Kata Pengantar
Kata Pengantar
RENCANA STRATEGIS
BPS PROVINSI JAWA TENGAH
2015-2019
No. Publikasi : 33510.150
Katalog BPS : 1201005.33
Ukuran Buku : 17 cm x 24 cm
Jumlah Halaman : 79 halaman
Naskah :
Subbagian Bina Program BPS Provinsi Jawa Tengah
Gambar Kulit :
BPS Provinsi Jawa Tengah
Diterbitkan oleh :
BPS Provinsi Jawa Tengah
iii Reviu Rencana Strategis (Renstra) BPS Provinsi Jawa Tengah periode 2015-2019 diperlukan dengan tujuan menetapkan indikator dan target sasaran strategis yang lebih relevan dengan Indikator Kinerja Utama (IKU). Adanya perubahan pada Indikator Kinerja Utama maka dokumen Renstra BPS Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 juga mengalami perubahan pada Indikator Kinerja Sasaran.
Sesuai Perka BPS No 2 Tahun 2016 Reviu Renstra BPS Provinsi Jawa Tengah menjabarkan tujuan dan sasaran penyelenggaraan teknis dan administrasi dalam mendukung kegiatan teknis dan administrasi BPS dalam kurun waktu 2015-2019. Selanjutnya dokumen Renstra ini menjadi acuan masing-masing bidang/seksi di lingkup BPS Provinsi Jawa Tengah dan diimplementasikan setiap tahunnya dalam bentuk Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) BPS Provinsi Jawa Tengah.
Ucapan terima kasih ditujukan kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Renstra ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha dan upaya kita. Amin.
Semarang, Januari 2016 Kepala Badan Pusat Statistik
Provinsi Jawa Tengah
Margo Yuwono
iii BPS Provinsi Jawa Tengah telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 yang memuat visi, misi, tujuan dan sasaran kegiatan dilengkapi dengan indikator kinerja dan target yang akan dicapai serta rencana alokasi anggaran dalam tahun 2015-2019. Yang selanjutnya menjadi acuan dan penetapan kinerja setiap tahun. Renstra BPS Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2019 menjadi acuan bagi seluruh jajaran BPS Provinsi Jawa Tengah sebagai pendukung kelancaran penyelenggara kegiatan teknis dan administrasi statistik dalam melaksanakan visi dan misi BPS khususnya serta pembangunan nasional di bidang statistik pada umumnya selama 2015-2019.
Visi BPS Provinsi Jawa Tengah mengacu visi BPS yaitu “Pelopor data statistik
terpercaya untuk semua”. Untuk dapat mewujudkan visi ini, BPS telah merumuskan 3
pernyataan misi, yakni:
(1) Menyediakan data statistik berkualitas melalui kegiatan statistik yang terintegrasi, dan berstandar nasional;
(2) Memperkuat Sistem Statistik Nasional yang berkesinambungan melalui pembinaan dan koordinasi di bidang statistik; dan
(3) Membangun insan statistik yang profesional, berintegritas dan amanah untuk kemajuan perstatistikan.
Melalui pernyataan visi dan misi BPS tersebut, BPS memiliki aspirasi untuk mencapai sejumlah tujuan strategis, yaitu: (1) peningkatan kualitas data statistik; dan (2) peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan statistik; (3) peningkatan birokrasi yang akuntabel. Tujuan strategis ini mencerminkan fokus perubahan yang akan dilakukan oleh BPS dalam periode Renstra 2015–2019, yakni bahwa BPS berupaya terus-menerus untuk meningkatkan: (1) kualitas dari produk yang dihasilkannya (data stastistik); (2) kualitas dari pelayanan untuk mendiseminasi data statistik kepada penggunanya; dan (3) kualitas dari proses tata kelola (governance) di dalam organisasinya.
Pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran strategis diwadahi dalam sejumlah program, yakni: (1) Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik (PPIS); (2) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPS (DMPTTL); (3) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BPS (PSPA). Pada akhirnya, seluruh penjabaran tujuan serta sasaran strategis dalam Renstra BPS Provinsi Jawa Tengah 2015–2019 tersebut akan menjadi pedoman bagi BPS Provinsi Jawa Tengah untuk mewujudkan visinya sebagai pelopor data statistik terpercaya untuk semua.
iii
KATA PENGANTAR ... i
RINGKASAN EKSEKUTIF ... ii
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR GAMBAR ... iv DAFTAR TABEL ... v DAFTAR SINGKATAN ... vi BAB 1 – PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 3 1.2. Kondisi Umum ... 4
1.3. Potensi dan Permasalahan ... 7
BAB 2 – VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS BPS PROVINSI JAWA TENGAH 2.1. Visi BPS Provinsi Jawa Tengah ... 13
2.2. Misi BPS Provinsi Jawa Tengah ... 13
2.3. Tujuan BPS Provinsi Jawa Tengah ... 17
2.4. Sasaran Strategis BPS Provinsi Jawa Tengah ... 19
2.5. Nilai-nilai Inti BPS ... 21
BAB 3 – ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI BPS, SERTA KERANGKA KELEMBAGAAN 3.1. Arah Kebijakan dan Strategi BPS ... 27
3.2. Arah Kebijakan dan Strategi BPS Provinsi Jawa Tengah ... 28
3.3. Kerangka Kelembagaan ... 40
BAB 4 – TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 4.1. Target Kinerja ... 45 4.2. Kerangka Pendanaan ... 54 BAB 5 – PENUTUP Penutup ... 59 LAMPIRAN Lampiran 1 ... 63 Lampiran 2 ... 66 Lampiran 3 ... 77
Kata Pengantar
Gambar 3 – 1 Hubungan antara program teknis (PPIS) dengan program generik
(DMPTTL, dan PSPA) ... 32
iii
Tabel 2-1 Pernyataan Visi dan Misi BPS 2015-2019 ... 14
Tabel 2-2 Rumusan Visi, Misi, dan Tujuan BPS 2015-2019 ... 17
Tabel 2-3 Tujuan dan Indikator Tujuan BPS 2015-2019 ... 19
Tabel 2-4 Tujuan dan Sasaran Strategis BPS ... 20
Tabel 3-1 Keterkaitan Tujuan, Sasaran Strategis, Arah Kebijakan dan Strategi .. 29
Tabel 3-2 Program dan Kegiatan BPS ... 33
Tabel 4-1 Indikator Kinerja Sasaran Strategis ... 46
Tabel 4-2 Indikator Kinerja Program ... 51
Kata Pengantar
BMN Barang Milik Negara
BPS Badan Pusat Statistik
Cerdas Change and Reform for the Development of Statistics IKSS Indikator Kinerja Sasaran Strategis
IKP Indikator Kinerja Program
IKK Indikator Kinerja Kegiatan
JFU Jabatan Fungsional Umum
JFT Jabatan Fungsional Tertentu
K/L Kementerian/Lembaga
LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Program DMPTTL Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya
Program PPIS Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik Program PSPA Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur RPJMN Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
RPJPN Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
SDM Sumber Daya Manusia
SE Sensus Ekonomi
SIMPEG Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
SSN Sistem Statistik Nasional
Statcap Statistical Capacity Building
WTP Wajar Tanpa Pengecualian
Bab 1 - Pendahuluan
Kata Pengantar
1.1. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara mengamanatkan berbagai perubahan mendasar terkait pendekatan penyusunan anggaran. Perubahan mendasar tersebut mencakup penerapan kerangka penganggaran jangka menengah (Medium-Term Expenditure Framework), penganggaran terpadu (Unified Budget), dan penganggaran berbasis kinerja (Performance Based Budget). Hal tersebut mensyaratkan adanya keterkaitan antara perencanaan, pendanaan, dengan kinerja, serta capaian kinerja dengan akuntabilitas organisasi.
Peraturan Presiden No 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Pasal 3 ayat 1 dan Pasal 5 menyebutkan bahwa penyelenggaraan SAKIP pada Kementerian Negara/lembaga dilaksanakan oleh entitas Akuntabilitas Kinerja secara berjenjang yaitu entitas akuntabilitas kinerja satuan kerja, unit organisasi, dan Kementerian/Lembaga. Sedangkan penyelenggaraan SAKIP meliputi: rencana strategis, perjanjian kinerja, pengukuran kinerja, pengelolaan data kinerja, dan reviu dan evaluasi kinerja. Selanjutnya dalam pasal 6 dan pasal 7 bahwa penyusunan rencana strategis dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan menjadi landasan dalam penyelenggaraan SAKIP.
