• Tidak ada hasil yang ditemukan

NILAI KARAKTER DALAM NOVEL NEGERI 5 MENARAKARYA A. FUADI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "NILAI KARAKTER DALAM NOVEL NEGERI 5 MENARAKARYA A. FUADI"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

NILAI KARAKTER DALAM NOVEL NEGERI 5

MENARAKARYA A. FUADI

Sudjadi

Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

ABSTRAK : Karya sastra sebagai karya kreatif diciptakan selain untuk memberikan hiburan dan kesenangan, juga menjadi sarana penanaman nilai, yaitu sifat-sifat atau hal-hal yang penting yang berguna bagi kemanusiaan. Novel sebagai karya sastra, keberadaannya diharapkan dapat menyuarakan nilai-nilai karakter sehingga wawasan pembaca terhadap tatanilai-nilai kehidupan manusia semakin bertambah. Penambahan wawasan ini dapat berguna bagi kualitas kehidupan manusia itu sendiri. Kajian nilai karakter melalui penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menjelaskan nilai karakter dalam novel

Negeri 5 Menara karya A. Fuadi. Hasil penelitian ini berupa deskripsi tentang nilai karakter dalam novel Negeri 5 Menara karya A. Fuadi yang meliputi (1) nilai cinta kepada Tuhan/religius, (2) nilai karakter disiplin, (3) nilai karakter mandiri, (4) nilai karakter kerja keras, dan (5) nilai karakter tanggung jawab.

Kata-kata kunci: nilai, pendidikan karakter, novel Negeri 5 Menara Aspek penting dari kualitas sumber

daya manusia (SDM) adalah karakter. Kualitas karakter bangsa ikut menentukan kemajuan sebauah bangsa. Karakter adalah titian ilmu pengetahuan (knowledge) dan keterampilan (skill). Ilmu pengetahuan tanpa didasari karakter yang benar akan menyesatkan, sedangkan keterampilan tanpa kesadaran diri akan menghancurkan. Oleh karena itu, karakter menjadi prasyarat dasar dan integral.

Karakter itu akan membentuk motivasi. Pada saat yang sama, karakter dibentuk dengan metode dan melalui yang bermartabat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), karakter memiliki

arti sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau

budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain; tabiat; watak (2005:623). Berdasarkan arti dalam kamus tersebut, dapat dikatakan bahwa karakter bukan sekadar perujudan lahiriah, namun secara implisit mengungkapkan hal-hal tersembunyi.

Karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan setiap akibat dari keputusan yang diperbuat. Karakter mulia berarti individu memiliki pengetahuan tentang

(2)

potensi dirinya, yang ditandai dengan nilai-nilai sembilan pilar karakter tersebut. Individu yang berkarakter baik dan unggul adalah seseorang yang berusaha melakukan hal-hal yang terbaik terhadap Tuhan YME, dirinya, sesama, lingkungan, bangsa dan negara, serta dunia internasional pada umumnya dengan mengoptimalkan potensi (pengetahuan) dirinya dan dengan kesadaran, emosi, dan motivasinya.

Kehadiran novel Negeri 5 Menara karya A. Fuadi ini sepertinya sangat tepat seiring didengung-dengungkannya kembali perlunya nilai karakter di Indonesia. Novel yang berlatar belakang pendidikan pesantren ini menceritakan pengalaman penulisnya selama belajar di sebuah pondok pesantren (dalam cerita ini disebut Pondok Madani) di Jawa Timur. Novel ini merupakan sebuah teks yang terimpirasi dari pengalaman penulisnya sendiri.

