• Tidak ada hasil yang ditemukan

Electronic Portable Articulation Mirror (Epam): Media Untuk Meningkatkan Bahasa Mimik Anak Tunarungu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Electronic Portable Articulation Mirror (Epam): Media Untuk Meningkatkan Bahasa Mimik Anak Tunarungu"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MEDI A UNTUK MENINGKATKAN BAHASA MIMIK ANAK TUNARUNGU

Erbi Bunyanuddin, Doni Bowo N., Rahayu Rizky P., Rizki Junianto,

dan Muhammad N.H.

Fakultas I lmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta

Abstract

Communication is a fundamental human need to inter act w ith each other . For

childr en w ith special needs, par ticular ly childr en w ith hear ing impair ment,

communi-cation becomes ver y impor tant because they must lear n to communicate har der than

the nor mal ones. In Kar nna Manohara Special School an ar ticulation mir r or is used as

a device to tr ain childr en w ith hear ing impairment in communication, especially in

ter ms of facial expr essions. Unfor tunately, how ever , the device is less effective

because it is lar ge and not por table. The pur pose of t his pr ogr am is to implement

Electr onic Por table Ar ticulation Mir r or (EPAM) w hich is a modification of a lar ge

mir r or ar ticulation into a por table, practical and mor e effective one. This pr ogram is

conducted thr ough sever al st eps, namely obser vation, device impr ovement, feasibility

test (calibration), evaluation and r evision, application of device, and evaluation. The

r esults of this pr ogr am is EPAM design that consists of a mir r or , an LCD display, a

contr ol menu, sound indicator light, pow er indicator light, pow er button, display

bater r ay checker , 3.5 mm audio por t, audio por t 7 mm, char ger por t, speaker s,

headsets, and micr ophone. The implementation of EPAM in speech ther apy business

unit of Kar nna Manohar a Special School has succeeded in incr easing the facial

expr essions of the deaf childr en w ith the gain of 0.72 and incr easing the capacity w ith

a high cr iter ion.

Keywords:

ar ticulation por table electr onic mir r or , childr en w ith hear ing impair ment,

facial expr ession

PENDAHULUAN

Seseor ang yang mampu

mende-ngar dapat mengakses banyak infor masi

disbanding dengan seseor ang yang

me-miliki hambatan pendengar an, seper ti

halnya anak tunar ungu. Tunar ungu

ada-lah seseor ang yang memiliki kesulitan

mendengar sehingga menghalangi pr oses

(2)

infor masi linguistik melalui suar a dengan

alat bantu mendengar maupun tidak

(Hallahan dan Kauffman, 2009).

Tuna-r ungu dibagi menjadi dua kategoTuna-r i yaitu

kesulitan dalam mendengar (har d of

hear ing) sebagai dampak dar i hilangnya

kemampuan pada tingkat 35 dB hingga

69dB sedangkan dikatakan tuli

(deaf-ness) apabila kehilangan kemampuan

mendengar lebih dar i 70 dB (Winar sih,

2007). Anak tunar ungu ber komunikasi

dengan menggunakan bahasa mimik

atau dengan bahasa isyarat. Kedua

bahasa ini memfokuskan pada inder a

penglihatan untuk melihat dan membaca

bahasa yang diucapkan. Bahasa mimik

menekankan pada kemampuan

meng-ucapkan kata dengan ar tikulasi yang

jelas dan kemampuan membaca ger akan

bibir kawan bicar a.

Klasifikasi anak tunar ungu ter bagi

dalam 5 yaitu 15-30 dB golongan r ingan,

31-60 dB sedang, 61-90 dB ber at, 91-120

dB Sangat ber at, dan 121 ke atas masuk

dalam golongan Total (Bunawan, Yuw ita,

dan Cecilia, 2000). Sedangkan Winar sih

(2007) ber pendapat tunar ungu

diklasifi-kasikan tuli dan kesulitan mendengar .