BPS sebagai salah satu lembaga pemerintah yang melayani masyarakat, dituntut untuk memberikan pelayanan prima yang akuntabel dan transparan. Pelayanan prima, akuntabel dan transparan ini tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan kegiatan administrasi yang mendampingi pelaksanaan kegiatan teknis. Secara khusus, pelayanan prima yang akuntabel dan transparan dilaksanakan melalui upaya pembinaan, penyempurnaan, dan pengendalian manajemen secara terencana, sistematis, bertahap, komprehensif, dan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mewujudkan good governance.
Tuntutan terhadap penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang baik (good
governance) dan pemerintah yang bersih (clean government), perlu dukungan sumber
daya manusia dan sarana prasarana kerja yang berkualitas. Untuk itu, BPS Provinsi Jawa Tengah perlu menyusun Renstra dalam mendukung pembangunan di bidang administrasi dan teknis statistik yang komprehensif dan mampu mengemban tugas pokok dan fungsinya yang secara tidak langsung dapat mempercepat terwujudnya good
governance dan clean goverment di Indonesia.
BPS Provinsi Jawa Tengah dalam melakukan tugasnya selama lima tahun dituangkan dalam Renstra BPS Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2019 yang mengacu pada Renstra BPS tahun 2015-2019. Renstra BPS Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2019 berisi visi, misi dan tujuan yang diselaraskan dengan visi, misi dan tujuan BPS 2015-2019. Dengan adanya Renstra sebagai dasar penyusunan rencana kerja tahunan diharapkan pelaksanaan program dan kegiatan pada lingkungan BPS Provinsi Jawa Tengah akan menjadi lebih terarah, efektif, dan efisien.
Bab 1 - P
Renstra BPS Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015-2019 menjadi acuan bagi seluruh jajaran di lingkungan BPS Provinsi Jawa Tengah dalam mendukung pelaksanaan pembangunan nasional di bidang statistik selama lima tahun ke depan. Untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra perlu dijabarkan secara lebih rinci ke dalam dokumen rencana tahunan melalui Rencana Kinerja Tahunan (RKT).
1.2. Kondisi Umum
Sejalan dengan penerapan perencanaan dan penganggaran berbasis kinerja, langkah penguatan pemantauan dan evaluasi kinerja pelaksanaan pembangunan menjadi sangat strategis. Proses perencanaan memerlukan data dan informasi statistik yang berkualitas. Oleh karena itu, ketersediaan data dan informasi statistik yang andal merupakan salah satu kunci keberhasilan perencanaan. Data dan informasi statistik berkualitas tidak saja menjadi rujukan pemerintah tetapi juga dibutuhkan oleh kalangan swasta dan masyarakat untuk pengembangan usaha dan beragam kebutuhan lainya.
Masyarakat menuntut ketersediaan data dan informasi statistik yang beragam, rinci, mudah dipahami, dan tepat waktu. Tuntutan kebutuhan data dan informasi statistik tersebut belum sepenuhnya terpenuhi, namun secara bertahap terus diupayakan ketersediaannya. Dalam lima tahun ke depan BPS Provinsi Jawa Tengah akan melaksanakan Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik yang ditetapkan oleh BPS RI untuk penguatan sistem data dan informasi pembangunan yang sejalan RPJM daerah, dalam rangka mendukung pencapaian keberhasilan pembangunan nasional.
Selama ini, BPS Provinsi Jawa Tengah telah menghasilkan beragam data dan indikator sosial-ekonomi. Indikator sosial-ekonomi diperoleh melalui Sensus Penduduk, Sensus Ekonomi, berbagai survei di bidang sosial-ekonomi dan kependudukan. Beberapa indikator tersebut telah dapat dihasilkan secara reguler maupun dalam waktu tertentu. BPS Provinsi Jawa Tengah juga telah memenuhi kebutuhan data pemerintah maupun pemerintah daerah, diantaranya Pendataan Sosial Ekonomi 2005, Pendataan Program Perlindungan Sosial 2008, dan Pendataan Usaha Tani 2009 untuk mendukung program-program khusus, seperti Program Bantuan Langsung Tunai (BLT), dan sejenisnya. Untuk koordonasi dengan Pemerintah Provinsi maka BPS Provinsi jawa Tengah juga antara lain :
Bidang Statistik Sosial antara lain : menjadi anggota Tim Raskin, dengan Disnakertransduk sebagai anggota Tim Penyusunan Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi, dengan BKKBN sebagai anggota Tim Penyusunan Profil dan Parameter Kependudukan Jawa Tengah. Dengan Bapermasdes data yang diberikan adalah data PUS Miskin.
Bab 1 - Pendahuluan
Kata Pengantar
Bidang Statistik Distribusi antara lain: sebagai nara sumber Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) menjelaskan metodologi survey harga konsumen, Inflasi dan HK, sebagai nara sumber Dewan Pengupahan Provinsi Jawa Tengah .
Bidang Neraca Wilayah dan Analisi Statistik : Sebagai Tim Monev Raskin, anggota Tim penyusunan LKPJ TA 2014 bertugas menyusun darft LKPJ dan support data. Informasi statisik yang dihasilkan BPS Provinsi Jawa Tengah menjadi sumber informasi pembangunan yang dapat dipercaya, sebagaimana telah digunakan para pemangku kepentingan untuk melakukan evaluasi terhadap perkembangan RPJMN lima tahun kedua 2010-2015. Ekonomi Jawa Tengah pada triwulan I tahun 2015 tumbuh 5,5 persen, melambat dibanding tahun 2010 (6,10 persen). Adapun perekonomian Jawa Tengah yang diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan I-2015 mencapai Rp 242.281,8 miliar. Di sisi lain indikator kesejahteraan rakyat mengalami perbaikan, seperti Human Development Index (HDI) meningkat dari 72,10 pada tahun 2009 menjadi 74,04 pada tahun 2013. Tingkat kemiskinan mengalami penurunan dari 16,11 persen di tahun 2010, menjadi 13,58 persen pada tahun 2014. Tingkat pengangguran terbuka juga mengalami penurunan dari 6,21 persen di tahun 2010 menjadi 5,31 persen pada tahun 2015.
Sebagai pelaksana statistik dasar dan dalam rangka melaksanakan amanat UU No 16 Tahun 1997, BPS telah menerbitkan Surat Keputusan Kepala BPS Nomor 5 Tahun 2000 tentang Sistem Statistik Nasional (SSN). Tujuan diterbitkannya SK Kepala BPS tersebut antara lain:
1. Agar para penyelenggara kegiatan statistik memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara optimal;
2. Agar para penyelenggara kegiatan statistik memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara optimal; dan
3. Agar tercipta suatu Sistem Statistik Nasional yang andal, efektif, dan efisien. BPS Provinsi Jawa Tengah sudah berusaha untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan data dan informasi yang tepat waktu, lebih rinci, beragam, dan mudah dipahami. Yang dilaksanakan oleh BPS Provinsi Jawa Tengah selama periode Renstra 2010-2014 melalui Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik. Ragam data dan indikator sosial-ekonomi yang dihasilkan antara lain:
1. Data Ketenagakerjaan, Data Indek Pembangunan Manusia, Data kependudukan hasil Sensus Penduduk (SP) tahun 2010, angka kemiskinan, angka pengangguran, dan berbagai survei rutin di bidang sosial, antara lain Penyusunan Indeks Demokrasi Indonesia, Penyusunan Indeks Perilaku Anti Korupsi, Penyusunan Statistik Modal Sosial, dan Studi Pengukuran Tingkat Kebahagiaan.
Bab 1 - P
2. Data pertanian hasil Sensus Pertanian (ST) tahun 2013, Data Produksi Padi dan Palawija, Data Perusahaan Perkebunan, Data Perusahaan Peternakan dan Rumah Potong Hewan.
3. Angka inflasi, PDB/PDRB triwulanan dan tahunan, ekspor dan impor, Industri Besar/Sedang, Nilai Tukar Petani, dan berbagai survei rutin di bidang ekonomi yang dihasilkan secara reguler maupun dalam waktu tertentu, antara lain Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan, Survei Tanaman Pangan/Ubinan, Survei Hortikultura dan Indikator Pertanian, Survei Statistik Harga Perdagangan Besar, Studi Penyusunan Stok Kapital, Survei di bidang Jasa Pariwisata, Survei Tendensi Bisnis, dan Survei Tendensi Konsumen.
