• Tidak ada hasil yang ditemukan

WEEKLY REPORT 27 April 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "WEEKLY REPORT 27 April 2015"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

    

 

           

 

 

NEWS HEADLINES

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

Terkonfirmasi dari sejumlah indikator teknikal IHSG masih berpotensi untuk bergerak positif dalam pekan ini. Indikator dari MACD dan Stochastic mengindikasikan trend positif bagi indeks. Selain itu, dari lagging indikator yang tercermin dari MA5 dan MA20 mengkonfirmasikan positif bagi IHSG

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 5435.355 -0.854 4,818.02 5,127.99

LQ-45 950.481 +1.639 1,275.95 3,784.26

MARKET REVIEW

MARKET VIEW

Pada perdagangan pekan lalu IHSG dipengaruhi oleh berbagai sentimen dari dalam dan luar negeri. Dari domestik, pelaku pasar menanti beberapa laporan kinerja emiten serta laporan produk domestik bruto (PDB) Indonesia untuk periode kuartal I 2015. Adapun Rupiah sempat kembali melemah mendekati level Rp13,000 dipengaruhi oleh menguatnya US Dollar dan minimnya sentimen positif dari domestik. Kekhawatiran investor akan kemungkinan Yunani keluar

dari zona Eropa telah mendorong permintaan akan aset safe heaven.

Dari pasar global, indeks harga konsumen AS naik sebesar 0,2% MoM di bulan Maret setelah sebelumnya juga naik sebesar 0,2% MoM. Sementara itu, indeks sentimen konsumen AS menguat ke level tertinggi kedua dalam 8 tahun ditengah kepercayaan konsumen AS akan prospek ekonomi dan inflasi. Menurut survei dari the University of Michigan, indeks sentimen konsumen AS naik ke level 95,9 di bulan April dari level 93 di bulan Maret. Selain itu, penjualan rumah AS di pasar sekunder di bulan Maret melonjak ke level tertinggi dalam 18 bulan dikarenakan semakin banyaknya pasokan rumah di pasar. Penjualan rumah bekas AS naik 6,1% YoY menjadi 5,19 juta unit di bulan Maret dari 4,89 juta unit di bulan Februari. Sebelumnya, penjualan rumah telah dibatasi oleh kurangnya pasokan properti di pasar, yang telah mendorong kenaikan harga rumah. Dari pasar regional, neraca perdagangan Jepang mencatatkan surplus untuk pertama kalinya sejak 2012 didukung oleh pelemahan Yen yang mendorong ekspor dan turunnya harga minyak dunia yang membuat tagihan impor Jepang lebih rendah. Tercatat surplus neraca perdagangan Jepang mencapai ¥229,3 miliar (US$1,9 miliar) di bulan Maret. Secara tahunan, ekspor Jepang tumbuh 8,5% YoY, sedangkan impor turun sebesar 14,5% YoY. Sementara itu, bank sentral Tiongkok secara tak terduga memotong rasio cadangan bank sebesar 100 bps menjadi 18,5% pada Minggu (19/04) untuk menopang pertumbuhan ekonomi. Dari Eropa, proses negosiasi hutang Yunani dengan para krediturnya masih menjadi perhatian utama pasar. Menteri Keuangan Yunani Yanis Varoufakis menyatakan keyakinannya bahwa kesepakatan dengan kreditur internasional akan dapat tercapai, meskipun hal itu tidak mungkin terjadi dalam pertemuan menteri keuangan blok Euro pada 24 April. Adapun pada akhir perdagangan pekan lalu IHSG ditutup pada level 5.435,36.

Jumlah orang Amerika yang mendapat PHK masih bertengger di dekat level terendah dalam hampir 15 tahun, yang mengindikasikan bahwa perlambatan pertumbuhan pekerjaan bulan lalu hanya bersifat sementara. Seperti diketahui, data Non Farm Payrolls AS terakhir menunjukkan ekonomi hanya menciptakan 126.000 pekerjaan baru pada bulan Maret. Rata-rata 284.500 pekerja mengajukan klaim setiap minggu untuk memperoleh tunjangan pengangguran selama bulan lalu, menurut data Departemen Tenaga Kerja yang dirilis hari Kamis. Sedangkan rata-rata 282.500 pekerja yang ditorehkan pada awal bulan April merupakan yang terendah sejak bulan Juni tahun 2000. Menurunnya laju PHK menjadi salah satu pertanda dari pasar tenaga kerja yang sehat, yang biasanya konsisten pertumbuhan payroll yang kuat. Sebuah rebound dalam pekerjaan akan membantu mendorong belanja konsumen yang menyumbang hampir 70% dari perekonomian AS. Sementara laporan lain dari Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan aplikasi untuk pembayaran tunjangan pengangguran meningkat sebanyak 1.000 menjadi 295.000 dalam pekan yang berakhir 18 April. Angka klaim awal pengangguran di AS telah bertahan di bawah level 300.000 untuk minggu ke-7 berturut-turut. Akselerasi data ketenagakerjaan itu menjadi sinyalemen bahwa Juni masih menjadi basis the Fed untuk menaikkan suku bunga. Hal ini menguatkan para pembuat kebijakan Fed yang sebagian telah mengutarakan dalam sebuah pernyataan. Gubernur the Fed Richmond Jeffrey Lacker yang terang-terangan mengatakan dirinya menginginkan Juni sebagai momentum dimulainya rezim pengetatan moneter AS. Dari Eropa, pemulihan ekonomi zona euro sedikit melambat di bulan April, meski masih menunjukkan laju tercepat dalam beberapa tahun terakhir, setelah European Central Bank (ECB) meluncurkan program stimulus moneter. Aktivitas bisnis Jerman dan Perancis, dilaporkan melambat, namun aktivitas di negara lainnnya mencatat laju tercepat sejak bulan Agustus 2007. Indeks aktivitas bisnis Jerman melambat menjadi 54,2 dari sebelumnya 55,4, dan aktivitas bisnis Perancis turun menjadi 50,2 dari sebelumnya 51,5. Laporan laba perusahaan diperkirakan masih menjadi perhatian pelaku pasar. Termasuk fokus pelaku pasar di bursa saham Indonesia, mengingat dalam pekan ini merupakan batas akhir dari laporan laba perusahaan untuk kuartal I 2015. Sentimen eksternal dan faktor laba perusahaan menjadi katalis bagi IHSG dalam pekan ini yang berpeluang menguat.

