• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gaya bahasa repetisi dalam lirik lagu ciptaan Ungu pada album sayang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Gaya bahasa repetisi dalam lirik lagu ciptaan Ungu pada album sayang"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. GAYA BAHASA REPETISI DALAM LIRIK LAGU CIPTAAN UNGU PADA ALBUM SAYANG SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sastra Indonesia Program Studi Sastra Indonesia. Disusun Oleh. Marduita NIM: 104114023. PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 i.

(2) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI.

(3) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI.

(4) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI.

(5) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI.

(6) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji syukur penulis hanturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, karunia, dan penyertaan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Gaya Bahasa Repetisi dalam Lirik Lagu Ungu Pada Album Sayang”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan berkat dukungan, nasihat, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan dan mengucapkan penghargaan dan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Prof. Dr. I. Praptomo Baryadi, M.Hum., selaku pembimbing I yang dengan sabar, teliti, dan selalusiap sedia membimbing serta mendampingi penulis ketika mengalami kesulitan dalam proses penyusunan skripsi ini. Terima kasih juga atas semangat dan perhatian yang telah beliau berikan, semoga akan menjadi motivasi bagi penulis untuk melangkah ke depan. 2. Drs. Hery Antono, M.Hum., selaku pembimbing II yang penuh dengan kesabaran dan perhatian, selalu siap sedia membimbing serta memberi saran, masukan, dan pemikiran. 3. Dr. P. Ari Subagyo, M.Hum., selaku Kaprodi Sastra Indonesia yang dengan sabar serta perhatian dalam membantu proses penyusunan karya ilmiah ini, dan segala masukan atau saran yang beliau sampaikan. 4. Seluruh dosen Program Studi Sastra Indonesia Drs. B. Rahmanto, M.Hum.; Drs. F.X Santoso, M.S.; S.E. Peni Adji, S.S., M.Hum.; Dra. Fr. Tjandrasih vi.

(7) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI.

(8) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Motto. Kesalahan yang paling besarbukanlah kegagalan, Tetapi berhenti mencoba dan menyerah sebelum mencapai atau merasakan keberhasilan.. Marduita. viii.

(9) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PERSEMBAHAN. Skripsi ini saya persembahkan kepada:  Tuhan yang selalu melindungi dan member kesehatan untuk menyelesaikan skripsi ini.  Kepada papa dan mamaku atas dorongan doa, semangat, kasih sayang, dan pengorbanan mereka yang tak ada henti-hentinya dalam menyeleaikan skripsi ini.. ix.

(10) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRAK. Marduita, 2015. “Gaya Bahasa Repetisi Lirik Lagu Ciptaan Ungu Pada Album Sayang”. Skripsi StrAata 1 (S1). Program Studi Sastra Indonesia, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma. Skripsi ini berisi hasil penelitian gaya bahasa repetisi dalam lirik lagu ciptaan Ungu pada album Sayang. Ada dua rumusan masalah yang dijawab dalam penelitian ini. Pertama, apa sajajenis-jenis gaya bahasa repetisi dalam lirik lagu ciptaan Ungu pada album Sayang. Kedua, apa saja fungsi gaya bahasa repetisi dalam lirik lagu ciptaan Ungu pada album Sayang . Penelitian ini dilaksanakan melalui tiga tahap, yaitu tahap pengumpulan data, analisis data dan penyajian hasil analisis data. Pada tahap pengumpulan data digunakan metode simak. Pada analisis data digunakan metode agih dengan teknik baca markah dan metode padan pragmatis, pada tahap penyajian hasil analisis data digunakan metode informal. Hasil penelitian ini adalah deskripsi gaya bahasa repetisi dalam lirik lagu ciptaan Ungu pada album Sayang yaitu (i) aliterasi, (ii) asonansi, (iii) antanaklasis, (iv) kiasmus, (v) epizeukis, (vi) tautotes, (vii) anafora, (viii) epistrofa, (ix) simploke. Adapun gaya bahasa repetisi dalam lirik lagu ciptaan Ungu pada album Sayang berfungsi untuk (i) menghaluskan, (ii) melebihkan, (iii) keindahan, dan (iv) mengungkapkan sesuatu secara tidak langsung. Kata kunci: gaya bahasa repetisi, lirik lagu, fungsi.. x.

(11) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRACT. Marduita, 2015. “The style of language repetitions in the lyrics in the album sayang creation”. Thesis for undergraduate (S1) Indonesian literature studies programe, Indonesian literature majors, faculty of Literature Sanata Dharma University. This thesis contains the research result on the repetition of the lyrics of Ungu Band in the album Sayang. There were two research questions answered in this research. Firsh, what are the kinds of repetition in the lyrics of Ungu Band in the album sayang? This research was done in three steps, there were collecting the data, data analysis, and presenting the data analysis research. In collecting the data, the research used metode simak. In the data analysis, the researcher used metode agih with baca markah technique and padan pragmatis method. In presenting the data result, the researcher used informal method. There result of this research was the description on the lyric of Ungu Band in the album Sayang; there were (i) aliterasi, (ii) asonansi, (iii) antanaklasis, (iv) kiasmus, (v) epizeukis, (vi) tautotes, (vii) anafora, (viii) epistrofa, (ix) simploke. Hence, the repetition on the lyric of Ungu Band in the album Sayang used to (i) ameliorate, (ii) hyperbole, (iii) beautify, and (iv) deliver the message indirectly.. Key word: repetition, song lyrics, functions.. xi.

(12) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR ISI Halaman. HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………..… i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………………………... ii HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………………….. iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………………………………………... iv LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI…………………………………………..……….. v KATA PENGANTAR………………………………………………………….………... vi-vii HALAMAN MOTTO…………………………………………………………….…..…… viii HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………………..…………. ix ABSTRAK…………………………………………………………………………..….……. x ABSTRACT…………………………………………………………………………..……. xi DAFTAR ISI……………………………………………………………………...……... xii-xv BAB I : PENDAHULUAN………………………………………………………...……... 1-16 1.1 Latar Belakang Masalah…………………………………………….……………... 1- 5 1.2 Rumusan Masalah…………………………………..………………………...……..... 5 1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………………….……..… 5 1.4 Manfaat Penelitian……………………………………………………………….….. ..6 1.5 Tinjauan Pustaka…………………………………………………..……………….. 6-7 1.6 LandasanTeori……………………………………………………………….……..….7 1.6.1 Pengertian Lirik Lagu……………………………………………..…………... 8 1.6.2 Pengertian Gaya Bahasa……………………………………..…..…………. 8-9 1.6.3. Jenis-Jenis Gaya Bahasa………………………………………...…….…… 9-11 1.6.4 Fungsi Gaya BahasaRepetisi…………….……………………………….. 11-12 1.7 Metode Penelitian………………………………………………….……...……….. ..12 1.7.1 Metode Pengumpulan Data………………………… ….………………...…. 12 1.7.2 Metode Analisis Data…………………………………………………...….... 13 1.7.3 Metode Penyajian HasilAnalisis Data……………………………….…… 13-14 1.8 Sistematika Penyajian…………………………………...…………..….……….. 14-15. xii.

(13) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB II : JENIS-JENIS GAYA BAHASA REPETISI LIRIK LAGU CIPTAAN UNGU PADA ALBUM SAYANG……………………………………………………...…………16-31 2.1 Pengantar…………………………………...………………………………………. 16 2.2 Aliterasi……………………………………………………………..……...…… 16-19 2.3 Asonansi …………………………………………………….………………….. 19-21 2.4 Antanaklasis………………………………………………………….…………. 21-22 2.5 Kiasmus ………………………………………………………………………… 22-23 2.6 Epizeukis ……………………………………………………………………….. 24-25 2.7 Tautotes ……………………………………………………………………...…. 25-26 2.8 Anafora ………………………………………………………………………..... 27-28 2.9 Epistrofa ……………………………………………………………………...… 28-29 2.10 Simploke …………………………………………………………………….... 30-31 BAB III : FUNGSI GAYA BAHASA REPETISI DALAM LIRIK LAGU UNGU PADA ALBUM SAYANG ………………………………………………………...……. 32-48 3.1 Pengantar …………………………………………………………………..………. 32 3.2 Fungsi Menghaluskan……………………………………………...……..… 32-33 3.3 Fungsi Melebihkan………………………………………………...……….... 34-35 3.4 Fungsi Keindahan ……………………………………………….…………....… 35 3.4.1 Bunyi …………………………………………...…………...…..… 36-37 3.4.2 Aliterasi ………………………………………...…………...…..… 37-48 3.4.3 Asonansi ………………………………………...………………... 39-40 3.4.4 Antanaklasis …...……………………………………………….… 41-42 3.4.5 Anafora ……………………………...……………………….…… 42-43 3.4.6 Simploke ……………………………………...……………….….. 43-44 3.3 Fungsi Mengungkapkan Sesuatu Secara Tidak Langsung …...…………………45 3.3.1 Tindak Tutur Tidak Langsung Literal ………………….………… 45-46 3.3.2 Tindak Tutur Tidak Literal ……………………………….………. 46-48 xiii.

(14) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB IV : PENUTUP …………………………………………………………….…...... 49- 63 4.1 Kesimpulan ………………………………………………………………..…..…49 4.2 Saran ………………………………………………………………………..…... 49 DAFTAR PUSTAKA ……………………………….…………………………..…….... 50-51 LAMPIRAN …………………………………………………………………………...... 52-60 BIOGRAFI ………………………………………………………………………………..... 61. xiv.

