BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN DEFENISI PSIKODIAGNOSTIK DEFENISI PSIKODIAGNOSTIK
Istilah psikodiagnostik pertama sekali oleh Hermann Rorschach pada tahun 1921. Para Istilah psikodiagnostik pertama sekali oleh Hermann Rorschach pada tahun 1921. Para psikolog banyak sekali memberi pengertian psikodiagnostik itu sendiri. Dari berbagai pengertian psikolog banyak sekali memberi pengertian psikodiagnostik itu sendiri. Dari berbagai pengertian psikodiagnostik, ada dua hal defenisi yang kami ambil;
psikodiagnostik, ada dua hal defenisi yang kami ambil; 1.
1. DisDisipliplin in ililmu mu yanyang g menmengapgapliklikasiasikan kan dan dan menmengemgembangbangkan kan pengpengukurukuran an untuntuk uk menmenilailaii karakteristik yang sesuai tentang seseorang, situasi, lembaga dan berbagai objek lain. karakteristik yang sesuai tentang seseorang, situasi, lembaga dan berbagai objek lain. 2.
2. MenMenurut kamus urut kamus psipsikolkologiogi, , psipsikodikodiagnagnostiostik k adaadalah lah stustudi di menmengenagenai i kepkepribribadiadian an lewlewatat penafsiran terhadap tanda-tanda tingkah laku, cara berjalan, gerak isyarat, sikap dan penafsiran terhadap tanda-tanda tingkah laku, cara berjalan, gerak isyarat, sikap dan penampilan wajah, dst.
penampilan wajah, dst.
A.
A. SasaSasaranran, tujuan dan fun, tujuan dan fungsi Psikgsi Psikodiaodiagnosgnostik tik
Yang menjadi sasaran psikodiagnostik adalah individu atau subjek, atau secara umum adalah Yang menjadi sasaran psikodiagnostik adalah individu atau subjek, atau secara umum adalah kepribadiannya. Wujud nyatanya adalah tingkahlakunya. Secara umum yang menjadi sasaran kepribadiannya. Wujud nyatanya adalah tingkahlakunya. Secara umum yang menjadi sasaran psikodiagnostik adalah kepribadian individu dengan bagian-bagiannya antara lain inteligensi, psikodiagnostik adalah kepribadian individu dengan bagian-bagiannya antara lain inteligensi, bakat atau kemampuan, minat, emosi, cita-cita dan fantasi, inisiatif, daya tahan, daya analisis, bakat atau kemampuan, minat, emosi, cita-cita dan fantasi, inisiatif, daya tahan, daya analisis,
dsb. dsb.
Tujuan psikodiagnostik sendiri ada tiga bagian, yakni : Tujuan psikodiagnostik sendiri ada tiga bagian, yakni :
KlaKlasifsifikaikasi, si, untuntuk uk memmembanbantu tu menmengatgatasi asi masmasalaalah-mah-masalsalah ah yanyang g berhberhubunubungan gan dengdenganan pendidikan, perkembangan anak, klinis dan industri
pendidikan, perkembangan anak, klinis dan industri
Deskripsi, penggambaran yang lebih intensif dari subjek Deskripsi, penggambaran yang lebih intensif dari subjek
Sedangkan fungsi psikodiagnostik itu sendiri, adalah : Sedangkan fungsi psikodiagnostik itu sendiri, adalah :
Memahami individu dengan lebih baik dan memberikan perilaku paling sesuai bagiMemahami individu dengan lebih baik dan memberikan perilaku paling sesuai bagi dirinya
dirinya
Penjabaran dan pemanfaatan tes psikologisPenjabaran dan pemanfaatan tes psikologis
Penyeleksian kualitas tingkah laku dan kepribadianPenyeleksian kualitas tingkah laku dan kepribadian
Pengembangan kepribadian individuPengembangan kepribadian individu B.
B. Setting Psychodiagnostic Setting Psychodiagnostic
Clinical setting Clinical setting , misalnya : rumah sakit, rumah sakit jiwa., misalnya : rumah sakit, rumah sakit jiwa.
Legal setting Legal setting , misalnya : pengadilan, pusat rehabilitasi., misalnya : pengadilan, pusat rehabilitasi.
Educational and vocational guide setting Educational and vocational guide setting , misalnya : sekolah, misalnya : sekolah
Educat Educational ional and and vocativocational onal selectselection ion settisetting,ng, mismisalnalnya ya : : perperusahusahaan aan dan dan orgaorganisnisasiasi (seleksi jabatan)
(seleksi jabatan)
Research setting Research setting , misalnya : lembaga penelitian, misalnya : lembaga penelitian C.
C. TeknTeknik dan prosik dan prosedur daledur dalam Psikam Psikodiaodiagnosgnostik tik
Ada empat cara teknik dan prosedur yang digunakan dalam pikodiagnostik, yaitu : Ada empat cara teknik dan prosedur yang digunakan dalam pikodiagnostik, yaitu : 1.
1. Wawancara, terjadi pertukaran pandangan dan informasi antara pendiagnosa dan klien.Wawancara, terjadi pertukaran pandangan dan informasi antara pendiagnosa dan klien. Sangatlah penting membentuk relasi atau hubungan interpersonal dalam wawancara yang Sangatlah penting membentuk relasi atau hubungan interpersonal dalam wawancara yang selanjutnya akan membangun suatu komunikasi baik verbal maupun nonverbal. Ada selanjutnya akan membangun suatu komunikasi baik verbal maupun nonverbal. Ada empat hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan wawancara, yakni waktu, isi empat hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan wawancara, yakni waktu, isi wawancara, respon apa yang diharapkan dari klien dan umpan balik yaitu usaha untuk wawancara, respon apa yang diharapkan dari klien dan umpan balik yaitu usaha untuk memperjelas informasi yang diperoleh.
2.
2. ObservasiObservasi, kegiat, kegiatan mengenaan mengenali tinli tingkahlagkahlaku indiviku individu yang bidu yang biasanya akasanya akan diakhan diakhiri dengairi dengann mencatat hal-hal yang dipandang penting sebagai penunjang informasi mengenai klien. mencatat hal-hal yang dipandang penting sebagai penunjang informasi mengenai klien. Namun observasi memiliki kelemahan-kelemahan, diantaranya :
Namun observasi memiliki kelemahan-kelemahan, diantaranya :
Halo efek, pengaruh kesan pertama atau kesan luarnya sajaHalo efek, pengaruh kesan pertama atau kesan luarnya saja
Hawth Hawthorn orn effeceffect t , suatu tingkah laku yang diatur menjadi tampak berbeda dari kondisi, suatu tingkah laku yang diatur menjadi tampak berbeda dari kondisi yang alamiah dan nampak menjadi lebih baik di mata observer
yang alamiah dan nampak menjadi lebih baik di mata observer
ReflRefleksi eksi obseobserverrver, , strustruktuktur r kepkepribribadiadian an turturut ut berpberpengengaruh aruh dan dan bermbermain ain daldalam am hasihasill pengam
pengamatannyatannya a terhadaterhadap p objek objek yang yang diobserdiobservasi. vasi. MisalMisalnya nya pengalapengalaman-pengman-pengalamaalamann emosional observer dapat tampil pada waktu observasi berlangsung.
emosional observer dapat tampil pada waktu observasi berlangsung. 3.
3. AnAnalalisisa da dokokumumen en prpribibadadii
Metode ini memang jarang dipakai dan hanya dipakai untuk kasus-kasus tertentu, tetapi Metode ini memang jarang dipakai dan hanya dipakai untuk kasus-kasus tertentu, tetapi jika dipakai ada juga manfaatnya untuk menambah pengertian dan kejelasan mengenai jika dipakai ada juga manfaatnya untuk menambah pengertian dan kejelasan mengenai
kepribadian subjek. kepribadian subjek.
Beberapa materi yang dianalisis, yakni : Beberapa materi yang dianalisis, yakni :
Buku harian atau diary, biasanya dipakai sebagai tempat pencurahan hal-hal yang positif Buku harian atau diary, biasanya dipakai sebagai tempat pencurahan hal-hal yang positif dan negatif. Asumsi untuk menganalisis diary adalah bahwa subjek akan mencatat segala dan negatif. Asumsi untuk menganalisis diary adalah bahwa subjek akan mencatat segala hal yang ia anggap penting dan juga rahasia, mengenai satu atau lebih faset kehidupannya hal yang ia anggap penting dan juga rahasia, mengenai satu atau lebih faset kehidupannya dan peristiwa yang dialaminya.
dan peristiwa yang dialaminya.
SurSuratat-su-surarat t prpribibadadi, i, susubjbjek ek dadapapat t memencuncurarahkahkan n segsegalala a peperarasaasaan n dadan n panpandadangangan- n- pandangannya pada surat-surat yang dikirim pada rekannya dianalisis untuk memperoleh pandangannya pada surat-surat yang dikirim pada rekannya dianalisis untuk memperoleh
da
data ta tatambmbahahan an atatau au babahkhkan an dadata ta yayang ng sasangngat at pepentntining g ununtutuk k memengnggagambmbararkakann kepribadiannya.
kepribadiannya.
Biografi/otobiografiBiografi/otobiografi 4.
