• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN. PT. Cosmar (Cosmetics Contract Manufacturing) merupakan perusahaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENDAHULUAN. PT. Cosmar (Cosmetics Contract Manufacturing) merupakan perusahaan"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PT. Cosmar (Cosmetics Contract Manufacturing) merupakan perusahaan kontrak yang bergerak dibidang manufaktur yang memproduksi produk-produk kosmetik, seperti lipstik, hand body, splash cologne, pelembab wajah dan lain-lain. Sistem produksi yang dijalankan adalah berdasarkan pesanan (job order), membuat perusahaan ini tidak memiliki nama jual sendiri.

Tingginya tingkat persaingan produk kosmetik di pasaran baik dalam dan luar negeri menyebabkan perusahaan mau tidak mau harus bisa memberikan jaminan kualitas yang lebih baik dari pada pesaing-pesaingnya. Hal ini disebabkan karena konsumen selalu mencari produk dengan kualitas yang baik tanpa mempedulikan perusahaan mana yang membuatnya, sehingga peranan kualitas menjadi penting. Untuk itu, diperlukan suatu usaha untuk mencapai, mempertahankan dan memperbaiki kualitas dari produk yang dihasilkan agar dapat meningkatkan kemampuan bersaing dengan perusahaan sejenis.

Salah satu produk yang diproduksi perusahaan adalah shampo, produk ini merupakan produk baru yang dibuat perusahaan. Karena sebelum-sebelumnya perusahaan belum pernah menerima pesanan untuk produk shampo tersebut. Oleh karena itu penulis ingin melakukan penelitan tentang kualitas yang dihasilkan dari

(2)

produk baru tersebut. Apakah kualitas yang dihasilkan memenuhi keinginan konsumen, mengingat produk tersebut sebelumnya memang belum pernah di produksi.

Dengan bantuan metode DMAIC (Defiine Measure Analyze Improve Control) dari Six Sigma diharapkan penulis dapat membantu menganalisis kualitas yang dihasilkan dari proses produksi, serta perusahaan dapat mengidentifikasi variasi hasil output yang dihasilkan, faktor yang menyebabkan terjadinya serta bagaimana usaha perbaikan yang harus dilakukan untuk mengurangi variasi output tersebut.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Dari pengamatan yang dilakukan, produk shampo merupakan item atau produk baru yang diterima oleh PT. Cosmar selaku perusahaan kosmetik. Dimana kualitas produk shampo tersebut akan dijadikan acuan utama kualitas produk shampo yang dihasilkan untuk produksi berikutnya, sehingga menghasilkan kualitas yang baik dan dapat dijadikan standar untuk produksi berikutnya.

Adapun permasalahan yang akan dite liti penulis adalah sebagai berikut : ƒ Bagaimana perusahaan menangani masalah kualitas produk yang dihasilkan

dari tiap proses, seperti banyaknya variasi hasil proses.

ƒ Bagaimana hasil output yang dihasilkan untuk tiap prosesnya. Apakah output yang dihasilkan sudah dalam keadaan yang stabil.

ƒ Bagaimana kinerja proses yang dihasilkan dari performasi kinerja yang ada sekarang.

(3)

ƒ Apakah sistem pengendalian kualitas yang ada sekarang sudah menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen atau sesuai batasan produk yang ada.

1.3 Ruang Lingkup

Untuk mengatasi permasalahan yang ditimbulkan maka dalam penulisan skripsi ini akan membahas mengenai implementasi metode DMAIC dari Six Sigma yang kaitannya dalam peningkatan kualitas hanya pada produk shampo.

Adapun pembatasan ruang lingkup untuk penulisan skripsi ini adalah : ƒ Dilakukan pada produk shampo green dengan customer CV. Friska

ƒ Pengendalian kualitas dilakukan pada proses produksi WIP (Work in Process) dan proses filling.

Proses produksi terdiri dari proses WIP sampai proses filling kemas. Pada proses WIP bahan baku mentah diproses menjadi shampo, kemudian dilanjutkan ke proses filling kemas, dalam proses tersebut pengemasan dibedakan atas 2 tipe yaitu Blanco dan Friska. Serta bagian QC dimana merupakan bagian yang melakukan pengawasan kualitas dalam setiap produk yang dihasilkan.

1.4 Tujuan dan Manfaat

Dalam penelitian skripsi yang dilakukan beberapa tujuan yang ingin dicapai adalah :

(4)

ƒ Menganalisis sistem pengendalian kualitas perusahaan dengan menggunakan metode DMAIC dari Six Sigma, guna mengurangi variasi hasil proses yang ada.

ƒ Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya variasi hasil proses, sehingga dapat dilakukan proses perbaikan untuk proses produksi selanjutnya. ƒ Mengetahui performasi kinerja tiap proses saat ini.

