• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (Lks) IPA Terpadu Berbasis Pembelajaran Berdasarkan Masalah Tema Polusi Cahaya Kelas VIII Mts Negeri Ngronggot Nganjuk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan Lembar Kerja Siswa (Lks) IPA Terpadu Berbasis Pembelajaran Berdasarkan Masalah Tema Polusi Cahaya Kelas VIII Mts Negeri Ngronggot Nganjuk"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

123

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA TERPADU BERBASIS PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH

TEMA POLUSI CAHAYA KELAS VIII MTs NEGERI NGRONGGOT NGANJUK Siti Latifatul Bariroh 1), Muchlis 2), dan An Nuril Maulida Fauziah 3)

1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sains FMIPA UNESA.

E-mail: barirelbaruqy@gmail.com

2) Dosen Jurusan Kimia FMIPA UNESA.

E-mail: muchlis_kimia@yahoo.co.id

3)Dosen Program Studi Pendidikan Sains FMIPA UNESA.

E-mail: annurilmaulida@yahoo.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan kelayakan LKS IPA terpadu berbasis pembelajaran berdasarkan masalah tema polusi cahaya kelas VIII yang ditinjau dari aspek isi, kebahasaan, penyajian, dan keterbacaan siswa. 2) mendeskripsikan uji coba LKS IPA terpadu ditinjau dari aspek keterlaksanaan RPP, hasil belajar siswa dan respons siswa. Pengembangan LKS IPA terpadu ini berbasis model pembelajaran berdasarkan masalah dan mengacu pada desain pengembangan 4D, namun dalam penelitian ini hanya pada tahap pendefinisian (define), perancangan (design) dan pengembangan

(develop). Selanjutnya LKS IPA terpadu diujicobakan pada 12 siswa kelas VIII-1 MTs Negeri Ngronggot

Nganjuk. Hasil penelitian yang diperoleh adalah 1) produk berupa LKS IPA terpadu dengan kelayakan pada aspek kriteria isi diperoleh persentase sebesar 87% dengan kriteria sangat baik, aspek kebahasaan sebesar 83% dengan kriteria sangat baik, dan aspek penyajian sebesar 83% dengan kriteria sangat baik. Persentase keterbacaan siswa pada LKS IPA terpadu sebesar 72% dengan kriteria baik. 2) deskripsi uji coba LKS IPA terpadu untuk keterlaksanaan RPP pada pertemuan pertama sebesar 77% dan pertemuan kedua sebesar 67%. Hasil belajar siswa yang diukur dari ketercapaian indikator siswa adalah aspek kognitif produk, kognitif proses, afektif, dan psikomotor secara berturut-turut meperoleh persentase sebesar 84%, 76%, 61% dan 70% serta respons siswa yakni sebesar 91%. Berdasarkan hasil validasi, keterbacaan siswa, hasil belajar siswa dan respons siswa dapat diinterpretasikan LKS IPA terpadu yang dikembangkan layak.

Kata kunci: Kelayakan LKS IPA terpadu, pembelajaran berdasarkan masalah, tema polusi cahaya Abstract

The aims of this research is to describe 1) the feasibility of worksheet based on problem based instruction pollution for VIII grade junior high school with light pollution topic. Worksheet’s feasibility are viewed from several aspect of content, language, presentation of worksheet and readability student response. 2) to describe testing worksheet, student learning outcomes, and student response. Development of this worksheet using 4-D models, consist of define, design and develop stages. After that, this worksheet is examined on 12 students in VIII-I grade in MTs Negeri Ngronggot Nganjuk. Moreover, the result of this research is integrated science worksheet with 87% for content aspect include very good category. Then, for language and presentation aspects are very good category with 83%. The number for student readibility on integrated science worksheet is 72% as good criteria. Furthermore, 77% is showed for effectiveness aspect on first meeting, however percentage in second meeting only 67%. Percentage of students outcomes which is measured from student indicator achievement of product cognitive, process cognitive, affective, and pshycomotor are 84%, 76%, 61%, and 70% respectively. In addition, students outcome have number 91%. Based on validation results, student readibility, student outcome is got the conclusion that integrated science worksheet is feasible. Keywords: feasibility, Problem Based Instruction, light pollution theme

