• Tidak ada hasil yang ditemukan

Volume 2 Nomor 2 Edisi 2 Desember 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Volume 2 Nomor 2 Edisi 2 Desember 2014"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI PERHITUNGAN NILAI DEVIASI KADAR BLENDING NIKEL PADA

ANALISA POIDMETER FENI 1, 2, 3

PADA PT. ANEKA TAMBANG UBP NIKEL

SULAWESI TENGGARA

Oleh : Sahrul ST.

Teknik pertambangan Universitas 19 November Kolaka

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi rasio perbandingan blending yang paling kecil menghasilkan nilai deviasi nilai kadar feed ore blending pada saat di dalam Rotary Dryer( Poidmeter/mixing Plant ), selain itu juga diUntuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi optimalisasi proses blending nikel pada Stockyard Pabrik dan SOM.

Berdasarkan hasil deviasi nilai rata-rata di analisa podmeter/Mixing Plant dari seluruh

komposisi rasio blending yang ada menunjukan bahwa rasio blending 1 : 1 : 1 ( Pomalaa 09, Leppe 748 dan buli 06 ) pada FeNi 2 yang menghasilkan angka deviasi

rata-rata terendah sedang dari ketiga pabrik pengolahan dan pemurnian yang dimiliki oleh PT. Antam Pomalaa menunjukan bahwa di pabrik Ferronikel 3 yang menghasilkan nilai deviasi rata-rata Ni, BC, dan S/M yang paling kecil dibanding dengan nilai deviasi rata-rata yang terjadi di Ferronikel 1 dan Ferronikel 2.

PENDAHULUAN

Bijih nikel laterit adalah endapan nikelferrous yang terjadi karena proses mineral olivine pada peridotit terdekomposisi oleh air tanah yang bersifat asam. Bijih nikel laterit diklasifikasikan menjadi bijih nikel garnierite/saprolit dan bijih nikel serpentin. Bijih nikel limonit adalah jenis endapan yang terjadi akibat proses dekomposisi air tanah yang bersifat asam, sehingga magnesium (MgO) dan nikel (Ni) terlarut, sedang silikon tersuspensi sebagai koloid silika kelapisan bawah. Besi dipermukaan segera teroksidasi sebagai hematite. Sebagian besar kobalt dan nikel yang ada dalam larutan kemudian membentuk kopresipitat dengan besi di dalam larutan padat (solid solution) pada kisi gutit. Pada lapisan ini besi terlihat lebih dominan. Bijih nikel garnierite/saprolit adalah jenis endapan yang terjadi akibat proses pelindihan. Larutan yang masih mengandung magnesium, nikel dan silika kelapisan bawah sampai akhirnya larutan asam dinetralisir oleh batuan dan tanah pelapukan. Pada tahap ini terbentuk endapan hidrat dari nikel magnesium silika. Bijih nikel serpentinadalah jenis endapan yang terdiri atas batuan asal yang mengandung

(2)

nikel. Kadar nikelnya sangat heterogen berkisar antara nikel bijih limonit dan nikel bijih garnierite/saprolit (Sukandarrumidi, 1999).

Proses blending merupakan proses terkendali pencampuran dua atau lebih produk secara bersamaan, dengan kualitas spesifik yang berbeda untuk menghasilkan produk yang sesuai denga permintaan pasar. Proporsi dari masing-masing produk di control agar menghasilkan produk akhir tunggal yang terpisah dengan kualitas spesifik yang diinginkan.

Masalah yang sering kali terjadi dalam proses blending yang dilakukan adalah komposisi kualitas dan kuantitas dari tiap endapan nikel yang di blending hanya dilakukan atau di estimasi secara manual. Secara teoritis, kelemahan dengan cara ini dapat dilihat dari ketidakmampuannya dalam menghasilkan kualitas blending yang baik dan seringkali tidak akurat dari target blending yang telah direncanakan. Sehingga konsekuensi dampak yang terjadi adalah kerugian terhadap perusahaan karena harus terkena Rejection dan Penalty oleh buyer serta kerugian biaya operasi dan produksi yang sangat besar bagi perusahaan sendiri.

LOKASI PENELITIAN

PT. Aneka Tambang Tbk. UBPN Operasi Pomalaa terletak di kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara. Dari Ibu kota kabupaten Kolaka jaraknya ± 30 km, Sedangkan dari ibukota propinsi Kendari ± 180 km. Seperti yang terlihat pada gambar 1.

Gambar 1. Peta Lokasi KP PT. Aneka Tambang Tbk (PT Antam UBPN Pomalaa, 2008)

(3)

METODOLOGI PENELITIAN Pengumpulan Data

Dalam hal ini ruang lingkup kegiatan yang dilaksanakan adalah mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan masalah yang diangkat dalam penelitian baik itu data primer maupun data sekunder ( data kualitatif dan kuantitatif ) Seperti data teoritis blending ore pada SOM, realisasi kadar feed ore di poidmeter/mixing plant, data deviasi kadar feed ore antara di teoritis dan setelah di poidmeter.