D.
D. KomponKomponen-kompoen-komponen nen dalam dalam assessmeassessmen ken kepribadiapribadiann Terdapat tiga komponen, yaitu :
Terdapat tiga komponen, yaitu : 1.
1. UniUniversversal, prial, prinsipnsip-pri-prinsip yansip yang berlng berlaku secaaku secara umumra umum 2.
2. Group specific, prinsip-prinsip yang berlaku dalam kelompok Group specific, prinsip-prinsip yang berlaku dalam kelompok 3.
3. Idiosyncracies Idiosyncracies, prinsip yang khusus pada individu sebagai ciri khas individu tersebut, prinsip yang khusus pada individu sebagai ciri khas individu tersebut E.
E. ProProsedusedur pelakr pelaksanasanaan psikan psikodiaodiagnosgnostik tik 1.
1. IdentiIdentifikasi klfikasi klien, yakni mien, yakni mencari infencari informasi yaormasi yang lengkap meng lengkap mengenai klngenai klien, yakni iien, yakni identidentitastas klien dan informasi lainnya yang berhubungan dengan masalahnya.
klien dan informasi lainnya yang berhubungan dengan masalahnya. 2.
2. MeMerurummususkakan n mmasasalalahah, , mimisasallnynya a yayang ng beberhrhububunungagan n dedengngan an mamasasallah ah kokondndiisisi emosionalnya.
emosionalnya. 3.
3. MelakukanMelakukan oto-anamnesaoto-anamnesa dandan allo-anamnesaallo-anamnesa, ialah usaha mencari data klien secara, ialah usaha mencari data klien secara langsung dengan kliennya sendiri dan orang-orang lain di sekitar klien yang berkaitan langsung dengan kliennya sendiri dan orang-orang lain di sekitar klien yang berkaitan dengan masalah klien.
dengan masalah klien. 4.
4. MelMelakukakukan wawancan wawancara, untara, untuk mencauk mencari inforri informasmasi i barbaru u dari klidari klien atau untuk meneen atau untuk menegcek gcek informasi yang telah ada taupun yang diragukan.
informasi yang telah ada taupun yang diragukan. 5.
5. MelaksMelaksanakan suaanakan suatu tes, btu tes, bisa satu isa satu tes atates atau lebih yu lebih yang dipang diperlukanerlukan. Misal. Misalnya mennya mengetes IQgetes IQ dan bakat-bakat klien ataupun aspek-aspek kepribadian lainnya.
dan bakat-bakat klien ataupun aspek-aspek kepribadian lainnya. 6.
6. MelMelakukakukan an diadiagnosgnosa a dandan treatment treatment , , diadiagnognosa sa adaladalah ah anaanalislisis is datdata a yanyang g terterkumkumpulpul,, kemudian disimpulkan kualitas dan posisi hasilnya, sehingga kepribadian klien dapat kemudian disimpulkan kualitas dan posisi hasilnya, sehingga kepribadian klien dapat di
didedeskskriripspsikikanan, , didiklklasasififikikasasi i sesertrta a didiprprededikiksisikakan. n. HaHasisil l ananalalisisis is jujuga ga dadapapatt diinterpretasikan dan akhirnya dapat ditetapkan
F.
F. ProProses ses daladalam m PsikPsikodiaodiagnosgnostik tik
Meliputi dua hal, yakni : Meliputi dua hal, yakni : 1.
1. Proses inProses informalformal, melal, melalui pandanui pandangan seseorgan seseorang meniang menilai inlai individu ddividu dalam kesalam kesehariaehariannya dannnya dan biasanya terjadi kesalahpahaman (kesan)
biasanya terjadi kesalahpahaman (kesan) 2.
2. Proses formaProses formal, melal, melalui kegilui kegiatan yang siatan yang sistematstematis dan terarais dan terarah sehingga dih sehingga diperoleperoleh data yangh data yang objektif dan akurat
BAB II BAB II
PSIKOLOGI DIAGNOSTIK :EMPAT KOMPONEN DAN TIGA LEVEL PSIKOLOGI DIAGNOSTIK :EMPAT KOMPONEN DAN TIGA LEVEL
Psikodiagnostik dikarakterisasikan oleh pengertian dari matriks empat komponen dari Psikodiagnostik dikarakterisasikan oleh pengertian dari matriks empat komponen dari tiga level. Untuk
tiga level. Untuk itu dimulai dari itu dimulai dari psikodpsikodiagnostiagnostik ik tidak mempunyatidak mempunyai i objek material sehinggaobjek material sehingga belum dapat dimasukkan dalam disiplin ilmu psikologi dan objek formalnya sendiri juga tidak belum dapat dimasukkan dalam disiplin ilmu psikologi dan objek formalnya sendiri juga tidak
mencuk
mencukupi, upi, psikodipsikodiagnostagnostik ik lebih condong lebih condong mendimendiagnosis pada agnosis pada metodmetodologi psikologi secaraologi psikologi secara umum.
umum. 4.1
4.1 Psikodiagnostik tidak Psikodiagnostik tidak mempunyai mempunyai objek objek material material dan dan formal formal tersendiritersendiri
Psikodiagnostik digunakan sebagai persamaan dari ”penilaian”. Psikodiagnostik bukan Psikodiagnostik digunakan sebagai persamaan dari ”penilaian”. Psikodiagnostik bukan me
meruprupakaakan n susub b didisisiplplin in ililmu mu dadari ri psipsikokolologigi, , sepseperterti i psipsikolkologogi i umumumum, , psipsikokolologi gi sososisialal,, kepribadian, psikologi klinis dan psikologi perkembangan. Dalam psikodiagnostik tidak ada kepribadian, psikologi klinis dan psikologi perkembangan. Dalam psikodiagnostik tidak ada bi
bidang dang keikeindindividvidualualan an dan dan tidtidak ak ada ada popupopulaslasi i indindiviividualdual. . SelSelain ain ituitu, , psipsikodikodiagnoagnostistik k tidtidak ak memberikan suatu objek yang formal yaitu sebuah perspektif dalam fenomena psikologis. memberikan suatu objek yang formal yaitu sebuah perspektif dalam fenomena psikologis. Psi
Psikodikodiagnoagnostistik k tidtidak ak dapadapat t terterleplepas as dardari i ruanruang g lilingkungkup p psipsikolkologi ogi lailainnynnya. a. PsiPsikodkodiagiagnostnostik ik merupakan gabungan dari psikologi yang berbeda. Sejak dari awal psikodiagnostik telah menjadi merupakan gabungan dari psikologi yang berbeda. Sejak dari awal psikodiagnostik telah menjadi bagian dari psikologi dan telah dihubungkan dengan metode penilaian tentang perbedan perilaku bagian dari psikologi dan telah dihubungkan dengan metode penilaian tentang perbedan perilaku
setiap individu. setiap individu.
Psikologi umum dan eksperimen menunjukkan perbedaan yang besar dalam menilai Psikologi umum dan eksperimen menunjukkan perbedaan yang besar dalam menilai perbed
perbedaan aan di setiap di setiap indivindividu. Psikodiagnidu. Psikodiagnostik dari ostik dari karaktekarakter r setiap orang bukan setiap orang bukan merupakmerupakan an tematema dari psikologi eksperimen.
dari psikologi eksperimen.
Dalam psikologi sosial ada sedikit bagian yang dihubungkan dengan psikodiagnostik. Dalam psikologi sosial ada sedikit bagian yang dihubungkan dengan psikodiagnostik. Bagian it
Bagian itu merupakan pengukuu merupakan pengukuran dari sikap ran dari sikap seperti peniseperti penilaian seseorlaian seseorang berhadap-haang berhadap-hadapandapan dengan objek psikologi. Bagian ini mempunyai perkembangan tersendiri, terpisah dari penilaian dengan objek psikologi. Bagian ini mempunyai perkembangan tersendiri, terpisah dari penilaian perbed
perbedaan setiap aan setiap orang. Dalam pengukuran sikap, lebih orang. Dalam pengukuran sikap, lebih ditekditekankan pada ankan pada skala karakteriskala karakteristik danstik dan pengertian dari nilai skala psikologi. Tes yang digunakan dalam psikodiagnostik dibuat dari pengertian dari nilai skala psikologi. Tes yang digunakan dalam psikodiagnostik dibuat dari prinsip tes yang klasikal.
