• Tidak ada hasil yang ditemukan

URGENSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER REMAJA MASJID DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN SPIRITUAL SISWA Siti Cholifah 1, Abdul Manan 2, Dwi Aprilianto 3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "URGENSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER REMAJA MASJID DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN SPIRITUAL SISWA Siti Cholifah 1, Abdul Manan 2, Dwi Aprilianto 3"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

URGENSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER REMAJA MASJID DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN SPIRITUAL SISWA

Siti Cholifah1, Abdul Manan2, Dwi Aprilianto3

Prodi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Islam, Universitas Islam Lamongan

cholifah963@gmail.com1,

abdulmanan1970@gmail.com2,

suksayaroh@unisla.ac.id3

Abstrak : Spiritual intelligence is very important in life especially in the world

education. Given the importance of spiritual intelligence, various activities Extracurricular activities are made in order to increase students' spiritual intelligence. The purpose of this study is to increase students' spiritual intelligence make students able to realize who he is. Then in research this researcher studies about (1). How is the urgency of extracurricular activities mosque youth in improving the spiritual intelligence of students in SMA Negeri 1 Sukodadi Lamongan? (2) what are the supporting and inhibiting factors (3) inhibitory solution. This research uses research type of research Qualitatively with a field study approach. (1) The results of this study improve students' spiritual intelligence through several extracurricular activities namely cult, art of hadrah / al-banjari, muhadharah, daughter (2) supporting factors facilities and infrastructure, self motivation, enthusiasm from students. While The inhibiting factors are lack of awareness and responsibility feeling lazy, lack of supervision from the school, the influence of social environment. (3) inhibiting factor solutions attention, an increase in facilities and infrastructure, The existence of supervision from the school and parents.

Keywords: Extracurricular Teen mosque, spiritual intelligence.

A. PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran. Berdasarkan UU RI No. 20 Tahun 2003 , tentang sistem pendidikan nasional, menyebutkan bahwa : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan pancasila dan undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. (UU RI No. 20 Tahun 2003).

Permendikbud No 62 Tahun 2014 pasal 1 ayat 1 menjelaskan bahwa : kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh

(2)

kokorikuler, dibawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan. (Permendikbud No 62 Tahun 2014).

(3)

Kecerdasan (intelegensi) dalam bahasa inggris disebut intellegence, dan bahasa arab disebut al-zaka, menurut arti bahasa adalah pemahaman, kecepatan, dan kesempurnaan sesuatu. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan kecerdasan adalah kesempurnaan perkembangan akal budi, kepandaian, ketajaman pikiran. (Sukring, 2013).

Danah Zohar dan Ian Marshall mendefinisikan kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna atau value, yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dbandingkan dengan yang lain. Sedangkan didalam ESQ, kecerdasan spiritual adalah kemampuan untuk memberi makna ibadah terhadap setiap perilaku dan kegiatan, melalui langkah-langkah dan pemikiran yang bersifat fitrah, menuju manusia yang (hanif) dan memiliki pola pemikiran tauhidi (integralistik), serta berprinsip hanya karena Allah. (Agustian, 2001).

Program kegiatan ekstrakurikuler remaja masjid sudah berjalan sesuai dengan apa yang telah diprogramkan atau direncanakan sebelumnya. Berbagai program kegiatan ekstrakurikuler remaja masjid yang bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan spiritual siswa. Berbagai kegiatan ini, cenderung mengajak siswa untuk lebih mengenal tujuan hidupnya. Seperti kultum, Muhadharah, Seni Hadrah atau Banjari. (Amyriel, 2019).

Adapun kegiatannya yaitu seperti yang dikemukakan oleh bu ely makiyah “Kultum dilaksanakan setiap hari jum’at pagi yang dilakukan secara bergilir tiap minggunya. Muhadharah yang dilaksanakan 2 minggu sekali pada hari rabu, dalam Muhadharah ini tausiah disampaikan oleh pembina atau guru SMA Negeri 1 Sukodadi Lamongan. Seni hadrah atau Banjari yang dilaksanakan 1 minggu sekali pada hari kamis”. (Ely, 2019).

Proses pelaksanaan pembinaan kegiatan ektrakurikurikuler remaja masjid yang konsisten dan serius memudahkan dalam meningkatkan kecerdasan spiritual. Kecerdasan spiritual bukanlah pembawaan dari sejak lahir. Oleh karena itu, melalui kegiatan ekstrakurikuler ini yang ada di SMA Negeri 1 Sukodadi Lamongan, setidaknya dapat memberikan suatu hal yang positif bagi SMA Negeri 1 Sukodadi Lamongan dalam meningkatkan kecerdasan spiritual peserta didiknya.