Deviasi rata-rata kadar feed ore antara hasil teoritis dengan di Poidmeter/mixing Plant

Kegiatan yang dilakukan adalah menghitung nilai deviasi ( selisih ) antara hasil teoritis rencana blending di FeNi 1, FeNi 2 dan FeNi 3 dengan hasil realisasi di poidmeter, untuk menghitung besarnya deviasi yang terjadi digunakan rumus sebagai berikut :

( Hasil teoritis rencana blending – hasil realisasi feed ore di poidmeter )

Analisis hasil perhitungan deviasi rata-rata kadar feed ore tiap rasio blending di poidmeter/mixing plant FeNi 1, FeNi 2 dan FeNi 3

Kegiatan yang dilakukan adalah menghitung deviasi ( selisih ) rata-rata tiap rasio blending masing-masing di FeNi 1, FeNi 2 dan FeNi 3 untuk mencari tahu rasio perbandingan mana saja yang menghasilkan nilai deviasi terkecil yang dilakukan sebagai umpan pabrik di SOM. Adapun persamaan untuk menghitung deviasi rata-ratanya adalah sebagai berikut :

 

blending hari Jumlah x x terkecil deviasi rasio Nilai x x terbesar deviasi rasio Nilai blending rasio rata Rata  :  :

Analisis hasil perhitungan deviasi rata-rata kadar feed ore total ( FeNi 1, FeNi 2 dan FeNi 3 )

Kegiatan yang dilakukan adalah menghitung deviasi ( selisih ) rata-rata dari tiap hasil dipoidmeter FeNi 1, FeNi 2 dan FeNi 3 untuk mencari tahu manakah dari ketiga pabrik yang menghasilkan nilai deviasi terkecil dari hasil blending yang dilakukan

(4)

sebagai umpan pabrik di SOM. Adapun untuk mengetahui angka deviasi terkecil adalah sebagai berikut :

blending

hari

total

Jumlah

hari

hari

blending

deviasi

nilai

FeNi

X

n n

1

....

Dimana :

X : kadar yang dicari ( Ni atau BC atau S/M ) FeNin : FeNi 1, atau FeNi 2 atau FeNi 3

Proses Pencampuran ( Blending )

Proses blending merupakan proses terkendali pencampuran dua atau lebih produk secara bersamaan, dengan kualitas spesifik yang berbeda. Proporsi dari masing-masing produk di control agar menghasilkan produk tunggal yang terpisah dengan kualitas spesifik yang diinginkan. Hasil pengolahan terhadap endapan nikel dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu endapan nikel high grade (

% kadar

Ni ≥ 1,8 untuk kebutuhan pabrik dan 1,5 – 1,8 % untuk kebutuhan ekspor )

dan

low grade.

( % kadar < 1,5 untuk kebutuhan ekspor )

Untuk mendapatkan kualitas kadar bijih nikel yang sesuai dengan permintaan pasar dilakukan blending nikel yang mempunyai kadar yang berbeda dengan perbandingan rasio tertentu.

Blending bertujuan untuk memperoleh produk akhir dari dua atau lebih tipe nikel yang mempunyai kadar berbeda, dimana kedua jenis nikel yang berbeda akan terdistribusi secara merata dan tanpa ada lagi jumlah yang cukup besar untuk mengenali salah satu dari tipe nikel tersebut ketika proses pengambilan contoh dilakukan.

Berikut ilustrasi alur tahap proses blending yang terjadi dari awal hingga akhir pada PT. Aneka Tambang Pomalaa.

(5)

Gambar 2. alur proses blending

Deviasi pada Pabrik FeNi 1

Sampel ore yang diambil terdiri atas tiga tumpukan yakni Leppe 743 (rasio 1), Leppe 752 dan buli 06 ( rasio 4 : 1) dan Leppe 752 ( rasio 1 ).berikut hasil dan grafik blending yang tercatatat pada poidmeter

Blending Ore Feni 1(Data Dari Satker Jaminan Kualitas Bijih Pomalaa)

Blending Tanggal Rasio Kadar ( % )

Ni Fe/Ni BC SiO2 MgO S/M CaO LP 743 1/2/10 s.d. 1 1,98 5,57 0,54 43,27 23,33 1,86 1,16 Rata-rata 12/2/10 1 1,98 5,57 0,56 43,27 23,33 1,85 1,16 LP 752 13/2/10 s.d. 4 1,92 7,37 0,55 42,72 22,79 1,87 1,07 BLD 06 19/2/10 1 1,76 4,14 0,70 43,61 29,26 1,49 1,67

A

A

AB

1

AB

2

A

A

AB

3

AB

4

AB

12

AB

34

AB

1234

B

B

B

B

Front

II. Stockyard

Tambang

III. Stockyard

Pabrik

IV.

I. SM

blending blending blending SasMut : tabel 1.2 SasMut : tabel 1.2 SasMut : tabel 1.2 SasMut : tabel 1.3

(6)