Zaman dahulu, kepribadian dan psikologi klinis menekankan pada perbedaan individu. Zaman dahulu, kepribadian dan psikologi klinis menekankan pada perbedaan individu. Peran psikodiagnostik ada dalam disiplin ilmu ini yakni dengan mengkorelasikan perbedaan Peran psikodiagnostik ada dalam disiplin ilmu ini yakni dengan mengkorelasikan perbedaan karakteristik individu dengan sederetan tes.
karakteristik individu dengan sederetan tes. Psi
Psikolkologi perkemogi perkembangbangan an dan paedagdan paedagogi ogi diodiorierientantasikasikan n pada fakta anak-apada fakta anak-anak yangnak yang norm
normal, al, berbermasamasalah lah dan dan menmenyiyimpampang. ng. BidBidang ang ini ini menmengguggunakanakan n insinstrutrumen men untuntuk uk menmenililaiai perbedaan individu diantara anak-anak dan orangtuanya.
perbedaan individu diantara anak-anak dan orangtuanya. Da
Dalalam m hahal l inini i pspsikikododiaiagngnosostitik k titidadak k memempmpununyayai i obobjejek k foformrmal al dadan n mamateteririalal.. Psikodiagnostik bergantung pada disiplin ilmu psikologi lainnya pada setiap isinya (bisanya Psikodiagnostik bergantung pada disiplin ilmu psikologi lainnya pada setiap isinya (bisanya diekspresikan sebagai psikologi yang
diekspresikan sebagai psikologi yang abstrak, harus didiagnosa) dan abstrak, harus didiagnosa) dan digunakan pada metodologidigunakan pada metodologi psikologi (sering digunakan untuk menilai perbedaan setiap individu) terhadap metodenya.
psikologi (sering digunakan untuk menilai perbedaan setiap individu) terhadap metodenya. 4.
4.22 BeBebeberarapa pa DeDefefeninisi si PsPsikikododiaiagngnooststik ik Se
Sebubuah ah bubuku ku rerefefererensnsi i AmAmererikika a ((WalsWalsh h &B&Beleltztz, , 19199090)) meneramenerangkan ngkan penafsipenafsiranran (( Assessment) Assessment) sebsebagagai ai susuatatu u proproseses s memenolnolong ong oraorang ng untuntuk uk memengngatatasi asi beberbrbagaagai i soasoal l dadann permasalahan. Terdapat empat elemen, yakni :
permasalahan. Terdapat empat elemen, yakni : 1.
1. PenPengugumpmpululan an ininforformamasisi 2.
2. PePemamahahamaman infn inforormamasisi 3.
3. PePenynyatatuauan infn inforormamasisi 4.
4. MenMengamgambil tibil tindakndakan untuk mean untuk menyenyeleslesaikaikan masalan masalahah
Di Jerman Literatur Psikologidiagnostik memiliki tempat penting (
Di Jerman Literatur Psikologidiagnostik memiliki tempat penting ( Jager & Peterman, Jager & Peterman, 1952).
1952). Psikodiagnistik didefenisikan sangat luas yaitu disiplin ilmu yang mengaplikasikan danPsikodiagnistik didefenisikan sangat luas yaitu disiplin ilmu yang mengaplikasikan dan mengembangkan pengukuran untuk menilai karakteristik yang sesuai tentang seseorang, situasi, mengembangkan pengukuran untuk menilai karakteristik yang sesuai tentang seseorang, situasi, lembaga dan berbagai objek lain.
lembaga dan berbagai objek lain. Be
Bebeberarapa pa pepenjnjelelasasan an lalaiinnnnyya, a, sasallah ah sasattu u yyanang g papalliing ng seseriring ng didittememui ui adadalalahah p
psisikokodidiagagnosnostitik k klklininis is (P(Psisikokodidiagagnosnostitik k yayang ng memengngaraarah h papada da spspesiesififikaskasi i seseseoseoranrang g dadann permasalahannya) adalah suatu proses sistematis dalam membuat keputusan dengan teoritis yang permasalahannya) adalah suatu proses sistematis dalam membuat keputusan dengan teoritis yang be
Jel
Jelas as bahwbahwaa person person didisisini ni adaadalalah h obobjejek k ststududi, i, tetetatapi pi ststududi i bibisa sa didipepengngaruaruhi hi ololeh eh sesemumuaa pengetahuan psikologi (
pengetahuan psikologi ( DE Bryun, 1988). DE Bryun, 1988). DE zeeuw
DE zeeuw(1984, p.3) menulis:(1984, p.3) menulis: “Psi
“Psikodkodiagiagnostnostik ik ditditujuujukan kan pada pada penapenafsifsiran ran perbperbedaedaan an indindiviividu du dan dan pengpengetaetahuan huan terstersebut ebut di
diaplaplikikasasikikan an kekepapada da inindidivividu du bebergurguna na untuntuk uk prpribibadiadinynya a atatau au kekesejsejahtahteraeraan an didiririnynya a didi lingkungan masyarakat”
lingkungan masyarakat”
Apa yang dimaksud dengan pendiagnosa? Apa yang dimaksud dengan pendiagnosa?
“Seorang pendiagnosis adalah seseorang dengan pengetahuan tentang hal-hal yang bersifat “Seorang pendiagnosis adalah seseorang dengan pengetahuan tentang hal-hal yang bersifat manusia. Pendiagnosis juga penilai, pewawancara, detektif, penginterogasi, penolong, pembuat manusia. Pendiagnosis juga penilai, pewawancara, detektif, penginterogasi, penolong, pembuat keputusan, ilmuwan, kolektor dan pemroses informasi, pengamat, peneliti, prediktor, ilmuwan keputusan, ilmuwan, kolektor dan pemroses informasi, pengamat, peneliti, prediktor, ilmuwan intuisi, pemroses dan penyelesai masalah.”
intuisi, pemroses dan penyelesai masalah.” Di
Disasampmpining g pepenjnjelelasaasan n didiatatas, as, bebebeberaprapa a dedefifininisi si didisebsebututkakan n dadari ri perpersoasoalalan n yayangng berhubungan dengan studi diagnostik. Persoalan yang terkenal yaitu seleksi dan penempatan. berhubungan dengan studi diagnostik. Persoalan yang terkenal yaitu seleksi dan penempatan. Seleksi menunjuk pada pemisahan individu yang kompeten dan tidak berkompeten. Penempatan, Seleksi menunjuk pada pemisahan individu yang kompeten dan tidak berkompeten. Penempatan, sebaliknya, menyebarkan semua individu diseluruh area dengan berbagai cara agar semua sebaliknya, menyebarkan semua individu diseluruh area dengan berbagai cara agar semua individu merasa nyaman.
individu merasa nyaman. 4.3
4.3 DeDefenfenisi isi memenyenyeluluruh ruh dadari dri diaiagnognostistik : Ek : Empmpat kat komompoponen nen dadan tin tiga lga levevelel Defenisi dari diagnostik atau
Defenisi dari diagnostik atau assessment assessment berbeda. Diagnostik bisa digunakan dalam areaberbeda. Diagnostik bisa digunakan dalam area berbeda dan dalam cara yang bermacam-macam. Situasi ini menawarkan sebuah kesempatan berbeda dan dalam cara yang bermacam-macam. Situasi ini menawarkan sebuah kesempatan untuk mengembangkan sebuah defenisi tambahan. Hal ini diharapkan bahwa ini cukup untuk untuk mengembangkan sebuah defenisi tambahan. Hal ini diharapkan bahwa ini cukup untuk meliputi semua elemen yang relevan dari psikodiagnostik
meliputi semua elemen yang relevan dari psikodiagnostik Empat komponen, yakni :
Empat komponen, yakni : 1.
1. Tes teori atauTes teori atau psychometrics psychometrics 2.
2. Teori tentang perbedaan individual, perbedaan dalam situasi dan lingkungan, danTeori tentang perbedaan individual, perbedaan dalam situasi dan lingkungan, dan perkem
perkembangan dari bangan dari indiviindividu. du. Teori ini Teori ini merujmerujuk uk pada komponen psikologis, sepertipada komponen psikologis, seperti konstruk.
3.
3. Tes, instrumen dan prosedur, seperti item, pertanyaan, tugas dan pelaksanaan tes,Tes, instrumen dan prosedur, seperti item, pertanyaan, tugas dan pelaksanaan tes, scoring
scoring (pemberian nilai) dihubungkan dengan konstruk teori.(pemberian nilai) dihubungkan dengan konstruk teori. 4.
4. Proses diagnostik.Proses diagnostik.
Sepeti dijelaskan sebelumnya psikodiagnostik dan psikologi secara umum bukan area tunggal Sepeti dijelaskan sebelumnya psikodiagnostik dan psikologi secara umum bukan area tunggal dari psikolog. Orang awam memiliki teori mereka sendiri tentang karakteristik individu, tentang dari psikolog. Orang awam memiliki teori mereka sendiri tentang karakteristik individu, tentang perbedaan individual, tentang penyebab perubahan tingkah laku dan tentang perkembangan dari perbedaan individual, tentang penyebab perubahan tingkah laku dan tentang perkembangan dari
tingkah laku. Adapun ketiga levelnya, yakni : tingkah laku. Adapun ketiga levelnya, yakni :
1.
1. Level pertama adalah level common sense ( akal sehat).Level pertama adalah level common sense ( akal sehat). 2.
2. Level kedua disusun dengan kelebihan dari teori psikologikal,Level kedua disusun dengan kelebihan dari teori psikologikal,constructsconstructsdan konsep.dan konsep. Ini lebih atau kurang diterima oleh forum ilmiah dan bersama dengan pengujian hipotesis Ini lebih atau kurang diterima oleh forum ilmiah dan bersama dengan pengujian hipotesis dan metode psikologikal.
dan metode psikologikal. 3.
3. Level Level ketiga ketiga mengacmengacu kepadu kepada moda model mael matemattematika untika untuk inuk individudividu..