Berdasarkan pemaparan diatas kegiatan ekstrakurikuler remaja masjid sangat penting bahwa keceerdasan spiritual siswa di SMA Negeri 1 Sukodadi Lamongan perlu ditingkatkan. Hal ni disebabkan karena masih ada siswa yang kurang disiplin, melanggar peraturan sekolah, serta pemahamannya mengenai agama islam masih kurang.

(4)

B. METODE

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan pendekatan yang di gunakan pendekatan deskriptif. alasan penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif karena dalam penelitian ini menggunakan data yang dihasilkan berupa data deskriptif atau uraian dan bukan berupa angka- angka. (Moleong, 2016).

Peneliti mengambil subjek penelitian pada penelitian ini adalah, anggota ekstrakurikuler remas, pembina, serta guru PAI SMA Negeri 1

Sukodadi Lamongan. Subjek penelitian digunakan untuk memperoleh informasi yang diperlukan. Teknik yang digunakan pengumpulan data yaitu wawancara, observasi, serta dokumentasi. Selanjutnya menggunakan teknik analisis data yang berupa reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. (Sugiyono, 2015).

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Analisis tentang urgensi kegiatan ekstrakurikuler remaja masjid dalam meningkatkan kecerdasan spiritual siswa

Setelah peneliti melakukan penelitan di SMA Negeri 1 Sukodadi Lamongan peneliti menemukan hasil bahwa kegiatan ekstrakurikuler remaja masjid sangat penting untuk meningkatkan kecerdasan spiritual siswa karena dengan mengadakan kegiatan ekstrakurikuler remaja masjid dengan harapan agar terbentuknya karakter yang baik dan terbentuknya kecerdasan spiritual pada setiap peserta didik dan menanamkan rasa iman dan taqwa yang merupakan pondasi kehidupan manusia sehingga memperoleh keseimbangan ilmu yaitu agama dan umum.

Oleh sebab itu ada beberapa kegiatan ekstrakurikuler remaja masjid dalam meningkatkan kecerdasan spiritual. Adapun kegiatan ekstrakurikuler remaja masjid sebagai berikut :

a. Kultum (Kuliah Tujuh Menit)

Kultum yaitu menyampaikan suatu ceramah yang singkat dan bermanfaat bisa disebut juga dengan kuliah tujuh menit. Dalam kultum ini diisi ceramah atau siraman rohani dari pembina remaja masjid atau guru agama lainnya, dengan adanya ceramah atau siraman rohani menjadikan perubahan sikap yang baik, kebiasaan yang baik, dan menumbuhkan kesadaran diri dari peserta didik itu sendiri agar melekat dalam hati mana yang baik dan mana yang buruk.

(5)

b. Muhadhoroh

Muhadhoroh adalah kegiatan ekstrakurikuler remaja masjid dalam membicarakan suatu masalah dengan cara berpidato atau berdiskusi yang dihadiri oleh orang banyak (audien). dalam kegiatan ini akan menumbuhkan tingkat kesadaran siswa sehingga punya tujuan hidup yang jelas disertai visi dan misi dalam hidup seperti halnya melalui tausiyah dari pembina atau guru dalam menyampaikan tausiyah tidak sekedar cukup didengar yang terpenting bermanfaat. Dalam menyampaikan ceramahnya memberikan tausiyah seperti materi islami, yang bisa meningkatkan kesadaran siswa dalam memahami kehidupan akan nilai-nilai ketuhanan dalam kehidupan sehari-hari dengan tausiyah itulah Mengajak siswa untuk bisa mengenal tujuan dari hidupnya serta visi dan misi yang hendak dicapai.

c. Seni hadrah atau sholawat banjari

Seni hadrah atau sholawat banjari merupakan suatu seni islam dalam bidang seni suara yaitu nyanyian yang bercorak islami, religi, dan mengandung kata-kata nasihat. Kegiatan ini juga bisa menumbuhkan tingkat kesadaran siswa sehingga mempunyai tujuan hidup karena dalam kegiatan ini berisi pujian-pujian untuk baginda rasulullah SAW dan syair-syair yang bernuansa islami yang indah, dengan itulah secara tidak langsung bertujuan untuk membangkitkan kesadaran serta mengandung pesan-pesan ketuhanan untuk dijadikan siswa sebagai visi dan misi tujuan hidupnya.

d. Keputrian

Keputrian yaitu kegiatan yang hanya dihadiri oleh siswa putri yang membahas tentang masalah wanita. Keputrian dilaksanakan setiap hari jum’at pada saat anak-anak putra melaksanakan sholat jumat. Kegiatan keputrian ini biasanya diisi dengan kajian-kajian mengenai fiqih kewanitaan, tujuannya untuk menambah pengetahuan bagi para siswi sehingga menjadikan mereka tahu tentang banyak hal.