Rata-rata 5 1,89 6,77 0,58 42,89 24,09 1,78 1,19

LP 752 1 1,92 7,37 0,55 42,72 22,79 1,87 1,07

Rata-rata 1 1,92 7,37 0,55 42,72 22,79 1,87 1,07

TOTAL RATA-RATA 1,93 6,57 0,56 42,96 23,40 1,84 1,14

Realisasi Kadar Feed Ore Di Poidmeter Feni 1

LP 743 01/02/10 1 1,98 6,29 0,53 42,53 21,75 1,96 1,23 LP 743 02/02/10 1 1,94 6,42 0,53 42,26 21,67 1,95 1,21 LP 743 03/02/10 1 1,96 6,29 0,53 42,36 21,58 1,97 1,23 LP 743 04/02/10 1 2 6,12 0,54 41,81 21,68 1,93 1,16 LP 743 05/02/10 1 2,03 5,62 0,56 42,05 22,9 1,84 1,18 LP 743 06/02/10 1 2,04 6,14 0,53 42,42 21,44 1,98 1,19 LP 743 07/02/10 1 1,98 6,23 0,54 42,05 21,85 1,93 1,19 LP 743 08/02/10 1 2 6,44 0,52 42,27 20,93 2,02 1,34 LP 743 09/02/10 1 2 6,35 0,51 42,35 20,53 2,07 1,36 LP 743 10/02/10 1 1,98 6,23 0,54 42,69 21,87 1,95 1,5 LP 743 11/02/10 1 1,94 7,18 0,51 42,55 20,53 2,08 1,46 LP 743 12/02/10 1 1,82 7,9 0,49 41,5 19,63 2,11 1,27 LP 752 : BLD 13/02/10 4:1 1,92 6,61 0,55 41,78 21,89 1,91 1,36 LP 752 : BLD 14/02/10 4:1 1,81 6,3 0,56 43,32 22,83 1,9 1,71 LP 752 : BLD 15/02/10 4:1 1,91 6,44 0,54 42,93 21,82 1,97 1,63 LP 752 : BLD 16/02/10 4:1 1,91 6,42 0,53 43,07 21,67 1,99 1,62 LP 752 : BLD 17/02/10 4:1 1,97 6,14 0,54 43,01 22,08 1,95 1,46 LP 752 : BLD 18/02/10 4:1 1,93 6,45 0,55 42,06 21,82 1,93 1,85 LP 752 : BLD 19/02/10 4:1 1,87 7,39 0,5 42,16 20,18 2,09 1,39 TOTAL RATA-RATA 1,95 6,47 0,53 42,38 21,51 1,98 1,39

Kuning : masuk dalam spek pabrik

Merah : melebihi atau dibawah sasaran mutu

Deviasi Kadar Ore Antara Di Tambang Dan Di Poidmeter Feni 1 Blending Tanggal Rasio Kadar ( % )

Ni Fe/Ni BC SiO2 MgO S/M CaO LP 743 01/02/10 1 (0,00) (0,72) 0,03 0,74 1,58 (0,11) (0,07) LP 743 02/02/10 1 0,04 (0,85) 0,03 1,01 1,66 (0,10) (0,05) LP 743 03/02/10 1 0,02 (0,72) 0,03 0,91 1,75 (0,12) (0,07) LP 743 04/02/10 1 (0,02) (0,55) 0,02 1,46 1,65 (0,08) (0,00) LP 743 05/02/10 1 (0,05) (0,05) (0,00) 1,22 0,43 0,01 (0,02) LP 743 06/02/10 1 (0,06) (0,57) 0,03 0,85 1,89 (0,13) (0,03) LP 743 07/02/10 1 (0,00) (0,66) 0,02 1,22 1,48 (0,08) (0,03) LP 743 08/02/10 1 (0,02) (0,87) 0,04 1,00 2,40 (0,17) (0,18) LP 743 09/02/10 1 (0,02) (0,78) 0,05 0,92 2,80 (0,22) (0,20) LP 743 10/02/10 1 (0,00) (0,66) 0,02 0,58 1,46 (0,10) (0,34) LP 743 11/02/10 1 0,04 (1,61) 0,05 0,72 2,80 (0,23) (0,30) LP 743 12/02/10 1 0,07 (1,13) 0,09 1,39 4,46 (0,33) (0,08) LP 752 : BLD 13/02/10 4:1 (0,00) 0,76 0,00 0,94 0,90 (0,04) (0,29) LP 752 : BLD 14/02/10 4:1 (1,81) (6,30) (0,56) (43,32) (22,83) (1,90) (1,71)

(7)

LP 752 : BLD 15/02/10 4:1 (1,91) (6,44) (0,54) (42,93) (21,82) (1,97) (1,63) LP 752 : BLD 16/02/10 4:1 0,01 0,95 0,02 (0,35) 1,12 (0,12) (0,55) LP 752 : BLD 17/02/10 4:1 (0,04) 0,43 0,02 (0,05) 1,32 (0,11) (0,32) LP 752 : BLD 18/02/10 4:1 (1,93) (6,45) (0,55) (42,06) (21,82) (1,93) (1,85) LP 752 : BLD 19/02/10 4:1 0,05 (0,02) 0,05 0,56 2,61 (0,22) (0,32) RATA-RATA DEVIASI (0,30) (1,38) (0,06) (6,07) (1,90) (0,42) (0,43)

( ) = lebih kecil dr data satker jam.kualitas bijih + = lebih besar dr data satker jam.kualitas bijih

(1) Leppe 743 dengan rasio 1 ( Tunggal )

Berdasarkan hasil blending yang terjadi di SOM selama 12 hari mulai tanggal 1 hingga 12 Februari menunjukan bahwa deviasi yang terjadi pada analisa poidmeter/mixing plant berkisar :

 Untuk persen kadar Nikel = 0,00 sampai 0,06

 Untuk nilai bassisiti ( BC ) = 0,00 sampai 0,05

 Untuk nilai S/M = 0,01 sampai 0,23

Deviasi rata-rata adalah Ni ( 0,005 ) Bassisiti ( 0,004 ) dan S/M ( 0,02 ) (2) Leppe 752 dan buli 06 dengan rasio perbandingan blending 4 :1

Berdasarkan hasil blending yang terjadi di SOM selama 7 hari mulai tanggal 13 hingga 19 Februari, menunjukan bahwa nilai deviasi yang terjadi pada analisa poidmeter/mixing plant berkisar :

 Untuk persen kadar Nikel = 0,00 sampai 1,93

 Untuk nilai bassisiti ( BC ) = 0,00 sampai 0,56

 Untuk nilai S/M = 0,04 sampai 1,97

Deviasi rata-rata adalah Ni ( 0,28 ) bassisiti ( 0,08 ) S/M ( 0,28 )

Dari keseluruhan hasil yang dianalisa menunjukan bahwa diantara 2 ( dua ) rasio perbandingan blending yang ada,rasio tunggal ( Lp 745 ) yang menperlihatkan nilai deviasi yang paling kecil.