Tes teori klasik dan modern berisi contoh dari model matematika dari fenomena dan Tes teori klasik dan modern berisi contoh dari model matematika dari fenomena dan tingk
tingkah laku. Dalam ah laku. Dalam psikolpsikologi, teori bisa dalam level yang berbeogi, teori bisa dalam level yang berbeda, dari hipotesida, dari hipotesis yangs yang bekerja sampai model matematika untuk fenomena tingkah laku yang spesifik.
bekerja sampai model matematika untuk fenomena tingkah laku yang spesifik.
Ketiga level ini berbeda tetapi tidak seluruhnya berpisah, mereka saling berhubungan. Ketiga level ini berbeda tetapi tidak seluruhnya berpisah, mereka saling berhubungan. Mereka mempunyai tujuan yang sama, kepahaman (deskripsi dan penjelasan) dari tingkah laku, Mereka mempunyai tujuan yang sama, kepahaman (deskripsi dan penjelasan) dari tingkah laku, kognisi dan perasaan dari individu atau grup individu.
kognisi dan perasaan dari individu atau grup individu. 4.3.1
4.3.1 Test theoryTest theory Kom
Komponeponen n pertpertamaama, , teoteoryry test test dedengangan n momodedel l ststatatisistitika ka mamatetemamatitika ka untuntuk uk dadatata di
diagnagnostostikik. . BeBeririsi si momodedel l jajawawaban ban ititem em dadan n ununtutuk k pepeninilalaiaian. n. MeMellllenenberbergh gh (19(1980, 80, 1991990)0) menyebutnya dengan “
menyebutnya dengan “ psychometric”. Tiga model klasik penting adalah psychometric”. Tiga model klasik penting adalah classical test theory,classical test theory, modern test theory
modern test theory atauatau Item respon theory Item respon theorydandanitem sampling model.item sampling model. Classical test theory
Classical test theory
Classical test theory bentuk dasarnya untuk intelegensi dan test personality. Inti konsepbentuk dasarnya untuk intelegensi dan test personality. Inti konsep dari classical test theory adalah reliabilitas. Reliabilitas pada hasil ukurannya. Konsep
dari classical test theory adalah reliabilitas. Reliabilitas pada hasil ukurannya. Konsep classical classical theory
theory merujuk pada reliabilitas pada pengulangan hasil prosedur ukurannya,merujuk pada reliabilitas pada pengulangan hasil prosedur ukurannya, mainly test mainly test . Yakni. Yakni penilaian yang diberikan secara berulang diakibatkan pengukuran yang eror.
penilaian yang diberikan secara berulang diakibatkan pengukuran yang eror. Nilai observasi yakni nilai skor murni ditambah eror.
Nilai observasi yakni nilai skor murni ditambah eror. X (observed) = T(True Score) + E (Error) X (observed) = T(True Score) + E (Error) Mo
Model del yayang ng memembmbuauat t bebeberberapapa a asasumumsi si tetentntanang g skoskor r benbenar ar dadan n salsalahah. . NiNilalai i eroeror r diasumsikan tidak memiliki hubungan. Perubahan variabilitas yang tidak
diasumsikan tidak memiliki hubungan. Perubahan variabilitas yang tidak co-vary.co-vary. rEE = 0
rEE = 0
Terlebih lagi, itu diasumsikan bahwa skor benar dan eror tidak berkorelasi. Terlebih lagi, itu diasumsikan bahwa skor benar dan eror tidak berkorelasi.
rTE = 0 rTE = 0
Jumlah nilai kesalahan adalah nol, karena estimasi dari
Jumlah nilai kesalahan adalah nol, karena estimasi daritrue scoretrue scoretelah diambiltelah diambil ∑E = 0
∑E = 0
Hasil penerimaannya dalam defenisi reliabilitas karena rasio varians
Hasil penerimaannya dalam defenisi reliabilitas karena rasio varians truetrue dan observasidan observasi atau minus satu rasio error dan total varians.
atau minus satu rasio error dan total varians. SS22observed x = Sobserved x = S22true + Strue + S22error error Dari formu
Dari formula reliala reliabilitbilitas, kita memas, kita memperoleh bahwperoleh bahwa a varianvarians error (Ss error (S22 error) = total waktuerror) = total waktu varian observasi ( 1-rxx) dan juga standar eror untuk ukuran kesalahan memberikan defenisi varian observasi ( 1-rxx) dan juga standar eror untuk ukuran kesalahan memberikan defenisi sebagai berikut:
sebagai berikut: S(error) =
S(error) = S (x S (x obsevasi) x obsevasi) x √(1-r √(1-r xx)xx) Set
Setelaelah h menmendefedefenisnisikaikan n teoteori ri dan dan asal asal mulmulanyanya, a, menmenyiyimpumpulkalkan n indindeks eks selselanjanjutnutnyaya menunjukkan reliabilitas pada test yang nyata. Kemudian prosedur penilaian dengan test paralel, menunjukkan reliabilitas pada test yang nyata. Kemudian prosedur penilaian dengan test paralel, membagikan test ke
membagikan test ke dalam dalam setengah, ulangan test setengah, ulangan test dan mengembangkan konsistensi internalnya.dan mengembangkan konsistensi internalnya. Setiap buku mengindikasikan untuk stabilitas nilai test:
R
R xxxx(Stability) r (Stability) r (x1,x2)(x1,x2) Parallel test reliability
Parallel test reliability adalah pertama dikembangkan oleh Gulliksen (1950).adalah pertama dikembangkan oleh Gulliksen (1950). Akhirn
Akhirnya, ya, ada ada beberapbeberapa a koefisikoefisiensi konsistensi internal. Metoda ensi konsistensi internal. Metoda ini menyangkut materiini menyangkut materi ya
yang ng teterpirpisahsah. . PerPerbedbedaaaan n dardari i susuatatu u ititem em adaadalalah h Sg Sg squsquarared ed kovkovarariaians ns anantatara ra dudua a ititemem sewenang-wenang adalah Sgh. Koefisien konsistensi internal yang paling umum adalah alfa sewenang-wenang adalah Sgh. Koefisien konsistensi internal yang paling umum adalah alfa cronbach's. Juga KR20 dan lamda- 2 dapat digunakan.
cronbach's. Juga KR20 dan lamda- 2 dapat digunakan. Ko
Konsensep p rereliliababililititas as klklasiasik k memeliliputputi i keskesalalahahan an pepengngukuukuraran n di di dadalalam m ininststrumrumen en dadann pengamatan itu. Hal ini disebut teori tentang kesalahan. Sumber kesalahan dapat berasal dari pengamatan itu. Hal ini disebut teori tentang kesalahan. Sumber kesalahan dapat berasal dari
individu, kondisi-kondisi test dan item. individu, kondisi-kondisi test dan item.
Test pertama,
Test pertama, classical theoryclassical theorydan reliabilitas menyangkut seluruh total penilaian tes. Totaldan reliabilitas menyangkut seluruh total penilaian tes. Total keseluruhan merupakan hasil penambahan tersebut. Seseorang dapat menjangkau yang total keseluruhan merupakan hasil penambahan tersebut. Seseorang dapat menjangkau yang total nilainya sama, sebagai contoh, 20 dalam suatu test dengan 40 item ( 0,1 score) bisa terjadi nilainya sama, sebagai contoh, 20 dalam suatu test dengan 40 item ( 0,1 score) bisa terjadi sebanyak dua kali atau lebih.
sebanyak dua kali atau lebih.
Kedua, estimasi reliabilitas adalah sensitif terhadap total varians dalam sebuah tes. Hal Kedua, estimasi reliabilitas adalah sensitif terhadap total varians dalam sebuah tes. Hal tersebu
tersebut t mempunmempunyai yai konsekukonsekuensi, ensi, koefisikoefisien en reliareliabilitbilitas as akan akan rendah ketika rendah ketika sampelsampelnya nya memimemilikiliki banyak kesamaan atau tidak beragam.
banyak kesamaan atau tidak beragam. Ket
Ketigaiga, , fenfenomeomena na kemkemunduunduran ran adaladalah ah suatsuatu u konskonsekueekuensi nsi yanyang g loglogis is daldalam am defedefenisnisii reliabilitas klasik.
reliabilitas klasik. Ke
Keemempapat, t, ununtutuk k tetes s yayang ng didirarancancang ng beberdardasarsarkakan n priprinsinsip p klklasiasik k nonormrma a titidadak k peperlrluu interpretasi makna dan angkanya. Skornya tidak mempunyai makna instrinsik.
interpretasi makna dan angkanya. Skornya tidak mempunyai makna instrinsik.
Berdasarkan karakteristik yang menonjol, ada beberapa hal yang tidak menguntungkan Berdasarkan karakteristik yang menonjol, ada beberapa hal yang tidak menguntungkan dari konsep klasik pada reliabilitas (Sijtsma 1992 p123125) ringkasan dari karakteristik itu dari konsep klasik pada reliabilitas (Sijtsma 1992 p123125) ringkasan dari karakteristik itu adalah, pertama dan terpenting adalah konsep klasik diperkirakan bahwa skor tes mempunyai adalah, pertama dan terpenting adalah konsep klasik diperkirakan bahwa skor tes mempunyai level interval. Tidak ada penelitian yang mendukung penafsiran ini. Ini adalah “ measurement by level interval. Tidak ada penelitian yang mendukung penafsiran ini. Ini adalah “ measurement by fiat “ seperti Torgensen (1958). Dengan mendukung karakteristik ini dapat membuat
fiat “ seperti Torgensen (1958). Dengan mendukung karakteristik ini dapat membuat classical classical test theory
test theory lambat. Banyak teknik yang digunakan dalam menganalisis tes (analisi variant, teknik lambat. Banyak teknik yang digunakan dalam menganalisis tes (analisi variant, teknik regresi) untuk memperkirakan penghitungan interval.