(15) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam skripsi ini dibahas tentang gaya bahasa repetisi lirik lagu-lagu yang diciptakan oleh kelompok musik Ungu pada album sayang. Gaya bahasa repetisi adalahgaya bahasa yang mengandung pengulangan bunyi, suku kata, kata atau frase maupun bagian kalimat yang dianggap penting untuk memmberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai (Tarigan, 1985:180). Yang dimaksud dengan lirik lagu ialah karya puisi yang dinyanyikan.Kelompok musik Ungu merupakan grup musik Indonesia yang beranggotakkan Pasha (penyanyi), Makki (bass), Enda (gitar), Oncy (gitar), dan Rowman (drum). Kelompok musik ini telah mengeluarkan 7 (tuju) album studio 5 (lima) album relegi. yaitu Dalam skripsi ini lirik lagu yang akan dibahas terbatas lirik lagu pada album sayang. Bentuk ekspresi emotif tersebut diwujudkan dalam bunyi dan kata. Hal ini dapat dilihat dari lirik lagu karya Ungu berikut ini: 1. Melayang (a) (b) (c) (d) (e) (f) (g) (h) (i) (j). Di dini di batas rindu mencoba menegarkan langkahku Mencari rasa yang hilang bersamamu Dan ku beranikan diri mengejar bayanganmu Yang datang menghantui di setiap malamku Terhempas tubuhku ingin memeluk tubuhmu Terjerat mimpi-mimpi yang memasung langkahku Kini ku coba terbang melayang Mencoba kepakkan sayap Kuberharap ku akan temukan dirimu ku terbang melayang menyusuri ruang cinta Ku berharap ku akan temukan dirimu. 1.

(16) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Pada contoh (1) lirik lagu “ Melayang” terdapat perulangan bunyi vokal “u” yang sama pada contoh (a) di dini di batas rindu mencoba menegarkan langkahkudan dibuktikan pada setiap akhir kata rindu dan langkahku. Dan pada contoh (e) terhempas tubuhku ingin memeluk tubuhmu. Ini juga membuktikan pengulangan bunyi vokal yang sama pada setia akhir kata yaitu pada kata tubuhku dan tubuhmu. Hal pertama yang dibahas dalam penelitian ini adalah jenis-jenis gaya bahasa repetisi dalam lirik lagu-lagu ciptaan Ungu pada album Sayang. Berikut ini dipaparkan contohnya. 2. Beri aku cinta (a) (b) (c) (d) (e). Bermandikan air surga membasuh jiwa Menghempas seluruh dahaga Berikan aku cinta suci yang terdalam dari hatimu Berikan aku kasih yang tulus darimu Peluklah diriku kasih terbangkan aku melayang bersamamu. Gaya bahasa repetisi terdapat pada baris (1c), (1d) pada berikan karena ini diulang beberapa kali yaitu dua kali secara berturut-turut. Gaya bahasa asonansi terdapat pada baris (1c), (1d) dengan ditandai “u” karena ada pengulangan bunyi vokal yang sama pada akhir tiap baris. Gaya bahasa pleonasme terdapat pada baris (1e) terbang melayang karena memiliki kata-kata yang lebih banyak daripada yang diperlukan untuk menyatakan satu pikiran yaitu terbang saja tanpa melayang karena kemiripan arti. 3. Berikan Aku Cinta (a) Terbelenggu cintamu (b) Terhempasku di dalam pelukanmu 2.

(17) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. (c) Bermandikan air surga (d) Membasuh jiwa (e) Menghempaskan seluruh dahaga (f) Dekaplah tubuhku kekasih (g) Bawahlah aku melayang bersamamu (h) Menyusuri ruang hati (i) Yang penuh kasih (j) Berhiaskan cinta abadi Reff: (k) Berikan aku cinta suci (l) Yang terdalam dari hatimu (m)Berikan aku kasih putih (n) Yang tulus dari hatimu (o) Dekaplah tubuhku kasih (p) Terbangkan aku melayang bersamamu (q) Menyusuri ruang hati (r) Yang penuh kasih (s) Berhiaskkan cinta abadi Reff: (t) Selaluku berharap (u) Semuanya abadi Reff 2x (v) Selaluku berharap (w) Semuanya abadi Lirik lagu ketiga (3) yang berjudul Berikan aku cinta terdiri atas 23 baris. Dalam lagu tersebut terkandung gaya bahasa repetisi. Pada baris (3a) dan baris (3b) terdapat pengulangan bunyi vokal /u/ pada kata terbelenggu cintamu dan. 3.

(18) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. terhempasku di dalam pelukmu. Pada baris (p) juga terdapat perulangan bunyi vokal “u” terbangkan aku melayang bersamamu, (q), terdapat pengulangan bunyi vokal /i/, yaitu pada menyusuri ruang hati. Selain pengulangan bunyi vokal, pada lirik lagu (2) juga terdapat pengulangan kata berikan pada baris (3e) dan (3d). Dari contoh analisis tersebut dapat dipertanyakan, apa saja jenis-jenis gaya repetisi pada lagu ciptaan Ungu dalam album sayang? Hal yang ketiga yang dibicarakan dalam penelitian ini adalah fungsi gaya bahasa repetisi pada lagu Melayang.Berikut ini dikemukakan contohnya. 4. Melayang (a) Di sini di batasanku (b) Mencoba menegarkan langkahku (c) Mencari rasa yang hilang bersamamu (d) Dan ku beranikan diri (e) berlari mengejar bayanganmu (f) Yang datang menghantui setiap malamku (g) Terhempas tubuhku dan memeluk tubuhmu (h) Terjerat mimpi-mimpi yang memasung langkahku (i) Kini ku terbang melayang (j) Mencoba kepakkan sayap (k) Ku berharap ku akan temukan dirimu untukku (l) Dan ku beranikan diri (m)Berlari mengejar bayanganmu (n) Yang datang menghantui setiap malamku (o) Terhempas tubuhku dan memeluk tubuhmu (p) Terjerat mimpi-mimpi yang memasung langkahku. Fungsi pada lirik lagu melayang adalah sebagai keindahan. Seperti pada contoh (g) Terhempas tubuhku dan memeluk tubuhmu, (k) Ku berharap ku akan temukan dirimuuntukku, dan (o) Terhempas tubuhku dan memeluk tubuhmu. Pada contoh lirik lagu “Melayang” terdapat pengulangan bunyi vokal yang sama yatu bunyi vokal “u” yang sangan dominan dalam lirik lagu “Melayang”.. 4.

(19) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Gaya bahasa repetisi pada lirik lagu ungu album sayang dipilih sebagai obyek penelitian ini karena hal berikut. Pertama, gaya bahasa repetisi merupakan gaya bahasa yang dominan dalam lirik lagu ungu album sayang. Kedua, belum dijumpai tulisan yang membahas lirik dalam lagu Ungu album sayang. Hasilpenelitian gaya bahasa repetisi memberikan manfaat secara teoritis.. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dalam butir 1.1, permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.2.1 Apa saja jenis-jenis gaya bahasa repetisi dalam lirik lagu ciptaan Ungu pada album sayang? 1.2.2 Apa saja fungsi gaya bahasa repetisi dalam lirik lagu ciptaan Ungu pada album sayang?. 1.3 Tujuan Penelitian Secara umum tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan gaya bahasa repetisi lirik lagu ciptaan Ungu pada album sayang. Secara khusus, tujuan penelitian ini dapat dirinci sebagai berikut: 1.3.1 Menjelaskan jenis-jenis gaya bahasa repetisi lirik lagu ciptaan Ungu pada album sayang. 1.3.2 Menguraikan fungsi gaya bahasa repetisi lirik lagu ciptaan Ungu pada album sayang.. 5.

(20) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 1.4 Manfaat Hasil Penelitian Hasil penelitian ini berupa deskripsi gaya bahasa repetisi lirik lagu-lagu ciptaan Ungu album sayang. Deskripsi ini meliputi (i) deskripsi jenis-jenis gaya bahasa repetisi lirik lagu ciptaan Ungu pada album sayang dan (ii) deskripsi fungsi jenis gaya bahasa repetisi lirik lagu ciptaan Ungu pada album sayang. Secara teoretis, hasil penelitian ini memberikan sumbangan berupa kajian perwujudan berbagai jenis gaya bahasa repetisi dalam lirik lagu dan semantik menambah khazanah penelitian dalam bidang stilistika.. 1.5 Tinjauan Pustaka Keraf (1984: 112-145) dalam bukunya yang berjudul Diksi dan Gaya Bahasa menyatakan gaya bahasa adalah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlibatkan jiwa dan kepribadian penulis (pemakai bahasa). Gaya bahasa dikenal dalam retorika dengan istilah style. Gaya bahasa atau style menjadi masalah atau bagian dari. diksi atau pilihan kata yang. mempersoalkan cocok tidaknya pemakaian kata, frase atau klausa tertentu untuk menghadapi situasi tertentu. Gaya bahasa dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu (i) gaya bahasa berdasarkan pilihan kata, (ii) gaya bahasa berdasarkan nada, (iii) gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat, dan (iv) gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna. Gaya bahasa repetisi menurut Keraf (2002: 112), gaya bahasa merupakan cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis (pemakaian bahasa).. 6.