Kesulitan dalam mendengar sebagai

dampak dari hilangnya kemampuan pada

tingkat 35 dB hingga 69dB dan dikatakan

tuli apabila kehilangan kemampuan

men-dengar lebih dar i 70 dB. Penggolongan

ini didasar kan pada ketidakmampuan

telinga dalam pr oses mendengar bunyi

yang ber ada di sekitar nya. Sehingga anak

tunar ungu mer upakan anak yang

mengalami hambatan dalam mener ima infor

-masi ber upa suar a dengan alat bantu

dengar maupun tidak sehingga ber

dampak pada kesulitan komunikasi, per

-masalahan

pr ibadi

maupun

sosial

(Muhammad, 2008). Selanjutnya Sar

-djono (2005) menyatakan bahwa

ko-munikasi dapat ber langsung dengan baik

dengan adanya empat komponen yang

har us ber fungsi, yaitu: suar a, ar tikulasi,

kelancaran, kemampuan ber bahasa.

Di SLB Kar nna Manohara, yang

mer upakan sekolah khusus bagi anak

tunar ungu, ter dapat unit usaha ter api

w icara yang memiliki media untuk

melatih kemampuan bahasa mimik yaitu

cer min ar tikulasi. Pada dasar nya media

pembelajar an mer upakan segala sesuatu

yang dapat digunakan untuk menyalur

-kan pesan ser ta dapat mer angsang

pi-kir an, per asaan, per hatian, dan

kemam-puan sisw a sehingga dapat mendor ong

ter jadinya pr oses belajar yang disengaja,

ber tujuan, dan ter kendali (Miar so, 2004).

Untuk itu cer min ar tikulasi sangat

penting guna mendukung pembelajar an

kar ena setiap or ang ter masuk anak

tunar ungu tidak mampu melihat bibir

masing-masing. Hal ini diungkapkan oleh

Her nawati (2011). Selain itu, belajar

bahasa mimik juga per lu intensif, tidak

hanya disekolah, tetapi juga dir umah

dengan pendampingan or ang tua. Namun

(3)

dengan ukur an cer min ar tikulasi yang

besar , ber bentuk seper ti meja r ias,

ukur an meja panjang 130cm, lebar 50cm

dengan tinggi kaki-kaki meja 80cm, dan

ukur an cer min 130cm x 50cm dengan

posisi membujur hor izontal.Hal ter sebut

tidak memungkinkan untuk dipindah

tempatkan.

Melatihkan ar tikulasi yang benar

dalam bahasa mimik adalah hal penting.

Hal ini mempengar uhi kemampuan

bahasa r eseptif maupun ekspr esif anak

tunar ungu. Lebih lanjut bahasa mimik

pada dasar nya menggunakan bahasa

yang ser ing digunakan pada masyar akat

umum. Sehingga masyarakat yang ingin

ber komunikasi dengan anak tunar ungu

tidak per lu paham bahasa isyar at. Dar i

per masalahan di SLB Kar nna Manohar a

ter sebut, solusi yang ditawar kan adalah

media pembelajaran

Electr onic Por table Ar ticulation Mir r or

(EPAM) yang ber upa

cer min ar tikulasi por tabel dengan

kele-bihan mampu dibawa kemana pun,

seper ti di sekolah maupun di r umah.

Electr onic Por table Ar ticulation Mir r or

(EPAM) mer upakan modifikasi dar i

cer min ar tikulasi. Per bedaan yang

men-dasar adalah ukur an yang jauh lebih

kecil. Cer min ar tikulasi por tabel juga

dilengkapi

micr ophone, penger as suara, headset, dan lampu indikator level suar a.

Ukur an dar i EPAM adalah tinggi 26 cm,

panjang 30 cm, dan lebar 5 cm, sehingga

fleksibel, r ingan dan dapat digunakan

diber bagai tempat. Keter ampilan bahasa

dapat semakin ter asah apabila dilakukan

pembiasaan dan dilakukan ter

us-me-ner us. EPAM memper mudah anak

tuna-r ungu untuk membiasakan betuna-r latih

ba-hasa mimik.EPAM memungkinkan untuk

digunakan dengan pendamping selain

ter apis di sekolah, seper ti didampingi

or ang tua saat di r umah.

