• Tidak ada hasil yang ditemukan

Otoritas pemerintah dalam penetapan awal bulan qamariyah perspektif fiqh siyasah Yusuf Qardhawi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Otoritas pemerintah dalam penetapan awal bulan qamariyah perspektif fiqh siyasah Yusuf Qardhawi"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

OTORITAS PEMERINTAH DALAM PENETAPAN AWAL BULAN QAMARIYAH PERSPEKTIF FIQH SIYÂSAH YUSUF QARDHAWI

SKRIPSI

Oleh: M. Nur Hidayat

NIM 08210054

JURUSAN AL-AHWAL AL-SYAKHSHIYYAH FAKULTAS SYARI’AH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

(2)

ii

OTORITAS PEMERINTAH DALAM PENETAPAN AWAL BULAN QAMARIYAH PERSPEKTIF FIQH SIYÂSAH YUSUF QARDHAWI

SKRIPSI

Oleh: M. Nur Hidayat

NIM 08210054

JURUSAN AL-AHWAL AL-SYAKHSHIYYAH FAKULTAS SYARI’AH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

(3)

iii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Demi Allah,

Dengan kesadaran dan rasa tanggung jawab terhadap pengembangan keilmuan, penulis menyatakan bahwa skripsi dengan judul:

OTORITAS PEMERINTAH DALAM PENETAPAN AWAL BULAN QAMARIYAH PERSPEKTIF FIQH SIYÂSAH YUSUF QARDHAWI

Benar-benar merupakan karya ilmiah yang disusun sendiri, bukan hasil duplikat atau memindahkan data milik orang lain. Jika dikemudian hari terbukti disusun orang lain, ada penjiplakan, duplikasi, atau memindah data orang lain, baik secara keseluruhan atau sebagian, maka skripsi dan gelar sarjana yang diperoleh karenanya, batal demi hukum.

Malang, 15 Maret 2012

M. Nur Hidayat NIM 08210054

(4)

iv

HALAMAN PERSETUJUAN

Setelah membaca dan mengoreksi skripsi saudara Muhammad Nur Hidayat, NIM 08210054 Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah Fakultas Syari‟ah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, maka skripsi yang bersangkutan dengan judul:

OTORITAS PEMERINTAH DALAM PENETAPAN AWAL BULAN QAMARIYAH PERSPEKTIF FIQH SIYÂSAH YUSUF QARDHAWI

Maka pembimbing menyatakan bahwa skripsi tersebut telah memenuhi syarat-syarat ilmiah untuk diajukan dan diuji pada Majelis Dewan Penguji.

Malang, 12 April 2012 Mengetahui, Ketua Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah, Dosen Pembimbing, Zaenul Mahmudi, M. A. NIP 19730603 1999031001 H. Mujaid Kumkelo, M. H NIP 19740619 2000031001

(5)

v

PENGESAHAN SKRIPSI

Dewan Penguji Skripsi saudara M. Nur Hidayat, NIM 08210054, mahasiswa Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah Fakultas Syari‟ah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, dengan judul:

OTORITAS PEMERINTAH DALAM PENETAPAN AWAL BULAN QAMARIYAH PERSPEKTIF FIQH SIYÂSAH YUSUF QARDHAWI

Telah dinyatakan lulus dengan nilai A (Cumlaude)

Dengan Penguji:

1. Ahmad Wahidi, M.H.I. NIP 197706052006041002 (_____________________) Ketua 2. H. Mujaid Kumkelo, M.H. NIP197406192000031001 (_____________________) Sekretaris 3. Dr. Hj. Umi Sumbulah, M. Ag.

NIP 197108261998032002 (_____________________) Penguji Utama Malang, 10 April 2012 Dekan, Dr. Hj. Tutik Hamidah, M. Ag NIP 195904231986032003

(6)

vi

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Pembimbing penulisan skripsi saudara Muhammad Nur Hidayat, NIM 08210054, mahasiswa jurusan Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah Fakultas Syari‟ah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang setelah membaca, mengamati kembali berbagai data yang ada di dalamnya, dan mengoreksi, maka skripsi yang bersangkutan dengan judul:

OTORITAS PEMERINTAH DALAM PENETAPAN AWAL BULAN QAMARIYAH PERSPEKTIF FIQH SIYÂSAH YUSUF QARDHAWI

Telah dianggap memenuhi syarat-syarat ilmiah untuk disetujui dan diajukan pada Majelis Dewan Penguji.