(8)

Sehingga hasil nilai deviasi rata-rata yang terjadi pada analisa poidmeter/mixing plant untuk pabrik ferro nikel 1 adalah Ni ( 0,30 ), Bassisiti ( 0,06 ) dan S/M ( 0,42 ) Deviasi pada Pabrik FeNi 2

ore yang diambil Terdiri atas 3(tiga) tumpukan yakni Pomalaa 11 dan Leppe 746 ( rasio 1:2 ), Pomalaa 09 dan Leppe 748 dan buli 06 ( rasio 1:2 ), Pomalaa 09 dan Leppe 748 dan buli 06 ( rasio 1:1:1 ) dan Pomalaa 09 dan Leppe 748 dan buli 12 ( rasio 1:2:1 ). Berikut hasil dan grafik blending yang tercatatat pada poidmeter

Blending Ore Feni 2 (Data Dari Satker Jaminan Kualitas Bijih Pomalaa)

Blending Tanggal Rasio Kadar ( % )

Ni Fe/Ni BC SiO2 MgO S/M CaO Po 11 1/2/10 s.d. 1 1,93 6,38 0,48 44,53 20,19 2,21 1,72 LP 746 12/2/10 2 1,90 6,42 0,52 42,79 21,73 1,97 1,03 Rata-rata 3 1,91 6,41 0,51 43,37 21,22 2,04 1,26 Po 09 s.d.15/2/1013/2/10 1 1,96 6,05 0,47 45,79 20,38 2,25 1,72 LP 748 2 1,85 7,30 0,51 45,88 22,73 2,02 1,25 Rata-rata 3 1,89 6,87 0,50 45,85 21,95 2,09 1,41 Po 09 s.d.18/2/1016/2/10 1 1,96 6,05 0,47 45,79 20,38 2,25 1,72 LP 748 1 1,85 7,30 0,51 45,88 22,73 2,02 1,25 BLD 06 1 1,76 4,14 0,70 43,61 29,26 1,49 1,67 Rata-rata 3 1,86 5,86 0,56 45,09 24,12 1,87 1,55 Po 09 s.d.20/2/1019/2/10 1 1,96 6,05 0,47 45,79 20,38 2,25 1,72 LP 748 2 1,85 7,30 0,51 45,88 22,73 2,02 1,25 BLD 12 1 1,92 4,92 0,66 41,73 26,10 1,60 2,03 Rata-rata 4 1,89 6,37 0,54 44,82 22,98 1,95 1,56 TOTAL RATA-RATA 1,89 6,38 0,53 44,78 22,57 1,99 1,44

Realisasi Kadar Feed Ore Di Poidmeter Feni 2

Po 11 : LP 746 01/02/10 1:2 1,81 7,07 0,39 41,98 15,37 2,73 1,22 Po 11 : LP 746 02/02/10 1:2 1,81 6,93 0,49 42,82 19,89 2,15 1,31 Po 11 : LP 746 03/02/10 1:2 1,8 6,97 0,48 42,7 19,51 2,19 1,43 Po 11 : LP 746 04/02/10 1:2 1,82 7,1 0,48 41,78 19,18 2,18 1,36 Po 11 : LP 746 05/02/10 1:2 1,83 6,61 0,51 42,46 20,74 2,05 1,28 Po 11 : LP 746 06/02/10 1:2 1,84 6,9 0,48 42,8 19,8 2,16 1,27 Po 11 : LP 746 07/02/10 1:2 1,82 7,23 0,49 43,38 20,27 2,15 1,3 Po 11 : LP 746 08/02/10 1:2 1,86 6,88 0,49 42,97 19,93 2,16 1,28 Po 11 : LP 746 09/02/10 1:2 1,81 6,8 0,5 42,45 20,22 2,1 1,3

(9)

Po 11 : LP 746 10/02/10 1:2 1,85 7,31 0,49 42,65 19,79 2,16 1,32 Po 11 : LP 746 11/02/10 1:2 1,8 8,03 0,46 42,26 18,61 2,27 1,33 Po 11 : LP 746 12/02/10 1:2 1,75 7,9 0,48 43,28 19,77 2,19 1,43 Po 09 : LP 748 13/02/10 1:2 1,83 7,91 0,48 41,47 19,16 2,16 1,32 Po 09 : LP 748 14/02/10 1:2 1,85 7,01 0,5 42,13 19,82 2,14 1,47 Po 09 : LP 748 15/02/10 1:2 1,88 6,79 0,52 42,92 21 2,05 1,68 Po 09 : LP 748 :BLD 06 16/02/10 1:1:1 1,92 6,83 0,5 42,41 20,29 2,09 1,52 Po 09 : LP 748 :BLD 06 17/02/10 1:1:1 1,92 7,03 0,5 42,38 19,95 2,13 1,57 Po 09 : LP 748 :BLD 06 18/02/10 1:1:1 1,92 6,43 0,52 43,02 20,89 2,06 2,01 Po 09 : LP 748 :BLD 06 19/02/10 1:2:1 1,92 7 0,49 42,84 19,97 2,15 1,55 Po 09 : LP 748 :BLD 06 20/02/10 1:2:1 TOTAL RATA-RATA 1,84 7,09 0,49 42,56 19,69 2,17 1,42

