• Tidak ada hasil yang ditemukan

E-SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PRODUKSI PENSIL DAN SLAT PENSIL PADA PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "E-SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PRODUKSI PENSIL DAN SLAT PENSIL PADA PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

31

E-SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PRODUKSI PENSIL DAN SLAT PENSIL

PADA PT. LESTARI MAHAPUTRA BUANA

Ervina Chintia Fitriani1, Tacbir Hendro P, S.Si., M.T.2, Puspita Nurul Sabrina, S.Kom., M.Kom.3

1,2,3Jurusan Informatika, Fakultas Sains dan Informatika, Universitas Jenderal Achmad Yani

ervinachintia30@gmail.com1, tacbir23501027@yahoo.com2, puspitasabrina14@gmail.com3

Abstrak

PT. Lestari Mahaputra Buana merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri pensil maupun slat pensil. Produk yang dihasilkannya sebagian besar diekspor ke luar negeri dan sebagian kecil dipakai di dalam negeri dengan perbandingan 90% untuk ekspor dan 10% untuk lokal. Persaingan global yang semakin berkompeten dan ketat, setiap perusahaan diharuskan memiliki pengelolaan yang baik dari segi produksi. Permasalahan yang terjadi adalah penumpukan bahan baku di gudang karena kurangnya informasi akan data bahan baku di supplier sehingga pihak perusahaan melakukan pembelian secara terus menerus dengan jumlah yang besar, selain hal tersebut keterlambatan informasi yang diterima dari setiap divisi yang terkait dengan keberhasilan produksi. Hal ini disebabkan belum terdapat integrasi antar departemen yang mengakibatkan informasi sering terlambat dan tidak tepat sasaran. Sistem e-Supply Chain Management diterapkan untuk membatu pihak perusahaan dalam melakukan pengelolaan, dan berbagi informasi yang menunjang keberhasilan proses produksi dengan efektif.

Kata kunci— Supply Chain Management; e-Supply Chain Management; Upstream; Internal stream.

I.PENDAHULUAN

Kompetisi yang semakin sengit dalam pasar global, inovasi produk yang memiliki siklus hidup yang semakin singkat, serta ekspektasi pelanggan yang semakin tinggi memaksa seluruh perusahaan untuk berinvestasi dan fokus pada supply chain [1].Penerapan Supply Chain Management sebagai salah satu upaya peningkatan daya saing industri memerlukan langkah-langkah yang sebaiknya menjadi perhatian bagi para stakeholders yang terkait antara lain [2]. Supply chain management adalah metode atau pendekatan terintegrasi untuk mengelola aliran produk, informasi dan uang secara terintegrasi yang melibatkan pihak-pihak mulai dari hulu ke hilir yang terdiri dari pemasok, pabrik, jaringan distribusi maupun jasa-jasa logistik [3].

Seiring perkembangan dalam bidang teknologi dan internet dapat digunakan untuk menerapkan E-Supply Chain Management (E-SCM) mencakup proses monitoring produksi di dalamnya dengan memanfaatkan internet dan teknologi agar dapat mengintegrasikan semua pihak yang terlibat sehingga pertukaran informasi dapat terjadi dengan cepat dan tepat sasaran. Supply Chain Management merupakan salah satu proses yang krusial dimana arus pertukaran bahan baku, informasi serta keuangan antar perusahaan terjadi. Konsep kerja sama ini kemudian berkembang menjadi E-SCM dengan menggunakan internet, intranet maupun ekstranet sebagai media komunikasi secara online dan realtime, memastikan bahan baku baik dari pemasok maupun barang jadi ke konsumen selalu tersedia sesuai kebutuhan [4].

Sistem e-Supply Chain Managemnet yang mampu meningkatkan produktifitas perusahaan melalui otomatisasi informasi antara partner dalam supply chain, mengurangi biaya operasional penyimpanan barang serta mengintegrasikan

informasi diantara divisi dalam perusahaan [4]. Sistem perencanaan dan pengendalian yang ditawarkan oleh konsep Supply Chain Management (SCM) akan sangat membantu perusahaan dalam hal proses produksi, termasuk merencanakan jadwal produksi maupun perencanaan pasokan bahan baku, sehingga perusahaan mampu menghasilkan produk dengan kualitas tinggi serta dapat memenuhi kebutuhan konsumen secara maksimal dan tepat waktu dengan biaya produksi yang dapat dikurangi karena proses produksi telah terencana dengan matang [5].