Novel, sebagai salah satu bentuk karya sastra pada dasarnya merupakan hasil imajinasi dan kreativitas pengarang yang bersumber dari pengalaman, baik pengalaman lahir maupun pengalaman batin. Pengalaman ini disusun secara kreatif, imajinatif, sistematis, dan estetis dengan menggunakan bahasa sebagai medianya sehingga mampu menyajikan jalinan cerita yang indah serta mampu memberikan wawasan yang merupakan hasil renungan tentang beraneka ragam pengalaman kehidupannya. Hal ini senada dengan pendapat Mahayana (2006:85) yang menyataakan bahwa sastra pada hakikatnya merupakan refleksi pengalaman. Pengejawantahannya sangat mungkin berdasarkan pengalaman lahiriah (sensation) atau

pengalaman batiniah (reflexion).Sebagai karya kreatif yang bersifat imajinatif, karya sastra diharapkan tidak hanya dapat memberikan hiburan, tetapi juga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pembaca melalui nilai-nilai yang diusungnya. Dalam hal ini Mahayana (2005:58) menjelaskan pendapatnya bahwa unsur hiburan dalam karya sastra menyangkut faktor keindahan estetika. Pembaca dihadapkan pada dunia rekaan yang memesona: tokoh-tokoh yang menakjubkan, peristiwa yang menegangkan, atau kata-kata puitis yang indah dan sarat makna. Karya sastra yang baik diharapkan memunculkan nilai-nilai positif tentang pengalaman kehidupan sehingga dapat mengugah perasaan, membuka pikiran dan hati nurani pembacanya.

Novel Negeri 5 Menara ini menyuguhkan suatu cerita yang membuka pandangan pembaca tentang seluk-beluk pendidikan pesantren modern yang selama ini hanya menjadi cerita dari mulut ke mulut. Pahit dan getir, riang dan gamang kaum santri dengan humor khas pesantren ditandaskan dengan modus pengisahan yang menakjubkan. Pendidikan pesantren modern yang digambarkan dalam novel ini sungguh tidak main-main. Nilai karakter benar-benar ditanamkan secara kuat, nyata, dan konsisten sehingga mampu melahirkan generasi yang benar-benar tangguh.

Berdasarkan gambaran novel

Negeri 5 Menarakarya A. Fuadi di

atas, penelitian yang berjudul Nilai Karakter dalam Novel Negeri 5

Menara karya A. Fuadi berusaha

memaparkan dan mendeskripsikan fenomena nilai-nilai karakter yang

(3)

bermanfaat bagi para pembaca (masyarakat).

Perwatakan tokoh yang terdapat dalam novel Negeri 5 Menara karya A. Fuadi sangat menarik untuk diteliti, terutama terhadap tokoh yang memiliki karakter sebagaimana dihadirkan dalam novel tersebut, Selain itu, dipilihnya novel Negeri 5

Menara karya A. Fuadisebagai objek

penelitian dalam tesis ini, karena peneliti ingin mendapatkan gambaran objektif tentang nilai karakter yang dideskripsikan oleh pengarang dalam novel tersebut.

Penelitian tentang nilai karakter yang terdapat dalam novel Negeri 5

Menara karya A. Fuadiini diharapkan bermanfaat bagi dunia sastra dan pengajaran sastra. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menumbuhkan kecintaan penggemar sastra terhadap novel, khususnya dalam pengajaran sastra untuk meningkatkan minat siswa terhadap sastra. Di samping itu, penelitian ini dapat membuktikan bahwa nilai karakter dapat disampaikan melalui media sastra, antara lain melalui novel seperti dalam Negeri 5 Menara karya A. Fuadi.

METODE PENELITIAN

Berdasarkan masalah yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu lebih menitikberatkan pada nilai karakter yang terdapat dalam novel

Negeri 5 Menara karya A. Fuadi,

maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif analisis (descriptive of analysis research). Deskripsi analisis ini bercorak bibiliografis yaitu pencarian berupa data, fakta, hasil dan ide pemikiran seseorang melalui cara mencari, menganalisis, membuat interpretasi serta melakukan generalisasi

terhadap hasil penelitian yang dilakukan (Munzir: 1999:62). Pendekatan deskriptif analisis lebih sesuai untuk penelitian yang bersangkut paut dengan masalah kultur dan nilai sastra (Semi, 1988:27). Peneliti mendeskripsikan secara rinci dan mendalam mengenai data yang dikumpulkan berupa rangkaian kata atau kalimat dan bukan urutan angka. Penelitian deskriptif menyangkut peristiwa-peristiwa yang sudah terjadi, yang berhubungan dengan kondisi masa kini (Faizal, 1992:120). Di dalamnya terdapat upaya deskriptif pencatatan, analisis, dan menginterprestasikan kondisi-kondisi yang sekarang ini ada atau terjadi.