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan komponen yang sangat penting dalam membangun sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu bersaing dengan perkembangan globalisasi, maka perbaikan dalam bidang pendidikan ini sangat diperlukan khususnya kurikulum pendidikan di Indonesia. Kurikulum merupakan seperangkat pengaturan yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan (BSNP, 2006). Dalam kegiatan pembelajaran perlu digunakan suatu media yang mampu membangkitkan motivasi siswa dalam pembelajaran dan membantu pemahaman siswa pada materi yang diajarkan. Salah satu media pembelajaran yang mampu memotivasi siswa adalah lembar kerja siswa (LKS). Dalam LKS ini memuat petunjuk dan langkah-langkah untuk melakukan

(2)

t U 2 K P m m t u m N b w M k t k k m p m m p m k k t b

tugas yang dis diajarkan (BSN Kurikulum Undang-Undan dan Peraturan 2005 adalah (KTSP). Salah KTSP tingkat Pembelajaran memungkinkan menemukan k sesuai dengan tiga disiplin ilm demikian mat utuh agar sisw dan siswa akan dipelajarinya s aktif dalam keg

Berdasark mengenai ke Ngronggot Ng belum diajarka antara beberap fisika). Materi optik (71,8%) wawancara ter MTs Negeri dilaksanakan kesulitan dal terpadu. Selain dan buku sisw dengan tingkat Dalam pe 10 tipe kete kegiatan pem keterpaduan y model jarring (connected), d penelitian pen model keterpa menentukan se siswa dan m pembelajaran. menjadi sub-s keterpaduan t kontekstual y Sehingga dala dalam menye dengan kehidu terpadu yang bermakna. Da dalam kegiatan sesuaikan deng NP, 2006). m yang diterap ng Republik In n Pemerintah Kurikulum T h satu prinsip t pertama ada terpadu ini m n siswa akti konsep secara h n materi pemb mu yaitu bilog teri IPA terpa wa akan memp n terlatih untuk secara menyelu giatan pembela kan hasil obser egiatan pemb ganjuk adalah an secara terpa pa disiplin ilm i IPA yang di ), dan cahaya rpimpin dengan Ngronggot Ng secara terpad am menyusu n itu, para sisw wa yang dibe t kelasnya. embelajaran IP erpaduan yang mbelajaran. Na yang sering d laba-laba (web

dan model kete ngembangan aduan tipe web

ebuah tema ya member stimul Selanjutnya t ub tema dan tipe webbed ang dekat de am kegiatan pe elesaikan per upan nyata den

dirancang unt alam penelitian n pembelajaran gan pendekata pkan pemerinta ndonesia No. Republik Ind Tingkat Satua p pengembang alah beragam merupakan pen if mencari, m holistik dan au belajaran IPA gi, kimia, dan adu harus dike peroleh pengala k berbagai kon uruh, bermakna ajaran (Mitarli rvasi mahasisw belajaran di h proses pemb adu yaitu belum mu IPA (biolo anggap sulit a (31,3%). Ber n guru mata pe ganjuk pembe du karena par un perangkat wa masih meng eli dari penerb PA menurut Fo g dapat digu amun, di Ind digunakan ada bbed), model erpaduan (integ ini, peneliti bbed karena d ang menarik ag lus positif da tema tersebut pada aktivitas ini memilik engan kehidup embelajaran si rmasalahan ya ngan mengguna tuk pembelaja n ini tema ya n adalah polusi an materi yang ah berdasarkan 22 tahun 2003 donesia Tahun an Pendidikan gan kurikulum dan terpadu ndekatan yang menggali, dan utentik. Hal in yang memua fisika. Dengan enalkan secara aman langsung nsep yang telah a, autentik, dan s dkk, 2009). wa sains 2009 MTs Neger belajaran yang m mengkaitkan ogi, kimia, dan adalah alat-ala rdasarkan hasi elajaran IPA d elajaran belum ra guru masih pembelajaran ggunakan LKS bit disesuaikan ogarty terdapa unakan dalam donesia mode 3 tipe yaitu keterhubungan grated). Dalam menggunakan dimulai dengan gar memotivas alam kegiatan dikembangkan siswa. Mode ki karakteristik pan sehar-hari swa akan aktif ang berkaitan akan LKS IPA aran IPA yang ang digunakan i cahaya. g n 3 n n m u. g n i at n a g h n 9 ri g n n at l di m h n S n at m l u, n m n n i n n l k i. f n A g n Tem memiliki optik. Po disebabka alami, c berbahay Internatio polusi c mengikut yang me (Light Tr yang me termasuk penglihat menyebab http://ww ditimbulk manusia susah tid astronom mengobs yang tida cahaya y bulan pa navigasi ( Berd penelitian Siswa (L Berdasark MTs Ne penelitian siswa ten kognitif, kemampu yang ada METOD Penelitian pengemb pengemb penelitian Nganjuk. pengemb dilakukan IPA, ana analisis pembelaj LKS IPA oleh dua saran unt draft 2. S siswa di M dalam uj a polusi ca keterkaitan olusi cahaya m an intensitas ca cahaya buatan ya yang menim

