• Tidak ada hasil yang ditemukan

KLASIFIKASI EMOSI TOKOH UMEZAWA TOKIKO DALAM NOVEL SENSEIJUTSU SATSUJINJIKEN KARYA SHIMADA SOJI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KLASIFIKASI EMOSI TOKOH UMEZAWA TOKIKO DALAM NOVEL SENSEIJUTSU SATSUJINJIKEN KARYA SHIMADA SOJI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

KLASIFIKASI EMOSI TOKOH UMEZAWA TOKIKO

DALAM NOVEL SENSEIJUTSU SATSUJINJIKEN

KARYA SHIMADA SOJI

Nila Efita Suri¹, Tienn Immerry², Femmy Dahlan³

¹Mahasiswa Prodi Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta E-mail: nilaefitasuri1992@gmail.com

²Dosen Jurusan Sastra Asia Timur, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta ³Dosen Jurusan Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta

Abstract

The writer analyzes the emotion of the character, Umezawa Tokiko, seen in the novel

Senseijutsu Stsujinjiken by Shimada Soji. The classification of emotions affected the

characters’s life from the beginning until the end of the story. The writer applies the method of characterization of fiction both direct method (telling) and indirect method (showing). In analyzing the character’s classification of emotions, the writer uses Sigmund Freud’s psychoanalysis. The methods used in this research is descriptive method. Umezawa Tokiko has six of seven classification of emotions. Emotion of guilt is supported by his cruel and sly character. Ill-difined guilt is supported by his cool-headed character. Self-punishing guilt is supported by his sly character. The emotion of grief is supported by his loving character. Hatred is supported by his cruel and revengeful character. Emotion of love is supported by his sly character.

Key words : novel, characterization, classification of emotions Pendahuluan

Novel yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah novel Senseijutsu

Satsujinjiken (The Tokyo Zodiac Marder)

karya Shimada Soji. Penulis memilih novel Senseijutsu Satsujinjiken sebagai objek penelitian karena novel ini menceritakan pembunuhan berdasarkan zodiak yang menguncang Jepang selama 40 tahun. Pembunuhan tersebut dijelaskan berdasarkan surat wasiat Umezawa Heikichi. Di dalam surat tersebut dijelaskan tujuan dari pembunuhan berdasarkan zodiak ini adalah untuk menciptakan “azoth”. “Azoth” adalah manusia yang memiliki tubuh yang sempurna.Korban yang menjadi sasaran

untuk menciptakan sebuah “azoth” tersebut adalah putri-putri dari Umezawa Heikichi.

Semua orang mengira bahwa Heikichi yang membunuh mereka karena Heikichi yang membuat surat wasiat tersebut. Namun semua orang menjadi bingung adalah karena sebelum pembunuhan wanita-wanita Umezawa itu, Heikichi sudah meninggal dibunuh oleh orang misterius. Pada akhirnya seorang astrolog bernama Kiyoshi dan temannya Kazumi megetahui siapa pelaku pembunuhan yang sebenarnya. Pembunuhnya adalah putri kandung Heikichi sendiri bernama Umezawa

(2)

2

Tokiko, yang termasuk salah satu korban pembunuhan tersebut.

Umezawa Tokiko melakukan pembunuhan atas ayah dan enam saudara tirinya karena ia membenci ayahnya yang telah menceraikan ibunya. Hal ini menyeabkan Umezawa Tokiko berpisah dengan ibunya dan kehilangan kasih sayang dari ibu kandungnya. Tujuan Umezawa Tokiko membunuh ayah dan saudara tirinya adalah agar harta warisan ayahnya jatuh pada ibunya, karena kehidupan ibunya setelah diceraikan oleh Heikichi sangat kekurangan.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik meneliti klasifikasi emosi yang ditunjukkan oleh tokoh Umezawa Tokiko. Penulis merumuskan dan membatasi masalah dalam novel Senseijutsu Satsujinjiken sebagai berikut. Pertama,

bagaimana watak tokoh Umezawa Tokiko? Kedua, bagaimana klasifikasi emosi tokoh Umezawa Tokiko? Penulis menganalisis klasifikasi emosi menggunakan teori psikoanalisis Sigmund Frued, klasifikasi emosi terdiri dari konsep rasa bersalah, rasa bersalah yang dipendam, menghukum diri sendiri, rasa malu, kesedihan, kebencian dan cinta (Minderop,1974:40). Analisis awal tentang watak Tokiko.