WEEKLY REPORT

27 April 2015

•WSKT bagikan dividen Rp 11 per saham

•Perkiraan harga rights issue WSKT di kisaran Rp1100-1600/lembar

•WSKT akan tambah modal 3 anak usahanya

•Perkiraan harga rights issue ADHI di kisaran Rp2500-3400/lembar

•ANTM perkiraan harga rights issue di Rp800/saham

•Laba bersih BMRI naik 4,3% pada kuartal I-2015

•RUPS BNII putuskan tidak bagi dividen tahun buku 2014

•BNII menargetkan pertumbuhan kredit 2015 sebesar 15%

•TOWR bidik pendapatan Rp 4,6 triliun

•SRIL pasok seragam militer ke Timor Leste

•Laba AALI pada 1Q 2015 turun 80,1% YoY

•Laba ASGR pada 1Q 2015 naik 43,7% YoY

•Peter Sondakh jual kepemilikan saham TAXI ke Sandiaga Uno

•SCMA akan bagikan dividen Rp 1,02 triliun

•Laba HMSP pada 1Q 2015 sebesar 5,22% YoY

•RUPS TRUS setujui stock split 1 : 2

•Laba ROTI Q1 2015 naik 9.6% YoY

•SMDR akan tambah minimal 5 kapal baru di tahun 2015

•MIDI bentuk anak usaha di bidang ritel online

•MNC klarifikasi penjualan saham ke Sinarmas

•BPFI targetkan kredit tumbuh 20%

•Laba BINA per 1Q 2015 turun menjadi Rp 1,65 miliar

•BNLI bagi dividen Rp 166 miliar

(2)

     

           

 

 

27 April 2015

27 April 2015

Dalam rapat kerja Komisi VI DPR bersama Menteri BUMN, manajemen Waskita Karya (WSKT) memaparkan perkiraan pelaksanaan rights issue akan dilakukan pada Juni 2015 dengan harga sekitar Rp1100-1600/lembar saham, dengan total target dana yang dihimpun sekitar Rp5.3 triliun yang terdiri atas Rp3.5 triliun PMN dan Rp1.8 triliun dari investor publik. Sementara manajemen Adhi karya (ADHI) memperkirakan harga pelaksanaan rights issue di kisaran Rp2500-3400/lembar saham, sehingga total target dana dihimpun sebesar Rp2.74 triliun dengan melepas 556 juta lembar saham untuk porsi milik Pemeritah dan 534 juta saham tersedia untuk publik. Di waktu yang sama manajemen Aneka Tambang (ANTM) memperkirakan harga rights issue di sekitar Rp800/lembar saham. Total dana Penyertaan Modal Negara (PMN) atas ketiga emiten tersebut menjadi Rp13 triliun dan hal tersebut telah disetujui oleh Komisi VI DPR dalam rapat kerja bersama Menteri BUMN tersebut.

Aneka Tambang (ANTM) mengubah rencana proyek yang akan didanai dari suntikan negara, dari sebelumnya tiga proyek menjadi dua proyek menyusul Penyertaan Modal Negara (PMN) yang hanya disepakati Rp 3,5 triliun dari usulan awal Rp 7 triliun. Proyek Feronikel Halmahera Timur (FHT) yang semula dianggarkan Rp 8 triliun, dipangkas menjadi Rp 5,19 trilliun. Proyek anoda slime di Jawa Timur semula dianggarkan Rp 500 miliar dipangkas menjadi Rp 200 miliar. Sementara proyek Smelter Grade Alumina (SGA) Mempawah senilai Rp 2,28 triliun dicoret. Kebutuhan ekuitas Rp 5,39 triliun itu tanpa proyek (SGA) Mempawah. Kebutuhan ekuitas Rp 5,39 triliun tersebut akan dicukupi dari PNM sebesar Rp 3,5 triliun serta dana publik melalui penerbitan saham terbatas sebesar Rp 1,89 triliun. Rencananya perdagangan HMETD (Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu) akan dimulai pada 22 Juli 2015, dan perdagangan berakhir pada 28 Juli 2015. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Mariani Soemarno, berharap dana dari publik bisa masuk ke Antam pada awal Q3 2015.

Timah (TINS) mencatat kerugian Rp 19,1 miliar hingga periode Maret 2015 dari laba Rp 95,02 miliar pada kuartal I 2014. Pendapatan usaha naik menjadi Rp 1,35 triliun dari sebelumnya Rp 1,24 triliun.

Waskita Karya (WSKT) telah memperoleh beberapa proyek besar di triwulan I 2015, diantaranya, proyek Sipil seperti Pembangunan Fasilitas Kapal Selam PT PAL Indonesia (Persero) di Surabaya senilai Rp 285 miliar serta Aksesbilitas dan Dutching Utilitas Terminal 3 Bandara Udara Internasional Soekarno-Hatta senilai Rp 253 miliar, proyek Gedung seperti Sanctuary Apartemen di Blitung senilai Rp 275 miliar, proyek Struktur Grande Volare di Cikarang senilai Rp 180 miliar, dan Pekerjaan Design Build Landscape Tahap 1 Terminal 3 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta senilai Rp 157 miliar, proyek Gedung di Pekanbaru yaitu Pembangunan Gedung Pemerintah Kota Pekanbaru senilai Rp 180 miliar, serta proyek pembangunan jalan tol Balikpapan-Samboja Segmen 5 dengan nilai kontrak Rp 248 miliar. Selain itu Waskita Karya terus berinovasi dengan melebarkan lini bisnis perseroan dalam sektor industri lainnya seperti precast, Realty Energy, dan jalan tol.

Waskita Karya (WSKT) akan menyuntik modal kepada tiga anak usahanya di bidang properti, jalan tol dan beton pracetak. Nilai penambahan modal itu mencapai Rp 4,3 triliun. Dana penambahan modal akan diperoleh dari aksi rights issue. Waskita Precast akan mendapat Rp 300 miliar, Waskita Realty sebesar Rp 1 triliun dan Waskita Toll Road sebesar Rp 2-3 triliun.