Manfaat :

ƒ Dapat digunakan sebagai acuan dalam menghasilkan produk shampo yang berkualitas berikutnya dan memenuhi spesifikasi produk.

ƒ Meningkatkan kualitas produk shampo yang diproduksi PT. Cosmar dari setiap proses produksi.

ƒ Meningkatkan performansi kinerja proses, sehingga setiap proses yang ada akan menghasilkan output yang berkualitas.

1.1 Gambaran Umum Perusahaan 1.5.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Cosmar (Cosmetics Contract Manufacturing) didirikan berdasarkan akte notaris Antoni Halim No.13 Tahun 2003 Tanggal 13 Maret 2003, Ijin BKPM dengan No.149/I/PMA/2003.

Kegiatan operasional perusahaan dimulai pada tanggal 1 Mei 2003 dengan jumlah karyawan sebanyak 13 orang. Kegiatan operasional sehari-hari dilakukan di sebuah pabrik di Kawasan Industri Pulogadung, tepatnya di Jl. Pulo Buaran III Blok

(5)

R. No.1 dengan areal pabrik seluas 840 m2. Kegiatan operasional meliputi R&D, laboratorium, ruang produksi, kantor, dan lain-lain.

Sampai saat ini PT. Cosmar sudah beroperasi hampir 2 tahun namun perkembangan cukup pesat. Saat ini PT. Cosmar memperluas usahanya dan menyewa lokasi di Jl. Pulo Buaran III Blok R No.2. Sehingga total area adalah 1680 m2, lantai bawah digunakan sebagai ruang produksi (decorative, liquid, packaging, dan lain-lain.) dan lantai atas sebagai gudang, office, ruang meeting, dan showroom. Total karyawan adalah 35 orang dan tenaga kerja harian 50 orang.

1.5.2 Investasi

PT. Cosmar mempunyai status Penanaman Modal Asing (PMA) yang merupakan kerjasama Warga Negara Indonesia dengan Belanda. Didirikan oleh 3 PMA (Penanaman Modal Asing) shareholders yaitu :

- Juanita Aditiawan : Warga Negara Indonesia - Ivan R. Aditiawan : Warga Negara Indonesia - Timmotheus L. Hessen : Warga Negara Belanda

1.5.3 Visi, Misi dan Kebijakan Mutu Perusahaan

⇒ Visi

“Menjadi perusahaan kosmetik kontrak manufakturing dengan kualitas terbaik di

(6)

⇒ Misi

“Menjadi mitra dalam manajemen label dengan menjamin kepuasan pelanggan,

meningkatkan nilai uang dan peningkatan produk dan pelayanan secara terus menerus, pengembangan, pembuatan dan pemasaran kosmetik yang berkualitas tinggi”.

⇒ Kebijakan Mutu Perusahaan (Quality Commitmen) :

Setelah mempelajari peta bisnis kosmetik di Indonesia dan untuk mengantisipasi perkembangan industri kosmetik baik secara regional maupun global dimasa yang akan datang, maka sudah menjadi kebijakan PT. Cosmar untuk mengembangkan, memproduksi dan memasarkan produk-produk dan memberikan pelayanan-pelayanan dengan mutu tinggi yang akan membuat PT. Cosmar menjadi dikenal sebagai pemimpin dalam hal mutu di industri kosmetik

contract manufacturing di Indonesia.

Untuk mencapai sukses berkesinambungan, maka PT. Cosmar akan :

1. Selalu menekankan kesadaran akan mutu yang baik dan keuntungannya kepada para pelanggan dan karyawannya.

2. Memberikan 100% kepuasan pelanggan dengan menyediakan produk-produk dan pelayanan-pelayanan yang bermutu yang didapat dari kerja sama internal maupun external dan peningkatan mutu produk dan pelayanan secara terus menerus.

(7)

1.5.4 Manajemen Sumber Daya manusia

1. Tanggung Jawab dan Wewenang Wakil-Wakil Manajemen ƒ Umum :

Wakil manajemen (Management Representative) yang telah ditunjuk berperan untuk memastikan proses yang diperlukan untuk menjalankan sistem manajemen mutu di PT. Cosmar terlaksana, berjalan dan terpelihara dengan efektif dan efisien, memberikan masukan kepada manajemen tentang kinerja dari pada sistem dan kebutuhannya untuk perbaikan.

ƒ Tanggung Jawab dan Wewenang

Wakil manajemen mempunyai tanggung jawab :

a. Memastikan bahwa seluruh proses dalam sistem managemen mutu beroperasi sesuai dengan ISO 9001:2000 dan standar lain yang mungkin diperlukan di PT. Cosmar dari waktu ke waktu.

b. Mengkoordinir program audit internal dan program peninjauan manajemen yang berkala dan terencana di PT. Cosmar.

c. Memastikan tersedianya sumber daya yang mendukung pekerjaannya. d. Meninjau tindakan-tindakan perbaikan pada sistem managemen mutu

yang sudah ditetapkan dan dijadwalkan oleh fungsi-fungsi terkait di PT. Cosmar.

e. Meninjau ulang sistem manajemen mutu di PT. Cosmar dan program-program yang mendukung terlaksananya sistem yang efektif dan efisien. f. Memastikan dokumen sistem manajemen mutu selalu aktual.