Sebagai rancangan deskriptif, penelitian ini mempunyai ciri-ciri: (1)memusatkan pada masalah yang diteliti, (2) data yang dikumpulkan disusun secara sistematis, kemudian dijelaskan dan dianalisis, (3) menjelaskan mengenai dasar-dasar metodologinya maupun mengenai detail teknis secara khusus, (4) menjelaskan prosedur pengumpulan data dan pengawasan serta pilihan terhadap data, dan (5) memberi alasan yang kuat mengenai penggunaan teknik tertentu dan bukan teknik lainnya.

Tujuan utama penelitian deskriptif analisis adalah melukiskan realitas yang kompleks, sedemikian rupa sehingga relevansi sosiologis dapat tercapai dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya. Penelitian deskriptif menjawab semua pertanyaan-pertanyaan melalui analisis terhadap hubungan antara variabel, faktor-faktor yang secara sistematis berhubungan dengan kejadian, kondisi, atau bentuk-bentuk tingkah laku tertentu (Faisal, 1992:162). Isi

(4)

laporan penelitian ini adalah berupa rangkaian kata atau kalimat dari novel Negeri 5 Menara karya A. Fuadi.

Berdasarkan uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa setiap karya sastra memerlukan metode yang sesuai dengan sifat dan strukturnya. Dalam penelitian ini, peneliti ingin memperoleh gambaran objektif tentang nilai pendidikan karakter dalam novel Negeri 5 Menara karya A. Fuadi. Prosedur

dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan data deskriptif berupa data tertulis setelah dilakukan analisis pemikiran/isi (content analysis) dari suatu teks (Robert B

dan Steven J, dalam Moleong, 2004:4) Caranya yaitu dengan menganalisis isi dan mengidentifiksi data secara sistematik dan objektif dalam novel Negeri 5 Menara Data dalam penelitian ini berupa pernyataan yang berbentuk kalimat, paragraf, wacana, dialog, narasi yang ada dalam teks novel Negeri 5

Menara karya A. Fuadi. Tegasnya,

data penelitian berupa paparan tulisan atau karangan tentang nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam novel Negeri 5 Menara karya A. Fuadi.

Mengingat data berbentuk paparan tulisan atau karangan, tentu data tersebut berupa data kualitatif yang berupa pernyataan, ilustrasi, deskripsi sifat dan perwatakan tentang nilai pendidikan karakter dalam novel Negeri 5 Menara karya A. Fuadiagar mudah dipahami dan diinterpretasi dengan baik.

Data dalam penelitian ini berupa pernyataan yang berbentuk kalimat, paragraf, wacana, dialog, narasi yang ada dalam teks novel Negeri 5

Menara karya A. Fuadi. Tegasnya,

data penelitian berupa paparan

tulisan atau karangan tentang nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam novel Negeri 5 Menara karya A. Fuadi.

Penelitian yang dilaksanakan ini adalah penelitian kualitatif. Kegiatannya adalah menganalisis teks novel Negeri 5 Menara karya A. Fuadi. Kegiatan analisisnya meliputi analisis tekstual atau analisis isi tentang nilai pendidikan karakter dalam novel Negeri 5 Menara karya A. Fuadi.

HASIL DAN PEMBAHASAN Data penelitian menunjukkan bahwa dalam novel Negeri 5 Menara karya A. Fuadi terdapat nilai-nilai karakter seperti: Nilai karakter cinta Tuhan/religius, nilai karakter disiplin, nilai karakter disiplin, nilai karakter kerja keras, dan nilai karakter tanggung jawab.

Nilai karakter religius yang terdapat dalam novel Negeri 5 Menara karya A. Fuadi tercermin

dalam sikap atau pola pikir sering menggunakan ungkapan Islamis; rajin beribadah; sikap dan perkataan dilandasi nilai keagamaan atau Islami; taat dan patuh kepada orang tua; melakukan kegiatan yang didasari semangat ridho Tuhan; serta ikhlas melaksanakan ibadah, tugas dan pekerjaan

Nilai Karakter Disiplin yang terkandung dalam novel Negeri 5

Menara karya A. Fuadi tercermin

dalam sikap dan pola pikir: taat pada tatatertib; sangat menghargai waktu; taat kepada berbagai ketentuan yang berlaku; tertib dalam menjalankan ibadah; konsisten dalam menjalankan tugas. Cerminan sikap ini dilukiskan dalam novel Negeri 5 Menara karya A. Fuadi.Nilai karakter mandiri yang terkandung dalam novel Negeri 5

(5)

oleh sikap dan pola pikir, tidak selalu bergantung kepada orang lain; cakap dan pandai memilih serta penuh dengan perhitungan; mengerjakan kepentingannya sendiri; cakap dalam menyelesaikan masalah; tidak pernah mengeluh; dan tidak dipengaruhi oleh pihak luar.

Nilai karakter mandiri yang terkandung dalam novel Negeri 5

Menara karya A. Fuadi tercermin

oleh sikap dan pola pikir, tidak selalu bergantung kepada orang lain; cakap dan pandai memilih serta penuh dengan perhitungan; mengerjakan kepentingannya sendiri; cakap dalam menyelesaikan masalah; tidak pernah mengeluh; dan tidak dipengaruhi oleh pihak luar

Nilai karakter kerja keras yang terkandung dalam novel Negeri 5 Menara karya A. Fuadi dapat diperlihatkan oleh sikap dan pola pikir berikut: pantang menyerah; bekerja dengan penuh semangat; tidak menolak untuk bekerja; memiliki kemauan untuk maju; tahan uji; tidak mengalah pada keadaan yang sulit; dan optimis dalam bekerja. Sikap dan pola pikir yang demikian ini diperlihatkan oleh tokoh novel tersebut. Tokoh novel tersebut adalah Sahibul Menara yang terdiri dari Alif Fikri, Atang Yunus, Baso Salahudin, Raja Lubis, Dulmajid, Said Jufri, dan para pengasuh PM.

Nilai karakter tanggung jawab tercermin melalui sikap dan pola pikir: berani menanggung risiko; melakukan pekerjaan yang diamanahkan dengan baik; berupaya bekerja dengan sungguh-sungguh; siap menerima sanksi; dan berani mempertahankan keputusan. Kelima sikap sebagai cerminan karakter tanggung jawab ini terdapat dalam

novel Negeri 5 Menara karya A. Fuadi

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan disimpulkan bahwa dalam novel Negeri 5 Menara karya A. Fuadi terdapat nilai-nilai karakter antara lain: nilai karakter cinta Tuahn/religius; nilai karakter disiplin; nilai karakter mandiri; nilai karakter kerja keras; dan nilai krakter tanggung jawab.

Saran

Saran pertama untuk peserta ddidik. Dalam menikmati karya sastra, novel misalnya, peserta didik hendaknya jangan hanya ingin mendapatkan hiburan dan kesenangan semata, namun yang lebih penting adalah pengalaman dari karya sastra yang dibaca itu. Pengalaman tidak hanya diperoleh melalui kehidupan nyata sehari-hari. Novel sebagai salah satu karya sastra bisa memberikan banyak kemungkinan kepada pembaca/peserta didik untuk memeroleh pengalaman. Pengalaman itu dititipkan pengarang melalui tokoh-tokohnya. Melalui tokoh dalam karya itu, segala perwatakan/karakter dapat dijadikan contoh dalam kehidupan mereka sehari-hari. Tentu saja, karakter yang dimaksud adalah karakter yang positif.