Luaran yang dihar apkan dar i pr

o-gr am ini adalah adanya pener apan suatu

media pembelajaran yang mer upakan

modifikasi dar i cer min ar tikulasi sebagai

media pembelajar an untuk

meningkat-kan kemampuan bahasa mimik anak

tunar ungu yang pr aktis dan mudah

untuk dipindahkan.

METODE

Tahapan per tama pener apan pr

o-gr am adalah obser vasi untuk

mengum-pulkan data-data mengenai tempat mitra.

Tahapan kedua yaitu pengembangan

pr oduk awal untuk melakukan

peng-kajian lebih mendalam dalam pembuatan

EPAM. Tahapan yang ketiga adalah uji

kelayakan untuk mengetahui kelayakan

alat dengan melakukan kalibrasi dan

penilaian ahli media. Tahapan keempat

dilakukan evaluasi danr evisi untuk

me-lakukan per baikan apabila belum layak.

Tahapan kelima melakukan sosialisasi

dan pener apan penggunaan media

ke-pada mitr a. Tahapan yang keenam

(4)

adalah evaluasi untuk mengevaluasi

se-lur uh kegiatan pr ogr am.

Pener apan teknologi EPAM

dilak-sanakan dari bulan Apr il-Juli 2014 di

beber apa tempat yaitu: a) SLB Kar nna

Manohar a, b) Rumah kontr akan Ibra,

depan SLB Kar nna Manohar a, Depok,

Sleman, c) Rumah Ifah, Salakan,

Selo-mar tani, Kalasan, Sleman, d) Rumah

Ir van, Ter ban GK IV No 390G, e) Rumah

Lutfi, Jl. Kaliur ang Km 15, f) Rumah

Raihan, Desa Kandangan, Seyegan,

Sle-man, dan g) Rumah Putra, Jl. Diponegor o,

Yogyakar ta.

Alat yang digunakan untuk

me-nyempur nakan media dalam pr ogr am ini

adalah(a) Mesin pemotong Alumunium;

(b) Pelipat plat; (c) Alat ukur (mistar

penggar is); (d) Mesin gur de; (e) Mesin

ger inda; (f) Ragum; (g) Tang Rifet; (h)

Angket; (i) Obeng; (j) Solder ; (k) Atr

ak-tor ; (l) Buku panduan.Sedangkanbahan

yang digunakanyaitu(a) Alumunium; (b)

Tenol; (c) Rangkaian Amplifier ; (d)

Bater ai Li-Po; (e) Kabel; (f) Rangkaian

Balancer ; (g) Rangkaian VU meter ; (h)

Speaker ; (i) Micr ophone; (j) Cer min.

Tahap kedua yaitu pr oses

assem-bling

(per akitan) yang dilakukan

bebe-r apa tahap, sebagai bebebe-r ikut.

PembuatanRangka

Electr onic Portable Ar ticulation Mir r or

( EPAM)

1.

Pr epar asi alat dan bahan yang

di-gunakan.

2.

Memotong aluminium sesuai dengan

ukur an seper ti ber ikut.

3.

Memasang

cer min

pada

r angka

EPAM.

4.

Pembuatan r angkaian amplifier ,

ba-lancer ,

micr ophone

dan

bater ai

char ger .

Teknik pengambilan data yang

digunakan pada pener epan EPAM ini

menggunakan teknik tes. Teknik ini

digunakan untuk memper oleh data

pener apan EPAM ter hadap kemampuan

anak tunar ungu melalui pr e-test dan

post-test baik data secar a kualitatif

maupun kuantitatif.

Evaluasi pr ogr am secara

kese-lur uhan ter hadap hasil pengujian

di-lakukan di akhir pr ogr am. Pada evaluasi

ini dilakukan penilaian hasil ker ja

Electr onic Por table Ar ticulation Mir r or

(EPAM) ter hadap kemampuan ber bahasa

mimik anak tuna r ungu. Evaluasi

dila-kukan dengan menggunakan teknik

analisis yang dijabar kan sebagai ber ikut.