(8)

g. Meningkatkan kesadaran seluruh karyawan tentang perlunya memenuhi persyaratan pelanggan.

h. Menyelenggarakan manajemen review meeting dan melaporkan kepada direktur tentang kenerja sistem mutu dan kebutuhan untuk improvement. i. Ringkasan tanggung jawab staff kunci.

2. Manajer Pabrik (Plant Manager)

Mengatur dan mengawasi semua aspek teknis, ekonomi, dan administrasi agar produksi dapat terlaksana secara efisien, dan sesuai dengan rencana dan ketentuan yang telah ditetapkan.

Plant manager di PT. Cosmar mengkoordinir departmen-departmen dibawah

tanggung jawabnya, yaitu R&D, QC, QA, Produksi (proses dan kemas), gudang RM/PM, teknik, production control.

Uraian tugas dan tanggung jawabnya antara lain :

a. Mengatur dan mengawasi semua kegiatan bagian dibawahnya.

b. Membina dan memberikan pengarahan kepada bagian-bagian dibawahnya.

c. Merangkap sebagai QMR untuk ISO 9001:2000.

d. Bertanggung jawab atas kelancaran pekerjaan di pabrik dan membantu menyelesaikan masalah anak buahnya.

e. Mengusahakan untuk karyawan dibawahnya bekerja produktif, mengurangi pemborosan, menjaga mutu produk tetap konsisten.

(9)

g. Mengusahakan meningkatnya SDM karyawan dibawah tanggung jawabnya.

h. Setiap bulan melaporkan output produksi ke direktur.

i. Bersama anak buah mentaati peraturan-peraturan perusahaan PT. Cosmar.

j. Bertanggung jawab atas kedisiplinan kerja karyawan yang menjadi tanggung jawabnya

k. Memberikan penilaian tahunan kepada prestasi kerja anak buahnya langsung. Mengusulkan mutasi, demosi dan kenaikan gaji anak buahnya. l. Mengusahakan adanya countinous improvement disegala bidang yang

ada di bawah tanggung jawabnya

m. Tugas-tugas dan tanggung jawab yang lain, yang tidak dapat disebutkan satu persatu di Job Description, yang ada hubungannya dengan tugasnya, dengan sendirinya menjadi tanggung jawabnya.

3. Kepala Departemen Sales dan Marketing

Mencari order, merencanakan, mengatur dan mengawasi kegiatan pemasaran sesuai dengan program dan kebijaksanaan yang telah ditetapkan.

Uraian tugas dan tanggung jawab antara lain :

a. Bertanggung jawab atas berhasilnya atau tercapainya target penjualan perusahaan (unit/rupiah).

(10)

c. Mengkoordinasi seluruh kegiatan departemen marketing (operasional dan administrasi).

d. Senantiasa memanfaatkan peluang untuk meningkatkan penjualan (existing product/new product) .mencari order ke customer dengan membawa sample produk.

e. Mengantisipasi ancaman baik dari competitor maupun subsitusi produk. f. Membina kerjasama dengan departemen lain dalam rangka pencapaian

target perusahaan dengan selalu berorientasi pada peningkatan service terhadap pelanggan

4. Kepala Departemen Quality Control

Bertanggang jawab mutu cosmetic yang dihasilkan memenuhi syarat yang telah ditentukan. Dengan tugas utama meluluskan atau menolak bahan baku, produk antara (produk ruahan), produk jadi sesuai dengan prosedur dan kondisi yang telah ditentukan. Menangani keluhan konsumen, mengevaluasi stabilitas produk

existing melalui retained sample.

Uraian tugas dan tanggung jawab antara lain :

a. Memimpin dan mengarahkan pelaksanaan tugas di departemen quality

control.

b. Bertanggang jawab atas analisa dan keputusan meluluskan atau menolak hasil pemeriksaan mutu bahan baku, bahan kemas, produk antara dan produk jadi, sesuai prosedur dan metode yang disetujui.

(11)

c. Bersama-sama dengan R&D dan produksi bertanggung jawab pada trial produksi dapat berjalan dengan baik.

d. Menjawab keluhan konsumen, mengevaluasi surat keluhan produk dari pemerintah.

e. Jika ada kegagalan produksi mendiskusikannya dengan manager produksi dan atau plant manager.

f. Sebagai penanggung jawab teknis dari segi pemerintah.

g. Bertanggang jawab agar alat-alat analisa dipakai dengan benar, dijaga dan dikalibrasi.

h. Bertanggung jawab untuk pelatihan karyawan QC (terutama karyawan baru) dan evaluasi tahunan atas semua karyawan yang dibawahnya. i. Membuat anggaran tahunan departemen quality control.

j. Membuat laporan bulanan.

k. Tugas dan tanggung jawab yang lain, yang tidak dapat disebutkan satu persatu di job description, yang ada hubungannya dengan tugasnya, dengan senditinya menjadi tanggung jawabnya.

