• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik Sifat Optik dan Struktur Kristal Lapisan Tipis Bilayer ZnO/TiO2 dengan Metode Spin Coating

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Karakteristik Sifat Optik dan Struktur Kristal Lapisan Tipis Bilayer ZnO/TiO2 dengan Metode Spin Coating"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Karakteristik Sifat Optik dan Struktur Kristal Lapisan Tipis

bilayer

ZnO/TiO

2

dengan Metode Spin Coating

Nur Aeni1,*, P.L. Gareso1, Eko Juarlin1

1Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Hasanuddin *Email: nuraeni812@gmail.com

Characteristics Of The Optical Properties and Crystal Structure Of

ZnO/TiO

2

bilayer Thin Films by the Spin Coating Method

Nur Aeni1,*, P.L. Gareso1, Eko Juarlin1

1Department of Physics, Hasanuddin University *Email: nuraeni812@gmail.com

Abstrak. Lapisan tipis bilayer ZnO/TiO2 telah dideposisikan di atas substrat kaca dengan perbedaaan konsentrasi seng Asetat Dehidrat menggunakan metode sol-gel spin coating. Pembuatan larutan ZnO dilakukan dengan melarutkan seng asetat dehidrat ke dalam larutan etanol lalu ditambahkan trietanolamin. Sedangkan pembuatan larutan TiO2 dilakukan dengan melarutkan titanium tetraisiproxide kedalam etanol lalu ditambahkan asam asetat. Larutan ZnO sebagai lapisan pertama dideposisikan terlebih dahulu diatas substrat kaca kemudian dilanjutkan larutan TiO2, temperatur deposisi sama besar 5000 C selama 60 menit. Karakteristik struktur kristal dan sifat optik ZnO/TiO

2 menggunakan XRD, spektrofotometer Uv-Vis,dan SEM. Lapisan tipis ZnO dan TiO2 yang dihasilkan memiliki struktur kristal Hexagonal dan Tetragonal. Hasil pengujian menunjukan bahwa molaritas larutan ZnO mempengaruhi sifat optik lapisan tipis ZnO/TiO2. Molaritas larutan ZnO sebesar 0,5 M; 1 M; 1,5 M dan 2 M memiliki nilai celah pita energi yang berbeda dengan masing-masing sebesar 3,010 eV; 3,150 eV; 3,153 eV dan 3,152 eV. Ketebalan yang dimiliki lapisan tipis ZnO/TiO2 sebesar 20 μm.

Kata kunci :Celah pita energi, lapisan tipis ZnO/TiO2, spin coating, struktur kristal.

Abstract ZnO/TiO2 bilayer thin films have been deposited on a glass substrate at various Zinc

Acetate Dehydrated concentration by using sol-gel spin coating method. ZnO layers were prepared by dissolving Zinc Acetate Dehydrated into a solvent of ethanol and then added triethanolamine. For preparing TiO2 precursor,Titanium tetraisiproxide was dissolved into ethanol and then added an acetic

acid. ZnO layer as a first layer deposited on a glass substrates and then followed by TiO2 layer. The

ZnO/TiO2 bilayers were heated at 5000 C for 60 minutes. The crystal structure and optical properties of

ZnO/TiO2 were characterized using XRD, Uv-Vis spectrophotometer and SEM. The resulting ZnO and

TiO2 films have Hexagonal and Tetragonal crystal structure. The results showed that the molarity of the

ZnO layers influence the optical properties of a of ZnO/TiO2 thin films. The band gap energy of the

ZnO/TiO2 thin films with different molarity of ZnO layers of 0,5 M; 1 M; 1,5 M and 2 M, respectively has

been determined about 3,010 eV; 3,150 eV; 3,153 eV and 3,152 eV. The thickness of ZnO/TiO2 thin films

is 20 μm.

Keywords: Band gap energy , ZnO/TiO2 thin films, spin coating.

