• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku Panduan Komurindo-Kombat 2018-2019

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Buku Panduan Komurindo-Kombat 2018-2019"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

Buku Panduan

Buku Panduan

Kompetisi Muatan Roket Indonesia dan

Kompetisi Muatan Roket Indonesia dan

Wahana Sistem Kendali

Wahana Sistem Kendali

Kompetisi Muatan Balon Atmosfer

Kompetisi Muatan Balon Atmosfer

KOMURINDO-KOMBAT

KOMURINDO-KOMBAT

2018 - 2019

2018 - 2019

(2)

Kompetisi Muatan Roket Indonesia dan Wahana Sistem

Kompetisi Muatan Roket Indonesia dan Wahana Sistem

Kendali (

Kendali (

KOMURINDO) 2018

KOMURINDO) 2018

 – –

 2019

 2019

Tema Divisi Kompetisi Muatan roket:

Tema Divisi Kompetisi Muatan roket:

Pemantauan Grafis Sikap Luncur Roket Uji Muatan dalam

Pemantauan Grafis Sikap Luncur Roket Uji Muatan dalam

Visualisasi Odometri Tiga Dimensi (3D odometry graphics

Visualisasi Odometri Tiga Dimensi (3D odometry graphics

visualization) dan pengambilan foto

visualization) dan pengambilan foto dari ketinggian

dari ketinggian

Tema Divisi Wahana Sistem Kendali :

Tema Divisi Wahana Sistem Kendali :

Perancangan wahana dengan propulsi EDF (Electric Ducted Fan)

Perancangan wahana dengan propulsi EDF (Electric Ducted Fan)

dan sistem kendali untuk mencapai sasaran secara horizontal

dan sistem kendali untuk mencapai sasaran secara horizontal

I.

PENDAHULUAN

I.

PENDAHULUAN

Teknologi penerbangan dan antariksa merupakan salah satu

Teknologi penerbangan dan antariksa merupakan salah satu

teknologi unggulan bagi negara-negara maju, terutama berupa

teknologi unggulan bagi negara-negara maju, terutama berupa

teknologi roket yang di dalamnya termasuk sistem kendalinya dan

teknologi roket yang di dalamnya termasuk sistem kendalinya dan

muatan roket (payload). Negara yang mampu menguasai teknologi ini

muatan roket (payload). Negara yang mampu menguasai teknologi ini

akan disegani oleh Negara seluruh dunia. Indonesia sebagai negara

akan disegani oleh Negara seluruh dunia. Indonesia sebagai negara

kepulauan dan sekaligus negara maritim yang besar dan luas sudah

kepulauan dan sekaligus negara maritim yang besar dan luas sudah

sepatutnya memiliki kemandirian dalam penguasaan teknologi roket.

sepatutnya memiliki kemandirian dalam penguasaan teknologi roket.

Oleh sebab itu diperlukan upaya terus menerus untuk mewujudkan

Oleh sebab itu diperlukan upaya terus menerus untuk mewujudkan

kemandirian tersebut, salah satunya melalui usaha menumbuh

kemandirian tersebut, salah satunya melalui usaha menumbuh

kembangkan rasa cinta teknologi penerbangan dan antariksa sejak

kembangkan rasa cinta teknologi penerbangan dan antariksa sejak dini,

dini,

khususnya teknologi roket. Untuk itulah Kompetisi Muatan Roket

khususnya teknologi roket. Untuk itulah Kompetisi Muatan Roket

Indonesia tingkat perguruan tinggi di seluruh Indonesia (KOMURINDO)

Indonesia tingkat perguruan tinggi di seluruh Indonesia (KOMURINDO)

setiap tahun, sejak 2009 diadakan sebagai sarana pendidikan dan

setiap tahun, sejak 2009 diadakan sebagai sarana pendidikan dan

untuk menarik minat mahasiswa seluruh perguruan tinggi di Indonesia,

untuk menarik minat mahasiswa seluruh perguruan tinggi di Indonesia,

sekaligus menyiapkan calon peneliti dan perekayasa handal dalam

sekaligus menyiapkan calon peneliti dan perekayasa handal dalam

rancang bangun wahana, sistem kendali dan muatan. Diharapkan

rancang bangun wahana, sistem kendali dan muatan. Diharapkan

kompetisi dapat m

(3)

dan meneliti teknologi roket, mulai dari kegiatan rancang bangun, uji

dan meneliti teknologi roket, mulai dari kegiatan rancang bangun, uji

fungsional sampai dengan melaksanakan uji terbang, terutama melalui

fungsional sampai dengan melaksanakan uji terbang, terutama melalui

pemahaman terhadap perilaku roket dan fungsi muatan, baik untuk

pemahaman terhadap perilaku roket dan fungsi muatan, baik untuk

roket RUM maupun wahana sistem kendali sesuai dengan persyaratan

roket RUM maupun wahana sistem kendali sesuai dengan persyaratan

kompetisi.

kompetisi.

Dalam perkembangannya ke depan muatan roket hasil rancang

Dalam perkembangannya ke depan muatan roket hasil rancang

bangun mahasiswa ini dapat menjadi cikal bakal lahirnya satelit

bangun mahasiswa ini dapat menjadi cikal bakal lahirnya satelit

Indonesia dan roket peluncurnya hasil karya bangsa Indonesia secara

Indonesia dan roket peluncurnya hasil karya bangsa Indonesia secara

mandiri. Sedangkan wahana sistem kendali, dalam skala yang lebih

mandiri. Sedangkan wahana sistem kendali, dalam skala yang lebih

canggih lagi, dapat dikembangkan menjadi cikal

canggih lagi, dapat dikembangkan menjadi cikal bakal roket kendali dan

bakal roket kendali dan

sistem ke

sistem kendali un

ndali untuk RPS.

tuk RPS. Di

Di samping

samping itu, K

itu, KOMURINDO

OMURINDO 2018-2019

2018-2019

 juga

 juga dapat

dapat meningkatkan

meningkatkan rasa

rasa persatua

persatuan

n dan

dan kesatuan

kesatuan nasionalisme

nasionalisme

mahasiswa, serta masyarakat tentang pentingnya menjaga martabat

mahasiswa, serta masyarakat tentang pentingnya menjaga martabat

dan kedaulatan dirgantara NKRI melalui penguasaan teknologi

dan kedaulatan dirgantara NKRI melalui penguasaan teknologi

penerbangan dan antaraiksa, khususnya roket. Selain itu juga dapat

penerbangan dan antaraiksa, khususnya roket. Selain itu juga dapat

memperpendek jarak perbedaan penguasaan iptek penerbangan dan

memperpendek jarak perbedaan penguasaan iptek penerbangan dan

antariksa serta dapat memperluas penyebarannya diantara perguruan

antariksa serta dapat memperluas penyebarannya diantara perguruan

tinggi di seluruh Indonesia.

tinggi di seluruh Indonesia.

II.

II.

MAKSUD DAN

MAKSUD

DAN TUJUAN

TUJUAN

Maksud dan tujuan KOMURINDO 2018 - 2019 adalah :

Maksud dan tujuan KOMURINDO 2018 - 2019 adalah :

1.

1. Menumbuh-ke

Menumbuh-kembangkan

mbangkan

rasa

rasa

persatuan,

persatuan,

kesatuan

kesatuan,,

nasionalisme serta cinta dirgantara melalui teknologi

nasionalisme serta cinta dirgantara melalui teknologi

penerbangan dan antariksa pada mahasiswa dan masyarakat

penerbangan dan antariksa pada mahasiswa dan masyarakat

umum.

umum.

2.

2. Meningkatkan

Meningkatkan kemampuan

kemampuan mahasiswa

mahasiswa dalam

dalam rancang

rancang bangun

bangun

dan pengujian muatan roket dan wahana sistem kendali

dan pengujian muatan roket dan wahana sistem kendali

menggunakan sistem propulsi

(4)

III. TEMA

III. TEMA

Tema KOMURINDO 2018

Tema KOMURINDO 2018

 – –

 2019 adalah:

 2019 adalah:

Tema

Tema Divisi

Divisi Muatan

Muatan roket:

roket:

Pemantauan Grafis Sikap Luncur Roket Uji Muatan dalam

Pemantauan Grafis Sikap Luncur Roket Uji Muatan dalam

Visualisasi Odometri Tiga Dimensi berbasis IMU (IMU base

Visualisasi Odometri Tiga Dimensi berbasis IMU (IMU base

3D

3D

odometry graphics visualization

odometry graphics visualization

) dan pengambilan foto dari

) dan pengambilan foto dari

ketinggian

ketinggian

Tema

Tema Divisi

Divisi W

Wahana

ahana siste

sistem

m kendali

kendali ::

Perancangan wahana dengan sistem propulsi EDF (Electric

Perancangan wahana dengan sistem propulsi EDF (Electric

Ducted Fan) dan sistem kendali untuk mencapai sasaran

Ducted Fan) dan sistem kendali untuk mencapai sasaran

secara horizontal.

secara horizontal.