5. Kepala Departemen Produksi.

Bertanggung jawab bahwa produk yang sudah direncanakan dapat dibuat dengan cara yang efisien, dan sesuai dengan rencana dan ketentuan yang ditetapkan. Uraian tugas dan tanggung jawab antara lain :

a. Melakukan prosedur-prosedur dan intruksi kerja untuk produksi sesuai dengan ISO 9001: 2000.

(12)

b. Bertanggung jawab atas kedisiplinan kerja anak buahnya.

c. Memberikan sanksi lisan maupun tulisan kepada anak buahnya yang berbuat kesalahan.

d. Memberikan motivasi dan dorongan bagi anak buahnya untuk bekerja lebih baik.

e. Bertanggung jawab atas kelancaran pekerjaan seksi dibawahnya yaitu proses dan kemas.

f. Mengusahakan perbaikan yang terus menerus diseksi dibawahnya. g. Mengusahakan pemenuhan rencana produksi dengan optimal dengan

meningkatkan produktifitas dan mutu.

h. Membantu maintenance untuk terlaksananya preventif maintenance. i. Memperhatikan keselamatan kerja karyawan dibawah tanggung

jawabnya.

j. Bersama dengan QC dan R&D bertanggung jawab bahwa trial produksi dijalankan dengan baik.

k. Mengatur dan melaksanakan pengawasan agar semua prosedur dan laporan produksi dilaksanakan sebagai mana mestinya dan tepat pada waktunya

6. Kepala Departemen R&D

Memimpin R&D dengan target menghasilkan produk baru yang bermutu, stabil sesuai dengan yang dikehendaki marketing dan produk baru tersebut mempunyai harga yang bisa diterima marketing.

(13)

Uraian tugas dan tanggung jawab antara lain :

a. Melakukan tugas-tugas supaya sasaran mutu tercapai.

b. Bertanggung jawab bahwa prosedur-prosedur ISO untuk R&D dijalankan.

c. Dari masukan QC atau pelanggan, memperbaiki produk-produk exiting yang kurang bermutu, dan memperbaiki stabilitas produk.

d. Memimpin R&D untuk menjadi leader dalam trial produksi (6 batch pertama).

e. Memonitor registrasi produk-produk baru sehingga diharapkan proses registrasi dapat dipercepat.

f. Melakukan formulasi untuk produk-produk toll in bila dikehendaki g. Bertanggung jawab bahwa formulasi yang dibuat tidak berbahaya,

memenuhi persyaratan pemerintahan, stabilitas dari segi mikrobiologi dan produk itu sendiri.

h. Memberikan training dan mengusahakan kenaikan mutu SDM dibawahnya.

7. Produktion Planning and Inventory Controller

Membuat rencana produksi dan stok bahan baku, kemudian mengontrol dan mereview hasil produksi dan rencananya agar kinerja produksi, stock gudang dan kinerja pengiriman dapat optimal.

Uraian tugas dan tanggung jawab antara lain : a. Mengidentifikasi order dan marketing.

(14)

b. Mengalokasikan order ke mesin produksi yang tertuang dalam rencana produksi agar mesin dapat berproduksi dengan efisien dan efektif. c. Mengidentifikasi kebutuhan material dan bahan pembantu.

d. Membuat schedule stok dengan berkoordinasi dengan pihak pembelian untuk memastikan semua kebutuhan material dapat terpenuhi secara optimal.

e. Mengontrol antara rencana-rencana diatas dengan realisasi.

f. Mengontrol antara rencana-rencana tersebut apabila terjadi perbedaan, dan secara aktif berkoordinasi dengan marketing dan pembelian atas perubahan/hasil review dari rencana.

g. Memberikan informasi tentang rencana yang selalu up to date kepada

marketing, produksi dan pembelian.

h. Mengupdate rencana buffer stok didalam gudang yang sesuai dengan kebutuhan market.

i. Membuat report atau laporan kepada Direktur yang menjadi atasannya. 8. Kepala Departemen Purchasing

Bertanggung jawab dalam pengadaan bahan baku dan bahan pembantu sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.

Uraian tugas dan tanggung jawab antara lain :

a. Koordinasi intern maupun ekstern dalam pengadaan bahan lokal atau

import.

