• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRACT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRACT"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

I Wayan Swandana1, Kadek Sintya Dewi2, Gede Mahendrayana3

ABSTRACT

ABSTRAK

PENDAHULUAN

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1 angka 1 menyatakan bahwa “Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,

pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”. Dari definisi ini ada 7 tugas utama seorang guru yakni 1) mendidik, 2) mengajar, 3) membimbing, 4) mengarahkan, 5) melatih, 6) menilai, dan 7) mengevaluasi peserta didik. Ketujuh tugas tersebut memang menunjukkan hubungan yang erat (interrelated) antara tugas yang satu dengan tugas lainnya. Untuk dapat menjalankan tugas-tugas itu dengan baik seorang guru harus selalu belajar dan meningkat

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENYUSUNAN KAMUS BERGAMBAR BAGI GURU-GURU SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN SUKASADA

1Jurusan Bahasa Asing FBS Undiksha; 2Jurusan Bahasa Asing FBS Undiksha ; 3Jurusan Bahasa Asing FBS Undiksha Email: wayan.swandana@undiksha.ac.id

This paper is entitled Training and Assistance in Drafting a Pictorial Dictionary for English Teachers in Elementary Schools in Sukasada Subdistrict. This dedication is motivated by the lack of innovation and creation of English teachers at Elementary Schools in Sukasada Subdistrict in using application technology in teaching. Specifically, these program aims at : 1) training English teachers in elementary schools in Sukasada Subdistrict to draft a pictorial dictionary, and 2) assisting English teachers in elementary schools in Sukasada Subdistrict to draft a pictorial dictionary. The target of this program is English teachers at Elementary Schools in Sukasada Subdistrict. The software used in this service is the Lexique Pro. The location of this program is in Sukasada Subdistrict. The result of this program is that English teachers at Elementary Schools in Sukasada Subdistrict know the Lexique Pro application and are able to use this application to improve their skills in the preparation of pictorial dictionaries.

Keywords: pictorial, dictionary, training, assisting, drafting

Tulisan ini berjudul Pelatihan dan Pendampingan Penyusunan Kamus Bergambar pada Guru-Guru Bahasa Inggris di Sekolah Dasar Se-Kecamatan Sukasada. Pengabdian ini dilatarbelakangi oleh minimnya inovasi dan kreasi para guru Bahasa Inggris di Sekoah Dasar di Kecamatan Sukasada dalam menggunakan teknologi aplikasi dalam pengajaran. Secara khusus tujuan ini bertujuan: 1) melatih para guru bahasa Ingris di Sekolah Dasar Se-Kecamatan Sukasada untuk menyusun kamus bergambar, dan 2) mendampingi para guru Bahasa Ingris di Sekolah Dasar Se-Kecamatan Sukasada untuk menyusun kamus bergambar. Sasaran dari pengabdian ini adalah guru-guru Bahasa Inggris di Sekolah Dasar Se-Kecamatan Sukasada. Aplikasi yang digunakan dalam pengabdian ini adalah aplikasi Lexique Pro . Lokasi dari pengabdian ini berada di Kecamatan Sukasada. Hasil dari pengabdian ini adalah para guru Bahasa Inggris di Sekolah Dasar Se-Kecamatan Sukasada mengetahui aplikasi Lexique Pro dan mampu menggunakan aplikasi ini untuk meningkatkan keterampilan dalam penyusunan kamus bergambar.

(2)

potensi dirinya. Bahwa guru wajib meningkatkan keprofesionalannya juga diatur dalam Undang Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 20 huruf b yang menyatakan bahwa “Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berkewajiban meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Semakin tingginya kompetensi guru, maka semakin tercipta dan terbinanya kesiapan manusia pembangunan Indonesia sesuai dengan cita-cita kemerdekaan (Darmadi, 2015:164).

Dalam hal meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi seorang guru bisa mencapainya dalam berbagai cara seperti melanjutkan Pendidikan formal atau mengikuti pelatihan-pelatihan yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan, teknologi atau seni. Dengan mengikuti laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi guru akan mampu berinovatif dalam mengajar dan mendidik peserta didiknya. Pelatihan-pelatihan semacam ini perlu bagi guru karena tidak dapat dipungkiri di zaman yang modern ini siapa yang mau maju maka harus menggunakan teknologi. Pelatihan teknologi cocok diikuti dari seluruh lini pendidikan mulai dari guru TK, SD, SMP, dan SMA sesuai dengan tujuan penggunaannya. Dengan teknologi dan adanya berbagai piranti lunak yang dapat digunakan guru dalam proses pembelajaran dapat membantu guru dalam transfer ilmu (Adnyani, 2019:581). Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru di sekolah tidak bisa lepas dari pendekatan, metode, dan media yang diterapkan dalam proses pembelajaran (Sugiyanto,R.dkk. 2018: 196).

