• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Ekstrak Bit Merah (Beta vulgaris L.) Terhadap VEGF, dan Ketebalan Endometrium Pada Tikus (Rattus norvegicus) Dipapar Asap Rokok

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Ekstrak Bit Merah (Beta vulgaris L.) Terhadap VEGF, dan Ketebalan Endometrium Pada Tikus (Rattus norvegicus) Dipapar Asap Rokok"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ARTIKEL RISET

URL artikel: http://jurnal.fkmumi.ac.id/index.php/woh/article/view/woh1301

Pengaruh Ekstrak Bit Merah (

Beta vulgaris L.

) Terhadap

VEGF, dan Ketebalan

Endometrium Pada Tikus (

Rattus norvegicus

) Dipapar Asap Rokok

KZulfa Hanum1, Dewita1, Kusworini Handono2, Nurdiana3, Endang Sriwahyuni4

1Program Studi Magister Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang

2Bagian Laboratorium Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya 3Bagian Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

4Bagian Laboratorium Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Email Penulis Korespondensi (K): zulfahanum89@gmail.com

No Telepon Penulis Korespondensi (K): 08116700290, 08116702050 ABSTRAK

Paparan asap rokok sering terjadi di kalangan masyarakat, khususnya negara yang berpenghasilan rendah. Seringnya terpapar dengan asap rokok dapat menyebabkan peningkatan ROS dalam tubuh sehingga terjadi peningkatan stres oksidatif. Akibat peningkatan ROS meningkat maka antioksidan di dalam tubuh terjadi penurunan, oleh karena itu dibutuhkan antioksidan dari luar yang terdapat pada sumber makanan, salah satunya bit merah. Bit merah mengandung senyawa betalain yang tinggi akan antioksidan yang berfungsi menetralisir ROS dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol bit merah dengan berbagai dosis terhadap peningkatan ekspresi VEGF, dan ketebalan pada endometrium tikus yang dipapar asap rokok. Desain penelitiannya adalah true experiments dengan rancangan post test only control group design. Penelitian menggunakan 25 ekor tikus betina yang dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif, kontrol positif, perlakuan I, II dan III. Dosis ekstrak bit yang digunakan, yaitu PI (125 mg/kgBB/hari), PII (250 mg/kgBB/hari), PIII (500 mg/kgBB/hari). Data dianalisis dengan menggunakan One Way Anova dengan nilai p-value VEGF (p=0.000), dan nilai p-value ketebalan endometrium (p=0.000). Hasil penelitian membuktikan bahwa pemberian ekstrak etanol bit merah dengan dosis 500 mg/kgBB/hari dapat meningkatkan ekspresi VEGF, dan ketebalan endometrium tikus yang dipapar asap rokok.

Kata kunci : Paparan asap rokok, ekspresi VEGF, ketebalan endometrium, bit merah

Article history : Received 19 June 2018 Received in revised form 28 June 2018 Accepted 29 June 2018 Available online 25 July 2018

licensed by Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

PUBLISHED BY : Public Health Faculty

Universitas Muslim Indonesia Address :

Jl. Urip Sumoharjo Km. 5 (Kampus II UMI) Makassar, Sulawesi Selatan.

Email : jurnal.woh@gmail.com Phone : +62 85255997212

(2)

Penerbit : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia 134 ABSTRACT

Exposure to cigarette smoke often occurs among people, especially low-income countries. Frequent exposure to cigarette smoke can cause an increase in ROS in the body resulting in increased oxidative stress. As a result of ROS increases the antioxidants in the body decreases, therefore it takes antioxidants from the outside contained in food sources, one red bit. Red bits contain betalain compounds that are high in antioxidants that function to neutralize ROS in the body. This study aims to determine the effect of red beet ethanol extract with various doses to increase the expression of VEGF, and thickness in endometrium of mice exposed to cigarette smoke. The research design is true experiments with post control only control group design. The study used 25 female rats divided into 5 groups: negative control group, positive control, treatment I, II and III. The dose of bit extract used was PI (125 mg/kgBW/day), PII (250 mg/kgBW/day), PIII (500 mg/kgBW/day). The data were analyzed using One Way Anova with p-value VEGF (p = 0.000), and p-value of thickness endometrium (p = 0.000). The results showed that administration of red beet ethanol extract at doses of 500 mg/kgBW/day increased the expression of VEGF, and endometrial thickness of mice exposed to cigarette smoke.