Malang, 15 Maret 2012 Pembimbing,

H. Mujaid Kumkelo, M. H. NIP 197406192000031001

(7)

vii MOTTO











































































Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulîl amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu

(8)

viii

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahi rabbil ’alamin.

Segala puji bagi Allah SWT dengan sifat rahman dan rahimnya kita selalu diberikan kenikmatan hidup, meskipun kadang kita lalai atas perintah-perintah-Nya.

Karya ini kupersembahkan kepada kedua orang tuaku, ayahanda Ahmad Jazuri dan ibunda Siti Rufi‟at yang tak pernah lelah memanjatkan do‟a untuk kebaikan dunia dan akhiratku. Semoga beliau senantiasa diberikan rahmat dan hidayah Allah SWT atas ketulusan mendidik putra-putrinya. Amiin. Juga buat adikku satu-satunya, Laily Dwi Rahmawati. Senyum kebahagiannya, merupakan motivasi terbesar bagi penulis. Semoga menjadi putri yang sholihah, bisa membahagiakan kedua orang tua. Amiin.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada guru-guru dan dosen yang telah membimbing, mengarahkan selama penulisan skripsi ini sampai selesai. Semoga jasa-jasa beliau diberikan balasan oleh Allah SWT. Juga kepada seluruh sahabat-sahabat penulis di kampus hijau yang ikut serta membangun proses kedewasaan berfikir penulis.

Tak lupa kepada adik Azimatul Isroriyah, S. Pd.I yang telah mendampingi penulis dalam pengembaraan mencari ilmu. Segala perhatian, bantuan dan motivasinya sangat memberikan manfaat. Semoga kelak kita dipertemukan di tempat yang terhormat oleh-Nya. Amiin.

(9)

ix KATA PENGANTAR

نسب

الله

همحرلا

نيحرلا

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan syukur bagi Allah, Dzat pencipta dan penguasa alam semesta yang senantiasa memberikan rahmah dan ma‟unah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Shawalat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan orang-orang yang menempuh jalannya yang dengan gigih memperjuangkan syariat Islam.

Skripsi yang berjudul Otoritas Pemerintah Dalam Penetapan Awal Bulan Qamariyah Perspektif Fiqh Siyâsah Yusuf Qardhawi, disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum Islam pada Fakultas Syari‟ah Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Dengan segala daya dan upaya serta bantuan, bimbingan maupun pengarahan dan hasil diskusi dari pelbagai pihak dalam proses penulisan skripsi ini, maka dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besanya kepada:

1. Prof. Dr. H. Imam Suprayogo, selaku Rektor Univeristas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

2. Dr. Hj. Tutik Hamidah, M. Ag., selaku Dekan Fakultas Syari‟ah Univeristas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

3. Zaenul Mahmudi, M.A., selaku Ketua Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah Fakultas Syari‟ah Univeristas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

(10)

x

4. H. Mujaid Kumkelo, M.H., selaku dosen pembimbing penulis. Syukron Katsiran penulis haturkan atas waktu yang telah beliau limpahkan untuk proses bimbingan, arahan serta motivasi dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. 5. Dr. Hj. Mufidah Ch, M.Ag., selaku dosen wali penulis selama menempuh

kuliah di Fakultas Syari‟ah Univeristas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

6. Ahmad Wahidi, M. H.I., selaku dosen pengampu matakuliah Ilmu Falak, dan Ust. Ahmad Izzudin, M.H.I. yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis selama menyelesaikan skripsi. Terima kasih Ustadz,

Jazzakumullahu Ahsanal Jaza’.

7. Segenap Dosen Fakultas Syari‟ah Univeristas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang yang telah menyampaikan pengajaran, mendidik, membimbing, serta mengamalkan ilmunya dengan ikhlas. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang sebesar-besarnya kepada beliau semua.

8. Kedua orang tua penulis, yang tak lelah memanjatkan do‟a untuk kebaikan putra-putrinya. Semoga Allah selalu melimpahkan rahmat dan maghfiroh-Nya atas ketulusan mendidik putra-putrinya.

9. Semua teman-teman seperjuangan angkatan 2008, sahabat-sahabat diskusi di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), khususnya Rayon “Radikal”

al-Faruq dan dulur-dulur Ikatan Mahasiswa Bojonegoro (IKAMARO) yang sedikit banyak turut membantu proses pendewasaan berfikir penulis.

