PENYAKIT KULIT AKIBAT BAKTERI
No Penyakit Definisi Etiologi Predileksi Manifestasi Klinis DD Tata laksana Gambar
1. PIODERMA : penyakit yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus, Streptococcus ß hemolyticus, dan bakteri gram(-) 1.
1
Impetigo Pioderma superficialis (antara stratum korneum dan stratum granulosum) Klasifikasi : a. Impetigo krustosa (Impetigo kontagiosa; Impetigo vulgaris; Impetigo Tillbury Fox) Staph. aureus (Andrew’s) Strep. ß hemolyticus (buku merah)
- Kulit wajah sekitar orificium, leher, tangan
- Sering pada anak
- Gejala umum (-)
- Eritema dan vesikel mudah pecah → krusta kuning tebal, dasar erosi
Ektima - Sedikit : Lepaskan krusta → salep AB - Banyak : ditambah AB sistemik 1st gen cephalosporin / semisintetik penicillin slm 7 hari b. Impetigo bulosa (Impetigo vesico-bulosa; cacar monyet)
Staph. aureus - Ketiak, dada, punggung - Anak dan dewasa
- Gejala umum (-)
- Eritema, bula, bula hipopion (nanah) kalau pecah → krusta tipis coklat muda/kuning keemasan, skuama koleret/melingkar, dasar eritematosa Dermatofitosa c. Impetigo neonatorum (variasi impetigo bulosa) - Neonatus - Menyeluruh
- Kelainan seperti impetigo bulosa
- Demam
Sifilis kongenital - AB sistemik - Bedak salisil 2%
1. 2
Folikulitis Radang folikel rambut Klasifikasi:
a. Folikulitis superfisialis (Impetigo Bockhart)
Staph. aureus Tungkai bawah, kulit kepala
- Papul atau Pustul eritematosa, tengahnya ada rambut (epidermis)
- Multipel
- Sistemik dan topikal AB - Cari faktor
predisposisinya - Kalau ada abses didrainase b. Folikulitis
Profunda (Sikosis Barbae, Sikosis vulgaris)
Staph. aureus Bibir atas, dagu, bilateral
- Sama dengan Impetigo bockhart
- Awalnya eritema, burning, gatal → papul, pustul - Teraba infiltrat di subkutan
- Tinea barbae - acne vulgaris - pseudofolikulitis barbae - herpetic sycosis 1. 3
Furunkel Radang folikel rambut dan jaringan perifolikuler
Staph. aureus Aksila, bokong, tengkuk
- nyeri
- nodus eritematous berbentuk kerucut dengan pustul di tengahnya → melunak jadi
- Kompres hangat - Sistemik dan topikal AB - Cari faktor
Karbunkel Furunkel yg menjadi satu
Staph. aureus Punggung, leher, tungkai atas
- sama dengan furunkel - lemah, demam, menggigil Komplikasi : selulitis, flegmon, septikemia
1. 4
Paronikia Radang sekitar kuku - Staph. aureus - Step. pyogenes (Andrew’s) - Strep. ß hemolyticus (buku merah) - Candida albicans – kronis
Kuku - Jaringan sekitar kuku bengkak - Pus dari sekitar kuku (abses subungual) - Abses : diekstraksi - Kompres larutan atiseptik - Sistemik AB 1. 5
Ektima Ulkus superficial dengan krusta di atasnya - Strep. ß hemolyticus - Staph. Aureus dan Strep. ß hemolyticus (Andrew’s) Tungkai bawah (tulang kering dan kaki bag. dorsal)
- Vesikel / vesikopustul → krusta tebal
- Jika krusta diangkat, tepi meninggi, tengahnya berbentuk mangkuk, dasarnya ‘raw’
Impetigo krustosa - Bersihkan dengan sabun
- Topikal AB - Sistemik AB
1. 6
Erisipelas Infeksi Strep. ß hemolyticus yang meliputi superficial dermal limfatik (epidermis – dermis) - Gorup A Strep. (GAS) - Strep. ß hemolyticus
Kaki dan wajah - Prodormal : malaise, demam, menggigil
- Panas, bengkak, merah, nyeri - Eritema berbatas tegas - Limfangitis, limfadenitis
Selulitis - Kompres dingin - Sistemik AB (penicillin)
1. 7
Selulitis Inflamasi suppuratif yang meliputi jar. Subkutan
(dermis – subkutan)
Staph. Aureus dan Step. pyogenes
- Kaki bawah - Infiltrat difus
- Eritema yang cepat menyebar, panas, bengkak, shiny plaque - Batas tegas, iregular, sedikit meninggi
- Gejala umum (+)
Erisipelas - Kompres dingin - Sistemik AB (penicillin)
Flegmon Selulitis yang mengalami supurasi
- Kompres dingin - Sistemik AB (penicillin) - Insisi
1. 9 Staphylococ cal scalded skin syndrome (SSSS)
Infeksi kulit akibat Staph. Aureus dengan epidermolisis
Staph. Aureus - Anak < 5 tahun - Mulai dari muka, leher, aksila, dan lipat paha
Komplikasi : selulitis, pneumonia, septikemia
- Demam tinggi
- Awal : eritema mendadak, lalu meyeluruh dalam 24 jam - Bula kendur
- Deskuamasi (Nikolsky (+)) - Erosi luas
- Sembuh tanpa sikatriks
Nekrolisis Epidermal Toksik (TEN)
- Sistemik dan topikal AB - KI : steroid !!!
