• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA. KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA BOGOR Jl. Loader No.7, Telp/Fax. (0251) Laporan Kinerja KPU Kota Bogor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA. KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA BOGOR Jl. Loader No.7, Telp/Fax. (0251) Laporan Kinerja KPU Kota Bogor"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KINERJA

KOMISI PEMILIHAN UMUM

KOTA BOGOR

(2)

P

Kata Pengantar

uji dan syukur dipanjatkan ke khadirat Alloh SWT, karena berkat Rakhmat dan

Karunia-Nya Laporan Kinerja (LK) Komisi Pemilihan Umum Kota Bogor Tahun

2016 dapat disusun dan diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan Kinerja

KPU Kota Bogor disusun sebagai wujud pertanggungjawaban KPU Kota Bogor

dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya sebagai penyelenggara

Pemilihan Umum di tingkat Kabupaten/Kota sebagaimana diatur dalam

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum dan

Pemilihan Kepala Daerah.

Penyusunan Laporan Kinerja KPU Kota Bogor berpedoman pada

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Selain

itu penyusunan LK KPU Kota Bogor juga berpedoman pada Keputusan KPU

Nomor 63/Kpts/KPU/Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Komisi Pemilihan

Umum Tahun 2015-2019.

Sejalan dengan proses Reformasi Birokrasi di lingkungan Komisi

Pemilihan Umum, KPU Kota Bogor sebagai salah satu satuan kerja di

lingkungan Komisi Pemilihan Umum juga melakukan pemantauan dan

pengendalian kinerja dalam rangka meningkatkan akuntabilitas dan kinerja di

lingkungan unit kerja sekretariat KPU Kota Bogor. Sebagai penyelenggara

Pemilihan Umum dan Pemilihan Kepala Daerah, KPU Kota Bogor memiliki

komitmen untuk bekerja secara profesional, transparan, akuntabel, bersih dan

bebas korupsi, baik dalam pengelolaan kelembagaan maupun dalam

(3)

Kota Bogor senantiasa berupaya agar pelaksaaan kinerja berorientasi hasil, baik

hasil

output

maupun

outcome

. Sehingga pelaksanaan kinerja KPU Kota Bogor

diharapkan dapat dipertanggungjawabkan baik secara institusional maupun

kepada pemangku kepentingan dan masyarakat pada umumnya.

Hasil capaian pelaksanaan kinerja KPU Kota Bogor pada Tahun 2016

terhadap sasaran, secara umum telah dapat memenuhi target dan sesuai

dengan rencana yang telah ditetapkan. Selanjutnya Laporan Kinerja KPU Kota

Bogor Tahun 2016 diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dan masukan

untuk perbaikan ke depan, sehingga kinerja dan akuntabilitas KPU Kota Bogor

menjadi lebih baik lagi dalam mewujudkan Visi KPU sebagai Penyelenggara

Pemilihan Umum yang mandiri, Profesional, dan berintegritas untuk

mewujudkan Pemilu yang LUBER dan JURDIL.

Kerja keras dan kerjasama yang baik di antara Komisioner dengan

jajaran Sekretariat KPU Kota Bogor dalam melaksanakan program dan kegiatan,

Alhamdulillah pada Tahun 2016, KPU Kota Bogor telah berhasil meraih 3 (tiga)

penghargaan pengelolaan Pelayanan Informasi Publik, yaitu,

pertama

“Penghargaan Sebagai Pengelola Pelayanan Informasi Publik dengan Kategori

SANGAT PATUH” dari KPU Provinsi Jawa Barat,

kedua

“Penghargaan Kategori

Website

Terbaik KPU di Jawa Barat Tahun 2016”, dan

ketiga

“Penghargaan atas

Pengumuman Informasi Berkala Terbaik Tahun 2016” dari Komisi Informasi

Provinsi Jawa Barat. Penghargaan-penghargaan yang diterima oleh KPU Kota

Bogor tersebut harus dapat dijadikan sebagai pemacu semangat untuk bekerja

lebih baik lagi dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (

good

governance

).

Ucapan terima kasih disampaikan kepada seluruh jajaran komisioner dan

sekretariat KPU Kota Bogor yang telah bekerjasama berupaya untuk

menyelesaikan Laporan Kinerja KPU Kota Bogor Tahun 2016 dengan penuh

tanggungjawab dan keikhlasan. Namun demikian sebagaimana kata pepatah

tak ada gading yang tak retak

”, Laporan Kinerja KPU Kota Bogor Tahun 2016

yang telah disusun ini tentu masih banyak kekurangan dan hal-hal yang masih

(4)

perlu disempurnakan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan

saran untuk perbaikan selanjutnya.

Bogor, 20 Januari 2017

Ketua,

(5)

Ringkasan Eksekutif

KPU Kota Bogor sebagai penyelenggara Pemilihan Umum dan Pemilihan Kepala Daerah di tingkat Kota Bogor memiliki tanggungjawab untuk memberikan pelayanan kepada publik, baik pada masa tahapan penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada maupun dalam melaksanakan tugas rutin administrasi sebagai lembaga penyelenggara Pemilu. KPU Kota Bogor sebagai satuan kerja di tingkat kabupaten/kota secara hirarkis merupakan bagian dari KPU Provinsi Jawa Barat dan KPU Republik Indonesia, dengan demikian dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya selalu berpedoman pada program dan kegiatan yang telah ditetapkan oleh KPU dan KPU Provinsi Jawa Barat dan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Sebagai satuan kerja KPU di tingkat kabuaten/kota, KPU Kota Bogor dalam menjalankan tugas dan kewenangannya memerlukan arah dan pedoman yang jelas sebagai acuan untuk menetapkan kinerja dan capaian kinerja yang terukur yang dapat dipertanggungjawabkan secara institusional, baik kepada institusi di atasnya maupun kepada publik. Oleh karena itu KPU Kota Bogor telah menetapkan Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2015-2019 KPU Kota Bogor yang mengacu dan berpedoman pada Rencana Strategis KPU 2015-2019, dengan sasaran stratgeis dan indikator kinerja yang merupakan penjabaran dari sasaran

(6)

stratgeis dan indikator kinerja KPU dalam lingkup wilayah kerja KPU Kota Bogor.

Laporan Kinerja (LK) KPU Kota Bogor Tahun 2016 disusun sebagai perwujudan pertanggungjawaban KPU Kota Bogor dalam pencapaian sasaran strategis sesuai visi dan misi KPU. Dalam Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2016, sesuai dengan DIPA KPU Kota Bogor Tahun 2016, sasaran strategis KPU Kota Bogor adalah

Meningkatnya Kapasitas Penyelenggara Pemilu, dengan 4 (empat) Indikator Kinerja Utama (IKU), yaitu 1) Persentase Terpenuhinya Pegawai Organik Kesekretariatan KPU (65%), 2) Persentase Kepatapan Waktu Penyelesaian Pelayanan Administrasi Kepegawaian (100%), 3) Pelanggaran Kode Etik Terhadap Penyelenggara Pemilu (0%), dan 4) Opini BPK atas LHP (WTP). Berdasarkan hasil evaluasi dan analisis capaian kinerja, dapat dikatakan semua target terpenuhi sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Dalam menjalankan tugas dan kewenangannya pada masa tidak sedang melaksanakan tahapan Pemilu dan Pilkada, KPU Kota Bogor selain melaksanakan program dan kegiatan sebagaimaan dianggarkan dalam DIPA KPU Kota Bogor, juga secara mandiri berinisiatif dan berinovasi untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang menunjang pencapaian sasaran kinerja KPU Kota Bogor sesuai dengan Rencana Strategis yang telah ditetapkan. Sebagai lembaga penyelenggara Pemilu dan Pilkada, dalam upaya meningkatkan kepercayaan publik, KPU Kota Bogor telah berusaha bekerja secara profesional, transparan dan akuntabel, khususnya dalam memberikan Pelayanan Informasi Publik. Untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi Publik, secara offline KPU Kota Bogor menyediakan fasilitas Anjungan Informasi Publik (AJIP) yang menyajikan informasi Pemilu secara lengkap pada layar touchscreen yang mudah dioperasikan, sedangkan secara online menyediakan layanan informasi pada situs website yang selalu di update setiap saat. Selanjutnya dalam upaya melaksanakan pendidikan pemilih pemula, disediakan fasilitas perangkat pemilihan dengan menggunakan aplikasi e-voting, yang dapat digunakan dalam pemilihan Ketua OSIS di tingkat Sekolah Lanjutan Atas, Pemilihan BEM Perguruan Tinggi dan Pemilihan Ketua RT dan/atau RW. Atas capaian berbagai kinerja tersebut, KPU Kota Bogor pada

(7)

“Penghargaan Sebagai Pengelola Pelayanan Informasi Publik dengan Kategori SANGAT PATUH” dari KPU Provinsi Jawa Barat;

kedua, “Penghargaan Kategori Website Terbaik KPU di Jawa Barat Tahun 2016”; danketiga,“Penghargaan atas Pengumuman Informasi Berkala Terbaik Tahun 2016” dari Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat.