Metodologi

Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kualitatif. Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2002:3) menyatakan

penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau prilaku yang diamati. Ditambahkan oleh Semi (1993:23), penelitian kualitatif dilakukan dengan tidak mengutamakan pada angka-angka, tetapi mengutamakan ke dalam penghayatan terhadap interaksi antara konsep yang sedang dikaji secara empiris.

Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan istilah umum yang mencakup berbagai teknik deskriptif diantaranya penelitian yang menuturkan, menganalisis, dan mengklasifikasikan data yang diperoleh. Dalam pelaksanaannya metode deskriptif tidak terbatas hanya sampai pada mengumpulkan dan penyusunan data, tetapi meliputi analisis dan interprestasi tentang data itu (Surakhmad, 1982:139).

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik library research (teknik kepustakaan). Semi (1993:8) menyatakan teknik kepustakaan merupakan penelitian yang dilakukan di kamar kerja peneliti atau di ruang perpustakaan. Peneliti memperoleh data dan informasi tentang objek telitiannya lewat buku-buku atau audiovisual lainnya. Menurut Zed (2004:3), teknik kepustakaan merupakan serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan

(3)

3

data pustaka, membaca, mencatat serta mengolah bahan penelitian.

Penelitian ini menggunakan dua sumber, yaitu sumber data primer dan sekunder. Data primer diambil dari novel

Senseijutsu Satsujinjiken karya Shimada

Soji, diterbitkan pada tahun 2013 di Tokyo oleh penerbit Kodansha Ltd. Novel

Senseijutsu Satsujinjiken memiliki jumlah

halaman 529 halaman. Novel Senseijutsu

Satsujinjiken ini memiliki warna sampul

abu-abu dibagian depan dan belakang dengan bertuliskan judul novel. Sedangkan data sekunder (penunjang) adalah berupa data-data penunjang yang membantu penulis dalam menganalisis novel

Senseijutsu Satsujinjiken ini. Serta berbagai referensi maupun data yang diambil dari internet.

Untuk menganalisis data ada beberapa langkah, yaitu (1) membaca dan memahami novel Senseijutsu Satsujinjiken tujuannya adalah untuk memperoleh pemahaman yang jelas tentang isi novel yang diteliti; (2) melakukan studi kepustakaan yang beruhubungan dengan masalah penelitian; (3) mengelompokkan data tentang karakterisasi tokoh dan klasifikasi emosi dari Umezawa Tokiko; (4) menganalisis data yang telah dikelompokkan sesuai teori yang digunakan; (5) menyimpulkan hasil analisis.

Hasil dan Pembahasan

Dalam penelitian ini, penulis menganalisis kalasifikasi emosi Umezawa Tokiko (selanjutnya disebut sebagai Tokiko) untuk mencerminkan watak Tokiko. Kalasifikasi emosi yang dimiliki oleh Tokiko adalah konsep rasa bersalah, rasa bersalah yang dipendam, menghukum diri sendiri, kesedihan, kebencian, dan cinta.

1. Konsep Rasa Bersalah

Tokiko mengalami klasifikasi emosi konsep rasa bersalah. Rasa bersalah disebabkan oleh adanya konflik antara ekspresi impuls dan standar moral (impuls

expression versus moral standards).

Masyarakat Jepang memiliki empat prinsip moral yang terdiri dari on (rasa hutang budi) dengan prinsip ini seseorang akan merasa berhitang seriap kali orang lain berbuat baik kepadanya. Gimu (kewajiban) jika seseorang berhutang budi, maka kita akan berkewajiban untuk membayarnya.

Giri (kebaikan) seseorang akan membantu

temannya atau keluarganya semampunya.

Ninjo (rasa kasih sayang) prinsip ini

mengajarkan rasa empati terhadap sesama. Konsep rasa bersalah muncul dari adanya perilaku seseorang yang bertentangan dengan nilai-nilai moral atau etika yang dibutuhkan oleh suatu kondisi. Tokiko telah mengalami konsep rasa bersalah karena telah melanggar prinsip moral yan diterapkan di Jepang, yaitu Ninjo (rasa

(4)

4

kasih sayang), karena prinsip ini mengajarkan rasa empati terhadap sesama, terlihat pada kutipan berikut.