Semoga apa yang telah penulis peroleh selama menempuh perkuliahan di Fakultas Syari‟ah Univeristas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang ini, bisa bermanfaat bagi semua umat, khususnya bagi penulis pribadi. Penulis

(11)

xi

menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua belah pihak demi kesempurnaan skripsi ini.

Malang, 15 Maret 2012 Penulis.

M. Nur Hidayat NIM 08210054

(12)

xii

TRANSLITERASI

A.UMUM

Transliterasi adalah pemindahalian tulisan arab kedalam tulisan Indonesia (latin), bukan terjemahan bahasa arab kedalam bahasa Indonesia. Termasuk dalam ketegori ini ialah nama arab dari bangsa arab, sedangkan nama arab dari bangsa lain Arab ditulis sebagai mana ejaan bahasa nasionalnya, atau sebagaimana yang tertulis dalam buku yang menjadi rujukan. Penulisan judul buku dalam footnote

maupun daftar pustaka, tetap menggunakan ketentuan transliterasi ini.

Banyak pilihan dan ketentuan transliterasi yang dapat digunakan dalam penulisan karya Ilmiah, baik yang berstandard internasional, nasional maupun ketentuan yang khusus digunakan penerbit tertentu. Transliterasi yang digunakan fakultas Syari‟ah Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang digunakan EYD plus, yaitu bersama transliterasi yang didasarkan atas surat keuputusan bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri Pendidikan Kebudayaan Republik Indonesia, tanggal 22 Januari 1998, No. 158/1987 dan 0543.b/U/1987, sebagaimana tertera dalam buku pedoman transliterasi bahasa arab (A Guide Arabic Transliteration), INIS Fellow 1992.

B.Konsonan

ا = Tidak dilambangkan ض = dl

ب = b ط = th

ت = t ظ = dh

ث = ts ع = „ (koma menghadap keatas)

ج = j غ = gh

(13)

xiii خ = kh ق = q د = d ك = k ذ = dz ل = l ر = r م = M ز = z ن = n س = s و = w ش = sy ﻫ = h ص = sh ي = y

Hamzah (ء) yang sering dilambangkan dengan alif, apabila terletak diawal kata maka dalam transliterasinya mengikuti vokalnya, tidak dilambangkan, namun apabila terletak di tengah atau di akhir kata maka dilambangkan dengan tanda koma diatas (‟), berbalik dengan koma („), untuk pengganti lambang “ع”.

C. Vokal, panjang dan diftong

Setiap penulisan Bahasa Arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah

ditulis dengan “a”, kasrah dengan “i”, dlommah dengan “u”, sedangkan

bacaan panjang masing-masing ditulis dengan cara sebagai berikut: Vokal (a) panjang = â misalnya لاق menjadi qâla Vokal (i) panjang = î misalnya ليق menjadi qîla Vokal (u) panjang = û misalnya نود menjadi dûna

Khusus untuk bacaan ya‟ nisbat, maka tidak boleh digantikan dengan “i”, melainkan tetap ditulis dengan “iy” agar dapat menggambarkan ya‟ nisbat diakhirnya. Begitu juga untuk suara diftong, wawu dan ya‟ setelah fathah

(14)

xiv

Diftong (aw) = و misalnya لوق menjadi qawlun

Diftong (ay) = ي misalnya ريخ menjadi khayrun

D. Ta’marbûthah (ة)

Ta’marbûthah ditransliterasikan dengan “t” jika berada ditengah-tengah kalimat, tetapi apabila ta’marbûthah tersebut berada diakhir kalimat, maka ditaransliterasikan dengan menggunakan “h” misalnya: ةسردملل ةلاسرلا menjadi alrisalat li al-mudarrisah, atau apabila berada ditengah-tengah kalimat yang terdiri dari susunan mudlaf dan mudlaf ilayh, maka ditransliterasikan dengan menggunakan “t” yang disambungkan dengan

kalimat berikutnya, misalnya: الله ةمحر يف menjadi firahmatillâh. E. Kata Sandang dan Lafadh al-Jalâlah

Kata sandang berupa “al” (لا) ditulis dengan huruf kecil, kecuali terletak di awal kalimat, sedangkan “al” dalam lafadh jalâlah yang berada di

tengah-tengah kalimat yang disandarkan (idhafah) maka dihilangkan. Perhatikan contoh-contoh berikut ini:

1.Al-Imâm al-Bukhâriy mengatakan……

2.Al-Bukhâriy dalam muqaddimah kitabnya menjelaskan…..