- Keseimbangan elektrolit
2. ERITRASMA penyakit bakteri kronik akibat Corynebacterium minutissimum di stratum korneum Corynebacteriu m minutissimum - ♂ > ♀ - Tropis > subtropis - Axila, genitokruris, intertriginosa, sela jari ke 4
- gatal, rasa terbakar - makula batas tegas, kering, coklat, kemerahan, skuama halus, uniformis
- Lampu wood : coral red
- Tinea kruris/ pedis - Kandidiasis - Intertrigo - dermatitis seboroik - Dermatitis kontak - Pritiriasis versikolor - Psoriasis inversa - Sistemik AB (eritromisin, klaritromisin) - Topikal AB 3. FRAMBUSIA (patek, puru, yaws, pian, bouba)
Treponema pallidum subspesies pertenue
Stadium :
1. Trauma → papul → ulkus → jar. Granulasi Mother yaw, daughter yaw
KGB regional keras, tidak nyeri Sembuh sendiri dalam 6 bulan 2. Stad 3
Lesi gumatosa : nodus kutan dan subkutan → nekrosis sentral → ulkus indolen, tepi rata, bergaung, koalesen → skar → kontraktur dan deformitas
MIKOSIS SUPERFISIALIS
No Penyakit
Definisi /
Klasifikasi Etiologi Predileksi Manifestasi Klinis DD Tata laksana
Gambar 1. DERMATOFITOSIS : penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur dermatofita (Microsporum sp. ; Trichophyton sp. ; Epidermophyton sp. ) → keratinofilik
1. 1
Tinea Kapitis Infeksi di kulit kepala dan/atau kuku Dermatofit, kecuali E. floccosum dan T. concentricum Anak 3-14 tahun Klasifikasi :
a. Grey patch ring worm / non inflammatory M. audouinii M. ferrugenium (ektotrix antropofilik) Oksiput, tengkuk
- Papul eritematosa mengelilingi rambut → sentrifugal → bercak batas tegas
- Skuama (+)
- Rambut tidak bercahaya, patah dekat permukaan - Gatal - Dermatitis seboroik - dermatitis atopik - psoriasis Oral antifungal : - Griseofulvin, 20-25 mg/kg/day - Fluconazole, 6 mg/kg/day - Itraconazole, 3-5 mg/kg/day - Terbinafine, 3-6 mg/kg/day b. Inflammatory / kerion Jamur zoofilik/geofilik
- Folikulitis pustular / kerion - alopesia sikatrikal - Gatal - Nyeri - Demam - Limfadenopati servikal - Pioderma bakterial - foliculitis decalvans - selulitis - furunkel - karbunkel
c. Black dot ring worm
T. tonsurans T. violaceum (endotrix antropofilik)
- Rambut patah tepat di permukaan kulit
- Multipel, batas tidak tegas - Alopesia
+/-- LE diskoid - liken planopilaris - dermatitis radiasi
d. Tipe favus T. schoenleinii Tidak ada di Indonesia
- Bau seperti tikus
- Krusta cup-shaped (skutula)
- Impetigo - ektima - krusta scabies
1. 2 Tinea barbae/ sikosis/ barber’s itch Klasifikasi : -Tipe inflammatory / kerion - Tipe superfisial / Folikulitis bakterial - Tipe sirsinata T. verrucosum T. mentagrophytes Di rambut terminal wajah ♂ (direct contact dg ternak, kuda, anjing) - Gatal - Nyeri - Unilateral - Pustular folicullitis - Scaring, red pathes
- Papul bisa bergabung menjadi plak inflamasi dengan pustul di atasnya - Sikosis vulgaris / folikulitis bakterial - Dermatitis perioral - Folikulitis candida - Pseudofolikulitis barbae Sistemik antifungal : - Griseofulvin, 1 g/day - Itraconazole, 200 mg/day - Terbinafine, 250 mg/day - Fluconazole, 200 mg/day 1. 3 Tinea korporis / glabrosa / sirsinata T. rubrum T. mentagrophytes M. canis Kulit glabrosa kecuali telapak tangan, kaki, inguinal
- Bercak/plakat batas tegas, meluas sentrifugal
- Tepi aktif (papul eritem, skuama, pustul)
- Gatal
- Central healing → anular, polisiklik - Eritema anulare sentrifugum - Dermatitis numularis, seboroik - Granuloma anulare - Psoriasis, sifilis sekunder - Ptiriasis rosea - Topikal : Imidazoles, Tolnaftate, Butenafine Ciclopirox - Sistemik : Fluconazole, 150 mg/mgg Itraconazole, 100 mg/day Terbinafine, 250 mg/day Griseofulvin, 500 mg/day 1. 4 Tinea kruris / inguinalis/ Jock itch / Eczema marginatum T. rubrum T. mentagrophytes E. floccosum Kulit daerah inguinal, genital, pubis, perineal, perianal
- Sama dengan tinea korporis, biasa asimetris
-Psoriasis
- Dermatitis seboroik - Kandidiasis - Eritrasma
- Hailey – Haitey disease - Liken simpleks kronik
1. 5
Tinea pedis T. rubrum
T. mentagrophytes E. floccosum Interdigitalis, subdigitalis, telapak kaki Klasifikasi :
a.Tipe intertriginosa kronik (paling sering) - Skuama, erosi, eritema interdigital dan sub digital. Dapat meluas ke telapak (dermatofitosis simpleks)
- Oklusi dan koinfeksi bakteri → maserasi, gatal, malodor
- Psoriasis - Kandidiasis - Eritrasma - Topikal : Imidazoles, Tolnaftate, Butenafine Ciclopirox
Fluconazole, 150 mg/mgg Itraconazole, 2x200 mg/day Terbinafine, 250 mg/day b. Tipe hiperkeratotik kronis / mocacasin - Bilateral
- Kulit kaki tebal (skuama bercak/difus, eritem variasi) - Sering dg tinea manus (two feet one hand syndrome)
- Psoriasis
- Keratoderma palmar-plantar
c. Tipe vesikobulosa / dishidrotik / recurrent blistering tinea pedis
Sering menyebabkan
reaksi id vaskular
- Vesikel, vesikopustul, bula - Kulit telapak dan periplantar tipis
- Psoriasis pustular - Pustulosis palmoplantar - Pioderma bakterial
d. Tipe ulserativa akut - Vesikopustul
- Daerah ulserasi purulen luas di plantar pedis
- Selulitis, limfangitis, limfadenopati - Demam
- Sering koinfeksi dengn bakteri gram (-)
1. 6
Tinea manus
Sama dengan tinea pedis
1. 7
Tinea unguium Klasifikasi : a. Subungual Distal (paling sering)
T. rubrum - Perubahan warna kuku (putih, kuning, coklat)
- Hiperkeratosis sekunder subungual
- Onikolisis
- Kuku tebal dan rapuh
- Hand eczema - Psoriasis - Liken Planus - 20-nail dystrophy - Topikal : Amorolfine, Ciclopirox - Sistemik : Fluconazole, 150-300 mg/mgg
Itraconazole, 200 mg/day Terbinafine, 250 mg/day b. Subungual proksimal (paling jarang) T. rubrum T. megninii c. Leukonikia trikofita / mikotika T.mentagrophytes T. rubrum
- Bercak putih kuning pudar, batas tegas, kasar, rapuh
- Permukaan kuku kaki 2. NON-DERMATOFITOSIS
2. 1
Tinea nigra Infeksi P. werneckii pada stratum korneum palmar Phaeoannellomyce s werneckii - Daerah subtopis - ♀ > ♂
- Makula coklat hitam kehijauan dengan skuama (min/tidak ada) - Asimptomatik
- KOH 10% : hifa bercabang, bersekat, coklat muda-hijau tua - Kultur : koloni ragi dan filamen hijau tua/hitam - Nevus junctional - melanoma - Addison’s disease - sifilis - kena AgNO3 Topikal antifungal : Keratolitik (salep Whitfield), tingtura yodii, azol, terbinafin
2. 2
Piedra / trichosporosis
Infeksi jamur asimptomatik pada rambut yang ditandai dg nodus sepanjang rambut Klasifikasi :
a. Piedra hitam Piedra hortae - Daerah tropis - Hanya rambut kepala
- Nodul hitam coklat, keras, melekat erat di batang rambut - Ukuran mikroskopik
- Palpasi seperti pasir
- Kutu - hair casts
- trikomikosis axilaris - trikoreksis nodosa
Diagnosa :
- KOH 10% : hitam : hifa berseptum, padat, ada askus di antaranya - Memotong rambut yang terinfeksi - Cuci rambut dg larutan sublimat 1/2000
- Anti fungal topikal dan oral
b. Piedra putih Trichosporon beigelii - Daerah subtropis - Rambut pubis, axila, kumis, jenggot
- Nodul putih, coklat muda, tidak melekat erat di rambut
2. 3 Pityriasis versikolor (Tinea versikolor/panu) Malssezia furfur, M. globosa Pityrosporum orbiculare (yeast) Faktor : Lembab, hangat, imunosupresi, malnutrisi, Cushing Dada, punggung, abdomen, ekstrimitas proksimal
- Makula hipo / hiperpigmentasi - Skuama halus
- Gatal ringan
- KOH 10% : spaghetti and meatball
- Lampu wood : kuning keemasan
- Pityriasis alba - Pityriasis rosea - Vitiligo - Morbus Hansen - Dermatitis seboroik - Sifilis sekunder
- Anti fungal topikal : selenium sulfid 2.5%, ketokonazol 2%, Na tiosulfas 25% -Antifungal sistemik : ketokonazol, itrakonazol, flukonazol 2. 4 Kandidosis / kandidiasis Candida spp.