Khusus pada tataran Sekolah Dasar salah satu teknologi yang cocok untuk diiikuti dan diterapkan oleh guru-guru di Sekolah Dasar adalah aplikasi pembuatan kamus. Aplikasi ini penting karena sejak sekolah dasar siswa sudah diajari bahasa asing sehingga dengan menguasai aplikasi ini para guru akan lebih gampang dalam mentransfer ilmunya khususnya dalam hal pengajaran kosakata (vocabulary). Sebenarnya

ada sudah ada beberapa aplikasi yang bisa dipakai untuk menyusun kamus. Salah satu aplikasinya adalah aplikasi Lexique Pro. Salah satu bahasa asing yang diajarkan adalah bahasa Inggris. Untuk itu akses satu-satunya untuk dapat mempelajari kosa kata baik seorang guru maupun siswa-siswa adalah melalui media kamus. Kamuslah media yang mampu menyiapkan kosakata dari bahasa sumber ke bahasa target yang dalam hal ini bahasa sumbernya adalah bahasa Indonesia dan bahasa targetnya adalah bahasa Inggris. Namun, untuk ukuran anak sekolah dasar kamus umum yang ada di pasaran sangatlah terlalu umum dan terlalu abstrak sebagai pengenalan kosakakata.

Aplikasi lexique Pro ini penting karena melalui aplikasi ini guru mampu untuk menyusun kamus yang lebih bisa dimengerti oleh siswa-siswa Sekolah Dasar yakni kamus bahasa Indonesia-Inggris bergambar. Dalam proses belajar mengajar penguasaan kosakata (vocabulary) merupakan hal yang wajib untuk ditekankan dalam proses belajar mengajar bahasa Inggris di Sekolah Dasar. Tidak jarang dalam proses belajar mengajar tentang kosakata siswa-siswa merasa kebingungan dengan mengahafal kata-kata bahasa Inggris. Hal ini bisa saja disebabkan oleh cara baca bahasa Inggris sangat berbeda dengan bahasa pengantar kita yakni bahasa Indonesia. Kesulitan itu dalam hal ini karena cara pengucapan yang disebabkan oleh adanya perbedaan bunyi atau fonem di dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Dan juga pada tatanan sekolah dasar anak -anak bisa saja sulit untuk memahami kosakata Bahasa Indonesia Inggris karena secara konsep mereka belum memahami. Untuk itu seorang guru harus selalu mencari jawaban untuk mempermudah bagaimana caranya proses pembelajaran bahasa Inggris khusunya kosakata mampu dipahami oleh siswa.

Sesuai dengan data yang didapatkan dari guru-guru sekolah dasar di Kecamatan sukasada bahwa terdapat 56 Sekolah Dasar Negeri dan 1 Sekolah Dasar Swasta. Mata pelajaran Bahasa Inggris diajarkan oleh guru kelas yang merangkap sebagai Guru Bahasa Inggris. Dalam

(3)

proses belajar mengajar Bahasa Inggris, guru-guru menggunakan media pembelajaran seadanya yang sudah disediakan. Media yang sudah ada berupa buku paket dan kamus cetak untuk menterjemahkan arti ketika siswa menemukan kesulitan. Adapun kamus cetak ini adalah kamus yang berisi kosakata umum. Karena kamusnya bersifat umum maka yang didapatkan dari bahasa target yang dalam hal ini adalah Bahasa Inggris adalah sebatas arti kata tersebut. Dalam hal kamus yang isinya umum dan hanya terdapat arti atau terjemahan dari bahasa target sehingga hal ini menimbulkan kesulitan bagi guru untuk mengerti kosakata tertentu, karena siswanya belum mengerti konsep kosakata di Bahasa sumbernya maupun di bahasa targetnya.