onal Dark Sky

cahaya didefi ti langit yang enyilaukan (Gl respass), dan k emberi dampak k beberapa pen tan dan bkan pembo ww.sersc.org).

kan oleh polus yang mengak dur, produksi m muda m ervasi benda-b ak bisa bermig yang berlebihan ada malam h (petunjuk arah dasarkan urai n yang berjudu LKS) IPA T kan Masalah geri Ngrongg n ini akan da ntang materi I afektif, dan uan siswa da dalam kehidup DE n yang angan den angan 4D (d n ini adalah ke Rancangan p angan 4D, pa n analisis kurik alisis siswa y konsep, k aran. Pada taha A yang disebut a dosen ahli u tuk perbaikan L Selanjutnya diuj MTs Negeri Ng jicoba terbatas ahaya merupa dengan mater merupakan jeni ahaya yang ber n manusia, mbulkan radiasi y Association) nisikan sebag bercahaya (S lare), cahaya kekacauan cah k merugikan ngaruh yang be merupakan orosan energi Beberapa si cahaya yaitu kibatkan mudah i hormon me mengalami benda langit, grasi ketempat n dapat menga hari yang ber h) saat bermigra ian di atas, ul “Pengemba Terpadu Berb Tema Polusi ot Nganjuk”. apat meningk IPA secara ut psikomotor s alam memecah pan sehari-hari dilakukan a ngan meng define, design, elas VIII-1 MT enelitian ini se ada tahap pen kulum KTSP p yang meliputi kemudian p ap perancangan t dengan draft untuk mendapa LKS yang dik uji cobakan sec gronggot Ngan s LKS IPA te akan materi ri cahaya dan is polusi baru rlebihan dari c dan cahaya . Menurut IDA menyatakan b gai kategori Sky Glow) , c yang salah m haya (Light Cl dari cahaya b erbahaya bagi fenomena i (Jurnal O dampak u terganggunya h lelah, pusin elatonin terga kesulitan d dan banyak b t yang tepat k alahkan bintan rguna sebagai asi. maka dilak angan Lembar basis Pembela Cahaya Kelas Diharapkan d katkan hasil b

tuh baik dari serta meningk hkan permasa i. adalah pene ggunakan d develop). Sa Ts Negeri Ngro esuai dengan d ndefinisian (d

pada mata pel analisis tugas perumusan t n dibuat desain 1. Draft 1 di atkan masukan kembangkan m cara terbatas pa njuk. Keterlaks erpadu tipe w yang n alat u yang cahaya yang A (The bahwa yang cahaya masuk lutter) buatan aspek yang Online yang a tidur g dan anggu, dalam burung karena ng dan i alat kukan Kerja ajaran s VIII dalam belajar ranah katkan alahan elitian desain asaran onggot desain define) ajaran s dan tujuan n awal itelaah n dan enjadi ada 12 sanaan webbed