Upaya KPU Kota Bogor dalam menunjang tercapainya sasaran dan target Kinerja untuk Sasaran Strategis

Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Pemilu, pada tahun 2016, pada saat tidak sedang menyelenggarakan Pemilu/Pikada, KPU Kota Bogor melakukan berbagai kegiatan untuk mencapai sasaran antara, sebagai pra kondisi untuk pencapaian kinerja pada tahun selanjutnya. Pertama, untuk capaian indikator kinerja Persentase Partisipasi Pemilih dalam Pemilu, telah diselenggarakan sosialisasi dan pendidikan pemilih sebagai pembelajaran berdemokrasi melalui fasilitasi pemilihan Ketua OSIS di 8 (delapan) Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SMA, SMK dan MAN) dengan rata-rata partisipasi di atas 90%. Antusiasme pemilih pemula dalam Pemilihan Ketua OSIS diharapkan dapat berdampak pada peningkatan partisipasi pemilih dalam Pilkada Tahun 2018 dan Pemilu Tahun 2019. Sedangkan untuk meningkatkan antusiasme usia pra-pemilih (usia 13-14 tahun) terhadap Pemilu dan Pilkada, KPU Kota Bogor bersama KPU RI menyelenggarakan pendidikan pemilih dan simulasi pemilihan bagi pelajar SMPN 4 Bogor. Kedua, untuk capaian indikator kinerjaPersentase Partisipasi Pemilih Perempuan dalam Pemilu, dan indikator kinerja Persentase Pemilih Disabilitas yang Terdaftar dalam DPT yang Menggunakan Hak Pilihnya,KPU Kota Bogor bersama KPU RI menyelenggarakan Pendidikan Pemilih bagi Perempuan Penyandang Kesejahteraan Sosial (PMKS) bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi (Disnakersostran) Kota Bogor, yang diikuti oleh 100 (seratus) peserta. Dengan tumbuhnya pemahaman dan kesadaran atas hak pilihnya diharapkan setiap peserta yang telah mengikuti pendidikan pemilih dapat mensosialisasikan lagi kepada masyarakat di lingkungannya, sehingga partisipasi pemilih perempuan dan penyandang disabilitas dapat meningkat pada Pemilu dan Pilkada selanjutnya. Ketiga, untuk capaian indikator kinerja Persentase Pemilih yang Berhak Memilih Tetapi Tidak Masuk Dalam Daftar Pemilih dan indikator kinerja Persentase Pemilih Disabilitas yang Terdaftar dalam DPT yang Menggunakan Hak Pilihnya, telah dilakukan koordinasi dengan

(8)

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bogor untuk melakasnakan program Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih Berkelanjutan, yang meliputi identifikasi penduduk potensial pemilih, warga wajib KTP, pemberian status kependudukan kepada warga di Panti Jompo, Panti Asuhan, Lembaga Pemasyarakatan, Rumah Sakit Jiwa dan identifikasi hak pilih penyandang disabilitas. Hasil kegiatan ini diharpakan dapat meminimalisir jumlah pemilih yang tidak terdaftar dalam daftar pemilih serta pemilih penyandang disabilitas dapat teridentifikasi sehingga dapat memfasilitasi pemilih disabilitas secara efektif dan efisien, yang pada akahirnya dapat meningkatkan partisipasi pemilih disabilitas. Keempat, untuk capaian indikator Persentase KPPS yang Telah Menerima Perlengkapan Pemungutan dan Penghitungan Suara Paling lambat 1 Hari Sebelum Hari Pemungutan Suara dengan Tepat Jumlah dan Kualitas, pra-kondisi untuk capaian kinerja dimaksud, KPU Kota Bogor telah melakukan kegiatan pendataan ulang (stock opname) untuk mengidentifikasi ketersediaan bilik dan kotak suara dan merencanakan kebutuhan logistik untuk penyelenggaran Pemilu dan Pilkada, supaya pengadaan kebutuhan logistik Pemilu bisa dilaksanakan dengan tepat ukuran (spesifikasi), tepat jumlah dan tepat waktu.

Sedangkan, untuk mencapai sasaran strategis

Meningkatnya Kapasitas Penyelenggara Pemilu,KPU Kota Bogor telah melakukan koordinasi dan melaksanakan serangkaian kegiatan untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan.

Pertama, untuk capaian indikator kinerja Persentase Terpenuhinya Pegawai Organik Kesekretariatan KPU, telah dilakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota Bogor dan KPU Provinsi Jawa Barat, sehingga komposisi pegawai di lingkungan KPU Kota Bogor terdiri atas, 11 (sebelas) PNS organik, dan 5 (lima) orang PNS Diperbantukan dari Pemerintah Kota Bogor. Dengan demikian target 65% (enam puluh liam persen) pegawai organik sebagaimana ditetapkan dalam perjanjian kinerja dapat tercapai.Kedua, capaian indikator kinerjaPersentase Ketepatan Waktu Penyelesaian Pelayanan Administrasi Kepegawaian, KPU Kota Bogor telah melakukan proses penyelesaian administrasi kepegawaian secara tepat waktu, sehingga tidak ada pegawai yang terlambat dalam pengurusan administrasi kepegawaiannya.

(9)

Hukum Pilkada yang melibatkan unsur pemerintah daerah dan penegak hukum di Kota Bogor, yaitu Kepolisian, Kejaksaan dan Pengadilan. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap bentuk-bentuk pelenggaran pemilihan dan sanksi pidana maupun administrasi. Bagi jajaran penyelenggara pengetahuan dan pemahaman terhadap berbagai bentuk pelanggaran tersebut diharapkan jajaran penyelenggara dapat menghindari terjadinya pelanggaran hukum maupun kode etik, sehingga tidak ada satupun dari unsur penyelenggara tersangkut hukum maupun pelanggaran kode etik.Keempat, dalam upaya capaian indikator kinerja Opini BPK atas LHP, Sekretariat KPU Kota Bogor telah melaksanakan pengelolaan anggaran dan pengadministrasian laporan pertanggungjawaban keuangan tepat waktu dan dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku. Kelima, terkait dengan indikator kinerja Persentase Ketepatan Waktu dalam Verifikasi Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden, Gubernur, Bupati dan Walikota, KPU Kota Bogor pada Tahun 2016 tidak sedang melaksanakan tahapan Pemilu maupun Pilkada. Namun demikian upaya untuk mencapai indikator kinerja tersebut KPU Kota Bogor melakukan serangkaian kegiatan peningkatan kapasitas kinerja SDM KPU Kota Bogor.

Dalam upaya menunjang capaian sasaran kinerja

Peningkatan Kapasitas Penyelenggara Pemilu, secara umum selain menggunakan indikator kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) secara kuantitatif, tetapi juga meningkatkan kapasitas kinerja SDM secara kualitatif. Pertama, KPU Kota Bogor menerima kunjungan dan melakukan dikusi dan berbagi pengalaman dengan penyelenggara Pemilu dari dalam dan luar negeri dan institusi lainnya. Pada tahun 2016 KPU Kota Bogor menerima kunjungan delegasi dari Election Commission (KPU), Negara Nepal (NEC) di bawah pimpinan Mani Ram Ojha (Ketua Divisi Hukum); menerima kunjungan dan diskusi dengan Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Daerah Pemilihan Provinsi Jawa Barat, Dra. Ir. Hj. Eni Sumarni, M. Kes.; menerima kunjungan dan diskusi dengan KPU Kabupaten Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara; Sekretariat KPU Kabupaten Nabire Papua, dan KPU Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat. Kedua, KPU Kota Bogor melakukan kunjungan dan diskusi dengan KPU Kota Mataram, KPU Kota Tasikmalaya, KPU Kota Cimahi, KPU Kabupaten Bandung Barat, KPU Kota Administrasi Jakarta Barat, KPU Kabupaten Sukabumi dan KPU Kabupaten Cianjur. Ketiga, KPU

(10)

Kota Bogor menyelenggarakan kajian rutin berbagai Peraturan Perundang-undangan Penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada serta Peraturan lainnya yang terkait dengan tugas dan fungsi sebagai lembaga penyelenggara Pemilu. Kegiatan tersebut dilaksanakan setiap Hari Jum’at dengan narasumber dari Komisioner dan Sekretaris beserta Kasubag di lingkungan satuan kerja KPU Kota Bogor dan pesertanya seluruh pegawai KPU Kota Bogor. Untuk menjaga kontinuitas program dan kegiatan serta melakukan pengawasan dan pengendalian, setiap hari Senin pada setiap minggunya dilaksanakan Rapat Pleno periodik mingguan, untuk menetapkan agenda kegiatan mengguan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pada minggu sebelumnya. Dengan kegiatan ini dapat kontinuitas dan sinergitas penyelenggaraan kegiatan dapat termonitor dan terkendali.

Selanjutnya, untuk mencapai sasaran strategis

Meningkatnya Kualitas Regulasi Kepemiluan yang Diatur Oleh KPU, KPU Kota Bogor melaksanakan serangkaian kegiatan pra-kondisi untuk membangun komunikasi dan persamaan persepsi dengan pemangku kepentingan. Untuk capaian indikator kinerja

Persentase Partisipasi Pemangku Kepentingan Dalam Implementasi Regulasidan indikator kinerjaPersentase Sengketa Hukum yang Dimenangkan KPU, pra-kondisi yang dilakukan oleh KPU Kota Bogor adalah melakukan kegiatan Kunjungan Silaturahmi dan Sosialisasi Persiapan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bogor Tahun 2018 kepada 12 (dua belas) Pengurus Partai Politik Tingkat Kota Bogor. Dalam kegiatan tersebut dibahas berbagai aturan penyelenggaraan Pilkada dan mendiskusikan berbagai potensi permasalahan. Dengan terbentuknya persamaan pemahan dan persepsi terhadap peraturan-peraturan penyelenggaraan Pilkada diharapkan akan dapat mengurangi potensi konflik dan sengketa pemilihan. Kegiatan lainnya dalam menciptakan pra-kondisi capaian indikator kinerja tersebut juga dilakukan Sosialisasi Rancangan Undang-Undang Penyelenggaraan Pemilihan Umum kepada perwakilan partai politik di Kota Bogor bekerjasama dengan kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota bogor.

Capaian kinerja KPU Kota Bogor Tahun 2016 sebagaimana Perjanjian Kinerja yang telah ditetapkan dan penciptaan pra-kondisi untuk capaian kinerja diharpkan target capaian kinerja

(11)

Kota Bogor telah berkomitmen untuk meningkatkan prestasi kinerjanya agar penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada semakin dipercaya.