Keywords : Exposure to cigarette smoke, VEGF expression, endometrial thickness, red beet

PENDAHULUAN

Morbiditas dan mortalitas kasus kardiovaskuler salah satunya terjadi karena merokok dan terpapar dengan asap rokok, hal ini sering terjadi di negara yang berpenghasilan rendah dan menengah. Amerika Serikat pernah melakukan upaya penurunan kasus merokok, tetapi tingkat kepatuhan masyarakat tidak berlangsung lama karena tingkat kecanduan rokok yang sangat tinggi. Saat ini merokok dianggap menjadi penyebab dari kegagalan kehamilan, peningkatan kasus kematian bayi, dan penyakit lambung kronis. Tidak hanya itu, merokok juga dapat mengganggu kinerja paru-paru yang normal karena hemoglobin lebih mudah membawa karbon dioksida daripada membawa oksigen.1,2 Kandungan kimia yang ada dalam rokok biasa disebut dengan Reactive Oxygen Species (ROS) atau biasa disebut dengan oksidan atau radikal. Kandungan kimia tersebut dapat menyebabkan peningkatan radikal bebas dalam tubuh dan menyebabkan penurunan antioksidan sehingga terjadi gangguan keseimbangan yang menyebabkan stres oksidatif dalam tubuh. Stres oksidatif dapat merusak DNA sel-sel jaringan reproduksi.3 Asap rokok juga diduga sebagai salah satu penyebab dari penurunan tingkat kesuburan, seperti perubahan pada spermatozoa yang tidak normal, mengurangi jumlah sperma, menurunkan kecepatan sperma menuju sel telur, sehingga sperma akan gagal membuahi sel telur dan berakhir dengan infertilitas.4

VEGF (Vascular Endothelial Growth Factor) merupakan molekul utama yang dibutuhkan untuk pengembangan sel endotel, organisasi, migrasi dan morfogenesi. Sel endotel dan sistem vaskular mengekspresikan hormon VEGF, yang menunjukkan peran penting di luar angiogenesis dan vasculogenesis. VEGF juga berperan sebagai faktor survival sel endotel yang menghambat apoptosis.5 Merokok juga dapat mempengaruhi faktor angiogenik dengan konsentrasi tirosin kinase-1 yang lebih rendah. Bukti menunjukkan bahwa merokok pada wanita hamil juga dapat menurunkan tirosin kinasel-1 pada ibu.6 Angiogenesis disebut juga dengan pertumbuhan kapiler baru dari pembuluh darah yang sudah ada. Angiogenesis memainkan peran sentral dalam berbagai proses fisiologi dalam tubuh manusia seperti penyembuhan luka, siklus haid, kanker dan berbagai penyakit iskemik dan inflamasi.7

(3)

Penerbit : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia 135 Gangguan angiogenesis ini juga dapat disebabkan oleh gaya hidup seseorang seperti merokok dan terpapar dengan asap rokok. Rokok dengan zat beracun mengandung salah satu faktor yang mempengaruhi sekresi estrogen. Hal ini diduga karena asap rokok dapat mengurangi produksi estrogen dan juga efek estrogen yang paling atrogenik.8