Waskita Karya (WSKT) mengincar pendanaan Rp 23 triliun pada tahun ini yang bersumber dari pinjaman perbankan dan obligasi untuk kebutuhan pembangunan proyek transmisi listrik dan jalan tol. Perseroan optimis dapat memperoleh dana tersebut setelah perseroan mendapatkan suntikan modal melalui mekanisme rights issue Rp 5,3 triliun.

Waskita Karya (WSKT) akan membagikan dividen Rp 100,3 miliar atau Rp 11 per saham. Dividen tersebut setara 20% dari laba bersih tahun lalu Rp 501 miliar.

Tiga investor tengah bersaing untuk memperoleh konsesi jalan tol Serpong-Cinere sepanjang 10,14 km yang dimiliki oleh Thiess Contractors Indonesia. Ketiga investor yang mengincar pengelolaan ruas tol tersebut adalah gabungan perusahaan Jasa Marga (JSMR) dengan Waskita Karya (WSKT) dan Jakarta Propertindo; Nusantara Infrastructure (META); serta Astratel Nusantara.

Adhi Persada Properti (APP) dan Adhi Persada Realty (APR), anak usaha Adhi Karya (ADHI), membidik dana IPO saham sebesar Rp 500 miliar hingga Rp 1 triliun. Sebelum IPO, Adhi Karya akan menggabungkan usaha APP dan APR terlebih dahulu untuk memperkuat penggalangan dana. Proses merger diharapkan selesai pada Juni 2015. Dana IPO akan digunakan untuk pengembangan usaha. IPO diharapkan terealisasi pada akhir 2015 atau awal 2016. Sarana Menara Nusantara (TOWR) menargetkan pendapatan sekitar Rp 4,31-4,6 triliun pada tahun ini. Perseroan juga membidik EBITDA sebesar Rp 3,59-3,83 triliun pada 2015. TOWR menargetkan pertumbuhan pendapatan 2015 meningkat 5-12% dibandingkan tahun lalu. Peningkatan tersebut akan didukung oleh pembangunan serta akuisisi menara telekomunikasi baru.

Nippon Indosari Corporindo (ROTI) membukukan penjualan Q1 2015 sebesar Rp518.86 miliar atau naik 11.7% YoY dengan laba sebesar Rp67.11 miliar atau naik 9.6% YoY. Perolehan pendapatan tersebut mencapai 23% dari target penjualan 2015 yang sebesar Rp2.25 triliun. HM Sampoerna (HMSP) mencatatkan kenaikan laba bersih per Maret 2015 sebesar 5,22% YoY menjadi Rp 2,89 triliun, dibandingkan sebelumnya Rp 2,75 triliun. Penjualan bersih naik menjadi Rp 21,56 triliun dari sebelumnya Rp 18,31 triliun. Laba sebelum pajak naik menjadi Rp 3,87 triliun dari sebelumnya Rp 3,67 triliun.

Astra Agro Lestari (AALI) mencatatkan penurunan laba bersih per Maret 2015 sebesar 80,10% YoY menjadi Rp156,09 miliar atau Rp 99,12 per saham dari sebelumnya Rp 784,61 miliar atau Rp 498,24 per saham. Pendapatan bersih turun menjadi Rp 3,23 triliun dari sebelumnya Rp 3,72 triliun.

Laba bersih Astra Graphia (ASGR) di kuartal l 2015 meningkat sekitar 43,7% YoY dari Rp 33,06 miliar menjadi Rp 48,21 miliar. Pendapatan bersih naik dari Rp 434,84 miliar menjadi Rp 459,44 miliar. Margin laba bersih ASGR meningkat dari 7,6% menjadi 10,34%.

Surya Citra Media (SCMA) membagikan dividen sebesar Rp 1,02 triliun (Rp 70 per saham) atau setara 70% dari laba bersih tahun buku 2014 senilai Rp 1,45 triliun.

Sri Rejeki Isman (SRIL) melaksanakan penandatanganan nota kesepahaman untuk kerja sama jangka panjang dengan Pemerintah Republik Timor Leste dalam penyediaan seragam militer.

Midi Utama Indonesia (MIDI) membentuk anak usaha baru yang bergerak di bidang ritel online atau perdagangan eceran melalui internet bernama PT Sumber Trijaya Lestari. Total modal disetor senilai Rp 12,5 miliar, setara dengan 0,1% dari modal ditempatkan dan disetor penuh Sumber Trijaya Lestari. Sebesar 99,9% saham dimiliki oleh Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) sebagai induk usaha MIDI.

Samudera Indonesia (SMDR) berencana menambah minimal 5 kapal baru di tahun 2015 yang diperuntukan untuk menunjang beberapa proyek yang siap dilaksanakan. Jenis kapal yang akan dibeli terdiri dari angkutan LNG, tanker minyak, dan angkutan container. SMDR telah menganggarkan dana belanja modal (capex) sebesar Rp 120 juta.

Samudera Indonesia (SMDR) akan mendukung program Indonesia Power yang berencana mengonversi pembangkit listrik di Bali dari sebelumnya berbahan bakar diesel menjadi gas. SMDR akan ikut sebagai penyedia transportasi untuk membawa LNG-nya dari

(3)

     

           

 

 

27 April 2015

27 April 2015

Bontang ke Bali. Bahkan perseroan berencana untuk mendirikan satu anak usaha baru untuk menangani khusus proyek tersebut. Perseroan meyakini proyek ini akan berlanjut di kota-kota lain tak hanya Bali. Proyek tersebut rencananya akan terealisasi di akhir tahun 2015. Untuk tahap awal, SMDR akan menyediakan 2 kapal LNG. Satu kapal LNG membutuhkan dana sekitar USD 70 juta. Soechi Lines (SOCI) berencana akan menerbitkan obligasi valas senilai USD 200 juta melalui anak usaha untuk refinancing utang, pembelian kapal serta modal kerja perseroan. Rencananya obligasi tersebut akan dicatatkan pada Singapore Exchange (SGX) dengan jatuh tempo pada tahun 2020. Untuk itu perseroan akan meminta persetujuan RUPSLB pada Juni 2015 mendatang.