し か し こ のとき;時 、 皆様 みなさま は 御存知ご ぞ ん じないようですが、 私わたしは 失敗 しっぱい いたしました。 女おんなの 力ちから では不充分ふじゅうぶんで、殴打お う だし、父ちちは 昏倒 こんとう しましたが、死しにはせず、 苦 くる しみました。それで わたし ;私 は、重かさねて濡ぬ らした和紙わ か みで鼻はな と口くちを塞ふさぎ、じっと手て で押お さ えて窒息死ち っ そ く しさせました。この ことは なぜ ;何故か警察 けいさつ には露見ろ け ん せず、 わたし ;私はのちにずいぶ んと不思議ふ し ぎな思おもいをしました。 (Senseijutsu Satsujinjiken 2013: 492)

Tapi pada sekarang, orang-orang sepertinya tidak tahu, saya menjadi cemas. Dengan kekuatan wanita tidak cukup, memukul, ayah menjadi lemah, meninggal, menjadi sengsara. Dengan begitu saya menyumbat mulut dan hidungnya dengan kertas yang sudah dibasahi, sampai tangannya tidak bergarak lagi.Hal ini kenapa tidak diketahui polisi cukup aneh.

Kutipan di atas menjelaskan bahwa Tokiko mengalami klasifikasi emosi konsep rasa bersalah. Tokiko telah memperlihatkan perilaku yang bertentangan dengan prinsip moral yang diterapkan di Jepang. Prinsip yang dilangar Tokiko adalah Ninjo (rasa kasih sayang) karena prinsip ini mengajarkan rasa empati terhadap sesama tetapi Tokiko menunjukkan bahwa ia tidak memiliki rasa

empati terhadap ayahnya sendiri. Tokiko tega membunuh ayahnya dengan cara memukul dan juga menyumbat mulat dan hidung ayahnya dengan kain sehingga ayahnya meninggal. Hal ini didukung oleh watak Tokiko yang kejam karena tidak mempunyai rasa belas kasih terhadap ayahnya sendiri. Watak Tokiko yang lain yaitu licik kerenatidak cukup hanya memukul dan membuat ayahnya sengsara saja, tetapi Tokiko dengan akal buruknya mencari cara lain agar ayahnya meninggal dengan cara menyumbat mulut dan hidung ayahnya dengan kain yang sudah dibasahi. 2. Rasa Bersalah yang Dipendam

Rasa bersalah ini seseorang cenderung merasa bersalah dengan cara memendam dalam dirinya sendiri seperti terlihat pada kutipan di bawah ini.

わたし ;私はもうずいぶんとおかし くなってしまっております。そ れがじぶん;自分でもはっきりと解 わか るのでございます。それはあの ような だい ;大それ た悪業 あくごう を成な し た 女おんなですので当然とうぜんとも申もうせま しょうか、やはりこの不安定ふ あ ん て いな 心持 こころも ちは、自分じ ぶ んには不思議ふ し ぎでご ざいます。 (Senseijutsu Satsujinjiken 2013: 484)

Saya sudah menjadi cukup aneh. Kemudian mengerti dengan jelas diri sendiri. Itu karena seorang yang melakukan perbuatan besar dan saya merasa lega karena telah terpenuhi hastrat saya, sehingga

(5)

5

saya merasa aneh pada diri saya, perasaan saya yang tidak stabil.

Kutipan di atas menjelaskan bahwa Tokiko mengalami klasifikasi emosi rasa bersalah yang dipendam, karena Tokiko merasakan perasaan yang aneh dan tidak stabil atas perbuatan besar yang ia lakukan.

Orang yang merasa bersalah yang dipendam di dalam hatinya ini bersikap baik terhadap orang, padahal ia merupakan orang yang buruk. Hal ini dapat dilihat pada kutipan di bawah ini.