a. Thrush / kandidosis oral Faktor : DM, steroid sitemik, AB, anemia pernisiosa, keganasan, imunodefisiensi Mukosa pipi, lidah, palatum, gingiva
- Pseudomembran putih coklat muda, kelabu, diskrit → menyerupai kepala susu - Dasar merah terang dan basah
- Menghindari / meghilangkan faktor predisposisi
- Topikal anti fungal : Nistatin, zol, gentian violet - Sistemik antifungal : nistatin, azol, amfoterisin B b. Perleche / angular cheilitis/ candidal cheilosis
Faktor : tidak ada gigi, gigi palsu tidak pas, maloklusi, menjilat” bibir, defisiensi riboflavin
Sudut mulut - Eritema, fisura, maserasi sudut mulut - Nyeri c. Vulvovaginitis C. albicans C. glabrata Faktor : DM, steroid AB, spiral, baju ketat sintetik, imunosupresi
Vagina - Sekret vagina kental - Rasa terbakar dan gatal - Kadang disuria
- Gumpalan seperti kepala susu putih kuning di dinding vagina dengan dasar eritema – bisa meluas ke labia dan perineum
- Tikomoniasis - gonore d. Balanitis / balanopostitis Faktor : DM, tidak disirkumsisi, pasangan
Glans penis - Papul dan papulopustul mudah pecah di glans / sulkus koronarius → erosi eritematosa superfisial, skuama koleret putih
Kandidosis kutis a. Kandidosis intertriginosa Faktor : Obesitas, DM, pakaian ketat, pekerjaan Lipatan genital, axila, lipatan bokong, lipatan payudara - Gatal
- Maserasi, eritema, vesikopustul satelit - Eritrasma - dermatitis intertriginosa - dermatofitosis - Menghindari / meghilangkan faktor predisposisi
- Topikal anti fungal : Nistatin, zol, gentian violet
- Sistemik antifungal : nistatin, azol, amfoterisin B
b. Paronikia Faktor : Pekerjaan yang berhub dg air
Kuku - Merah, bengkak - Nyeri
- Retraksi kutikula ke arah lipat kuku proksimal
Tinea unguium
Onikomikois - Depresi transversal lempeng
kuku (Beau’s line)
- Warna kecoklatan hijau di tepi lateral
- Kuku tebal, tetap berkilat, tidak rapuh, tidak ada jar sisa di bawah kuku
PENYAKIT KULIT AKIBAT MYCOBACTERIUM
M. tuberculosis, M. bovis, Bacilus Calmette-Guerin
N
o Penyakit Definisi Predileksi Manifestasi Klinis DD Tata laksana
Gambar 1. Tuberkulosis Kutis Sejati
1. 1
Tuberkulosis inokulasi primer
Belum pernah terinfeksi TB dengan reaksi tuberkulin (-) → (+) - Anak, remaja, dewasa muda - Wajah, tangan, ekstrimitas bawah → trauma Inkubasi 2-4 mgg
- Papul → ulkus indolen, dangkal, dasar granula/hemoragik dg abses miliar atau tertutup jar nekrotik, tepi iregular, bergaung, sekitarnya livid → indurasi (tuberculous chancre)
- TB primary complex of the skin : TB chancre + limfadenopati regional (3-8 mgg post infeksi)
Sifilis, sporotrikosis, blastomikosis, histoplasmosis TBC : R – Rifampisin H – Isoniazid Z – Pirazinamid E – Etambutol S – Streptomisin 2. Tuberkulosis Kutis Sekunder
2. 1
Tuberkulosis kutis verukosa
Reinfeksi (eksogen) orang yang sudah tersensitisasi, reaksi tuberkulin (+) kuat
- Dorsum tangan - Ekstremitas bawah (trauma)
- Papul/papulopustul dg halo ungu, asimptomatik → hiperkeratotik → ekspansi perifer dg penyebuhan sentral / serpiginosa (bulan sabit) → plakat verukosa, fisura, eksudat purulen
Nevus epidermalverukosa, liken planus hipertrofik, verruca vulgaris TBC : R – Rifampisin H – Isoniazid Z – Pirazinamid E – Etambutol S – Streptomisin 2. 2 Tuberkulosis kutis miliaris
Infeksi hematogen tidak terkontrol - Anak, dewasa - Fokus infeksi “ TB fulminan paru / selaput otak - Makula/papul eritematosa - Pustul, nodul subkutan - Lesi purpurik ‘vaskulitik’ generalisata 2. 3 Tuberkulosis kutis orifisialis Autoinokulasi TBC visceralaktif (laring, paru, intestinum, genitourinarius) - resistensi turun thd TBC
- Perbatasan
mukokutaneus hidung, mulut, anus, OUE, vagina, membran mukosa mulut/lidah
- Ulkus cepat meluas, lunak, punched out, tepi bergaung, tidak sembuh spontan, tertutup pseudomembran, mudah berdarah - Nyeri sekali
- Mukosa sekitar edema dan radang
Sifilis, ulkus aftosa, Ca
2. 4
Tuberkulosis kutis gumosa
Penjalaran hematogen saat imunitas turun (malnutrisi, imunosupresi,
imunodefisiensi)
- Nodul subkutan → fluktuasi → abses → fistula dan ulkus - Tidak nyeri
Sifilis, hidradenitis supurativa, panikulitis, infeksi jamur profunda
2. 5
Lupus vulgaris Penjalaran hematogen, limfogen, per kontinuitatum dari adenitis servikal (paling sering) atau TB pulmonal Kronik progresif
- ♀ > ♂
- Kepala dan leher
- Asimptomatik
- Makula, papul merah kecoklatan, lunak
- Permukaan licin / skuama - Diaskopi : apple-jelly color (kuning coklat pucat) → serpiginosa/perifer → plakat → destruktif → ulkus → sikatriks
TB kutis verukosa, sarcaidosis, lupus eritematosus diskoid, lepra
2. 6
Skofuloderma / Tuberculosis colliquativa cutis
Penjalaran per kontinuitatum (dari subkutis- epidermis) ke kulit atas proses tuberkulosis
Anak-anak, remaja, usia lanjut
- Limfadenitis (tanpa radang akut) + periadenitis → perlunakan → konsistensi keras, kenyal, lunak (abses dingin) → pecah → fistul → ulkus linier, tidak teratur, dinding bergaung, jar granulasi lunak, sekitarnya livid, tertutup pus seropurulen/kusta kuning → sikatriks, skin bridge
Hidradenitis supurativa, Limfogranuloma venereum
LEPRA / KUSTA / HANSEN DISEASE
Adalah penyakit infeksi kronis akibat Mycobacterium leprae. Masuk mll kulit lecet, mukosa nasal, denga sel target sel Scwhann (saraf)
No Klasifikasi PatogenesisManifestasi Klinis Diagnosis Tata laksana Gambar