Berkenaan dengan itu, bagi peserta didik, tentu saja karakter positif yang dapat dicontoh adalah karakter yang relevan dengan kedudukannya sebagai murid dalam sekolah. Karakter tersebut bagi peserta didik sangat penting karena dapat mendukung keberhasilannya dalam belajar serta kemungkinan

(6)

untuk mencapai cita-cita di masa mendatang. Nilai karakter yang dimaksud antara lain: religius, disiplin, mandiri, bekerja keras, tanggung jawab, dan sebagainya.

Oleh karena itu, kepada peserta didik perlu dibudayakan untuk dapat memilih dan membaca buku sastra yang memuat nilai karakter seperti novel Negeri 5 Menara karya A. Fuadi. Kepada mereka hendaknya diberikan referensi mengenai karya sastra/novel yang pantas dibaca dan memenuhi kriteria bacaan yang baik. Dengan referensi yang mengandung nilai karakter semacam itu, guru, orang tua akan tertolong dalam mendidik perserta didik di sekolah, dan sebagai anak di lingkungan keluarga.

Saran kedua untuk guru, tugas dan fungsi guru adalah mengajar, mendidik, dan melatih peserta didik. Tugas dan fungsi ini membuka kesempatan para guru untuk ikut membantu membentuk karakter peserta didik. Dalam mengemban tugas membentuk karakter peserta didik, guru dapat menggunakan berbagai sumber, cara, dan sarana. Salah satu di antaranya adalah dengan mengadopsi tatanilai, khusus nilai karakter yang terkandung dalam karya sastra, misalnya cerpen, novel.

Para guru, khususnya guru Bahasa Indonesia, memiliki kesempatan untuk merealisasikan penanaman nilai karakter ini melalui pembelajaran sastra. Guru harus dapat memilih bahan ajar berupa teks sastra. Teks sastra itu bisa cerpen, novel, novelet. Tentu saja teks sastra yang dipilih itu adalah yang memiliki muatan nilai karakter posisitif, seperti nilai-nilai karakter yang terkandung dalam novel Negeri

5 Menara karya A. Fuadi.Berkenaan

hal di atas, penelitian ini dapat

memberikan inspirasi kepada guru untuk mengembangkan lebih lanjut cara penanaman nilai karakter kepada para peserta didik. Kepada peserta didik, guru bisa memberikan tugas berupa analisis teks, yaitu dengan memilihkan teks sastra yang baik, kemudian mereka mencari atau menentukan nilai karakter yang terkandung dalam karya sastra itu. Dalam hal ini kemampuan dan kecermatan guru untuk menentukan jenis teks sastra, yang mengandung nilai karakter tersebut sangat diperlukan. Pemilihan teks sastra ini penting sekali, baik untuk peserta didik, maupun untuk guru. Bagi peserta didik, nilai karakter tersebut dapat berguna bagi kehidupannya. Untuk guru, dengan membaca dan menanalisis teks sastra tersebut, memberikan inspirasi guru untuk menjadi contoh bagi para peserta didik.

Saran ketiga bagi calon peneliti selanjutnya, khususnya peneliti bidang studi yang sama. Mereka diharapkan mau melanjutkan dan mengembangkan penelitian sejenis dengan teknik dan metode yang lebih tepat. Dengan pengembangan dan metode penelitian yang lebih baik diharapkan memberikan hasil yangn lebih baik yang berguna bagi dunia pendidikan, khususnya bagi peserta didik dan maupun guru.

DAFTAR RUJUKAN

Ahmadi, A dan N. Ubiyati. 2001.

Ilmu Pendidikam. Jakaarta: Rineka Cipta.

Aminuddin. 1984. Pengantar memahami Unsur-unsur dalam Karya Sastra. Malang: FPBS

IKIP Malang

Aminudin. 2002. Pengantar Apresiasi Karya Sastra.

(7)

Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Burhan, Nurgiyanto.2002. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta:

Gajah Mada University press. Damono, Sapardi Djoko.2002.

Pedoman Peneltian Sosiologi Sastra. Jakarta: Depdikbud

Damono, Sapardi Djoko.1978.

Sosiologi Sastra: Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta: Pusat pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen pendidikan dan Kebudayaan.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka.

Endraswara, Suwardi.2008. Metode

Penelitian Sastra, Epistemologi, Model, Teori, dan Aplikasi (Edisi Revisi). Yogyakarta: Med

Press

Eriyanto. 2001. Analisis Wacana:

Pengantar Analisis Teks Media.

Yogyakarta:LKIS

Faisal, Sanapiah. 1986. Sosiologi

Pendidikan. Surabaya: Usaha

Nasional.

Faisal, Sanapiah, dkk. 1992.

Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: Usaha

Nasional.

Fuadi, A. 2010. Negeri 5 Menara. Sebuah novel yang terinspirasi kisah nyata. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Hadi, Sudomo.2003. Pendidikan

(Suatu Pengantar). Surakarta:

Sebelas Maret University Press Herfanda, A.Y.2008. Sastra Sebagai

Agen Perubahan Budaya dalam Bahasa dan Budaya dalam Berbagai Perspektif.

Yogyakarta: FBS UNY dan Tiara Wacana.

Hardjana, Andre. 1985. Kritik Sastra: Sebuah Pengantar.

Jakarta: Gramedia.

Kemendiknas. 2010. Pembinaan Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama. Jakarta.

Mahayana, Maman S. 2006.

Sembilan Jawaban Sastra Indonesia. Jakarta: Bening.

Megawangi, Ratna. 2003.

Pendidikan Karakter untuk Membangun Masyarakat Madani. IPPK Indonesia Heritage Foundation

Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi

Penelitian Kualitatif. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Muhadjir, Noeng. 1989. Metode Penelitian Kjualitatif, edisi III. Yogyakarta: Rake Sarosin. Pradopo, Rahmat Djoko. 2003.

Prinsip-Prinsip Kritik Sastra.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Puwanto, Ngalim. 1986. Psikologi

Pendidikan. Bandung: Remaja

Karya.

Ratna, Nyoman Kutha. 2003.

Paradigma Sosiologi Sastra.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Saryono, Djoko. 2009. Dasar

Apresiasi Sastra. Yogyakarta:

Elmatera Publishing.

Semi, Atar. 1989. Kritik Sastra. Bandung: Angkasa.

Subadio, Haryati.2001. Relevansi Penaskahan dengan Berbagai Bidang Ilmu, dalam lembaran

Sastra Nomor 12. Depok: Fakultas Sastra UI.

Sukada, Made. 1987. Pembinaan

Kritik Bahasa Indonesia.

Bandung: Angkasa.

Waluyo, Herman. 2002. Pengkajian

Sastra Rekaan. Salatiga: Widya Sari

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Self Assesment System , Surat Tagihan Pajak, dan Restitusi PPN terhadap Penerimaan PPN pada KPP Pratama

Hasil analisis TN, TP, NH4-N, N-NO3, N-NO2 dan PO4-P di daerah Linggai, inlet PLTA, Sungai Tampang, Bayur, Sungai Batang dan Sigiran menunjukkan nilai yang cukup

Dalam hal ini berkaitan dengan kegiatan pelatihan pembuatan rolade ikan tongkol sebagai alternatif kudapan bagi remaja putri anemia di SMK Mahfilud Durror II Jelbuk ,

3) Bahwa setelah Pihak Terkait memperhatikan, dan menyimak dengan seksama pokok-pokok Permohonan dari Pemohon sebagaimana terurai dalam posita Permohonannya pada lembar ke-9, sampai

Transpower Marine, Tbk tersebut di atas memberi gambaran bahwa pelayanan pengiriman muatan batubara belum berjalan dengan baik akan berpengaruh pada distribusi

Judul Buku - Mengganti rantai/chain Modul - Versi2018 Halaman 12 dari 17 Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja MateriDiklat PerkiraanWakt uDiklat (JP)

Persentase jumlah penggerek untuk Chilo sacchariphagus yang muncul paling banyak pada satu pias yaitu 26,33 % dengan tingkat persentase parasitasi 46,67% (Tabel

Wewenang penyidik berkaitan dengan jenis-jenis perkara tindak pidana hak cipta seperti: orang dengan tanpa hak menggunakan secara komersial, hak cipta orang lain,