3. Masyâ’ Allâh kâna wa mâlam yasyâ lam yakun.

(15)

xv DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... v

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... vi

HALAMAN MOTTO ... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... viii

KATA PENGANTAR ... ix TRANSLITERASI ... xv DAFTAR ISI ... xv ABSTRAK ... xviii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 6 C. Batasan Masalah ... 7 D. Definisi Operasional ... 7 E. Tujuan Penelitian ... 8 F. Manfaat Penelitian ... 8 G. Metode Penelitian ... 8 H. Penelitian Terdahulu ... 14 I. Sistematika Pembahasan ... 17

(16)

xvi

BAB II MEKANISME PENETAPAN AWAL BULAN OLEH

PEMERINTAH DAN KONSEP FIQH SIYASAH YUSUF

QARDHAWI

A. Pengertian Awal Bulan Qamariyah ... 19

B. Metode Dan Mekanisme Penetapan Awal Bulan Qamariyah Pemerintah 1. Metode Penetapan Awal Bulan Qamariyah Oleh Pemerintah ... 22

2. Mekanisme Penetapan Awal Bulan Qamariyah Oleh Pemerintah ... 23

C. Fiqh Siyâsah 1. Pengertian Fiqh Siyâsah ... 26

2. Sejarah Munculnya Fiqh Siyâsah ... 28

3. Objek Dan Ruang Lingkup Pembahasan Fiqh Siyâsah ... 31

D. Biografi Yusuf Qardhawi 1. Kelahiran Yusuf Qardhawi ... 33

2. Karya-Karya Yusuf Qardhawi ... 34

E. Pemimpin Dalam Islam Menurut Yusuf Qardhawi ... 36

1. Kewajiban Taat Kepada Pemimpin ... 38

2. Golongan Yang Tidak Kepada Pemerintah ... 40

F. Pengangkatan Kepala Negara Melalui Pemilihan Umum Menurut Yusuf Qardhawi ... 42

G. Pencalonan Kepala Negara Melalui Partai Politik ... 43

(17)

xvii

I. Konsep Bermusyawarah Menurut Yusuf Qardhawi ... 54

BAB III OTORITAS PEMERINTAH DALAM PENETAPAN AWAL BULAN QAMARIYAH

A. Otoritas Pemerintah dalam menetapkan Awal Bulan Qamariyah Perspektif Fiqh Siyâsah Yusuf Qardhawi ... 61 B. Status Hukum Menaati Pemerintah Dalam Penetapan Awal

Bulan Qamariyah Perspektif Yusuf Qardhawi ... 73

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ... 79 B. Saran ... 81

(18)

xviii ABSTRAK

Hidayat, M. Nur., 2012, Otoritas Pemerintah Dalam Penetapan Awal Bulan

Qamariyah Perspektif Fiqh Siyâsah Yusuf Qardhawi, Skripsi, Jurusan

Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah, Fakultas Syari‟ah Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. Dosen Pembimbing: Mujaid Kumkelo, M. H.

Kata Kunci: Awal Bulan Qamariyah, Pemerintah, Fiqh Siyâsah.

Penetapan awal bulan Qamariyah di Indonesia sering terjadi perbedaan. Perbedaan tersebut terjadi salah satunya karena ada perbedaan metode yang digunakan. Tercatat beberapa kali perbedaan penetapan awal bulan Qamariyah, seperti pada tahun 1997, 1998, 2007 dan yang baru terjadi pada tahun 2011. Oleh karena itu pemerintah melalui Kementerian Agama melakukan upaya untuk menjembatani perbedaan tersebut. Upaya pemerintah yang berpijak pada tercapainya keseragaman, kemaslahatan dan persatuan umat nampaknya tidak semua elemen masyarakat melaksanakan ketetapan tersebut, padahal keputusan pemerintah itu mengikat dan menghilangkan silang pendapat.

Fokus penelitian ini untuk mengetahui apakah pemerintah mempunyai otoritas dalam penetapan awal bulan Qamariyah, juga untuk mengetahui status hukum menaati pemerintah dalam penetapan awal bulan Qamariyah perspektif fiqh siyâsah Yusuf Qardhawi.

Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian normatif dengan pendekatan kualitatif, jika dlihat dari pendekatan datanya. Bahan-bahan hukum dari penelitian ini berasal dari data sekunder, seperti ketetapan Kementerian Agama RI tentang penetapan Awal bulan Qamariyah, dan buku-buku fiqh Siyâsah Yusuf Qardhawi, serta buku dan kitab-kitab falak yang membahas tentang penetapan awal bulan.

Dari hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama RI mempunyai otoritas dalam menetapkan (itsbât) awal bulan qamariyah. Sedangkan organisasi ataupun ormas Islam di luar pemerintah pada hakikat tidak mempunyai otoritas dalam menetapkan awal bulan Qamariyah, akan tetapi hanya sekedar mengumumkan (ikhbâr) terkait dengan awal bulan qamariyah. Meskipun demikian, organisasi ataupun ormas tersebut tidak boleh serta merta mengumumkan, terlebih dahulu harus menunggu keputusan pemerintah dalam penetapan awal bulan. Selanjutnya mengenai keputusan pemerintah, pada dasarnya wajib diikuti bagi mereka yang tidak mempunyai kemampuan untuk melakukan ijtihad sendiri dalam menentukan awal bulan Qamariyah. Namun, apabila mereka mempunyai kapasitas dan kapabilitas sendiri untuk menentukan awal bulan, diperbolehkan untuk menggunakan ijtihadnya sendiri.

(19)

xix

ثحبلا صلختسم

ةيادى رون

،

دملز

،

2102

،

ةسايسلا وقفلا روظنم نم ةيرمقلا رهشلأا لّوأ تابثإ في ةموكلحا ةطلس

دنع

،يواضرقلا فسوي

،ةعيرشلا ةيلك ،ةيصخشلا لاوحلأا ةبعش ،ىعمالجا ثحبلا

انلاوم ةعماج

يرتسجالدا اوليكمك دئالر :فارشلإا ،جنلاابم ةيموكلحا ةيملاسلإا ميىاربإ كلام

ةيحاتفملا تاملكلا

.ةسايسلا وقفلا ،ةموكلحا ،ةيرمقلا رهشلأا لّوأ :

.ةيرثك تافلاتخا ايسينودنإ في ةيرمقلا رهشلأا لّوأ تابثإ

امإ ثدتح تافلاتخلاا هذى

لّوأ تابثإ نع تاّرم ةّدع تافلاتخلاا تلّجس .ةمدختسلدا قرطلا في تافلاتخلاا دوجو ببسب

لا في امك ،ةيرمقلا رهشلأا

ةنس

0991

،

0991

،

2111

ةنسلا في ديدج ناكمو ،

2100

.

تافلالخا هذى ةيوستل داهتجلاا لذب ىلع ةينيدلا ةرازو ةليسو نم ةموكلحا نأ ،كلذلو

.

داهتجلاا

اوذفنت ولك سيل عمتلمجا نم ودبت نكلو .ةملأا داتحإو ،لحاصلداو ،وباشتلا لينل ةموكلحا الذذبت يذلا

لحا مكح نكلو ،اهيف تابثلإا

ا

.فلالخا عفريو مازلإ مك

،ةيرمقلا رهشلأا لّوأ تابثإ في ةطلس اهيدل ةموكلحا تناك اذإ ام ةفرعلد ةساردلا زيكرتو

نوناقلا عايصنا مكح ةلاح ةفرعم لىإ كلذكو

لّوأ تابثإ في

وقفلا روظنم نم ةيرمقلا رهشلأا

دنع ةسايسلا

يواضرقلا فسوي

لخدم نم اهيلإ رظنُي امدنع ،يفيكلا لخدلداب ةيرايعلدا ثبح عون نم ةساردلا هذى

تانايبلا

.

نع ايسينودنإ في ةينيدلا ةرازو رارق لثم ،ةيوناثلا تانايبلا نم ةساردلا هذلذ ةينوناقلا داّومو

لّوأ تابثإ

دنع ةسايسلا وقفلا بتكو ،ةيرمقلا رهشلأا

ا كلفلا ملع بتكو يواضرقلا فسوي

يذل

لّوأ تابثإب ثحبي

.ةيرمقلا رهشلأا

ىلع ةطلس اهيدل ايسينودنإ في ةينيدلا ةرازوك ةموكلحا نأ ةصلالخا ديفُي ،ثحبلا جئاتن نم