Dalam hal diseminasi data, pengembangan aplikasi e-government untuk kepentingan pengguna data BPS memberikan kemudahan pelayanan data statistik kepada publik, seperti:
1. Sistem Informasi Pelayanan Statistik (Silastik)
Sampai dengan bulan Mei 2015, Pusat Layanan Statistik BPS Provinsi Jawa Tengah telah melayani 2.067 yang berkunjung ke Pelayanan Statitik Terpadu (PST) BPS Provinsi Jawa Tengah. Pada tahun 2014 jumlah pengunjung PST mencapai 4820 orang, sedangkan pada tahun 2013 mencapai 6612 orang. 2. Sistem perpustakaan online (Digilib)
Jumlah kunjungan perpustakan online pada tahun 2014 sebanyak 167.437 pengunjung. Sedangkan untuk tahun 2015 sampai denga pada bulan Mei berjumlah 2015.
3. Sistem katalog mikrodata
Sistem katalog mikrodata merupakan kumpulan mikrodata di BPS dan informasinya (metadata) yang dikelompokan ke dalam koleksi Statistik Sosial dan Ekonomi untuk pengembangan diseminasi data statistik BPS.
Sejak Maret 2015 BPS Provinsi Jawa Tengah mengubah tampilan websitenya, serta menambah fitur Informasi Terbaru, Tabel Dinamis, Responsive Web. Pada website ini konsumen data dapat mengunduh file publikasi dalam bentuk pdf, dimana sebelumnya publikasi hanya dapat dibaca (read only) dalam bentuk flipping book. Hal ini merupakan konsekuensi dari adanya PP No. 7 tahun 2015 sebagai pengganti PP No. 54 tahun 2009 tentang PNBP yang berlaku di BPS.
Dalam mendukung terciptanya good governance and clean government dilakukan pengawasan terhadap penggunaan anggaran guna mencegah pemborosan sumber daya. Upaya yang dilakukan BPS Provinsi jawa Tengah telah menghasilkan capaian, diantaranya:
1. Opini laporan keuangan oleh BPK dengan predikat WTP selama 3 tahun berturut- turut
Bab 1 - Pendahuluan
Kata Pengantar
2. Pada tahun 2014 mendapat Penghargaan juara 1 penyusunan LK dan pengelolaan BMN dari BPS-RI.
3. Terbaik pada tahun 2015 Peringkat III Kepatuhan Pelaporan, BPS sebagai bagian dari Kelompok dalam rangka Pelayanan Publik di KPPN Semarang.
1.3. Potensi dan Permasalahan
Dalam merencanakan pembangunan di bidang statistik yang akan dilaksanakan dipandang perlu untuk memahami potensi yang dimiliki dan permasalahan yang dihadapi, agar rumusan program dan kegiatan menjadi tepat guna, tepat waktu dan tepat sasaran.
1.3.1. Potensi
Secara kelembagaan, berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 86 tahun 2007, BPS Provinsi dan BPS Kabupaten/Kota merupakan bagian integral dari BPS Republik Indonesia secara keseluruhan. Perpres tersebut menjamin koordinasi vertikal dalam penyelenggaraan kegiatan statistik, terutama untuk menyediakan dan memberikan pelayanan data dan informasi statistik kepada publik.
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah (Pusat), Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota, menempatkan BPS pada posisi strategis dalam mengembangkan Sistem Statistik Nasional, baik di pusat maupun daerah. BPS menjadi badan yang bertanggung jawab dalam penyediaan data dan informasi statistik dasar, serta menjalankan fungsi koordinasi dan pembinaan terhadap pelaksanaan statistik sektoral oleh Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Untuk itu, BPS mengeluarkan Peraturan Kepala BPS Nomor 9 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Statistik Sektoral oleh Pemerintah Daerah yaitu dengan menetapkan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK)
Kemajuan TIK yang pesat sangat potensial dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas sehari-hari. Ketersediaan peralatan dan perlengkapan untuk keperluan pengumpulan data, pengolahan data, maupun diseminasi data berbasis TIK mutakhir yang dimiliki BPS Provinsi Jawa Tengah merupakan potensi untuk meningkatkan kualitas dan mempercepat ketersediaan serta pelayanan data dan informasi statistik yang diperlukan oleh konsumen.
Dewasa ini, data dan informasi statistik secara resmi digunakan pada hampir semua level pemerintahan sebagai rujukan dalam perumusan kebijakan, perencanaan, pemantauan, maupun evaluasi pembangunan. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) memuat sejumlah indikator kunci sebagai bahan evaluasi kinerja penyelenggaraan otonomi daerah, memerlukan ketersediaan data dan informasi statistik pada tingkat wilayah pemerintahan terkecil.
Bab 1 - P
Sejalan dengan kondisi tersebut, meskipun secara umum kesadaran masyarakat baik sebagai responden maupun sebagai konsumen terhadap data dan informasi statistik dalam wilayah BPS Provinsi Jawa Tengah dirasakan masih rendah, tetapi sebagai bagian dari pelaksanaan SSN maka penyediaan data dan informasi statistik yang beragam dan berkualitas tidak dapat dihindari. Menyikapi hal ini pemerintah dalam RPJM Nasional Tahun 2015-2019 menempatkan penguatan sistem data dan informasi statistik sebagai bagian dari sistem pendukung manajemen pembangunan nasional. Dalam melaksanakan tugas, BPS telah memiliki perangkat kelembagaan yang menjamin kemandirian dan independensi BPS sebagai instansi vertikal dalam melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik, antara lain:
1. Undang-Undang Statistik Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik;
2. Peraturan Pemerintah No 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik; 3. Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2007 tentang Badan Pusat Statistik; 4. Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008 tentang 5. Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik; dan
6. Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 116 Tahun 2014 (Berita Negara Republik Indonesia Nomor 643).
1.3.2. Permasalahan
Tuntutan masyarakat terhadap ketersediaan data yang ada di BPS Provinsi Jawa Tengah semakin hari semakin meningkat. Pro dan kontra mengenai data BPS mengidentifikasi bahwa kualitas data BPS masih harus terus ditingkatkan. Berbagai kendala dalam rangka menghasilkan data yang berkualitas perlu didentifikasi sebagai permasalahan dan perlu diatasi dalam periode Renstra 2015-2019, antara lain :
Permasalahan Internal :
Permasalahan yang menonjol adalah terbatasnya SDM baik teknis maupun administrasi yang profesional dan kompeten sesuai dengan bidang tugasnya. Pola pikir, budaya kerja dan perilaku pegawai BPS Provinsi Jawa Tengah (Sumber Daya Manusia) belum maksimal mencapai nilai-nilai profesional, berintegritas dan amanah sesuai nilai-nilai inti BPS (Core Values).
Permasalahan Eksternal :
Hal-hal lain yang dipandang sebagai permasalahan eksternal adalah rendahnya kesadaran responden, baik rumah tangga, perusahaan, maupun lembaga dalam memberikan informasi dengan benar. Hal ini menyebabkan data yang dihasilkan menjadi kurang berkualitas dan response rate yang rendah.
Bab 1 - Pendahuluan
Kata Pengantar
Selain itu, belum terpenuhinya peningkatan kebutuhan ragam data dan informasi statistik wilayah kecil, termasuk data mikro. Salah satu kendala adalah Undang-Undang No. 16 Tahun 1997 tentang statistik yang tidak memperkenankan BPS menyajikan data individu. Sementara itu, sosialisasi UU tersebut belum mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat luas tentang tugas dan fungsi BPS, sehingga mereka beranggapan bahwa BPS sumber dari segala jenis data dan informasi statistik yang mereka perlukan.
Koordinasi antar instansi belum optimal, sehingga masih sering terjadi duplikasi penyelenggaraan kegiatan statistik yang mengakibatkan penggunaan anggaran yang kurang efisien.
Peningkatan kebutuhaan data yang diperlukan kementerian dan lembaga berdampak pada meningkatnya jumlah aktivitas survei sektoral dan ad hoc yang diselenggarakan. Dengan meningkatnya jumlah kegiatan statistik sektoral dan kegiatan survei yang bersifat ad hoc yang seringkali terdapat beberapa kegiatan yang pelaksanaannya berlangsung pada saat yang sama tidak sebanding dengan ketersediaan SDM statistik yang profesional. Keterbatasan jumlah petugas statistik khususnya di tingkat kabupaten/kota dan kecamatan menyebabkan tidak dapat terpenuhinya kebutuhan data yang diperlukan.