Untuk memperbaiki kerusakan akibat paparan asap rokok, maka dibutuhkan antioksidan dari luar tubuh seperti yang terdapat dalam buah bit merah (Beta vulgaris L.).9 Mengkonsumsi bit merah merupakan cara alami untuk meningkatkan Nitric Oxide (NO) secara in vivo dan menjadi strategi potensial untuk mengelola kerusakan yang terkait dengan bioavailibilitas NO yang berkurang terutama fungsi endotel. Bit dianggap sebagai pengobatan yang menjanjikan dalam berbagai patologi klinis yang terkait dengan stres oksidatif. Senyawa betalain yang terkandung dalam bit memiliki antioksidan yang tinggi yang dapat menetralisir radikal bebas yang ada di dalam tubuh.10 Berdasarkan teori yang telah dipaparkan, paparan asap rokok dapat menyebabkan kerusakan pada sistem reproduksi wanita seperti penurunan ekspresi VEGF, dan ketebalan endometrium. Tujuan dari penelitian ini untuk membuktikan apakah antioksidan yang terdapat dalam buah bit merah dapat meningkatkan ekspresi VEGF dan ketebalan pada endometrium.

METODE

Desain penelitian ini menggunakan True experiments dengan rancangan Post test only control group. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmakologi untuk pemeliharaan tikus dan pembedahan, Laboratorium Biomedik untuk pemeriksaan VEGF, Laboratorium Patologi Anatomi untuk pemeriksaan ketebalan pada endometrium tikus di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Waktu penelitian dimulai pada bulan Januari sampai Maret 2018 dengan lama penelitian 56 hari (2 bulan). Penelitian ini menggunakan hewan coba berupa tikus putih betina (Rattus novergicus strain wistar) sebanyak 25 ekor. Rokok yang digunakan berupa rokok kretek tanpa filter. Alat-alat yang digunakan antara lain smoking pump, sonde lambung, antibodi VEGF. Tikus betina sebanyak 25 ekor diaklimatisasi selama 1 minggu untuk beradaptasi dengan lingkungan baru. Kemudian tikus diperiksa dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif (tanpa perlakuan), kontrol positif (dipapar asap rokok 2 batang/hari dan tanpa diberi ekstrak bit merah), perlakuan I (dipapar asap rokok 2 batang/hari dan diberi ekstrak bit merah dengan dosis 125 mg/kgBB/hari), perlakuan II (dipapar asap rokok 2 batang/hari dan diberi ekstrak bit merah dengan dosisi 250 mg/kgBB/hari) dan perlakuan III (dipapar asap rokok 2 batang/hari dan diberi ekstrak etanol bit merah dengan dosis 500 mg/kgBB/hari). Setelah diberikan perlakuan selama 56 hari (2 bulan), tikus dibunuh dan diambil organ yang dibutuhkan, yaitu endometrium. Hasil penelitian dianalisis dengan uji One Way Anova dan jika ada perbedaan bermakna maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil/BNT (Least Significan Difference/LSD).

(4)

Penerbit : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia 136

HASIL

Ekspresi VEGF ini diperiksa dengan menggunakan metode Immunohistochemistry (IHC) dengan menggunakan primary antibody bs-1665R. Pada pemeriksaan ekspresi VEGF terlihat pada bagian stroma endometrium. Sel yang menunjukkan ekspresi VEGF terlihat pada bagian sitoplasma yang berwarna coklat dengan inti sel berwarna ungu kebiruan.

Tabel 1 menunjukkan bahwa perlakuan pemberian ekstrak etanol bit merah dosis 125 mg/kgBB/hari, 250 mg/kgBB/hari, dan 500 mg/kgBB/hari pada tikus Rattus norvegicus yang sebelumnya telah terpapar asap rokok berpengaruh bermakna terhadap peningkatkan ekspresi VEGF. Jadi pemberian ekstrak etanol bit merah (Beta vulgaris L.) dapat meningkatkan ekspresi VEGF pada tikus yang dipapar asap rokok.