その婦人ふ じ んは軽かるく微笑ほ ほ えんで、はじ めてちらと 私わたしの顔かおを見みた。そ し て えしゃく ;会釈 し た 。 そ の ふしぎ ;不思議 な 笑顔 え が お を 、 私わたしは し ばらく忘わすれなかった。五十歳ごじゅうさいの 女性 じょせい が、こんなふな微笑ほ ほ えみ方かたを するのを、 私わたしは生う まれてはじ めて見み た。 羞しゅうらいを含ふくんでい る、などと言 い うとぞっとするほ ど月並つきなみだが、とにかく嘘うその感かんじ られない 少 女しょうじょのとうな笑わらいだ、 そとの時思ときおもった。そしてこれが お と な のみりょく;魅力 と い うも の かとまず 考かんがえ、いや絶対ぜったいにそ うではあるまいと 考かんがえ直なおした。 (Senseijutsu Satsujinjiken 2013: 392)

Wanita itu dengan mudahnya tersenyum, ketika saya untuk pertamakalinya melihat wanita itu. Kemudian menunduk lagi. Itu sangat aneh, saya sangat lupa. Umurnya lima puluh tahun, seperti itu cara senyum yang dialakukan,

saya beru pertama kali melhat kemunculannya. Sepertinya malah, yang lain semakin berbicara semakin biasa-biasa saja, ketika itu saya berfikir bahwa tentunya senyumannya itu tidak seperti wanita muda yang menyimpan kebohongan. Pertama kali berfikir apakah itu yang disebut pesona wanita muda, jika dipikirkan sepertinya tidak benar.

Kutipan di atas menjelaskan bahwa Tokiko mengalami klasifikasi emosi rasa bersalah yang dipendam. Tokiko memendam rasa bersalah dalam dirinya dengan cara tersenyum agar orang lain tidak mengetahui bahwa sebenarnya.Ia menyimpan kebohongan. Hal ini didukung oleh watak Tokiko yang berkepala dingin karena ketika orang mulai ingin mengetahui siapa dirinya sebenarnya,ia berfikir tenang dengan cara tersenyum agar orang menilai bahwa ia merupakan orang yang baik, padahal sebenarnya di balik senyumannya menyimpan kebohongan.

3. Menghukum Diri Sendiri

Tokiko juga mengalami klasifikasi emosi berupa menghukum diri sendiri. Ini merupakan rasa bersalah yang memiliki implikasi terhadap berkembangnya gangguan-ganguan kepribadian yang terkait dengan kepribadian, penyakit mental dan psikoterapi.

Penyakit mental adalah penyakit

(6)

6

otak yang boleh menyebabkan perubahan kepada proses pemikiran, perasaan dan tingkah-laku seseorang yang mengakibatkan gangguan untuk menjalani aktiviti seharian dengan baik. Gangguan kepribadian yang dialami Tokiko adalah gangguan kepribadian yang terkait dengan penyakit mental yang menyebabkan perubahan kepada proses pemikiran Tokiko, seperti terlihat pada kutipan di bawah. 私 わたし は次第し だ いに死しぬこと、みずか らを殺ころすことを 考かんがええてにな りますた。今思 いまおも えば別 べつ に深 ふか い 理由り ゆ うがあったわけではありま せん。今いまの若わかい方ほうたちはぢか 知しりませんがあの時代じ だ いの今いまの 若 わか い方ほうたちはどか知し りません が、あの時代じ だ いの 娘むすめたち、清きよい ままでの死しというもの強つよい 憧あこが れ、というより一種いっしゅの信仰しんこうを 感 かん じていものです。 (Senseijutsu Satsujinjiken 2013: 488)

Saya tergantung pada hal kematian, berfikir untuk hal pembunuhan sendirian. Sekarang dengan fikiran yang berbeda mengakibatkan terbagi alasannya. Anak-anak muda sekarang tidak tau, anak-anak pada waktu itu, bisa dikatakan ada kerinduan yang kuat akan kematian yang sia-sia lebih percaya kematian dari pada iman.

Dari kutipan di atas dapat dilihat gangguan kepribadian Tokiko yang terkait

dengan gangguan mental. Tokiko mengalami gangguan pada fungsi otak yang menyebabkan perubahan kepada proses pemikiran.Tokiko telah berfikir untuk melakukan pembunuhan lagi dan mengalami ketergantungan terhadap hal-hal kematian. Hal ini didukung oleh watak Tokiko yang kejam karena, tanpa ada belas kasih telah melakukan pembunuhan sehingga ingin melakukan pembunuhan terus menerus tanpa ada rasa kasihan sedikitpun.