1.

Analisis kualitatif, yaitu menganalisis

data dengan tidak menggunakan

angka-angka melainkan menggunaka

hasil infor masi yang sesuai untuk

mengetahui pener apan EPAM

ter-hadap kemampuan bahasa mimik

anak tunar ungu.

2.

Analisis kuantitatif, yaitu

mengana-lisis menggunakan per hitungan

ang-ka-angka untuk mengetahui pengar uh

pener apan EPAM ter hadap

(5)

kemam-puan bahasa mimik anak tunar ungu.

Pada analisis kuantitatif ini didasar

-kan pada hasil

pr e-test dan post-test

yang menggunakan

gain-test yaitu

dengan menghitung nilai gain (g).

Nilai gain ini digunakan untuk

mengetahui peningkatan kemampuan

bahasa mimik anak tunar ungu setelah

menggunakan media pembelajar an

EPAM.

Inter pr etasi nilai gain disajikan

dalam kr iter ia sebagai ber ikut

Tabel 1. Kriteria Nilai

Gain

Nilai

Kriteria

Tinggi

Sedang

Rendah

HASI L DAN PEMBAHASAN

Electr onic Por table Ar ticulation Mir r or

(EPAM) mer upakan modifikasi

dar i cer min ar tikulasi sebagai media

pembelajar an untuk meningkatkan

ke-mampuan bahasa mimik anak tunar ungu

yang pr aktis dan mudah untuk

di-pindahkan. Setelah melalui pr oses

pe-nyempur naan media diper oleh model

EPAM sebagai ber ikut.

Tampilan EPAM secar a keselur uhan

-

Display LCD

, untukmenampilkan

volume danintensitasker assuar a

(dB)

-

Contr ol Menu

, untukmengatur

volume dantampilan

(6)

-

Batter y Checker

-

Lampu Indikator Power

-

Tombol Power

-

Speaker

, dengan

peningkatan kemampuan speaker

dapat lebih ker as

-

Har dcase

, dengan bahan yang lembut

akan membuat pengguna nyaman

dalam pemakaian EPAM

-

Lampu I ndikator Suara

, sebagai

pendet eksi suar a yang

dimunculkan

-

Natur al Mir ror

,

untukmenampilkanmimikwajahpenggu

na

-

Por t Audio 3,5mm

-

Por t Audio 7mm

-

Por t Char ger
(7)

- Headset dan Micr ophone

, digunakan anak tunar ungu

-

Mic Jepit

, digunakan oleh gur u pendamping

- Char ger

,

digunakan untuk mengisi ulang bater ai

Gambar 1. Model Media Pembelajaran EPAM

Tahapan pembuatan EPAM ter dir i

dar i dua belas tahap sebagaimana

dijabar kan ber ikut ini.

Perencanaan Alat

Pada tahapan ini ter dir i dar i

pembuatan desain layout r angkaian

pr osessor EPAM,

layout

r angakaian VU

meter / audio level meter , pemilihan

spe-sifikasi amplifier , spespe-sifikasi mikr opon,

speaker , headset

per encanaan ukur an

cer min, dan desain r angka EPAM.

Pembuatan

Rangkaian

Prosessor

EPAM

Setelah layout r angkaian pr osesor

EPAM selesai dibuat selanjutnya

dilaku-kan pr oses

etching. Setelah dilakukan

pr oses

etching, selanjutnya adalah

pe-r angkaian komponen-komponen elektpe-r

o-nika dar i r angkaian pr osesesor EPAM

menggunakan dengan sholder.

Pembuatanrangkaian VU Meter/ Audio

Level meter

Setelah Layout VU meter . Audio

level meter

selesai dibuat selanjutnya

dilakukan pr oses etching. Pr oses etching

menggunakan lar utan Fer r i Chlor ide

(FeCl3). Setelah dilakukan pr oses

etch-ing, per angakaian kompenen-komponen

elektr onika dar i VU meter /

audio level meter dengan sholder .

Pembuatan Rangkaian Amplifier

Amplifier yang digunakan

me-miliki spesifikasi 20W/ 12 V. Setelah

lay-out amplifier

selesai selanjutnya

dilaku-kan pr oses

etching. Setelah dilakukan

pr oses etching, per angakaian

kompenen-komponen elektr onika dar i Amplifier

dengan sholder.

Pembuatan Program untuk Prosessor

EPAM

Pr ogr am yang dibuat ber tujuan

sebagai pengolah sinyal masukan dar i

EPAM sehingga didapatkan keluar an

yang efisien dengan cara memanfaatkan

fungsi pengaturan volume. Pr ogr am ini

(8)

juga ber fungsi untuk mengolah sinyal

keluar an suara dar i speaker sehingga

dapat diper oleh nilai keker asan suar a

(dengan satuan dB) yang nantinya akan

ditampilkan pada LCD.

Pengisian Program ke I C Processor

EPAM

Hal ini ber tujuan untuk

mengisi-kan pr ogr am ke IC sehingga kiner ja

sis-tem dapat ber jalan seper ti yang

di-har apkan.

Perakitan antar Rangkaian EPAM

Setelah semua masing-masing

ba-gian tiap r angkaian elektr onik telah

di-r akit langkah selanjutnya adalah

peng-gabungan dan per ngkaian antar

kom-ponen, sehingga semua sistem dapat

ber jalan sebagaimana mestinya.

Pembuatan Rangka EPAM

Rangka EPAM ter buat dar i plat

aluminium dengan tebal 0,7mm dengan

ukur an tinggi 36,5 cm, tebal 2,5cm,

panjang 29,5 cm.

Pemasangan Cermin

Pemasangan cer min ini sebagai

utama dalam media ini. Cer min dipasang

ketika rangka sudah siap difungsikan.

Ukur an dar i cer min adalah 19,5cm x 27

cm.

Pemasangan Komponen Elektronik

pada Rangka

Pemasangan komponen ini bagian

akhir setelah cer min diletakkan.

Kom-ponen demi komKom-ponen dipasangkan

dengan r api dan dir ekatkan agar tidak

mudah goyah, sehingga antar sambungan

positif dan negative tidak ber sentuhan

yang menyebabkan konslet.

Pengujiankinerja EPAM

Tahap pengujian sebagai langkah

kesiapan dar i media EPAM untuk

diguna-kan bagi anak tunar ungu. Pengujian ini

dilakukan dengan kalibr asi ker as suar a

yang dihasilkan oleh

speaker

dan

peng-ujian pada ahli ar tikulasi.

Pembuatan

Har dcase

EPAM

Pembuatan

har dcase

selain ber

-tujuan untuk membuat dudukan bagi

EPAM juga untuk memper cantik

tampil-an.

Har dcase

ini ber guna supaya saat

penggunaan media, pendamping maupun

anak tunar ugu tidak per lu memegangi.

Dudukan ini juga diukur dengan tepat

agar mudah digunakan baik saat duduk

di bawah (kar pet atau lantai) dan saat

duduk di meja.

Skema ker ja EPAM yaitu pada saat

suar a pengguna (anak tunar ungu atau

pendampingnya) masuk ke dalam sistem

melalui per antar a

micr ophone, sinyal

ter sebut diolah oleh mikr okontr oler yang

kemudian akan dikeluar kan ke display

(9)

LCD menjadi infor masi intensitas suar a

dalam satuan dB. Sinyal ini juga akan

dikeluar kan ke lampu indikator sebagai

penanda ker asnya suar a dalam bentuk

cahaya lampu LED. Selain itu sinyal juga

dikeluar kan dalam bentuk suar a oleh

speaker

dan speaker headset

yang dapat

diatur ker as-kecil intensitasnya melalui

contr ol menu.

Pr insip ker ja pengoper asian EPAM

ter dir i dar i beber apa tahap, sebagai

ber ikut.

a.