(15)

c. Evaluasi dan audit pemasok.

d. Review Purchase Order.

e. Korespondensi dengan supplier. 9. Kepala Departemen HRD

Mengkoordinasi tugas-tugas di HRD yang berkaitan dengan proses rekrutment dan seleksi, training serta pengembangan karyawan agar memproleh sumber daya manusia yang bermutu sehingga mampu menjawab tantangan jaman.

Uraian tugas dan tanggung jawab antara lain :

a. Menyusun pembuatan job description dan job requirement tiap jabatan. b. Menyusun prosedur bidang HRD.

c. Mengkoordinasikan pelaksanaan training eksternal maupun internal. d. Mengkoordinasikan pelaksanaan penilaian prestasi karyawan. e. Mempersiapkan tersedianya data base karyawan.

f. Menyusun Budget HR Departement.

g. Memberikan pelatihan kepada karyawan yang bersifat umum dan

managerial.

10. Kepala Departement Gudang

Mengatur keberesan gudang RM/PM dari segi mutu dan kualitas. Uraian tugas dan tanggung jawab antara lain :

a. Melakukan prosedur atau instruksi kerja untuk gudang RM/PM sesuai dengan ISO 9001:2000.

(16)

c. Menjaga disiplin kerja semua karyawan gudang RM/PM. d. Menjaga keselamatan kerja anak buahnya.

e. Menjaga agar kesalahan penimbangan tidak ada.

f. Berusaha sebaik-baiknya agar supaya proses produksi dan kemas dapat melakuakan tugasnya dengan cepat dengan mensuplai bahan baku dan kemas secepat mungkin dan benar.

g. Memberikan penilaian tahunan atas prestasi kerja anak buahnya. Mengusulkan mutasi, demosi atau mengusulkan kenaikan gaji anak buahnya.

h. Memberikan sanksi lisan maupun tulisan kepada anak buahnya yang berbuat kesalahan. Besar kecilnya sanksi bergantung pada besar kecilnya kesalahan

i. Mengusahakan perbaikan-perbaikan yang terus menerus dibidangnya untuk kepentingan perusahaan.

j. Dapat bekerja sama dengan bagian lain.

k. Mengontrol bahwa prosedur-prosedur dan intruksi kerja ISO 9000, CPKB yang berhubungan dengan gudang RM/PM berjalan dengan baik. l. Mengusahakan peningkatan SDM gudang RM/PM dengan melakukan

training- training

m. Mengusahakan perbedaan (variance) antara stock fisik RM/PM dan komputer dibawah limit yang sudah ditentukan.

(17)

o. Memonitor dan memberikan data analisa ulang bahan baku kepada QC. p. Tugas dan tanggung jawab yang lain yang tidak dapat disebutkan satu

persatu di job description, yang ada kaitannya dengan RM/PM dengan sendirinya menjadi tanggung jawabnya.

Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT. Cosmar

1.5.5 Sistem Kerja

1. Lingkungan Kerja

Sisa-sisa produksi yang diupayakan pengendaliannya adalah seperti : a. Limbah Padat

Limbah padat dalam hal ini adalah sisa-sisa dari bahan mentah dan pengemasan. Sebagian besar dari produk-produk yang cacat yang tidak

Managing Director

Plant Buss. Support Buss. Development

Production L R & D D QA & QC V Warehouse D PPIC & Plant Adm.

D Engineering

D

Fin. & Acc. HRD

D GA

D

Sales & Marketing D Purchasing

D

Commercial Support

D= DEPARTEMEN YANG MENDUKUNG MUTU

L= DEPARTEMEN YANG MELAKSANAKAN MUTU

(18)

dapat diolah kembali. Limbah padat berupa debu diatasi dengan pemakaian seragam lengkap pada ruang produksi yaitu dengan memakai jas, masker, tutup kepala dan sandal khusus. Hal ini dilakukan untuk mengupayakan penjagaan kesehatan dari masing-masing operator. Limbah padat dikelola dan diambil oleh petugas pengawasan limbah yang disediakan oleh kawasan industri Pulogadung.

b. Limbah Cair

Salah satu produk yang diproduksi diklasifikasikan sebagai produk pasta dan cair. Limbah dari produk ini berupa minyak-minyakan dan cairan pada pencampuran bahan baku. Limbah cair ini ditampung sementara pada tempat pembuangan sementara dan setiap 2 kali dalam seminggu limbah ini akan diambil dan dikelolah oleh pihak pengawasan limbah yang disediakan oleh Kawasan Industri Pulogadung.

c. Kebisingan

Sumber-sumber kebisingan berasal dari suara mesin produksi. Untuk mengatasi masalah kebisingan ini bangunan dibuat dalam ruangan- ruangan yang tertutup dan kedap suara. Bangunan juga dibuat lebih tinggi. Perawatan mesin juga diperhatikan untuk mengatur dan mengurangi tingkat kebisingan.