Kedua, pencapai
Kedua, pencapaian an pada tes pada tes perorangperorangan an tidak bisa dibandingtidak bisa dibandingkan secara kan secara indepeindependen padanden pada sp
spesesififik ik tetes s yayang ng didigugunanakakan. n. DuDua a tetes s dadapapat t didiananggggap ap ununtutuk k memengnghihitutung ng atatriribubut t yayangng sama(
sama(intelegensi, verbal abilty, extroversionintelegensi, verbal abilty, extroversion), tetapi mereka tidak memiliki level yang sama pada), tetapi mereka tidak memiliki level yang sama pada
pergantian dan konsekuensi dalam perbandingan antara orang yang yang menjawab item-item pergantian dan konsekuensi dalam perbandingan antara orang yang yang menjawab item-item
dari dua tes dalam perlakuan yang sama. dari dua tes dalam perlakuan yang sama.
Ketig
Ketiga, diduga a, diduga bahwa standar eror dari bahwa standar eror dari perhitperhitungan adalah sama ungan adalah sama dalam setiap level padadalam setiap level pada kemampuan atau perlakuan pribadi. Tidak ada pengujian yang nyata untuk mendukung perkiraan kemampuan atau perlakuan pribadi. Tidak ada pengujian yang nyata untuk mendukung perkiraan ini.
ini.
Item tes respon theory
Item tes respon theory mengandung jumlah besar model item respon. The Rasch adalahmengandung jumlah besar model item respon. The Rasch adalah
model yang sama dengan IRT. Walaupun itu hanya salah satu model dan salah satu asumsi yang model yang sama dengan IRT. Walaupun itu hanya salah satu model dan salah satu asumsi yang kuat mangenai kurva karakteristik item. The Rasch disebut keras, karena berdasarkan model kuat mangenai kurva karakteristik item. The Rasch disebut keras, karena berdasarkan model untuk setiap nilai theta yang rendah maka kesempatan untuk sukses sama dengan nol.
untuk setiap nilai theta yang rendah maka kesempatan untuk sukses sama dengan nol. Mokken
Mokken ( 1971 ) telah mengembangkan dua model ( 1971 ) telah mengembangkan dua model IRT, yang tidak sekeras Rasch modelIRT, yang tidak sekeras Rasch model dan mungkin lebih realistis. Mokken mengatakan bahwa teori klasik seharusnya monoton bukan dan mungkin lebih realistis. Mokken mengatakan bahwa teori klasik seharusnya monoton bukan me
menunururunknkanan. . SeSelulururuh h rerespspon on didiatatas as seselulururuh h ititem em papada da tetes s haharurus s memenynyererupupai ai sasatu tu dadann karakterisrik yang sama, dihitung dalam skala theta. Setiap bentuk pada fungsi dibiarkan selama karakterisrik yang sama, dihitung dalam skala theta. Setiap bentuk pada fungsi dibiarkan selama fungsi tidak menurunkan. Dengan konsikuensi, memperbolehkan relatif lebih banyak item dalam fungsi tidak menurunkan. Dengan konsikuensi, memperbolehkan relatif lebih banyak item dalam tes dan penghitungan level adalah tidak tinggi daripada level ordinal.
tes dan penghitungan level adalah tidak tinggi daripada level ordinal.
IRT mengikuti dengan model metodologi berlawanan dengan experimen atau metodologi IRT mengikuti dengan model metodologi berlawanan dengan experimen atau metodologi korelasional. Model matematika merujuk pada spesifikasi prilaku, kognitif, emosional, dan korelasional. Model matematika merujuk pada spesifikasi prilaku, kognitif, emosional, dan feno
fenomenmena a yanyang g berkberkembembangang. . VariVariasi asi daldalam am modmodel el RascRasch h menmenggunggunakan akan frekfrekuenuensi si daldalamam pencapaian tes, dan model Mokken adalah yang cocok untuk beberapa fenomena pengembangan. pencapaian tes, dan model Mokken adalah yang cocok untuk beberapa fenomena pengembangan. Dalam model IRT, jawaban seseorang pada item adalah unit dasar. Jawaban seseorang Dalam model IRT, jawaban seseorang pada item adalah unit dasar. Jawaban seseorang dianggap dapat menentukan posisinya dalam
dianggap dapat menentukan posisinya dalam latent trait latent trait ( theta ). Contoh( theta ). Contoh latent trait latent trait adalahadalah
intelegen, kecerdasan, dan kepribadian. intelegen, kecerdasan, dan kepribadian.
“Setiap awal sulit” dan “ menjadi suci adalah tidak mudah”. Menggabungkan setelah level yang “Setiap awal sulit” dan “ menjadi suci adalah tidak mudah”. Menggabungkan setelah level yang pasti adalah sangat susah. Kurva dengan sangat lambat mendekat, tetapi hampir tidak pernah pasti adalah sangat susah. Kurva dengan sangat lambat mendekat, tetapi hampir tidak pernah
mencapai level yang sukses yakni 100%. mencapai level yang sukses yakni 100%.
Ad
Ada a sesekikittar ar 50 50 momodedel l IRIRT, T, JaJadi di adada a babanynyak ak fufungngsi si lliinenear ar yyanang g spspesesiififik k yyanangg menggambarkan kemungkinan sukses dalam item atau serangkaian item. Syarat dan ketentuan menggambarkan kemungkinan sukses dalam item atau serangkaian item. Syarat dan ketentuan sebisa mungkin terlihat perbedaannya antara model Rasch dan skala Mokken
sebisa mungkin terlihat perbedaannya antara model Rasch dan skala Mokken Syarat dan model adalah:
Syarat dan model adalah: 1.
1. Estimasi pada posisi pada seseorang dan latan trait.Estimasi pada posisi pada seseorang dan latan trait. 2.
2. Estimasi pada perubahan itemEstimasi pada perubahan item 3.
3. PengPengujiujian an modmodel el spesspesifiifik. k. AhlAhli i psipsikomkometretri i memmempunypunyai ai perperbedabedaan an proprosedusedur r untuntuk uk menguji model.
menguji model.
Classical and modern test theory Classical and modern test theory
Ora
Orang ng titidadak k mamampmpu u memembmbandandiningkagkan n dudua a hahal l yayang ng hahampmpir ir sasamama. . DuDua a teteorori i tetelalahh dibandingkan dan mempunyai dukungan tersendiri. Perbedaan dua teori, adalah mereka dihargai dibandingkan dan mempunyai dukungan tersendiri. Perbedaan dua teori, adalah mereka dihargai dengan teori tentang perhitungan error dan model matimatika dalam menjawab item. Model IRT dengan teori tentang perhitungan error dan model matimatika dalam menjawab item. Model IRT tidak cocok untuk istilah “ measurement by fiat “ sebagaiman teori teori klasik. Model IRT tidak cocok untuk istilah “ measurement by fiat “ sebagaiman teori teori klasik. Model IRT diformulasikan sehingga karakterisrik pengukuran dapat diuji. Orang dan item diukur dalam diformulasikan sehingga karakterisrik pengukuran dapat diuji. Orang dan item diukur dalam skala (ordinal atau interval ). Lebih lanjut dalam perbedaan tes, bahwa mengukur trait yang skala (ordinal atau interval ). Lebih lanjut dalam perbedaan tes, bahwa mengukur trait yang sama, bisa dibandingkan. Akhirnya, reliability tidak selalu sama untuk setiap nilai dalam setiap sama, bisa dibandingkan. Akhirnya, reliability tidak selalu sama untuk setiap nilai dalam setiap skala, skor rata-rata biasanya lebih reliabel dari pada skor yang dituju skala pada saat awal dan skala, skor rata-rata biasanya lebih reliabel dari pada skor yang dituju skala pada saat awal dan akhir. Jadi teori IRT adalah teori yang superior.
akhir. Jadi teori IRT adalah teori yang superior.