Peter Sondakh menjual kepemilikan sahamnya di Express Transindo Utama (TAXI) kepada Sandiaga Uno senilai Rp 1,2 triliun. Para pihak sepakat untuk menjajaki kemungkinan pengambilalihan 1,09 miliar saham TAXI yang dimiliki oleh Rajawali Corpora, perusahaan milik Peter Sondakh.

Agung Podomoro Land (APLN) menyatakan jika peraturan tersebut diberlakukan, maka akan berdampak positif bagi penjualan properti. Namun pelonggaran aturan LTV tersebut tidak akan terlalu signifikan bagi APLN, karena pembeli unit properti APLN tidak banyak yang menggunakan kredit dari perbankan. Perseroan memprediksi pelonggaran LTV hanya akan meningkatkan penjualan APLN sekitar 10%-15%. Mayoritas konsumen APLN melakukan pembelian dengan menggunakan sistem pembayaran installment, kecuali untuk pembelian perumahan yang masih banyak menggunakan KPR seperti proyek perumahan APLN di Karawang di mana 50% pembelinya menggunakan KPR. Konsumen APLN yang melakukan pembelian melalui KPR hanya 10% dan kebanyakan merupakan pembeli perumahan, sedangkan proyek APLN kebanyakan adalah high rise building seperti apartemen yang dibeli dengan cara installment. Peraturan Loan to Value (LTV) mengatur besaran uang muka sebesar 30% untuk rumah pertama, dan 40% untuk rumah kedua.

MNC Investama, induk usaha MNC Kapital Indonesia (BCAP) dan MNC land (KPIG), membantah informasi terkait penjualan saham kepada Grup Sinarmas. Seharusnya, penjualan tersebut dilakukan kepada Argyle Street Management Limited (ASML). Pembeli saham BCAP dan KPIG masing-masing sebesar Rp 1.800 per saham dan Rp 1.350 per saham adalah ASML melalui produk reksa dana, ASM Equities Fund.

RUPS Trust Finance (TRUS) menyetujui pemecahan nilai nominal saham (Stock Split) dengan perbandingan 1 : 2 atau dari Rp 100 menjadi Rp 50 per saham.

Bank Mandiri (BMRI) membukukan laba bersih kuartal I-2015 sebesar Rp 5,14 triliun, naik 4,3% dari periode sama tahun lalu. NIM turun dari 5,92% menjadi 5,62%. Kredit perseroan pada kuartal I-2015 tumbuh 13,3% menjadi Rp 532,8 triliun. NPL gross meningkat dari 2,07% pada kuartal I-2014 menjadi 2,27% pada kuartal I-2015. Dengan CAR sekitar 17% saat ini, perseroan perlu menerbitkan saham baru dengan HMETD (rights issue) sebesar Rp 20 triliun, paling lambat tahun 2018. Bank Mandiri (BMRI) menargetkan anak usaha perseroan dapat membukukan laba bersih sebesar Rp 2,5 triliun pada akhir tahun ini. Hingga kuartal I-2015, anak usaha BMRI telah membukukan laba bersih sebesar Rp 607 miliar atau sebesar 11,8% dari total laba perseroan. Penyumbang laba terbesar pada tahun ini kemungkinan akan berasal dari AXA Mandiri Financial Service.

Bank International Indonesia (BNII) menargetkan pertumbuhan kredit 2015 sebesar 15% dengan pertumbuhan pendapatan bunga bersih lebih dari 7.5%. Hal tersebut akan didukung oleh penurunan biaya dana, perseroan akan menjaga NIM di level 4.76%. Perseroan akan fokus pada segmen bisnis banking dan retail banking seiring kemungkinan pihak regulator akan melonggarkan ketentuan loan to value (LTV) dalam bentuk penurunan uang muka KPR dan Kredit

Kendaraan Bermotor.

Untuk pembiayaan syariah tahun 2015 Bank Internasional Indonesia (BNII) menargetkan pertumbuhan sebesar 20%. Target ini akan didukung dari ekspansi ke segmen korporasi, komersial, dan ritel. Pertumbuhan pembiayaan akan ditopang melalui sinergi dengan jaringan konvensional BII yang mencapai 444 jaringan kantor. Pada tahun 2015, BII tengah menjajaki beberapa pendanaan sindikasi untuk pembiayaan di segmen korporasi. Sektor-sektor yang akan digarap antara lain infrastruktur dan pembangkit listrik. Di segmen korporasi, BII akan lebih fokus memberikan pembiayaan ke perusahaan badan usaha milik negara (BUMN). Hingga saat ini perseroan telah menyalurkan pembiayaan ke Garuda Indonesia (GIAA) sebesar USD 100 juta pada Maret 2015.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank Internasional Indonesia (BNII) memutuskan tidak membagikan dividen dari laba bersih tahun buku 2014.

RUPST Bank Permata (BNLI) menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 166,37 miliar atau Rp 14 per saham. Nilai tersebut setara dengan 10,5% laba bersih perseroan tahun 2014.

Bank Panin Syariah (PNBS) berencana untuk meningkatkan permodalan. Namun, rencana tersebut masih menunggu kepastian regulator terkait usulan Dubai Islamic Bank (DIB) untuk menjadi pemegang saham pengendali perseroan dan meningkatkan porsi sahamnya menjadi 40%.

Bank Ina Perdana pada triwulan I 2015 membukukan laba bersih Rp 1,65 miliar, turun dari sebelumnya Rp 4,23 miliar. Penurunan laba bersih itu diakibatkan oleh meningkatnya beban operasional serta turunnya pendapatan bunga bersih di periode tersebut. Pendapatan bunga bersih turun 1,88% menjadi Rp 16,61 miliar. Dana Pihak Ketiga (DPK) pada kuartal I 2015 mencapai Rp 1,61 triliun. Dari total DPK yang dihimpun perseroan, sebesar Rp 1,39 triliun berasal dari simpanan deposito, Rp 130,80 miliar dari simpanan tabungan dan Rp 91,89 miliar dari simpanan giro. Sementara itu total kredit yang telah disalurkan per kuartal I 2015 mencapai Rp 1,22 triliun.