4. Kesedihan

Tokiko juga mengalami klasifikasi emosi berupa kesedihan. Kesedihan atau dukacita (grief) berhubungan dengan kehilangan sesuatu yang penting atau bernilai. Kesedihan yang mendalam bisa juga karena kehilangan milik yang sangat berharga yang mengakibatkan kekecewaan atau penyesalan, seperti terlihat pada kutipan di bawah ini.

母 はは は奥おくお 間あいだで寝ねていました。 すっかり老ふ けこんです、完全かんぜん な 病 人 びょうにん のようでした。 私 わたし は 母 はは の横よこにすわり、母ははと二人ふ た りき りになれました。 母 はは は眼 め もほとんど見 み えない様子 よ う す でした。だから 私わたしが誰だれだか解わか らないのです。いつもすいませ んえと 私わたしに向む かって言い いまし た。 涙 なみだ が後あとから後あとからあぶれまし た。

(7)

7

(Senseijutsu Satsujinjiken 2013: 508)

Ibu sedang tidur. Ibu benar-benar sudah tua, sepertinya sangat kesakitan. Saya duduk di samping ibu, saya hanya berdua dengan ibu. Mata ibu juga sudah tidak dapat melihat penampilan saya. Karena itu ibu sudak tidak dapat mengenali saya. Selalu mengatakan maaf kepada saya. Melihat itu sedikit demi sedikit air mata saya keluar.

Kutipan di atas menjelaskan bahwa Tokiko mengalami klasifikasi emosi berupan kesedihan. Kesedihan yang dialami Tokiko karena telah lama meninggalkan ibunya. Ibu Tokiko sudah tidak mengenalinya lagi. Hal ini membuat air matanya sedikit demi sedikit keluar. Kesedihan yang dialami Tokiko ini didukung oleh wataknya yang penyayang. Tokiko sangat menyayangi ibunya karena itu ia menyesali perbuatannya yang meninggalkan ibunya sehingga ibunya sudah tidak mengenalinya lagi.

Kesedihan yang dialami Tokiko juga merupakan kesedihan yang berkepanjangan yang diikuti oleh delayed

grief (kesedihan yang tertunda) terlihat

pada kutipan di bawah ini.

四面し め んの隅すみに、中なかくらいの記事き じ で、須津妙子す づ た え この自殺じ さ つが報ほうじら れていた。御手洗み た ら しはどう思おもっ て い た か 知し ら れ な い が 、 私自身 わたしじしん は気持き も ちのどこかで、 こういう結未ゆ い みを予想よ そ うしないで もなかった。やはり 衝 撃しょうげきを受う けずにはすまなかった。 (Senseijutsu Satsujinjiken 2013: 465)

Dari sudut pandang semua pihak, kira-kira didalam artikel Sodo Taeko dilaporkan telah bunuh diri. Tidak tahu bagaimana mencuci tangan, saya sendiri tidak tau bagaimana perasaan saya, ini yang disebut akhir yang bahkan tidak diharapkan. Tapi masih syok menerimanya tanpa menyesal.

Kutipan di atas menjelaskan bahwa Tokiko mengalami klasifikasi emosi kesedihan. Kesedihan berkepanjangan yang tidak menampakkan reaksi emosional secara langsung selama bertahun-tahun. Kesedihan yang tertunda terjadi saat akhirnya Tokiko melakukan bunuh diri. Hal ini didukung oleh watak Tokiko yang licik karena dengan akal buruk telah berfikir untuk mengakhiri hidupnya agar ia tidak ditangakap oleh polisi dan orang-orang tidak mencarinya.

5. Kebencian

Tokiko juga mengalami klasifikasi emosi kebencian. Kebencian berhubungan erat dengan perasaan marah, cemburu dan iri hati, terlihat pada kutipan berikut.