(21) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Andriani M (2009), dalam Skripsinya yang berjudul “Gaya Bahasa dalam Lirik Lagu-lagu Ungu” menyebutkan bahwa lirik lagu Ungu tidak hanya didominasi oleh gaya bahasa personifikasi dan hiperbola tetapi juga, asonansi, aliterasi, repetisi, pleonasme, simploke, inverse, klimaks, antithesis, dan sinekdok pars pro toto. Marwanto (2011), dalam skripsinya yang berjudul “Analisis Penggunaan Diksi dan Gaya Baahasa dalam Lirik Lagu ST12” menyebutkan bahwa ada sepuluh gaya bahasa yang digunakan dalam lirik lagu ST12, yaitu gaya bahasa repetisi, personifikasi, inverse, tautologi, sinestesia, sinisme, hiperbola, metafora, paradok, dan simile. Caesario Erick (2013), dalam skripsinya yang berjudul “Penggunaan Gaya Bahasa dalam Beberapa Lirik Lagu Band Kerispatih” menyebutkan bahwa ada empat jenis gaya bahasa yang terkandung dalam lirik lagu Band Kerispatih, yaitu gaya bahasa perbandingan, gaya bahasa pertentangan, gaya bahasa, pertautan, dan gaya bahasa perulangan, Robertus Ari Setianto Kurniawan (2015), dalam skripsinya yang berjudul “Gaya Bahasa Perbandingan dalam Novel Pengakuan Eks Parasit Lajang Karya Ayu Utami” menyebutkan bahwa ada Sembilan jenis gaya bahasa yang terkandung dalam Novel Pengakuan Eks Parasit Lajang Karya Ayu Utami, yaitu perumpamaan, metafora, personifikasi, depersonifikasi, antitesis,pleonasme, perifasis, antisipasi atau prolepsis, koreksio atau epanortosis.. 1.6 Landasan Teori Dalam landasan teori ini dipaparkan pengertian gaya bahasa repetisi, pengertian lirik lagu, lagu Ungu, dan jenis gaya bahasa repetisi.. 7.

(22) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 1.6.1. Pengertian Lirik Lagu Lirik adalah nyanyian, ode, elegy balada, roman (Sabaruddin Ahmad,. 1954:4). Nyanyian adalah bentuk lirik yang paling sederhana. Bisa juga tumpuhan perasaan yang sederhana dan serta merta, mudah mempengaruhi pendengarnya.Yang terpenting di dalamnya adalah ritme yang tetap, sajak, katakata yang begitu mendalam.Di dalam nyanyian si penyair menumpahkan perasaan rindu, dendam sedih dan riang.Tetapi gerak perasaan itu tidak betapa mendalam dan nyata (Sabaruddin Ahmad, 1954:7). Lirik adalah karya sastra dalam (puisi) yang berisi curahan perasaan pribadi, susunan kata sebuah nyanyian (KBBI, 2003:678). Lagu adalah suatu kesatuan musik yang terdiri atas susunan pelbagai nada yang berurutan (Ensiklopedia Indonesia dalam Filaili). Lagu adalah berbagai irama yang meliputi suara instrument dan bernyanyi (dalam tingkah laku: cara, lagak, menyanyikan lagu lama- tentang seseorang yang selalu membanggakan masa lalunya). Lagu juga bias disebut dendang, nyanyian, tuturan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ketiga, 2007:624).. 1.6.2. Pengertian Gaya Bahasa Repetisi Repetisi adalah gaya bahasa yang perulangan kata atau kelompok kata. yang sama berkali-kali (Tarigan, 1985: 246). Repetisi berarti pengulangan. Unsur yang diulang dapat berbentuk kata, frase, atau kalimat, baris atau bait. Repetisi yang berbentuk perulangan kata dapat juga berupa penderetan kata-kata bermakna sama atau kata-kata yang menimbulkan suasana sama.. 8.

(23) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Gaya atau khususnya gaya bahasa dikenal dalam retorika dengan istilah syile. Kata style diturunkan dari kata latinstilus, yaitu semacam alat untuk menulis pada lempengan lilin. Menulis indah maka style lalu berubah menjadi kemampuan dan keahlian untuk menulis atau mempergunakan kata-kata secara indah. Karena perkembangan itu gaya bahasa atau style menjadi bagian dari diksi atau pilihan kata yang mempersoalkan cocok tidaknya pemakaian kata, frasa atau klausa tertentu untuk menghadapi situasi tertentu. Sebab itu, persoalan gaya bahasa meliputi semua hirarki kebahasaan: pilihan kata secara individual, frasa, klausa, dan kalimat, bahkan mencakup pula sebuah wacana secara keseluruhan. Walaupun kata style berasal dari bahasa Latin, orang Yunani sudah mengembangkan sendiri teori-teori mengenai style itu. Ada dua aliran yang terkenal, yaitu: (a) Aliran Platonik: menganggap style sebagai kualitas suatu ungkapan; menurut mereka ada ungkapan yang memiliki style, ada juga yang tidak memiliki style. (b) Aliran Aristoteles: menganggap bahwa gaya adalah suatu kualitas yang inheren, yang ada dalam tiap ungkapan.. 1.6.3. Jenis-jenis Gaya Bahasa Repetisi Gaya bahasa dapat ditinjau dari bermacam-macam sudut pandangan. Oleh. sebab itu, sulit diperoleh kata sepakat mengenai suatu pembagian yang bersifat menyeluruh dan dapat diterima oleh semua pihak. Pandangan-pandangan atau pendapat-pendapat tentang gaya bahasa sejauh ini sekurang-kurangnya dapat. 9.

(24) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. dibedakan, pertama, dilihat dari segi nonbahasa, dan kedua dilihat dari segi bahasanya sendiri. Untuk melihat gaya secara luas, maka pembagian berdasarkan masalah nonbahasa tetap diperlukan. Tetapi untuk memberi kemampuan dan ketrampilan, maka uraian mengenai gaya dilihat dari aspek kebahasaan akan lebih diperlukan. (Keraf 1980:115). Konsep teori yang secara spesifik digunakan dalam melakukan penelitian ini terangkum dalam gaya bahasanya. Gaya bahasa yang digunakan dalam menganalisis lirik lagu Ungu adalah: (a) Aliterasi adalah gaya bahasa yang memanfaatkan purwakanti atau pemakaian kata-kata yang permulaannya sama bunyinya. (Tarigan, 1985:181). (b) Asonansi adalah pengulangan bunyi vokal yang sama. Biasanya asonansi digunakan dalam karya puisi atau prosa untuk memperoleh efek penekanan atau menceritakan keindahan (Tarigan, 1985:182). (c) Antanaklasis adalah gaya bahasa yang mengandung ulangan kata yang sama dengan makna yang berbeda. (Ducrot & Todorov, 1981 : 277; Tarigan, 1985 : 198). (d) Kiasmus adalah gaya bahasa yang berisikan perulangan dan sekaligus pula merupakan inverse hubungan antara dua kata dalam satu kalimat (Ducrot and Todorov, 1981: 277). (e) Epizeukis adalah gaya bahasa perulangan yang bersifat langsung, yaitu kata yang ditekankan atau yang dipentingkan diulang beberapa kali berturut-turut. (Tarigan, 1985: 196).. (f) Tautotes adalah gaya. bahasa perulangan atau repetisi atas sebuah kata berulang-ulang dalam sebuah konstruksi (Keraf, 1985 : 127). (g) Anafora adalah gaya bahasa repetisi yang berupa perulangan katapertama pada setiap baris atau setiap kalimat (Tarigan 1985:192).. (h) Majas efifora merupakan repetisi atau perulangan yang cara. melukiskannya dengan menempatkan kata atau kelompok kata yang sama di. 10.

(25) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. belakang baris dalam bentuk puisi secara berulang (suprapto, 1991 : 27). (i) Simploke adalah pengulangan yang sama pada awal dan akhir beberapa baris atau kalimat berturut-turut. (Tarigan, 1985:196).. 1.6.4. Fungsi Gaya Bahasa Repetisi Fungsi repetisi adalah pengulangan bunyi, suku kata, kata atau bagian. kalimat yang dianggap penting untuk memberikan tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai. Dalam bagian ini, hanya akan dibicarakan reopetisi yang berbentuk kata atau frasa atau klausa. Karena nilainya dianggap tinggi, maka dalam oratori timbullah bermacam-macam variasi repetisi.Repetisi, seperti halnya dengan paralisme dan antithesis, lahir dari kalimat yang berimbang (Gorys Keraf, 1987: 127). Berikut adalah contoh fungsi gaya bahasa repetisi. --- anggota-anggota masyarakat dalam lingkungan suatu kebudayaan tahu. akan adat istiadat. Kebiasaan dan undang-undang,. tahubagaimana ia meski berkelakuan dalam lingkungan masyarakat dan kebudayaan, dan ia tahu juga menafsirkan kelakuan sesamanya dalam masyarakat dan kebudayaan itu, sehingga ia dapat mereaksi terhadapnya dengan cara yang selayaknya. --- atau maukah kau pergi bersama serangga-serangga tanah, pergi bersama kecoak-kecoak, pergi bersama mereka yang menyusupi tanah, menyusupi alam? Fungsi gaya bahasa repetisi dalam contoh di atas adalah untuk memperindah kalimat dengan mengulangi beberapa kata yang sama pada setiap. 11.

(26) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. kalimat. Selain fungsi keinahan juga terdapat fungsi mengungkapkan sesuatu secara tidak langsung.Seperti kata maukah kau pergi bersama seranggaserangga tanah, pergi bersama kecoak-kecoak, pergi bersama mereka yang menyusupi tanah, menyusupi alam? Pengarang secara tidak langsung menungkapkan sesuatu seperti yangtertera dalam kalimat secara tidak langsung.. 1.7 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu: pengumpulan data, metode analisis data, metode penyajian hasil analisis data. Setiap tahap dilakukan metode tertentu.. 1.7.1. Metode Pengumpulan Data Objek penelitian ini adalah gaya bahasa repetisi dalam lirik lagu ungu. album sayang. Data yang dikumpulkan adalah gaya bahasa repetisi dan jenisjenis gaya bahasa repetisi dalam lirik lagu ungu album sayang. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak. Metode simak adalah metode pengumpulan data dengan menyimak langsung penggunaan bahasa. Teknik yang digunakan dalam tahap pengumpulan data , adalah teknik nonpartisipan atau teknik simak bebas libat cakap dengan mengamati dan mencatat kalimat-kalimat atau kata yang mengandung gaya bahasa repetisi dalam lirik lagu ungu album sayang. Data yang sudah terkumpul diklasifikasikan berdasarkan jenis-jenis gaya bahasa dan fungsi gaya bahasa.. 12.