Asuransi Harta Aman Pratama (AHAP) akan melakukan rights issue sebanyak-banyaknya 340 juta saham biasa dengan nilai nominal Rp 50 per saham dan harga penawaran Rp 150 per saham. Rasio ditetapkan 25:17. RUPSLB akan diselenggarakan pada 4 Juni 2015. Cum HMETD di pasar reguler dan negosiasi adalah 12 Juni 2015 dan tanggal perdagangan HMETD 18 hingga 24 Juni 2015. Dana yang diperoleh akan dipergunakan untuk modal kerja perseroan yaitu memperkuat struktur permodalan sehingga akan meningkatkan kapasitas untuk menahan risiko.

Batavia Prosperindo Finance (BPFI) menargetkan dapat membukukan kredit Rp 1 triliun pada tahun ini. Target pencapaian tersebut lebih tinggi 20,5% dibandingkan perolehan tahun lalu sebesar Rp 833,9 miliar. Dari jumlah tersebut, perseroan menargetkan dapat memperoleh laba Rp 70,9 miliar, naik 75% dibandingkan realisasi tahun lalu Rp 40,5 miliar.

Pemerintah melakukan penghitungan ulang atas pertumbuhan eknomi pertumbuhan 5,7% dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015, dimana pertumbuhan realistis tahun 2015 berada di bawah 5,7%. Angka pertumbuhan yang lebih masuk akal tahun ini adalah 5,4%-5,5%. Proyeksi ini sama dengan outlook Bank Indonesia (BI) yang melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2015 ke arah 5,4%. Jika pertumbuhan bagus dengan investasi pemerintah yang bisa digenjot, pertumbuhan maksimal tahun 2015 hanya 5,6%. Menurut pemerintah, hal yang bisa mendorong pertumbuhan sesuai target 5,7% adalah semua komponen mulai dari pemerintah, konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor. Namun yang bisa menjadi andalan adalah pemerintah.

(4)

      

 

 

 

 

 

27 April 2015

COMMODITIES

DUAL LISTING

Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change

(IDR)

Crude Oil (US$)/Barrel 57,18 0,03 TLKM (US) 45 14.486 381

Natural Gas (US$)/mmBtu 2,48 -0,05 ANTM (GR) 0,05 829 98

Gold (US$)/Ounce 1180,00 0,56

Nickel (US$)/MT 13195,00 490,00

Tin (US$)/MT 15825,00 350,00

Coal (NEWC) (US$)/MT* 60,85 -1,55

Coal (RB) (US$)/MT* 60,30 -3,06

CPO (ROTH) (US$)/MT 677,50 27,50

CPO (MYR)/MT 2160,00 -10,00

Rubber (MYR/Kg) 653,00 0,50

Pulp (BHKP) (US$)/per ton 765,92 0,41

*weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

Change PER (X) PBV (X)

Country Indices Price

%Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F

Market Cap (USD Bn)

USA DOW JONES INDUS. 18080,14 0,12 1,44 16,30 14,90 3,04 2,86 5.571,5

USA NASDAQ COMPOSITE 5092,09 0,71 7,52 22,44 19,31 3,65 3,31 8.109,0

ENGLAND FTSE 100 INDEX 7070,70 0,24 7,69 16,86 14,83 1,95 1,84 1.784,4

CHINA SHANGHAI SE A SH 4603,65 -0,47 35,83 17,74 15,61 2,21 1,99 5.530,9

CHINA SHENZHEN SE A SH 2359,51 -0,04 59,59 33,58 26,79 4,28 3,77 3.441,5

HONG KONG HANG SENG INDEX 28060,98 0,84 18,88 13,46 12,16 1,45 1,35 2.242,4

INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5435,36 -0,02 3,99 16,25 13,78 2,71 2,39 3.499,3

JAPAN NIKKEI 225 20020,04 -0,83 14,72 19,13 17,33 1,78 1,66 3.129,0

MALAYSIA KLCI 1862,58 0,89 5,75 17,06 15,73 2,01 1,89 299,3

SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3513,00 0,29 4,39 14,37 13,10 1,32 1,25 430,7

FOREIGN EXCHANGE

FOREIGN EXCHANGE

Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change

USD/IDR 12.922,08 -31,92 1000 IDR/ USD 0,08 0,0002

EUR/IDR 14.042,55 -30,36 EUR / USD 1,09 -0,0006

JPY/IDR 108,65 0,46 JPY / USD 0,01 0,0000

SGD/IDR 9.697,26 24,33 SGD / USD 0,75 -0,0003

AUD/IDR 10.124,00 60,02 AUD / USD 0,78 0,0011

GBP/IDR 19.609,64 114,07 GBP / USD 1,52 -0,0013

CNY/IDR 2.085,96 0,00 CNY / USD 0,16 0,0001

MYR/IDR 3.609,52 34,52 MYR / USD 0,28 0,0034

KRW/IDR 11,97 0,00 100 KRW / USD 0,09 0,0002

CENTRAL BANK RATE

INTERBANK LENDING RATE

Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)

FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 6.54

BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.51

ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13

BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13

(5)

      

 

 

 

 

 

27 April 2015

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS

SBI

Description Mar’15 Feb’15 Description Rate (%)