(12)

Daftar Isi

Kata Pengantar ………..……… i

Ringkasan Eksekutif ………. iv

Daftar Isi ………. xi

Daftar Tabel ……….……… xii

Bab I. Pendahuluan ………... 1

A. Latar Belakang ………. 1

B. Kedudukan, Tugas dan Fungsi ……… 2

C. Gambaran Umum……… 11

D. Sistematika Laporan ……… 12

d Bab II. Perencanaan Kinerja………….……… 14

A. Rencana Strategis 2015-2019………. 14

B. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 ………. 16

Bab III. Akuntabilitas Kinerja ……… 18

A. Capaian Kinerja Tahun 2016 ……….. 18

B. Penghargaan Yang Diraih KPU Kota Bogor ……….. 61

C. Realisasi Anggaran ………. 63

(13)

Daftar Tabel

Tabel 1.1 Pembagian Penanggungjawab Divisi Di Lingkungan Komisi Pemilihan

Umum Kota Bogor ……… 7

Tabel 1.2 Pembagian Koordinator Wilayah Di Lingkungan Komisi Pemilihan Umum Kota Bogor………. 8

Tabel 1.3. Gambaran Umum Kota Bogor………. 12

Tabel 2.1. Perjanjian Kinerja KPU Kota Bogor Tahun 2016 ……….. 16

Tabel 3.1. Skala Kategori Penilaian ………. 19

Tabel 3.2 Perbandingan Antara Sasaran Strategis, Target Indikator Kinerja dan Realisasi ………. 19

Tabel 3.3. Daftar Jumlah Pemohon Informasi PPID KPU Kota Bogor tahun 2016……. 22

Tabel 3.4. Jadwal Waktu Pengkajian Peraturan Perundangan Pemilu dan PKPU………. 37

Tabel 3.5. Daftar PNS yang mutasi ke KPU Kabupaten/Kota lain ……….. 40

Tabel 3.6. Daftar PNS DPK yang dikembalikan ke Pemerintah Kota Bogor .………. 41

Tabel 3.7. Kegiatan Bimbingan Teknis di KPU Provinsi Jawa Barat………... 48

Tabel 3.8. Kegiatan Rapat Pleno Periodik Mingguan KPU Kota Bogor ………. 49

(14)

Bab I

Pendahuluan

A. LATAR BELAKANG

Komisi Pemilihan Umum, selanjutnya disebut KPU, sebagai lembaga penyelenggara Pemilu yang bersifat nasional, tetap dan mandiri dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum, yang secara heirarkis terdiri atas KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/kota. KPU Kota Bogor sebagai penyelenggara Pemilu di tingkat Kota Bogor dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya dibantu oleh jajaran sekretariat yang dipimpin oleh seorang sekretaris.yang secara hierarkis juga bertanggungjawab kepada Sekretaris KPU Provinsi dan Sekretaris Jenderal KPU Republik Indonesia.

Sebagai lembaga pemerintah, KPU Kota Bogor berkewajiban menyusun Laporan Kinerja sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Berdasarkan Peraturan tersebut, Kementerian/Lembaga wajib melaporkan pertanggungjawaban keberhasilan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran kinerja yang telah ditetapkan. KPU Kota Bogor sebagai satuan kerja di lingkungan KPU yang memiliki tugas dan wewenang menyelenggarakan Pemilu di tingkat Kota Bogor. Sebagai satuan kerja dari KPU juga memiliki kewajiban dan tanggungjawab untuk melaporkan capaian kinerja atas program dan kegiatan sesuai sasaran kinerja yang telah ditetapkan sebagai wujud pertanggungjawaban kepada publik.

KPU Kota Bogor, memiliki tugas dan wewenang sebagai penyelenggara Pemilu/pemilihan di tingkat Kota Bogor. Sebagai lembaga yang menggunakan anggaran negara dalam pelaksanaan tugas dan kegiatannya serta lembaga yang mengedepankan sistem keterbukaan, transparan, akuntabel dan dapat dipertanggungjawabkan, Laporan Kinerja (LK) KPU Kota Bogor memberikan penjelasan mengenai pencapaian kinerja selama Tahun Anggaran 2016, setiap capaian kinerja (performance results) Tahun 2016 tersebut diperbandingkan dengan Perjanjian Kinerja (performance agreement ) Tahun 2016 sebagai tolak ukur dan gambaran tingkat keberhasilan pencapaian kinerja KPU

(15)

B. KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum, berikut adalah Kedudukan, Tugas, dan Fungsi dari KPU Kabupaten/Kota:

1. Kedudukan

Pasal 1 angka 8 menyebutkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota selanjutnya disingkat menjadi KPU Kabupaten/Kota, adalah Penyelenggara Pemilu yang bertugas melaksanakan Pemilu di Kabupaten/Kota.

2. Tugas dan Wewenang

KPU Kota Bogor sebagai penyelenggara Pemilihan Umum anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, sebagai penyelenggara Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, dan sebagai penyelenggara Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah secara langsung di tingkat Kota Bogor memiliki Tugas dan Wewenang sebagaimana diatur dalam Pasal 10 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu. :

a. Tugas dan wewenang KPU Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraan Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah meliputi:

1) Menjabarkan program dan melaksanakan anggaran serta menetapkan jadwal di kabupaten/kota;

2) M elaksanakan semua tahapan penyelenggaraan di kabupaten/kota berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;

3) Membentuk PPK, PPS, dan KPPS dalam wilayah kerjanya;

4) Mengoordinasikan dan mengendalikan tahapan penyelenggaraan oleh PPK, PPS, dan KPPS dalam wilayah kerjanya;

5) Menyampaikan daftar pemilih kepada KPU Provinsi;

6) Memutakhirkan data pemilih berdasarkan data kependudukan yang disiapkan dan diserahkan oleh Pemerintah dengan memperhatikan data Pemilu dan/atau pemilihan gubernur, bupati, dan walikota terakhir dan menetapkannya sebagai daftar pemilih;

7) Menetapkan dan mengumumkan hasil rekapitulasi penghitungan suara Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota berdasarkan hasil rekapitulasi penghitungan suara di PPK dengan membuat berita acara rekapitulasi suara dan sertifikat rekapitulasi suara;

8) Melakukan dan mengumumkan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi di

(16)

kabupaten/kota yang bersangkutan berdasarkan berita acara hasil rekapitulasi penghitungan suara di PPK;

9) Membuat berita acara penghitungan suara dan sertifikat penghitungan suara serta wajib menyerahkannya kepada saksi peserta Pemilu, Panwaslu Kabupaten/Kota, dan KPU Provinsi;

10) Menerbitkan keputusan KPU Kabupaten/Kota untuk mengesahkan hasil Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota dan mengumumkannya;

11) Mengumumkan calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota terpilih sesuai dengan alokasi jumlah kursi setiap daerah pemilihan di kabupaten/kota yang bersangkutan dan membuat berita acaranya;

12) Menindaklanjuti dengan segera temuan dan laporan yang disampaikan oleh Panwaslu Kabupaten/Kota;

13) Mengenakan sanksi administratif dan/atau menonaktifkan sementara anggota PPK, anggota PPS, sekretaris KPU Kabupaten/Kota, dan pegawai sekretariat KPU Kabupaten/Kota yang terbukti melakukan tindakan yang mengakibatkan terganggunya tahapan penyelenggaraan Pemilu berdasarkan rekomendasi Panwaslu Kabupaten/Kota dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan;

14) Menyelenggarakan sosialisasi penyelenggaraan Pemilu dan/atau yang berkaitan dengan tugas dan wewenang KPU Kabupaten/Kota kepada masyarakat;

15) Melakukan evaluasi dan membuat laporan setiap tahapan penyelenggaraan Pemilu; dan

16) Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi, dan/atau peraturan perundang-undangan.

b. Tugas dan wewenang KPU Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden meliputi:

1) Menjabarkan program dan melaksanakan anggaran serta menetapkan jadwal di kabupaten/kota;

2) Melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan di kabupaten/kota berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;

3) Membentuk PPK, PPS, dan KPPS dalam wilayah kerjanya;

4) Mengoordinasikan dan mengendalikan tahapan penyelenggaraan oleh PPK, PPS, dan KPPS dalam wilayah kerjanya;

(17)

Pemilu dan/atau pemilihan gubernur, bupati, dan walikota terakhir dan menetapkannya sebagai daftar pemilih;

6) Menyampaikan daftar pemilih kepada KPU Provinsi;

7) Melakukan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden di kabupaten/kota yang bersangkutan berdasarkan hasil rekapitulasi penghitungan suara di PPK dengan membuat berita acara penghitungan suara dan sertifikat hasil penghitungan suara;

8) Membuat berita acara penghitungan suara dan sertifikat penghitungan suara serta wajib menyerahkannya kepada saksi peserta Pemilu, Panwaslu Kabupaten/Kota, dan KPU Provinsi;

9) Menindaklanjuti dengan segera rekomendasi Panwaslu Kabupaten/Kota atas temuan dan laporan adanya dugaan pelanggaran Pemilu;

10) Mengenakan sanksi administratif dan/atau menonaktifkan sementara anggota PPK, anggota PPS, sekretaris KPU Kabupaten/Kota, dan pegawai sekretariat KPU Kabupaten/Kota yang terbukti melakukan tindakan yang mengakibatkan terganggunya tahapan penyelenggaraan Pemilu berdasarkan rekomendasi Panwaslu Kabupaten/Kota dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan;

11) Melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan Pemilu dan/atau yang berkaitan dengan tugas dan wewenang KPU Kabupaten/Kota kepada masyarakat;

12) Melakukan evaluasi dan membuat laporan setiap tahapan penyelenggaraan Pemilu; dan

13) Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi, dan/atau peraturan perundang-undangan.

c. Tugas dan wewenang KPU Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraan pemilihan bupati/walikota meliputi:

1) Merencanakan program, anggaran, dan jadwal pemilihan bupati/walikota;

2) Menyusun dan menetapkan tata kerja KPU Kabupaten/Kota, PPK, PPS, dan KPPS dalam pemilihan bupati/walikota dengan memperhatikan pedoman dari KPU dan/atau KPU Provinsi;

3) Menyusun dan menetapkan pedoman teknis untuk setiap tahapan penyelenggaraan pemilihan bupati/walikota berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;

4) Membentuk PPK, PPS, dan KPPS dalam pemilihan gubernur serta pemilihan bupati/walikota dalam wilayah kerjanya;

(18)

5) Mengoordinasikan, menyelenggarakan, dan mengendalikan semua tahapan penyelenggaraan pemilihan bupati/walikota berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dengan memperhatikan pedoman dari KPU dan/atau KPU Provinsi;

6) Menerima daftar pemilih dari PPK dalam penyelenggaraan pemilihan bupati/walikota;

7) Memutakhirkan data pemilih berdasarkan data kependudukan yang disiapkan dan diserahkan oleh Pemerintah dengan memperhatikan data pemilu dan/atau pemilihan gubernur dan bupati/walikota terakhir dan menetapkannya sebagai daftar pemilih;

8) Menerima daftar pemilih dari PPK dalam menerima daftar pemilih dari PPK dalam penyelenggaraa pemilihan gubernur dan menyampaikannya kepada KPU Provinsi;

9) Menetapkan calon bupati/walikota yang telah memenuhi persyaratan;

10) Menetapkan dan mengumumkan hasil rekapitulasi penghitungan suara pemilihan bupati/walikota berdasarkan rekapitulasi hasil penghitungan suara dari seluruh PPK di wilayah kabupaten/kota yang bersangkutan;

11) Membuat berita acara penghitungan suara serta membuat sertifikat penghitungan suara dan wajib menyerahkannya kepada saksi peserta pemilihan, Panwaslu Kabupaten/Kota, dan KPU Provinsi;

12) Menerbitkan keputusan KPU Kabupaten/Kota untuk mengesahkan hasil pemilihan bupati/walikota dan mengumumkannya;

13) Mengumumkan calon bupati/walikota terpilih dan dibuatkan berita acaranya; 14) Melaporkan hasil pemilihan bupati/walikota kepada KPU melalui KPU

Provinsi;

15) Menindaklanjuti dengan segera rekomendasi Panwaslu Kabupaten/Kota atas temuan dan laporan adanya dugaan pelanggaran pemilihan;

16) Mengenakan sanksi administrative dan/atau menonaktifkan sementara anggota PPK, anggota PPS, sekretaris KPU Kabupaten/Kota, dan pegawai secretariat KPU Kabupaten/Kota yang terbukti melakukan tindakan yang mengakibatkan terganggunya tahapan penyelenggaraan pemilihan berdasarkan rekomendasi Panwaslu Kabupaten/Kota dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan;

17) Melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan pemilihan gubernur, bupati, dan walikota dan/atau yang berkaitan dengan tugas KPU Kabupaten/Kota kepada masyarakat;

18) Melaksanakan tugas dan wewenang yang berkaitan dengan pemilihan gubernur berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan

(19)

19) Melakukan evaluasi dan membuat laporan penyelenggaraan pemilihan bupati/walikota;

20) Menyampaikan hasil pemilihan bupati/walikota kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Menteri Dalam Negeri, bupati/walikota, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota; dan

21) Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi, dan/atau yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

d. KPU Kabupaten/Kota dalam Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, dan Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota berkewajiban:

1) Melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan Pemilu dengan tepat waktu;

2) Memperlakukan peserta Pemilu dan pasangan calon presiden dan wakil presiden, calon gubernur, bupati, dan walikota secara adil dan setara; 3) Menyampaikan semua informasi penyelenggaraan Pemilu kepada

masyarakat;

4) Melaporkan pertanggungjawaban penggunaan anggaran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan;

5) Menyampaikan laporan pertanggungjawaban semua kegiatan penyelenggaraan Pemilu kepada KPU melalui KPU Provinsi;

6) Mengelola, memelihara, dan merawat arsip/dokumen serta melaksanakan penyusutannya berdasarkan jadwal retensi arsip yang disusun oleh KPU Kabupaten/Kota dan lembaga kearsipan Kabupaten/Kota berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh KPU dan ANRI;

7) Mengelola barang inventaris KPU Kabupaten/Kota berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan;

8) Menyampaikan laporan periodik mengenai tahapan penyelenggaraan Pemilu kepada KPU dan KPU Provinsi serta menyampaikan tembusannya kepada Bawaslu;

9) Membuat berita acara pada setiap rapat pleno KPU Kabupaten/Kota dan ditandatangani oleh ketua dan anggota KPU Kabupaten/Kota;

10) Menyampaikan data hasil pemilu dari tiap-tiap TPS pada tingkat kabupaten/kota kepada peserta pemilu paling lama 7 (tujuh) hari setelah rekapitulasi di kabupaten/kota;

11) Melaksanakan keputusan DKPP; dan

12) Melaksanakan kewajiban lain yang diberikan KPU, KPU Provinsi dan/atau peraturan perundang-undangan.

(20)

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, KPU Kota Bogor dibantu oleh Sekretariat KPU Kota Bogor yang dipimpin oleh Sekretaris KPU Kota Bogor yang bertanggungjawab kepada Ketua KPU Kota Bogor.

Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia melalui surat yang di sampaikan kepada KPU Provinsi /KIP Aceh dan KPU /KIP Kabupaten/Kota dengan nomor: 420/KPU/VIII/2016 tanggal 1 Agustus 2016. Perihal Penamaan dan Pembagian Divisi. Terkait dengan surat tersebut KPU Kota Bogor pada hari kamis tanggal 11 Agustus 2016 menindaklanjuti dengan melaksankan rapat pleno. Hasil rapat pleno memutuskan dan menetapkan sebagai berikut:

1. Penamaan Divisi disesuaikan Surat Komisi Pemilihan Umum Nomor 420/KPU/VIII/2016;

2. Setiap anggota diputuskan memegang salah satu divisi, sehingga ke 5 (lima) divisi dibagi habis ke 5 (lima) anggota KPU Kota Bogor;

3. Setiap penanggungjawab divisi memiliki seorang wakil penanggungjawab divisi; 4. Membagi tugas koordinator wilayah bagi anggota KPU Kota Bogor.

PEMBAGIAN PENANGGUNGJAWAB DIVISI DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

KOTA BOGOR

Tabel 1.1pembagian penanggungjawab divisi di lingkungan Komisi Pemilihan Umum Kota Bogor

No NAMA DIVISI RUANG LINGKUP

PENANGGUNG JAWAB WAKIL PENANGUNG JAWAB 1. Divisi Umum, Keuangan dan Logistik 1. Administrasi Perkantoran 2. Kearsipan

3. Protokol dan Persidangan 4. Pengelolaan dan Pelaporan

Barang Milik Negara 5. Kerumahtanggan Kantor 6. Keamanan 7. Pelaksanaan, Pertanggungjawaban dan Pelaporan Keuangan 8. Logistik

9. Pengelolaan Barang dan Jasa Edi Kholki Zaelani, S.Sos. Dr. Bambang Wahyu 2. Divisi Teknis 1. Penentuan Daerah

Pemilihan dan Alokasi Kursi 2. Pencalonan

3. Pemungutan, Penghitungan dan Rekapitulasi Suara serta Penetapan Hasil Pemilu 4. Pengantian Antar Waktu

Samsudin, S.Hut., M.Si.

Hj. Siti Natawati, SH., MH.

(21)

No NAMA DIVISI RUANG LINGKUP PENANGGUNG JAWAB WAKIL PENANGUNG JAWAB 3. Divisi Perencanaan dan Data

1. Penyusunan Program dan Anggaran

2. Pemutakhiran Data Pemilih 3. Sistem Informasi yang

berkaitan dengan Tahapan Pemilihan

4. Pengelolaan Jaringan IT 5. Scan Hasil Pemilu 6. Pelaporan dan Evaluasi

Tahapan Pemilu Drs. Undang Suryatna, M.Si. Samsudin, S.Hut., M.Si. 4. Divisi Hukum 1. Pembuatan Rancangan Keputusan

2. Verifikasi Partai Politik 3. Verifikasi DPD

4. Pelaporan Dana Kampanye 5. Telaah Hukum 6. Advokasi Hukum 7. Sengketa Pemilu 8. Dokumentasi Hukum 9. Pengawasan/Pengendalian Internal Hj. Siti Natawati, SH., MH. Drs. Undang Suryatna, M.Si. 5. Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat 1. Administrasi dan Rekruitmen Kepegawaian 2. Rekruitmen dan PAW

Badan Adhoc

3. Diklat dan Pengembangan SDM 4. Pengembangan Budaya Kerja Organisasi 5. Penegakan Disiplin Organisasi 6. Kampanye

7. Sosialisasi, Publikasi, dan Kehumasan

8. Partisipasi Masyarakat dan Pendidikan Pemilih

9. Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)

Dr. Bambang Wahyu

Edi Kholki Zaelani, S.Sos.