(3)

125 tema polusi cahaya dilakukan dalam dua kali pertemuan. Selanjutnya dari hasil uji coba diperoleh masukan berdasarkan hasil keterbacaan siswa, hasil belajar siswa dan respons siswa untuk memperbaik menjasi draft 3.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian pengembangan ini meliputi metode telaah, metode validasi, metode observasi dan metode tes. Metode telaah dilakukan dengan lembar telaah yang diberikan kepada dosen ahli untuk memberi saran demi perbaikan LKS IPA terpadu yang dikembangkan peneliti. Metode validasi dilakukan oleh dua dosen ahli FMIPA Unesa dan satu guru mata pelajaran IPA MTs Negeri Ngronggot Nganjuk untuk memberi nilai pada LKS IPA terpadu yang dikembangkan. Metode observasi dilakukan secara langsung selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Proses pembelajaran dilakukan pengamatan untuk mengamati kemampuan guru mengelola kegiatan pembelajaran, aspek kognitif proses, aspek afektif siswa, dan aspek psikomotor siswa. Metode tes dilakukan untuk mengukur kemampuan kognitif produk siswa. Tes diberikan pada akhir pertemuan. Dalam penelitian ini instrument yang digunakan untuk memperoleh data meliputi: lembar validasi, lembar soal dan lembar observasi.

Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis kelayakan LKS, keterbacaan LKS, analisis keterlaksanaan RPP, analisis hasil belajar siswa meliputi aspek kognitif produk, kognitif proses, afektif, dan psikomotor.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada tahap design dilakukan penyusunan LKS IPA

terpadu berbasis pembelajaran berdasarkan masalah tema polusi cahaya dengan format yang disesuaikan dengan sintaks pembelajaran berdasarkan masalah dan dihasilkan draft 1. Selanjutnya dilakukan telaah untuk mendapatkan masukan dan saran guna perbaikan LKS IPA terpadu yang dikembangkan sehingga menghasilkan draft 2. Draft 2 kemudian di validasi oleh dua dosen validator dan satu guru mata pelajaran IPA. Kemudian diuji cobakan terbatas pada 12 siswa kelas VIII di MTs Negeri Ngronggot Nganjuk. Dari hasil validasi dan uji coba dilakukan perbaikan LKS IPA terpadu dan menghasilkan draft 3.

1.Hasil Validasi

Validasi dilakukan setelah dilakukan telaah. Hasil telaah kemudian divalidasi oleh dua dosen validator FMIPA Universitas Negeri Surabaya dan satu guru mata pelajaran IPA di MTs Negeri Ngronggot Nganjuk. Kelayakan LKS IPA terpadu disesuai dengan kriteria konsep dengan kaidah keterpaduan Webbed

dan model pembelajaran berdasarkan masalah (PBM). Berikut adalah hasil validasi disajikan dalam Tabel 1.

Tabel 1. Hasil Validasi LKS IPA terpadu No. Kriteria LKS yang Dinilai Persentase (%) Kriteria Skor 1. Isi 86,67 Sangat Layak 2. Peyajian 82,69 Sangat Layak 3. Kebahasaan 83,33 Sangat Layak

Berdasarkan hasil validasi tersebut, LKS IPA terpadu berbasis pembelajaran berdasrkan masalah dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan kriteria sangat layak digunakan, hal ini sesuia dengan kriteria kelayakan yaitu ≥61%.

2.Uji coba Terbatas

Uji coba dilakukan dengan sampel 12 siswa di MTs Negeri Ngronggot Nganjuk. tema yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran adalah polusi cahaya yang kontekstual dalam kehidupan sehari-hari sehingga siswa akan tertarik untuk mempelajarinya. Hal ini didasarkan persentase rata-rata respons siswa setiap kriteria mencapai ≥61%. Adapun nilai hasil uji coba disajikan dalam Tabel 2.