Inflation YTD % -0.44 -0.61 SBI (9M) 6,65157

Inflation YOY % 6.38 6.29 SBIS (9M) 6,65157

Inflation MOM % 0.17 -0.36

Foreign Reserve (USD) 111.60 Mn 115.53 Mn

GDP (IDR Bn) 2,690,240.90 2,690,240.90

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

Date Agenda Expectation

27 Apr Indonesia Money Supply M1 YoY --

27 Apr Indonesia Money Supply M2 YoY --

28 Apr US Consumer Confidence Index Naik menjadi 102.5 dari 101.3

29 Apr US GDP Annualized QoQ Turun menjadi 1.0% dari 2.2%

29 Apr US Personal Consumption Turun menjadi 1.7% dari 4.4%

29 Apr US GDP Price Index Naik menjadi 0.5% dari 0.1%

29 Apr US Pending Home Sales MoM Turun menjadi 1.0% dari 3.1%

29 Apr US Pending Home Sales YoY --

30 Apr FOMC Rate Decision Tetap 0.25%

30 Apr US Emplyment Cost Index Tetap 0.6%

30 Apr US Personal Income Turun menjadi 0.2% dari 0.4%

30 Apr US Personal Spending Naik menjadi 0.5% dari 0.1%

30 Apr US PCE Deflator MoM Tetap 0.2%

Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS

LAGGING MOVERS

Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

UNVR IJ 43000 2.99 10.11 BBNI IJ 6950 -2.46 -3.43 TLKM IJ 2905 1.75 5.35 IIKP IJ 2250 -24.87 -2.66 GGRM IJ 54500 2.64 2.86 BBRI IJ 12950 -0.77 -2.59 BMTR IJ 1620 4.18 0.98 BMRI IJ 11900 -0.83 -2.45 BKSW IJ 447 24.86 0.82 AALI IJ 22000 -4.76 -1.84 KLBF IJ 1905 0.79 0.75 TBIG IJ 9050 -3.72 -1.78 SILO IJ 14025 3.70 0.61 PGAS IJ 4640 -1.28 -1.54 EXCL IJ 4405 1.50 0.59 BSWD IJ 3360 -25.00 -1.23 INTP IJ 23325 0.54 0.49 ASII IJ 7875 -0.32 -1.07 INCO IJ 2725 1.49 0.42 AKRA IJ 5150 -4.63 -1.05

UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price

(IDR)

Issued

Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter

PP Properti Property & Real

Estate

185-320 4912.35 11-13 Mei 2015 19 Mei 2015 CIMB Niaga, Danareksa,

(6)

      

 

 

 

 

 

 

27 April 2015

27 April 2015

DIVIDEND

Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

TLKM 89.46 Cash Dividend

 

24 Apr-15 27 Apr-15 29 Apr-15 21 May-15

SSMS 22.65 Cash Dividend

 

24 Apr-15 27 Apr-15 29 Apr-15 21 May-15

MDIA 10.00 Cash Dividend

 

24 Apr-15 27 Apr-15 29 Apr-15 21 May-15

AUTO 48.00 Cash Dividend

 

27 Apr-15 28 Apr-15 30 Apr-15 22 May-15

TRIS 9.50 Cash Dividend

 

27 Apr-15 28 Apr-15 30 Apr-15 22 May-15

MEDC $0.0012 Cash Dividend

 

27 Apr-15 28 Apr-15 30 Apr-15 22 May-15

PTRO $0.0017 Cash Dividend

 

27 Apr-15 28 Apr-15 30 Apr-15 22 May-15

CINT 6.00 Cash Dividend

 

27 Apr-15 28 Apr-15 30 Apr-15 22 May-15

SCMA 70.00 Cash Dividend

 

28 Apr-15 29 Apr-15 04 May-15 21 May-15

UNTR 545.00 Cash Dividend

 

28 Apr-15 29 Apr-15 04 May-15 22 May-15

WIKA 20.02 Cash Dividend

 

29 Apr-15 30 Apr-15 05 May-15 22 May-15

EMTK 350.00 Cash Dividend

 

29 Apr-15 30 Apr-15 05 May-15 22 May-15

545.00 Cash Dividend

 

CORPORATE ACTIONS

Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period

RELI Rights Issue 1:1 TBA TBA TBA TBA

INPP Rights Issue 100:337 325.00 28 May-15 29 May-15

 

05 Jun - 18 Jun’15

 

LEAD Stock split 1:4 -- -- TBA TBA

ITMA Stock split 1:20 -- -- TBA TBA

GENERAL MEETING

Emiten AGM/EGM Date Agenda

ABDA RUPST/LB 27-Apr-15

HMSP RUPST 27-Apr-15

BABP RUPST 28-Apr-15

NRCA RUPST 28-Apr-15

ASII RUPST 28-Apr-15

INDY RUPST 29-Apr-15

RAJA RUPST 29-Apr-15

ELSA RUPST 29-Apr-15

TOTL RUPST/LB 30-Apr-15

BPFI RUPST/LB 30-Apr-15

BPII RUPST/LB 30-Apr-15

BRAU RUPSLB 30-Apr-15

ASBI RUPST 30-Apr-15

DYAN RUPST/LB 30-Apr-15

NAGA RUPST/LB 04-May-15

SIMP RUPST/LB 05-May-15

LSIP RUPST 05-May-15

AKRA RUPST/LB 05-May-15

BSDE RUPST/LB 06-May-15

DUTI RUPST 06-May-15

(7)

      

 

 

 

 

 

27 April 2015

27 April 2015

KLBF

TRADING BUY

S1 1890 R1 1915 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 1865 R2 1940

Closing

Price 1905

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area overbought

•Harga berada dalam area upper band

Prediksi •Trading range Rp 1890-Rp 1940

•Entry Rp 1905, take Profit Rp 1940

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 62.08 Positif

MACD 10.07 Positif

True Strength Index (TSI) -50.42 Positif

Bollinger Band (Mid) 22566 Negatif

MA5 1892 Positif 1,620.0 1,680.0 1,740.0 1,800.0 1,860.0 1,920.0 1,980.0

October November December 2015 February March April

KLBF Upward Sloping Channel

1,880 1,870 1,862.5 1,820 1,807.15 1,804.03 1,804.03 1,892 1,905 1,905 1,905 1,965.91 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0

KLBF - Stochastic %D(6,3,3) = 87.65, Stochastic %K = 81.22, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

81.2173 80 20 81.2173 87.6525 87.6525 -15.0 -10.0 -5.0 0.0 5.0 10.0 0.0 KLBF - MACD (5,3) = -6.21, Signal() = -6.12 -6.21177 -6.12219 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 KLBF - TSI(3,5,3) = 50.42 48.6074 0.00000 50.4178 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 KLBF - William's % R(14) = -10.53, Volume() = 24,272,600.00 -10.5263 24,272,600

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

GGRM

TRADING BUY

S1 53725 R1 54925 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 52525 R2 56125