PT. Lestari Mahaputra Buana merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri pensil maupun slat pensil. Produk yang dihasilkannya sebagian besar diekspor ke luar negeri dan sebagian kecil dipakai di dalam negeri dengan perbandingan 90% untuk ekspor dan 10% untuk lokal. Slat pensil merupakan produk yang dihasilkan PT. Lestari Mahaputra Buana sebagai bahan untuk pembuatan kerangka pensil yang telah banyak dipakai baik dari pihak bisnis luar negeri maupun dalam negeri. PT. Lestari Mahaputra Buana merupakan perusahaan yang memproduksi pensil dan slat pensil sesuai dengan permintaan konsumen yang sifatnya Business to Business (B2B).

Pada proses produksi yang berlangsung, sering terjadi permasalahan baik permasalahan yang sifatnya ringan hingga yang fatal sehingga menghambat proses produksi selanjutnya. Permasalahan yang sering terjadi adalah keterlambatan pengiriman bahan baku dari supplier yang berasal dari luar negeri sehingga perusahaan sering melakukan pembelian bahan baku untuk cadangan di gudang yang mengakibatkan terjadinya penumpukan bahan baku di gudang. Permasalahan yang sering terjadi pula adalah keterlambatan informasi yang diterima pada setiap bagian dalam bagian produksi tentang progress produksi dari setiap bagian dalam bagian produksi sehingga ketika terdapat kesalahan produksi pada satu bagian,

(2)

32

bagian yang berpengaruh pada keberhasilan produksi tersebut tidak akan mengetahui sehingga menghambat bagian yang lain dan tentunya memakan waktu yang lebih lama.

Dalam suatu perusahaan proses pengadaan bahan baku perlu dijadikan hal yang penting karena keberhasilan perusahaan adalah dapat memenuhi kebutuhan bahan baku yang dibutuhkan untuk proses produksi, dengan konsepSupply Chain Management (SCM) perusahaan dapat mengintegrasi dan mengontrol proses hulu ke hilir dari proses pengadaan bahan baku hingga menjadi produk jadi dan mengirimkan suatu produk ke tangan konsumen [6]. Seiring berjalannya zaman Supply Chain Management telah mengalami perkembangan teknologi yang menyebabkan perubahan dari konsep Supply Chain Management menjadi ElectronicSupply Chain Management (e-SCM) yang berguna untuk mengintegrasikan seluruh mitra kerja perusahaan [7]

Pada penelitian sebelumnya proses produksi pada PT. Argo Pantes masalah pada perencanaan produksi yang sering terjadi saat ini adalah proses keterlambatan pengadaan bahan baku. Proses pengadaan yang lambat disebabkan antara lain lambatnya Supplier merespon pemesanan bahan baku via email, tidak tersedianya informasi mengenai stock dan persediaan bahan baku dari Supplier serta kualitas bahan baku dari Supplier yang dipesan oleh bagian Purchasing terkadang tidak sesuai sehingga sering terjadinya retur barang dari bagian Purchasing kepada Supplier, hal tersebut memakan waktu yang lama karena Supplier harus memproduksi kembali bahan baku yang dipesan [8]

Munculnya konsep Supply Chain Management dan e- Supply Chain Management dapat dimanfaatkan dalam studi kasus PT. Lestari Mahaputra Buana sehingga dapat mengintegrasikan beberapa bagian yang terlibat dalam proses produksi sehingga terdapat pertukaran informasi yang akurat. Informasi yang didapatkan dari integrasi tersebut dapat dimanfaatkan dalam mengatasi persoalan yang terdapat pada PT. Lestari Mahaputra Buana.