Pembatasan yang mudah ada dalam tes modern, tes modern lebih lengkap, demikian Pembatasan yang mudah ada dalam tes modern, tes modern lebih lengkap, demikian ja
jarang rang digdigunakunakan an oleoleh h oranorang g yanyang g tidtidak ak ahlahli. i. IRT IRT menmengangandung dung modmodel el matmatemaematiktika a untuntuk uk fenomena yang nyata.
fenomena yang nyata. Dalam
Dalam classical test theoryclassical test theory, realibilitas dan validitas sangat berbeda. Skor tes harus, realibilitas dan validitas sangat berbeda. Skor tes harus reliable
reliable, misalnya hasil pengukuran yang sama harus sesuai dengan test ulangan, dan hasilnya, misalnya hasil pengukuran yang sama harus sesuai dengan test ulangan, dan hasilnya harus sebebas eror pengukuran. Skor juga harus valid. Reliabilitas sangat penting tapi tidak harus sebebas eror pengukuran. Skor juga harus valid. Reliabilitas sangat penting tapi tidak cukup untuk validitas. Validitas merupakan skor yang tertuju pada suatu hal yang bersifat praktis cukup untuk validitas. Validitas merupakan skor yang tertuju pada suatu hal yang bersifat praktis dan
dan teoteoritritis. is. Ada Ada dua dua jenjenis is valvalidiiditas tas umuumum, m, yaiyaitu tu valvalidiiditas tas krikriterteria ia dan dan valvalidiiditas tas konkonstrastrak.k. Co
Kedua validitas tersebut didukung metode statistik untuk mengumpulkan persamaan Kedua validitas tersebut didukung metode statistik untuk mengumpulkan persamaan inform
informasi asi dalam validalam validitas. Analiditas. Analisis faktor sesuai dengan validisis faktor sesuai dengan validitas konstrak dan regresi linear tas konstrak dan regresi linear digunakan untuk validitas prediktif atau kriteria. Skor kriteria yang berlanjut (prestasi sekolah digunakan untuk validitas prediktif atau kriteria. Skor kriteria yang berlanjut (prestasi sekolah dan terapi sukses) diprediksi dari satu atau lebih (kombinasi) skor dalam intelegensi dan dan terapi sukses) diprediksi dari satu atau lebih (kombinasi) skor dalam intelegensi dan personality. Konsep dan tehnik perhitungan seperti korelasi, regresi, korelasi parsial, varians personality. Konsep dan tehnik perhitungan seperti korelasi, regresi, korelasi parsial, varians
men
mengargarah ah kepkepada ada valvalidiiditas tas predprediktiktif.if. ValValidiiditas tas isi isi jugjuga a serisering ng dibdibicaicarakrakan. an. Hal Hal ini ini menmengengenaiai it
item-iem-itemtem, , sebasebagai gai bagibagian an dari dari domdomain ain spespesifsifik ik dan dan setsetiap iap eleelemen men dari dari domdomain ain memmemiliilikiki kesempatan yang sama untuk menjadi item dalam suatu tes.
kesempatan yang sama untuk menjadi item dalam suatu tes. Dalam
Dalam classical test theoryclassical test theory, reliabilitas dan validitas dapat diperlakukan relatif bebas., reliabilitas dan validitas dapat diperlakukan relatif bebas.
Dalam modern test theory, reliabilitas dan validitas tidak dibedakan dengan cara yang sama. Dalam modern test theory, reliabilitas dan validitas tidak dibedakan dengan cara yang sama. Modern test theory berdasarkan pada model metodologi. Jika item tidak sesuai dengan aturan Modern test theory berdasarkan pada model metodologi. Jika item tidak sesuai dengan aturan atau persyaratan model, maka item tidak valid dengan model. Bagian penyusun validasi adalah atau persyaratan model, maka item tidak valid dengan model. Bagian penyusun validasi adalah b
bagagiaian n dardari i momodedel l tetes. s. VaValilidadasi si inini i serserining g memengangacu cu padpada a tetes s ketketetetapaapan n dadari ri sebsebuah uah ciciriri tersembunyi unidimensional dengan skala karakteristik diketahui. Besaran skala tentu saja dapat tersembunyi unidimensional dengan skala karakteristik diketahui. Besaran skala tentu saja dapat memprediksi kriteria yang relevan dan bisa dihubungkan dengan nilai-nilai dari penyusun lain memprediksi kriteria yang relevan dan bisa dihubungkan dengan nilai-nilai dari penyusun lain untuk mengumpulkan informasi tentang validitas kovergen dan divergen.
untuk mengumpulkan informasi tentang validitas kovergen dan divergen. 4.3.2
4.3.2 Psychological theories and psychological construct Psychological theories and psychological construct
Psikologis diagnostik selalu mendiagnosa sesuatu mengenai karakeristik, ciri – ciri, Psikologis diagnostik selalu mendiagnosa sesuatu mengenai karakeristik, ciri – ciri, ke
kebibiasasaanaan, , kogkogninisi si dadan n peperasrasaan aan dadari ri seseseseoraorangng. . TeTes s didilalangngsunsungkagkan n papada da pepeninilalaiaian n dardarii pe
perbedrbedaan aan indindiviividu. du. Pada Pada umuumumnymnya, a, teoteori ri menmenjeljelaskaaskan n tententantang g perbperbedaaedaan n indindiviividu du dendengangan karakt
karakteristieristik k yang bervariasi. Jika yang bervariasi. Jika satu pernyataan psikodiagnossatu pernyataan psikodiagnostik tik tidak terbatas pada tidak terbatas pada penilpenilaianaian dari
dari perbperbedaaedaan n indindiviividu, du, teoteori ri psipsikolkologiogis s lailainnynnya a akan akan menmenjadjadi i relrelevan evan untuntuk uk diadiagnosgnostitik.k. Contohnya, perbedaan diantara lingkungan dan penilaian dari perkembangan. Psikodiagnostik Contohnya, perbedaan diantara lingkungan dan penilaian dari perkembangan. Psikodiagnostik menjadi berhubungan rapat untuk teori dan gagasan untuk perbedaan individual dalam prestasi menjadi berhubungan rapat untuk teori dan gagasan untuk perbedaan individual dalam prestasi dan cara untuk bersikap.
dan cara untuk bersikap. Perm
Permulaulaan an ini ini dildilanjanjutkutkan an untuntuk uk menmenjadjadi i efekefektitif. f. DalDalamam textbook,textbook, jarang jarang terdapaterdapatt
perbedaan diantara lingkungan yang luas, sebagai penilaian dari perkembangan. Diagnostik tidak perbedaan diantara lingkungan yang luas, sebagai penilaian dari perkembangan. Diagnostik tidak terbatas untuk beberapa teori atau konsep. Psikodiagnostik juga membutuhkan teori, karen terbatas untuk beberapa teori atau konsep. Psikodiagnostik juga membutuhkan teori, karen mereka menentukan ”what” dari penilaian dan menyampaikan infomasi tentang struktur dari mereka menentukan ”what” dari penilaian dan menyampaikan infomasi tentang struktur dari
““what what “. Jadi, ini mungkin untuk memahami intelegensi sebagai satu kemampuan umum atau“. Jadi, ini mungkin untuk memahami intelegensi sebagai satu kemampuan umum atau sebagai sebuah set dari
sebagai sebuah set darimutual independent ability.mutual independent ability.
Teori tentang perbedaan diantara lingkungan dan perkembangan dari manusia bukan Teori tentang perbedaan diantara lingkungan dan perkembangan dari manusia bukan merupa
merupakan kan akibat dari akibat dari psikodpsikodiagnostiagnostik.ik. First classical test theory First classical test theory beberapabeberapanya nya relevarelevan n dengandengan konsep statistik yang didiskusikan, kemudian
konsep statistik yang didiskusikan, kemudian weel – known test weel – known test adalah penjelasan danadalah penjelasan dan book book concludes
concludes dengan penerapan psikodiagnostik untuk lapangan praktek seperti : pemilihan daridengan penerapan psikodiagnostik untuk lapangan praktek seperti : pemilihan dari anggota, psikologi organisasi dan penilaian dari kepribadian (
anggota, psikologi organisasi dan penilaian dari kepribadian ( disordersdisorders ).).
4.3.3
4.3.3 Psychological test and instrument Psychological test and instrument
Te
Terdardapapat t titiga ga komkomponponen en yayang ng memengangacu cu papada da tetes, s, proprosedsedur ur dadan n ininststrumrumen en dadalalamm pe
penyanyampampaian ian infinformormasi asi menmengengenai ai karakaraktekteristristik ik dari dari manmanusiausia. . DalDalam am diadiagnognostistik k terterdapdapatat keperluan untuk tes dan instrumen tentang penyampaian yang reliabel, tepat dan informasi yang keperluan untuk tes dan instrumen tentang penyampaian yang reliabel, tepat dan informasi yang val
valid id tententantang g karakaraktekterisristiktik, , circiri i – – circiri, i, kognkognisiisi, , peraperasaan saan dan dan siksikap ap seseseseoranorang, g, sitsituasi uasi dandan perkem
perkembangan manusia. Komponen ini bangan manusia. Komponen ini mengaramengarahkan pada hkan pada perkembperkembangan dari angan dari tes. Ini tes. Ini mengacmengacuu pada bagaimana tes tersusun, item yang ditulis dan dipilih, proses dari tes seseorang, bagaimana pada bagaimana tes tersusun, item yang ditulis dan dipilih, proses dari tes seseorang, bagaimana kondisi standar yang dimaksud, bagaimana deviasi yang ditangani dan bagaimana skor total yang kondisi standar yang dimaksud, bagaimana deviasi yang ditangani dan bagaimana skor total yang dihitung dan diinterpretasikan.
dihitung dan diinterpretasikan.