PEMBAGIAN KOORDINATOR WILAYAH DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

KOTA BOGOR

Tabel 1.2pembagian koordinator wilayah di lingkungan Komisi Pemilihan Umum Kota Bogor

NO. KOORDINATOR WILAYAH KERJA KELURAHAN

1. Drs. Undang Suryatna, M.Si. Kecamatan Bogor Timur

1. Sindangsari 2. Sindangrasa 3. Tajur 4. Sukasari 5. Baranangsiang 6. Katulampa Kecamatan Bogor Tengah

1. Tegalega 2. Babakan 3. Sempur 4. Pabaton 5. Ciwaringin

(22)

NO. KOORDINATOR WILAYAH KERJA KELURAHAN 6. Cibogor 7. Kebonkalapa 8. Panaragan 9. Paledang 10. Babakan Pasar 11. Gudang 2. Hj. Siti Natawati, SH., MH. Kecamatan Bogor Selatan

1. Cikaret 2. Mulyaharja 3. Pamoyanan 4. Ranggamekar 5. Cipaku 6. Genteng 7. Kertamaya 8. Rancamaya 9. Bojongkerta 10. Harjasari 11. Muarasari 12. Cipaku 13. Lawanggintung 14. Batutulis 15. Bondongan 16. Empang 3. Samsudin, S.Hut., M.Si. Kecamatan Bogor Barat

1. Pasirkuda 2. Pasirjaya 3. Pasirmulya 4. Gunungbatu 5. Loji 6. Menteng 7. Cilendek Timur 8. Cilendek Barat 9. Sindangbarang 10. Curug 11. Curugmekar 12. Semplak 13. Bubulak 14. Situgede 15. Balumbangjaya 16. Margajaya 4. Edi Kholki Zaelani, S.Sos. Kecamatan Tanah Sareal

1. Cibadak 2. Kayumanis 3. Kebonpedes 4. Kedungbadak 5. Kedungjaya 6. Kedungwaringin 7. Kencana 8. Mekarwangi 9. Sukadamai 10.Sukaresmi 11.Tanah Sareal 5. Dr. Bambang Wahyu Kecamatan Bogor Utara

1. Bantarjati 2. Cibuluh 3. Ciluar 4. Cimahpar 5. Ciparigi 6. Kedunghalang 7. Tanahbaru 8. Tegalgundil

(23)

C. GAMBARAN UMUM

1. Pembentukan Kelembagaan KPU Kota Bogor

Kelembagaan KPU Kota Bogor pada awalnya dibentuk pada tahun 2003 berdasarkan Keputusan KPU No 68 Tahun 2003 Tentang Tata Cara Seleksi dan Penetapan Keanggotaan Komisi Pemilihan Umum (KPU ) Provinsi dan KPU Kabupaten/ Kota . Untuk membentuk dan menetapkan keanggotaan KPU Kota Bogor maka terlebih dahulu dilantik oleh Gubernur Jawa Barat Sekretaris dan 2 (dua) Ka Sub Bagian Umum dan Teknis Penyelenggara Pemilu berdasarkan Kepres Nomor 67 tahun 2002.

Menindaklanjuti SK KPU No.68 Tahun 2003, dibentuk Tim seleksi Anggota KPU Kota Bogor melalui Surat Keputusan Walikota Bogor No . 270.05.45-7,1 tahun 2003 tanggal 1 April 2003.Dari seluruh rangkain seleksi Tim lseleksi akhirnya menetapkan 10 (sepuluh ) besar untuk disampaikan KPU Provinsi Jawa Barat dan pada akhirnya terpilih 5 (lima ) orang Anggota KPU Kota Bogor dan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum No : 214 Tahun 2003 tanggal 12 Juni 2003 tentang Pengangkatan Anggota Komisi Pemilihan Umum Kota Bogor Periode 2003-2008 atas nama :

1. Ir, Ir. H. Radjab Tampubolon. 2. Drs. Undang Suryatna, 3. Ir. Endang Oman,

4. Agus Teguh Suryaman, dan 5. H. Muchtar Nasution SH.

2. Anggota KPU Kota Bogor Periode 2008 – 2013

Dengan berakhirnya masa jabatan anggota KPU Kota Bogor Periode 2003-2008 maka pada Tahun 2003-2008 dilaksanakan seleksi anggota KPU Kota Bogor berdasarkan Peraturan KPU No 13 Tahun 2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Seleksi dan Penetapan Anggota Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota. Tim seleksi Anggota KPU Kota Bogor menyampaikan 10 (sepulu) calon Anggota KPU Kota Bogor kepada KPU Provinsi Jawa Barat untuk mengikuti uji kelayakan dan kepatutan. Dan hasil akhir nya adalah terpilihnya 5 (lima) orang Anggota KPU Kota Bogor untuk sebagai Anggota KPU Kota Bogor dengan keputusan KPU Jawa Barat No : 172.SK/KPU-JB /IX/2008 tanggal 19 September tentang Pengangkatan Anggota Komisi Pemilihan Umum Kota Bogor . Susunan anggota KPU Kota Bogor periode 2008-2013 terdiri dari :

1. Agus Teguh Suryaman, SH. SKh; 2. Drs. Undang Suryatna, M.Si; 3. Ir. H. Endang Oman;

4. Edi Kholki Zaelani , S. Sos; dan 5. Hj. Siti Natawati,SH.

(24)

3. Pengantian Antar Waktu

Pada Bulan November 2012 Komisioner KPU Kota Bogor Ir.H.Endang Oman meninggal dunia, maka dengan kejadian tersebut dilaksanakan pengantian antar waktu (PAW), yaitu : diisi berdasarkan hasil seleksi pada tahun 2008 oleh urutan keenam yaitu : H. Achmad Adjidji ,SH, M.Si dan ditetapkan dengan Surat Keputusan KPU Provinsi Jawa Barat Nomor: 23/Kpts/KPU- Prov-011/III/2013 tanggal 20 Maret 2013 tentang Penggantian Antar Waktu Anggota Komisi Pemilihan Umum Kota Bogor sebagai berikut :

1. Agus Teguh Suryaman,SH. S.Kh 2. Drs. Undang Suryatna,M.Si 3. Edi Kholki Zaelani , S. Sos 4. Hj. Siti Natawati, SH

5. H. Achmad Adjidji ,SH, M.Si

4. Anggota KPU Kota Bogor Periode 2013 – 2018

Seleksi Anggota KPU Kota Bogor Periode 2013 – 2018 dilaksanakan berdasarkan Peraturan KPU No 02 tahun 2013 tentang Seleksi Angogota Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/ Kota dan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 47/Kpts/KPU/Tahun 20013 tentang Pedoman Pelaksanaan Seleksi Anggota Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan Komisi Pemilihan Umum kabupaten/ Kota Seluruh Indonesia dan berdasarkan hasil uji kelayakan dan kepatutan terhadap Calon Anggota Komisi Pemilihan Umum kabupaten/Kota tahap II , Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat menetapkan 5 (lima ) calon ) Anggota Komisi Pemilihan Umum Kota Bogor dari 10 (sepuluh ) calon yang diajukan oleh Tim seleksi Anggota Komisi Pemilihan Umum Kota Bogor. Kelima calon terpilih ditetapkan dengan Keputusan KPU Provinsi Jawa Barat No: 218/Kpts/KPU- Prov-01/XII/2013 tanggal 20 Desember 2013 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Komisi Pemilihan Umum Kota Bogor Periode 2013-2018. Dengan susunan sebagai berikut:

1. Drs. Undang Suryatna,M.Si, 2. Bambang Wahyu, M.Phil, 3. Edi Kholki Zaelani, S. Sos, 4. Samsudin, S, Hut. M.Si, dan 5. Hj. Siti natawati,SH.

5. Gambaran Umum Kota Bogor

(25)

Tabel 1.3gambaran umum Kota Bogor Gambaran Umum Kota Bogor

Luas Wilayah 11.850 Ha.

Kecamatan 6 Kecamatan Kelurahan 68 Kelurahan Penduduk L 458.134 jiwa P 434.168 jiwa Jml 892.302 jiwa Kepadatan Penduduk 7.530 org/ km2 Kursi Anggota DPRD Kota Bogor 45 Kursi

Daerah Pemilihan 5 Dapil

D. SISTEMATIKA PELAPORAN

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja maka Laporan Kinerja KPU Kota Bogor Tahun Anggaran 2016 disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

KATA PENGANTAR IKHTISAR EKSEKUTIF

Memuat ringkasan berupa pokok-pokok isi dari seluruh Laporan Akuntabilitas Kinerja.

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang, kedudukan, tugas dan fungsi, gambaran umum dan sistematika laporan.

PERENCANAAN KINERJA

Dalam bab ini duraikan mengenai rencana strategis tahun 2015-2019 dan ikhtisar penetapan kinerja tahun 2017.

(26)

AKUNTABILITAS KINERJA Dalam bab ini diuraikan mengenai: A. capaian kinerja organisasi

capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi.

B. Penghargaan yang diraih KPU Kota Bogor

Menguraikan penghargaan yang diraih KPU Kota Bogor selama tahun 2016 C. Realisasi Anggaran

menguraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen perjanjian kinerja.

PENUTUP

Dalam bab ini diuraikan mengenai simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mengdatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.

(27)

Bab II

Perencanaan Kinerja

A. RENCANA STRATEGIS 2015 – 2019

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan bahwa setiap Lembaga/Instansi Pemerintah dalam melaksanakan kebijakan, program dan kegiatan diwajibkan untuk membuat Rencana Strategis (Renstra).

Berkaitan dengan hal tersebut, Komisi Pemilihan Umum telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) periode 2015-2019, dan telah ditetapkan melalui Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 63/Kpts/KPU/Tahun 2015. Renstra KPU memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, kegiatan dan pendanaannya yang akan dilaksanakan oleh seluruh satuan kerja di lingkungan KPU selama periode 5 (lima) tahun mendatang.