(27) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 1.7.2. Metode Analisis Data Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan metode agih, metode. padan ortografis, dan metode substitusi. Metode agih adalah metode analisis data yang alat penentunya adalah bagian dari bahasa yang bersangkutan (Sudaryanto, 1993:15). Metode padan referensial adalah metode padan yang alat penentunya kenyataan yang ditunjukkan oleh bahasa atau referen bahasa (Sudaryanto, 1993: 13-14). Teknik dasar yang digunakan adalah teknik “bagi unsur langsung”, teknik lanjutan yang digunakan adalah “teknik baca markah”, yaitu membaca pemarkah, perulangan, bunyi, suku kata, kata, atau bagian kalimat. Berikut contoh penerapan dari dua metode tersebut. (8) ku mencintaimulebih dari apapun meski pun tiada satu orang pun yang tahu. (9) danku mencintaimu sedalam-dalam hatiku meski pun engkau hanya kekasih gelapku. Pada contoh (8) dan (9) terdapat pengulangan kata yang sama pada setiap awal kalimat yaitu ku mencintaimu. Selain itu tedapat pengulangan kata meski pun pada ppertengahan kalimat.Pada contoh pragmatis pengarang menuliskan karya ini agar pembaca dapat menambahkan wawasan mengenai tulisan ini.. 1.7.3 Metode Penyajian Hasil Analisi Data Hasil analisis data dalam penelitian ini disajikan dengan menggunakan metode informal.. 13.

(28) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Hasil penelitian ini disajikan dengan metnggunakan metode informal, yaitu dengan menggunakan kata-kata yang biasanyaitu kata-kata yang bersifat denotatif dan bukan kata yang bersifat konotatif (Sudaryanto, 1993 :145). Penyampaian hasil analisis data dalam penelitian ini juga dengan menggunakan metode formal, yaitu penyajian hasil analisis data dengan menggunakan tabletabel sesuai keperluan.. 1.8 Sistematika Penyajian Sistematika penyajian masalah yang dibahas penulis adalah Bab I berisi (1) pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah yang menguraikan mengapa peneliti. melakukan penelitian ini, (2) rumusan masalah yang. menguraikan masalah-masalah yang ditemukan dalam penelitian ini, (3) tujuan penelitian menguraikan tujuan diadakan penelitian ini, (4) manfaat penelitian menguraikan manfaat yang bisa diambil dari penelitian ini, (5) landasan teori yang menguraikan teori yang digunakan sebagai landasan dalam penelitian, mencakup pengertian lirik lagu ungu, lagu ungu, gaya bahasa repetisi, jenis-jenis gaya bahasa repetisi, (6) uraian tentang metode yang digunakan dalam penelitian ini, (7) sistematika penyajian yang menguraikan sistematika penyajian yang terbagi atas empat bab. Bab II menguraikan pembahasan setiap jenis gaya bahasa repetisi dan gabungan jenis gaya repetisi yang terdapat dalam lirik lagu ungu album sayang. Bab III membahasfungsi gaya bahasa repetisi yang terdapat dalam lirik lagu Ungu album Sayang.. 14.

(29) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Bab IV berisi penutup yang mencakup kesimpulan dan saran. Kesimpulan yang dimaksud adalah kesimpulan tentang gaya bahasa repetisi yang terdapat dalam lagu Ungu album sayang. Saran yang dimaksud adalah saran kepada peneliti, penulis, dan masyarakat. Lampiran dari lirik lagu ungu album Sayang serta profil personilnya.. 15.

(30) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB II JENIS-JENIS GAYA BAHASA REPETISI LIRIK LAGU CIPTAAN UNGU PADA ALBUM SAYANG 2.1 Pengantar Pada bab II ini diuraikan jenis-jenis gaya bahasa repetisi lirik lagu ciptaan Ungu pada album sayang. Dalam pembahasan ini dikemukakan Sembilan jenis gaya bahasa repetisi lirik lagu ciptaan Ungu pada album sayang, yaitu (i) aliterasi, (ii) asonansi, (iii) antanaklasis, (iv) kiasmus, (v) episeukis, (vi) tautoles, (vii) anafora, (viii) epistrofa, (ix) simploke.. 2.2 Aliterasi Aliterasi adalah sejenis gaya bahasa yang memanfaatkan purwakanti atau pemakaian kata-kata yang permulaannya sama bunyinya (Tarigan, 1985 : 197). Aliterasi adalah semacam gayabahasa yang berwujud perulangan konsonan yang sama. Biasanya dipergunakan dalam puisi, kadang-kadang dalam prosa, untuk perhiasan atau untuk penekanan (Keraf; 1985 : 130). Di samping persamaan bunyi atau pengulangan bunyi yang sama antara baris dengan baris yang lain, dikenal pula persamaan bunyi dalam satu baris sajak. Persamaan bunyi itu dapat berupa persamaan bunyi vokal, dapat pula berupa persamaan bunyi konsonan. Pengulangan bunyi dalam suatu rangkaian. 16.

(31) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. kata-kata yang berdekatan – dalam satu baris – berupa bunyi konsonan disebut aliterasi. Aliterasi berfungsi untuk menimbulkan kesan tertentu dan bahkan merupakan style bagi seorang penyair. Di samping itu, keduanya juga untuk memberikan hubungan tertentu terhadap kata-kata sebaris terlepas dari hubungan semantik biasa dan menekankan struktur irama sebuah baris serta tekanan tambahan terhadap kata-kata bersangkutan (Luxemburg, 1984 : 196). Dengan adanya bunyi-bunyi yang sama maka sajak kedengaran merdu dan tentunya menyenangkan. Aliterasi terdapat pada contoh lagu yang berjudul “kekasih gelapku” dipaparkan di bawah ini: 1) Kekasih Gelapku a. b. c. d.. Ku mencintaimu lebih dari apapun Meskipun tiada satu orangpun yang tahu Ku mencintaimu sedalam-dalam hatiku Meskipun engkau hanya kekasih gelapku. e. f. g. h.. Ku tahu ku takkan selalu ada untukmu Disaat engkau merindukan diriku Kutahu ku takkan bisa memberikanmu waktu Yang panjang dalam hidupku. i. j. k. l. m.. Yakinlah bahwa engkau adalah cintaku Yang ku cari selama ini dalam hidupku Dan hanya padamu kuberikan sisa cintaku Yang panjang dalam hidupku Hidupku…. n. o. p. q. r.. Ku mencintaimu lebih dari apapun Meskipun tiada satu orangpun yang tahu Ku mencintaimu sedalam-dalam hatiku Meskipun engkau hanya kekasih gelapku Woho… 17.

(32) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. s. Ku mencintaimu sedalam-dalam hatiku t. Meskipun engkau hanya kekasihgelapku u. v. w. x.. Ku mencintaimu lebih dari apapun Meskipun tiada satu orangpun yang tahu Ku mencintaimu sedalam-dalam hatiku Meskipun engkau hanya kekasih gelapku Pada contoh (I) lirik lagu kekasih gelapku adalah. repetisi yang. mengulang beberapa kata yang sama bunyinya terdapat pada bait pertama baris pertama dan baris ketiga seperti pada contoh pengulangan kata berikut. (1a) ku mencintaimu lebih dari apapun, (1c) ku mencintaimu sedalam-dalam hatiku, pada contoh (1a) dan (1c) kata yang digunakan oleh penyair dalam kalimat ini memiliki awalan kata yang sama bunyinya. Pada contoh kedua (1b) meskipun tiada satu orangpun yang tahu, dan keempat (1d) meskipun engkau hanya kekasih gelapku. Contoh (1b) dan (1d) penyair juga membuktikan bahwa katakata yang digunakan dalam kedua kalimat ini memiliki awalan kata yang sama bunyinya.Yaitu pada contoh (1b) meskipun tiada satu orang pun yang tahu, dan (1d) meskipun engkau hanya kekasih gelapku. Dalam bait kedua juga terdapat perulangan awalan kata pertama dan memiliki bunyi yang sama, seperti pada contoh dalam bait kedua kalimat (1e) ku tahu ku takkan selalu ada untukmu dan pada kalimat (1g)ku tahu ku takkan bisa memberikanmu waktu. Penyair juga menuliskan dua kalimat yang mmemiliki awalan yang sama bunyinya terbukti dalam kalimat (1e) dan kalimat (1g). Contoh repetisi yang permulaannya sama bunyinya juga terdapat pada bait keempat kalimat pertama (1m) ku mencintaimu lebih dari apapun dan (1o) ku mencintaimu sedalam-dalam hatiku. Kata yang permulaannya sama bunyinya 18.