Dalam tes konstruksi, strategi rasional dan empiris adalah pembeda. Strategi rasional Dalam tes konstruksi, strategi rasional dan empiris adalah pembeda. Strategi rasional dimulai dengan analisis konsep dari construct ( seperi intelegensi ) dan termasuk analisis ini, dimulai dengan analisis konsep dari construct ( seperi intelegensi ) dan termasuk analisis ini, item yang ditulis. Salah satu strategi Guttman adalah faset analysis. Permukaan dari konstruk item yang ditulis. Salah satu strategi Guttman adalah faset analysis. Permukaan dari konstruk ya
yang ng didibeberi ri dedefifininisi si dadan n kekemumudidian an ititem em dadan n tutugagas s adadalalah ah pipililihahan n yayang ng diditutututupi pi dadariri permukaannya. Sebuah strategi empiris, dalam kebalikannya, item dipilih dalam dasar empiris. permukaannya. Sebuah strategi empiris, dalam kebalikannya, item dipilih dalam dasar empiris.
Kondisi dalam pelaksanaa
Kondisi dalam pelaksanaan n tes biasanya dideskripsites biasanya dideskripsikan kan tepat dalam tes tepat dalam tes manualmanual. . SebuahSebuah tes
tes memmempunpunyai yai stastandarndarisaisasi si daldalam am tattata a tertertib tib untuntuk uk menmenginginterterpretpretasiasikan kan perbperbedaedaan an daldalamam jawaban sebagai pembeda diantara manusia dan bukan diantara kondisi. Deviasi dari standarisasi jawaban sebagai pembeda diantara manusia dan bukan diantara kondisi. Deviasi dari standarisasi
dalam prosedur disebut “
dalam prosedur disebut “Testing the limitsTesting the limits “ dan ““ dan “ Learning potential tests Learning potential tests”.”.
Dalam tiga komponen tersebut, tes psikologis, instrumen dan prosedur yang terkandung Dalam tiga komponen tersebut, tes psikologis, instrumen dan prosedur yang terkandung pada item. Ini merupakan unit yang terkecil dari psikologis diagnostik. Ini dapat dianalogikan pada item. Ini merupakan unit yang terkecil dari psikologis diagnostik. Ini dapat dianalogikan
dengan
terdiri dari angka yang terbatas dari fonem. Fonem ini dapat dikombinasikan dengan angka yang terdiri dari angka yang terbatas dari fonem. Fonem ini dapat dikombinasikan dengan angka yang terbatas dari cara. Hanya struktur yang dapat membentuk kata dan akhirnya membentuk kalimat terbatas dari cara. Hanya struktur yang dapat membentuk kata dan akhirnya membentuk kalimat yang menjelaskan pesan untuk pendengar. Item dari tes harus selalu dikombinasikan dengan item yang menjelaskan pesan untuk pendengar. Item dari tes harus selalu dikombinasikan dengan item lainnya dengan cara yang pasti dalam tata tertib untuk mengkontribusi penilaian dari konstruk lainnya dengan cara yang pasti dalam tata tertib untuk mengkontribusi penilaian dari konstruk yang diharapkan.
yang diharapkan.
4.3
4.3.4.4 PrProseoses-ps-prosroses dales dalam psiam psikokodiadiagnognostistik k
Janis (1969) menetapkan ada dua proses utama dalam psikodiagnostik, yaitu : proses Janis (1969) menetapkan ada dua proses utama dalam psikodiagnostik, yaitu : proses formal dan informal.
formal dan informal.
Proses informal adalah suatu proses yang
Proses informal adalah suatu proses yang sama dalam kegiatan praktis dalam kehidupansama dalam kegiatan praktis dalam kehidupan sehari-hari bila kita ingin menilai individu. Hampir setiap orang yang mengadakan interaksi sehari-hari bila kita ingin menilai individu. Hampir setiap orang yang mengadakan interaksi dengan orang lain menggunakan proses ini dalam menilai lawan bicaranya. Misalnya saja pesan dengan orang lain menggunakan proses ini dalam menilai lawan bicaranya. Misalnya saja pesan ya
yang ng teterberbentntuk uk keketitika ka perpertatama ma kakali li berbertetemu mu dedengangan n sesseseoreoranang. g. TeTernrnyayata ta babanynyak ak seksekalalii kelem
kelemahan dari ahan dari proses ini, serta proses ini, serta kurang objektikurang objektif, sehingga kemudian juga f, sehingga kemudian juga dikemdikembangkan prosesbangkan proses yang formal.
yang formal.
Proses formal adalah segala kegiata yang sistematis dan terarah dalam proses assesment, Proses formal adalah segala kegiata yang sistematis dan terarah dalam proses assesment, dengan kendali yang cukup ketat atas assesmentnya, sehingga diperoleh data yang objektif dengan kendali yang cukup ketat atas assesmentnya, sehingga diperoleh data yang objektif tentang individu. Dalam hal ini termasuk juga
tentang individu. Dalam hal ini termasuk juga pendekatan klinis pendekatan klinis dandan pendekatan objektif. pendekatan objektif.
1.
1. PendekaPendekatan klintan klinis, tujis, tujuan dari penuan dari pendekatadekatan ini adaln ini adalah mempah memperoleh gameroleh gambaran keprbaran kepribadiaibadiaanan ind
indiviividu du untuntuk uk selselanjanjutnutnya ya menmenetaetapkan pkan tretreatmatment ent yanyang g sesusesuai. ai. MetMetode ode banbantu tu yanyangg digunakan adalah wawancara, observasi, analisis dokumen pribadi.
digunakan adalah wawancara, observasi, analisis dokumen pribadi. 2.
2. PendPendekaekatan objektan objektiftif, , usahusaha a untuntuk uk menmengukgukur ur kemkemepuaepuan n indindiviividu du sertserta a keprkepribaibadiadiannynnyaa dengan lebih objektif membuka suatu perkembangan ke arah psikometri.
dengan lebih objektif membuka suatu perkembangan ke arah psikometri.
Perkembangan baru-baru ini integrasi dari
Perkembangan baru-baru ini integrasi dari cycle cycle empiriempirical cal dandan diagnostic cyclediagnostic cycle oleholeh
De Bryun (1992) menemukan adanya Hypothesis Testing Model (HTM) yang digunakan De Bryun (1992) menemukan adanya Hypothesis Testing Model (HTM) yang digunakan dalam aktifita
dalam aktifitas s diagnodiagnostik dan stik dan yang menentukan langkah-layang menentukan langkah-langkah diagnostingkah diagnostik k yang harusyang harus diambil.
diambil.
HTM ini terdiri dari enem langkah : HTM ini terdiri dari enem langkah :
•
• Orientasi terhadap masalahOrientasi terhadap masalah
•
• Deskripsi / gambaran dari perilaku bermasalah secara kongkrit dan faktual.Deskripsi / gambaran dari perilaku bermasalah secara kongkrit dan faktual.
•
• Perumusan dan pengseleksian satu sama lain dari beberapa hipotesis denganPerumusan dan pengseleksian satu sama lain dari beberapa hipotesis dengan penjelasan mengenai masalah persepsi dan prilaku bermasalah.
penjelasan mengenai masalah persepsi dan prilaku bermasalah. •
• Pemilihan instrument dan prosedur oprasional yang sesuai.Pemilihan instrument dan prosedur oprasional yang sesuai.
•
• Merumuskan rekomendasi treatment yang sesuai dengan permasalahanMerumuskan rekomendasi treatment yang sesuai dengan permasalahan
•
• EvaluasiEvaluasi 4.
4.44 PsPsycychohodidiagagnonoststic ic anand Pd Psysychcholologogy: y: CoContntenent t Psychological diagnostic
Psychological diagnosticberhubungan dengan teori psikologi secara keseluruhan sepertiberhubungan dengan teori psikologi secara keseluruhan seperti perilaku, kognisi dan perasaan seseorang. Psikodiagnostik selalu mendiagnosa sesuatu. lebih perilaku, kognisi dan perasaan seseorang. Psikodiagnostik selalu mendiagnosa sesuatu. lebih
men
mengargarah ah ke ke taktaksnomsnomik ik ataatau u konskonsepteptualual. . GagaGagasan san sepeseperi ri intinteleelegensgensi,i, aptitudeaptitude, prestasi di, prestasi di barbagai bidang, introversi dan neurotis.
barbagai bidang, introversi dan neurotis. 4.5
4.5 Psychodiagnostic Psychodiagnostic and and Psychology: Psychology: MethodsMethods Pada
Pada dasadasarnyrnya a psikpsikodiodiagnoagnostistik k tidtidak ak memmemiliiliki ki metmetode ode sendsendiriiri. . MetMetode ode yanyang g biabiasasa digunakan merupakan metode ilmu psikologi pada umumnya seperti pengujian hipotesa sebagai digunakan merupakan metode ilmu psikologi pada umumnya seperti pengujian hipotesa sebagai suatu yang mengawali riset, analisis empiris yang membantu untuk melakukan riset yang disebut suatu yang mengawali riset, analisis empiris yang membantu untuk melakukan riset yang disebut ““ scientifically sound”. scientifically sound”.