Sebagai contoh ketika siswa ingin untuk menemukan arti kata hakim dalam Bahasa Inggris maka siswa akan akan membuka kamus Bahasa Indonesia-Inggris umum sebagai berikut:

Bahasa: Indonesia Inggris Lema : Hakim (n) Judge (n) Dalam konteks di atas maka siswa mengalami kesulitan dalam mengkonsepkan kata hakim itu di dalam bahasa sumbernya yakni bahasa Indonesia dan bahasa targetnya dalam bahasa Inggris. Kesulitan tidak juga dialami oleh siswa tetapi juga dialami oleh guru-guru dalam mengajari kosakata. Kesulitan itu akan dipecahkan ketika ada program aplikasi yang mampu menggambarkan konsep kata-kata itu dalam arti dan gambar. Penggunaan kamus tidak hanya sebatas untuk mencari definisi suatu kata, tetapi juga berfungsi untuk memeriksa baku atau tidaknya suatu kata, memeriksa ejaan atau informasi lain, seperti etimologi, kategori kata, bahkan contoh penggunaan kata dalam kalimat (Utami,dkk. 2019: 46). Salah satu yang bisa menjawab terhadap situasi ini adalah aplikasi Lexeque Pro yang dapat digunakan untuk menulis kamus bahasa Indonesia-Inggris yang bergambar sehingga mampu mempermudah proses belajar dan mengajar kosakata. Berikut adalah contoh yang bisa ditampilkan dalam aplikasi penyusunan kamus ini.

Bahasa : Indonesia Inggris Lema : Hakim (n) judge (n)

Ucapan : /dʒɅdʒ/

Gambar :

Gambar 1. Contoh gambar di kamus Jika situasi ini dibiarkan begitu saja, dikhawatirkan pengajaran bahasa Inggris khususnya pengajaran kosakata di Sekolah Dasar Se-Kecamatan Sukasada tidak akan optimal. Terlebih Bahasa Inggris merupakan mata pelajaran bahasa asing yang diajararkan hanya di sekolah dan tidak dipakai dilingkungan keluarga atau masyarakat. Dengan pertimbangan terhadap situasi di lapangan yang dijabarkan sebelumnya, sebagai salah satu usaha untuk mengoptimalkan pengajaran bahasa Inggris khususnya kosakata di Sekolah Dasar Se-Kecamatan Sukasada maka pengabdian dengan judul Pelatihan dan Pendampingan Penyusunan Kamus Indonesia -Inggris Bergambar sangat perlu dilakukan.

Pengabdian ini bertujuan untuk membantu para guru di Sekolah Dasar Se-Kecamatan Sukasada khusunya dalam mengembangkan keilmuannya dalam menyusun kamus bergambar untuk pengajaran kosakata bahasa Inggris. Tujuan pengabdian ini adalah memberikan pelatihan dan pendampingan penyusunan kamus Bahasa Indonesia-Inggris bergambar ini agar nantinya para guru Bahasa Inggris di sekolah Dasar Se-Kecamatan Sukasada :

1) Mampu menyusun kamus Bahasa Indonesia-Inggris bergambar

2) Mampu mengajar kosa kata Bahasa Inggris dengan maksimal melalui media aplikasi kamus Bahasa Indonesia-Inggris bergambar

(4)

METODE

Dalam upaya untuk mengatasi permasalahan mitra, upaya yang dilakukan adalah mengadakan pelatihan dan pendampingan penyusunan kamus Bahasa Indonesia-Inggris yang bergambar dengan aplikasi yang memadai dan terukur yakni aplikasi Lexique Pro. Berikut adalah langkah-langkah yang akan dijalankan di dalam pengabdian ini yakni: 1) Pelatihan terhadap aplikasi Lexique Pro, 2) Pendampingan penyusunan kamus Bahasa Indonesia-Inggris melalui aplikasi Lexique Pro di Sekolah Dasar Se-Kecamatan Sukasada. Dalam hal pelatihan, pengabdi akan memberikan cermaha dan diskusi tentang apliaksi Lexique Pro, yang kemudian diikuti dengan demo penggunaan aplikasi Lexique Pro, dan kemudian diiukti oleh praktek. Dalam hal pendampingan, pengabdi melakukan pendampingan terhadap apa yang telah didapatkan di dalam pelatihan serta memastikan bahwa peserta kegiatan P2M ini benar-benar mampu menggunakan aplikasi Lexique Pro untuk menyusun kamus Indonesia-Inggris bergambar. Menurut Sunaryo dalam Laksana (2014) bahwa prosedur penyusunan kamus terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut: 1) Persiapan, 2) Pengumpulan atau pengartuan data, 3) Pengabjadan, 4) Pengolahan data, 5) Pengetikan kartu induk, 6) Penyusunan kartotek, 7) Pengetikan naskah, 8) Pengoreksian naskah, 9) Cetak coba, 10) Koreksi cetak coba, dan 11) Reproduksi Kamus.

Gambar 2. Pemaparan materi

Gambar 3. Diskusi

Untuk memastikan bahwa kegiatan P2M ini berjalan sesuai dengan apa yang ditargetkan maka pengabdi melakukan suatu evaluasi. Secara garis besar rancangan evaluasi dalam pengabdian ini dibagi menjadi dua yakni: 1) prosedur dan alat evaluasi, dan 2) teknik analisis data dan kreteria keberhasilan program.

1) Prosedur dan alat evaluasi

Untuk mengevaluasi kegiatan pelatihan ini prosedur yang telah dilakukan adalah penyusunan angket dan penyusunan post test. Penulis akan menyusun angket yang di dalamnya berisi tentang apakah kegiatan pelatihan dan pendampingan ini membantu untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mengajar. Guru-guru sebagai mitra dalam kegiatan ini akan mengisi angket ini diakhir kegiatan. Kedua, post test akan di buat sebagai alat evaluasi yang di dalamnya berisi materi tentang kegiatan pengabdian ini.

2) Teknik analisis data dan kriteria keberhasilan program

Sesuai dengan alat evaluasi di atas, ada dua alat evaluasi yakni angket dan post test. Untuk angket kriteria keberhasilannya adalah ketika angket-angket itu 70% menyatakan bahwa kegiatan ini mampu meningkatkan kemampuan mereka dalam mengajar Bahasa Inggris khususnya mengajar penguasaan kosa kata. Sedangkan untuk evaluasi post test kriteria keberhasilannya adalah ketika minimal dari 70 % dari mereka mampu mendapatkan skor 70.

(5)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pendampingan terhadap penggunaan apliaksi Lexique Pro ini telah berlansung secara daring (virtual). Sebelum melakukan pelatihan dan pendampingan Pelatihan dan Pendampingan Penyusunan Kamus Bahasa Indonesia-Inggris Bergambar pada Guru-Guru Bahasa Inggris di Sekolah Dasar Se-Kecamatan Sukasada ini maka diadakanlah suatu test (pretest) dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan mitra sebelumnya. Adapun hasil dari beberapa mitra dapat dinyatakan pada table berikut:

Tabel1. Rekapitulasi Pretest

Responden Nilai Responden 1 4,0 Responden 2 3,5 Responden 3 6 Respnden 4 7,5 Responden 5 7,5 Responden 6 5,5 Responden 7 6,5 Responden 8 4,0 Responden 9 4,0 Responden 10 5,0 Responden 11 5,5 Responden 12 6,0 Responden 13 3,5

Dari pretest di tas dapat ditarik nilai rata-rata adalah: 5,27. Nilai rata-rata ini menunjukkan angka yang rendah tentang pemahan aplikasi ini. Nah untuk itu kami melakukan pelatihan melalui aplikasi ini untuk dijadikan pedoman dalam proses belajar mengajar. Pelatihan yang kami lakukan dapat dilihat pada gambar di bawah.

Setelah pelatihan dan pendampingan peserta diberikan angket dan post test tentang apa yang sudah didapatkan selama kegiatan berlangsung. Dari angket yang diberikan semua peserta pelatihan menyatakan bahwa Kegiatan P2M ini bermanfaat dalam pengajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar. Berhubungan dengan test , antara pretest dan post test sudah

mengalami peningkatan. Pada pretest sebelum pelatihan dan pendampingan aplikasi Lexique Pro ini pemahaman peserta rata-rata 5, 27 dan setelah kegiatan ini berlangsung pemahaman peserta meningkat menjadi rata-rata 81,54. Dari hasil yang post test dapat dijabarkan pada table berikut:

Tabel. 2 Rekapitulasi Posttest

Responden Nilai Responden 1 7,5 Responden 2 8,0 Responden 3 7,0 Respnden 4 9,0 Responden 5 9,5 Responden 6 7,5 Responden 7 8,5 Responden 8 7,0 Responden 9 8,5 Responden 10 9,0 Responden 11 9,5 Responden 12 7,5 Responden 13 7,5

Sampai berakhirnya proses Pelatihan dan Pendampingan Penyusunan Kamus Bahasa Indonesia-Inggris Bergambar pada Guru-Guru Bahasa Inggris di Sekolah Dasar Se-Kecamatan Sukasada ini, ada beberapa hasil yang menggembirakan yang didapatkan melalui pelatihan aplikasi ini. Para mitra (guru) pertama sudah mampu untuk menggunakan aplikasi lexique Pro ini untuk digunakan dalam penulisan kamus Indonesia-Inggris bergambar. Bukti riil sudah mampunya para mitra menggunakan aplikasi ini adalah :

1) Menginstall aplikasi Lexique Pro

(6)

2) Memasukkan kata dasar atau leksikon yang akan dipakai

Gambar 5. Proses pemasukan kata (entry) 3) Memasukkan kelas kata

Gambar 6. Proses pemasukan kelas kata 4) Memasukkan gloss dalam bahasa target

(Inggris)

Gambar 7. Proses pemasukan gloss 5) Memasukkan contoh kalimat dalam Bahasa

sumber dan target

Gambar 8. Proses pemberian contoh kalimat 6) Mengisi gambar

Gambar 9. Proses pengisian gambar SIMPULAN

Dari pengabdian pada tahap pelatihan dan pendampingan pada materi Pelatihan Penyusunan Kamus Bahasa Indonesia-Inggris Bergambar pada Guru-Guru Bahasa Inggris di Sekolah Dasar Se-Kecamatan Sukasada dapat disimpulkan beberapa hal:

1) Pretest (tes awal) sebelum pelatihan ini adalah untuk mengetahui pengetahuan para guru sebelum adanya pelatihan dan pendampingan. Nilai rata-rata mereka adalah 5,27.

2) Para Guru Bahasa Inggris di Sekolah Dasar Se-Kecamatan Sukasada telah memiliki aplikasi Lexique Pro yang bisa digunakan untuk pedoman dalam menyusun kamus.

3) Para guru telah mampu menggunakan aplikasi Lexique Pro.

DAFTAR RUJUKAN

Adnyani, N.L.S,dkk. (2019). Pelatihan dan Pendampingan Penyusunan Kamus Elektronik Trilingual untuk Guru-Guru Bahasa Sekolah Dasar. Prosiding SENADIMAS Ke-4,580-589.

Darmadi,H. (2015) Tugas, Peran, Kompetensi, dan Tanggung Jawab Menjadi Guru Profesional. Jurnal Edukasi, Vol. 13, No. 2, 161-174.

Laksana, I Ketut Darma. 2014. Leksikografi: Metode dan Teknik Penyusunan Kamus. Denpasar: Udayana University Press. Sugiyanto,R.dkk. (2018). Pembuatan Media

(7)

Sekolah Dasar Kota Palangka Raya. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 2 No. 2 , 196-201.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005, Tentang Guru dan Dosen. Restindo Mediatama: Jakarta.

Utami, A.D.,dkk. (2019). Leksikografi Kamus Dwi Bahasa Prancis-Indonesia Khusus Bidang Bisnis. Linguistik Indonesia, Februari 2019, 45-60.

Gambar

Gambar 2. Pemaparan materi
Gambar 4. Proses install aplikasi Lexique Pro
Gambar 6. Proses pemasukan kelas kata  4)  Memasukkan  gloss  dalam  bahasa  target

Referensi

Dokumen terkait

Akan tetapi, bukan berarti KUHP tidak dapat diterapkan sama sekali jika terjadi perbuatan main hakim sendiri, dengan dasar hukum Kitab Undang-Undang Hukum

Meningkatnya hasil serat kasar disebabkan karena kontribusi dari bahan baku yang digunakan diketahui hasil pengujian bahan awal, serat kasar tepung sorgum sebesar 7,63 % dan

Kerenyahan yang dipilih oleh panelis yaitu pada sampel F4 yang memiliki formulasi tepung tapioka 50%, tepung kacang merah. 40% dan tepung konjac

signifikan modal kerja, kebijakan dividen dan ratio hutang secara simultan terhadap profitabilitas. Pengujian secara simultan sub struktur-2, diperoleh nilai probability<

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih dan karuniaNya, sehingga dapat menyelesaikan penulisan tesis ini dengan judul : “ Analisis Coulomb Stress Gempabumi

Pengukuran tersebut antara lain dapat digunakan sebagai dasar penilaian kinerja yang berhubungan dengan kondisi kesehatan pemsahaan, sehingga penilaian pemsahaan akan menjadi salah

Setelah peneliti mengetahui analisis yang digunakan dalam pembiayaan di UJKS Jabal Rahma, kemudian peneliti menanyakan mengenai apabila keterlambatan membayar

Tujuan utama pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah adalah meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi baik lisan maupun tulisan. Dalam perkembangan sejarah