لّوأ تابثإ

ةقيقلحا نأ ،ةموكلحا جراخ ةيملاسلإا ةمظنلداب وأ تامظنلدا نأ عم و ،ةيرمقلا رهشلأا

لّوأ تابثإ ىلع ةطلس اهيدل سيل

يرمقلا رهشلأا

لّوأ تابثإ نع بريخ نكلو ،ة

،طقف ةيرمقلا رهشلأا

لّوأ تابثإ في ةموكلحا رظتنتل ًلاّوأ بيج ونإف بريخ لم ةيملاسلإا ةمظنلدا وأ ةمظنلدا كلت نأ مغر

مهيدل سيل نيذلا كئلوأ كترشي نأ بجوي ،ةموكلحا رارق نأ ساسلأا ىلع ثم .ةيرمقلا رهشلأا

في وسفن داهتجلاا ءادأ ىلع ةردقلا

لّوأ ديدتح

تاقاط مهيدل ناك اذإ نكلو ،ةيرمقلا رهشلأا

لّوأ ديدحتل ابه ةصاخ تاردقو

مبه ةصالخا داهتجلاا مادختسلا حمسيو ،ةيرمقلا رهشلأا

.

(20)

xx ABSTRACT

Hidayat, M. Nur. 2012. Government’s Authority in Determining the Early

Month of Qamariyah, Yusuf Qardhawi’s Political Fiqh Perspective.

S-1 Thesis. Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah. Sharia Faculty. The State Islamic University of Maulana Malik Ibrahim, Malang. Advisor: Mujaid Kumkelo, M. H.

Keywords: Early Months Of Qamariyah, Government, Political Fiqh

The disparity of establishing the early Qamariyah in Indonesia is frequently happened. These disparities occur since the method used is also different. It is noticed that in 1997, 1998, and 2007 this disparity of establishing the early Qamariyah occurred and so did in 2011. Therefore, the government through Ministry of Religious tries to bond these disparities. It seems that not all society elements obey the determination of government which is based on achieving uniformity, goodness, and people unity. In fact, the determination reduces the difference opinion between societies.

The focus of this study is to determine the government‟s authority in setting the early month of Qamariyah. Also, this study explains the law status of obeying government in determining the early month of Qamariyah based on Yusuf Qardhawi‟s Political Fiqh Perspective.

This study is included in normative research by applying qualitative approach. The law materials of this study are from secondary data, such as Indonesian Ministry of Religious‟ firmness about determination of early Qamariyah. Also, the materials are taken from the books of Yusuf Qardhawi‟s Political Fiqh and astronomy books explaining about the determination of Qamariyah.

As a result, the study shows that the government, in this case is the ministry of religious, has an authority in determining the early month of Qamariyah. Meanwhile, Islamic organizations or other mass organizations have no authority at all. But, they deserve in announcing after receiving the information from government. Furthermore, the government's decision is considered as an obligation which has to be obeyed for those having no ability in determining the early Qamariyah (self-ijtihad). Nevertheless, if they have capability of determining the early Qamariyah, they are allowed to use their own ijtihad.

Referensi

Dokumen terkait

 Buah terdiri dari kulit luar buah yang berbentuk sisik seperti salak; kulit bagian dalam; daging buah dan biji. Getah rotan jernang yang berwarna merah tersebut

Kegiatan Pengabdian Masyarakat dengan judul “Peningkatan Kebugaran Bayi dan Balita Melalui SPA (Pijat) untuk Melatih Kemampuan Motorik” dilakukan pada tanggal 5 Agustus

Sedangkan mengenai persyaratan dasar kewilayahan dalam Pembentukan Daerah menurut Pasal 34 ayat (2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti tentang prosedur bea balik nama kendaraan bermotor, prosedur yang dilaksanakan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sulaweisi Utara sudah

Buktinya, narkoba terus saja marak”, ungkap Ibu Emmy (Hasibuan,2015). Tahun 2015 permasalahan narkoba di Kampung Kubur semakin marak diberitakan. Penyuluhanpun kerap dilakukan

Untuk menghitung gan,sguan kilat pada- seperempat dan setengah djarak dari menara dipakai metod.e AIEE, djr.di dengart mernbandingkan kekuatan isolasi dari djarak antara

Pemakaian lain yang tidak kalah penting dari senyawa ini adalah sebagai pelarut ( solvent ) untuk paints, coating, pelarut tinta cetak ( print ink ), campuran ( ingredients )