Pendampingduduk di sebelah kir i

anak tunar ungu.

b.

Buka har dcase EPAM

c.

Posisikan cer min sehingga

pendam-ping dan anak tunar ungu dapat saling

melihat kedua mulut masing-masing

d.

Hubungkankeduajackmicr ophone.

pada

por t micr ophone

dan

jack headset dengan por t headset.

e.

Hidupkan EPAM dengan menekan

tombol pow er OFF ke ON.

f.

Tekan tombol OK dan atur volume

dengan menekan tombol atas bawah

sesuai kebutuhan.

g.

Pasangkanheadset

padatelingaanaktunar ungu

h.

Pendamping memegang micr ophone 1

dan member ikan contoh

mengucap-kan hur uf atau kata dengan ar tikulasi

yang benar .

i.

Anak tunar ungu memegang

micr o-phone 2 dan melakukan pengucapan

hur uf atau kata sesuai yang

diucap-kan oleh pendamping dengan ar

ti-kulasi yang benar .

j.

Poin h dan i dilakukan secar a ber

-ulang-ulang sampai ar tikulasi yang

diucapkan anak tunar ungu menjadi

benar .

Pener apan pr ogr am EPAM pada

anak tunar ungu melalui beber apa tahap

mulai dar i pener apan aw al (adanya pr

e-test), kemudian Monitor ing I, Monitor ing

II dan Monitor ing III ser ta dilakukannya

pos-test untuk mengetahui seber apa

signifikan pener apan EPAM pada anak

tunar ungu SLB Kar nna Manohar a. Ber

i-kut ini adalah hasil dari pener apan EPAM

yang dilakukan.

Hasil Kualitatif

Secara kualitatif ter dapat

pening-katan yang signifikan. Hal ini dapat

dilihat dar i setiap fonem yang diujikan

ataupun yang dilatihkan oleh gur u dan

or ang tua meningkat. Contohnya pada

fonem P, pada pr e-test, sebagian besar

anak tunar ungu fonem P tidak ter dengar

ataupun tidak jelas mengucapkannya.

Selain itu, suar a kebanyakan anak

tuna-r ungu masih sengau. Sengau muncul

kar ena pengatur an udar a yang keluar

belum stabil. Udar a yang dikeluar kan

dar i hidung dan mulut. Untuk melatihnya

dengan menekan kedua lubang hidung

dan sembar i memper hatikan ar tikulasi

yang benar melalui EPAM. Dapat dilihat

pada Luthfi, diaw al Pena diucapkan bena

(10)

dan diakhir Phena. Hal ini disebabkan

anak diawal belum paham membedakan

mimik fonem B dengan fonem P. Jika P

letupan tidak seker as hur uf B.

Pada fonem B, kar ena bentuk

pengucapan yang sama dengan P, ser ing

ter jadi kesalahan pengucapan.

Contoh-nya pada Ifah, kata hijab, saat pr e-test

mengucapkan ijap namun sesudah

ada-nya latihan menjadi Hijjabh. Walau masih

ter lalu tebal dalam mengucapkan B,

tetapi anak sudah paham dimana saat

mengucapkan P dan B.

Untuk fonem M, kebanyakan

kesalahan yang muncul adalah M tidak

begitu jelas. Hal ini disebabkan

kurang-nya anak tunar ungu memahami getar an

yang timbul ketika mengucapkan fonem

M. Kebanyakan pipi saat mengucapkan

fonem M tidak ber getar kar ena

kurang-nya penekanan. Contohkurang-nya pada Ir van,

kata mata diaw al diucapkan / ata/ , tanpa

memper hatikan timbulnya fonem M.

Getar an pada pipi tidak ter asa. Setelah

dilakukan latihan menggunakan EPAM,

Ir van dapat lebih mer asakan dan

mengetahui fonem M akan menimbulkan getar

-an di pipi.