II. METODE

A. Definisi Supply Chain

Supply Chain (Rantai Pengadaan) adalah suatu sistem tempat organisasi menyalurkan barang produksi dan jasanya kepada pelanggannya. Rantai ini juga merupakan jaringan atau jejaring dari berbagai organisasi yang saling beruhubungan yang mempunyai tujuan yang sama, yaitu sebaik mungkin menyelenggarakan pengadaan atau penyaluran barang tersebut [9].

B. Definisi Supply Chain Management (SCM)

Supply Chain Management adalah seperangkat pendekatan untuk mengefisienkan integrasi supplier, manufaktur, gudang dan penyimpanan, sehingga barang diproduksi dan didistribusikan dalam jumlah yang tepat, lokasi yang tepat, waktu yang tepat, untuk meminimasi biaya dan memberikan kepuasan layanan terhadap konsumen [10].

External supply chain adalah rantai pasokan yang berhubungan dengan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi secara langsung dan tidak langsung. Hal tersebut dapat dikarenakan faktor politik, ekonomi, teknologi atau geografis.

Internal supply chain adalah risiko internal pada rantai pasokan yang disebabkan oleh masalah di batas-batas organisasi termasuk seperti kesalahan mesin atau masalah yang berkaitan dengan teknologi informasi. Kriteria yang digunakan untuk rantai pasokan internal meliputi kerusakan mesin, pembatasan impor/ekspor, kegagalan transportasi, gangguan rantai pengiriman, meningkatnya bea cukai, perubahan permintaan pelanggan, perubahan teknologi, peningkatan harga bahan baku [11].

C. E-Supply Chain Management

E-SCM didefinisikan sebagai sebuah taktik dan strategi yang diterapkan dalam teknologi internet sebagai channel system yang menghubungkan semua organisasi yang terlibat antara sub sistem hulu sampai dengan sub sistem hilir yang disebabkan oleh sub sistem banyak diperankan oleh pengusaha dalam skala produksi kecil, dan tidak memiliki posisi tawar yang kuat [12].

D. Komponen dalam Supply Chain Management

Komponen yang terdapat dalam konsep Supply Chain Management adalah sebagai berikut:

1. Upstream Supply Chain

Bagian ini mencakup supplier first-tier dari organisasi (dapat berupa perusahaan manufaktur atau asembling) dan suppliernya, yang didalamnya telah terbina suatu hubungan/relasi.

2. Internal Supply Chain

Bagian ini mencakup semua proses yang digunakan oleh organisasi dalam mengubah input yang dikirim oleh supplier menjadi output, mulai dari waktu material tersebut masuk pada perusahaan sampai pada produk tersebut didistribusikan, diluar perusahaan tersebut.

3. Downstream Supply Chain

Bagian ini mencakup semua proses yang terlibat dalam pengiriman produk pada customer akhir [12].

E. Aliran pada Supply Chain Management

Adapun aliran yang terdapat pada Supply Chain Management adalah sebagai berikut :

1. Arus material, meliputi produk fisik mengalir dari pemasok ke konsumen melalui rantai, juga arus balik material, seperti retur produk, daur ulang, dan sebagainya.

2. Arus informasi, meliputi peramalan permintaan, transmisi pemesanan, dan laporan status pengiriman.

3. Arus keuangan, meliputi informasi kartu kredit, syarat-syarat kredit, jadwal pembayaran, dan penetapan kepemilikan dan pengiriman [13]

(3)

33

F. Produksi

Produksi atau operasional yaitu merubah bahan mentah (raw material) atau yang sering disebut unsur masukan (input) menjadi keluaran berbentuk bahan jadi (output) sehingga sesuai dengan kebutuhan konsumen. Setelah diperoleh barang jadi yang berbentuk suatu produk atau jasa yang sesuai dengan yang diharapkan dan dibutuhkan konsumen, sebuah perusahaan dapat memperoleh nilai tambah (added value) dari adanya proses produksi atau operasional tersebut. Adanya additional value inilah yang sebenarnya merupakan keuntungan bagi sebuah perusahaan [14]

G. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu: a. Studi pustaka digunakan untuk memahami dan

mempelajari sistem informasi berbasis pemrograman website serta studi mengenai semua proses yang terdapat pada PT. Lestari Mahaputra Buana.

b. Observasi merupakan metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian.

c. Wawancara adalah suatu cara mengumpulkan data dengan cara mengajukan pertanyaan langsung kepada seorang informan atau autoritas atau seorang ahli pada bidang tersebut.

H. Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Dalam proses pengembangan perangkat lunak ini, pemodelan proses yang digunakan adalah model waterfall. Berikut ini tahap tahap metode waterfall yaitu:

a. Communication

Pada tahap ini dilakukan tahapan pengumpulan data, dengan melakukan studi pustaka melalui jurnal dan buku mengenai e-Supply Chain Management, wawancara terhadapt narasumber PT. Lestari Mahaputra Buana serta observasi langsung dengan mendatangi PT. Lestari Mahaputra Buana kemudian dilakukan tahapan analisis terhadap kebutuhan perangkat lunak.

b. Planning

Tahapan ini dilakukan untuk menganalisi sistem yang sedang berjalan sehingga dapat diketahui modul serta fungsi apa saja yang dibuat dalam pembangunan sistem sesuai dengan kebutuhan user.

c. Modelling

Pada tahap ini berfokus pada rancangan struktur data, arsitektur software menggunakan menggunakan Unified Modeling Language (UML) seperti Bussiness Actor System, Use Case Diagram, Scenario Use Case, Class Diagram Conceptual, Activity Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram menggunakan tools Astah Community, perancangan database, dan perancangan antarmuka dilakukan dengan menggunakan tools Balsamic Mockup .

d. Construction

Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu software, dimana programmer akan menerjemahkan desain dalam bahasa pemrograman

menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan framework CodeIgniter dan database MySQL sebagai sarana penyimpanan data. Pada tahap ini juga dilakukan pengujian (testing) terhadap setiap fungsi dan prosedur yang terdapat di dalam modul, hal ini dilakukan untuk mencegah kesalahan-kesalahan pada sistem yang telah dibuat. Tahap pengujian menggunakan teknik Black Box.

e. Deployment

Tahap ini penting dari pembuatan perangkat lunak akan digunakan oleh user kemudian software yang telah dibuat dilakukan pemeliharaan secara berkala, semua tahapan dituangkan ke dalam sebuah tulisan, diagram, gambar atau bentuk-bentuk lain guna memperlekas tahapan apa saja yang dilakukan untuk pembangunan e-Supply Chain Management di PT. Lestari Mahaputra Buana [15].

I. Software Testing

Pengujian perangkat atau software testing merupakan suatu investigasi yang dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai kualitas dari produk atau layanan yang sedang diuji. Pengujian perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini yaitu black-box testing dan user acceptance test. Black-box Testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengujian pada spesifikasi fungsional program. Sedangkan user acceptance test merupakan pengujian perangkat lunak yang dilakukan untuk mengetahui kesesuaian antara fungsi yang dibutuhkan oleh pengguna dengan yang terdapat pada perangkat lunak.

III. HASIL DAN DISKUSI

Sistem e-supply chain management pada PT. Lestari Mahaputra Buana Sehingga proses antar bagian didalam perusahaan dapat terintegasi dengan baik. Sistem yang akan dibangun dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

a. Mengintegrasikan antar bagian yang terlibat dalam proses produksi sehingga dapat dilakukan sharing informasi di dalamnya.

b. Memberikan informasi mengenai progress setiap kegiatan produksi.

c. Memberikan informasi ketersediaan bahan baku pada supplier, agar dapat meminimalisir masalah yang terjadi pada proses pengadaan bahan baku.

d. Mempermudah pengelolaan keluar masuk barang di gudang agar tidak terjadi penumpukan bahan baku. e. Memberikan laporan kegagalan produksi pada setiap

bagiannya.