Tabel 1. Perbandingan Ekspresi VEGF pada Setiap Kelompok Perlakuan

Pada rerata ± sd menunjukkan hasil uji LSD jika memuat huruf yang berbeda berarti ada perbedaan yang bermakna (p-value<0.05) dan jika memuat huruf yang sama berarti tidak ada perbedaan yang bermakna (p-value>0.05)

Gambar 1. Histogram rerata ekspresi VEGF

Gambar 1 menjelaskan rerata ekspresi VEGF pada tikus Rattus norvegicus yang tidak diberi apapun (kontrol negatif), tikus Rattus norvegicus dipapar dengan asap rokok (kontrol positif), dan 3

Kelompok pengamatan Rerata ± SD p-value

kontrol negatif 26.58±1.15a

0.000< kontrol positif 16.92±2.84b

PI (eks. Bit 125

mg/KgBB/hari) 21.20±1.60c PII (eks. Bit 250

mg/KgBB/hari) 22.80±0.91c PIII (eks. Bit 500

mg/KgBB/hari) 25.84±1.39a

(5)

Penerbit : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia 137 kelompok tikus Rattus norvegicus yang dipapar asap rokok dan pemberian ektrak etanol bit merah (Beta vulgaris L.) dengan dosis 125 mg/kgBB/hari, 250 mg/kgBB/hari, dan 500 mg/kgBB/hari. Tampak rerata ekspresi VEGF tertinggi pada kelompok perlakuan III dan yang terendah pada batang rerata kadar VEGF pada kelompok kontrol positif. Hal ini berarti bahwa paparan asap rokok pada tikus mengakibatkan ekspresi VEGF menurun. Sedangkan rerata ekspresi VEGF tampak meningkat pada kelompok PI, PII, dan PIII bila dibandingkan dengan kelompok kontrol positif. Peningkatan ekspresi VEGF seiring dengan peningkatan dosis ekstrak etanol bit merah (Beta vulgaris L.) yang diberikan. Jadi pemberian ekstrak etanol bit merah (Beta vulgaris L.) ketiga dosis tersebut mampu meningkatkan ekspresi VEGF pada tikus Rattus norvegicus yang terpapar asap rokok sebelumnya. Sedangkan dosis ekstrak etanol bit merah (Beta vulgaris L.) yang dianggap paling cepat mampu meningkatkan ekspresi VEGF adalah dosis 500 mg/kgBB/hari.

Dari tabel 1 dan gambar 1 diperoleh hasil bahwa tikus yang dipapar asap rokok 2 batang/hari tanpa diberi ekstrak etanol bit merah dapat menurunkan ekspresi VEGF pada endometrium tikus. Ini menunjukkan perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol positif dengan kelompok kontrol negatif dan kelompok perlakuan. Hal ini dapat dilihat dari nilai p-value = 0.000 < .

Hasil penelitian ketebalan endometrium dengan pewarnaan Haemotoxilin Eosin pada tikus yang dipapar asap rokok dan diberi ekstrak bit merah, kemudian diukur ketebalan menggunakan Softwere Olyvia. Pengukuran ketebalan endometrium diukur pada 10 titik, yaitu lima titik ketebalan tertinggi dan lima titik ketebalan terendah.

Tabel 2 memperlihatkan perlakuan pemberian ekstrak bit merah dosis 125 mg/kgBB/hari, dosis 250 mg/kgBB/hari, dan dosis 500 mg/kgBB/hari pada tikus betina Rattus norvegicus yang terpapar asap rokok berpengaruh bermakna terhadap peningkatan ekspres reseptor estrogen α. Jadi, ekstrak bit merah Beta vulgaris L. dapat meningkatkan ekspresi reseptor estrogen α pada endometrium tikus betina (Rattus norvegicus L) yang dipapar asap rokok.

Tabel 2. Perbandingan Ketebalan Endometrium pada Setiap Kelompok Perlakuan

Pada rerata ± sd menunjukkan hasil uji LSD jika memuat huruf yang berbeda berarti ada perbedaan yang bermakna (p-value<0.05) dan jika memuat huruf yang sama berarti tidak ada perbedaan yang bermakna (p-value>0.05).