Kuning : masuk dalam spek pabrik

Merah : melebihi atau dibawah sasaran mutu

Deviasi Kadar Ore Antara Di Tambang Dan Di Poidmeter Feni 2

Po 11 : LP 746 01/02/10 1:2 0,10 (0,66) 0,12 1,39 5,85 (0,69) 0,04 Po 11 : LP 746 02/02/10 1:2 0,10 (0,52) 0,02 0,55 1,33 (0,11) (0,05) Po 11 : LP 746 03/02/10 1:2 0,11 (0,56) 0,03 0,67 1,71 (0,15) (0,17) Po 11 : LP 746 04/02/10 1:2 0,09 (0,69) 0,03 1,59 2,04 (0,14) (0,10) Po 11 : LP 746 05/02/10 1:2 0,08 (0,20) (0,00) 0,91 0,48 (0,01) (0,02) Po 11 : LP 746 06/02/10 1:2 0,07 (0,49) 0,03 0,57 1,42 (0,12) (0,01) Po 11 : LP 746 07/02/10 1:2 0,09 (0,82) 0,02 (0,01) 0,95 (0,11) (0,04) Po 11 : LP 746 08/02/10 1:2 1,91 6,41 0,51 43,37 21,22 2,04 1,26 Po 11 : LP 746 09/02/10 1:2 0,10 (0,39) 0,01 0,92 1,00 (0,06) (0,04) Po 11 : LP 746 10/02/10 1:2 0,06 (0,90) 0,02 0,72 1,43 (0,12) (0,06) Po 11 : LP 746 11/02/10 1:2 0,11 (1,62) 0,05 1,11 2,61 (0,23) (0,07) Po 11 : LP 746 12/02/10 1:2 0,14 (1,03) 0,02 2,57 2,18 (0,10) (0,02) Po 09 : LP 748 13/02/10 1:2 0,13 (1,86) (0,01) 4,32 1,22 0,09 0,40 Po 09 : LP 748 14/02/10 1:2 0,00 0,29 0,01 3,75 2,91 (0,12) (0,22) Po 09 : LP 748 15/02/10 1:2 (0,02) (0,93) 0,04 2,17 3,12 (0,18) (0,13) Po 09 : LP 748 :BLD 06 16/02/10 1:1:1 0,04 (0,78) (0,03) 3,38 0,09 0,16 0,20 Po 09 : LP 748 :BLD 06 17/02/10 1:1:1 (0,07) 0,27 0,01 3,50 2,78 (0,11) (0,32) Po 09 : LP 748 :BLD 06 18/02/10 1:1:1 (0,03) (0,06) 0,02 1,80 2,09 (0,11) (0,45) Po 09 : LP 748 :BLD 06 19/02/10 1:2:1 (0,03) (0,62) 0,04 1,94 2,60 (0,16) (0,11) Po 09 : LP 748 :BLD 06 20/02/10 1:2:1 RATA-RATA DEVIASI 0,16 (0,27) 0,05 3,96 3,00 (0,01) 0,00

( ) = lebih kecil dr data satker jam.kualitas bijih + = lebih besar dr data satker jam.kualitas bijih

(1) Pomalaa 11 dan Leppe 746 dengan rasio blending 1 : 2

Berdasarkan hasil blending yang terjadi di SOM selama 12 hari mulai tanggal 1 hingga 12 Februari 2010, menunjukan bahwa deviasi yang terjadi pada analisa poidmeter/mixing plant berkisar :

(10)

 Untuk nilai bassisiti ( BC ) = 0,00 sampai 0,51

 Untuk nilai S/M = 0,01 sampai 2,04

Deviasi rata-rata adalah Ni ( 0,081 ) bassisiti ( 0,043 ) S/M ( 0,171 ) (2) Pomalaa 09 dan Leppe 748 dengan rasio perbandingan 1 : 2

Berdasarkan hasil blending yang terjadi di SOM selama 3 hari mulai tanggal 13 hingga 15 Februari 2010, menunjukan bahwa nilai deviasi yang terjadi pada analisa poidmeter/mixing plant berkisar :

 Untuk persen kadar Nikel = 0,00 sampai 0,13

 Untuk nilai bassisiti ( BC ) = 0,01 sampai 0,04

 Untuk nilai S/M = 0,09 sampai 0,18

Deviasi rata-rata adalah Ni ( 0,043 ) bassisiti ( 0,017 ) S/M ( 0,09 )

(3) Pomalaa 09, Leppe 748 dan buli 06 dengan rasio perbandingan 1 : 1 : 1

Berdasarkan hasil blending yang terjadi di SOM selama 3 hari mulai tanggal 16 hingga 18 Februari 2010, menunjukan bahwa nilai deviasi yang terjadi pada analisa poidmeter/mixing plant berkisar :

 Untuk persen kadar Nikel = 0,03 sampai 0,07

 Untuk nilai bassisiti ( BC ) = 0,01 sampai 0,03

 Untuk nilai S/M = 0,11 sampai 0,16

Deviasi rata-rata adalah Ni ( 0,033 ) bassisiti ( 0,013 ) S/M ( 0,09 )

(4) Pomalaa 09, Leppe 748 dan buli 12 dengan rasio perbandingan 1 : 2 : 1

Berdasarkan hasil blending yang terjadi di SOM selama 1 hari mulai tanggal 19 2010, menunjukan bahwa nilai deviasi yang terjadi pada analisa poidmeter/mixing plant berkisar :

 Untuk persen kadar Nikel = 0,03

(11)

 Untuk nilai S/M = 0,16

Deviasi rata-rata adalah Ni ( 0,03 ) bassisiti ( 0,04 ) S/M ( 0,16 )