Visi KPU adalah sebagai berikut:

Menjadi Penyelenggara Pemilihan Umum yang mandiri, Professional, dan Berintegritas untuk Terwujudnya Pemilu yang LUBER dan JURDIL

Pernyataan visi diatas merupakan gambaran tegas dari komitemen Komisi Pemilihan Umum untuk menyelenggarakan pemilu yang jujur, adil, transparan, akuntabel dan mandiri serta dilandasi dengan mekanisme kerja yang efektif, efisien, berpegang teguh pada etika profesi dan jabatan, berintegritas tinggi dan berwawasan nasional sehingga menjadikan Komisi Pemilihan Umum sebagai lembaga penyelenggara pemilihan umum yang terpercaya dan professional dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Di samping itu, Komisi Pemilihan Umum juga berkomitmen penuh untuk ikut mengambil bagian dari upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia, khususnya di bidang politik kepemiluan. Relevansi pernyataaan visi Komisi Pemilihan Umum dengan visi nasional dan agenda prioritas nasional yang disebut NAWA CITA, yakni pembangunan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya serta peningkatan kualitas sumber daya manusia penyelenggara pemilu. Hal ini menyiratkan pentingnya Komisi Pemilhan Umum memperkuat brand image organisasi menjadi penyelenggara pemilihan umum yang berintegritas, professional, dan mandiri demi terwujudnya kualitas penyelenggaraan pemilihan umum di Indonesia.

(28)

Untuk menjabarkan Visi tersebut diatas, maka KPU telah menyusun Misi. Visi dan Misi tersebut akan dilaksanakan oleh seluruh Satuan Kerja selama kurun waktu 2015-2019. Adapun Misi KPU adalah sebagai berikut:

1. Membangun SDM yang kompeten sebagai upaya menciptakan penyelenggara pemilu yang profesional;

2. Menyusun regulasi di bidang pemilu yang memberikan kepastian hukum, progesif, dan partisipatif;

3. Meningkatkan kualitas pelayanan pemilu, khususnya untuk para pemangku kepentingan dan umumnya untuk seluruh masyarakat;

4. Meningkatkan partisipasi dan kualitas pemilih melalui sosialisasi dan pendidikan pemilih yang berkelanjutan;

5. Memperkuat Kedudukan Organisasi dalam Ketatanegaraan;

6. Meningkatkan integritas penyelenggara Pemilu dengan memberikan pemahaman secara intensif dan komprehensif khususnya mengenai kode etik penyelenggara pemilu;

7. Mewujudkan penyelenggara pemilu yang efektif dan efisien, transparan, akuntabel serta aksesable.

Selanjutnya dalam rangka mencapai Visi dan pelaksanaan Misi tersebut dirumuskan kedalam bentuk yang lebih terarah dan operasional berupa perumusan tujuan (goals) organisasi. Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan Misi yang akan dilaksanakan atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun. Dengan diformulasikannya tujuan ini maka KPU dapat secara tepat mengetahui apa yang harus dilaksanakan oleh organisasi dalam memenuhi Visi dan pelaksanaan Misinya untuk kurun waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun ke depan dengan mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki.

Tujuan disusun berdasarkan hasil identifikasi potensi dan permasalahan yang dihadapi oleh lembaga penyelenggara pemilu. Adapun tujuan yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:

1. Terwujudnya lembaga KPU yang memiliki integritas, kompetensi, kredibilitas, dan kapabilitas dalam menyelenggarakan pemilu;

2. Terselenggaranya pemilu sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

3. Meningkatnya partisipasi politik masyarakat dalam pelaksanaan demokrasi di Indonesia;

4. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam pemilu;

5. Terselenggaranya pemilu yang efektif dan efisien, transparan, akuntabel, dan aksesable.

(29)

menggambarkan sesuatu yang akan dihasilkan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun dan dialokasikan dalam 5 (lima) periode secara tahunan melalui serangkaian program dan kegiatan.

Kebijakan, Program serta Kegiatan tersebut akan dituangkan dan dijabarkan dalam suatu Rencana Kinerja (Performance Plan). Penetapan sasaran strategis ini diperlukan untuk memberikan fokus pada penyusunan program, kegiatan dan alokasi sumber daya organisasi dalam kegiatan tiap tahunnya.

Adapun sasaran strategis KPU yang hendak dicapai selama 2015-2019 adalah:

1. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pemilu, dengan indikator kinerja utama sebagai berikut:

a. Persentase partisipasi pemilih dalam pemilu;

b. Persentase partisipasi pemilih perempuan dalam Pemilu;

c. Persentase pemilih disabilitas yang terdaftar dalam DPT yang menggunakan hak pilihnya;

d. Persentase pemilih yang berhak memilih tetapi tidak masuk dalam dafar pemilih;

e. Persentase KPPS yang telah menerima perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara palaing lambat 1 (satu) hari sebelum hari pemungutan suara tepat jumlah dan kualitas.

2. Meningkatnya kapasitas penyelenggara pemilu, dengan indikator kinerja utama sebagai berikut:

1. Persentase terpenuhinya jumlah pegawai organik kesekretariatan KPU; 2. Persentase ketepatan waktu penyelesaian administrasi kepegawaian; 3. Persentase pelanggaran kode etik terhadap penyelenggara pemilu; 4. Opini BPK atas LHP;

5. Persentase ketepatan waktu dalam verifikasi partai politik pasca Pemilu;

6. Persentase ketepatan waktu dalam verifikasi pencalonan Presiden dan Wakil Presiden, Gubernur, Bupati dan Walikota.

3. Meningkatnya kualitas regulasi kepemiluan, dengan indikator kinerja utama sebagai berikut:

1. Persentase partisipasi pemangku kepentingan dalam penyusunan regulasi; 2. Persentase sengketa hukum yang dimenangkan oleh KPU

B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

Perjanjian Kinerja KPU Kota Bogor Tahun 2016 sebagai berikut:

Tabel 2.1Perjanjian Kinerja KPU Kota Bogor Tahun 2016

No. Sasaran Program/Kegiatan Indikator Kinerja Target

(30)

No. Sasaran Program/Kegiatan Indikator Kinerja Target

Persentase Partisipasi Pemilih Perempuan dalam Pemilu Persentase Pemilih Disabilitas yang Terdaftar dalam DPT yang Menggunakan Hak Pilihnya Persentase Pemilih yang Berhak Memilih Tetapi Tidak Masuk Dalam Daftar Pemilih Persentase KPPS yang Telah Menerima Perlengkapan Pemungutan dan Penghitungan Suara Paling lambat 1 Hari Sebelum Hari Pemungutan Suara dengan Tepat Jumlah dan Kualitas

2 Meningkatnya KapasitasPenyelenggara Pemilu Persentase Terpenuhinya PegawaiOrganik Kesekretariatan KPU 65 %, Persentase Ketepatan Waktu

Penyelesaian Pelayanan

Administrasi Kepegawaian 100 %, Persentase Pelanggaran Kode Etik

Terhadap Penyelenggara Pemilu 0 %,

Opini BPK atas LHP WTP

Persentase Ketepatan Waktu dalam Verifikasi Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden, Gubernur, Bupati dan Walikota 3 Meningkatnya Kualitas RegulasiKepemiluan yang Diatur Oleh

KPU

Persentase Partisipasi Pemangku Kepentingan Dalam Implementasi Regulasi

Persentase Sengketa Hukum yang Dimenangkan KPU

Program Anggaran

1 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya KPU Rp. 2.849.907.000,00

2 Penguatan Kelembagaan Demokrasi dan Perbaikan Proses

Politik Rp. 34.952.000,00

(31)

Bab III

Akuntabilitas Kinerja

A. Capaian Kinerja Tahun 2016

Kinerja KPU Kota Bogor Tahun 2016, pada hakekatnya merupakan suatu bagian dari proses atau kegiatan untuk mencapai sasaran-sasaran Rencana Strategis 2015-2019. Dengan demikian, pencapaian kinerja per satuan kegiatan di tahun 2016 merupakan bagian dari pencapaian sasaran Rencana Strategis yang telah ditetapkan dalam Renstra.

Untuk keperluan penilaian akuntabilitas kinerja, maka dilakukan pengukuran kinerja yang disusun berdasarkan realisasi pelaksanaan kinerja yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016.

Pengukuran tingkat capaian kinerja KPU Kota Bogor Tahun 2016 dilakukan dengan cara membandingkan antara target indikator kinerja, sasaran dengan realisasinya dan menentukan skala kategori penilaian. Skala kategori penilaian dapat dilihat pada tabel berikut:

(32)

Tabel 3.1Skala Kategori Penilaian No. Rentang Nilai

(dalam persen)

Kategori Keterangan

1 > 100 Sangat

Berhasil

Kegiatan yang dilaksanakan telah melampaui target indikator kinerja

2 91 – 100 Berhasil Kegiatan yang dilaksanakan telah mencapai target indikator kinerja

3 71 – 90 Cukup

Berhasil

Kegiatan yang dilaksanakan telah mendekati target indikator kinerja

4 51 – 70 Kurang

Berhasil

Kegiatan yang dilaksanakan tidak sesuai dengan target indikator kinerja

5 0 – 50 Tidak

Berhasil

Kegiatan yang dilaksanakan sangat tidak sesuai dengan target indikator kinerja

Sedangkan perbandingan antara sasaran strategis, target indikator kinerja dan realisasinya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.2perbandingan antara sasaran strategis, target indikator kinerja dan realisasi

No. Sasaran

Program/Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

1 Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Pemilu

Persentase Partisipasi Pemilih dalam Pemilu Persentase Partisipasi Pemilih Perempuan dalam Pemilu Persentase Pemilih Disabilitas yang Terdaftar dalam DPT yang Menggunakan Hak Pilihnya Persentase Pemilih yang Berhak Memilih Tetapi Tidak Masuk Dalam Daftar Pemilih Persentase KPPS yang Telah Menerima Perlengkapan Pemungutan dan Penghitungan Suara Paling lambat 1 Hari Sebelum Hari Pemungutan Suara dengan Tepat Jumlah dan Kualitas 2 Meningkatnya Kapasitas Penyelenggara Pemilu Persentase Terpenuhinya Pegawai Organik Kesekretariatan KPU 65 %, 68,75% 105,77% Persentase Ketepatan Waktu Penyelesaian Pelayanan Administrasi Kepegawaian 100 %, 100% 100% Persentase