Dalam semua kegiatan ektrakurikurkuler remaja masjid itu sangat penting bagi anggota ekstrakurikuler remaja masjid SMA Negeri 1 Sukodadi Lamongan pentingnya kegiatan ektrakurikuler remaja masjid dalam meningkatkan kecerdasan spiritual bisa diamati dari berbagai macam kegiatan ektrakurikuler remaja masjid sehingga mengubah kepribadian siswa menjadi lebih baik, menumbuhkan

(6)

kreativitas siswa dalam upaya pengembangan potensi diri, menumbuhkan bentuk kepedulian sosial, menumbuhkan tingkat kesadaran tinggi sehingga punya tujuan hidup yang jelas disertai misi dan visi dalam hidup, dan menumbuhkan sikap perenungan terhadap persoalan yang dihadapi.

2. Analisis faktor pendukung dan faktor penghambat dalam kegiatan ekstrakurikuler remaja masjid dalam meningkatakan kecerdasan spiritual siswa

Berdasarkan wawancara yang telah peneliti paparkan pada bab sebelumnya, ada beberapa faktor yang juga menjadi dukungan serta hambatan dalam kegiatan ekstrakurikuler remaja masjid dalam meningkatakan kecerdasan spiritual.

a. Faktor Pendukung kegiatan ektrakurikuler remaja masjid 1) Adanya sarana dan prasarana

Adanya fasilitas yang memadai tentunya hal ini tidak bisa dipisahkan dari setiap kegiatan yang dilakukan, karena dengan adanya fasilitas maka kegiatan-kegiatan yang dilakukan akan menjadi efektif dan terstruktur. Perlengakapan semua sarana prasarana ini dilakukan oleh pihak sekolah agar peserta didik mempunyai semangat yang lebih atau termotivasi untuk mengkuti kegiatan. 2) Adanya motivasi dari diri sendiri

Adanya motivasi yang kuat akan mendorong peserta didik untuk melakukan aktivitas kegiatan ekstrakurikuler remaja masjid dengan baik sehingga mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Selalu adanya arahan dan bimbngan yang dberikan oleh pembina menjadi bukti bahwa motivasi diperlukan dalam kegiatan untuk meningkatkan wawasan keislaman.

3) Adanya antusias dari peserta didik

Antusias merupakan salah satu komponen penting yang terdapat pada sifat manusia. Seseorang yang memiliki antusias yang tinggi dia akan memiliki rasa ingin tahu, dengan rasa ingin tahu maka akan mendorong perubahan yang sangat baik terhadap permasalahan yang dihadapi. dengan rasa antusias ini anggota ekstrakurikuler remaja masjid mengikuti kegiatan dengan kemauan sendiri tanpa adanya rasa pakasaan.

(7)

b. Faktor penghambat kegiatan ekstrakurikuler remaja masjid 1) Kurangnya kesadaran dan tanggung jawab

Kesadaran dan tanggung jawab ini sangat diperlukan dalam kegiatan ekstrakurikuler remaja masjid agar kegiatannya berjalan maksimal sesuai dengan harapan dan tujuan, kurangnya kesadaran ini akan menjadi dampak buruk tersendiri bagi sebuah organisasi jika peserta didik memiliki kesadaran dan rasa tanggung jawab mereka akan tergerak dan sadar dengan sendrinya untuk menjalankan tugas-tugasnya.

2) Adanya rasa malas

Dalam diri peserta didik pasti ada yang namanya malas, begitu juga dengan kegiatan ekstrakurikuler remaja masjid ini merupakan sebuah kelemahan dan kekurangan yang perlu dtutup agar kegiatan remaja masjid dapat berjalan sesuai tujuan dan maksimal.

3) Kurangnya pengawasan dari pihak sekolah

Pihak sekolah khususnya pembina tidak bisa selalu mengawasi perilaku peserta didik mereka diluar sekolah maupun lingkungan tempat tinggal peserta didik sehingga tidak bisa mengontrol peserta didik dalam kehidupan sehari-harinya sehingga membuat peserta didik salah dalam pergaulan.