Pendahuluan

Seiring dengan kemajuan peradaban

umat manusia yang begitu pesat

memberikan dampak positif terhadap

perkembangan ilmu teknologi dan industri. Perkembangan ini dapat dilihat dari

semakin meningkatnya jumlah hasil

penelitian dalam bidang teknologi material khususnya lapisan tipis. Material yang

(2)

sering digunakan dalam lapisan tipis adalah dari kelompok oksida misalnya TiO2, Fe2O3, ZnO, WO3, dan SnO2, sedangkan dari kelompok sulfida adalah CdS, ZnS, CuS, FeS, dan lain-lain. Diantara material-material ini, Titanium Dioksida (TiO2) memiliki banyak sifat yang menarik untuk

diteliti karena bermacam-macam

penggunaan diantaranya adalah sebagai pigmen, bakterisida, pasta gigi, fotokatalis dan sensor. TiO2 mempunyai kemampuan menyerap sinar yang tinggi yang ditandai dengan harga energi celah pita (band gap) yang relatif besar, stabil terhadap cahaya, dan keberadaannya melimpah di alam. Selain itu, kelebihan TiO2 lainnya dalah dari sudut pandang lingkungan, TiO2 merupakan

material semikonduktor yang tidak

beracun[1-2].

Disamping TiO2, terdapat juga semikonduktor lain yang memiliki sifat kimia dan fisika yang hampir sama yaitu

ZnO. ZnO merupakan bahan

semikonduktor tipe-n dengan celah pita energi sebesar 3,37 eV dan energi ikat sebesar 60 meV. ZnO adalah bahan oksidasi yang baik digunakan sebagai fotokatalis. Menggabungkan material ZnO dan TiO2 ke

dalam struktur terintegrasi dapat

meningkatkan fungsi kerja dari sebuah material fotokatalis. Lapisan tipis TiO2 dan ZnO, memiliki celah pita yang lebar, stabilitas tinggi dan katalis yang baik dimana keduanya cocok dipasangkan dan dibentuk menjadi stuktur multi-layer[3-7].

Proses pembuatan lapisan tipis ZnO/TiO2 ini menggunakan metode spin

coating. Metode ini dipilih karena tergolong sederhana, mudah dalam pengoperasiannya dan biaya relatif murah. Penelitian ini difokuskan pada penyelidikan mengenai sifat optik dan struktur Kristal lapisan tipis bilayer ZnO/TiO2.

Bahan dan Metoda

Lapisan tipis bilayer ZnO/TiO2 dibuat pada substrat kaca dengan metode

spin coating melalui proses sol-gel dengan Konsentrasi Zinc Asetat Dehydrat yang bervariasi yaitu : 0,5 M; 1 M; 1,5 M dan 2 M sedangkan untuk lapisan tipis TiO2 konsentrasinya adalah 0,5 M. Pembuatan larutan ZnO dilakukan dengan melarutkan zinc acetate dehydrate kedalam larutan ethanol diaduk pada temperatur 800 C

selama 30 menit lalu ditambahkan

triethanolamine menggunakan hotplate magnetic stirrer pada laju putaran 1100 rpm selama 5 jam sehingga didapatkan larutan yang homogen. Pembuatan larutan

TiO2 dengan melarutkan titanium

tetraisoproxide (TTIP) kedalam ethanol pada temperatur 800 C dengan laju putaran 1100 rpm. Setelah 30 menit, larutan ditambahkan asam asetat diaduk selama 5 jam pada temperatur 800 C.

Sebelum proses deposisi, kaca preparat dibersihkan terlebih dahulu dengan HCL yang dilarutkan dalam aquades, kemudian dibilas dengan alkohol dan aquades. Kaca preparat diletakkan diatas pelat spin coater dan sol ZnO diteteskan diatas kaca 4-5 tetes kemudian diputar ( spinning) selama 15 detik pada laju 3000 rpm. Dilanjutkan pelapisan kedua untuk larutan TiO2 diatas lapisan ZnO secara merata. Lapisan tipis ZnO/TiO2 kemudian dipanaskan dengan suhu 300o C selama 10

menit sebagai pemanasan awal

(preheating). Pemanasan dilanjutkan dengan menggunakan furnace pada suhu 500oC selama 60 menit untuk membentuk Kristal ZnO/TiO2. Sampel kemudian

dikarakterisasi menggunakan

spektrofotometer UV-Vis, X-RD dan SEM.