(19)

2. Waktu Kerja

Waktu kerja terdiri atas dua waktu kerja yaitu, waktu kerja normal dan waktu kerja shift. Waktu kerja shift digunakan jika permintaan produk yang dihasilkan cukup besar. Adapun waktu kerja normal dan waktu kerja shift perusahaan adalah sebagai berikut :

a. Waktu kerja normal Hari kerja : Senin - Jumat

Tabel 1.1 Jam kerja normal

Jam Kerja Kegiatan

07.45 Masuk Kerja

09.45 - 10.00 Istirahat 1 12.00 - 12.30 Makan Siang 14.30 - 14.45 Istirahat 2

16.45 Pulang Kerja

b. Waktu Kerja Shift ƒ Shift 1

Hari kerja : Senin - Jumat

Tabel 1.2 Jam kerja shift 1

Jam kerja Kegiatan

07.00 Masuk Kerja

09.45 - 10.00 Istirahat 1 12.00 - 12.30 Makan Siang

(20)

Hari kerja : Sabtu

Tabel 1.3 Jam kerja hari Sabtu

Jam kerja Kegiatan

07.00 Masuk Kerja

09.45 - 10.00 Istirahat

12.00 Pulang kerja

ƒ Shift 2

Hari kerja : Senin - Jumat

Tabel 1.4 Jam kerja shift 2

Jam kerja Kegiatan

14.30 Masuk Kerja

19.00 – 19.30 Makan

23.30 Pulang kerja

3. Peraturan kerja lantai produksi

Sebelum memasuki lantai produksi diharuskan mengikuti beberapa peraturan yang ada. Peraturan tersebut adalah :

ƒ Gunakan seluruh perlengkapan yang ada mulai dari jas lab, topi, masker mulut, sandal dan lain-lain.

ƒ Kuku harus rapi

(21)

Dalam ruang produksi pekerja diharuskan untuk : ƒ Membaca petunjuk penggunaan mesin

ƒ Mengikuti Lembar Petunjuk Proses (LPK) dalam memproduksi ƒ Mengisi setiap form pemeriksaan barang

ƒ Matikan mesin ketika tidak digunakan

ƒ Pastikan ruangan dalam keadaan rapi dan listrik dimatikan ketika meninggalkan lantai produksi.

1.5.6 Proses Produksi

Proses produksi yang dilakukan oleh PT. Cosmar adalah pembuatan produk kosmetik dengan 3 kategori berdasarkan bentuknya, yaitu liquid, padat, cair. Proses produksi yang akan kita bahas adalah proses produksi untuk produk shampo yang masuk dalam bentuk liquid.

Proses yang dilakukan untuk memproduksi produk shampo meliputi : 1. Proses WIP (Work in Process)

Proses ini merupakan proses inti dari pembuatan shampo. Dimana bahan baku diubah menjadi bahan jadi dengan menggunakan mesin CVM atau mesin Homogenize.

Untuk melakukan proses utama ini seluruh bahan yang akan dicampur ditimbang terlebih dahulu. Kemudian satu per satu bahan dimasukan kedalam mesin Homogenize sesuai dengan LPP (Lembar Petunjuk Proses) yang ada untuk dilakukan proses mixing. Setelah bahan yang dicampur homogen,

(22)

operator akan melakukan pengecekan lebih lanjut sebelum memasukan bahan selanjutnya. Jika dirasa bahan sudah homogen maka bahan selanjutnya dapat dimasukan seperti larutan pewarna dan essence. Adapun proses selengkapnya dapat dilihat pada gambar 1.1 proses produksi shampo.

(23)

O - 1 O - 3 I - 3 I - 1 O - 15 I - 4 O - 12 O - 10 O - 14 O - 7 Alat Stamping O - 5 Ditimbang Inspeksi Dimixing Uji homogen O - 4 Dimixing Filling Ditempel Dikemas Ditimbang Distamping Dibentuk

Karton master box Botol Bulk

Nama Objek : Shampo

Dipetakan oleh :

-Dipetakan tanggal :

-OPERATION PROCESS CHART (OPC)

Aquadem Sodium Lauryl Ether Sulfat & Cocomidropyl betaine

Dimixing

O - 4

Cocomide DEA & Pearlizing agent

Dimixing

I - 3 Cek Viscositas,

Ph, Warna

I - 3 Cek berat bersih

Sticker

I - 3 Cek penempelan

Master Box

Essence, parfume & conditioning agent

(24)

2. Proses Filling (Kemas)

Dalam proses filling kemas, kemasan botol terdiri atas dua yaitu tipe Blanco dan Friska yang dibedakan berdasarkan berat bersih shampo. Untuk tipe Blanco berat bersih shampo sebesar 540 ml dan berat bersih friska sebesar 500 ml. Sebelum melakukan proses filling, botol-botol tersebut akan diberi kode produksi (sesuai dengan nomor batch) yang dikenal dengan proses

stamping.