4) Adanya pengaruh dari lingkungan sosial

Seorang teman bisa membawa pengaruh yang baik terkadang juga memberi pengaruh yang buruk. Seorang teman yang baik akan selalu membawa hal yang positif dalam kehidupannya begitupun sebaliknya, tetapi pengaruh yang baik jarang menular kepada orang lain akan tetapi pengaruh-pengaruh yang buruklah cepat bepengarauh kepadan yang lain.

3. Analisis tentang solusi faktor penghambat kegiatan ekstrakurikuler remaja masjid dalam meningkatkan kecerdasan spiritual siswa

a. Memberikan pengarahan dan perhatian

Pembina harus bisa memberi anjuran atau pengarahan kepada siwa/siswi disini bahwa ekstrakurikuler remaja masjid ini akan memberikan dan membawa manfaat serta kegunaan yang baik

(8)

kehidupan siswa kelak, mungkin setelah dikasih pengarahan anak-anak bisa sadar akan tanggug jawabnya. Pembina senantiasa juga memberikan perhatian khusus kepada anggota remaja masjid agar lebih bersemangat dalam mengkuti kegiatan tersebut.

b. Adanya peningkatan sarana dan prasarana

Sarana dan prasana merupakan faktor pendukung dalam kelancaran kegiatan ekstrakurikuler seperti adanya musholah, alat-alat rebana, dll. Dari situlah sarana dan prasarana sudah mendukung dalam kegiatan ekstrakurikuler remaja masjid ini sudah memadai. Oleh karena itu tidak ada alasan lagi untuk anggota remaja masjid tidak mengikuti kegiatan dengan alasan kurangnya sarana dan prasarana. Dengan perlengkapan inilah agar para anggota remaja masjid mempunyai semangat yang lebih atau termotivasi untuk mengkuti kegiatan.

c. Adanya pengawasan dari pihak sekolah

Dari pihak sekolah dan orang tua atau wali murid bisa bekerja sama dalam mengawasi dan memantau peserta didik dalam meningkatkan kecerdasan spiritualnya atau kebiasaan- kebiasaannya yang bersifat islami. Selain guru atau pembina orang tua juga sangat berpengaruh dalam pergaulan siswa di rumah karena dalam pertemanan akan mempengaruhi kondisi kepribadian dan spirtualitas yang dimiliki oleh peserta didik, dengan demikian diharapkan dalam lingkungan keluarga maupun sekolah mampu melindungi peserta didik dari pengaruh buruk pergaulan.

d. Menanamkan nilai moral

Selain dari pihak sekolah orang tua juga sangat berperan penting dalam mendidik anakanya, seperti halnya orang tua harus menanamkan nilai moral dan agama di rumah jika anak sudah memiliki pondasi yang kuat untuk moral dan agamanya maka mereka tidak akan terpengaruh oleh lingkungan yang buruk.

D. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tentang urgensi kegiatan ekstrakurikuler remaja masjid dalam meningkatkan kecerdasan spiritual siswa di SMA Negeri 1 Sukodadi Lamongan dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Urgensi kegiatan ekstrakurikuler remaja masjid dalam meningkatkan kecerdasan spiritual

(9)

Dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler remaja masjid di SMA Negeri 1 Sukodadi Lamongan dapat meningkatkan kecerdasan spiritualnya dengan melalui beberapa kegiatan ekstrakurikuler remaja masjid yaitu:

a. Kultum (Kuliah Tujuh Menit)

Dalam kultum ini diisi ceramah atau siraman rohani dari pembina remaja masjid atau guru agama lainnya, dengan adanya ceramah atau siraman rohani menjadikan perubahan sikap yang baik, kebiasaan yang baik, dan menumbuhkan kesadaran diri dari peserta didik itu sendiri agar melekat dalam hati mana yang baik dan mana yang buruk.

b. Muhadhoroh

Dalam muhadhoroh ini peserta didik akan menumbuhkan kreatifitas siswa dalam upaya pengembangan potensi diri, menumbuhkan bentuk kepedulian sosial, dan dengan adanya tausiyah akan menumbuhkan tingkat kesadaran tinggi sehingga punya tujuan hidup yang jelas disertai misi dan visi dalam hidup.

c. Seni hadrah atau sholawat banjari

Dalam kegiatan ini berisi pujian-pujian untuk baginda rasulullah SAW dan syair-syair yang bernuansa islami yang indah, dengan itulah secara tidak langsung bertujuan untuk membangkitkan kesadaran serta mengandung pesan-pesan ketuhanan untuk dijadikan siswa sebagai visi dan misi tujuan hidupnya.

d. Keputrian

Kegiatan keputrian ini biasanya diisi dengan kajian-kajan mengenai fiqih kewanitaan, tujuannya untuk menambah pengetahuan bagi para siswi sehingga menjadikan mereka tahu tentang banyak hal.