Tabel 2. Nilai Hasil Uji coba

No. Aspek penilaian (%) Kriteria 1. Keterbacaan Siswa terhadap LKS 72 Baik 2. Keterlaksanaan RPP 61 Baik 3. a.Kognitif Produk b.Kognitif Proses c.Afektif d.Psikomotor 84 76 61 70 Sangat baik Baik Baik Baik 4. Respons Siswa 91 Sangat baik

Respons siswa setelah kegiatan pembelajaran IPA terpadu dengan menggunakan LKS IPA berbasis pembelajaran berdasarkan masalah tema polusi cahaya dilakukan adalah positif. Ketuntasan hasil belajar siswa terdapat 3 siswa tidak tuntas dan 9 siswa tuntas. Siswa dinyatakan tuntas apabila memenuhi KKM IPA yaitu ≥ 80. Tujuan pengukuran hasil belajar adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran (Dimyati, 2009). Adapun hasil belajar siswa dapat disajikan pada gambar di bawah ini:

a. Hasil Belajar Kognitif Produk

Hasil belajar kognitif produk diukur dengan menggunakan tes evaluasi belajar pada akhir pertemuan. Pada ranah kognitif produk ini terdapat 3 siswa yang tidak tuntas dan 9 siswa tuntas. Siswa dinyatakan tuntas apabila memenuhi KKM mata pelajaran IPA yaitu ≥80. 3 siswa tidak tuntas dalam tes evaluasi dikarenakan siswa masih merasa

(4)

kesulitan diberikan membutu Gamb b. Hasil Be Ranah k praktikum LKS IPA diamati lima aspe variabel, menggam Kelima a diperoleh Gam c. Hasil Be Ranah af kegiatan diamati m kegiatan lebih me oleh guru 1 73 0 20 40 60 80 100 1 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 1 Rat a -r ata N ilai Sisw a A P n dalam mem n sehingga uhkan ketelitian bar 1. Hasil Be elajar Kognitif P kognitif prose m berlangsu A terpadu ya dalam penilai ek yaitu merum mencatat mbar grafik

aspek ini diam h persentase se bar 2. Hasil B elajar Afektif fektif dinilai be pembelajaran masuk dalam berlangsung s endalam tentan u yaitu tema po 2 3 4 5 89 83 91 88 2 3 4 5 Siswa 2 3 4

spek yang Diama Penilaian Aspe mahami petunj dalam pe n. elajar Kogniti Proses es dilakukan ung dan siswa ang diberikan ian kognitif p muskan masala hasil data dan membua mati dari tiga ebesar 76%. Belajar Kognit erdasarkan sika n. Pada keemp kriteria baik siswa antusias ng materi yan olusi cahaya. 6 7 8 9 8 93 72 70 8 6 7 8 9 a Nilai Siswa 5 ati ek Kognitif Pr kelom kelom kelom Keteran 1. Mer 2. Men 3. Men tabe 4. Men 5. Mem

juk soal yang enyelesaiannya if Produk saat kegiatan a mengerjakan . Aspek yang proses terdapa ah, menentukan dalam tabel at kesimpulan kelompok dan tif Proses ap siswa dalam pat aspek yang karena selama dan ingin tahu g disampaikan 10 11 12 88 81 92 91 9 10 11 12 roses mpok 1 mpok 2 mpok 3 ngan: rumuskan masalah nentukan variabel ncatat hasil data

l ngambar grafik mbuat kesimpulan g a n n g at n l, n. n m g a u n d. Has Ran pem dala dan dan Dal fasi prak PENUTU Simpulan Berdasark disusun s 1. Kelay berdas a. Kr Ke pe ha pe lay 0 10 20 30 40 50 60 70 80 N il a i rat a -r ata S isw a (% ) Pe rsenta se (% ) Gambar 3 sil Belajar Psik nah psikomoto mbelajaran ber am ranah psik n bahan, mengg n membaca ska lam kegiatan p ilitator untuk ktikum.  Gambar 4. H UP n

kan hasil pen simpulan sebag yakan LKS IP sarkan masalah riteria Isi elayakan isi mbelajaran be asil validasi rsentase sebes yak digunakan A B Aspek yang Pe 60 62 64 66 68 70 72 74 Menyiapkan dan baha A