Proses filling dilakukan jika bulk yang diproses sudah memiliki label hijau yang artinya QC telah menerima bahwa bulk (hasil proses WIP) yang ada telah sesuai dengan spesifikasi produk. Dalam proses filling tiap 1 jam akan dilakukan pengecekan berat rata-rata pengisian botol (IPC).

Kemudian dilakukan penempelan stiker pada kemasan setelah proses

filling selesai dan dilanjutkan dengan pengemasan kedalam Master Box sesuai

dengan tipenya.

1.5.7 Pengendalian Kualitas

Bagian QC merupakan bagian yang berperang penting dalam pengendalian kualitas pada perusahaan. Pada pengendalian kualitas ini dilakukan beberapa macam pengujian. Pengujian dilakukan mulai dari bahan baku yang digunakan, dalam proses dan hasil dari proses yang telah jadi atau produk. Secara umum memang jenis pengujiannya sama tetapi yang berbeda hanya dari bentuk atau sifat dari produk yang diuji, apakah produk berbentuk dry, liquid, padat dan lain sebagainya.

(25)

Secara umum ada 3 uji atau inspeksi yang dilakukan PT. Cosmar untuk setiap produknya, yaitu :

1. Pengujian bahan baku

Pengujian bahan baku dilakukan secara umum dan khusus. Uji secara umum dilakukan secara visual dan organoleptic. Pengujian visual dilakukan dari menyamakan bentuk, warna, bau.. Uji secara khusus dilakukan sesuai dengan jenis bahan baku yang akan diuji.

Pengujian pada tahapan bahan baku dilakukan untuk mengurangi kerugian dalam hal bahan baku yang digunakan layak atau sesuai dengan standar perusahaan. Dalam pengendalian kualitas bahan baku, bagian

purchasing terlibat dalam menentukan standar yang diberikan bagian QC

sesuai dengan masing-masing standar bahan baku. 2. Pengujian produk dalam proses (WIP)

Pengujian ini dilakukan pada awal, pertengahan dan akhir dari proses. Pengujian ini tergantung dari produk yang dibuat. Pengujian pada awal proses yaitu dengan menimbang setiap bahan mentah yang akan digunakan, dimana beratnya harus sesuai dengan standar yang telah ditentukan.

Pengujian pada pertengahan proses yaitu pengujian homogenitas dan pengujian warna. Pengujian homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah semua bahan baku telah tercampur rata sehingga siap untuk proses berikutnya. Pengujian warna dilakukan dengan tujuan untuk menjaga kualitas warna agar sesuai dengan standar yang telah ditentukan.

(26)

Pengujian pada akhir proses yaitu uji berat, drop test, poles, viscositas dan lain-lain tergantung pada produk yang diproduksi.

3. Pengujian produk jadi dan packing

Pengujian produk jadi ini lebih kepada pengujian akhir pada proses packing. Produk yang telah siap dikirim akan ditimbang terlebih dahulu kemudian diperiksa secara manual dengan metode military standard atau metode

sampling.

1.5.8 Tata Letak Pabrik

Lokasi pabrik dan kantor dari PT. Cosmar terletak di BPSP Kawasan Industri Pulo Gadung Jln. Polu Buaran III blok R1 No. 1 Jakarta 13920. Bangunan pabrik ini terdiri dari dua lantai, lantai pertama adalah bagian produksi (lantai produksi) dan laboratorium yang digunakan sebagai tempat untuk mengkomposisikan produk yang diminta konsumen. Lantai kedua merupakan gudang bahan baku dan kantor dengan masing-masing bagian.

Untuk keperluan material handling lantai produksi menggunakan trolly untuk mengangkat bahan baku atau pun bahan jadi. Pengangkutaan bahan baku yang berada pada lantai 2 ke lantai produksi dilakukan dengan menggunakan lift barang yang disediakan pada pintu samping gudang. Sehingga setiap pergerakan bahan baku (Material handling) perusahaan menggunakan trolly dan lift barang sebagai penghubung antara gudang dan lantai produksi. Berikut dibawah ini adalah gambaran dari kantor dan lantai produksi yang ada sekarang.

(27)
(28)

300 300 1500 300 600 800 600 800 600 250 AC Warehouse Ruang Timbang R Sampling R Stager P3K Laboratorium R&D/QC 750 150 office 200 R Micro R Persiapan Mikrobiologi R Retained Sample R Antara Office Office Office Office Office

Lab R&D Dry R antara

Skala 1:100

Warehouse Raw/Packing Material, Component & Finished Goods

(29)

1.5.9 Perencanaan dan Pengendalian Produksi

Sistem perencanaan dan pengendalian baru berjalan kurang lebih satu tahun dalam perusahaan ini. Sebelumnya perencanaan dan pengendalian produksi ini dikelolah oleh bagian produksi dan saat ini bagian ini sudah dipisahkan yaitu menjadi bagian PPIC. Pada bagian PPIC tediri dari dua jenis yaitu :

ƒ Inventory (Persediaan)

Inventory dalam hal ini lebih kepada perlengkapan, peralatan dan

bahan-bahan. Dalam hal ini perencanaan dan pengendaliannya sudah terkomputerisasi. Perencanaan pada inventory ini dilaksanakan setiap satu bulan sekali, secara internal sedangkan secara resminya dilakukan dalam 6 bulan sekali.