Pelanggaran Kode Etik

(33)

No. Sasaran

Program/Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden, Gubernur, Bupati dan Walikota

3

Meningkatnya Kualitas Regulasi Kepemiluan yang Diatur Oleh KPU

Persentase Partisipasi Pemangku Kepentingan Dalam Implementasi Regulasi Persentase Sengketa Hukum yang Dimenangkan KPU

KPU Kota Bogor secara umum dapat mencapai target kinerja sebagaimana telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016. Analisis dan evaluasi capaian kinerja KPU Kota Bogor pada tahun 2016 dapat dijelaskan sebagai berikut:

Sasaran 1 Meningkatnya Kualitas Penyelenggara Pemilu

Indikator kinerja dari sasaran strategis meningkatnya kualitas penyelenggara Pemilu adalah:

1. Persentase partisipasi pemilih dalam Pemilu

Tidak ada target capaian indikator kinerja Persentase partisipasi pemilih dalam Pemilu karena di Kota Bogor tidak melaksanakan Pemilu/Pemilihan di tahun 2016.Di tahun 2016, KPU Kota Bogor melaksanakan beberapa upaya untuk meningkatkan persentase partisipasi pemilih dalam Pemilu di tahun 2018 dan tahun 2019 nanti. Upaya tersebut antara lain:

a. Pelayanan Informasi Publik

Informasi merupakan kebutuhan pokok setiap orang bagi pengembangan pribadi dan lingkungan sosialnya. Setiap orang berhak memperoleh informasi publik karena hak memperoleh informasi merupakan hak asasi manusia sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar tahun 1945.

Keterbukaan informasi publik merupakan salah satu ciri penting negara demokratis yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat untuk mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik atau Good Governance. Keterbukaan informasi publik merupakan sarana dalam mengoptimalkan pengawasan publik terhadap penyelenggaraan negara dan badan publik lainnya dan segala sesuatu yang berakibat pada kepentingan publik.

(34)

Oleh karena pentingnya informasi publik, maka diterbitkanlah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) adalah badan publik, yang wajib memberikan pelayanan informasi kepada publik.

Untuk mewujudkan pelayanan kepada publik KPU RI telah menerbitkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Tentang Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik di Lingkungan Komisi Pemilihan Umum.

Dengan kemajuan era digital maka,keterbukaan informasi publik di lingkungan Komisi Pemilihan Umum pada saat ini sudah berbasis online, dengan adanya aplikasi di website KPU RI dikenal dengan nama “ e-PPID”.

e-PPID/PPIDonlineini disediakan untuk seluruh Komisi Pemilihan Umum dari tingkat Pusat dalam hal ini adalah Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia, Komisi Pemilihan Umum Provinsi/KIP Aceh dan Komisi Pemilihan Umum /KIP Kabupaten/ Kota di seluruh Indonesia.dan dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat. Dengan mengisi formulir permohonan informasi yang tersedia secara online pemohon dapat mendonwload informasi yang disediakan dan diperlukan oleh pemohon informasi.

Selain itu, untuk menunjang pelayanan informasi kepada publik, maka KPU RI membentuk Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) dari tingkat pusat sampai tingkat di tingkat daerah. Di KPU Kota Bogor pengelolaan informasi dan dokumentasi ini berada di Sub Bagian Teknis dan Hupmas. Bagai masyarakat yang membutuhkan informasi secara online dapat mengakses e-PPID di website KPU RIwww.kpu.goid. Atau diwebsiteKPU Kota Bogorwww.kpu-bogorkota.go.id.

(35)

Informasi serta merta. Untuk e-PPID/PPID Online KPU Kota Bogor sudah mengunggah beberapa informasi sebagai berikut :

1) Informasi Berkala

Untuk Informasi Berkala PPID KPU Kota Bogor sudah mengunggah/meng-upload

sebanyak 40 (empat puluh) Informasi. 2) Informasi Setiap Saat

Untuk Informasi Setiap Saat PPID KPU Kota Bogor sudah mengunggah sejumlah 69 (enam puluh sembilan) Informasi.

3) Informasi Serta Merta

Untuk Informasi serta merta PPID KPU Kota Bogor belum mengunggah informasi, karena pelaksanaan Tahapan pilkada baru akan dilaksanakan Tahun 2018 serta Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden Tahun 2019.

Pemohon informasi di KPU Kota Bogor sampai dengan saat ini melalui surat dan datang langsung ke kantor KPU Kota Bogor untuk mengajukan permohonan Informasi. Dan dari bulan Januari sampai dengan bulan Desember 2016 ini, jumlah pemohon informasi sebanyak 33 (tiga puluh tiga), Berikut daftar jumlah pemohon informasi PPID KPU Kota Bogor selama tahun 2016:

Tabel 3.3Daftar Jumlah Pemohon Informasi PPID KPU Kota Bogor tahun 2016

No Bulan/ Tahun Pemoh on Inform asi Permin taan Infor-masi Publik

Tindak Lanjut Atas Permohonan Informasi waktu (hari) Ketera ngan / Alasan Penol okan Dikabulkan Seluruhnya Dikabul-kan sebagian Dito-lak 1 Januari 2 2 v - - 1 hari -2 Februari 2 4 v - - 1 hari -3 Maret 1 3 v - - 1 hari -4 April 2 8 v - - 1 hari -5 Mei 8 10 v - - 1 hari -6 Juni 2 4 v - - 1 hari -7 Juli 2 5 v - - 1 hari -8 Agustus 4 6 v - - 1 hari -9 September 5 10 v - - 1 hari -10 Oktober 4 9 v - - 1 hari -11 November 0 - - - -12 Desember 1 1 v - - 1 hari -Jumlah 33 57 - - - - -b. Penggunaan AJIP

(36)

Layanan Anjungan Informasi Pemilu (AJIP) KPU Kota Bogor.

Anjungan Informasi Pemilu (AJIP) KPU Kota Bogor menampilkan informasi data pelaksanaan pemilu oleh KPU Kota Bogor dimulai dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2014. Informasi Pemilu tersebut meliputi Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota, Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/kota dan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Informasi yang ditampilkan diantaranya jumlah pemilih, peserta Pemilu, partai politik dan calon, pasangan calon, visi dan misi pasangan calon, contoh model surat suara, partisipasi pemilih dan peta politik untuk setiap Pemilu dan Pemilihan. Seluruh informasi tentang pelaksanaan pemilu dapat diakses melalui Anjungan Informasi Pemilu (AJIP) pada layar sentuh (touch screen) komputer yang ada di kantor KPU. Aplikasi AJIP sangat mudah diakses (user friendly), pengguna tidak memerlukan bimbingan untuk mengoperasikannya, karena di layar monitor sudah tampil menu informasi untuk dipilih sesuai kehendak pengguna informasi.

AJIP diresmikan pada Juli 2015 oleh Wali Kota Bima Arya Sugiarto. Aplikasi ini dapat diakses oleh siapa saja yang membutuhkan informasi pemilu di KPU Kota

(37)

publik yang diraih pada KPU Award tingkat Provinsi jawa Barat dan KPU Award tingkat Nasional Tahun 2014.

AJIP juga digunakan saat peresmian Rumah Pintar Pemilu di KPU Provinsi Jawa Barat, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Juri Ardiantoro meresmikan Rumah Pintar Pemilu di Kantor KPU Provinsi Jawa Barat (Jabar), Bandung, hari selasa 18 Oktober 2016. Rumah Pintar Pemilu hadir sebagai sarana KPU untuk menyadarkan masyarakat tentang informasi kepemiluan.

c. Pendidikan Pemilih Pemula

Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia melalui program Rumah Pintar Pemilu pada Sabtu, 4 Juni 2016 melaksanakan kerja sama dengan SMP Negeri 4 Kota Bogor yang beralamat di Jl. Kartini no. 16 Kota Bogor. Kegiatan dengan tajuk “ Masyarakat Sadar Demokrasi Sejak Dini (MAS DIDI)”, dilaksanakan dengan melibatkan pelajar sekolah menengah pertama yang saat ini duduk di klas VIII dan berusia sekitar 13 - 14 tahun.

Kegiatan yang dilaksanakan yaitu bermain peran dalam Pemungutan Suara di TPS (Tempat Pemungutan Suara) yang difasilitasi oleh KPU Kota Bogor dimana para pelajar memainkan peran sebagai Peserta Pemilihan, Petugas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara), Petugas Keamanan,Saksi dan Para pemilih yang akan menggunakan hak pilihnya. dan diakhiri dengan penghitungan perolehan suara, dari 129 surat suara yang tidak sah hanya hanya 2 (dua) surat suara.

d. E-voting

Penerapan e-voting sebagai suatu model pemungutan dan penghitungan suara secara elektronik, pertama kali diselenggarakan oleh KPU Kota Bogor bekerjasama dengan mahasiswa Institut Pertanian Bogor Program Studi Informatika pada bulan Juni 2011, yang merupakan pemungutan dan penghitungan suara elektronik dalam Pemilihan Ketua RW 02 Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.

(38)

Sejak saat itu muncul permintaan-permintaan dari berbagai sekolah yang meminjam perangkat pemilihan elektronik (Electronic-Voting Machine) untuk melaksanakan pemilihan Ketua OSIS di sekolahnya.

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sebagaimana dikemukakan di atas KPU Kota Bogor memandang perlu untuk membuat dan mengembangkan suatu model Electronic-Voting Machine (EVM) yang sederhana, mudah digunakankan (user friendly), relatif murah dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip penyelenggaraan pemilihan, seperti azas Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur Dan Adil (LUBER-JURDIL).

Perangkat EMV sebagaimana dimaksud nantinya diharapkan dapat dipinjamkan kepada sekolah-sekolah, perguruan tinggi dan organisasi kemasyarakatan lainnya yang memerlukan perangkat pemilihan elektronik yang ada di KPU Kota Bogor, untuk digunakan dalam pemilihan Ketua/Pimpinan organisasinya.