Peni

3. Hasil Belaja komotor  or siswa diam rlangsung. As komotor adala gunakan termo ala pada thermo psikomotor gur k membimbi Hasil Belajar nelitian dan a gai berikut: A terpadu ber h tema polusi c LKS IPA erdasarkan m oleh dosen v sar 87% dal dalam kegiata C D Diamati enilaian Afekt n alat an Mengguna termomet Aspek yang d

ilaian Psik

K A B C D ar Afektif mati saat keg spek yang di ah menyiapkan ometer dengan ometer dengan ru berperan se ing siswa d Psikomotor analisis data rbasis pembela cahaya pada as terpadu be masalah berdas validator dipe am kategori s an pembelajaran if Pertemuan 1 Pertemuan 2 akan ter Membaca s termome dinilai

komotor

Keterangan: A. Disiplin B. Tanggung jawab C. Bekerja sama D. Bertanya giatan iamati n alat n tepat tepat. ebagai dalam   dapat ajaran spek: erbasis sarkan eroleh sangat n. skala ter b

(5)

127 b. Kriteria Kebahasaan

Kelayakan kebahasaan LKS IPA terpadu berbasis pembelajaran berdasarkan masalah berdasarkan hasil validasi oleh dosen validator diperoleh persentase sebesar 83% dalam kategori sangat layak.

c. Kriteria Penyajian

Kelayakan penyajian LKS IPA terpadu berbasis pembelajaran berdasarkan masalah berdasarkan hasil validasi oleh dosen validator diperoleh persentase sebesar 83% dalam kategori sangat layak.

2. Deskripsi uji coba LKS IPA terpadu berdasarkan masalah tema polusi cahaya pada aspek:

a. Keterbacaan Siswa

Keterbacaan siswa untuk menilai LKS IPA terpadu dari aspek isi, penyajian dan kebahasaan diperoleh persentase sebesar 72% dengan kriteria baik.

b. Keterlaksaan RPP

Keterlaksanaan RPP IPA terpadu dengan pembelajaran berdasarkan masalah dilakukan dua kali pertemuan oleh peneliti, pada pertemuan pertama diperoleh persentase sebesar 77% terlaksana. Pada pertemuan kedua diperoleh persentase sebesar 67% terlaksana.

c. Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar siswa yang diamati yaitu ranah: 1) Kognitif produk

Pada ranah kognitif produk terdapat 3 siswa yang tidak tuntas dan 9 siswa tuntas dalam menyelesaikan tes evaluasi pembelajaran. 2) Kognitif proses

Pada ranah kognitif proses diperoleh persentase sebesar 76% dengan kriteria baik.

3) Afektif

Pada ranah afektif secara klasikal diperoleh persentase sebesar 61% dengan kriteria baik. 4) Psikomotor

Pada ranah psikomotor secara klasikal diperoleh persentase sebesar 70%.

d. Respons Siswa

Setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan media berupa LKS IPA terpadu yang dikembangkan oleh peneliti dengan tema polusi cahaya menggunakan keterpaduan tipe

Webbed diperoleh persentase sebesar 91%.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian peneliti, maka saran peneliti adalah:

1. Hendaknya pengemasan media pembelajaran seperti LKS di rancang semenarik mungkin untuk memotivasi siswa baik dari aspek materi dan penyajian LKS.

2. Dalam pengembangan LKS IPA terpadu berbasis pembelajaran berdasarkan masalah akan lebih baik jika dicantumkan pembuatan produk yaitu hasil akhir setelah proses pembelajaran usai.

3. Pengelolaan waktu dalam kegiatan pembelajaran perlu ditambah karena dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti masih dirasa kurang untuk pelaksanaan kegiatan praktikum dan analisis data hasil praktikum yang diperoleh.