IV.

IV. PENJELASAN

PENJELASAN TEM

TEMA

A DAN

DAN ISTILAH

ISTILAH

4.1.

4.1. Yang

Yang dimaksud

dimaksud dengan

dengan Pemantauan

Pemantauan Grafis

Grafis Sikap

Sikap Luncur

Luncur

Roket Uji Muatan dalam Visualisasi Odometri Tiga Dimensi

Roket Uji Muatan dalam Visualisasi Odometri Tiga Dimensi

((3D

3D odometry graphics visualization

odometry graphics visualization

) adalah pemantauan

) adalah pemantauan

 jarak

 jarak jauh

jauh sikap

sikap luncur

luncur waha

wahana

na melalui

melalui layar

layar komputer

komputer

(laptop) secara grafis waktu nyata (

(laptop) secara grafis waktu nyata (realtime

realtime) 3 dimensi yang

) 3 dimensi yang

diperoleh dari data sensor-sensor yang dipasang pada

diperoleh dari data sensor-sensor yang dipasang pada

muatan roket. Pantauan dilakukan di komputer GS (

muatan roket. Pantauan dilakukan di komputer GS (Ground

Ground

Segment 

Segment 

) atau

) atau

Ground Control Station

Ground Control Station (GCS)

 (GCS) dengan sis

dengan sistem

tem

antennanya.

antennanya.

4.2.

4.2. Yang dimaksud d

Yang dimaksud dengan Penge

engan Pengendalian Roket Electric-

ndalian Roket

Electric-Ducted-Fan (EDF) dalam mencapai sasaran secara

Ducted-Fan (EDF) dalam mencapai sasaran secara

horizontal adalah kendali aktif yang diterapkan pada wahana

horizontal adalah kendali aktif yang diterapkan pada wahana

sistem kendali untuk dapat menjelajah baik secara vertical

sistem kendali untuk dapat menjelajah baik secara vertical

maupun horizontal dan mampu mencapai sasaran berbasis

maupun horizontal dan mampu mencapai sasaran berbasis

posisi latitude

posisi latitude

 – –  longitudinal dan ketinggian dalam mdpl

  longitudinal dan ketinggian dalam mdpl

(meter dari permukaan laut). Setelah mencapai sasaran ini

(meter dari permukaan laut). Setelah mencapai sasaran ini

(5)

wahana sistem kendali harus mampu mendarat dengan

wahana sistem kendali harus mampu mendarat dengan

menggunakan parasut.

menggunakan parasut.

4.3.

4.3. Yang dimaksud dengan

Yang dimaksud dengan WAHA

WAHANA

NA dalam

dalam kompetisi ini

kompetisi ini

adalah wahana terbang dengan bentuk mirip peluru yang

adalah wahana terbang dengan bentuk mirip peluru yang

dapat dilengkapi sayap dan atau ekor dengan rasio ukuran

dapat dilengkapi sayap dan atau ekor dengan rasio ukuran

lebar bentang sisi kiri sayap/ekor ke sisi kanan sayap/ekor

lebar bentang sisi kiri sayap/ekor ke sisi kanan sayap/ekor

tidak lebih dari 0,6

tidak lebih dari 0,6 kali panjang badan roket.

kali panjang badan roket.

4.4.

4.4. RUM

RUM (Roket

(Roket Uji

Uji Muatan)

Muatan) adalah

adalah jenis

jenis roket

roket yang

yang digunakan

digunakan

untuk melakukan pengujian muatan dan digunakan sebagai

untuk melakukan pengujian muatan dan digunakan sebagai

fasilitas lomba muatan untuk kategori kompetisi Muatan

fasilitas lomba muatan untuk kategori kompetisi Muatan

Roket.

Roket.

4.5. Telemetri

4.5. Telemetri adalah sebuah teknologi yang memungkinkan

adalah sebuah teknologi yang memungkinkan

pengukuran jarak jauh dan pelaporan informasi kepada

pengukuran jarak jauh dan pelaporan informasi kepada

perancang atau operator sistem

perancang atau operator sistem

4.6.

4.6. Muatan

Muatan roket

roket ((

 payload 

 payload 

) adalah substansi yang dibawa di

) adalah substansi yang dibawa di

dalam roket, dapat sebagai

dalam roket, dapat sebagai

 payload

 payload

pengindera dinamik

pengindera dinamik

roket itu sendiri atau sebagai misi tertentu, misalnya muatan

roket itu sendiri atau sebagai misi tertentu, misalnya muatan

senso

sensor

r meteorologi (sonda).

meteorologi (sonda).

4.7.

4.7.

Ground Control Station

Ground Control Station

(GCS) atau

(GCS) atau

Ground Segment

Ground Segment

(GS)

(GS)

adalah perangkat

adalah perangkat

transmitter-receiver

transmitter-receiver

di stasiun bumi yang

di stasiun bumi yang

dilengkapi dengan perangkat komputer yang berfungsi untuk

dilengkapi dengan perangkat komputer yang berfungsi untuk

mengendalikan dan atau memonitor wahana roket dan atau

mengendalikan dan atau memonitor wahana roket dan atau

 payload

 payload

yang sedang meluncur.

yang sedang meluncur.

4.8.

4.8.

 Attitude

 Attitude

roket adalah sikap atau perilaku atau pola gerak

roket adalah sikap atau perilaku atau pola gerak

roket seperti pola trajektori peluncuran, aspek-aspek dinamik

roket seperti pola trajektori peluncuran, aspek-aspek dinamik

seperti percepatan, kecepatan dan arah hadap roket

seperti percepatan, kecepatan dan arah hadap roket

termasuk

(6)

4.9.

4.9. Separas

Separasi

i adalah

adalah pemisahan

pemisahan antara

antara motor

motor roket

roket dan

dan

 paylo

 payload 

ad 

..

4.10.

4.10.

Timer

Timer

adalah sistem elektronik dan atau mekanik di dalam

adalah sistem elektronik dan atau mekanik di dalam

muatan roket yang berfungsi untuk mengatur waktu

muatan roket yang berfungsi untuk mengatur waktu

terjadinya

terjadinya separa

separasi.

si.

Launcher

Launcher

adalah alat

adalah alat peluncur roke

peluncur roket.

t.

4.11.

4.11.

Firing

Firing

adalah alat untuk

adalah alat untuk menyalakan roket.

menyalakan roket.

4.12. Integrasi roket adalah proses pemasangan muatan ke dalam

4.12. Integrasi roket adalah proses pemasangan muatan ke dalam

ruang

ruang payload

 payload

roket.

roket.

V.

KOMPETISI

V.

KOMPETISI

A.

A.

DIVISI KOMPETISI

DIVISI

KOMPETISI WAHA

WAHANA

NA SIST

SISTEM

EM KENDALI

KENDALI

A.1. Peserta dan Evaluasi

A.1. Peserta dan Evaluasi

 A.1.1.

 A.1.1. Tim

Tim Peserta

Peserta KOMURINDO

KOMURINDO 2018

2018 -

- 2019

2019 divisi

divisi Kompetisi

Kompetisi

Wahana Sistem Kendali harus berasal dari Perguruan Ti

Wahana Sistem Kendali harus berasal dari Perguruan Ti nggi

nggi

di Indonesia, yang terdiri atas 3 (tiga) orang mahasiswa dan

di Indonesia, yang terdiri atas 3 (tiga) orang mahasiswa dan

seorang pembimbing/ dosen.

seorang pembimbing/ dosen.

 A.1.2.

 A.1.2. Mahasisw

Mahasiswa

a anggota

anggota Tim

Tim Peserta

Peserta dapat

dapat beras

berasal

al dari

dari

mahasiswa program diploma/

mahasiswa program diploma/

undergraduate

undergraduate

(D-3, D-4 atau

(D-3, D-4 atau

S-1) ataupun

S-1) ataupun

graduate

graduate

(S-2 atau S-3).

(S-2 atau S-3).

 A.1.3.

 A.1.3. Setiap

Setiap Tim

Tim Peserta

Peserta wajib

wajib mengirimkan

mengirimkan ke

ke panitia

panitia secara

secara

online proposal rencana pembuatan wahana sistem kendali

online proposal rencana pembuatan wahana sistem kendali

yang akan diikutsertakan dalam kompetisi, dan disahkan

yang akan diikutsertakan dalam kompetisi, dan disahkan

pimpinan perguruan tinggi yang

pimpinan perguruan tinggi yang bersan

bersangkutan.

gkutan.

 A.1.4.

 A.1.4. Setiap

Setiap Perguruan

Perguruan Tinggi

Tinggi hanya

hanya diperbolehkan

diperbolehkan mengirimkan

mengirimkan

maksimal 1 (satu) tim Wahana Sistem Kendali untuk

maksimal 1 (satu) tim Wahana Sistem Kendali untuk

mewakili

(7)

 A.1.5.

 A.1.5. Evaluas

Evaluasi

i keikutse

keikutsertaan

rtaan akan

akan dilakukan

dilakukan dalam

dalam empat

empat tahap,

tahap,

yaitu:

yaitu:

evaluasi proposal (Tahap I), laporan perkembangan rancang

evaluasi proposal (Tahap I), laporan perkembangan rancang

bangun (Tahap II),

bangun (Tahap II),

workshop ( 

workshop ( 

Tahap III), dan evaluasi

Tahap III), dan evaluasi

terakhir adalah evaluasi masa kompetisi (Tahap IV).

terakhir adalah evaluasi masa kompetisi (Tahap IV).

 A.1.6.

 A.1.6. Kehadiran

Kehadiran tim

tim peserta

peserta dalam

dalam

workshop

workshop  adalah wajib.

  adalah wajib.

Peserta yang tidak hadir dalam workshop dapat dicabut

Peserta yang tidak hadir dalam workshop dapat dicabut

keikutserta-annya dalam kompetisi.

keikutserta-annya dalam kompetisi.

 A.1.7.

 A.1.7. Peserta

Peserta yang

yang lolos

lolos dalam

dalam evaluasi

evaluasi Tahap

Tahap II

II (dua)

(dua) akan

akan

diundang mengikuti workshop muatan roket. Dalam evaluasi

diundang mengikuti workshop muatan roket. Dalam evaluasi

Tahap II ini calon peserta harus mengirimkan video

Tahap II ini calon peserta harus mengirimkan video

perkembangan desain, pembuatan dan uji coba roketnya ke

perkembangan desain, pembuatan dan uji coba roketnya ke

paniti

panitia.

a. Sebagai

Sebagai catatan :

catatan : biaya

biaya transportasi ke

transportasi ke dan

dan dari

dari

lokasi

lokasi

workshop

workshop ditanggung penuh oleh peserta.

 ditanggung penuh oleh peserta.

 A.1.8.

 A.1.8. Penilaian

Penilaian untuk

untuk menentukan

menentukan pemenang

pemenang hanya

hanya akan

akan

dilakukan berdasarkan evaluasi masa

dilakukan berdasarkan evaluasi masa kompetisi.

kompetisi.

A.2. Sistem Kompetisi

A.2. Sistem Kompetisi

 A.2.1.

 A.2.1. Setiap

Setiap tim

tim peserta

peserta harus

harus membuat

membuat sebua

sebuah

h waha

wahana

na sistem

sistem

kendali, dengan penggerak

kendali, dengan penggerak

electric ducted fan

electric ducted fan

(EDF) atau

(EDF) atau

fan

fan  (kipas angin) yang terbungkus/ tersalurkan dengan

  (kipas angin) yang terbungkus/ tersalurkan dengan

pemutar

pemutar motor listrik.

motor listrik. (Lihat A3

(Lihat A3 untuk sp

untuk spesifikasi wa

esifikasi wahana)

hana)

 A.2.2.

 A.2.2. Untuk

Untuk keamanan, wahana waji

keamanan, wahana wajib

b dilengka

dilengkapi

pi dengan parasut

dengan parasut

serta automatic and manual shut down untuk mematikan

serta automatic and manual shut down untuk mematikan

motor.

motor. Motor h

Motor harus d

arus dimatikan pada

imatikan pada radius 1

radius 175 meter

75 meter dan

dan

parasut digunakan untuk mendarat kembali ke bumi ketika

parasut digunakan untuk mendarat kembali ke bumi ketika

(8)

telah mencapai sasaran atau kondisi darurat ketika wahana

telah mencapai sasaran atau kondisi darurat ketika wahana

tidak terkontrol atau keluar dari radius aman yaitu 200

tidak terkontrol atau keluar dari radius aman yaitu 200

meter dari l

meter dari launcher.

auncher.

 A.2.3.

 A.2.3. Wahana

Wahana WAJIB

WAJIB memiliki

memiliki kemampuan

kemampuan untuk

untuk menstabilkan

menstabilkan

sikapnya secara otomatis ketika terbang/meluncur yang

sikapnya secara otomatis ketika terbang/meluncur yang

dibuktikan dengan penggunaan sistem aktuator pengendali

dibuktikan dengan penggunaan sistem aktuator pengendali

sikap

sikap

roll 

roll 

,,

 pitch

 pitch

dan

dan

yaw

yaw

yang dipasang pada tubuh

yang dipasang pada tubuh

wahana, dan dapat dibuktikan operasionalnya dalam

wahana, dan dapat dibuktikan operasionalnya dalam

sebuah tes.

sebuah tes.

 A.2.4.

 A.2.4. Wahana

Wahana harus dil

harus dilengkapi

engkapi dengan sebuah

dengan sebuah sistem

sistem pengarah

pengarah

peluncuran (Lihat A.4.)

peluncuran (Lihat A.4.)

 A.2.5.

 A.2.5. Wahana

Wahana harus

harus memiliki

memiliki kemampuan

kemampuan terbang

terbang secara

secara

autonomous atau terkendali dan diluncurkan secara

autonomous atau terkendali dan diluncurkan secara

nirkabel (

nirkabel (wireless

wireless) baik melalui komputer GCS ataupun

) baik melalui komputer GCS ataupun

perangkat

perangkat

Remote..

Remote

 A.2.6.

 A.2.6. Wahana

Wahana harus

harus diawali

diawali meluncur

meluncur dengan

dengan sudut

sudut elevasi

elevasi

antara 50 hingga 70 derajat. Setelah mencapai jarak 175

antara 50 hingga 70 derajat. Setelah mencapai jarak 175

meter

meter dari

dari launche

launcher

r (sesuai

(sesuai arah

arah datang/lunc

datang/luncur

ur wahana)

wahana)

motor wahana harus mati (OFF)

motor wahana harus mati (OFF) dan setelah mencapai atau

dan setelah mencapai atau

melampaui target

melampaui target 200

200 met

meter

er parasut

parasut harus

harus dilepas dan

dilepas dan

dikembangkan untuk

dikembangkan untuk pendaratan

pendaratan..

..

 A.2.7.

 A.2.7. Peserta

Peserta WAJIB

WAJIB menyediakan

menyediakan sendiri

sendiri siste

sistem

m GCS

GCS berup

berupa

a

perangkat

perangkat

transmitter-receiver

transmitter-receiver

yang dilengkapi dengan

yang dilengkapi dengan

perangkat lunak untuk memonitor sikap wahana secara

perangkat lunak untuk memonitor sikap wahana secara

real-time

real-time.

.

Melalui

Melalui

GCS

GCS

ini

ini

pula

pula

peserta

peserta

dapat

dapat

mengendalikan dan meluncurkan wahana.

mengendalikan dan meluncurkan wahana.

 A.2.8.

 A.2.8. Kompetisi

Kompetisi dilaks

dilaksanakan

anakan dalam

dalam tiga

tiga tahap,

tahap, yaitu:

yaitu: Uji

Uji

Spesifikasi (

Spesifikasi (US

US), Uji Transmisi (

), Uji Transmisi (UT

UT))

line of sight

line of sight

((l.o.s

l.o.s), dan

), dan

Uji Peluncuran (

(9)

 A.2.9.

 A.2.9. US

US terdiri

terdiri dari

dari uji

uji dimens

dimensi

i (panjang

(panjang wahana,

wahana, diameter

diameter

batang tubuh wahana, dan rentang sirip-sirip), uji berat, uji

batang tubuh wahana, dan rentang sirip-sirip), uji berat, uji

gaya

dorong,

uji

shut

down

motor

manual,

uji

gaya

dorong,

uji

shut

down

motor

manual,

uji

pengembanga

pengembangan

n parasut

parasut manual.

manual. US

US tidak d

tidak dinilai, n

inilai, namun

amun

bagi wahana yang tidak memenuhi syarat dimensi, berat,

bagi wahana yang tidak memenuhi syarat dimensi, berat,

gaya dorong dan sistem keamanan, tidak diperkenankan

gaya dorong dan sistem keamanan, tidak diperkenankan

untuk melanjutkan

untuk melanjutkan kompetis

kompetisi.

i.