Para
Para ahlahli i psipsikodikodiagnoagnostistik k leblebih ih suka suka menmengguggunakanakan n varivariablable e indindepenependen den efekefektif tif dandan significant relation
significant relation dalam mengemukakan penelitian. Bagaimanapun faktor dan hubungan hanyadalam mengemukakan penelitian. Bagaimanapun faktor dan hubungan hanya da
dapapat t didiaplaplikikasasikikan an padpada a babatatasan san tetertrtententu. u. FakFaktotor r keekeefefektktififan an dadan n kekelelebibihahan n memeruprupakaakann “contextualized”,
“contextualized”,dan beberapa “dan beberapa “idealized idealized ”. Sebagai contoh alasan mengenai ketidakjelasan dari”. Sebagai contoh alasan mengenai ketidakjelasan dari belajar secara pasti akan ditemukan dengan cepat. Hasil dari pembelajaran psikologi terlihat belajar secara pasti akan ditemukan dengan cepat. Hasil dari pembelajaran psikologi terlihat
gampang dan sensitif terhadap perubahan kecil yang terjadi di linkungan. gampang dan sensitif terhadap perubahan kecil yang terjadi di linkungan.
Reaksi untuk keadaan tersebut, diusahakan untuk menemukan hasil yang stabil dengan Reaksi untuk keadaan tersebut, diusahakan untuk menemukan hasil yang stabil dengan cara membuat batasan dan area kontrol yang lebih kecil. Untuk itu, selalu dihindari untuk cara membuat batasan dan area kontrol yang lebih kecil. Untuk itu, selalu dihindari untuk jawaban “
jawaban “big big ”, bukan pertanyaan remeh, menarik dan inspirasi. Sebagai contoh, apakah manusia”, bukan pertanyaan remeh, menarik dan inspirasi. Sebagai contoh, apakah manusia aktif atau pasif, baik atau buruk, masuk akal atau tidak,
aktif atau pasif, baik atau buruk, masuk akal atau tidak, cooperativecooperative atauatau competitivecompetitive? Batasan? Batasan ini berperan penting untuk fragmentasi dari pengetahuan. Pengalaman diarahkan pada fenomena ini berperan penting untuk fragmentasi dari pengetahuan. Pengalaman diarahkan pada fenomena
kecil dan
kecil dan dikemdikembangkan dengan bangkan dengan model miniatmodel miniatur. ur. MacKay (1993) membuat rekomendasi untuk MacKay (1993) membuat rekomendasi untuk tambahan dalam melengkapi penemuan spesifik dengan teori konsep umum, tidak meninggalkan tambahan dalam melengkapi penemuan spesifik dengan teori konsep umum, tidak meninggalkan serta merta hal empiris. Opininya, berupa hal yang mungkin untuk membuat teori umum dari serta merta hal empiris. Opininya, berupa hal yang mungkin untuk membuat teori umum dari generalisasi empiris. Gambaran yang mendukung argumentasi para ahli diagnosti menunjukkan generalisasi empiris. Gambaran yang mendukung argumentasi para ahli diagnosti menunjukkan untuk menggunakan ilmu psikologi dengan baik. Pada waktu yang sama, teori tes yang berisi untuk menggunakan ilmu psikologi dengan baik. Pada waktu yang sama, teori tes yang berisi eror model digunakan dalam teknik analisis data yang lain. Ditambah lagi, teori mengenai tes eror model digunakan dalam teknik analisis data yang lain. Ditambah lagi, teori mengenai tes modern dapat dipertimbangkan sebagai bagian dari metodologi model umum.
modern dapat dipertimbangkan sebagai bagian dari metodologi model umum.
Psikodiagnostik merupakan metodologi umum mengenai tradisi analisis teori pada riset Psikodiagnostik merupakan metodologi umum mengenai tradisi analisis teori pada riset p
psisikokolologigi. . MeMetotododolologi gi spspesiesififik k dadan n tetekniknik k anaanalilisisis s penpenyeyesuasuaiaian n datdata a didigugunanakan kan untuntuk uk mengambarkan
mengambarkan psik psikologicological al questiquestionon. . PadPada a teoteori ri psipsikolkologi ogi matmatrikriks s menmengangandung dung levlevel el dandan komponen. Dalam hal level ahli psikologi lebih suka menggunakannya pada tahap selanjutnya komponen. Dalam hal level ahli psikologi lebih suka menggunakannya pada tahap selanjutnya set
setelaelah h lanlangkah gkah umuumum, m, menmenggunggunakan akan penpendekadekatan tan ilmilmiah iah menmengenagenai i eleelemen men dan dan hubuhubungangann diantara elemen lainnya. Snow (1973) menyebutkan beberapa level pada teori
diantara elemen lainnya. Snow (1973) menyebutkan beberapa level pada teori psychological psychological .. sebagai suatu level berbeda dari ketiga level;
sebagai suatu level berbeda dari ketiga level; mathematical modelling mathematical modelling . Hal ini tergantung pada. Hal ini tergantung pada mod
model el metmetodoodologlogi, i, sebasebagai gai contcontoh oh digdigunakunakan an tes tes teoteori ri modmodern ern dan dan bebbeberaperapa a modmodel el untuntuk uk mengambarkan serta menjelaskan pertumbuhan. Sebagai suatu komponen , teori psikologi berisi mengambarkan serta menjelaskan pertumbuhan. Sebagai suatu komponen , teori psikologi berisi tentang perilaku, kognisi, dan perasaan seseorang.
tentang perilaku, kognisi, dan perasaan seseorang.
BAB III BAB III KESIMPULAN KESIMPULAN
PsiPsikodikodiagnoagnostistik k tidtidak ak memmempunpunyai yai deskdeskripripsi si dan dan objobjek ek matmateriaerial l sensendirdiri. i. MerMerupakupakanan
penggabungan dari ilmu-ilmu psikologi lainnya. penggabungan dari ilmu-ilmu psikologi lainnya.
Deskripsi dari psikodiagnostik menunjukkan orientasi, isi dan fungsi yang berbeda.Deskripsi dari psikodiagnostik menunjukkan orientasi, isi dan fungsi yang berbeda.
Info
Psikodiagnostik terdiri dari empat komponen, yakni : tes teori, teori, konstruk tentangPsikodiagnostik terdiri dari empat komponen, yakni : tes teori, teori, konstruk tentang
perbedaan individu dengan lingkungannya serta konstruk tentang perkembangan dan perbedaan individu dengan lingkungannya serta konstruk tentang perkembangan dan proses diagnosa.
proses diagnosa.
Tes teori atau psikometri mengacu pada sebuah set matematika dan model statistik untuk Tes teori atau psikometri mengacu pada sebuah set matematika dan model statistik untuk
penilaian seperangkat item. penilaian seperangkat item.
Classical test theoryClassical test theory adalah sebuah model untuk estimasi eror. Terlebih lagi eror yangadalah sebuah model untuk estimasi eror. Terlebih lagi eror yang ad
ada a titidadak k dadapapat t didiestestimimasi asi sehsehiningggga a yayang ng memenjnjadi adi kekerugrugiaiannynnya a adadalalah ah titidadak k adadaa pengukuran model yang mendukung hal tersebut.
pengukuran model yang mendukung hal tersebut.
IRT IRT berisi banyberisi banyak model untuk menjak model untuk menjawab berbagai itawab berbagai item, jawaban setiem, jawaban setiap orang terdiriap orang terdiri
dari fungsi non-linear dan posisi setiap orang dari
dari fungsi non-linear dan posisi setiap orang darilaten trait laten trait ..
Validitas tes berisi informasi tentang item itu sendiri dan mengacu pada arti konstruk Validitas tes berisi informasi tentang item itu sendiri dan mengacu pada arti konstruk
psikologis. psikologis.
Sebuah tes berisi item-item dan setiap item diberi skor yang objektif dan hasilnya dibuatSebuah tes berisi item-item dan setiap item diberi skor yang objektif dan hasilnya dibuat
dalam sebuah skor atau angka. dalam sebuah skor atau angka.
TeoTeori ri psipsikolkologi ogi menmendeskdeskripripsiksikan an dan dan menmenjeljelaskaaskan n karakaraktekteristristik ik dan dan periperilaklaku u yanyangg
dimaksud oleh konstruk psikologis. dimaksud oleh konstruk psikologis.
Perilaku tidak dapat diobservasi tanpa teori. Teknik analisa data sesungguhnya tidak Perilaku tidak dapat diobservasi tanpa teori. Teknik analisa data sesungguhnya tidak
mampu mengartikan apa yang ada dalam perilaku tersebut. mampu mengartikan apa yang ada dalam perilaku tersebut.
Proses diagnosis berisi langkah-langkah. Proses diagnosis berisi langkah-langkah. Langkah-langkah ini Langkah-langkah ini dapat dideskripsikan dapat dideskripsikan dandan
diasumsikan berdasarkan rumus demi pencapaian hasil yang baik. diasumsikan berdasarkan rumus demi pencapaian hasil yang baik.
Psikologi diagnostik tidak dibatasi oleh apapun, itu hanya dapat dibatasi oleh komponenPsikologi diagnostik tidak dibatasi oleh apapun, itu hanya dapat dibatasi oleh komponen
psikologi seperti teori, metode dan ilmu pengetahuan empiris. psikologi seperti teori, metode dan ilmu pengetahuan empiris.
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA