

4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak. a. Tentang Navigasi.

1) Dalam pelayarannya dari Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Sungai Putting KT. Bomas Abadi telah diawaki oleh Perwira Navigasi yang memenuhi syarat, dilengkapi dengan alat bantu navigasi yang memadai dan bernavigasi mengikuti garis haluan yang telah ditentukan;

2) Ketika bernavigasi dengan haluan ke arah Timur di perairan sebelah Utara Ujung Krawang mulai mendapat cuaca buruk, namun karena angin dan ombak dari belakang maka tidak berpengaruh dalam bernavigasi;

3) Ketika bernavigasi dengan haluan ke arah Utara mendekati Tanjung Selatan (Kalimantan Selatan), cuaca semakin buruk (tinggi ombak ± 4 meter) dan arah datangnya angin dan ombak dari arah Barat (melintang kapal), mengakibatkan Tongkang yang ditunda tanpa muatan merewang ke kanan, Nakhoda memerintahkan Mualim I dan Jurumudi untuk melepas tali tunda namun tidak berhasil, karena kapal tambah miring. Nakhoda memutuskan untuk meninggalkan kapal (abandon ship) dan kapal tenggelam.

b. Tentang Olah Gerak.

Ketika mendapatkan cuaca buruk dan Tongkang yang ditunda merewang, KT. Bomas Abadi berolah gerak merubah haluan ke kanan ke arah datangnya angin dan ombak, dengan harapan Tongkang berkurang merewangnya tetapi karena Tongkang tanpa muatan, maka pengaruh angin dan ombak sangat dominan, mengakibatkan kapal tunda miring dan tidak mampu berolah gerak dan akhirnya tenggelam.

(17)

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa cara bernavigasi kurang dapat diterima dan cara berolah gerak dapat diterima.

5. Tentang Sebab Terjadinya Kecelakaan.

Berdasarkan pemeriksaan lanjutan kecelakaan kapal, dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut :

a. Dalam merencanakan pelayaran Tersangkut Nakhoda tidak memperhitungkan kondisi angin dan ombak di perairan Laut Jawa pada bulan Februari, pada bulan tersebut bertiup angin Barat dan ombak dari Barat sehingga pada saat haluan kapal mengarah ke Utara arah angin dan ombak datang dari lambung kiri (Barat), mengakibatkan olengan kapal cukup besar; b. Dalam teknis penataan tunda tidak sesuai dengan ketentuan, tidak

menggunakan mata tali yang dimasukkan dalam hook dan tidak dilengkapi dengan automatic quick release, sehingga dalam kondisi ombak besar tali tunda tidak dapat dilepas dari kapal tunda yang mengakibatkan tidak dapat berolah gerak secara bebas;

c. Dalam kondisi cuaca buruk, dan tali tunda yang tidak dapat dilepas dari kapal tunda, menyebabkan kapal tunda tidak mampu menahan tongkang tanpa muatan yang merewang, mengakibatkan kapal tunda miring dan tenggelam. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa tenggelamnya KT. Bomas Abadi yang menunda TK. Pulau Jaya 300 disebabkan karena kesalahan dalam perencanaan pelayaran, dan teknis penataan tunda.

6. Tentang Upaya Penyelamatan.

a. Dalam kondisi cuaca buruk, ombak besar dan angin kencang dari arah kiri depan, sehingga kapal tidak dapat dikendalikan. Nakhoda berupaya merubah haluan ke arah datangnya angin dan memerintahkan Mualim I dengan dibantu KKM, Juru Minyak serta Juru Mudi melepaskan tali tunda dengan cara memotong dengan kampak karena pengikatannya sangat kuat dengan menggunakan segel tanpa pelepas automatic (quick release) sehingga tali tunda tidak dapat dilepas;

b. Nakhoda menginformasikan melalui pengeras suara bahwa kapal dalam keadaan darurat, diminta seluruh awak kapal untuk berkumpul di Muster Station dengan memakai life jacket dan bersiap untuk meninggalkan kapal, serta meminta pertolongan pada kapal yang berada di sekitarnya melalui radio VHF channel 16;

c. Nakhoda memerintahkan Mualim I untuk menurunkan life raft dan memerintahkan seluruh awak kapal untuk meloncat ke laut menuju life raft yang sudah mengapung terkembang di laut;

(18)

d. Selama berada diatas life raft Nakhoda meminta bantuan terhadap kapal yang berada di sekitarnya dengan menghidupkan red hand flare, kurang lebih 2 (dua) jam terapung apung di laut kemudian diselamatkan oleh kapal MT. Sumber Rejeki 68 selanjutnya dibawa ke Pelabuhan Kotabaru;

e. Dalam kecelakaan ini tidak ada korban jiwa, namun kapal tunda tenggelam dan berfungsi sebagai beban jangkar yang menahan tongkang.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upaya penyelamatan yang dilakukan Tersangkut Nakhoda dapat diterima.

7. Tentang Kesalahan dan Kelalaian.

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, dalam kasus tenggelamnya KT. Bomas Abadi, tanggal 21 Februari 2013, Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa tenggelamnya KT. Bomas Abadi yang menunda TK. Pulau Jaya 300 karena kesalahan dalam perencanaan pelayaran, dan teknis penataan tunda sesuai kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship).

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa Tersangkut Nakhoda telah bertindak tidak sesuai dengan Pasal 342 KUHD.

8. Tentang Hal-hal Yang Meringankan dan Yang Memberatkan. a. Hal Yang Meringankan.

Hadir dalam persidangan dan kooperatif; Masih muda dan belum pernah dihukum. b. Hal Yang Memberatkan.

Tidak ada. D. PUTUSAN.

Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas berdasarkan Pasal 373 huruf a KUHD dan Pasal 18 huruf b Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran :

MEMUTUSKAN :

I. Menyatakan bahwa Kecelakaan Kapal Tenggelamnya KT. Bomas Abadi di Perairan Tanjung Selatan Banjarmasin, po i i 04º 18’ 240” S / 114º 32’ 680” T, disebabkan karena kesalahan dalam perencanaan pelayaran, dan teknis penataan tunda.

(19)

II. Menghukum Tersangkut Nakhoda KT. Bomas Abadi, atas nama Wahyudi Rendi, memiliki Sertifikat Keahlian Pelaut ANT IV, Nomor 6200467684N40609, diterbitkan di Jakarta, tanggal 05 Maret 2009, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjenhubla, dengan mencabut sementara Sertifikat Keahlian Pelaut tersebut, untuk bertugas sebagai Nakhoda di kapal-kapal Niaga berbendera Indonesia selama jangka waktu 1 (satu) bulan.

III. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan Mahkamah Pelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut diterima oleh Terhukum. Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta, pada hari J m’at, tanggal 11 Juli 2014, dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris Pengganti, tanpa dihadiri oleh Terhukum.

Ketua : ... Capt. Supardi, MM. M. Mar

Anggota : ... Dr. Capt. Djemmy R. Sumakud, SH.MM.M. Mar

Anggota : ... Rusman Hoesien, ATT-I, M. Sc

Anggota : ... Ir. Benny Haryono, MM

Anggota : ... Muryamtini, SH

(20)

Referensi

Dokumen terkait

Karya lain yang juga bisa dikatakan sebagai kajian dari sudut sastra yang berupaya menelusuri karya-karya Chairil Anwar juga ditulis oleh Arif Budiman,

Penelitian ini telah dilakukan dengan ruang lingkup atau batasan kajian yang telah ditentukan, dimana pihak responden yang memberikan pendapat atau pandangan terhadap

Dalam surveilan keamanan pangan pada rantai pangan, dilakukan pengamatan dari hulu ke hilir dengan pertimbangan bahwa meskipun pangan merupakan sasaran utama,

Berdasarkan hasil analisis pengolahan data dari semua jawaban responden dan penelitian faktor yang menyebabkan keterlambatan pelaksanaan konstruksi Jalan Bebas

Berdasarkan pelbagai cabaran yang dinyatakan di atas, antara strategi yang boleh dan telah dirancang oleh pihak kerajaan untuk mengatasi permasalahan yang timbul ialah

Bungkus kertas jajanan dari Sumber Hidangan pada layout poster dimaksudkan untuk menerangkan bahwa toko Sumber Hidangan adalah tempat menjual aneka macam jajan, oleh

Jika terdapat departemen yang memiliki nilai TCR tertinggi yang sama maka pilih salah satu yang memiliki lebih banyak nilai A (tingkat hubungan pada

Pada letter marks, keunikan menjadi hal yang paling utama dalam sebuah logo, maka jenis huruf yang digunakan harus unik. biasanya jenis huruf pada letter marks