Maksimalkan Otak Anak
(
Neurosains Dalam Pembelajaran Anak Usia Dini
)
Oleh :
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional berkaitan dengan
Pendidikan Anak Usia Dini
Pasal 28 ayat 1 yang berbunyi
“Pendidikan Anak Usia Dini diselenggarakan bagi anak sejak lahir sampai dengan enam tahun dan bukan merupakan prasyarat untuk mengikuti pendidikan dasar.”
Selanjutnya pada Bab I pasal 1 ayat 14 ditegaskan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak agar memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut”
Otak merupakan sistem yang hidup secara dinamis
(living system). Otak bekerja sepanjang hidup
manusia, siang malam dan tanpa henti. Bahkan
ketika dalam keadaan tidur otak tetap bekerja.
Definisi kematian di dunia kedokteran tidak lagi
“hilangnya nyawa atau ruh manusia dari jasadnya”
melainkan “berhentinya kerja otak”. Fenomena
mimpi juga disinyalir kuat bersumber dari kerja
otak.
Temuan Neurosains
Otak anak ketika lahir sel-sel otaknya mencapai 100 milyar dan 100 trilyun sel pendukung, tetapi belum saling berhubungan , kecuali : sel-sel otak yang
mengendalikan detak jantung, pernapasan, gerak refleks, pendengaran, dan naluri hidup
Memasuki usia 3 tahun sel otak telah membentuk 1000 triliun jaringan koneksi/sinapsis. Jumlah ini dua kali lebih banyak dari yang dimiliki orang
Temuan Neurosains
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Osbon, White, dan Bloom yang menyatakan bahwa perkembangan intelektual/kecersadan anak pada usia 04 tahun 50%, -ada usia 0-8 tahun mencapai 80% dan p-ada usia 0-18 tahun mencapai 100%. Selanjutnya penelitian itu juga mengukur perkembangan fisik anak yang hasilnya adalah pertumbuhan fisik anak pada usia 0 tahun mencapai 25%, padausia 6 tahun mencapai 85% dan pada usia 12 tahun sudah final 100%
Perbedaan otak anak yang diberi stimulasi dengan
yang tidak di stimulasi
. Setiap zaman memerlukan kecerdasan
yang lebih tinggi untuk tingkat keberhasilan
yang sama
Setiap anak pandai, di bidangnya
masing-masing, setiap anak bisa hebat sesuai
dengan keunikannya.
Untuk apa sih orang capek-capek sekolah ? Supaya
pandai !
Untuk apa pandai ? Bisa cari kerja !
Untuk apa kerja ? Untuk dapat uang dan bisa
makan ! Untuk berkarier ! Untuk masa depan !
Untuk berhasil !
Penelitian yang dilakukan Daniel Goleman (bapak
Management Modern dari Amerika, keberhasilan
dipengaruhi :
20% IQ/II (Intelectual Quotient atau Intelectual
Intelegence)
80% EQ/EI (Emotional Quotient atau Emotional
Intelegence) serta SQ/SI (Spriritual Qoutient atau
Spiritual Intelegence)
Howard Gardner seorang ahli saraf dan psikolog dari sekolah kedokteran Boston dan sekolah pendidikan Harvard
menemukan sembilan kecerdasan pada setiap manusia yang disebut dengan “Multiple Intelligence” (kecerdasan
majemuk).
Sembilan kecerdasan tersebut adalah :
1) Kecerdasan matematis-logis, 2) linguistik, 3) kinestetik, 4) visual-spasial, 5) musikal, 6) interpersonal, 8)
Gerald Edelmen menyatakan bahwa banyak orang tidak meraih prestasi bukan karena IQ nya rendah, akan tetapi tidak menggunakan otaknya secara maksimal.
Yang menyebabkan manusia tidak menggunakan seluruh otaknya :
1. Trauma pada saat lahir atau balita (dibawah lima tahun)
2. Tekanan atau stress berlebihan dari orang tua dan guru
Stres adalah hambatan belajar yang utama pada
anak, sehingga sulit belajar. Stres membuat integrasi
otak melemah, dan dampaknya anak akan merasa
kurang mampu, karena informasi di otak belakang
sulit diekspresikan ke otak depan.
CARA MENGHILANGKAN STRES PADA ANAK
Buatlah hatinya senang
Buatlah banyak tertawa dan berbahagia
Beri kesempatan bermain dan bermain
Beri kesempatan melakukan hobinya
Kendalikan motivasinya sebagai alat motivasi
Seimbangkan Otak
: Bagaimana mengembangkansetiap bagian otak untuk berfungsi secara baik. Jika setiap bagian berfungsi, maka menjadi “seimbang”
Contoh : Mengamati
kemampuan anak.
Membedakan kiri dan kanan dengan memberikan instruksi
Fungsi Otak
Belahan Otak Kanan
Mengontrol sisi tubuh
bagian kiri,
Bertanggung jawab atas
perkembangan
Emotional Quetient (EQ)
Misal : berkomunikasi,
besoaisalisasi,
mengendalikan emosi
Belahan Otak Kiri
• Mengontrol sisi tubuh
bagian kanan.