2. Faktor pendukung dan penghambat kegiatan ekstrakurikuler remaja masjid

a. Faktor pendukung dalam kegiatan ekstrakurikuler remaja masjid yaitu : Adanya sarana dan prasarana, adanya motivasi dari diri sendiri, adanya antusias dari peserta didik.

b. Faktor penghambat dalam kegiatan ekstrakurikuler remaja masjid yaitu Kurangnya kesadaran dan tanggung jawab, adanya rasa malas, kurangnya pengawasan dari pihak sekolah, adanya pengaruh dari lingkungan sosial.

(10)

3. Solusi untuk mengatasi faktor penghambat dalam kegiatan ekstrakurikuler remaja masjid yaitu :

memberikan pengarahan dan perhatian, adanya peningkatan sarana dan prasarana, adanya pengawasan dari pihak sekolah maupun orang tua, menanamkan Nilai moral.

Berdasarkan uraian penelitian di atas, maka peneliti memberikan saran kepada pihak yang bersangkutan antara lain:

a. Bagi siswa

agar lebih banyak meluangkan waktu dan selalu mengikuti kegiatan yang positif di sekolah terutama dalam mengikuti ekstrakurikuler remaja masjid dengan rajin, semangat dan ikhlas.

b. Bagi guru guru atau pembina

Teruslah berjuang dan berusaha dalam mendidik siswa/sswi agar menjadi siswa/siswi yang teladan.

c. Bagi orang tua

Berikanlah semangat dan dukungan untuk terus belajar. Dan ajarkan dia agar dia mengikuti kegiatan-kegiatan yang positif yang diprogramkan oleh sekolah.

d. Bagi lembaga sekolah

semoga dengan kegiatan ini bisa membangkitkan semangat belajar dan meningkatkan kecerdasan spritual siswa. Dan saya berharap dengan adanya kekurangan dari sekolah bisa menyempurnakan kekurangan yang ada.

(11)

E. DAFTAR RUJUKAN

A. Amyriel Syaifudin. (2019). Observasi, Sukodadi, 26 November.

Agustian Ary Ginanjar. (2001). Rahasia sukses membangun kecerdasan Emosi dan Spiritual ESQ : Emotional spiritual quotient berdasarkan 6 rukum iman dan 5 rukun islam . Jakarta : Arga Wjaya Persada.

Ely Makiyah Hidayati. (2019). Wawancara, Sukodadi, 26 November.

Lexy J Moleong. (2016). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda karya.

Permendikbud No 62 Tahun 2014.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian : Kuantitatif, Kulaitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sukring. (2013). Pendidik dan Peserta Didik dalam Pendidikan Islam. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Undang-Undang Republik Indonesia Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). 2003.

Referensi

Dokumen terkait

Model kecepatan gelombang P yang dihasilkan diharapkan mampu menjadi acuan untuk penelitian berikutnya mengenai kondisi struktur bawah permukaan bumi wilayah

Desain penelitian yang yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan crossectional, yaitu penelitian dimana variabel independen penelitian ini adalah dukungan

Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 33 jumlah responden pasien yang mengalami stres abortus sebelum diberikan terapi murottal Al- Qur’an terbanyak mengalami stres sedang

çurulan ithamlar sırasında Sultan Hamidin hal’i, ayni za­ manda veliaht Reşat Efendi - nin haklarından mahrum edi­ lerek taht sırasında ikinci bu­ lunan

Metode Pengumpulan Data yaitu cara untuk mendapatkan data dengan jalan pengamatan secara langsung ke lokasi (Observasi), Interview ataupun dari kajian pustaka;

Kajian oleh Sharita,Norfidah dan Asmah (2018) menunjukkan pengetahuan pelajar semester empat POLIMAS terhadap Revolusi Industri 4.0adalah sederhana malah kajian ini

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari promosi, Religiusitas, Persepsi Masyarakat terhadap Minat Masyarakat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari lima hipotesis dapat disimpulkan terdapat pengaruh model pembelajaran Open Ended dan model pembelajaran Missouri Mathematic