(33) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. juga terdapat pada kalimat (1n) meskipun tiada satu orangpun yang tahu, (1p) meskipun engkau kekasih gelapku. Penyair membuktikan pada penikmat atau pendengar bahwa hampir setiap kalimat yang digunakan dalam kalimat ini menggunakan awalan kata-kata yang sama. Penyair yang dimaksud oleh penulis grup band ungu. Pada bait kelima dan keenam juga penyair mengulangi permulaan kata yang sama bunyinya seperti contoh (1a) ku mencintaimu lebih dari apapun dan pada kalimat (1c)ku mencintaimu sedalam-dalam hatiku. Penyair tiada henti membuktikan permulaan kata yang sama bunyinya di dalam kalimat (1n) meskipun tiada satu orangpun yang tahu dan (1p) meskipun engkau kekasih gelapku dan seterusnya. 2.3 Asonansi Asonansi adalah sejenis gaya bahasa repetisi yang berwujud perulangan vokal yang sama. Di samping persamaan bunyi atau pengulangan bunyi yang sama antara baris dengan baris yang lain, dikenal pula persamaan bunyi dalam satu baris sajak. Persamaan bunyi itu dapat berupa persamaan bunyi vokal, dapat pula berupa persamaan bunyi konsonan. Asonansi berfungsi untuk menimbulkan kesan tertentu dan bahkan merupakan syleatau gayabagi seorang penyair. Di samping itu, keduanya juga untuk memberikan hubungan tertentu terhadap kata-kata sebaris terlepas dari hubungan semantik biasa dan menekankan struktur irama sebuah baris serta tekanan tambahan terhadap kata-kata bersangkutan (Luxemburg, 1984 : 196). Dengan. 19.

(34) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. adanya bunyi-bunyi yang sama maka sajak kedengaran merdu dan tentunya menyenangkan. (2) 1000 Malam a. b. c. d.. Di sini tanpa-Mu semuanya terasa mati Semuanya terasa tak berarti Di sini tanpa-Mu malam pun terasa panjang Bulan pun tak menyinari malamku. e. f. g. h. i. j. k. l.. Satu malam bagaikan 1000 malam Tanpa-Mu semuanya terasa hilang Satu malam bagaikan 1000 malam Tanpa-Mu semua jadi tak berarti Di sini tanpa-Mu segalanya terasa hampa Semuanya terasa tak berwarna Di sini tanpa-Mu detak jantungku berhenti Segala yang hidup pun terasa mati. m. n. o. p. q. r.. Kini aku menyadari Bahwa Kau-lah satu-satunya alasan aku untuk tetap hidup Aku hidup untuk mencari diri-Mu Aku hidup untuk berjalan di jalan-Mu Karena semua hidupku adalah milik-Mu Semua tak berarti Pada contoh (II) jenis gaya bahasa perulangan asonansi ini penyair. menerangkan sejenis gaya bahasa repetisi yang berwujud perulangan vokal yang sama. Terlihat pada contoh di atas pada bait kedua baris pertama (2e) Satu malam bagaikan 1000 malam. Diulangi lg pada bari ketiga bait kedua yaitu (2g) satu malam bagaikan 1000 malam. Penyair menujukkan bunyi vokal yang sama dalam satu baris, dan telah diulangi lagi pada kalimat ketiga untuk meperjelas bunyi vokal yang sama dalam satu baris. Pada bait ketiga bunyi vokal terdapat pada baris ketiga, baris keempat, dan baris kelima (2o), (2p), (2q) dalam bait ketiga ini.Misalnya (2o) aku hidup untuk 20.

(35) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. mencari diri-Mu, baris keempat (p) aku hidup untuk berjalan di jalan-Mu, dan baris kelima (2q) karena semua hidupku adalah milik-Mu. Pada setiap baris penyair menegaskan bahwa pada bait ketiga ini terdapat bunyi vokal yang sama disetiap awal dan akhir baris.. 2.4 Antanaklasis Antanaklasis adalah gaya bahasa yang mengandung ulangan kata yang sama dengan makna yang berbeda. (Tarigan, 1985 : 198). (3).Berjanjilah a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. n. o. p. q. r. s.. berjanjilah kau setia bila kau jadi kekasihku lagi berjanjilah kau setia selama kau masih disisiku kau mungkin bukanlah sesuatu yang baru dalam hidupku dalam pencarian cintaku wujudkan mimpi-mimpiku karena dahulu engkau pernah menjadi kekasih hatiku perhiasan dalam mimpiku mewarnai seluruh hidupku berjanjilah kau setia bila kau jadi kekasihku lagi berjanjilah kau setia bila kau masih mencintaku berjanjilah kau setia untuk menyayangi aku lagi berjanjilah kau setia selama kau masih disisiku semoga hasrat ini temani untuk slamanya semoga cinta ini akan slalu ada berjanjilah kau setia bila kau jadi kekasihku lagi berjanjilah kau setia bila kau masih mencintaku berjanjilah kau setia untuk menyayangi aku lagi berjanjilah kau setia selama kau masih di sisiku berjanjilah kau setia untuk menyayangi aku lagi berjanjilah kau setia selama kau masih di sisiku berjanjilah berjanjilah. Gaya bahasa repetisi yang terdapat pada contoh ketiga ini adalah perulangan jenis antanaklasis, yang mengandung ulangan kata yang sama dengan 21.

(36) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. makna yang berbeda. Seperti pada contoh bait pertama dalam lirik “berjanjilah” pada kalimat pertama (3a) berjanjilah kau setia bila kau jadi kekasihku lagi, pada kaliamat kedua (3b) berjanjilah kau setia selama kau masih di sisiku. Pada bait pertama ini menjelaskan bahwa penyair mengulangi kalimat yang sama tetapi memiliki makna yang berbeda.Makna yang berbeda di dalam kalimat ini pertama berjanjilah kau setia bila kau jadi kekasihku lagidan pada kalimat kedua berjanjilah kau setia selama kau masih di sisiku.Pada kalimat pertama penyair meminta kepada kekasihya untuk berjanji kepadanya janji yang pertama adalah berjanji untuk setiabila sang kekasih menjadi kekasih penyair. Pada janji yang kedua penyair meminta sang kekasih berjanji untuk setia kepadanya bila dia (sang kekasih) masih di sisi sang penyair.. Pada contoh bait kedua yang terdapat pada kalimat pertama (3g) berjanjilah kau setia bila kau jadi kekasihku lagi, pada bait kedua (3h) berjanjilah kau setia bila kau masih mencintaku, pada kalimat ketiga (3i) berjanjilah kau setia selama kau untuk menyayangi aku lagi, dan kalimat keempat dalam bait kedua (3j) berjanjilah kau setia selama kau masih di sisiku. Pada bait kedua ini juga penyair mengulangi beberapa kata yang sama dalam setiap kalimat yang diucapkan berturut-turut dan memiliki makna yang berbeda dalam setiap kalimat.. 22.

(37) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2. 5 Kiasmus Kiasmus adalah gaya bahasa yang berisikan perulangan dan sekaligus pula merupakan inverse hubungan antara dua kata dalam satu kalimat (Ducrot and Todorov, 1981: 277). Dia menyalahkan yang benar dan membenarkan yang salah. (4). Bukan Aku a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. n. o.. Sudah kucoba untuk selalu mengerti apa yang kau mau sudah kucoba untuk selaluikuti semua yang kau inginkan Bukan bukan ku sembunyi namun hargailah perasaanku ini bukan bukan ku berlari namun lihat-lihatkah aku disini Hari ini hari esok bahkan mungkin sampai kau mati kau takkan pernah bisa berubah namun ku yakin kau takkan pernah berubah Sudah kucoba untuk selalu mengerti apa yang kau mau sudah kucoba untuk selalu ikuti semua yang kau inginkan. Pada contoh berikut penyair menyampaikan beberapa kata yang termasuk dalam jenis pengulangan kiasmus yang menunjukkan bahwa penyair menulis kata-kata yang memiliki perulang yang sekaligus merupakan kebalikan hubungan antara dua kata dalam satu kalimat. Penyair memberi penegasan melalui contoh di atas yang terdapat pada bait pertama (4a), baris kedua (4b), baris ketiga (4c), dan baris keempat (4d). Pada baris (4a) sudah ku coba untuk selalu, (4b) mengerti apa yang kau mau, (4c) sudah ku coba untuk selalu, (4d) ikuti semua yang kau inginkan.. 23.

(38) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Pada bait kedua ini penyair menyampaikan atau mencurakan isi hatinya yang sedang dialami suatu malam. Terlihat bahwa penyair menyampaikan perasaannya lewat lirik-lirik yang ia nyanyikan. Dalam bait kedua ini dari baris pertama hingga baris terakhir sangat jelas bahwa penyair merasa kecewa, karena dia merasa tidak dihargai oleh orang yang dia harapkan atau dia kasihi. Pembuktiannya dalam bait ini diawali dari baris pertama (4e) hingga baris terakhir (4j).. 2.6 Epizeukis Epizeukis adalah gaya bahasa perulangan yang bersifat langsung, yaitu kata yang ditekankan atau yang dipentingkan diulang beberapa kali berturut-turut. (5). Apalah arti cinta a. b. c. d.. Apalah arti hidup tanpa cinta? Apalah arti cinta tanpa kasih? Dan apalah arti diriku tanpa hadirmu?? Apalah arti semua tanpa dirimu?. e. f. g. h. i. j. k.. Ada dalam pelukku Bersatu selamanya Karena cintaku ada untuk dirimu Memberikan semua yang terindah Karna kasih suciku hanya untukmu Yang takkan mungkin hilang danTakkan pernah bisa sirna.... woho... l. ada dalam pelukku m. bersatu selamanya n. karna cintaku ada untuk dirimu 24.