 A.2.10.

 A.2.10.

UT

UT adalah

adalah uji

uji jangkauan transmisi

jangkauan transmisi komunikas

komunikasi

i darat

darat ke

ke

darat antara wahana dan GCS. Wahana di-ON-kan dan

darat antara wahana dan GCS. Wahana di-ON-kan dan

dibawa berjalan oleh peserta sejauh minimal 100 meter

dibawa berjalan oleh peserta sejauh minimal 100 meter

hingga

200

meter.

Wahana

yang

masih

dapat

hingga

200

meter.

Wahana

yang

masih

dapat

berkomunikasi dengan GCS sejauh minimal 100 meter

berkomunikasi dengan GCS sejauh minimal 100 meter

diperbolehkan untuk menuju tahap UP. Sebaliknya, bagi

diperbolehkan untuk menuju tahap UP. Sebaliknya, bagi

yang gagal dikenai diskualifikasi dan tidak boleh

yang gagal dikenai diskualifikasi dan tidak boleh

melanjutkan kompetisi. Dalam UT akan dilakukan penilaian

melanjutkan kompetisi. Dalam UT akan dilakukan penilaian

prestasi jarak komunikasi hingga jarak 200 meter.

prestasi jarak komunikasi hingga jarak 200 meter.

 A.2.11.

 A.2.11. UP

UP adalah

adalah Uji

Uji Peluncuran

Peluncuran waha

wahana

na di

di lapangan,

lapangan, yaitu

yaitu

dimulai dari persiapan, pemberian aba-aba atau perintah

dimulai dari persiapan, pemberian aba-aba atau perintah

GO hingga STOP dan sebagainya.

GO hingga STOP dan sebagainya.

 A.2.12.

 A.2.12.

Jika

Jika waha

wahana

na tidak

tidak dilengkapi

dilengkapi dengan

dengan GCS,

GCS, atau

atau

dengan GCS namun tidak dapat berkomunikasi dengan

dengan GCS namun tidak dapat berkomunikasi dengan

wahana, maka wahana tidak diperkenankan untuk

wahana, maka wahana tidak diperkenankan untuk

meluncur dan tim

meluncur dan tim didiskual

didiskualifikasi.

ifikasi.

 A.2.13.

 A.2.13.

Protokol

Protokol dan

dan kecepatan

kecepatan transmisi

transmisi antara

antara waha

wahana

na dan

dan

GCS dalam kategori Wahana Sistem Kendali ini tidak

GCS dalam kategori Wahana Sistem Kendali ini tidak

dibatasi.

dibatasi.

 A.2.14.

 A.2.14.

Sistem

Sistem

komunikas

komunikasi

i

GCS

GCS

ke

ke

waha

wahana

na

dapat

dapat

menggunakan frekwensi 2,4 GHz atau 5,8 GHz. Dalam hal

menggunakan frekwensi 2,4 GHz atau 5,8 GHz. Dalam hal

ini penggunaan kanal frekwensi tetap di 2,4 GHz atau 5,8

ini penggunaan kanal frekwensi tetap di 2,4 GHz atau 5,8

GHz ini harus dilaporkan ke panitia. Panitia/juri akan

GHz ini harus dilaporkan ke panitia. Panitia/juri akan

(10)

mengambil tindakan yang diperlukan jika terjadi interferensi

mengambil tindakan yang diperlukan jika terjadi interferensi

frekwens

frekwensi

i antar peserta ketika m

antar peserta ketika masa kompetisi.

asa kompetisi.

 A.2.15.

 A.2.15.

Untuk

Untuk dapat

dapat memperoleh

memperoleh nilai

nilai penuh

penuh dala

dalam

m kompetis

kompetisii

peserta dianjurkan merancang dan membuat sendiri sistem

peserta dianjurkan merancang dan membuat sendiri sistem

GCS pada sisi perangkat lunaknya.

GCS pada sisi perangkat lunaknya.

 A.2.16.

 A.2.16.

Bagi

Bagi peserta

peserta yang

yang menggunakan

menggunakan

software

software

GCS

GCS

open

open

source

source

seperti APM Planner, AeroQuad Configurator, dsb.

seperti APM Planner, AeroQuad Configurator, dsb.

akan dikenakan pengurangan nilai dengan faktor pengali

akan dikenakan pengurangan nilai dengan faktor pengali

0,9 (nilai total dikalikan 0,9).

0,9 (nilai total dikalikan 0,9).

 A.2.17.

 A.2.17.

Peserta

Peserta HARUS

HARUS mendesain

mendesain sistem

sistem GCS

GCS yang

yang mampu

mampu

meng-ON atau OFF-kan wahana. Sebagai perangkat

meng-ON atau OFF-kan wahana. Sebagai perangkat

darurat (

darurat (emergency 

emergency 

),

),

remote control 

remote control 

  seperti pada

  seperti pada

aero-

aero-modelling 

modelling 

  dapat digunakan untuk menyalakan dan

  dapat digunakan untuk menyalakan dan

mematikan motor wahana dan atau mengaktifkan sistem

mematikan motor wahana dan atau mengaktifkan sistem

parasut. Untuk sistem

parasut. Untuk sistem

remote-control 

remote-control 

  ini peserta wajib

  ini peserta wajib

menggunakan perangkat yang memiliki kemampuan

menggunakan perangkat yang memiliki kemampuan

spread-spectrum

spread-spectrum

dan atau

dan atau

frequency hopping 

frequency hopping 

..

 A.2.18.

 A.2.18.

Pengguna

Penggunaan

an ragam

ragam siste

sistem

m sens

sensor

or dalam

dalam waha

wahana

na

sistem kendali ini tidak dibatasi. Namun demikian, untuk

sistem kendali ini tidak dibatasi. Namun demikian, untuk

mendapatkan data sikap roket secara utuh dan akurat

mendapatkan data sikap roket secara utuh dan akurat

diperlukan sensor-sensor seperti accelerometer 3-axis,

diperlukan sensor-sensor seperti accelerometer 3-axis,

gyro-rate sensor 3-axis, magnetometer (kompas 3-axis),

gyro-rate sensor 3-axis, magnetometer (kompas 3-axis),

GPS, barometer (

GPS, barometer (

 pressure

 pressure sensor 

sensor 

),

),

air-speed sensor 

air-speed sensor 

, dsb.

, dsb.

Penggunaan sensor-sensor ini adalah dianjurkan.

(11)

A.3.

A.3. Spesif

Spesifikasi

ikasi Wahana

Wahana Sistem Ke

Sistem Kendali

ndali

 A.3.1.

 A.3.1. Dimensi W

Dimensi Wahana

ahana sistem

sistem kendali

kendali harus m

harus memenuhi:

emenuhi: panjang

panjang

maksimum 120 cm, gaya dorong maksimum 5 kgf,

maksimum 120 cm, gaya dorong maksimum 5 kgf,

perbandingan gaya dorong terhadap berat total (thrust to

perbandingan gaya dorong terhadap berat total (thrust to

weight ratio) minimal 2 dan diameter batang tubuh roket

weight ratio) minimal 2 dan diameter batang tubuh roket

tidak dibatasi, sirip terdiri dari sirip tengah dan sirip

tidak dibatasi, sirip terdiri dari sirip tengah dan sirip

belakang

belakang dengan

dengan jumlah

jumlah tidak

tidak ditentukan.

ditentukan.

Jarak

Jarak antar

antar

ujung terluar sirip tengah satu ke ujung terluar sirip yg

ujung terluar sirip tengah satu ke ujung terluar sirip yg

berseberangan (memotong sumbu tubuh wahana) tidak

berseberangan (memotong sumbu tubuh wahana) tidak

lebih dari

lebih dari 0,6 kali panjang/tinggi wah

0,6 kali panjang/tinggi wahana.

ana.

 A.3.2.

 A.3.2. Wahana

Wahana WAJIB

WAJIB dibekali

dibekali dengan

dengan sistem

sistem aktuator

aktuator kenda

kendalili

stabilitas sikap (

stabilitas sikap (roll 

roll 

,,

 pitch

 pitch

dan

dan

yaw 

yaw 

). Aktuator dapat berupa

). Aktuator dapat berupa

pengendali sirip, pengendali gimbal motor wahana, dan

pengendali sirip, pengendali gimbal motor wahana, dan

sebagainya. Wahana yang tidak dibekali dengan sistem

sebagainya. Wahana yang tidak dibekali dengan sistem

kendali sikap ini

kendali sikap ini akan DIDISKUALIFIKA

akan DIDISKUALIFIKASI.

SI.

 A.3.3.

 A.3.3. Wahana

Wahana WAJIB

WAJIB memiliki

memiliki sistem

sistem telemetri.

telemetri. Data

Data sikap

sikap

wahana yang dikirim ke GCS dapat berupa data-data sikap

wahana yang dikirim ke GCS dapat berupa data-data sikap

((roll, pitch dan yaw 

roll, pitch dan yaw 

) dan data posisi secara

) dan data posisi secara

real time. Data-

real time

.

Data-data sikap yang lain dapat ditambahkan oleh peserta untuk

data sikap yang lain dapat ditambahkan oleh peserta untuk

membantu akurasi Juri ketika menilai secara langsung

membantu akurasi Juri ketika menilai secara langsung

tampilan GCS peserta sewaktu wahana m

tampilan GCS peserta sewaktu wahana meluncur.

eluncur.

 A.3.4.

 A.3.4. Wahana

Wahana harus

harus dilengkapi

dilengkapi dengan

dengan parasu

parasut

t yang

yang berfung

berfungsi

si

sebagai pembawa wahana ketika kembali mendarat ke

sebagai pembawa wahana ketika kembali mendarat ke

bumi. Sistem parasut ini harus dirancang sendiri oleh

bumi. Sistem parasut ini harus dirancang sendiri oleh

peserta dan dipasang sedemikian rupa di wahana sehingga

peserta dan dipasang sedemikian rupa di wahana sehingga

mudah mengembang ketika wahana sudah mencapai

mudah mengembang ketika wahana sudah mencapai

sasaran.

(12)

 A.3.5.

 A.3.5. Sistem

Sistem pengembang

pengembang parasu

parasut

t ini

ini harus

harus dapat

dapat diaktifkan

diaktifkan

melalui GCS atau remote-control ataupun mengembang

melalui GCS atau remote-control ataupun mengembang

secara otomatis setelah wahana mencapai sasaran.

secara otomatis setelah wahana mencapai sasaran.

Kegagalan atas kemampuan untuk mengeluarkan dan

Kegagalan atas kemampuan untuk mengeluarkan dan

mengembangkan

parasut

ini

akan

menyebabkan

mengembangkan

parasut

ini

akan

menyebabkan

penguran

pengurangan nil

gan nilai FP dengan 0,1.

ai FP dengan 0,1.

A.4. Sistem Peluncur

A.4. Sistem Peluncur

 A.4.1.

 A.4.1. Sistem

Sistem Peluncur

Peluncur (SP)

(SP) adalah

adalah sebua

sebuah

h mekanisme

mekanisme untuk

untuk

mengarahkan peluncuran Wahana sistem kendali peserta,

mengarahkan peluncuran Wahana sistem kendali peserta,

disediakan oleh

disediakan oleh panitia.

panitia.

 A.4.2. Pese

 A.4.2. Peserta dapat menentukan s

rta dapat menentukan sudut elevasi SP.

udut elevasi SP.

 A.4.3.

 A.4.3. SP

SP tidak

tidak memiliki

memiliki sistem

sistem pelontar

pelontar atau

atau pendoron

pendorong

g wahana

wahana

untuk menambah kecepatan awal ketika wahana mulai

untuk menambah kecepatan awal ketika wahana mulai

meluncur. Jadi wahana harus meluncur menggunakan

meluncur. Jadi wahana harus meluncur menggunakan

tenaga dorong sepenuhnya dari sistem wahana.

tenaga dorong sepenuhnya dari sistem wahana.

 A.4.4.

 A.4.4. Pelepasa

Pelepasan

n wahana

wahana dari

dari Siste

Sistem

m Peluncur

Peluncur dilakukan

dilakukan secara

secara

manual oleh Peserta dengan menggunakan tombol yang

manual oleh Peserta dengan menggunakan tombol yang

telah disediakan.

telah disediakan.

 A.4.5.

 A.4.5. Prosed

Prosedur standar pengo

ur standar pengoperasian SP adalah

perasian SP adalah

Pertama wahana dikunci di peluncur.

Pertama wahana dikunci di peluncur.

Kedua, motor wahana dinyalakan. Terakhir, sistem

Kedua, motor wahana dinyalakan. Terakhir, sistem

pengunci wahana dilepas.

(13)

A.5.

A.5. Sistem Transm

Sistem Transmisi Data/Perintah GCS-Wa

isi Data/Perintah GCS-Wahana

hana

 A.5.1.

 A.5.1. Yang di

Yang disebut sebagai

sebut sebagai sistem transmisi

sistem transmisi data dalam

data dalam kategori

kategori

Wahana Sistem Kendali ini adalah komunikasi dua arah

Wahana Sistem Kendali ini adalah komunikasi dua arah

antara sistem wahana dengan sistem GCS termasuk

antara sistem wahana dengan sistem GCS termasuk

komunikasi dengan perangkat

komunikasi dengan perangkat

remote control 

remote control 

..

 A.5.2.

 A.5.2. Protokol

Protokol siste

sistem

m trans

transmisi

misi data

data yang

yang digunakan

digunakan adalah

adalah

bebas.

bebas.

 A.5.3.

 A.5.3. Frekwens

Frekwensi

i komunikasi

komunikasi antara

antara waha

wahana

na dan

dan GCS

GCS yang

yang

diperbolehkan hanya di 2,4 GHz dan atau 5,8 GHz saja.

diperbolehkan hanya di 2,4 GHz dan atau 5,8 GHz saja.

 A.5.4.

 A.5.4. Waktu kompetisi, ba

Waktu kompetisi, baik ketika US maupun UP, pes

ik ketika US maupun UP, peserta harus

erta harus

dapat meng-ON-dan-OFF-kan sistem wahana, termasuk

dapat meng-ON-dan-OFF-kan sistem wahana, termasuk

sistem telemetrinya melalui perintah di tampilan GUI

sistem telemetrinya melalui perintah di tampilan GUI

(Graphical User Interface) GCS.

(Graphical User Interface) GCS.

A.6.

A.6. Sistem Penilaian Kategori W

Sistem Penilaian Kategori Wahana sistem

ahana sistem kendali

kendali

 A.6.1.

 A.6.1. Nilai total penen

Nilai total penentu kemenangan d

tu kemenangan dihitung seba

ihitung sebagai berikut:

gai berikut:

No

No

Deskripsi

Deskripsi

Satuan

Satuan

Nilai

Nilai

Keterangan

Keterangan

1

1

Ketepatan

Ketepatan

mencapai sasaran

mencapai sasaran

(0-100)

50%

(0-100)

50%

Pusat sasaran berjarak 200

Pusat sasaran berjarak 200

m dari posisi START,

m dari posisi START,

setinggi 10 m, diapit tiang

setinggi 10 m, diapit tiang

kiri dan kanan berjarak 20

kiri dan kanan berjarak 20

m.

m.

2

2

Durasi untuk

Durasi untuk

mencapai sasaran

mencapai sasaran

detik

50%

detik

50%

Tercepat dan tertepat adalah

Tercepat dan tertepat adalah

terbaik. Nilai waktu sah jika

terbaik. Nilai waktu sah jika

wahana masuk ke bidang

wahana masuk ke bidang

sasaran setinggi antara 5

sasaran setinggi antara 5

hingga 25 meter.

(14)

3

3

Parasut m

Parasut membu

embuka

ka

setelah m

setelah mencapai

encapai

sasaran

sasaran

YA/

YA/

TIDAK

TIDAK

--

Parasut membuka adalah

Parasut membuka adalah

syarat sahnya nilai no.2

syarat sahnya nilai no.2

4

4

Kelengkapan

Kelengkapan

pengendalian di sisi

pengendalian di sisi

GCS

GCS

(0-100)

100%

(0-100)

100%

Nilai no.4 digunakan sebagai

Nilai no.4 digunakan sebagai

dasar untuk m

dasar untuk menentukan

enentukan

siapa yang lebih baik

siapa yang lebih baik jika

jika

nilai no.1 dan 2

nilai no.1 dan 2 mendekati

mendekati

sama.

sama.

 A.6.2.

 A.6.2. Pemenang

Pemenang dan

dan ranking

ranking Peserta

Peserta ditentukan

ditentukan dari

dari nilai

nilai total

total

(akhir) tertinggi hingga t

(akhir) tertinggi hingga terendah.

erendah.

A.7.

A.7. Penalti dan D

Penalti dan Diskualifikasi

iskualifikasi

 A.7.1.

 A.7.1. Pengurang

Pengurangan

an nilai

nilai FP

FP sebes

sebesar

ar 0,1

0,1 terhadap

terhadap hasi

hasil

l NT

NT akan

akan

dikenakan kepada Tim Peserta yang terbukti baik sengaja

dikenakan kepada Tim Peserta yang terbukti baik sengaja

ataupun tidak sengaja mengganggu transmisi data pada

ataupun tidak sengaja mengganggu transmisi data pada

kanal frekwensi yang sama ketika Tim lain sedang

kanal frekwensi yang sama ketika Tim lain sedang

melakukan US ataupun UP.

melakukan US ataupun UP.

 A.7.2.

 A.7.2. Jika

Jika A.7.1

A.7.1 diulang

diulangi

i untuk

untuk yang

yang kedua

kedua kali

kali maka

maka

pengurangan FP berikutnya adalah 0,2 dan akan dikenakan

pengurangan FP berikutnya adalah 0,2 dan akan dikenakan

pada hasil NT Tim Pel

pada hasil NT Tim Pelanggar.

anggar.

 A.7.3.

 A.7.3. Jika

Jika kejadian

kejadian A.7.1

A.7.1 untuk

untuk yang

yang ketiga

ketiga kalinya

kalinya maka

maka Tim

Tim

Pelanggar

akan

didiskualifikasi

dan

dibatalkan

Pelanggar

akan

didiskualifikasi

dan

dibatalkan

keikutsertaann

(15)

A.8. Penghargaan

A.8. Penghargaan

Penghargaan pada Kategori Wahana sistem kendali adalah

Penghargaan pada Kategori Wahana sistem kendali adalah

sebagai berikut:

sebagai berikut:

a) Juara I

a) Juara I

b) Juara II

b) Juara II

c) Juara III

c) Juara III

d) Juara IV

d) Juara IV

e) Juara V

e) Juara V

Penghargaan akan diberikan dalam bentuk piala, sertifikat dan

Penghargaan akan diberikan dalam bentuk piala, sertifikat dan

hadiah khusus dalam bentuk uang yang nilainya akan ditentukan

hadiah khusus dalam bentuk uang yang nilainya akan ditentukan

kemudian.

kemudian.

A.9.

A.9. Informasi

Informasi Tambahan

Tambahan dan FAQ

dan FAQ (Frequently

(Frequently Ask

Ask Question)

Question)

Informasi Tambahan dan kolom FAQ akan diberikan sesuai

Informasi Tambahan dan kolom FAQ akan diberikan sesuai

dengan kebutuhan hingga menuju

dengan kebutuhan hingga menuju hari kompetisi.

hari kompetisi.

A.10. Proposal

A.10. Proposal

Proposal berisi setidak-tidaknya:

Proposal berisi setidak-tidaknya:

 A.10.1.

 A.10.1. Identitas tim

Identitas tim yang terdiri

yang terdiri dari satu

dari satu pembimbing (dosen) dan t

pembimbing (dosen) dan tiga

iga

anggota tim (mahasiswa aktif) disertai dengan lembar

anggota tim (mahasiswa aktif) disertai dengan lembar

pengesah

pengesahan dari

an dari pejabat di perguruan tinggi.

pejabat di perguruan tinggi.

 A.10.2.

 A.10.2. Bentuk

Bentuk rekaan W

rekaan WAHANA

AHANA yang

yang akan

akan dibuat

dibuat disertai

disertai penjelas

penjelasan

an

tentang sistem prosesor, telemetri, sensor dan aktuator yang

tentang sistem prosesor, telemetri, sensor dan aktuator yang

akan digunakan.

akan digunakan.

 A.10.3.

 A.10.3. Penjelasan

Penjelasan secara

secara singkat

singkat tentang

tentang prinsip

prinsip kerja

kerja WAHANA,

WAHANA,

konsep kestabilan, dll. ketika

(16)

 A.10.4.

 A.10.4. Cover propos

Cover proposal berwarna MER

al berwarna MERAH dan diberi tul

AH dan diberi tulisan KATEGOR

isan KATEGORII

WAHANA SISTEM KENDALI di halaman depan.

WAHANA SISTEM KENDALI di halaman depan.

 A.10.5. Propos

 A.10.5. Proposal dikirim ke alamat:

al dikirim ke alamat:

A.11.

A.11. Biaya

Biaya Pembuatan

Pembuatan

Payload 

Payload 

, Transportasi dan Akomodasi

, Transportasi dan Akomodasi

Peserta

Peserta

 A.11.1.

 A.11.1. Setiap

Setiap Tim

Tim Peserta

Peserta yang

yang lolos

lolos dalam

dalam evaluas

evaluasi

i Tahap

Tahap II

II akan

akan

diundang dalam

diundang dalam

workshop

workshop  yang jadwalnya akan diumumkan

  yang jadwalnya akan diumumkan

kemudian. Biaya transportasi dan akomodasi peserta dalam

kemudian. Biaya transportasi dan akomodasi peserta dalam

kegiatan workshop sepenuhnya ditanggung oleh peserta.

kegiatan workshop sepenuhnya ditanggung oleh peserta.

 A.11.2.

 A.11.2. Biaya

Biaya transportas

transportasi

i (dari

(dari LAPAN

LAPAN Bandung-

Bandung- Pameungpe

Pameungpeuk)

uk) dan

dan

akomodasi setiap Tim peserta selama masa kompetisi akan

akomodasi setiap Tim peserta selama masa kompetisi akan

ditanggung oleh panitia untuk seorang pembimbing dan 3 (tiga)

ditanggung oleh panitia untuk seorang pembimbing dan 3 (tiga)

orang mahasiswa.

orang mahasiswa.

 A.11.3.

 A.11.3. Tiap

Tiap Tim

Tim Peserta

Peserta yang

yang lolos

lolos hingga

hingga kompetisi

kompetisi tahap

tahap Uji

Uji

Peluncuran mendapat bantuan biaya pembinaan yang besarnya

Peluncuran mendapat bantuan biaya pembinaan yang besarnya

akan ditentukan

akan ditentukan kemudian.

kemudian.

Panitia KOMURINDO 2018-2019

Panitia KOMURINDO 2018-2019

LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA

LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA

NASIONAL ( LAPAN )

NASIONAL ( LAPAN )

Jl. Pemuda Persil no.1, JAKARTA TIMUR

Jl. Pemuda Persil no.1, JAKARTA TIMUR

Telepon (021) 4892802 Fax. 47882726

Telepon (021) 4892802 Fax. 47882726

Website : komurindo-kombat.lapan.go.id

Website : komurindo-kombat.lapan.go.id

Email

(17)

B. DIVISI KOMPETISI MUATAN ROKET

B. DIVISI KOMPETISI MUATAN ROKET

B.1.

B.1. Peserta

Peserta dan

dan Evaluasi

Evaluasi

B.1.1. Tim Peserta KOMURINDO 2018 - 2019 divisi Kompetisi

B.1.1. Tim Peserta KOMURINDO 2018 - 2019 divisi Kompetisi

Muatan Roket harus berasal dari Perguruan Tinggi di

Muatan Roket harus berasal dari Perguruan Tinggi di

Indonesia, yang terdiri atas 3 (tiga) orang mahasiswa dan

Indonesia, yang terdiri atas 3 (tiga) orang mahasiswa dan

seorang pem

seorang pembimbing/dos

bimbing/dosen.

en.

B.1.2. Setiap Tim Peserta harus mengirimkan proposal secara

B.1.2. Setiap Tim Peserta harus mengirimkan proposal secara

online

rencana

pembuatan

online

rencana

pembuatan

 payload

 payload

yang

yang

akan

akan

diikutsertakan dalam kompetisi yang disahkan oleh

diikutsertakan dalam kompetisi yang disahkan oleh

pimpinan perguruan tinggi yang

pimpinan perguruan tinggi yang bersang

bersangkutan.

kutan.

B.1.3.

B.1.3. Setiap

Setiap

Perguruan

Perguruan

Tinggi

Tinggi

hanya

hanya

diperbolehka

diperbolehkan

n

mengirimkan maksimal 1 (satu) tim MUATAN ROKET

mengirimkan maksimal 1 (satu) tim MUATAN ROKET

untuk mewakili i

untuk mewakili institus

nstitusinya.

inya.

B.1.4.

B.1.4. Evaluasi

Evaluasi keikutsertaa

keikutsertaan

n akan

akan dilakukan

dilakukan dalam

dalam empat

empat

tahap, yaitu: evaluasi proposal (Tahap I), laporan

tahap, yaitu: evaluasi proposal (Tahap I), laporan

perkembangan rancang bangun (Tahap II),

perkembangan rancang bangun (Tahap II),

workshop

workshop

(Tahap III), dan evaluasi tahap terakhir (Tahap IV),

(Tahap III), dan evaluasi tahap terakhir (Tahap IV),

evaluasi masa kom

evaluasi masa kompetisi

petisi..

B.1.5. Peserta yang lolos dalam evaluasi Tahap II (dua) akan

B.1.5. Peserta yang lolos dalam evaluasi Tahap II (dua) akan

diundang untuk mengikuti workshop muatan roket. Dalam

diundang untuk mengikuti workshop muatan roket. Dalam

evaluasi Tahap II ini calon peserta harus mengirimkan

evaluasi Tahap II ini calon peserta harus mengirimkan

video perkembangan desain, pembuatan dan uji coba

video perkembangan desain, pembuatan dan uji coba

muatannya ke panitia.

(18)

Sebagai catatan: biaya transportasi ke dan dari lokasi

Sebagai catatan: biaya transportasi ke dan dari lokasi

workshop

workshop ditanggung sepenuhnya oleh peserta.

 ditanggung sepenuhnya oleh peserta.

B.1.6.

B.1.6. Penilaian

Penilaian untuk menentukan

untuk menentukan pemenang hanya

pemenang hanya akan

akan

dilakukan berdasarkan evaluasi masa kompetisi.

dilakukan berdasarkan evaluasi masa kompetisi.

B.2.

B.2.

Sistem Kompetisi

Sistem

Kompetisi

B.2.1.

B.2.1. Setiap tim pes

Setiap tim peserta harus

erta harus membuat sebuah

membuat sebuah

 payload 

 payload 

, yaitu

, yaitu

muatan roket berbentuk tabung silinder berisi rangkaian

muatan roket berbentuk tabung silinder berisi rangkaian

elektronik yang berfungsi sebagai perangkat telemetri

elektronik yang berfungsi sebagai perangkat telemetri

untuk

untuk

trajectory 

trajectory  monitoring 

monitoring 

  roket secara visual dalam

  roket secara visual dalam

bentuk grafik 3 dimensi mulai dari peluncuran hingga

bentuk grafik 3 dimensi mulai dari peluncuran hingga

mendarat ke bumi, secara waktu nyata (realtime tampil di

mendarat ke bumi, secara waktu nyata (realtime tampil di

layar

GCS

ketika

sedang

meluncur).

Peserta

layar

GCS

ketika

sedang

meluncur).

Peserta

diperbolehkan membuat 1 payload cadangan untuk

diperbolehkan membuat 1 payload cadangan untuk

mengantisipasi jika ada kegagalan peluncuran roket

mengantisipasi jika ada kegagalan peluncuran roket

karena kesalahan pihak LAPAN.

karena kesalahan pihak LAPAN.

B.2.2.

B.2.2. Setia

Setiap

p peserta juga wajib

peserta juga wajib membuat sistem GCS a

membuat sistem GCS atau GS

tau GS

yang terdiri dari komputer atau laptop, sistem tranceiver

yang terdiri dari komputer atau laptop, sistem tranceiver

(TX-RX) modem udara yang menggunakan radio

(TX-RX) modem udara yang menggunakan radio

telemetri Digi-XBee Pro 900 HP yang masing-masing

telemetri Digi-XBee Pro 900 HP yang masing-masing

bekerja di frekwensi 902 MHz s/d 928 MHz.

bekerja di frekwensi 902 MHz s/d 928 MHz.

B.2.3.

B.2.3.

Payload

Payload

ini akan dimuatkan dan diluncurkan dengan

ini akan dimuatkan dan diluncurkan dengan

menggunakan sistem roket yang disiapkan oleh Panitia.

menggunakan sistem roket yang disiapkan oleh Panitia.

Untuk detil sistem roket

Untuk detil sistem roket dapat dilihat di Lampiran.

dapat dilihat di Lampiran.

B.2.4.

B.2.4. Ketika roket diluncurkan, pada ket

Ketika roket diluncurkan, pada ketinggian tertentu sist

inggian tertentu sistem

em

 payload

 payload

akan terpisah secara otomatis dari sistem roket

akan terpisah secara otomatis dari sistem roket

(terjadi separasi). Mulai saat inilah pengambilan gambar

(terjadi separasi). Mulai saat inilah pengambilan gambar

(19)

dilakukan melalui perintah

dilakukan melalui perintah

telecommand

telecommand

peserta dari

peserta dari

Ground Segment yang dipandu oleh Juri.

Ground Segment yang dipandu oleh Juri.

B.2.5. Pada saat proses persiapan peluncuran, peserta akan

B.2.5. Pada saat proses persiapan peluncuran, peserta akan

diberikan aba-aba oleh Juri, kapan perintah

diberikan aba-aba oleh Juri, kapan perintah

telecommand

telecommand

untuk mengaktifkan sistem transmisi harus diberikan.

untuk mengaktifkan sistem transmisi harus diberikan.

Kegagalan fungsi

Kegagalan fungsi

telecommand

telecommand

ini dapat menyebabkan

ini dapat menyebabkan

proses peluncuran dibatalkan dan peserta dinyatakan

proses peluncuran dibatalkan dan peserta dinyatakan

gagal dalam penilaian uji peluncuran.

gagal dalam penilaian uji peluncuran.

B.2.6.

B.2.6. Transmisi data

Transmisi data selain data

selain data visual

visual dilakukan dengan

dilakukan dengan

sampling rate minimal 20

sampling rate minimal 20 Hz.

Hz.

B.2.7.

B.2.7. Sistem

Sistem transmisi

transmisi data

data antara

antara

 payload

 payload

dan Ground

dan Ground

Segment harus menggunakan kanal frekwensi yang telah

Segment harus menggunakan kanal frekwensi yang telah

ditentukan oleh panitia, termasuk data

ditentukan oleh panitia, termasuk data

telecommand 

telecommand 

, data

, data

attitude

attitude

(orientasi terhadap bumi, akselerasi dan arah

(orientasi terhadap bumi, akselerasi dan arah

mata

mata angin/kompas

angin/kompas).

).

B.2.8. Begitu

B.2.8. Begitu

 payload

 payload

melakukan separasi peserta boleh mulai

melakukan separasi peserta boleh mulai

melakukan

melakukan

tele-control payload

tele-control payload

melalui

melalui

telecommand 

telecommand 

,,

ataupun membiarkan

ataupun membiarkan

 payload

 payload

bekerja secara otomatis.

bekerja secara otomatis.

Namun demikian,

Namun demikian,

 payload

 payload

HARUS DAPAT DI-OFF-KAN

HARUS DAPAT DI-OFF-KAN

setelah transmisi data dianggap selesai. Dalam hal ini juri

setelah transmisi data dianggap selesai. Dalam hal ini juri

akan memberikan aba-aba kapan peserta harus

akan memberikan aba-aba kapan peserta harus

meng-OFF-kan transmisi data dari

OFF-kan transmisi data dari payload-

 payload-

nya.

nya.

B.2.9.

B.2.9. Sistem penilaian

Sistem penilaian lomba dilakukan dala

lomba dilakukan dalam dua tahap ya

m dua tahap yaitu,

itu,

Uji Fungsionalitas (UF), Uji Trajectory Darat (UTD), dan

Uji Fungsionalitas (UF), Uji Trajectory Darat (UTD), dan

Uji Peluncuran (UP). Sistem dan prosentase penilaian

Uji Peluncuran (UP). Sistem dan prosentase penilaian

antara UF, UT dan UP diatur tersendiri dalam pasal-pasal

antara UF, UT dan UP diatur tersendiri dalam pasal-pasal

di bawah.

di bawah.

B.2.10. Tiap tahapan uji: UF, UTD dan UP memiliki cara

B.2.10. Tiap tahapan uji: UF, UTD dan UP memiliki cara

tersendiri dalam penilaian (diterangkan dalam

(20)

B.3.

B.3.

Spesifikasi Sistem

Spesifikasi

Sistem Muatan

Muatan (Payloa

(Payload)

d)

B.3.1.

B.3.1.

Payload

Payload

harus dirancang sesuai dengan spesifikasi yang

harus dirancang sesuai dengan spesifikasi yang

ditentukan oleh Panitia, yaitu berukuran diameter 100 mm

ditentukan oleh Panitia, yaitu berukuran diameter 100 mm

((

1mm) dengan tinggi 200 mm (

1mm) dengan tinggi 200 mm (

1mm) termasuk antena

1mm) termasuk antena

tapi tidak termasuk parasut. Berat maksimum

tapi tidak termasuk parasut. Berat maksimum

 paylo

 payload

ad

adalah 1000 gr (

adalah 1000 gr (

10 gr). Payload dan parasut ini harus

10 gr). Payload dan parasut ini harus

dapat dimasukkan ke dalam kompartemen (Lihat Gambar

dapat dimasukkan ke dalam kompartemen (Lihat Gambar

1.3 pada Lampiran).

1.3 pada Lampiran).

B.3.2. Dimensi

B.3.2. Dimensi

 payload

 payload

dapat berubah dengan ukuran yang tak

dapat berubah dengan ukuran yang tak

terbatas setelah terjadi

terbatas setelah terjadi separa

separasi.

si.

B.3.3.

B.3.3.

Payload

Payload

WAJIB memiliki sensor akselerasi 3-axis (sumbu

WAJIB memiliki sensor akselerasi 3-axis (sumbu

x, y dan z) dan sensor

x, y dan z) dan sensor

gyro-rate

gyro-rate

3-axis.

3-axis.

B.3.5.

B.3.5.

Payload

Payload

harus dibuat sendiri oleh anggota tim peserta

harus dibuat sendiri oleh anggota tim peserta

yang berasal dari Perguruan Tinggi.

yang berasal dari Perguruan Tinggi.

B.4.

B.4.

Spesifikasi

Spesif

ikasi Sistem

Sistem GCS

GCS dan

dan Sistem

Sistem Antenna

Antenna

B.4.1. Yang disebut dengan GCS adalah Perangkat Ground

B.4.1. Yang disebut dengan GCS adalah Perangkat Ground

Control Station untuk memantau dan

Control Station untuk memantau dan atau mengenda

atau mengendalikan

likan

muatan roket yang sedang meluncur. GCS terdiri dari

muatan roket yang sedang meluncur. GCS terdiri dari

setidak-tidaknya sebuah komputer/laptop dan modem

setidak-tidaknya sebuah komputer/laptop dan modem

udara yang dimuati program GUI untuk memonitor dan

udara yang dimuati program GUI untuk memonitor dan

atau mengendalikan muatan roket. GCS juga seharusnya

atau mengendalikan muatan roket. GCS juga seharusnya

dilengkapi dengan antena.

(21)

B.4.2.

B.4.2. Sistem

Sistem Antena

Antena harus d

harus dibuat

ibuat sendiri

sendiri oleh

oleh peserta

peserta

disesuaikan dengan frekwensi komunikasi dari sistem

disesuaikan dengan frekwensi komunikasi dari sistem

telemetri.

telemetri.

B.4.3.

B.4.3. Sistem GCS dan Antena ini wa

Sistem GCS dan Antena ini wajib disediakan dan dibu

jib disediakan dan dibuat

at

sendiri oleh

sendiri oleh peserta.

peserta.

B.4.4. Tidak disarankan menggunakan antenna tracking,

B.4.4. Tidak disarankan menggunakan antenna tracking,

disarankan menggunakan antena omni. Jenis antena

disarankan menggunakan antena omni. Jenis antena

tidak mempengaruhi

tidak mempengaruhi penilaian.

penilaian.

B.5.

B.5.

Sistem Transmisi

Sistem

Transmisi Data

Data

B.5.1.

B.5.1. Yang di

Yang disebut sebagai

sebut sebagai sistem t

sistem transmisi dat

ransmisi data dalam

a dalam

kompetisi ini adalah komunikasi dua arah antara sistem

kompetisi ini adalah komunikasi dua arah antara sistem

 payload

 payload

dengan system transmitter-receiver/TX-RX

dengan system transmitter-receiver/TX-RX

(pemancar-penerima) di bumi (GS atau GCS).

(pemancar-penerima) di bumi (GS atau GCS).

B.5.2.

B.5.2. Protokol

Protokol sistem

sistem transmisi

transmisi yang

yang digunaka

digunakan

n adalah

adalah

komunikasi serial asinkron

komunikasi serial asinkron

57600 bps - 8 bit Data - Non

57600 bps - 8 bit Data - Non

Parity - 1 Stop

Parity - 1 Stop Bit

Bit..

B.5.3.

B.5.3. Sistem TX-RX

Sistem TX-RX adalah sis

adalah sistem yang harus dibang

tem yang harus dibangun sendiri

un sendiri

oleh Tim Peserta. Sistem ini terdiri dari setidak-tidaknya

oleh Tim Peserta. Sistem ini terdiri dari setidak-tidaknya

sebuah laptop atau komputer dengan program display

sebuah laptop atau komputer dengan program display

untuk monitoring

untuk monitoring

attitude

attitude

roket secara

roket secara

realtime

realtime. Peserta

. Peserta

diharuskan membuat sistem display/tampilan di komputer

diharuskan membuat sistem display/tampilan di komputer

yang informatif untuk menampilkan data-data ini. Sistem

yang informatif untuk menampilkan data-data ini. Sistem

dilengkapi dengan

dilengkapi dengan

telemetry system

telemetry system

dengan frekwensi

dengan frekwensi

transmisi dan ID yang ditentukan oleh

(22)

B.5.4. Sistem Format Data yang digunakan adalah BEBAS

B.5.4. Sistem Format Data yang digunakan adalah BEBAS

sesuai dengan kreasi peserta kecuali byte ke - 1, 2, 3 dan

sesuai dengan kreasi peserta kecuali byte ke - 1, 2, 3 dan

4. Namun demikian, peserta harus menunjukkan formasi

4. Namun demikian, peserta harus menunjukkan formasi

data yang digunakan kepada Juri pada saat UF.

data yang digunakan kepada Juri pada saat UF.

FORMAT DATA :

FORMAT DATA :

Byte-1

Byte-2

Byte-1

Byte-2

Byte-

Byte-3

3

Byte-4

Byte-4

Byte-5

Byte-5 s/d

s/d Byte-N

Byte-N

0DH

BEBAS

0DH

header code bytes

header code bytes

BEBAS

Keterangan untuk Transmisi Data:

Keterangan untuk Transmisi Data:

--

 Byte-1 harus berisi 0DH.

 Byte-1 harus berisi 0DH.

--

 Byte-2, Byte-3 dan Byte-4 diisi dengan karakter ASCII

 Byte-2, Byte-3 dan Byte-4 diisi dengan karakter ASCII

sebagai identitas peserta (akan ditentukan pada saat

sebagai identitas peserta (akan ditentukan pada saat

workshop).

workshop).

B.6.

B.6.

Sistem

Sistem Penilaian

Penilaian Kategori

Kategori Muatan

Muatan Roket

Roket

B.6.1.

B.6.1. Penil

Penilaian untuk

aian untuk penentuan pemenang dalam

penentuan pemenang dalam kompetisi ini

kompetisi ini

hanya akan dilakukan pada hari kompetisi.

hanya akan dilakukan pada hari kompetisi.

B.6.2.

B.6.2. Sistem Penila

Sistem Penilaian dilakukan dala

ian dilakukan dalam tiga taha

m tiga tahap, yaitu UF

p, yaitu UF (Uji

(Uji

Fungsionalitas), UTD (Uji Trajectory Darat) dan UP (Uji

Fungsionalitas), UTD (Uji Trajectory Darat) dan UP (Uji

Peluncuran).

Peluncuran).

B.6.3.

B.6.3. Nilai

Nilai Total ad

Total adalah

alah Nilai

Nilai UF

UF + Nilai U

+ Nilai UTD

TD + Nilai

+ Nilai UP.

UP.

B.6.4.

Gambar

Gambar 1.2: Kompartemen Roket RUM Kompartemen Roket RUM
Gambar 1.4: Prediksi Trajectory Roket RUM ( Prediksi Trajectory Roket RUM ( payload  payload weight 1 Kg) weight 1 Kg) 2
Gambar 6.1.19. Prinsip kerja turunan data anginGambar 6.1.19. Prinsip kerja turunan data angin
Gambar 6.1.20. Contoh tampilan grafik parameter atmosfer,Gambar 6.1.20. Contoh tampilan grafik parameter atmosfer,
+3

Referensi

Dokumen terkait