Sebagian besar anak tunar ungu

yang dilatih sudah dapat mengucapkan

hur uf W, walaupun yang ter dengar ada

yang masih lemah, gerakan bibir belum

begitu jelas dan ter dengar mengucapkan

uo. Contohnya pada Ibra, kata Saw o,

diaw al Ibr a mengucapkan sao, tetapi

setelah dilatih dengan EPAM, anak

tunar ungu dapat mengucapkan saw o.

Dengan bantuan cer min yang ada pada

EPAM, Ibr a dapat memper hatikan ger

ak-an bibir saat mengucapkak-an fonem W.

Cer min ini membantu menyadar kan

anak untuk memunculkan dan

meng-ger akan bibir lebih jelas.

Hasil Kuantitatif

(11)

Untuk nilai gain yang dialami oleh

masing-masing anak adalah sebagai ber

i-kut.

Tabel 2. Nilai

gain

No.

Nama

Nilai gain

1.

Lutfhi

0,85

2.

Ibr a

0,64

3.

Ifah

0,70

4.

Putr a

0,81

5.

Ir van

0,57

6.

Rayhan

0,72

Untuk keselur uhan nilai gain pada

pener apan pr ogr am EPAM adalah 0,72.

Secara kuantitatif, pener apan EPAM ber

-hasil meningkatkan bahasa mimik pada

anak tunar ungu. Ber dasar kan data yang

diolah dan disajikan dalam bentuk gr afik

seper ti Gambar 5. menunjukkan bahwa

peningkatan kemampuan bahasa mimik

ter lihat dar i per ubahan kemampuan

anak tanar ungu dalam pengucapan

fonem. Dar i grafik ter sebut dapat dikaji

bahw a kar akter istik setiap anak

tuna-r ungu betuna-r beda-beda dalam belajatuna-r

me-ningkatkan bahasa mimik menggunakan

EPAM.

Ter dapat empat dar i enam anak

tunar ungu yaitu Lutfhi, Ibr a, Ifah, dan

Rayhan memiliki gr afik peningkatan

secar a linear . Hal ini menunjukkan EPAM

mampu menjadi media pembelajar an

yang membantu anak tunar ungu dalam

meningkatkan kemampuan ber bahasa

mimik secar a stabil. Dua anak sisanya

yaitu Putr a dan Ir van, yang memiliki

gr afik peningkatan kemampuan ber

-bahasa mimik yang kur ang stabil

me-nandakan ter dapatnya faktor -faktor lain

yang mempengar uhi dalam pembelajar

-an.

Kemudian ber dasar kan nilai

gain

yang dihasilkan, ter dapat empat anak

yaitu Lutfhi, Ifah, Putr a, dan Rayhan yang

memiliki nilai gain lebih dar i 0,70 dengan

kr iter ia tinggi dan dua anak yaitu Ir van

dan Ibr a memiliki nilai

gain

dibawah

0,70 dengan kr iter ia sedang. Untuk nilai

gain

ter tinggi dimiliki oleh Lutfhi yaitu

sebesar 0,85, dan nilai

gain

ter endah

diper oleh Ir van, yaitu sebesar 0,57.

Se-cara keselur uhan nilai

gain pada

pe-ner apan pr ogr am EPAM untuk

mening-katkan kemampuan bahasa mimik anak

tunar ungu adalah 0,72. Ber ar ti nilai

ter sebut ter dapat dir entang

.

Sehingga dapat dikategor ikan pener apan

EPAM dalam meningkatkan kemampuan

ber bahasa mimik ter masuk dalam kr

i-ter ia tinggi.

PENUTUP

Ber dasar kan pener apan

Electr onic Por table Ar ticulat ion Mir r or

(EPAM)

untuk meningkatkan kemampuan bahasa

mimik anak tunar ungu yang telah

dilaku-kan dapat ditar ik simpulan bahwa desain

EPAM ter dir i dari cer min, display LCD,

Contr ol Menu, lampu indikator suara,

lampu indikator Pow er , tombol Pow er ,

(12)

display bater r ay checker , Por t audio

3,5mm, Por t audio 7mm, Por t char ger ,

speaker , headset, dan micr ophone.