Hasil dan Diskusi

Hasil uji kristalografi dari lapisan tipis ZnO dan TiO2 memperlihatkan bentuk pola struktur dari heksagonal dan Tetragonal dengan masing-masing puncak adalah untuk ZnO (100), (002), (101), dan TiO2 (011). Data telah disesuaikan dengan COD (Crystallography Open Database) No. [96-901-1663] dan [96-500-0224]. Gambar .1

(3)

menunjukkan pola difraksi film ZnO/TiO2 yang ditumbuhkan pada substrat kaca.

Gambar 1. Pola difraksi XRD (a) ZnO, (b) TiO2, dan (c) ZnO/TiO2 dengan variasi 0,5 M, 1 M, 1,5 M, dan 2 M seng asetat dehidrat.

Berdasarkan Gambar 1. (a) dan (b) untuk pola difraksi ZnO terlihat jelas ada 3

puncak, sedangkan untuk pola difraksi TiO2 terdapat satu puncak dan lebih dominan amorf. Dari pola difraksi yang diamati, terlihat adanya pergeseran sudut difraksi 2θ. Terjadinya pergeseran 2θ pada pola difraksi disebabkan intensitas difraksi yang relatif kecil menunjukkan struktur amorf lebih dominan dibandingkan dengan struktur kristal. Selain itu, tidak terlihat jelasnya puncak TiO2 pada difraktogram, hal ini kemungkinan disebabkan struktur kristal TiO2 dalam fase amorf, dan ketebalan lapisan tipis TiO2 yang sangat tipis juga berpengaruh pada kristalisasi film.

Ukuran butir kristal ZnO/TiO2 kemudian ditentukan melalui persamaan[8]:

D= K 𝜆

𝐵 𝐶𝑂𝑆 𝜃

persamaan tersebut menghasilkan nilai ukuran butir kristal. Hubungan antara nilai ukuran butir kristal dengan jumlah konsentrasi seng asetat dehidrat dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 2. Pengaruh perubahan konsentrasi Seng Asetat Dehidrat terhadap ukuran butir

kristal.

Pengaruh perubahan konsentrasi Seng Asetat Dehidrat terhadap ukuran butir kristal sebagaimana pada gambar 2, tampak bahwa ukuran butir kristal meningkat seiring bertambahnya konsentrasi sampai pada konsentrasi 2 M. Nilai ukuran butir kristal dipengaruhi oleh lebar spektrum XRD yang tidak lain adalah nilai FWHM. Jika nilai FWHM kecil maka ukuran butir kristal besar, begitupun sebaliknya. Ini menunjukkan kesesuaian dengan hasil yang diperoleh.

(4)

Sifat optik ZnO dan TiO2 lapisan tipis dapat ditentukan berdasarkan pengamatan spektrum transmitansi yang diperoleh dari alat spektrofotometer UV-Vis dengan rentang panjang gelombang 300 nm-800 nm. Hasil pengukuran ini diperlihatkan dalam gambar 3

Gambar 3. Spektrum transmitansi lapisan tipis ZnO/TiO2 diukur dengan spektrofotometer UV-Vis.

Gambar 3 memperlihatkan hasil pengukuran transmitansi lapisan tipis bilayer ZnO/TiO2 pada sampel 0,5 M; 1 M; dan 1,5 M, dan 2 M masing –masing akan meneruskan cahaya 18-78%, 28-87%,

1-79% dan 8-78%.. Dari hasil yang

didapatkan terlihat bahwa setiap

penambahan konsentrasi seng asetat

dehidrat menyebabkan terjadinya

pergeseran pada daerah penyerapan

sehingga hal ini berpengaruh pada nilai pita energi yang dihasilkan. Dalam penelitian ini nilai pita energi menunjukkan peningkatan.