(39) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. o. p. q. r. s. t. u.. memberikan semua yang terindah karna kasih suciku hanya untukmu yang takkan mungkin hilang karna cintaku ada untuk dirimu memberikan semua yang terindah karna kasih suciku hanya untukmu yangtakkan mungkin hilang woho...hahahaha.... woho...hahahaha.. pada contoh v penyair menegaskan jenis gaya bahasa perulangan yang terdapat pada contoh berikut bersifat langsung, yaitu kata yang dipentingkan atau ditekankan diulang beberapa kali berturut-turut. Seperti yang terdapat pada bait pertama baris pertama (5a) apalah arti hidup tanpa cinta, baris kedua (5b) apalah arti cinta tanpa kasih, baris ketiga (5c) dan apalah arti diriku tanpa hadirmu, baris keempat (5d) apalah arti semua tanpa dirimu. Dalam contoh di atas penyair meperjelas kata-kata atau perulangan yang bersifat langsung yaitu kata-kata yang dipentingkan atau ditekankan untuk diulang beberapakali dalam beberapa kalimat. Terbukti pada bait pertama, kedua, dan keempat. Pada bait pertama penyair menyampaikan perasaannya yang sedang mengharapkan. kehadiran. seseorang. yang. dikasihinya. datang. dalam. kehidupannya. Dalam bait ketiga penyair mencurahkan perasaannya yang tak akan pernah berhenti mengharapkan kehadiran seseorang yang dia kasihi dan menegaskan bahwa penyair selalu setia dan tak akan pernah mengharapkan orang lain untu menggantikan orang yang dikasihinya. Pada bait keempat penyair menekankan kata-kata yang ada pada bait kedua, penyair menegaskan kembali apa yang telah dibahas pada bait kedua sebelumnya. 25.

(40) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2.7 Tautotes Tautotes adalah gaya bahasa perulangan atau repetisi atas sebuah kata berulang-ulang dalam sebuah konstruksi (Keraf, 1985 : 127). Tautotes adalah gaya bahasa repetisi yang berupa perulangan sebuah kata berkali-kali dalam sebuah konstruksi (Tarigan, 1985 : 248). Contoh: Aku adalah kau, kau adalah aku, kau dan aku sama saja. (6). Di sini untukmu a. b. c. d.. Seandainya kau tahu betapa ku sangat menginginkan dirimu Seadainya kau tahu apa yang ada didalam isi hatiku. Akankah bisa kunyatakan rasa cinta dalam hatiku Dan yakinkah bisa kukakatakan bahwa kaulah yang terindah ..untukku. e. f. g. h. i. j. k. l. m.. Masih disini menantimu berharap kau akan..memikirkanku Masih disini menunggumu menanti jawaban atas cintaku Masih disini menantimu mengharap cintaku akan bersatu Masih disini menunggumu menanti dirimu kembali Masih disini ..oh.oh..oh Masih disini ohhhhh ouoo Masih disini menantimu berharap kau akan..memikirkanku Masih disini menunggumu menanti jawaban atas cintaku Masih disini menantimu mengharap cintaku akan bersatu n. Masih disini menunggumu menanti dirimu ..ou oh oohh Pada contoh yang terdapat dalam jenis gaya bahasa perulangan tautotes. ini penyair mejelaskan pengulangan beberapa kata dalam sebuah konstruksi berkali-kali. Seperti yang dipaparkan oleh penyair pada bait pertama bari pertama. 26.

(41) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. (6a) Seandainya kau tahu betapa ku sangat menginginkan dirimu. Dan pada baris kedua (6b) Seadainya kau tahu apa yang ada didalam isi hatiku. Pada bait kedua penyair mengulang beberapa kata dalam sebuah kalimat berkali-kali. Dibuktikan pada bait kedua dan keempat. Bait kedua terbagi dari (6e)-(6h), dan bait keempat dari (6i) hingga (6n).penyairmengulangi kata-kata yang sama hamper isi keseluruhan setiap baris. Penyair bermaksud menandakan bahwa lirik lagu jenis ini termasuk jenis gaya bahasa perulangan tautotes.. 2.8 Anafora Anafora adalah gaya bahasa repetisi yang berupa perulangan kata pertama pada setiap baris atau setiap kalimat (Tarigan 1985:192). Majas anafora merupakan bentuk majas perulangan yang menempatkan kata atau frasa yang sama di depan suatu puisi (Suprapto, 1991 : 11). (7). Baku Jaga a. b. c. d.. Torang nin tau kapan tu badai datang Torang nin tau kapan musibah datang Yang torang tau Tuhan sayang pa torang Ba sabar jo, doa torang panjatkan. e. Mari jo torang baku saying f. Mari jo orang baku jaga g. Mari jo torang baku pegangan tangan h. Basudara baku sayang i. Basudara baku rasa j. Basudara torang baku jaga 27.

(42) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. k. l. m. n.. Percaya ini Tuhan pe cara Percaya ini Tuhan pe sayang Percaya Tuhan sayang pa torang Ini peringatan untuk torang samua, untuk torang semua Gaya bahasa repetisi yang terdapat pada contoh (vii) adalah perulangan. kata pertama pada setiap baris atau kalimat. Seperti yang terdapat pada bait pertama baris pertama dan kedua (7a) torang nin tau kapan tu badai datang dan (7b) torang nin tau kapan musibah datang. Pada bait kedua penyair juga membuktikan kata pertama setiap kalimat juga diawali dengan kata-kata yang sama, seperti pada contoh bait kedua pada baris (7e) – (7g). pada baris pertama bait kedua ini penyair menuliskan (7e) mari jo torang baku sayang, baris kedua (7f) mari jo orang baku jaga, dan baris ketiga bait kedua (7g) mari jo torang baku pegangan tangan. Pada bait ketiga juga terdapat repetisi atau perulangan kata pada setiap baris (7h) – (7j). Padabaris pertama bait ketiga (7h) basudara baku sayang, baris kedua (7i) basudara baku rasa, dan baris ketiga dalam bait ketiga juga terdapat perulangan kata pertama pada setiap baris (7j) basudara torang baku jaga. Dalam bait ketiga ini pada baris prtama (7h) dan diakhiri baris ketiga (7j) jelas mengulangi kata-kata yang sama dalam setiap awal baris. Bait terakhir juga terdapat repetisi perulangan kata pada setiap baris pertama. Diawali dengan huruf (7k) – (7m). Pada baris pertama (7k) percaya ini Tuhan pe cara, baris kedua bait keempat (7l) percaya ini Tuhan pe sayang, dan baris ketiga (7m) percaya Tuhan sayang pa torang.. 28.

(43) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2.9 Epistrofa Epistrofa adalah semacam gaya bahasa repetisi berupa perulangan kata atau frase pada akhir baris atau kalimat berurutan. Majas. efifora. merupakan. repetisi. atau. perulangan. yang. cara. melukiskannya dengan menempatkan kata atau kelompok kata yang sama di belakang baris dalam bentuk puisi secara berulang (suprapto, 1991 : 27). (8). Dia Maha Sempurna a. b. c. d.. Cari tempat sembunyi Oh dimanakah aku bisa sembunyi Cari tempat sembunyi Oh di mana aku bisa bersembunyi. e. f. g. h.. Dia maha besar Dia maha melihat Dia maha tinggi Dia maha sempurna. i. j. k. l.. Tak ada satu pun yang luput dari penjagaan-Nya Tak ada satu pun yang luput dari pandangan-Nya Tak ada satupun yang luput dari penglihatan-Nya Tak ada satupun yang luput dari pengawasan-Nya. m. n. o. p.. Cari tempat sembunyi Oh dimanakah aku bisa sembunyi Cari tempat sembunyi Oh dimanakah aku bisa sembunyi. q. r. s. t. u. v.. Dia Maha Kuasa Dia Maha Segala Dan tiada satupun Yang mampu menandingi-Nya, La Illaha Illallah 8x Cari tempat sembunyi 29.

(44) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. w. Ku tak bisa sembunyi Gaya bahasa repetisi yang terdapat pada contoh epistrofa adalah perulangan kata atau frasa pada akhir baris atau kalimat berurutan seperti yang dituliskan oleh penyair atau pencipta lagu pada contoh (ix) Dalam lagu yang berjudul Dia maha sempurna. Pada bait pertama terdapat perulangan kata dari baris (8a)-(8d) seperti contoh berikut. Dalam bait pertama baris (8a) cari tempat sembunyi, bait pertama baris (8b) oh di mana aku bisa sembunyi, pada bait pertama baris (8c) cari tempat sembunyi, dan baris terakhir (8d) oh di mana aku bisa bersembunyi. Dari bait pertama baris a-d sudah jelas bahwa perulangan kata di akhir kalimat berturut-turut menunjukkan bahwa penyair menuliskan gaya bahasa repetisi yang digunakan adalah perulangan kata atau frasa pada akhir baris atau kalimat berurutan.. 2.10 Simploke Simploke adalah sejenis gaya bahasa repetisi yang berupa perulangan pada awal dan akhir beberapa baris atau kalimat berturut-turut (Keraf, 1985 : 128). 9.Cinta Gila a. b. c. d.. Tahukah kau apa yang kau lakukan itu Tahukah kau siksa diriku Bertahun kunantikan jawaban dirimu Bertahun-tahunkumenunggu. e. f. g. h. i. j.. Kau sangka aku akan menyerah Kau sangka aku akan pasrah Dirimu tak perdulikan aku Walau cinta hanya untukmu Walau kasih hanya untukmu Walau sayang hanya untukmu 30.

(45) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. k. Untukmu.. l. Untukmu.. m. Untukmu.... n. o. p. q. r. s. t. u.. Kau Mimpi-mimpiku Cinta gelapku Hanya padamu Hanya kau Belahan jiwa Cinta membara Tiada tara. v. Untukmu.. w. Untukmu.. x. Untukmu... Repetisi yang terdapat dalam contoh (IV) yang dituliskan oleh penyair adalah perulangan kata pada awal dan akhir baris atau kalimat berturut-turut. Penyair membuktikan contohnyayang terdapatpada bait kedua baris (9h)-(9j) adalah perulangan awalan kata dan akhiran kata, dan pada baris ke (9k)-(9m) adalah perulangan dalam kalimat berturut-turut sebagai berikut. (9h) walau cinta hanyauntukmu dan diulangi pada kalimat berikutnya (i) walau kasih hanya untukmu dan (9j) walau sayang hanya untukmu. Dan pada kalimat berikutnya juga terdapat perulangan kata pada (9k) untukmu, (9l) untukmu, (9m) untukmu dst.. 31.