A. Hasil Analisis Fungsional Sistem Berjalan

Penjelasan analisis fungsional dapat disimpulkan bahwa fungsi yang digunakan pada sistem berjalan ini terdapat enam belas fungsional sistem berjalan yaitu pencatatan pesanan, pencatatan produk, pembelian bahan baku, pencatatan bahan baku yang diterima dari supplier, cutting bahan baku, memotong tipis bahan baku, cross cut, entep kiln dry,

(4)

34

finishing slat pensil, pengiris samping slat pensil, serut pensil, penempatan pensil leads, pengecatan body pensil, finishing pensil, pencatatan pemakaian bahan baku yang masing-masing fungsional memiliki aktor dan pekerjaan masing-masing. Pada sistem e-supply chain management dibutuhkan fungsi lain yang digunakan pada sistem, maka dari itu terdapat perubahan dan penambahan fungsi yaitu kelola pesanan, kelola pesanan, kelola produk, kelola data bahan baku, kelola cutting, kelola gather, kelola cross cut, kelola entep kiln dry, kelola finishing slat, kelola franke, kelola serut, kelola leads, kelola painting, kelola finishing pensil, kelola produksi slat, kelola produksi pensil, pemakaian bahan baku, kelola pengguna. Evaluasi analisis fungsional dapat dilihat pada Tabel 1.

TABEL I EVALUASI ANALISIS FUNGSIONAL N

o Analisis Fungsional Deskripsi 1.

Kelola pengguna

Mengelola data hak akses pengguna yang terdapat pada sistem. Menambah pengguna, mengubah pengguna, menghapus pengguna.

2.

Kelola

pesanan Mengelola konsumen seperti tambah data data pesanan pemesanan, ubah data pemesanan, dan hapus data pemesanan. 3.

Kelola produk Mengelola data produk seperti tambah data produk, ubah data produk, hapus data produk 4. Pembelian bahan baku Melakukan pembelian bahan baku kepada supplier 5.

Kelola pemasukan bahan baku

Mengelola data seperti tampil data laporan pembayaran dan cetak laporan pembayaran

6.

Kelola Cutting Mengelola data proses cutting seperti tampil data cutting, tambah data cutting, ubah data cutting, dan hapus data cutting.

7.

Kelola Gather Mengelola data proses gather seperti tampil data gather, tambah data gather, ubah data gather, dan hapus data gather.

8.

Kelola Cross Cut

Mengelola data proses cross cut seperti tampil data cross cut, tambah data cross cut, ubah data cross cut, dan hapus data cross cut.

9.

Kelola Entep

dan Kiln Dry Mengelola data proses entep dan kiln dry seperti tampil data entep dan kiln dry, tambah data entep dan kiln dry, ubah data entep dan kiln dry, dan hapus data entep dan kiln dry.

10 .

Kelola

Finishing Slat Mengelola data proses seperti tampil data finishing, finishing tambah data finishing, ubah data finishing, dan hapus data finishing.

N

o Analisis Fungsional Deskripsi 11

Kelola franke Mengelola data proses franke seperti tampil data franke, tambah data franke, ubah data franke, dan hapus data franke.

12 .

Kelola serut Mengelola data proses serut seperti tampil data serut, tambah data serut, ubah data serut, dan hapus dataserut.

13

Kelola leads Mengelola data proses leads seperti tampil data leads, tambah data leads, ubah data leads, dan hapus data leads.

14

Kelola

painting Mengelola data proses seperti tampil data painting, painting tambah data painting, ubah data painting, dan hapus data painting. 15

Kelola finishing pensil

Mengelola data proses finishing seperti tampil data finishing, tambah data finishing, ubah data finishing, dan hapus data finishing. 16 Kelola Produksi Slat Mengelola data produksi slat 17 Kelola Produksi

Pensil

Mengelola data produksi pensil

18

Kelola pemakaian bahan baku

Mengelola data pemakaian bahan baku untuk kebutuhan produksi 19 Kelola Supplier Mengelola data supplier

(Sumber: Hasil analisis fungsional sistem berjalan di PT. Lestari Mahaputra Buana)

B. Gambaran e-Supply Chain Management

Berikut adalah gambaran aliran e-Supply Chain Management pada PT. Lestari Mahaputra Buana dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar I. Gambaran e-Supply Chain Management C. Gambaran Umum Sistem

Use case diagram menggambarkan aktor yang berinteraksi dengan sistem, dibuat sesuai dengan proses bisnis yang telah diidentifikasi dari analisis sistem berjalan. Pemodelan use case mendefinisikan kebutuhan fungsional dari sistem. Use case diagram e-Supply Chain Management di PT. Lestari Mahaputra Buana ditunjukkan pada Gambar 2.

Terdapat lima belas aktor yang memiliki hak akses berbeda dalam menggunakan sistem yaitu admin, bagian marketing, bagian operasional, gudang, SPV produksi, bagian cutting, bagian gather, bagian cross cut, bagian entep kiln dry, bagian finishing slat, bagian franke, bagian serut, bagian leads, bagian painting, bagian finishing pensil. Di dalam use case diagram

(5)

35

ini terdapat sembilan belas use case utama yaitu kelola pengguna, kelola pesanan, kelola produk, kelola supplier, pembelian bahan baku, kelola pemasukan bahan baku, kelola pemakaian bahan baku, kelola produksi slat, kelola cutting, kelola gather, kelola cross cut, kelola entep kiln dry, kelola finishing slat, kelola produksi pensil, kelola franke, kelola serut, kelola leads, kelola painting, kelola finishing pensil.

Gambar 1 Use Case Diagram. D. Class Diagram

Class diagram adalah diagram yang menggambarkan kelas-kelas yang berkerja pada sistem. Terdapat beberapa kelas yang saling berhubungan dan berkaitan pada sistem manajemen rantai pasok. Class diagram dibuat berdasarkan dari activity diagram yang ada dan dari aktivitas tersebut membutuhkan beberapa objek yang dipakai secara berulang dan sequence diagram dari pesan apa yang digunakan sehingga terbangun fungsi dalam setiap kelasnya. Gambar 3 menunjukkan hubungan kelas-kelas dari sistem yang akan dibangun.

Rancangan basis data merupakan gambaran menyeluruh dari setiap tabel yang digunakan dalam pembangunan sistem. Rancangan ini juga menyertakan informasi atribut yang ada

pada setiap field. Perancangan basis data ini dibuat dari kelas yang memerlukan penyimpanan data. Class yang memerlukan penyimpanan biasanya class yang memiliki atribut.

Gambar 2 Class Diagram. E. Implementasi Antarmuka

Implementasi antarmuka pengguna yang dihasilkan dari delapan user yaitu admin, manager, designer, bagian purchasing, bagian produksi, supplier, bagian gudang dan bagian keuangan. Seluruh hasil perancangan antarmuka didapat dari identifikasi estetika user dan fungsi modul.

a) Antarmuka Pesanan

Halaman pesanan merupakan halaman yang akan ditampilkan ketika terdapat pesanan dari pelanggan. Antarmuka halaman pesanan ditunjukkan pada Gambar 4.

Gambar 3 Antarmuka Login. b) Antarmuka Halaman Cutting

Halaman pesanan merupakan halaman yang akan ditampilkan ketika memasuki halaman cutting oleh bagian produksi. Antarmuka halaman cutting ditunjukkan pada Gambar 5.

(6)

36

Gambar 4 Antarmuka Cutting

IV. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan dengan adanya sistem supply chain management ini dapat membantu bagian produksi dalam memonitoring produksi yang sedang dilakukan sehingga ketika terjadi kegagalan akan segara dapat ditangani oleh bagian produksi sehingga waktu yang digunakan akan tepat sesuai dengan rencana awal.

UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar besarnya kepada pihak PT. Lestari Mahaputra Buana selaku penanggung jawab dan pembimbing lapangan yang telah membantu selama menempuh penelitian ini juga memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian ini. REFERENSI

[1] D. Mulyadi, "Pengembangan Sistem Logistik yang Efisien dan Efektif dengan Pendekatan Supply Chain Management," Jurnal Riset Industri, vol. 5, no. 3, pp. 275-282, 2011.

[2] Z. Efik, "Analisis dan Perancangan Distribusi Karet Berbasis Web dengan Metode E-Supply Chain Management di Kabupaten Oku Timur".

[3] Rudy, Agustinus, A. Chandra and Z. E. Tanring, "Analisis dan Perancangan e-Supply Chain Management (Studi Kasus: PT. Prima Rezeki Pertiwi)," Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2008 (SNATI 2008), 2008.

[4] M. W. F. Enty Nur Hayati, "Penerapan E-Supply Chain Management Pada Industri (Studi Kasus Pada PT Maitland-Smith Indonesia)," Dinamika Teknik, vol. IX, no. 2, pp. 19-33, 2015.

[5] Y. O, "Analisis dan Perancangan E-SCM Pada PT. Mitra Citra Mandiri," Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi , no. pp. 2089-9815, 2015.

[6] A. H, "Model Supply Chain Management dan Perancangan Aplikasi E-SCM Pata PT. Indofood Sukses Makmur TBK Bogasari Flour Mills Division," Journal The WINNERS, vol. 15, pp. 72-84, 2014.

[7] K. T. J, "Prototipe Sistem Perencanaan Produksi Pada

Industri Manufaktur Dengan Pendekatan E-SCM Dan Semantic Web, Berbasis Code Igniter Dan Responsive Design : Studi Kasus PT.Argo Pantes, Tbk.," Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi, pp. 138-149, 2016.

[8] R. E. Indrajit and R. Djokopranoto, Konsep Managemen Supply Chain, Jakarta: Grasindo, 2002.

[9] A. Widyarto, "Peran Supply Chain Management Dalam Sistem Produksi dan Operasi Perusahaan," Benefit Jurnal Manajemen dan Bisnis, vol. 16, no. 2, pp. 91-98, 2012. [10] S. Gilaninia, H. Ganjinia and B. A. Mahdikhanmahaleh,

"Difference Between Internal And External Supply Chain Risks On Its Performance," Singaporean Journal Of Business Economics, And Management Studies, vol. 1, no. 8, p. 14, 2013.

[11] S. N. Anwar, "Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management): Konsep dan Hakikat," Jurnal Dinamika Informatika, ISSN: 2085-3343, vol. 3, 2011.

[12] R. Iswandari and I. Wisnubadhra, "Analisis dan Rancang Bangun Sistem Informasi Terintegrasi Supply Chain Management pada Perusahaan Karoseri XYZ," Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi, 2014.

[13] S. Haryono, "Managemen Produksi dan Operasi," 2015.

[14] P. S. R, Software Engineering A Practicioner's Approch Seventh Edition, New York: McGraw-Hill, 2010.

[15] S.-L. E and K. P, Designing and Managing The Supply: Concepts, Strategies, and Case Studies, McGraw-Hill: Irwin, 2003.

Gambar

Gambar  I.  Gambaran e-Supply Chain Management  C.  Gambaran Umum Sistem
Gambar  2 Class Diagram.  E.  Implementasi Antarmuka

Referensi

Dokumen terkait

Hasil uji dari Sistem Informasi menggunakan metode Supply Chain Management ini menunjukan bahwa metode Supply Chain Management dapat membantu pelanggan dalam

Dengan dirancangnya sistem Electronic Supply Chain Management dapat membantu proses manajemen data tersebut, sehingga pelayanan administrasi maupun perdagangannya

The Effect of Supply Chain Management Practices on Supply Chain Quality Integration Supply chain quality integration refers to the degree to which company synchronized and

Lebih sederhana lagi dapat diartikan bahwa tujuan dari management supply chain adalah untuk memastikan seluruh item barang berada pada tempat dan waktu yang

e-supply chain management (E- SCM) merupakan suatu konsep manajemen dengan memanfaatkan internet dan teknologinya untuk mengintegrasikan seluruh mitra kerja perusahaan,

Similarly to dynamic capabilities study, supply chain management study is also relatively new topic, based on logistics and literature of supply chains.. In recent years, supply chain

173 Performance Measurement Supply Chain Management SCM Using the Supply Chain Operation Reference SCOR Method at PT X Alfi Hidayati*, Farida Pulansari Teknik Industri, Universitas

TUGAS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT Oleh : NASLA SHIVA AZZURA- 130407222015 RICARD MUGABE TURNIP- 130407221016 KELAS:TRANSPORTASI LAUT 3A Contoh kegiatan internal supply chain Internal