私 わたし は義母ぎ ぼに育そだてられましたが、 何 なに かと辛つらく当あたられました。今いま さら故人こ じ んとなった人ひとのことを くどくどとあげつらうのは、 い か に も 女 女おんなおんな し う 、 自己弁護じ こ べ ん ごがすぎのでございま すが、 私わたしは子供こ ど もの頃ころより義母ぎ ぼ

(8)

8 に小遣こづかいいおいうものをもらっ たことがありません。小遣 こ づ か い だけでなく、お 人 形 にんぎょう ひとつ買 か ってもらったことも、 新あたらしい 着物き も のを買かってもらったことも、 一度い ち どとしてありません。みん な知子と も こや秋子あ き このお下さ がりでし た。 (Senseijutsu Satsujinjiken, 2013: 486 )

Kemudian saya diasuh oleh ibu tiri, ini adalah sesuatu yang menyakitkan. Selanjutnya pendapat saya mengenai mendiang Masako, dia merupakan orang yang jahat, memang benar tidak boleh membicarakan orang yang sudah meninggal, ketika saya masih kecil tidak pernah diberi tunjangan. Bukan hanya tidak diberi tunjangan saja, tidak pernah dibelikan kimono dan boneka baru. Semua yang saya dapat merupakan turunan dari Tomoko dan Akiko.

Kutipan di atas menjelaskan bahwa Tokiko mengalami klasifikasi emosi kebencian. Kebencian yang dialami Tokiko merupakan kebencian yang berhubungan dengan rasa cemburu. Terlihat bahwa Tokiko sangat cemburu kepada saudara-saudara tirinya, karena ketika ia kecil tidak pernah diberi tunjangan dan bahkan pakaian dan mainannya pun cuma turunan dari Tomoko dan Akiko saudara tirinya. Kebencian yang dirasa Tokiko ini berhubungan dengan wataknya yang berkepala dingin. Tokiko

dengan pikiran tenang menerima perlakuan yang dia terima ketika kecil. Watak lain dari Tokiko adalah kepala dingin karena telah berfikir tenang untuk merencanakan pembunuhan.

Ciri khas yang menandai kebencian yaitu adanya nafsu atau keinginan menghancurkan objek sasaran. Karena mendapat perlakuan yang tidak adil ketika kecil maka Tokiko memiliki keinginan untuk untuk membunuh semua anggota keluarga terlihat seperti kutipan berikut.

自分じ ぶ んが創作そうさくしたノのートとを、 私わたし はアトリエあ と り え に置お いてきていま したが、この内容ないように関かんしても、 今 いま さらのように不安ふ あ んが起お こり ます。よく 考かんがえたつもりだけ れど、何なにかミスみ す があるかもし れない、こんな大だいそれた計画けいかく にしなければよかったと思おもい ました。ただ普通 ふ つ う に、全員 ぜんいん を 毒殺 どくさつ にする計画けいかくでよかったの では---。 (Senseijutsu Satsujinjiken 2013: 495)

Catatan itu adalah butan saya, Saya juga telah memasukkan zat kimia ke dalamnya, juga dalam hal ini, kegelisahan saya menjadi meningkat. Tapi saya akan memikirkannya dengan baik , apa mungkin ada kesalahan, saya harus memikirkannya dengan baik rencana besar ini. Tapi biasanya, saya berencana meracuni semua anggota keluarga.

(9)

9

Kutipan di atas menjelaskan Tokiko mengalami klasifikasi emosi kebencian. Kebencian yang dirasakan Tokiko terhadap saudara dan ibu tirinya ditandai dengan timbulnya nafsu atau keinginan untuk menghancurkan mereka, dengan cara berencana untuk meracuni semua anggota keluarga. Kebencian yang dialami Tokiko ini didukung oleh wataknya yang pendendam, karena perlakuan yang ia dapat dari ibu dan saudara tirinya sehingga membuat ia berencana untuk meracuni semua anggota keluarga.

6. Cinta

Tokiko mengalami klasifikasi emosi cinta yang disebut selfish (egois) yang dapat dilihat pada kutipan di bawah ini.

そして昭和二十年しょうわにじゅうねん、三 十 年さんじゅうねんと 経た ち、次第し だ いにあの事件じ け んのこと が有名ゆうめいになってきましたし、 保谷ほ う やの母ははにもたくさんのお金かね が入はいったという 話はなしをああちこ ち 読よ み ま し た の で 、 私わたしは 一人満足 ひ と り ま ん ぞ く し 、 そ し て 昭和三 十年頃 しょうわさんじゅうねんごろ には、母ははは当然とうぜん 京都 きょうと に移うつり住すみ、 袋 物ふくろものの店みせを 持もっているものと 考かんがえており ました。 (Senseijutsu Satsujinjiken 2013: 505)

Kemudian tahun 1945, 30 tahun berlalu, peristiwa itu menjadi terkenal, saya membaca disana-sini cerita mengenai ibu saya yang mendapatkan uang dari peristiwa tersebut, saya merasa puas, kemudian pada tahun 1955,

ibu pindah ke Kyoto yang tenang, saya berfikir ibu mendapatkan tokoh fukuromono.