(46) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB III FUNGSI GAYA BAHASA REPETISI DALAM LIRIK LAGU CIPTAAN UNGU PADA ALBUM SAYANG 3.1 Pengantar. Dalam bab ini dibahas mengenai fugsi-fungsi gaya bahasa repetisi, di antaranya fungsi aliterasi, fungsi menghaluskan, fungsi melebihkan, fungsi keindahan, dan fungsi mengungkapkan sesuatu secara tidak langsung.. 3.2 Fungsi Menghaluskan Fungsi. menghaluskan. ini. bertujuan. untuk. melembutkan. atau. memperhalus sesuatu yang kasar atau jelek yang disebut juga eufemisme. Tujuannya untuk menutupi kekurangan, kelemahan, atau hal-hal yang menurut pandangan masyarakat “jelek”. Dalam hal ini ungkapan yang halus atau lembut digunakan untuk menutupi hal yang sebenarnya kasar (Baryadi, 2012: 30). Berikut ini fungsi menghaluskan yang terdapat dalam gaya bahasa repetisi dalam lirik ungu album sayang yang berjudul “Dengan NafasMu”. 1 . Dengan nafas-Mu (a) (b) (c) (d). Izinkan ku ucap kata taubat Sebelum Kau memanggilku kembali pada-Mu, menutup waktuku Izinkan ku serukan nama-Mu 32.

(47) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. (e) Sebelum nyawa dalam tubuhku (f) Kau ambil, kembali pada-MU (g) Karna ku tahu, hanyalah pada diri-Mu (h) Tempatku mengadu, tempatku mengeluh (i) Di dalam do’aku (j) Dan demi nafas yang telah kau hembuskan dalam kehidupanku (k) Ku berjanji, ku akan menjadi yang terbaik (l) Menjalankan segala perintah-Mu, menjauhi segala larangan-Mu (m)adalah sebaris do’a ku untuk-Mu Dalam pembicaraan menggenai penghalusan ini kita berhadapan dengan gejala ditampilkannya kata-kata atau bentuk-bentuk yang dianggap memiliki makna yang lebih halus, atau lebih sopan daripada yang akan digantikan. Kecenderungan untuk meghaluskan makna kata tampaknya merupakan gejala umum dalam masyarakat bahasa Indonesia. Misalnya kata penjara atau bui diganti dengan kata/ungkapan yang maknanya dianggap lebih halus yaitu Lembagapemasyarakatan; dipenjara atau dibui diganti menjadi dimasukkan ke lembaga pemasyarakatan. Kata korupsi diganti dengan menyalahgunakan jabatan; kata pemecatan (dari pekerjaan) diganti dengan pemutusan hubungan kerja (PHK); kata babu diganti dengan pembantu rumah tangga dan kini diganti lagi menjadi pramuwisna. Kata/ungkapan kenaikan harga diganti dengan perubahan harga, atau penyesuaiantarif, atau juga pemberlakuan tarif baru. Gejala penghalusan makna ini bukan barang baru dalam masyarakat Indonesia. Orang-orang dulu yang karena kepercayaan atau sebab-sebab lainnya akan mengganti kata buaya atau harimau dengan kata nenek; mengganti kata ular dengan akar atau oyod. Lalu, pada tahun lima puluhan pun banyak usaha yang. 33.

(48) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. dilakukan untuk penghalusan ini. Misalnya buta diganti dengan tunanetra, tuli diganti dengan tunarungu dan gelandangan diganti dengan tunawisma. 3.3 Fungsi Melebihkan Gaya inidigunakanuntuk membesar-besarkan atau membanggakan diri pribadi dan di balik itu sebenarnya mengecilkan orang lain. Di balik itu juga gaya bahasa ini dimanfaatkan untuk menyembunyikan kelemahan-kelemahan atau kekurangan-kekurangan yang ada pada diripribadi (Baryadi, 2012: 29). Berikut adalah fungsi melebihkan yang ditemukan dalam gaya bahasa repetisi dalam lirik Ungu album Sayang yang berjudul “Dunia pun menangis”. 2. Dunia pun menangis (a) Langkah kota yang terarah (b) Di pelusuk ku catatkan memang mengasihinya (c) Tatap matanya yang kosong (d) Seakan tiada lagi harapan untuknya (e) Oh... Yea.... (f)Bila engkau merasa (g) Dapat memenuhkan kebahagian dunia (h) Dengan jalanmu sendiri (i) Dengan caramu sendiri. (j) Tak kau sadari (k) Kau sesatkan diri sendiri (l) Tak semua pun tak bererti. (m)Dunia pun menangis (n) Dunia pun bersedih melihat tingkah (o) Dunia pun menangis (p) Dunia pun bersedih melihat dirimu. (q) Tidakkah kau sadari semua itu 34.

(49) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. (r) Semua adanya (s) Jangan kecohkan hidupmu percuma (t)Buang waktu saja (u) Tak kau sadarikau siksa raga yang berarti (v) Kau bunuh dirimu sendiri (w) Dunia pun menangis (x) Dunia pun bersedih melihat tingkahmu (y) Dunia pun menangis (z) Dunia pun bersedih melihat dirimu. Analisis fungsi melebihkan yang terdapat dalam lirik lagu Ungu album Sayang ini dibuktikan oleh pengarang dalam lirik yang berjudul “Dunia Pun Menangis”. Seperti yang tertera dalam baris tersebut. (12f) bila engkau merasa, (12g) dapat memenuhkan kebahagiaan, (12h) dengan jalanmu seniri, (12i) dengan caramu sendiri. Selain itu pengarang membuktikan pada baris berikutnya seperti pada (12u) tak kau sadari kau siksa raga yang berarti, (12v) kau bunuh dirimu sendiri, (12w) dunia pun menangis, (12x) dunia pun bersedih melihat tingkahmu, (12y) dunia pun menangis, (12z) dunia pun bersedih melihat dirimu.. 3.4 Fungsi Keindahan Fungsi keindahan juga disebut fungsi poetic (Suwarna, 2009: 334). Sama dengan keindahan, kepuitisan berkaitan dengan pikiran, perasaan, pengetahuan, dan pengalaman seseorang. Kepuitisan itu bersifat subjektif. Sesuatu yang bersifat puitis bagi seseorang belum tentu puitis bagi orang lain. Puitis adalah suasana tertentu yang berbeda dan dimunculkan oleh karya sastra; puitis adalah efek tertentu yang ditangkap pembaca atau pendengar di dalam karya sastra. 35.

(50) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. (atmazaki, 1993: 14). Fungsi keindahan ini terdiri dari tiga aspek yaitu bunyi, pencitraan, dan diksi.. 3.4.1 Bunyi Bunyi di samping sebagai hiasan dalam puisi, juga mempunyai tugas yang lebih penting lagi, yaitu untuk memperdalam ucapan, menimbulkan rasa, dan menimbulkan bayangan yang jelas, menimbulkan suasana yang khusus, dansebagainya (Pradopo, 2005 : 22). 3. Bayang Semu (a) (b) (c) (d) (e). Kumasuki bayangmu dalam dimensiku Kudekap dirimu Terbuaiku terbuai dalam maya cinta Yang kudamba slalu. reff: (f)Ku melayang bagaikan (g) terbang ke awan (h) Ku terawang dalam ruang (i) bayang-bayang kelam (j) Ku semakin terbawa dalam bayang semu (k) Bila kuingin dirimu (l) Terjerat ku terjerat (m)Tak dapat kulepas kumilikmu s’lalu. Analis bunyi pada lirik lagu yang “Bayang Semu”. Bukti bunyi yang terdapat dalam lirik lagu ini adalah bunyi yang menimbulkan rasa seprti yang terdapat pada contoh (13f) ku melayang bagaikan, (13g) terbang ke awan, dalam kedua baris lagu ini pengarang merasakan bahwa perasaan yang dirasakan yaitu 36.

(51) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. perasaan bahwa pengarang melayang bagaikan terbang ke awan. Dalam lirik lagu tersebut juga dapat menimbulkan suasana yang khusus.Seperti yang terdapat pada contoh (13h) ku terawang dalam ruang, dan (13j) bayang-bayang kelam, pengarang juga merasakan suana khusus seperti yang telah dijelaskan oleh pengarang bahwa pengarang merasa terawang dalam ruang bayang-bayang kelam.. 3.4.2 Aliterasi Aliterasi adalah sejenis gaya bahasa yang memanfaatkan purwakanti atau pemakaian kata-kata yang permulaannya sama bunyinya (Tarigan, 1985 : 197). Aliterasi adalah semacam gaya bahasa yang berwujud perulangan konsonan yang sama. Biasanya dipergunakan dalam puisi, kadang-kadang dalam prosa, untuk perhiasan atau untuk penekanan (Keraf; 1985 : 130). Di samping persamaan bunyi atau pengulangan bunyi yang sama antara baris dengan baris yang lain, dikenal pula persamaan bunyi dalam satu baris sajak. Persamaan bunyi itu dapat berupa persamaan bunyi vokal, dapat pula berupa persamaan bunyi konsonan. Pengulangan bunyi dalam suatu rangkaian kata-kata yang berdekatan – dalam satu baris – berupa bunyi konsonan disebut aliterasi. Aliterasi berfungsi untuk menimbulkan kesan tertentu dan bahkan merupakan style bagi seorang penyair. Di samping itu, keduanya juga untuk memberikan hubungan tertentu terhadap kata-kata sebaris terlepas dari hubungan. 37.