Merupakan pusat IQ (intelectual Quetient) atau hal-hal yang
berhubungan dengan ratio dan logika
• Misal : Kemempuan
Mengapa di PG dan TK oleh pemerintah
dihimbau dan lebih tegasnya dilarang
mengajarkan 3M
Anak usia 0 – 6 tahun yang lebih banyak berkembang
otak kanannya, maka materi seperti seni (mewarnai,
menggambar, musik, tari, kolase dan lain-lain),
latihan motorik halus dan kasar, olah raga, bermain
dan sosialisasi menjadi porsi yang paling utama
FENOMENA PENDIDIKAN DI
INDONESIA
Anak lebih dominan menggunakan otak kiri. Lebih
unggul pada hal-hal yang berhubungan dengan logika dan rasio manusia, kemampuan menulis dan membaca,
merupakan pusat dari Intelligence Quotient (IQ).
Pembelajaran yang hanya berpusat pada
kecerdasan inteketual tanpa menyeimbangkan
sisi spiritual akan menghasilkan generasi yang
mudah putus asa, depresi, suka tawuran,
bahkan menggunakan obat-obat terlarang,
sehingga banyak siswa yang kurang menyadari
tugasnya sebagai seorang siswa yaitu belajar
dan bermasyarakat
Raymond Dart mengatakan kalau kita sering menggunakan dua anggota tubuh secara seimbang berarti telah
menyeimbangkan penggunaan otak kiri dan kanan.
Semua jenis kesimbangan : meniti papan,
sepeda, ice skating, sepatu roda,
Menulis dengan menggunakan tangan
yang tidak biasa dilakukan
Gerakan tangan kaku, tidak bisa mengupas buah
dengan pisau, tulisan tangannya jelek, canggung
dalam bergaul, sering tidak bisa mendengarkan
dengan baik. Kehidupan dijalani dengan formil,
tidak rileks, segala sesuatu terlalu rinci (detail),
tidak bisa fleksibel, reaksi cenderung pelan, tidak
bisa mengerti dengan cepat, dan bermasalahan
dalam mengungkapkan diri dan perasaan.
SEIMBANGKAN OTAK DEPAN DAN BELAKANG
Lakukan terapi dengan :
Berlibur
Jalan-jalan ke Plaza (Mall) Berenang di pantai
Ngobrol di café
Otak besar (otak kiri dan kanan) adalah otak depan maka otak belakang adalah otak kecil. Otak depan dikembangkan dengan
pembelajaran akademik. Otak kecil berfungsi mengontrol gerak serta keseimbangan tubuh seperti
SEIMBANGKAN OTAK ATAS-BAWAH
Otak atas berperan dalam berpikir abstrak, otak bawah berkaitan dengan sistem emosi. Kesimbangan otak atas dan bawah sangat penting untuk merasakan emosi dan pemaknaan akan pengalaman.
Ketidak seimbangan otak atas dan bawah membuat orang sulit berkonsentrasi, tidak terorganisir dan karenanya tidak produktif, penakut, tidak percaya diri serta mengalami
kesulitan dalam hubungan sosial.
Ciri khas otak atas yang terhambat :
Anak bicara dan
bertindak pelan Kurang fleksibel Sulit melompat Kurang berkonsentrasi Kurang terorganisasi Penakut
Kurang percaya diri Ragu-ragu
Sulit dalam hubungan
sosial dan di sekolah
Ciri khas otak bawah yang terhambat :
Cepat hilang
keseimbangan
Mengabaikan perasaan
atau menilainya negatif
Bicara dan bertindak
terllau cepat
Ingin mendiskusikan
Senam otak atau brain game
Latihlah anak memiliki buku agenda dan
ajarkan menulis apa yang akan dilakukan
(things to do) hari ini, minggu ini, bulan ini
dan membuat skala prioritas
Otak itu plastis, bisa dibentuk, karena itu latihlah. Cara melatih untuk menyeimbangkan keseluruhan otak
dengan cara :
Membaca dapat melenturkan otot-otot otak seperti
bacaan ringan (komik) maupun bacaan untuk
informasi. Menurut Dr. Nikalaos Scarmeas membaca dapat membantu membangun cadangan kognitif
untuk menunda timbulnya demensia (penurunan fungsional yang seringkali disebabkan oleh kelainan yang terjadi pada otak.
Bermain puzzle atau teka teki silang, sudoku dan
jenis puzzle lainnya dapat melatih otak khususnya otak kiri.
Bermain permainan strategi. Seperti catur, monopoli atau
game komputer akan menggunakan otak kanan yang dapat membantu untuk berpikir kreatif
Ubah rutinitas. Menurut Lawrence Katz )seorang profesor
neurobiology mengubah rutinitas dapat mengaktifkan koneksi otak yang sebelumnya tidak aktif. Latihan yang bisa dilakukan misalnya mandi dengan mata tertutup atau mengatur ulang kantor dan meja.
Belajar bahasa asing, akan mengaktifkan bagian otak yang
belum digunakan sejak mulai berbicara. Sebuah studi tahun 2007 di York University Toronto, menemukan bahwa
penggunaan beberapa bahasa dapat meningkatkan suplai darah ke otak untuk menjaga kesehatan koneksi saraf.
Menikmati Musik. Mendengarkan dan belajar memainkan
instumen musik.