Dari keseluruhan hasil yang dianalisa menunjukan bahwa diantara 4 ( empat ) rasio perbandingan blending yang ada,rasio blending 1 : 1 : 1 ( Po 09, Lp 748 dan Bld 06 ) yang menperlihatkan nilai deviasi yang paling kecil. Sehingga hasil nilai deviasi rata-rata yang terjadi pada analisa poidmeter/mixing plant untuk pabrik ferro nikel 2 mulai 1 sampai 19 Februari 2010 adalah Ni ( 0,16 ), Bassisiti ( 0,05 ) dan S/M ( 0,01 ) Deviasi pada Pabrik FeNi 3

Sampel ore yang diambil Terdiri atas 3(tiga) tumpukan yakni Pomalaa 13, Leppe 745 dan Leppe 749 ( rasio 1:2:2 ), Leppe 745 ( rasio 1) dan Leppe 752 dan Leppe 749 ( rasio 1:2 ) berikut hasil dan grafik blending yang tercatatat pada poidmeter

Blending Ore Feni 3 (sumber : Satker ore blending) Blending Tanggal Rasio Kadar ( % )

Ni Fe/Ni BC SiO2 MgO S/M CaO Po 13 1/2/10 s.d 1 1,96 7,72 0,48 40,74 18,72 2,18 1,04 LP 745 9/2/10 2 1,88 6,78 0,58 44,00 24,53 1,79 1,16 LP 749 2 1,88 6,83 0,50 46,31 22,36 2,07 1,16 Rata-rata 5 1,90 7,00 0,53 44,27 22,50 1,97 1,14 LP 745 10/2/10 s.d 1 1,88 6,78 0,58 44,00 24,53 1,79 1,16 17/2/10 Rata-rata 1 1,88 6,78 0,58 44,00 24,53 1,79 1,16 LP 752 s.d.19/2/1018/2/10 1 1,92 7,37 0,55 42,72 22,79 1,87 1,07 LP 749 2 1,88 6,83 0,50 46,31 22,36 2,07 1,16 Rata-rata 3 1,89 7,02 0,52 45,11 22,51 2,00 1,13 TOTAL RATA-RATA 1,89 6,93 0,54 44,46 23,18 1,92 1,14

Realisasi Kadar Feed Ore Di Poidmeter Feni 3(sumber : Satker ore blending

Po 13 : LP 745 : LP 749 01/02/10 1:2:2 1,78 7,83 0,50 41,49 19,90 2,09 1,21 Po 13 : LP 745 : LP 749 02/02/10 1:2:2 1,80 8,32 0,51 39,71 19,20 2,07 1,29 Po 13 : LP 745 : LP 749 03/02/10 1:2:2 1,75 8,11 0,52 40,01 19,95 2,01 1,29 Po 13 : LP 745 : LP 749 04/02/10 1:2:2 1,75 7,80 0,53 40,41 20,77 2,00 1,48 Po 13 : LP 745 : LP 749 05/02/10 1:2:2 1,79 7,53 0,51 39,18 18,93 2,07 1,23 Po 13 : LP 745 : LP 749 06/02/10 1:2:2 1,78 7,99 0,52 39,89 19,95 2,00 1,19 Po 13 : LP 745 : LP 749 07/02/10 1:2:2 1,78 8,01 0,53 39,75 20,15 1,98 1,14

(12)

Po 13 : LP 745 : LP 749 08/02/10 1:2:2 1,79 7,95 0,52 40,36 20,04 2,02 1,18 Po 13 : LP 745 : LP 749 09/02/10 1:2:2 1,74 8,17 0,49 41,52 19,50 2,13 1,24 LP 745 10/02/10 1 1,79 7,74 0,51 40,59 19,86 2,06 1,20 LP 745 11/02/10 1 1,76 8,07 0,49 41,73 19,61 2,13 1,28 LP 745 12/02/10 1 1,78 8,20 0,49 41,44 19,30 2,15 1,26 LP 745 13/02/10 1 1,77 8,12 0,49 41,90 19,51 2,15 1,18 LP 745 14/02/10 1 1,79 8,05 0,50 41,46 20,08 2,07 1,17 LP 745 15/02/10 1 1,75 8,29 0,49 41,51 19,59 2,12 1,19 LP 745 16/02/10 1 1,83 8,23 0,49 40,72 19,02 2,14 1,35 LP 745 17/02/10 1 1,79 8,20 0,50 40,66 19,34 2,10 1,31 LP 752 : LP 749 18/02/10 1:2 1,84 7,85 0,50 41,18 19,72 2,09 1,23 LP 752 : LP 749 19/02/10 1:2 1,92 7,31 0,50 42,98 20,46 2,10 1,22 LP 752 : LP 749 20/02/10 1:2 1,90 7,28 0,49 42,49 19,94 2,13 1,22 LP 752 : LP 749 21/02/10 1:2 1,92 7,23 0,50 42,48 20,23 2,10 1,20 LP 752 : LP 749 22/02/10 1:2 1,90 7,16 0,50 42,78 20,55 2,08 1,16 LP 752 : LP 749 23/02/10 1:2 1,86 7,31 0,50 43,01 20,68 1,92 1,25 LP 752 : LP 749 24/02/10 1:2 1,88 7,34 0,50 43,59 20,86 2,09 1,18 LP 752 : LP 749 25/02/10 1:2 1,85 7,06 0,51 43,62 21,32 2,05 1,14 LP 752 : LP 749 26/02/10 1:2 1,93 7,15 0,50 42,24 20,03 2,11 1,30 LP 752 : LP 749 27/02/10 1:2 1,88 7,32 0,51 42,24 20,58 2,06 1,34 LP 752 : LP 749 28/02/10 1:2 1,86 7,37 0,49 42,74 20,21 2,12 1,22 TOTAL RATA-RATA 1,82 7,75 0,50 41,49 19,97 2,08 1,24