Kelompok pengamatan Rerata ± SD p-value Kontrol negatif 557.3±55.8d

0.000< kontrol positif 285.3±42.6a

PI (eks. Bit 125

mg/KgBB/hari) 357.8±30.4b PII (eks. Bit 250

mg/KgBB/hari) 457.9±35.6c PIII (eks. Bit 500

(6)

Penerbit : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia 138 Gambar 2. Histogram Rerata Ketebalan Endometrium

Gambar 2 memperlihatkan histogram rerata ketebalan endometrium pada tikus betina Rattus norvegicus yang tidak diberi apapun (kontrol negatif), tikus betina Rattus norvegicus dipapar dengan asap rokok (kontrol positif), dan tiga kelompok tikus betina Rattus norvegicus yang dipapar asap rokok dan pemberian ekstrak bit merah (Beta vulgaris L.) dengan dosis 125 mg/kgBB/hari, dosis 250 mg/kgBB/hari, dan dosis 500 mg/kgBB/hari. Tampak pada gambar tersebut batang rerata ketebalan endometrium tertinggi pada kelompok kontrol negatif dan yang terendah pada batang rerata ketebalan endometrium pada kelompok kontrol positif. Hal ini berarti bahwa paparan asap rokok pada tikus betina mengakibatkan ketebalan endometrium menurun. Sedangkan rerata ketebalan endometrium tampak meningkat pada kelompok P I, P II, dan P III bila dibandingkan dengan kelompok kontrol positif. Peningkatan ketebalan endometrium seiring dengan peningkatan dosis ekstrak bit merah (Beta vulgaris L.) yang diberikan. Jadi, pemberian ekstrak bit merah Beta vulgaris L. ketiga dosis tersebut mampu meningkatkan ketebalan endometrium pada tikus betina Rattus norvegicus yang terpapar asap rokok, sedangkan dosis ekstrak bit merah (Beta vulgaris L.) yang dianggap paling cepat mampu meningkatkan ketebalan endometrium adalah dosis 500 mg/kgBB/hari.

Tabel 2 dan gambar 2 diperoleh hasil bahwa tikus yang dipapar asap rokok dua batang/hari tanpa diberi ekstrak etanol bit merah dapat menurunkan ketebalan pada endometrium tikus. Ini menunjukkan perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol positif dengan kelompok kontrol negatif dan kelompok perlakuan. Hal ini dapat dilihat dari nilai p-value = 0.000 < .

PEMBAHASAN

Data hasil yang telah diperoleh mengatakan bahwa terdapat efek dari paparan asap rokok pada kelompok kontrol positif terjadi penurunan ekspresi VEGF dan ketebalan endometrium. Terlihat peningkatan ekspresi VEGF dan peningkatan ketebalan endometrium pada kelompok perlakuan III dimana pada kelompok tersebut merupakan kelompok paling besar pemberian dosis ekstrak etanol bit merah, yaitu dosis 500 mg/kgBB/hari.

557.3±55.8d 285.3±42. 6a 357.8±30. 4b 457.9±35. 6c 486.3±34. 2c 0,0 100,0 200,0 300,0 400,0 500,0 600,0 700,0

kontrol (-) kontrol (+) PI (eks. Bit 125 mg)

PII (eks. Bit 250 mg)

PIII (eks. Bit 500 mg) Ket eb alan E n d o m et riu m ( μ m) kelompok pengamatan p=0.000<α

(7)

Penerbit : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia 139 Selama fase proliferasi, estrogen berhubungan dengan mekanisme pemanjangan vaskular yang ditemukan pada endometrium manusia. Bukti dari sebuah penelitian menunjukkan efek langsung estrogen pada sel endotel atau secara tidak langsung pada jenis sel endotel lainnya. Estrogen juga merangsang ekspresi VEGF dengan mempengaruhi sel stroma uterus manusia.12