Closing

Price 54500

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area overbought

•Harga berada dalam area upper band

Prediksi •Trading range Rp 53725-Rp 54925

•Entry Rp 54500, take Profit Rp 54925

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 11.50 Positif

MACD -4.39 Positif

True Strength Index (TSI) 36.45 Positif

Bollinger Band (Mid) 924 Positif

MA5 53375 Positif 44,000 48,000 52,000 56,000 60,000 64,000

October November December 2015 February March April

GGRM Wedge Bullish Breakout 53,375 52,059.4 51,921.3 49,717.3 49,717.3 49,025 47,525 53,617.1 53,617.1 54,050 54,500 54,500 54,500 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 GGRM - Stochastic %D(6,3,3) = 85.83, Stochastic %K = 87.08, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

85.8336 80 20 85.8336 87.0848 87.0848 -800 -400 0 400 800 1,200 0 GGRM - MACD (5,3) = -473.47, Signal() = -395.81 -473.471 -395.807 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 GGRM - TSI(3,5,3) = 36.45 27.8368 0.00000 36.4526 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 GGRM - William's % R(14) = -2.67, Volume() = 1,927,000.00 -2.66667 1,927,000

(8)

      

 

 

 

 

 

27 April 2015

27 April 2015

BEST

TRADING BUY

S1 620 R1 660 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 580 R2 700

Closing

Price 635

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI mendekati area overbought

•Harga berada dalam area upper band

Prediksi •Trading range Rp 620-Rp 660

•Entry Rp 635, take Profit Rp 660

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 63.85 Positif

MACD 3.61 Positif

True Strength Index (TSI) 44.11 Positif

Bollinger Band (Mid) 597 Positif

MA5 614 Positif 480.0 540.0 600.0 660.0 720.0 780.0

October November December 2015 February March April

BEST Wedge 613.125 596.75 596.154 595.167 595.167 595.167 580 614 620 635 635 635 659.672 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0

BEST - Stochastic %D(6,3,3) = 62.76, Stochastic %K = 60.52, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

60.5159 60.5159 20 62.7645 62.7645 80 -12.0 -6.0 0.0 6.0 12.0 18.0 0.0

BEST - MACD (5,3) = -4.87, Signal() = -2.92

-4.86725 -2.91666 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 BEST - TSI(3,5,3) = 44.11 32.2805 0.00000 44.1096 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0

BEST - William's % R(14) = -8.33, Volume() = 31,606,300.00 -8.33333

31,606,300

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

BMTR

TRADING BUY

S1 1600 R1 1675 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 1555 R2 1720

Closing

Price 1620

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi potensi rebound

• RSI berada dalam area netral

•Harga berada dalam area netral

Prediksi •Trading range Rp 1600-Rp 1675

•Entry Rp 1620, take Profit Rp 1675

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 22.26 Positif

MACD -10.11 Positif

True Strength Index (TSI) -3.26 Positif

Bollinger Band (Mid) 1657 Negatif

MA5 1564 Positif 1,400 1,500 1,600 1,700 1,800 1,900 2,000 2,100

October November December 2015 February March April

BMTR Downward Sloping Channel

1,620 1,620 1,565.63 1,564 1,480 1,432.5 1,432.5 1,620 1,635.63 1,635.63 1,656.5 1,795 1,901.9 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0

BMTR - Stochastic %D(6,3,3) = 57.89, Stochastic %K = 69.62, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

57.8853 57.8853 20 69.6176 69.6176 80 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 0.0 BMTR - MACD (5,3) = -7.02, Signal() = 1.01 -7.0151 1.00753 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 BMTR - TSI(3,5,3) = -3.26 -3.25825 -23.9867 0.00000 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 BMTR - William's % R(14) = -50.88, Volume() = 15,378,800.00 -50.8772 15,378,800

(9)

      

 

 

 

 

 

27 April 2015

27 April 2015

ZBRA

TRADING BUY

S1 170 R1 185 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 155 R2 200

Closing

Price 178

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area overbought

• Harga berada dalam area netral

Prediksi •Trading range Rp 170-Rp 185

•Entry Rp 178, take Profit Rp 185

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 20.37 Positif

MACD 0.45 Positif

True Strength Index (TSI) 19.31 Positif

Bollinger Band (Mid) 171 Positif

MA5 168.2 Positif 120.0 140.0 160.0 180.0 200.0 220.0 240.0

October November December 2015 February March April

ZBRA Broadening Wedge

170.65 168.2 167.625 156 151.617 151.5 151.5 178 178 178 197 246.333 246.333 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0

ZBRA - Stochastic %D(6,3,3) = 57.50, Stochastic %K = 80.23, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

57.5015 57.5015 20 80 80.2288 80.2288 -5.0 -4.0 -3.0 -2.0 -1.0 0.0 1.0 2.0 3.0 0.0

ZBRA - MACD (5,3) = -1.89, Signal() = -0.74

-1.88586 -0.737928 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ZBRA - TSI(3,5,3) = 19.31 0.00000 -4.30928 19.3107 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0

ZBRA - William's % R(14) = -46.34, Volume() = 54,641,200.00

-46.3415 54,641,200

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

PANR

TRADING BUY

S1 525 R1 550 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 505 R2 570

Closing

Price 535

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area netral

• Harga berada dalam area netral

Prediksi •Trading range Rp 525-Rp 550

•Entry Rp 535, take Profit Rp 550

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 47.74 Positif

MACD 1.92 Positif

True Strength Index (TSI) 13.82 Positif

Bollinger Band (Mid) 519 Positif

MA5 524 Positif 440.0 460.0 480.0 500.0 520.0 540.0 560.0

October November December 2015 February March April

PANR Upward Sloping Channel

526.875 524 518.65 503.333 503.333 500 479.549 535 535 535 545 555 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0

PANR - Stochastic %D(6,3,3) = 56.64, Stochastic %K = 69.91, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

56.6358 56.6358 20 69.9074 69.9074 80 -4.0 -2.0 0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 0.0

PANR - MACD (5,3) = -2.21, Signal() = -1.27

-2.20762 -1.26516 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 PANR - TSI(3,5,3) = 13.82 7.38935 0.00000 13.8214 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0