Ketepatan waktu rilis (timeliness) yang masih belum optimal merupakan permasalahan lain yang teridentifikasi. Permasalahan ini berkaitan erat dengan proses pengumpulan, pengolahan dan analisis hasil statistik yang sering terkendala, sebagai akibat adanya tumpang tindih pelaksanaan survei baik dari sisi waktu maupun dari sisi konten. Kekurangtepatan waktu rilis juga dikarenakan koordinasi antar pusat-pusat dan pusat-daerah yang masih lemah, yang mana hal ini terjadi karena kurang terintegrasinya komunikasi antara pusat dan daerah.
Hal-hal lain yang dipandang sebagai permasalahan eksternal adalah rendahnya kesadaran responden, baik rumahtangga, perusahaan, maupun lembaga dalam memberikan informasi dengan benar. Hal ini menyebabkan data yang dihasilkan menjadi kurang berkualitas dan response rate yang rendah.
Selain itu, belum terpenuhinya peningkatan kebutuhan ragam data dan informasi statistik wilayah kecil, termasuk data mikro. Salah satu kendala adalah Undang-Undang No. 16 Tahun 1997 tentang statistik yang tidak memperkenankan BPS menyajikan data individu. Sementara itu, sosialisasi UU tersebut belum mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat luas tentang tugas dan fungsi BPS, sehingga mereka beranggapan bahwa BPS sumber dari segala jenis data dan informasi statistik yang mereka perlukan.
Koordinasi antar instansi belum optimal, sehingga masih sering terjadi duplikasi penyelenggaraan kegiatan statistik yang mengakibatkan penggunaan anggaran yang kurang efisien.
Bab 1 - P
Permasalahan penting lainnya yaitu belum optimalnya implementasi empat prinsip dasar dari sepuluh prinsip dasar penyelenggaraan statistik resmi yang direkomendasikan oleh PBB, antara lain :
1. National Statistical Offices (NSO) berhak untuk membetulkan dan mengklarifikasi apabila terjadi kekeliruan tafsir dan penyalahgunaan statistik.
2. Informasi statistik diperoleh dari berbagai sumber baik melalui sensus, survei maupun catatan administrasi di mana NSO bertanggung jawab terhadap kualitas, ketepatan waktu, biaya dan beban pada responden.
3. Koordinasi di antara penyelenggara statistik dan NSO adalah penting untuk mencapai sistem statistik yang konsisten dan efisien.
4. Kerjasama bilateral dan multilateral dalam bidang statistik dianjurkan dalam kerangka perbaikan sistem statistik nasional di semua Negara.
Bab 2 - V Misi,
Kata Pengantar
2.1. Visi BPS Provinsi Jawa Tengah
Dalam mendukung Visi Pembangunan Jawa Tengah 2013-2018 yaitu “Menuju Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari – Mboten Korupsi – Mboten Ngapusi dan visi pembangunan nasional untuk tahun 2015-2019 yaitu “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”, BPS Provinsi Jawa Tengah berupaya meningkatkan kontribusinya dalam hal pembangunan nasional di bidang statistik.
Pembangunan nasional di bidang statistik diarahkan agar mampu mengakomodasi berbagai tantangan yang berkembang, seperti 1. Reformasi yang mendukung keterbukaan informasi, otonomi daerah yang mengandung tantangan keragaman data dan informasi statistik pada tingkatan wilayah kecil; 2. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang mengarah kepada peningkatan kemudahan akses masyarakat terhadap data dan informasi; dan 3. Kesiapan SDM penyelenggara statistik dalam penyediaan data yang berkualitas. Upaya BPS untuk meningkatkan penyediaan data yang berkualitas sejalan dengan Misi Pembangunan Nasional 2005-2025 yaitu “Mewujudkan bangsa yang berdaya saing” sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025.
Dengan memperhatikan misi pembangunan nasional dan pencapaian BPS pada Pembangunan Jangka Menengah Nasional periode kedua 2010-2014, BPS menetapkan visi tahun 2015-2019:
“Pelopor Data Statistik Terpercaya untuk Semua” (“The Agent of Trustworthy Statistical Data for All”)
Dengan visi BPS Provinsi Jawa Tengah 2015-2019, eksistensi BPS Provinsi Jawa Tengah sebagai penyedia data dan informasi statistik menjadi semakin penting, karena dapat dipercaya semua pihak. Di samping itu, visi BPS Provinsi jawa Tengah juga memberikan ruang bagi berbagai pihak untuk ikut serta dalam menyediakan, memanfaatkan, dan menggunakan data dan informasi statistik.
2.2. Misi BPS Provinsi Jawa Tengah
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan terwujud dengan baik. Untuk mencapai visi tersebut, ditetapkan misi BPS Provinsi Jawa Tengah yang menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, BPS Provinsi Jawa Tengah yang merupakan lanjutan dar Misi BPS sehingga Misi BPs Provinsi Jawa Tengah akan sama dengan Misi BPS.
Bab 2 - Misi, dan Sasaran Strategis BPS
Provinsi Jawa Tengah djabarkan sebagai berikut:
Tabel. 2-1 Pernyataan Visi dan Misi BPS 2015-2019
V IS I B P S P R O V IN SI J A W A T E N G A H 2 0 1 5 -2 0 1 9 Pelopor data statistik terpercaya untuk semua
MISI BPS PROVINSI JAWA TENGAH 2015 -2019
1. Menyediakan data statistik berkualitas melalui kegiatan statistik yang terintegrasi dan berstandar nasional
2. Memperkuat Sistem Statistik Nasional yang berkesinambungan melalui pembinaan dan koordinasi di bidang statistik
3. Membangun insan statistik yang profesional, berintegritas dan amanah untuk kemajuan perstatistikan
Misi Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah tahun 2015-2019 mengandung arti:
1. Menyediakan data statistik berkualitas melalui kegiatan statistik yang terintegrasi dan berstandar nasional maupun internasional
Menyediakan data statistik…
“Badan Pusat Statistik merupakan penyelenggara statistik dasar, yaitu statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk keperluan yang bersifat luas, baik bagi pemerintah maupun masyarakat (Perpres No.86 tahun 2007)”
berkualitas
“Berkualitas berarti data statistik yang dihasilkan BPS memenuhi dimensi kualitas yakni relevan, akurat, disajikan tepat waktu, koheren, dapat diakses, dan dapat diinterpretasikan”
melalui kegiatan statistik yang terintegrasi
“Kata terintegrasi bermakna bahwa penyelenggaraan kegiatan statistik perlu lebih mengedepankan pendekatan fungsional, serta mengurangi pelaksanaan yang bersifat terkotak-kotak. Pendekatan fungsional berarti alur proses dari pengumpulan data, pengolahan
Bab 2 - V Misi,
Kata Pengantar
data hingga diseminasi data dilakukan secara terintegrasi antar subject
matter.
Terintegrasi juga berarti penyelenggaraan statistik yang dilakukan bersama-sama oleh pemerintah dan masyarakat harus saling mengisi dan saling memperkuat dalam memenuhi kebutuhan statistik, serta menghindari terjadinya duplikasi kegiatan”. (UU no. 16 tahun 1997)”.
dan berstandar internasional
“Setiap penyelenggaraan kegiatan statistik, BPS akan selalu berpedoman kepada konsep, standar dan metode yang berlaku secara universal dan berstandar internasional, mengikuti kaidah yang digariskan dalam Fundamental Principle of Official Statistics”.
2. Memperkuat Sistem Statistik Nasional yang berkesinambungan melalui pembinaan dan koordinasi di bidang statistik
Memperkuat Sistem Statistik Nasional yang berkesinambungan
“Sistem Statistik Nasional adalah suatu tatanan yang terdiri atas unsur-unsur yang secara teratur saling berkaitan, sehingga membentuk totalitas dalam penyelenggaraan statistik. Sistem Statistik Nasional perlu diwujudkan secara terus menerus dan berkelanjutan. (UU no. 16 tahun 1997)”.
pembinaan dan koordinasi
“BPS memiliki mandat untuk melakukan pembinaan terhadap instansi lain terkait dengan pelaksanaan kegiatan statistik sektoral. BPS juga memiliki mandat untuk melakukan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi dengan instansi pemerintah untuk membangun pembakuan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran ukuran. (UU no. 16 tahun 1997).
Bahwa dalam rangka perencanaan pembangunan nasional pada khususnya, dan pembangunan sistem rujukan informasi statistik nasional pada umumnya, penyelenggaraan kegiatan statistik perlu didukung upaya-upaya koordinasi dan kerjasama serta upaya pembinaan terhadap seluruh komponen masyarakat statistik (PP No.51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik).