Untuk menentukan besarnya

nilai celah pita energi Eg dari film ZnO/TiO2, dibuat grafik antara (𝛼ℎ𝑣)2 terhadap ℎ𝑣. Gambar 4 menunjukkan grafik antara (𝛼ℎ𝑣)2 terhadap ℎ𝑣 dari lapisan tipis

bilayer ZnO/TiO2 untuk masing-masing 0,5 M, 1 M, dan 1,5 M. Nilai pita energi (Eg) ditentukan dengan mengekstrapolasi bagian linier dari kurva ke sumbu energi (). Nilai pita energi masing-masing sampel berturut-turut adalah 3,010 eV, 3,150 eV, 3,153 eV dan 3,152 eV. Nilai pita energi terkecil diperoleh pada konsentrasi 0,5 M.

Gambar 4. Plot (𝛼ℎ𝑣)2 terhadap ℎ𝑣 pada

lapisan tipis bilayer ZnO/TiO2.

Gambar 5. Pengaruh konsentrasi seng asetat dehidrat terhadap nilai pita energi.

Perubahan nilai pita energi kemungkinan disebabkan oleh adanya perbedaan ukuran dari ukuran partikel yang dipengaruhi oleh penambahan konsentrasi seng asetat. Gambar 3 menunjukkan bahwa nilai celah pita energi dari sampel 0,5 M sampai 1,5 M meningkat sedangkan dari sampel 1,5 M ke sampel 2 M cenderung menurun. Hasil nilai pita energi ini juga cenderung sama dengan hasil pergeseran transmitansi yang diperoleh. Ada beberapa hal yang mempengaruhi perubahan nilai pita energi, antara lain parameter preparasi, metode preparasi dan perlakuan annealing. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang meninjau tentang sifat optik lapisan tipis bilayer ZnO/TiO2[9].

Untuk melengkapi data hasil transmitansi optik UV-Vis dan X-RD,

(5)

dilakukan pengujian sampel lapisan tipis ZnO/TiO2 dengan menggunakan Scanning

Elektron Microscopy (SEM) untuk melihat ketebalan dan morfologi sampel ZnO/TiO2. Nilai ketebalan sampel lapisan tipis ZnO/TiO2 sebesar 20 μm

Gambar 6. foto SEM (a) ketebalan lapisan tipis ZnO/TiO2 dan (b) permukaan film ZnO/TiO2

Gambar 6 merupakan hasil foto SEM yang memperlihatkan morfologi dari kristal ZnO/TiO2 yang memiliki lapisan yang halus akan tetapi pada permukaan lapisan tampak adanya keretakan (crack).

Hal ini menunjukkan bahwa pada

permukaan lapisan TiO2 terdapat batas butir

(grain boundary) dan ZnO/TiO2 telah berhasil dideposisikan dan melapisi permukaan kaca dengan permukaan yang hampir homogen.

Kesimpulan

Lapisan tipis bilayer ZnO/TiO2 telah berhasil ditumbuhkan di atas substrat kaca dengan metode spin coating dengan variasi konsentrasi seng asetat dehidrat 0,5 M; 1 M; 1,5 M; dan 2 M. Hasil uji XRD dari lapisan tipis bilayer ZnO/TiO2 masing-masing

menunjukkan bentuk pola struktur

Heksagonal dan Tetragonal dengan masing masing puncak adalah untuk ZnO (100), (002), (101) dan untuk TiO2 (011). Nilai transmitansi mengalami penurunan yang cukup besar akibat adanya absorpsi yang terjadi pada panjang gelombang tertentu dan memiliki nilai celah pita energi kristal ZnO/TiO2 berturut turut adalah 3,010 eV , 3,150 eV, 3,153 eV dan 3,152 eV. Dan ketebalan lapisan tipis bilayer ZnO/TiO2 adalah 20 μm

Referensi

1. Sopyan, I., 1998, Pengaruh Kristal TiO2 dalam degradasi Fotokatalitik Amonia dan Hidrogen Sulfida, Indonesian Journal Of Materials Science, Volume 3 No.3, Juni 2002, hal.39-43.

2. Linsebigler, A. L, Guangquan Lu,

and John T.Yates,Jr, 1995,

Photocatysis on TiO2 Surfaces : Principles, Mechanisms, and Selected Results, Chemical Review, vol. 95, hal. 735-758.

3. Deng, J., Yu Bo, Lou, Z., Wang, L.,Wang, R.,Zhang,T., 2013, Facile Synthesis and Enhanced Ethanol Sensing Properties of The Bush-Like ZnO-TiO2 Heterojunctions Nanofibers, Sensors and ActuatorsB vol.184 hal. 21-26.

4. Irajanned A, TanH. Huang, C.K. Lim, P. Y. Tan.X, Fang, C. S. Chua,

S., Maleksaeedic, Hejazid,

Shahjamali, Ghaffarib, 2011, Effect of the TiO2 shell thickness on the dye-sensitized solar cells with ZnO-TiO2 core-shell nanorod electrodes, Electrochimica Actar : Elsevier. 5. Park, K., Zhang, Q., Garcia, B.B.,

and Cao, G., 2011, Effect of Annealing Temperature On TiO2 -ZnO Core-Shell Aggregate Phtoelectrodes of Dye-Sensitized Solar Cells, The Journal Of Physical

Chemistry : University of

(6)

6. Gu, Y.Z., Lu, H.L., Geng, Y., Ye, Z.Y., Zhang, Y.,Sun, Q.Q., Ding, S.J, and Zhang, D.W., 2013, Optical and Microstruktural Properties of ZnO/TiO2 Nanolaminates Prepared by Atomic Layer Deposition, Nanoscale Research Letter 8:107. 7. Parno, 2002, Pendahuluan Fisika

Zat Padat, FMIPA Universitas Negeri Malang, Malang.

8. Abdullah, M., Khairurijal, 2009, Review : Karakterisasi

Nanomaterial. Jurnal Nanosains & Nanoteknologi vol 2 No. 1, FMIPA ITB, Bandung.

9. Aditya, H.Y., Sutanto, H., 2014, Analisis Sifat Optik Lapisan Tipis Bilayer ZnO/TiO2 yang Dideposisikan Menggunakan Metode Sol-Gel Spray Coating dan Aplikasinya Sebagai Fotodegradasi Zat Warna, Youngster Physics Journal Vol 3, No. 3, Juli 2014, Hal 223-230.

Gambar

Gambar 1. Pola difraksi  XRD (a) ZnO, (b)  TiO 2 , dan (c) ZnO/TiO 2   dengan variasi 0,5  M, 1 M, 1,5 M, dan 2 M seng asetat dehidrat.
Gambar  3.  Spektrum  transmitansi  lapisan  tipis  ZnO/TiO 2 diukur  dengan  spektrofotometer UV-Vis
Gambar 6. foto SEM (a) ketebalan lapisan tipis  ZnO/TiO 2  dan (b) permukaan film ZnO/TiO 2

Referensi

Dokumen terkait

Jadi kadar NPK pada limbah cair sampah organik kering dan basah tidak memenuhi syarat sebagai pupuk cair organik dikarenakan air limbah yang dihasilkan dari proses

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 20 butir item pernyataan pada angket perencanaan, didapatkan 27 dari 45 responden telah melaksanakan perencanaan pembelajaran

Pengembalian elemen fasad bangunan dan perancangan exhibition center pada lokasi Pecinan Ketandan ini di harapkan mampu mengembalikan citra kampung Pecinan sehingga

Namun secara deskriptif, rerata komponen sindrom metabolik (lingkar pinggang, kadar kolesterol HDL, kadar trigliserida, tekanan darah, dan kadar glukosa darah puasa) pada

bahwa variasi penambahan tepung menjes dalam nugget ayam memberikan perbedaan nyata. Penambahan tepung menjes diatas 4,5% dapat menurunkan penerimaan panelis. Penurunan

Biaya AHSP proyek memberikan nilai biaya yang sama rata untuk pekerjaan beton bertulang yang sama (Kolom, Balok, Pelat) dan AHSP proyek lebih murah akibat tidak bisa memberikan

Selama kehamilan berjalan normal, koitus diperbolehkan sampai akhir kehamilan. Koitus tidak dibenarkan bila terdapat perdarahan pervaginam, riwayat abortus

Pengisian primer pada aktivitas peledakan di PT. Sumber Gunung Maju, Bravo 10 didasarkan pada kedalaman lubang ledak.Kedalaman lubang ledaknya adalah 8 meter.