PANR - William's % R(14) = -22.22, Volume() = 3,704,200.00

-22.2222 3,704,200

(10)

      

 

 

 

 

 

 

27 April 2015

27 April 2015

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec

24-04-15 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low

Agriculture

AALI Trading Buy 22000 22000 23000 20000 21500 23000 24500 Positif Positif Negatif 26525 22575

LSIP Trading Sell 1520 1520 1500 1450 1500 1550 1600 Positif Positif Negatif 1930 1485

SGRO Trading Sell 1870 1870 1830 1830 1860 1890 1920 Negatif Negatif Negatif 2075 1805

Mining

BUMI Trading Sell 78 78 76 72 76 80 84 Negatif Negatif Negatif 93 74

PTBA Trading Sell 10525 10525 10475 10350 10475 10600 10725 Negatif Negatif Negatif 11175 10150

ADRO Trading Sell 970 970 955 925 955 985 1015 Negatif Negatif Positif 995 935

MEDC Trading Buy 3100 3100 3120 3010 3065 3120 3175 Positif Positif Negatif 3245 2575

INCO Trading Buy 2725 2725 2795 2645 2695 2745 2795 Positif Positif Negatif 3450 2680

ANTM Trading Sell 865 865 845 845 860 875 890 Negatif Negatif Negatif 990 850

TINS Trading Buy 895 895 920 875 890 905 920 Positif Positif Negatif 1005 885

Basic Industry and Chemicals

SMGR Trading Buy 13525 13525 13975 13000 13325 13650 13975 Positif Positif Negatif 14550 12525

INTP Trading Buy 23325 23325 23600 22650 23125 23600 24075 Positif Positif Positif 23500 20475

SMCB Trading Sell 1555 1555 1535 1535 1550 1565 1580 Negatif Negatif Negatif 1690 1425

Miscellaneous Industry

ASII Trading Buy 7875 7875 8175 7575 7775 7975 8175 Positif Negatif Positif 8575 7650

GJTL Trading Sell 1200 1200 1170 1080 1170 1260 1350 Negatif Negatif Negatif 1350 1225

Consumer Goods Industry

INDF Trading Sell 7375 7375 7300 7300 7350 7400 7450 Negatif Negatif Negatif 7550 7300

GGRM Trading Buy 54500 54500 54925 52525 53725 54925 56125 Positif Positif Positif 54650 47525

UNVR Trading Sell 43000 43000 43450 41600 42525 43450 44375 Negatif Negatif Positif 42500 37500

KLBF Trading Buy 1905 1905 1915 1865 1890 1915 1940 Positif Positif Positif 1915 1775

Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Sell 2110 2110 2095 2065 2095 2125 2155 Negatif Negatif Negatif 2210 1995

PTPP Trading Sell 4020 4020 4000 3955 4000 4045 4090 Negatif Negatif Negatif 4100 3600

WIKA Trading Sell 3510 3510 3495 3455 3495 3535 3575 Negatif Negatif Negatif 3630 3310

ADHI Trading Sell 2975 2975 2940 2840 2940 3040 3140 Negatif Negatif Negatif 3315 2870

WSKT Trading Sell 1785 1785 1770 1740 1770 1800 1830 Negatif Negatif Negatif 1815 1550

Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Sell 4640 4640 4600 4515 4600 4685 4770 Negatif Negatif Negatif 5275 4310

JSMR Trading Sell 6875 6875 6700 6700 6825 6950 7075 Negatif Negatif Negatif 7200 6775

ISAT Trading Sell 4055 4055 4025 4025 4045 4065 4085 Negatif Negatif Negatif 4425 4050

TLKM Trading Buy 2905 2905 2925 2815 2870 2925 2980 Positif Positif Positif 2995 2770

Finance

BMRI Trading Sell 11900 11900 11675 11675 11850 12025 12200 Negatif Negatif Negatif 12550 11775

BBRI Trading Sell 12950 12950 12700 12700 12875 13050 13225 Negatif Negatif Negatif 13450 12600

BBNI Trading Sell 6950 6950 6725 6725 6900 7075 7250 Negatif Negatif Negatif 7275 6675

BBCA Trading Buy 14900 14900 15125 14675 14825 14975 15125 Positif Positif Positif 15600 14025

BBTN Trading Buy 1155 1155 1180 1135 1150 1165 1180 Positif Positif Negatif 1270 1100

Trade, Services and Investment

UNTR Trading Buy 23075 23075 23250 22875 23000 23125 23250 Positif Positif Positif 23400 20450

(11)

 

 

Referensi

Dokumen terkait

Ä Doakan berkat buat keluarga agar selalu dicukupkan Ä Doakan untuk relasi saya dengan Tuhan agar selalu terjaga Ä Doakan untuk teman-teman CG agar tetap komitmen dalam QT.

Tepung MOCAF juga dapat digunakan dalam pembuatan bihun, dan campuran produk lain berbahan MOCAF ini tidak jauh berbeda dengan produk yang menggunakan bahan tepung

Dato' Seri Paduka Haji Shafie bin Haji Mohd Salleh Ketua Persekutuan Pengakap

Penanganan sampah dapat melibatkan seluruh komponen masyarakat, termasuk anak-anak. Melibatkan anak usia dini merupakan langkah awal yang baik untuk pembelajaran penanganan

Bahwa terdapat persekongkolan vertikal antara peserta tender atau lelang dengan pihak lain, dalam bentuk Terlapor IV Panitia Pelelangan/Pemilihan Langsung/Penunjukkan

Tujuan dilakukannya penelitian adalah membangun sistem informasi konseling untuk mempermudah proses bisnis di Pik-M Aushaf UII yang digunakan mahasiswa maupun

Terhambatnya pertumbuhan mikroba oleh ekstrak rimpang jahe merah (Z. officinale) dapat dilihat dari daerah bebas mikroba yang terbentuk di sekitar sumuran yang mengandung

Penyelesaian perkara yang diselesaikan dengan sidang diluar gedung, yang putus hari itu juga, seluruh berkas telah dipersiapkan sebelum melakukan kegiatan sidang diluar gedung