Dalam melakukan pembinaan statistik, BPS dapat bekerja sama dengan instansi pemerintah, perguruan tinggi, lembaga swasta, dan atau unsur masyarakat lainnya. Upaya pembinaan statistik yang dilakukan BPS sesuai PP No. 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik, meliputi:
Bab 2 - Misi, dan Sasaran Strategis BPS
a) Peningkatan kemampuan sumber daya manusia dalam penyelenggaraan statistik;
b) Pengembangan statistik sebagai ilmu;
c) Peningkatan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat mendukung penyelenggaraan statistik;
d) Perwujudan kondisi yang mendukung terbentuknya pembakuan dan pengembangan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran dalam kerangka semangat kerjasama dengan para penyelenggara kegiatan statistik lainnya;
e) Pengembangan sistem informasi statistik; f) Peningkatan penyebarluasan informasi statistik;
g) Peningkatan kemampuan penggunaan dan pemanfaatan hasil statistik untuk mendukung pembangunan nasional;
h) Peningkatan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik. Koordinasi dan kerjasama penyelengaraan statistik meliputi hal-hal yang berkaitan dengan:
a. Pelaksanaan kegiatan statistik;
b. Pembakuan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran.
Koordinasi dan atau kerjasama penyelenggaraan statistik antara BPS, instansi pemerintah, dan masyarakat dilaksanakan atas dasar prinsip kemitraan dan dilakukan dalam rangka membangun satu pusat rujukan informasi statistik nasional. Koordinasi dan atau kerjasama pelaksanaan kegiatan statistik mencakup perencanaan, pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan atau analisis statistik”. 3. Membangun insan statistik yang profesional, berintegritas dan
amanah untuk kemajuan perstatistikan
Membangun insan statistik
“Pembangunan insan statistik dilakukan untuk mewujudkan pengejawantahan nilai-nilai organisasi Badan Pusat Statistik, yakni profesional, berintegritas dan amanah”.
professional
“Dalam menyelenggarakan kegiatan statistik, insan statistik harus memiliki kapasitas dan kapabilitas yang diperlukan untuk menghasilkan data statistik yang berkualitas”.
berintegritas
“Insan statistik yang menyelenggarakan kegiatan statistik harus memiliki integritas yaitu memiliki sikap dan perilaku dalam melaksanakan profesi/ tugasnya seperti dedikasi (pengabdian yang tinggi terhadap profesi yang diemban), disiplin (melaksanakan
Bab 2 - V Misi,
Kata Pengantar
pekerjaan sesuai dengan ketentuan), konsisten (satunya kata dengan perbuatan), terbuka (menghargai ide, saran, pendapat, masukan, dan kritik-kritik dari berbagai pihak), dan akuntabel (bertanggung jawab dan setiap langkahnya terukur)”.
amanah
“Amanah merujuk kepada sikap yang selalu mengedepankan kejujuran di dalam melaksanakan kegiatan statistik”.
2.3. Tujuan BPS Provinsi Jawa Tengah
Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik mengamanatkan BPS untuk menyediakan data dan informasi statistik pada skala nasional maupun regional, serta melakukan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan standarisasi dalam penyelenggaraan statistik. Dalam Undang-undang tersebut disebutkan bahwa statistik penting artinya bagi perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi penyelenggaraan berbagai kegiatan di segenap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila, untuk memajukan kesejahteraan rakyat dalam rangka mencapai cita-cita bangsa sebagaiman tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam rangka mencapai visi dan misi. Adapun Tujuan BPS untuk mendukung upaya pencapaian visi dan misi BPS dapat dijelaskan melalui pemaparan bagan di bawah ini.
Tabel. 2-2 Rumusan Visi, Misi, dan Tujuan BPS 2015-2019
V IS I B P S 2 0 1 5 -201 9 Pelopor data statistik terpercaya untuk semua MISI BPS 2015 -2019
1. Menyediakan data statistik berkualitas melalui kegiatan statistik yang terintegrasi dan berstandar nasional maupun internasional 2. Memperkuat Sistem Statistik Nasional yang
berkesinambungan melalui pembinaan dan koordinasi di bidang statistik
3. Membangun insan statistik yang profesional, berintegritas dan amanah untuk kemajuan perstatistikan T U JU A N 2 0 1
9 1. Peningkatan kualitas data statistik
2. Peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan statistik 3. Peningkatan birokrasi yang akuntabel
Bab 2 - Misi, dan Sasaran Strategis BPS
Keterkaitan tujuan BPS Provinsi Jawa Tengah dalam rangka mewujudkan Misi BPS kurun waktu 2015 – 2019 adalah sebagai berikut.
1. Tujuan 1 : Peningkatan kualitas data statistik, terkait dengan:
1.1. Misi ke-1 : Menyediakan data statistik berkualitas melalui kegiatan statistik yang terintegrasi dan berstandar nasional maupun internasional,
1.2. Misi ke-3 : Membangun insan statistik yang profesional, berintegritas dan amanah untuk kemajuan perstatistikan.
2. Tujuan 2 : Peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan statistik, terkait dengan:
2.1. Misi ke-2 : Memperkuat Sistem Statistik Nasional yang berkesinambungan melalui pembinaan dan koordinasi di bidang statistik,
2.2. Misi ke-3 : Membangun insan statistik yang profesional, berintegritas dan amanah untuk kemajuan perstatistikan.
3. Tujuan 3 : Peningkatan Birokrasi yang akuntabel, terkait dengan:
3.1. Misi ke-3 : Membangun insan statistik yang profesional, berintegritas dan amanah untuk kemajuan perstatistikan.
Tujuan pertama yaitu peningkatan kualitas data statistik. Pembangunan
statistik menuntut BPS untuk meningkatkan kualitas data statistik. Tujuan pertama ini akan didukung dan diupayakan dengan menerapkan program Statcap CERDAS (Statistical Capacity Building – Change and Reform for
Development of Statistics in Indonesia) pada pilar ke 3 yaitu kualitas data
statistik.
Tujuan kedua berupa peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan
statistik. Sesuai dengan Area Perubahan BPS no 4 yaitu Peningkatan Kualitas Pelayan Publik. Area ini mencakup peningkatan kepuasaan pengguna data untuk mendapatkan informasi tentang kepuasan pengguna data dan dalam rangka mengintifikasi ragam data maka bPS Provinsi melaksanakan Survei Kebutuhan Data. Dari hasil ini diharapkan akan mengetahui langkah-langkah perbaikan. Maka hal ini adalah tujuan akhir dari Reformasi Birokrasi adalah pelayanan kepada masyarakat maka Tuntutan masyarakat terhadap ketersediaan data dan informasi statistik yang beragam dan berkualitas semaikn hari semakin meningkat. Pengguna data menginginkan data bisa tersedia lebih cepat (faster) dan lebih berkualitas (better). Sehingga yang dilakukan oleh BPs Provinsi Jawa Tengah terutama untuk Bidang IPDS adalah Pelayanan Statistik Terpadu (PST) yaitu memberikan pelayanan kepada pengguna data melalui satu puntu, Advance Realese Calendar (ARC) .
Bab 2 - V Misi,
Kata Pengantar
Tujuan ketiga Peningkatan Birokrasi yang akuntabel, di dalam tujuan
tersebut terkait dengan misi membangun insan statistik yang profesional, berintegritas dan amanah untuk kemajuan perstatistikan. Untuk itu, peningkatan kapasitas dan kemampuan tenaga statistik di pusat maupun daerah harus terus dilakukan. Tujuan ketiga ini diperkuat dengan pilar ke empat Statcap CERDAS yaitu manajemen SDM dia area perubahan poin 5 yaitu Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur dan poin 7 yaitu Penguatan Akuntabilitas Kinerja.
Keberhasilan BPS Provinsi Jawa Tengah dalam hal penerapan pemerintahan yang berorientasi kepada hasil (result oriented government) diukur dengan cara melihat keberhasilan tujuan, sehingga perlu ditetapkan secara spesifik indikator dan target dari setiap tujuan BPS. Indikator dan target dari tujuan tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel. 2-3 Tujuan dan Indikator Tujuan BPS 2015-2019
No TUJUAN TARGET
URAIAN INDIKATOR 2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Peningkatan kualitas data statistik
Persentase konsumen yang merasa puas dengan kualitas data statistik
80% 80% 80% 80% 80%
2 Peningkatan
pelayanan prima hasil kegiatan statistic Persentase Kepuasan Konsumen terhadap pelayanan data BPS 80% 80% 80% 80% 80% 3 Peningkatan birokrasi yang akuntabel
Hasil Penilaian SAKIP oleh Inspektorat
70 70 70 70 70
2.4. Sasaran Strategis BPS Provinsi Jawa Tengah
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dari program-program BPS Oleh BPS Provinsi Jawa Tengah dalam jangka waktu lima tahun kedepan. Program BPS terdiri dari program teknis yang merupakan program-program yang menghasilkan pelayanan kepada masyarakat (pelayanan eksternal) dan program generik merupakan program-program yang bersifat pelayanan internal untuk mendukung dan atau administrasi BPS (pelayanan internal). Adapun tujuan dan sasaran strategis teknis BPS dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Bab 2 - Misi, dan Sasaran Strategis BPS
Tabel. 2-4 Tujuan dan Sasaran Strategis BPS
Secara ringkas rumusan indikator pada sasaran strategis pembangunan statistik dalam rangka mencapai Visi BPS Provinsi Jawa Tengah dan mewujudkan Misi BPS Provinsi Jawa Tengah untuk kurun waktu 2015 – 2019 adalah sebagai berikut.