Kutipan tersebut membuktikan bahwa cinta yang dimiliki Tokiko adalah cinta yang disebut selfish (egois), karena ia berfikir bahwa menurut ia tindakannya untuk membunuh semua anggota keluarga adalah tindakan yang benar. Tujuannya melakukan pembunuhan adalah untuk memikirkan kebahagian ibunya. Sehingga semua yang menghalagi tujuan untuk membahagiakan ibunya akan ia singkirkan. Hal ini didukung oleh wataknya yang licik karena dengan akal buruknya berencana untuk membunuh semua anggota keluarga.

Kesimpulan

Klasifikasi emosi yang dimiliki oleh tokoh Umezawa Tokiko adalah konsep rasa bersalah, rasa bersalah yang dipendam, menghukun diri sendiri, kesedihan, kebencian dan cinta. Hal ini juga didukung oleh watak Umezawa Tokiko yang kejam, kepala dingin, licik, pendendam, dan penyayang.

Ucapan Terima Kasih

Terima kasih kepada orang tua tercita yang telah mendukung penulis dalam bentuk moril dan materil sehingga penulis dapat menyelesaikan studi penulis. Selanjutnya terima kasih kepada Ibu Tienn Immerry, S.S., M.Hum. dan Ibu Femmy Dahlan, S.S., M.Hum., yang telah banyak memberikan masukan dan saran serta

(10)

10

meluangkan wktu dan pikiran untuk penulis di tengah kesibukan yang padat. Terima kasih kepada Ibu Dra. Aimifrina, M.Hum., sebagai penguji skripsi penulis yang telah banyak memberikan masukan, serta kiritik dan saran, sehingga penuliis dapat memperbaiki kekurangan dari skripsi ini. Serta semua pihak yang terkait yang telah menolong penulis dalam penulisan skripsi ini.

Daftar Pustaka

Minderop, Albertine. 2011. Metodologi

Karakterisasi Telaah Fiksi. Jakarta:

Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

---Psikologi

Sastra: Karya Sastra, Metode, Teori, dan Contoh Kasus. Jakarta:

Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Semi, M Atar. 1993. Metode Penelitian

Sastra. Bandung: Angkasa.

Shimada, Soji. 2013. Senseijutsu Satsujinjiken. Tokyo: Kodansha

Ltd.

Shimada, Soji. 2012. The Tokto Zodiac

Murders diterjemahkan oleh Barokah Ruzianti. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Referensi

Dokumen terkait

Problem : Sebuah mesin pada manufacturing shop membuat sebuah parts setiap 5 menit, yang kemudian diperiksa oleh seorang inspektor dengan waktu 1 – 7 menit (4 +- 3) untuk setiap

9 Tahun 2009 tentang Badan Hukum Pendidikan akan sangat memberatkan pemohon, karena adanya keharusan/ kewajiban bagi peserta didik untuk menanggung biaya penyelenggaran

Penulisan ini akan membahas lebih lanjut apakah promosi yang dilakukan oleh Purwa Caraka Music Studio sudah terjalin luas sehingga dapat mempengaruhi keputusan masyarakat

3-2 MS-AA1511 membUat dIsK pemUlIhan sIstem Untuk penggunaan pertama kali, Anda sangat disarankan membuat disk pemulihan sistem sebagai solusi cadangan jika terjadi kegagalan disk

Puji syukur atas segala nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa atas semua limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga proses penciptaan karya tugas akhir yang

bahwa sebagai pelaksanaaan Peraturan Walikota Banjarbaru Nomor 18 Tahun 2009 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Instalasi Farmasi

Pemerintah Kota Denpasar, dalam rangka meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat. Di dalam pelaksanaan visi dan misi Kota Denpasar guna meningkatkan kesehjateraan

Teknik Lautenbach kebanyakan diikuti dengan operasi tahap kedua untuk fiksasi tulang, karena penggunaan fiksasi internal ataupun eksternal sulit dilakukan dengan