ƒ Schedule Produksi

Penjadwalan produksi ini masih dilakukan secara manual. Pembuatan jadwal produksi dilakukan setiap menerima pesanan atau Make to order.

Schedule produksi ini dilakukan setelah bahan mentah dan material-material

lain tersedia. Schedule produksi ini dapat dibuat ulang jika ada sesuatu hal yang tidak terduga seperti mesin rusak dan lain-lain.

Prosedur perencanaan dan pengendalian produksi akan dijelaskan sebagai berikut :

a. Bagian marketing menerima order dari pihak customer. Jika produk yang dipesan oleh customer adalah produk baru maka marketing akan

(30)

menyerahkan ke bagian R&D untuk mengkomposisikan produk tersebut. Menilai layak atau tidaknya produk baru tersebut diproduksi baik dari segi keamanan dan komposisinya, selain itu bagian R&D juga menetapkan harga yang layak pada produk baru tersebut. Setelah itu memberikan BOM (Bill of Material) dan struktur produk tersebut kepada bagian PPIC. Jika produk yang dipesan adalah produk lama maka bagian marketing akan melimpahkannya ke bagian PPIC dalam bentuk Time Scedule.

b. Setelah bagian PPIC menerima daftar produk yang dibuat yaitu BOM dan struktur produk, maka bagian PPIC akan membuat perencanaan bahan baku. c. Perencanaan bahan baku yang telah dibuat dicocokan dengan stock bahan

baku yang tersedia di gudang. Apabila persediaan mencukupi maka bagian PPIC membuat schedule produksi. Tetapi apabila bahan baku yang tersedia maka dilakukan pemesanan kembali bahan baku, jika bahan baku sudah mencukupi dilakukan schedule ulang untuk produksi.

d. Produksi dapat langsung dilakukan setelah schedule produksi selesai. Tetapi jika produk tersebut memiliki packaging material sendiri maka produksi dapat nilai dilakukan setelah packaging material sampai.

1.5.10 Pengembangan Produk

PT. Cosmar merupakan perusahaan kontrak sehingga perusahaan ini tidak mempunyai produk sendiri. Perusahaan ini hanya membuat produk berdasarkan pesanan saja. Tetapi pada perusahaan ini memiliki bagian Research and Development

(31)

(R&D) yang menghasilkan dan mengembangkan produk baru yang sesuai dengan keinginan pelanggan.

Bagian ini juga memeriksa formula yang diingikan pelanggan, apakah formula itu dapat dan aman untuk diproduksi. Bagian ini juga terus mengembangkan produk-produk yang akan diproduksi yang nantinya akan ditawarkan kepada pelanggan utama untuk diproduksi. Selain mengembangkan produk bagian ini juga harus menghitung biaya yang dibutuhkan setiap produk yang dikembangkan agar sesuai yang diingikan oleh bagian marketing.

Gambar

Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT. Cosmar
Tabel 1.2  Jam kerja shift 1
Tabel 1.3  Jam kerja hari Sabtu
Gambar 1.2  Operation Process Chart
+3

Referensi

Dokumen terkait

Nasution, Berbagai pendekatan dalam Proses belajar & Mengajar, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2013.. Nasution, Didaktif Asas-asas Mengajar, Bumi Aksara,

Sedangkan untuk pendapatan yang dihasilkan Orang Madura dari bekerja sektor informal didominasi (92,5%) oleh pengasilan diatas UMR Kota Solo serta budaya yang

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan

Foundation yang sesuai dengan warna kulit dipakai untuk bagian wajah yang ingin dipertahankan, foundation dengan warna satu tingkat lebih gelap dari warna kulit untuk menyamarkan,

penelitian yang berjudul “ Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Dan Budaya Kerja Terhadap Kinerja Pegawai dengan Komitmen Organisasional Sebagai Variabel Intervening

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya persalinan preterm dilihat dari faktor ibu yaitu toksemia gravidarum (preeklamsia dan eklamsia), kelainan bentuk uterus

Dari gambar tersebut dapat dijelasakan apabila mesin distart maka mesin yang pertama jalan adalah belt conveyor, kemudian dengan berputarnya Gear-cam maka sensor gear

Dari Gambar 4.12 dapat dilihat grafik respon dinamis dari simulasi dengan input sinusoidal dan variasi Dimensi PCB yang meliputi (a) gaya eksitasi; (b) percepatan