1. Sasaran strategis dari tujuan pertama: ”Peningkatan kualitas data statistik”, adalah:
1.1. Meningkatnya kepercayaan pengguna terhadap kualitas data BPS Dengan indikator sasaran:
1.1.1. Persentase konsumen yang merasa puas dengan kualitas data BPS
1.1.2. Persentase konsumen yang selalu menjadikan data dan informasi statistik BPS sebagai rujukan utama
1.1.3. Persentase pemutakhiran data MFD dan MBS 1.1.4. Jumlah release data statistik yang tepat waktu
1.1.5. Jumlah publikasi/laporan statistik yang terbit tepat waktu dan 1.1.6. Jumlah publikasi/laporan sensus yang terbit tepat waktu 1.2. Meningkatnya kualitas hubungan dengan sumber data
(respondent engagement) Dengan indikator sasaran:
1.2.1. Persentase pemasukan dokumen (response rate) survei dengan pendekatan rumah tangga
TUJUAN SASARAN STRATEGIS
T.1. Peningkatan kualitas data statistik
SS1. Meningkatnya kepercayaan pengguna terhadap kualitas data BPS
SS2. Meningkatnya kualitas hubungan dengan sumber data (respondent engagement) T.2. Peningkatan pelayanan
prima hasil kegiatan statistik
SS3. Meningkatnya kualitas hubungan dengan pengguna data (user engagement)
T.3. Peningkatan birokrasi yang akuntabel
SS4. Meningkatnya kualitas manajemen sumber daya manusia BPS
SS5. Meningkatnya pengawasan dan akuntabilitas kinerja aparatur BPS
Bab 2 - V Misi,
Kata Pengantar
1.2.2. Persentase pemasukan dokumen (response rate) survei dengan pendekatan usaha
1.2.3. Persentase pemasukan dokumen (response rate) survei dengan dokumen pendekatan non rumah tangga dan non usaha
2. Sasaran strategis dari tujuan kedua: ”Peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan statistik”, adalah:
2.1. Meningkatnya kualitas hubungan dengan pengguna data (user
engagement)
Dengan indikator sasaran:
2.1.1. Persentase kepuasan konsumen terhadap pelayanan data BPS
2.1.2. Persentase konsumen yang menggunakan data BPS dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan nasional
2.1.3. Jumlah pengunjung eksternal yang mengakses data dan informasi statistik melalui website BPS
2.1.4. Persentase konsumen yang puas terhadap akses data BPS 2.1.5. Persentase pengguna layanan yang merasa puas
terhadap pemenuhan sarana dan prasarana BPS
3. Sasaran strategis dari tujuan keempat: ”Peningkatan birokrasi yang akuntabel”, adalah:
3.1. Meningkatnya kualitas manajemen sumber daya manusia BPS Dengan indikator sasaran:
3.1.1. Persentase Pegawai yang menduduki jabatan fungsional tertentu
3.1.2. Persentase pegawai yang berpendidikan minimal Diploma IV atau Strata I
3.2. Meningkatnya pengawasan dan akuntabilitas kinerja aparatur BPS Dengan indikator sasaran:
3.2.1. Hasil Penilaian SAKIP oleh Inspektorat
2.5. Nilai-Nilai Inti BPS
Nilai inti merupakan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh setiap pegawai dan yang memandu pegawai dalam memilih berbagai alternatif yang diperlukan untuk menuju masa depan. BPS telah menetapkan nilai-nilai inti yang dapat dijadikan sebagai pedoman oleh setiap pegawainya dalam menetapkan keputusan berkaitan dengan upaya pencapaian visi dan misi BPS. Nilai-nilai inti BPS tersebut adalah sebagai berikut.
Bab 2 - Misi, dan Sasaran Strategis BPS
Nilai-nilai Inti (core values) Badan Pusat Statistik adalah:
Profesional (Kompeten, Efektif, Efisien, Inovatif dan Sistemik), Integritas (Dedikasi, Disiplin, Konsisten, Terbuka dan Akuntabel), Amanah (Terpercaya, Jujur, Tulus dan Adil).
Nilai-nilai inti BPS ini merupakan pondasi yang kokoh untuk membangun jati diri dan penuntun perilaku setiap insan BPS dalam melaksanakan tugas. Adapun penjabaran dari nilai-nilai Inti BPS ini adalah sebagai berikut:
1. Profesional
Profesional merupakan modal dasar yang harus dimiliki oleh setiap pegawai dalam melaksanakan profesi/tugasnya, dengan unsur-unsur sebagai berikut:
a. Kompeten
mempunyai keahlian dalam bidang tugas yang diemban, b. Efektif
memberikan hasil maksimal, c. Efisien
mengerjakan setiap tugas secara produktif, dengan sumber daya minimal,
d. Inovatif
selalu melakukan pembaruan dan atau penyempurnaan melalui proses pembelajaran diri secara terus-menerus,
e. Sistemik
meyakini bahwa setiap pekerjaan mempunyai tata urutan proses sehingga pekerjaan yang satu menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pekerjaan yang lain.
2. Integritas
Integritas merupakan sikap dan perilaku kerja yang harus dimiliki oleh setiap pegawai dalam pengabdiannya kepada organisasi, dengan unsur-unsur sebagai berikut:
a. Dedikasi
memiliki pengabdian yang tinggi terhadap profesi yang diemban dan institusi,
b. Disiplin
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan,
c. Konsisten
Bab 2 - V Misi,
Kata Pengantar
d. Terbuka
menghargai ide, saran, pendapat, masukan, dan kritik dari berbagai pihak,
e. Akuntabel
bertanggung jawab dan setiap langkahnya terukur. 3. Amanah
Amanah merupakan sikap kerja yang harus dimiliki oleh setiap pegawai untuk dipertanggungjawabkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan unsur-unsur sebagai berikut:
a. Terpercaya
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan, yang tidak hanya didasarkan pada logika tetapi juga sekaligus menyentuh dimensi mental spiritual,
b. Jujur
melaksanakan semua pekerjaan dengan tidak menyimpang dari prinsip moralitas,
c. Tulus
melaksanakan tugas tanpa pamrih, menghindari konflik kepentingan (pribadi, kelompok, dan golongan), serta mendedikasikan semua tugas untuk perlindungan kehidupan manusia, sebagai amal ibadah atau perbuatan untuk Tuhan Yang Maha Esa,
d. Adil
Bab 3 –
Kata Pengantar
3.1. Arah Kebijakan dan Strategi BPS
Dalam Data statistik yang berkualitas sangat diperlukan oleh semua pihak sebagai bahan rujukan untuk menyusun perencanaan, melakukan evaluasi, membuat keputusan, dan memformulasikan kebijakan agar sasaran kegiatan yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan efektif dan efisien. Data statistik seringkali juga dimanfaatkan sebagai alat konfirmasi dan legitimasi terhadap penilaian program pembangunan pemerintah
Tuntutan masyarakat terhadap ketersediaan data dan informasi statistik yang beragam dan berkualitas semakin hari semakin meningkat. Pengguna data senantiasa menginginkan ketersediaan data dengan lebih cepat (faster), lebih mudah diperoleh (easier), dan lebih berkualitas (better). Upaya pengembangan yang dilakukan sampai saat ini telah menghasilkan beragam data dan indikator-indikator sosial ekonomi.
Berdasarkan visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis yang telah ditetapkan, serta mengacu pada Rancangan Awal RPJMN 2015-2019, maka BPS menetapkan arah kebijakan dan strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran-sasaran strategi.
Arah kebijakan pembangunan nasional (RPJMN 2015 – 2019) yang terkait dengan pembangunan statistik, merupakan dasar pertimbangan BPS dalam menetapkan kerangka pikir dan arah kebijakan pembangunan statistik tahun 2015 -2019.