(52) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. semantik biasa dan menekankan struktur irama sebuah baris serta tekanan tambahan terhadap kata-kata bersangkutan (Luxemburg, 1984 : 196). Dengan adanya bunyi-bunyi yang sama maka sajak kedengaran merdu dan tentunya menyenangkan. 4. Melayang (a) Di sini dibatasanku (b) Mencoba menegakkan langkahku (c) Mencari rasa yang hilang bersamamu. (d) (e) (f) (g) (h). Dan kuberanikan diri Berlari mengejar bayanganmu Yang datang menghantui setiap malamku Terhempas tubuhku dan memeluk tubuhmu Terjerat mimpi-mimpi yang memasung langkahku. Reff: (i) Kiniku terbang melayang (j) Mencoba kepakkan sayap (k) Ku berharap ku akan temukkan dirimu untukku (l) Dan kuberanikan (m)Berlari mengejar bayanganmu (n) Yang datang menghantui setiap malamku (o) Terhempas tubuhku dan memeluk tubuhmu (p) Terjerat mimpi-mimpi yang memasung langkahku Bahasa aliterasi terdapat pada baris (14e) berlari mengejar bayangmu, (14f) yang datang menghantui setiap malamku, (14g) terhempas tubuhku dan memeluk tubuhmu, Bahasa Aliterasi juga terdapat pada baris (14h) tejerat mimpimimpi yang memasung langkahku. Karena lirik ini memiliki pengulangan bunyi vokal yang sama yaitu bunyi vocal “u” pada setiap akhir baris.. 38.

(53) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3.4.3 Asonansi Asonansi adalah sejenis gaya bahasa repetisi yang berwujud perulangan vokal yang sama. Biasanya dipakai dalam karya puisi ataupun dalam prosa untuk memperoleh efek penekanan atau menyelamatkan keindahan. Di samping persamaan bunyi atau pengulangan bunyi yang sama antara baris dengan baris yang lain, dikenal pula persamaan bunyi dalam satu baris sajak. Persamaan bunyi itu dapat berupa persamaan bunyi vokal, dapat pula berupa persamaan bunyi konsonan. Kalau berupa bunyi vokal disebut asonansi. Asonansi berfungsi untuk menimbulkan kesan tertentu dan bahkan merupakan syle bagi seorang penyair. Di samping itu, keduanya juga untuk memberikan hubungan tertentu terhadap kata-kata sebaris terlepas dari hubungan semantik biasa dan menekankan struktur irama sebuah baris serta tekanan tambahan terhadap kata-kata bersangkutan (Luxemburg, 1984 : 196). Dengan adanya bunyi-bunyi yang sama maka sajak kedengaran merdu dan tentunya menyenangkan. 5. Dia Maha Sempurna (a) (b) (c) (d). Cari tempat sembunyi Oh dimanakah aku bisa sembunyi Cari tempat sembunyi Oh dimanakah aku bisa sembunyi. (e) (f) (g) (h). Dia Maha Besar Dia Maha Melihat Dia Maha Tinggi Dia Maha Sempurna. (i) Tak ada satupun yang luput dari penjagaan-Nya 39.

(54) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. (j) Tak ada satupun yang luput dari pandangan-Nya, (k) Tak ada satupun yang luput dari penglihatan-Nya, (l) Tak ada satupun yang luput dari pengawasan-Nya Reff : (m)Cari tempat sembunyi (n) Oh dimanakah aku bisa sembunyi (o) Cari tempat sembunyi (p) Oh dimanakah aku bisa sembunyi (q) (r) (s) (t) (u). Dia Maha Kuasa Dia Maha Segala Dan tiada satupun Yang mampu menandingi-Nya, La Illaha Illallah 8x. Back to Reff (v) Cari tempat sembunyi (w) Ku tak bisa sembunyi4x Bahasa asonansi terdapat pada baris (15a) cari tempat sembunyi, (15b) oh di manakah aku bisa sembunyi, (15c) cari tempat sembunyi, dan (15d) oh dimanakah aku bisa sembunyi. Di samping persamaan bunyi atau pengulangan bunyi yang sama antara baris dengan baris yang lain, dikenal juga persamaan bunyi dalam satu baris sajak. Pengarang membuktikan gaya bahasa asonansi tersebut melalui lirik lagu Ungu album Sayang dalam lirik yang diberi judul “Dia Maha Sempurna”.. 40.

(55) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3.4.4 Antanaklasis Antanaklasis adalah gaya bahasa yang mengandung ulangan kata yang sama dengan makna yang berbeda. (Ducrot&Todorov, 1981 : 277; Tarigan, 1985 : 198). 6. Berjanjilah (a) (b) (c) (d) (e) (f). berjanjilah kau setia bila kau jadi kekasihku lagi berjanjilah kau setia selama kau masih disisiku kau mungkin bukanlah sesuatu yang baru dalam hidupku dalam pencarian cintaku wujudkan mimpi-mimpiku karena dahulu engkau pernah menjadi kekasih hatiku perhiasan dalam mimpiku mewarnai seluruh hidupku. (g) (h) (i) (j) (k) (l). berjanjilah kau setia bila kau jadi kekasihku lagi berjanjilah kau setia bila kau masih mencintaku berjanjilah kau setia untuk menyayangi aku lagi berjanjilah kau setia selama kau masih disisiku semoga hasrat ini temani untuk slamanya semoga cinta ini akan slalu ada. (m)berjanjilah kau setia bila kau jadi kekasihku lagi (n) berjanjilah kau setia bila kau masih mencintaku (o) berjanjilah kau setia untuk menyayangi aku lagi (p) berjanjilah kau setia selama kau masih di sisiku (q) berjanjilah kau setia untuk menyayangi aku lagi (r) berjanjilah kau setia selama kau masih di sisiku (s) berjanjilah berjanjilah Gaya Bahasa Antanaklasis terdapat pada baris (6m) berjanjilah kau setia bila kau jadi kekasihku lagi, (6n) berjanjilah kau setia bila kau masih mencintaiku, (o) berjanjilah kau setia untuk menyayangi aku lagi, (6p) berjanjilah kau setia selama kau masih di sisiku, (6q) berjanjilah kau setia untuk menyayangiku lagi, (6r) berjanjilah kau setia selama kau masih di sisiku. 41.

(56) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Pengarang mengungkapkan gaya bahasa yang mengandung ulangan kata yang sama dengan makna yang berbeda. Sangat jelas terlihat dalam lirik-lirik di atas bahwa pengarang telah menulis kata-kata yang sama dan memiliki makna yang berbeda. Seperti pada contoh (6m) berjanilah kau setia bila kau jadi kekasihku lagi, dan (6n) berjanjilah kau setia bila kau masih mencintaiku, dan seterusnya.Janji pertama pengarang meminta kepada kekasihnya untuk berjanji setia jika si wanita menjadi kekasihnya lagi, janji kedua pengarang meminta kepada si wanita berjanji untuk setia bila dia (wanita) masih mencintai si pengarang, janji ketiga pengarang meminta kepada wanita untuk berjanji setia jika wanita itu masi di sisi pengarang, janji keempat pengarang meinta kepada wanita itu untuk berjanji agar wanita itu menyayangi pengarang lagi, dan seterusnya.. 3.4.5Anafora Anafora adalah gaya bahasa repetisi yang berupa perulangan kata pertama pada setiap baris atau setiap kalimat. Majas anafora merupakan bentuk yang menempatkan kata atau frasa yang sama di depan suatu puisi (Suprapto, 1991 : 11). 7. Cinta Gila (a) (b) (c) (d). Tahukah kau apa yang kau lakukan itu Tahukah kau siksa diriku Bertahun-tahun kunantikan jawaban dirimu Bertahun-tahun ku menunggu. 42.

Gambar

Table  Contoh  Penggalan  Lirik  Lagu  yang  Mengandung  Gaya  Bahasa  Repetisi dan Jenis Gaya Bahasanya

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini berfokus pada Analisis Bentuk dan Makna Gaya Bahasa Repetisi pada Lirik Lagu Religi Karya Opick: Kajian Stilistika. Permasalahan yang dikaji dalam masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka masalah dalam penelitian ini adalah jenis gaya bahasa repetisi (perulangan) apakah yang terdapat dalam kumpulan puisi

Karena dalam kegiatan penyimakan ini yang menjadi data berupa data-data tertulis yaitu bentuk gaya bahasa repetisi pada lirik lagu album religi karya Opick

Data dalam penelitian ini berupa frasa atau kalimat yang mengandung gaya bahasa pada lirik-lirik lagu di dalam album Blonde, sedangkan sumber data berupa 12 lirik lagu

Repetisi anafora dalam bentuk perulangan satuan lingual berupa kata atau frase awal pada tiap baris atau kalimat berikutnya tanpak juga lagu Minang ini, yaitu dalam

2) Lirik tersebut termasuk kedalam gaya bahasa 反复 fǎnfù jenis 间隔反复 jiàngéfǎnfù dikarenakan dalam kalimat tersebut terdapat repetisi. Repetisi dapat

lagu Rafli adalah lagu Aceh yang terdapat beberapa gaya bahasa dalam lirik lagu Rafli Kande yang salah satunya berjudul Ainal Mardhiah, berikut contoh gaya bahasa dalam potongan lirik

Penulis pun menjadikan latar belakang ini menjadi sebuah judul penelitian “Analisis Gaya Bahasa Perulangan pada Lirik Lagu dalam Album Monokrom Karya Tulus dan Implikasinya Terhadap