Seringnya terpapar dengan asap rokok mempengaruhi sekresi estrogen. Sebuah teori mengatakan bahwa merokok mempengaruhi penyerapan, metabolisme, dan distribusi estrogen. Merokok juga dianggap dapat mengubah lebih banyak estrogen menjadi 2 hidroksiestrogen dengan efek estrogenik yang rendah.8 Pada tikus betina yang terpapar asap rokok dapat menyebabkan kerusakan folikel di ovarium sehingga menghambat pertumbuhan proliferasi sel di endometrium yang berakibat terjadi penurunan ketebalan endometrium.13.

KESIMPULAN DAN SARAN

Paparan asap rokok 2 batang/hari tanpa diberikan ekstrak etanol bit merah (kelompok kontrol positif) dapat menurunkan ekspresi VEGF, dan ketebalan pada endometrium tikus. Dan terjadi peningkatan ekspresi VEGF, dan peningkatan ketebalan endometrium pada kelompok perlakuan I (yang dipapar asap rokok 2 batang/hari dan diberi ekstrak etanol bit merah dengan dosis 125 mg/kgBB/hari), perlakuan II (yang dipapar asap rokok 2 batang/hari dan diberi ekstrak etanol bit merah dengan dosis 250 mg/kgBB/hari), dan perlakuan III (dipapar asap rokok 2 batang/hari dan diberi ekstrak etanol bit merah dengan dosis 500 mg/kgBB/hari). Dan ekspresi VEGF, dan ketebalan endometrium paling banyak meningkat pada kelompok perlakuan III, yaitu kelompok yang diberikan dosis bit merah 500 mg/kgBB/hari. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya, dosis ekstrak bit merah yang digunakan ditingkatkan lagi dari dosis penelitian sekarang, misalnya dosis 750 mg/kgBB/hari, ini bertujuan untuk mengetahui apakah dengan peningkatan dosis bit, ekstrak bit ini akan lebih efektif digunakan atau justru akan bersifat toksik pada tubuh.

UCAPAN TERIMA KASIH

Peneliti mengucapkan terima kasih kepada pihak laboran Laboratorium Farmakologi, Laboratorium Patologi Anatomi, dan Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang yang telah banyak membantu dalam proses berjalannya penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

1. Moris BP, Ference AB, Jahangir E, Feldman ND, Ryan JJ, Bahrami H, et al. Cardiovascular Effects of Exposure to Cigarette Smoke and Electronic Cigarettes: Clinical Perspectives from the Prevention of Cardiovascular Disease Section Leadership Council and Early Career Councils of the American College of Cardiology. Journal of the American College of Cardiology. 2015; 66(12), 1378–1391.

2. Nurrahmah. Pengaruh Rokok terhadap Kesehatan dan Pembentukan Karakter Manusia. Prosiding 2014; Seminar Nasional Vol.(1), No. 1.

(8)

Penerbit : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia 140 3. Ridhoila I, Yusrawati, Amir A. Perbandingan Kualitas Spermatozoa pada Analisis Semen Pria

dari Pasangan Infertil dengan Riwayat Merokok dan Tidak Merokok. Jurnal Kesehatan Andalas. 2017; 6(2), 668-690.

4. Nani G, Nurliani A, Budi H, Mintowati E. Efek Pemberian Fraksi Diklorometana Bulbus Bawang Dayak (Eleutherine americana) pada Kualitas Spermatozoa Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang Dipapar Asap Rokok. Bioscientiae. 2015;12(1): 43 – 59.

5. Schlieve RC, Mojico GS, Holoyda AK, Hou X, Fowler LK, Grikscheit CT. Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) Bioavailability Regulates Angiogenesis and Intestinal Stem and Progenitor Cell Proliferation During Postnatal Small Intestinal Development. PLoS ONE. 2016; 11(3), 1–28.