Keinginan masyarakat terhadap data berkualitas, mengisyaratkan bahwa pemerintah harus mampu menyajikan data dan informasi statistik yang dapat dipercaya, relevan, dan tepat waktu melalui proses kerja yang sistematis tanpa ada distorsi, melalui penataan organisasi serta tata laksana penyediaan data dan informasi, dan didukung Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional, serta Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang modern. Untuk meningkatkan tata laksana penyediaan data dan informasi, dibutuhkan upaya yang luar biasa agar dapat mencapai kinerja yang optimal. Peningkatan tersebut bukan berarti bahwa pembangunan statistik hanya difokuskan pada peningkatan teknik statistik semata, namun perbaikan proses manajemen untuk menghasilkan data tersebut juga harus menjadi perhatian.
Guna memenuhi kebutuhan data dan informasi statistik tersebut, sampai dengan tahun 2014 telah dipublikasikan beberapa indikator ekonomi dan sosial. Indikator ekonomi tersebut mencakup Produk Domestik Bruto, Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi (Indeks Harga Konsumen), Ekspor dan Impor, Nilai Tukar Petani, Industri, Pertambangan, Keuangan Daerah, dan berbagai indeks harga lainnya. Sedangkan indikator-indikator sosial dihasilkan melalui survei dan sensus kependudukan, ketenagakerjaan, kemiskinan, potensi desa, dan sejenisnya. Semua indikator ekonomi dan sosial tersebut telah dapat dihasilkan secara reguler maupun dalam waktu tertentu.
Bab 3 –
3.2. Arah Kebijakan dan Strategi BPS Provinsi Jawa Tengah
Arah kebijakan penyelenggaraan BPS Provinsi Jawa Tengah mengacu pada strategi pembangunan statistik yang terkait dengan visi dan misi sebagaimana diatur dalam Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 40 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Pembangunan Statistik Badan Pusat Statistik Tahun 2015-2019, sebagai berikut :
a. Peningkatan ketersediaan data dan informasi statistik yang berkualitas. b. Peningkatan response rate
c. Memastikan pengendalian mutu melalui peningkatan kualitas penyelenggaraan kegiatan sattistik.
d. Peningkatan kualitas dan kuantitas penyebaran data dan informasi statistik kepada masyarakat.
e. Peningkatan kemudahan dan kecepatan akses terhadap data dan informasi statistik BPS.
f. Pemenuhan sarana dan prasarana BPS secara akuntabel dalam mendukung pelayanan prima hasil kegiatan statistik.
g. Penciptaan iklim yang kondusif untuk koordinasi dan kerjasama dalam penyelenggaraan SSN.
Sedangkan strategi pencapainya sebagai berikut :
a. Meningkatkan sarana dan prasarana untuk pengumpulan serta pengolahan data dan informasi statistik;
b. Meningkatkan komunikasi dengan penyedia data; c. Meningkatkan diseminasi hasil kegiatan statistik; d. Meningkatkan Customer Relationship management;
e. Meningkatkan kualitas website BPS dan atau PST didukung oleh TIK dan infrastruktur yang memadai;
f. Meningkatkan efektivitas pemenuhan sarana dan prasarana BPS yang mendukung pelayanan prima hasil kegiatan statistik;
g. Mengoptimalkan penyebarluasan informasi, advokasi dan sosialisasi berbagai regulasi terkait;
h. Meningkatkan pengawasan lapangan diseluruh kegiatan pendataan/pencacahan lapangan;
i. Mengoptimalkan penyebaran informasi tentang kegiatan statisitk BPS;
j. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran dan pelaksanaan kegiatan;
k. Meningkatkan tingkat utilisasi penggunaan sarana dan prasarana BPS dalam rangka meningkatkan pelayanan prima hasil kegiatan statistik;
l. Mengoptimalkan pembangunan keseluruhan system manajemen SDM; m. Mengoptimalkan pengembangan kompetensi SDM;
n. Mengoptimalkan kebutuhan insan statistik (statistisi atau pranata komputer); o. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi anggaran dan pelaksanaan kegiatan; dan p. Meningkatkan kualitas pengawasan dan akuntabilitas kinerja aparatur BPS
Kata Pengantar
B ab 3 - S tra teg i B PS , s ert aTabel. 3-1 Keterkaitan Tujuan, Sasaran Strategis, Arah Kebijakan, dan Strategi
TUJUAN SASARAN STRATEGIS ARAH KEBIJAKAN STRATEGI
T.1. Peningkatan kualitas data statistik melalui kerangka pe njaminan kualitas
SS.1. Meningkatnya ke percayaan pengguna terhadap kualitas data BPS
1. Peningkatan keterse diaan data dan informasi statistik yang berkualitas
1. Meningkatkan sarana dan prasarana untuk pengumpulan se rta pengolahan data dan informasi statistik,
2. Meningkatakan pengawasan lapangan diseluruh kegiatan pendataan/pencacahan
SS.2. Meningkatnya kualitas hubungan de ngan sumber data (respondent engagement)
1. Peningkatan response rate 1. Meningkatkan komunikasi dengan penyedia data, 2. Meningkatkan sosialisasi kegiatan BPS.
T.2. Peningkatan
pelayanan prima hasil kegiatan statistik
SS.3. Meningkatnya kualitas hubungan dengan pengguna data (user
engagement)
1. Peningkatan kualitas da n kuantitas pe nyebaran data dan informasi statistik kepada masyarakat
1. Meningkatkan diseminasi hasil ke giatan statistik, 2. Meningkatkan Customer Relationship
Management,
3. Meningkatkan sosialisasi kegiatan statistik 2. Peningkatan kemudahan dan
kecepatan akses terhadap data dan informasi statistik BPS
1. Meningkatkan kualitas website BPS dan atau PST didukung oleh TIK dan infrastruktur yang memadai,
2. Mengoptimalkan penyebaran informasi tentang kegiatan statistik BPS,
3. Pemenuhan sarana dan prasarana BPS secara akuntabel dalam mendukung pelayanan prima hasil kegiatan statistic
1. Meningkatkan efektivitas pemenuhan sarana dan prasarana BPS yang mendukung pelayanan prima hasil ke giatan statistik,
2. Meningkatkan tingkat utilisasi penggunaan sarana dan prasarana BPS dalam rangka meningkatkan pelayanan prima hasil kegiatan statistik
2
B ab 3 - S tra teg i B PS , s ert a
TUJUAN SASARAN STRATEGIS ARAH KEBIJAKAN STRATEGI
4. Peningkatan penggunaan data BPS dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan nasional
1. Meningkatkan kemudahan konsumen dalam membaca hasil data statistik
T.3. Peningkatan birokrasi yang akuntabel
SS.4. Meningkatnya kualitas manajemen sumber daya manusia BPS
1. Penguatan fungsi yang terkait dengan sistem manajemen SDM aparatur, pengawasan, akuntabilitas kinerja 2. Penyelarasan kegiatan yang
terkait dengan system manajemen SDM aparatur, pengawasan, akuntabilitas kinerja
1. Memngoptimalkan pembangunan keseluruhan system manajemen SDM
2. Mengoptimalkan pengembangan kompetensi SDM 3. Mengoptimalkan kebutuhan insan statistic
(statistisi atau pranata computer)
SS.5. Meningkatnya pengawasan dan akuntabilitas kinerja aparatur BPS
1. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi anggaran dan pelaksanaan kegiatan
2. Meningkatkan kualitas pengawasan dan akuntabilitas kinerja aparatur BPS
Bab 3 –
Kata Pengantar
3.2.1. Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Statistik BPS Provinsi Jawa Tengah
Arah kebijakan pembangunan nasional (RPJMN 2015– 2019) yang terkait dengan pembangunan statistik, merupakan dasar pertimbangan BPS Provinsi Jawa Tengah dalam menetapkan kerangka pikir dan arah kebijakan pembangunan statistik tahun 2015 - 2019.