Kuning : masuk dalam spek pabrik

Merah : melebihi atau dibawah sasaran mutu

Tabel 1.12. Deviasi Kadar Ore Antara Di Tambang Dan Di Poidmeter Feni 3 Blending Tanggal Rasio Kadar ( % )

Ni Fe/Ni BC SiO2 MgO S/M CaO Po 13 : LP 745 : LP 749 01/02/10 1:2:2 0,12 (0,83) 0,03 2,78 2,60 (0,12) (0,07) Po 13 : LP 745 : LP 749 02/02/10 1:2:2 0,10 (1,32) 0,02 4,56 3,30 (0,10) (0,15) Po 13 : LP 745 : LP 749 03/02/10 1:2:2 0,15 (1,11) 0,01 4,26 2,55 (0,04) (0,15) Po 13 : LP 745 : LP 749 04/02/10 1:2:2 0,15 (0,80) (0,00) 3,86 1,73 (0,03) (0,34) Po 13 : LP 745 : LP 749 05/02/10 1:2:2 0,11 (0,53) 0,02 5,09 3,57 (0,10) (0,09) Po 13 : LP 745 : LP 749 06/02/10 1:2:2 0,12 (0,99) 0,01 4,38 2,55 (0,03) (0,05) Po 13 : LP 745 : LP 749 07/02/10 1:2:2 0,12 (1,01) (0,00) 4,52 2,35 (0,01) (0,00) Po 13 : LP 745 : LP 749 08/02/10 1:2:2 0,11 (0,95) 0,01 3,91 2,46 (0,05) (0,04) Po 13 : LP 745 : LP 749 09/02/10 1:2:2 0,16 (1,17) 0,04 2,75 3,00 (0,16) (0,10) LP 745 10/02/10 1 0,09 (0,96) 0,07 3,41 4,67 (0,27) (0,04) LP 745 11/02/10 1 0,12 (1,29) 0,09 2,27 4,92 (0,34) (0,12) LP 745 12/02/10 1 0,10 (1,42) 0,09 2,56 5,23 (0,36) (0,10) LP 745 13/02/10 1 0,11 (1,34) 0,09 2,10 5,02 (0,36) (0,02) LP 745 14/02/10 1 0,09 (1,27) 0,08 2,54 4,45 (0,28) (0,01) LP 745 15/02/10 1 0,13 (1,51) 0,09 2,49 4,94 (0,33) (0,03) LP 745 16/02/10 1 0,05 (1,45) 0,09 3,28 5,51 (0,35) (0,19) LP 745 17/02/10 1 0,09 (1,42) 0,08 3,34 5,19 (0,31) (0,15) LP 752 : LP 749 18/02/10 1:2 0,05 (0,83) 0,02 3,93 2,79 (0,09) (0,10)

(13)

LP 752 : LP 749 19/02/10 1:2 (0,03) (0,38) 0,04 1,48 2,72 (0,18) (0,08) LP 752 : LP 749 20/02/10 1:2 (1,90) (7,28) (0,49) (42,49) (19,94) (2,13) (1,22) LP 752 : LP 749 21/02/10 1:2 (1,92) (7,23) (0,50) (42,48) (20,23) (2,10) (1,20) LP 752 : LP 749 22/02/10 1:2 (0,12) 0,67 0,00 (1,29) (0,65) 0,01 0,05 LP 752 : LP 749 23/02/10 1:2 (0,06) 1,01 0,01 (3,30) (1,48) 0,15 0,04 LP 752 : LP 749 24/02/10 1:2 (0,13) 0,77 0,02 (3,58) (0,91) (0,08) 0,11 LP 752 : LP 749 25/02/10 1:2 (0,10) 0,74 0,02 (3,21) (0,55) (0,05) 0,34 LP 752 : LP 749 26/02/10 1:2 (0,14) 0,38 0,01 (3,06) (1,10) (0,04) (0,07) LP 752 : LP 749 27/02/10 1:2 (0,10) 0,67 0,01 (2,35) (0,63) (0,06) (0,15) LP 752 : LP 749 28/02/10 1:2 (0,08) 0,64 0,04 (2,99) (0,06) (0,14) (0,08) RATA-RATA DEVIASI (0,09) (1,08) (0,00) (1,47) 0,86 (0,28) (0,14)

( ) = lebih kecil dr data satker jam.kualitas bijih + = lebih besar dr data satker jam.kualitas bijih

(1) Pomalaa 13, Leppe 745 dan Leppe 749 dengan rasio blending 1 : 2 : 2

Berdasarkan hasil blending yang terjadi di SOM selama 9 hari mulai tanggal 1 hingga 9 Februari 2010, menunjukan bahwa deviasi yang terjadi pada analisa poidmeter/mixing plant berkisar :

 Untuk persen kadar Nikel = 0,10 sampai 0,16

 Untuk nilai bassisiti ( BC ) = 0,00 sampai 0,04

 Untuk nilai S/M = 0,01 sampai 0,16

Deviasi rata-rata adalah Ni ( 0,029 ) bassisiti ( 0,004 ) S/M ( 0,019 ) (2) Leppe 745 dengan rasio blending tunggal

Berdasarkan hasil blending yang terjadi di SOM selama 8 hari mulai tanggal 10 hingga 17 Februari 2010, menunjukan bahwa nilai deviasi yang terjadi pada analisa poidmeter/mixing plant berkisar :