4. Sebelum kegiatan praktikum dilakukan hendaknya siswa dijelaskan dengan lebih rinci dan jelas tentang kegiatan praktikum yang akan dilakukan, sehingga ditengah-tengah pembelajaran siswa dapat menjadi pebelajar mandiri dengan guru sebagai fasilitator. 5. Guru setingkat SMP/MTs hendaknya menggunakan

model pembelajaran terpadu dan mengangkat tema-tema yang ada dalam kehidupan sehari-hari pada pembelajaran IPA agar siswa terlatih untuk memecahkan permasalahan dalam kehidupan nyata. 6. Diperlukan pengembangan LKS IPA terpadu pada

materi lain. DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-dasar Evaluasi

Pendidikan. Bumi Aksara: Jakarta

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu

Pendekatan Praktik. Rineka Cipta: Jakarta

Biggs and Daniel Ortleb. 2008. Science Level Blue. New York: Glenco/McGrew-Hill

BSNP. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan

Menengah. Jakarta. BSNP

Dimyati, dan Mujdiono. 2009. Belajar dan

Pembelajaran. Rineka Cipta: Jakarta

Fogarty, Robin. 1991. How to Integrate the Curricula.

(6)

I I I M N R R W Ibrahim, Mu Berbasis Pengemb Departem Ibrahim, Mus Masalah Ibrahim, Mus Belajar M Mitarlis dkk, Press: Su Nur, Mohamad Masalah Unesa. S Rohman, Muh dan Des Jakarta. P Ridwan. 2010 Penelitia Woo Baek, S Measure of Cont http://ww 2013) uslimin. 2002 Kompetensi G bangan Perang men Pendidikan slimin, 2005. . Unesa Press: slimin dkk. Mengajar. Une 2009. Pembel urabaya d. 2011. Mode . Pusat Sains urabaya hammad dan ain Pengemba Prestasi Pustak 0. Skala Pen an. Bandung. A Seung; Ik Soo of Excessive trol and Aut ww.sersc.org(d

2. Pelatihan

Guru Mata Pel gkat Pembelaj

n Nasional.

Pembelajaran

Surabaya 2010.

Dasar-esa Press: Surab

lajaran IPA Te el Pembelajara s dan Matem Sofan Amri. angan Sistem karya ngukuran Var Alfabeta o Eo. 2011. L Light. Interna tomation Vol diakses pada t Terintegras lajaran Biolog jaran. Jakarta n Berdasarkan -dasar Proses baya Terpadu. Unesa an Berdasarkan matika Sekolah 2013. Strateg Pembelajaran riabel-Variabe Light Pollution ational Journa l. 4, No. 4 anggal 16 Me i gi a: n s a n h gi . l n al . i

Referensi

Dokumen terkait

2017 pada paragraf sebelumnya, memungkinkan bahwa cepatnya telur ikan brushmouth albino menetas pada suhu tinggi diakibatkan oleh suhu yang mempengaruhi jumlah

Pemberian kombinasi herbal A, herbal B dan herbal C terbukti memberikan perubahan pada aktivitas fagositosis makrofag dan produksi ROI mencit Balb/C yaitu

Pelaksanaan pengelolaaan perpustakaan di SMPN 01 Pondok Kubang Kabupaten Bengkulu Tengah dilakukan dengan melaksanakan kegiatan program kerja tahunan sesuai dengan rencana

Manajemen agribisnis mengandung pengertian dari 7 )dua* kata, yaitu manajemen dan agribisnis. Manajemen merupakan seni )art * dan ilmu ) science* untuk melaksanakan suatu rangkaian

Dalam kaitan adanya kolinear yang tinggi sehingga menimbulkan tidak terpenuhinya asumsi terbatas dari masalah multikolinearitas, dengan mempertimbangkan sifat data dari

Pelaksanaan pendekatan baru menerusi kemahiran kerja berpasukan dan kemahiran pengurusan diri adalah untuk mengubah peranan individu pelajar melalui aktiviti

Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan bayi umur 0-4 bulan dari ibu yang mendapat suplementasi vitamin A

Tingkat kebisingan pada 90% dari nett lettable area (NLA) tidak lebih dari atau sesuai dengan SNI 03-6386-2000 tentang Spesifikasi Tingkat Bunyi dan Waktu Dengung dalam