Beberapa kegiatan dilaksanakan di KPU Kota Bogor untuk memfasilitasi pendidikan demokrasi melalui e-voting, yaitu :

1) SMA IT Ummul Quro

SMA IT Ummul Quro menggunakan E-Voting untuk melaksanakan Pemilihan Raya (Pemira) yang dilaksanakan oleh panitia yang disebut dengan Komisi Pemilihan Osis (KPO).

(39)

pilihnya sebanyak 180 siswa terdiri dari 98 (54,44%) laki – laki dan 82 (45,56%) perempuan. Dan yang tidak menggunakan hak pilihnya sebanyak 8 siswa terdiri dari 5 ( 62,50%) laki – laki dan 3 (37,50%) perempuan.

Perolehan suara sah sebagaimana yang tercantum dalam Berita Acara pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS SMA IT UMMUL QURO adalah 1). Pasangan Irfan dan Soffi memperoleh suara sah 100 (55,56%) 2). Pasangan Akbar dan Fatih memperoleh suara sah 63 ( 35,00%) dan pasangan Nabilah dan Fatimah 17% (9,44%).

2) SMAN 3 Kota Bogor

“SEMANTI MEMILIH” adalah kegiatan penyelenggaraan pemilihan Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dan Ketua Majelis Permusyawaratan Kelas (MPK) SMA Negeri 3 Kota Bogor.

Peserta Pemilihan dalam Kegiatan SMANTI MEMILIH ini terdiri Calon Ketua OSIS dan Calon Ketua MPK . Calon Ketua OSIS dengan Nomor Urut 1 : Naufal Aditia . Nomot Urut 2 Muhamad Raihandhia dan Nomor Urut 3 : Muhammmad Alfitras .Sedangkan Calon Ketua MPK terdiri dari Nomor urut 1 : Nafira Ludhfiani . Nomor Urut 2: M. Syarif Rangga . Nomor Urut 3 : Raihan Abdul Rahman dan Nomor Urut 4 : Ahmad Jindan.

Pemungutan suara dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 1 September 2016. Hadir dalam kegiatan tersebut adalah Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Edgar Suratman, Camat Bogor Timur. Komisioner KPU Kota Bogor, dan Jajaran Sekretariat KPU Kota Bogor.

(40)

Bima berkesempatan hadir di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berlokasi di Aula SMA Negeri 3 Kota Bogor, sebagai pemilih kehormatan untuk memberikan suaranya dengan menggunakan E Voting.

Dengan menggunakan 2 (dua) Bilik Suara Elektronik para pemilih memberikan suaranya. Bilik Suara Elektonik ke 1 (satu) untuk memilih Calon Ketua OSIS dan Bilik Suara Elektronik ke 2 (dua) untuk memilih Calon Ketua MPK.

Hasil Pemungutan dan Penghitungan Suara Elektronik Di Tempat Pemungutan Suara (TPS) sebagai berikut :

I. HASIL PEMILIHAN KETUA OSIS SMA NEGERI 3 KOTA BOGOR A. DATA PEMILIH DAN PENGGUNAAN HAK PILIH

NO DATA PEMILIH Lk Pr Jumlah Lk (%) Pr(%) Jumlah 1 Pemilih Terdaftar 425 590 1015 41,87% 58,13% 100 % 2 Menggunkan Hak Pilih 388 551 919 41,32% 58,68% 100% 3 Tidak Menggunakan Hak Pilih 37 39 76 48.68% 51,32% 100%

B. DATA PEROLEHAN SUARA SAH CALON PESERTA PEMILIHAN NO

URUT

NAMA CALON PESERTA PEMILIHAN JUMLAH PEROLEHAN SUARA PERSE NTASE PERINGKAT PEROLEHA N SUARA 1 NAUFAL ADITIYA 270 28,75% 3 2 MUHAMMAD RAIHANDHIA 344 36,63% 1 3 MUHAMMAD ALFITRAS 325 34,61% 2

II. HASIL PEMILIHAN KETUA MPK SMA NEGERI 3 KOTA BOGOR A. DATA PEMILIH DAN PENGGUNAAN HAK PILIH

NO DATA PEMILIH Lk Pr Jumlah Lk (%) Pr(%) Jumlah 1 Pemilih Terdaftar 424 591 1015 41,77% 58,23 % 100 % 2 Menggunakan Hak Pilih 424 591 1015 41,77% 58,23 % 100% 3 Tidak Menggunakan Hak Pilih 0 0 0 0,00% 0,00% 0,00%

B. DATA PEROLEHAN SUARA SAH CALON PESERTA NO

URUT

NAMA CALON PESERTA PEMILIHAN JUMLAH PEROLEHAN SUARA PERSEN -TASE PERINGKA T PEROLE-HAN SUARA 1 NAFIRA 266 28,21% 2

2 MUHAMMAD SYARIF RANGGA 134 14,21% 4

3 RAIHAN ABDURRAHMAN 219 23,22% 3

4 AHMAD JINDAN 324 34,36% 1

3) MAN 1 Bogor

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Bogor yang berlokasi di Jalan Pajajaran Bogor Timur Kota Bogor menggelar pesta demokrasi Pemilihan Ketua OSIS melalui

(41)

E-Kegiatan ini merupakan salah satu program KPU Kota Bogor dalam melaksanakan pendidikan pemilih dan demokrasi pada generasi muda. Melalui keterlibatan dalam menyusun tahapan kegiatan, pencalonan, kampanye, pendataan hak pilih, dan pemungutan suara, diharapkan terbangun kesadaran berdemokrasi

sehingga pada saatnya nanti mereka dapat berpartisipasi aktif dalam mengawal proses Pemilu/pemilihan. Pada kegiatan tersebut komisioner Divisi Teknis menjadi Pembina Upacara di sekolah tersebut dan memberikn arahan mengenai pentingnya membangun kehidupan demokrasi dan pemilihan merupakan mekanisme demokratis dalam memilih pemimpin, baik dalam kelompok kecil, lingkungan sekolah, masyarakat dan pemerintahan. Fasilitasi kegiatan pemilihan Ketua OSIS dengan e-voting, selain digunakan sebagai sarana pendidikan pemilih dan demokrasi, juga untuk mempersiapkan pemilih muda agar apabila suatu saat Pemilu/Pemilihan dilaksankan secara elektronik sebagaimana dimungkinkan dalam undang-undang Pemilu/Pemilihan.

4) SMAN 6 Kota Bogor

Pemberian suara secara elektronik (e-voting) dilaksanakan untuk memilih Ketua OSIS SMAN 6 Kota Bogor, bertempat di Aula SMAN 6 Kota Bogor, Jl. Wallet No. 13 Tanah Sareal, kota Bogor. Ada 3 (tiga) kandidiat Ketua OSIS yang menjadi peserta pemilihan, yaitu Nomor Urut 1, Fahlurrohman Nur Diansa, nomor urut 2, Rakha Ananta Luvian, dan nomor urut 3 Winona Aurelia. Jumlah Pemilih terdaftar dalam pemilihan Ketua OSIS SMAN 6 Kota Bogor sebanyak 976 (sembilan ratus tujuh puluh enam) pemilih yang terdiri dari para siswa dan guru.

Pemilihan Ketua OSIS SMAN 6 Kota Bogor, dilaksanakan mulai pukul 07.45, diawali dengan sosialisasi pemilihan dan pengarahan tata cara pemberian suara secara elektronik (e-voting). Kegiatan pemilihan dibuka oleh Ketua KPU Kota Bogor,

(42)

Drs. Undang Suryatna,M.Si yang didampingi oleh, Komisioner Divisi Teknis, Samsudin, S.Hut MM., dan divisi Hukum, Hj. Teti Siti Natawati, SH, MH., serta Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bogor, H. Fahrudin, S.Pd, dan Kepala sekolah SMAN 6 Kota Bogor, Dr. Hj. Aidawati,M.Pd.

Gambar

Tabel 1.1 pembagian penanggungjawab divisi di lingkungan Komisi Pemilihan Umum Kota Bogor
Tabel 1.2 pembagian koordinator wilayah di lingkungan Komisi Pemilihan Umum Kota Bogor
Tabel 1.3 gambaran umum Kota Bogor Gambaran Umum Kota Bogor
Tabel 3.1 Skala Kategori Penilaian No. Rentang Nilai
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini ditemukaan bahwa kecenderungan agenda media pemberitaan Jokowi sebagai calon pemimpin autentik di Harian Umum Solopos periode 10 Mei- 8 Juli 2014

Dampak kerugian ekonomi akibat kejadian penyakit Brucellosis pada suatu peternakan sangat besar, walaupun tidak disadari oleh para peternak, kerugian ekonomi Brucellosis

Dengan menggunakan tema arsitektur organik, kawasan agrowisata ini tidak hanya sekedar hidup kembali, tapi dapat menjadi tujuan wisata yang unik dan menarik

Dengan nilai selisih delta dari kelompok kontrol dan intervensi 8,933 dan nilai Effect size = 0,7 yang berarti pengaruh terapi ozon bagging terhadap penyembuhan ulkus

Strategi produk yang dilakukan oleh pelaku usaha kerajinan aluminium di Desa Tanjung Atap Barat adalah dengan melakukan pengembangan produknya dengan membuat beraneka

Ruang pengawas dilengkapi dengan sistem kontrol CCTV digunakan untuk mengawasi semua kegiatan kendaraan dalam terminal untuk mengatur kendaraan parkir maupun

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Cara Menentukan Alternatif

Rancangan percobaan yang digunakan untuk mengamati tingkat kejeraan tikus terhadap rodentisida kronis (berbahan aktif bromadiolon) dan umpan dasar (beras) adalah Rancangan