6. Jeyabalan A, Powers WR, Durica RA, Harger FG, Roberts MJ, Ness BR. Cigarette Smoke Exposure and Angiogenic Factors in Pregnancy and Preeclampsia. American Journal of Hypertension. 2008; 21(8): 943-947.

7. Yoo YS, Kwon MS. Angiogenesis and Its Therapeutic Opportunities. Mediators of Inflammation. 2013; 1(7): 127-170.

8. Sugijati, Karnasi, Palupi J. Endometrial Angiogenesis on Guinea Pig (Musmusculus) with Smoke Exposure. Journal of Nursing and Health Science (IOSR-JNHS). 2015; 4(2): 33-37.

9. Hamid AA, Aiyelaagbe OO, Usman AL, Ameen MO, Lawal A. Antioxidants : Its Medicinal and Pharmacological Applications. African Journal of Pure and Applied Chemistry. 2010; 4(8): 142– 151.

10. Clifford T, Howatson G, West JD, Stevenson JE. The Potential Benefits of Red Beetroot Supplementation in Health and Disease. Nutrients. 2015; 7(4), 2801–2822.

11. Sperroff L, Fritz MA. Female Infertility in: Clinical Gynaecologic Endocrinology and Infertility. Seventh Edition. Philadelphia, PA : Lippincott Williams and Wilkins; 2005.

12. Karizbodagh PM, Rashidi B, Sahebkar A, Masoudifar A, Mirzaei H. Implantation Window and Angiogenesis. Journal of Cellular Biochemistry. 2017; 233 (4), 2949-2965.

13. Khorram O, Han G, Magee T. Cigarette Smoke Inhibits Endometrial Epithelial Cell Proliferation Through A Nitric Oxide–Mediated Pathway. American Society for Reproductive Medicine. 2010; 93(1), 257-263.

Gambar

Tabel 1. Perbandingan Ekspresi VEGF pada Setiap Kelompok Perlakuan
Tabel  2  memperlihatkan  perlakuan  pemberian  ekstrak  bit  merah  dosis  125  mg/kgBB/hari,  dosis  250  mg/kgBB/hari,  dan  dosis  500  mg/kgBB/hari  pada  tikus  betina  Rattus  norvegicus  yang  terpapar  asap  rokok  berpengaruh  bermakna  terhadap
Gambar 2 memperlihatkan histogram rerata ketebalan endometrium pada tikus betina  Rattus

Referensi

Dokumen terkait

posuđenice ponašaju znatno drukčije od onih koje su relativno česte u svakodnevnoj jezičnoj uporabi pa se na ovaj način pokušala osigurati reprezentativnost uzorka i

Mengembalikan data kepada setiap Kanwil Kemenag Provinsi untuk diperbaiki, apabila data yang diterima dari Kanwil Kemenag Provinsi tersebut dinilai belum benar, lengkap

RIYANDA AGUSTIRA : Kajian Beberapa Karakteristik Kimia Air, Fisika Air Dan Debit Sungai Pada Aliran Limbah Pabrik Tapioka Kawasan Das Padang Dan Sekitarnya, dibimbing oleh

Kolaka Tahun Anggaran 2016 menyampaikan Pengumuman Pemenang pada Paket tersebut diatas sebagai berikut :.. Nama Penyedia

rawat gabung, (2) perawat perlu memiliki pengetahuan yang tinggi tentang pengertian, tujuan, manfaat, dan kegiatan- kegiatan rawat gabung, (3) perawat perlu

Sementara tidak ada yang bisa memprediksi apa prestasi rekayasa besar di abad baru akan , banyak peneliti terkemuka berjanji bahwa prestasi ini akan jauh lebih signifikan

[r]

24 Pebruari 2012, yang ditujukan kepada Unit Layanan Pengadaan Kementerian Perindustrian. Demikian pengumuman ini, untuk diketahui oleh seluruh Peserta Pelelangan