 Untuk persen kadar Nikel = 0,05 sampai 0,13

 Untuk nilai bassisiti ( BC ) = 0,07 sampai 0,09

 Untuk nilai S/M = 0,27 sampai 0,36

Deviasi rata-rata adalah Ni ( 0,0225 ) bassisiti ( 0,02 ) S/M ( 0,079 ) (3) Leppe 752 dan Leppe 749 dengan rasio blending 1 : 2

(14)

Berdasarkan hasil blending yang terjadi di SOM selama 11 hari mulai tanggal 18 hingga 28 Februari 2010, menunjukan bahwa nilai deviasi yang terjadi pada analisa poidmeter/mixing plant berkisar :

 Untuk persen kadar Nikel = 0,03 sampai 1,92

 Untuk nilai bassisiti ( BC ) = 0,00 sampai 0,50

 Untuk nilai S/M = 0,01 sampai 0,13

Deviasi rata-rata adalah Ni ( 0,18 ) bassisiti ( 0,045 ) S/M ( 0,013 )

Dari keseluruhan hasil yang dianalisa menunjukan bahwa diantara 3 ( tiga ) rasio perbandingan blending yang ada,rasio blending 1 : 2 : 2 ( Po 13, Lp 745 dan Lp 749 ) yang menperlihatkan nilai deviasi yang paling kecil. Sehingga hasil nilai deviasi rata-rata yang terjadi pada analisa poidmeter/mixing plant untuk pabrik ferro nikel 3 mulai 1 sampai 28 Februari 2010 adalah Ni ( 0,09 ), Bassisiti ( 0,00 ) dan S/M ( 0,28 ) Berikut merupakan hasil kesimpulan mengenai hasil deviasi nilai rata-rata yang terjadi di analisa poidmeter/mixing plant pabrik Ferro nikel 1, Ferro nikel 2 dan Ferro nikel 3

Pabrik deviasi nilai rata-rata di Poidmeter/Mixing Plant

Ni BC S/M

Ferronikel 1 0,3 0,06 0,42

Ferronikel 2 0,16 0,05 0,01

Ferronikel 3 0,09 0 0,28

Berdasarkan hasil deviasi nilai rata-rata di analisa podmeter/Mixing Plant dari seluruh komposisi rasio blending yang ada menunjukan bahwa rasio blending 1 : 1 : 1 ( Pomalaa 09, Leppe 748 dan buli 06 ) pada FeNi 2 yang menghasilkan angka deviasi rata-rata terendah sedang dari ketiga pabrik pengolahan dan pemurnian yang dimiliki oleh PT. Antam Pomalaa menunjukan bahwa di pabrik Ferronikel 3 lah yang menghasilkan nilai deviasi rata-rata Ni, BC, dan S/M yang paling kecil dibanding dengan nilai deviasi rata-rata yang terjadi di Ferronikel 1 dan Ferronikel 2.

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Bidang Pengelolaan Sumber Daya Mineral Dinas Pertambangan & Energi Kabupaten Kolaka., 2006., Buku Potensi Bahan Galian Tambang Kabupaten Kolaka, Kolaka, 32 hal.

PERHAPI, 2007., Proscedding TPT XVI PERHAPI2007,Makassar.

PT. Aneka Tambang Tbk. Pomalaa, 2008., Empat Dasawarsa PT. Antam Tbk. Memaknai Alam, Melintas Masa, Pomalaa. 211 hal.

S. Doddy ., 1987., Batuan dan Mineral, Nova, Bandung. 259 Hal.

Sukandarrumidi, 1999, Bahan Galian Industri, Gajah Mada University Press, Jogjakarta. 263 hal.

Suwandhi A., 2004., Diklat Perencanaan Tambang “ Pengolahan Batubara “ Bandung. 11 Hal.

Gambar

Gambar 1.  Peta Lokasi KP PT. Aneka Tambang Tbk (PT Antam UBPN Pomalaa, 2008)
Gambar 2. alur proses blending
Tabel 1.12. Deviasi Kadar Ore Antara Di Tambang Dan Di Poidmeter Feni 3

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dalam penelitian ini, pada akhirnya dapat ditarik kesimpulan bahwa jika terjadi peningkatan nilai-nilai aktualisasi

Perbandingan diameter batang dan tinggi pohon pada tingkat vegetasi atau kepadatan pohon yang jarang menunjukkan bahwa diameter dan tinggi pohon pada hutan mengrove di

Begitu pula dengan perspektif pelanggan eksternal yang menyatakan bahwa kualitas pelayanan kesehatan di RSUP Sanglah Denpasar sudah baik, walaupun untuk subvariabel

Pembaca yang budiman, Jurnal Sumberdaya Lahan Volume 8 Nomor 2 Tahun 2014 ini menyajikan tulisan yang membahas aspek Prospek pertanian berkelanjutan di lahan

Based on the reflection in cycle 1 and cycle 2 it shows that interactive learning through group discussion strategy is not maximal to improve the students participation,

“kemampuan didefinisikan sebagai perwujudan pengetahuan, ketrampilan dan nilai dalam kebiasaan berfikir dan bertindak”. Maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan

Berdasarkan hasil kajian, dapat diketahui bahwa masyarakat Dayak Benuaq sebagai penutur peribahasa tersebut tidak hanya sekadar mengungkapkan tuturan kosong, tetapi tuturan

Pada penetapan kadar parasetamol dalam campuran secara spektrofotometri ultraviolet-sinar tampak mengalami kesulitan yaitu terjadinya tumpang tindih spektra karena campuran