Meka-nisme pembuatan melalui tahap per

en-canaan alat, pembuatan r angkaian pr

o-sesor EPAM, pembuatan r angkaian VU

meter / audio level met er , pembuatan

r angkaian amplifier , pembuatan pr ogr am

untuk pr osesor EPAM, pengisian pr

o-gr am ke IC Pr ocessor EPAM, per akitan

antar

rangkaian

EPAM,

pembuatan

r angka EPAM, pemasangan cer min,

pemasangan komponen elektr onik pada

r angka, pengujian kiner ja EPAM, dan

pembuatan har dcase EPAM. Pr insip ker ja

EPAM dimulai dar i input suara melalui

micr ophone, kemudian dipr oses oleh

mikr okontr oler yang akan menjadi

out-put ber upa infor masi intensitas suar a

pada display LCD dan lampu indikator

suar a, selain itu juga dikeluar kan

men-jadi suara yang lebih ker as oleh speaker .

Kemudian untuk pener apan EPAM di SLB

Kar nna Manohar a telah ber hasil

mening-katkan kemampuan bahasa mimik anak

tunar ungu dengan gain (g) 0,72 dan

peningkatan kemampuan dengan kriter ia

tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

Bunaw an, Lani & Yuwita, Cecilia Susila.

2000.

Penguasaan Bahasa Anak Tunar ungu. Jakar ta: Yayasan Santi

Rama.

Hallahan& Kauffman. 2009.

Exceptional Lear ner s. Pear son: Califor nia.

Her nawati, Tati. 2011.

Media dan Pr

a-sar ana Pembelajar an Ar tikulasi dan Optimalisasi Fungsi Pende-ngar an. Diunduh dar i www

.file.-upi.edu.com.

Miar so, Yusufhadi. 2004. Menyemai Benih

Teknologi Pendidikan. Jakar ta: Pr

e-nada Media.

Muhammad, Jamila.K.A. 2008.

Special Education for Special Childr en.

Jakar ta Selatan: Hikmah.

Sar djono. 2005.

Ter api Wicar a. Jakar ta:

Depar temen Pendidikan Nasional.

Winar sih, Mur ni. 2007.

Inter vensi Dini

bagi Anak Tuna Rungu dalam Pemer olehan Bahasa.

Jakar ta.

Depar temen

Pendidikan

dan

Kebudayaan.

Gambar

Tabel 1. Kriteria Nilai  Gain  Nilai    Kriteria
Gambar 2. Grafik Sebaran Nilai Pengucapan Fonem oleh Anak Tunarungu
Tabel 2. Nilai  gain

Referensi

Dokumen terkait

Kesiapan tenaga kesehatan di jajaran Dinas Kesehatan Kab Kediri yang ada adalah sebagai berikut

Selain itu, dapat dilihat juga dari tingkat keterampilan yang telah dikuasai oleh warga binaan sosial selama mengikuti program keterampilan tersebut serta kualitas dari sarana dan

1) Ukuran perusahaan dapat menentukan tingkat kemudahan perusahaan memperoleh dana dari pasar modal. Perusahaan kecil umunya kekurangan akses ke pasar modal yang

Sesuai dengan pendapat Slavin (2005:14) yang menyatakan bahwa model Cooperative Learning tipe TGT merupakan suatu model pembelajaran yang mudah diterapkan dan

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan dan juga kemudahan dalam menyelesaikan tugas akhir dengan judul

Dampak ekonomi masyarakat yang terjadi pada objek wisata sungai hijau kabupaten Kampar berdasarkan hasil penelitian penulis melalui wawancara dengan para narasumber,

Harald Hardråde skal selv ikke ha oppholdt seg mye på Vestlandet mens Olav Kyrre bygde sitt eget maktsenter i Bjørgvin på en tid der hans styre har blitt sett på som godt for

Penegakan Hukum Terhadap Penyalahgunaan Visa Kunjungan Bagi Warga Negara Asing Di Wilayah Kerja Kantor Imigrasi Kelas 1 Surakarta ... Upaya Imigrasi Surakarta Agar