Para pengguna data yang ada di BPS Provinsi Jawa Tengah menginginkan bahwa data itu tersedia tepat waktu, beragam, data harus jelas dan mudah dipahami serta bisa dibandingkan antar waktu. Keinginan masyarakat terhadap data berkualitas, mengisyaratkan bahwa pemerintah dalam hal ini BPS Provinsi Jawa Tengah harus mampu menyajikan data dan informasi statistik yang dapat dipercaya, relevan, dan tepat waktu. BPS Provinsi Jawa Tengah akan mewujudkan dengan cara antara lain : transformasi pengelolaan SDM yaitu peningkatan pengembangan kapabilitas SDM, serta pengelolaan TI yang optimal. Untuk meningkatkan tata laksana penyediaan data dan informasi, dibutuhkan upaya yang luar biasa agar dapat mencapai kinerja yang optimal. Peningkatan tersebut bukan berarti bahwa pembangunan statistik hanya difokuskan pada peningkatan teknik statistik semata, namun perbaikan proses manajemen untuk menghasilkan data tersebut juga harus menjadi perhatian.
Untuk memenuhi kebutuhan data dan informasi statistik tersebut, sampai dengan tahun 2014 BPS Provinsi Jawa Tengah telah menerbitkan publikasi beberapa indikator ekonomi dan sosial. Indikator ekonomi tersebut mencakup Produk Domestik Bruto, Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi (Indeks Harga Konsumen), Ekspor dan Impor, Nilai Tukar Petani, Industri, Pertambangan, Keuangan Daerah, dan berbagai indeks harga lainnya. Sedangkan indikator-indikator sosial dihasilkan melalui survei dan sensus kependudukan, ketenagakerjaan, kemiskinan, potensi desa, dan sejenisnya. Seluruh indikator ekonomi dan sosial tersebut telah dapat dihasilkan secara reguler maupun dalam waktu tertentu.
3.2.2. Program dan Kegiatan
Sebagai Lembaga Pemerintah Non-Kementerian, BPS mempunyai satu Program Teknis dan tiga Program Generik. Sedangkan untuk BPS Provinsi Jawa Tengah mempunyai satu Program Teknis dan dua Program Generik, Program Teknis adalah Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik (P2IS). Adapun Program Generik BPS Provinsi Jawa Tengah meliputi: (i) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPS dan (ii) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur (PSPA) BPS.
Di lingkungan BPS Provinsi Jawa Tengah menjalankan program dua program generik yaitu DMPTTL dan PSPA. Program DMPTTL BPS bertujuan untuk memberi dukungan manajemen dan kelancaran pelaksanaan kegiatan teknis di bidang penyediaan data dan informasi statistik yang berkualitas, sedangkan Program PSPA BPS bertujuan
Bab 3 –
untuk memelihara dan meningkatkan sarana dan prasarana fisik yang telah ada di BPS, antara lain kenyamanan dan kelengkapan fasilitas ruang kerja, serta penyediaan rumah dinas dan sarana trasportasi untuk pusat dan daerah.
Secara lengkap setiap kegiatan beserta indikator kinerja, target pencapaian dan alokasi anggaran yang dibutuhkan disajikan dalam Lampiran 1 dan Lampiran 2. Hubungan antara visi, misi, tujuan dan penjabarannya sampai dengan kegiatan disajikan pada tabel 2. Sedangkan Tabel 3 menunjukkan alokasi anggaran yang dibutuhkan dalam rangka mencapai sasaran dan capaian program selama 2015-2019. Demikian pula bagi BPS Kabupaten/Kota disediakan Program Teknis dan Program Generik yang sama dengan BPS Provinsi.
Prioritas kegiatan BPS dilaksanakan dengan didasarkan kepada: a. UU No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik.
b. Penyediaan data strategis yang mendukung Visi dan Misi RPJM Nasional. Penyelenggaraan Sensus Pertanian 2013, Sensus Ekonomi 2016, dan Sensus Penduduk 2020 telah ditetapkan sebagai Isu Strategis. Sedangkan kegiatan survei BPS lainnya tetap merupakan prioritas Kementerian/Lembaga.
Adapun hubungan antar program yang ada di BPS Provinsi Jawa Tengah dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran strategis BPS, adalah sebagai berikut.
Gambar 3-2 Hubungan antara program teknis (PPIS) dengan program generik (DMPTTL, PSPA)
Berikut ini dipaparkan rekapitulasi program dan kegiatan BPS dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran strategis BPS Provinsi Jawa Tengah, baik yang bersifat teknis maupun generik dalam kurun waktu 2015 – 2019.
PPIS
PSPA
DMPTTL
Kata Pengantar
Tabel. 3-2 Program dan Kegiatan BPS Provinsi Jawa Tengah
TUJUAN SASARAN STRATEGIS ARAH KEBIJAKAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) T.1. Peningkatan kualitas data statistik SS.1. Meningkatnya kepercayaan pengguna terhadap kualitas data BPS 1. Peningkatan
ketersediaan data dan informasi statistik yang berkualitas
1. Meningkatkan publikasi survei yang
mencantumkan ukuran kualitas;
2. Meningkatkan sarana dan prasarana untuk
pengumpulan serta pengolahan data dan informasi statistik; 3. Meningkatkan kualitas
metodologi survei dan sensus sesuai standar nasional dan internasional
Program PPIS
Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik BPS Provinsi
Pengembangan
Metodologi Sensus dan Survei Pelayanan dan Pengembangan Diseminasi Informasi Statistik Penyediaan dan Pengembangan Stat. Kependudukan dan Ketenagakerjaan Penyediaan dan Pengembangan Stat. Kesejahteraan Sosial Penyediaan dan Pengembangan Stat. Ketahanan Sosial Penyediaan dan Pengembangan Stat. Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Penyediaan dan Pengembangan Stat. 33
B ab 3 - S tra teg i B PS , s ert a
TUJUAN SASARAN STRATEGIS ARAH KEBIJAKAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) Peternakan, Perikanan dan Kehutanan Penyediaan dan Pengembangan Stat. Industri, Pertambangan dan Penggalian, Energi, dan Konstruksi Penyediaan dan Pengembangan Stat. Distribusi Penyediaan dan Pengembangan Stat. Harga Penyediaan dan Pengembangan Stat. Keuangan, TI, dan Pariwisata Penyediaan dan Pengembangan Stat. Neraca Produksi Penyediaan dan Pengembangan Stat. Neraca Pengeluaran Pengembangan dan Analisis Statistik 34
Kata Pengantar
B ab 3 - S tra teg i B PS , s ert aTUJUAN SASARAN STRATEGIS ARAH KEBIJAKAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) SS.2. Meningkatnya kualitas hubungan dengan sumber data (response engagement) 1. Peningkatan response rate 1. Meningkatkan komunikasi dengan penyedia data
Program PPIS Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik BPS Provinsi Penyediaan dan Pengembangan Stat. Kependudukan dan Ketenagakerjaan Penyediaan dan Pengembangan Stat. Kesejahteraan Sosial Penyediaan dan Pengembangan Stat. Ketahanan Sosial Penyediaan dan Pengembangan Stat. Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Penyediaan dan Pengembangan Stat. Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan 35
B ab 3 - S tra teg i B PS ,
TUJUAN SASARAN STRATEGIS ARAH KEBIJAKAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Penyediaan dan Pengembangan Stat. Industri, Pertambangan dan Penggalian, Energi dan Konstruksi Penyediaan dan Pengembangan Stat. Distribusi Penyediaan dan Pengembangan Stat. Harga Penyediaan dan Pengembangan Stat. Keuangan, TI, dan Pariwisata Penyediaan dan Pengembangan Stat. Neraca Produksi Penyediaan dan Pengembangan Stat. Neraca Pengeluaran Pengembangan dan Analisis Statistik 2. Meningkatkan sosialisasi kegiatan BPS Program DMPTTL
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPS Provinsi
Kata Pengantar
B ab 3 - S tra teg i B PS , s ert aTUJUAN SASARAN STRATEGIS ARAH KEBIJAKAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) T.2. Peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan statistik SS.3. Meningkatnya kualitas hubungan dengan pengguna data (user engagement)
1. Peningkatan kualitas dan kuantitas penyebaran data dan informasi statistik kepada masyarakat
1. Meningkatkan diseminasi hasil kegiatan statistik 2. Meningkatkan customer
relationship management
Program PPIS Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik BPS Provinsi Pelayanan dan Pengembangan Diseminasi Informasi Statistik 3. Meningkatkan sosialisasi kegiatan statistik Program DMPTTL
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPS Provinsi
2. Peningkatan kemudahan dan kecepatan akses terhadap data dan informasi statistik BPS
1. Meningkatkan kualitas
website BPS dan atau PST
didukung oleh TIK dan infrastruktur yang memadai 2. Mengoptimalkan sistem
informasi statistik dalam mendukung kualitas diseminasi data informasi
Program PPIS Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik BPS Provinsi Pelayanan dan Pengembangan Diseminasi Informasi Statistik Pengembangan Sistem Informasi Statistik 37