∑ Bentuk Distrib usi Permuka an Batas Lesi Sateli t Aneste si Lesi neuron al 1. Kusta Paucibacillary (PB) 1. 1 Indetermina te 1/bbrp Makula eritema / hipopigmentasi variasi Halus, agak berkilat Variasi Tidak ada +++++ -BTA (-) Lepromin (+) 1 dari 3 : -Bercak kulit mati rasa - Penebalan saraf tepi - Ditemukan kuman tahan asam MDT 6 bulan - Rifampicin 600mg/bln - Dapson 100mg/hari Alternatif : - Ofloxacine 400mg/hr - Monocycline 100mg/hr - Clarithromycine 250mg/hr Anak (10-14thn) : lama 12 – 18 bln - Klofazimin 150mg/bln - Rifampisin 450mg/bln - Dapson 50mg/hr 1. 2 Tuberculoid (TT)
Sistem imunitas seluler ↑ → makrofag hancurkan kuman → makrofag mjd epiteloid → reaksi > → jaringan rusak 1/bbrp < 5 Makula hipopigmentasi, plakat dg central healing Asimetri s Kering bersisik Jelas Tidak ada ++++ + 1. 3 Borderline tuberculoid (BT) 1/bbrp Plakat eritematohypo-chromic berskuama asimetri s Kering
bersisik Jelas Ada +++ ++
2. Kusta Multibacillary (MB) 2. 1 Borderline borderline (BB) > 5 Plakat, dome shape, punched out Asimetri s Agak kasar Agak jelas Ada ++ +++ BTA (+) Lepromin (-) 1 dari 3 : -Bercak kulit mati rasa - Penebalan saraf tepi - Ditemukan kuman tahan asam MDT 12 bulan - Rifampicin 600 mg/bln - Dapson 100mg/hari - Klofazimine 50 mg/hr Alternatif : sama dg PB 2. 2 Borderline lepromatous (BL) Sulit dihitung Makula, papul, nodul eritema / hipopigmentasi Hampir simetris Halus berkilat Tidak jelas Ada + ++++
Anak (10-14thn) : lama 6 – 9 bln - Rifampisin 450mg/bln -Dapson 50mg/hr 2. 3 Lepromatou s (LL)
Sistem imunitas seluler ↓ → makrofag tidak mampu hancurkan kuman → multiplikasi → jaringan rusak Tidak terhitun g Makula eritema / cooper → indurasi Papul, nodul, infiltrat difus simetris Halus berkilat Tidak jelas Tidak jelas - +++++
Sadle nose, kelingking hilang
PENYAKIT KULIT AKIBAT VIRUS
No Penyakit Etiologi Predileksi Manifestasi Klinis DD Tata laksana Gambar
1. Molluscum kontangiosum Pox virus MCV 1-4 - Anak, IMS - Wajah, dada, ekstrimitas - Inkubasi 2-7 mgg
- Papul miliar / lentikular putih lilin - Dome shape dengan delle (lekukan) di tengahnya - Verruca vulgaris - Kondiloma akuminata - Keratoakantoma - Verruca plana - Siringoma Topikal tretionin, ekstraktor komedo, elektrokauter, bedah beku
2. Verruca (kulit, warts) 2.1 Verruca vulgaris / common warts HPV 1-4 Tangan ekstensor
- Papul / nodul kasar - Hiperkeratosis
- Punctata black dots (thrombosed capillaries)
- Autoinokulasi sepanjang goresan (fenomena Koebner) - Molluscum kontangiosum - Keratosis seboroik - Keratosis aktinik - Keratoakantoma - KSS in situ - KSS invasif Topikal : - AgNO3 25%, as. Trikloroasetat 50%, fenol likuifaktum - Bedah beku - Bedah skalpel - Bedah listrik - Bedah laser 2.2 Verruca plana juvenilis Bisa sembuh sendiri
- Muka, leher, dorsum manus dan pedis, pergelangan tangan, lutut
- Anak, usia muda
- Papul miliar / lentikular - Permukaan licin dan rata
- Warna sama dengan kulit / kecoklatan - Lesi linear (fenomena Kobner)
- Siringoma
2.3
Verruca plantaris
- Telapak kaki
- Papul awal → hiperkeratosis, kasar, dengan titik” coklat kehitam (thrombosed capillaries) - Kalus - Klavus - Exoxtosis 2.4 Kondiloma akuminata HPV 6,11,16, 18
- Lipatan yang lembab ♂ : perineum, sekitar anus, sulkus coronarius, glans, muara uretra eksterna, korpus, pangkal penis ♀ : bulba, introitus vagina, porsio uteri
- Vegetasi bertangkai warna kemerahan lama” kehitaman
- Papilomatosa
- Jika ada infeksi sekunder akan jadi abu” dan bau
- Vegetasi besar : giant condyloma (Buschke) - Verruca vulgaris - Kondiloma latum - KSS - Podofilin 25%, as. Trikloroasetat 50%, 5-FU - Bedah listrik - Bedah beku - Bedah skalpel - Bedah laser - Interferon - Imunoterapi 3. Herpes Simpleks 3.1 Orolabial Herpes Primary
HPV tipe 1 1/3 luar bibir bawah
- Asimptomatik
- Herpetic gingivostomatitis
- eritema → vesikel erosi / ulcer tertutup membran putih - Limfadenopati regional Impetigo vesikobulosa Antivirus : Acyclovir, valacyclovir, famciclovir, foscarnet Recurrent - Asimptomatik - Gejala prodormal Cold sore :
- Gatal, geli, burning slm 24 jam - Tidak ada gejala sistemik
- Vesikel dengan dasar eritematous → erosi, krusta
3.2 Genital Herpes
Primary HPV tipe 2 ♂ : glans, batang penis ♀ : vulva, perineum, vagian, serviks
- Asimptomatik
- Fever, headache, malaise, myalgia - Nyeri, gatal, disuria, discharge - Inguinal limfadenopati
- Plak eritema → vesikel → pustul → erosi
Ulkus durum, ulkus mole, ulkus mixtum
Antivirus :
Acyclovir, valacyclovir, famciclovir, foscarnet Edukasi
Reccurent
- Gatal, burning, fisura, merah, iritasi akibat erupsi vesikel
- Disuria, rectal discomfort
- Lesi mirip dengan primary, tp lebih sedikit
4. Varicella /
Chickenpox / cacar air
Varicella zoster virus
- Anak < 10 tahun - Muncul awal dari wajah lalu menyebar ke badan dan ekstrimitas
- Exantem → papul → vesikel umbilikasi → pustul dan krusta
- Lesi yang muncul bervariasi
Variola / Smallpox
- Topikal : calamine lot, salicyl talk
- Oral : antivirus, simptomatik - Jika ada infeksi sekunder - AB oral
5. Herpes Zoster Adl reinfeksi dari chickenpox
Varicella
zoster virus - N. V1 dan dada
- Nyeri unilateral
- Vesikel / bula di dermatom - Paresthesia - Bisa menjadi PHN - Dermatitis venenata - Herpes simpleks - Antivirus oral : acyclovir 5x800mg/hr slm 7 hari, valacyclovir 3x1000mg/hr - Terapi simptomatik
DERMATITIS / EKZEMA
Adalah peradangan kulit (epidermis dan dermis) akibat faktor eksogen/endogen, dengan manifestasi klinis efloresensi polimorfik (eritema, papul, vesikel, krusta, skuama, likenifikasi, ekskoriasi,
hiper/hipopigmentasi, edema)
N
o Klasifikasi Predileksi Manifestasi Klinis DD Tata laksana
Gambar 1. Perjalanan Penyakit
1. 1
Akut Epidermis - Edema inter dan ekstrasel → spongiosis
- Sel radang
Dermis - Vasodilatasi kapiler
- Infiltrat perivaskuler 1.
2
Subakut Epidermis Spongiosis, akantosis, parakeratosis
Dermis Infiltrat
1. 3
Kronik Epidermis Spongiosis, akantosis,
parakeratosis,hiperkeratosis, papilomatosis
Dermis Sel limfohistositik
2. 1
Dermatitis atopik Adl kronik (remisi-eksaserbasi)
Umum :
- Kulit kering, gatal → garuk → inflamasi - Akut : eritema, papul, plak batas tidak tegas, edema (puffy) → dry, crack, scale
- Kronik : likenifikasi (kulit menebal akibat garukan terus menerus dengan bekas), fissura
- Bayi (0-2thn) : wajah ekstremitas - kulit merah, vesikel kecil, puffy surface - Krusta basah, fissura
-Edukasi, tetap kering, hindari pencetus - Kortikosteroid - AB, antihistamin - Siklosporin - Ultraviolet
- Anak (4-10thn) : lipatan ekstrimitas - Papular, Likenifikasi kering, erosi, krusta
- Dewasa : ekstremitas leher, anogenital - Likenifikasi (eksaserbasi akut) kering, ekskoriasi
2. 2
Dermatitis numularis Adl kronik residif Akibat dr : alergi, atopi
Ekstremitas ekstensor - Lesi bulat/lonjong sebesar uang logam (papul, vesikel, krusta)
- Lesi multipel, simetris
- Fokal infeksi - Cegah iritasi - Kortikosteroid 2. 3 Neurodermatitis sirkumskripta
(Lichen simplex chronicus-Vidal)
- Dewasa
- Daerah yang mudah digaruk ♂ : pergelangan tangan dan kaki, siku, lutut, perineum, skrotum, anal ♀ : nuchae, suboksipital, vulva
- Umumnya 1, tp bisa lebih
- Batas tegas, skuama, likenifikasi, keratotik, kering, gatal
- Nodul (tipe prurigo nodularis)
- Psoriasis - Dermatitis seboroik - liken planus - Kortikosteroid - Cegah garukan - Edukasi
2. 4
Dermatitis seboroik Pityrosporum ovale - Scalp
- Wajah : butterfly area (sering salah kira dengan psoriasis rosasea), kening - Badan
- Genitalia dan daerah lipatan
- Kronik, lokalisasi
- Orange/merah s/d gray/white skin + white dry scaling macula
- Papul, patches - Gatal
- Batas tidak tegas
- Skuama berminyak, warna kekuningan, dasar eritema
- Kalau di kepala = ketombe (pityriasis sicca) - Psoriasis rosasea - acne vulgaris - Impetigo - dermatofitotis - Shampo selenium sulfate, ketoconazole - Itrakonazole sistemik Eksogen 2.5 Dermatitis kontak DK iritan (popok)
Pada semua orang, akibat pemakaian pertama kali (pengaruh imunologik) - Paling sering di tangan
- Lesi terbatas hanya pada bagian yang kena - Burning, stinging sensation → gatal - Akut : eritema batas tegas, edema superfisial
Eritema → vesikulasi/blister → erosi → krusta → krusta lepas → eritema → nekrosis → nekrosis lepas → ulserasi → healing - Kronis : papul, plaque, fissura, scaling, krusta
- Muncul sangat cepat
- Hindari kontak - Obat (tergantung stadium) : kortikosteroid ← popok DK orto-ergik (iritan kumulatif)
Pada semua orang, akibat pemakaian berulang
DK alergi Tidak pada semua orang, akibat pemakaian berulang (Reaksi alergi tipe IV)
- Gatal → sakit
- Akut : eritema → papul → vesikel → erosi → krusta → scaling
- Kronis : papul, plaque, scaling, krusta - Batas kurang jelas, menyebar ke perifer - Muncul 12-72 jam stlh kena
alergi nikel
PSORIASIS
Psoriasis
scalp, tungkai ekstensor,
siku, lutut, lumbosakral,
kuku.
- Lesi batas tegas
- Eritema
- Ditutupi skuama kasar
- Besar lesi variasi : milier – plakat
- Biasanya bilateral dan simetris
- Auspitz sign : berdarah jika
dilepaskan
- Koebner sign
- dermatomyositis
- lupus erythematosus
- seborrheic dermatitis
- pityriasis rosea
- lichen planus
- eczema
- psoriasiform syphilis
- Hindari faktor pencetus
- Ketenangan fisik dan mental
- Kortikosteroid
- Analog vit D3 : calcitriol, tacalcitrol,
calcipotriol
- Retinoids : tazarotene
- As. salisilat
← Koebner
sign
Psoriasis inversa
Daerah lipatan, flexor
Psoriasis gutata
Lesi ukuran seperti tetesan air
2-5mm.
Psoriasis unguium
Psoriasis pustulosa
- Palmar dan plantar
- Generalized (von Zumbusch)
Spti psoriasis umumnya
Psoriasis
membran
mukosa
Eritrodermic psoriasis
exfoliative dermatitis
PITYRIASIS ROSEA
Inflamasi exantem ringan dengan ciri papul dan makula dengan warna salmon.
Penyakit
Etiologi
Predileksi
Manifestasi Klinis
DD
Tata laksana
Gambar
Pityriasis
rosea
Picornavirus-like
particle
HHV-7 dan HHV-6
reaktivasi
- Usia 10-43
- Musim panas dan
kering
- Patch oval/circinata (bulat) ditutupi
makula eritematous (Herald
patch/Mother patch/Primary
medallion)
- Exantem : papul dan plak
- Squama halus + koleret (skuama
melingkar)
- Tepi meninggi
- Central healing
- Moderate pruritus
- Christmas tree pattern di
punggung
- Akantosis ringan
- Focal parakeratosis
- Epidermis ada eritrosit
- Spongiosis
- Limfosit
- Dermatitis seboroik
- Tinea circinata
- Makular sifilis
- Erupsi obat
- Exantem virus
- Psoriasis
- Simptomatik :
antihistamin, anti gatal
- Topical glukokortikoid
- UV B
ERUPSI OBAT
Adalah perubahan kulit dan membran mukosa akibat pemberian obat dosis lazim.
Jenis
Erupsi Eksantematosa
Reaksi Sindrom Hipersensitivitas
Eksantema Fikstum
Etiologi
AB (penicillin, trimetoprim-sulfametoksazol)
Antikonvulsan aromatik, sulfonamid, dapson,
nitrofurantoin, nevirapin, minosiklin, alopurinol
NSAID, sulfonamid, trimetoprim-sulfametoksazol, barbiturat,
tetrasiklin
Predileksi
Batang tubuh : simetris, perifer
Mukosa oral dan genital
Manifestasi
klinis
- Morbiliform / makulopapular eritematosa
Erupsi eksantematosa + demam + keterlibatan orang
internal
- Hiperpigmentasi pasca inflamasi
- Makula eritematosa, merah terang/merah hitam (dusky
red)
→ plakat edematosa, dapat terjadi bula/erosi
DD
Eksantema viral, peny kolagen vaskular,
infeksi bakteri
Diagnosis
PF (diseminata dan simetris, keterlibatan organ dalam, bentuk kelainan)
Test eliminasi
Test provokasi
Test in vivo : intradermal, tempel
Test in vitro : RAST, LFT
Imunopatologik
Tata laksana
Eliminasi obat pencetus
Sistemik : kortikosteroid (prednison), antihistamin
INSECT INJECTION REACTION
N
o
Penyakit
Predileksi
Manifestasi Klinis
DD
Tata laksana
Gambar
1. Pediculosis
Hipersensitivitas thd saliva kutu (mite) / thd antikoagulan yang ditusukkan shg terjadi pruritic dermatitis
1.
1
Pediculosis humanus var.
capitis
- Scalp (postauricular,
temporal, occiput), alis, bulu
mata, pubis, jenggot
- Anak dan dewasa
Melalui kontak langsung
- Pruritus → digaruk → infeksi
sekunder : dermatitis, impetigo,
furunculosis, plica pelonnica (rambut
menempel karena adanya cairan
krusta), pembesaran KGB regional
- telur dan kutu
- Tinea capitis
- Dermatitis
seboroik
- Impetigo
- Foliculitis
- Hair casts
- Topikal pediculicides :
pyretrins + piperonyl
butoxide, permethrin,
malathion, lindane
- Nits removal
- Cuci sisir dan sikat
1.
2
Pediculosis humanus var.
corporis
(Pediculosis vestimenti,
Vagabond’s disease)
- General itching
- Makula eritem, urtical wheals,
ekskoriasi papul
- Parallel linear scratch-marks
- Pigmentasi dan penebalan kulit
- Infeksi 2
nd- Limfadenopati
- Lice / telur di baju/kasur
- Skabies
- Neurotic
excoriation
- Cuci dan setrika baju dan
sprei
- Malathion / DDT
- Mandi dengan sabun
- Topikal kortikosteroid dan
anti gatal : u/ dermatitis
- Oral AB : u/ pioderma
Permethrin
1.
3
Phthirus pubis / Pediculosis
pubis
(crabs, phthiriasis)
- Direct contact, pakaian, sprei
- Pubis, axila, rambut halus di
paha, badan, perianal area,
jenggot, kumis, alis, bulu
mata, scalp perifer
- Gatal hebat
- Macula-ceruleae (taches blues)
- Louse bite : intrakutan hemorrage
- Black dots
- Kutu dan telur
- Dermatitis
seboroik
- Dermatomikosis
- Topikal pediculicides :
permethrin, pyrethrins +
piperonyl butoxide,
lindane
-Bulu mata : petrolatum +
removal
- Cuci setrika pakaian dan
sprei
2. Scabies
Penyakit kulit akibat Sarcoptes scabiei var. hominis dan produknya
- Direct contact, mll pakaian
- Anak : wajah, scalp, telapak
tangan dan kaki
- Dewasa
- Stratum korneum tipis
- Gatal hebat, terutama malam
- Rash (bisa sampai eritroderma)
- Kanalikuli ( di stratum korneum)
- Ekskoriasi, impetigo, eksema
- Menyerang manusia secara
berkelompok
- Ada tungau
- Dermatitis
atopik
- Prurigo
- Pedukulosis
korporis
- Seluruh anggota keluarga
harus diobati
- Skabisid topikal :
Permethrin 5%, Lindane
1%, Sulfur presipitatum
5-10%, Benzil benzoat
20-25%, Krotamiton 10%
- Anti gatal
- AB jk ada infeksi
sekunder
- Pakaian dicuci dan
setrika
3. Creeping Eruption
Etiologi :
Ancylostoma brazilliense, A.
caninum, Gnatostoma babi
dan kucing, Echinococcus,
Strongyloiders strecoralis,
Dermatobia maxiales, Lucilia
caesar, larva lalat
- Bentuk lesi berkelok-kelok
(penetrasi ke kulit dermoepidermal,
dalam bbrp jam/hari muncul gejala
kulit)
- Eritematous, serpiginous, papular,
vesikular, linear lesion
- Skabies
- Dermatofitosis
- Insect bite
- Herpes Zoster
- Albendazol, ivermectrin,
tiabendazol, kloretil
- Bedah beku
PRURIGO
Adalah dermatosis ditandai papul, prurigo, sangat gatal, kronik rekuren
Papul prurigo : papul berbentuk kubah dengan vesikel dipuncaknya
N
o
Penyakit
Etiologi
Predileksi
Manifestasi Klinis
DD
Tata laksana
Gambar
1.
Prurigo Simpleks
Belum
diketahui
Badan, ekstrimitas
ekstensor, wajah, daerah
kepala berambut
- Papul prurigo
Simptomatik
2.
Dermatosis
pruriginosa
Klasifikasi :
a. Strofulus
- Bayi, anak
- Ekstrimitas ekstensor,
wajah, leher, badan
- Papul urtikaria kecil
- Gatal → garuk → ekskoriasi, infeksi
sekunder, likenifikasi, ulkus ektimatosa
- Perbesaran KGB
- Eliminasi insekta :
insektisida
- Simptomatik
b. Prurigo
hebra
- Anak
- Ekstrimitas ekstensor,
bokong, perut, wajah
- Simetris
Distal > proksimal
Tungkai > lengan
- Papul prurigo (palpasi > inspeksi)
- Gatal → garuk → erosi, ekskoriasi,
krusta, hiperpigmentasi, likenifikasi,
eksema, infeksi sekunder, sikatriks
- Perbesaran KGB (bubo prurigo)
- Nafsu makan turun, mudah marah,
murung
- ada 2 : prurigo mitis dan prurigo
agria/feroks
Skabies,
dermatitis
herpetiformis
- Hindari faktor
internal/eksternal
- Simptomatik
- AB jika adan infeksi
sekunder
3.
Prurigo nodularis
Adl neurodermatitis
sirkumskripta
bentuk nodular
atipik
- Belum
diketahui
- Jarang terjadi
- Perempuan usia
pertengahan / lebih tua
- Nodul multipel di ekstensor ekstrimitas
- Bilateral, linier
- Kulit di antara lesi normal
- Pruritus paroksismal hebat
- Kronik
- Eliminasi faktor
provokatif / penyakit dasar
- Topikal kortikosteroid :
poten oklusif / suntikan
triamnisolon asetonid
intralesi
URTIKARIA
Adalah reaksi vaskular kulit (edema dermis superfisial)
EtiologiObat Makanan Infeksi dan infestasi Inhalan Kontaktan Trauma fisik
- Penisilin, sulfonamid, sedatif, pencahar, hormon, diuretik (Imunologik)
- Kodein, opium, polimiksin B, kurare, D-tubokurarin, media radiokontrak (non-imunologik) - Aspirin, NSAID
- Angiotensin-converting enzyme inhibitors
- Coklat, kerang, kacang, tomat, stroberi, melon, babi, keju, bawang putih, rempah” - Telur susu : anak”
- Zat tambahan : ragi, salisilat, as. Sitrat, albumin, zat warna, as. Benzoat
- Bakteri, virus, jamur, parasit
- Fokal infeksi
- Serbuk bunga, tungau debu rumah, bulu binantang, biji kapas, formalaldehid, akrolein, kosmetik, aerosol
- Bulu / air liur binatang, binatang laut, serbuk tekstil, tumbuhan, buah, obat, kosmetik, bahan kimia
- Termal (urtikaria dingin, panas, kolinergik)
- Radiasi elektromagnetik (urtikaria solaris)
- Air (urtikaria akuagenik) - Mekanik (urtikaria tekanan, dermografisme, vibratory angioedema) - Latihan (exercise-induced anaphylaxis) N o Penyakit Klasifikas i Predileksi
Manifestasi Klinis Diagnosa DD Tata laksana Gambar
1. Urtikaria
(biduran, kaligata, hives, nettle rash)
- Lesi timbul cepat, hilang perlahan (dalam 24 jam) - Ditandai urtika
- Lokal / general
- Gatal, tersengat, tertusuk Berdasarkan lamanya : Akut: ≤ 6 minggu, Kronis : > 6 minggu Berdasarkan patogenesis : Imunologik, Non-imunologik, Idiopatik
1.
1 Urtikaria demografisme
- Urtikaria linier dengan flare eritematosa disekelilingnya - Timbul beberapa detik-menit setelah digores dg benda tumpul
- Test provokatif : gores kulit dengan benda tumpul → urtika linier - Vaskulitis urtikarial - Pemphigoid bulosa - Eritema multiforme - Granuloma annulare - Sarkoidosis - Limfoma sel T kutaneus - Urtikaria pigmentosa
- Hindari faktor pencetus - Antagonis reseptor histamin : AH H1, AH H1 dan H2, antidepresan trisiklik - Hambat pelepasan histamin : ß adrenergik, kromoglikat - Kortikosteroid, kolkisisn siklosporin, metotreksat, nifedipin, stanozolol, tranexamic acid, propanolol - Desensitisasi - Eliminasi diet 1. 2 Urtikaria kolinergik - Badan - Ekstrimitas proksimal (tanpa telapak tangan dan kaki)
- Urtikaria pungtata 1-3mm, dikelilingi halo eritematosa 1-2cm - Gatal
- Disertai nyeri perut, sakit kepala, diare, muntah
Etiologi : peningkatan suhu initi tubuh krn latihan, stres, demam, lingkungan
- Test provokatif : latihan, mandi air hangat → test kulit metakolin
1. 3
Urtikaria dingin Wajah, tangan - Timbul saat penghangatan kembali setelah kedinginan (penghangatan suhu lingkungan/ kontak langsung denga benda dingin)
- Test provokasi : tempel es batu dibungkus plastik slm 5-20 menit
(KI : urtikaria dingin sekunder)
1.
4 Angioedema
- Jar. yang mudah digerakkan : kelopak mata, bibir, lobus telinga, genitalia eksterna)
- Membran mukosa : mulut, lidah, laring
- Edema sampai dermis dalam / subkutan / submukosa
- Bisa berlangsung beberapa hari Angioedema herediter : tanpa gatal dan tanpa urtika
TUMOR KULIT
Adalah benjolan berdasarkan pertumbuhan sel / jaringan
No Penyakit Definisi Etiologi Predileksi Manifestasi Klinis DD Tata laksana Gambar
1. Tumor Jinak 1. 1 Nevus pigmentosus (nevus sel nevus, nevus nevoseluler) Adalah tumor jinak yang tersusun dari sel” nevus
Sel” nevus dari neural crest membentuk sarag kecil di lapisan sel basal epidermis dan di zona taut dermo-epidermal → membelah → masuk dermis → sarang” di dermis
Bisa di semua bagian - Lesi datar, papuler, papilomatosa 2-4 mm (variasi kecil sampai besar)
- Pigmentasi variasi (warna kulit – coklat hitam) - Melanoma maligna - keratosis seboroik berpigmen
- Umumnya tidak perlu - Kosmetik/iritasi : eksisi - Curiga keganasan : eksisi + histopatologi Klasifikasi
a. Nevus junctional (resiko keganasan) Lesi datar, coklat hitam, permukaan halus, tidak berambut
b. Nevus compound (resiko keganasan) Lesi sedikit menonjol / papilomatosa, coklat, kadang berambut
c. Nevus intradermal Lesi bentuk kubah / bertangkai
1. 2
Keratosis seboroik
Genetik, matahari, virus (tumor epidermal tersering)
- Usia pertengahan ke atas
- Dada, punggung, scalp, wajah, leher, ekstrimitas (tanpa telapak dan mukosa)
- Makula → papul verukosa, stuck-on
- Coklat muda kemerahan – hitam - Besarnya mm – cm - Asimptomatik - Kadang gatal - Melanoma - Keratosis aktinik - Nevus pigmentosus - Kuretase - Bedah beku - Bedah listrik - Laser CO2
Keratosis Aktinik (solaris)
(lesi prekanker epitelial tersering – KSS) - ♂ > ♀ - Kulit terang - Terpajan UV B : kepala,leher, lengan, punggung tangan - KA eritematosa : papul
eritematosa, datar, kasar, skuama kering, batas tidak tegas
- Palpasi > inspeksi - Fokus” keratinosit atipikal, pleomorfik di lapisan sel basal dan menonjol ke papila dermis
- Keratosis seboroik iritan - Psoriasis - Dermatitis seboroik - KSS - Bedah beku - Bedah listrik - Bedah kimiawi - Laser - Kuretase - Dermabrasi - Photodynamic therapy -Imiquimod 1. 3 Kista epidermal (epidermal inclusion cyst, infundibular cyst) Proliferasi sel epidermis di dermis
Tidak diketahui - Usia pubertas – dewasa
- Ekstrimitas, wajah, leher
- Konsistensi tegang, lentikuler – numuler
- Mobile, tetapi melekat pada kulit - Di bagian atas terdapat titik hitam (perlengketan sisa saluran kelenjar)
- Warna pucat kuning, kenyal, fluktuasi (-)
- Kista subkutis, dinding terdiri dari sel epidermis dg keratin tersususn berlapis
- Lipoma - Fibroma
Bedah eksisi (angkat dinding kista keseluruhan. Kista dermoid (dermoid cyst) Gangguan embriologis
Tidak diketahui - Anak
- Kepal, leher, mukosa mulut
- Kista soliter, lentikular – numular berisi cairan seperti mentega cair - Mobile, tunggal,lunak, perabaan lembut
- Dinding kista : epidermis + folikel rambut dalam rongga kista
- Neurofibroma - Kista epidermal
Eksisi total
1. 4
Milia Sumbatan saluran kelenjar ekrin - Dewasa
- Wajah, bawah mata, konjungtiva, korpus penis
- Kista bintik” kecil, putih, berkelompok (papul”) - Retensi kista
- Dinding : sel epidermis dg cairan putih kuning - Siringoma - Kistaepidermal - Bedah listrik - Elektrolisis - Elektrofulgurasi 1. 5 Steatoskistom a multipleks
Belum jelas, autosomal dominan - Pubertas - ♂ > ♀
- Skrotum, paha atas, lengan atas bagian belakang
- Nodul kecil 2-5mm, lunak, kuning mengkilat
- Berkelompok dan konfluensi, berlobus”, perabaan agak keras - Berisi cairan seperti krim kuning - Dinding kista sel epidermis + folikel rambut dengan lanugo
- Kista epidermal - Kista dermoid
- Eksisi - Ekstirpasi kista
1. 6
Xantelasma Salah satu bentuk xantoma planus
- Defek biokimia genetik - Proliferasi limforetikuler + disposisi lemak
- Penyakit sistemik (abN kadar lipoprotein darah)
- Mata (kanus internus)
- Papul, nodul, plak, permukaan datar, kuning orange, ukuran variasi 2-30mm
- cenderung simetris dan permanen - Lipoma - Fibroma - Eksisis total - Kauterisasi dengan resiko sikatriks/ektropion 1. 7 Xantoma tuberosum Kelainan metabolisme lipoprotein, autosomal resesif
- siku, lutut, ketiak, bokong
- Plakat orange kekuningan - Benjolan membesar (bola tenis), kenyal, kuning keunguan - Tidak nyeri - Xanthoma tendinosum - Hindari makanan dengan alkohol - Makan rendah KH, rendah protein - Ekstirpasi total / kemokauterisasi TCA 1. 8 Xantoma tendinosum Xantoma yang ada di tendon
Kelainan metab lipoprotein, terutama hipoproteinemia tipe 2 dan 3
- tendo Achilles, ekstensor jari, tuberositas tibia, maleoli
- Papul → Nodul keras, ireguler - Tumbuh lambat - Tidak nyeri - Xantoma tuberosum 1. 9 Lentigo solaris (lentigo senilis, liver spots)
Adalah faktor resiko KSS dan KSB
- Lokasi terpajan matahari
- Makula hiperpigmentasi, coklat muda – hitam dg d < 1cm - Batas rata/ireguler, konfluensi - hiperplasia keratosit dan melanosit
- rete ridges menajang club-shaped / bud-like - Lentigo simpleks - Nevus juctional - Keratosis aktinik berpigmen - Lentigo maligna - Kurangi pajanan matahari - Bedah beku - Laser Q-switched - Krim pemutif dihroquinon 2. Tumor Ganas 2. 1
KSB (karsinoma sel basal) (epitelioma sel basal, ulkus rodens, ulkus Jacobi, karsinoma rodens)
- Pajanan sinar matahari - Terapi radiasi - Genetik - Imunosupresi - Daerah terpajan matahari (kepala, leher)
- Berasal dari sel nonkeratinisasi di lap basal epidermis - Tumor 1/bbrp nodul kecil mengkilap
- Depresi sentral +/- ulserasi, krusta, perdarahan - Rolled border : tepi menggulung
- Telangiektasis
- Destruktif lokal, sangat invasif - Tumbuh lambat, jarang metastasis
- Eksisi dan bedah Mohs - Kuretase dan elektrodesikasi - Bedah beku - 5FU - Imunoquid - Photodynamid therapy
- Radiasi ulkus rodens
Klasifikasi
a. KSB nodular - Kepala dan leher (Paling sering)
c. KSB superfisial - Batang tubuh Bercak eritematosa batas tegas (eksema)
d. KSB morfeaform - Agresif Menyerupai jaringan parut, kuning gading e. Fibroepithelioma of pinkus - Punggung bawah Papul merah muda
2. 2
KSS (karsinoma sel skuamosa) (prickle cell carcinoma, karsinoma epidermoid)
- Radiasi dan pajanan panas kronik
- Zat karsinogen - Imunosupresi
- Penyakit yang mendasari - HPV
- Genodermatosis
- ♂ > ♀ 40-50thn - Punggung tangan dan mukosa
- Papul/plakat eritematosa, keratotik, keras
- Berpigmen, nodul, ulkus, cutaneous born, verukosa, abses
- Tumbuh lambat/cepat, invasif - Metastase limfogen
- Eksisi - Bedah Mohs - Kemoterapi - Radioterapi - Stop rokok, kurangi alkohol
2. 3
Melanoma maligna - UV
- Fenotipe kulit Fitzpatrick I dan II - Nevi melanositik
- Genetik
- Mutasi p16, BRAF, MCIR - xeroderma pigmentosum
- Jarang - Usia 30-60 thn
ABCDE : * tidak utk NM A : asimetris
B : batas ireguler C : color variation
D : diameter > 6mm / ugly ducking sign E : elevasi
- Invasif horisontal/vertikal
- Metastase luas dan cepat (limfogen, hematogen)
- Radioresisten Klasifikasi
- Superficial spreading melanoma (SSM) - Nodular melanoma (NM) - Lentigo maligna (LM) dan lentigo maligna melanoma (LMM)
2. 4 Bowen disease (KSS in situ) - Pajanan UV - Paparan arsen - Radiasi - Imunosupresi - Infeksi HPV 16 Daerah terpajan matahari (kepala, leher, tungkai bawah)
- Mengenai kulit dan membran mukosa
- Lesi tipikal : plakat tipis merah muda s/d eritematosa, diskrit, membesar perlahan, batas tegas, tepi ireguler, permukaan tertutup skuama / krusta - Keratinosit atipik di seluruh epidermis, termasuk bag intraepidermal adneksa kulit - Membran basal intak
- KSS superfisial - Dermatitis - Psoriasis - Liken planus - Keratosis aktinik - Keratosis seboroik iritatif - Melanoma amelanotik
- Bedah dan destruktif : eksisi, bedah
mikrografik Mohs, kuretase, bedah beku - Topikal : 5FU 5%, imiquimod 5% - Ablatif non bedah : laser ablatif, radioterapi, photodynamic therapy
PENYAKIT VESIKOBULOSA
No Penyakit Etiologi Predileksi Manifestasi Klinis DD Tata laksana Gambar
1. Pemphigus
1.1
Pemphigus vulgaris autoimun - dewasa tua, hamil, anak”
- Mukosa, mulut, faring - Kepala, wajah, daerah tekanan, ketiak, lipat paha - Biasa lesi mulai dari mulut
- Bula mudah pecah, cairan bening s/d seropurulent/hemoragik, Erosi mukosa - Sembuh dengan hiperpigmentasi patch - Nikolsky sign (+) : jika ditekan tjd erosi - Asboe-Hansen sign / bulla phenomenon (cairan menyebar dalam kulit jika bula ditekan)
- Erosi nyeri - Lesi bau mayat - Suprabasiler akantolisis - Intra epidermal blister Tzanck test (+) : sel akantolitik - IF : IgG di keratinosit - Pemphigoid bulosa - Pemphigus vulgaris - Dermatitis herpetiformis - EBA - Pemphigus foliaceus - Pemphigus Vegetans - Pemphigus IgA - Kortikosteroid - Immunosupresive therapy - Sitostatika - Higiene, aseptik 1.2 Pemphigoid bulosa / parapemphigus autoimun - 60-80thn (paling sering) - aksila, paha medial, selangkangan, abdomen, lengan flexor, kaki - Mukosa mulut 10%
- Eritema, papul, urtikaria → bula - Bula : besar, tegang, bulat/oval - Subepidermal bula - IF : IgG di DEJ, C3 - Kortikosteroid - Immunosupresive therapy 1.3 Pemphigus foliaceus 1.4 Pemphigus eritematous 2. Dermatitis Herpetiformis
Adalah kronik, recurrent, erupsi pruritik yang muncul simetris di ekstrimitas dan tubuh. - HLA B8, DR3
- Intoleransi gluten + halogen
- Siku, bahu, bokong, kepala, rongga mulut, leher, ketiak
- Gatal intense, episodik - Nyeri
- Papul eritema / wheal like plaques, bula - Muncul dalam kelompok”
- Simetris
- Jika digaruk erosi dan krusta - Subepidermal bula
- IF : Granular IgA di puncak papil
- Pemphigoid bulosa - Pemphigus vulgaris - Dermatitis herpetiformis - EBA - Pemphigus foliaceus - Pemphigus Vegetans - Pemphigus IgA - Dapsone - Gluten free diet
3. Toxic Epidermal Necrolysis (TEN, Lyell disease)
3.1
Staphylococcal TEN / SSSS (Ritter von Rittershain/Dermatitis exfoliativa pada anak)
S. aureus II coagulase
- Anak < 5 tahun - Wajah, leher, ketiak, lipak paha
- Demam
- Morbiliform eritema dan bula - Bula subcorneal (intraepidermal) - Self limiting
TEN - Penisilinase resisten AB - Silver sulfadiazin
3.2
TEN / SSS Drug induced (sulfa, barbiturat, anti epilepsi, as. salisilat
- Dewasa - Mukosa dan kulit > 30%
- Prodormal rash : morbiliform
Early : makula, blister, Nikolsky sign (+) → luka
bakar tingkat 2 Recovery : regrowth epidermis - Demam > dr SJS
- Bula intra dan subepidermal
- Isolasi
- Kortikosteroid dosis tinggi - Stop obat yang menyebabkan
Steven Johnson syndrome (SJS)
- Mukosa dan kulit < 10%
TEN/SJS overlap 10-30%
